Ushulus Sunnah merupakan karya dari Imam besar Ahlussunnah yakni Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah. Sudah menjadi hal yang dikenal sejak zaman dahulu terkait pengadaan kitab-kitab yang memuat i'tiqad atau aqidah. Aqidah adalah keyakinan yang dipegang oleh seseorang, baik itu lurus maupun menyimpang. Sedangkan pengertian aqidah secara istilah maka maknanya kembali kepada apa yang digariskan oleh para ulama yaitu kandungan rukun iman yang enam.
Praktek Ini Bid'ah Apa Tidak? Ada seseorang yang menulis sebuah buku. Anehnya dia membiasakan dirinya mandi dan shalat istikharah dulu sebelum memasukkan satu entri dalam buku itu. Dia selalu melakukan ritual itu sampai selesai menginput semua entri bukunya. Pertanyaannya, ritual orang itu bid'ah atau tidak? Kalau tidak bid'ah, maka di mana ada anjuran ritual semacam itu dari Rasulullah dan atau setidaknya para sahabat? Dalam sejarah, para sahabat yang menulis wahyu dan hadis Nabi apakah pernah melakukan hal semacam ini? Pertanyaan ini berangkat dari kisah nyata di masa lalu di mana seorang penulis mengaku sebagai berikut: وما وضعت فى كتاب الصحيح حديثاً إلا اغتسلت قبل ذلك واستخرت الله تعالى، وصليت ركعتين وتيقنت صحته "Aku tidak meletakkan dalam kitab shahih satu hadis pun kecuali aku mandi dulu sebelumnya dan aku istikharah kepada Allah Ta'ala, dan aku shalat dua rakaat dan aku meyakini kesahihannya" Penulis ini dikenal dengan nama Al-Bukhari, dan kitab yang ditulis dengan ritual tersebut adalah kitab Shahih Bukhari. Monggo dijawab pertanyaannya.
Ini kata para ulama sebagai bentuk ke hati-hati an imam Bukhari dalam menulis hadits. Yang di lakukan imam Bukhari tidak ada kaitannya dengan bid'ah. Wallahu alam
Antara ibadah dan 'adah Oleh: Abdul Wahab Ahmad Banyak orang yang tak bisa membedakan mana ibadah dan mana 'adah (adat istiadat/kebiasaan/kegiatan non-syariat). Dari situ muncul kesalahpahaman tentang bid'ah. Contoh sederhana: - Menunggu pesawat bukan ibadah. Ketika ada yang menunggu pesawat sambil membaca qur'an atau berzikir, maka penungguan ini tetap bukan ibadah. Penungguannya adalah hal mubah, membaca qur'an dan zikirnya adalah sunnah berpahala. Apabila ada yang setiap menunggu pesawat selalu membaca al-Qur'an dan berzikir, dia tetap tidak melakukan bid'ah. Tidak bisa juga disebut mengkhususkan waktu ibadah sebab yang khusus adalah waktu penungguan pesawatnya, bukan ibadahnya. - Menyelenggarakan acara peringatan apapun yang non-maksiat bukanlah suatu ibadah dan hukumnya mubah. Ketika peringatan apapun itu diisi oleh kegiatan mubah seperti ngobrol-ngobrol dan makan-makan, maka kegiatan yang menjadi isinya itu tetaplah mubah. Peringatannya berstatus mubah, demikian juga isinya. Ketika diisi dengan kegiatan sunnah seperti dzikir dan sedekah, maka kegiatan zikir dan sedekahnya juga tetap sunnah. Peringatannya mubah, namun isinya sunnah. Acara peringatan ini tetaplah bukan bagian dari ibadah ataupun syariat sehingga tidak relevan dengan status bid'ah, apapun isinya. Demikian pula ketika acara peringatan ini dilakukan setiap momen tertentu, tetap mubah dan tetap bukan ibadah. - Ngobrol dengan tetangga di hari tertentu dalam seminggu adalah bukan ibadah dan hukumnya mubah. Ketika ngobrol-ngobrol ini diisi dengan baca koran, maka ngobrolnya mubah dan isinya juga mubah. Ketika acara ngobrol ini diisi dengan membaca surat Yasin bersama, maka pembacaan surat yasinnya tetap sunnah seperti semula. Acara ngobrolnya mubah sebab bukan ibadah, isinya yang sunnah. Yang seperti ini juga tak relevan dengan status bid'ah, meskipun terjadwal secara kontinyu. Orang-orang yang mempermasalahkan kegiatan 'adah seperti di atas bila diisi dengan ibadah tidaklah paham makna bid'ah. Bagaimana mungkin ketika acara non-ibadah yang mubah diisi dengan makan, minum, ngobrol, nonton tv, dengerin radio, sosmedan hukumnya tetap mubah, namun ketika acara tersebut diisi dengan membaca zikir, membaca surat tertentu dari al-Qur'an atau bersedekah lantas dianggap bid'ah dan sesat? Silakan dikiaskan untuk masalah lainnya. Semoga bermanfaat.
Padahal lebih mudah dan diridhoi Allah swt, kalau mengikuti perkataan, pemahaman, tafsiran dan amalan Rasulullah saw dan khulafaur rasyidin dan para sahabat lainnya. Kadang kita bandel, padahal menjalankan semua sunnah Rasulullah saw yg diriwayatkan dalam hadis hadis shohih saja kita akan sulit utk melakukan semuanya, eh ditambah amalan yg gak diajarkan dan dilakukan Rasulullah saw dan para sahabat.
Iya betul uztad, banyak dari kita mau nyamain diri dgn para sahabat... Rasulullah saw hanya mengatakan berpeganglah pada sunnahku dan sunnah khulafaur rasyidin. Tidak ada sunnah kecuali dari Rasulullah saw sesuai dgn pemahaman dan amalan yg dilakukan oleh Rasulullah saw dan para sahabat. Selain itu kita hrs tau diri, kita bukan nabi dan bukan sahabat, sekali lagi hrs tau diri..
Ushulus Sunnah merupakan karya dari Imam besar Ahlussunnah yakni Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah. Sudah menjadi hal yang dikenal sejak zaman dahulu terkait pengadaan kitab-kitab yang memuat i'tiqad atau aqidah. Aqidah adalah keyakinan yang dipegang oleh seseorang, baik itu lurus maupun menyimpang. Sedangkan pengertian aqidah secara istilah maka maknanya kembali kepada apa yang digariskan oleh para ulama yaitu kandungan rukun iman yang enam.
Alhamdulillah, sangat bermanfaat, sudah kali ketiga mendengar
Barakallahu fikum
Mantap mantap...mantau dari jawa tengah. Lanjut biar sunah didengar sampai pelosok
ممتاز
Masya Allah..
Ngawi menyimak ... ustadz kapan mengadakan dauroh di kota Ngawi
A
Praktek Ini Bid'ah Apa Tidak?
Ada seseorang yang menulis sebuah buku. Anehnya dia membiasakan dirinya mandi dan shalat istikharah dulu sebelum memasukkan satu entri dalam buku itu. Dia selalu melakukan ritual itu sampai selesai menginput semua entri bukunya. Pertanyaannya, ritual orang itu bid'ah atau tidak? Kalau tidak bid'ah, maka di mana ada anjuran ritual semacam itu dari Rasulullah dan atau setidaknya para sahabat? Dalam sejarah, para sahabat yang menulis wahyu dan hadis Nabi apakah pernah melakukan hal semacam ini?
Pertanyaan ini berangkat dari kisah nyata di masa lalu di mana seorang penulis mengaku sebagai berikut:
وما وضعت فى كتاب الصحيح حديثاً إلا اغتسلت قبل ذلك واستخرت الله تعالى، وصليت ركعتين وتيقنت صحته
"Aku tidak meletakkan dalam kitab shahih satu hadis pun kecuali aku mandi dulu sebelumnya dan aku istikharah kepada Allah Ta'ala, dan aku shalat dua rakaat dan aku meyakini kesahihannya"
Penulis ini dikenal dengan nama Al-Bukhari, dan kitab yang ditulis dengan ritual tersebut adalah kitab Shahih Bukhari. Monggo dijawab pertanyaannya.
Ini kata para ulama sebagai bentuk ke hati-hati an imam Bukhari dalam menulis hadits. Yang di lakukan imam Bukhari tidak ada kaitannya dengan bid'ah. Wallahu alam
@@mohamadalfauzi2647 gak nyambung
Antara ibadah dan 'adah
Oleh: Abdul Wahab Ahmad
Banyak orang yang tak bisa membedakan mana ibadah dan mana 'adah (adat istiadat/kebiasaan/kegiatan non-syariat). Dari situ muncul kesalahpahaman tentang bid'ah.
Contoh sederhana:
- Menunggu pesawat bukan ibadah. Ketika ada yang menunggu pesawat sambil membaca qur'an atau berzikir, maka penungguan ini tetap bukan ibadah. Penungguannya adalah hal mubah, membaca qur'an dan zikirnya adalah sunnah berpahala. Apabila ada yang setiap menunggu pesawat selalu membaca al-Qur'an dan berzikir, dia tetap tidak melakukan bid'ah. Tidak bisa juga disebut mengkhususkan waktu ibadah sebab yang khusus adalah waktu penungguan pesawatnya, bukan ibadahnya.
- Menyelenggarakan acara peringatan apapun yang non-maksiat bukanlah suatu ibadah dan hukumnya mubah. Ketika peringatan apapun itu diisi oleh kegiatan mubah seperti ngobrol-ngobrol dan makan-makan, maka kegiatan yang menjadi isinya itu tetaplah mubah. Peringatannya berstatus mubah, demikian juga isinya. Ketika diisi dengan kegiatan sunnah seperti dzikir dan sedekah, maka kegiatan zikir dan sedekahnya juga tetap sunnah. Peringatannya mubah, namun isinya sunnah. Acara peringatan ini tetaplah bukan bagian dari ibadah ataupun syariat sehingga tidak relevan dengan status bid'ah, apapun isinya. Demikian pula ketika acara peringatan ini dilakukan setiap momen tertentu, tetap mubah dan tetap bukan ibadah.
- Ngobrol dengan tetangga di hari tertentu dalam seminggu adalah bukan ibadah dan hukumnya mubah. Ketika ngobrol-ngobrol ini diisi dengan baca koran, maka ngobrolnya mubah dan isinya juga mubah. Ketika acara ngobrol ini diisi dengan membaca surat Yasin bersama, maka pembacaan surat yasinnya tetap sunnah seperti semula. Acara ngobrolnya mubah sebab bukan ibadah, isinya yang sunnah. Yang seperti ini juga tak relevan dengan status bid'ah, meskipun terjadwal secara kontinyu.
Orang-orang yang mempermasalahkan kegiatan 'adah seperti di atas bila diisi dengan ibadah tidaklah paham makna bid'ah. Bagaimana mungkin ketika acara non-ibadah yang mubah diisi dengan makan, minum, ngobrol, nonton tv, dengerin radio, sosmedan hukumnya tetap mubah, namun ketika acara tersebut diisi dengan membaca zikir, membaca surat tertentu dari al-Qur'an atau bersedekah lantas dianggap bid'ah dan sesat?
Silakan dikiaskan untuk masalah lainnya. Semoga bermanfaat.
Si murtad Abdul Wahab Ahmad
Akibat belajar hanya ke satu pintu.. jadi hanya menggunakan kacamata kuda.
Padahal lebih mudah dan diridhoi Allah swt, kalau mengikuti perkataan, pemahaman, tafsiran dan amalan Rasulullah saw dan khulafaur rasyidin dan para sahabat lainnya.
Kadang kita bandel, padahal menjalankan semua sunnah Rasulullah saw yg diriwayatkan dalam hadis hadis shohih saja kita akan sulit utk melakukan semuanya, eh ditambah amalan yg gak diajarkan dan dilakukan Rasulullah saw dan para sahabat.
Iya betul uztad, banyak dari kita mau nyamain diri dgn para sahabat... Rasulullah saw hanya mengatakan berpeganglah pada sunnahku dan sunnah khulafaur rasyidin. Tidak ada sunnah kecuali dari Rasulullah saw sesuai dgn pemahaman dan amalan yg dilakukan oleh Rasulullah saw dan para sahabat. Selain itu kita hrs tau diri, kita bukan nabi dan bukan sahabat, sekali lagi hrs tau diri..
Barakallahu fikum