Syukran Buya, untuk seluruh nasihat dan ilmu yang telah Buya ajarkan Syukran juga untuk tim media, kualitas audio dan videonya sudah sangat bagus good job.
Alhamdulillah sangat menyimak sambil buat sarapan. Syukron Jazakallah Khoir Buya Yahya atas penjelasannya. Ilmu yg Buya sampaikan sangat mudah di cerna.
Aslkm ww, Afwan pak kyai, sdikit ada pmikiran, jikapun sbagai sekedar tawashaubilhaqmarhamah, yg insya Alloh ada secercah mannfaat, pertama adlh ttg ayat "demi waktu Al ashr, adh Dhuha,,dll maka umumnya dipahami sbagaimana sunatulloh, kndati hakikatnya adalh "demi durasi waktu","isi waktu yakni rekamannya", dst, alias, di Mizan,mahsyar,dst,adalh pngadilan untuk isi rekaman durasi waktu,dsb. Nah, konsep modern ttg hanya saat ini,tak ada waktu,kcuali ukuran lamanya,dst, tentunya dapat dipahami scara esoteris, dan teorinya adalh sangat sukar, untuk dipahami scara sunatulloh umumnya. Yg kedua,adalh ttg posisi mahgluk, adalh cukup sekedar iman dan skaligus paham, dan sekiranyapun mngambil dalil hasits,yakni,jika ditanya taqdir,maka hendaklah diam,dimana maknanya adalh,, harus diam, jika terpikir untuk memposisikan makhlukmenjadi sepertiNya,dalam ihwal ilmuNya, misalnya,dalam tamsilkinayah kalkulator,adalh ttg,ketetapanNya untuk memutuskan sgala apapun yg dipikirkan, sgala isi pikiran,perasaan dan keputusan makhluk dalam memilih sebelum memencet tombol,yg scara sunatullohnya ,tlah lengkap variabelnya itu, alias SMUA PILIHAN MAKHLUQ SEBELUM MEMENCET TOMBOL ITU ADALH MUTLAQ TELAH DITENTUKAN_NYA,YAKNI RUKUN IMAN YG KEENAM.. Adapun dalam ihwal simultanisasi antara qadar ketetapan awal yg tak dapat dicampuri,dengan qadhakeputusan yg berproses,sesuai ayat2 indeterministic, adalah, sbagai porsi makhluk,skaligus duasisimata uang,dngan posisi makhluk,yg sangat haram, berpikir ttg. ilmuNya,, dalamana,cukup sekedar diimani,,dan dipahami,,ktika tafakur,muhasabah,dsb,yakni sbagai rukun iman keenam, juga sebaliknya,yg terpisah dengan pemahaman duasisimatauang_inherency ttg,porsi posisi tadi, yakni didalam porsiposisi makhluk ini, yakni beramal yg mngalir sbagaimana lazimnya sunatulloh,ttg konsep pemahaman waktu, ttg freewillchoice,sebab akibat,konsekwensi yg akan mndapat peringatan,dst, dst, __adalah sangat haram pula, untuk, memposisikan Nya sejajar dengan makhluq, alias, pemahamannya ttg pemosisian_penyejajaran ke bawah, yg hakikatnya adalh Ilahiyah transendent/beyond ini, adalh juga sangat haram. Barokalloh fiikum.
Asalamualaikum buya sekluarga n crew al bahkah yg sslu dlm lindungan Allah swt dimnpun kita brda
Syukran Buya, untuk seluruh nasihat dan ilmu yang telah Buya ajarkan
Syukran juga untuk tim media, kualitas audio dan videonya sudah sangat bagus good job.
Alla humma solliwasallim wabarih'allaih, Sollu'alla Nabi Rosulullah SAW
ngaji hikam , buya
Wa'alaikumsalam warohmatulohi wabarakatuh Buya yahya
Wa'alaikumsalam warohmatulohi wabarakatuh
Allah humma solliwasallim wabarih'allaih. Aamiin ya Robb.
Masya Allah tabarrokallah. Aamiin🙏🙏
Terimakasih ilmunya buya insya allah berkah dunia ahkirat❤
Assalamualaikum bu ya terimakasi ilmunya semoga manfaat bagi umat sedunia smiiin
Smiiin apaakan kak Muslim kali😅
Alhamdulilah Menyimak Mengikuti ❤
Masya Alloh tabarakalloh
Assalamualaikum...... terbaik Tuan Guru.... terima kasih atas perkongsian dan ilmu..... Alhamdulillah....
Wa'alaikumsalam warohmatulohi wabarakatuh Buya , trimakasih banyak atas ilmunya Buya semoga bermanfaat bagi semua hambanta Allah SWT 🤲🤲🤲🤲
Alhamddulillah ...terimah kasih ilmunya buya mudah mudahan buya dan keluarga selalu sehat dalam berdakwah amin..
Alhamdulillah sangat menyimak sambil buat sarapan.
Syukron Jazakallah Khoir Buya Yahya atas penjelasannya.
Ilmu yg Buya sampaikan sangat mudah di cerna.
Alhamdulillah trimakasih banyak kyai Buya yahya bisa untuk bisa menimba ilmunya walaupun hanya melalui yutub 🙏🙏🙏🙏
🤲❤
Aslkm ww, Afwan pak kyai, sdikit ada pmikiran, jikapun sbagai sekedar tawashaubilhaqmarhamah, yg insya Alloh ada secercah mannfaat, pertama adlh ttg ayat "demi waktu Al ashr, adh Dhuha,,dll maka umumnya dipahami sbagaimana sunatulloh, kndati hakikatnya adalh "demi durasi waktu","isi waktu yakni rekamannya", dst, alias, di Mizan,mahsyar,dst,adalh pngadilan untuk isi rekaman durasi waktu,dsb. Nah, konsep modern ttg hanya saat ini,tak ada waktu,kcuali ukuran lamanya,dst, tentunya dapat dipahami scara esoteris, dan teorinya adalh sangat sukar, untuk dipahami scara sunatulloh umumnya. Yg kedua,adalh ttg posisi mahgluk, adalh cukup sekedar iman dan skaligus paham, dan sekiranyapun mngambil dalil hasits,yakni,jika ditanya taqdir,maka hendaklah diam,dimana maknanya adalh,, harus diam, jika terpikir untuk memposisikan makhlukmenjadi sepertiNya,dalam ihwal ilmuNya, misalnya,dalam tamsilkinayah kalkulator,adalh ttg,ketetapanNya untuk memutuskan sgala apapun yg dipikirkan, sgala isi pikiran,perasaan dan keputusan makhluk dalam memilih sebelum memencet tombol,yg scara sunatullohnya ,tlah lengkap variabelnya itu, alias SMUA PILIHAN MAKHLUQ SEBELUM MEMENCET TOMBOL ITU ADALH MUTLAQ TELAH DITENTUKAN_NYA,YAKNI RUKUN IMAN YG KEENAM.. Adapun dalam ihwal simultanisasi antara qadar ketetapan awal yg tak dapat dicampuri,dengan qadhakeputusan yg berproses,sesuai ayat2 indeterministic, adalah, sbagai porsi makhluk,skaligus duasisimata uang,dngan posisi makhluk,yg sangat haram, berpikir ttg. ilmuNya,, dalamana,cukup sekedar diimani,,dan dipahami,,ktika tafakur,muhasabah,dsb,yakni sbagai rukun iman keenam, juga sebaliknya,yg terpisah dengan pemahaman duasisimatauang_inherency ttg,porsi posisi tadi, yakni didalam porsiposisi makhluk ini, yakni beramal yg mngalir sbagaimana lazimnya sunatulloh,ttg konsep pemahaman waktu, ttg freewillchoice,sebab akibat,konsekwensi yg akan mndapat peringatan,dst, dst, __adalah sangat haram pula, untuk, memposisikan Nya sejajar dengan makhluq, alias, pemahamannya ttg pemosisian_penyejajaran ke bawah, yg hakikatnya adalh Ilahiyah transendent/beyond ini, adalh juga sangat haram. Barokalloh fiikum.
👍🤲🏿❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤💗💛💚💕💖