Doa Para Pelaut yang Tabah karya Sapardi Djoko Damono

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 12 ноя 2024

Комментарии • 14

  • @NurDiana-w3i
    @NurDiana-w3i 20 дней назад +6

    PLSSS BESOKK GUEE LOMBAAA PKEE PUISI INII, DOA'IN GESSS JUARAAA 😭😭😭😭

  • @mawar_taehyung7707
    @mawar_taehyung7707 Месяц назад +3

    *DOA PARA PELAUT YANG TABAH*
    Sapardi Djoko Damono
    Kami telah berjanji kepada Sejarah,
    untuk pantang menyerah.
    Bukankah telah kami lalui pulau demi pulau, selaksa pulau,
    dengan perahu yang semakin mengeras
    oleh air laut.
    Selalu bajakan otot-otot lengan kami, ya, Tuhan,
    yang tetap mengayuh entah sejak kapan;
    barangkali akan segera memutih rambut kami ini,
    satu demi satu merasa letih, dan tersungkur mati,
    tapi berlaksa anak-anak kami akan memegang dayung
    serta kemudi
    menggantikan kami.
    Kamilah yang telah mengayuh perahu-perahu Sriwijaya serta
    Majapahit,
    mengayuh perahu-perahu Makasar dan Bugis,
    sebab kami telah bersekutu dengan Sejarah
    untuk menundukkan lautan.
    Laut yang diam adalah sahabat kami,
    dan laut yang memberontak dalam prahara dan topan
    adalah alasan yang paling baik
    untuk menguji kesetiaan dan bakti kami
    pada-Mu.
    Barangkali beberapa orang putus otot-otot lengannya,
    yang lain pecah tulang-tulangnya,
    tapi anak-anak kami yang setia
    segera mengubur mereka di laut,
    dan melanjutkan perjalanan yang belum selesai ini.
    Biarlah kami bersumpah kepada Sejarah, ya, Tuhan,
    untuk membuat bekas-bekas yang tak terbatas
    di lautan.

  • @rebeccapau
    @rebeccapau 9 месяцев назад +19

    Kami telah berjanji kepada Sejarah
    untuk pantang menyerah
    bukankah telah kami lalui pulau demi pulau, selaksa pulau,
    dengan perahu yang semakin mengeras
    oleh air laut.
    Selalu bajakan otot-otot lengan kami, ya Tuhan,
    yang tetap mengayuh entah sejak kapan;
    barangkali akan segera memutih rambut kami ini,
    satu demi satu merasa letih, dan tersungkur mati,
    tapi berlaksa anak-anak kami akan memegang dayung
    serta kemudi
    menggantikan kami
    kamilah yang telah mengayuh perahu-perahu sriwijaya serta majapahit
    mengayuh perahu-perahu makasar dan bugis,
    sebab kami telah bersekutu dengan Sejarah
    untuk menundukkan lautan.
    laut yang diam adalah sahabat kami,
    dan laut yang memberontak dalam prahara dan topan
    adalah alasan yang paling baik
    untuk menguji kesetiaan dan bakti kami
    padaMu.
    barangkali beberapa orang putus otot-otot lengannya,
    yang lain pecah tulang-tulangnya, tapi anak-anak kami yang setia
    segera mengubur mereka di laut, dan melanjutkan
    perjalanan yang belum selesai ini.
    biarlah kami bersumpah kepada Sejarah, ya Tuhan, untuk membuat bekas-bekas yang tak terbatas di lautan.

  • @jeanettesusanto8014
    @jeanettesusanto8014 7 месяцев назад +1

    kami telah beriani kepada Seiarah
    untuk pantang menyerah
    bukankah telah kami lalui pulau demi pulau, selaksa pulau,
    dengan perahu yang semakin mengeras
    oleh air laut
    selalu bajakan otot-otot lengan kami, ya, Tuhan,
    yang tetap mengayuh entah sejak kapan;
    barangkali akan segera memutih rambut kami ini,
    satu demi satu merasa letih, dan tersungkur mati,
    tapi berlaksa anak-anak kami akan memegang dayung
    serta kemudi
    menggantikan kami
    kamilah yang tela mengayuh perahu-perahu sriwijaya serta
    majapahit
    mengayuh perahu-perahu makasar dan bugis
    sebab kami telah bersekutu dengan Sejarah
    untuk menundukkan lautan
    laut yang diam adalah sahabat kami,
    dan laut yang memberontak dalam prahara dan topan
    adalah alasan yang paling baik
    untuk menguji kesetiaan dan bakti kami
    padaMu
    barangkali beberapa orang putus otot-otot lengannya
    yang lain pecan tulang-tulangnya, tapi anak-anak kami yang setia
    segera mengubur mereka di laut, dan melanjutkan
    perjalanan yang belum selesai ini
    biarlah kami bersumpah kepada Sejarah, ya, Tuhan,
    untuk membuat bekas-bekas yang tak terbatas
    dilautan

  • @oedjangu-rich2103
    @oedjangu-rich2103 2 года назад +2

    Suka banged...
    Sangat Luar biasa

  • @Thibenkk
    @Thibenkk 5 месяцев назад +1

    Wowwwwww😮

  • @novaadelia7010
    @novaadelia7010 Месяц назад

    Keren 😊😊

  • @Hello-cm5vq
    @Hello-cm5vq 8 месяцев назад +2

    Suaranya baguss bangettt

  • @Thibenkk
    @Thibenkk 5 месяцев назад

    kaciwwww

  • @Faarhanns
    @Faarhanns 3 года назад +2

    Rinduuu~

  • @Hihindry
    @Hihindry 10 месяцев назад

    Kerenn bangett

  • @rebeccapau
    @rebeccapau 5 месяцев назад

    Musikalisasi Puisi 2:28

  • @aletofsigma
    @aletofsigma 7 месяцев назад

    wow

  • @jeanettesusanto8014
    @jeanettesusanto8014 7 месяцев назад +2

    kami telah beriani kepada Seiarah
    untuk pantang menyerah
    bukankah telah kami lalui pulau demi pulau, selaksa pulau,
    dengan perahu yang semakin mengeras
    oleh air laut
    selalu bajakan otot-otot lengan kami, ya, Tuhan,
    yang tetap mengayuh entah sejak kapan;
    barangkali akan segera memutih rambut kami ini,
    satu demi satu merasa letih, dan tersungkur mati,
    tapi berlaksa anak-anak kami akan memegang dayung
    serta kemudi
    menggantikan kami
    kamilah yang tela mengayuh perahu-perahu sriwijaya serta
    majapahit
    mengayuh perahu-perahu makasar dan bugis
    sebab kami telah bersekutu dengan Sejarah
    untuk menundukkan lautan
    laut yang diam adalah sahabat kami,
    dan laut yang memberontak dalam prahara dan topan
    adalah alasan yang paling baik
    untuk menguji kesetiaan dan bakti kami
    padaMu
    barangkali beberapa orang putus otot-otot lengannya
    yang lain pecan tulang-tulangnya, tapi anak-anak kami yang setia
    segera mengubur mereka di laut, dan melanjutkan
    perjalanan yang belum selesai ini
    biarlah kami bersumpah kepada Sejarah, ya, Tuhan,
    untuk membuat bekas-bekas yang tak terbatas
    dilautan