The Chapter: Semangat Patjarmerah Kecil Buka Akses Literasi Anak-anak

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 29 июн 2024
  • Mayoritas pegiat literasi setuju jika pernyataan tentang rendahnya minat baca Indonesia, adalah salah. Mereka menyebut, permasalahan utama Indonesia adalah bukan pada minat baca, melainkan akses terhadap buku yang sangat terbatas dan tidak merata, terutama buku anak-anak. Padahal pengenalan atau literasi pada buku di usia anak-anak dinilai sangat penting.
    Kepada Tirto.id pegiat literasi sekaligus penulis buku, Reda Gaudiamo dan Windy Ariestanty bercerita tentang bagaimana kondisi sebenarnya di daerah-daerah Indonesia yang masih sangat minim akses terhadap buku, terutama buku anak-anak. Hal tersebut mendorong keduanya bersama rekan-rekan lain untuk mengadakan sebuah festival literasi bertajuk patjarmerah kecil.
    Akan ada acara seru apa saja di festival tersebut? Kapan dan di mana penyelenggaraannya? Simak obrolan selengkapnya di RUclips Tirto.id.
    Jangan lupa tuliskan saran, kritik, dan pendapatmu di kolom komentar untuk membantu Tirto.id jadi lebih baik.
    #TheChapter #literasi #buku #patjarmerah #patjarmerahkecil #RedaGaudiamo #WindyAriestanty

Комментарии • 5

  • @AriMurdiyanto
    @AriMurdiyanto 19 дней назад

    Terima kasih Mbak Windy dan Bu Reda sudah membuat Patjarmerah Kecil. Semoga akan rutin diadakan ya. Kami sekeluarga senang berkunjung ke Patjarmerah Kecil.

  • @SastraDigitalJunior
    @SastraDigitalJunior 2 дня назад

    Semoga kapan-kapan bisa bertemu Mba Reda dan Mba Windy ❤

  • @anwarkun4916
    @anwarkun4916 19 дней назад

    ❤❤❤

  • @siskabayan4690
    @siskabayan4690 18 дней назад

    The poin yg menyenggat Jadilah Kecil, karena Kecil masih terus bertumbuh & berkembang 🎉Trima kasih Tontonan ini

  • @layxing8220
    @layxing8220 18 дней назад +1

    Bahkan sekolah saya yang notabene institusi pendidikan tidak sama sekali menghadirkan perpustakaan (heran dapat akreditasi B), karena mereka merasa peminatnya sedikit dan hanya sedikit yang senang membaca. Padahal pemikiran seperti itu membuat sekolah mematikan hobi siswa seutuhnya. Mereka merasa tidak worth it kalau peminatnya sedikit 😢