DEWA 19 : Oase Itu Bernama Laskar Cinta

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 9 сен 2024
  • Sepanjang tahun 2003 hingga 2005, Dewa 19 telah beberapa kali di undang untuk mengadakan konser di kancah internasional.
    Pada tanggal 13-15 Agustus 2003, Dewa 19 mengadakan 2 buah konser di Jepang, masing-masing di Tokyo dan Nagoya.
    Pada tahun 2004, Dewa 19 mengadakan konser di Korea Selatan, lalu kemudian ke Amerika Serikat untuk menggelar konser di Boston, Houston, San Fransisco dan Seattle.
    Pada tanggal 7 Mei 2004 Dewa 19 juga mendapat undangan untuk mengadakan konser di Republik Demokratik Timor Leste dalam rangka Hari Kemerdekaan negara tersebut.
    Pada tanggal 15 Mei 2004, konser Dewa 19 digelar di Municipal Stadium Dili dan disambut oleh 50.000 penonton.
    Angka tersebut merupakan jumlah penonton terbesar Dewa 19 selama manggung di luar negeri.
    Keesokan harinya, saat hendak kembali ke Indonesia, personel Dewa 19 didatangi oleh Presiden Timor Leste Xanana Gusmao di koridor Aeroporto Internacional Presidente Nicolau Lobato.
    Pada Maret 2005, Dewa 19 menggelar konser di kota Sydney dan Melbourne, Australia.
    Dewa 19 mulai serius menjajaki pasar internasional dengan ditanda tanganinya kontrak untuk 3 album dengan EMI Music International Hong Kong yang berlaku per 1 Januari 2006.
    Dewa 19 kemudian mengeluarkan album bertajuk Republik Cinta pada awal tahun 2006 dalam 2 versi, yakni untuk pasar Indonesia dan pasar internasional.
    Sebelum merilis album ini, pada tanggal 12 Desember 2005, Dewa 19 dan EMI telah melempar singel berjudul “Laskar Cinta” di 150 radio di Indonesia.
    “Laskar Cinta” sendiri mengangkat isu terorisme dan kekerasan.
    Terinspirasi oleh perseteruan Dewa 19 dengan FPI beberapa waktu sebelumnya.
    Tulisan Dr. (H.C) K.H. Abdurrahman Wahid / Gus Dur di The New York Times, koran terkemuka di Amerika Serikat, telah mengantarkan nama Dewa 19 ke negara tersebut.
    Dewa 19 mendapatkan penghargaan LibForAll Award di Amerika Serikat atas lagu “Warriors of Love” (versi bahasa Inggris “Laskar Cinta”) yang dinilai menyerukan perdamaian dan toleransi beragama.
    Penghargaan ini diserahkan langsung oleh CEO LibForAll Foundation, Holland Taylor, di New York, Amerika Serikat.
    Dewa 19 menghabiskan biaya lebih dari setengah miliar untuk menggarap 11 video klip di album ini.
    Dewa 19 kemudian merilis VCD dan DVD Karaoke dari album Republik Cinta.
    Dewa 19 juga membuat video klip “I Want to Break Free” untuk keperluan internasional.
    Video dari lagu milik band legendaris Queen ini juga diputar oleh jaringan Hard Rock Cafe di seluruh dunia, guna memperlebar kesempatan Dewa 19 dikenal secara internasional.
    Sepanjang perjalanan kariernya, Dewa 19 telah menerima banyak penghargaan, baik BASF Awards maupun AMI Awards.
    Dewa 19 pernah menerima penghargaan khas dari Anugerah Planet Muzik Singapura 2005 sebagai “The Most Genius Band”.
    Mereka juga pernah meraih penghargaan LibForAll Award di Amerika Serikat atas kontribusi mereka pada upaya perdamaian dan toleransi beragama.
    Pada tahun 2008, Dewa 19 masuk ke dalam daftar “The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa” oleh majalah Rolling Stone.
    Dewa 19 diakui sebagai salah satu legenda atau ikon terbesar dalam sejarah musik populer Indonesia.
    ==========================================
    © Danny ELgar Library
    ✡️ Official Website : dannygaidatera...
    ==========================================
    #DannyELgar

Комментарии • 40