Memang salah mengejar IPK tinggi dengan menghalalkan segala cara ataupun berbuat curang namun tidak pernah salah jika memang kita rajin belajar. Saya rasa peningkatan value diri baik di sisi knowledge maupun experience akan memberikan point yang bagus apalagi jika kita bisa seimbang. Menurut saya relasi orang dalam lah yang merusak sistem pendidikan, pekerjaan saat ini.
Penting sih pembuktian ke orang tua kalau kita kuliah serius.kalau fokus kuliah pasti bisa koq daapat IPK tinggi.karna saat kuliah dulu fokus kuliah untuk bahagiakan ortu aja terutama untuk almarhum papaku 😊
Bisa dibilang pemikiran yang timbul karena banyaknya "hack" atau mungkin celah yang bisa digunakan untuk punya ipk tinggi dengan usaha yang bisa dibilang curang, ane pernah difase kecewa krn normalisasi dari nyontek ini, orang² yang maaf "bodoh" krn ga mau belajar jadi punya nilai bagus krn nyontek, ane pribadi tetap proud buat siapapun yang memang bisa mencapai nilai terbaik dengan usaha sendiri, krn usahanya itu loh, ga semua orang bisa ngelakuin hal yang sama. Sedangkan untuk ane, mungkin sekarang udah di posisi seperti "prinsip ekonomi" ya "meminimalkan usaha untuk mendapat hasil yang maksimal" bahkan meskipun itu mengurangi nilai/mutu di hal lain, jadi cuma memperhatikan jalur yang penting.
IPK yg tetap penting sebab yg di hasilkan sekolah ya IPK, kalo nilai tinggi yg tentu skil bagus setelah keluar cari pengalaman kalo mengandalkan RELASI kesannya jurus nepotisme atau permainan lainnya yg terpenting jang sampai mendapatkan sesuatu yg mengalahkan Yang Maha Kuasa
Masih penting, nyatanya ada anak dg ip4 dan cumlaud lulus test kerja di sebuah lbg pendidikan bagus di kotaku. Anak lain seangkatan anak itu dg ip 2,5 nggak lulus testnya. Jadi menurut aku penting untuk dpt nilai bagus dan skill bagus.
Secara jujur saya hargai Mahasiswa dengan IPK tinggi asalkan tidak jack up dengan IPK tinggi dapat menentukan peringkat dari hasil capaian belajar. Untuk meraih status Cum Laude juga ditentukan oleh IPK selain waktu belajar. Adapun untuk bidang pekerjaan sebetulnya IPK tidak begitu penting namun kadang ada cemooh/ledekan jika IPK hanya Cukup (2.0) bahkan Perusahaan Bonafide IPK dijadikan sebagai Kriteria pelamar.
Memang salah mengejar IPK tinggi dengan menghalalkan segala cara ataupun berbuat curang namun tidak pernah salah jika memang kita rajin belajar. Saya rasa peningkatan value diri baik di sisi knowledge maupun experience akan memberikan point yang bagus apalagi jika kita bisa seimbang. Menurut saya relasi orang dalam lah yang merusak sistem pendidikan, pekerjaan saat ini.
Skill + Relasi itu paling penting.
Penting sih pembuktian ke orang tua kalau kita kuliah serius.kalau fokus kuliah pasti bisa koq daapat IPK tinggi.karna saat kuliah dulu fokus kuliah untuk bahagiakan ortu aja terutama untuk almarhum papaku 😊
Bisa dibilang pemikiran yang timbul karena banyaknya "hack" atau mungkin celah yang bisa digunakan untuk punya ipk tinggi dengan usaha yang bisa dibilang curang, ane pernah difase kecewa krn normalisasi dari nyontek ini, orang² yang maaf "bodoh" krn ga mau belajar jadi punya nilai bagus krn nyontek, ane pribadi tetap proud buat siapapun yang memang bisa mencapai nilai terbaik dengan usaha sendiri, krn usahanya itu loh, ga semua orang bisa ngelakuin hal yang sama.
Sedangkan untuk ane, mungkin sekarang udah di posisi seperti "prinsip ekonomi" ya "meminimalkan usaha untuk mendapat hasil yang maksimal" bahkan meskipun itu mengurangi nilai/mutu di hal lain, jadi cuma memperhatikan jalur yang penting.
Putri saya bener2 kerja tanpa perantara, murni tanpa relasi
IPK yg tetap penting sebab yg di hasilkan sekolah ya IPK, kalo nilai tinggi yg tentu skil bagus setelah keluar cari pengalaman kalo mengandalkan RELASI kesannya jurus nepotisme atau permainan lainnya yg terpenting jang sampai mendapatkan sesuatu yg mengalahkan Yang Maha Kuasa
Karena ipk itu cara paling mudah dan umum utk sortir pegawai baru.
Masih penting, nyatanya ada anak dg ip4 dan cumlaud lulus test kerja di sebuah lbg pendidikan bagus di kotaku. Anak lain seangkatan anak itu dg ip 2,5 nggak lulus testnya. Jadi menurut aku penting untuk dpt nilai bagus dan skill bagus.
Beruntung ... Itu yg terpenting menurut saya ...
Gak lagi satir in ment... Kan? Sama wap... Ehh
Gak penting bang, yang penting relasi
Secara jujur saya hargai Mahasiswa dengan IPK tinggi asalkan tidak jack up dengan IPK tinggi dapat menentukan peringkat dari hasil capaian belajar.
Untuk meraih status Cum Laude juga ditentukan oleh IPK selain waktu belajar.
Adapun untuk bidang pekerjaan sebetulnya IPK tidak begitu penting namun kadang ada cemooh/ledekan jika IPK hanya Cukup (2.0) bahkan Perusahaan Bonafide IPK dijadikan sebagai Kriteria pelamar.
Dua.. tiga....