Nama : Humaira Nabila Kelas : 3 D Kelompok : 8 Hari : Selasa Penentuan kadar glukosa -gula pereduksi di reduktor lemah sehingga bisa ditentukan bahwa adanya glukosa dari penentuan kadar nya. Pereaksi yg digunakan adalah indikator kanji, larutan iodium 0.01N Prinsipnya adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus oh bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat di oksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Sampel 1: 20ml lar. glukosa dtmbh 10 ml akuades Sampel 2 :lar blanko berisi 10 ml akuades Bahan :aqua, kanji 500mg dalam 100ml aquades , iodium 0,1N(dalam 50 ML aquades) , pelarut natrium karbonat 14,3%, hcl 8N dalam 50ml aquades, volume blank, glukosa dan natrium tiosulfat 0,1N dlm 150 ml aquades Prosedur: Sampel 1 dtmbh 5ml lar iodium Dtmbh 2ml lar na. Karbonat Erlenmeyer dttp dgn aluminium foil dan diletakkan di tmpat gelap selama 6 menit Stlh 6 menit dtmbh hcl encer dan Dititrasi smpai brwrna kuning lemah Dtmbh lar kanji 1ml lalu diaduk Dititrasi kembali sampai lar wrna biru hilang wrna Dilihat hasil yg didptkan. Sampel 2 dtmbh 5 ml lar iodium Dtmbh 2 ml lar. Karbonat Erlenmeyer dttp dgn aluminium foil dan diletakkan di tmpat gelap selama 6 menit Stlh 6 menit dtmbh hcl encer dan Dititrasi smpai brwrna kuning lemah Dtmbh lar kanji 1ml lalu diaduk smpai berwarna biru Dititrasi kembali sampai lar yg awlnya wrna biru hilang wrna nya Dilihat hasil yg didptkan Diamati pentiter yg trpakai selama titrasi Hasil: Sampel glukosa:vol 1 : 0,5ml, vol 2 : 0,7ml Sampel blanko :vol : 0,5ml
Nama : Nabila Aulia Kelas : 3B Hari : Kamis Kelompok : 7 Prinsip : Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah nenjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat Sampel : - larutaj glukosa 20 mg + 10 ml aquadsst - larutan blanko yang berisi 10 ml aquadest Prosedur - Pada sampel pertama ditambahkan 5 ml larutaj iodium= coklat - + 2ml natrium karbonat dan erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletkkan ditempat yang gelap selama 6 menit - + Hcl - dititrasi sampe berwarna kuning lemah - + larutan kanji sebanyak 1 ml, diaduk - dititrasi kembali sampai warna biru larutan hilang Sampel 2 - larutan blanko ditambahkan 5 ml larutan iodium - + 2 ml natrium karbonat - ditutup dengan aluminum foil dan diletakkan ditempat yang gelap selama 6 menit - + hcl - dititrasi sampai bewarna kuning lemah - + larutan kanji dan diaduk sampai berwana biru - dititrasi kembali sampai larutan birunya hilang - diamati pentiter yang terpakai selama titrasi Hasil - volume titrasi 1 = 0,5 ml - volume titrasi 2 = 0,7 ml Blanko Volume titrasi = 0.5 ml Pereaksi yg digunakan adalah: - Pereaksi iodium 0.1 N dalam 50ml aquadest -Pelarut nat kabronat 14,3% -Hcl 8 N dalam 50ml aquadest -Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150ml aquadest -Kanji 500mg dalam 100ml aquadest
Nama : Furqoni Luhfita Attakrimah Lubis Kelas : 3 A Kelompok : 3 Hari : Jumat Glukosa adalah gula pereduksi. dimana terbagi menjadi 5 , monosakarida,disakarida,trisakarida, polisakarida dan oligosakarida Penentuan kadar glukosa -gula pereduksi di reduktor lemah sehingga bisa ditentukan bahwa adanya glukosa dari penentuan kadar nya. Pereaksi yg digunakan adalah indikator kanji, larutan iodium 0.01N Prinsipnya adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus oh bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat di oksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Sampel 1: 20ml lar. glukosa dtmbh 10 ml akuades Sampel 2 :larutan blanko berisi 10 ml akuades Bahan :aqua, kanji 500mg dalam 100ml aquades , iodium 0,1N(dalam 50 ML aquades) , pelarut natrium karbonat 14,3%, hcl 8N dalam 50ml aquades, volume blanko, glukosa dan natrium tiosulfat 0,1N dlm 150 ml aquades Prosedur: Sampel 1 ditambh 5ml larutan iodium Dtmbh 2ml lar natrium Karbonat Erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit Stlh 6 menit ditambah hcl encer dan Dititrasi sampai berwarna kuning lemah Ditambah larutan kanji 1ml lalu diaduk Dititrasi kembali sampai larutan warna biru hilang Dilihat hasil yg didapatkan. Sampel 2 ditambah 5 ml larutan iodium Dtmbh 2 ml larutan. Karbonat Erlenmeyer dttp dgn aluminium foil dan diletakkan di tmpat gelap selama 6 menit Stlh 6 menit dtmbh hcl encer dan Dititrasi smpai brwrna kuning lemah Dtmbh lar kanji 1ml lalu diaduk smpai berwarna biru Dititrasi kembali sampai lar yg awlnya wrna biru hilang wrna nya Dilihat hasil yg didptkan Diamati pentiter yg trpakai selama titrasi Hasil: Sampel glukosa:vol 1 : 0,5ml, vol 2 : 0,7ml Sampel blanko :vol : 0,5ml
nama: Mega Silviana kelas: 3C Kelompok : 2/ rabu prinsip percobaan ini adalah glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah sehingga dapat ditentukan kadar glukosanya prosedur nya Sampel 1: 20ml lar. glukosa dtmbh 10 ml akuades Sampel 2 :lar blanko berisi 10 ml akuades Bahan :aqua, kanji 500mg dalam 100ml aquades , iodium 0,1N(dalam 50 ML aquades) , pelarut natrium karbonat 14,3%, hcl 8N dalam 50ml aquades, volume blank, glukosa dan natrium tiosulfat 0,1N dlm 150 ml aquades Prosedur: Sampel 1 dtmbh 5ml lar iodium Dtmbh 2ml lar na. Karbonat Erlenmeyer dttp dgn aluminium foil dan diletakkan di tmpat gelap selama 6 menit Stlh 6 menit dtmbh hcl encer dan Dititrasi smpai brwrna kuning lemah Dtmbh lar kanji 1ml lalu diaduk Dititrasi kembali sampai lar wrna biru hilang wrna Dilihat hasil yg didptkan. Sampel 2 dtmbh 5 ml lar iodium Dtmbh 2 ml lar. Karbonat Erlenmeyer dttp dgn aluminium foil dan diletakkan di tmpat gelap selama 6 menit Stlh 6 menit dtmbh hcl encer dan Dititrasi smpai brwrna kuning lemah Dtmbh lar kanji 1ml lalu diaduk smpai berwarna biru Dititrasi kembali sampai lar yg awlnya wrna biru hilang wrna nya Dilihat hasil yg didptkan Diamati pentiter yg trpakai selama titrasi Hasil: Sampel glukosa:vol 1 : 0,5ml, vol 2 : 0,7ml Sampel blanko :vol : 0,5ml
Nama : Andre Tryogi Tinambunan kelas : 3B Kelompok/hari :8/kamis prinsip percobaan ini adalah glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah sehingga dapat ditentukan kadar glukosanya prosedur Sampel 1: 20ml lar. glukosa dtmbh 10 ml akuades Sampel 2 :lar blanko berisi 10 ml akuades Bahan :aqua, kanji 500mg dalam 100ml aquades , iodium 0,1N(dalam 50 ML aquades) , pelarut natrium karbonat 14,3%, hcl 8N dalam 50ml aquades, volume blank, glukosa dan natrium tiosulfat 0,1N dlm 150 ml aquades Prosedur : (dilakukan pada masing-masing sampel) Ditambahkan 5 ml larutan Iodium, ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat, kemudian erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama 6 menit, ditambahkan Hcl, dititrasi sampai berwarna kuning lemah, ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml lalu diaduk sampai berwarna biru, dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang, dilihat hasil yang didapat Untuk sampel kedua prosedurnya sama, dan terakhir diamati pentiter yang dipakai pada saat titrasi.
Nurul Fadhillah 191501040 Penentuan kadar glukosa Sampel : Glukosa 20 mg + 10 ml akuades Sampel 2 : larutan blanko yang berisi 10 ml akuades Prinsip glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus oh bebas dan dapat berubah menjadimenjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktorlemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah sebagai iodium membentuk asam glukonat Pereaksi : -iodium 0,1 N dalam 50 ml akuades -natrium karbonat 14,3% -hcl 8 N dalam 50 ml akuades -Na2S2O3 0,1 N dalam 150 ml akuades -larutan kanji 150 mg dalam 100 ml akuades Prosedur : 1. Sampel 1 (Glukosa 20 mg + 10 ml aquades) -ditambahkan sebanyak 5 ml larutan iodium -ditambahkan sebanyak 2 ml larutan natrium karbonat -ditutup dengan aluminium foil -diletakkan pada tempat yang gelap selama 6 menit -ditambahkan hcl -dititrasi hingga warna kuning lemah -ditambahkan sebanyak 1 ml larutan kanji, dihomogenkan -dilanjutkan titrasi hingga warna biru hilang -dihentikan titrasi -diamati volume yang terpakai 2. Sampel 2 (10 ml aquades) -ditambahkan sebanyak 5 ml larutan iodium -ditambahkan sebanyak 2 ml lar.natrium karbonat -ditutup dengan aluminium foil -diletakkan pada tempat yang gelap selama 6 menit -ditambahkan hcl -dititrasi hingga warna kuning lemah -ditambahkan sebanyak 1 ml larutan kanji, dihomogenkan -dilanjutkan titrasi hingga warna biru hilang -dihentikan titrasi -diamati volume yang terpakai Hasil yang didapatkan : 1. Sampel 1 V1 : 0,5 ml V2 : 0,7 ml 2. Sampel 2 V1 : 0,5 ml
Nama : Putra Juna Nararya Tarigan Kelas : 3C kelompok : 1 Hari : Rabu Judul : Penentuan Kadar Glukosa Sampel : Glukosa Pereaksi : Indikator Kanji Dengan melakukan percobaan ini kita bisa menghitung kadar gluosa, sebelumnya dilakukan titrasi blanko agar mengetahui selisih dari pada ml titrasi blanko dan titrasi sampel dan bisa dihitung kadar glukosa. Prinsip : gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus oh bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat di oksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Sampel dan Bahan : Sampel 1 : 20ml lar. glukosa dtmbh 10 ml akuades Sampel 2 : Larutan blanko berisi 10 ml akuades Bahan : aqua, kanji 500mg dalam 100ml aquades , iodium 0,1N(dalam 50 ML aquades) , pelarut natrium karbonat 14,3%, hcl 8N dalam 50ml aquades, volume blank, glukosa dan natrium tiosulfat 0,1N dlm 150 ml aquades. Prosedur : Sampel 1 - Sampel 1 ditambahkan 5 ml larutan iodium - Ditmbahkan 2ml lar na. Karbonat - Ditutup erlenmeyer degan aluminium foil dan diletakkan di tmpat gelap selama 6 menit -Setelah 6 menit ditmabah hcl encer dan Dititrasi smpai berwarna kuning lemah -Ditambahkan larutan kanji 1ml lalu diaduk -Dititrasi kembali sampai warna biru menghilang -Dilihat hasil yg didapatkan. Sampel 2 -Sampel 2 ditmabahkan 5 ml lar iodium -Ditambahkan 2 ml lar. Karbonat -Erlenmeyer ditutup degan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit -Setelah 6 menit ditambahkan hcl encer dan Dititrasi smpai berwarna kuning lemah -Ditmabahkan larutan kanji 1ml lalu diaduk smpai berwarna biru -Dititrasi kembali sampai larutan yg awalnya warna biru hilang warna nya -Dilihat hasil yg didptkan Diamati pentiter yg terpakai selama titrasi Hasil: Sampel glukosa:vol 1 : 0,5ml, vol 2 : 0,7ml Sampel blanko :vol : 0,5ml
Yumnaimah (191501029) 5/jum'at Percobaan ini dilakukan dengan metode titrasi iodometri tidak langsung (iodometri) dimana pentiter yang digunakan adalah Natrium tiosulfat dan indikator kanji. Titik akhir dri titrasi ini, yaitu perubahan watna Penentuan yang terjadi pada larutan dari warna birutitik akhirn titrasi menjadi qarna biru yang hilang. Prinsip pada penentuan kadar glukosa: glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium untuk membentuk asam glukonat. Prosedur Glukosa: 1. Ditambahkan 5 ml iodium 2. Ditambahkan 2 ml lar. Natrium karbonat 3. Kemudian erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama 6menit 4. Setelah itu ditambahkan HCI kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah 5. Ditambahkan larutan kanji 1 ml lalu diaduk, sehingga terbentuk larutan berwarna biru 6. Dititrasi kembali sampai warna biru dari larutan hilang 7. Titrasi selesai. 8. Dicatat volume pentiter yang terpakai. Prosedur blanko: 1. Ditambahkan 5ml larm iodium 2. Ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat. 3. Ditutup dengan aluminium foil dan disimpn di tempat yang gelap selama 6 menit 4. Setelah itu, ditambahkan HCI kemudian dititrasi sampai kuning lemah 5. Ditambahkan larutan kanji kemudian di aduk dan terbentuk larutan berwarna biru 6. Dititrasi kembali dengan pentiter sampai warna biru dari larutan hilang. 7. Titrasi selesai. 8. Dicatat volume pentiter yang terpakai. Volume titrasi yang didapat : - glukosa : V1=0.5 ml V2=0.7 ml - balnko : V1= 0.5 ml
Donita Chandra (191501004) Kelompok 2 Hari Jumat Kelas A "PENENTUAN KADAR GLUKOSA" Prinsip pada penentuan kadar glukosa: glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium untuk membentuk asam glukonat. Pada percobaan ini, pereaksi yang digunakan adalah larutan Iodium 0,1 N dalam 50 ml akuades, Natrium karbonat 14,3%, HCl 8N dalam 50 ml akuades, Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 100 ml akuades, dan larutan kanji sebanyak 500 mg dalam 100 ml akuades. Sampel yang digunakan ada 2, yaitu sampel 1 (glukosa 20 mg+akuades 10 ml) dan sampel blanko (10 ml akuades). Prosedur percobaan yaitu ditambahkan 5 ml larutan iodium pada sampel 1, ditambahkan 2 ml larutan Natrium karbonat, ditutup dengan aluminium foil dan ditempatkan di tempat gelap selama 6 menit, ditambahkan HCL, dititrasi sampai berwarna kuning lemah, ditambahkan 1 ml larutan kanji dan diaduk sampai larutan berwarna biru, dititrasi kembali sampai larutan tidak berwarna, dilihat hasil yang didapatkan, diulangi prosedur yang sama untuk sampel blanko, dan diamati volume pentiter yang terpakai Hasil yang didapatkan adalah volume titrasi pertama 0,5 ml, volume titrasi kedua 0,7 ml, dan volume titrasi blanko 0,5 ml.
Nur Syuhada 191501033 III-A 4/JUMAT REVIEW: "Penentuan kadar glukosa" Prinsipnya : glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasu oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Sampel yang di gunakan : 1. Larutan glukosa 2. Larutan Blanko Dengan hasil yang di dapat pada sampel 1. Vol titrasi I = 0,5ml II = 0,7ml 2. Vol titrasi = 0,5 ml Pereaksi yang digunakan adalah 1. Iodium 0, 1 N dalam 50ml akuades 2. Pelarut natrium karbonat 14,3 % 3. HCl 8 N dalam 50 ml akuades 4. Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 100ml akuades 5. Kanji 500mg dalam 100ml akuades
Nurati Sinurat 191501186 3-D Penentuan kadar glukosa sampel :glukosa prinsip glukosa : glukosa adalah, gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus Oh bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah Dan kemudian dapat dioksidasi Oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Sampel yang digunakan pada percobaan ini yaitu sampel 1: larutan glukosa sebanyak 20 mg ditambah dengan 10 ml aquadest. sampel 2 : yaitu larutan blanko yang berisi 10 ml aquadest. percobaan : PADA SAMPEL PERTAMA 1. pada sampel pertama ditambahkan 5 ml larutan iodin selanjutnya 2.ditambahkan 2 ml larutan Natrium karbonat kemudian Erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama setelah 6 menit 3.ditambahkan HCL kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah 4. ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml lalu diaduk kemudian dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang. 5.dilihat hasil yang di dapat. PADA SAMPEL KEDUA 1.larutan blanko ditambahkan 5 ml larutan iodium lalu 2.ditambahkan 2 ML Natrium karbonat ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama dan setelah 6 menit 3.ditambahkan dengan HCL kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah ditambahkan 1 ml Larutan Kanji kemudian diaduk sampai berwarna biru. 4.dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang. 5.dilihat hasil yang didapatkan. diamati pentiter yang terpakai selama titrasi hasil praktikum yang didapatkan pada sampel glukosa : volume titrasi pertama adalah 0,5 ml dan pada volume titrasi kedua adalah 0,7 ml sedangkan pada sampel blanko volume titrasi sebanyak 0,5 ml pereaksi yang kita gunakan 1.iodium 0,1 N dalam 50 ml aquades 2.larutan Natrium karbonat sebesar 14,3% 3. HCL 8N dalam 50 ml aquades 4. Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquades 5. Kanji sebanyak 500 mg dalam 100 ml aquades
Nama : Monica Athalia Sari Hutagalung NIM : 191501130 Hari : Rabu Kelompok : 7 Glukosa merupakan gula pereduksi karena merupakan monosakarida dengan gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sehingga reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat Sampel : Larutan glukosa 20mg + 10ml akuades, larutan blanko 10ml akuades Pereaksi : Iodium 0.1N dalam 50ml akuades, Natrium karbonat 14.3%, HCl 8N dalam 50ml akuades, Natrium tiosulfat 0.1N dalam 150ml akuades, dan Kanji 500mg dalam 100ml akuades. Prosedur: - Sampel 1 ditambah 5ml larutan iodium - Ditambahkan 2ml larutan natrium karbonat - Erlenmyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit - Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah - Ditambahkan larutan kanji 1 ml, diaduk - Dititrasi kembali sampai larutan biru menjadi tidak berwarna - Dilihat hasil yang didapat - Sampel 2 (blanko) ditambah 5ml larutan iodium - Ditambahkan 2ml larutan natrium karbonat - Erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit - Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai kuning lemah - Ditambahkan larutan kanji 1ml, diaduk - Dititrasi kembali sampai larutan biru menjadi tidak berwarna - Dilihat hasil yang didapatkan Hasil praktikum sampel glukosa: V1 = 0.5ml V2 = 0.7ml Blanko: 0.5ml
Viny Maulana Syafma 191501163 D 2/selasa Penentuan kadar glukosa sampel yang digunakan yaitu glukosa 20 mg ditambah 10 ml aquades dan volume blanko 10 ml aquades pereaksi yang digunakan yaitu iodium 0,1 n dalam 50 ml aquades, natrium karbonat 14,3%, HCL 8 n dalam 150 ML aquades, natrium tiosulfat 0,1 n dalam 150 ML aquades, kanji 500 mg dalam 100 ml aquades. prinsip percobaan nya yaitu glukosa merupakan gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus oh bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Prosedur nya yaitu sampel ditambahkan 5 ml iodium dan 2 ML natrium karbonat lalu ditutup dan disimpan ditempat gelap selama 6 menit lalu ditambahkan HCl dan di titrasi sampai kuning lemah lalu ditambahkan larutan kanji aduk sampai larutan menjadi warna biru lalu titrasi kembali sampai warna biru hilang begitupun dengan sampel kedua volume blanko. Didapatkan hasil glukosa 0,5 ML dan 0,7 ML dan blanko 0,5 ML
Nama : Fitratun Nabila NIM : 191501074 Kel/hari : 2/Kamis Penetapan kadar glukosa Sampel yang digunakan pada praktikum ini adalah glukosa. Glukosa merupakan gula pereduksi. Pada percobaan, sampel yang digunakan yaitu (1) 20 mg larutan glukosa + 10 ml aquadest, (2) sebagai blanko, digunakan 10 ml aquadest. Pereaksi yang digunakan yaitu : - iodium 0,1 N dalam 50 ml aquadest - pelarut Na2CO3 14,3% - HCl 0,1 N dalam 150 ml aquadest - kanji 500 mh dalam 100 ml aquadest Prosedur : 1. Pada sampel pertama, ditambahkan 5 ml larutan iodium didalam erlenmenyer 2. Ditambahkan 2 ml Na2CO3 3. Ditutup dengan alumunium foil dan letakkan ditempat gelap selama kira-kira 6 menit 4. Ditambahkan HCl 5. Dititrasi sampai berwarna kuning lemah 6. Ditambahkan larutan kanji 1 ml lalu diaduk (larutan berwarna biru) 7. Dititrasi kembali sampai warna biru hilang 8. Dicatat volume pentiter yang digunakan Prosedur tersebut dilakukan pula pada sampel kedua (blanko) Hasil : V1 = 0,5 ml V2 = 0,7 ml V blanko = 0,5 ml
Nama : Adhe Permata Syafruzar Nim : 191501055 Hari : Kamis Kelompok : 1 Kelas : B Glukosa merupakan gula pereduksi karena merupakan monosakarida dengan gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sehingga reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Sampel: - larutan glukosa 20 ml + aquadest 10 ml - larutan blanko (10 ml aquadest) Pereaksi: - larutan iodium 0,1 N dalam 50 ml aquadest - larutan natrium karbonat 14,3% - HCl 8 N dalam 50 ml aquadest - Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquadest - Larutan kanji 500 mg dalam 100 ml aquadest Prosedur: Sampel 1: -Ditambahkan 5ml larutan iodium -Ditambahkan 2ml lar nat karbonat -Ditutup erlemeyer dengan menggunakan al foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit -Ditambahkan hcl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah -Ditambahkan lar kanji sebanyak 1ml lalu di aduk -Ditirtrasi kembali sampai lar hang awalnya berwarna biru akan hilang -Dilihat hasil yg didapat. Sampel kedua: -Larutan blanko ditambahkan 5ml lar iodium lalu ditambahkan 2ml nat karbonat -Ditutup dngan aluminium foil dan diletakkan ditempat yang gelap selama 6 menit -Ditambahkan hcl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah -Ditambahkan 1ml lar kanji kemudian diaduk sampai berwarna biru -Dititrasi kembali sampai larutan yg awalnya biru akan hilang -Dihat hasil yg didapat dan -Diamati pentiter yg dkpakai selama titrasi Hasil: Sampel glukosa : Vol 1 : 0,5ml Vol 2 : 0,7ml Sampel blanko : Vol : 0,5ml
Nama : Lila Hesarsila Nim : 191501053 3A 1/Jumat Penentuan kadar glukosa Prinsip : Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah sperti iodium membentuk asam glukonat Sempel 1 : glukosa 20 mg + 10 ml aquades Sempel 2 : lar. Blanko ( 10 ml aquades ) Pereaksi - iodium 0,1 dalam 50 ml aquades - natrium karbonat 14,3% - hcl 8 N dalam 50 ml aquades - Na2S2O3 0,1 N dalam 150 ml aquades -Larutan kanji 150 mg dalam 100 ml aquades Prosedur : 1. Sempel 1 ( Glukosa 20 mg + 10 ml aquades) - ditambahkan sebanyak 5 ml larutan iodium - di tambahkan sebanyak 2 ml larutan natrium karbonat - ditutup dengan aluminium foil - diletakkan pada tempat yang gelap selama 6 menit - ditambahkan hck - ditritasi hingga warna kuning lemah - ditambahkan sebanyak 1 ml larutan kanji , di homogen kan - dilanjutkan tritasi hingga warna biru hilang - di hentikan tritasi - di amati volume yang terpakai 2. Sempel 2 ( 10 ml aquades ) - di tambahkan sebanyak 5 ml larutan iodium - di tambahkan sebanyak 2 ml lar.natrium karbonat - ditutupi dengan aluminium foil - di letakkan pada tempat yang gelap selama 6 menit - ditambahkan hcl - ditritasi hingga warna kuning lemah - ditambahkan sebanyak 1 ml larutan kanji di homogen kan - di lanjutkan tritasi hingga warna biru hilang - di hentikan tritasi - di amati volume yang terpakai Hasil yang didapatkan : 1. Sempel 1 V1 : 0,5 ml V2 : 0,7 ml 2. Sempel 2 V1 : 0,5 ml
Nama : Diany Mahabbah Al Chaira Nim : 191501176 Kel : 7 Penentuan kadar glukosa prinsip percobaan : glukosa adalah, gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus Oh bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah Dan kemudian dapat dioksidasi Oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Sampel yang digunakan pada percobaan ini yaitu sampel 1: larutan glukosa sebanyak 20 mg ditambah dengan 10 ml aquadest. sampel 2 : yaitu larutan blanko yang berisi 10 ml aquadest. percobaan - sampel pertama ditambahkan 5 ml larutan iodium. Selanjutnya ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat, Kemudian erlenmery ditutup dengan aluminium foil dan ditetapkan ditempat yg gelap selama 6 menit. Setelah 6 menit ditambahkan HCL kemudian dititrasi sampai bewarna kuning lemah. Ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml,lalu diaduk. Kemudian dititrasi kembali sampai larutan awalnya bewarna biru akan menghilang. Dilihat hasil yang didapat. - Sampel kedua larutan blanko ditambahkan 5 ml larutan iodium Lalu ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat Ditutup dengan aluminuium foil dan diletakkan ditempat yg gelap selama 6 menit. Setelah 6 menit, Ditambahkan dengan HCL kemudian dititrasi sampai bewarna kuning lemah. Ditambahkan 1 ml larutan kanji, kemudian diaduk sampai bewarna biru Setelah itu dititrasi kembali sampai larutan yg awalnya bewarna biru akan hilang Dilihat hasil yg didapatkan Diamati pentiter yg terpakai selama titrasi. Hasil praktikum yg didapatkan pada sampel glukosa : volume titrasi pertama adalah 0,5 ml dan pada volume titrasi kedua adalah 0,7 ml. Sedangkan pada sampel blanko : volume titrasi sebanyak 0,5 ml pereaksi yang digunakan 1.iodium 0,1 N dalam 50 ml aquades 2.larutan Natrium karbonat sebesar 14,3% 3. HCL 8N dalam 50 ml aquades 4. Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquades 5. Kanji sebanyak 500 mg dalam 100 ml aquades
Hosanna br.tompul 191501170/3D KEL.5/SELASA Penentuan kadar glukosa -gula pereduksi di reduktor lemah sehingga bisa ditentukan bahwa adanya glukosa dari penentuan kadar nya. Pereaksi yg digunakan adalah indikator kanji, larutan iodium 0.01N 1. Prinsipnya adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus oh bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat di oksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. 2. Sampel 1: 20ml lar. glukosa dtmbh 10 ml akuades Sampel 2 :lar blanko berisi 10 ml akuades Bahan :aqua, kanji 500mg dalam 100ml aquades , iodium 0,1N(dalam 50 ML aquades) , pelarut natrium karbonat 14,3%, hcl 8N dalam 50ml aquades, volume blank, glukosa dan natrium tiosulfat 0,1N dlm 150 ml aquades 3. Prosedur Sampel 1 dtmbh 5ml lar iodium Dtmbh 2ml lar na. Karbonat Erlenmeyer dttp dgn aluminium foil dan diletakkan di tmpat gelap selama 6 menit Stlh 6 menit dtmbh hcl encer dan Dititrasi smpai brwrna kuning lemah Dtmbh lar kanji 1ml lalu diaduk Dititrasi kembali sampai lar wrna biru hilang wrna Dilihat hasil yg didptkan. Sampel 2 dtmbh 5 ml lar iodium Dtmbh 2 ml lar. Karbonat Erlenmeyer dttp dgn aluminium foil dan diletakkan di tmpat gelap selama 6 menit Stlh 6 menit dtmbh hcl encer dan Dititrasi smpai brwrna kuning lemah Dtmbh lar kanji 1ml lalu diaduk smpai berwarna biru Dititrasi kembali sampai lar yg awlnya wrna biru hilang wrna nya Dilihat hasil yg didptkan Diamati pentiter yg trpakai selama titrasi 4. Hasil Sampel glukosa:vol 1 : 0,5ml, vol 2 : 0,7ml Sampel blanko : Vol. 0,5ml
Nama : Rossepfine P Nim : 19150141 Kelompok : 6 Hari : Jumat Penentuan Kadar Glukosa Prinsip: Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah sehingga dapat ditentukan kadar glukosanya Sampel - larutan glukosa 20 ml + aquadest 10 ml - larutan blanko (10 ml aquadest) Pereaksi: - larutan iodium 0,1 N dalam 50 ml aquadest - larutan natrium karbonat 14,3% - HCI 8 N dalam 50 ml aquadest - Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquadest - Larutan kanji 500 mg dalam 100 ml aquadest Prosedur: - Ditambahkan 5 ml larutan iodium - Ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat Ditutup erlemeyer dengan menggunakan aluminium dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit Ditambahkan kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah Ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml lalu di aduk sampai berwarna biru - Ditirtrasi kembali sampai larutan berubah warna, dari biru->tidak berwarna - Dicatat volume titrasi= 0.5 ml Dengan Larutan Blanko 0,5 ml Ditambahkan 5 ml larutan iodium dan 2 ml natrium karbonat kedalam larutan blanko - Ditutup erlemeyer dengan menggunakan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit - Ditambahkan HCI kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah Ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml lalu di aduk sampai berwarna biru - Ditirtrasi kembali sampai larutan berubah warna, dari biru->tidak berwarna - Dicatat volume titrasi= 0.7 ml
Nama : Nadear Escasia Sijabat NIM : 191501084 Hari : Kamis Kelompok : 4 Prinsip percobaan ini yaitu glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida dengan gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sehingga reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat Sampel : Larutan glukosa 20mg + 10ml akuades Larutan blanko 10ml akuades Prosedur: - Sampel 1 ditambah 5ml larutan iodium - Ditambahkan 2ml larutan natrium karbonat - Erlenmyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit - Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah - Ditambahkan larutan kanji 1 ml, diaduk - Dititrasi kembali sampai larutan biru menjadi tidak berwarna - Dilihat hasil yang didapat - Sampel 2 (blanko) ditambah 5ml larutan iodium - Ditambahkan 2ml larutan natrium karbonat - Erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit - Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai kuning lemah - Ditambahkan larutan kanji 1ml lalu diaduk - Dititrasi kembali sampai larutan biru menjadi tidak berwarna - Dilihat hasil yang didapatkan Hasil praktikum sampel: Glukosa: V1 = 0.5ml V2 = 0.7ml Blanko: 0.5ml Pereaksi : Iodium 0.1N dalam 50ml akuades Natrium karbonat 14, 3% HCl 8N dalam 50ml akuades Natrium tiosulfat 0.1N dalam 150ml akuades Kanji 500mg dalam 100ml akuades.
Nama : Dea Elisabeth Sijabat NIM : 191501194 Kelas : III-D Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat . Sampel 1: Larutan glukosa 20 ml + aquadest 10 ml Sampel 2 : Larutan blanko berisi 10 ml aquadest Pereaksi : 1. Iodium 0,1 N dalam 50 ml aquadest 2. Pelarut natrium karbonat 14,3% 3. HCl 8 N DA lam 50 ml aquadest 4. Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 aquadest 5. Larutan kanji 500mg dalam 100ml aquadest Prosedur : - Pada sampel 1 ditambah larutan iodium - Kemudian ditambahkan 2ml larutan natrium karbonat , ditutup erlenmeyer dengan aluminium foil dan ditempatkan di tempat yang gelap selama 6 menit - Setelah 6 menit, ditambahkan HCl dan dititrasi sampai warna kuning lemah - Kemudian ditambahkan larutan kanji 1 ml dan diaduk - Setelah itu dititrasi kembali sampai larutan awal biru menjadi hilang - Dilihat hasil yg didapat Hasil yg didapatkan pada glukosa : Volume titrasi I : 0,5 ml Volume titrasi II : 0,7 ml Pada sampel blanko didapat hasil volume titrasi : 0,5 ml -
Nama : Rachel Gabriella Sijabat NIM : 191501087 Kelompok/Hari : 5/Kamis Glukosa merupakan gula pereduksi karena merupakan monosakarida dengan gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sehingga reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat Sampel : Larutan glukosa 20mg + 10ml akuades, larutan blanko 10ml akuades Pereaksi : Iodium 0.1N dalam 50ml akuades, Natrium karbonat 14.3%, HCl 8N dalam 50ml akuades, Natrium tiosulfat 0.1N dalam 150ml akuades, dan Kanji 500mg dalam 100ml akuades. Prosedur: - Sampel 1 ditambah 5ml larutan iodium - Ditambahkan 2ml larutan natrium karbonat - Erlenmyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit - Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah - Ditambahkan larutan kanji 1 ml, diaduk - Dititrasi kembali sampai larutan biru menjadi tidak berwarna - Dilihat hasil yang didapat - Sampel 2 (blanko) ditambah 5ml larutan iodium - Ditambahkan 2ml larutan natrium karbonat - Erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit - Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai kuning lemah - Ditambahkan larutan kanji 1ml, diaduk - Dititrasi kembali sampai larutan biru menjadi tidak berwarna - Dilihat hasil yang didapatkan Hasil praktikum sampel glukosa: V1 = 0.5ml V2 = 0.7ml Blanko: 0.5ml
Riski anita manik 191501015 4/Jumat Glukosa merupakan gula pereduksi karena merupakan monosakarida dengan gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi Glukosa alifatis dengan gugus aldehid sehingga reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Sampel yang digunakan pada percobaan ini yaitu 20 mg glukosa dalam 10 ml aquades dan blanko yaitu 10 mL akuades Bahan: aquades ,kanji, glukosa ,blanko, iodium, Natrium karbonat asam klorida ,dan natrium tiosulfat Alat: beaker gelas ,Erlenmeyer , gelas ukur, pipet tetes aluminium foil ,corong pisah, batang pengaduk ,serbet ,klem dan statif ,serta buret Mohon maaf atas keterlamabatn saya kak 🙏
Nama : Lestari Marbun Nim :191501051 Kelas : 3A Penentuan kadar glukosa Gula pereduksi yang merupakan reduktor lemah sehingga dapat ditentukan dengan iodium diamati setelah itu ada volume titrasi yang menentukan kadar glukosa didalamnya dibandingkan selisih titrasi blanko pada sampel. Prinsip : Glukosa merupakan gula pereduksi monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi gula alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor dan kemudian dapat dioksidasikan oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Sampel yang digunakan yaitu glukosa dalam 10 ml akuadest dan blanko yaitu 10 ml akuadest. Pereaksi yang digunakan : -indikator larutan kanji - Larutan natrium karbonat 14,3 % - Larutan 0,1 HCL encer - Larutan Iodium 0,1 N - Larutan natrium tiosulfat 0,1 N Prosedur: Ditimbang 100 mg glukosa, larutkan dalam 50 ml akuadest di dalam erlenmeyer tertutup. Ditambahkan 25 ml iodium 0,1 N dan 10 ml larutan natrium karbonat 14,3 %, Ditutup, biarkan 30 menit ditempat gelap. Kemudian ditambahkan 15 ml asam klorida encer dan titrasi dengan larutan natriun tiosulfat 0,1 N sampai terjadi warna kuning lemah Ditambahkan indikator kanji dan larutan titrasi kembali sampai warna biru hilang Dilakukan titrasi blanko Tiap ml iodium 0,1 N setara dengan 9, 9185 ml glukosa Titik Akhir Titrasi iodometri, ditandai dengan hilangnya warna biru pada larutan pada saat penambahan larutan indikator kanji., menjadi larutan tak berwarna
Nama: Khansa Candra Bestari NIM: 191501061 Hari: Kamis Kelompok: 3 Penentuan Kadar Glukosa Prinsip Praktikum: Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Sampel yang digunakan: -Larutan glukosa sebanyak 20 mg ditambah dengan 10 ml akuades -Larutan Blanko yang berisi 10 ml akuades Perekasi yang digunakan: -iodium 0,1 N dalam 50 ml akuades -natrium karbonat 14,3% -hcl 8 N dalam 50 ml akuades -Na2S2O3 0,1 N dalam 150 ml akuades -larutan kanji 150 mg dalam 100 ml akuades Prosedur: 1. Sampel glukosa 20 mg + 10 ml akuades -ditambahkan 5 ml lar.iodium -ditambahkan 2 ml lar.natrium karbonat -ditutup dengan aluminium foil -diletakkan pada tempat yang gelap selama 6 menit -ditambahkan hcl -dititrasi sampai berwarna kuning lemah -ditambahkan 1 ml lar.kanji -dihomogenkan sampai berwarna biru -dilanjutkan titrasi hingga warna biru hilang -dihentikan titrasi -diamati volume yang terpakai 2. Sampel larutan Blanko -ditambahkan 5 ml larutan iodium -ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat -ditutup dengan aluminium foil -diletakkan pada tempat yang gelap selama 6 menit -ditambahkan hcl -dititrasi hingga warna kuning lemah -ditambahkan 1 ml lar.kanji -dihomogenkan sampai berwarna biru -dilanjutkan titrasi hingga warna biru hilang -dihentikan titrasi -diamati volume yang terpakai Hasil: 1. Glukosa V1 : 0,5 ml dan V2 : 0,7 ml 2. Blanko Vb : 0,5 ml
Nama : Bartolomeus Banta Bukit NIM : 191501070 Hari : Kamis Kelompok : 8 Sampel : Glukosa Pentiter : Natrium tiosulfat Indikator : Larutan kanji. Prinsip Percobaan Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Sampel: larutan glukosa 20mg + 10 ml aquades larutan blanko 10 ml aquades Prosedur Percobaan Sampel 1: -Ditambahkan 5ml larutan iodium -Ditambahkan 2ml lar nat karbonat -ditutup erlemeyer dengan menggunakan al foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit -Ditambahkan hcl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah -Ditambahkan lar kanji sebanyak 1ml lalu di aduk -Ditirtrasi kembali sampai lar hang awalnya berwarna biru akan hilang -Dilihat hasil yg didapat. Sampel kedua: -Larutan blanko ditambahkan 5ml lar iodium lalu ditambahkan 2ml nat karbonat -Ditutup dngan aluminium foil dan diletakkan ditempat yang gelap selama 6 menit -Ditambahkan hcl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah -Ditambahkan 1ml lar kanji kemudian diaduk sampai berwarna biru -Setelah itu dititrasi kembali sampai larutan yg awalnya biru akan hilang -Dihat hasil yg didapat dan -diamati pentiter yg dipakai selama titrasi hasil: Hasil praktikum yg didapatkan pada sampel glukosa : volume titrasi pertama= 0.5 ml volume titrasi kedua= 0.7ml Sampel blanko V titrasi: 0.5ml Pereaksi yg digunakan adalah: -pereaksi iodium 0.1 N dalam 50ml aquadest -pelarut natrium kabronat 14,3% -HCl 8 N dalam 50ml aquadest -Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150ml aquadest -Larutan Kanji 500 mg dalam 100 ml aquadest
Nama :Taufany Bulan Kurniawan NIM : 191501060 Kelas : III B Hari/Kelompok : KAMIS / 3 Review Video Praktikum Biokimia "Penentuan kadar Glukosa" Prinsip Percobaan ini ialah didsrkn pada glukosa adlh gula pereduksi karena mrupkn monosakarida yg memilki gugus OH bebas & dpt brubah mnjdi glukosa alifatis dgn gugus aldehid sbg reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Penentuan kadar glukosa ditentukan dgn titrasi iodometri, dgn titik akhir titrasi yaitu "hilangnya warna biru" pd larutan. Sampel 1: lar. glukosa 20ml di + 10 ml akuades Sampel 2 :lar blanko berisi 10 ml akuades Bahan : aqua, kanji 500 mg dlm 100 ml aquades , iodium 0,1N dlm 50 ML aquades , pelarut natrium karbonat 14,3%, HCl 8 N dlm 50 ml aquades, volume blanko, glukosa dan natrium tiosulfat 0,1N dlm 150 ml aquades Prosedur: Sampel 1: -Ditambahkan 5 ml larutan iodium -Ditambahkan 2 ml lar. Nat. karbonat tutup erlemeyer dengan aluminium foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit -Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah -Ditambahkan lar kanji sebanyak 1 ml lalu di aduk -Ditirtrasi kembali sampai lar berwarna biru hilang -Dilihat hasil yg didapat. Sampel 2: -Ditambahkan larutan blanko 5 ml di+ lar iodium lalu di+ 2ml nat karbonat -Ditutup dngn aluminium foil dan diletakkan ditempat yang gelap selama 6 menit -Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah -Ditambahkan 1 ml lar kanji lalu diaduk sampai berwarna biru Setelah itu dititrasi kembali sampai larutan yg awalnya biru akan hilang -Dihat hasil yg didapat dan diamati pentiter yg dipakai selama titrasi Hasil yang di dapat : Volume titrasi 1 = 0.5 ml Volume titrasi 2 = 0.7ml Sampel blanko V titrasi : 0.5ml Pereaksi yg digunakan adalah: - Pereaksi iodium 0.1 N dalam 50ml aquadest -Pelarut nat kabronat 14,3% -Hcl 8 N dalam 50ml aquadest -Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150ml aquadest -Kanji 500mg dalam 100ml aquadest
Nama: Sarah Fazira Basalamah NIM: 191501195 Kelompok/Hari: 2/Selasa Kelas: 3-D Kesimpulan Penentuan Kadar Glukosa Prinsip: Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat Sampel yang digunakan: - larutan glukosa 20 ml + 10 ml aquadest - larutan blanko (10 ml aquadest) Pereaksi yang digunakan: - larutan iodium 0,1 N dalam 50 ml aquadest - larutan natrium karbonat 14,3% - HCl 8 N dalam 50 ml aquadest - Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquadest - Larutan kanji 500 mg dalam 100 ml aquadest Untuk sampel pertama, ditambahkan 5 ml larutan iodium, ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat, ditutup Erlenmeyer dengan aluminium foil dan didiamkan di tempat gelap selama 6 menit, setelah 6 menit ditambahkan HCl dan dititrasi sampai berwarna kuning lemah, ditambahkan 1 ml larutan kanji lalu diaduk kemudian dititrasi Kembali sampel dan dilihat hasil yang didapat. Dilakukan cara yang sama untuk sampel kedua kemudian diamati pentiter yang dipakai selama titrasi. Hasil yang didapat untuk volume pertama yaitu, 0,5 ml dan volume kedua 0,7 ml sedangkan volume blanko 0,5 ml
Rizky Azizah Siregar 191501019 Penetapan kadar glukosa Glukosa adalah salah satu gula monosakarida dan salah satu karbohidrat penting yang biasa digunakan sebagai sumber tenaga bagi tumbuhan dan hewan. Juga merupakan salah satu hasil utama fotosintesis. Glukosa termasuk ke dalam gula pereduksi karena memiliki -OH bebas. Reaksi penentuan dengan reaksi titrasi Iodimetri dan Iodometri. Prinsip Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Sampel : larutan glukosa 20 mg ditambah 10 ml aquades Blanko 10 ml aquades Pereaksi : Pereaksi iodium 0,1 N dalam 50 ml aquades Pelarut natrium karbonat 14,3 % HCl 8N dalam 50 ml aquades Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquades Kanji sebanyak 500 mg dalam 100 ml aquades Prosedur Sampel 1 - ditambahkan 5 ml larutan iodium pada sampel pertama - ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat - ditutup erlenmeyer dengan alluminium foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit - ditambahkan HCl dan dititrasi sampai berwarna kuning lemah - ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml - diaduk - dititrasi kembali hingga warna biru hilang - dilihat hasil yang didapat Sampel 2 ( blanko) - ditambahkan 5 ml larutan iodium - ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat - ditutup dengan alluminium foil dan diletakkan ditempat yang gelap selama 6 menit - ditambahkan HCl dan dititrasi hingga kuning lemah - ditambahkan 1 ml larutan kanji dan diaduk hingga berwarna biru - dititrasi kembali hingga bening Hasil yang diperoleh adalah volume titrasi pertama : 0,5 ml volume titrasi kedua : 0,7 ml Volume titrasi blanko. : 0,7 ml
Nama : Wan Fadilla NIM : 191501095 Hari : Kamis Kelompok : 5 - Penentuan Kadar Glukosa Prinsip : Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat Sampel : Glukosa dan Lar.Blanko Pereaksi : -iodium 0,1 N dalam 50 ml akuades -natrium karbonat 14,3% -hcl 8 N dalam 50 ml akuades -Na2S2O3 0,1 N dalam 150 ml akuades -larutan kanji 150 mg dalam 100 ml akuades Prosedur : 1. Glukosa 20 mg + Akuades 10 ml -ditambahkan 5 ml lar.iodium -ditambahkan 2 ml lar.natrium karbonat -ditutup dengan aluminium foil -diletakkan pada tempat yang gelap selama 6 menit -ditambahkan hcl -dititrasi hingga warna kuning lemah -ditambahkan 1 ml lar.kanji -dihomogenkan -dilanjutkan titrasi hingga warna biru hilang -dihentikan titrasi -diamati volume yang terpakai 2. Larutan Blanko : Akuades 10 ml -ditambahkan 5 ml larutan iodium -ditambahkan 2 ml lar.natrium karbonat -ditutup dengan aluminium foil -diletakkan pada tempat yang gelap selama 6 menit -ditambahkan hcl -dititrasi hingga warna kuning lemah -ditambahkan 1 ml lar.kanji -dihomogenkan -dilanjutkan titrasi hingga warna biru hilang -dihentikan titrasi -diamati volume yang terpakai Hasil : 1. Glukosa (V1 : 0,5 ml ; V2 : 0,7 ml) 2. Blanko (Vb : 0,5 ml)
Nama: Mulyadi Damaris Zebua NIM: 191501104 Hari: Kamis "PENETAPAN KADAR GLUKOSA" Prinsip: Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat Sampel: - Larutan glukosa 20 mg dalam 10 ml akuades - Larutan blanko berisi 10 ml akuades Pereaksi: - iodium 0,1 N dalam 50 ml aquades, - pelarut Na2CO3 14,3% - HCl 8N dalam 50 ml aquades - Na2SO3 o,1 N dalam 150 ml aquades - kanji 500 mg dalam 100 ml akuades Prosedur: - Pada sampel larutan glukosa ditambahkan 5 ml larutan iodium, selanjutnya ditambahkan 2 ml larutan Na2CO3. Ditutup erlenmeyer dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit. Setelah 6 menit ditambahkan HCl, kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah, ditambahkan larutan kanji 1 ml, diaduk sampai berwarna biru, kemudian dititrasi hingga warna biru hilang, diamati hasil yang didapat - Pada sampel larutan blanko ditambahkan 5 ml larutan iodium, selanjutnya ditambahkan 2 ml larutan Na2CO3. Ditutup erlenmeyer dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit. Setelah 6 menit ditambahkan HCl, kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah, ditambahkan larutan kanji 1 ml, diaduk sampai berwarna biru, kemudian dititrasi hingga warna biru hilang, diamati hasil yg didapat - Diamati pentiter yg terpakai selama titrasi Hasil: - Sampel glukosa : Vt1 = 0,5 ml; Vt2 = 0,7 ml - Sampel blanko: Vt = 0,5 ml Catatan: - Glukosa merupakan gula pereduksi - Reaksi menggunakan indikator kanji, dititrasi dengan larutan iodium, dan diamati perubahan warnanya - Titrasi blanko dilakukan agar dapat digunakan dalam menghitung kadar sampel glukosa (selisih jumlah ml titrasi blanko dan sampel) - Hasil yang diamati berupa volume titrasi, digunakan untuk menghitung kadar glukosa
Nama : Muhammad Faiz Bin Abdul Salam Nim :191501183 Kel/hari : 1/Selasa Penentuan kadar glukosa dilakukan dengan titrasi iodometri dgn menggunakan sampel glukosa dan sample blanko akuades. prosedur adalah sampel ditambah 5ml larutan iodium dan ditambah 2ml larutan Na karbonat. Terus erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletak ditempat gelap selama 6 menit. setelah 6 menit, ditambah Hcl dan ditittrasi sampai warna menjadi kuning lemah. Ditambah larutan kanji sebanhak 1ml lalubdiadul smpai menjadi biru. Dititrasi kembali smpai warna biru hilang dan dilihat hasil yg didapat. Dibuat prosedur yg sama utk sample blanko. Diamati pentiter yg dipakai selama titrasi. Pereaksi yg digunakan adalah : 1. iodium 0,1N dlm 50ml akuades 2. pelarut Na karbonat 14,3% 3. Hcl 8N dlm 50ml akuades 4.Na2S2O3 0,1N dlm 150ml akuades 5. Kanji 500mg dlm 100ml akuades
Nama: Dewiyanti Putri Nst NIM: 191501189 Penentuan kadar glukosa Prinsip: Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. glukosa merupakan gula produksi reduktor lemah indikator kanji hasil volume titrasi Sampel yang digunakan pada percobaan ini yaitu sampel 1: larutan glukosa sebanyak 20 mg ditambah dengan 10 ml aquadest. sampel 2: yaitu larutan blanko yang berisi 10 ml aquadest. Prosedur percobaan: PADA SAMPEL PERTAMA 1. pada sampel pertama ditambahkan 5 ml larutan iodin selanjutnya 2.ditambahkan 2 ml larutan Natrium karbonat kemudian Erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama setelah 6 menit 3.ditambahkan HCL kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah 4. ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml lalu diaduk kemudian dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang. 5. dilihat hasil yang di dapat. PADA SAMPEL KEDUA 1.larutan blanko ditambahkan 5 ml larutan iodium lalu 2.ditambahkan 2 ML Natrium karbonat ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama dan setelah 6 menit 3.ditambahkan dengan HCL kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah ditambahkan 1 ml Larutan Kanji kemudian diaduk sampai berwarna biru. 4.dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang. 5.dilihat hasil yang didapatkan. diamati pentiter yang terpakai selama titrasi Hasil: praktikum yang didapatkan pada sampel glukosa : volume titrasi pertama adalah 0,5 ml dan pada volume titrasi kedua adalah 0,7 ml sedangkan pada sampel blanko volume titrasi sebanyak 0,5 ml Pereaksi yang kita gunakan 1.iodium 0,1 N dalam 50 ml aquades 2.larutan Natrium karbonat sebesar 14,3% 3. HCL 8N dalam 50 ml aquades 4. Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquades 5. Kanji sebanyak 500 mg dalam 100 ml aquades .
Nama : khalisa Amalia Putri Nim : 191501172 Hari/kelompok : Selasa/06 Kelas : 3D Penentuan Kadar Glukosa Sampelnya glukosa - Prinsip praktikum hari ini ialah glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus Oh bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Sampel dan bahan yang digunakan pada percobaan ini dapat dilihat sebagai berikut sampel yang digunakan pada percobaan ini yaitu: 1. larutan glukosa sebanyak 20 mg ditambah dengan 10 mili aquades 2. larutan blanko yang berisi 10 mili aquades, - pada sampel pertama ditambahkan 5 ml larutan iodium. Selanjutnya ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat, kemudian erlenmery ditutup dengan aluminium foil dan ditetapkan ditempat yg gelap selama 6 menit. Setelah 6 menit ditambahkan HCL kemudian dititrasi sampai bewarna kuning lemah. Ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml,lalu diaduk. Kemudian dititrasi kembali sampai larutan awalnya bewarna biru akan menghilang. Dilihat hasil yang didapat. - Sampel kedua larutan blanko ditambahkan 5 ml larutan iodium Lalu ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat Ditutup dengan aluminuium foil dan diletakkan ditempat yg gelap selama 6 menit. Setelah 6 menit, ditambahkan dengan HCL kemudian dititrasi sampai bewarna kuning lemah. Ditambahkan 1 ml larutan kanji, kemudian diaduk sampai bewarna biru Setelah itu dititrasi kembali sampai larutan yg awalnya bewarna biru akan hilang Dilihat hasil yg didapatkan Diamati pentiter yg terpakai selama titrasi. Hasil praktikum yg didapatkan pada sampel glukosa : volume titrasi pertama adalah 0,5 ml dan pada volume titrasi kedua adalah 0,7 ml. Sedangkan pada sampel blanko : volume titrasi sebanyak 0,5 ml Reaksi yang kita digunakan pertama pereaksi iodium 0,1 N dalam 50 ml aquades Kedua pelarut natrium karbonat sebesar 14,3% Ketiga HCL 8 N dalam 50 ml aquades Keempat Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquades Kanji sebanyak 500 mg dalam 100 ml aquades.
Nama : Carlos Nofanolo Lase NIM : 191501069 Kelas : 3B Kelompok/Hari : 6/Kamis Penentuan Kadar Glukosa Prinsip: Pada percobaan kali ini dilakukan untuk menentukan kadar glukosa dimana Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Bahan : Sampel: - larutan glukosa 20 mg yang ditambahkan 10ml akuades - larutan blanko berupa 10 ml akuades Pereaksi: - Pereaksi iodium 0,1 N dalam 50 ml akuades - Pelarut natrium karbonat 14,3% - HCl 8N dalam 50 ml akuades - Larutan natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml akuades - Kanji 500 mg dalam 100 ml akuades Prosedur percobaan : Sampel pertama - Sampel pertama ditambahkan 5 ml larutan iodium. - Ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat. - Ditutup erlenmeyer dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit. - Ditambahkan HCl encer. - Dititrasi dengan natrium tiosulfat hingga warna berubah menjadi kuning lemah. - Ditambahkan 1 ml larutan kanji lalu diaduk sampai biru. - Dititrasi kembali hingga warna biru hilang dan larutan menjadi bening. - Dilihat hasil yang didapatkan, dilihat dan dicatat volume pentiter yang dipakai setelah titrasi. Sampel kedua - Sampel kedua ditambahkan 5 ml larutan iodium. - Ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat. - Ditutup erlenmeyer dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit. - Ditambahkan HCl encer. - Dititrasi dengan natrium tiosulfat hingga warna berubah menjadi kuning lemah. - Ditambahkan 1 ml larutan kanji lalu diaduk sampai biru. - Dititrasi kembali sampai warna biru hilang dan larutan menjadi bening. - Dilihat hasil yang didapatkan, dilihat dan dicatat volume pentiter yang dipakai setelah titrasi. Hasil Percobaan : - Volume titrasi 1 pada sampel glukosa: 0,5 ml - Volume titrasi 2 pada sampel glukosa: 0,7 ml - Volume titrasi pada larutan blanko: 0,5 ml
Nama : revelyn Nim : 191501147 Kelas : 3C Kelompok/hari : 6/rabu Prinsip Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lema dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat Sampel : - Sampel : larutan glukosa (20 mg glukosa + 10 ml akuades - Larutan blanko (10 ml akuades) Prosedur 1. Sampel pertama Ditambahkan 5 ml larutan iodium Ditambahkan 2 ml larutan karbonat Ditutup erlenmeyer dengan aluminium foil disimpan di tempat gelap dibiarkan selama 6 menit Ditambahkan HCl Dititrasi sampai larutan berwarna kuning lemah Ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml lalu diaduk (larutan berwarna bru tua) Dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru hilang Dilihat hasil yang didapatkan (volume titrasi pertama : 0.5 ml dan volume titrasi kedua :0.7 ml) 2. Larutan blanko Ditambahkan 5 ml larutan iodium Ditambahkan 2 ml natrium karbonat Ditutup dengan aluminium foil disimpan ditempat gelap selama 6 menit Dititrasi sampai larutan berwarna kuning lemah Ditambahkan 1 ml larutan kanji lalu diaduk (larutan berwarna biru tua) Dititrasi kembali sampai larutan yang berwarna biru menjadi tidak berwarna Dilihat hasil yang didapatkan, diamati pentiter yang terpakai (volume titrasi : 0.5 ml) Pereaksi Iodium 0.1 N dalam 50 ml akuades Natrium karbonat 14.3% Hcl 8 N dalam 50 ml akuades Natrium tiosulfat 0.1 N dalam 150 ml akuades Kanji 500 mg dalam 100 ml akuades
Nama : Syifa Ul Humaira NIM : 191501126 Kelompok : 6 Hari : Rabu Kelas : C Penentuan kadar glukosa Prinsipnya adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat di oksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Sampel 1: 20 mg larutan glukosa ditambah 10 ml akuades Sampel 2 : larutan blanko berisi 10 ml akuades Bahan :aquades, kanji 500 mg dalam 100 ml aquades , iodium 0,1N (dalam 50 ml aquades) , pelarut natrium karbonat 14,3%, HCl 8N dalam 50 ml aquades, glukosa dan natrium tiosulfat 0,1 N dlm 150 ml aquades . Prosedur: Titrasi Iodometri : - Sampel 1 ditambah 5 ml larutan iodium - Ditambah 2 ml larutan Natrium Karbonat - Erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit - Setelah 6 menit ditambah HCl encer dan Dititrasi dengan Natriun tiosulfat sampai berwarna kuning lemah - Ditambah larutan kanji sebanyak 1ml lalu diaduk - Dititrasi kembali sampai warna biru pada larutan hilang. - Dilihat hasil yang didapatkan - Diamati volume pentiter yang terpakai selama titrasi Titrasi Blanko : - Sampel 2 ditambah 5 ml larutan iodium - Ditambah 2 ml larutan Natrium Karbonat - Erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit - Setelah 6 menit ditambah HCl encer dan Dititrasi dengan Natriun tiosulfat sampai berwarna kuning lemah - Ditambah larutan kanji sebanyak 1ml lalu diaduk - Dititrasi kembali sampai warna biru pada larutan hilang - Dilihat hasil yang didapatkan. - Diamati volume pentiter yang terpakai selama titrasi Hasil: • Sampel glukosa: - volume 1 : 0,5ml - volume 2 : 0,7ml • Sampel blanko : - volume : 0,5ml
Nama: Patricia NIM: 191501171 Kelompok/ Hari: 5/Selasa Kelas: D Penentuan kadar glukosa -Prinsip: Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus -OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. -Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah: Sampel: larutan glukosa 20 mg yang ditambahkan 10ml akuades dan larutan blanko berupa 10 ml akuades. Pereaksi yang digunakan: Pereaksi iodium 0,1 N dalam 50 ml akuades Pelarut natrium karbonat 14,3% HCl 8N dalam 50 ml akuades. Larutan natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml akuades. Kanji 500 mg dalam 100 ml akuades -Prosedur percobaan yaitu: Sampel ditambahkan 5 ml larutan iodium. Ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat. Ditutup erlenmeyer dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit. Ditambahkan HCl encer. Dtitrasi dengan natrium tiosulfat hingga warna berubah menjadi kuning lemah. Ditambahkan 1 ml larutan kanji lalu diaduk sampai biru. Dititrasi kembali hingga warna biru hilang dan larutan menjadi bening. Dilihat hasil yang didapatkan, dilihat dan dicatat volume pentiter yang dipakai setelah titrasi. Prosedur diatas dilakukan baik pada larutan glukosa dan larutan blanko. - Hasil: Volume titrasi 1 pada sampel glukosa: 0,5 ml. Volume titrasi 2 pada sampel glukosa: 0,7 ml. Volume titrasi pada larutan blanko: 0,5 ml.
Nama : Daniel Rinaldi Tambunan nim : 181501204 Kel : 3/Selasa Penentuan kadar glukosa sampel glukosa prinsip glukosa : glukosa adalah, gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus Oh bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah Dan kemudian dapat dioksidasi Oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Sampel yang digunakan pada percobaan ini yaitu sampel 1: larutan glukosa sebanyak 20 mg ditambah dengan 10 ml aquadest. sampel 2 : yaitu larutan blanko yang berisi 10 ml aquadest. percobaan : PADA SAMPEL PERTAMA 1. pada sampel pertama ditambahkan 5 ml larutan iodin selanjutnya 2.ditambahkan 2 ml larutan Natrium karbonat kemudian Erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama setelah 6 menit 3.ditambahkan HCL kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah 4. ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml lalu diaduk kemudian dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang. 5. dilihat hasil yang di dapat. PADA SAMPEL KEDUA 1.larutan blanko ditambahkan 5 ml larutan iodium lalu 2.ditambahkan 2 ML Natrium karbonat ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama dan setelah 6 menit 3.ditambahkan dengan HCL kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah ditambahkan 1 ml Larutan Kanji kemudian diaduk sampai berwarna biru. 4.dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang. 5.dilihat hasil yang didapatkan. diamati pentiter yang terpakai selama titrasi hasil praktikum yang didapatkan pada sampel glukosa : volume titrasi pertama adalah 0,5 ml dan pada volume titrasi kedua adalah 0,7 ml sedangkan pada sampel blanko volume titrasi sebanyak 0,5 ml pereaksi yang kita gunakan 1.iodium 0,1 N dalam 50 ml aquades 2.larutan Natrium karbonat sebesar 14,3% 3. HCL 8N dalam 50 ml aquades 4. Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquades 5. Kanji sebanyak 500 mg dalam 100 ml aquades
Nama: Wira Arianti Pasaribu NIM: 191501169 Kelompok/Hari: 4/Selasa Kelas: 3-D Kesimpulan Penentuan Kadar Glukosa Prinsip: Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat Sampel yang digunakan: - larutan glukosa 20 ml + 10 ml aquadest - larutan blanko (10 ml aquadest) Pereaksi yang digunakan: - larutan iodium 0,1 N dalam 50 ml aquadest - larutan natrium karbonat 14,3% - HCl 8 N dalam 50 ml aquadest - Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquadest - Larutan kanji 500 mg dalam 100 ml aquadest Untuk sampel pertama, ditambahkan 5 ml larutan iodium, ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat, ditutup Erlenmeyer dengan aluminium foil dan didiamkan di tempat gelap selama 6 menit, setelah 6 menit ditambahkan HCl dan dititrasi sampai berwarna kuning lemah, ditambahkan 1 ml larutan kanji lalu diaduk kemudian dititrasi Kembali sampel dan dilihat hasil yang didapat. Dilakukan cara yang sama untuk sampel kedua kemudian diamati pentiter yang dipakai selama titrasi. Hasil yang didapat untuk volume pertama yaitu, 0,5 ml dan volume kedua 0,7 ml sedangkan volume blanko 0,5 ml
Nama: Kiyaniwa Sabatini Br. Siahaan NIM: 191501008 Kelompok/Hari: 6/Jumat Review: Prinsip percobaan: glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium untuk membentuk asam glukonat. Sampel: glukosa sebagai pereduksi Pereaksi: iodium 0.1 N dalam 10 mL aquadest, larutan Natrium Karbonat 14.3%, HCl 8 N dalam 50 mL aquadest, Natrium Tiosulfat 0.1 N dalam 150 mL aquadest, dan larutan kanji yang dibuat dengan 500 mg amilum dalam 100 mL aquadest. - Sampel pertama yaitu larutan glukosa 20 mg ditambah 10 mL aquadest. Pada sampel yang pertama, ditambahkan 5 mL larutan iodium dan kemudian ditambahkan 2 mL larutan natrium karbonat. Setelah itu ditutup erlenmeyer berisi larutan menggunakan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama 6 menit. Setelah itu larutan ditambahkan dengan HCl encer dan dititrasi sampai berwarna kuning lemah. Ditambahkan larutan kanji 1 mL dan dihomogenkan dengan cara diaduk. Dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru menjadi tidak berwarna atau warna hilang. - Sampel kedua yaitu larutan blanko ditambah 10 mL aquadest. Larutan sampel ditambahkan 5 mL larutan iodium dan 2 mL Natrium Karbonat dan ditutup menggunakan aluminium foil. Diletakkan sampel di tempat gelap selama kurang lebih 6 menit. Setelah itu ditambah dengan HCl encer dan dititrasi sampai berwarna kuning lemah. Ditambahkan dengan larutan kanji, dihomogenkan dengan cara diaduk sampai menjadi berwarna biru. Dititrasi kembali sampai larutan biru menjadi tidak berwarna atau warnanya hilang. Diamati volume pentiter yang terpakai.
Nama : Tanezsia Kokita Nim : 191501150 Hari/Kelompok : Rabu/7 Review: Judul Praktikum : Penentuan kadar glukosa Prinsip dari percobaan ini adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi gula alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor dan kemudian dapat dioksidasikan oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat Sampel yang digunakan pada percobaan ini yaitu 25mg glukosa dalam 10 ml aquades dan blanko yaitu 10 mL akuades. Bahan pereaksi yang digunakan yaitu aquades ,kanji glukosa ,blanko, iodium, Natrium karbonat asam klorida ,natrium tiosulfat. Alat yang digunakan beaker gelas ,Erlenmeyer , gelas ukur, pipet tetes aluminium foil ,corong pisah, batang pengaduk ,serbet ,klem dan statif ,serta buret. Prosedur pada sampel pertama : larutan gula 20 mg dengan 10 mL aquades yang pertama - ditambahkan 5 mL larutan iodium , - ditambahkan 2 mL larutan Natrium karbonat kemudian ditutup erlemenmeyer dengan aluminium foil dan ditempatkan ditempat gelap selama 6 menit setelah 6 menit - ditambahkan HCL kemudian dititrasi sampai warna kuning lama kemudian - ditambahkan larutan kanji sebanyak 1mL lalu diaduk kemudian dititrasi kembali sehingga warna biru hilang (TAT). Prosedur pada sampel kedua : larutan blanko yang berisi 10 mL aquades - ditambahkan 5 mL larutan iodium kemudian - ditambahkan 2 mL Natrium karbonat kemudian elemen ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit setelah 6 menit ditambah HCL kemudian dititrasi sampai warna kuning lama kemudian - ditambahkan larutan kanji 1 mL lalu diaduk kemudian dititrasi kembali sehingga warna biru hilang diamati jumlah pentiter yang dipakai selama titrasi pentiiter di sini menggunakan natrium tiosulfat. Didapatkan hasil volume titrasi : 1. pada sampel ke-1 yaitu volume titrasi pertama 0,5 mL dan volume titrasi kedua itu 0,7 mL 2. pada blangko yaitu 0,5 mL
Nama : Mario Wahyu Bonatua Sagala NIM : 191501177 Kelompok : 7 Judul : Penentuan kadar glukosa sampel glukosa Prinsip : glukosa adalah, gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus Oh bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah Dan kemudian dapat dioksidasi Oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Sampel yang digunakan pada percobaan ini yaitu : ✓ sampel 1: larutan glukosa sebanyak 20 mg ditambah dengan 10 ml aquadest. ✓ sampel 2: yaitu larutan blanko yang berisi 10 ml aquadest. Prosedur percobaan : Sampel 1 1. pada sampel pertama ditambahkan 5 ml larutan iodin selanjutnya 2.ditambahkan 2 ml larutan Natrium karbonat kemudian Erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama setelah 6 menit 3.ditambahkan HCL kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah 4.ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml lalu diaduk kemudian dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang. 5. dilihat hasil yang di dapat. Sampel 2 1.larutan blanko ditambahkan 5 ml larutan iodium lalu 2.ditambahkan 2 ML Natrium karbonat ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama dan setelah 6 menit 3.ditambahkan dengan HCL kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah ditambahkan 1 ml Larutan Kanji kemudian diaduk sampai berwarna biru. 4.dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang. 5.dilihat hasil yang didapatkan. 6. diamati pentiter yang terpakai selama titrasi Adapun hasil yang didapatkan : ✓ pada sampel glukosa : volume titrasi pertama adalah 0,5 ml Volume titrasi kedua adalah 0,7 ml ✓ pada sampel blanko volume titrasi sebanyak 0,5 ml pereaksi yang kita gunakan pada percobaan ini, yaitu: 1.iodium 0,1 N dalam 50 ml aquades 2.larutan Natrium karbonat sebesar 14,3% 3. HCL 8 N dalam 50 ml aquades 4. Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquades 5. Kanji sebanyak 500 mg dalam 100 ml aquades
Nama : Elizabeth NIM : 191501086 Kelas : 3B Kelompok/Hari : 5/Kamis -Penentuan Kadar Glukosa- • Sampel : glukosa • Prinsip : glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus oh bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat di oksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. • Bahan : sampel (glukosa) , akuadest , indikator (kanji) , iodium , na karbonat , HCl , blanko , na tiosulfat • Pereaksi yang di gunakan : - (pereaksi) Iodium 0.1 N dalam 50 ml akuadest - (pelarut) na karbonat 14.3% - HCl 8N dalam 50 ml akuadest - Na tiosulfat 0.1N dalam 150 ml akuadest - kanji 500mg dalam 100ml akuadest. • Sampel pertama : 20mL larutan glukosa ditambah 10 mL akuades Prosedur : - Ditambahkan 5mL larutan iodium - Ditambahkan 2 mL larutan natrium karbonat - Ditutup erlenmeyer dengan aluminium foil dan dibiarkan di tempat gelap selama 6 menit. - Ditambahkan HCl pada Larutan sampel kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah. - Ditambahkan 1mL larutan kanji dan diaduk hingga larutan berwarna biru - Dilanjutkan titrasi hingga warna biru hilang - Dicatat volume titrasi yang didapatkan, yaitu 0,5 mL • Sampel kedua : larutan blanko yg berisi 10mL akuades Prosedur : - Ditambahkan 5mL larutan iodium - Ditambahkan 2mL larutan natrium karbonat - Ditutup Erlenmeyer dengan aluminium foil dan dibiarkan di tempat gelap selama 6 menit. - Ditambahkan HCl pada Larutan sampel kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah. - Ditambah 1mL larutan kanji dan diaduk hingga larutan berwarna biru - Dilanjutkan titrasi hingga warna biru hilang. - Dicatat volume titrasi yang didapatkan, yaitu 0,7 mL
Nama: Alvin Brian Tafaeri Zega NIM: 191501082 Hari: Kamis Kelompok: 3 Judul praktikum pada hari ini adalah penetapan Kadar Glukosa Prinsip Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lema dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. - Sampel : larutan glukosa (20 mg glukosa + 10 ml akuades - Larutan blanko (10 ml akuades) Prosedur 1. Sampel pertama - Ditambahkan 5 ml larutan iodium - Ditambahkan 2 ml larutan karbonat - Ditutup erlenmeyer dengan aluminium foil disimpan di tempat gelap dibiarkan selama 6 menit - Ditambahkan HCl - Dititrasi sampai larutan berwarna kuning lemah - Ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml lalu diaduk (larutan berwarna bru tua) - Dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru hilang - Dilihat hasil yang didapatkan (Vt1 : 0.5 ml dan Vt2 :0.7 ml) 2. Larutan blanko - Ditambahkan 5 ml larutan iodium - Ditambahkan 2 ml natrium karbonat - Ditutup dengan aluminium foil disimpan ditempat gelap selama 6 menit - Dititrasi sampai larutan berwarna kuning lemah - Ditambahkan 1 ml larutan kanji lalu diaduk (larutan berwarna biru tua) - Dititrasi kembali sampai larutan yang berwarna biru menjadi tidak berwarna - Dilihat hasil yang didapatkan, diamati pentiter yang terpakai (Vtitrasi : 0.5 ml) Pereaksi - Iodium 0.1 N dalam 50 ml akuades - Natrium karbonat 14.3% - Hcl 8 N dalam 50 ml akuades - Natrium tiosulfat 0.1 N dalam 150 ml akuades - Kanji 500 mg dalam 100 ml akuades
Nama : Jadine Corisa NIM : 191501146 Kelompok/ Hari : 5/ Rabu Kelas : 3-C PENENTUAN KADAR GLUKOSA Prinsip: Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Bahan : Sampel: - larutan glukosa 20 mg yang ditambahkan 10ml akuades - larutan blanko berupa 10 ml akuades Pereaksi: - Pereaksi iodium 0,1 N dalam 50 ml akuades - Pelarut natrium karbonat 14,3% - HCl 8N dalam 50 ml akuades - Larutan natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml akuades - Kanji 500 mg dalam 100 ml akuades Prosedur percobaan : Sampel 1 - Sampel pertama ditambahkan 5 ml larutan iodium. - Ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat. - Ditutup erlenmeyer dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit. - Ditambahkan HCl encer. - Dititrasi dengan natrium tiosulfat hingga warna berubah menjadi kuning lemah. - Ditambahkan 1 ml larutan kanji lalu diaduk sampai biru. - Dititrasi kembali hingga warna biru hilang dan larutan menjadi bening. - Dilihat hasil yang didapatkan, dilihat dan dicatat volume pentiter yang dipakai setelah titrasi. Sampel 2 - Sampel kedua ditambahkan 5 ml larutan iodium. - Ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat. - Ditutup erlenmeyer dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit. - Ditambahkan HCl encer. - Dititrasi dengan natrium tiosulfat hingga warna berubah menjadi kuning lemah. - Ditambahkan 1 ml larutan kanji lalu diaduk sampai biru. - Dititrasi kembali sampai warna biru hilang dan larutan menjadi bening. - Dilihat hasil yang didapatkan, dilihat dan dicatat volume pentiter yang dipakai setelah titrasi. Hasil Percobaan : - Volume titrasi 1 pada sampel glukosa: 0,5 ml - Volume titrasi 2 pada sampel glukosa: 0,7 ml - Volume titrasi pada larutan blanko: 0,5 ml
Nama : Azanatasya Br Sihaloho NIM : 191501002 Hari : Jumat Kelompok : 1 Glukosa merupakan gula pereduksi karena merupakan monosakarida dengan gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sehingga reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Pada percobaan kali ini, Sampel 1 : Larutan glukosa 20mg + 10ml akuades dan sampel 2 : larutan blanko 10ml akuades. Pereaksi: 1. Larutan iodium 0,1 N dalam 50 mL akuades 2. Larutan Na karbonat 14,3% 3. Larutan HCl 8 N dalam 50 mL akuades 4. Larutan Na tiosulfat 0,1 N dalam 150 mL akuades 5. Larutan Kanji 500 mg dalam 100 mL akuades Titik akhir titrasi ini ditandai dengan hilangnya warna biru pada larutan Hasil praktikum sampel glukosa: V1 = 0.5 ml V2 = 0.7 ml Sampel blanko V = 0.5 ml
Nama : Meuthia Rizka Amana NIM : 191501065 Kelas : III B Hari/Kelompok : KAMIS / 4 Glukosa adalah gula pereduksi dengan gugus aldehid sebagai redukror lemah. Glukosa merupakan monosakarida yang punya gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis Penentuan kadar glukosa menggunakan titrasi iodometri, memanfaatkan sifat pereduksi dari glukosa sehingga titik akhir titrasi ditandai hilangnya warna biru pada larutan. Sampel : Sampel 1: lar. glukosa 20ml di + 10 ml akuades Sampel 2 :lar blanko berisi 10 ml akuades Bahan : aqua, kanji 500 mg dlm 100 ml aquades , iodium 0,1N dlm 50 ML aquades , pelarut natrium karbonat 14,3%, HCl 8 N dlm 50 ml aquades, volume blanko, glukosa dan natrium tiosulfat 0,1N dlm 150 ml aquades Pereaksi yg digunakan adalah: - Pereaksi iodium 0.1 N dalam 50ml aquadest -Pelarut nat kabronat 14,3% -Hcl 8 N dalam 50ml aquadest -Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150ml aquadest -Kanji 500mg dalam 100ml aquadest Prosedur: Sampel 1: -Ditambahkan 5 ml larutan iodium -Ditambahkan 2 ml lar. Nat. karbonat tutup erlemeyer dengan aluminium foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit -Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah -Ditambahkan lar kanji sebanyak 1 ml lalu di aduk -Ditirtrasi kembali sampai lar berwarna biru hilang -Dilihat hasil yg didapat. Sampel 2: -Ditambahkan larutan blanko 5 ml di+ lar iodium lalu di+ 2ml nat karbonat -Ditutup dngn aluminium foil dan diletakkan ditempat yang gelap selama 6 menit -Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah -Ditambahkan 1 ml lar kanji lalu diaduk sampai berwarna biru Setelah itu dititrasi kembali sampai larutan yg awalnya biru akan hilang -Dihat hasil yg didapat dan diamati pentiter yg dipakai selama titrasi Hasil akhir titrasi iodometri : Volume titrasi 1 = 0.5 ml Volume Volume titrasi 2 = 0.7ml Sampel blanko V titrasi : 0.5ml
Nama : Johanna F. L. Siahaan NIM : 191501165 Kelas : D Kel/Hari : 3/Selasa Review Praktikum : PENENTUAN KADAR GLUKOSA Sampel : glukosa Prinsip : menggunakan gula pereduksi dan dilakukan pada reduktor lemah sehingga dapat ditentukan kadar glukosa nya Indikator : kanji dititrasi dengan larutan Iodium 0,1N. Diamati perubahan warna saat dilakukan titrasi. Hasil dari percobaan : yaitu volume titrasi dengan mendapatkan hasil itu dapat menentukan kadar glukosa. Sebelumnya telah dilakukan titrasi blanko sehingga selisih ml titrasi blanko dan sampel dapat kita hitung kadar glukosa nya. Prinsip Percobaan Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Sampel: lar glukosa 20mg + 10 ml aquades lar blanko 10 ml aquades Prosedur Percobaan Sampel 1: -Ditambahkan 5ml larutan iodium -Ditambahkan 2ml lar nat karbonat -ditutup erlemeyer dengan menggunakan al foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit -Ditambahkan hcl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah -Ditambahkan lar kanji sebanyak 1ml lalu di aduk -Ditirtrasi kembali sampai lar hang awalnya berwarna biru akan hilang -Dilihat hasil yg didapat. Sampel kedua: -Larutan blanko ditambahkan 5ml lar iodium lalu ditambahkan 2ml nat karbonat -Ditutup dngan aluminium foil dan diletakkan ditempat yang gelap selama 6 menit -Ditambahkan hcl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah -Ditambahkan 1ml lar kanji kemudian diaduk sampai berwarna biru -Setelah itu dititrasi kembali sampai larutan yg awalnya biru akan hilang -Dihat hasil yg didapat dan -diamati pentiter yg dipakai selama titrasi hasil: Hasil praktikum yg didapatkan pada sampel glukosa : volume titrasi pertama= 0.5 ml volume titrasi kedua= 0.7ml Sampel blanko V titrasi: 0.5ml Pereaksi yg digunakan adalah: -pereaksi iodium 0.1 N dalam 50ml aquadest -pelarut nat kabronat 14,3% -HCl 8 N dalam 50ml aquadest -Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150ml aquadest -Kanji 500 mg dalam 100 ml aquadest
Nama:Tiara ranti seruni Nim: 191501037 Kelas: 3A Hari: Jumat Kelompok: 7 Penentuan kadar glukosa,sampel yang digunakan adalah glukosa.Dilakukan reduktor lemak sehingga bisa ditentukan adanya glukosa penentuan kadarnya. Pereaksi yang dilakukan adalah indikator kanji dan dititrasikan dengan larutan iodium. Prinsip pada percobaan kali ini yaitu,glukosa adalah gula pereduksi karna merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas yang dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagau reduktor yang lemah dan kemudian akan dapat dioksidasi oleh reduktor yang lemah sepeerti iodium membentuk asam glukonat. Pada percobaan kali ini amati perubahan warna yang terjadi dan hasilnya dari volume titrasi(menghitung kadar glukosa)
Nama : Isnadia Utami NIM : 191501038 Kelas : A Review Penentuan Kadar Glukosa Pada percobaan penentuan kadar glukosa ini digunakan sampel glukosa dengan prinsip dimana glukosa ini adalah gula pereduksi yang merupakan reduktor lemah sehingga dapat ditentukan dengan titrasi menggunakan indikator amilum dengan larutan iodium lalu diamati perubahan warnanya lalu diamati juga volume pentiter yang digunakan untuk menentukan kadar glukosa didalamnya di bandingkan dengan selisih titrasi pada blanko dengan sampel. Bahan: aquades ,kanji, glukosa ,blanko, iodium, Natrium karbonat asam klorida ,dan natrium tiosulfat Alat: beaker gelas ,Erlenmeyer , gelas ukur, pipet tetes aluminium foil ,corong pisah, batang pengaduk ,serbet ,klem dan statif ,serta buret. Sampel : 1. Glukosa 20 mg + 10 ml aquades 2. Blanko berisi 10 mL akuades. 3. Pentiter : natrium tiosulfat. Pereaksi : 1. Iodium 0.1 N dalam 50ml aquadest 2. Pelarut Natrium Karbonat 14.3% 3. HCl 8 N dalam 50ml aquadest 4. Na2S2O3 0.1 N dalam 150ml aquadest 5. Kanji 500mg dalam 100ml aquadest Prosedur pada sampel pertama : Sampel 1 ditambahkan 5 mL larutan iodium , ditambahkan 2 mL larutan Natrium karbonat kemudian ditutup erlemenmeyer dengan aluminium foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit setelah 6 menit ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah kemudian ditambahkan larutan kanji sebanyak 1ml lalu diaduk kemudian dititrasi kembali sehingga warna biru hilang (TAT). Prosedur pada sampel kedua : Sampel 2 (larutan blanko) ditambahkan 5 mL larutan iodium kemudian ditambahkan 2 mL Natrium karbonat kemudian elemenyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit setelah 6 menit ditambah HCl kemudian dititrasi sampai warna kuning lemah kemudian ditambahkan larutan kanji 1 mL kemudian dititrasi kembali sehingga warna biru hilang diamati jumlah pentiter yang dipakai selama titrasi Hasil glukosa V1 = 0.5 ml V2 = 0.7 ml Hasil blanko V= 0.5 ml
Nama: Fadhilah Hulwani NIM: 191501175 Penentuan kadar glukosa Prinsip: Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. glukosa merupakan gula produksi reduktor lemah indikator kanji hasil volume titrasi Sampel yang digunakan pada percobaan ini yaitu sampel 1: larutan glukosa sebanyak 20 mg ditambah dengan 10 ml aquadest. sampel 2: yaitu larutan blanko yang berisi 10 ml aquadest. Prosedur percobaan: PADA SAMPEL PERTAMA 1. pada sampel pertama ditambahkan 5 ml larutan iodin selanjutnya 2.ditambahkan 2 ml larutan Natrium karbonat kemudian Erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama setelah 6 menit 3.ditambahkan HCL kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah 4. ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml lalu diaduk kemudian dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang. 5. dilihat hasil yang di dapat. PADA SAMPEL KEDUA 1.larutan blanko ditambahkan 5 ml larutan iodium lalu 2.ditambahkan 2 ML Natrium karbonat ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama dan setelah 6 menit 3.ditambahkan dengan HCL kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah ditambahkan 1 ml Larutan Kanji kemudian diaduk sampai berwarna biru. 4.dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang. 5.dilihat hasil yang didapatkan. diamati pentiter yang terpakai selama titrasi Hasil: praktikum yang didapatkan pada sampel glukosa : volume titrasi pertama adalah 0,5 ml dan pada volume titrasi kedua adalah 0,7 ml sedangkan pada sampel blanko volume titrasi sebanyak 0,5 ml Pereaksi yang kita gunakan 1.iodium 0,1 N dalam 50 ml aquades 2.larutan Natrium karbonat sebesar 14,3% 3. HCL 8N dalam 50 ml aquades 4. Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquades 5. Kanji sebanyak 500 mg dalam 100 ml aquades .
Nama : Res Anjli Putri NIM : 191501143 Kelas/Hari : 3C / Rabu Judul Praktikum : Penetapan kadar glukosa Prinsip pada percobaan yang dilakukan Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Sampel yang digunakan pada percobaan: larutan glukosa 20 mg ditambah 10 ml aquades Larutan Blanko 10 ml aquades Prosedur Pada Sampel Pertama - ditambahkan 5 ml larutan iodium pada sampel pertama - ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat - ditutup erlenmeyer dengan alluminium foil kemudian diletakkan pada tempat gelap selama 6 menit - ditambahkan HCl lalu dititrasi sampai berwarna kuning lemah - ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml diaduk - dititrasi kembali hingga warna biru hilang - dilihat hasil yang didapat Pada Sampel Kedua ( blanko) - ditambahkan 5 ml larutan iodium pada larutan blanko - ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat - ditutup dengan alluminium foil dan didiamkan ditempat yang gelap selama 6 menit - ditambahkan HCl dan dititrasi hingga kuning lemah - ditambahkan 1 ml larutan kanji dan diaduk hingga berwarna biru - dititrasi kembali hingga bening Pereaksi yang digunakan pada percobaan Pereaksi iodium 0,1 N dalam 50 ml aquades Pelarut natrium karbonat 14,3 % HCl 8N dalam 50 ml aquades Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquades Kanji sebanyak 500 mg dalam 100 ml aquades Hasil yang diperoleh pada percobaan volume titrasi pertama : 0,5 ml volume titrasi kedua : 0,7 ml Volume titrasi blanko. : 0,5 ml
Nama : Haya Luthfiyyah Marwa Rani NIM : 191501093 Kelas : 3B Kelompok : 1/Kamis Judul: Penentuan Kadar Glukosa Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida dengan gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sehingga reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat ^Sampel : Sampel 1: 20ml larutan glukosa + 10 ml akuades Sampel 2 :lar blanko berisi 10 mL akuades ^Pereaksi: 1. Larutan iodium 0,1 N dalam 50 ml akuades 2. Larutan Na karbonat 14,3% 3. Larutan HCl 8 N dalam 50 ml akuades 4. Larutan Na tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml akuades 5. Larutan Kanji 500 mg dalam 100 ml akuades ^Prosedur : (Sampel 1) - Ditambah 5mL larutan iodium - Ditambahkan 2ml larutan natrium karbonat - Erlenmyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit - Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah - Ditambahkan larutan kanji 1 ml, diaduk - Dititrasi kembali sampai larutan biru menjadi tidak berwarna - Dilihat hasil yang didapat Hasil : Vtitrasi 1 = 0,5 ml Vtitrasi 2 = 0,7 ml (Sampel 2) - Sampel 2 (larutan blanko) ditambah 5ml larutan iodium - Ditambahkan 2ml larutan natrium karbonat - Erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit - Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai kuning lemah - Ditambahkan larutan kanji 1ml, lalu diaduk - Dititrasi kembali sampai larutan biru menjadi tidak berwarna - Dilihat hasil yang didapatkan Hasil : Vtitrasi = 0,5 ml
Nama : Kevin Suwito Nim : 191501110 Hari/kel : Rabu/1 Kelas : 3C Diisimpulkan bahwa penentuan kadar glukosa dilakukan dengan titrasi iodometri, yang merupakan titrasi secara tidak langsung (titrasi kembali) ditandi dengan adanya penambahan indikator pada akhir titrasi atau mendekati TAT. Sampel yang digunakan: - sampel 1 yaitu larutan glukosa 20ml + 10ml akuades - sampel 2 yaitu larutan blanko yang berisi 10ml akuades. - pereaksi yang digunakan pereaksi iodium, natrium karbonat, natrium tiosulfat, asam klorida, dan larutan kanji sebagai indikator. Prinsip dari percobaan ini yaitu glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliku gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dioksidasi oleh reduktor lemah (contohnya iodium, membentuk asam glukonat) Posedurnya yaitu - diambil sampel 1 dan ditambah 5ml larutan iodium - ditambahkan lagi 2ml lar Na2CO3, kemudian mulut erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil serta disimpan pada tempat gelap selama 6 menit. - Setelah 6 menit, ditambahkan HCl dan dititrasi hingga kuning lemah. - Setelah kuning lemah, ditambahkan indikator kanjil 1ml - Dikocok hingga warna biru dan dititrasi kembali hingga biru hilang - Diamati hasilnya. - Pada sampel 2 dilakukan prosedur yang sama pula. Setelah itu diamati pentiter yang terpakai selama titrasi.
RINNY ARGASARI SITANGGANG 191501153 3C 8/KAMIS Penentuan kadar glukosa Sampel: glukosa Prinsip: gula pereduksi Indiikator: kanji tujuan melihat Perubahan warna dan Volume titrasi dngn demikian didapat hasil bs diitung brp kadar yang ada diddalam. Prinsip: didasarkan pada glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Sampel: lar glukosa 20mg + 10 ml aquades lar blanko 10 ml aquades Prosedur: -sampel 1: Ditambahkan 5ml larutan iodium Ditambahkan 2ml lar nat karbonat ditutup erlemeyer dengan menggunakan al foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit Ditambahkan hcl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah Ditambahkan lar kanji sebanyak 1ml lalu di aduk Ditirtrasi kembali sampai lar hang awalnya berwarna biru akan hilang Dilihat hasil yg didapat. Sampel kedua: Larutan blanko ditambahkan 5ml lar iodium lalu ditambahkan 2ml nat karbonat Ditutup dngan aluminium foil dan diletakkan ditempat yang gelap selama 6 menit Ditambahkan hcl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah Ditambahkan 1ml lar kanji kemudian diaduk sampai berwarna biru Setelah itu dititrasi kembali sampai larutan yg awalnya biru akan hilang Dihat hasil yg didapat dan diamati pentiter yg dkpakai selama titrasi hasil: Hasil praktikum yg didapatkan pada sampel glukosa : volume titrasi pertama= 0.5 ml Volume titrasi kedua= 0.7ml Sampel vlanko V titrasi: 0.5ml Pereaksi yg digunakan adalah: - pereaksi iodium 0.1 N dalam 50ml aquadest -pelarut nat kabronat 14,3% -Hcl 8 N dalam 50ml aquadest -Nat tiosulfat 0,1 N dalam 150ml aquadest -Kanji 500mg dalam 100ml aquadest
Nama : reka pipika nim : 181501187 Kel : 7 Hari : sslasa Kelas : 3-D Penentuan kadar glukosa sampel glukosa prinsip glukosa : glukosa adalah, gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus Oh bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah Dan kemudian dapat dioksidasi Oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Sampel yang digunakan pada percobaan ini yaitu sampel 1: larutan glukosa sebanyak 20 mg ditambah dengan 10 ml aquadest. sampel 2 : yaitu larutan blanko yang berisi 10 ml aquadest. percobaan : PADA SAMPEL PERTAMA 1. pada sampel pertama ditambahkan 5 ml larutan iodin selanjutnya 2.ditambahkan 2 ml larutan Natrium karbonat kemudian Erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama setelah 6 menit 3.ditambahkan HCL kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah 4. ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml lalu diaduk kemudian dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang. 5. dilihat hasil yang di dapat. PADA SAMPEL KEDUA 1.larutan blanko ditambahkan 5 ml larutan iodium lalu 2.ditambahkan 2 ML Natrium karbonat ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama dan setelah 6 menit 3.ditambahkan dengan HCL kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah ditambahkan 1 ml Larutan Kanji kemudian diaduk sampai berwarna biru. 4.dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang. 5.dilihat hasil yang didapatkan. diamati pentiter yang terpakai selama titrasi hasil praktikum yang didapatkan pada sampel glukosa : volume titrasi pertama adalah 0,5 ml dan pada volume titrasi kedua adalah 0,7 ml sedangkan pada sampel blanko volume titrasi sebanyak 0,5 ml pereaksi yang kita gunakan 1.iodium 0,1 N dalam 50 ml aquades 2.larutan Natrium karbonat sebesar 14,3% 3. HCL 8N dalam 50 ml aquades 4. Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquades 5. Kanji sebanyak 500 mg dalam 100 ml aquades
Nama: Murobbi NIM: 191501091 Hari: Kamis Kelompok : 3 Penentuan Kadar Glukosa Prinsip : Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat Sampel 1: Glukosa 20 mg + 10 ml aquades Sampel 2: Lar.Blanko (10 ml aquades) Pereaksi : -iodium 0,1 N dalam 50 ml akuades -natrium karbonat 14,3% -hcl 8 N dalam 50 ml akuades -Na2S2O3 0,1 N dalam 150 ml akuades -larutan kanji 150 mg dalam 100 ml akuades Prosedur : 1. Sampel 1 (Glukosa 20 mg + 10 ml aquades) -ditambahkan sebanyak 5 ml larutan iodium -ditambahkan sebanyak 2 ml larutan natrium karbonat -ditutup dengan aluminium foil -diletakkan pada tempat yang gelap selama 6 menit -ditambahkan hcl -dititrasi hingga warna kuning lemah -ditambahkan sebanyak 1 ml larutan kanji, dihomogenkan -dilanjutkan titrasi hingga warna biru hilang -dihentikan titrasi -diamati volume yang terpakai 2. Sampel 2 (10 ml aquades) -ditambahkan sebanyak 5 ml larutan iodium -ditambahkan sebanyak 2 ml lar.natrium karbonat -ditutup dengan aluminium foil -diletakkan pada tempat yang gelap selama 6 menit -ditambahkan hcl -dititrasi hingga warna kuning lemah -ditambahkan sebanyak 1 ml larutan kanji, dihomogenkan -dilanjutkan titrasi hingga warna biru hilang -dihentikan titrasi -diamati volume yang terpakai Hasil yang didapatkan : 1. Sampel 1 V1 : 0,5 ml V2 : 0,7 ml 2. Sampel 2 V1 : 0,5 ml
NAMA : NADIYAH ZAHRA NIM : 191501193 KELAS : 3-D Penentuan kadar glukosa sampel glukosa prinsip glukosa : glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus Oh bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah Dan kemudian dapat dioksidasi Oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Sampel yang digunakan pada percobaan ini yaitu sampel 1: larutan glukosa sebanyak 20 mg ditambah dengan 10 ml aquadest. sampel 2 : yaitu larutan blanko yang berisi 10 ml aquadest. percobaan : PADA SAMPEL PERTAMA 1. pada sampel pertama ditambahkan 5 ml larutan iodin selanjutnya 2.ditambahkan 2 ml larutan Natrium karbonat kemudian Erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama setelah 6 menit 3.ditambahkan HCL kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah 4. ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml lalu diaduk kemudian dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang. 5. dilihat hasil yang di dapat. PADA SAMPEL KEDUA 1.larutan blanko ditambahkan 5 ml larutan iodium lalu 2.ditambahkan 2 ML Natrium karbonat ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama dan setelah 6 menit 3.ditambahkan dengan HCL kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah ditambahkan 1 ml Larutan Kanji kemudian diaduk sampai berwarna biru. 4.dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang. 5.dilihat hasil yang didapatkan. diamati pentiter yang terpakai selama titrasi hasil praktikum yang didapatkan pada sampel glukosa : volume titrasi pertama adalah 0,5 ml dan pada volume titrasi kedua adalah 0,7 ml sedangkan pada sampel blanko volume titrasi sebanyak 0,5 ml pereaksi yang kita gunakan 1.iodium 0,1 N dalam 50 ml aquades 2.larutan Natrium karbonat sebesar 14,3% 3. HCL 8N dalam 50 ml aquades 4. Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquades 5. Kanji sebanyak 500 mg dalam 100 ml aquades .
Review biokimia Nama: Valencia NIM: 191501067 Kelompok/Hari: 5/Kamis Kelas: 3B Judul: Penentuan Kadar Glukosa Prinsip percobaan: Glukosa merupakan gula pereduksi karena merupakan monosakarida dengan gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sehingga reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat Sampel: - Larutan glukosa 20 mg + 10 ml akuades - Larutan blanko 10 ml akuades Reagen: - Iodium 0.1 N dalam 50 ml akuades - Natrium karbonat 14.3%, -HCl 8 N dalam 50 ml akuades - Natrium tiosulfat 0.1 N dalam 150 ml akuades - Kanji 500 mg dalam 100 ml akuades Prosedur: Sampel 1 - Sampel 1 (Glukosa) ditambah 5 ml larutan iodium - Ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat - Erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit - Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah - Ditambahkan larutan kanji 1 ml, diaduk - Dititrasi kembali sampai larutan biru menjadi tidak berwarna - Dilihat hasil yang didapat Sampel 2 - Sampel 2 (Blanko/akuades) ditambah 5 ml larutan iodium - Ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat - Erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit - Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai kuning lemah - Ditambahkan larutan kanji 1 ml, diaduk - Dititrasi kembali sampai larutan biru menjadi tidak berwarna - Dilihat hasil yang didapatkan Hasil praktikum sampel glukosa: Glukosa: V1 = 0.5 ml (titrasi pertama) V2 = 0.7 ml (titrasi kedua) Blanko: V= 0.5 ml (titrasi blanko)
Nama : Steffen Thomas Nim : 191501151 Kelas : 3 C Review Singkat Melalui video ini, dapat disimpulkan bahwa penentuan kadar glukosa dilakukan dengan titrasi iodometri, yang merupakan titrasi tidak langsung, dan dengan penambahan indikator pada akhir titrasi atau mendekati TAT. Adapun sampel yang digunakan adalah sampel 1 yaitu larutan glukosa 20ml + 10ml akuades, dan sampel 2 yaitu berisi larutan blanko yang berisi 10ml akuades. Digunakan juga pereaksi yaitu pereaksi iodium, natrium karbonat, natrium tiosulfat, asam klorida, dan larutan kanji sebagai indikator. Dimana prinsip yang dilakukan adalah : Adapun prinsip dari percobaan ini yaitu glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliku gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium, membentuk asam glukonat. Prosedur: Pada sampel pertama ditambahkan 5 mL larutan iodium, selanjutnya ditambahkan 2 mL larutan natrium karbonat kemudian ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama 6 menit Setelah 6 menit, ditambahkan HCL, kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah Ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 mL, lalu diaduk kemudian dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang, dilihat hasil yang didapat. Sampel kedua, larutan ditambahkan 5 mL larutan iodium, lalu ditambahkan 2 mL natrium karbonat, ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama 6 menit Setelah 6 menit, ditambahkan dengan HCL, kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah Ditambahkan 1 mL larutan kanji, kemudian diaduk sampai berwarna biru, lalu dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang, Dihitung volume pentiter
Nama : Vanessa Angkasa NIM : 191501148 Partner : Rabu/6 Review Penentuan Kadar Glukosa Glukosa merupakan gula pereduksi karena merupakan monosakarida dengan gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sehingga reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat Sampel: Larutan glukosa 20mg + 10ml akuades, larutan blanko 10ml akuades Reagen: Iodium 0.1N dalam 50ml akuades, Natrium karbonat 14.3%, HCl 8N dalam 50ml akuades, Natrium tiosulfat 0.1N dalam 150ml akuades, dan Kanji 500mg dalam 100ml akuades. Prosedur: - Sampel 1 ditambah 5ml larutan iodium - Ditambahkan 2ml larutan natrium karbonat - Erlenmyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit - Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah - Ditambahkan larutan kanji 1 ml, diaduk - Dititrasi kembali sampai larutan biru menjadi tidak berwarna - Dilihat hasil yang didapat - Sampel 2 (blanko) ditambah 5ml larutan iodium - Ditambahkan 2ml larutan natrium karbonat - Erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit - Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai kuning lemah - Ditambahkan larutan kanji 1ml, diaduk - Dititrasi kembali sampai larutan biru menjadi tidak berwarna - Dilihat hasil yang didapatkan Hasil praktikum sampel glukosa: V1 = 0.5ml V2 = 0.7ml Blanko: 0.5ml
Nama : Regilda Steffani Panjaitan NIM : 191501152 Kelompok/Hari : 8/Rabu Kelas : C JUDUL :Pnentuan Kadar Glukosa Pada percobaan ini menggunakan gula pereduksi dan dilakukan pada reduktor lemah sehingga bisa ditentukan kadar glukosa nya dan Indikatornyaa dalah kanji dititrasi dengan larutan Iodium 0,1N. Diamati perubahan warna saat dilakukan titrasi. Hasil dari percobaan : yaitu volume titrasi dengan mendapatkan hasil itu maka kita dapat menentukan kadar glukosa. Sebelumnya telah dilakukan titrasi blanko sehingga selisih daripada ml titrasi blanko dan sampel dapat dihitung kadar glukosa nya. Prinsip Percobaan: Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Sampel: Sampel 1 :larutan glukosa 20mg + 10 ml aquades Sampel 2 :larutan blanko 10 ml aquades Prosedur Percobaan Sampel 1: -Ditambahkan 5ml larutan iodium -Ditambahkan 2ml lar nat karbonat -ditutup erlemeyer dengan aluminium foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit -Ditambahkan hcl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah -Ditambahkan larutan kanji sebanyak 1ml lalu di aduk -Ditirtrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang -Dilihat hasil yg didapat. Sampel kedua: -Larutan blanko ditambahkan 5ml lar iodium lalu ditambahkan 2ml nat karbonat -Ditutup dngan aluminium foil dan diletakkan ditempat yang gelap selama 6 menit -Ditambahkan hcl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah -Ditambahkan 1ml lar kanji kemudian diaduk sampai berwarna biru -Setelah itu dititrasi kembali sampai larutan yg awalnya biru akan hilang -Dihat hasil yg didapatkan -diamati pentiter yg dipakai selama titrasi hasil: Hasil praktikum yg didapatkan pada sampel glukosa : volume titrasi pertama= 0.5 ml volume titrasi kedua= 0.7ml Sampel blanko V titrasi: 0.5ml Pereaksi yg digunakan adalah: -pereaksi iodium 0.1 N dalam 50ml aquadest -pelarut nat kabronat 14,3% -HCl 8 N dalam 50ml aquadest -Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150ml aquadest -Kanji 500 mg dalam 100 ml aquadest
Nama : Mumtaz Vadhila Nim : 191501011 kelas: 3A Kelompok/hari : 2/jum’at prinsip : glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus Oh bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat . Na tiosulfat Glukosa Blanko HCl Na karbonat Aquades Kanji Iodium Larutan glukosa sebanyak 20 mg ditambah 10 ml aquades Blanko 10 ml aquades -Pada sampel pertama di tambahkan 5 ml larutan iodium Selanjutnya ditambahkan 2 ml larutan na karbonat Kemudian erlenmeyer ditutup aluminium foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit Setelah 6 menit,ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah Ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml lalu diaduk Kemudian dititrasi kembali sampai larutan yg awalnya berwarna biru akan hilang Dilihat hasil yang didapat -Larutan blanko ditambahkan 5 ml larutan iodium Lalu ditambahkan 2ml nat arbonar Ditutup dgn aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit Setelah 6 menit ditambahkan dengan HCl Kemudian di titrasi sampai berwarna kuning lemah Ditambahkan 1 ml lar kanji lalu diaduk samapai berwarna biru Dititrasi kembali sampai larutan yg berwarna biru akan hilang Dilihat hasil yg didapat Dan diamati oentiter yg dipakai -hasil yang didapatkan pada sampel glukosa volume titrasi pertama 0.5 ml -Pada volume titrasi kedua 0.7 ml Pada sampel blanko vt sebanyak 0.5 ml Pereaksi iodium 0.1 N dalam 50 ml aquades pelarut na karbonat 14.3 % Hcl 8n dalam 50 ml aquades Nat tiosulfat 0.1 N dalam 50 ml aquades Kanji 500 mg dalam 100 ml aquades
nama : khairun nisa adha fitri nim: 191501145 kelompok/hari: kel 5 /Rabu kelas : 3C Penentuan kadar Glukosa Prinsip: didasarkan pada glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Sampel: lar glukosa 20mg + 10 ml aquades lar blanko 10 ml aquades Prosedur: -sampel 1: Ditambahkan 5ml larutan iodium Ditambahkan 2ml lar nat karbonat ditutup erlemeyer dengan menggunakan al foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit Ditambahkan hcl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah Ditambahkan lar kanji sebanyak 1ml lalu di aduk Ditirtrasi kembali sampai lar hang awalnya berwarna biru akan hilang Dilihat hasil yg didapat. Sampel kedua: Larutan blanko ditambahkan 5ml lar iodium lalu ditambahkan 2ml nat karbonat Ditutup dngan aluminium foil dan diletakkan ditempat yang gelap selama 6 menit Ditambahkan hcl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah Ditambahkan 1ml lar kanji kemudian diaduk sampai berwarna biru Setelah itu dititrasi kembali sampai larutan yg awalnya biru akan hilang Dihat hasil yg didapat dan diamati pentiter yg dkpakai selama titrasi hasil: Hasil praktikum yg didapatkan pada sampel glukosa : volume titrasi pertama= 0.5 ml Volume titrasi kedua= 0.7ml Sampel blanko V titrasi: 0.5ml Pereaksi yg digunakan adalah: - pereaksi iodium 0.1 N dalam 50ml aquadest -pelarut nat kabronat 14,3% -Hcl 8 N dalam 50ml aquadest -Nat tiosulfat 0,1 N dalam 150ml aquadest -Kanji 500mg dalam 100ml aquadest
Nama : Najila Aufa Syifa NIM :191501120 Kelas : 3C Kelompok : 4/Rabu Review praktikum "Penentuan Kadar Glukosa" Prinsip praktikum hari ini ialah glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus Oh bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Sampel: 1. Lar Glukosa 20 mg tmbh 10 ml akuades 2. Lar blanko : 10 ml akuades Prosedur : Sampel 1 tmbh 5 ml lar iodium Tmbh 2 ml lar natrium Karbonat Ditutup erlenmeyr dgn al.foil dn dletakkan d tmpat yg gelap slama 6 mnit Stelah itu tmbh hcl lalu dititrasi sampai kuning lemah Tmbh lar kanji 1 ml lalu diaduk Dititrasi kembali dr lar warna bru jd bening Dilihat hasil yg ddapatkan Sampel 2 tmbh 5 ml iodium Lalu tmbh 2 ml natrium karbonat Dtutup dgn aluminium foil dn dltakkan d tmpt yg glap slama 6 mnit Setelah itu tmbh hcl lalu dtitrasi sampai kuning lemah Tmbh 1 ml lar kanji lalu diaduk sampai biru Dititrasi kmbali sampai birunya hilang Dilihat hasil yg didapat Diamati pentiter yg dgunakan slama titrasi Hasil : -sampel glukosa, vol titrasi pertama adalah 0,5 ml Dan pd vol titrasi yg kdua adalah 0,7 ml -Sampel blanko Vol titrasi 0,5 ml Pereaksi : Pereaksi iodium 0,1N dlm 50 ml akuades Pelarut Natrium karbonat 14,3% Hcl 8N dlam 50 ml akuades Natrium tiosulfat 0,1N dalam 150 ml akuades Kanji 500 mg dlm 100 ml akuades
Nama : Marcelynn NIM : 191501005 Kelas : 3A Kel 1 Hari Jumat Sampel : glukosa Prinsip : glukosa adalah gula peresuksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dpt berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam gkukonat. Pereaksi : indikator kanji, titrasi dengan larutan iodium 0,1N Diamati perubahan warna Hasil : dengan volume titrasi bisa kita hitung brp kadar glukosa didalam sampel tsb Sampel : larutan glukosa 20 mg ditambah 10 ml akuades Sampel kedua : larutan blanko yang berisi 10 ml akuades 1. Pada sampel pertama ditambahkan 5 ml larutan iodium 2. Ditambahkan 2 ml larutan natirum karbonat 3. Ditutup erlenmeyer dengan aluminium foil dan diletakkan tempat yang gelap selama 6 menit 4. Ditambahkan HCl, dititrasi sampai berwarna kuning lemah 5. Ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml lalu diaduk 6. Dititrasi kembali sampai larutan yang berwarna biru akan hilang 7. Diamati hasil yang didapat 8. Diamati pentiter yang dipakai selama titrasi 9. Hasil yang didapatkan : volume titrasi pertama 0,5 ml dan pada volume titrasi kedua 0,7ml Larutan blanko 1. Sampel kedua/ blanko ditambahkan 5 ml larutan iodium 2. Ditambahkan 2 ml natrium karbonat 3. Ditutup dengan aluminum foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama 6 menit 4. Ditambahkan HCl, dititrasi sampai berwarna kuning lemah 5. Ditambahkan 1 ml larutan kanji dan diaduk sampai berwarna biru 6. Dititrasi kembali sampai larutan yang berwarna biru akan hilang 7. Diamati hasil yang didapatkan 8. Diamati pentiter yang dipakai selama titrasi 9. Hasil yang didapatkan : volume titrasi 0,5 ml Pereaksi yang digunakan : • Iodium 0.1 N dalam 50 ml akuades • Larutan natrium karbonat 14,3% • HCl 8N dalam 50 ml akuades • Natrium tiosulfat 0,1N dalam 150ml akuades • Kanji sebanyak 500mg dalam 100ml akuades
Nama : Farren Aurora Nim : 191501109 Kelompok : 1 Hari : rabu Review Penentuan kadar glukosa Judul percobaan penentuan kadar glukosa yang menggunakan sampel dengan prinsip gula pereduksi yang merupakan reduktor lemah sehingga dapat ditentukan dengan titrasi menggunakan indikator kanji dengan iodium di amati setelah itu ada volume titrasi yang menentukan kadar glukosa didalamnya di bandingkan selisih titrasi blanko dengan sampel . Prinsip praktikum adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi gula alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor dan kemudian dapat dioksidasikan oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat sampel yang digunakan yaitu glukosa dalam 10 ml aquades dan blanko yaitu 10 mL akuades. Bahan yang digunakan yaitu aquades ,kanji glukosa ,blanko, iodium, Natrium karbonat asam klorida ,natrium tiosulfat Alat yang digunakan beaker gelas ,Erlenmeyer , gelas ukur, pipet tetes aluminium foil ,corong pisah, batang pengaduk ,serbet ,klem dan statif ,serta buret. Prosedur pada sampel pertama : larutan gula 20 mg dengan 10 mL aquades yang pertama ditambahkan 5 mL larutan iodium , ditambahkan 2 mL larutan Natrium karbonat kemudian ditutup erlemenmeyer dengan aluminium foil dan ditempatkan ditempat gelap selama 6 menit setelah 6 menit ditambahkan HCL kemudian dititrasi sampai warna kuning lama kemudian ditambahkan larutan kanji sebanyak 1mL lalu diaduk kemudian dititrasi kembali sehingga warna biru hilang (TAT). Prosedur pada sampel kedua : larutan blanko yang berisi 10 mL aquades ditambahkan 5 mL larutan iodium kemudian ditambahkan 2 mL Natrium karbonat kemudian elemen ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit setelah 6 menit ditambah HCL kemudian dititrasi sampai warna kuning lama kemudian ditambahkan larutan kanji 1 mL lalu diaduk kemudian dititrasi kembali sehingga warna biru hilang diamati jumlah pentiter yang dipakai selama titrasi pentiiter di sini menggunakan natrium tiosulfat. Didapatkan volume titrasi pada sampel ke-1 yaitu volume titrasi pertama 0,5 mL dan volume titrasi kedua itu 0,7 mL pada blangko yaitu 0,5 mL
Nama : Gembira Angelina Pakpahan NIM : 191501173 Hari/Kelompok : Selasa/6 Kelas : 3D Review : Penentuan Kadar Glukosa Prinsip penentuan kadar glukosa adalah glukosa merupakan gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Sampel yang digunakan adalah glikosa dengan bahan lainnya sepertu akuades, larutan kanji, larutan iodium 0.1N, larutan natrium karbonat 14,3% , HCl 8N, larutan blanko, dan natrium tiosulfat 0.1N. Digunakan dua sampel yaitu glukosa dengan 20 mg ditambah 10 ml akuades dan blanko dengan 10 ml akuades. Prosedur percobaan untuk sampel glukosa ditambahkan 5 ml larutan iodium dalam erlenmeyer, kemudian ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat, setelah itu erlenmeyer ditutup dengan aluminiun foil, diletakkan pada tempat yang gelap selama 6 menit, kemudian ditambahkan hcl dan dititrasi sampai larutan berubah warna menjadi kuning lemah, ditambahkan larutan kanji dan diaduk, larutan berubah warna menjadi biru, kemudian dititrasi kembali sampai larutan yang berwarna biru berubah menjadi warna biru hilang. Untuk prosedur percobaan sampel blanko ditambahkan 5 ml larutan iodium dalam erlenmeyer, kemudian ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat, setelah itu erlenmeyer ditutup dengan aluminiun foil, diletakkan pada tempat yang gelap selama 6 menit, kemudian ditambahkan hcl dan dititrasi sampai larutan berubah warna menjadi kuning lemah, ditambahkan larutan kanji dan diaduk, larutan berubah warna menjadi biru, kemudian dititrasi kembali sampai larutan yang berwarna biru berubah menjadi warna biru hilang. Hasil titrasi glukosa untuk volume titrasi pertama yaitu 0.5 ml dan volume titrasi kedua 0.7 ml. Untuk hadil blanko yaitu 0.5 ml.
Nama : Angela Bramlie Nim : 191501111 Kelas : 3C Review Praktikum Biokimia Penentuan Kadar Glukosa Pada percobaan penentuan kadar glukosa ini digunakan sampel glukosa dengan prinsip dimana glukosa ini adalah gula pereduksi yang merupakan reduktor lemah sehingga dapat ditentukan dengan titrasi menggunakan indikator amilum dengan larutan iodium lalu diamati perubahan warnanya setelah diamati juga volume pentiter yang digunakan untuk menentukan kadar glukosa didalamnya di bandingkan dengan selisih titrasi pada blanko dengan sampel. Prinsipnya adalah adalah glukosa yang merupakan gula pereduksi merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi gula alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor dan kemudian dapat dioksidasikan oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat Bahan: aquades ,kanji, glukosa ,blanko, iodium, Natrium karbonat asam klorida ,dan natrium tiosulfat Alat: beaker gelas ,Erlenmeyer , gelas ukur, pipet tetes aluminium foil ,corong pisah, batang pengaduk ,serbet ,klem dan statif ,serta buret. sampel: 1. glukosa 20 mg dalam 10 ml aquades 2. blanko yaitu 10 mL akuades. pentiter : natrium tiosulfat. Prosedur pada sampel pertama : Sampel 1 ditambahkan 5 mL larutan iodium , ditambahkan 2 mL larutan Natrium karbonat kemudian ditutup erlemenmeyer dengan aluminium foil dan ditempatkan ditempat gelap selama 6 menit setelah 6 menit ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai warna kuning lemah kemudian ditambahkan larutan kanji sebanyak 1ml lalu diaduk kemudian dititrasi kembali sehingga warna biru hilang (TAT). Prosedur pada sampel kedua : Sampel 2 ditambahkan 5 mL larutan iodium kemudian ditambahkan 2 mL Natrium karbonat kemudian elemen ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit setelah 6 menit ditambah HCl kemudian dititrasi sampai warna kuning lemah kemudian ditambahkan larutan kanji 1 mL lalu diaduk kemudian dititrasi kembali sehingga warna biru hilang diamati jumlah pentiter yang dipakai selama titrasi Hasil glukosa V1 = 0.5 ml V2 = 0.7 ml Hasil blanko V= 0.5 ml
nama : utari tanisa nim : 191501003 kelas : 3 A kelompok : 2 Glukosa merupakan gula pereduksi karena merupakan monosakarida dengan gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sehingga reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Sampel: - larutan glukosa 20 ml + aquadest 10 ml - larutan blanko (10 ml aquadest) Pereaksi: - larutan iodium 0,1 N dalam 50 ml aquadest - larutan natrium karbonat 14,3% - HCl 8 N dalam 50 ml aquadest - Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquadest - Larutan kanji 500 mg dalam 100 ml aquadest Prosedur: Sampel 1: -Ditambahkan 5ml larutan iodium -Ditambahkan 2ml lar nat karbonat -Ditutup erlemeyer dengan menggunakan al foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit -Ditambahkan hcl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah -Ditambahkan lar kanji sebanyak 1ml lalu di aduk -Ditirtrasi kembali sampai lar hang awalnya berwarna biru akan hilang -Dilihat hasil yg didapat. Sampel kedua: -Larutan blanko ditambahkan 5ml lar iodium lalu ditambahkan 2ml nat karbonat -Ditutup dngan aluminium foil dan diletakkan ditempat yang gelap selama 6 menit -Ditambahkan hcl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah -Ditambahkan 1ml lar kanji kemudian diaduk sampai berwarna biru -Dititrasi kembali sampai larutan yg awalnya biru akan hilang -Dihat hasil yg didapat dan -Diamati pentiter yg dkpakai selama titrasi Hasil: Sampel glukosa : Vol 1 : 0,5ml Vol 2 : 0,7ml Sampel blanko : Vol : 0,5ml
Nama : Nur Aisya Madihah NIM :191501205 KELAS :D KELOMPOK 3 selasa Penentuan kadar glukosa -gula pereduksi di reduktor lemah sehingga bisa ditentukan bahwa adanya glukosa dari penentuan kadar nya. Pereaksi yg digunakan adalah indikator kanji, larutan iodium 0.01N Prinsipnya adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus oh bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat di oksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Sampel 1: 20ml lar. glukosa dtmbh 10 ml akuades Sampel 2 :lar blanko berisi 10 ml akuades Bahan :aqua, kanji 500mg dalam 100ml aquades , iodium 0,1N(dalam 50 ML aquades) , pelarut natrium karbonat 14,3%, hcl 8N dalam 50ml aquades, volume blank, glukosa dan natrium tiosulfat 0,1N dlm 150 ml aquades Prosedur: Sampel 1 dtmbh 5ml lar iodium Dtmbh 2ml lar na. Karbonat Erlenmeyer dttp dgn aluminium foil dan diletakkan di tmpat gelap selama 6 menit Stlh 6 menit dtmbh hcl encer dan Dititrasi smpai brwrna kuning lemah Dtmbh lar kanji 1ml lalu diaduk Dititrasi kembali sampai lar wrna biru hilang wrna Dilihat hasil yg didptkan. Sampel 2 dtmbh 5 ml lar iodium Dtmbh 2 ml lar. Karbonat Erlenmeyer dttp dgn aluminium foil dan diletakkan di tmpat gelap selama 6 menit Stlh 6 menit dtmbh hcl encer dan Dititrasi smpai brwrna kuning lemah Dtmbh lar kanji 1ml lalu diaduk smpai berwarna biru Dititrasi kembali sampai lar yg awlnya wrna biru hilang wrna nya Dilihat hasil yg didptkan Diamati pentiter yg trpakai selama titrasi Hasil: Sampel glukosa:vol 1 : 0,5ml, vol 2 : 0,7ml Sampel blanko :vol : 0,5ml
Nama: Niken Nadia Br Sembiring Nim: 191501185 Kelompok/Hari: 5/ Selasa Kelas: D Penentuan kadar glukosa Prinsip: didasarkan pada glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Sampel: lar glukosa 20mg + 10 ml aquades lar blanko 10 ml aquades Prosedur: -sampel 1: Ditambahkan 5ml larutan iodium Ditambahkan 2ml lar nat karbonat ditutup erlemeyer dengan menggunakan al foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit Ditambahkan hcl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah Ditambahkan lar kanji sebanyak 1ml lalu di aduk Ditirtrasi kembali sampai lar hang awalnya berwarna biru akan hilang Dilihat hasil yg didapat. Sampel kedua: Larutan blanko ditambahkan 5ml lar iodium lalu ditambahkan 2ml nat karbonat Ditutup dngan aluminium foil dan diletakkan ditempat yang gelap selama 6 menit Ditambahkan hcl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah Ditambahkan 1ml lar kanji kemudian diaduk sampai berwarna biru Setelah itu dititrasi kembali sampai larutan yg awalnya biru akan hilang Dihat hasil yg didapat dan diamati pentiter yg dkpakai selama titrasi hasil: Hasil praktikum yg didapatkan pada sampel glukosa : volume titrasi pertama= 0.5 ml Volume titrasi kedua= 0.7ml Sampel vlanko V titrasi: 0.5ml Pereaksi yg digunakan adalah: - pereaksi iodium 0.1 N dalam 50ml aquadest -pelarut nat kabronat 14,3% -Hcl 8 N dalam 50ml aquadest -Nat tiosulfat 0,1 N dalam 150ml aquadest -Kanji 500mg dalam 100ml aquadest
Nama. : Ollizend. T NIM. : 191501117 Kelompok : 8 Hari. : Rabu Penetapan kadar glukosa Glukosa adalah salah satu gula monosakarida dan salah satu karbohidrat penting yang biasa digunakan sebagai sumber tenaga bagi tumbuhan dan hewan. Juga merupakan salah satu hasil utama fotosintesis. Glukosa termasuk ke dalam gula pereduksi karena memiliki -OH bebas. Reaksi penentuan dengan reaksi titrasi Iodimetri dan Iodometri. Prinsip Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Sampel : larutan glukosa 20 mg ditambah 10 ml aquades Blanko 10 ml aquades Pereaksi : Pereaksi iodium 0,1 N dalam 50 ml aquades Pelarut natrium karbonat 14,3 % HCl 8N dalam 50 ml aquades Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquades Kanji sebanyak 500 mg dalam 100 ml aquades Prosedur Sampel 1 - ditambahkan 5 ml larutan iodium pada sampel pertama - ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat - ditutup erlenmeyer dengan alluminium foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit - ditambahkan HCl dan dititrasi sampai berwarna kuning lemah - ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml - diaduk - dititrasi kembali hingga warna biru hilang - dilihat hasil yang didapat Sampel 2 ( blanko) - ditambahkan 5 ml larutan iodium - ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat - ditutup dengan alluminium foil dan diletakkan ditempat yang gelap selama 6 menit - ditambahkan HCl dan dititrasi hingga kuning lemah - ditambahkan 1 ml larutan kanji dan diaduk hingga berwarna biru - dititrasi kembali hingga bening HASIL Hasil yang diperoleh adalah volume titrasi pertama : 0,5 ml volume titrasi kedua : 0,7 ml Volume titrasi blanko. : 0,7 ml
Nama : Dimas Aditya Sailendra NIM : 191501202 Kelompok/hari : 2 /selasa sampel 1. lar glukosa 20mg ditambah 10mg akuades 2. lar blanko + 10ml akuades ------- pada sampel 1, ditambahkan 5ml larutan iodium, selanjutnya ditambahkan 2ml NaKarbonat, kemudian ditutup dengan aluminium foil dan letakkan di tempat gelap, lalu setelah 6 menit, ditambahkan HCL, kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah + lar kani 1ml lalu di aduk, lalu tirasi kembali sampai warna biru hilang sampel ke 2 lar blanko ditambah 5ml iodium + Nakarbonat + tutup dengan aluminium foil, lalu tambahkan dengan HCL, lalu dititrasi sampai warna kuning lemah, + 1 ml lar kanji dan diaduk sampai warna biru, dititrasi kembali sampai warna biru hilang, dilihat hasil hasil praktikum sampel 1 vol titrasi 1 =0,5ml vol titrasi 2 = 0,7ml sampel 2 vol titrasi = 0,5ml pereaksi yang di gunakan iodium 0,1N dalam 50ml akuades 2. na karbonat 14,3% 3. HCL 8N + 50ml akuades 4. Na tiosulfat + 150 akuades 5. kanji sebanyak 500mg/100ml akuades
Nama : Muhammad Wahyu NIM : 191501045 kelas : 3A Kelompok/Hari : 4/Jumat Glukosa merupakan gula pereduksi karena merupakan monosakarida dengan gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sehingga reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Bahan pereaksi yang digunakan yaitu aquades ,kanji glukosa ,blanko, iodium, Natrium karbonat asam klorida ,natrium tiosulfat. Alat yang digunakan beaker gelas ,Erlenmeyer , gelas ukur, pipet tetes aluminium foil ,corong pisah, batang pengaduk ,serbet ,klem dan statif ,serta buret. Prosedur pada sampel pertama : Sampel 1 ditambahkan 5 mL larutan iodium , ditambahkan 2 mL larutan Natrium karbonat kemudian ditutup erlemenmeyer dengan aluminium foil dan ditempatkan ditempat gelap selama 6 menit setelah 6 menit ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai warna kuning lemah kemudian ditambahkan larutan kanji sebanyak 1ml lalu diaduk kemudian dititrasi kembali sehingga warna biru hilang (TAT). Prosedur pada sampel kedua : Sampel 2 ditambahkan 5 mL larutan iodium kemudian ditambahkan 2 mL Natrium karbonat kemudian elemen ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit setelah 6 menit ditambah HCl kemudian dititrasi sampai warna kuning lemah kemudian ditambahkan larutan kanji 1 mL lalu diaduk kemudian dititrasi kembali sehingga warna biru hilang diamati jumlah pentiter yang dipakai selama titrasi Hasil glukosa V1 = 0.5 ml V2 = 0.7 ml Hasil blanko V= 0.5 ml
Nama : Santana Fourtune Lingmin NIM : 191501115 Kelas : 3C Kelompok/Hari : 3/Rabu Penentuan Kadar Glukosa Prinsip : gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus oh bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat di oksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Sampel yang dipakai adalah 20mL larutan glukosa ditambah 10 mL akuades, yang kemudian ditambahkan 5mL larutan iodium dan 2 mL larutan natrium karbonat, ditutup erlen meyer dengan aluminium foil dan dibiarkan di tempat gelap selama 6 menit. Larutan sampel kemudian ditambah HCl dan dititrasi sampai berwarna kuning lemah. Ditambah 1mL larutan kanji dan diaduk hingga larutan berwarna biru dan dilanjutkan titrasi hingga warna biru hilang. Dicatat volume titrasi yang didapatkan, yaitu 0,5 mL Sampel blanko adalah 10mL akuades yang ditambahkan dengan5mL larutan iodium dan 2mL larutan natrium karbonat. Erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan dibiarkan di tempat gelap selama 6 menit. Larutan sampel kemudian ditambah HCl dan dititrasi sampai berwarna kuning lemah. Ditambah 1mL larutan kanji dan diaduk hingga larutan berwarna biru dan dilanjutkan titrasi hingga warna biru hilang. Dicatat volume titrasi yang didapatkan, yaitu 0,7 mL
Nama : Wahyu Rahmansyah NIM : 191501168 Kelas : III - D Review; Pada praktikum kali ini, dilakukan percobaan untuk menentukan kadar glukosa. Diamana prosedur percobaannya, berdasarkan gula pereduksi yang merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Adapun sampel yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu, glukosa. Pada percobaan ini dilakukan titrasi idometri, dimana pereaksi yang digunakan yaitu Indikator larutan kanji, larutan natrium karbonat 14,3%, larutan iodium 0,1 N, HCl encer, dan larutan natrium tiosulfat 0,1 N. Dari video yang telah dijelaskan diatas, dapat diambil bahwa prosedur dalam pelaksanaan titrasi ini dilakukan seperti berikut; ㅡ Ditimbang 100 mg glukosa, larutkan dalam 50 ml akuadest didalam erlenmeyer bertutup. Ditambahkan 25 ml iodium 0,1 N dan 10 ml larutan natrium karbonat 14,3%, ditutup dan dibiarkan 30 menit ditempat gelap. ㅡ Kemudian ditambahkan 15 ml asam klorida encerdan titrasi dengan larutan natrium tiosulfat 0,1 N sampai terjadi warna kuning lemah. ㅡ Ditambahkan indikator kanji dan larutan titrasi kembali sampai warna biru hilang. ㅡ Dilakukan titrasi blanko. ㅡ Tiap ml iodium 0,1 N setara dengan 9,9185 mg glukosa. Perlu diperhatikan, Titik akhir titrasi iodometri ini yaitu, hilangnya warna biru pada larutan saat ditambah larutan indikator kanji, menjadi larutan tidak berwarna, seperti yang terjadi pada akhir titrasi dalam video diatas.
Nama : Noviyanti Dwitri Kelas : 3C Kelompok : 2 Hari : Rabu PENENTUAN KADAR GLUKOSA Sampel : 1) Larutan Glukosa sebanyak 20 mg + 10 ml aquadest 2) Larutan Blanko berisi 10 ml aquadest Pereaksi : indikator kanji Hasil yang didapatkan adalah volume titrasi sehingga dapat menghitung kadar glukosa di dalamnya Prinsip : Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Prosedur : (dilakukan pada masing-masing sampel) Ditambahkan 5 ml larutan Iodium, ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat, kemudian erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama 6 menit, ditambahkan Hcl, dititrasi sampai berwarna kuning lemah, ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml lalu diaduk sampai berwarna biru, dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang, dilihat hasil yang didapat Untuk sampel kedua prosedurnya sama, dan terakhir diamati pentiter yang dipakai pada saat titrasi. Hasil : Vt1 = 0,5 ml Vt2 = 0,7 ml Vblanko = 0,5 ml Pereaksi yang digunakan : 1) Iodium 0,1 N dalam 50 ml aquadest 2) Natrium karbonat 14,3% 3) HCl 8 N dalam 50 ml aquadest 4) Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquadest 5) Kanji sebanyak 500 mg dalam 100 ml aquadest
Nama : Uli Pratiwi Br. Batubara Nim : 191501024 kelas : 3A review Praktikum yang dilakukan adalah Penentuan Kadar Glukosa Prinsip : Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi Glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. sampel yang digunakan: sampel pertama yaitu Glukosa 20 mg + 10 ml akuadest dan sampel kedua larutan blanko 10 ml aquadest. Pereaksi yang digunakan yaitu iodium 0,1 N dalam 10 ml aquades, larutan Natrium karbonat 14,3%, HCl 8 N dalam 50 ml aquades. Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquades, dan larutan kanji yang dibuat dengan 500 miligram amilum dalam 100 ml aquades. prosedur 1. sampel Glukosa 20 mg + 10 ml akuadest Ditambahkan 5 ml larutan iodium , Ditambahkan 2 ml natrium karbonat, Erlenmeyer di tutup dengan aluminium foil, Dan dibiarkan ditempat yang gelap selama 6 menit, Ditambahkan HCl, Dititrasi sampai berwarna kuning lemah, Ditambahkan larutan kanji 1 ml, Diaduk, Dititrasi kembali, Sampai larutan yang berwarna biru akan hilang, Dilihat hasil yang didapat dimana hasil yang diperoleh titrasi I : 0,5 ml dan Titrasi II : 0,7ml 2. larutan blanko Ditambahkan 5ml larutan iodium , Ditambahkan 2 ml natrium karbonat, Ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama 6 menit, Setelah 6 menit ditambahkan dengan hcl , Dititrasi sampai berwarna kuning lemah , Ditambahkan 1 ml larutan kanji, Dikocok, Ditirasi kembali sampai warna biru hilang, Diamati jumlah pentiter yang digunakan selama praktikum Dimana hasil yang diperoleh adalah : 0,5 ml Terima kasih kak bang
Nama: Anisa Nurahma NIM: 191501132 Kelas: 3C Kelompok/Hari: 8/Rabu Penentuan kadar glukosa Sampel: glukosa Prinsip: Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Sampel yang digunakan pada percobaan ini yaitu: Sampel 1: larutan glukosa sebanyak 20 mg ditambah dengan 10 ml aquadest. Sampel 2 : larutan blanko yang berisi 10 ml aquadest. - Pada sampel pertama ditambahkan 5 ml larutan iodium. Selanjutnya ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat, Kemudian erlenmery ditutup dengan aluminium foil dan ditetapkan ditempat yg gelap selama 6 menit. Setelah 6 menit ditambahkan HCL kemudian dititrasi sampai bewarna kuning lemah. Ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml,lalu diaduk. Kemudian dititrasi kembali sampai larutan awalnya bewarna biru akan menghilang. Dilihat hasil yang didapat. - Pada sampel kedua larutan blanko ditambahkan 5 ml larutan iodium Lalu ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat Ditutup dengan aluminuium foil dan diletakkan ditempat yg gelap selama 6 menit. Setelah 6 menit, ditambahkan dengan HCL kemudian dititrasi sampai bewarna kuning lemah. Ditambahkan 1 ml larutan kanji, kemudian diaduk sampai bewarna biru. Setelah itu dititrasi kembali sampai larutan yg awalnya bewarna biru akan hilang. Dilihat hasil yg didapatkan. Diamati pentiter yg terpakai selama titrasi. Hasil praktikum yg didapatkan pada sampel glukosa : volume titrasi pertama adalah 0,5 ml dan pada volume titrasi kedua adalah 0,7 ml. Sedangkan pada sampel blanko : volume titrasi sebanyak 0,5 ml Pereaksi yang digunakan 1. Iodium 0,1 N dalam 50 ml aquades 2. Larutan Natrium karbonat sebesar 14,3% 3. HCL 8N dalam 50 ml aquades 4. Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquades 5. Kanji sebanyak 500 mg dalam 100 ml aquades
Nama : Annisya NIM : 191501057 Kelas : III B Hari/Kelompok : KAMIS / 2 Review Video Praktikum Biokimia "Penentuan kadar Glukosa" Prinsip Percobaan ini ialah didasarkan pada glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yg memilki gugus OH bebas & dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Penentuan kadar glukosa ditentukan dengan titrasi iodometri, dengan titik akhir titrasi yaitu "hilangnya warna biru" pada larutan. Sampel 1: lar. glukosa 20ml di + 10 ml akuades Sampel 2 :lar blanko berisi 10 ml akuades Bahan : aqua, kanji 500 mg dlm 100 ml aquades , iodium 0,1N dlm 50 mL aquades , pelarut natrium karbonat 14,3%, HCl 8 N dlm 50 ml aquades, volume blanko, glukosa dan natrium tiosulfat 0,1N dlm 150 ml aquades Prosedur: Sampel 1: -Ditambahkan 5 ml larutan iodium -Ditambahkan 2 ml lar. Nat. karbonat tutup erlemeyer dengan aluminium foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit -Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah -Ditambahkan lar kanji sebanyak 1 ml lalu di aduk -Dititrasi kembali sampai lar. berwarna biru hilang -Dilihat hasil yg didapat. Sampel 2: -Ditambahkan larutan blanko 5 ml di+ lar iodium lalu di+ 2ml nat karbonat -Ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan ditempat yang gelap selama 6 menit -Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah -Ditambahkan 1 ml lar. kanji lalu diaduk sampai berwarna biru. Setelah itu dititrasi kembali sampai larutan yg awalnya biru akan hilang -Dihat hasil yg didapat dan diamati pentiter yg dipakai selama titrasi Hasil yang di dapat : Volume titrasi 1 = 0.5 ml Volume titrasi 2 = 0.7ml Sampel blanko V titrasi : 0.5ml Pereaksi yg digunakan adalah: - Pereaksi iodium 0.1 N dalam 50ml aquadest -Pelarut nat kabronat 14,3% -Hcl 8 N dalam 50ml aquadest -Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150ml aquadest -Kanji 500mg dalam 100ml aquadest
Nama : Inggianti Putri NIM : 191501020 Kelas : III A Hari/Kelompok : JUMAT / 7 Prinsip percobaan ini ialah didasarkan pada glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yg memilki gugus OH bebas & dpt berubah mnjdi glukosa alifatis dgn gugus aldehid sebagai reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Penentuan kadar glukosa ditentukan dgn titrasi iodometri, dgn titik akhir titrasi yaitu "hilangnya warna biru" pada larutan. Sampel 1: larutan glukosa 20ml di + 10 ml akuades Sampel 2 : larutan blanko berisi 10 ml akuades Bahan : aqua, kanji 500 mg dlm 100 ml aquades, iodium 0,1N dlm 50 ML aquades, pelarut natrium karbonat 14,3%, HCl 8 N dlm 50 ml aquades, volume blanko, glukosa dan natrium tiosulfat 0,1N dlm 150 ml aquades Prosedur: Sampel 1: -Ditambahkan 5 ml larutan iodium -Ditambahkan 2 ml larutan Natrium karbonat tutup erlenmeyer dengan aluminium foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit -Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah -Ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml lalu di aduk -Ditirtrasi kembali sampai larutan berwarna biru hilang -Dilihat hasil yg didapat. Sampel 2: -Ditambahkan larutan blanko 5 ml di+ lar iodium lalu di+ 2ml nat karbonat -Ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan ditempat yang gelap selama 6 menit -Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah -Ditambahkan 1 ml larutan kanji lalu diaduk sampai berwarna biru Setelah itu dititrasi kembali sampai larutan yg awalnya biru akan hilang -Dilihat hasil yg didapat dan diamati pentiter yg dipakai selama titrasi Hasil yang di dapat : Volume titrasi 1 = 0.5 ml Volume titrasi 2 = 0.7ml Sampel blanko V titrasi : 0.5ml Pereaksi yg digunakan adalah: - Pereaksi iodium 0.1 N dalam 50ml aquadest -Pelarut nat kabronat 14,3% -Hcl 8 N dalam 50ml aquadest -Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150ml aquadest -Kanji 500mg dalam 100ml aquadest
Nama : Dhea Fadhillah Arfy NIM : 191501013 Kelas : 3A Kel/Hari : 3/Jum’at Prinsip percobaan ini ialah didasarkan pada glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yg memilki gugus OH bebas & dpt berubah mnjdi glukosa alifatis dgn gugus aldehid sebagai reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Penentuan kadar glukosa ditentukan dgn titrasi iodometri, dgn titik akhir titrasi yaitu "hilangnya warna biru" pada larutan. Sampel 1: larutan glukosa 20ml di + 10 ml akuades Sampel 2 : larutan blanko berisi 10 ml akuades Bahan : aqua, kanji 500 mg dlm 100 ml aquades, iodium 0,1N dlm 50 ML aquades, pelarut natrium karbonat 14,3%, HCl 8 N dlm 50 ml aquades, volume blanko, glukosa dan natrium tiosulfat 0,1N dlm 150 ml aquades Prosedur: Sampel 1: -Ditambahkan 5 ml larutan iodium -Ditambahkan 2 ml larutan Natrium karbonat tutup erlenmeyer dengan aluminium foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit -Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah -Ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml lalu di aduk -Ditirtrasi kembali sampai larutan berwarna biru hilang -Dilihat hasil yg didapat. Sampel 2: -Ditambahkan larutan blanko 5 ml di+ lar iodium lalu di+ 2ml nat karbonat -Ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan ditempat yang gelap selama 6 menit -Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah -Ditambahkan 1 ml larutan kanji lalu diaduk sampai berwarna biru Setelah itu dititrasi kembali sampai larutan yg awalnya biru akan hilang -Dilihat hasil yg didapat dan diamati pentiter yg dipakai selama titrasi Hasil yang di dapat : Volume titrasi 1 = 0.5 ml Volume titrasi 2 = 0.7ml Sampel blanko V titrasi : 0.5ml Pereaksi yg digunakan adalah: - Pereaksi iodium 0.1 N dalam 50ml aquadest -Pelarut nat kabronat 14,3% -Hcl 8 N dalam 50ml aquadest -Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150ml aquadest -Kanji 500mg dalam 100ml aquadest
Nama : Anggreni Purba NIM : 191501178 Kelas : 3D Hari/Kelompok : Selasa/4 Kesimpulan : Penentuan kadar glukosa -sampel glukosa Prinsip : glukosa merupakan gula pereduksi karena termaksud monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. -sampel yang digunakan pada percobaan ini adalah : 1. Larutan glukosa sebanyak 20 mg ditambah dengan 10 mL aquadest. 2. Larutan blanko yaitu 10 mL aquadest. -Preaksi yang digunakan : * Larutan iodium 0.1 N dalam 50 mL aquadest * Larutan natrium karbonat 14,3% * HCl 8 N dalam 50 mL aquadest * Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 mL aquadest. * Larutan kanji 500 mg dalam 100 mL aquadest -Prosedur Kerja : ~ Untuk sampel pertama, ditambahkan 5 mL latutan iodium, kemudian ditambahkan 2 mL larutan natrium karbonat kedalam erlemenyer dan ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan ditempat yang gelap selama 6 menit ~kemudian, ditambahkan HCl lalu di titrasi sampe berwarna kuning lemah ~lalu, ditambahkan lar kanji sebanyak 1 mL kemudian diaduk ~Dititrasi kembali sampai lar hang awalnya berwarna biru akan hilang ~Dilihat hasil yang didapat - Dilakukan cara yang sama untuk sampel kedua kemudian diamati pentiter yang dipakai selama titrasi. ~Hasil yang didapat untuk volume pertama 0,5 mL dan Volume kedua 0,7 mL sedangkan volume blanko 0,5 mL.
Nama :Fadilla Azzahra Sukma Nim. : 191501001 Kelompok / Hari : 1/Jumat Prinsip Percobaan Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Sampel: larutan glukosa 20mg + 10 ml aquades larutan blanko 10 ml aquades Pentiter : Natrium tiosulfat Indikator : Larutan kanji. Prosedur : (dilakukan pada sampel yang akan diuji ) Ditambahkan 5 ml larutan Iodium, ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat, kemudian erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama 6 menit, ditambahkan Hcl, dititrasi sampai berwarna kuning lemah, ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml lalu diaduk sampai berwarna biru, dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang, dilihat hasil yang didapat Untuk sampel kedua prosedurnya sama, dan terakhir diamati pentiter yang dipakai pada saat titrasi. Pereaksi: 1. Larutan iodium 0,1 N dalam 50 mL akuades 2. Larutan Na karbonat 14,3% 3. Larutan HCl 8 N dalam 50 mL akuades 4. Larutan Na tiosulfat 0,1 N dalam 150 mL akuades 5. Larutan Kanji 500 mg dalam 100 mL akuades Titik akhir titrasi ini ditandai dengan hilangnya warna biru pada larutan Hasil praktikum sampel glukosa: V1 = 0.5ml V2 = 0.7ml Blanko: 0.5ml
Nama : Dewi Supria Ningsih Nim : 191501009 Kelas : A Kelompok : 6 Hari: Jum'at Penentuan kadar glukosa Gula pereduksi yang merupakan reduktor lemah sehingga dapat ditentukan dengan iodium diamati setelah itu ada volume titrasi yang menentukan kadar glukosa didalamnya dibandingkan selisih titrasi blanko pada sampel. Prinsip : Glukosa merupakan gula pereduksi monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi gula alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor dan kemudian dapat dioksidasikan oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Sampel yang digunakan yaitu glukosa dalam 10 ml akuadest dan blanko yaitu 10 ml akuadest. Pereaksi yang digunakan : -indikator larutan kanji - Larutan natrium karbonat 14,3 % - Larutan 0,1 HCL encer - Larutan Iodium 0,1 N - Larutan natrium tiosulfat 0,1 N Prosedur: Ditimbang 100 mg glukosa, larutkan dalam 50 ml akuadest di dalam erlenmeyer tertutup. Ditambahkan 25 ml iodium 0,1 N dan 10 ml larutan natrium karbonat 14,3 %, Ditutup, biarkan 30 menit ditempat gelap. Kemudian ditambahkan 15 ml asam klorida encer dan titrasi dengan larutan natriun tiosulfat 0,1 N sampai terjadi warna kuning lemah Ditambahkan indikator kanji dan larutan titrasi kembali sampai warna biru hilang Dilakukan titrasi blanko Tiap ml iodium 0,1 N setara dengan 9, 9185 ml glukosa Titik Akhir Titrasi iodometri, ditandai dengan hilangnya warna biru pada larutan pada saat penambahan larutan indikator kanji., menjadi larutan tak berwarna
Nama : Ivana Eva Sutopo Nim : 191501129 Kelas 3C Kelompok : 7 Hari : Rabu Review: Penentuan Kadar Glukosa prinsip: Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat Sampel: 1. Glukosa 20mg + 10ml aquades 2. larutan blako berisi 10 ml aquades Prosedur: Sampel 1: - ditambahkan 5 ml lar iodium - ditambahkan 2ml lar natrium karbonat - ditutup erlenmeyer dgn aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 mnt - ditambahkan HCl dan dititrasi sampai berwarna kuning lemah - ditambahkan lar kanji 1 ml, lalu diaduk dan dititrasi kembali sampai warna biru hilang Hasil: Vt1=0,5 ml; Vt2=0,7 ml Sampel 2: - ditambahkan 5 ml lar iodium - ditambahkan 2 ml natrium karbonat - ditutup al.foil dan diletakkann di tempat gelam 6 mnt - ditambahkan HCl dan dititrasi sampai warna kuning lemah - dimasukkan 1 ml lar kanji dan diaduk sampai lar berwarna biru - dititrasi kembali sampai warna biru hilang Hasil: Vt=0,5 ml Pereaksi: 1. Iodium 0,1 N dalam 50 ml Aq 2. Pelarut Na. karbonat 14,3% 3. HCl 8 N dlm 50 ml aq 4. Na tiosulfat 0,1 N dlm 150 ml aq 5. Kanji 500 mg dlm 100 ml aq
Nama : Nur Iin Syahputri Br Ginting NIM : 191501058 Kelas : III B Hari/Kelompok : KAMIS / 2 Review Video Praktikum Biokimia "Penentuan kadar Glukosa" Prinsip Percobaan ini ialah didsrkn pada glukosa adlh gula pereduksi karena mrupkn monosakarida yg memilki gugus OH bebas & dpt brubah mnjdi glukosa alifatis dgn gugus aldehid sbg reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Penentuan kadar glukosa ditentukan dgn titrasi iodometri, dgn titik akhir titrasi yaitu "hilangnya warna biru" pd larutan. Sampel 1: lar. glukosa 20ml di + 10 ml akuades Sampel 2 :lar blanko berisi 10 ml akuades Bahan : aqua, kanji 500 mg dlm 100 ml aquades , iodium 0,1N dlm 50 ML aquades , pelarut natrium karbonat 14,3%, HCl 8 N dlm 50 ml aquades, volume blanko, glukosa dan natrium tiosulfat 0,1N dlm 150 ml aquades Prosedur: Sampel 1: -Ditambahkan 5 ml larutan iodium -Ditambahkan 2 ml lar. Nat. karbonat tutup erlemeyer dengan aluminium foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit -Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah -Ditambahkan lar kanji sebanyak 1 ml lalu di aduk -Dititrasi kembali sampai lar berwarna biru hilang -Dilihat hasil yg didapat. Sampel 2: - larutan blanko 5 ml di+ lar iodium lalu di+ 2ml nat karbonat -Ditutup dngn aluminium foil dan diletakkan ditempat yang gelap selama 6 menit -Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah -Ditambahkan 1 ml lar kanji lalu diaduk sampai berwarna biru Setelah itu dititrasi kembali sampai larutan yg awalnya biru akan hilang -Dilihat hasil yg didapat dan diamati pentiter yg dipakai selama titrasi Hasil yang di dapat pad sampl glukosa : Volume titrasi 1 = 0.5 ml Volume titrasi 2 = 0.7ml Sampel blanko : V titrasi = 0.5ml Pereaksi yg digunakan adalah: - Pereaksi iodium 0.1 N dalam 50 ml aquadest -Pelarut nat kabronat 14,3% -Hcl 8 N dalam 50 ml aquadest -Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquadest -Kanji 500 mg dalam 100 ml aquadest
Nama : Christina Oktalia Tambunan NIM : 191501156 Kelompok / Hari : 2/Rabu Penentuan Kadar Glukosa Prinsip : glukosa merupakan gula pereduksi karena merupakan monosakarida dengan gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sehingga reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat Sampel I: Larutan glukosa 20 mg + 10 ml akuades, Sampel II : Larutan 10 ml akuades (blanko) Reagen: Iodium 0.1N dalam 50 ml akuades, Natrium karbonat 14.3%, HCl 8N dalam 50 ml akuades, Natrium tiosulfat 0.1N dalam 150 ml akuades, dan Kanji 500 mg dalam 100 ml akuades. Prosedur: - Sampel I ditambah 5 ml larutan iodium - Ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat - Erlenmyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit - Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah - Ditambahkan larutan kanji 1 ml, diaduk hingga homogen - Dititrasi kembali sampai larutan biru menjadi tidak berwarna - Dilihat hasil yang didapat - Sampel II (blanko) ditambah 5 ml larutan iodium - Ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat - Erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit - Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai kuning lemah - Ditambahkan larutan kanji 1 ml, diaduk hingga homogen - Dititrasi kembali sampai larutan biru menjadi tidak berwarna - Dilihat hasil yang didapatkan Hasil praktikum Sampel I : V1 = 0.5 ml ; V2 = 0.7 ml Sampel II : V1 = 0.5 ml
Nama : Ashila Zukhrufna Rufhizhon Fadhilah NIM : 191501108 Kelas : III C Hari/Kelompok : Rabu/1 Review Video Praktikum Biokimia "Penentuan kadar Glukosa" Prinsip Percobaan ini ialah didasarkan pada glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Penentuan kadar glukosa ditentukan dengan titrasi iodometri, dengan titik akhir titrasi yaitu "hilangnya warna biru" pada larutan. Percobaan ini menggunakan 2 sampel Sampel: larutan glukosa 20mg + 10 ml aquades larutan blanko 10 ml aquades Prosedur: -sampel 1: Ditambahkan 5ml larutan iodium Ditambahkan 2ml lar nat karbonat ditutup erlemeyer dengan menggunakan al foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit Ditambahkan hcl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah Ditambahkan lar kanji sebanyak 1ml lalu di aduk Ditirtrasi kembali sampai lar hang awalnya berwarna biru akan hilang Dilihat hasil yg didapat. Sampel kedua: Larutan blanko ditambahkan 5ml lar iodium lalu ditambahkan 2ml nat karbonat Ditutup dngan aluminium foil dan diletakkan ditempat yang gelap selama 6 menit Ditambahkan hcl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah Ditambahkan 1ml lar kanji kemudian diaduk sampai berwarna biru Setelah itu dititrasi kembali sampai larutan yg awalnya biru akan hilang Dihat hasil yg didapat dan diamati pentiter yg dkpakai selama titrasi Hasil yang di dapat Hasil praktikum yg didapatkan pada sampel glukosa : volume titrasi pertama= 0.5 ml Volume titrasi kedua= 0.7ml Sampel blanko V titrasi: 0.5ml Pereaksi yg digunakan adalah: - pereaksi iodium 0.1 N dalam 50ml aquadest -pelarut nat kabronat 14,3% -Hcl 8 N dalam 50ml aquadest -Nat tiosulfat 0,1 N dalam 150ml aquadest -Kanji 500mg dalam 100ml aquadest
Nama : Inggit Br Ginting NIM : 191501032 Kelas : A Pada percobaan penentuan kadar glukosa ini digunakan sampel glukosa dengan prinsip dimana glukosa ini adalah gula pereduksi yang merupakan reduktor lemah sehingga dapat ditentukan dengan titrasi menggunakan indikator amilum dengan larutan iodium lalu diamati perubahan warnanya lalu diamati juga volume pentiter yang digunakan untuk menentukan kadar glukosa didalamnya di bandingkan dengan selisih titrasi pada blanko dengan sampel. Bahan: aquades ,kanji, glukosa ,blanko, iodium, Natrium karbonat asam klorida ,dan natrium tiosulfat Sampel : 1. Glukosa 20 mg + 10 ml aquades 2. Blanko berisi 10 mL akuades. 3. Pentiter : natrium tiosulfat. Pereaksi : 1. Iodium 0.1 N dalam 50ml aquadest 2. Pelarut Natrium Karbonat 14.3% 3. HCl 8 N dalam 50ml aquadest 4. Na2S2O3 0.1 N dalam 150ml aquadest 5. Kanji 500mg dalam 100ml aquadest Prosedur pada sampel pertama : Sampel 1 ditambahkan 5 mL larutan iodium , ditambahkan 2 mL larutan Natrium karbonat kemudian ditutup erlemenmeyer dengan aluminium foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit setelah 6 menit ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah kemudian ditambahkan larutan kanji sebanyak 1ml lalu diaduk kemudian dititrasi kembali sehingga warna biru hilang (TAT). Prosedur pada sampel kedua : Sampel 2 (larutan blanko) ditambahkan 5 mL larutan iodium kemudian ditambahkan 2 mL Natrium karbonat kemudian elemenyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit setelah 6 menit ditambah HCl kemudian dititrasi sampai warna kuning lemah kemudian ditambahkan larutan kanji 1 mL kemudian dititrasi kembali sehingga warna biru hilang diamati jumlah pentiter yang dipakai selama titrasi Hasil glukosa V1 = 0.5 ml V2 = 0.7 ml Hasil blanko V= 0.5 ml
Nama : Angeline Celina NIM : 191501142 Hari/kel : Rabu/4 Kelas : C Review : Penetapan Kadar Glukosa Prinsip : glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapar dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat Sampel : -larutan glukosa 20mg + aquadest 10ml -larutan blanko 10ml aquadest Pereaksi : -larutan iodium 0,1N dalam 50ml aquadest -larutan natrium karbonat 14,3% -HCl 8N dalam 50ml aquadest -Natrium tiosulfat 0,1N dalam 150ml aquadest -larutan kanji 500mg dalam 100ml aquadest Prosedur percobaan : Larutan glukosa -ditambahkan 5ml larutan iodium -ditambahkan 2ml larutan natrium karbonat -ditutup erlenmeyer dengan menggunakan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit -ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah -ditambahlan larutan kanji sebanyak 1ml lalu diaduk, larutan menjadi warna biru -dititrasi kembali sampai warna larutan hilang, dari warna biru menjadi tidak berwarna -dicatat volume titrasi -titrasi 1 = 0.5 ml -titrasi 2 = 0.7 ml Larutan blanko -ditambahkan 5ml larutan iodium -ditambahkan 2ml larutan natrium karbonat -ditutup erlenmeyer dengan menggunakan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit -ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah -ditambahkan 1ml larutan kanji, larutan akan menjadi warna biru -dititrasi kembali sampai warna larutan hilang, dari warna biru menjadi tidak berwarna -dicatat volume titrasi -titrasi 1 = 0.5ml
Nama : Aliyya Novyanti Akhraf NIM : 191501103 Hari/Kelompok : Kamis/8 PENENTUAN KADAR GLUKOSA prinsip : glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat sampel 1. Sampel 1 : larutan glukosa 20mg + 10 ml akuades 2. Sampel 2 : larutan blanko+ 10 ml akuades pereaksi: -Pereaksi iodium 0,1 N dalam 50 ml akuades -Pelarut Na Karbonat 14,3% -HCl 8N dlm 50 l akuades -Na tiosulfat 0,1 dlm 150 ml akuades -Kanji 500mg dlm 100ml akuades prosedur percobaan: 1. sampel pertama -Pada sampel pertama ditambah 5 ml iodium -Ditambah 2 ml lar na karbonat -Eremneyer ditutup dengan aluminium foil dan dibiarkan di tempat gelap selama 6 mnt -Setelah 6 mnt ditambah HCl dititrasi sampai berwarna kuning lemah -Ditambah larutaan kanji sebanyak 1 ml -Diaduk -Dititrasi kembali sampai larutan biru hilang 2. sampel kedua -Blanko ditambah 5 ml iodium -Di+ 2ml na karbonat -Ditutup dgn aluminium foil dan ditempat gelap selama 6 menit -Ditambah dengan HCl -Dititrasi sampai kuning lemah -Ditambah 1 ml lar kanji, diaduk sampai biru -Titrasi kembali sampai biru hilang -Dilihat hasil hasil praktikum : 1. sampel 1 (glukosa) : V1:0,5ml ; V2:0,7ml 2. sampel 2 (blanko) : V:0,5ml
Nama : Natsha Maharani Br. Ginting NIM : 1915001080 Hari : Kamis Kelompok : 1 Prinsip : Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat Sampel : Glukosa dan Lar.Blanko Prosedur : 1. Glukosa 20 mg + Akuades 10 ml -ditambahkan 5 ml lar.iodium lalu ditambahkan 2 ml lar.natrium karbonat dan ditutup dengan aluminium foil -diletakkan pada tempat yang gelap selama 6 menit -ditambahkan hcl -dititrasi hingga warna kuning lemah dengan larutan na tiosulfat -ditambahkan 1 ml lar.kanji -dihomogenkan -dilanjutkan titrasi hingga warna biru hilang -dihentikan titrasi -diamati volume yang terpakai 2. Larutan Blanko : Akuades 10 ml -ditambahkan 5 ml larutan iodium lalu ditambahkan 2 ml lar.natrium karbonat dan ditutup dengan aluminium foil -diletakkan pada tempat yang gelap selama 6 menit -ditambahkan hcl -dititrasi hingga warna kuning lemah dengan larutan na tiosulfat -ditambahkan 1 ml lar.kanji -dihomogenkan -dilanjutkan titrasi hingga warna biru hilang -dihentikan titrasi -diamati volume yang terpakai Pereaksi : -iodium 0,1 N dalam 50 ml akuades -natrium karbonat 14,3% -hcl 8 N dalam 50 ml akuades -Na2S2O3 0,1 N dalam 150 ml akuades -larutan kanji 150 mg dalam 100 ml akuades Hasil : 1. Glukosa V1 : 0,5 ml V2 : 0,7 ml 2. Blanko volume : 0,5 ml
Nama : Adia Ayu Putri Nim : 191501192 Kel : 7 Kelas : 3-D Review praktikum "Penentuan kadar glukosa" Sampel :glukosa Prinsip : glukosa adalah, gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah Dan kemudian dapat dioksidasi Oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Sampel yang digunakan pada percobaan ini yaitu sampel 1: larutan glukosa sebanyak 20 mg ditambah dengan 10 ml aquadest. sampel 2: yaitu larutan blanko yang berisi 10 ml aquadest. percobaan: PADA SAMPEL PERTAMA 1. pada sampel pertama ditambahkan 5 ml larutan iodin selanjutnya 2.ditambahkan 2 ml larutan Natrium karbonat kemudian Erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama setelah 6 menit 3.ditambahkan HCL kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah 4. ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml lalu diaduk kemudian dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang. 5.dilihat hasil yang di dapat. PADA SAMPEL KEDUA 1.larutan blanko ditambahkan 5 ml larutan iodium lalu 2.ditambahkan 2 ML Natrium karbonat ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama dan setelah 6 menit 3.ditambahkan dengan HCL kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah ditambahkan 1 ml Larutan Kanji kemudian diaduk sampai berwarna biru. 4.dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang. 5.dilihat hasil yang didapatkan. diamati pentiter yang terpakai selama titrasi Hasil praktikum yang didapatkan pada sampel glukosa : volume titrasi pertama adalah 0,5 ml dan pada volume titrasi kedua adalah 0,7 ml sedangkan pada sampel blanko volume titrasi sebanyak 0,5 ml pereaksi yang digunakan: 1.iodium 0,1 N dalam 50 ml aquades 2.larutan Natrium karbonat sebesar 14,3% 3. HCL 8N dalam 50 ml aquades 4.Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquades 5. Kanji sebanyak 500 mg dalam 100 ml aquades
Nama: Clara Sinta NIM: 191501097 Kelas: III-B Kelompok/Hari: 6/Kamis KESIMPULAN 1. Prinsip percobaan : Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas yang dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. 2. Sampel yang digunakan adalah glukosa 20 mg dalam 10 ml akuades (Sampel 1), dan sampel blanko berupa akuades 10 ml (Sampel 2). 3. Indikator yang digunakan adalah larutan kanji yang dibuat 500mg dalam 100 mL akuades. Titik akhir titrasi ditandai dengan hilangnya warna biru menjadi bening. 4. Pentiter yang digunakan adalah natrium tiosulfat. 5. Prosedur percobaan : - Didalam erlenmeyer berisi sapel ditambahkan 5 ml larutan iodium dan 2 mL larutan natrium karbonat lalu ditutup dengan aluminium foil ditempat gelap selama 6 menit - Ditambahkan HCl - Dititrasi sampai larutan menjadi berwarna kuning lemah - Ditambahkan Larutan kanji (Warna menjadi biru) - Dititrasi kembali sampai warna biru pada larutan tepat hilang - Dicatat volume akhir titrasi 6. Diperoleh volume titrasi glukosa : V1 = 0,5 mL dan V2 = 0,7 mL 7. Diperoleh volume titrasi blanko = 0,5 mL 8. Titrasi yang digunakan adalah titrasi iodometri (titrasi tidak langsung)
Nama : Petra Sri Etika Laia NIM : 191501056 Kelompok/Hari : 2/Kamis Penentuan Kadar Glukosa Glukosa merupakan gula pereduksi karena merupakan monosakarida dengan gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sehingga reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat Prinsip: glukosa adalah gula pereduksi Sampel : 1. Larutan glukosa 20mg + 10 ml akuades 2. Larutan blanko 10 ml akuades Pereaksi : Iodium 0,1 N dalam 50 ml akuades, Natrium karbonat 14.3% (sebagai pengawet), HCl 8 N dalam 50 ml akuades, Na2S2O3 0.1 N dalam 150 ml akuades, dan Kanji 500 mg dalam 100 ml akuades. Prosedur: - Sampel pada erlenmeyer ditambahkan 5ml larutan iodium kemudian ditambahkan 2ml larutan natrium karbonat - Ditutup erlenmeyer aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit - Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah - Ditambahkan larutan kanji 1 ml, diaduk - Dititrasi kembali sampai larutan biru menjadi tidak berwarna - Dilakukan untuk kedua sampel - Diamati hasil yang didapat dan volume dari pentiter serta larutan sampel - Dicatat hasil yang didapatkan Hasil praktikum sampel glukosa: Sampel 1 : V1 = 0.5ml V2 = 0.7ml Sampel 2/ Blanko: 0.5ml
Nama : Humaira Nabila
Kelas : 3 D
Kelompok : 8
Hari : Selasa
Penentuan kadar glukosa
-gula pereduksi di reduktor lemah sehingga bisa ditentukan bahwa adanya glukosa dari penentuan kadar nya.
Pereaksi yg digunakan adalah indikator kanji, larutan iodium 0.01N
Prinsipnya adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus oh bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat di oksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
Sampel 1: 20ml lar. glukosa dtmbh 10 ml akuades
Sampel 2 :lar blanko berisi 10 ml akuades
Bahan :aqua, kanji 500mg dalam 100ml aquades , iodium 0,1N(dalam 50 ML aquades) , pelarut natrium karbonat 14,3%, hcl 8N dalam 50ml aquades, volume blank, glukosa dan natrium tiosulfat 0,1N dlm 150 ml aquades
Prosedur:
Sampel 1 dtmbh 5ml lar iodium
Dtmbh 2ml lar na. Karbonat
Erlenmeyer dttp dgn aluminium foil dan diletakkan di tmpat gelap selama 6 menit
Stlh 6 menit dtmbh hcl encer dan Dititrasi smpai brwrna kuning lemah
Dtmbh lar kanji 1ml lalu diaduk
Dititrasi kembali sampai lar wrna biru hilang wrna
Dilihat hasil yg didptkan.
Sampel 2 dtmbh 5 ml lar iodium
Dtmbh 2 ml lar. Karbonat
Erlenmeyer dttp dgn aluminium foil dan diletakkan di tmpat gelap selama 6 menit
Stlh 6 menit dtmbh hcl encer dan Dititrasi smpai brwrna kuning lemah
Dtmbh lar kanji 1ml lalu diaduk smpai berwarna biru
Dititrasi kembali sampai lar yg awlnya wrna biru hilang wrna nya
Dilihat hasil yg didptkan
Diamati pentiter yg trpakai selama titrasi
Hasil:
Sampel glukosa:vol 1 : 0,5ml, vol 2 : 0,7ml
Sampel blanko :vol : 0,5ml
Nama : Nabila Aulia
Kelas : 3B
Hari : Kamis
Kelompok : 7
Prinsip : Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah nenjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat
Sampel :
- larutaj glukosa 20 mg + 10 ml aquadsst
- larutan blanko yang berisi 10 ml aquadest
Prosedur
- Pada sampel pertama ditambahkan 5 ml larutaj iodium= coklat
- + 2ml natrium karbonat dan erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletkkan ditempat yang gelap selama 6 menit
- + Hcl
- dititrasi sampe berwarna kuning lemah
- + larutan kanji sebanyak 1 ml, diaduk
- dititrasi kembali sampai warna biru larutan hilang
Sampel 2
- larutan blanko ditambahkan 5 ml larutan iodium
- + 2 ml natrium karbonat
- ditutup dengan aluminum foil dan diletakkan ditempat yang gelap selama 6 menit
- + hcl
- dititrasi sampai bewarna kuning lemah
- + larutan kanji dan diaduk sampai berwana biru
- dititrasi kembali sampai larutan birunya hilang
- diamati pentiter yang terpakai selama titrasi
Hasil
- volume titrasi 1 = 0,5 ml
- volume titrasi 2 = 0,7 ml
Blanko
Volume titrasi = 0.5 ml
Pereaksi yg digunakan adalah:
- Pereaksi iodium 0.1 N dalam 50ml aquadest
-Pelarut nat kabronat 14,3%
-Hcl 8 N dalam 50ml aquadest
-Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150ml aquadest
-Kanji 500mg dalam 100ml aquadest
Nama : Furqoni Luhfita Attakrimah Lubis
Kelas : 3 A
Kelompok : 3
Hari : Jumat
Glukosa adalah gula pereduksi. dimana terbagi menjadi 5 , monosakarida,disakarida,trisakarida, polisakarida dan oligosakarida
Penentuan kadar glukosa
-gula pereduksi di reduktor lemah sehingga bisa ditentukan bahwa adanya glukosa dari penentuan kadar nya.
Pereaksi yg digunakan adalah indikator kanji, larutan iodium 0.01N
Prinsipnya adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus oh bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat di oksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
Sampel 1: 20ml lar. glukosa dtmbh 10 ml akuades
Sampel 2 :larutan blanko berisi 10 ml akuades
Bahan :aqua, kanji 500mg dalam 100ml aquades , iodium 0,1N(dalam 50 ML aquades) , pelarut natrium karbonat 14,3%, hcl 8N dalam 50ml aquades, volume blanko, glukosa dan natrium tiosulfat 0,1N dlm 150 ml aquades
Prosedur:
Sampel 1 ditambh 5ml larutan iodium
Dtmbh 2ml lar natrium Karbonat
Erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit
Stlh 6 menit ditambah hcl encer dan Dititrasi sampai berwarna kuning lemah
Ditambah larutan kanji 1ml lalu diaduk
Dititrasi kembali sampai larutan warna biru hilang
Dilihat hasil yg didapatkan.
Sampel 2 ditambah 5 ml larutan iodium
Dtmbh 2 ml larutan. Karbonat
Erlenmeyer dttp dgn aluminium foil dan diletakkan di tmpat gelap selama 6 menit
Stlh 6 menit dtmbh hcl encer dan Dititrasi smpai brwrna kuning lemah
Dtmbh lar kanji 1ml lalu diaduk smpai berwarna biru
Dititrasi kembali sampai lar yg awlnya wrna biru hilang wrna nya
Dilihat hasil yg didptkan
Diamati pentiter yg trpakai selama titrasi
Hasil:
Sampel glukosa:vol 1 : 0,5ml, vol 2 : 0,7ml
Sampel blanko :vol : 0,5ml
nama: Mega Silviana
kelas: 3C
Kelompok : 2/ rabu
prinsip percobaan ini adalah glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah sehingga dapat ditentukan kadar glukosanya
prosedur nya
Sampel 1: 20ml lar. glukosa dtmbh 10 ml akuades
Sampel 2 :lar blanko berisi 10 ml akuades
Bahan :aqua, kanji 500mg dalam 100ml aquades , iodium 0,1N(dalam 50 ML aquades) , pelarut natrium karbonat 14,3%, hcl 8N dalam 50ml aquades, volume blank, glukosa dan natrium tiosulfat 0,1N dlm 150 ml aquades
Prosedur:
Sampel 1 dtmbh 5ml lar iodium
Dtmbh 2ml lar na. Karbonat
Erlenmeyer dttp dgn aluminium foil dan diletakkan di tmpat gelap selama 6 menit
Stlh 6 menit dtmbh hcl encer dan Dititrasi smpai brwrna kuning lemah
Dtmbh lar kanji 1ml lalu diaduk
Dititrasi kembali sampai lar wrna biru hilang wrna
Dilihat hasil yg didptkan.
Sampel 2 dtmbh 5 ml lar iodium
Dtmbh 2 ml lar. Karbonat
Erlenmeyer dttp dgn aluminium foil dan diletakkan di tmpat gelap selama 6 menit
Stlh 6 menit dtmbh hcl encer dan Dititrasi smpai brwrna kuning lemah
Dtmbh lar kanji 1ml lalu diaduk smpai berwarna biru
Dititrasi kembali sampai lar yg awlnya wrna biru hilang wrna nya
Dilihat hasil yg didptkan
Diamati pentiter yg trpakai selama titrasi
Hasil:
Sampel glukosa:vol 1 : 0,5ml, vol 2 : 0,7ml
Sampel blanko :vol : 0,5ml
Nama : Andre Tryogi Tinambunan
kelas : 3B
Kelompok/hari :8/kamis
prinsip percobaan ini adalah glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah sehingga dapat ditentukan kadar glukosanya
prosedur
Sampel 1: 20ml lar. glukosa dtmbh 10 ml akuades
Sampel 2 :lar blanko berisi 10 ml akuades
Bahan :aqua, kanji 500mg dalam 100ml aquades , iodium 0,1N(dalam 50 ML aquades) , pelarut natrium karbonat 14,3%, hcl 8N dalam 50ml aquades, volume blank, glukosa dan natrium tiosulfat 0,1N dlm 150 ml aquades
Prosedur : (dilakukan pada masing-masing sampel) Ditambahkan 5 ml larutan Iodium, ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat, kemudian erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama 6 menit, ditambahkan Hcl, dititrasi sampai berwarna kuning lemah, ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml lalu diaduk sampai berwarna biru, dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang, dilihat hasil yang didapat Untuk sampel kedua prosedurnya sama, dan terakhir diamati pentiter yang dipakai pada saat titrasi.
Nurul Fadhillah
191501040
Penentuan kadar glukosa
Sampel : Glukosa 20 mg + 10 ml akuades
Sampel 2 : larutan blanko yang berisi 10 ml akuades
Prinsip glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus oh bebas dan dapat berubah menjadimenjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktorlemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah sebagai iodium membentuk asam glukonat
Pereaksi :
-iodium 0,1 N dalam 50 ml akuades
-natrium karbonat 14,3%
-hcl 8 N dalam 50 ml akuades
-Na2S2O3 0,1 N dalam 150 ml akuades
-larutan kanji 150 mg dalam 100 ml akuades
Prosedur :
1. Sampel 1 (Glukosa 20 mg + 10 ml aquades)
-ditambahkan sebanyak 5 ml larutan iodium
-ditambahkan sebanyak 2 ml larutan natrium karbonat
-ditutup dengan aluminium foil
-diletakkan pada tempat yang gelap selama 6 menit
-ditambahkan hcl
-dititrasi hingga warna kuning lemah
-ditambahkan sebanyak 1 ml larutan kanji, dihomogenkan
-dilanjutkan titrasi hingga warna biru hilang
-dihentikan titrasi
-diamati volume yang terpakai
2. Sampel 2 (10 ml aquades)
-ditambahkan sebanyak 5 ml larutan iodium
-ditambahkan sebanyak 2 ml lar.natrium karbonat
-ditutup dengan aluminium foil
-diletakkan pada tempat yang gelap selama 6 menit
-ditambahkan hcl
-dititrasi hingga warna kuning lemah
-ditambahkan sebanyak 1 ml larutan kanji, dihomogenkan
-dilanjutkan titrasi hingga warna biru hilang
-dihentikan titrasi
-diamati volume yang terpakai
Hasil yang didapatkan :
1. Sampel 1
V1 : 0,5 ml
V2 : 0,7 ml
2. Sampel 2
V1 : 0,5 ml
Nama : Putra Juna Nararya Tarigan
Kelas : 3C
kelompok : 1
Hari : Rabu
Judul : Penentuan Kadar Glukosa
Sampel : Glukosa
Pereaksi : Indikator Kanji
Dengan melakukan percobaan ini kita bisa menghitung kadar gluosa, sebelumnya dilakukan titrasi blanko agar mengetahui selisih dari pada ml titrasi blanko dan titrasi sampel dan bisa dihitung kadar glukosa.
Prinsip : gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus oh bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat di oksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
Sampel dan Bahan :
Sampel 1 : 20ml lar. glukosa dtmbh 10 ml akuades
Sampel 2 : Larutan blanko berisi 10 ml akuades
Bahan : aqua, kanji 500mg dalam 100ml aquades , iodium 0,1N(dalam 50 ML aquades) , pelarut natrium karbonat 14,3%, hcl 8N dalam 50ml aquades, volume blank, glukosa dan natrium tiosulfat 0,1N dlm 150 ml aquades.
Prosedur :
Sampel 1
- Sampel 1 ditambahkan 5 ml larutan iodium
- Ditmbahkan 2ml lar na. Karbonat
- Ditutup erlenmeyer degan aluminium foil dan diletakkan di tmpat gelap selama 6 menit
-Setelah 6 menit ditmabah hcl encer dan Dititrasi smpai berwarna kuning lemah
-Ditambahkan larutan kanji 1ml lalu diaduk
-Dititrasi kembali sampai warna biru menghilang
-Dilihat hasil yg didapatkan.
Sampel 2
-Sampel 2 ditmabahkan 5 ml lar iodium
-Ditambahkan 2 ml lar. Karbonat
-Erlenmeyer ditutup degan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit
-Setelah 6 menit ditambahkan hcl encer dan Dititrasi smpai berwarna kuning lemah
-Ditmabahkan larutan kanji 1ml lalu diaduk smpai berwarna biru
-Dititrasi kembali sampai larutan yg awalnya warna biru hilang warna nya
-Dilihat hasil yg didptkan
Diamati pentiter yg terpakai selama titrasi
Hasil:
Sampel glukosa:vol 1 : 0,5ml, vol 2 : 0,7ml
Sampel blanko :vol : 0,5ml
Yumnaimah
(191501029)
5/jum'at
Percobaan ini dilakukan dengan metode titrasi iodometri tidak langsung (iodometri) dimana pentiter yang digunakan adalah Natrium tiosulfat dan indikator kanji.
Titik akhir dri titrasi ini, yaitu perubahan watna Penentuan yang terjadi pada larutan dari warna birutitik akhirn titrasi menjadi qarna biru yang hilang.
Prinsip pada penentuan kadar glukosa: glukosa adalah gula pereduksi karena
merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi
oleh reduktor lemah seperti iodium untuk membentuk asam glukonat.
Prosedur Glukosa:
1. Ditambahkan 5 ml iodium
2. Ditambahkan 2 ml lar. Natrium karbonat
3. Kemudian erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama 6menit
4. Setelah itu ditambahkan HCI kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
5. Ditambahkan larutan kanji 1 ml lalu diaduk, sehingga terbentuk larutan berwarna biru
6. Dititrasi kembali sampai warna biru dari larutan hilang
7. Titrasi selesai.
8. Dicatat volume pentiter yang terpakai.
Prosedur blanko:
1. Ditambahkan 5ml larm iodium
2. Ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat.
3. Ditutup dengan aluminium foil dan disimpn di tempat yang gelap selama 6 menit
4. Setelah itu, ditambahkan HCI kemudian dititrasi sampai kuning lemah
5. Ditambahkan larutan kanji kemudian di aduk dan terbentuk larutan berwarna biru
6. Dititrasi kembali dengan pentiter sampai warna biru dari larutan hilang.
7. Titrasi selesai.
8. Dicatat volume pentiter yang terpakai.
Volume titrasi yang didapat :
- glukosa :
V1=0.5 ml
V2=0.7 ml
- balnko :
V1= 0.5 ml
Donita Chandra (191501004)
Kelompok 2 Hari Jumat Kelas A
"PENENTUAN KADAR GLUKOSA"
Prinsip pada penentuan kadar glukosa:
glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium untuk membentuk asam glukonat.
Pada percobaan ini, pereaksi yang digunakan adalah larutan Iodium 0,1 N dalam 50 ml akuades, Natrium karbonat 14,3%, HCl 8N dalam 50 ml akuades, Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 100 ml akuades, dan larutan kanji sebanyak 500 mg dalam 100 ml akuades. Sampel yang digunakan ada 2, yaitu sampel 1 (glukosa 20 mg+akuades 10 ml) dan sampel blanko (10 ml akuades).
Prosedur percobaan yaitu ditambahkan 5 ml larutan iodium pada sampel 1, ditambahkan 2 ml larutan Natrium karbonat, ditutup dengan aluminium foil dan ditempatkan di tempat gelap selama 6 menit, ditambahkan HCL, dititrasi sampai berwarna kuning lemah, ditambahkan 1 ml larutan kanji dan diaduk sampai larutan berwarna biru, dititrasi kembali sampai larutan tidak berwarna, dilihat hasil yang didapatkan, diulangi prosedur yang sama untuk sampel blanko, dan diamati volume pentiter yang terpakai
Hasil yang didapatkan adalah volume titrasi pertama 0,5 ml, volume titrasi kedua 0,7 ml, dan volume titrasi blanko 0,5 ml.
Nur Syuhada
191501033
III-A
4/JUMAT
REVIEW:
"Penentuan kadar glukosa"
Prinsipnya : glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasu oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
Sampel yang di gunakan :
1. Larutan glukosa
2. Larutan Blanko
Dengan hasil yang di dapat pada sampel
1. Vol titrasi I = 0,5ml
II = 0,7ml
2. Vol titrasi = 0,5 ml
Pereaksi yang digunakan adalah
1. Iodium 0, 1 N dalam 50ml akuades
2. Pelarut natrium karbonat 14,3 %
3. HCl 8 N dalam 50 ml akuades
4. Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 100ml akuades
5. Kanji 500mg dalam 100ml akuades
Nurati Sinurat
191501186
3-D
Penentuan kadar glukosa
sampel :glukosa
prinsip glukosa : glukosa adalah, gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus Oh bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah Dan kemudian dapat dioksidasi Oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
Sampel
yang digunakan pada percobaan ini yaitu
sampel 1:
larutan glukosa sebanyak 20 mg ditambah dengan 10 ml aquadest.
sampel 2
: yaitu larutan blanko yang berisi 10 ml aquadest.
percobaan :
PADA SAMPEL PERTAMA
1. pada
sampel pertama ditambahkan 5 ml larutan iodin selanjutnya
2.ditambahkan 2 ml larutan Natrium karbonat kemudian Erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama setelah 6 menit
3.ditambahkan
HCL kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
4. ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml lalu diaduk kemudian dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang.
5.dilihat hasil yang di dapat.
PADA SAMPEL KEDUA
1.larutan blanko ditambahkan 5 ml larutan iodium lalu
2.ditambahkan 2 ML Natrium karbonat ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama dan setelah 6 menit
3.ditambahkan dengan HCL kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah ditambahkan 1
ml Larutan Kanji kemudian diaduk sampai berwarna biru.
4.dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang.
5.dilihat hasil yang didapatkan.
diamati pentiter yang terpakai selama titrasi
hasil praktikum yang didapatkan pada sampel glukosa : volume
titrasi pertama adalah 0,5 ml dan pada volume titrasi kedua adalah 0,7 ml sedangkan pada sampel blanko volume titrasi sebanyak 0,5 ml
pereaksi yang kita gunakan
1.iodium 0,1 N dalam 50 ml aquades
2.larutan Natrium karbonat sebesar 14,3%
3. HCL 8N dalam 50 ml aquades
4. Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquades
5. Kanji sebanyak 500 mg dalam 100 ml aquades
Nama : Monica Athalia Sari Hutagalung
NIM : 191501130
Hari : Rabu
Kelompok : 7
Glukosa merupakan gula pereduksi karena merupakan monosakarida dengan gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sehingga reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat
Sampel : Larutan glukosa 20mg + 10ml akuades, larutan blanko 10ml akuades
Pereaksi : Iodium 0.1N dalam 50ml akuades, Natrium karbonat 14.3%, HCl 8N dalam 50ml akuades, Natrium tiosulfat 0.1N dalam 150ml akuades, dan Kanji 500mg dalam 100ml akuades.
Prosedur:
- Sampel 1 ditambah 5ml larutan iodium
- Ditambahkan 2ml larutan natrium karbonat
- Erlenmyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit
- Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
- Ditambahkan larutan kanji 1 ml, diaduk
- Dititrasi kembali sampai larutan biru menjadi tidak berwarna
- Dilihat hasil yang didapat
- Sampel 2 (blanko) ditambah 5ml larutan iodium
- Ditambahkan 2ml larutan natrium karbonat
- Erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit
- Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai kuning lemah
- Ditambahkan larutan kanji 1ml, diaduk
- Dititrasi kembali sampai larutan biru menjadi tidak berwarna
- Dilihat hasil yang didapatkan
Hasil praktikum sampel glukosa:
V1 = 0.5ml
V2 = 0.7ml
Blanko: 0.5ml
Viny Maulana Syafma
191501163
D
2/selasa
Penentuan kadar glukosa
sampel yang digunakan yaitu glukosa 20 mg ditambah 10 ml aquades dan volume blanko 10 ml aquades
pereaksi yang digunakan yaitu iodium 0,1 n dalam 50 ml aquades, natrium karbonat 14,3%, HCL 8 n dalam 150 ML aquades, natrium tiosulfat 0,1 n dalam 150 ML aquades, kanji 500 mg dalam 100 ml aquades.
prinsip percobaan nya yaitu glukosa merupakan gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus oh bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
Prosedur nya yaitu sampel ditambahkan 5 ml iodium dan 2 ML natrium karbonat lalu ditutup dan disimpan ditempat gelap selama 6 menit lalu ditambahkan HCl dan di titrasi sampai kuning lemah lalu ditambahkan larutan kanji aduk sampai larutan menjadi warna biru lalu titrasi kembali sampai warna biru hilang begitupun dengan sampel kedua volume blanko.
Didapatkan hasil glukosa 0,5 ML dan 0,7 ML dan blanko 0,5 ML
Nama : Fitratun Nabila
NIM : 191501074
Kel/hari : 2/Kamis
Penetapan kadar glukosa
Sampel yang digunakan pada praktikum ini adalah glukosa. Glukosa merupakan gula pereduksi.
Pada percobaan, sampel yang digunakan yaitu (1) 20 mg larutan glukosa + 10 ml aquadest, (2) sebagai blanko, digunakan 10 ml aquadest.
Pereaksi yang digunakan yaitu :
- iodium 0,1 N dalam 50 ml aquadest
- pelarut Na2CO3 14,3%
- HCl 0,1 N dalam 150 ml aquadest
- kanji 500 mh dalam 100 ml aquadest
Prosedur :
1. Pada sampel pertama, ditambahkan 5 ml larutan iodium didalam erlenmenyer
2. Ditambahkan 2 ml Na2CO3
3. Ditutup dengan alumunium foil dan letakkan ditempat gelap selama kira-kira 6 menit
4. Ditambahkan HCl
5. Dititrasi sampai berwarna kuning lemah
6. Ditambahkan larutan kanji 1 ml lalu diaduk (larutan berwarna biru)
7. Dititrasi kembali sampai warna biru hilang
8. Dicatat volume pentiter yang digunakan
Prosedur tersebut dilakukan pula pada sampel kedua (blanko)
Hasil :
V1 = 0,5 ml
V2 = 0,7 ml
V blanko = 0,5 ml
Nama : Adhe Permata Syafruzar
Nim : 191501055
Hari : Kamis
Kelompok : 1
Kelas : B
Glukosa merupakan gula pereduksi karena merupakan monosakarida dengan gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sehingga reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
Sampel:
- larutan glukosa 20 ml + aquadest 10 ml
- larutan blanko (10 ml aquadest)
Pereaksi:
- larutan iodium 0,1 N dalam 50 ml aquadest
- larutan natrium karbonat 14,3%
- HCl 8 N dalam 50 ml aquadest
- Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquadest
- Larutan kanji 500 mg dalam 100 ml aquadest
Prosedur:
Sampel 1:
-Ditambahkan 5ml larutan iodium
-Ditambahkan 2ml lar nat karbonat
-Ditutup erlemeyer dengan menggunakan al foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit
-Ditambahkan hcl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
-Ditambahkan lar kanji sebanyak 1ml lalu di aduk
-Ditirtrasi kembali sampai lar hang awalnya berwarna biru akan hilang
-Dilihat hasil yg didapat.
Sampel kedua:
-Larutan blanko ditambahkan 5ml lar iodium lalu ditambahkan 2ml nat karbonat
-Ditutup dngan aluminium foil dan diletakkan ditempat yang gelap selama 6 menit
-Ditambahkan hcl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
-Ditambahkan 1ml lar kanji kemudian diaduk sampai berwarna biru
-Dititrasi kembali sampai larutan yg awalnya biru akan hilang
-Dihat hasil yg didapat dan
-Diamati pentiter yg dkpakai selama titrasi
Hasil:
Sampel glukosa : Vol 1 : 0,5ml
Vol 2 : 0,7ml
Sampel blanko : Vol : 0,5ml
Nama : Lila Hesarsila
Nim : 191501053
3A
1/Jumat
Penentuan kadar glukosa
Prinsip : Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah sperti iodium membentuk asam glukonat
Sempel 1 : glukosa 20 mg + 10 ml aquades
Sempel 2 : lar. Blanko ( 10 ml aquades )
Pereaksi
- iodium 0,1 dalam 50 ml aquades
- natrium karbonat 14,3%
- hcl 8 N dalam 50 ml aquades
- Na2S2O3 0,1 N dalam 150 ml aquades
-Larutan kanji 150 mg dalam 100 ml aquades
Prosedur :
1. Sempel 1 ( Glukosa 20 mg + 10 ml aquades)
- ditambahkan sebanyak 5 ml larutan iodium
- di tambahkan sebanyak 2 ml larutan natrium karbonat
- ditutup dengan aluminium foil
- diletakkan pada tempat yang gelap selama 6 menit
- ditambahkan hck
- ditritasi hingga warna kuning lemah
- ditambahkan sebanyak 1 ml larutan kanji , di homogen kan
- dilanjutkan tritasi hingga warna biru hilang
- di hentikan tritasi
- di amati volume yang terpakai
2. Sempel 2 ( 10 ml aquades )
- di tambahkan sebanyak 5 ml larutan iodium
- di tambahkan sebanyak 2 ml lar.natrium karbonat
- ditutupi dengan aluminium foil
- di letakkan pada tempat yang gelap selama 6 menit
- ditambahkan hcl
- ditritasi hingga warna kuning lemah
- ditambahkan sebanyak 1 ml larutan kanji di homogen kan
- di lanjutkan tritasi hingga warna biru hilang
- di hentikan tritasi
- di amati volume yang terpakai
Hasil yang didapatkan :
1. Sempel 1
V1 : 0,5 ml
V2 : 0,7 ml
2. Sempel 2
V1 : 0,5 ml
Nama : Diany Mahabbah Al Chaira
Nim : 191501176
Kel : 7
Penentuan kadar glukosa
prinsip percobaan : glukosa adalah, gula pereduksi karena merupakan monosakarida
yang memiliki gugus Oh bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis
dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah Dan kemudian dapat
dioksidasi Oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
Sampel yang digunakan pada percobaan ini yaitu
sampel 1: larutan glukosa sebanyak 20 mg ditambah dengan 10 ml aquadest.
sampel 2 : yaitu larutan blanko yang berisi 10 ml aquadest.
percobaan
- sampel pertama ditambahkan 5 ml larutan iodium.
Selanjutnya ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat,
Kemudian erlenmery ditutup dengan aluminium foil
dan ditetapkan ditempat yg gelap selama 6 menit.
Setelah 6 menit ditambahkan HCL kemudian dititrasi sampai bewarna kuning lemah.
Ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml,lalu diaduk.
Kemudian dititrasi kembali sampai larutan awalnya bewarna biru akan menghilang.
Dilihat hasil yang didapat.
- Sampel kedua larutan blanko ditambahkan 5 ml larutan iodium
Lalu ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat
Ditutup dengan aluminuium foil dan diletakkan ditempat yg gelap selama 6 menit.
Setelah 6 menit,
Ditambahkan dengan HCL kemudian dititrasi sampai bewarna kuning lemah.
Ditambahkan 1 ml larutan kanji, kemudian diaduk sampai bewarna biru
Setelah itu dititrasi kembali sampai larutan yg awalnya bewarna biru akan hilang
Dilihat hasil yg didapatkan
Diamati pentiter yg terpakai selama titrasi.
Hasil praktikum yg didapatkan pada sampel glukosa : volume titrasi pertama adalah 0,5 ml dan pada volume titrasi kedua adalah 0,7 ml.
Sedangkan pada sampel blanko : volume titrasi sebanyak 0,5 ml
pereaksi yang digunakan
1.iodium 0,1 N dalam 50 ml aquades
2.larutan Natrium karbonat sebesar 14,3%
3. HCL 8N dalam 50 ml aquades
4. Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquades
5. Kanji sebanyak 500 mg dalam 100 ml aquades
Hosanna br.tompul
191501170/3D
KEL.5/SELASA
Penentuan kadar glukosa
-gula pereduksi di reduktor lemah sehingga bisa ditentukan bahwa adanya glukosa dari penentuan kadar nya.
Pereaksi yg digunakan adalah indikator kanji, larutan iodium 0.01N
1. Prinsipnya adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus oh bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat di oksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
2. Sampel 1: 20ml lar. glukosa dtmbh 10 ml akuades
Sampel 2 :lar blanko berisi 10 ml akuades
Bahan :aqua, kanji 500mg dalam 100ml aquades , iodium 0,1N(dalam 50 ML aquades) , pelarut natrium karbonat 14,3%, hcl 8N dalam 50ml aquades, volume blank, glukosa dan natrium tiosulfat 0,1N dlm 150 ml aquades
3. Prosedur
Sampel 1 dtmbh 5ml lar iodium
Dtmbh 2ml lar na. Karbonat
Erlenmeyer dttp dgn aluminium foil dan diletakkan di tmpat gelap selama 6 menit
Stlh 6 menit dtmbh hcl encer dan Dititrasi smpai brwrna kuning lemah
Dtmbh lar kanji 1ml lalu diaduk
Dititrasi kembali sampai lar wrna biru hilang wrna
Dilihat hasil yg didptkan.
Sampel 2 dtmbh 5 ml lar iodium
Dtmbh 2 ml lar. Karbonat
Erlenmeyer dttp dgn aluminium foil dan diletakkan di tmpat gelap selama 6 menit
Stlh 6 menit dtmbh hcl encer dan Dititrasi smpai brwrna kuning lemah
Dtmbh lar kanji 1ml lalu diaduk smpai berwarna biru
Dititrasi kembali sampai lar yg awlnya wrna biru hilang wrna nya
Dilihat hasil yg didptkan
Diamati pentiter yg trpakai selama titrasi
4. Hasil
Sampel glukosa:vol 1 : 0,5ml, vol 2 : 0,7ml
Sampel blanko : Vol. 0,5ml
Nama : Rossepfine P
Nim : 19150141
Kelompok : 6
Hari : Jumat
Penentuan Kadar Glukosa Prinsip: Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah sehingga dapat ditentukan kadar glukosanya
Sampel
- larutan glukosa 20 ml + aquadest 10 ml
- larutan blanko (10 ml aquadest)
Pereaksi:
- larutan iodium 0,1 N dalam 50 ml aquadest
- larutan natrium karbonat 14,3%
- HCI 8 N dalam 50 ml aquadest
- Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquadest
- Larutan kanji 500 mg dalam 100 ml aquadest
Prosedur:
- Ditambahkan 5 ml larutan iodium
- Ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat Ditutup erlemeyer dengan menggunakan aluminium dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit Ditambahkan kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah Ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml lalu di aduk sampai berwarna biru
- Ditirtrasi kembali sampai larutan berubah warna, dari biru->tidak berwarna
- Dicatat volume titrasi= 0.5 ml Dengan Larutan Blanko 0,5 ml Ditambahkan 5 ml larutan iodium dan 2 ml natrium karbonat kedalam larutan blanko
- Ditutup erlemeyer dengan menggunakan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit
- Ditambahkan HCI kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah Ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml lalu di aduk sampai berwarna biru
- Ditirtrasi kembali sampai larutan berubah warna, dari biru->tidak berwarna
- Dicatat volume titrasi= 0.7 ml
Nama : Nadear Escasia Sijabat
NIM : 191501084
Hari : Kamis
Kelompok : 4
Prinsip percobaan ini yaitu glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida dengan gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sehingga reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat
Sampel :
Larutan glukosa 20mg + 10ml akuades
Larutan blanko 10ml akuades
Prosedur:
- Sampel 1 ditambah 5ml larutan iodium
- Ditambahkan 2ml larutan natrium karbonat
- Erlenmyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit
- Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
- Ditambahkan larutan kanji 1 ml, diaduk
- Dititrasi kembali sampai larutan biru menjadi tidak berwarna
- Dilihat hasil yang didapat
- Sampel 2 (blanko) ditambah 5ml larutan iodium
- Ditambahkan 2ml larutan natrium karbonat
- Erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit
- Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai kuning lemah
- Ditambahkan larutan kanji 1ml lalu diaduk
- Dititrasi kembali sampai larutan biru menjadi tidak berwarna
- Dilihat hasil yang didapatkan
Hasil praktikum sampel:
Glukosa:
V1 = 0.5ml
V2 = 0.7ml
Blanko: 0.5ml
Pereaksi :
Iodium 0.1N dalam 50ml akuades
Natrium karbonat 14, 3%
HCl 8N dalam 50ml akuades
Natrium tiosulfat 0.1N dalam 150ml akuades
Kanji 500mg dalam 100ml akuades.
Nama : Dea Elisabeth Sijabat
NIM : 191501194
Kelas : III-D
Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat .
Sampel 1:
Larutan glukosa 20 ml + aquadest 10 ml
Sampel 2 :
Larutan blanko berisi 10 ml aquadest
Pereaksi :
1. Iodium 0,1 N dalam 50 ml aquadest
2. Pelarut natrium karbonat 14,3%
3. HCl 8 N DA lam 50 ml aquadest
4. Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 aquadest
5. Larutan kanji 500mg dalam 100ml aquadest
Prosedur :
- Pada sampel 1 ditambah larutan iodium
- Kemudian ditambahkan 2ml larutan natrium karbonat , ditutup erlenmeyer dengan aluminium foil dan ditempatkan di tempat yang gelap selama 6 menit
- Setelah 6 menit, ditambahkan HCl dan dititrasi sampai warna kuning lemah
- Kemudian ditambahkan larutan kanji 1 ml dan diaduk
- Setelah itu dititrasi kembali sampai larutan awal biru menjadi hilang
- Dilihat hasil yg didapat
Hasil yg didapatkan pada glukosa :
Volume titrasi I : 0,5 ml
Volume titrasi II : 0,7 ml
Pada sampel blanko didapat hasil volume titrasi : 0,5 ml
-
Nama : Rachel Gabriella Sijabat
NIM : 191501087
Kelompok/Hari : 5/Kamis
Glukosa merupakan gula pereduksi karena merupakan monosakarida dengan gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sehingga reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat
Sampel : Larutan glukosa 20mg + 10ml akuades, larutan blanko 10ml akuades
Pereaksi : Iodium 0.1N dalam 50ml akuades, Natrium karbonat 14.3%, HCl 8N dalam 50ml akuades, Natrium tiosulfat 0.1N dalam 150ml akuades, dan Kanji 500mg dalam 100ml akuades.
Prosedur:
- Sampel 1 ditambah 5ml larutan iodium
- Ditambahkan 2ml larutan natrium karbonat
- Erlenmyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit
- Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
- Ditambahkan larutan kanji 1 ml, diaduk
- Dititrasi kembali sampai larutan biru menjadi tidak berwarna
- Dilihat hasil yang didapat
- Sampel 2 (blanko) ditambah 5ml larutan iodium
- Ditambahkan 2ml larutan natrium karbonat
- Erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit
- Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai kuning lemah
- Ditambahkan larutan kanji 1ml, diaduk
- Dititrasi kembali sampai larutan biru menjadi tidak berwarna
- Dilihat hasil yang didapatkan
Hasil praktikum sampel glukosa:
V1 = 0.5ml
V2 = 0.7ml
Blanko: 0.5ml
Riski anita manik
191501015
4/Jumat
Glukosa merupakan gula pereduksi karena merupakan monosakarida dengan gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi Glukosa alifatis dengan gugus aldehid sehingga reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
Sampel yang digunakan pada percobaan ini yaitu 20 mg glukosa dalam 10 ml aquades dan blanko yaitu 10 mL akuades
Bahan: aquades ,kanji, glukosa ,blanko, iodium, Natrium karbonat asam klorida ,dan natrium tiosulfat Alat: beaker gelas ,Erlenmeyer , gelas ukur, pipet tetes aluminium foil ,corong pisah, batang pengaduk ,serbet ,klem dan statif ,serta buret
Mohon maaf atas keterlamabatn saya kak 🙏
Nama : Lestari Marbun
Nim :191501051
Kelas : 3A
Penentuan kadar glukosa
Gula pereduksi yang merupakan reduktor lemah sehingga dapat ditentukan dengan iodium diamati setelah itu ada volume titrasi yang menentukan kadar glukosa didalamnya dibandingkan selisih titrasi blanko pada sampel.
Prinsip : Glukosa merupakan gula pereduksi monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi gula alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor dan kemudian dapat dioksidasikan oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
Sampel yang digunakan yaitu glukosa dalam 10 ml akuadest dan blanko yaitu 10 ml akuadest.
Pereaksi yang digunakan :
-indikator larutan kanji
- Larutan natrium karbonat 14,3 %
- Larutan 0,1 HCL encer
- Larutan Iodium 0,1 N
- Larutan natrium tiosulfat 0,1 N
Prosedur:
Ditimbang 100 mg glukosa, larutkan dalam 50 ml akuadest di dalam erlenmeyer tertutup. Ditambahkan 25 ml iodium 0,1 N dan 10 ml larutan natrium karbonat 14,3 %, Ditutup, biarkan 30 menit ditempat gelap.
Kemudian ditambahkan 15 ml asam klorida encer dan titrasi dengan larutan natriun tiosulfat 0,1 N sampai terjadi warna kuning lemah
Ditambahkan indikator kanji dan larutan titrasi kembali sampai warna biru hilang
Dilakukan titrasi blanko
Tiap ml iodium 0,1 N setara dengan 9, 9185 ml glukosa
Titik Akhir Titrasi iodometri, ditandai dengan hilangnya warna biru pada larutan pada saat penambahan larutan indikator kanji., menjadi larutan tak berwarna
Nama: Khansa Candra Bestari
NIM: 191501061
Hari: Kamis
Kelompok: 3
Penentuan Kadar Glukosa
Prinsip Praktikum: Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
Sampel yang digunakan:
-Larutan glukosa sebanyak 20 mg ditambah dengan 10 ml akuades
-Larutan Blanko yang berisi 10 ml akuades
Perekasi yang digunakan:
-iodium 0,1 N dalam 50 ml akuades
-natrium karbonat 14,3%
-hcl 8 N dalam 50 ml akuades
-Na2S2O3 0,1 N dalam 150 ml akuades
-larutan kanji 150 mg dalam 100 ml akuades
Prosedur:
1. Sampel glukosa 20 mg + 10 ml akuades
-ditambahkan 5 ml lar.iodium
-ditambahkan 2 ml lar.natrium karbonat
-ditutup dengan aluminium foil
-diletakkan pada tempat yang gelap selama 6 menit
-ditambahkan hcl
-dititrasi sampai berwarna kuning lemah
-ditambahkan 1 ml lar.kanji
-dihomogenkan
sampai berwarna biru
-dilanjutkan titrasi hingga warna biru hilang
-dihentikan titrasi
-diamati volume yang terpakai
2. Sampel larutan Blanko
-ditambahkan 5 ml larutan iodium
-ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat
-ditutup dengan aluminium foil
-diletakkan pada tempat yang gelap selama 6 menit
-ditambahkan hcl
-dititrasi hingga warna kuning lemah
-ditambahkan 1 ml lar.kanji
-dihomogenkan
sampai berwarna biru
-dilanjutkan titrasi hingga warna biru hilang
-dihentikan titrasi
-diamati volume yang terpakai
Hasil:
1. Glukosa
V1 : 0,5 ml dan V2 : 0,7 ml
2. Blanko
Vb : 0,5 ml
Nama : Bartolomeus Banta Bukit
NIM : 191501070
Hari : Kamis
Kelompok : 8
Sampel : Glukosa
Pentiter : Natrium tiosulfat
Indikator : Larutan kanji.
Prinsip Percobaan
Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
Sampel:
larutan glukosa 20mg + 10 ml aquades
larutan blanko 10 ml aquades
Prosedur Percobaan
Sampel 1:
-Ditambahkan 5ml larutan iodium
-Ditambahkan 2ml lar nat karbonat
-ditutup erlemeyer dengan menggunakan al foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit
-Ditambahkan hcl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
-Ditambahkan lar kanji sebanyak 1ml lalu di aduk
-Ditirtrasi kembali sampai lar hang awalnya berwarna biru akan hilang
-Dilihat hasil yg didapat.
Sampel kedua:
-Larutan blanko ditambahkan 5ml lar iodium lalu ditambahkan 2ml nat karbonat
-Ditutup dngan aluminium foil dan diletakkan ditempat yang gelap selama 6 menit
-Ditambahkan hcl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
-Ditambahkan 1ml lar kanji kemudian diaduk sampai berwarna biru
-Setelah itu dititrasi kembali sampai larutan yg awalnya biru akan hilang
-Dihat hasil yg didapat dan
-diamati pentiter yg dipakai selama titrasi
hasil:
Hasil praktikum yg didapatkan pada sampel glukosa :
volume titrasi pertama= 0.5 ml
volume titrasi kedua= 0.7ml
Sampel blanko
V titrasi: 0.5ml
Pereaksi yg digunakan adalah:
-pereaksi iodium 0.1 N dalam 50ml aquadest
-pelarut natrium kabronat 14,3%
-HCl 8 N dalam 50ml aquadest
-Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150ml aquadest
-Larutan Kanji 500 mg dalam 100 ml aquadest
Nama :Taufany Bulan Kurniawan
NIM : 191501060
Kelas : III B
Hari/Kelompok : KAMIS / 3
Review Video Praktikum Biokimia "Penentuan kadar Glukosa"
Prinsip Percobaan ini ialah didsrkn pada glukosa adlh gula pereduksi karena mrupkn monosakarida yg memilki gugus OH bebas & dpt brubah mnjdi glukosa alifatis dgn gugus aldehid sbg reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Penentuan kadar glukosa ditentukan dgn titrasi iodometri, dgn titik akhir titrasi yaitu "hilangnya warna biru" pd larutan.
Sampel 1: lar. glukosa 20ml di + 10 ml akuades
Sampel 2 :lar blanko berisi 10 ml akuades
Bahan : aqua, kanji 500 mg dlm 100 ml aquades , iodium 0,1N dlm 50 ML aquades , pelarut natrium karbonat 14,3%, HCl 8 N dlm 50 ml aquades, volume blanko, glukosa dan natrium tiosulfat 0,1N dlm 150 ml aquades
Prosedur:
Sampel 1:
-Ditambahkan 5 ml larutan iodium
-Ditambahkan 2 ml lar. Nat. karbonat tutup erlemeyer dengan aluminium foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit
-Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
-Ditambahkan lar kanji sebanyak 1 ml lalu di aduk
-Ditirtrasi kembali sampai lar berwarna biru hilang
-Dilihat hasil yg didapat.
Sampel 2:
-Ditambahkan larutan blanko 5 ml di+ lar iodium lalu di+ 2ml nat karbonat
-Ditutup dngn aluminium foil dan diletakkan ditempat yang gelap selama 6 menit
-Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
-Ditambahkan 1 ml lar kanji lalu diaduk sampai berwarna biru Setelah itu dititrasi kembali sampai larutan yg awalnya biru akan hilang
-Dihat hasil yg didapat dan diamati pentiter yg dipakai selama titrasi
Hasil yang di dapat :
Volume titrasi 1 = 0.5 ml Volume
titrasi 2 = 0.7ml
Sampel blanko V titrasi : 0.5ml
Pereaksi yg digunakan adalah:
- Pereaksi iodium 0.1 N dalam 50ml aquadest
-Pelarut nat kabronat 14,3%
-Hcl 8 N dalam 50ml aquadest
-Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150ml aquadest
-Kanji 500mg dalam 100ml aquadest
Nama: Sarah Fazira Basalamah
NIM: 191501195
Kelompok/Hari: 2/Selasa
Kelas: 3-D
Kesimpulan
Penentuan Kadar Glukosa
Prinsip: Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat
Sampel yang digunakan:
- larutan glukosa 20 ml + 10 ml aquadest
- larutan blanko (10 ml aquadest)
Pereaksi yang digunakan:
- larutan iodium 0,1 N dalam 50 ml aquadest
- larutan natrium karbonat 14,3%
- HCl 8 N dalam 50 ml aquadest
- Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquadest
- Larutan kanji 500 mg dalam 100 ml aquadest
Untuk sampel pertama, ditambahkan 5 ml larutan iodium, ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat, ditutup Erlenmeyer dengan aluminium foil dan didiamkan di tempat gelap selama 6 menit, setelah 6 menit ditambahkan HCl dan dititrasi sampai berwarna kuning lemah, ditambahkan 1 ml larutan kanji lalu diaduk kemudian dititrasi Kembali sampel dan dilihat hasil yang didapat.
Dilakukan cara yang sama untuk sampel kedua kemudian diamati pentiter yang dipakai selama titrasi.
Hasil yang didapat untuk volume pertama yaitu, 0,5 ml dan volume kedua 0,7 ml sedangkan volume blanko 0,5 ml
Rizky Azizah Siregar
191501019
Penetapan kadar glukosa
Glukosa adalah salah satu gula monosakarida dan salah satu karbohidrat penting yang biasa digunakan sebagai sumber tenaga bagi tumbuhan dan hewan. Juga merupakan salah satu hasil utama fotosintesis. Glukosa termasuk ke dalam gula pereduksi karena memiliki -OH bebas. Reaksi penentuan dengan reaksi titrasi Iodimetri dan Iodometri.
Prinsip
Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus
OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor
lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam
glukonat.
Sampel :
larutan glukosa 20 mg ditambah 10 ml aquades
Blanko 10 ml aquades
Pereaksi :
Pereaksi iodium 0,1 N dalam 50 ml aquades
Pelarut natrium karbonat 14,3 %
HCl 8N dalam 50 ml aquades
Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquades
Kanji sebanyak 500 mg dalam 100 ml aquades
Prosedur
Sampel 1
- ditambahkan 5 ml larutan iodium
pada sampel pertama
- ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat
- ditutup erlenmeyer dengan alluminium foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit
- ditambahkan HCl dan dititrasi sampai berwarna kuning lemah
- ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml
- diaduk
- dititrasi kembali hingga warna biru hilang
- dilihat hasil yang didapat
Sampel 2 ( blanko)
- ditambahkan 5 ml larutan iodium
- ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat
- ditutup dengan alluminium foil dan diletakkan ditempat yang gelap selama 6 menit
- ditambahkan HCl dan dititrasi hingga kuning lemah
- ditambahkan 1 ml larutan kanji dan diaduk hingga berwarna biru
- dititrasi kembali hingga bening
Hasil yang diperoleh adalah
volume titrasi pertama : 0,5 ml
volume titrasi kedua : 0,7 ml
Volume titrasi blanko. : 0,7 ml
Nama : Wan Fadilla
NIM : 191501095
Hari : Kamis
Kelompok : 5
-
Penentuan Kadar Glukosa
Prinsip : Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat
Sampel : Glukosa dan Lar.Blanko
Pereaksi :
-iodium 0,1 N dalam 50 ml akuades
-natrium karbonat 14,3%
-hcl 8 N dalam 50 ml akuades
-Na2S2O3 0,1 N dalam 150 ml akuades
-larutan kanji 150 mg dalam 100 ml akuades
Prosedur :
1. Glukosa 20 mg + Akuades 10 ml
-ditambahkan 5 ml lar.iodium
-ditambahkan 2 ml lar.natrium karbonat
-ditutup dengan aluminium foil
-diletakkan pada tempat yang gelap selama 6 menit
-ditambahkan hcl
-dititrasi hingga warna kuning lemah
-ditambahkan 1 ml lar.kanji
-dihomogenkan
-dilanjutkan titrasi hingga warna biru hilang
-dihentikan titrasi
-diamati volume yang terpakai
2. Larutan Blanko : Akuades 10 ml
-ditambahkan 5 ml larutan iodium
-ditambahkan 2 ml lar.natrium karbonat
-ditutup dengan aluminium foil
-diletakkan pada tempat yang gelap selama 6 menit
-ditambahkan hcl
-dititrasi hingga warna kuning lemah
-ditambahkan 1 ml lar.kanji
-dihomogenkan
-dilanjutkan titrasi hingga warna biru hilang
-dihentikan titrasi
-diamati volume yang terpakai
Hasil :
1. Glukosa
(V1 : 0,5 ml ; V2 : 0,7 ml)
2. Blanko
(Vb : 0,5 ml)
Nama: Mulyadi Damaris Zebua
NIM: 191501104
Hari: Kamis
"PENETAPAN KADAR GLUKOSA"
Prinsip: Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat
Sampel:
- Larutan glukosa 20 mg dalam 10 ml akuades
- Larutan blanko berisi 10 ml akuades
Pereaksi:
- iodium 0,1 N dalam 50 ml aquades,
- pelarut Na2CO3 14,3%
- HCl 8N dalam 50 ml aquades
- Na2SO3 o,1 N dalam 150 ml aquades
- kanji 500 mg dalam 100 ml akuades
Prosedur:
- Pada sampel larutan glukosa ditambahkan 5 ml larutan iodium, selanjutnya ditambahkan 2 ml larutan Na2CO3. Ditutup erlenmeyer dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit. Setelah 6 menit ditambahkan HCl, kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah, ditambahkan larutan kanji 1 ml, diaduk sampai berwarna biru, kemudian dititrasi hingga warna biru hilang, diamati hasil yang didapat
- Pada sampel larutan blanko ditambahkan 5 ml larutan iodium, selanjutnya ditambahkan 2 ml larutan Na2CO3. Ditutup erlenmeyer dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit. Setelah 6 menit ditambahkan HCl, kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah, ditambahkan larutan kanji 1 ml, diaduk sampai berwarna biru, kemudian dititrasi hingga warna biru hilang, diamati hasil yg didapat
- Diamati pentiter yg terpakai selama titrasi
Hasil:
- Sampel glukosa : Vt1 = 0,5 ml; Vt2 = 0,7 ml
- Sampel blanko: Vt = 0,5 ml
Catatan:
- Glukosa merupakan gula pereduksi
- Reaksi menggunakan indikator kanji, dititrasi dengan larutan iodium, dan diamati perubahan warnanya
- Titrasi blanko dilakukan agar dapat digunakan dalam menghitung kadar sampel glukosa (selisih jumlah ml titrasi blanko dan sampel)
- Hasil yang diamati berupa volume titrasi, digunakan untuk menghitung kadar glukosa
Nama : Muhammad Faiz Bin Abdul Salam
Nim :191501183
Kel/hari : 1/Selasa
Penentuan kadar glukosa dilakukan dengan titrasi iodometri dgn menggunakan sampel glukosa dan sample blanko akuades.
prosedur adalah sampel ditambah 5ml larutan iodium dan ditambah 2ml larutan Na karbonat. Terus erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletak ditempat gelap selama 6 menit. setelah 6 menit, ditambah Hcl dan ditittrasi sampai warna menjadi kuning lemah. Ditambah larutan kanji sebanhak 1ml lalubdiadul smpai menjadi biru. Dititrasi kembali smpai warna biru hilang dan dilihat hasil yg didapat. Dibuat prosedur yg sama utk sample blanko. Diamati pentiter yg dipakai selama titrasi.
Pereaksi yg digunakan adalah :
1. iodium 0,1N dlm 50ml akuades
2. pelarut Na karbonat 14,3%
3. Hcl 8N dlm 50ml akuades
4.Na2S2O3 0,1N dlm 150ml akuades
5. Kanji 500mg dlm 100ml akuades
Nama: Dewiyanti Putri Nst
NIM: 191501189
Penentuan kadar glukosa
Prinsip:
Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
glukosa merupakan gula produksi reduktor lemah
indikator kanji
hasil volume titrasi
Sampel yang digunakan pada percobaan ini yaitu
sampel 1:
larutan glukosa sebanyak 20 mg ditambah dengan 10 ml aquadest.
sampel 2: yaitu larutan blanko yang berisi 10 ml aquadest.
Prosedur percobaan:
PADA SAMPEL PERTAMA
1. pada sampel pertama ditambahkan 5 ml larutan iodin selanjutnya
2.ditambahkan 2 ml larutan Natrium karbonat kemudian Erlenmeyer ditutup dengan
aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama setelah 6 menit
3.ditambahkan HCL kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
4. ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml lalu diaduk kemudian dititrasi kembali
sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang.
5. dilihat hasil yang di dapat.
PADA SAMPEL KEDUA
1.larutan blanko ditambahkan 5 ml larutan iodium lalu
2.ditambahkan 2 ML Natrium karbonat ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama dan setelah 6 menit
3.ditambahkan dengan HCL kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah ditambahkan 1 ml Larutan Kanji kemudian diaduk sampai berwarna biru.
4.dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang.
5.dilihat hasil yang didapatkan. diamati pentiter yang terpakai selama titrasi
Hasil:
praktikum yang didapatkan pada sampel glukosa :
volume titrasi pertama adalah 0,5 ml dan pada volume titrasi kedua adalah 0,7 ml sedangkan pada sampel blanko volume titrasi sebanyak 0,5 ml
Pereaksi yang kita gunakan
1.iodium 0,1 N dalam 50 ml aquades
2.larutan Natrium karbonat sebesar 14,3%
3. HCL 8N dalam 50 ml aquades
4. Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquades
5. Kanji sebanyak 500 mg dalam 100 ml aquades .
Nama : khalisa Amalia Putri
Nim : 191501172
Hari/kelompok : Selasa/06
Kelas : 3D
Penentuan Kadar Glukosa
Sampelnya glukosa
- Prinsip praktikum hari ini ialah glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus Oh bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
Sampel dan bahan yang digunakan pada percobaan ini dapat dilihat sebagai berikut sampel yang digunakan pada percobaan ini yaitu:
1. larutan glukosa sebanyak 20 mg ditambah dengan 10 mili aquades
2. larutan blanko yang berisi 10 mili aquades,
- pada sampel pertama ditambahkan 5 ml larutan iodium. Selanjutnya ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat,
kemudian erlenmery ditutup dengan aluminium foil dan ditetapkan ditempat yg gelap selama 6 menit. Setelah 6 menit ditambahkan HCL kemudian dititrasi sampai bewarna kuning lemah.
Ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml,lalu diaduk.
Kemudian dititrasi kembali sampai larutan awalnya bewarna biru akan menghilang. Dilihat hasil yang didapat.
- Sampel kedua larutan blanko ditambahkan 5 ml larutan iodium
Lalu ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat
Ditutup dengan aluminuium foil dan diletakkan ditempat yg gelap selama 6 menit.
Setelah 6 menit, ditambahkan dengan HCL kemudian dititrasi sampai bewarna kuning lemah.
Ditambahkan 1 ml larutan kanji, kemudian diaduk sampai bewarna biru
Setelah itu dititrasi kembali sampai larutan yg awalnya bewarna biru akan hilang
Dilihat hasil yg didapatkan
Diamati pentiter yg terpakai selama titrasi.
Hasil praktikum yg didapatkan pada sampel glukosa : volume titrasi pertama adalah 0,5 ml dan pada volume titrasi kedua adalah 0,7 ml.
Sedangkan pada sampel blanko : volume titrasi sebanyak 0,5 ml
Reaksi yang kita digunakan pertama pereaksi iodium 0,1 N dalam 50 ml aquades
Kedua pelarut natrium karbonat sebesar 14,3%
Ketiga HCL 8 N dalam 50 ml aquades
Keempat Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquades
Kanji sebanyak 500 mg dalam 100 ml aquades.
Nama : Carlos Nofanolo Lase
NIM : 191501069
Kelas : 3B
Kelompok/Hari : 6/Kamis
Penentuan Kadar Glukosa
Prinsip: Pada percobaan kali ini dilakukan untuk menentukan kadar glukosa dimana Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
Bahan :
Sampel:
- larutan glukosa 20 mg yang ditambahkan 10ml akuades
- larutan blanko berupa 10 ml akuades
Pereaksi:
- Pereaksi iodium 0,1 N dalam 50 ml akuades
- Pelarut natrium karbonat 14,3%
- HCl 8N dalam 50 ml akuades
- Larutan natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml akuades
- Kanji 500 mg dalam 100 ml akuades
Prosedur percobaan :
Sampel pertama
- Sampel pertama ditambahkan 5 ml larutan iodium.
- Ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat.
- Ditutup erlenmeyer dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit.
- Ditambahkan HCl encer.
- Dititrasi dengan natrium tiosulfat hingga warna berubah menjadi kuning lemah.
- Ditambahkan 1 ml larutan kanji lalu diaduk sampai biru.
- Dititrasi kembali hingga warna biru hilang dan larutan menjadi bening.
- Dilihat hasil yang didapatkan,
dilihat dan dicatat volume pentiter yang dipakai setelah titrasi.
Sampel kedua
- Sampel kedua ditambahkan 5 ml larutan iodium.
- Ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat.
- Ditutup erlenmeyer dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit.
- Ditambahkan HCl encer.
- Dititrasi dengan natrium tiosulfat hingga warna berubah menjadi kuning lemah.
- Ditambahkan 1 ml larutan kanji lalu diaduk sampai biru.
- Dititrasi kembali sampai warna biru hilang dan larutan menjadi bening.
- Dilihat hasil yang didapatkan,
dilihat dan dicatat volume pentiter yang dipakai setelah titrasi.
Hasil Percobaan :
- Volume titrasi 1 pada sampel glukosa: 0,5 ml
- Volume titrasi 2 pada sampel glukosa: 0,7 ml
- Volume titrasi pada larutan blanko: 0,5 ml
Nama : revelyn
Nim : 191501147
Kelas : 3C
Kelompok/hari : 6/rabu
Prinsip
Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lema dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat
Sampel :
- Sampel : larutan glukosa (20 mg glukosa + 10 ml akuades
- Larutan blanko (10 ml akuades)
Prosedur
1. Sampel pertama
Ditambahkan 5 ml larutan iodium
Ditambahkan 2 ml larutan karbonat
Ditutup erlenmeyer dengan aluminium foil disimpan di tempat gelap dibiarkan selama 6 menit
Ditambahkan HCl
Dititrasi sampai larutan berwarna kuning lemah
Ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml lalu diaduk (larutan berwarna bru tua)
Dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru hilang
Dilihat hasil yang didapatkan (volume titrasi pertama : 0.5 ml dan volume titrasi kedua :0.7 ml)
2. Larutan blanko
Ditambahkan 5 ml larutan iodium
Ditambahkan 2 ml natrium karbonat
Ditutup dengan aluminium foil disimpan ditempat gelap selama 6 menit
Dititrasi sampai larutan berwarna kuning lemah
Ditambahkan 1 ml larutan kanji lalu diaduk (larutan berwarna biru tua)
Dititrasi kembali sampai larutan yang berwarna biru menjadi tidak berwarna
Dilihat hasil yang didapatkan, diamati pentiter yang terpakai (volume titrasi : 0.5 ml)
Pereaksi
Iodium 0.1 N dalam 50 ml akuades
Natrium karbonat 14.3%
Hcl 8 N dalam 50 ml akuades
Natrium tiosulfat 0.1 N dalam 150 ml akuades
Kanji 500 mg dalam 100 ml akuades
Nama : Syifa Ul Humaira
NIM : 191501126
Kelompok : 6
Hari : Rabu
Kelas : C
Penentuan kadar glukosa
Prinsipnya adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat di oksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
Sampel 1: 20 mg larutan glukosa ditambah 10 ml akuades
Sampel 2 : larutan blanko berisi 10 ml akuades
Bahan :aquades, kanji 500 mg dalam 100 ml aquades , iodium 0,1N (dalam 50 ml aquades) , pelarut natrium karbonat 14,3%, HCl 8N dalam 50 ml aquades, glukosa dan natrium tiosulfat 0,1 N dlm 150 ml aquades
.
Prosedur:
Titrasi Iodometri :
- Sampel 1 ditambah 5 ml larutan iodium
- Ditambah 2 ml larutan Natrium Karbonat
- Erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit
- Setelah 6 menit ditambah HCl encer dan Dititrasi dengan Natriun tiosulfat sampai berwarna kuning lemah
- Ditambah larutan kanji sebanyak 1ml lalu diaduk
- Dititrasi kembali sampai warna biru pada larutan hilang.
- Dilihat hasil yang didapatkan
- Diamati volume pentiter yang terpakai selama titrasi
Titrasi Blanko :
- Sampel 2 ditambah 5 ml larutan iodium
- Ditambah 2 ml larutan Natrium Karbonat
- Erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit
- Setelah 6 menit ditambah HCl encer dan Dititrasi dengan Natriun tiosulfat sampai berwarna kuning lemah
- Ditambah larutan kanji sebanyak 1ml lalu diaduk
- Dititrasi kembali sampai warna biru pada larutan hilang
- Dilihat hasil yang didapatkan.
- Diamati volume pentiter yang terpakai selama titrasi
Hasil:
• Sampel glukosa:
- volume 1 : 0,5ml
- volume 2 : 0,7ml
• Sampel blanko :
- volume : 0,5ml
Nama: Patricia
NIM: 191501171
Kelompok/ Hari: 5/Selasa
Kelas: D
Penentuan kadar glukosa
-Prinsip: Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus -OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
-Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah:
Sampel: larutan glukosa 20 mg yang ditambahkan 10ml akuades dan larutan blanko berupa 10 ml akuades.
Pereaksi yang digunakan:
Pereaksi iodium 0,1 N dalam 50 ml akuades
Pelarut natrium karbonat 14,3%
HCl 8N dalam 50 ml akuades.
Larutan natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml akuades.
Kanji 500 mg dalam 100 ml akuades
-Prosedur percobaan yaitu:
Sampel ditambahkan 5 ml larutan iodium. Ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat. Ditutup erlenmeyer dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit. Ditambahkan HCl encer. Dtitrasi dengan natrium tiosulfat hingga warna berubah menjadi kuning lemah. Ditambahkan 1 ml larutan kanji lalu diaduk sampai biru. Dititrasi kembali hingga warna biru hilang dan larutan menjadi bening. Dilihat hasil yang didapatkan, dilihat dan dicatat volume pentiter yang dipakai setelah titrasi.
Prosedur diatas dilakukan baik pada larutan glukosa dan larutan blanko.
- Hasil:
Volume titrasi 1 pada sampel glukosa: 0,5 ml.
Volume titrasi 2 pada sampel glukosa: 0,7 ml.
Volume titrasi pada larutan blanko: 0,5 ml.
Nama : Daniel Rinaldi Tambunan
nim : 181501204
Kel : 3/Selasa
Penentuan kadar glukosa
sampel
glukosa
prinsip
glukosa : glukosa adalah, gula pereduksi karena merupakan monosakarida
yang memiliki gugus Oh bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis
dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah Dan kemudian dapat
dioksidasi Oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
Sampel
yang digunakan pada percobaan ini yaitu
sampel 1:
larutan glukosa sebanyak 20 mg ditambah dengan 10 ml aquadest.
sampel 2
: yaitu larutan blanko yang berisi 10 ml aquadest.
percobaan
:
PADA
SAMPEL PERTAMA
1. pada
sampel pertama ditambahkan 5 ml larutan iodin selanjutnya
2.ditambahkan
2 ml larutan Natrium karbonat kemudian Erlenmeyer ditutup dengan
aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama setelah 6 menit
3.ditambahkan
HCL kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
4.
ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml lalu diaduk kemudian dititrasi kembali
sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang.
5.
dilihat hasil yang di dapat.
PADA
SAMPEL KEDUA
1.larutan
blanko ditambahkan 5 ml larutan iodium lalu
2.ditambahkan
2 ML Natrium karbonat ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat
yang gelap selama dan setelah 6 menit
3.ditambahkan
dengan HCL kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah ditambahkan 1
ml Larutan Kanji kemudian diaduk sampai berwarna biru.
4.dititrasi
kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang.
5.dilihat
hasil yang didapatkan.
diamati
pentiter yang terpakai selama titrasi
hasil
praktikum yang didapatkan pada sampel glukosa :
volume
titrasi pertama adalah 0,5 ml dan pada volume titrasi kedua adalah 0,7 ml
sedangkan pada sampel blanko volume titrasi sebanyak 0,5 ml
pereaksi
yang kita gunakan
1.iodium
0,1 N dalam 50 ml aquades
2.larutan
Natrium karbonat sebesar 14,3%
3. HCL 8N
dalam 50 ml aquades
4.
Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquades
5. Kanji sebanyak 500 mg dalam 100 ml aquades
Nama: Wira Arianti Pasaribu
NIM: 191501169
Kelompok/Hari: 4/Selasa
Kelas: 3-D
Kesimpulan
Penentuan Kadar Glukosa
Prinsip: Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat
Sampel yang digunakan:
- larutan glukosa 20 ml + 10 ml aquadest
- larutan blanko (10 ml aquadest)
Pereaksi yang digunakan:
- larutan iodium 0,1 N dalam 50 ml aquadest
- larutan natrium karbonat 14,3%
- HCl 8 N dalam 50 ml aquadest
- Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquadest
- Larutan kanji 500 mg dalam 100 ml aquadest
Untuk sampel pertama, ditambahkan 5 ml larutan iodium, ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat, ditutup Erlenmeyer dengan aluminium foil dan didiamkan di tempat gelap selama 6 menit, setelah 6 menit ditambahkan HCl dan dititrasi sampai berwarna kuning lemah, ditambahkan 1 ml larutan kanji lalu diaduk kemudian dititrasi Kembali sampel dan dilihat hasil yang didapat.
Dilakukan cara yang sama untuk sampel kedua kemudian diamati pentiter yang dipakai selama titrasi.
Hasil yang didapat untuk volume pertama yaitu, 0,5 ml dan volume kedua 0,7 ml sedangkan volume blanko 0,5 ml
Nama: Kiyaniwa Sabatini Br. Siahaan
NIM: 191501008
Kelompok/Hari: 6/Jumat
Review:
Prinsip percobaan: glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium untuk membentuk asam glukonat.
Sampel: glukosa sebagai pereduksi
Pereaksi: iodium 0.1 N dalam 10 mL aquadest, larutan Natrium Karbonat 14.3%, HCl 8 N dalam 50 mL aquadest, Natrium Tiosulfat 0.1 N dalam 150 mL aquadest, dan larutan kanji yang dibuat dengan 500 mg amilum dalam 100 mL aquadest.
- Sampel pertama yaitu larutan glukosa 20 mg ditambah 10 mL aquadest.
Pada sampel yang pertama, ditambahkan 5 mL larutan iodium dan kemudian ditambahkan 2 mL larutan natrium karbonat. Setelah itu ditutup erlenmeyer berisi larutan menggunakan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama 6 menit. Setelah itu larutan ditambahkan dengan HCl encer dan dititrasi sampai berwarna kuning lemah. Ditambahkan larutan kanji 1 mL dan dihomogenkan dengan cara diaduk. Dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru menjadi tidak berwarna atau warna hilang.
- Sampel kedua yaitu larutan blanko ditambah 10 mL aquadest.
Larutan sampel ditambahkan 5 mL larutan iodium dan 2 mL Natrium Karbonat dan ditutup menggunakan aluminium foil. Diletakkan sampel di tempat gelap selama kurang lebih 6 menit. Setelah itu ditambah dengan HCl encer dan dititrasi sampai berwarna kuning lemah. Ditambahkan dengan larutan kanji, dihomogenkan dengan cara diaduk sampai menjadi berwarna biru. Dititrasi kembali sampai larutan biru menjadi tidak berwarna atau warnanya hilang. Diamati volume pentiter yang terpakai.
Nama : Tanezsia Kokita
Nim : 191501150
Hari/Kelompok : Rabu/7
Review:
Judul Praktikum : Penentuan kadar glukosa
Prinsip dari percobaan ini adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi gula alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor dan kemudian dapat dioksidasikan oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat
Sampel yang digunakan pada percobaan ini yaitu 25mg glukosa dalam 10 ml aquades dan blanko yaitu 10 mL akuades.
Bahan pereaksi yang digunakan yaitu aquades ,kanji glukosa ,blanko, iodium, Natrium karbonat asam klorida ,natrium tiosulfat. Alat yang digunakan beaker gelas ,Erlenmeyer , gelas ukur, pipet tetes aluminium foil ,corong pisah, batang pengaduk ,serbet ,klem dan statif ,serta buret.
Prosedur pada sampel pertama :
larutan gula 20 mg dengan 10 mL aquades yang pertama
- ditambahkan 5 mL larutan iodium ,
- ditambahkan 2 mL larutan Natrium karbonat kemudian ditutup erlemenmeyer dengan aluminium foil dan ditempatkan ditempat gelap selama 6 menit setelah 6 menit
- ditambahkan HCL kemudian dititrasi sampai warna kuning lama kemudian
- ditambahkan larutan kanji sebanyak 1mL lalu diaduk kemudian dititrasi kembali sehingga warna biru hilang (TAT).
Prosedur pada sampel kedua :
larutan blanko yang berisi 10 mL aquades
- ditambahkan 5 mL larutan iodium kemudian
- ditambahkan 2 mL Natrium karbonat kemudian elemen ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit setelah 6 menit ditambah HCL kemudian dititrasi sampai warna kuning lama kemudian
- ditambahkan larutan kanji 1 mL lalu diaduk kemudian dititrasi kembali sehingga warna biru hilang diamati jumlah pentiter yang dipakai selama titrasi pentiiter di sini menggunakan natrium tiosulfat.
Didapatkan hasil volume titrasi :
1. pada sampel ke-1 yaitu volume titrasi pertama 0,5 mL dan volume titrasi kedua itu 0,7 mL
2. pada blangko yaitu 0,5 mL
Nama : Mario Wahyu Bonatua Sagala
NIM : 191501177
Kelompok : 7
Judul : Penentuan kadar glukosa sampel glukosa
Prinsip : glukosa adalah, gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus Oh bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah Dan kemudian dapat dioksidasi Oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
Sampel yang digunakan pada percobaan ini yaitu :
✓ sampel 1: larutan glukosa sebanyak 20 mg ditambah dengan 10 ml aquadest.
✓ sampel 2: yaitu larutan blanko yang berisi 10 ml aquadest.
Prosedur percobaan :
Sampel 1
1. pada sampel pertama ditambahkan 5 ml larutan iodin selanjutnya
2.ditambahkan 2 ml larutan Natrium karbonat kemudian Erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama setelah 6 menit
3.ditambahkan
HCL kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
4.ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml lalu diaduk kemudian dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang.
5. dilihat hasil yang di dapat.
Sampel 2
1.larutan blanko ditambahkan 5 ml larutan iodium lalu
2.ditambahkan 2 ML Natrium karbonat ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama dan setelah 6 menit
3.ditambahkan dengan HCL kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah ditambahkan 1 ml Larutan Kanji kemudian diaduk sampai berwarna biru.
4.dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang.
5.dilihat hasil yang didapatkan.
6. diamati pentiter yang terpakai selama titrasi
Adapun hasil yang didapatkan :
✓ pada sampel glukosa :
volume titrasi pertama adalah 0,5 ml
Volume titrasi kedua adalah 0,7 ml
✓ pada sampel blanko volume titrasi sebanyak 0,5 ml
pereaksi yang kita gunakan pada percobaan ini, yaitu:
1.iodium 0,1 N dalam 50 ml aquades
2.larutan Natrium karbonat sebesar 14,3%
3. HCL 8 N dalam 50 ml aquades
4. Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquades
5. Kanji sebanyak 500 mg dalam 100 ml aquades
Nama : Elizabeth
NIM : 191501086
Kelas : 3B
Kelompok/Hari : 5/Kamis
-Penentuan Kadar Glukosa-
• Sampel : glukosa
• Prinsip : glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus oh bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat di oksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
• Bahan : sampel (glukosa) , akuadest , indikator (kanji) , iodium , na karbonat , HCl , blanko , na tiosulfat
• Pereaksi yang di gunakan :
- (pereaksi) Iodium 0.1 N dalam 50 ml akuadest
- (pelarut) na karbonat 14.3%
- HCl 8N dalam 50 ml akuadest
- Na tiosulfat 0.1N dalam 150 ml akuadest
- kanji 500mg dalam 100ml akuadest.
• Sampel pertama : 20mL larutan glukosa ditambah 10 mL akuades
Prosedur :
- Ditambahkan 5mL larutan iodium
- Ditambahkan 2 mL larutan natrium karbonat
- Ditutup erlenmeyer dengan aluminium foil dan dibiarkan di tempat gelap selama 6 menit.
- Ditambahkan HCl pada Larutan sampel kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah.
- Ditambahkan 1mL larutan kanji dan diaduk hingga larutan berwarna biru - Dilanjutkan titrasi hingga warna biru hilang
- Dicatat volume titrasi yang didapatkan, yaitu 0,5 mL
• Sampel kedua : larutan blanko yg berisi 10mL akuades
Prosedur :
- Ditambahkan 5mL larutan iodium
- Ditambahkan 2mL larutan natrium karbonat
- Ditutup Erlenmeyer dengan aluminium foil dan dibiarkan di tempat gelap selama 6 menit.
- Ditambahkan HCl pada Larutan sampel kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah.
- Ditambah 1mL larutan kanji dan diaduk hingga larutan berwarna biru
- Dilanjutkan titrasi hingga warna biru hilang.
- Dicatat volume titrasi yang didapatkan, yaitu 0,7 mL
Nama: Alvin Brian Tafaeri Zega
NIM: 191501082
Hari: Kamis
Kelompok: 3
Judul praktikum pada hari ini adalah penetapan Kadar Glukosa
Prinsip
Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lema dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
- Sampel : larutan glukosa (20 mg glukosa + 10 ml akuades
- Larutan blanko (10 ml akuades)
Prosedur
1. Sampel pertama
- Ditambahkan 5 ml larutan iodium
- Ditambahkan 2 ml larutan karbonat
- Ditutup erlenmeyer dengan aluminium foil disimpan di tempat gelap dibiarkan selama 6 menit
- Ditambahkan HCl
- Dititrasi sampai larutan berwarna kuning lemah
- Ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml lalu diaduk (larutan berwarna bru tua)
- Dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru hilang
- Dilihat hasil yang didapatkan (Vt1 : 0.5 ml dan Vt2 :0.7 ml)
2. Larutan blanko
- Ditambahkan 5 ml larutan iodium
- Ditambahkan 2 ml natrium karbonat
- Ditutup dengan aluminium foil disimpan ditempat gelap selama 6 menit
- Dititrasi sampai larutan berwarna kuning lemah
- Ditambahkan 1 ml larutan kanji lalu diaduk (larutan berwarna biru tua)
- Dititrasi kembali sampai larutan yang berwarna biru menjadi tidak berwarna
- Dilihat hasil yang didapatkan, diamati pentiter yang terpakai (Vtitrasi : 0.5 ml)
Pereaksi
- Iodium 0.1 N dalam 50 ml akuades
- Natrium karbonat 14.3%
- Hcl 8 N dalam 50 ml akuades
- Natrium tiosulfat 0.1 N dalam 150 ml akuades
- Kanji 500 mg dalam 100 ml akuades
Nama : Jadine Corisa
NIM : 191501146
Kelompok/ Hari : 5/ Rabu
Kelas : 3-C
PENENTUAN KADAR GLUKOSA
Prinsip:
Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
Bahan :
Sampel:
- larutan glukosa 20 mg yang ditambahkan 10ml akuades
- larutan blanko berupa 10 ml akuades
Pereaksi:
- Pereaksi iodium 0,1 N dalam 50 ml akuades
- Pelarut natrium karbonat 14,3%
- HCl 8N dalam 50 ml akuades
- Larutan natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml akuades
- Kanji 500 mg dalam 100 ml akuades
Prosedur percobaan :
Sampel 1
- Sampel pertama ditambahkan 5 ml larutan iodium.
- Ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat.
- Ditutup erlenmeyer dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit.
- Ditambahkan HCl encer.
- Dititrasi dengan natrium tiosulfat hingga warna berubah menjadi kuning lemah.
- Ditambahkan 1 ml larutan kanji lalu diaduk sampai biru.
- Dititrasi kembali hingga warna biru hilang dan larutan menjadi bening.
- Dilihat hasil yang didapatkan,
dilihat dan dicatat volume pentiter yang dipakai setelah titrasi.
Sampel 2
- Sampel kedua ditambahkan 5 ml larutan iodium.
- Ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat.
- Ditutup erlenmeyer dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit.
- Ditambahkan HCl encer.
- Dititrasi dengan natrium tiosulfat hingga warna berubah menjadi kuning lemah.
- Ditambahkan 1 ml larutan kanji lalu diaduk sampai biru.
- Dititrasi kembali sampai warna biru hilang dan larutan menjadi bening.
- Dilihat hasil yang didapatkan,
dilihat dan dicatat volume pentiter yang dipakai setelah titrasi.
Hasil Percobaan :
- Volume titrasi 1 pada sampel glukosa: 0,5 ml
- Volume titrasi 2 pada sampel glukosa: 0,7 ml
- Volume titrasi pada larutan blanko: 0,5 ml
Nama : Azanatasya Br Sihaloho
NIM : 191501002
Hari : Jumat
Kelompok : 1
Glukosa merupakan gula pereduksi karena merupakan monosakarida dengan gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sehingga reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
Pada percobaan kali ini, Sampel 1 : Larutan glukosa 20mg + 10ml akuades dan sampel 2 : larutan blanko 10ml akuades.
Pereaksi:
1. Larutan iodium 0,1 N dalam 50 mL akuades
2. Larutan Na karbonat 14,3%
3. Larutan HCl 8 N dalam 50 mL akuades
4. Larutan Na tiosulfat 0,1 N dalam 150 mL akuades
5. Larutan Kanji 500 mg dalam 100 mL akuades
Titik akhir titrasi ini ditandai dengan hilangnya warna biru pada larutan
Hasil praktikum
sampel glukosa:
V1 = 0.5 ml
V2 = 0.7 ml
Sampel blanko
V = 0.5 ml
Nama : Meuthia Rizka Amana
NIM : 191501065
Kelas : III B
Hari/Kelompok : KAMIS / 4
Glukosa adalah gula pereduksi dengan gugus aldehid sebagai redukror lemah. Glukosa merupakan monosakarida yang punya gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis
Penentuan kadar glukosa menggunakan titrasi iodometri, memanfaatkan sifat pereduksi dari glukosa sehingga titik akhir titrasi ditandai hilangnya warna biru pada larutan.
Sampel :
Sampel 1: lar. glukosa 20ml di + 10 ml akuades
Sampel 2 :lar blanko berisi 10 ml akuades
Bahan :
aqua, kanji 500 mg dlm 100 ml aquades , iodium 0,1N dlm 50 ML aquades , pelarut natrium karbonat 14,3%, HCl 8 N dlm 50 ml aquades, volume blanko, glukosa dan natrium tiosulfat 0,1N dlm 150 ml aquades
Pereaksi yg digunakan adalah:
- Pereaksi iodium 0.1 N dalam 50ml aquadest
-Pelarut nat kabronat 14,3%
-Hcl 8 N dalam 50ml aquadest
-Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150ml aquadest
-Kanji 500mg dalam 100ml aquadest
Prosedur:
Sampel 1:
-Ditambahkan 5 ml larutan iodium
-Ditambahkan 2 ml lar. Nat. karbonat tutup erlemeyer dengan aluminium foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit
-Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
-Ditambahkan lar kanji sebanyak 1 ml lalu di aduk
-Ditirtrasi kembali sampai lar berwarna biru hilang
-Dilihat hasil yg didapat.
Sampel 2:
-Ditambahkan larutan blanko 5 ml di+ lar iodium lalu di+ 2ml nat karbonat
-Ditutup dngn aluminium foil dan diletakkan ditempat yang gelap selama 6 menit
-Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
-Ditambahkan 1 ml lar kanji lalu diaduk sampai berwarna biru Setelah itu dititrasi kembali sampai larutan yg awalnya biru akan hilang
-Dihat hasil yg didapat dan diamati pentiter yg dipakai selama titrasi
Hasil akhir titrasi iodometri :
Volume titrasi 1 = 0.5 ml Volume
Volume titrasi 2 = 0.7ml
Sampel blanko V titrasi : 0.5ml
Nama : Johanna F. L. Siahaan
NIM : 191501165
Kelas : D
Kel/Hari : 3/Selasa
Review Praktikum :
PENENTUAN KADAR GLUKOSA
Sampel : glukosa
Prinsip : menggunakan gula pereduksi dan dilakukan pada reduktor lemah sehingga dapat ditentukan kadar glukosa nya
Indikator : kanji dititrasi dengan larutan Iodium 0,1N.
Diamati perubahan warna saat dilakukan titrasi.
Hasil dari percobaan : yaitu volume titrasi dengan mendapatkan hasil itu dapat menentukan kadar glukosa. Sebelumnya telah dilakukan titrasi blanko sehingga selisih ml titrasi blanko dan sampel dapat kita hitung kadar glukosa nya.
Prinsip Percobaan
Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
Sampel:
lar glukosa 20mg + 10 ml aquades
lar blanko 10 ml aquades
Prosedur Percobaan
Sampel 1:
-Ditambahkan 5ml larutan iodium
-Ditambahkan 2ml lar nat karbonat
-ditutup erlemeyer dengan menggunakan al foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit
-Ditambahkan hcl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
-Ditambahkan lar kanji sebanyak 1ml lalu di aduk
-Ditirtrasi kembali sampai lar hang awalnya berwarna biru akan hilang
-Dilihat hasil yg didapat.
Sampel kedua:
-Larutan blanko ditambahkan 5ml lar iodium lalu ditambahkan 2ml nat karbonat
-Ditutup dngan aluminium foil dan diletakkan ditempat yang gelap selama 6 menit
-Ditambahkan hcl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
-Ditambahkan 1ml lar kanji kemudian diaduk sampai berwarna biru
-Setelah itu dititrasi kembali sampai larutan yg awalnya biru akan hilang
-Dihat hasil yg didapat dan
-diamati pentiter yg dipakai selama titrasi
hasil:
Hasil praktikum yg didapatkan pada sampel glukosa :
volume titrasi pertama= 0.5 ml
volume titrasi kedua= 0.7ml
Sampel blanko
V titrasi: 0.5ml
Pereaksi yg digunakan adalah:
-pereaksi iodium 0.1 N dalam 50ml aquadest
-pelarut nat kabronat 14,3%
-HCl 8 N dalam 50ml aquadest
-Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150ml aquadest
-Kanji 500 mg dalam 100 ml aquadest
Nama:Tiara ranti seruni
Nim: 191501037
Kelas: 3A
Hari: Jumat
Kelompok: 7
Penentuan kadar glukosa,sampel yang digunakan adalah glukosa.Dilakukan reduktor lemak sehingga bisa ditentukan adanya glukosa penentuan kadarnya. Pereaksi yang dilakukan adalah indikator kanji dan dititrasikan dengan larutan iodium.
Prinsip pada percobaan kali ini yaitu,glukosa adalah gula pereduksi karna merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas yang dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagau reduktor yang lemah dan kemudian akan dapat dioksidasi oleh reduktor yang lemah sepeerti iodium membentuk asam glukonat.
Pada percobaan kali ini amati perubahan warna yang terjadi dan hasilnya dari volume titrasi(menghitung kadar glukosa)
Nama : Isnadia Utami
NIM : 191501038
Kelas : A
Review Penentuan Kadar Glukosa
Pada percobaan penentuan kadar glukosa ini digunakan sampel glukosa dengan prinsip dimana glukosa ini adalah gula pereduksi yang merupakan reduktor lemah sehingga dapat ditentukan dengan titrasi menggunakan indikator amilum dengan larutan iodium lalu diamati perubahan warnanya lalu diamati juga volume pentiter yang digunakan untuk menentukan kadar glukosa didalamnya di bandingkan dengan selisih titrasi pada blanko dengan sampel.
Bahan: aquades ,kanji, glukosa ,blanko, iodium, Natrium karbonat asam klorida ,dan natrium tiosulfat
Alat: beaker gelas ,Erlenmeyer , gelas ukur, pipet tetes aluminium foil ,corong pisah, batang pengaduk ,serbet ,klem dan statif ,serta buret.
Sampel :
1. Glukosa 20 mg + 10 ml aquades
2. Blanko berisi 10 mL akuades.
3. Pentiter : natrium tiosulfat.
Pereaksi :
1. Iodium 0.1 N dalam 50ml aquadest
2. Pelarut Natrium Karbonat 14.3%
3. HCl 8 N dalam 50ml aquadest
4. Na2S2O3 0.1 N dalam 150ml aquadest
5. Kanji 500mg dalam 100ml aquadest
Prosedur pada sampel pertama :
Sampel 1 ditambahkan 5 mL larutan iodium , ditambahkan 2 mL larutan Natrium karbonat kemudian ditutup erlemenmeyer dengan aluminium foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit setelah 6 menit ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah kemudian ditambahkan larutan kanji sebanyak 1ml lalu diaduk kemudian dititrasi kembali sehingga warna biru hilang (TAT).
Prosedur pada sampel kedua :
Sampel 2 (larutan blanko) ditambahkan 5 mL larutan iodium kemudian ditambahkan 2 mL Natrium karbonat kemudian elemenyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit setelah 6 menit ditambah HCl kemudian dititrasi sampai warna kuning lemah kemudian ditambahkan larutan kanji 1 mL kemudian dititrasi kembali sehingga warna biru hilang diamati jumlah pentiter yang dipakai selama titrasi
Hasil glukosa
V1 = 0.5 ml
V2 = 0.7 ml
Hasil blanko
V= 0.5 ml
Nama: Fadhilah Hulwani
NIM: 191501175
Penentuan kadar glukosa
Prinsip:
Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
glukosa merupakan gula produksi reduktor lemah
indikator kanji
hasil volume titrasi
Sampel yang digunakan pada percobaan ini yaitu
sampel 1:
larutan glukosa sebanyak 20 mg ditambah dengan 10 ml aquadest.
sampel 2: yaitu larutan blanko yang berisi 10 ml aquadest.
Prosedur percobaan:
PADA SAMPEL PERTAMA
1. pada sampel pertama ditambahkan 5 ml larutan iodin selanjutnya
2.ditambahkan 2 ml larutan Natrium karbonat kemudian Erlenmeyer ditutup dengan
aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama setelah 6 menit
3.ditambahkan HCL kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
4. ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml lalu diaduk kemudian dititrasi kembali
sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang.
5. dilihat hasil yang di dapat.
PADA SAMPEL KEDUA
1.larutan blanko ditambahkan 5 ml larutan iodium lalu
2.ditambahkan 2 ML Natrium karbonat ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama dan setelah 6 menit
3.ditambahkan dengan HCL kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah ditambahkan 1 ml Larutan Kanji kemudian diaduk sampai berwarna biru.
4.dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang.
5.dilihat hasil yang didapatkan. diamati pentiter yang terpakai selama titrasi
Hasil:
praktikum yang didapatkan pada sampel glukosa :
volume titrasi pertama adalah 0,5 ml dan pada volume titrasi kedua adalah 0,7 ml sedangkan pada sampel blanko volume titrasi sebanyak 0,5 ml
Pereaksi yang kita gunakan
1.iodium 0,1 N dalam 50 ml aquades
2.larutan Natrium karbonat sebesar 14,3%
3. HCL 8N dalam 50 ml aquades
4. Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquades
5. Kanji sebanyak 500 mg dalam 100 ml aquades .
Nama : Res Anjli Putri
NIM : 191501143
Kelas/Hari : 3C / Rabu
Judul Praktikum : Penetapan kadar glukosa
Prinsip
pada percobaan yang dilakukan
Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus
OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor
lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam
glukonat.
Sampel yang digunakan pada percobaan:
larutan glukosa 20 mg ditambah 10 ml aquades
Larutan Blanko 10 ml aquades
Prosedur
Pada Sampel Pertama
- ditambahkan 5 ml larutan iodium
pada sampel pertama
- ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat
- ditutup erlenmeyer dengan alluminium foil kemudian diletakkan pada tempat gelap selama 6 menit
- ditambahkan HCl lalu dititrasi sampai berwarna kuning lemah
- ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml
diaduk
- dititrasi kembali hingga warna biru hilang
- dilihat hasil yang didapat
Pada Sampel Kedua ( blanko)
- ditambahkan 5 ml larutan iodium
pada larutan blanko
- ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat
- ditutup dengan alluminium foil dan didiamkan ditempat yang gelap selama 6 menit
- ditambahkan HCl dan dititrasi hingga kuning lemah
- ditambahkan 1 ml larutan kanji dan diaduk hingga berwarna biru
- dititrasi kembali hingga bening
Pereaksi yang digunakan pada percobaan
Pereaksi iodium 0,1 N dalam 50 ml aquades
Pelarut natrium karbonat 14,3 %
HCl 8N dalam 50 ml aquades
Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquades
Kanji sebanyak 500 mg dalam 100 ml aquades
Hasil yang diperoleh pada percobaan
volume titrasi pertama : 0,5 ml
volume titrasi kedua : 0,7 ml
Volume titrasi blanko. : 0,5 ml
Nama : Haya Luthfiyyah Marwa Rani
NIM : 191501093
Kelas : 3B
Kelompok : 1/Kamis
Judul: Penentuan Kadar Glukosa
Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida dengan gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sehingga reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat
^Sampel :
Sampel 1: 20ml larutan glukosa + 10 ml akuades
Sampel 2 :lar blanko berisi 10 mL akuades
^Pereaksi:
1. Larutan iodium 0,1 N dalam 50 ml akuades
2. Larutan Na karbonat 14,3%
3. Larutan HCl 8 N dalam 50 ml akuades
4. Larutan Na tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml akuades
5. Larutan Kanji 500 mg dalam 100 ml akuades
^Prosedur :
(Sampel 1)
- Ditambah 5mL larutan iodium
- Ditambahkan 2ml larutan natrium karbonat
- Erlenmyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit
- Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
- Ditambahkan larutan kanji 1 ml, diaduk
- Dititrasi kembali sampai larutan biru menjadi tidak berwarna
- Dilihat hasil yang didapat
Hasil :
Vtitrasi 1 = 0,5 ml
Vtitrasi 2 = 0,7 ml
(Sampel 2)
- Sampel 2 (larutan blanko) ditambah 5ml larutan iodium
- Ditambahkan 2ml larutan natrium karbonat
- Erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit
- Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai kuning lemah
- Ditambahkan larutan kanji 1ml, lalu diaduk
- Dititrasi kembali sampai larutan biru menjadi tidak berwarna
- Dilihat hasil yang didapatkan
Hasil : Vtitrasi = 0,5 ml
Nama : Kevin Suwito
Nim : 191501110
Hari/kel : Rabu/1
Kelas : 3C
Diisimpulkan bahwa penentuan kadar glukosa dilakukan dengan titrasi iodometri, yang merupakan titrasi secara tidak langsung (titrasi kembali) ditandi dengan adanya penambahan indikator pada akhir titrasi atau mendekati TAT.
Sampel yang digunakan:
- sampel 1 yaitu larutan glukosa 20ml + 10ml akuades
- sampel 2 yaitu larutan blanko yang berisi 10ml akuades.
- pereaksi yang digunakan
pereaksi iodium, natrium karbonat, natrium tiosulfat, asam klorida, dan larutan kanji sebagai indikator.
Prinsip dari percobaan ini yaitu glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliku gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dioksidasi oleh reduktor lemah (contohnya iodium, membentuk asam glukonat)
Posedurnya yaitu
- diambil sampel 1 dan ditambah 5ml larutan iodium
- ditambahkan lagi 2ml lar Na2CO3, kemudian mulut erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil serta disimpan pada tempat gelap selama 6 menit.
- Setelah 6 menit, ditambahkan HCl dan dititrasi hingga kuning lemah.
- Setelah kuning lemah, ditambahkan indikator kanjil 1ml
- Dikocok hingga warna biru dan dititrasi kembali hingga biru hilang
- Diamati hasilnya.
- Pada sampel 2 dilakukan prosedur yang sama pula. Setelah itu diamati pentiter yang terpakai selama titrasi.
RINNY ARGASARI SITANGGANG
191501153
3C
8/KAMIS
Penentuan kadar glukosa
Sampel: glukosa
Prinsip: gula pereduksi
Indiikator: kanji
tujuan melihat Perubahan warna dan
Volume titrasi dngn demikian didapat hasil bs diitung brp kadar yang ada diddalam.
Prinsip:
didasarkan pada glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
Sampel:
lar glukosa 20mg + 10 ml aquades
lar blanko 10 ml aquades
Prosedur:
-sampel 1:
Ditambahkan 5ml larutan iodium
Ditambahkan 2ml lar nat karbonat
ditutup erlemeyer dengan menggunakan al foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit
Ditambahkan hcl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
Ditambahkan lar kanji sebanyak 1ml lalu di aduk
Ditirtrasi kembali sampai lar hang awalnya berwarna biru akan hilang
Dilihat hasil yg didapat.
Sampel kedua:
Larutan blanko ditambahkan 5ml lar iodium lalu ditambahkan 2ml nat karbonat
Ditutup dngan aluminium foil dan diletakkan ditempat yang gelap selama 6 menit
Ditambahkan hcl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
Ditambahkan 1ml lar kanji kemudian diaduk sampai berwarna biru
Setelah itu dititrasi kembali sampai larutan yg awalnya biru akan hilang
Dihat hasil yg didapat dan
diamati pentiter yg dkpakai selama titrasi
hasil:
Hasil praktikum yg didapatkan pada sampel glukosa : volume titrasi pertama= 0.5 ml
Volume titrasi kedua= 0.7ml
Sampel vlanko
V titrasi: 0.5ml
Pereaksi yg digunakan adalah:
- pereaksi iodium 0.1 N dalam 50ml aquadest
-pelarut nat kabronat 14,3%
-Hcl 8 N dalam 50ml aquadest
-Nat tiosulfat 0,1 N dalam 150ml aquadest
-Kanji 500mg dalam 100ml aquadest
Nama : reka pipika
nim : 181501187
Kel : 7
Hari : sslasa
Kelas : 3-D
Penentuan kadar glukosa
sampel
glukosa
prinsip
glukosa : glukosa adalah, gula pereduksi karena merupakan monosakarida
yang memiliki gugus Oh bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis
dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah Dan kemudian dapat
dioksidasi Oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
Sampel
yang digunakan pada percobaan ini yaitu
sampel 1:
larutan glukosa sebanyak 20 mg ditambah dengan 10 ml aquadest.
sampel 2
: yaitu larutan blanko yang berisi 10 ml aquadest.
percobaan
:
PADA
SAMPEL PERTAMA
1. pada
sampel pertama ditambahkan 5 ml larutan iodin selanjutnya
2.ditambahkan
2 ml larutan Natrium karbonat kemudian Erlenmeyer ditutup dengan
aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama setelah 6 menit
3.ditambahkan
HCL kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
4.
ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml lalu diaduk kemudian dititrasi kembali
sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang.
5.
dilihat hasil yang di dapat.
PADA
SAMPEL KEDUA
1.larutan
blanko ditambahkan 5 ml larutan iodium lalu
2.ditambahkan
2 ML Natrium karbonat ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat
yang gelap selama dan setelah 6 menit
3.ditambahkan
dengan HCL kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah ditambahkan 1
ml Larutan Kanji kemudian diaduk sampai berwarna biru.
4.dititrasi
kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang.
5.dilihat
hasil yang didapatkan.
diamati
pentiter yang terpakai selama titrasi
hasil
praktikum yang didapatkan pada sampel glukosa :
volume
titrasi pertama adalah 0,5 ml dan pada volume titrasi kedua adalah 0,7 ml
sedangkan pada sampel blanko volume titrasi sebanyak 0,5 ml
pereaksi
yang kita gunakan
1.iodium
0,1 N dalam 50 ml aquades
2.larutan
Natrium karbonat sebesar 14,3%
3. HCL 8N
dalam 50 ml aquades
4.
Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquades
5. Kanji sebanyak 500 mg dalam 100 ml aquades
Nama: Murobbi
NIM: 191501091
Hari: Kamis
Kelompok : 3
Penentuan Kadar Glukosa
Prinsip : Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat
Sampel 1: Glukosa 20 mg + 10 ml aquades
Sampel 2: Lar.Blanko (10 ml aquades)
Pereaksi :
-iodium 0,1 N dalam 50 ml akuades
-natrium karbonat 14,3%
-hcl 8 N dalam 50 ml akuades
-Na2S2O3 0,1 N dalam 150 ml akuades
-larutan kanji 150 mg dalam 100 ml akuades
Prosedur :
1. Sampel 1 (Glukosa 20 mg + 10 ml aquades)
-ditambahkan sebanyak 5 ml larutan iodium
-ditambahkan sebanyak 2 ml larutan natrium karbonat
-ditutup dengan aluminium foil
-diletakkan pada tempat yang gelap selama 6 menit
-ditambahkan hcl
-dititrasi hingga warna kuning lemah
-ditambahkan sebanyak 1 ml larutan kanji, dihomogenkan
-dilanjutkan titrasi hingga warna biru hilang
-dihentikan titrasi
-diamati volume yang terpakai
2. Sampel 2 (10 ml aquades)
-ditambahkan sebanyak 5 ml larutan iodium
-ditambahkan sebanyak 2 ml lar.natrium karbonat
-ditutup dengan aluminium foil
-diletakkan pada tempat yang gelap selama 6 menit
-ditambahkan hcl
-dititrasi hingga warna kuning lemah
-ditambahkan sebanyak 1 ml larutan kanji, dihomogenkan
-dilanjutkan titrasi hingga warna biru hilang
-dihentikan titrasi
-diamati volume yang terpakai
Hasil yang didapatkan :
1. Sampel 1
V1 : 0,5 ml
V2 : 0,7 ml
2. Sampel 2
V1 : 0,5 ml
NAMA : NADIYAH ZAHRA
NIM : 191501193
KELAS : 3-D
Penentuan kadar glukosa
sampel glukosa
prinsip glukosa : glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus Oh bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah Dan kemudian dapat dioksidasi Oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
Sampel yang digunakan pada percobaan ini yaitu
sampel 1: larutan glukosa sebanyak 20 mg ditambah dengan 10 ml aquadest.
sampel 2 : yaitu larutan blanko yang berisi 10 ml aquadest.
percobaan :
PADA SAMPEL PERTAMA
1. pada sampel pertama ditambahkan 5 ml larutan iodin selanjutnya
2.ditambahkan 2 ml larutan Natrium karbonat kemudian Erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama setelah 6 menit
3.ditambahkan HCL kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
4. ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml lalu diaduk kemudian dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang.
5. dilihat hasil yang di dapat.
PADA SAMPEL KEDUA
1.larutan blanko ditambahkan 5 ml larutan iodium lalu
2.ditambahkan 2 ML Natrium karbonat ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama dan setelah 6 menit
3.ditambahkan dengan HCL kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah ditambahkan 1 ml Larutan Kanji kemudian diaduk sampai berwarna biru.
4.dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang.
5.dilihat hasil yang didapatkan.
diamati pentiter yang terpakai selama titrasi
hasil praktikum yang didapatkan pada sampel glukosa :
volume titrasi pertama adalah 0,5 ml dan pada volume titrasi kedua adalah 0,7 ml sedangkan pada sampel blanko volume titrasi sebanyak 0,5 ml
pereaksi yang kita gunakan
1.iodium 0,1 N dalam 50 ml aquades
2.larutan Natrium karbonat sebesar 14,3%
3. HCL 8N dalam 50 ml aquades
4. Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquades
5. Kanji sebanyak 500 mg dalam 100 ml aquades .
Review biokimia
Nama: Valencia
NIM: 191501067
Kelompok/Hari: 5/Kamis
Kelas: 3B
Judul: Penentuan Kadar Glukosa
Prinsip percobaan: Glukosa merupakan gula pereduksi karena merupakan monosakarida dengan gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sehingga reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat
Sampel:
- Larutan glukosa 20 mg + 10 ml akuades
- Larutan blanko 10 ml akuades
Reagen:
- Iodium 0.1 N dalam 50 ml akuades
- Natrium karbonat 14.3%,
-HCl 8 N dalam 50 ml akuades
- Natrium tiosulfat 0.1 N dalam 150 ml akuades
- Kanji 500 mg dalam 100 ml akuades
Prosedur:
Sampel 1
- Sampel 1 (Glukosa) ditambah 5 ml larutan iodium
- Ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat
- Erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit
- Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
- Ditambahkan larutan kanji 1 ml, diaduk
- Dititrasi kembali sampai larutan biru menjadi tidak berwarna
- Dilihat hasil yang didapat
Sampel 2
- Sampel 2 (Blanko/akuades) ditambah 5 ml larutan iodium
- Ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat
- Erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit
- Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai kuning lemah
- Ditambahkan larutan kanji 1 ml, diaduk
- Dititrasi kembali sampai larutan biru menjadi tidak berwarna
- Dilihat hasil yang didapatkan
Hasil praktikum sampel glukosa:
Glukosa:
V1 = 0.5 ml (titrasi pertama)
V2 = 0.7 ml (titrasi kedua)
Blanko:
V= 0.5 ml (titrasi blanko)
Nama : Steffen Thomas
Nim : 191501151
Kelas : 3 C
Review Singkat
Melalui video ini, dapat disimpulkan bahwa penentuan kadar glukosa dilakukan dengan titrasi iodometri, yang merupakan titrasi tidak langsung, dan dengan penambahan indikator pada akhir titrasi atau mendekati TAT. Adapun sampel yang digunakan adalah sampel 1 yaitu larutan glukosa 20ml + 10ml akuades, dan sampel 2 yaitu berisi larutan blanko yang berisi 10ml akuades. Digunakan juga pereaksi yaitu pereaksi iodium, natrium karbonat, natrium tiosulfat, asam klorida, dan larutan kanji sebagai indikator.
Dimana prinsip yang dilakukan adalah :
Adapun prinsip dari percobaan ini yaitu glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliku gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium, membentuk asam glukonat.
Prosedur:
Pada sampel pertama ditambahkan 5 mL larutan iodium, selanjutnya ditambahkan 2 mL larutan natrium karbonat kemudian ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama 6 menit
Setelah 6 menit, ditambahkan HCL, kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
Ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 mL, lalu diaduk kemudian dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang, dilihat hasil yang didapat.
Sampel kedua, larutan ditambahkan 5 mL larutan iodium, lalu ditambahkan 2 mL natrium karbonat, ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama 6 menit
Setelah 6 menit, ditambahkan dengan HCL, kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
Ditambahkan 1 mL larutan kanji, kemudian diaduk sampai berwarna biru, lalu dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang,
Dihitung volume pentiter
Nama : Vanessa Angkasa
NIM : 191501148
Partner : Rabu/6
Review Penentuan Kadar Glukosa
Glukosa merupakan gula pereduksi karena merupakan monosakarida dengan gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sehingga reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat
Sampel: Larutan glukosa 20mg + 10ml akuades, larutan blanko 10ml akuades
Reagen: Iodium 0.1N dalam 50ml akuades, Natrium karbonat 14.3%, HCl 8N dalam 50ml akuades, Natrium tiosulfat 0.1N dalam 150ml akuades, dan Kanji 500mg dalam 100ml akuades.
Prosedur:
- Sampel 1 ditambah 5ml larutan iodium
- Ditambahkan 2ml larutan natrium karbonat
- Erlenmyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit
- Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
- Ditambahkan larutan kanji 1 ml, diaduk
- Dititrasi kembali sampai larutan biru menjadi tidak berwarna
- Dilihat hasil yang didapat
- Sampel 2 (blanko) ditambah 5ml larutan iodium
- Ditambahkan 2ml larutan natrium karbonat
- Erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit
- Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai kuning lemah
- Ditambahkan larutan kanji 1ml, diaduk
- Dititrasi kembali sampai larutan biru menjadi tidak berwarna
- Dilihat hasil yang didapatkan
Hasil praktikum sampel glukosa:
V1 = 0.5ml
V2 = 0.7ml
Blanko: 0.5ml
Nama : Regilda Steffani Panjaitan
NIM : 191501152
Kelompok/Hari : 8/Rabu
Kelas : C
JUDUL :Pnentuan Kadar Glukosa
Pada percobaan ini menggunakan gula pereduksi dan dilakukan pada reduktor lemah sehingga bisa ditentukan kadar glukosa nya dan Indikatornyaa dalah kanji dititrasi dengan larutan Iodium 0,1N.
Diamati perubahan warna saat dilakukan titrasi.
Hasil dari percobaan : yaitu volume titrasi dengan mendapatkan hasil itu maka kita dapat menentukan kadar glukosa. Sebelumnya telah dilakukan titrasi blanko sehingga selisih daripada ml titrasi blanko dan sampel dapat dihitung kadar glukosa nya.
Prinsip Percobaan:
Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
Sampel:
Sampel 1 :larutan glukosa 20mg + 10 ml aquades
Sampel 2 :larutan blanko 10 ml aquades
Prosedur Percobaan
Sampel 1:
-Ditambahkan 5ml larutan iodium
-Ditambahkan 2ml lar nat karbonat
-ditutup erlemeyer dengan aluminium foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit
-Ditambahkan hcl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
-Ditambahkan larutan kanji sebanyak 1ml lalu di aduk
-Ditirtrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang
-Dilihat hasil yg didapat.
Sampel kedua:
-Larutan blanko ditambahkan 5ml lar iodium lalu ditambahkan 2ml nat karbonat
-Ditutup dngan aluminium foil dan diletakkan ditempat yang gelap selama 6 menit
-Ditambahkan hcl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
-Ditambahkan 1ml lar kanji kemudian diaduk sampai berwarna biru
-Setelah itu dititrasi kembali sampai larutan yg awalnya biru akan hilang
-Dihat hasil yg didapatkan
-diamati pentiter yg dipakai selama titrasi
hasil:
Hasil praktikum yg didapatkan pada sampel glukosa :
volume titrasi pertama= 0.5 ml
volume titrasi kedua= 0.7ml
Sampel blanko
V titrasi: 0.5ml
Pereaksi yg digunakan adalah:
-pereaksi iodium 0.1 N dalam 50ml aquadest
-pelarut nat kabronat 14,3%
-HCl 8 N dalam 50ml aquadest
-Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150ml aquadest
-Kanji 500 mg dalam 100 ml aquadest
Nama : Mumtaz Vadhila
Nim : 191501011
kelas: 3A
Kelompok/hari : 2/jum’at
prinsip : glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus Oh bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat
.
Na tiosulfat
Glukosa
Blanko
HCl
Na karbonat
Aquades
Kanji
Iodium
Larutan glukosa sebanyak 20 mg ditambah 10 ml aquades
Blanko 10 ml aquades
-Pada sampel pertama di tambahkan 5 ml larutan iodium
Selanjutnya ditambahkan 2 ml larutan na karbonat
Kemudian erlenmeyer ditutup aluminium foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit
Setelah 6 menit,ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
Ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml lalu diaduk
Kemudian dititrasi kembali sampai larutan yg awalnya berwarna biru akan hilang
Dilihat hasil yang didapat
-Larutan blanko ditambahkan 5 ml larutan iodium
Lalu ditambahkan 2ml nat arbonar
Ditutup dgn aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit
Setelah 6 menit ditambahkan dengan HCl
Kemudian di titrasi sampai berwarna kuning lemah
Ditambahkan 1 ml lar kanji lalu diaduk samapai berwarna biru
Dititrasi kembali sampai larutan yg berwarna biru akan hilang
Dilihat hasil yg didapat
Dan diamati oentiter yg dipakai
-hasil yang didapatkan pada sampel glukosa volume titrasi pertama 0.5 ml
-Pada volume titrasi kedua 0.7 ml
Pada sampel blanko vt sebanyak 0.5 ml
Pereaksi iodium 0.1 N dalam 50 ml aquades
pelarut na karbonat 14.3 %
Hcl 8n dalam 50 ml aquades
Nat tiosulfat 0.1 N dalam 50 ml aquades
Kanji 500 mg dalam 100 ml aquades
nama : khairun nisa adha fitri
nim: 191501145
kelompok/hari: kel 5 /Rabu
kelas : 3C
Penentuan kadar Glukosa
Prinsip:
didasarkan pada glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
Sampel:
lar glukosa 20mg + 10 ml aquades
lar blanko 10 ml aquades
Prosedur:
-sampel 1:
Ditambahkan 5ml larutan iodium
Ditambahkan 2ml lar nat karbonat
ditutup erlemeyer dengan menggunakan al foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit
Ditambahkan hcl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
Ditambahkan lar kanji sebanyak 1ml lalu di aduk
Ditirtrasi kembali sampai lar hang awalnya berwarna biru akan hilang
Dilihat hasil yg didapat.
Sampel kedua:
Larutan blanko ditambahkan 5ml lar iodium lalu ditambahkan 2ml nat karbonat
Ditutup dngan aluminium foil dan diletakkan ditempat yang gelap selama 6 menit
Ditambahkan hcl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
Ditambahkan 1ml lar kanji kemudian diaduk sampai berwarna biru
Setelah itu dititrasi kembali sampai larutan yg awalnya biru akan hilang
Dihat hasil yg didapat dan
diamati pentiter yg dkpakai selama titrasi
hasil:
Hasil praktikum yg didapatkan pada sampel glukosa : volume titrasi pertama= 0.5 ml
Volume titrasi kedua= 0.7ml
Sampel blanko
V titrasi: 0.5ml
Pereaksi yg digunakan adalah:
- pereaksi iodium 0.1 N dalam 50ml aquadest
-pelarut nat kabronat 14,3%
-Hcl 8 N dalam 50ml aquadest
-Nat tiosulfat 0,1 N dalam 150ml aquadest
-Kanji 500mg dalam 100ml aquadest
Nama : Najila Aufa Syifa
NIM :191501120
Kelas : 3C
Kelompok : 4/Rabu
Review praktikum "Penentuan Kadar Glukosa"
Prinsip praktikum hari ini ialah glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus Oh bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
Sampel:
1. Lar Glukosa 20 mg tmbh 10 ml akuades
2. Lar blanko : 10 ml akuades
Prosedur :
Sampel 1 tmbh 5 ml lar iodium
Tmbh 2 ml lar natrium Karbonat
Ditutup erlenmeyr dgn al.foil dn dletakkan d tmpat yg gelap slama 6 mnit
Stelah itu tmbh hcl lalu dititrasi sampai kuning lemah
Tmbh lar kanji 1 ml lalu diaduk
Dititrasi kembali dr lar warna bru jd bening
Dilihat hasil yg ddapatkan
Sampel 2 tmbh 5 ml iodium
Lalu tmbh 2 ml natrium karbonat
Dtutup dgn aluminium foil dn dltakkan d tmpt yg glap slama 6 mnit
Setelah itu tmbh hcl lalu dtitrasi sampai kuning lemah
Tmbh 1 ml lar kanji lalu diaduk sampai biru
Dititrasi kmbali sampai birunya hilang
Dilihat hasil yg didapat
Diamati pentiter yg dgunakan slama titrasi
Hasil :
-sampel glukosa, vol titrasi pertama adalah 0,5 ml
Dan pd vol titrasi yg kdua adalah 0,7 ml
-Sampel blanko
Vol titrasi 0,5 ml
Pereaksi :
Pereaksi iodium 0,1N dlm 50 ml akuades
Pelarut Natrium karbonat 14,3%
Hcl 8N dlam 50 ml akuades
Natrium tiosulfat 0,1N dalam 150 ml akuades
Kanji 500 mg dlm 100 ml akuades
Nama : Marcelynn
NIM : 191501005
Kelas : 3A
Kel 1 Hari Jumat
Sampel : glukosa
Prinsip : glukosa adalah gula peresuksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dpt berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam gkukonat.
Pereaksi : indikator kanji, titrasi dengan larutan iodium 0,1N
Diamati perubahan warna
Hasil : dengan volume titrasi bisa kita hitung brp kadar glukosa didalam sampel tsb
Sampel : larutan glukosa 20 mg ditambah 10 ml akuades
Sampel kedua : larutan blanko yang berisi 10 ml akuades
1. Pada sampel pertama ditambahkan 5 ml larutan iodium
2. Ditambahkan 2 ml larutan natirum karbonat
3. Ditutup erlenmeyer dengan aluminium foil dan diletakkan tempat yang gelap selama 6 menit
4. Ditambahkan HCl, dititrasi sampai berwarna kuning lemah
5. Ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml lalu diaduk
6. Dititrasi kembali sampai larutan yang berwarna biru akan hilang
7. Diamati hasil yang didapat
8. Diamati pentiter yang dipakai selama titrasi
9. Hasil yang didapatkan : volume titrasi pertama 0,5 ml dan pada volume titrasi kedua 0,7ml
Larutan blanko
1. Sampel kedua/ blanko ditambahkan 5 ml larutan iodium
2. Ditambahkan 2 ml natrium karbonat
3. Ditutup dengan aluminum foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama 6 menit
4. Ditambahkan HCl, dititrasi sampai berwarna kuning lemah
5. Ditambahkan 1 ml larutan kanji dan diaduk sampai berwarna biru
6. Dititrasi kembali sampai larutan yang berwarna biru akan hilang
7. Diamati hasil yang didapatkan
8. Diamati pentiter yang dipakai selama titrasi
9. Hasil yang didapatkan : volume titrasi 0,5 ml
Pereaksi yang digunakan :
• Iodium 0.1 N dalam 50 ml akuades
• Larutan natrium karbonat 14,3%
• HCl 8N dalam 50 ml akuades
• Natrium tiosulfat 0,1N dalam 150ml akuades
• Kanji sebanyak 500mg dalam 100ml akuades
Nama : Farren Aurora
Nim : 191501109
Kelompok : 1
Hari : rabu
Review Penentuan kadar glukosa
Judul percobaan penentuan kadar glukosa yang menggunakan sampel dengan prinsip gula pereduksi yang merupakan reduktor lemah sehingga dapat ditentukan dengan titrasi menggunakan indikator kanji dengan iodium di amati setelah itu ada volume titrasi yang menentukan kadar glukosa didalamnya di bandingkan selisih titrasi blanko dengan sampel .
Prinsip praktikum adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi gula alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor dan kemudian dapat dioksidasikan oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat sampel yang digunakan yaitu glukosa dalam 10 ml aquades dan blanko yaitu 10 mL akuades.
Bahan yang digunakan yaitu aquades ,kanji glukosa ,blanko, iodium, Natrium karbonat asam klorida ,natrium tiosulfat
Alat yang digunakan beaker gelas ,Erlenmeyer , gelas ukur, pipet tetes aluminium foil ,corong pisah, batang pengaduk ,serbet ,klem dan statif ,serta buret.
Prosedur pada sampel pertama :
larutan gula 20 mg dengan 10 mL aquades yang pertama
ditambahkan 5 mL larutan iodium , ditambahkan 2 mL larutan Natrium karbonat kemudian ditutup erlemenmeyer dengan aluminium foil dan ditempatkan ditempat gelap selama 6 menit setelah 6 menit ditambahkan HCL kemudian dititrasi sampai warna kuning lama kemudian ditambahkan larutan kanji sebanyak 1mL lalu diaduk kemudian dititrasi kembali sehingga warna biru hilang (TAT).
Prosedur pada sampel kedua :
larutan blanko yang berisi 10 mL aquades
ditambahkan 5 mL larutan iodium kemudian ditambahkan 2 mL Natrium karbonat kemudian elemen ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit setelah 6 menit ditambah HCL kemudian dititrasi sampai warna kuning lama kemudian ditambahkan larutan kanji 1 mL lalu diaduk kemudian dititrasi kembali sehingga warna biru hilang diamati jumlah pentiter yang dipakai selama titrasi pentiiter di sini menggunakan natrium tiosulfat.
Didapatkan volume titrasi pada sampel ke-1 yaitu volume titrasi pertama 0,5 mL dan volume titrasi kedua itu 0,7 mL pada blangko yaitu 0,5 mL
Nama : Gembira Angelina Pakpahan
NIM : 191501173
Hari/Kelompok : Selasa/6
Kelas : 3D
Review : Penentuan Kadar Glukosa
Prinsip penentuan kadar glukosa adalah glukosa merupakan gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
Sampel yang digunakan adalah glikosa dengan bahan lainnya sepertu akuades, larutan kanji, larutan iodium 0.1N, larutan natrium karbonat 14,3% , HCl 8N, larutan blanko, dan natrium tiosulfat 0.1N.
Digunakan dua sampel yaitu glukosa dengan 20 mg ditambah 10 ml akuades dan blanko dengan 10 ml akuades.
Prosedur percobaan untuk sampel glukosa ditambahkan 5 ml larutan iodium dalam erlenmeyer, kemudian ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat, setelah itu erlenmeyer ditutup dengan aluminiun foil, diletakkan pada tempat yang gelap selama 6 menit, kemudian ditambahkan hcl dan dititrasi sampai larutan berubah warna menjadi kuning lemah, ditambahkan larutan kanji dan diaduk, larutan berubah warna menjadi biru, kemudian dititrasi kembali sampai larutan yang berwarna biru berubah menjadi warna biru hilang.
Untuk prosedur percobaan sampel blanko ditambahkan 5 ml larutan iodium dalam erlenmeyer, kemudian ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat, setelah itu erlenmeyer ditutup dengan aluminiun foil, diletakkan pada tempat yang gelap selama 6 menit, kemudian ditambahkan hcl dan dititrasi sampai larutan berubah warna menjadi kuning lemah, ditambahkan larutan kanji dan diaduk, larutan berubah warna menjadi biru, kemudian dititrasi kembali sampai larutan yang berwarna biru berubah menjadi warna biru hilang.
Hasil titrasi glukosa untuk volume titrasi pertama yaitu 0.5 ml dan volume titrasi kedua 0.7 ml. Untuk hadil blanko yaitu 0.5 ml.
Nama : Angela Bramlie
Nim : 191501111
Kelas : 3C
Review Praktikum Biokimia Penentuan Kadar Glukosa
Pada percobaan penentuan kadar glukosa ini digunakan sampel glukosa dengan prinsip dimana glukosa ini adalah gula pereduksi yang merupakan reduktor lemah sehingga dapat ditentukan dengan titrasi menggunakan indikator amilum dengan larutan iodium lalu diamati perubahan warnanya setelah diamati juga volume pentiter yang digunakan untuk menentukan kadar glukosa didalamnya di bandingkan dengan selisih titrasi pada blanko dengan sampel.
Prinsipnya adalah adalah glukosa yang merupakan gula pereduksi merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi gula alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor dan kemudian dapat dioksidasikan oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat
Bahan: aquades ,kanji, glukosa ,blanko, iodium, Natrium karbonat asam klorida ,dan natrium tiosulfat
Alat: beaker gelas ,Erlenmeyer , gelas ukur, pipet tetes aluminium foil ,corong pisah, batang pengaduk ,serbet ,klem dan statif ,serta buret.
sampel: 1. glukosa 20 mg dalam 10 ml aquades
2. blanko yaitu 10 mL akuades.
pentiter : natrium tiosulfat.
Prosedur pada sampel pertama :
Sampel 1 ditambahkan 5 mL larutan iodium , ditambahkan 2 mL larutan Natrium karbonat kemudian ditutup erlemenmeyer dengan aluminium foil dan ditempatkan ditempat gelap selama 6 menit setelah 6 menit ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai warna kuning lemah kemudian ditambahkan larutan kanji sebanyak 1ml lalu diaduk kemudian dititrasi kembali sehingga warna biru hilang (TAT).
Prosedur pada sampel kedua :
Sampel 2 ditambahkan 5 mL larutan iodium kemudian ditambahkan 2 mL Natrium karbonat kemudian elemen ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit setelah 6 menit ditambah HCl kemudian dititrasi sampai warna kuning lemah kemudian ditambahkan larutan kanji 1 mL lalu diaduk kemudian dititrasi kembali sehingga warna biru hilang diamati jumlah pentiter yang dipakai selama titrasi
Hasil glukosa
V1 = 0.5 ml
V2 = 0.7 ml
Hasil blanko
V= 0.5 ml
nama : utari tanisa
nim : 191501003
kelas : 3 A
kelompok : 2
Glukosa merupakan gula pereduksi karena merupakan monosakarida dengan gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sehingga reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
Sampel:
- larutan glukosa 20 ml + aquadest 10 ml
- larutan blanko (10 ml aquadest)
Pereaksi:
- larutan iodium 0,1 N dalam 50 ml aquadest
- larutan natrium karbonat 14,3%
- HCl 8 N dalam 50 ml aquadest
- Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquadest
- Larutan kanji 500 mg dalam 100 ml aquadest
Prosedur:
Sampel 1:
-Ditambahkan 5ml larutan iodium
-Ditambahkan 2ml lar nat karbonat
-Ditutup erlemeyer dengan menggunakan al foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit
-Ditambahkan hcl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
-Ditambahkan lar kanji sebanyak 1ml lalu di aduk
-Ditirtrasi kembali sampai lar hang awalnya berwarna biru akan hilang
-Dilihat hasil yg didapat.
Sampel kedua:
-Larutan blanko ditambahkan 5ml lar iodium lalu ditambahkan 2ml nat karbonat
-Ditutup dngan aluminium foil dan diletakkan ditempat yang gelap selama 6 menit
-Ditambahkan hcl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
-Ditambahkan 1ml lar kanji kemudian diaduk sampai berwarna biru
-Dititrasi kembali sampai larutan yg awalnya biru akan hilang
-Dihat hasil yg didapat dan
-Diamati pentiter yg dkpakai selama titrasi
Hasil:
Sampel glukosa : Vol 1 : 0,5ml
Vol 2 : 0,7ml
Sampel blanko : Vol : 0,5ml
Nama : Nur Aisya Madihah
NIM :191501205
KELAS :D
KELOMPOK 3 selasa
Penentuan kadar glukosa
-gula pereduksi di reduktor lemah sehingga bisa ditentukan bahwa adanya glukosa dari penentuan kadar nya.
Pereaksi yg digunakan adalah indikator kanji, larutan iodium 0.01N
Prinsipnya adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus oh bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat di oksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
Sampel 1: 20ml lar. glukosa dtmbh 10 ml akuades
Sampel 2 :lar blanko berisi 10 ml akuades
Bahan :aqua, kanji 500mg dalam 100ml aquades , iodium 0,1N(dalam 50 ML aquades) , pelarut natrium karbonat 14,3%, hcl 8N dalam 50ml aquades, volume blank, glukosa dan natrium tiosulfat 0,1N dlm 150 ml aquades
Prosedur:
Sampel 1 dtmbh 5ml lar iodium
Dtmbh 2ml lar na. Karbonat
Erlenmeyer dttp dgn aluminium foil dan diletakkan di tmpat gelap selama 6 menit
Stlh 6 menit dtmbh hcl encer dan Dititrasi smpai brwrna kuning lemah
Dtmbh lar kanji 1ml lalu diaduk
Dititrasi kembali sampai lar wrna biru hilang wrna
Dilihat hasil yg didptkan.
Sampel 2 dtmbh 5 ml lar iodium
Dtmbh 2 ml lar. Karbonat
Erlenmeyer dttp dgn aluminium foil dan diletakkan di tmpat gelap selama 6 menit
Stlh 6 menit dtmbh hcl encer dan Dititrasi smpai brwrna kuning lemah
Dtmbh lar kanji 1ml lalu diaduk smpai berwarna biru
Dititrasi kembali sampai lar yg awlnya wrna biru hilang wrna nya
Dilihat hasil yg didptkan
Diamati pentiter yg trpakai selama titrasi
Hasil:
Sampel glukosa:vol 1 : 0,5ml, vol 2 : 0,7ml
Sampel blanko :vol : 0,5ml
Nama: Niken Nadia Br Sembiring
Nim: 191501185
Kelompok/Hari: 5/ Selasa
Kelas: D
Penentuan kadar glukosa
Prinsip:
didasarkan pada glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
Sampel:
lar glukosa 20mg + 10 ml aquades
lar blanko 10 ml aquades
Prosedur:
-sampel 1:
Ditambahkan 5ml larutan iodium
Ditambahkan 2ml lar nat karbonat
ditutup erlemeyer dengan menggunakan al foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit
Ditambahkan hcl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
Ditambahkan lar kanji sebanyak 1ml lalu di aduk
Ditirtrasi kembali sampai lar hang awalnya berwarna biru akan hilang
Dilihat hasil yg didapat.
Sampel kedua:
Larutan blanko ditambahkan 5ml lar iodium lalu ditambahkan 2ml nat karbonat
Ditutup dngan aluminium foil dan diletakkan ditempat yang gelap selama 6 menit
Ditambahkan hcl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
Ditambahkan 1ml lar kanji kemudian diaduk sampai berwarna biru
Setelah itu dititrasi kembali sampai larutan yg awalnya biru akan hilang
Dihat hasil yg didapat dan
diamati pentiter yg dkpakai selama titrasi
hasil:
Hasil praktikum yg didapatkan pada sampel glukosa : volume titrasi pertama= 0.5 ml
Volume titrasi kedua= 0.7ml
Sampel vlanko
V titrasi: 0.5ml
Pereaksi yg digunakan adalah:
- pereaksi iodium 0.1 N dalam 50ml aquadest
-pelarut nat kabronat 14,3%
-Hcl 8 N dalam 50ml aquadest
-Nat tiosulfat 0,1 N dalam 150ml aquadest
-Kanji 500mg dalam 100ml aquadest
Nama. : Ollizend. T
NIM. : 191501117
Kelompok : 8
Hari. : Rabu
Penetapan kadar glukosa
Glukosa adalah salah satu gula monosakarida dan salah satu karbohidrat penting yang biasa digunakan sebagai sumber tenaga bagi tumbuhan dan hewan. Juga merupakan salah satu hasil utama fotosintesis. Glukosa termasuk ke dalam gula pereduksi karena memiliki -OH bebas. Reaksi penentuan dengan reaksi titrasi Iodimetri dan Iodometri.
Prinsip
Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus
OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor
lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam
glukonat.
Sampel :
larutan glukosa 20 mg ditambah 10 ml aquades
Blanko 10 ml aquades
Pereaksi :
Pereaksi iodium 0,1 N dalam 50 ml aquades
Pelarut natrium karbonat 14,3 %
HCl 8N dalam 50 ml aquades
Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquades
Kanji sebanyak 500 mg dalam 100 ml aquades
Prosedur
Sampel 1
- ditambahkan 5 ml larutan iodium
pada sampel pertama
- ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat
- ditutup erlenmeyer dengan alluminium foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit
- ditambahkan HCl dan dititrasi sampai berwarna kuning lemah
- ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml
- diaduk
- dititrasi kembali hingga warna biru hilang
- dilihat hasil yang didapat
Sampel 2 ( blanko)
- ditambahkan 5 ml larutan iodium
- ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat
- ditutup dengan alluminium foil dan diletakkan ditempat yang gelap selama 6 menit
- ditambahkan HCl dan dititrasi hingga kuning lemah
- ditambahkan 1 ml larutan kanji dan diaduk hingga berwarna biru
- dititrasi kembali hingga bening
HASIL
Hasil yang diperoleh adalah
volume titrasi pertama : 0,5 ml
volume titrasi kedua : 0,7 ml
Volume titrasi blanko. : 0,7 ml
Nama : Dimas Aditya Sailendra
NIM : 191501202
Kelompok/hari : 2 /selasa
sampel
1. lar glukosa 20mg ditambah 10mg akuades
2. lar blanko + 10ml akuades
-------
pada sampel 1, ditambahkan 5ml larutan iodium, selanjutnya ditambahkan 2ml NaKarbonat, kemudian ditutup dengan aluminium foil dan letakkan di tempat gelap, lalu setelah 6 menit, ditambahkan HCL, kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah + lar kani 1ml lalu di aduk, lalu tirasi kembali sampai warna biru hilang
sampel ke 2
lar blanko ditambah 5ml iodium + Nakarbonat + tutup dengan aluminium foil, lalu tambahkan dengan HCL, lalu dititrasi sampai warna kuning lemah, + 1 ml lar kanji dan diaduk sampai warna biru, dititrasi kembali sampai warna biru hilang, dilihat hasil
hasil praktikum
sampel 1
vol titrasi 1 =0,5ml
vol titrasi 2 = 0,7ml
sampel 2
vol titrasi = 0,5ml
pereaksi yang di gunakan iodium 0,1N dalam 50ml akuades
2. na karbonat 14,3%
3. HCL 8N + 50ml akuades
4. Na tiosulfat + 150 akuades
5. kanji sebanyak 500mg/100ml akuades
Nama : Muhammad Wahyu
NIM : 191501045
kelas : 3A
Kelompok/Hari : 4/Jumat
Glukosa merupakan gula pereduksi karena merupakan monosakarida dengan gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sehingga reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
Bahan pereaksi yang digunakan yaitu aquades ,kanji glukosa ,blanko, iodium, Natrium karbonat asam klorida ,natrium tiosulfat. Alat yang digunakan beaker gelas ,Erlenmeyer , gelas ukur, pipet tetes aluminium foil ,corong pisah, batang pengaduk ,serbet ,klem dan statif ,serta buret.
Prosedur pada sampel pertama :
Sampel 1 ditambahkan 5 mL larutan iodium , ditambahkan 2 mL larutan Natrium karbonat kemudian ditutup erlemenmeyer dengan aluminium foil dan ditempatkan ditempat gelap selama 6 menit setelah 6 menit ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai warna kuning lemah kemudian ditambahkan larutan kanji sebanyak 1ml lalu diaduk kemudian dititrasi kembali sehingga warna biru hilang (TAT).
Prosedur pada sampel kedua :
Sampel 2 ditambahkan 5 mL larutan iodium kemudian ditambahkan 2 mL Natrium karbonat kemudian elemen ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit setelah 6 menit ditambah HCl kemudian dititrasi sampai warna kuning lemah kemudian ditambahkan larutan kanji 1 mL lalu diaduk kemudian dititrasi kembali sehingga warna biru hilang diamati jumlah pentiter yang dipakai selama titrasi
Hasil glukosa
V1 = 0.5 ml
V2 = 0.7 ml
Hasil blanko
V= 0.5 ml
anak ips bisa masuk farmasi di usu?
Nama : Santana Fourtune Lingmin
NIM : 191501115
Kelas : 3C
Kelompok/Hari : 3/Rabu
Penentuan Kadar Glukosa
Prinsip : gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus oh bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat di oksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
Sampel yang dipakai adalah 20mL larutan glukosa ditambah 10 mL akuades, yang kemudian ditambahkan 5mL larutan iodium dan 2 mL larutan natrium karbonat, ditutup erlen meyer dengan aluminium foil dan dibiarkan di tempat gelap selama 6 menit.
Larutan sampel kemudian ditambah HCl dan dititrasi sampai berwarna kuning lemah. Ditambah 1mL larutan kanji dan diaduk hingga larutan berwarna biru dan dilanjutkan titrasi hingga warna biru hilang. Dicatat volume titrasi yang didapatkan, yaitu 0,5 mL
Sampel blanko adalah 10mL akuades yang ditambahkan dengan5mL larutan iodium dan 2mL larutan natrium karbonat. Erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan dibiarkan di tempat gelap selama 6 menit.
Larutan sampel kemudian ditambah HCl dan dititrasi sampai berwarna kuning lemah. Ditambah 1mL larutan kanji dan diaduk hingga larutan berwarna biru dan dilanjutkan titrasi hingga warna biru hilang. Dicatat volume titrasi yang didapatkan, yaitu 0,7 mL
Nama : Putri Elris Friskilla Damanik
Nim : 191501160
Kelas : 3 D
Kelompok/ Hari : 1/ Selasa
penentuan kadar glukosa
Nama : Wahyu Rahmansyah
NIM : 191501168
Kelas : III - D
Review;
Pada praktikum kali ini, dilakukan percobaan untuk menentukan kadar glukosa. Diamana prosedur percobaannya, berdasarkan gula pereduksi yang merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
Adapun sampel yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu, glukosa. Pada percobaan ini dilakukan titrasi idometri, dimana pereaksi yang digunakan yaitu Indikator larutan kanji, larutan natrium karbonat 14,3%, larutan iodium 0,1 N, HCl encer, dan larutan natrium tiosulfat 0,1 N.
Dari video yang telah dijelaskan diatas, dapat diambil bahwa prosedur dalam pelaksanaan titrasi ini dilakukan seperti berikut;
ㅡ Ditimbang 100 mg glukosa, larutkan dalam 50 ml akuadest didalam erlenmeyer bertutup. Ditambahkan 25 ml iodium 0,1 N dan 10 ml larutan natrium karbonat 14,3%, ditutup dan dibiarkan 30 menit ditempat gelap.
ㅡ Kemudian ditambahkan 15 ml asam klorida encerdan titrasi dengan larutan natrium tiosulfat 0,1 N sampai terjadi warna kuning lemah.
ㅡ Ditambahkan indikator kanji dan larutan titrasi kembali sampai warna biru hilang.
ㅡ Dilakukan titrasi blanko.
ㅡ Tiap ml iodium 0,1 N setara dengan 9,9185 mg glukosa.
Perlu diperhatikan, Titik akhir titrasi iodometri ini yaitu, hilangnya warna biru pada larutan saat ditambah larutan indikator kanji, menjadi larutan tidak berwarna, seperti yang terjadi pada akhir titrasi dalam video diatas.
Nama : Noviyanti Dwitri
Kelas : 3C
Kelompok : 2
Hari : Rabu
PENENTUAN KADAR GLUKOSA
Sampel :
1) Larutan Glukosa sebanyak 20 mg + 10 ml aquadest
2) Larutan Blanko berisi 10 ml aquadest
Pereaksi : indikator kanji
Hasil yang didapatkan adalah volume titrasi sehingga dapat menghitung kadar glukosa di dalamnya
Prinsip : Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
Prosedur : (dilakukan pada masing-masing sampel)
Ditambahkan 5 ml larutan Iodium, ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat, kemudian erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama 6 menit, ditambahkan Hcl, dititrasi sampai berwarna kuning lemah, ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml lalu diaduk sampai berwarna biru, dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang, dilihat hasil yang didapat
Untuk sampel kedua prosedurnya sama, dan terakhir diamati pentiter yang dipakai pada saat titrasi.
Hasil :
Vt1 = 0,5 ml
Vt2 = 0,7 ml
Vblanko = 0,5 ml
Pereaksi yang digunakan :
1) Iodium 0,1 N dalam 50 ml aquadest
2) Natrium karbonat 14,3%
3) HCl 8 N dalam 50 ml aquadest
4) Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquadest
5) Kanji sebanyak 500 mg dalam 100 ml aquadest
Nama : Uli Pratiwi Br. Batubara
Nim : 191501024
kelas : 3A
review
Praktikum yang dilakukan adalah Penentuan Kadar Glukosa
Prinsip : Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi Glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
sampel yang digunakan: sampel pertama yaitu Glukosa 20 mg + 10 ml akuadest dan sampel kedua larutan blanko 10 ml aquadest.
Pereaksi yang digunakan yaitu iodium 0,1 N dalam 10 ml aquades, larutan Natrium karbonat 14,3%, HCl 8 N dalam 50 ml aquades. Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquades, dan larutan kanji yang dibuat dengan 500 miligram amilum dalam 100 ml aquades.
prosedur
1. sampel Glukosa 20 mg + 10 ml akuadest
Ditambahkan 5 ml larutan iodium
, Ditambahkan 2 ml natrium karbonat, Erlenmeyer di tutup dengan aluminium foil, Dan dibiarkan ditempat yang gelap selama 6 menit, Ditambahkan HCl, Dititrasi sampai berwarna kuning lemah, Ditambahkan larutan kanji 1 ml, Diaduk, Dititrasi kembali, Sampai larutan yang berwarna biru akan hilang, Dilihat hasil yang didapat
dimana hasil yang diperoleh titrasi I : 0,5 ml dan Titrasi II : 0,7ml
2. larutan blanko
Ditambahkan 5ml larutan iodium
, Ditambahkan 2 ml natrium karbonat, Ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama 6 menit, Setelah 6 menit ditambahkan dengan hcl , Dititrasi sampai berwarna kuning lemah , Ditambahkan 1 ml larutan kanji, Dikocok, Ditirasi kembali sampai warna biru hilang, Diamati jumlah pentiter yang digunakan selama praktikum
Dimana hasil yang diperoleh adalah : 0,5 ml
Terima kasih kak bang
Nama: Anisa Nurahma
NIM: 191501132
Kelas: 3C
Kelompok/Hari: 8/Rabu
Penentuan kadar glukosa
Sampel: glukosa
Prinsip: Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
Sampel yang digunakan pada percobaan ini yaitu:
Sampel 1: larutan glukosa sebanyak 20 mg ditambah dengan 10 ml aquadest.
Sampel 2 : larutan blanko yang berisi 10 ml aquadest.
- Pada sampel pertama ditambahkan 5 ml larutan iodium.
Selanjutnya ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat,
Kemudian erlenmery ditutup dengan aluminium foil
dan ditetapkan ditempat yg gelap selama 6 menit.
Setelah 6 menit ditambahkan HCL kemudian dititrasi sampai bewarna kuning lemah.
Ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml,lalu diaduk.
Kemudian dititrasi kembali sampai larutan awalnya bewarna biru akan menghilang.
Dilihat hasil yang didapat.
- Pada sampel kedua larutan blanko ditambahkan 5 ml larutan iodium
Lalu ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat
Ditutup dengan aluminuium foil dan diletakkan ditempat yg gelap selama 6 menit.
Setelah 6 menit, ditambahkan dengan HCL kemudian dititrasi sampai bewarna kuning lemah.
Ditambahkan 1 ml larutan kanji, kemudian diaduk sampai bewarna biru.
Setelah itu dititrasi kembali sampai larutan yg awalnya bewarna biru akan hilang.
Dilihat hasil yg didapatkan.
Diamati pentiter yg terpakai selama titrasi.
Hasil praktikum yg didapatkan pada sampel glukosa : volume titrasi pertama adalah 0,5 ml dan pada volume titrasi kedua adalah 0,7 ml.
Sedangkan pada sampel blanko : volume titrasi sebanyak 0,5 ml
Pereaksi yang digunakan
1. Iodium 0,1 N dalam 50 ml aquades
2. Larutan Natrium karbonat sebesar 14,3%
3. HCL 8N dalam 50 ml aquades
4. Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquades
5. Kanji sebanyak 500 mg dalam 100 ml aquades
Nama : Annisya
NIM : 191501057
Kelas : III B
Hari/Kelompok : KAMIS / 2
Review Video Praktikum Biokimia "Penentuan kadar Glukosa"
Prinsip Percobaan ini ialah didasarkan pada glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yg memilki gugus OH bebas & dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Penentuan kadar glukosa ditentukan dengan titrasi iodometri, dengan titik akhir titrasi yaitu "hilangnya warna biru" pada larutan.
Sampel 1: lar. glukosa 20ml di + 10 ml akuades
Sampel 2 :lar blanko berisi 10 ml akuades
Bahan : aqua, kanji 500 mg dlm 100 ml aquades , iodium 0,1N dlm 50 mL aquades , pelarut natrium karbonat 14,3%, HCl 8 N dlm 50 ml aquades, volume blanko, glukosa dan natrium tiosulfat 0,1N dlm 150 ml aquades
Prosedur:
Sampel 1:
-Ditambahkan 5 ml larutan iodium
-Ditambahkan 2 ml lar. Nat. karbonat tutup erlemeyer dengan aluminium foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit
-Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
-Ditambahkan lar kanji sebanyak 1 ml lalu di aduk
-Dititrasi kembali sampai lar. berwarna biru hilang
-Dilihat hasil yg didapat.
Sampel 2:
-Ditambahkan larutan blanko 5 ml di+ lar iodium lalu di+ 2ml nat karbonat
-Ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan ditempat yang gelap selama 6 menit
-Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
-Ditambahkan 1 ml lar. kanji lalu diaduk sampai berwarna biru. Setelah itu dititrasi kembali sampai larutan yg awalnya biru akan hilang
-Dihat hasil yg didapat dan diamati pentiter yg dipakai selama titrasi
Hasil yang di dapat :
Volume titrasi 1 = 0.5 ml Volume
titrasi 2 = 0.7ml
Sampel blanko V titrasi : 0.5ml
Pereaksi yg digunakan adalah:
- Pereaksi iodium 0.1 N dalam 50ml aquadest
-Pelarut nat kabronat 14,3%
-Hcl 8 N dalam 50ml aquadest
-Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150ml aquadest
-Kanji 500mg dalam 100ml aquadest
Nama : Inggianti Putri
NIM : 191501020
Kelas : III A
Hari/Kelompok : JUMAT / 7
Prinsip percobaan ini ialah didasarkan pada glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yg memilki gugus OH bebas & dpt berubah mnjdi glukosa alifatis dgn gugus aldehid sebagai reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Penentuan kadar glukosa ditentukan dgn titrasi iodometri, dgn titik akhir titrasi yaitu "hilangnya warna biru" pada larutan.
Sampel 1: larutan glukosa 20ml di + 10 ml akuades
Sampel 2 : larutan blanko berisi 10 ml akuades
Bahan : aqua, kanji 500 mg dlm 100 ml aquades, iodium 0,1N dlm 50 ML aquades, pelarut natrium karbonat 14,3%, HCl 8 N dlm 50 ml aquades, volume blanko, glukosa dan natrium tiosulfat 0,1N dlm 150 ml aquades
Prosedur:
Sampel 1:
-Ditambahkan 5 ml larutan iodium
-Ditambahkan 2 ml larutan Natrium karbonat tutup erlenmeyer dengan aluminium foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit
-Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
-Ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml lalu di aduk
-Ditirtrasi kembali sampai larutan berwarna biru hilang
-Dilihat hasil yg didapat.
Sampel 2:
-Ditambahkan larutan blanko 5 ml di+ lar iodium lalu di+ 2ml nat karbonat
-Ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan ditempat yang gelap selama 6 menit
-Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
-Ditambahkan 1 ml larutan kanji lalu diaduk sampai berwarna biru Setelah itu dititrasi kembali sampai larutan yg awalnya biru akan hilang
-Dilihat hasil yg didapat dan diamati pentiter yg dipakai selama titrasi
Hasil yang di dapat :
Volume titrasi 1 = 0.5 ml Volume
titrasi 2 = 0.7ml
Sampel blanko V titrasi : 0.5ml
Pereaksi yg digunakan adalah:
- Pereaksi iodium 0.1 N dalam 50ml aquadest
-Pelarut nat kabronat 14,3%
-Hcl 8 N dalam 50ml aquadest
-Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150ml aquadest
-Kanji 500mg dalam 100ml aquadest
Nama : Dhea Fadhillah Arfy
NIM : 191501013
Kelas : 3A
Kel/Hari : 3/Jum’at
Prinsip percobaan ini ialah didasarkan pada glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yg memilki gugus OH bebas & dpt berubah mnjdi glukosa alifatis dgn gugus aldehid sebagai reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Penentuan kadar glukosa ditentukan dgn titrasi iodometri, dgn titik akhir titrasi yaitu "hilangnya warna biru" pada larutan.
Sampel 1: larutan glukosa 20ml di + 10 ml akuades
Sampel 2 : larutan blanko berisi 10 ml akuades
Bahan : aqua, kanji 500 mg dlm 100 ml aquades, iodium 0,1N dlm 50 ML aquades, pelarut natrium karbonat 14,3%, HCl 8 N dlm 50 ml aquades, volume blanko, glukosa dan natrium tiosulfat 0,1N dlm 150 ml aquades
Prosedur:
Sampel 1:
-Ditambahkan 5 ml larutan iodium
-Ditambahkan 2 ml larutan Natrium karbonat tutup erlenmeyer dengan aluminium foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit
-Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
-Ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml lalu di aduk
-Ditirtrasi kembali sampai larutan berwarna biru hilang
-Dilihat hasil yg didapat.
Sampel 2:
-Ditambahkan larutan blanko 5 ml di+ lar iodium lalu di+ 2ml nat karbonat
-Ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan ditempat yang gelap selama 6 menit
-Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
-Ditambahkan 1 ml larutan kanji lalu diaduk sampai berwarna biru Setelah itu dititrasi kembali sampai larutan yg awalnya biru akan hilang
-Dilihat hasil yg didapat dan diamati pentiter yg dipakai selama titrasi
Hasil yang di dapat :
Volume titrasi 1 = 0.5 ml Volume
titrasi 2 = 0.7ml
Sampel blanko V titrasi : 0.5ml
Pereaksi yg digunakan adalah:
- Pereaksi iodium 0.1 N dalam 50ml aquadest
-Pelarut nat kabronat 14,3%
-Hcl 8 N dalam 50ml aquadest
-Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150ml aquadest
-Kanji 500mg dalam 100ml aquadest
Nama : Anggreni Purba
NIM : 191501178
Kelas : 3D
Hari/Kelompok : Selasa/4
Kesimpulan :
Penentuan kadar glukosa
-sampel glukosa
Prinsip : glukosa merupakan gula pereduksi karena termaksud monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
-sampel yang digunakan pada percobaan ini adalah :
1. Larutan glukosa sebanyak 20 mg ditambah dengan 10 mL aquadest.
2. Larutan blanko yaitu 10 mL aquadest.
-Preaksi yang digunakan :
* Larutan iodium 0.1 N dalam 50 mL aquadest
* Larutan natrium karbonat 14,3%
* HCl 8 N dalam 50 mL aquadest
* Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 mL aquadest.
* Larutan kanji 500 mg dalam 100 mL aquadest
-Prosedur Kerja :
~ Untuk sampel pertama, ditambahkan 5 mL latutan iodium, kemudian ditambahkan 2 mL larutan natrium karbonat kedalam erlemenyer dan ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan ditempat yang gelap selama 6 menit
~kemudian, ditambahkan HCl lalu di titrasi sampe berwarna kuning lemah
~lalu, ditambahkan lar kanji sebanyak 1 mL kemudian diaduk
~Dititrasi kembali sampai lar hang awalnya berwarna biru akan hilang
~Dilihat hasil yang didapat
- Dilakukan cara yang sama untuk sampel kedua kemudian diamati pentiter yang dipakai selama titrasi.
~Hasil yang didapat untuk volume pertama 0,5 mL dan Volume kedua 0,7 mL sedangkan volume blanko 0,5 mL.
Nama :Fadilla Azzahra Sukma
Nim. : 191501001
Kelompok / Hari : 1/Jumat
Prinsip Percobaan
Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
Sampel:
larutan glukosa 20mg + 10 ml aquades
larutan blanko 10 ml aquades
Pentiter : Natrium tiosulfat
Indikator : Larutan kanji.
Prosedur : (dilakukan pada sampel yang akan diuji )
Ditambahkan 5 ml larutan Iodium, ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat, kemudian erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama 6 menit, ditambahkan Hcl, dititrasi sampai berwarna kuning lemah, ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml lalu diaduk sampai berwarna biru, dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang, dilihat hasil yang didapat
Untuk sampel kedua prosedurnya sama, dan terakhir diamati pentiter yang dipakai pada saat titrasi.
Pereaksi:
1. Larutan iodium 0,1 N dalam 50 mL akuades
2. Larutan Na karbonat 14,3%
3. Larutan HCl 8 N dalam 50 mL akuades
4. Larutan Na tiosulfat 0,1 N dalam 150 mL akuades
5. Larutan Kanji 500 mg dalam 100 mL akuades
Titik akhir titrasi ini ditandai dengan hilangnya warna biru pada larutan
Hasil praktikum sampel glukosa:
V1 = 0.5ml
V2 = 0.7ml
Blanko: 0.5ml
Nama : Dewi Supria Ningsih
Nim : 191501009
Kelas : A
Kelompok : 6
Hari: Jum'at
Penentuan kadar glukosa
Gula pereduksi yang merupakan reduktor lemah sehingga dapat ditentukan dengan iodium diamati setelah itu ada volume titrasi yang menentukan kadar glukosa didalamnya dibandingkan selisih titrasi blanko pada sampel.
Prinsip : Glukosa merupakan gula pereduksi monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi gula alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor dan kemudian dapat dioksidasikan oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
Sampel yang digunakan yaitu glukosa dalam 10 ml akuadest dan blanko yaitu 10 ml akuadest.
Pereaksi yang digunakan :
-indikator larutan kanji
- Larutan natrium karbonat 14,3 %
- Larutan 0,1 HCL encer
- Larutan Iodium 0,1 N
- Larutan natrium tiosulfat 0,1 N
Prosedur:
Ditimbang 100 mg glukosa, larutkan dalam 50 ml akuadest di dalam erlenmeyer tertutup. Ditambahkan 25 ml iodium 0,1 N dan 10 ml larutan natrium karbonat 14,3 %, Ditutup, biarkan 30 menit ditempat gelap.
Kemudian ditambahkan 15 ml asam klorida encer dan titrasi dengan larutan natriun tiosulfat 0,1 N sampai terjadi warna kuning lemah
Ditambahkan indikator kanji dan larutan titrasi kembali sampai warna biru hilang
Dilakukan titrasi blanko
Tiap ml iodium 0,1 N setara dengan 9, 9185 ml glukosa
Titik Akhir Titrasi iodometri, ditandai dengan hilangnya warna biru pada larutan pada saat penambahan larutan indikator kanji., menjadi larutan tak berwarna
Nama : Ivana Eva Sutopo
Nim : 191501129
Kelas 3C
Kelompok : 7
Hari : Rabu
Review:
Penentuan Kadar Glukosa
prinsip: Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki
gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat
Sampel:
1. Glukosa 20mg + 10ml aquades
2. larutan blako berisi 10 ml aquades
Prosedur:
Sampel 1:
- ditambahkan 5 ml lar iodium
- ditambahkan 2ml lar natrium karbonat
- ditutup erlenmeyer dgn aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 mnt
- ditambahkan HCl dan dititrasi sampai berwarna kuning lemah
- ditambahkan lar kanji 1 ml, lalu diaduk dan dititrasi kembali sampai warna biru hilang
Hasil: Vt1=0,5 ml; Vt2=0,7 ml
Sampel 2:
- ditambahkan 5 ml lar iodium
- ditambahkan 2 ml natrium karbonat
- ditutup al.foil dan diletakkann di tempat gelam 6 mnt
- ditambahkan HCl dan dititrasi sampai warna kuning lemah
- dimasukkan 1 ml lar kanji dan diaduk sampai lar berwarna biru
- dititrasi kembali sampai warna biru hilang
Hasil: Vt=0,5 ml
Pereaksi:
1. Iodium 0,1 N dalam 50 ml Aq
2. Pelarut Na. karbonat 14,3%
3. HCl 8 N dlm 50 ml aq
4. Na tiosulfat 0,1 N dlm 150 ml aq
5. Kanji 500 mg dlm 100 ml aq
Nama : Nur Iin Syahputri Br Ginting
NIM : 191501058
Kelas : III B
Hari/Kelompok : KAMIS / 2
Review Video Praktikum Biokimia "Penentuan kadar Glukosa"
Prinsip Percobaan ini ialah didsrkn pada glukosa adlh gula pereduksi karena mrupkn monosakarida yg memilki gugus OH bebas & dpt brubah mnjdi glukosa alifatis dgn gugus aldehid sbg reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat. Penentuan kadar glukosa ditentukan dgn titrasi iodometri, dgn titik akhir titrasi yaitu "hilangnya warna biru" pd larutan.
Sampel 1: lar. glukosa 20ml di + 10 ml akuades
Sampel 2 :lar blanko berisi 10 ml akuades
Bahan : aqua, kanji 500 mg dlm 100 ml aquades , iodium 0,1N dlm 50 ML aquades , pelarut natrium karbonat 14,3%, HCl 8 N dlm 50 ml aquades, volume blanko, glukosa dan natrium tiosulfat 0,1N dlm 150 ml aquades
Prosedur:
Sampel 1:
-Ditambahkan 5 ml larutan iodium
-Ditambahkan 2 ml lar. Nat. karbonat tutup erlemeyer dengan aluminium foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit
-Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
-Ditambahkan lar kanji sebanyak 1 ml lalu di aduk
-Dititrasi kembali sampai lar berwarna biru hilang
-Dilihat hasil yg didapat.
Sampel 2:
- larutan blanko 5 ml di+ lar iodium lalu di+ 2ml nat karbonat
-Ditutup dngn aluminium foil dan diletakkan ditempat yang gelap selama 6 menit
-Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
-Ditambahkan 1 ml lar kanji lalu diaduk sampai berwarna biru Setelah itu dititrasi kembali sampai larutan yg awalnya biru akan hilang
-Dilihat hasil yg didapat dan diamati pentiter yg dipakai selama titrasi
Hasil yang di dapat pad sampl glukosa :
Volume titrasi 1 = 0.5 ml
Volume titrasi 2 = 0.7ml
Sampel blanko :
V titrasi = 0.5ml
Pereaksi yg digunakan adalah:
- Pereaksi iodium 0.1 N dalam 50 ml aquadest
-Pelarut nat kabronat 14,3%
-Hcl 8 N dalam 50 ml aquadest
-Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquadest
-Kanji 500 mg dalam 100 ml aquadest
Nama : Christina Oktalia Tambunan
NIM : 191501156
Kelompok / Hari : 2/Rabu
Penentuan Kadar Glukosa
Prinsip : glukosa merupakan gula pereduksi karena merupakan monosakarida dengan gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sehingga reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat
Sampel I: Larutan glukosa 20 mg + 10 ml akuades,
Sampel II : Larutan 10 ml akuades
(blanko)
Reagen: Iodium 0.1N dalam 50 ml akuades, Natrium karbonat 14.3%, HCl 8N dalam 50 ml akuades, Natrium tiosulfat 0.1N dalam 150 ml akuades, dan Kanji 500 mg dalam 100 ml akuades.
Prosedur:
- Sampel I ditambah 5 ml larutan iodium
- Ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat
- Erlenmyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit
- Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
- Ditambahkan larutan kanji 1 ml, diaduk
hingga homogen
- Dititrasi kembali sampai larutan biru menjadi tidak berwarna
- Dilihat hasil yang didapat
- Sampel II (blanko) ditambah 5 ml larutan iodium
- Ditambahkan 2 ml larutan natrium karbonat
- Erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit
- Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai kuning lemah
- Ditambahkan larutan kanji 1 ml, diaduk
hingga homogen
- Dititrasi kembali sampai larutan biru menjadi tidak berwarna
- Dilihat hasil yang didapatkan
Hasil praktikum
Sampel I : V1 = 0.5 ml ; V2 = 0.7 ml
Sampel II : V1 = 0.5 ml
Nama : Ashila Zukhrufna Rufhizhon Fadhilah
NIM : 191501108
Kelas : III C
Hari/Kelompok : Rabu/1
Review Video Praktikum Biokimia
"Penentuan kadar Glukosa"
Prinsip Percobaan ini ialah didasarkan pada glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
Penentuan kadar glukosa ditentukan dengan titrasi iodometri, dengan titik akhir titrasi yaitu "hilangnya warna biru" pada larutan.
Percobaan ini menggunakan 2 sampel
Sampel:
larutan glukosa 20mg + 10 ml aquades
larutan blanko 10 ml aquades
Prosedur:
-sampel 1:
Ditambahkan 5ml larutan iodium
Ditambahkan 2ml lar nat karbonat
ditutup erlemeyer dengan menggunakan al foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit
Ditambahkan hcl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
Ditambahkan lar kanji sebanyak 1ml lalu di aduk
Ditirtrasi kembali sampai lar hang awalnya berwarna biru akan hilang
Dilihat hasil yg didapat.
Sampel kedua:
Larutan blanko ditambahkan 5ml lar iodium lalu ditambahkan 2ml nat karbonat
Ditutup dngan aluminium foil dan diletakkan ditempat yang gelap selama 6 menit
Ditambahkan hcl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
Ditambahkan 1ml lar kanji kemudian diaduk sampai berwarna biru
Setelah itu dititrasi kembali sampai larutan yg awalnya biru akan hilang
Dihat hasil yg didapat dan
diamati pentiter yg dkpakai selama titrasi
Hasil yang di dapat
Hasil praktikum yg didapatkan pada sampel glukosa : volume titrasi pertama= 0.5 ml
Volume titrasi kedua= 0.7ml
Sampel blanko
V titrasi: 0.5ml
Pereaksi yg digunakan adalah:
- pereaksi iodium 0.1 N dalam 50ml aquadest
-pelarut nat kabronat 14,3%
-Hcl 8 N dalam 50ml aquadest
-Nat tiosulfat 0,1 N dalam 150ml aquadest
-Kanji 500mg dalam 100ml aquadest
Nama : Inggit Br Ginting
NIM : 191501032
Kelas : A
Pada percobaan penentuan kadar glukosa ini digunakan sampel glukosa dengan prinsip dimana glukosa ini adalah gula pereduksi yang merupakan reduktor lemah sehingga dapat ditentukan dengan titrasi menggunakan indikator amilum dengan larutan iodium lalu diamati perubahan warnanya lalu diamati juga volume pentiter yang digunakan untuk menentukan kadar glukosa didalamnya di bandingkan dengan selisih titrasi pada blanko dengan sampel.
Bahan: aquades ,kanji, glukosa ,blanko, iodium, Natrium karbonat asam klorida ,dan natrium tiosulfat
Sampel :
1. Glukosa 20 mg + 10 ml aquades
2. Blanko berisi 10 mL akuades.
3. Pentiter : natrium tiosulfat.
Pereaksi :
1. Iodium 0.1 N dalam 50ml aquadest
2. Pelarut Natrium Karbonat 14.3%
3. HCl 8 N dalam 50ml aquadest
4. Na2S2O3 0.1 N dalam 150ml aquadest
5. Kanji 500mg dalam 100ml aquadest
Prosedur pada sampel pertama :
Sampel 1 ditambahkan 5 mL larutan iodium , ditambahkan 2 mL larutan Natrium karbonat kemudian ditutup erlemenmeyer dengan aluminium foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit setelah 6 menit ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah kemudian ditambahkan larutan kanji sebanyak 1ml lalu diaduk kemudian dititrasi kembali sehingga warna biru hilang (TAT).
Prosedur pada sampel kedua :
Sampel 2 (larutan blanko) ditambahkan 5 mL larutan iodium kemudian ditambahkan 2 mL Natrium karbonat kemudian elemenyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan ditempat gelap selama 6 menit setelah 6 menit ditambah HCl kemudian dititrasi sampai warna kuning lemah kemudian ditambahkan larutan kanji 1 mL kemudian dititrasi kembali sehingga warna biru hilang diamati jumlah pentiter yang dipakai selama titrasi
Hasil glukosa
V1 = 0.5 ml
V2 = 0.7 ml
Hasil blanko
V= 0.5 ml
Nama : Angeline Celina
NIM : 191501142
Hari/kel : Rabu/4
Kelas : C
Review :
Penetapan Kadar Glukosa
Prinsip : glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapar dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat
Sampel :
-larutan glukosa 20mg + aquadest 10ml
-larutan blanko 10ml aquadest
Pereaksi :
-larutan iodium 0,1N dalam 50ml aquadest
-larutan natrium karbonat 14,3%
-HCl 8N dalam 50ml aquadest
-Natrium tiosulfat 0,1N dalam 150ml aquadest
-larutan kanji 500mg dalam 100ml aquadest
Prosedur percobaan :
Larutan glukosa
-ditambahkan 5ml larutan iodium
-ditambahkan 2ml larutan natrium karbonat
-ditutup erlenmeyer dengan menggunakan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit
-ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
-ditambahlan larutan kanji sebanyak 1ml lalu diaduk, larutan menjadi warna biru
-dititrasi kembali sampai warna larutan hilang, dari warna biru menjadi tidak berwarna
-dicatat volume titrasi
-titrasi 1 = 0.5 ml
-titrasi 2 = 0.7 ml
Larutan blanko
-ditambahkan 5ml larutan iodium
-ditambahkan 2ml larutan natrium karbonat
-ditutup erlenmeyer dengan menggunakan aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit
-ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
-ditambahkan 1ml larutan kanji, larutan akan menjadi warna biru
-dititrasi kembali sampai warna larutan hilang, dari warna biru menjadi tidak berwarna
-dicatat volume titrasi
-titrasi 1 = 0.5ml
Nama : Aliyya Novyanti Akhraf
NIM : 191501103
Hari/Kelompok : Kamis/8
PENENTUAN KADAR GLUKOSA
prinsip : glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat
sampel
1. Sampel 1 : larutan glukosa 20mg + 10 ml akuades
2. Sampel 2 : larutan blanko+ 10 ml akuades
pereaksi:
-Pereaksi iodium 0,1 N dalam 50 ml akuades
-Pelarut Na Karbonat 14,3%
-HCl 8N dlm 50 l akuades
-Na tiosulfat 0,1 dlm 150 ml akuades
-Kanji 500mg dlm 100ml akuades
prosedur percobaan:
1. sampel pertama
-Pada sampel pertama ditambah 5 ml iodium
-Ditambah 2 ml lar na karbonat
-Eremneyer ditutup dengan aluminium foil dan dibiarkan di tempat gelap selama 6 mnt
-Setelah 6 mnt ditambah HCl dititrasi sampai berwarna kuning lemah
-Ditambah larutaan kanji sebanyak 1 ml
-Diaduk
-Dititrasi kembali sampai larutan biru hilang
2. sampel kedua
-Blanko ditambah 5 ml iodium
-Di+ 2ml na karbonat
-Ditutup dgn aluminium foil dan ditempat gelap selama 6 menit
-Ditambah dengan HCl
-Dititrasi sampai kuning lemah
-Ditambah 1 ml lar kanji, diaduk sampai biru
-Titrasi kembali sampai biru hilang
-Dilihat hasil
hasil praktikum :
1. sampel 1 (glukosa) : V1:0,5ml ; V2:0,7ml
2. sampel 2 (blanko) : V:0,5ml
Nama : Natsha Maharani Br. Ginting
NIM : 1915001080
Hari : Kamis
Kelompok : 1
Prinsip : Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat
Sampel : Glukosa dan Lar.Blanko
Prosedur :
1. Glukosa 20 mg + Akuades 10 ml
-ditambahkan 5 ml lar.iodium lalu ditambahkan 2 ml lar.natrium karbonat dan ditutup dengan aluminium foil
-diletakkan pada tempat yang gelap selama 6 menit
-ditambahkan hcl
-dititrasi hingga warna kuning lemah dengan larutan na tiosulfat
-ditambahkan 1 ml lar.kanji
-dihomogenkan
-dilanjutkan titrasi hingga warna biru hilang
-dihentikan titrasi
-diamati volume yang terpakai
2. Larutan Blanko : Akuades 10 ml
-ditambahkan 5 ml larutan iodium lalu ditambahkan 2 ml lar.natrium karbonat dan ditutup dengan aluminium foil
-diletakkan pada tempat yang gelap selama 6 menit
-ditambahkan hcl
-dititrasi hingga warna kuning lemah dengan larutan na tiosulfat
-ditambahkan 1 ml lar.kanji
-dihomogenkan
-dilanjutkan titrasi hingga warna biru hilang
-dihentikan titrasi
-diamati volume yang terpakai
Pereaksi :
-iodium 0,1 N dalam 50 ml akuades
-natrium karbonat 14,3%
-hcl 8 N dalam 50 ml akuades
-Na2S2O3 0,1 N dalam 150 ml akuades
-larutan kanji 150 mg dalam 100 ml akuades
Hasil :
1. Glukosa
V1 : 0,5 ml
V2 : 0,7 ml
2. Blanko
volume : 0,5 ml
Nama : Adia Ayu Putri
Nim : 191501192
Kel : 7
Kelas : 3-D
Review praktikum "Penentuan kadar glukosa"
Sampel :glukosa
Prinsip : glukosa adalah, gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah Dan kemudian dapat dioksidasi Oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
Sampel yang digunakan pada percobaan ini yaitu
sampel 1: larutan glukosa sebanyak 20 mg ditambah dengan 10 ml aquadest.
sampel 2: yaitu larutan blanko yang berisi 10 ml aquadest.
percobaan:
PADA SAMPEL PERTAMA
1. pada sampel pertama ditambahkan 5 ml larutan iodin selanjutnya
2.ditambahkan 2 ml larutan Natrium karbonat kemudian Erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama setelah 6 menit
3.ditambahkan HCL kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
4. ditambahkan larutan kanji sebanyak 1 ml lalu diaduk kemudian dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang.
5.dilihat hasil yang di dapat.
PADA SAMPEL KEDUA
1.larutan blanko ditambahkan 5 ml larutan iodium lalu
2.ditambahkan 2 ML Natrium karbonat ditutup dengan aluminium foil dan diletakkan di tempat yang gelap selama dan setelah 6 menit
3.ditambahkan dengan HCL kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah ditambahkan 1 ml Larutan Kanji kemudian diaduk sampai berwarna biru.
4.dititrasi kembali sampai larutan yang awalnya berwarna biru akan hilang.
5.dilihat hasil yang didapatkan. diamati pentiter yang terpakai selama titrasi
Hasil praktikum yang didapatkan pada sampel glukosa :
volume titrasi pertama adalah 0,5 ml dan pada volume titrasi kedua adalah 0,7 ml sedangkan pada sampel blanko volume titrasi sebanyak 0,5 ml
pereaksi yang digunakan:
1.iodium 0,1 N dalam 50 ml aquades
2.larutan Natrium karbonat sebesar 14,3%
3. HCL 8N dalam 50 ml aquades
4.Natrium tiosulfat 0,1 N dalam 150 ml aquades
5. Kanji sebanyak 500 mg dalam 100 ml aquades
Nama: Clara Sinta
NIM: 191501097
Kelas: III-B
Kelompok/Hari: 6/Kamis
KESIMPULAN
1. Prinsip percobaan : Glukosa adalah gula pereduksi karena merupakan monosakarida yang memiliki gugus OH bebas yang dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sebagai reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat.
2. Sampel yang digunakan adalah glukosa 20 mg dalam 10 ml akuades (Sampel 1), dan sampel blanko berupa akuades 10 ml (Sampel 2).
3. Indikator yang digunakan adalah larutan kanji yang dibuat 500mg dalam 100 mL akuades. Titik akhir titrasi ditandai dengan hilangnya warna biru menjadi bening.
4. Pentiter yang digunakan adalah natrium tiosulfat.
5. Prosedur percobaan :
- Didalam erlenmeyer berisi sapel ditambahkan 5 ml larutan iodium dan 2 mL larutan natrium karbonat lalu ditutup dengan aluminium foil ditempat gelap selama 6 menit
- Ditambahkan HCl
- Dititrasi sampai larutan menjadi berwarna kuning lemah
- Ditambahkan Larutan kanji (Warna menjadi biru)
- Dititrasi kembali sampai warna biru pada larutan tepat hilang
- Dicatat volume akhir titrasi
6. Diperoleh volume titrasi glukosa : V1 = 0,5 mL dan V2 = 0,7 mL
7. Diperoleh volume titrasi blanko = 0,5 mL
8. Titrasi yang digunakan adalah titrasi iodometri (titrasi tidak langsung)
Nama : Petra Sri Etika Laia
NIM : 191501056
Kelompok/Hari : 2/Kamis
Penentuan Kadar Glukosa
Glukosa merupakan gula pereduksi karena merupakan monosakarida dengan gugus OH bebas dan dapat berubah menjadi glukosa alifatis dengan gugus aldehid sehingga reduktor lemah dan kemudian dapat dioksidasi oleh reduktor lemah seperti iodium membentuk asam glukonat
Prinsip: glukosa adalah gula pereduksi
Sampel :
1. Larutan glukosa 20mg + 10 ml akuades
2. Larutan blanko 10 ml akuades
Pereaksi : Iodium 0,1 N dalam 50 ml akuades, Natrium karbonat 14.3% (sebagai pengawet), HCl 8 N dalam 50 ml akuades, Na2S2O3 0.1 N dalam 150 ml akuades, dan Kanji 500 mg dalam 100 ml akuades.
Prosedur:
- Sampel pada erlenmeyer ditambahkan 5ml larutan iodium kemudian ditambahkan 2ml larutan natrium karbonat
- Ditutup erlenmeyer aluminium foil dan diletakkan di tempat gelap selama 6 menit
- Ditambahkan HCl kemudian dititrasi sampai berwarna kuning lemah
- Ditambahkan larutan kanji 1 ml, diaduk
- Dititrasi kembali sampai larutan biru menjadi tidak berwarna
- Dilakukan untuk kedua sampel
- Diamati hasil yang didapat dan volume dari pentiter serta larutan sampel
- Dicatat hasil yang didapatkan
Hasil praktikum sampel glukosa:
Sampel 1 :
V1 = 0.5ml
V2 = 0.7ml
Sampel 2/ Blanko: 0.5ml