sy selalu suka semua review nya bang.... realistis dan netral..... semua terserah pilihan konsumen krn tiap org punya standar kepuasan sendiri. sy dengerin lewat headphone, pertanyaan sy dua duanya masih terdengar ada hum yg menurut sy cukup mengganggu, apakah hum tsb bisa dihilangkan dgn suatu alat?
Makasih 😍 Betul sekali, setiap orang punya preferensi / selera masing-masing jadi saya hanya menginfokan dalam bentuk sample bunyinya 😀 Iya benar ada _Hum_ 😆Biasanya untuk menghilangkannya menggunakan alat yang namanya *NOISE GATE* atau *GATE* saja.... Saya pernah bahas sih, walau yang versi software di video *TUTORIAL MIXING POP ROCK PART 5 : Mengurangi Noise dengan Noise Gate* : ruclips.net/video/aJtf7-jBtew/видео.html
Mas agus, sya btuh pencerahan penggunaan automation di studio one, mohon dbuatkan vidio,,kita smw banyak trbantu dri vidio2nya mas agus,, sangat edukatif bagi kita yg jauh dari jakarta,
tapi semua video dari om Agus sangat membantu dan sangat2 bagus, dari pemula seperti saya bisa ngerti proses awal recording sederhana gimana, mantul, sangat memberkati semua karya dan ulasan dari om Agus, semoga semakin sukses lagi om..
Karena harga menentukan kualitas komponen, biasanya mackie kw itu pakai komponen yang palsu dan murah dan akhirnya pengaruh ke kualitas suara dan ketahanan alatnya.
jujur kacang ijo bang. Dari yg gk ngerti apa apaan tentang mixing, mastering, dan equipment recording, skr dh dpt bnyk ilmu bermanfaat dr youtube nya abang. Pokoke keren bang...mantuuuul...
Kalau yg dibandingkan adalah fiturnya, Mackie gak punya built-in FX. Soundcraft punya 24 bit Lexicon digital effects processor. Untuk kualitas audio, saya belum pernah membandingkan dgn Soundcraft (karena belum punya), jadi gak bisa komen ttg ini.
Penyertaan efek malah berpeluang menambah noise. Kalau sdh ada setting low-mid-hi kenapa mesti ditambahi equalizer segala? Potensial nambah noise lagi. Jadi baiknya Roxy tanpa efek tanpa EQ malah sedap, apalagi kalau harganya menjadi 1/5 Mackie. Sejauh pengalamanku yg belum seberapa ini, performa mixer didominasi oleh impedance-matching antara mikrophon dg mixer.
Siaaap ! Btw tentang "Kalau sdh ada setting low-mid-hi kenapa mesti ditambahi equalizer segala?" yang bisa saya jawab adalah, Low Mid Hi yang ada di setiap channel itu sebenarnya juga EQ tetapi bedanya ini adalah EQ individual per channel. Sedangkan EQ di sisi kanan mixer itu adalah EQ global / master EQ yang kena semua channel yg ada di mixer ini. Tujuannya mengatur balance frequency secara keseluruhan, bukan individu lagi. Contohnya, ada 3 channel instrumen musik yang mengandung konten low frequency misalnya electric bass, kick dan low nya piano. Masing-masing bisa di atur seting EQ nya secara individual. Tetapi di Master, ada EQ yang mengatur low secara keseluruhan. Tetapi saya setuju dgn pernyataan apapun penambahan processor akan menambah noise. Dan betul juga impedance matching itu penting ! Thanks utk komennya !
Itulah bedanya lezat dengan sedap. Lezat dicapai dengan kemewahan sementara sedap dapat dicapai dengan kesederhanaan-kesetimbangan-keselarasan. Analoginya: steak wagyu sirloin black pepper 400.000 per porsi jelas lezat sementara pecel segar 15.000 per porsi malah sedap. Menurutku audio juga begitu.
Siaap ! Nah ttg rekaman, mesti jelas dulu, "rekaman" = merekam vokal di studio saja ATAU bikin aransemen musik dari nol sampai rekam di studio, mixing mastering ? Ya kalau belum pernah pakai jasa orang lain, kemungkinan fee saya agak diluar budget / kemahalan (karena saya producer Agnes Monica, juga pernah ngerjain proyek untuk Afgan, Project Pop, Bagindas dll). Saran saya, coba googling "jasa rekaman di {isi kotamu}", biasanya keluar jasa yang fee nya ekonomis daripada ke saya.
Makasih untuk masukannya 👍 Coba saya pertimbangkan berikutnya saya bikin review mixer lagi. Btw EQ adalah salah satu komponen penting dari mixer karena TIDAK ADA orang yang pakai mixer TANPA menyentuh EQ sedikitpun, pasti ada deh kebutuhan puter2 dikit EQ karena kondisi di lapangan SELALU tidak ideal. Juga siapa yang pakai mixer tanpa pernah pakai FX ? Mau FXnya eksternal atau built-in di mixernya, semua pasti butuh. Cobain aja pakai mixer tanpa efek, sudah pasti bandnya atau penyanyi atau panitianya akan komplain 😬 Juga di mixer atau hardware ada yang namanya 'level optimal' yang berhubungan dengan 'GAIN STAGING' dimana suatu mixer bisa mengeluarkan bunyi maksimalnya di level tertentu dan biasanya bukan di pentok abis gainnya ! Sama seperti seting output / volume fader yang di sebut 'unity gain' dimana posisi optimalnya justru bukan yang posisi fader paling atas tetapi hanya 3/4nya saja. Jadi seting gain itu diatur secukupnya saja sesuai sumber suara (biasanya bukan di seting gain di pentok habis karena mau mixer apapun pasti bunyinya sudah gak optimal / distort karena memang itu bukan level optimalnya suatu mixer). Kalau mau bunyi speaker sangat kencang, itu adalah fungsi power amp yang ada tombol Gainnya, silakan di naikkan disini, bukan dengan Gain pada mixer. Diluar ini semua, saya juga paham bagaimana kebiasaan orang Indonesia yang kadang-kadang menggunakan alat dengan CARA YANG TIDAK LAZIM (misalnya pentok gain mixer), jadi seperti omongan saya di atas, akan saya pertimbangkan di saat saya bikin review mixer lagi 😅 Sekali lagi, thanks utk sarannya !
@@Artsonica salut sama bapak selalu rendah hati, Ada sebuah ungkapan, Padi semakin berisi akan semakin merunduk. Artinya orang semakin pandai akan semakin rendah hati. salut sama bapak sehat terus pak
Wuihh, keren mas review nya ! harus bikin lagi nih video komparasi kayak gini mas.. :D EQ Mackie emang agak tebel & tepat sasaran, tapi yang Roxy jg lumayan dapet, ga begitu kalah sama Mackie. Overall saya milih Roxy aja, coz dapet FX gratis, hehehe.. :D
Suka ya ? Saya jarang bikin kayak gini. Suka gak enak ama yg jualan hahahaha Hahahaha Roxy sesuai dgn selera berarti (mengingat fitur & ekonomis) :D Btw, kalau saya bikin video komparasi, mau apa ? Saya gak janji bikin, tapi jadi bahan pertimbangan ;) Thanks
Pak Agus kalau kalau mixer mackie di tambahkan dalam proses take vocal sebelum input ke sound card berguna atau nanti terlalu besar inputnya. terima kasih.
Kalau kita mau tambahkan sesuatu di antara mic dan input soundcard, mesti dipastikan bahwa hasilnya menjadi lebih bagus daripada langsung colok ke input soundcard. Jangan ber asumsi selalu akan lebih bagus, tes dulu dan bandingkan hasil rekaman antara langsung ke preamp soundcard vs via preamp mixer. Kalau memang hasil yang via preamp mixer mackie lebih bagus, baru kita pakai cara ini. Soal besar inputnya, tidak akan masalah ASALKAN kamu coloknya benar. Yaitu dari Mic masuk Mic input Mackie lalu output dari Mackie HARUS MASUK Ke LINE INPUT dari soundcard, gak boleh ke input yang lain dari soundcard atau audionya akan pecah. Tentang MIC IN vs INSTRUMENT IN vs LINE IN pernah saya bahas di video *Bikin Studio Rekaman di Rumah + Cara Pasang Alat-alatnya !* ini, coba di tonton : ruclips.net/video/qKOBzr2rjNw/видео.html
Klo menurut sy sih,tdk mungkin yg murah bisa sebanding kualitas yg mahal,secara logika aj pasti yg mahal tetap lebih unggul meskipun kualitas suara hampir sama,ya bisa aj dri segi ketahan alat itu blm terjamin
Betul sekali...ada banyak hal diluar kualitas suara ! Btw menurut saya pribadi memang kualitas suara Mackie di atas Roxy dan EQ serta efek Reverbnya juga lebih tebal. Tentu saja banyak orang yg belum "terupgrade" telinganya, jadi mendengar bunyi mixer Roxy pun merasa gak masalah. Intinya, semua ini (mixer mahal ataupun murah), masing-masing punya pangsa pasarnya sendiri-sendiri.
Om agus saya mau ijin tanya..saya punya mixer top pro t2208,apakah saya perlu beli soundcard atau audio interface nya lagi..mohon jawabannya om..terimakasih
Maksudnya mau buat rekaman ke software DAW/musik? Saya gak pernah pakai mixer top pro t2208, tetapi dari saya googling yaitu ini: www.topppro.eu/index.php?route=product/product&product_id=19080 tertulis *Expansion for optional modules: 32-ch multi-track USB audiorecording module, Dante module* yg maksudnya adalah, kalau mau rekaman ke komputer sebanyak 32 channel, mesti beli lagi modul hardware tambahan (alias gak dikasih waktu beli ini) 😃 Nah saya liat mixer ini adalah mixer digital yg stand-alone alias bisa dipakai utk rekaman *TANPA KOMPUTER LAGI* (karena di dalamnya udah ada komputer/digital audio interface). Jadi, bagaimana kalau dipakai saja fitur ini? Toh malah lebih simple, gak perlu ribet bawa komputer 😃 Hanya memang hasil rekamannya *HANYA BISA JADI 2 FILE STEREO* atau 2 track mono, gak bisa jadi file audio terpisah-pisah.
@@Artsonica iya om..mixer itu tanpa soundcard lagi apakah support ke daw...dan kira2 klo seandainya di kombinasikan soundcard dengan mixer top pro itu apakah bisa om support ke daw nya..aduh saya bener2 awam bgt om..maaf jadi banyak nanya...dan 1 lagi pertanyaan saya om...kira2 seandainya saya pgn beli soundcard..soundcard mana yg harus saya beli untuk buat homerecording..mksdnya merk-nya apa ya om...soalnya saya mau beli masih ragu2 om...terimakasih sebelumnya om agus..🙏🙏
Kalau mau bedakan instrumen atau hardware yg kualitas bagus coba dengar frekuensi lownya. Kalau kedua mixer ini beda sangat jelas di frekuensi low. Mackie lebih bagus lownya.
Mas agus sharing donk, caranya instal plugin yg 32 bit biar bsa di pakai di windows yg 64 bit gmn caranya? Katanya pkai jbridge ya? Brngkali ad tutorial vdionya
Selain pakai jbride, bisa juga pakai Bridgewize ddmf.eu/bridgewize/ atau 32Lives dari SoundRadix ini: www.soundradix.com/products/32-lives/ Info saja, semua solusi di atas adalah solusi berbayar. Saya belum menemukan converter yang free 😆 Kalau tutorialnya, coba cari di youtube, harusnya sih ada. Saya sendiri sudah sejak 2011 alias 8 tahun lalu full _,move-on_ ke 64bit. Ini karena semua software saya original yang memang ada versi 64bit 😜
kalau mnrut saya buat vokal,,,middle roxy tipis banget bedanya ,,tp secara merk mah terkenall mackie mas hehehe secara postingan bagus kok mas ,,,membandingkan mixer nya kembali ke selera msing2
Mackie lebih Very Low Noise tapi kurang fitur, cocok untuk vocal.. Sedangkan Roxy agak banyak noise tapi kaya fitur, cocok untuk EQ dan fitur FX lainnya...
Sayangnya ini video lama dan mixernya sudah tidak ada lagi di saya 😆 Tetapi betul sekali, tes full range frekwensi dan all channel on akan menunjukkan kualitas suatu mixer. Dan saya rasa Mackie menang 😍
ArtSonica ikut aja mas, masih belajar jg soal sound engineering :) kalo bole request sih tutorial setup alat band+sound mixer misal utk acara wedding, ibadah gereja dsb
Oh ok paham. Kalau tutorial yg seperti itu bisa cek channel 'Indonesia Sound System Revolution' karena channel saya lebih ke aplikasi untuk studio rekaman / home studio, bukan ke live sound.
Mackie keluaran sekarang sudah gak sekokoh jaman dulu (dulu Mackie tahan banting banget). Sekarang mungkin karena mesti tekan harga, akhirnya kualitasnya juga di turunkan. Jadi kita pilih Mackie atau Behringer ya sama saja, pilih aja yang disukai.
Berpengaruh tentu berpengaruh, tetapi apakah pengaruh bagus atau jelek, itu soal lain lagi. Coba pake logika, kira-kira bagusan mana rekam langsung ke soundcard yg kualitas bagus dan harganya anggap saja Rp 15 juta di bandingkan dengan mixer Rp 800 rb lalu ke soundcard 1 juta ? Pasti udah tahu jawabannya, jadi di dunia audio itu TIDAK ADA hitam vs putih, kalau mau bandingkan alat, HARUS sebutkan merek dan tipenya, baru bisa di jawab apakah pengaruhnya bagus atau malah mixernya bikin tambah noise gede + karakter berubah karena mixernya kurang bagus 😃
@@Artsonica ternyata conclusi nya kembali lagi ke harga dan kualitas hardware nya ya mas, banyak perangkat tapi murah itu sama aja bohong😂, makin ngerti saya😂😕
Hahaha kayaknya sih masih belum kemungkinan saya bikin videonya...karena saya gak punya teman yang punya Ashley dan juga gak ada distributor / dealer yang saya kenal yang bisa pinjamkan, sori
Sayangnya saya belum test bersebelahan jadi gak bisa jawab pertanyaanmu, maaf 😆 Mungkin ada yang baca komen ini dan pernah mencoba, silakan komen bantu Putra
mas agus, saya lagi pertimbangkan mixer yamaha mg12xu. Ada pengalaman dg mixer tsb mas? saya udah review beberapa plus minus nya, tapi kali aja saya lewatin sesuatu yg penting, yg mungkin mas agus lebih tau. makasi sebelumnya
hehehe... keperluannya buat home recording dan live band 4 orang indoor. hasil saya review2 di youtube, ada fitur one knob compressor yg menurut saya simple banget buat ngeredam noise latar dan menjaga gain vocal. kemudian ada juga usb connectivity yg bisa gantiin soundcard, per channel equalizer, plus preamp bawaannya diklaim bagus sama yg demo. terus terang saya ga terlalu familiar dg berbagai jenis preamp mas. minusnya, kabel usb dan driver bawaan ga tersedia. jadi krn saya cuma review2 dibyoutube tanpa pakai langsung alatnya makanya saya minta pendpaat ke ahlinya. gitu mas, mohon tambahin mas infonya
Seperti yang saya bilang, sekolah saya pakai tipe yg sama hanya beda banyaknya channel yaitu MG16XU... Mixer ini seharusnya plug & play artinya begitu colok kabel usb, otomatis terdeteksi di komputer. Ini biasanya di Mac begini. Hanya saja biasanya di komputer Windows, sering tidak terdeteksi 😆 Untuk itu, download driver dari www.yamahaproaudio.com/global/en/downloads/firmware_software/mg_xu/ Kabel usb pun bisa pakai kabel standard yang biasanya dipakai misalnya untuk printer 😉 Jadi masalah kabel usb & driver sudah solved kan ? 😀 Mixer ini disebut hybrid karena selain sebagai mixer, dia berfungsi sebagai audio interface / soundcard. Tetapi jangan mengharap bisa terekam banyak track di software DAW karena dia hanya bisa rekam 1 track stereo ATAU 2 track mono. Artinya kalau mau mixing hasil rekaman, mesti dilakukan saat live (gak bisa di mixing per track di software). Preamp memang sudah lumayan, tentu dengan pembanding preamp sekelas (alat yang harganya 3jt - 5jt-an). Kalau di bandingkan dgn preamp eksternal yang harga 10jt atau lebih tentu jauh 😉 Tombol satu utk compressor memang memudahkan, tetapi berarti kita gak fleksibel untuk tuning threshold & ratio seperti compressor pada umumnya. Tetap Ok utk kebutuhan mu yang gak perlu terlalu detil 😀 FX bawaannya seperti Reverb dan Delay juga sudah Ok. Kesimpulan : Dengan harga segitu, mixer hybrid ini lumayan koq. Silakan dibeli 😍
Oh ya, kata-kata "ada fitur one knob compressor yg menurut saya simple banget buat ngeredam noise latar".. Nah pada prakteknya justru sebaliknya...itu fungsi Expander, bukan Compressor 😁 Kalau dengan compressor, semakin ke kanan kita putar tombolnya, semakin keras juga noise di bandingkan suara vocal. Karena fungsi compressor itu menstabilkan suara volume baik yang pelan dan volume keras. Dimana noise yang pelan malah akan semakin keras saat compressor di putar ke kanan 😂 Tetapi memang vocal akan terasa lebih stabil volume / gainnya (asalkan tidak ada noise yang besar).
Pagi pak, sy lg cari mixer utk studio rumah. Sbnrnya mau menyambungkan keyboard2 dan synthesizer sy supaya ngga cabut masuk kabel dan lebih gampang utk recording. Klo untuk ini sy beli seri apa ya da lebih baik berapa channel. Monggo pak agus trims
Pertanyaannya harus dilengkapi lagi yaitu : 1) Berapa total jumlah keyboard / synthesizernya karena berpengaruh ke jumlah input dari mixer yang harus tersedia. 2) Budgetmu berapa. Soal ini harus jujur dan realistis dan mesti sebutkan angka pasti, jangan cuma bilang "yang murah" atau "yang sedang-sedang saja" karena definisinya berbeda untuk setiap orang.
@@hubertusk5018 Kalau ada 3 synth/keyboard, berarti minimal butuh 6 input mono. Jadi minimal yang 8 input. Kalau budget segitu, bagaimana kalau Mixer YAMAHA MGP16X? (Harga sekitar Rp4j-4,5jt) Kalau kegedean, mungkin bisa coba mixer MACKIE PROFX-12 USB (Harga sekitar Rp3,5j-4jt) Oh ya, saya pernah review Mackie 1402VLZ04 disini : ruclips.net/video/D1-m6mJs9M4/видео.html Tetapi ini harga 7-8jt-an.
klo bs ngetes nya ada dua micropohon,yg 1 pakai mixer roksy,mic yg ke 2 pakai mixer mickey.setahuku product roxy kurang peka dan komponennya gk tahan lama.ini hy pengalaman sj.
Ya justru ini pakai satu mic yang sama supaya kalau ada perbedaan bunyi, itu sudah pasti bukan karena mic. Mic berbeda bakal membuat perbandingan mixer ini tidak jujur lagi. Bahkan kita pakai 2 mic yang merek dan tipe sama pun, belum tentu bunyinya sama 😬 Jadi penggunaan *HANYA 1 MIC* itu justru adalah pilihan yang disengaja demi perbandingan yang fair 😜
Dan betul itu bahwa ada harga, ada kualitas. Video ini tidak membahas ketahanan mixer tetapi hanya membandingkan bunyi kedua mixer tsb. Btw mixer Mackie yang di video ini dipakai di sekolah saya ArtSonica dan tidak dipakai diluar, hanya di dalam kelas saja, tanpa ada beban kerja berat. Nah pada tahun kedua, fader mixernya sudah mulai kresek-kresek dan Output mixernya berat sebelah panningnya, mesti kita pukul dulu mixernya baru bunyinya bener 😆 Jadi kayaknya kualitas mixer Mackie jaman sekarangpun tidak sebagus yang saya bayangkan 😆
Sebenarnya Instrument Input termasuk Hi-Z juga 😬 Tetapi benar, bahkan bukan cuma mixer profesional, semua mixer analog memang gak ada Instrument / Hi-Z input, adanya cuma Mic Input & Line Input 😋 Nah kalau begitu gimana dong kalau ada gitar elektrik ? Pada prakteknya, yang masuk ke mixer adalah hasil todong mic ke ampli. Atau output dari stomp box / multi-FX yg outputnya sudah Line Level karena ada rangkaian amplifier di alat tsb. Sangat jarang ada gitaris yang mau colok langsung ke mixer karena suaranya jadinya mentah banget hahaha Kalau pun ada output dari gitar elektrik / bass elektrik / gitar akustik dgn pickup yg Instrument Level / Hi-Z input, maka digunakanlah DI Box. DI Box singkatan dari Direct Box atau Direct Input Box atau Direct Injection Box. Fungsi DI Box adalah mengubah impedansi / level dari misalnya Instrument / Hi-Z level ke Mic level. Atau bisa juga mengubah Line Level (misalnya dari keyboard) menjadi Mic Level 😀 Contoh DI Box yang populer yg merek Behringer ini : www.musictri.be/Categories/Behringer/Signal-Processors/DI-Boxes/DI100/p/P0062 (mungkin pernah lihat di panggung ? Selain silver, ada yg warna merah) Atau DI Box yang bagus contohnya merek Radial ini : www.radialeng.com/jdi.php Nah saya pernah bikin video ttg kegunaan DI Box ini utk rekaman di studio, silakan nonton ini : ruclips.net/video/a09mTWO2UsU/видео.html Semoga jelas !
Om Agus.. saya mau tanya dong.. Apa peranan mixer analog seperti mackie atau roxy tadi dalam recording? gimana routing nya? apa perbedaan dgn masuk audio interface? makasih
+Aris Satya Mixer spt ini bisa digunakan sebagai audio processor dan sebagai routing bus. Sebagai audio processor, misalnya sebelum masuk ke audio interface, karakter suaranya dicari dahulu sesuai yang diinginkan dgn karakter preamp bawaan, dengan EQ dan kadang2 compressor (kalau mixernya punya compressor). Dengan begitu, hasil yg direkam sudah 'setengah' mixing. Sebagai routing bus, mixer berfungsi sebagai pengatur lalu lintas dari input hingga output. Misalnya untuk monitoring atau untuk mendengarkan bunyi dari CD player dll. Jadi mixer ini sebagai pelengkap suatu sistem produksi musik dan sebagai perantara antara sumber suara yg direkam dengan audio interface. Tentu saja ada mixer yg membuat kualitas audio lebih jelek jadi berhati-hatilah menggunakan mixer, pastikan mixer yg digunakan menambah kualitas, bukan malah mengurangi kualitas suara. Itulah sebabnya sekarang ini sudah jarang di pakai mixer dalam suatu produksi musik karena digantikan oleh software / plugin2. Nah dalam studio profesional, kadang-kadang masih digunakan mixer analog yang vintage dan berharga mahal (puluhan juta bahkan sampai ratusan juta). Fungsi seperti yang saya sebutkan di atas, sebagai pembentuk karakter bunyi sebelum masuk ke alat rekam. Oh ya, ada mixer yg berfungsi juga sebagai audio interface, ini disebut sebagai hybrid mixer...satu alat dgn dua atau lebih fungsi. Silakan dipilih jalan mana yg mau diambil :D
+ArtSonica Ohh gitu ya.. menurut saya mending pake mackie ya klo mau dapet karakternya... Tapi klo kebutuhan live record mending pakai hybrid mixer kaya zoom R16 atau pakai mackie vlz om? makasih sebelumnya atas jawabannya :)
Untuk keperluan live recording bisa dua2nya...cuma yg Zoom itu, menangnya gak perlu bawa komputer karena kita bisa rekam langsung ke memory card....sangat menolong. Kalo pake Mackie, kita mesti sediakan lagi laptop, dan lagi yg tipe di video itu Mackie yg gak ada output digital audio. Utk kualitas audio Zoom vs Mackie, saya rasa Mackie masih menang...tapi fitur n kemudahan Zoom juga gak bisa di abaikan :D Btw, coba tonton video saat saya rekam gamelan secara live, ini pake Zoom R24 :D : ruclips.net/video/XjDbZr-OocQ/видео.html
Sy punya Mackie profx12 sekarang mau di pasangin speaker cuma ga paham (jenis) speaker seperti apa minimal yg pantas om, apa ada video oom lain yg mengulas soal mixer dng speakernya?
Sebenarnya arti kata "enak" itu ambigu atau kurang jelas...enak dari kualitas suara ? Ini pun subyektif setiap orang...Enak dari segi budget ? Murah biasanya kualitasnya juga ga bagus...Atau Enak bawanya / ringan ? Baiknya sih cerita lebih detil seperti : 1) Budget berapa pastinya ? Tanpa ini, tidak bisa rekomendasi apa-apa 😄 2) Kebutuhannya berapa channel maksimal ? 8 channel ? 16 channel atau lebih ? 3) Juga pengertian "enak" itu maksudnya gimana ?
Ini selera pribadi saja ya, belum tentu benar. Mackie yang USA rasanya lebih tahan banting dan komponennya lebih bagus daripada made in china juga durabilitynya beda. Sekali lagi, ini hanya perasaan saya saja ya 😃
Kalau mixer yang juga berfungsi sebagai mixer live show, ada Presonus StudioLive atau Behringer X32. Kalau mixer yang kelas lebih rendah (termasuk harganya), ada Alesis Multimix.
Buat saya sih bukan harganya,tapi yg sesuai kebutuhan aja klo yg murah udah lengkap sy gk perlu beli yg mahal,kadang mixer murah ada tambahan usb buat muter musik buat sya itu nilai plus, btw reviewnya cakep gan buat saya kualitas suara kedua mixer tsb gak jauh beda...cheers
Apa merek dan tipe mixernya? Karena umumnya mixer usb seperti itu, walaupun channel di mixernya ada 8, sebagai soundcard dia hanya bisa 2 track mono atau 1 track stereo saja alias hanya bisa sebagai soundcard 2 channel saja. Jadi memang begitu karena harga mixernya yang murah 😜 Kalau mixer digital seperti Behringer X32 atau Presonus StudioLive, kita bisa rekam hingga 32 track terpisah, tetapi harganya sudah di atas 20jt hehehe
Kayanya kalo untuk live stage (Ibadah Gereja) dan pemakaian seminggu sekali mixer Roxy udah cukup (banget) Ga butuh untuk recording juga sih. Yang penting output speaker cukup dan Channel mic + instrumen terpenuhi
Nah, yang di video ini tidak di tes adalah bagaimana performa mixer kalau semua channel aktif. Saya kira di sinilah titik lemah nya mixer Roxy yaitu dimana outputnya noisenya besar dan kemungkinan agak pecah bunyinya. Ini disebut sebagai Dynamic Range nya. Sebaiknya sih dicoba dulu kalau mau pakai mixer Roxy untuk show serius 😁
Oh ya, kedua mixer ini, baik Roxy maupun Mackie, dua-duanya juga memang gak bisa berfungsi sebagai alat recording / audio interface, mereka murni mixer 😬
Kebetulan di Greja saya pakai Behringer XENYX X1832USB Setipe dengan Roxy sudah ada FX dll plusnya itu ada USB bisa recording pakai Audacity (Ecek2) ya, namun recording itu juga jarang sekali paling2 kalau ada tamu dari luar hahahha Jadi kesimpulannya sih memang Roxy itu mixer yang (kemungkinan) akan saya pinang bila: Behringer sudah mulai masuk masa pensiun (hampir 3 Tahun dipakai)
Iya, tapi berbeda dengan Xenyx, mixer Roxy gak ada fitur untuk merekam alias bukan mixer hybrid. Jadi kalau nanti Xenyx nya mati, berarti kalau pakai Roxy, gak bisa rekam sama sekali (walau kebutuhannya cuma sesekali) 😄 Seperti yang saya bilang di komen sebelumnya, kemungkinan begitu ada banyak channel di pake, Roxy lebih gede noise (daripada Mackie) dan audionya gak bisa bersih dari clipping / peak / distort...feeling saya saja sih. Silakan dicoba 😁
@@Artsonica Iya sih bener banget kudu dites semua channel main ya, baru bisa ketahuan ada yang aneh apa engganya :D Tapi keanehan itu mungkin bisa teratasi dengan mainin FX nya atau per-line kita flat-in aja?
Berapa jumlah channel inputnya tetap tergantung jumlah input channel soundcardnya 😬 Contoh, saya pakai mixer contoh saja 64 channel sekalipun, dengan soundcard yang hanya 2 input, ya tetap saja 64 channel itu hanya bisa masuk ke 2 channel input itu ke software DAW, gak bisa nambah. Lain cerita kalau beli mixer yang punya kemampuan sebagai soundcard multi input, kita sudah gak perlu soundcard lagi, bisa hanya pakai mixer saja untuk merekam banyak input. Contoh : Presonus Studio Live atau Behringer X32 / M32. Nah mixer seperti ini harganya sudah di atas 15 jt 😬 Kalau pakai mixer behringer atau mixer Yamaha yang harganya di bawah Rp7jt, yang ada fitur soundcard di mixernya, biasanya sama saja, tetap hanya bisa merekam 2 track mono atau 1 track stereo walau mixernya punya jumlah channel yang banyak (8, 16 atau 32 channel).
@@AdhySketza Bisa begitu tetapi kalau mau solusi murah, pakai saja audio interface / soundcard yang multi input. Contohnya Steinberg UR824 yang bisa 8 mic input sekaligus (coba cek di google). Bahkan UR824 ini bisa di expand jadi 24 input dengan menambah preamp ADAT (tanpa perlu ganti soundcardnya) 😬 Dari harga, UR824 ini sekitar 6-7jt yang artinya jauh lebih murah daripada beli mixer yang bisa rekam multi input (wajar mengingat UR824 tidak bisa dijadikan mixer untuk live sound / tidak fitur mixernya)
kalau menurut saya om, untuk peralatan harus mengimbangi dengan yang sudah ada, kalau yang sudah ada pakai merk yang lumayan mahal atau barang branded, ya harusnya kalau ada tambahan lagi minimal mendekati atau pakai yg branded jg, supaya hasil ga terlalu jomplang sepertinya dan kalau sudah punya alat yang minimalis menengah ke bawah ya coba sesuaikan dengan yang ada jadi hasil ga terlalu maksa. misalkan kita pake mic kabel yg harga 100rban di mixer yg branded ya, hasilnya ga beda jauh dgn kualitas harga micnya, kalau pake mic kabel yg harga 1jtan ke atas pasti akan berbeda, dan kita ga akan kerja keras untuk mixing dan editing..itu menurut sy, tp kalo hoby kotak-katik penasaran dan pingin ekstra yah oke aj.
Iya betul sekali, dan channel ini (kalau suka nonton), intinya itu yaitu menggunakan alat harus sekelas. Dan video ini saya sengaja tidak ber opini bilang bagus atau jelek, saya cuman kasih sample audionya saja supaya viewer yang memutuskan mana yang bagus (menurut selera dan kebutuhan dan budget pribadi) 😃
Assalamualaikum pak. pak mohon maaf saya mau tanya, kebetulan saya remaja masjid, saya ingin mendokumentasikan semua kegiatan masjid menjadi vidio. di masjid kan ada mixer v8sound tipe "wolu"prodak dari harry kiss prodaction, untuk record suara dari mixer ke laptop. itu perlu ada soundcard/audio interface untuk menghubungkan dari output mixer ke input soundcard/audio interface atau tidak pak.? 🙏🏻🙏🏻 mohon infonya pak
ya seperti jawaban dari AR-Roudloh TV, bisa saja pakai soundcard bawaan laptop. Tentunya ini tergantung laptopnya, karena ada laptop yang kualitas soundcardnya kurang bagus, frekwensinya gak detil (ada frekwensi yg hilang) atau mudah clipping/peak karena soundcard laptop gak sanggup terima level yang hot / kencang dari mixer. Juga mesti bikin kabel dari dual mono dan masuk 1 stereo (gak gampang bikin kabel yg bagus). Pakai audio interface eksternal lebih aman dari masalah, tentunya kalau pakai merek-merek seperti Presonus, Focusrite, Steinberg yang ternama (jangan yg murahan). Audionya jauh lebih maksimal karena jacknya udah standar pro yaitu jack 1/4" yg Line Level dan biasanya album-album live show direkam pakai soundcard eksternal.
Kalo gx salah denger dari tes mic sih low mickey tu agax krasa tebal/Thigt dari ukuran jam 3 dibanding Roxi dan mid high mickey trasa lebih Soft/lembut...emang dwit tu gx ngebohong,..he..he..e Manteep
Sejauh ini saya mendaftarkan ada minimal 5 setup antara mixer dengan soundcard. Lebih cocok kalau saya bikin videonya daripada jawab pakai tulisan. Ditunggu ya...
Tetapi menjawab (sementara), fungsi mixer bisa sebagai preamp (karena "mungkin" preamp mixer lebih baik daripada preamp soundcard) atau sebagai processing hardware dimana saat rekaman, kita bisa pakai EQ atau Compressor bawaan mixer (asumsinya kualitas EQ dan Compressornya bagus). Nanti output mixer bisa masuk ke soundcard. Contohnya seperti di video *BEDAH SIGNAL FLOW Suatu Studio Rekaman Profesional* ini: ruclips.net/video/_yCR-LQiG0Q/видео.html Mixer studionya di gunakan sbg preamp dan masuk ke soundcard udah hasil dari preamp mixernya. Dan ada juga mixer hybrid yaitu gabungan antara mixer dengan soundcard. Kalau pakai mixer hybrid ini, ya malah gak perlu soundcard terpisah lagi.
Makasih sarannya mas. Saya tidak terlalu tertarik untuk melakukan test dgn analyzer disebabkan hal berikut : Tes dengan analyzer mungkin memberitahukan "ketepatan" suatu alat. Tetapi dalam dunia audio, "ketepatan" bukanlah tujuan utama suatu alat. Yang lebih utama adalah "ketepatan konteks" alat dgn situasi yg dihadapi. Memang sih, ketepatan itu berguna, yaitu saat bagian marketing menuliskan spec tech utk di manual atau website (bahkan ada yg rela berbohong tentang spesifikasi alatnya demi dianggap sebagai alat yg "tepat". Pernah dengar kata-kata "flat frequency response" ? Itu hanya marketing gimmick aja). Sebagai contoh, mic yg frequency response yg TIDAK flat seperti mic murmer Shure SM58 (cek graphicnya di pdf ini: cdn.shure.com/specification_sheet/upload/82/sm58-specification-sheet-english.pdf), saat live ternyata "ketidaktepatan"nya merekam frekwensi low dan frekwensi mid hi-nya, malah berguna secara konteks. Contoh, low cut nya berguna mengurangi bocoran frekwensi low yg ditangkap mic ini agar suara vokal lebih bersih tanpa adanya bocoran frekwensi bass dari kick dan electric bass (suara manusia tidak ada yg se rendah ini). Ini yg disebut sebagai "ketepatan konteks". Dan kita lebih butuh ini daripada tepat secara teknis. Sebenarnya dari pendengaran dan tes perbandingan di video, sudah jelas bahwa Mackie lebih akurat. Dan secara "ketepatan konteks", Mackie juga lebih baik aplikasinya. Tapi di dunia ini, gak ada alat yg tepat 100% karena setiap komponen yg dipakai, akan mengubah "ketepatan" itu menjadi kurang dari 100%. Tentu saja orang marketing sering banget mengatakan, alat yg dibuat / dijuaknya "flat frequency response" atau "tepat" demi meraih konsumen. Tapi lagi-lagi yg lebih penting sebenarnya adalah konteks dari situasi yg membutuhkan alat itu. Maaf panjang lebar menjelaskan, hanya mau memperlihatkan sisi lain dari dunia audio...maaf juga kalau jawabannya tidak menjawab dgn tepat sesuai keinginan...Salam !
Intinya...Kadang-kadang kita mencari karakter alat yg TIDAK FLAT karena bikin bunyinya lebih tebal dan malah kita sukai (contoh, rekaman analog dgn pita itu tidak flat, dari suara aslinya di tambahin frekwensi-frekwensi lain karena mekanik alatnya yg tidak sempurna yg di sebut Harmonic Distortion). Nah Harmonic Distorsion alias Distorsi yang Harmonis pada alat rekam pita analog yang TIDAK FLAT malah dianggap lebih baik karena bikin tebal bunyi aslinya (daripada digital misalnya). Jadi selalu dalam me-review alat, ketepatan bunyi belum tentu yang kita cari...yang kita cari lebih ke konteks alat itu bikin bagus bunyinya atau tidak alias MUSIKAL atau TIDAKnya alat tsb disesuaikan dengan kebutuhan kita !
Ya kalau butuhnya cukup 2 track mono, banyak yang murah seperti produk Behringer Xenyx. Tetapi kualitasnya tentu di bawah Presonus (ya wajar sih, harganya beda jauh). Atau ada mixer Yamaha seri MG yang ada tulisan XU, itu berarti bisa jadi audio interface walau hanya 2 input mono saja. Atau Behringer X32 dan M32 yang range harganya sudah mirip dengan Presonus StudioLive. Atau bisa juga produks Alesis Multimix yang bisa 8 atau 16 input dan harga di bawah Rp10jt. Seingat saya ini sudah discontinue, hanya mungkin masih ada yang jual second.
Wah banyak ya ternyata, tapi kalo secara perfomanya mixer+audio interface sama audio interface pada umumnya itu ada perbedaan yg signifikan ga sih mas ?
@@adityasusilosakti6052 Performa nya lagi-lagi balik ke harga. Semakin mahal, semakin bagus dalam arti soundcardnya bukan cuma tempelan saja. kalau yg murah, di bawah 10jt, kualitas soundcardnya gak sebagus soundcard eksternal / terpisah. jadi berlaku, ada harga, ada kualitas !
@@adityasusilosakti6052 Iya, logikanya ini mixer dgn soundcard harga Rp10jt, kalau di hitung, mungkin komponen untuk mixernya harganya mencapai 80-90% sedangkan harga soundcard didalam mixer tsb mungkin cuma 10% aja. Kalau dibandingkan dengan soundcard non mixer yg harga Rp5-8jt, tentu lebih bagus kualitasnya. Apalagi mixer Behringer Xenyx yg cuma 1-2jt-an totalnya, harga komponen soundcard dalamnya mungkin cuma 350rb-500rb hahaha Tentu lebih bagus soundcard 2input yang 2jt kayak Steinberg atau Focusrite dsb
Klo untuk vokal hanya menggunakan mixer mackie gak dibantu asesoris lainnya emg mackie unggul, tpi klo roxy harus bantu make asesoris agar setara kwalitas roxy, sy pribadi hanya make skill sy sndri
Selalu berlaku..Ada Harga, Ada Kualitas ! Yang KW biasanya umurnya lebih pendek dari yang ori. Lalu kualitas komponen jeroannya di rendahkan (hanya tampilan saja yang disamakan) sehingga noise lebih tinggi, preamp kurang bagus dll dsb. Pada akhirnya, beli yang KW nyesel juga karena nanti umurnya lebih singkat (=mesti beli lagi) daripada yang ori + bunyinya gak sebagus yang ori.
Mas agus masih ada ga ya yang jual mixer roxy sudah googleing . Masuk ketoko olshop sampe offshop didaerah saya ga ada semua kosong. Sapa tau masih ada yang tau yang jual mixer roxy info dong om
Duuuh maaf, dulu sekolah saya (tahun 2016) beli di toko online yang sekarang sudah gak ada lagi. Sejak itu gak pernah beli lagi, jadi kurang tahu info tokonya 😆
Btw kalau toko yang ini sudah coba: www.tokopedia.com/billymusikcom/billy-musik-mixer-roxy-suntec-renyx-1622fx-12-channel ? Saya belum pernah beli di situ, hanya barusan googling aja
Iya mohon maaf, ada harga, ada kualitas 😋 Behringer memang hebat dalam arti fiturnya lengkap, harga murah, tapi ada yg dikorbanin yaitu kualitas alat / kualitas audio...yg utk pemula yg belum sensitif telinganya, ini gak masalah. Tapi bagi yg sudah sensitif (seperti dirimu), berarti sudah saatnya upgrade ke yg lebih baik spt merek Mackie atau Alesis atau bahkan yg lebih atas lagi spt Soundcraft / Presonus (digital mixer) dsb, tentunya harganya gak bisa semurah Behringer lagi....itulah hidup, harus memilih 😁
Tentu saja harus cek langsung, tetapi di video ini saya sampai repot-repot bikin contoh samplenya (tanpa saya kasih opini dan membiarkan viewers yang beropini), supaya viewer bisa menentukan walau tidak mencoba langsung 😃 Jangan khawatir, bunyi yang ada di video ini bukan dari mic kamera tetapi ini bunyi ini direkam dari output mixer dengan kabel audio yang bagus dan masuk ke audio interface / soundcard yang standard profesional, jadi sangat sedikit faktor kabel (apalagi dua-dua mixer ini pakai routing yang sama). Silakan di dengar pakai alat monitoring (speaker/headphones) yang standard juga kalau mau dengar bedanya 😃
Kok kalah pak Macky sama Roxy???? 1 harga udah beda jauh 2 untuk frequensi ngak terlalu jauh Bedanya. 3 Head room ngak terlalu jauh,, Trus lalu saya pakai Macky Pro fx 8,, penyakit kacang tore hampir semua di alami mikser ini???? Trus apa yg membuat mixer ini jadi mahal pak???? Tkx
Ya itulah kelemahan bikin video review via youtube. Sebenarnya youtube mengurangi kualitas audio aslinya lumayan banyak karena menggunakan format lossy alias banyak frekwensi yg gak lengkap dari audio aslinya. Kalau dengerin di depan kita mixernya, bunyinya lumayan beda jauh dan kerasa beda banget. Contoh EQ-nya Roxy di bagian High tajam dan cempreng, dimana Mackie tetap enak kedengarannya. Jadi dalam hal ini, Mackie jauh lebih baik dari kualitas suara. Soal headroom juga tidak dites dalam video ini, kalau di tes langsung, headroomnya tetap menang Mackie. Jadi ya paling fair adalah tes di depan kita langsung.
Sebenarnya untuk bisa _Virtual Sound Check_ di butuhkan mixer digital yang punya kemampuan playback multitrack. Artinya mixer tsb bisa output kan banyak track dari komputer, minimal 16 track. Kalau mixernya gak bisa ini, ada acara lain yang harus menggunakan audio interface multi output. Pakai mixer merek dan tipe apa?
@@Artsonica berarti paling tidak tiap chanelnya punya insert semua ya pak.. saya masib menggunakan mixer murah meriah... soalnya baru kupakai untuk pribadi
@@Original_field Sori maksudnya bukan punya Insert di setiap channel tetapi channel itu punya fitur Audio Interface yang bisa multi output, bukan hanya Stereo Output. Kalau mixer murah meriah, audio interfacenya biasanya cuma bisa Stereo Output jadi tidak bisa kirim masing-masing channel ke setiap channel di mixer tsb. Dan memang fitur _Virtual Sound Check_ hanya ada di mixer digital yang harga sudah lumayan 😆 Semoga jelas 😄
@@Original_field Iya, mixer seperti itu harganya sudah di atas 20-30jt dan memang ada fitur _Virtual Sound Check_ 😬 Kalau mixer di bawah 5jt, gak ada yang bisa 😬
keren nih share ilmunya art sonica ... kita mah cuman maen musik doang udah merasa jago ngover lagu orang... kalo tau proses recording gini jd gak tega memperkosa karya hak cipta orang wkwkwk ... suwun master ~
Siaap hahaha ! Kalau bikin cover sih sah-sah saja, bukan memperkosa malah merias karya hak cipta orang supaya lebih cantik 😃 Ya patokannya, kalau covermu tetap bisa di play di youtube dan gak di take down, artinya yang punya hak cipta ikhlas karya di permak, normal-normal saja dan gak melanggar hukum. Malah mereka senang karena karya mereka di hargai (sampai kita buang waktu bikin cover).
Saya sudah jawab ttg ini di komen lainnya disini, saya copas ya : Makasih sarannya mas. Saya tidak terlalu tertarik untuk melakukan test dgn analyzer disebabkan hal berikut : Tes dengan analyzer mungkin memberitahukan "ketepatan" suatu alat. Tetapi dalam dunia audio, "ketepatan" bukanlah tujuan utama suatu alat. Yang lebih utama adalah "ketepatan konteks" alat dgn situasi yg dihadapi. Memang sih, ketepatan itu berguna, yaitu saat bagian marketing menuliskan spec tech utk di manual atau website (bahkan ada yg rela berbohong tentang spesifikasi alatnya demi dianggap sebagai alat yg "tepat". Pernah dengar kata-kata "flat frequency response" ? Itu hanya marketing gimmick aja...speaker studio yg dibilang FLAT tapi bunyinya beda-beda alias memang gak ada yg FLAT hehehehe). Sebagai contoh, mic yg frequency response yg TIDAK flat seperti mic murmer Shure SM58 (cek graphicnya di pdf ini: cdn.shure.com/specification_sheet/upload/82/sm58-specification-sheet-english.pdf), saat live ternyata "ketidaktepatan"nya merekam frekwensi low dan frekwensi mid hi-nya, malah berguna secara konteks. Contoh, low cut nya berguna mengurangi bocoran frekwensi low yg ditangkap mic ini agar suara vokal lebih bersih tanpa adanya bocoran frekwensi bass dari kick dan electric bass (suara manusia tidak ada yg se rendah ini). Ini yg disebut sebagai "ketepatan konteks". Dan kita lebih butuh ini daripada tepat secara teknis. Sebenarnya dari pendengaran dan tes perbandingan di video, sudah jelas bahwa Mackie lebih akurat. Dan secara "ketepatan konteks", Mackie juga lebih baik aplikasinya. Tapi di dunia ini, gak ada alat yg tepat 100% karena setiap komponen yg dipakai, akan mengubah "ketepatan" itu menjadi kurang dari 100%. Tentu saja orang marketing sering banget mengatakan, alat yg dibuat / dijuaknya "flat frequency response" atau "tepat" demi meraih konsumen. Tapi lagi-lagi yg lebih penting sebenarnya adalah konteks dari situasi yg membutuhkan alat itu. Maaf panjang lebar menjelaskan, hanya mau memperlihatkan sisi lain dari dunia audio...maaf juga kalau jawabannya tidak menjawab dgn tepat sesuai keinginan...Salam ! Anyway, thanks komennya :D
Intinya...Kadang-kadang kita mencari karakter alat yg TIDAK FLAT karena bikin bunyinya lebih tebal dan malah kita sukai (contoh, rekaman analog dgn pita itu tidak flat, dari suara aslinya di tambahin frekwensi-frekwensi lain karena mekanik alatnya yg tidak sempurna yg di sebut Harmonic Distortion). Nah Harmonic Distorsion alias Distorsi yang Harmonis pada alat rekam pita analog yang TIDAK FLAT malah dianggap lebih baik karena bikin tebal bunyi aslinya (daripada digital misalnya). Jadi selalu dalam me-review alat, ketepatan bunyi belum tentu yang kita cari...yang kita cari lebih ke konteks alat itu bikin bagus bunyinya atau tidak alias MUSIKAL atau TIDAKnya alat tsb disesuaikan dengan kebutuhan kita !
Yang saya maksud sih bukan selera soundmannya...tapi situasi pada saat alat itu dipakainya. Seperti di atas, mic Shure SM58 yg gak akurat / gak flat karena ada low cut, justru bagus kita pakai di live karena bocoran mic Shure dari kick drum dan bass, malah dikurangi dari mic nya dan alhasil tidak perlu repot-repot nge-HPF di mixer. Malah kalau utk vocal di live, kita pakai mic yg flat (walau menurut saya gak ada yg flat), itu berbahaya karena di channel vocal, ada bocoran kick n bass elektrik.
+ArtSonica ok ok om....tolong donk kasih juga komparasi antara allen & heath GL2800 sama soundtrack topaz soalnya saya masih kebingungan unt acara live dan record sdangkan masing2 memiliki kelebihan.
semua tergantung operator bisa pnya cara seting secara fwekwensi live di lapangan atau di ruangan dri hsis tergantung kmampuan dri segi kmampuan standar di power.acesoris .dan vol tase itu yng utama jdi smua ketergantungan cara msing2"" demi keindahan knyamanan hasil swaranya .kwan? Slm hoby pokoknya tergantung seting msing itu klu dri pngalaman saya sjak thn 1993 sampai 2024. Kwan 😂😂😂😂
Tentu saja semua di dunia audio tergantung skill, tetapi ini menunjukkan bagaimana dengan seting yang sama, bunyinya berbeda. Artinya, naikin sekian dB di merek berbeda, ternyata punya bunyi berbeda, itu poinnya hehehe
@@pakdmkr5532 Ahahah bukan, mas jangan tersinggung wkwkwk Behringer bukan Made In Germany tetapi itu nama pendirinya yaitu Uli Behringer yang orang Eropa (Swiss). Waktu itu dia berpikir...kenapa mixer seharga mobil (=mahal), akhirnya dia ke Hongkong buka kantor disana dan ngambil produk2 kompetitor dan dibedah lalu dibuat tiruannya dgn komponen2 jauh lebih murah di China (di awal berdirinya, dia perusahaan yg paling banyak di sue/dituntut karena ngambil paten produk lain). Tetapi sejalan waktu, karena dia jual alat2nya murah, pembelinya jadi banyak dan akhirnya kaya raya. Jadi bukan barang KW tapi seperti cerita di atas, dia bikin barang murah, contoh: www.tokopedia.com/jupiteraudio/mixer-behringer-xenyx-502-garansi-resmi Nah yang mahal, contohnya ini: galerimusikindonesia.com/en/midas-m32-live-digital-mixer-paket-dl32-cable-cat6-75m (MIdas adalah merek kelas atas yg perusahannya di beli Behringer)
@@pakdmkr5532 Btw gak usah baper mas, santai saja. Coba baca tentang behringer di wikipedia : en.wikipedia.org/wiki/Behringer (tertulis barang2nya buatan China) tetapi bukan berarti KW loh karena *TIDAK SEMUA YANG MADE IN CHINA IDENTIK DENGAN KW* 😜
Native Instrument KA6 yang Line In -nya transparan dan karena kedua mixer pakai soundcard yang sama dan kualitas soundcardnya bagus, faktor pengaruh soundcard bisa di tiadakan 😜
Iya betul sekali 😀 Btw 2 mixer ini saya pakai di sekolah recording saya dan ternyata mixer Mackie tidak sekuat yang saya duga (seingat saya dulu produk Mackie sangat tahan banting). Setelah pakai (baru) setahun, mixer Mackie potensionya sudah mulai kresek-kresek dan outputnya berat sebelah. Kadang-kadang mesti agak dipukul dulu baru normal 😝 Padahal mixernya bukan dipakai untuk heavy duty di luar, hanya di kelas saja. Ya jaman sudah berubah, dan komponen murah kayaknya terpaksa di pakai Mackie demi harga bisa bersaing.
@@Artsonica ya mungkin karena sekrng di buat di china pak..jadi masalah komponen mungkin mengikuti pasar...next bikin tutorial mixing drum pake mixer sejuta umat sama mixer pro gtu pak..hehehe
@@jaakanvahaj3332 Oh iya bisa jadi ya, dulu di Inggris kan ya? Baru inget hahaha Memang persaingan bisnis bikin Mackie mau gak mau turunkan kualitas ya 😆 Soal tutorial, ide bagus...udah ada yang request ttg mixing drum rekaman pakai mic murah kayak Samson, bisa di satukan ama rekaman dengan drum via mixer murah vs mahal 😬
Budget berapa? Karena ada mixer kualitas suara sangat bagus tetapi harga sudah ratusan juta 😬 Juga berapa channel butuhnya ? Mesti detil lah kalau nanya, supaya gak salah ngasih rekomendasi 😀
Saya belum tau kebutuhan channelnya berapa, tetapi saya rasa Yamaha MG 16XU dengan 16 channel dan built-in FX Reverb, Delay, EQ, Compresor ini sudah lumayan Ok dan tahan banting. Harga sekitar Rp5-6 jutaan. Semoga ini yang dimaksud ya 😬 Kalau budget ada lebih, nanti saya rekomendasikan yang lebih bagus lagi. Tolong info budgetnya.
Maaf, saya tidak bisa memberikan jawaban yang simple yaitu yang bagus Mixer X dan tipenya yang Y karena _mixer yang bagus_ adalah mixer yang sesuai dengan kebutuhan dan budget Anda 😀 Sama seperti kalau saya ditanya hal lain, misalnya...mana kendaraan (mobil/motor) yang bagus ? Ya kebutuhannya untuk apa dan budget berapa 😁 Pertama, tentukan budget dulu lalu kedua, kebutuhannya buat apa? Baru dari situ bisa memberikan rekomendasi.
Kurang begitu kentara perbedaannya kalau didengar langsung, apalagi suara direkam live dengan kamera, lebih bagus kalau cek output frekuensi pakai osciloscope.
Lah di video nya di tulis bahwa suara sample mixernya *BUKAN DARI KAMERA TETAPI DARI MIXER OUT LANGSUNG KE SOUNDCARD EKSTERNAL* ! Jadi itu *JELAS-JELAS SUARA KUALITAS TERBAIK* wkwkwkwkwk Kalau kurang kentara, kemungkinan karena : 1) Alat monitoringmu kurang detil, pakai apa? Speaker? Headphones? Merek dan tipe apa? Kalau di bawah 10 juta sih ya saya gak yakin bisa kedengaran perbedaannya 2) Telingamu yang belum bisa menangkap detil perbedaan. Karena di saya dan beberapa komen di bawah video ini dengan jelas mendengar perbedaan bunyinya. Coba nanti kamu dengar lagi kalau sudah pakai alat monitoring yang benar-benar detil dan telingamu udah di upgrade
Ini susah di jawab karena tergantung karakter micnya (ada ratusan mic dgn karakter berbeda). Tetapi karena pertanyaannya bahas ttg terdengar sakit di telinga, saya cuma bisa berasumsi yang bikin sakit itu frekwensi tinggi (banyak mic yg karakternya tajam atau treblenya tinggi). Solusinya, ya ganti mic yg karakternya gak tajam hahahaha Atau di mixer, aktifkan EQ dan kurangin frekwensi High / Treble 😜
Maksudnya merek Pewie ya? Maaf saya baru dengar sekarang...barusan googling nemu toko di Glodok ini, mungkin bisa di cek ke mereka ? gembiraelectronik.com/?s=pewie (Ada nomor telp di link ini)
Tidak ! Demi kualitas audio yg sejujurnya, supaya penonton bisa dengar bunyi aslinya, kita rekam output mixernya ke audio interface / soundcard dengan software DAW. Kalau dari kamera tentu kualitas audionya TIDAK LAYAK untuk dijadikan bahan pertimbangan saat menilai bunyinya :D
Salam dari Jakarta, tahun lalu saya ke Kupang (), jadi juri lomba musik, sayangnya gak sempet ke Lombok 😝 Mixer yang disebut murah itu yang harga di bawah Rp2jt (karena ada mixer harga 5jt, 12jt, 20jt, 30jt, 60jt, 200jt, 2 Milyar). Biasanya sih berlaku ada harga, ada kualitas. Kalau tujuannya untuk rekaman, kalau pakai mixer yang murah, biasanya nambah noise dan karakter suara jadi berubah kurang bagus. Lebih baik langsung ke audio interface / soundcard.
Betul sekali...seharusnya sih harga yang lebih mahal dari Mackie itu salah satunya adalah durability atau ketahanannya ! Hanya untuk tidak menyesatkan, di sekolah saya pakai Mackie seperti yang ada di video dan setelah 2 tahun, tombol Gain di salah satu channel mulai kresek-kresek dan tidak seimbang dengan Gain di channel lain. Ini mixernya tidak saya pakai keluar / sound system rental, hanya di taruh di kelas / diam saja. Supaya fair juga, perlu saya sebutkan bahwa saya tidak menggunakan mixer Roxy di kondisi yang sama jadi kurang tahu juga apa Roxy lebih cepat bermasalah atau tidak.
+abcdefghijef Iya memang kualitas audionya lebih bagus :D Di dunia nyata, karena berhubungan dengan budget, mungkin saja ada yg memilih Roxy demi fiturnya. Anyway thanks utk pendapatnya.
Maaf saya bukan penjual mixer. Silakan kontak toko2 yg ada berikut ini (di web ada nomor kontaknya) : - www.kairosmultijaya.com/ - www.tiganegeri.com/web/
Ahahaha memang begitu....tiap orang punya preferensi atau selera yg berbeda tentang bunyi, berdasarkan pengalaman yg sudah-sudah ! Jadi wajar saja kalau mixer yg jauh lebih murah pun belum tentu lebih jelek. Setidaknya pilihan yg disukai berdasarkan hasil test bunyi, bukan hanya pendapat orang saja (yg bisa saja berbeda selera)
Dari output kedua mixer di pasang jack masuk ke soundcard eksternal Focusrite secara stereo dan di rekam di software DAW Cubase. Dengan begini, bunyi yang terdengar di video ini adalah *BUNYI YANG SEPERTI ASLINYA* !
Sayangnya, karena hum/buzz itu bukan masalah sederhana jadi gak ada solusi sederhana utk ngatasinnya :D mesti cek beberapa hal sbb : - Apakah grounding listrik sudah benar ? - Apakah outlet listrik utk beberapa alat selain mixer terpisah atau menyatu. Sebaiknya bbrp alat menggunakan satu outlet listrik. - Pastikan tidak ada kabel audio yang bersentuhan dengan kabel listrik karena kabel audio tsb akan kena 'interference' dan bisa keluar bunyi hum / buzz. - Gunakan kabel balanced (TRS / ada dua garis di kabel) utk koneksi alat. - Kualitas kabelnya juga mesti bagus. - Gunakan DI Box antara mixer dgn alat lainnya (beberapa DI Box ada fitur 'ground lift' utk menanggulangi masalah hum / buzz). - Mesti paham ttg 'Gain Structure' alias bagaimana seting gain dari satu alat ke alat lain...seting gain yg tidak pas, membuat suara hum / buzz tambah jelas. Untuk mengetahui sumber hum / buzz, coba lepas satu persatu alat yang terkoneksi dengan mixer. Selamat mencoba, semoga sukses men=mbasmi hum / buzz !
sy selalu suka semua review nya bang.... realistis dan netral..... semua terserah pilihan konsumen krn tiap org punya standar kepuasan sendiri.
sy dengerin lewat headphone, pertanyaan sy dua duanya masih terdengar ada hum yg menurut sy cukup mengganggu, apakah hum tsb bisa dihilangkan dgn suatu alat?
Makasih 😍
Betul sekali, setiap orang punya preferensi / selera masing-masing jadi saya hanya menginfokan dalam bentuk sample bunyinya 😀
Iya benar ada _Hum_ 😆Biasanya untuk menghilangkannya menggunakan alat yang namanya *NOISE GATE* atau *GATE* saja....
Saya pernah bahas sih, walau yang versi software di video *TUTORIAL MIXING POP ROCK PART 5 : Mengurangi Noise dengan Noise Gate* : ruclips.net/video/aJtf7-jBtew/видео.html
Mas agus, sya btuh pencerahan penggunaan automation di studio one, mohon dbuatkan vidio,,kita smw banyak trbantu dri vidio2nya mas agus,, sangat edukatif bagi kita yg jauh dari jakarta,
Ok requestnya saya tampung, harap bersabar ya, karena ada antrian video lainnya dulu.
tapi semua video dari om Agus sangat membantu dan sangat2 bagus, dari pemula seperti saya bisa ngerti proses awal recording sederhana gimana, mantul, sangat memberkati semua karya dan ulasan dari om Agus, semoga semakin sukses lagi om..
Amiiin makasih atas apresiasinya 😍
Asalamualaikum ..pak agus mohon maaf mau tanya untuk mixer mackie yang ori sama kw apa bedanya? hhe terimaksih 🙏🙏
Karena harga menentukan kualitas komponen, biasanya mackie kw itu pakai komponen yang palsu dan murah dan akhirnya pengaruh ke kualitas suara dan ketahanan alatnya.
@@Artsonica o gitu terimkasih bnyak info nya saya di rumah punya mackie 1402 vlz pro menurut pak agus itu gimna
jujur kacang ijo bang.
Dari yg gk ngerti apa apaan tentang mixing, mastering, dan equipment recording, skr dh dpt bnyk ilmu bermanfaat dr youtube nya abang.
Pokoke keren bang...mantuuuul...
Amin thanks ! Semoga bisa dilengkapi lagi video-video di channel ini ya...
Oh ya mau tanya bagus mana sih kualitas audio antara mixer mackie 1402VLZ4 dengan mixer soundcraft efx 16. Trims
Kalau yg dibandingkan adalah fiturnya, Mackie gak punya built-in FX. Soundcraft punya 24 bit Lexicon digital effects processor.
Untuk kualitas audio, saya belum pernah membandingkan dgn Soundcraft (karena belum punya), jadi gak bisa komen ttg ini.
Berapaan harganya tuh?
Keren nih setiap pertanyaan selalu dijawab , ts kategori orng sabar , ane subscribe deh
Amin, semoga bisa selalu membalas komen-komen di channel ini 👍
Penyertaan efek malah berpeluang menambah noise. Kalau sdh ada setting low-mid-hi kenapa mesti ditambahi equalizer segala? Potensial nambah noise lagi. Jadi baiknya Roxy tanpa efek tanpa EQ malah sedap, apalagi kalau harganya menjadi 1/5 Mackie. Sejauh pengalamanku yg belum seberapa ini, performa mixer didominasi oleh impedance-matching antara mikrophon dg mixer.
Siaaap !
Btw tentang "Kalau sdh ada setting low-mid-hi kenapa mesti ditambahi equalizer segala?" yang bisa saya jawab adalah, Low Mid Hi yang ada di setiap channel itu sebenarnya juga EQ tetapi bedanya ini adalah EQ individual per channel.
Sedangkan EQ di sisi kanan mixer itu adalah EQ global / master EQ yang kena semua channel yg ada di mixer ini. Tujuannya mengatur balance frequency secara keseluruhan, bukan individu lagi.
Contohnya, ada 3 channel instrumen musik yang mengandung konten low frequency misalnya electric bass, kick dan low nya piano. Masing-masing bisa di atur seting EQ nya secara individual. Tetapi di Master, ada EQ yang mengatur low secara keseluruhan.
Tetapi saya setuju dgn pernyataan apapun penambahan processor akan menambah noise. Dan betul juga impedance matching itu penting !
Thanks utk komennya !
Itulah bedanya lezat dengan sedap. Lezat dicapai dengan kemewahan sementara sedap dapat dicapai dengan kesederhanaan-kesetimbangan-keselarasan. Analoginya: steak wagyu sirloin black pepper 400.000 per porsi jelas lezat sementara pecel segar 15.000 per porsi malah sedap. Menurutku audio juga begitu.
Mackie = Steak wagyu sirloin black pepper
Roxy = Pecel
Mantep analoginya, tapi jadi laper nih 😄😄😄
Mantap penjelasannya om...
Kira2 klo rekamam lagu berpa yah 1 lagu?
Siaap !
Nah ttg rekaman, mesti jelas dulu, "rekaman" = merekam vokal di studio saja ATAU bikin aransemen musik dari nol sampai rekam di studio, mixing mastering ?
Ya kalau belum pernah pakai jasa orang lain, kemungkinan fee saya agak diluar budget / kemahalan (karena saya producer Agnes Monica, juga pernah ngerjain proyek untuk Afgan, Project Pop, Bagindas dll).
Saran saya, coba googling "jasa rekaman di {isi kotamu}", biasanya keluar jasa yang fee nya ekonomis daripada ke saya.
Gk di pentok abis gainya.
Over gk.
Mixer yg bagus menurut saya bukan di efek in. Eq in. Atw yg lain.
Ambil contoh aja midas haritage.
Makasih untuk masukannya 👍
Coba saya pertimbangkan berikutnya saya bikin review mixer lagi.
Btw EQ adalah salah satu komponen penting dari mixer karena TIDAK ADA orang yang pakai mixer TANPA menyentuh EQ sedikitpun, pasti ada deh kebutuhan puter2 dikit EQ karena kondisi di lapangan SELALU tidak ideal.
Juga siapa yang pakai mixer tanpa pernah pakai FX ? Mau FXnya eksternal atau built-in di mixernya, semua pasti butuh. Cobain aja pakai mixer tanpa efek, sudah pasti bandnya atau penyanyi atau panitianya akan komplain 😬
Juga di mixer atau hardware ada yang namanya 'level optimal' yang berhubungan dengan 'GAIN STAGING' dimana suatu mixer bisa mengeluarkan bunyi maksimalnya di level tertentu dan biasanya bukan di pentok abis gainnya ! Sama seperti seting output / volume fader yang di sebut 'unity gain' dimana posisi optimalnya justru bukan yang posisi fader paling atas tetapi hanya 3/4nya saja.
Jadi seting gain itu diatur secukupnya saja sesuai sumber suara (biasanya bukan di seting gain di pentok habis karena mau mixer apapun pasti bunyinya sudah gak optimal / distort karena memang itu bukan level optimalnya suatu mixer).
Kalau mau bunyi speaker sangat kencang, itu adalah fungsi power amp yang ada tombol Gainnya, silakan di naikkan disini, bukan dengan Gain pada mixer.
Diluar ini semua, saya juga paham bagaimana kebiasaan orang Indonesia yang kadang-kadang menggunakan alat dengan CARA YANG TIDAK LAZIM (misalnya pentok gain mixer), jadi seperti omongan saya di atas, akan saya pertimbangkan di saat saya bikin review mixer lagi 😅
Sekali lagi, thanks utk sarannya !
@@Artsonica salut sama bapak selalu rendah hati, Ada sebuah ungkapan, Padi semakin berisi akan semakin merunduk. Artinya orang semakin pandai akan semakin rendah hati. salut sama bapak sehat terus pak
Wuihh, keren mas review nya ! harus bikin lagi nih video komparasi kayak gini mas.. :D
EQ Mackie emang agak tebel & tepat sasaran, tapi yang Roxy jg lumayan dapet, ga begitu kalah sama Mackie.
Overall saya milih Roxy aja, coz dapet FX gratis, hehehe.. :D
Suka ya ? Saya jarang bikin kayak gini. Suka gak enak ama yg jualan hahahaha
Hahahaha Roxy sesuai dgn selera berarti (mengingat fitur & ekonomis) :D
Btw, kalau saya bikin video komparasi, mau apa ? Saya gak janji bikin, tapi jadi bahan pertimbangan ;)
Thanks
ArtSonica hmm, komparasi midi controller misalnya mas, fitur nya kan banyak tuh, kadang ad jg yg ga kompatibel sama DAW yg lain, hehehe.. 😁
Noted, saya usahakan buat nanti, thanks sarannya !
Berapa kalau beli yg roxy bang
Kalau duit saya cukup mung kin saya beli
Maaf saya kurang tahu harganya karena memang bukan penjual 😬
Coba di googling saja, pasti ketemu...
Pak Agus kalau kalau mixer mackie di tambahkan dalam proses take vocal sebelum input ke sound card berguna atau nanti terlalu besar inputnya. terima kasih.
Kalau kita mau tambahkan sesuatu di antara mic dan input soundcard, mesti dipastikan bahwa hasilnya menjadi lebih bagus daripada langsung colok ke input soundcard. Jangan ber asumsi selalu akan lebih bagus, tes dulu dan bandingkan hasil rekaman antara langsung ke preamp soundcard vs via preamp mixer.
Kalau memang hasil yang via preamp mixer mackie lebih bagus, baru kita pakai cara ini.
Soal besar inputnya, tidak akan masalah ASALKAN kamu coloknya benar.
Yaitu dari Mic masuk Mic input Mackie lalu output dari Mackie HARUS MASUK Ke LINE INPUT dari soundcard, gak boleh ke input yang lain dari soundcard atau audionya akan pecah.
Tentang MIC IN vs INSTRUMENT IN vs LINE IN pernah saya bahas di video *Bikin Studio Rekaman di Rumah + Cara Pasang Alat-alatnya !* ini, coba di tonton : ruclips.net/video/qKOBzr2rjNw/видео.html
terima kasih saya coba pelajari dulu.
@@hackologica Siaaap !
keren mas. klo saya si lebih menyukai mixer mackie.. lebih dapet karakter suaranya
Thanks !
Iya sama kyk saya, karakter suaranya lebih suka yg Mackie...sesuai dgn harganya 😀
Klo menurut sy sih,tdk mungkin yg murah bisa sebanding kualitas yg mahal,secara logika aj pasti yg mahal tetap lebih unggul meskipun kualitas suara hampir sama,ya bisa aj dri segi ketahan alat itu blm terjamin
Betul sekali...ada banyak hal diluar kualitas suara !
Btw menurut saya pribadi memang kualitas suara Mackie di atas Roxy dan EQ serta efek Reverbnya juga lebih tebal. Tentu saja banyak orang yg belum "terupgrade" telinganya, jadi mendengar bunyi mixer Roxy pun merasa gak masalah.
Intinya, semua ini (mixer mahal ataupun murah), masing-masing punya pangsa pasarnya sendiri-sendiri.
ArtSonica keren
Hartono Nino suka mixer yg mana ? Alasannya ?
ArtSonica suka yang mahal gan,
Hahaha mantap !
Om agus saya mau ijin tanya..saya punya mixer top pro t2208,apakah saya perlu beli soundcard atau audio interface nya lagi..mohon jawabannya om..terimakasih
Maksudnya mau buat rekaman ke software DAW/musik?
Saya gak pernah pakai mixer top pro t2208, tetapi dari saya googling yaitu ini: www.topppro.eu/index.php?route=product/product&product_id=19080
tertulis *Expansion for optional modules: 32-ch multi-track USB audiorecording module, Dante module* yg maksudnya adalah, kalau mau rekaman ke komputer sebanyak 32 channel, mesti beli lagi modul hardware tambahan (alias gak dikasih waktu beli ini) 😃
Nah saya liat mixer ini adalah mixer digital yg stand-alone alias bisa dipakai utk rekaman *TANPA KOMPUTER LAGI* (karena di dalamnya udah ada komputer/digital audio interface). Jadi, bagaimana kalau dipakai saja fitur ini? Toh malah lebih simple, gak perlu ribet bawa komputer 😃
Hanya memang hasil rekamannya *HANYA BISA JADI 2 FILE STEREO* atau 2 track mono, gak bisa jadi file audio terpisah-pisah.
@@Artsonica iya om..mixer itu tanpa soundcard lagi apakah support ke daw...dan kira2 klo seandainya di kombinasikan soundcard dengan mixer top pro itu apakah bisa om support ke daw nya..aduh saya bener2 awam bgt om..maaf jadi banyak nanya...dan 1 lagi pertanyaan saya om...kira2 seandainya saya pgn beli soundcard..soundcard mana yg harus saya beli untuk buat homerecording..mksdnya merk-nya apa ya om...soalnya saya mau beli masih ragu2 om...terimakasih sebelumnya om agus..🙏🙏
Kalau mau bedakan instrumen atau hardware yg kualitas bagus coba dengar frekuensi lownya. Kalau kedua mixer ini beda sangat jelas di frekuensi low. Mackie lebih bagus lownya.
Yes, thanks komennya, semoga bermanfaat buat viewers lainnya 👍
Mas agus sharing donk, caranya instal plugin yg 32 bit biar bsa di pakai di windows yg 64 bit gmn caranya? Katanya pkai jbridge ya? Brngkali ad tutorial vdionya
Selain pakai jbride, bisa juga pakai Bridgewize ddmf.eu/bridgewize/ atau 32Lives dari SoundRadix ini: www.soundradix.com/products/32-lives/
Info saja, semua solusi di atas adalah solusi berbayar. Saya belum menemukan converter yang free 😆
Kalau tutorialnya, coba cari di youtube, harusnya sih ada. Saya sendiri sudah sejak 2011 alias 8 tahun lalu full _,move-on_ ke 64bit. Ini karena semua software saya original yang memang ada versi 64bit 😜
kalau mnrut saya buat vokal,,,middle roxy tipis banget bedanya ,,tp secara merk mah terkenall mackie mas hehehe secara postingan bagus kok mas ,,,membandingkan mixer nya kembali ke selera msing2
Siaaap ! Setiap mixer memang punya pangsa pasarnya masing-masing 👍
Mackie lebih Very Low Noise tapi kurang fitur, cocok untuk vocal.. Sedangkan Roxy agak banyak noise tapi kaya fitur, cocok untuk EQ dan fitur FX lainnya...
Siip, thanks komentarnya 👍
Coba full channel mas,,biasanya mixer pasar akan ada kendala saat live di full channel,,
Sayangnya ini video lama dan mixernya sudah tidak ada lagi di saya 😆
Tetapi betul sekali, tes full range frekwensi dan all channel on akan menunjukkan kualitas suatu mixer. Dan saya rasa Mackie menang 😍
Need more comparison vids nih mas Agus.. keceh!! Nambah ilmu.. makasih Art Sonica, ditunggu video yg lain :)
Siaaap !
Ada saran mau bandingin apa ?
ArtSonica ikut aja mas, masih belajar jg soal sound engineering :) kalo bole request sih tutorial setup alat band+sound mixer misal utk acara wedding, ibadah gereja dsb
Oh ok paham. Kalau tutorial yg seperti itu bisa cek channel 'Indonesia Sound System Revolution' karena channel saya lebih ke aplikasi untuk studio rekaman / home studio, bukan ke live sound.
ArtSonica ok siap mas, gpp nambah ilmu.. thanks mas 🙏🏼
Siiip, iya gak apa2, belajar mesti dari banyak sumber
👍
Rekomendasi om. Untuk 16ch pilih mackie apa behringeer
Untuk orkes dangdut budget 10jt
Mackie keluaran sekarang sudah gak sekokoh jaman dulu (dulu Mackie tahan banting banget). Sekarang mungkin karena mesti tekan harga, akhirnya kualitasnya juga di turunkan.
Jadi kita pilih Mackie atau Behringer ya sama saja, pilih aja yang disukai.
Apakah berpengaruh terhadap kualitas audio jika kita recording soundcard+mixer di banding record dengan soundcard only ?
Berpengaruh tentu berpengaruh, tetapi apakah pengaruh bagus atau jelek, itu soal lain lagi.
Coba pake logika, kira-kira bagusan mana rekam langsung ke soundcard yg kualitas bagus dan harganya anggap saja Rp 15 juta di bandingkan dengan mixer Rp 800 rb lalu ke soundcard 1 juta ?
Pasti udah tahu jawabannya, jadi di dunia audio itu TIDAK ADA hitam vs putih, kalau mau bandingkan alat, HARUS sebutkan merek dan tipenya, baru bisa di jawab apakah pengaruhnya bagus atau malah mixernya bikin tambah noise gede + karakter berubah karena mixernya kurang bagus 😃
@@Artsonica ternyata conclusi nya kembali lagi ke harga dan kualitas hardware nya ya mas, banyak perangkat tapi murah itu sama aja bohong😂, makin ngerti saya😂😕
@@fikrayfikray9781 Naaah betul sekali, kamu udah paham yak 😍
@@Artsonica berkat stay Chanel @Artsonica
Mas ma'af mau tanya.menurut sampean mixer ashley lm8 dan roxy vx1832fx bagusan mana
Saya belum pernah coba Ahsley LM8 jadi gak bisa komen. Sori.
Tak tunggu
Hahaha kayaknya sih masih belum kemungkinan saya bikin videonya...karena saya gak punya teman yang punya Ashley dan juga gak ada distributor / dealer yang saya kenal yang bisa pinjamkan, sori
Lebih enak mana sound craft sprit4.2 dg mackie vlz
Sayangnya saya belum test bersebelahan jadi gak bisa jawab pertanyaanmu, maaf 😆
Mungkin ada yang baca komen ini dan pernah mencoba, silakan komen bantu Putra
sama behringer bagusan yg mana ms
mas agus, saya lagi pertimbangkan mixer yamaha mg12xu. Ada pengalaman dg mixer tsb mas? saya udah review beberapa plus minus nya, tapi kali aja saya lewatin sesuatu yg penting, yg mungkin mas agus lebih tau. makasi sebelumnya
Di sekolah saya ada yang menggunakan Yamaha MG16XU.
Saya gak bisa jawab apa-apa kalau belum diceritakan detil kebutuhannya untuk apa beli mixer itu 😀
Dan sebutkan apa plus minusnya menurutmu supaya saya nambahin dari itu 😀
hehehe... keperluannya buat home recording dan live band 4 orang indoor. hasil saya review2 di youtube, ada fitur one knob compressor yg menurut saya simple banget buat ngeredam noise latar dan menjaga gain vocal. kemudian ada juga usb connectivity yg bisa gantiin soundcard, per channel equalizer, plus preamp bawaannya diklaim bagus sama yg demo. terus terang saya ga terlalu familiar dg berbagai jenis preamp mas.
minusnya, kabel usb dan driver bawaan ga tersedia. jadi krn saya cuma review2 dibyoutube tanpa pakai langsung alatnya makanya saya minta pendpaat ke ahlinya. gitu mas, mohon tambahin mas infonya
Seperti yang saya bilang, sekolah saya pakai tipe yg sama hanya beda banyaknya channel yaitu MG16XU...
Mixer ini seharusnya plug & play artinya begitu colok kabel usb, otomatis terdeteksi di komputer. Ini biasanya di Mac begini. Hanya saja biasanya di komputer Windows, sering tidak terdeteksi 😆
Untuk itu, download driver dari www.yamahaproaudio.com/global/en/downloads/firmware_software/mg_xu/
Kabel usb pun bisa pakai kabel standard yang biasanya dipakai misalnya untuk printer 😉
Jadi masalah kabel usb & driver sudah solved kan ? 😀
Mixer ini disebut hybrid karena selain sebagai mixer, dia berfungsi sebagai audio interface / soundcard. Tetapi jangan mengharap bisa terekam banyak track di software DAW karena dia hanya bisa rekam 1 track stereo ATAU 2 track mono. Artinya kalau mau mixing hasil rekaman, mesti dilakukan saat live (gak bisa di mixing per track di software).
Preamp memang sudah lumayan, tentu dengan pembanding preamp sekelas (alat yang harganya 3jt - 5jt-an). Kalau di bandingkan dgn preamp eksternal yang harga 10jt atau lebih tentu jauh 😉
Tombol satu utk compressor memang memudahkan, tetapi berarti kita gak fleksibel untuk tuning threshold & ratio seperti compressor pada umumnya. Tetap Ok utk kebutuhan mu yang gak perlu terlalu detil 😀
FX bawaannya seperti Reverb dan Delay juga sudah Ok.
Kesimpulan : Dengan harga segitu, mixer hybrid ini lumayan koq. Silakan dibeli 😍
Oh ya, kata-kata "ada fitur one knob compressor yg menurut saya simple banget buat ngeredam noise latar"..
Nah pada prakteknya justru sebaliknya...itu fungsi Expander, bukan Compressor 😁
Kalau dengan compressor, semakin ke kanan kita putar tombolnya, semakin keras juga noise di bandingkan suara vocal. Karena fungsi compressor itu menstabilkan suara volume baik yang pelan dan volume keras. Dimana noise yang pelan malah akan semakin keras saat compressor di putar ke kanan 😂
Tetapi memang vocal akan terasa lebih stabil volume / gainnya (asalkan tidak ada noise yang besar).
Pagi pak, sy lg cari mixer utk studio rumah. Sbnrnya mau menyambungkan keyboard2 dan synthesizer sy supaya ngga cabut masuk kabel dan lebih gampang utk recording. Klo untuk ini sy beli seri apa ya da lebih baik berapa channel. Monggo pak agus trims
Pertanyaannya harus dilengkapi lagi yaitu :
1) Berapa total jumlah keyboard / synthesizernya karena berpengaruh ke jumlah input dari mixer yang harus tersedia.
2) Budgetmu berapa. Soal ini harus jujur dan realistis dan mesti sebutkan angka pasti, jangan cuma bilang "yang murah" atau "yang sedang-sedang saja" karena definisinya berbeda untuk setiap orang.
Total keyboard/synthe sy rencana 3. Budget di 5 juta
@@hubertusk5018 Kalau ada 3 synth/keyboard, berarti minimal butuh 6 input mono. Jadi minimal yang 8 input.
Kalau budget segitu, bagaimana kalau Mixer YAMAHA MGP16X? (Harga sekitar Rp4j-4,5jt)
Kalau kegedean, mungkin bisa coba mixer MACKIE PROFX-12 USB (Harga sekitar Rp3,5j-4jt)
Oh ya, saya pernah review Mackie 1402VLZ04 disini : ruclips.net/video/D1-m6mJs9M4/видео.html
Tetapi ini harga 7-8jt-an.
klo bs ngetes nya ada dua micropohon,yg 1 pakai mixer roksy,mic yg ke 2 pakai mixer mickey.setahuku product roxy kurang peka dan komponennya gk tahan lama.ini hy pengalaman sj.
Ya justru ini pakai satu mic yang sama supaya kalau ada perbedaan bunyi, itu sudah pasti bukan karena mic.
Mic berbeda bakal membuat perbandingan mixer ini tidak jujur lagi. Bahkan kita pakai 2 mic yang merek dan tipe sama pun, belum tentu bunyinya sama 😬
Jadi penggunaan *HANYA 1 MIC* itu justru adalah pilihan yang disengaja demi perbandingan yang fair 😜
Dan betul itu bahwa ada harga, ada kualitas. Video ini tidak membahas ketahanan mixer tetapi hanya membandingkan bunyi kedua mixer tsb.
Btw mixer Mackie yang di video ini dipakai di sekolah saya ArtSonica dan tidak dipakai diluar, hanya di dalam kelas saja, tanpa ada beban kerja berat. Nah pada tahun kedua, fader mixernya sudah mulai kresek-kresek dan Output mixernya berat sebelah panningnya, mesti kita pukul dulu mixernya baru bunyinya bener 😆
Jadi kayaknya kualitas mixer Mackie jaman sekarangpun tidak sebagus yang saya bayangkan 😆
Tanya donk... Apakah benar mixer2 profesional itu gak ada input instrumen? Adanya input lowZ sam hiZ saja?
Sebenarnya Instrument Input termasuk Hi-Z juga 😬
Tetapi benar, bahkan bukan cuma mixer profesional, semua mixer analog memang gak ada Instrument / Hi-Z input, adanya cuma Mic Input & Line Input 😋
Nah kalau begitu gimana dong kalau ada gitar elektrik ? Pada prakteknya, yang masuk ke mixer adalah hasil todong mic ke ampli. Atau output dari stomp box / multi-FX yg outputnya sudah Line Level karena ada rangkaian amplifier di alat tsb.
Sangat jarang ada gitaris yang mau colok langsung ke mixer karena suaranya jadinya mentah banget hahaha
Kalau pun ada output dari gitar elektrik / bass elektrik / gitar akustik dgn pickup yg Instrument Level / Hi-Z input, maka digunakanlah DI Box. DI Box singkatan dari Direct Box atau Direct Input Box atau Direct Injection Box.
Fungsi DI Box adalah mengubah impedansi / level dari misalnya Instrument / Hi-Z level ke Mic level. Atau bisa juga mengubah Line Level (misalnya dari keyboard) menjadi Mic Level 😀
Contoh DI Box yang populer yg merek Behringer ini : www.musictri.be/Categories/Behringer/Signal-Processors/DI-Boxes/DI100/p/P0062 (mungkin pernah lihat di panggung ? Selain silver, ada yg warna merah)
Atau DI Box yang bagus contohnya merek Radial ini : www.radialeng.com/jdi.php
Nah saya pernah bikin video ttg kegunaan DI Box ini utk rekaman di studio, silakan nonton ini : ruclips.net/video/a09mTWO2UsU/видео.html
Semoga jelas !
ArtSonica satu lagi kang.. Berarti line sama instrument itu beda ya?
Iya beda...kan pernah saya bahas di video ini. coba di simak : ruclips.net/video/qKOBzr2rjNw/видео.html (nontonnya jangan di skip hehehe)
Iya kang sudah liat cuman masih bingung aja.. Hehehe.. Tp penjelasan diatas sudah samgat membantu.. Hehe. Makaish.. Salam sukses.. Sangat mencerahkab
Siaap !
Om Agus.. saya mau tanya dong.. Apa peranan mixer analog seperti mackie atau roxy tadi dalam recording? gimana routing nya? apa perbedaan dgn masuk audio interface? makasih
+Aris Satya Mixer spt ini bisa digunakan sebagai audio processor dan sebagai routing bus.
Sebagai audio processor, misalnya sebelum masuk ke audio interface, karakter suaranya dicari dahulu sesuai yang diinginkan dgn karakter preamp bawaan, dengan EQ dan kadang2 compressor (kalau mixernya punya compressor). Dengan begitu, hasil yg direkam sudah 'setengah' mixing.
Sebagai routing bus, mixer berfungsi sebagai pengatur lalu lintas dari input hingga output. Misalnya untuk monitoring atau untuk mendengarkan bunyi dari CD player dll.
Jadi mixer ini sebagai pelengkap suatu sistem produksi musik dan sebagai perantara antara sumber suara yg direkam dengan audio interface.
Tentu saja ada mixer yg membuat kualitas audio lebih jelek jadi berhati-hatilah menggunakan mixer, pastikan mixer yg digunakan menambah kualitas, bukan malah mengurangi kualitas suara.
Itulah sebabnya sekarang ini sudah jarang di pakai mixer dalam suatu produksi musik karena digantikan oleh software / plugin2.
Nah dalam studio profesional, kadang-kadang masih digunakan mixer analog yang vintage dan berharga mahal (puluhan juta bahkan sampai ratusan juta). Fungsi seperti yang saya sebutkan di atas, sebagai pembentuk karakter bunyi sebelum masuk ke alat rekam.
Oh ya, ada mixer yg berfungsi juga sebagai audio interface, ini disebut sebagai hybrid mixer...satu alat dgn dua atau lebih fungsi.
Silakan dipilih jalan mana yg mau diambil :D
+ArtSonica Ohh gitu ya.. menurut saya mending pake mackie ya klo mau dapet karakternya... Tapi klo kebutuhan live record mending pakai hybrid mixer kaya zoom R16 atau pakai mackie vlz om? makasih sebelumnya atas jawabannya :)
Untuk keperluan live recording bisa dua2nya...cuma yg Zoom itu, menangnya gak perlu bawa komputer karena kita bisa rekam langsung ke memory card....sangat menolong. Kalo pake Mackie, kita mesti sediakan lagi laptop, dan lagi yg tipe di video itu Mackie yg gak ada output digital audio.
Utk kualitas audio Zoom vs Mackie, saya rasa Mackie masih menang...tapi fitur n kemudahan Zoom juga gak bisa di abaikan :D
Btw, coba tonton video saat saya rekam gamelan secara live, ini pake Zoom R24 :D : ruclips.net/video/XjDbZr-OocQ/видео.html
+ArtSonica udah liat kok om.. Terimakasih infonya :)
Ok sip !
Maju terus artsonica.......👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Siaaap, amin thanks !
Bermanfaat banget om... Very good lah pokoknya
Sama2 thanks !
Sy punya Mackie profx12 sekarang mau di pasangin speaker cuma ga paham (jenis) speaker seperti apa minimal yg pantas om, apa ada video oom lain yg mengulas soal mixer dng speakernya?
Ya pasang saja speaker aktif yang banyak tersedia di pasaran.
@@Artsonica ok, tQ
@@egogreen2045 Sip !
Maaf sob, ane mw nanya klw buat majelis enak nya pake mixer apa yach sob buat out door??
Sebenarnya arti kata "enak" itu ambigu atau kurang jelas...enak dari kualitas suara ? Ini pun subyektif setiap orang...Enak dari segi budget ? Murah biasanya kualitasnya juga ga bagus...Atau Enak bawanya / ringan ?
Baiknya sih cerita lebih detil seperti :
1) Budget berapa pastinya ? Tanpa ini, tidak bisa rekomendasi apa-apa 😄
2) Kebutuhannya berapa channel maksimal ? 8 channel ? 16 channel atau lebih ?
3) Juga pengertian "enak" itu maksudnya gimana ?
Klau harga mexer sama roxy vs bringer pilih yg mn ???mksh
mas kalo mackie usa, jepang, sama china itu bedanya apa ya? dan perbedaannya cukup signifikan atau gak? terimakasih
Ini selera pribadi saja ya, belum tentu benar. Mackie yang USA rasanya lebih tahan banting dan komponennya lebih bagus daripada made in china juga durabilitynya beda. Sekali lagi, ini hanya perasaan saya saja ya 😃
Kalo mixer yg bisa untuk multitrack recording live ada rekomendasi ga om?
Kalau mixer yang juga berfungsi sebagai mixer live show, ada Presonus StudioLive atau Behringer X32.
Kalau mixer yang kelas lebih rendah (termasuk harganya), ada Alesis Multimix.
waah, terimakasih informasinya, om
Siaaap !
Ditelingaku Mackei lebih rich dan natural. Roxy kaya radio jadul. Itu kalau dengerinnya konsen. Kalau dengerinnya sepintas aja ga jauh beda.
Iya dimensi bunyinya berbeda, thanks komennya 👍
Buat saya sih bukan harganya,tapi yg sesuai kebutuhan aja klo yg murah udah lengkap sy gk perlu beli yg mahal,kadang mixer murah ada tambahan usb buat muter musik buat sya itu nilai plus, btw reviewnya cakep gan buat saya kualitas suara kedua mixer tsb gak jauh beda...cheers
Betul...setiap orang punya preferensi masing-masing !
Sukses dgn pilihannya !
caraya meng. set. lef .sang dut
Maaf maksudnya mengeset apanya dari dang dut ? Dan mixer yg mana ?
Bang mau tanya , saya kan ada usb mixer 8chanel.. kalo untuk rekaman drum gmn ya cara pisahin tracknya ? Saya DAW nya pake cubase
Apa merek dan tipe mixernya? Karena umumnya mixer usb seperti itu, walaupun channel di mixernya ada 8, sebagai soundcard dia hanya bisa 2 track mono atau 1 track stereo saja alias hanya bisa sebagai soundcard 2 channel saja. Jadi memang begitu karena harga mixernya yang murah 😜
Kalau mixer digital seperti Behringer X32 atau Presonus StudioLive, kita bisa rekam hingga 32 track terpisah, tetapi harganya sudah di atas 20jt hehehe
Coba Bandinginnya kalo chanel input di pake semua biasanya terlihat bedanya
Yoooi betul sekali, itu udah pasti 😬 Tetapi hanya satu channelpun kayak di video ini sudah terdengar jauh bedanya, ya ada harga, ada kualitaslah 😃
Di sebelah mana mas? Rumah saya deket Tanjung Duren
Kayanya kalo untuk live stage (Ibadah Gereja) dan pemakaian seminggu sekali mixer Roxy udah cukup (banget)
Ga butuh untuk recording juga sih.
Yang penting output speaker cukup dan Channel mic + instrumen terpenuhi
Nah, yang di video ini tidak di tes adalah bagaimana performa mixer kalau semua channel aktif. Saya kira di sinilah titik lemah nya mixer Roxy yaitu dimana outputnya noisenya besar dan kemungkinan agak pecah bunyinya. Ini disebut sebagai Dynamic Range nya.
Sebaiknya sih dicoba dulu kalau mau pakai mixer Roxy untuk show serius 😁
Oh ya, kedua mixer ini, baik Roxy maupun Mackie, dua-duanya juga memang gak bisa berfungsi sebagai alat recording / audio interface, mereka murni mixer 😬
Kebetulan di Greja saya pakai Behringer XENYX X1832USB
Setipe dengan Roxy sudah ada FX dll plusnya itu ada USB bisa recording pakai Audacity (Ecek2) ya, namun recording itu juga jarang sekali paling2 kalau ada tamu dari luar
hahahha
Jadi kesimpulannya sih memang Roxy itu mixer yang (kemungkinan) akan saya pinang bila:
Behringer sudah mulai masuk masa pensiun (hampir 3 Tahun dipakai)
Iya, tapi berbeda dengan Xenyx, mixer Roxy gak ada fitur untuk merekam alias bukan mixer hybrid. Jadi kalau nanti Xenyx nya mati, berarti kalau pakai Roxy, gak bisa rekam sama sekali (walau kebutuhannya cuma sesekali) 😄
Seperti yang saya bilang di komen sebelumnya, kemungkinan begitu ada banyak channel di pake, Roxy lebih gede noise (daripada Mackie) dan audionya gak bisa bersih dari clipping / peak / distort...feeling saya saja sih. Silakan dicoba 😁
@@Artsonica Iya sih bener banget kudu dites semua channel main ya, baru bisa ketahuan ada yang aneh apa engganya :D
Tapi keanehan itu mungkin bisa teratasi dengan mainin FX nya atau per-line kita flat-in aja?
bisakah soundcard disambungkan dengan mixer bang, biar bsa dapat beberapa channel input dri mixernya pada saat recording,,???
Berapa jumlah channel inputnya tetap tergantung jumlah input channel soundcardnya 😬
Contoh, saya pakai mixer contoh saja 64 channel sekalipun, dengan soundcard yang hanya 2 input, ya tetap saja 64 channel itu hanya bisa masuk ke 2 channel input itu ke software DAW, gak bisa nambah.
Lain cerita kalau beli mixer yang punya kemampuan sebagai soundcard multi input, kita sudah gak perlu soundcard lagi, bisa hanya pakai mixer saja untuk merekam banyak input. Contoh : Presonus Studio Live atau Behringer X32 / M32. Nah mixer seperti ini harganya sudah di atas 15 jt 😬
Kalau pakai mixer behringer atau mixer Yamaha yang harganya di bawah Rp7jt, yang ada fitur soundcard di mixernya, biasanya sama saja, tetap hanya bisa merekam 2 track mono atau 1 track stereo walau mixernya punya jumlah channel yang banyak (8, 16 atau 32 channel).
@@Artsonica och bgitu om, baru ngerti aku, hahahaha, jadi biasanya klau record drum set itu pake mixer yg mahal itu yah om???
@@AdhySketza Bisa begitu tetapi kalau mau solusi murah, pakai saja audio interface / soundcard yang multi input. Contohnya Steinberg UR824 yang bisa 8 mic input sekaligus (coba cek di google). Bahkan UR824 ini bisa di expand jadi 24 input dengan menambah preamp ADAT (tanpa perlu ganti soundcardnya) 😬
Dari harga, UR824 ini sekitar 6-7jt yang artinya jauh lebih murah daripada beli mixer yang bisa rekam multi input (wajar mengingat UR824 tidak bisa dijadikan mixer untuk live sound / tidak fitur mixernya)
@@Artsonica siap guru, terimakasih infonya,, sangat bermanfaat
@@AdhySketza Siaap !
kalau menurut saya om, untuk peralatan harus mengimbangi dengan yang sudah ada, kalau yang sudah ada pakai merk yang lumayan mahal atau barang branded, ya harusnya kalau ada tambahan lagi minimal mendekati atau pakai yg branded jg, supaya hasil ga terlalu jomplang sepertinya dan kalau sudah punya alat yang minimalis menengah ke bawah ya coba sesuaikan dengan yang ada jadi hasil ga terlalu maksa. misalkan kita pake mic kabel yg harga 100rban di mixer yg branded ya, hasilnya ga beda jauh dgn kualitas harga micnya, kalau pake mic kabel yg harga 1jtan ke atas pasti akan berbeda, dan kita ga akan kerja keras untuk mixing dan editing..itu menurut sy, tp kalo hoby kotak-katik penasaran dan pingin ekstra yah oke aj.
Iya betul sekali, dan channel ini (kalau suka nonton), intinya itu yaitu menggunakan alat harus sekelas.
Dan video ini saya sengaja tidak ber opini bilang bagus atau jelek, saya cuman kasih sample audionya saja supaya viewer yang memutuskan mana yang bagus (menurut selera dan kebutuhan dan budget pribadi) 😃
Assalamualaikum pak. pak mohon maaf saya mau tanya, kebetulan saya remaja masjid, saya ingin mendokumentasikan semua kegiatan masjid menjadi vidio.
di masjid kan ada mixer v8sound tipe "wolu"prodak dari harry kiss prodaction, untuk record suara dari mixer ke laptop. itu perlu ada soundcard/audio interface untuk menghubungkan dari output mixer ke input soundcard/audio interface atau tidak pak.? 🙏🏻🙏🏻
mohon infonya pak
ya seperti jawaban dari AR-Roudloh TV, bisa saja pakai soundcard bawaan laptop. Tentunya ini tergantung laptopnya, karena ada laptop yang kualitas soundcardnya kurang bagus, frekwensinya gak detil (ada frekwensi yg hilang) atau mudah clipping/peak karena soundcard laptop gak sanggup terima level yang hot / kencang dari mixer.
Juga mesti bikin kabel dari dual mono dan masuk 1 stereo (gak gampang bikin kabel yg bagus).
Pakai audio interface eksternal lebih aman dari masalah, tentunya kalau pakai merek-merek seperti Presonus, Focusrite, Steinberg yang ternama (jangan yg murahan).
Audionya jauh lebih maksimal karena jacknya udah standar pro yaitu jack 1/4" yg Line Level dan biasanya album-album live show direkam pakai soundcard eksternal.
@@Mediaarroudloh Hahaha Ok 😃
Kalo gx salah denger dari tes mic sih low mickey tu agax krasa tebal/Thigt dari ukuran jam 3 dibanding Roxi dan mid high mickey trasa lebih Soft/lembut...emang dwit tu gx ngebohong,..he..he..e Manteep
Yoi betul...mid hi nya Mackie lembut, gak kasar kayak Roxy.
Memang ada uang, ada kualitas 😁
Fungsi mixer untuk recording studio itu biasanya dipakai untuk apa om..apa di gabung ke soundcard
Sejauh ini saya mendaftarkan ada minimal 5 setup antara mixer dengan soundcard. Lebih cocok kalau saya bikin videonya daripada jawab pakai tulisan. Ditunggu ya...
Tetapi menjawab (sementara), fungsi mixer bisa sebagai preamp (karena "mungkin" preamp mixer lebih baik daripada preamp soundcard) atau sebagai processing hardware dimana saat rekaman, kita bisa pakai EQ atau Compressor bawaan mixer (asumsinya kualitas EQ dan Compressornya bagus).
Nanti output mixer bisa masuk ke soundcard.
Contohnya seperti di video *BEDAH SIGNAL FLOW Suatu Studio Rekaman Profesional* ini: ruclips.net/video/_yCR-LQiG0Q/видео.html
Mixer studionya di gunakan sbg preamp dan masuk ke soundcard udah hasil dari preamp mixernya.
Dan ada juga mixer hybrid yaitu gabungan antara mixer dengan soundcard. Kalau pakai mixer hybrid ini, ya malah gak perlu soundcard terpisah lagi.
@@Artsonica makasih om..ditunggu video detailnya ya om manggabungkan soundcard 2 jutaan dengan mixer yamaha misalnya.
mantaap,,,ga perlu yg mahal kl begitu ya om...
Nah setiap orang punya selera pribadi akan bunyi. Itu sebabnya saya kasih sample bunyinya, kalau cocok dan suka dgn yg murah, sah-sah saja 👍
(waktu mas yg ngetes muncul) latency ms nya muncul dari alat apa ya?
Tidak ada latency yang berarti
saya tunggu test audio dengan analizer software om tepat nggak eq nya kan keliatan
Makasih sarannya mas. Saya tidak terlalu tertarik untuk melakukan test dgn analyzer disebabkan hal berikut :
Tes dengan analyzer mungkin memberitahukan "ketepatan" suatu alat.
Tetapi dalam dunia audio, "ketepatan" bukanlah tujuan utama suatu alat. Yang lebih utama adalah "ketepatan konteks" alat dgn situasi yg dihadapi.
Memang sih, ketepatan itu berguna, yaitu saat bagian marketing menuliskan spec tech utk di manual atau website (bahkan ada yg rela berbohong tentang spesifikasi alatnya demi dianggap sebagai alat yg "tepat". Pernah dengar kata-kata "flat frequency response" ? Itu hanya marketing gimmick aja).
Sebagai contoh, mic yg frequency response yg TIDAK flat seperti mic murmer Shure SM58 (cek graphicnya di pdf ini: cdn.shure.com/specification_sheet/upload/82/sm58-specification-sheet-english.pdf), saat live ternyata "ketidaktepatan"nya merekam frekwensi low dan frekwensi mid hi-nya, malah berguna secara konteks. Contoh, low cut nya berguna mengurangi bocoran frekwensi low yg ditangkap mic ini agar suara vokal lebih bersih tanpa adanya bocoran frekwensi bass dari kick dan electric bass (suara manusia tidak ada yg se rendah ini). Ini yg disebut sebagai "ketepatan konteks". Dan kita lebih butuh ini daripada tepat secara teknis.
Sebenarnya dari pendengaran dan tes perbandingan di video, sudah jelas bahwa Mackie lebih akurat. Dan secara "ketepatan konteks", Mackie juga lebih baik aplikasinya.
Tapi di dunia ini, gak ada alat yg tepat 100% karena setiap komponen yg dipakai, akan mengubah "ketepatan" itu menjadi kurang dari 100%. Tentu saja orang marketing sering banget mengatakan, alat yg dibuat / dijuaknya "flat frequency response" atau "tepat" demi meraih konsumen. Tapi lagi-lagi yg lebih penting sebenarnya adalah konteks dari situasi yg membutuhkan alat itu.
Maaf panjang lebar menjelaskan, hanya mau memperlihatkan sisi lain dari dunia audio...maaf juga kalau jawabannya tidak menjawab dgn tepat sesuai keinginan...Salam !
Intinya...Kadang-kadang kita mencari karakter alat yg TIDAK FLAT karena bikin bunyinya lebih tebal dan malah kita sukai (contoh, rekaman analog dgn pita itu tidak flat, dari suara aslinya di tambahin frekwensi-frekwensi lain karena mekanik alatnya yg tidak sempurna yg di sebut Harmonic Distortion).
Nah Harmonic Distorsion alias Distorsi yang Harmonis pada alat rekam pita analog yang TIDAK FLAT malah dianggap lebih baik karena bikin tebal bunyi aslinya (daripada digital misalnya).
Jadi selalu dalam me-review alat, ketepatan bunyi belum tentu yang kita cari...yang kita cari lebih ke konteks alat itu bikin bagus bunyinya atau tidak alias MUSIKAL atau TIDAKnya alat tsb disesuaikan dengan kebutuhan kita !
ArtSonica ahai ane malah pengen nyari seflat munkin pakai mic measurement gan haha ganti posisi mic ganti lagi settimg ya
Mas, kalo mixer yang sekaligus audio interface selain Presonus Studiolive itu apa aja ya?
Ya kalau butuhnya cukup 2 track mono, banyak yang murah seperti produk Behringer Xenyx. Tetapi kualitasnya tentu di bawah Presonus (ya wajar sih, harganya beda jauh).
Atau ada mixer Yamaha seri MG yang ada tulisan XU, itu berarti bisa jadi audio interface walau hanya 2 input mono saja.
Atau Behringer X32 dan M32 yang range harganya sudah mirip dengan Presonus StudioLive.
Atau bisa juga produks Alesis Multimix yang bisa 8 atau 16 input dan harga di bawah Rp10jt. Seingat saya ini sudah discontinue, hanya mungkin masih ada yang jual second.
Wah banyak ya ternyata, tapi kalo secara perfomanya mixer+audio interface sama audio interface pada umumnya itu ada perbedaan yg signifikan ga sih mas ?
@@adityasusilosakti6052 Performa nya lagi-lagi balik ke harga. Semakin mahal, semakin bagus dalam arti soundcardnya bukan cuma tempelan saja. kalau yg murah, di bawah 10jt, kualitas soundcardnya gak sebagus soundcard eksternal / terpisah.
jadi berlaku, ada harga, ada kualitas !
ArtSonica Berarti kualitasnya soundcardnya lebih mendingan soundcard external di bawah 10jt daripada mixer+soundcard yg di bawah 10jt, ya mas ?
@@adityasusilosakti6052 Iya, logikanya ini mixer dgn soundcard harga Rp10jt, kalau di hitung, mungkin komponen untuk mixernya harganya mencapai 80-90% sedangkan harga soundcard didalam mixer tsb mungkin cuma 10% aja.
Kalau dibandingkan dengan soundcard non mixer yg harga Rp5-8jt, tentu lebih bagus kualitasnya.
Apalagi mixer Behringer Xenyx yg cuma 1-2jt-an totalnya, harga komponen soundcard dalamnya mungkin cuma 350rb-500rb hahaha
Tentu lebih bagus soundcard 2input yang 2jt kayak Steinberg atau Focusrite dsb
Klo untuk vokal hanya menggunakan mixer mackie gak dibantu asesoris lainnya emg mackie unggul, tpi klo roxy harus bantu make asesoris agar setara kwalitas roxy, sy pribadi hanya make skill sy sndri
Noted, semoga komennya berguna buat yang lain ya, sukses !
bener Bang.. mackie tanpa banyak ACC sudah bagus suaranya... pa lagi buat live sound
Keeeeeeeeeeeerrrrrren skali Pak. Roxy.,murah tapi mantap. Respon nya cepat. Grvik EQ nya.. Di dorong tipis sajaaa, lngsung brubah. Siip daahhh Roxy 👍👍👍👍👍👍
Ahahaahaha siaaap !
Kalo mixer yamaha yg ori dan kw apakah ada perbedaan dari kualitas sound? Soalnya harga yg ori 2x harga yg kw
Selalu berlaku..Ada Harga, Ada Kualitas !
Yang KW biasanya umurnya lebih pendek dari yang ori. Lalu kualitas komponen jeroannya di rendahkan (hanya tampilan saja yang disamakan) sehingga noise lebih tinggi, preamp kurang bagus dll dsb.
Pada akhirnya, beli yang KW nyesel juga karena nanti umurnya lebih singkat (=mesti beli lagi) daripada yang ori + bunyinya gak sebagus yang ori.
Mas agus masih ada ga ya yang jual mixer roxy sudah googleing . Masuk ketoko olshop sampe offshop didaerah saya ga ada semua kosong.
Sapa tau masih ada yang tau yang jual mixer roxy info dong om
Duuuh maaf, dulu sekolah saya (tahun 2016) beli di toko online yang sekarang sudah gak ada lagi. Sejak itu gak pernah beli lagi, jadi kurang tahu info tokonya 😆
Btw kalau toko yang ini sudah coba: www.tokopedia.com/billymusikcom/billy-musik-mixer-roxy-suntec-renyx-1622fx-12-channel ?
Saya belum pernah beli di situ, hanya barusan googling aja
@@Artsonica makasih pak responnya sudah saya kontak ig lapaknya wa nya dan ternyata kosong 😂😂😂😂😂 sedih ya
@@AntoniJyansha Hahaha belum jodoh berarti 😬
@@Artsonica ia nih kesel penasaran 😂😂
Punyaku mixer behringer xeniq1002usb...klo di pasangin gitar dan mic condensor ko noise ya?..
Iya mohon maaf, ada harga, ada kualitas 😋
Behringer memang hebat dalam arti fiturnya lengkap, harga murah, tapi ada yg dikorbanin yaitu kualitas alat / kualitas audio...yg utk pemula yg belum sensitif telinganya, ini gak masalah.
Tapi bagi yg sudah sensitif (seperti dirimu), berarti sudah saatnya upgrade ke yg lebih baik spt merek Mackie atau Alesis atau bahkan yg lebih atas lagi spt Soundcraft / Presonus (digital mixer) dsb, tentunya harganya gak bisa semurah Behringer lagi....itulah hidup, harus memilih 😁
Hehe Iya Siap Guru :)
Siiip !
Kalau mixer auder pro ap16 bagaimana mas?
Original china
Sayangnya saya belum pernah coba 🙏🏻
mantab juga tu Mix Roxi. keren dan mantab.
Hahahaha Ok
yang pasti beda, tapi tipis sekali. harus cek langsung biar kerasa perbedaannya.
Tentu saja harus cek langsung, tetapi di video ini saya sampai repot-repot bikin contoh samplenya (tanpa saya kasih opini dan membiarkan viewers yang beropini), supaya viewer bisa menentukan walau tidak mencoba langsung 😃
Jangan khawatir, bunyi yang ada di video ini bukan dari mic kamera tetapi ini bunyi ini direkam dari output mixer dengan kabel audio yang bagus dan masuk ke audio interface / soundcard yang standard profesional, jadi sangat sedikit faktor kabel (apalagi dua-dua mixer ini pakai routing yang sama).
Silakan di dengar pakai alat monitoring (speaker/headphones) yang standard juga kalau mau dengar bedanya 😃
@@Artsonica Mackie 1402VLZ4 audio.y lebih berkelas, sesuai harga
Kok kalah pak Macky sama Roxy????
1 harga udah beda jauh
2 untuk frequensi ngak terlalu jauh
Bedanya.
3 Head room ngak terlalu jauh,,
Trus lalu saya pakai Macky Pro fx 8,, penyakit kacang tore hampir semua di alami mikser ini????
Trus apa yg membuat mixer ini jadi mahal pak????
Tkx
Ya itulah kelemahan bikin video review via youtube. Sebenarnya youtube mengurangi kualitas audio aslinya lumayan banyak karena menggunakan format lossy alias banyak frekwensi yg gak lengkap dari audio aslinya.
Kalau dengerin di depan kita mixernya, bunyinya lumayan beda jauh dan kerasa beda banget. Contoh EQ-nya Roxy di bagian High tajam dan cempreng, dimana Mackie tetap enak kedengarannya. Jadi dalam hal ini, Mackie jauh lebih baik dari kualitas suara.
Soal headroom juga tidak dites dalam video ini, kalau di tes langsung, headroomnya tetap menang Mackie.
Jadi ya paling fair adalah tes di depan kita langsung.
Assalamualaikum pak...pak saya mau buat cover lagu dan saya pemilah gmn pak biar record ngk dcopirek...
Waalaikumsalam, maksudnya kamu mau cover lagu dan mau tahu cara gak kena copyright ?
Pak.. jika saya ingin melakukan virtual check sound dengan usb mixer analog kira kira peralatan apa saja yang harus saya sediakan ?
Terimakasih
Sebenarnya untuk bisa _Virtual Sound Check_ di butuhkan mixer digital yang punya kemampuan playback multitrack. Artinya mixer tsb bisa output kan banyak track dari komputer, minimal 16 track. Kalau mixernya gak bisa ini, ada acara lain yang harus menggunakan audio interface multi output.
Pakai mixer merek dan tipe apa?
@@Artsonica berarti paling tidak tiap chanelnya punya insert semua ya pak.. saya masib menggunakan mixer murah meriah... soalnya baru kupakai untuk pribadi
@@Original_field Sori maksudnya bukan punya Insert di setiap channel tetapi channel itu punya fitur Audio Interface yang bisa multi output, bukan hanya Stereo Output. Kalau mixer murah meriah, audio interfacenya biasanya cuma bisa Stereo Output jadi tidak bisa kirim masing-masing channel ke setiap channel di mixer tsb. Dan memang fitur _Virtual Sound Check_ hanya ada di mixer digital yang harga sudah lumayan 😆
Semoga jelas 😄
@@Artsonica terimakasih pak...
Kalau tidak salah saya pernah melihat video multytrac yang di tayangkan artsonica menggunakan soundcraft signatur MTK
@@Original_field Iya, mixer seperti itu harganya sudah di atas 20-30jt dan memang ada fitur _Virtual Sound Check_ 😬
Kalau mixer di bawah 5jt, gak ada yang bisa 😬
Review mixer yamaha yg ori (indonesia) dan yamaha kw /cina dong bos
Mixer Yamaha ori saya punya, kalau yang KW saya gak punya. Jadi belum bisa bikin reviewnya.
Sukses selalu om agus
Makasih dan sukses juga disana !
Bang bagai mana cara menggabung dua mixer jadi satu? Trmksh
Mixer merek dan tipe apa? Analog atau Digital ?
Senang skali lihat mixer
Hahahaha Yooooi 😍
Hem
keren nih share ilmunya art sonica ... kita mah cuman maen musik doang udah merasa jago ngover lagu orang... kalo tau proses recording gini jd gak tega memperkosa karya hak cipta orang wkwkwk ... suwun master ~
Siaap hahaha !
Kalau bikin cover sih sah-sah saja, bukan memperkosa malah merias karya hak cipta orang supaya lebih cantik 😃
Ya patokannya, kalau covermu tetap bisa di play di youtube dan gak di take down, artinya yang punya hak cipta ikhlas karya di permak, normal-normal saja dan gak melanggar hukum. Malah mereka senang karena karya mereka di hargai (sampai kita buang waktu bikin cover).
om lebih bagus lagi di tes pake freq meter om...ketahuan mana yang paling sesuai atau mendekati sesuai...ini untuk yang sama2 flat. hehehe
Saya sudah jawab ttg ini di komen lainnya disini, saya copas ya :
Makasih sarannya mas. Saya tidak terlalu tertarik untuk melakukan test dgn analyzer disebabkan hal berikut :
Tes dengan analyzer mungkin memberitahukan "ketepatan" suatu alat.
Tetapi dalam dunia audio, "ketepatan" bukanlah tujuan utama suatu alat. Yang lebih utama adalah "ketepatan konteks" alat dgn situasi yg dihadapi.
Memang sih, ketepatan itu berguna, yaitu saat bagian marketing menuliskan spec tech utk di manual atau website (bahkan ada yg rela berbohong tentang spesifikasi alatnya demi dianggap sebagai alat yg "tepat". Pernah dengar kata-kata "flat frequency response" ? Itu hanya marketing gimmick aja...speaker studio yg dibilang FLAT tapi bunyinya beda-beda alias memang gak ada yg FLAT hehehehe).
Sebagai contoh, mic yg frequency response yg TIDAK flat seperti mic murmer Shure SM58 (cek graphicnya di pdf ini: cdn.shure.com/specification_sheet/upload/82/sm58-specification-sheet-english.pdf), saat live ternyata "ketidaktepatan"nya merekam frekwensi low dan frekwensi mid hi-nya, malah berguna secara konteks. Contoh, low cut nya berguna mengurangi bocoran frekwensi low yg ditangkap mic ini agar suara vokal lebih bersih tanpa adanya bocoran frekwensi bass dari kick dan electric bass (suara manusia tidak ada yg se rendah ini). Ini yg disebut sebagai "ketepatan konteks". Dan kita lebih butuh ini daripada tepat secara teknis.
Sebenarnya dari pendengaran dan tes perbandingan di video, sudah jelas bahwa Mackie lebih akurat. Dan secara "ketepatan konteks", Mackie juga lebih baik aplikasinya.
Tapi di dunia ini, gak ada alat yg tepat 100% karena setiap komponen yg dipakai, akan mengubah "ketepatan" itu menjadi kurang dari 100%. Tentu saja orang marketing sering banget mengatakan, alat yg dibuat / dijuaknya "flat frequency response" atau "tepat" demi meraih konsumen. Tapi lagi-lagi yg lebih penting sebenarnya adalah konteks dari situasi yg membutuhkan alat itu.
Maaf panjang lebar menjelaskan, hanya mau memperlihatkan sisi lain dari dunia audio...maaf juga kalau jawabannya tidak menjawab dgn tepat sesuai keinginan...Salam !
Anyway, thanks komennya :D
Intinya...Kadang-kadang kita mencari karakter alat yg TIDAK FLAT karena bikin bunyinya lebih tebal dan malah kita sukai (contoh, rekaman analog dgn pita itu tidak flat, dari suara aslinya di tambahin frekwensi-frekwensi lain karena mekanik alatnya yg tidak sempurna yg di sebut Harmonic Distortion).
Nah Harmonic Distorsion alias Distorsi yang Harmonis pada alat rekam pita analog yang TIDAK FLAT malah dianggap lebih baik karena bikin tebal bunyi aslinya (daripada digital misalnya).
Jadi selalu dalam me-review alat, ketepatan bunyi belum tentu yang kita cari...yang kita cari lebih ke konteks alat itu bikin bagus bunyinya atau tidak alias MUSIKAL atau TIDAKnya alat tsb disesuaikan dengan kebutuhan kita !
+ArtSonica iya om...memang soundman memiliki feelnya masing-masing, hehehe
Yang saya maksud sih bukan selera soundmannya...tapi situasi pada saat alat itu dipakainya. Seperti di atas, mic Shure SM58 yg gak akurat / gak flat karena ada low cut, justru bagus kita pakai di live karena bocoran mic Shure dari kick drum dan bass, malah dikurangi dari mic nya dan alhasil tidak perlu repot-repot nge-HPF di mixer.
Malah kalau utk vocal di live, kita pakai mic yg flat (walau menurut saya gak ada yg flat), itu berbahaya karena di channel vocal, ada bocoran kick n bass elektrik.
+ArtSonica ok ok om....tolong donk kasih juga komparasi antara allen & heath GL2800 sama soundtrack topaz soalnya saya masih kebingungan unt acara live dan record sdangkan masing2 memiliki kelebihan.
semua tergantung operator bisa pnya cara seting secara fwekwensi live di lapangan atau di ruangan dri hsis tergantung kmampuan dri segi kmampuan standar di power.acesoris .dan vol tase itu yng utama jdi smua ketergantungan cara msing2"" demi keindahan knyamanan hasil swaranya .kwan? Slm hoby pokoknya tergantung seting msing itu klu dri pngalaman saya sjak thn 1993 sampai 2024. Kwan 😂😂😂😂
Tentu saja semua di dunia audio tergantung skill, tetapi ini menunjukkan bagaimana dengan seting yang sama, bunyinya berbeda. Artinya, naikin sekian dB di merek berbeda, ternyata punya bunyi berbeda, itu poinnya hehehe
Dengung itu mungkin karena kualitas kabel mic nya om? 🙏
Kabel mic nya udah yang bagus, 3 meter harga 600 rb (biasanya 3 meter cuma 125 ribuan) 😬😂🤣
Pkek kabel merek apa pak.. yg 3 m .. 600 rb
Apik macki bos, suara lebih jelas& tribel👍
Yoooi, ada harga, ada kualitas 😃
mixer produk behringer masuk kategori yg mana om
Behringer ada harga 800rb, ada harga 60 jt hehehe
Kayaknya kamu udah bisa menebak, yang mana masuk kategori mana 😜
@@Artsonica behringer kan produk german tapi yg ada di negri kita kok madein china.gmn yg 60 jt apa kw juga
@@pakdmkr5532 Ahahah bukan, mas jangan tersinggung wkwkwk
Behringer bukan Made In Germany tetapi itu nama pendirinya yaitu Uli Behringer yang orang Eropa (Swiss). Waktu itu dia berpikir...kenapa mixer seharga mobil (=mahal), akhirnya dia ke Hongkong buka kantor disana dan ngambil produk2 kompetitor dan dibedah lalu dibuat tiruannya dgn komponen2 jauh lebih murah di China (di awal berdirinya, dia perusahaan yg paling banyak di sue/dituntut karena ngambil paten produk lain).
Tetapi sejalan waktu, karena dia jual alat2nya murah, pembelinya jadi banyak dan akhirnya kaya raya.
Jadi bukan barang KW tapi seperti cerita di atas, dia bikin barang murah, contoh: www.tokopedia.com/jupiteraudio/mixer-behringer-xenyx-502-garansi-resmi
Nah yang mahal, contohnya ini: galerimusikindonesia.com/en/midas-m32-live-digital-mixer-paket-dl32-cable-cat6-75m (MIdas adalah merek kelas atas yg perusahannya di beli Behringer)
@@pakdmkr5532 Btw gak usah baper mas, santai saja. Coba baca tentang behringer di wikipedia : en.wikipedia.org/wiki/Behringer (tertulis barang2nya buatan China) tetapi bukan berarti KW loh karena *TIDAK SEMUA YANG MADE IN CHINA IDENTIK DENGAN KW* 😜
Merekam nya pake soundcard apa om?
Native Instrument KA6 yang Line In -nya transparan dan karena kedua mixer pakai soundcard yang sama dan kualitas soundcardnya bagus, faktor pengaruh soundcard bisa di tiadakan 😜
Bedanya itu akan kelihatan saat nanti 10 channel di kasih input semua....kalo ini mah cuma test EQ bukan Test mixer...
Iya betul sekali 😀
Btw 2 mixer ini saya pakai di sekolah recording saya dan ternyata mixer Mackie tidak sekuat yang saya duga (seingat saya dulu produk Mackie sangat tahan banting).
Setelah pakai (baru) setahun, mixer Mackie potensionya sudah mulai kresek-kresek dan outputnya berat sebelah. Kadang-kadang mesti agak dipukul dulu baru normal 😝
Padahal mixernya bukan dipakai untuk heavy duty di luar, hanya di kelas saja. Ya jaman sudah berubah, dan komponen murah kayaknya terpaksa di pakai Mackie demi harga bisa bersaing.
@@Artsonica ya mungkin karena sekrng di buat di china pak..jadi masalah komponen mungkin mengikuti pasar...next bikin tutorial mixing drum pake mixer sejuta umat sama mixer pro gtu pak..hehehe
@@jaakanvahaj3332 Oh iya bisa jadi ya, dulu di Inggris kan ya? Baru inget hahaha
Memang persaingan bisnis bikin Mackie mau gak mau turunkan kualitas ya 😆
Soal tutorial, ide bagus...udah ada yang request ttg mixing drum rekaman pakai mic murah kayak Samson, bisa di satukan ama rekaman dengan drum via mixer murah vs mahal 😬
@@Artsonica masuk pakk...ayo nih dtunggu videonya...
@@jaakanvahaj3332 Siaaap !
Routing mixer untuk recording gimana ya?
Dari Mic Condensor ➤ Mic Input Mixer ➤ Output Mixer ➤ Line Input Audio Interface / Soundcard !
Dari segi kualitas suara sob, mixer apa??
Budget berapa? Karena ada mixer kualitas suara sangat bagus tetapi harga sudah ratusan juta 😬
Juga berapa channel butuhnya ? Mesti detil lah kalau nanya, supaya gak salah ngasih rekomendasi 😀
Saya belum tau kebutuhan channelnya berapa, tetapi saya rasa Yamaha MG 16XU dengan 16 channel dan built-in FX Reverb, Delay, EQ, Compresor ini sudah lumayan Ok dan tahan banting. Harga sekitar Rp5-6 jutaan.
Semoga ini yang dimaksud ya 😬
Kalau budget ada lebih, nanti saya rekomendasikan yang lebih bagus lagi. Tolong info budgetnya.
Berapa harga 16 cenel dan mixser apa yg bagus mas
Maaf, saya tidak bisa memberikan jawaban yang simple yaitu yang bagus Mixer X dan tipenya yang Y karena _mixer yang bagus_ adalah mixer yang sesuai dengan kebutuhan dan budget Anda 😀
Sama seperti kalau saya ditanya hal lain, misalnya...mana kendaraan (mobil/motor) yang bagus ? Ya kebutuhannya untuk apa dan budget berapa 😁
Pertama, tentukan budget dulu lalu kedua, kebutuhannya buat apa? Baru dari situ bisa memberikan rekomendasi.
trimakasi bang atas invonya
Sama2 :D
Kurang begitu kentara perbedaannya kalau didengar langsung, apalagi suara direkam live dengan kamera, lebih bagus kalau cek output frekuensi pakai osciloscope.
Lah di video nya di tulis bahwa suara sample mixernya *BUKAN DARI KAMERA TETAPI DARI MIXER OUT LANGSUNG KE SOUNDCARD EKSTERNAL* !
Jadi itu *JELAS-JELAS SUARA KUALITAS TERBAIK* wkwkwkwkwk
Kalau kurang kentara, kemungkinan karena :
1) Alat monitoringmu kurang detil, pakai apa? Speaker? Headphones? Merek dan tipe apa? Kalau di bawah 10 juta sih ya saya gak yakin bisa kedengaran perbedaannya
2) Telingamu yang belum bisa menangkap detil perbedaan. Karena di saya dan beberapa komen di bawah video ini dengan jelas mendengar perbedaan bunyinya.
Coba nanti kamu dengar lagi kalau sudah pakai alat monitoring yang benar-benar detil dan telingamu udah di upgrade
Bagaimana ya standar penyetelan mic biar kalau orang ngomong nga sakit di telingan makasih pak
Ini susah di jawab karena tergantung karakter micnya (ada ratusan mic dgn karakter berbeda).
Tetapi karena pertanyaannya bahas ttg terdengar sakit di telinga, saya cuma bisa berasumsi yang bikin sakit itu frekwensi tinggi (banyak mic yg karakternya tajam atau treblenya tinggi).
Solusinya, ya ganti mic yg karakternya gak tajam hahahaha
Atau di mixer, aktifkan EQ dan kurangin frekwensi High / Treble 😜
Saya punya micxer 8 chanal merek piwie adapternya rusak apa ada d jual ya
Maksudnya merek Pewie ya? Maaf saya baru dengar sekarang...barusan googling nemu toko di Glodok ini, mungkin bisa di cek ke mereka ? gembiraelectronik.com/?s=pewie
(Ada nomor telp di link ini)
ini suaranya direkam langsung dari kamera ya om...?
Tidak !
Demi kualitas audio yg sejujurnya, supaya penonton bisa dengar bunyi aslinya, kita rekam output mixernya ke audio interface / soundcard dengan software DAW. Kalau dari kamera tentu kualitas audionya TIDAK LAYAK untuk dijadikan bahan pertimbangan saat menilai bunyinya :D
assalamualaikum bang berarti micser itu ada juga yang murah ya bang salam santun Sasak online salam kenal saya orang Lombok bang
Salam dari Jakarta, tahun lalu saya ke Kupang (), jadi juri lomba musik, sayangnya gak sempet ke Lombok 😝
Mixer yang disebut murah itu yang harga di bawah Rp2jt (karena ada mixer harga 5jt, 12jt, 20jt, 30jt, 60jt, 200jt, 2 Milyar). Biasanya sih berlaku ada harga, ada kualitas. Kalau tujuannya untuk rekaman, kalau pakai mixer yang murah, biasanya nambah noise dan karakter suara jadi berubah kurang bagus. Lebih baik langsung ke audio interface / soundcard.
sdah langsung diketahui klau low mixer mackie lbih kuat jauh di bandingkn mixer roxy.
#mackiejoss
Betul sekali...seharusnya sih harga yang lebih mahal dari Mackie itu salah satunya adalah durability atau ketahanannya !
Hanya untuk tidak menyesatkan, di sekolah saya pakai Mackie seperti yang ada di video dan setelah 2 tahun, tombol Gain di salah satu channel mulai kresek-kresek dan tidak seimbang dengan Gain di channel lain.
Ini mixernya tidak saya pakai keluar / sound system rental, hanya di taruh di kelas / diam saja.
Supaya fair juga, perlu saya sebutkan bahwa saya tidak menggunakan mixer Roxy di kondisi yang sama jadi kurang tahu juga apa Roxy lebih cepat bermasalah atau tidak.
Klo menurut saya mickie lebih jelas focalnya bas trasa bangat dr pada roxi pokok bagus de micki
Siaaap ! Makasih komennya...sangat bermanfaat 👌
kalo kita pakek mikser boleh gak kita gak usah masukin lagi lewat kompiuter
efek nya lagi maksud aku
@@pixellabpeatutorial4184 Maksudnya pakai efek bawaan mixer ? Seperti EQ, Compressor, Reverb, Delay ?
Wah mantap om. Jawabannya: Mackie. Review yang sangat clear, se-clear sound Mackie :)
+abcdefghijef Iya memang kualitas audionya lebih bagus :D
Di dunia nyata, karena berhubungan dengan budget, mungkin saja ada yg memilih Roxy demi fiturnya. Anyway thanks utk pendapatnya.
ArtSonica Roxy Suntec bedanya apa Roxy ?
Mackie vs Behringer menang sp y gan.?
Ms klo yg 22 canel harga ya berapa tlg confirmasi
Yg lgi butuh ni no hp sya 082324676192
Maaf saya bukan penjual mixer. Silakan kontak toko2 yg ada berikut ini (di web ada nomor kontaknya) :
- www.kairosmultijaya.com/
- www.tiganegeri.com/web/
Kalo saya sih fitur gak berarti kalo kualitas audio out nya kurang.
Mackie the best 👍
Betul sekali ! Di sisi lain, ada orang yang terpaksa mengambil yang kualitas kurang Ok karena budget (alias "daripada gak ada) 😂🤣
bagus kalu bole tanya sampai harga brapa yg roxi
Waktu itu dapat di Rp1,9jt. Gak tau sekarang.
Dimana saya bisa beli mixser toxy mas
Mixer Roxy ? Waktu dulu sih saya googling "jual mixer roxy" dan ketemu, tidak ada vendor khusus
Gile, menurut telinga gw Roxy menang
Ahahaha memang begitu....tiap orang punya preferensi atau selera yg berbeda tentang bunyi, berdasarkan pengalaman yg sudah-sudah !
Jadi wajar saja kalau mixer yg jauh lebih murah pun belum tentu lebih jelek.
Setidaknya pilihan yg disukai berdasarkan hasil test bunyi, bukan hanya pendapat orang saja (yg bisa saja berbeda selera)
Berapa bang harga mixser mackie 12canel f2
Nah kalau soal harga saya gak ngikutin, ini saya bahas Mackie tetapi gak jual Mackie hahahah
Cek aja di toko online 🙏🏻
Suaranya jernih mackie.. Roxy suaranya agak ada noisenya..
Thanks komennya 👍
Ya betul, sesuai harga dalam arti, Mackie menggunakan komponen kelas bagus, Roxy menggunakan kelas rendah 😀
Saya pengen perbandingan suara Yamaha versus behringer
Moga-moga nanti ada yang mau pinjemin mixer Behringer (karena saya gak punya) 😬
Jadi ditampung dulu idenya ya...thanks 👍
Itu rekam mixer nya pake ap bang?
Dari output kedua mixer di pasang jack masuk ke soundcard eksternal Focusrite secara stereo dan di rekam di software DAW Cubase.
Dengan begini, bunyi yang terdengar di video ini adalah *BUNYI YANG SEPERTI ASLINYA* !
Roxy juga lumayan lah klo lagi low budget hehe
Hahahaa iya 😬
bang kalo muncul hum/buzz karena listrik , apa ada cara sederhana untuk atasinnya ?
Sayangnya, karena hum/buzz itu bukan masalah sederhana jadi gak ada solusi sederhana utk ngatasinnya :D mesti cek beberapa hal sbb :
- Apakah grounding listrik sudah benar ?
- Apakah outlet listrik utk beberapa alat selain mixer terpisah atau menyatu. Sebaiknya bbrp alat menggunakan satu outlet listrik.
- Pastikan tidak ada kabel audio yang bersentuhan dengan kabel listrik karena kabel audio tsb akan kena 'interference' dan bisa keluar bunyi hum / buzz.
- Gunakan kabel balanced (TRS / ada dua garis di kabel) utk koneksi alat.
- Kualitas kabelnya juga mesti bagus.
- Gunakan DI Box antara mixer dgn alat lainnya (beberapa DI Box ada fitur 'ground lift' utk menanggulangi masalah hum / buzz).
- Mesti paham ttg 'Gain Structure' alias bagaimana seting gain dari satu alat ke alat lain...seting gain yg tidak pas, membuat suara hum / buzz tambah jelas.
Untuk mengetahui sumber hum / buzz, coba lepas satu persatu alat yang terkoneksi dengan mixer.
Selamat mencoba, semoga sukses men=mbasmi hum / buzz !
hehe ternyata banyak hal yg perlu di perhatikan ... trimakasih atas info nya bang
Sama2 thanks
makasih mas atas ilmu nya
Sama2 kasih 😍
Pingin lebih banyak ilmu tentang apa?
bingung mas mau bilang aph soalnya saya masih pemula, cukup nonton kiriman mas aja dlu sambil belajar2 sedikit demi sedikit .makasih mas
Oh ya gak apa2. Siaap !
ArtSonica oya saya mau tanya mas , klo yang roxy harga nya kisaran brpa ya mas
Harganya waktu itu sekitar Rp1,9jt-an