Roman soldiers who were caught sleeping while they were supposed stand guard in the watchtowers of a military camp, were crucified. Imagine what they would do to the soldiers who were supposed to guard the tomb of a cult leader in order to stop a riot from breaking out. How much money could the disciples have to bribe the soldiers, asuming the roman governor didnt make sure to hire trustworty soldiers ? And why did the soldiers remain after allowing them to steal the body? They would have been well on their way to Africa or Parthia by the time anyone got wise. How could a handfull of peniless outlaws on the lamb pull off such a heist? They were hiding by both the jewish temple guard and the roman urban cohorts. The roman governor himself would be eaten alive by the emperor if another riot brokeout in Judea. That stuff was TOP priority. NOBODY could pull it off with less resoruces and manpower available than what the jewish priests and roman officials had.
Lufemann's bias presupposition has impaired his understanding of truth. Gospel historicity is so reliable that you have to be dumb on purpose to reject the resurrection of Christ.
...okay. What methodology did you use to exclude your bias, to arrive at the determination that NT historicity is so reliable that somebody would have to be "purposely dumb" to reject Jesus' resurrection?
@@HegelsOwl Thank you for engaging with me for the sake of the truth. After the resurrection, the Lord Jesus appeared to over 500 people at different times. The writings of the four Gospels were written while these eye witnesses were still alive to affirm those writings. Gary Habermas is the most knowledgeable scholar alive today who studied the subject of resurrection I'd recommend to further elaborate evidence of Christ resurrection.
@@lepidoptera9337 thank you for your comment, friend. Harvard Law School founder, Simon Greenleaf, originally wanted to destroy christian faith but after further studies afterwards he stated that you can proof the resurrection in any US court using eye witness testimony. His famous quote as follows: "A person who rejects Christ may choose to say that I do not accept it, he may not choose to say there is not enough evidence."
1:32:00 I wonder, why he sticks to 1. Corintians. For his point, he could have taken John 12:24! I think, he knows deep, deep in his heart, that Jesus has risen from the dead. He surpresses this knowllege with the whole strength of his soul and mind. He is so made against God, that he doesn't alow the resurection of Jesus to have happened, otherwise he had to deal with the God of the Bible, which he dislikes. Earlier on he said, that sometimes people feel attracted to ideas they oppose. Such people would often start to fight these idea vehemently. I think Dr. Lüdemann is attracted by Jesus, but he fights him.
Yesaya 55:8-11 dikatakan: Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu. Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya. 》Artinya: Rancangan Allah bukanlah rancangan manusia, itulah sebabnya umat manusia yang diluar agama Kristen itu menolak Ketuhanan Yesus. Karena mereka hanya mengandalkan rancangan pikiran kemanusiannya saja, yang sudah tercemar dengan kuasa kegelapan dan berkata; tidak mungkin Allah itu turun kedunia dalam rupa manusia. Padahal Allah sudah berfirman: bahwa firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku ( Firman yang menjadi manusia yaitu tubuh kemanusiaan Yesus ) ia tidak akan kembali dengan sia-sia. Maka makna dari: firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku, merujuk kepada firman yang disampaikan oleh Allah melalui malaikat Gabriel kepada Maria, bahwa ia akan mengandung seorang anak laki-laki yaitu Yesus ( Lukas 1:26-38 & Matius 1:21 ). Dan makna dari; ia tidak akan kembali sia-sia, merujuk kepada Anak ( Yesus ) itu tidak akan pernah kembali sia-sia, melainkan semua pekerjaan-Nya itu akan berhasil. Karena Anak itu ( Yesus ) yaitu tubuh kemanusiaan-Nya sebagai pengantara antara Allah dengan manusia, yang akan menyelamatkan umat manusia dari kutuk dosa yaitu dari alam maut dan memberikan hidup yang kekal kepada umat manusia yang percaya kepada-Nya. Sebab Tuhan Yesus adalah Allah yang turun kedunia dalam rupa manusia, dengan cara mengambil rupa seorang hamba yaitu Firman yang sudah menjadi manusia itu, sehingga Allah itu menjadi sama dengan manusia ( Filipi 2:5-7 ). Dan kembali-Nya Allah yaitu Tuhan Yesus kedalam surga tidak akan pernah sia-sia, karena Tuhan Yesus akan menyediakan banyak tempat didalam surga bagi umat manusia yang percaya kepada-Nya. Perlu juga kita harus ketahui bahwa hujan dan salju yang turun dari langit kebumi dalam wujud yang nyata itu tidak pernah sia-sia, hujan dan salju itu kembali lagi kelangit dalam wujud uap, bukan dalam wujud air dan salju. Maka seperti itu jugalah pada saat Allah turun kedunia dalam rupa manusia, maka tubuh kemanusiaan-Nya dan darah-Nya yang kudus itu tidak akan kembali kedalam surga, melainkan kembali kedalam surga dalam tubuh kemuliaan-Nya yang bersinar, bukan dalam wujud kedagingan manusia. Karena tubuh kemanusiaan-Nya dan darah-Nya yang kudus itu, telah dipersembahkan untuk keselamatan umat manusia dari kuasa kutuk dosa yaitu dari alam maut dan dari api neraka, bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. Itulah sebabnya Yesus menegaskan bahwa Allah itu adalah Roh, didalam Yohanes 4:24 dikatakan: Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." 》Artinya: supaya umat manusia tidak menyembah tubuh kemanusian-Nya Yesus itu sebagai Tuhan, karena Allah itu adalah Roh. Maka umat manusia itu harus menyembah Allah yang adalah Roh yaitu: menyembah Roh-Nya Yesus didalam roh dan kebenaran. Sebab tubuh kemanusiaan-Nya Yesus itu hanyalah sebagai gambar rupa Allah saja, yang dapat dilihat oleh mata manusia ( Kolose 1:15-15 ). Pertanyaannya: Apakah pada saat Yesus disalibkan, Bapa yaitu Roh-Nya Yesus ikut disalibkan...??? Jawabannya: Bapa yang adalah Roh itu tidak pernah dapat disalibkan dan tidak pernah dapat dimatikan, karena yang disalibkan itu adalah Anak yaitu tubuh kemanusiaan-Nya Yesus, dan yang mati diatas tiang salib itu adalah tubuh kemanusiaan-Nya Yesus. Sedangkan Bapa yaitu Roh-Nya Yesus itu hidup kekal, itulah sebabnya Bapa yaitu Roh-Nya Yesus itu pergi kedalam alam maut selama tiga hari untuk membebaskan roh orang-orang kudus kedalam surga ( 1 Petrus 3:18-20 ). Dan setelah Bapa selesai membebaskan roh orang-orang kudus itu, Bapa itu kembali masuk kedalam tubuh kemanusiaan-Nya Yesus. Itulah sebabnya Yesus bangkit pada hari yang ketiga seperti yang Yesus katakan: bahwa Anak Manusia akan bangkit pada hari yang ketiga, sebagai bukti bahwa Dia adalah Allah yang turun kedunia dalam rupa manusia. Didalam Wahyu 14:1 dikatakan: Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya. 》Artinya: Nama yang tertulis didahi mereka itu adalah nama-Nya Anak Domba dan nama Bapa-Nya yaitu Tuhan Yesus. Karena makna dari nama Tuhan Yesus itu merujuk kepada tubuh kemuliaan-Nya Anak Domba yang dapat dilihat oleh mata manusia dan merujuk kepada Bapa yaitu Roh-Nya Anak Domba yang tidak pernah dapat dilihat oleh mata manusia, karena Anak Domba dan Bapa itu adalah satu. Itulah sebabnya didalam Wahyu 21:22-23 dikatakan; Dan aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu. Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya. 》Artinya: Didalam surga itu tidak ada lagi bangunan Bait Suci seperti halnya waktu didunia yaitu rumah ibadah. Karena Allah yang tidak dapat kita lihat itu, berdiam dalam wujud tubuh kemuliaan-Nya yaitu Tuhan Yesus sebagai Bait Sucinya orang-orang kudus didalam sorga. Itulah sebabnya dikatakan; Demikian juga Anak Domba itu adalah Bait Suci, artinya Anak Domba disitu merujuk kepada wujudnya Tuhan Yesus yang dapat dilihat oleh mata manusia itu adalah sebagai gambar rupa Allah itu sendiri, karena Allah yang adalah Roh itu diam didalam-Nya. Itulah sebabnya dikatakan bahwa sorga itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya. Artinya didalam surga itu tidak ada lagi matahari dan bulan, karena Allah adalah sumber terang dan Anak Domba adalah wujud yang terlihat dari sumber terang itu. Karena Anak Domba adalah wujud dari Allah yang dapat dilihat oleh mata manusia sebagai gambar rupa Allah itu sendiri yang akan menjadi sumber terang didalam sorga. Contoh: Sebuah bola lampu yang menerangi suatu ruangan dengan sinarnya, maka energi listrik yang ada pada bola lampu tersebut tidak pernah dapat dilihat oleh mata manusia, itulah yang digambarkan sebagai Allah yang tidak pernah dapat dilihat itu. Sedangkan bola lampu yang menyala dan yang dapat dilihat itu adalah wujud dari energi listrik yang dapat dilihat oleh mata manusia, itulah yang digambarkan sebagai Anak Domba yang dapat dilihat oleh mata manusia sebagai gambar rupa Allah itu sendiri. Jadi energi listrik dan bola lampu itu adalah satu, sama seperti Allah dan Anak Domba itu adalah satu. Maka genaplah semua firman Tuhan yang tertulis didalam * Wahyu 22:5 yang mengatakan bahwa malam hari tidak ada lagi didalam sorga, sebab Tuhan Allah akan meneranginya sampai selama-lamanya. * Wahyu 22:13 dikatakan: Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir."
How powerful and profound a experience must be to fundamentally change your long held religious beliefs. I would say, that if some being or experience caused me to suddenly stop praying, fasting, and talking about Christ, then it would be nothing short of a supernatural experience. If you want to chalk up the experiences of the disciples as a "hallucination" that's fine, but you should be prepared to question the very nature of reality and existence. What distinguishes reality from hallucination in the first place? I would have to aptly answer that question personally.
"by using critical scholasrship i can acuse christian apologetics of antisemitism for saying that the pharisees lied about the centurions being bribed and a few minutes later i can accuse jews of lying about their history and religion and accuse them of the genocide of the canaanites, without sounding antisemite" WoW Ludemann! You just hit the self destruct button. Debates are a game who's rules say that you loose when : you contradict yourself, you accuse/insult your interlocutor and attack his character while drifting off topic. PS: the canaanites were sacrificing children to Moloch, by slowly cooking them alive on metal ovens shaped like a horned demon. These days, when people do as little as kill political disidents or ethnic minorities or confiscate property they get invaded and killed. It was good in WW2, it was good when they did it to Sadam Husein, it was good when they did it Osama Bin Laden, it was good when they did it to Montezuma and it was good when they did it in Canaan.
SEMUA ORANG AKAN BERTEKUK LUTUT DAN BERSUMPAH SETIA DIHADAPAN ALLAH DALAM SEGALA BAHASA, BUKAN DALAM SATU, DUA, TIGA BAHASA SAJA. Yesaya 45:23 dikatakan: Demi Aku sendiri Aku telah bersumpah, dari mulut-Ku telah keluar kebenaran, suatu firman yang tidak dapat ditarik kembali: dan semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku, dan akan bersumpah setia dalam segala bahasa. Berdasarkan firman Tuhan diatas, ada dua hal yang sangat penting untuk umat manusia harus ketahui, yaitu: 1. Firman Tuhan itu kekal. 》Artinya: Allah telah bersumpah demi diri-Nya sendiri, bahwa semua firman Tuhan yang disampaikan-Nya kepada umat manusia yaitu kepada bangsa Israel tersebut, tidak boleh disangkal, dihapus, dihilangkan, dibuang, apalagi sampai diganti dengan kitab yang lain. Itulah sebabnya firman Tuhan didalam kitab Perjanjian Lama tersebut DISATUKAN dengan kitab Perjanjian Baru, menjadi satu kitab yaitu Alkitab, karena kitab Perjanjian Baru itu adalah penggenapan dari kitab Perjanjian Lama. Itulah sebabnya pada waktu Allah turun kedunia dalam rupa manusia yaitu Tuhan Yesus, tidak pernah menyangkal, meniadakan, membuang dan mengganti firman-Nya yang ada didalam kitab Perjanjian Lama tersebut. Dan terbukti Tuhan Yesus berkata didalam Matius 5:18 dikatakan: Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. 2. Semua orang akan bertekuk lutut dihadapan Allah, dan akan bersumpah setia dalam SEGALA BAHASA. 》Artinya: Firman Tuhan yang telah disampaikan oleh Allah kepada bangsa Israel itu, HARUS DITERJEMAHKAN kedalam semua bahasa sesuai dengan makna aslinya, untuk menggenapi Yesaya 45:23 tersebut. Maka dengan diterjemahkannya firman Tuhan itu kedalam semua bahasa, semua umat manusia didunia ini dapat memahami dan mengenal kebenaran firman Tuhan itu didalam hidupnya. Sehingga semua orang akan bertekuk lutut dihadapan Allah, dan bersumpah setia dalam segala bahasa menurut bahasa mereka masing-masing. Sebab semua bahasa didunia ini berasal dari Allah, yaitu pada saat Allah mengacau balaukan bahasa manusia yang tadinya hanya ada satu bahasa saja, menjadi banyak bahasa dan menyerakkan manusia itu keseluruh bumi, pada saat kejadian Menara Babel ( Kejadian 11:1-9 ). Karena tidak mungkin semua umat manusia didunia ini, yang memiliki bahasa yang berbeda-beda itu dapat memahami bahasa Ibrani, bahasa Aram dan bahasa Yunani kuno. Itulah sebabnya Allah berfirman: semua orang akan bertekuk lutut dihadapan Allah, dan bersumpah setia dalam segala bahasa, BUKAN DALAM SATU, DUA, TIGA BAHASA SAJA. Sebab jika Allah sampai memerintahkan hanya dalam satu, dua, tiga bahasa saja, maka Allah itu tidaklah adil dan akan menyebabkan mayoritas umat manusia tidak dapat mengenal dan memahami kebenaran firman-Nya. Karena Allah yang benar tidak akan pernah menyuruh kita berdoa kepada-Nya dengan bahasa-bahasa yang tidak kita pahami, apalagi berdoa dengan doa hafalan yang sudah dirangkai oleh tokoh-tokoh agama kita. Maka untuk itu sembahlah Allah dan berdoalah kepada-Nya, menurut bahasa yang kita mengerti, karena Allah itu maha mengetahui akan semua bahasa yang ada didunia ini. Dan ketahuilah bahwa membaca firman Tuhan dalam bahasa yang tidak kita pahami adalah suatu kebodohan yang sia-sia saja, yang tidak ada mamfaat dan faedahnya. Sebab firman Tuhan itu bukan untuk dibaca dan dihafalkan saja, melainkan untuk kita pahami dan lakukan didalam kehidupan kita sehari-hari. Maka kita haruslah menjadi pelaku firman Tuhan, bukan penghafal firman Tuhan. Karena sia-sialah setiap orang yang membaca dan menghafalkan firman Tuhan setiap harinya, tetapi tidak mengerti dan tidak memahami makna dari firman Tuhan itu. Karena orang-orang seperti itu, sama saja dengan perumpamaan pohon ara yang tidak ada buahnya, maka pohon itu pastilah ditebang dan dibakar oleh pemiliknya ( Lukas 13:6-9 ). Itulah sebabnya Tuhan Yesus berkata didalam Matius 5:20 dikatakan: Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. 》Artinya: Kita harus menjadi pelaku firman Tuhan dan bersaksi bahwa satu-satunya Allah juru selamat dan penebus dosa manusia, hanyalah Tuhan Yesus. Jangan sampai seperti ahli- ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang menolak Juru selamat umat manusia ( Allah yang turun kedunia dalam rupa manusia yaitu Tuhan Yesus ). Padahal semua nubuatannya itu sudah tertulis didalam kitabnya mereka sendiri, tetapi mereka tetap menolak-Nya. Karena mereka adalah orang-orang yang tegar tengkuk, yang membaca firman Tuhan dan bahkan menghafalkan firman Tuhan tersebut, tetapi tidak memahaminya dan tidak melakukannya ( iman mereka tidak bertumbuh dan tidak berbuah ). Tetapi apa yang diajarkan oleh ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu adalah suatu ajaran yang benar, karena mereka menyampaikan firman Tuhan yang tertulis didalam kitab Perjanjian Lama, yang berasal dari Allah itu sendiri. Itulah sebabnya Tuhan Yesus berkata didalam Matius 23:2-3 dikatakan: Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. KESIMPULAN. Firman Tuhan yang diterjemahkan kedalam semua bahasa yang ada didunia ini adalah atas kehendak dari Allah itu sendiri. Karena Allah sendirilah yang menjadikan semua bahasa yang ada didunia ini. Maka jika ada umat manusia yang mengatakan bahwa firman Tuhan didalam Alkitab itu sudah diubah-ubah bahasanya, tidaklah salah. Karena firman Tuhan yang tadinya berbahasa Ibrani, Aram dan Yunani kuno tersebut, memang benar sudah diubah bahasanya atau diterjemahkan kedalam banyak bahasa sesuai dengan makna aslinya ( makna aslinya tidak pernah berubah ). Tetapi jika ada umat manusia yang mengatakan bahwa Alkitab itu sudah dipalsukan, maka itu adalah fitnah, dan Allah pasti akan melaknat orang-orang tersebut. Karena makna dari DIPALSUKAN adalah untuk menyatakan bahwa firman Tuhan yang asli itu telah disangkal kebenarannya, lalu ditiadakan, dihilangkan dan diganti dengan kitab yang baru, dengan cara mengutip sebagian kecil firman Tuhan yang asli dan memutar balikkan kebenarannya. Untuk itu waspadalah saudaraku, sebab firman Tuhan telah tertulis didalam Galatia 1:8 dikatakan: Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia. CATATAN. Allah itu esa, maka kesaksian iman umat manusia itupun haruslah esa. Tidak boleh dualisme yaitu menyandingkan nama manusia biasa dengan nama Allah itu, didalam kesaksian iman kita. Karena Allah kita adalah Allah yang pencemburu, maka barang siapa yang menyekutukan Allah, upahnya adalah maut yaitu neraka yang kekal ( Keluaran 20:3-5 dan Ulangan 4:23-27 ). Untuk itu marilah kita waspada saudaraku, sebab Allah telah berfirman kepada umat manusia didunia ini, bahwa satu-satunya Allah yang benar adalah Allah Israel. Seperti yang tertulis didalam Ulangan 6:13-15 dikatakan: Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu; kepada Dia haruslah engkau beribadah dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah. Janganlah kamu mengikuti allah lain, dari antara allah bangsa-bangsa sekelilingmu, sebab TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu di tengah-tengahmu, supaya jangan bangkit murka TUHAN, Allahmu, terhadap engkau, sehingga Ia memunahkan engkau dari muka bumi. 》Artinya: Allah Pencipta hanya menurunkan firman-Nya ( wahyu ) kepada bangsa Israel saja, itulah sebagai bukti dari keesaan dan ketunggalan dari Allah itu. Itulah sebabnya Allah memberikan PERINGATAN KERAS kepada seluruh umat manusia didunia ini, supaya jangan pernah menyembah allah lain diluar bangsa Israel, karena Allah tidak pernah menurunkan firman-Nya atau wahyu-Nya kepada bangsa-bangsa lain, kecuali kepada bangsa Israel. Semuanya itu dipertegas kembali oleh Allah didalam firman-Nya yang tertulis didalam 1 Tawarikh 16:26 dikatakan: "Sebab segala allah bangsa-bangsa adalah berhala." Artinya, hanya ada satu Allah yang benar yaitu Allah Israel, karena bangsa Israel adalah bangsa umat pilihan Allah. Maka jika ada bangsa-bangsa lain yang mengatakan bahwa Allah telah menurunkan wahyu kepada mereka, dan menggantikan kitab yang diturunkan kepada bangsa Israel itu dengan kitab yang baru, maka pertanyakanlah kebenaran dari kitab tersebut. Dan ketahuilah bahwa kesaksian iman yang benar menurut firman Tuhan berdasarkan nilai-nilai kebenaran yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya adalah: - Aku bersaksi dan percaya, tiada Tuhan selain Allah yang pernah turun kedunia dalam rupa manusia yaitu Tuhan Yesus. ( referensi: Yesaya 9:6, Yesaya 43:10-11, Yohanes 1:1, Yohanes 14:7 ). - Aku bersaksi dan percaya, satu-satunya Allah juru selamat dan penebus dosa manusia hanyalah Tuhan Yesus. ( referensi: Yesaya 43:11, Yesaya 43:25, Yesaya 44:22, Yohanes 14:6, Roma 6:22, Roma 8:1-2 ). - Aku bersaksi dan percaya, setiap firman Tuhan yang keluar dari mulut Allah itu kekal untuk selama-lamanya. ( referensi: Yesaya 45:23 ). SALAM KEBENARAN & SALAM AKAL SEHAT.
When has there been mass hallucinations? The Romans reported in government documents that multiple individuals and small groups of people witnessed the resurrection. There is just no evidence that Ludemann has not delved deep enough into the Roman side of the story.
My main objection to the Gospel is the following: The Gospel claims that its witness is very strong because of the living witnesses. And it threatens by eternal punishment to those who do not accept it on the ground of alleged obviousness of the message. But, this "obviousness was" grounded on the live witnesses. They didn't elaborate the idea of the "obviousness" of the message for distant generations who will not have live witnesses, because they didn't assume that Jesus's coming will delay for numerous generations. However, the message implies threatenings and obligations to believe to any person, even as, who lives today. But, how? We didn't saw the witnesses. We don't have the opportunity to hear from the uncensored story of how were those events happen. We can't look into their eyes and ensure that they are sincere and there no craftiness there. How can the Gosper put on us the same responsibility as it was put on them? And still, it does.
I haven’t had time to read through all your objections, but I have one correction to make. “And it threatens by eternal punishment to those to reject it (the gospels).” Well, no. Let’s use an analogy. If you went to a local bank and robbed the people there at gunpoint, perhaps even shooting someone-and in court you’re offered a plea deal to avoid the death sentence. If you reject the plea deal, is it your crimes that are directly sending you to death row, or is it your rejection of the plea deal offered to you? You will be judged purely based on the crime committed, and you’re already headed for death row. Any mercy offered to you at the hands of the judge is an act of grace (undeserved kindness), and in that situation it’s absolutely not your rejection of such that ultimately earns you punishment. Imagine there are two lanes on a road-one with traffic going north and the other going west-and you’re heading north. North is the right path to be on, but you decide to start walking in the opposite lane, in the against the way of traffic. The road was all clear, but then you see a pair of headlights appear, rushing towards you. Someone in the other lane shouts to you, “Hey! Come over here, the truck will hit you!” They stretch out their hand to you, but you shout back, “No!” and you keep walking in the lane with the truck still rushing at you. When the truck finally hits and you die or are horribly hurt; was it your initial choice to change lanes into oncoming traffic that made you get hit, or was it your rejection of the person who stretched out their hand to rescue you? Likewise, is it your sin (crimes against a righteous God) that sends you to hell (God’s prison without parole), or is it your rejection of the Savior offered for your forgiveness and reconciliation?
@@heavnxbound The idea that you'll be tortured in hell for your sins doesn't present in our minds a s a given. The Gospel combines 2 claims 1 you are going to hell 2 we know the way to be saved. It also claims that before Jesus you could die as a good person and you had a chance no to end up in Hell, but now it doesn't matter weather you are good or not, if you don't believe in Jesus you have no chance, If you reject Jesus it's a sin too. Not only your other bad deeds, but also rejecting Jesus. Outside Christian doctrine, you don't know that you have to be perfect to enter paradise, and that you can't repent without Messiah or a perfect human-secrifice. So, Chrisitanity claims based on Jesus's and his apostle's teaching. so without proving that Jesus is the Messiah, this part of the Gospel is also not reliable.
@@shoumonsrulevich379 “It also claims that before Jesus you could die as a good person and go to hell for rejecting him.” Actually it teaches that no one is good, so Idk where you’ve seen that claim in the Bible. Every person on the face of the earth who has ever lived and is headed to hell are headed there because they have either lied, stolen, cheated, fornicated, blasphemed, hated, murdered, lusted, etc. Or all of the above. Again, you seem to have missed the point and torn down a strawman. “Proper justice seems harsh to criminals. The conviction of sin is harsh against the sinner.”
@@heavnxbound No, I'm not srawmaning. Here where you may find confirmation for my claims: Luke 1:6 New International Version 6 Both of them were righteous in the sight of God, observing all the Lord’s commands and decrees blamelessly. Luke 16:22 New International Version 22 “The time came when the beggar died and the angels carried him to Abraham’s side. The rich man also died and was buried
2. All this evidence that Craig brings is from the Bible, the text, which every word you are obligated to believe if you are a Christian. What are we even talking about? The very first Christians could take as a dogma that Jesus raise for the dead and then there would explanations appear to different questions. For instance stories about the empty tomb, and visions: they cold create these myths after the doctrine of Resurrection appeared.
You would need to explain how the Dogma would have developed without the resurrection/ the empty tomb and the visions. All theories trying to do so do not convince me, because they essential say that the Dogma just came out of nothing.
What Dr. Craig misses in his analysis is that you don't need to be an atheist or believe miracles to be 100% impossible to think the we don't have good enough evidence for the resurrection. Let's assume God exists and is able and willing to resurrect someone from the dead. Evidently, God does this very rarely as I have never come across anyone who has come back to life after three days and I'd wager no one reading this has either. I don't have to think that miracles are completely impossible to rightly be skeptical when someone claims one occurred. I think if most Christians are honest, they'd admit they are skeptical about many miracle claims as well. Would you believe it if a person with 4 healthy limbs told you that their arm was amputated but it grew back after they prayed? So when it comes to the resurrection hypothesis, I apply the standard of "extraordinary claims require extraordinary evidence." This isn't an arbitrary or whimsical principle; it's an important principle that we necessarily apply all the time to the information we hear. If someone tells you they've been to Washington D.C., it would be rational to take their claim at face value unless you have reason to think they're lying. But if someone tells you they've been to Pluto, you'd want really extraordinary evidence to believe that, and rightly so. This is the problem with historical arguments for the resurrection. It may well be the case that we don't have a good naturalistic explanation for the four facts Craig presents. That doesn't make it rational to say that resurrection, something which is intrinsically very unlikely, is the correct explanation. Which is not to say that it could never be rational to to conclude something that unlikely happened, but you would need a staggeringly overwhelming amount of proof. It doesn't really matter how well the resurrection hypothesis fits the facts drawn from a very limited amount of questionable information from 2000 years ago, because that kind of information doesn't come close to being the extraordinary kind of evidence we'd need to support such an extraordinary hypothesis.
extraordinary claims require extraordinary evidence." This makes no sense, if something extraordinary happens it has to come with extraordinary evidence? That is just an assertion made without any evidence. So God does a miracle and He has to leave extraordinary evidence? The miracle by itself is not enough? Anyway, in this case He did leave extraordinary evidence, both Christian and secular historians agree there is an extraordinary amount of historical documentation on Jesus’s death and resurrection. The difference is that if you start as a textual critic that only believes on natural/material causes then you have to write off the extraordinary evidence as false.
@@coloradodutch7480 I would agree that something extraordinary happening does not mean that there will necessarily be extraordinary evidence for it. There are all sorts of scenarios where something extraordinary evidence could happen and no evidence is left behind. But the question still remains as to what evidence you should require before you accept a claim that such a thing happened. Even if I can give a reasonable explanation for why there is a lack of extraordinary evidence in a particular , it seems to me that is not a substitute for that evidence. The assertion that extraordinary claims require extraordinary evidence is supported by the bayesian model of reasoning. Even if an claim explains the evidence we have, if it is intrinsically very unlikely, it may not be more likely than other explanations which have less explanatory power. You ask, the miracle itself is not enough? But it seems to me that this begs the question since the miracle is the claim in question. The miracle can't be evidence for itself. Also, it is inaccurate to say that most secular historians agree that there is "extraordinary documentation" for Jesus' death and resurrection. Most would say that we have adequate evidence that Jesus existed and was crucified, but obviously they don't agree that there is documentation for his resurrection. Actually, many non-secular historians (i.e. Christian historians of a more liberal bent) view the Bible skeptically as a source of information and would probably not agree that there is rationally compelling evidence for the resurrection. Which leads to me original point that one doesn't need to be a diehard materialist to view the resurrection claim with skepticism.
@@danielray7965 Agreed, the more evidence the better. The miracle is evidence for itself to the people that it happened to. It is not for us but clearly if Jesus put the ear back on a head, stilled the storm, made blind men see, raised people from the dead; to those people no written document is needed, the miracle is the evidence. I would argue that there is documentation but that it is rejected. As you say, even liberal Christian historians view the bible skeptical. This means that they have documentation, but they don't accept the documentation as true. Yes, you can look at the resurrection with skepticism but then ultimately we get to the existence of God. If there is a God, is it rational to believe the claims of resurrection, especially in light of all the fulfilled prophecies, eyewitnesses, documentation of the events from multiple people, changed lives after they saw Jesus (apostles, Paul, Janes), non scientific belief that life from non-life and that something coming from nothing, etc. I clearly belief it is.
It is hard to doubt that the biblical story is absolutely correct and in line with reality when there are documented historical records about Jesus written by both Roman Government officials and Jewish leaders of Jesus's time. It does not seem that Gerd Ludemann has done enough research at all.
Dr Gerd is always taking parts of the gospel that he doesn't agree with and invents alternatives, implying that the gospels are false. Why bother with any part of gospels at all and simply argue that all of it was false???
i see quite the opposite... Craig as no argument but believe in miracles. its actually sad... there is no amount of evidence for people not to believe in a miracle, no way!
@@alejandrarodriguezsanchez6667 Resurrection seems to be the most plausible explanation tho. If you have some better explanations then feel free to share them.
evidence for a miracle? that sentence should be forbidden. it just makes no sense! people need no evidence to believe in miracles. even if evidence goes against it, people still believe in them! gosh! this crag guy, so mistaken in his argumentation
i hope I can get through to you, ma'am. Imagine you're in Jerusalem, at that period of time when Jesus walked the earth. People making fuzz about him healing people doing 'wonders'. Let's assume you have the mentality like you have now. a healthy skeptical mind. Very reasonable to doubt that he does what people claim they do. and Jesus was publicly executed. THEN, three days later, some people claim the guy is alive again. The Jewish didn't believe in such miracle - dead people revived, they believed that kinda event will take place in the end of days. So if some people claim Jesus rose again, don't you think the people who wanted him dead would start digging up dirt, trying to discredit the claim? people must've been as suspicious about the early Christians' claim, as much as you. And if they came to believe, they either HAD witnessed the risen Jesus, OR at least, heard from someone claiming that they've met Jesus after his death. I think you'd be able to see what you're missing from the argument if you can put down your naive premises such as 'people back then were stupid and ready to believe whatever they were told'. .. they knew virgins don't give birth, they knew dead people don't resurrect, long before modern science developed.
@@mynsterious those arent my assumptions though. I dont think people were naive or ignorant. Its just that miracles by definition cannot be proven false or true. They are a matter of faith not logic. So there is no evidence to be found, for believers is aboit belief, fsith not logic
@@alejandrarodriguezsanchez6667 Except you literally have just stated your assumption. You said: "Its just that miracles by definition cannot be proven false or true. They are a matter of faith not logic." In other words, its not because of the supposed lack of evidence. Rather you have ASSUMED that miracles can't ever be shown historically, a view promoted by David Hume, which has been resoundingly rejected by modern philosophers of science and history. You've ruled out any possibility of miracles _a priori_ based on faulty reasoning, turned a blind eye to all the evidence, and dismissed everyone else who disagrees as irrational. That's not good history, that's just bad philosophy.
@@grantgooch5834 im not denying miracles. i think you misread me there. i am saying that there is no evidence i can provide you with to make you believe me that i have witness or experienced one. it is a matter of faith, not of argumentation or logic, it belongs to another realm and must be evaluated on those spiritual grounds, not the grounds of the scientific method or the historical method. and btw, i am not sure David Hume has been resoundly rejected. such a resound rejection seems rather odd in philosophy, where ideas, even though unpopular, are worth entertaining. the bad philosopher is starting right at you when you look in the mirror my friend.
Dr. Craig, the four "facts" are simple to explain: GospJohn says clearly that Joseph parked the body temporarily in a nearby tomb because he was running out of time (John 19: 42). He did not own the tomb, despite Matthew's fibbing about that; it was selected at random because it was new, unused, and nearby. He obviously knew he needed to move the body ASAP after Passover because he had no permission to use someone else's private property. He did move it Sat night or early Sun morning before the women showed up. When they arrived the body was gone. The missing body led to confusion and eventual speculation about resurrection.
Your theory doesn't explain where the body gone,nor who took it. Also does not explain the fact that the tomb was known and also guards were there to protect it. Missing body doesn not guide to mass hysteria. The apostles in the beginning were skeptics about the resurrection , after many appearance, finally they believed. That means they were 100% sure about risen Lord.
@@sokratiskonstantaras320 Joseph of Arimathea would have needed to relocate the body for more appropriate burial, so no mystery there. He didn't know the disciples, and they had fled anyway, so no way to notify them of the relocation even if he had wanted to. There is no mention of the tomb being sealed or guarded in Mark, Luke, and John -- did they all just forget to mention it? No, it was not guarded, Matthew made it up. Actually, Matthew told quite a few whoppers -- did you see the one about all the saints being resurrected and wandering the streets of Jerusalem (Matt 27:52-53)? You can't believe everything you read.
@@fotoman777 Why you believe that Joseph would have buried again jesus? Also, why you believe that an empty tomb would have make hallunication to so many people? Matthew mention the guards and the early polemic of Jews only to refute them.Argument from silence is not Good.
@@sokratiskonstantaras320 Tombs were the private property of wealthy families. One could not just park a body in someone's new tomb on the spur of the moment like the Gospel of John says Joseph did. It would have been mandatory for Joseph to relocate it after Passover as soon as he had time. As far as hallucinations go, no mass hallucination was needed. Paul evidently had one, based on his description. A lot of people began to believe just based on what Paul said, and he admits he never actually saw Jesus in person. Regarding the gospel accounts of the tomb, Mark, Luke, and John all agree that the women got there and the tomb was already open--no earthquake, no guards, no nothing. Matthew tells an elaborate fairy tale about a sealed tomb, guards, earthquake, etc. But notice in Matthew, once the sealed tomb was opened by the angel and the earthquake, the body was already gone--Jesus does not emerge from the tomb. So the "sealing" of the tomb to prevent the removal of the body was completely irrelevant. We can safely assume Matthew was making this story up. We need to be quite gullible to accept Matthew's version over the others.
@@fotoman777 The tomb was of Joseph, and whoever he wanted he would have put in. I see no reason why he should have done the burial of Jesus again, sorry if I am missing something . Also if he had buried him somewhere else, he would inform the students and they would go to honor him in that place, and they would not say that he rose again while they knew he was dead and buried somewhere else. So the Christian message would stop before it was even start Paul had experiences of the resurrected Jesus, as did the disciples. Indeed, Paul in his journey to Jerusalem to meet the disciples discovered that they were proclaiming the same message. It is certain from multiple sources that the Apostles had experiences of the resurrected Jesus, and surely this was the reason they believed. Keep in mind that before they were sceptics. This fundamental change happened due to their experience. So your claim that Paul would have make them to believe in the Resurrection doesn't fit well. They already believe and experience Risen Jesus. Paul came last. In the first place it is unlikely that the Christians would invent a fiction like the guard, which everyone, especially their Jewish opponents, would realize never existed. Lies are the most feeble sort of apologetic there could be. Since the Jewish/ Christian controversy no doubt originated in Jerusalem, then it is hard to understand how Christians could have tried to refute their opponents' charge with a falsification which would have been plainly untrue, since there were no guards about who claimed to have been stationed at the tomb.
God tells us at the fall of Adam and Eve that righteousness in which they live has ended and they were kicked out of the garden of Eden. Isaiah pointed to Jesus coming in the old testament.
What happened to the Apostles? The majority were killed because they would not denounce Jesus. Matthew 5v 44-48 is completely says what Christians should do. Jesus tells they. The book, the man, the place. By Faith you are saved.
DOSA WARIS & MAKNA PENEBUSAN DOSA BAGI UMAT MANUSIA. Dosa waris adalah kutuk dosa yaitu kematian & alam maut yang diwariskan oleh Adam dan Hawa kepada semua manusia keturunannya. Karena Adam dan Hawa telah melanggar perintah Allah yaitu memakan buah larangan yang ada ditengah-tengan taman eden itu. Sehingga Adam dan Hawa, dan semua umat manusia keturunan itu mengalami kematian dan mewariskan alam maut. Itulah sebabnya semua umat manusia yang mati di zaman Perjanjian Lama itu, semuanya masuk kedalam alam maut. Maka untuk itulah Allah turun kedunia dalam rupa manusia yaitu Tuhan Yesus, untuk menebus umat manusia dari kutuk dosa itu, supaya semua roh orang-orang kudus yang ada didalam alam maut itu, dapat dimasukkan kedalam surga. Sebab tidaklah adil jika Allah itu mengumpulkan roh orang-orang kudus bersama-sama dengan roh orang-orang berdosa didalam alam maut/alam barzah. Itulah sebabnya setelah penebusan dosa yang dilakukan oleh Allah yaitu Tuhan Yesus dengan darah-Nya yang kudus. Maka setiap orang percaya yang mati didalam kekudusan, rohnya itu langsung masuk kedalam surga dan tidak ada lagi penghakiman bagi mereka. Sedangkan roh orang tidak percaya dan roh orang percaya tetapi matinya tidak didalam kekudusan, roh itu dimasukkan kedalam alam maut/alam barzah sampai akhir zaman tiba untuk dihakimi oleh Tuhan Yesus. Umat manusia haruslah mengetahui apa makna dari Penebusan Dosa dan apa makna dari Pengampunan Dosa. - Penebusan Dosa adalah Ditebusnya umat manusia dari kutuk dosa dengan darah-Nya Yesus yang kudus, untuk memperdamaikan dan mempersatukan kita dengan Allah, sehingga kita menjadi satu didalam Allah. - Pengampunan Dosa adalah Disucikannya kita dari dosa-dosa yang kita perbuat selama kita hidup didunia, dengan cara bertobat yang sungguh-sungguh dihadapan Allah. Maka untuk itu waspadalah saudaraku, sebab barang siapa YANG MENOLAK penebusan dosa yang telah dilakukan oleh Allah waktu turun kedunia dalam rupa manusia yaitu Tuhan Yesus. Mereka-mereka itu adalah golongan orang-orang yang akan dihakimi menurut perbuatannya masing-masing dan akan DIMASUKKAN kedalam api neraka yang kekal. Karena tanpa adanya penebusan dosa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus dengan darah-Nya yang kudus itu, maka pengampunan dosa dan pertobatan manusia itu hanyalah kesia-siaan saja. Karena pengampunan dosa tidak akan pernah dapat menghilangkan kutuk dosa, sebab kutuk dosa dan kematian itu berasal dari perbuatan Adam waktu ditaman eden. Markus 10:45 dikatakan: "Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." 》Artinya: Allah turun kedunia dalam rupa manusia yaitu Tuhan Yesus, bukan untuk dilayani. Itulah sebabnya Yesus TIDAK PERNAH berkata secara langsung: "Aku adalah Tuhan, maka sembahlah Aku". Supaya Allah yaitu Tuhan Yesus dapat menggenapi firman-Nya yang tertulis didalam Yesaya 53:1-12 tersebut. Karena Allah turun kedunia dalam rupa manusia, untuk melayani umat manusia yaitu untuk menebus umat manusia dari kematian dan dari alam maut, dan untuk memberikan hidup yang kekal disurga bagi umat manusia yang percaya kepada-Nya. Sebab jika Allah tidak melakukan penebusan dosa tersebut, maka semua umat manusia akan mengalami kematian yang kekal yaitu semuanya masuk kedalam neraka yang kekal bersama si iblis. Catatan. * Ulangan 24:16 dikatakan: Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah juga anak dihukum mati karena ayahnya; setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri. * Yehezkiel 18:20 dikatakan: Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya. 》Artinya: Dosa orang tua tidak pernah diwariskan kepada anaknya dan dosa anaknya tidak pernah ditanggung oleh orang tuanya. Karena setiap perbuatan dosa yang dilakukan oleh setiap orang itu, akan ditanggung masing-masing sesuai dengan perbuatannya. Jadi Adam itu tidak pernah mewariskan dosanya kepada anak-anaknya, karena yang diwariskan Adam kepada semua umat manusia keturunannya itu adalah kutuk dosa yaitu kematian dan alam maut. Karena Allah telah berfirman kepada Adam didalam Kejadian 2:16-17 dikatakan: Jangan kau makan buang pengetahuan yang baik dan yang jahat itu, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati. Dan terbukti pada saat Adam memakan buah larangan itu, Adam mengalami kematian pada hari itu juga, karena didalam 2 Petrus 3:8 dikatakan: Bahwa dihadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari. Itulah sebabnya umurnya Adam itu hanya 930 tahun saja ( Kejadian 5:5 ), artinya: Adam itu hidup tidak lebih dari satu hari, karena 1000 tahun menurut manusia, sama dengan satu hari dihadapan Allah. Adam adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah, menurut gambar rupa Allah yaitu segambar dan serupa dengan Allah ( Kejadian 1:26-27 ). Artinya, manusia diciptakan dengan sangat sempurna dalam keadaan suci dan kudus yaitu tidak bercacat dan tidak bernoda, tetapi Adam telah mencemari dirinya dengan melanggar perintah Allah dan memakan buah larangan itu. Sehingga dosa itu menghasilkan maut yaitu kematian pada diri manusia itu, dan maut itu telah menjalar kepada semua keturunannya. Karena natur dosa ( bibit dosa ) telah melekat pada tubuhnya Adam dan kita semua umat manusia berasal dari tubuhnya Adam, makanya kita semua mengalami kematian. Roma 5:12 dikatakan: Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. Kesimpulan. Jika Adam tidak jatuh kedalam dosa yaitu tidak memakan buah larangan itu, maka kita semua umat manusia keturunannya, tidak akan mengenal dosa dan tidak akan mengalami kematian didunia ini, dan tidak akan mengenal neraka. SALAM KEBENARAN & SELAMAT MENERIMA PENEBUSAN DOSA.
MAKNA DIPERANAKKAN DIDALAM FIRMAN TUHAN, BUKAN UNTUK MENYATAKAN BAHWA ALLAH ITU BERANAK. * Mazmur 90:1-2 dikatakan: Doa Musa, abdi Allah. Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami turun-temurun. Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah. 》Makna diperanakkan didalam firman Tuhan itu merujuk kepada firman-Nya yang diwujudkan secara langsung, sama seperti bumi dan dunia ini diwujud nyatakan secara langsung melalui firman-Nya. Sedangkan semua mahluk hidup yang ada didunia ini, tidak pernah diciptakan dari firman-Nya secara langsung. Melainkan diciptakan dari unsur-unsur yang sudah ada, seperti manusia, hewan, ikan dan tumbuh-tumbuhan itu diciptakan dari tanah, dan air itu sebagai sumber kehidupan bagi keberlangsungan semua mahluk hidup. Itulah sebabnya dikatakan bahwa gunung-gunung itu dilahirkan, karena gunung-gunung itu lahir dari unsur tanah yang berasal dari bumi yang diciptakan melalui firman-Nya secara langsung. Maka seperti itulah Yesus lahir kedunia ini yaitu berasal dari firman-Nya secara langsung ( bukan dari tanah seperti tubuhnya Adam dan bukan pula dari sel sperma manusia ) yang lahir melalui seorang perawan suci yaitu Maria. Sedangkan tubuhnya Adam dan semua tubuh umat manusia itu berasal dari tanah dan rohnya semua manusia itu berasal dari Roh Allah yang dihembuskan oleh Allah itu sendiri ( malaikat tidak pernah menghembuskan atau meniupkan roh kepada manusia ). * Mazmur 2:6-7 dikatakan: "Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!" Aku mau menceritakan tentang ketetapan TUHAN; Ia berkata kepadaku: "Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini. 》Makna dari "Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan" merujuk kepada tubuh kemanusiaan-Nya Yesus yaitu Firman yang telah menjadi manusia, itulah yang diperanakkan, bukan Roh-Nya Yesus. Sama seperti bumi dan dunia ini diperanakkan oleh Allah melalui firman-Nya, artinya: bumi dan dunia ini dijadikan atau dilogoskan atau diwujud nyatakan dari firman-Nya secara langsung menjadi bumi dan dunia. Tetapi bumi dan dunia ini tidak dapat dikatakan sebagai Allah, karena Allah itu tidak berdiam didalam semua ciptaan-Nya itu. Maka barang siapa yang melihat bulan, melihat bintang, melihat matahari, melihat gunung, melihat pohon, melihat laut, maka ia tidak pernah melihat Allah, karena Allah tidak ada didalamnya. Sedangkan barang siapa melihat Yesus, maka ia telah melihat Allah, karena Allah diam didalam tubuh-Nya Yesus sebagai Roh-Nya Yesus dan tubuhnya Yesus sebagai gambar rupa Allah itu. Seperti yang tertulis didalam Yohanes 1:1 dikatakan: Firman itu adalah Allah, karena tubuh kemanusiaan-Nya Yesus itu diwujud nyatakan dari firman-Nya secara langsung menjadi manusia dan Allah sebagai Roh-Nya Yesus. Tetapi jika Allah itu tidak ada didalam diri-Nya Yesus sebagai Roh-Nya Yesus, maka Yesus itu sama dengan bumi dan dunia ini yaitu; tidak dapat dikatakan sebagai Allah atau sebagai Tuhan. Itulah sebabnya Allah berfirman: Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus. Artinya: Allah yaitu Roh-Nya Yesus menjadikan tubuh-Nya Yesus sebagai gambar dari rupa Allah yang tidak kelihatan itu, supaya umat manusia dapat melihat Allah dalam wujud yang kelihatan dan Allah dapat menggenapi semua firman-Nya secara langsung. Maka untuk itu ketahuilah bahwa: - Barang siapa menghormati Anak yaitu Yesus, maka ia telah menghormati Bapa yaitu Allah ( Yohanes 5:23 ). Karena Bapa dan Anak adalah satu, dan wujud-Nya Yesus sebagai gambar rupa Allah yang dapat dilihat oleh mata manusia. - Barang siapa mengenal Anak yaitu Yesus, maka ia telah mengenal Bapa yaitu mengenal Allah ( Yohanes 14:7 ). Karena Bapa dan Anak adalah satu, dan wujud-Nya Yesus sebagai gambar rupa Allah yang dapat dilihat oleh mata manusia. - Barang siapa telah melihat Anak yaitu Yesus, ia telah melihat Bapa yaitu melihat Allah ( Yohanes 14:9 ). Karena Bapa dan Anak adalah satu, dan wujud-Nya Yesus sebagai gambar rupa Allah yang dapat dilihat oleh mata manusia. - Barang siapa memiliki Anak yaitu Yesus, maka ia telah memiliki hidup yang kekal, dan barang siapa yang tidak memiliki Anak yaitu Yesus, maka ia tidak memiliki hidup yang kekal ( 1 Yohanes 5:12 ). Karena Bapa dan Anak adalah satu, dan wujud-Nya Yesus sebagai gambar rupa Allah yang dapat dilihat oleh mata manusia - Barang siapa mengakui Anak yaitu Yesus dihadapan manusia, maka Anak yaitu Yesus akan mengakuinya dihadapan malaikat-malaikat Allah. Dan barang siapa yang menyangkal Anak yaitu Yesus, maka ia akan disangkal dihadapan malaikat-malaikat Allah ( Lukas 12:8-9 ). Karena Bapa dan Anak adalah satu, dan wujud-Nya Yesus sebagai gambar rupa Allah yang dapat dilihat oleh mata manusia. - Barang siapa menyangkal Anak yaitu Yesus, maka ia tidak memiliki Bapa yaitu tidak memiliki Allah. Dan barang siapa mengakui Anak yaitu Yesus, maka memiliki Bapa yaitu memiliki Allah ( 1 Yohanes 2:23 ). Karena Bapa dan Anak adalah satu, dan wujud-Nya Yesus sebagai gambar rupa Allah yang dapat dilihat oleh mata manusia. Maka semua penjelasan diatas itu adalah sebagai peringatan keras bagi umat manusia, supaya umat manusia dapat mengenal Allah yang benar. Karena hanya ada satu Allah yang benar didunia ini yaitu Allah yang pernah turun kedunia dalam rupa manusia ( Tuhan Yesus ). Itulah sebabnya didalam Yohanes 14:10 dikatakan: bahwa Bapa yaitu Allah yang diam didalam diri-Nya Yesus itulah yang melakukan semua pekerjaan-Nya. Begitu juga didalam 1 Yohanes 5:20 dikatakan: Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar, dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal. 》Artinya: Allah telah datang kedunia dalam rupa manusia yaitu Tuhan Yesus, yang telah mengaruniakan pengertian kepada kita. Supaya kita mengenal yang benar dan kita ada didalam yang benar yaitu didalam Anak-Nya Yesus Kristus. Karena didalam Anak-Nya Yesus Kristus itulah Allah berdiam sebagai Roh-Nya Yesus, Dia adalah Allah yang benar dan yang akan memberikan kita hidup yang kekal didalam surga. Itulah sebabnya Tuhan Yesus berkata didalam Matius 28:18 dikatakan: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. 》Artinya: Bapa yaitu Allah telah memberikan segala kuasa disurga dan dibumi kepada tubuh kemuliaan-Nya Yesus, karena tubuh kemuliaan-Nya Yesus itulah wujud Allah yang dapat dilihat oleh mata manusia untuk selama-lamanya, yang akan membangkitkan umat manusia dan yang akan menghakiminya. Karena tubuh kemuliaan-Nya Yesus itulah Bait Allah yang sesungguhnya dan Allah yang adalah Roh itu, berdiam didalam tubuh kemuliaan-Nya itu. SALAM KEBENARAN & TUHAN YESUS SELALU MENYERTAI KITA SEMUA. Penulis: RICAT SIJABAT HP : 081281012114
How can we trust witnesses of believers of that time if they didn't have critical thinking? If doubts were considered as a sin. Ad tey believed in all kinds of junk in that era.
@Dd S You would willingly defend the idea that less than 50% of scholars think that Jesus wasn't killed by crucifixion, buried in a tomb, or that the tomb was found empty?
@Dd S If you are so insistent on pushing your belief, then why not prove it, instead of attacking the person, himself. If you have, in fact, been an apologist for many years, then surely you must have some data that contradicts his statement; that more than 50% of New Testament scholars agree with the four fundamental facts that WLC established in the debate.
@Dd S The so-called outlandish claims you refer to are what WLC has established, correct? Now, I presume you have watched the entirety of the debate. WLC discussed the ways you could explain the events and phenomena regarding the resurrection; to name one, the naturalist method. I believe that the 4 main points that WLC has established are maintained to be logical standpoints for the plausability of the resurrection as, like WLC has stated, it is the resurrection that is the most plausible way to explain those four points apart from the naturalist method, which is already lacking in explanative scope.
1. Craig pretends that a scientific approach is important for him, that he bases his faith on evidence and history. But, we all know how the vast majority of Christians ground their views: they say "you just need to believe". How can I consider his historical opinion as a result of honest thinking, free-thinking, and objectivity, if his religion demands to obey whats the Gospel says under pain of eternal torture?
Whether the Resurrection of Jesus was a real event Whether NT passages support the belief that it happened Whether it was possible or not - are three entirely separate questions. To confuse them is muddled thinking, and leads to further muddled thinking. Muddle-headed thinking from apologists harms whatever arguments they are making.
BUKTI BAHWA BAPA ADALAH ROH-NYA YESUS DAN ANAK ADALAH TUBUHNYA YESUS. Tidak ada satu orangpun didunia ini yang dapat membantah bahwa Bapa itu sendirilah yang menebus dosa manusia, seperti yang tertulis didalam Yesaya 63:16. Itulah bukti bahwa Allah adalah Roh-Nya Yesus dan tubuhnya Yesus adalah Firman yang menjadi manusia, sebab semuanya itu sudah ditetapkan dan nubuatkan didalam Kitab Perjanjian Lama dan digenapi didalam Kitab Perjanjian Baru. ♡. Nubuatan firman Tuhan didalam Kitab Perjanjian Lama yaitu akan turun-Nya Allah kedunia dalam rupa manusia sebagai juru selamat dan penebus dosa manusia. 1. Yesaya 9:6 dikatakan: Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. 》Artinya: Anak yang lahir itu akan disebut sebagai Allah yang perkasa dan Bapa yang kekal, karena Allah sendiri yang menjadi Roh-Nya Anak itu. Ketahuilah jika Allah tidak ada didalam Anak yang lahir itu sebagai Roh-Nya, maka Anak itu tidak dapat dikatakan sebagai Allah yang perkasa dan Bapa yang kekal. Melainkan Anak itu hanya akan disebut sebagai Penasihat ajaib dan Raja damai saja. 2. Yesaya 43:10-11 dikatakan: "Kamu inilah saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN, "dan hamba-Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi. Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku. 》Artinya: Bangsa Israel akan menjadi saksi bahwa Anak yang akan lahir itu ( Yesus ) tidak berasal dari sel sperma manusia, melainkan Allah menjadikan firman-Nya menjadi manusia dan Allah sebagai Roh-Nya. Itulah sebabnya dikatakan bahwa "Aku tetap Dia" artinya: Yesus itu adalah Allah , karena Allah yang menjadi Roh-Nya Yesus dan wujud Yesus itu sebagai gambar rupa Allah itu. Karena satu-satunya juru selamat manusia hanyalah Tuhan, tidak ada juru selamat selain Allah yaitu Tuhan Yesus. 3. Yesaya 63:8-9 dikatakan: Bukankah Ia berfirman: "Sungguh, merekalah umat-Ku, anak-anak yang tidak akan berlaku curang," maka Ia menjadi Juruselamat mereka dalam segala kesesakan mereka. Bukan seorang duta atau utusan, melainkan Ia sendirilah yang menyelamatkan mereka; Dialah yang menebus mereka dalam kasih-Nya dan belas kasihan-Nya. Ia mengangkat dan menggendong mereka selama zaman dahulu kala. 》Artinya: Allah menegaskan bahwa Yesus itu bukan duta atau utusan saja, melainkan Yesus itu adalah Tuhan, karena Yesus itu adalah Allah yang turun kedunia dalam rupa manusia, sebagai juru selamat yang akan menyelamatkan dan menebus dosa manusia yang percaya kepada-Nya. 4. Yesaya 63:16 dikatakan: Bukankah Engkau Bapa kami? Sungguh, Abraham tidak tahu apa-apa tentang kami, dan Israel tidak mengenal kami. Ya TUHAN, Engkau sendiri Bapa kami; nama-Mu ialah "Penebus kami" sejak dahulu kala. 》Artinya: Bapa itulah yang turun kedunia dalam rupa manusia dengan menjadikan firman-Nya menjadi manusia dan Bapa sebagai Roh-Nya Yesus. Maka nama Tuhan Yesus itu adalah nama dari Bapa itu sendiri, yang merujuk kepada Roh-Nya Yesus, karena Bapa ( Allah ) adalah Roh. Maka Bapa itu sendirilah yang melakukan penebus dosa manusia itu melalui perantara firman-Nya yang diwujudkan menjadi manusia itu. Supaya Bapa ( Allah ) itu dapat melakukan penebusan dosa yang dapat dilihat secara langsung oleh mata manusia, maka darah-Nya yang kudus itu adalah bukti dan saksi dari penebusan dosa manusia itu dibumi. ♡. Penggenapan nubuatan didalam Kitab Perjanjian Baru yaitu turun-Nya Allah kedunia dalam rupa manusia yaitu Tuhan Allah yaitu Tuhan Yesus adalah satu-satunya juru selamat dan penebus dosa manusia. 1. Yohanes 1:1 dikatakan: Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. 》Artinya: Yohanes 1:1 tersebut adalah inti dari semua firman Tuhan didalam Kitab Perjanjian Baru, yang menegaskan bahwa Yesus adalah Allah, itulah sebabnya didalam Yohanes 1:1 tersebut terdapat tiga unsur penting, yaitu: - Pada mulanya adalah Firman, artinya: untuk menyatakan bahwa Yesus yaitu wujud kemanusiaannya Yesus itu adalah Firman yang diwujudkan menjadi manusia. - Firman itu bersama-sama dengan Allah, artinya: untuk menyatakan bahwa Firman yang sudah menjadi manusia itu bersama-sama dengan Allah, karena Allah diam didalam diri Yesus sebagai Roh-Nya Yesus. - Firman itu adalah Allah, artinya: untuk menyatakan bahwa Yesus itu sebagai gambar rupa Allah yang dapat dilihat oleh mata manusia, karena Allah yang adalah Roh, yaitu Roh-Nya Yesus itu tidak pernah dapat dilihat oleh mata manusia secara langsung. Itulah sebabnya didalam Yohanes 1:18 dikatakan: Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya. Artinya: Wujud kemanusiaannya Yesus itulah yang menyatakan keberadaan Allah itu, sebagai bukti bahwa Allah itu benar adanya, bukan asumsi saja. Karena makna dari Anak Tunggal Allah yang ada dipangkuan Bapa itu merujuk kepada: Allah yaitu Roh-Nya Yesus, yang memangku dan mengendalikan seluruh tubuh-Nya Yesus. Sama seperti kita manusia biasa, bahwa yang memangku dan mengendalikan tubuh kita itu adalah rohnya kita sendiri. Maka untuk itu kita harus perlu mengetahui apa perbedaan Yesus dengan kita manusia biasa, supaya kita dapat mengenal siapa Yesus itu.? Perbedaannya adalah: Tubuh kemanusiaan-Nya Yesus itu adalah Firman yang menjadi manusia dan Allah yang menjadi Roh-Nya Yesus. Sedangkan tubuhnya kita manusia biasa, diciptakan dari debu tanah dan rohnya kita dihembuskan oleh Allah. Untuk itu ketahuilah, jika hanya Firman yang menjadi manusia saja tanpa ada Allah sebagai Roh-Nya Yesus, maka Yesus itu tidak dapat dikatakan sebagai Allah. Karena Firman itu bukanlah Allah, melainkan Firman itu hanyalah Firman Allah saja, karena Allah itu adalah Roh, bukan Firman. Tetapi karena Roh-Nya Yesus itu adalah Allah sendiri, maka Yesus itu dikatakan Allah. 2. Yohanes 14:6-7 dikatakan: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia." 》Artinya: Tuhan Yesus adalah satu-satunya jalan dan kebenaran dan hidup bagi umat manusia, karena tidak ada satu orangpun yang akan masuk kedalam surga kalau tidak melalui Tuhan Yesus. Karena Tuhan Yesus itu adalah Allah yang turun kedunia dalam rupa manusia, yang menentukan siapa manusia yang layak masuk kedalam surga. Itulah sebabnya Tuhan Yesus berkata: sekiranya kamu mengenal Aku, pastilah kamu juga mengenal Bapa-Ku, sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia. Artinya: barang siapa yang mengenal Tuhan Yesus, maka ia telah mengenal Allah dan ia telah melihat Allah. Karena wujudnya Yesus itu sebagai gambar rupa dari wujud Allah yang tidak kelihatan itu ( Kolose 1:15-16 ). 3. Yohanes 14:10 dikatakan: Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. 》Artinya: Aku didalam Bapa, untuk menyatakan bahwa firman-Nya itu selalu diam didalam diri Allah yaitu didalam Roh Allah itu sendiri, yang telah menjadi Roh-Nya Yesus, karena Allah adalah Roh. Sedangkan makna dari: Bapa didalam Aku, untuk menyatakan bahwa Allah ada didalam diri-Nya Yesus sebagai Roh-Nya Yesus, karena wujudnya Yesus itu adalah Firman yang diwujudkan menjadi manusia. Itulah sebabnya semua yang dikatakan oleh Yesus itu berasal dari Allah yang diam didalam diri-Nya, artinya Allah yaitu Roh-Nya Yesus itulah yang melakukan semua pekerjaan-Nya melalui tubuhnya Yesus. Karena tubuhnya Yesus itu sebagai perantara dan tidak bisa berbuat apa-apa jika tidak ada Allah yang menjadi Roh-Nya Yesus. 4. 1 Yohanes 5:12 dikatakan: Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup. 》Artinya: Barang siapa yang memiliki firman Tuhan didalam hidupnya, maka ia memiliki hidup, karena firman Tuhan itulah yang akan membawa kita kejalan yang benar dan yang akan membawa kita sampai kepada Allah yang memberikan kita hidup yang kekal didalam surga. Begitu juga sebaliknya, barang siapa yang tidak memiliki firman Tuhan didalam hidupnya, maka ia tidak memiliki hidup, karena ia tidak pernah mengenal jalan yang benar dan tidak pernah mengenal Allah yang benar, maka ia akan dilemparkan kedalam neraka yang kekal. 5. 1 Yohanes 5:20 dikatakan: Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar, dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal. 》Artinya: Allah telah datang kedunia dalam rupa manusia yaitu Tuhan Yesus, yang telah mengaruniakan pengertian kepada kita. Supaya kita mengenal yang benar dan kita ada didalam yang benar yaitu didalam Anak-Nya Yesus Kristus. Karena didalam Anak-Nya Yesus Kristus itulah Allah berdiam sebagai Roh-Nya Yesus, Dia adalah Allah yang benar dan yang akan memberikan kita hidup yang kekal didalam surga. KESIMPULAN. Anak bukan Bapa dan Bapa bukan Anak, tetapi Bapa adalah Roh-Nya Anak dan wujudnya Anak adalah sebagai gambar rupa dari Bapa itu sendiri, karena Bapa itu tidak pernah dapat dilihat oleh mata manusia secara langsung, sebab Bapa itu adalah Roh. Maka yang disalibkan itu adalah tubuh-Nya Yesus yaitu Anak, sedangkan Bapa yaitu Roh-Nya Yesus itu tidak pernah dapat disalibkan dan tidak pernah bisa mati, karena Bapa adalah Roh. Maka yang melakukan penebusan dosa itu adalah Bapa sendiri dengan melalui pengantara firman-Nya yaitu tubuh kemanusiaan-Nya Yesus. Karena didalam Yesaya 63:16 dikatakan bahwa Bapa itulah "Penebus Kami." SALAM KEBENARAN & SALAM SATU TUHAN.
WLC is a great philosopher, theologian and debater but his arguments for a supernatural cause are just not as plausible as the one's his opponents offer on this topic whether it's Borg,Price or Ludeman.. This constant notion of "these are the 4 facts accepted by the vast majority of N.T. scholars" yada, yada,yada.. Craig is great at framing debates in an effort to seem like if his opponent doesn't precisely counter HIS claims as he sees them then it's a victory for him and "God"... There are no real tools available to the historian to answer this question.
I have always wondered why WLC never included any non-Biblical sources. To be honest things get extremely difficult to explain when we consider the accounts of Tacitus, Suetonius, The Babylonian Talmud, as The Nazareth Inscription. The best explanation of those sources is that they are all made up or merely conjecture, but that is not reasonable is it? That all four external sources give us information that matches at least the Empty Tomb narrative. Tacitus for one states the origin of the faith originated from Jerusalem with the only people who were actually there to know whether the event happened or not. Suetonius speaks of the exile from Rome of all Jews and Christians for disturbances regarding Christ, some people say maybe he was referring to some other figure, but they never include who said figure may have been and the story corresponds with the account in the Book of Acts. If we want to talk about being reasonable then one must conclude it is reasonable that the Emperor Claudius must have consulted the Judean Prefect and asked the question how could such a rumor be circulating. Following that account is the discovery of a roman tablet from the early 40's AD that make robbing bodies from tombs an offense punishable by death. The Jewish account in the Talmud claims Jesus was a sorcerer who led Jews to apostacy. Considering all these sources are from people not friendly to Christianity and are certainly not trying to promote this story, save from saying you just don't believe the sources it becomes difficult to imagine when compared to the stories we see in The Bible any reasonable explanation other than the tomb was empty, which in itself doesn't prove Jesus rose from the dead but does cause one to pause as to what actually happened. If someone told me there used to be a dragon living in the woods of their backyard, I too would be skeptical, however if sources hostile to the person wrote 4 different independent accounts that matched his story and flowed with what he was saying, I may investigate further. Just saying!
@@ccpol8525 I haven't found the consensus wlc was using to validate his points. The closest I've come up with is Gary Habermas' minimum facts argument or something like that.
That's not surprising; most self-styled "skeptics" (really just pseudo-intellectual god-haters) apparently can't understand even the plain English in the 'Holy Bible'..... 😏😉😜
Does William Lane Craig think that people of today are 95% illiterate fools as well? Seemingly, he does. As I understand it, members of the Sanhedrin were of the cream of the cream of the crop in Israel. Members were highly esteemed members of their communities and more likely to be highly educated for that day and well versed in the Tanakh. Joseph of Arimathea, would never have soiled himself, his prestige and esteem with his fellow Sanhedrin members in order to deal with the dead body of an unknown stranger from Galilee and who was just another of many self-proclaimed Messiahs. Additionally, no Jew of wealth and influence would have exposed himself, his family and his wealth to the super power and whims of Rome by showing care and deference to an executed self-declared king and therefore an enemy of Caesar. Craig is so caught up in and mentally bent by faulty dogma and doctrine that he thinks that no one can read but him. But, as well read as Craig obviously is, certainly he knows the above things but he thinks that you don't. It is because of people being too lazy to read for themselves that those like Craig are stuffing their bank accounts.
Could you explain to me how his contentions have shown signs of influence by faulty dogma and/or doctrine? Because it seems to me that most of the people that disagree with WLC's argument has only attacked his credibility without reasonable basis aside from unwarranted prejudice.
Concerning your argument about Joseph being unwilling to carry out such a task out of his concern for his and his household's socio-political status, I'd like to point out that if you take into account the four canonical gospels which contain information about Joseph of Arimathea, they all state that Joseph had ties with Jesus, himself. They state that he was, in fact, a disciple of Jesus, and that he was "looking for the kingdom of God". Now taking into account, the zealous actions and decisions of the disciples which they unwaveringly sought to carry out even into their deaths, it isn't highly unlikely that Joseph may have had compassion over Jesus, being his disciple and whatnot.
This is, of course, where I believe your logic falls off, since it was stated in the only four historical sources which contain information concerning Joseph that he had a deep relationship with Jesus. Christ wasn't just a stranger to him, in fact, he may have been one of the closest people he had, being his disciple.
This is a typical ad hominem falacy. You keep insulting Craig rather than actually dealing with his arguments. Not a very smart way to refute him is it?
Roman soldiers who were caught sleeping while they were supposed stand guard in the watchtowers of a military camp, were crucified. Imagine what they would do to the soldiers who were supposed to guard the tomb of a cult leader in order to stop a riot from breaking out. How much money could the disciples have to bribe the soldiers, asuming the roman governor didnt make sure to hire trustworty soldiers ? And why did the soldiers remain after allowing them to steal the body? They would have been well on their way to Africa or Parthia by the time anyone got wise. How could a handfull of peniless outlaws on the lamb pull off such a heist? They were hiding by both the jewish temple guard and the roman urban cohorts. The roman governor himself would be eaten alive by the emperor if another riot brokeout in Judea. That stuff was TOP priority. NOBODY could pull it off with less resoruces and manpower available than what the jewish priests and roman officials had.
This guy thinks Paul created Christianity out of thin air but “is not imaginative”
Lufemann's bias presupposition has impaired his understanding of truth. Gospel historicity is so reliable that you have to be dumb on purpose to reject the resurrection of Christ.
...okay. What methodology did you use to exclude your bias, to arrive at the determination that NT historicity is so reliable that somebody would have to be "purposely dumb" to reject Jesus' resurrection?
@@HegelsOwl Thank you for engaging with me for the sake of the truth. After the resurrection, the Lord Jesus appeared to over 500 people at different times. The writings of the four Gospels were written while these eye witnesses were still alive to affirm those writings. Gary Habermas is the most knowledgeable scholar alive today who studied the subject of resurrection I'd recommend to further elaborate evidence of Christ resurrection.
@@lepidoptera9337 thank you for your comment, friend. Harvard Law School founder, Simon Greenleaf, originally wanted to destroy christian faith but after further studies afterwards he stated that you can proof the resurrection in any US court using eye witness testimony. His famous quote as follows: "A person who rejects Christ may choose to say that I do not accept it, he may not choose to say there is not enough evidence."
@@vintagewind9390 Simon Greenleaf thinks that Matthew and Mark were two independently written texts
Can you translate to spanish? with subs?
You still need it to be translate?
1:32:00 I wonder, why he sticks to 1. Corintians. For his point, he could have taken John 12:24! I think, he knows deep, deep in his heart, that Jesus has risen from the dead. He surpresses this knowllege with the whole strength of his soul and mind. He is so made against God, that he doesn't alow the resurection of Jesus to have happened, otherwise he had to deal with the God of the Bible, which he dislikes.
Earlier on he said, that sometimes people feel attracted to ideas they oppose. Such people would often start to fight these idea vehemently. I think Dr. Lüdemann is attracted by Jesus, but he fights him.
Actually he once believed that bullshit... he just couldn't take it longer.
1:33:00 What about 1. Thess.4:17 ! Dr. Lüdemann is not consitened! 1:38:58 wrong! JONAH!
WLC wins in my book because of his impersonations.
I've seen you on top comments everywhere
Yesaya 55:8-11 dikatakan: Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan,
demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
》Artinya: Rancangan Allah bukanlah rancangan manusia, itulah sebabnya umat manusia yang diluar agama Kristen itu menolak Ketuhanan Yesus. Karena mereka hanya mengandalkan rancangan pikiran kemanusiannya saja, yang sudah tercemar dengan kuasa kegelapan dan berkata; tidak mungkin Allah itu turun kedunia dalam rupa manusia.
Padahal Allah sudah berfirman: bahwa firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku ( Firman yang menjadi manusia yaitu tubuh kemanusiaan Yesus ) ia tidak akan kembali dengan sia-sia. Maka makna dari: firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku, merujuk kepada firman yang disampaikan oleh Allah melalui malaikat Gabriel kepada Maria, bahwa ia akan mengandung seorang anak laki-laki yaitu Yesus ( Lukas 1:26-38 & Matius 1:21 ). Dan makna dari; ia tidak akan kembali sia-sia, merujuk kepada Anak ( Yesus ) itu tidak akan pernah kembali sia-sia, melainkan semua pekerjaan-Nya itu akan berhasil. Karena Anak itu ( Yesus ) yaitu tubuh kemanusiaan-Nya sebagai pengantara antara Allah dengan manusia, yang akan menyelamatkan umat manusia dari kutuk dosa yaitu dari alam maut dan memberikan hidup yang kekal kepada umat manusia yang percaya kepada-Nya. Sebab Tuhan Yesus adalah Allah yang turun kedunia dalam rupa manusia, dengan cara mengambil rupa seorang hamba yaitu Firman yang sudah menjadi manusia itu, sehingga Allah itu menjadi sama dengan manusia ( Filipi 2:5-7 ). Dan kembali-Nya Allah yaitu Tuhan Yesus kedalam surga tidak akan pernah sia-sia, karena Tuhan Yesus akan menyediakan banyak tempat didalam surga bagi umat manusia yang percaya kepada-Nya.
Perlu juga kita harus ketahui bahwa hujan dan salju yang turun dari langit kebumi dalam wujud yang nyata itu tidak pernah sia-sia, hujan dan salju itu kembali lagi kelangit dalam wujud uap, bukan dalam wujud air dan salju. Maka seperti itu jugalah pada saat Allah turun kedunia dalam rupa manusia, maka tubuh kemanusiaan-Nya dan darah-Nya yang kudus itu tidak akan kembali kedalam surga, melainkan kembali kedalam surga dalam tubuh kemuliaan-Nya yang bersinar, bukan dalam wujud kedagingan manusia. Karena tubuh kemanusiaan-Nya dan darah-Nya yang kudus itu, telah dipersembahkan untuk keselamatan umat manusia dari kuasa kutuk dosa yaitu dari alam maut dan dari api neraka, bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya.
Itulah sebabnya Yesus menegaskan bahwa Allah itu adalah Roh, didalam Yohanes 4:24 dikatakan: Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
》Artinya: supaya umat manusia tidak menyembah tubuh kemanusian-Nya Yesus itu sebagai Tuhan, karena Allah itu adalah Roh. Maka umat manusia itu harus menyembah Allah yang adalah Roh yaitu: menyembah Roh-Nya Yesus didalam roh dan kebenaran. Sebab tubuh kemanusiaan-Nya Yesus itu hanyalah sebagai gambar rupa Allah saja, yang dapat dilihat oleh mata manusia ( Kolose 1:15-15 ).
Pertanyaannya:
Apakah pada saat Yesus disalibkan, Bapa yaitu Roh-Nya Yesus ikut disalibkan...???
Jawabannya:
Bapa yang adalah Roh itu tidak pernah dapat disalibkan dan tidak pernah dapat dimatikan, karena yang disalibkan itu adalah Anak yaitu tubuh kemanusiaan-Nya Yesus, dan yang mati diatas tiang salib itu adalah tubuh kemanusiaan-Nya Yesus. Sedangkan Bapa yaitu Roh-Nya Yesus itu hidup kekal, itulah sebabnya Bapa yaitu Roh-Nya Yesus itu pergi kedalam alam maut selama tiga hari untuk membebaskan roh orang-orang kudus kedalam surga ( 1 Petrus 3:18-20 ). Dan setelah Bapa selesai membebaskan roh orang-orang kudus itu, Bapa itu kembali masuk kedalam tubuh kemanusiaan-Nya Yesus. Itulah sebabnya Yesus bangkit pada hari yang ketiga seperti yang Yesus katakan: bahwa Anak Manusia akan bangkit pada hari yang ketiga, sebagai bukti bahwa Dia adalah Allah yang turun kedunia dalam rupa manusia.
Didalam Wahyu 14:1 dikatakan: Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
》Artinya: Nama yang tertulis didahi mereka itu adalah nama-Nya Anak Domba dan nama Bapa-Nya yaitu Tuhan Yesus.
Karena makna dari nama Tuhan Yesus itu merujuk kepada tubuh kemuliaan-Nya Anak Domba yang dapat dilihat oleh mata manusia dan merujuk kepada Bapa yaitu Roh-Nya Anak Domba yang tidak pernah dapat dilihat oleh mata manusia, karena Anak Domba dan Bapa itu adalah satu.
Itulah sebabnya didalam Wahyu 21:22-23 dikatakan; Dan aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu.
Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya.
》Artinya: Didalam surga itu tidak ada lagi bangunan Bait Suci seperti halnya waktu didunia yaitu rumah ibadah. Karena Allah yang tidak dapat kita lihat itu, berdiam dalam wujud tubuh kemuliaan-Nya yaitu Tuhan Yesus sebagai Bait Sucinya orang-orang kudus didalam sorga. Itulah sebabnya dikatakan; Demikian juga Anak Domba itu adalah Bait Suci, artinya Anak Domba disitu merujuk kepada wujudnya Tuhan Yesus yang dapat dilihat oleh mata manusia itu adalah sebagai gambar rupa Allah itu sendiri, karena Allah yang adalah Roh itu diam didalam-Nya.
Itulah sebabnya dikatakan bahwa sorga itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya. Artinya didalam surga itu tidak ada lagi matahari dan bulan, karena Allah adalah sumber terang dan Anak Domba adalah wujud yang terlihat dari sumber terang itu. Karena Anak Domba adalah wujud dari Allah yang dapat dilihat oleh mata manusia sebagai gambar rupa Allah itu sendiri yang akan menjadi sumber terang didalam sorga.
Contoh:
Sebuah bola lampu yang menerangi suatu ruangan dengan sinarnya, maka energi listrik yang ada pada bola lampu tersebut tidak pernah dapat dilihat oleh mata manusia, itulah yang digambarkan sebagai Allah yang tidak pernah dapat dilihat itu. Sedangkan bola lampu yang menyala dan yang dapat dilihat itu adalah wujud dari energi listrik yang dapat dilihat oleh mata manusia, itulah yang digambarkan sebagai Anak Domba yang dapat dilihat oleh mata manusia sebagai gambar rupa Allah itu sendiri. Jadi energi listrik dan bola lampu itu adalah satu, sama seperti Allah dan Anak Domba itu adalah satu.
Maka genaplah semua firman Tuhan yang tertulis didalam
* Wahyu 22:5 yang mengatakan bahwa malam hari tidak ada lagi didalam sorga, sebab Tuhan Allah akan meneranginya sampai selama-lamanya.
* Wahyu 22:13 dikatakan: Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir."
Where everyone has the right those that have seen and those whom have not seen yet believe for it is by Grace you are saved by FAITH.
That was not the way Jesus viewed it.
It's weird that there are no comments on this video
JoePrau96 People are tired of WLC's stupidity.
JoePrau96 It is weird that the WLC "hate train" isn't here following him, singing songs of their loathing of him.
William Lane Craig I Hate,
This Is The Song I Make,
Let There Be No Mistake,
Dr. Craig Is Dumb As A Rake.
+BobWidlefish , he's fake, a fruit cake, likes stake and kill babies at the stake, now baby let's our butts shake!
@@nathanyt he debunk you bitch
Many Christians have done these miracles which Jesus did now days. Healing the sick, casting out demons, as well as raising the dead.
How powerful and profound a experience must be to fundamentally change your long held religious beliefs. I would say, that if some being or experience caused me to suddenly stop praying, fasting, and talking about Christ, then it would be nothing short of a supernatural experience. If you want to chalk up the experiences of the disciples as a "hallucination" that's fine, but you should be prepared to question the very nature of reality and existence. What distinguishes reality from hallucination in the first place? I would have to aptly answer that question personally.
Young William lane craig
He was 52-53 here but still quite young-looking, I agree.
"by using critical scholasrship i can acuse christian apologetics of antisemitism for saying that the pharisees lied about the centurions being bribed and a few minutes later i can accuse jews of lying about their history and religion and accuse them of the genocide of the canaanites, without sounding antisemite" WoW Ludemann! You just hit the self destruct button. Debates are a game who's rules say that you loose when : you contradict yourself, you accuse/insult your interlocutor and attack his character while drifting off topic. PS: the canaanites were sacrificing children to Moloch, by slowly cooking them alive on metal ovens shaped like a horned demon. These days, when people do as little as kill political disidents or ethnic minorities or confiscate property they get invaded and killed. It was good in WW2, it was good when they did it to Sadam Husein, it was good when they did it Osama Bin Laden, it was good when they did it to Montezuma and it was good when they did it in Canaan.
It fascinates me how someone with a meme for a profile picture can have so much sense, and I mean that in the best of ways.
SEMUA ORANG AKAN BERTEKUK LUTUT DAN BERSUMPAH SETIA DIHADAPAN ALLAH DALAM SEGALA BAHASA, BUKAN DALAM SATU, DUA, TIGA BAHASA SAJA.
Yesaya 45:23 dikatakan: Demi Aku sendiri Aku telah bersumpah, dari mulut-Ku telah keluar kebenaran, suatu firman yang tidak dapat ditarik kembali: dan semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku, dan akan bersumpah setia dalam segala bahasa.
Berdasarkan firman Tuhan diatas, ada dua hal yang sangat penting untuk umat manusia harus ketahui, yaitu:
1. Firman Tuhan itu kekal.
》Artinya: Allah telah bersumpah demi diri-Nya sendiri, bahwa semua firman Tuhan yang disampaikan-Nya kepada umat manusia yaitu kepada bangsa Israel tersebut, tidak boleh disangkal, dihapus, dihilangkan, dibuang, apalagi sampai diganti dengan kitab yang lain. Itulah sebabnya firman Tuhan didalam kitab Perjanjian Lama tersebut DISATUKAN dengan kitab Perjanjian Baru, menjadi satu kitab yaitu Alkitab, karena kitab Perjanjian Baru itu adalah penggenapan dari kitab Perjanjian Lama. Itulah sebabnya pada waktu Allah turun kedunia dalam rupa manusia yaitu Tuhan Yesus, tidak pernah menyangkal, meniadakan, membuang dan mengganti firman-Nya yang ada didalam kitab Perjanjian Lama tersebut. Dan terbukti Tuhan Yesus berkata didalam Matius 5:18 dikatakan: Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
2. Semua orang akan bertekuk lutut dihadapan Allah, dan akan bersumpah setia dalam SEGALA BAHASA.
》Artinya: Firman Tuhan yang telah disampaikan oleh Allah kepada bangsa Israel itu, HARUS DITERJEMAHKAN kedalam semua bahasa sesuai dengan makna aslinya, untuk menggenapi Yesaya 45:23 tersebut. Maka dengan diterjemahkannya firman Tuhan itu kedalam semua bahasa, semua umat manusia didunia ini dapat memahami dan mengenal kebenaran firman Tuhan itu didalam hidupnya. Sehingga semua orang akan bertekuk lutut dihadapan Allah, dan bersumpah setia dalam segala bahasa menurut bahasa mereka masing-masing. Sebab semua bahasa didunia ini berasal dari Allah, yaitu pada saat Allah mengacau balaukan bahasa manusia yang tadinya hanya ada satu bahasa saja, menjadi banyak bahasa dan menyerakkan manusia itu keseluruh bumi, pada saat kejadian Menara Babel ( Kejadian 11:1-9 ).
Karena tidak mungkin semua umat manusia didunia ini, yang memiliki bahasa yang berbeda-beda itu dapat memahami bahasa Ibrani, bahasa Aram dan bahasa Yunani kuno. Itulah sebabnya Allah berfirman: semua orang akan bertekuk lutut dihadapan Allah, dan bersumpah setia dalam segala bahasa, BUKAN DALAM SATU, DUA, TIGA BAHASA SAJA. Sebab jika Allah sampai memerintahkan hanya dalam satu, dua, tiga bahasa saja, maka Allah itu tidaklah adil dan akan menyebabkan mayoritas umat manusia tidak dapat mengenal dan memahami kebenaran firman-Nya. Karena Allah yang benar tidak akan pernah menyuruh kita berdoa kepada-Nya dengan bahasa-bahasa yang tidak kita pahami, apalagi berdoa dengan doa hafalan yang sudah dirangkai oleh tokoh-tokoh agama kita. Maka untuk itu sembahlah Allah dan berdoalah kepada-Nya, menurut bahasa yang kita mengerti, karena Allah itu maha mengetahui akan semua bahasa yang ada didunia ini. Dan ketahuilah bahwa membaca firman Tuhan dalam bahasa yang tidak kita pahami adalah suatu kebodohan yang sia-sia saja, yang tidak ada mamfaat dan faedahnya. Sebab firman Tuhan itu bukan untuk dibaca dan dihafalkan saja, melainkan untuk kita pahami dan lakukan didalam kehidupan kita sehari-hari. Maka kita haruslah menjadi pelaku firman Tuhan, bukan penghafal firman Tuhan. Karena sia-sialah setiap orang yang membaca dan menghafalkan firman Tuhan setiap harinya, tetapi tidak mengerti dan tidak memahami makna dari firman Tuhan itu. Karena orang-orang seperti itu, sama saja dengan perumpamaan pohon ara yang tidak ada buahnya, maka pohon itu pastilah ditebang dan dibakar oleh pemiliknya ( Lukas 13:6-9 ).
Itulah sebabnya Tuhan Yesus berkata didalam Matius 5:20 dikatakan: Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
》Artinya: Kita harus menjadi pelaku firman Tuhan dan bersaksi bahwa satu-satunya Allah juru selamat dan penebus dosa manusia, hanyalah Tuhan Yesus. Jangan sampai seperti ahli- ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang menolak Juru selamat umat manusia ( Allah yang turun kedunia dalam rupa manusia yaitu Tuhan Yesus ). Padahal semua nubuatannya itu sudah tertulis didalam kitabnya mereka sendiri, tetapi mereka tetap menolak-Nya. Karena mereka adalah orang-orang yang tegar tengkuk, yang membaca firman Tuhan dan bahkan menghafalkan firman Tuhan tersebut, tetapi tidak memahaminya dan tidak melakukannya ( iman mereka tidak bertumbuh dan tidak berbuah ). Tetapi apa yang diajarkan oleh ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu adalah suatu ajaran yang benar, karena mereka menyampaikan firman Tuhan yang tertulis didalam kitab Perjanjian Lama, yang berasal dari Allah itu sendiri. Itulah sebabnya Tuhan Yesus berkata didalam Matius 23:2-3 dikatakan: Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa.
Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.
KESIMPULAN.
Firman Tuhan yang diterjemahkan kedalam semua bahasa yang ada didunia ini adalah atas kehendak dari Allah itu sendiri. Karena Allah sendirilah yang menjadikan semua bahasa yang ada didunia ini. Maka jika ada umat manusia yang mengatakan bahwa firman Tuhan didalam Alkitab itu sudah diubah-ubah bahasanya, tidaklah salah. Karena firman Tuhan yang tadinya berbahasa Ibrani, Aram dan Yunani kuno tersebut, memang benar sudah diubah bahasanya atau diterjemahkan kedalam banyak bahasa sesuai dengan makna aslinya ( makna aslinya tidak pernah berubah ). Tetapi jika ada umat manusia yang mengatakan bahwa Alkitab itu sudah dipalsukan, maka itu adalah fitnah, dan Allah pasti akan melaknat orang-orang tersebut. Karena makna dari DIPALSUKAN adalah untuk menyatakan bahwa firman Tuhan yang asli itu telah disangkal kebenarannya, lalu ditiadakan, dihilangkan dan diganti dengan kitab yang baru, dengan cara mengutip sebagian kecil firman Tuhan yang asli dan memutar balikkan kebenarannya.
Untuk itu waspadalah saudaraku, sebab firman Tuhan telah tertulis didalam Galatia 1:8 dikatakan: Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
CATATAN.
Allah itu esa, maka kesaksian iman umat manusia itupun haruslah esa. Tidak boleh dualisme yaitu menyandingkan nama manusia biasa dengan nama Allah itu, didalam kesaksian iman kita. Karena Allah kita adalah Allah yang pencemburu, maka barang siapa yang menyekutukan Allah, upahnya adalah maut yaitu neraka yang kekal ( Keluaran 20:3-5 dan Ulangan 4:23-27 ).
Untuk itu marilah kita waspada saudaraku, sebab Allah telah berfirman kepada umat manusia didunia ini, bahwa satu-satunya Allah yang benar adalah Allah Israel. Seperti yang tertulis didalam Ulangan 6:13-15 dikatakan: Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu; kepada Dia haruslah engkau beribadah dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah.
Janganlah kamu mengikuti allah lain, dari antara allah bangsa-bangsa sekelilingmu,
sebab TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu di tengah-tengahmu, supaya jangan bangkit murka TUHAN, Allahmu, terhadap engkau, sehingga Ia memunahkan engkau dari muka bumi.
》Artinya: Allah Pencipta hanya menurunkan firman-Nya ( wahyu ) kepada bangsa Israel saja, itulah sebagai bukti dari keesaan dan ketunggalan dari Allah itu. Itulah sebabnya Allah memberikan PERINGATAN KERAS kepada seluruh umat manusia didunia ini, supaya jangan pernah menyembah allah lain diluar bangsa Israel, karena Allah tidak pernah menurunkan firman-Nya atau wahyu-Nya kepada bangsa-bangsa lain, kecuali kepada bangsa Israel. Semuanya itu dipertegas kembali oleh Allah didalam firman-Nya yang tertulis didalam 1 Tawarikh 16:26 dikatakan: "Sebab segala allah bangsa-bangsa adalah berhala."
Artinya, hanya ada satu Allah yang benar yaitu Allah Israel, karena bangsa Israel adalah bangsa umat pilihan Allah.
Maka jika ada bangsa-bangsa lain yang mengatakan bahwa Allah telah menurunkan wahyu kepada mereka, dan menggantikan kitab yang diturunkan kepada bangsa Israel itu dengan kitab yang baru, maka pertanyakanlah kebenaran dari kitab tersebut.
Dan ketahuilah bahwa kesaksian iman yang benar menurut firman Tuhan berdasarkan nilai-nilai kebenaran yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya adalah:
- Aku bersaksi dan percaya, tiada Tuhan selain Allah yang pernah turun kedunia dalam rupa manusia yaitu Tuhan Yesus. ( referensi: Yesaya 9:6, Yesaya 43:10-11, Yohanes 1:1, Yohanes 14:7 ).
- Aku bersaksi dan percaya, satu-satunya Allah juru selamat dan penebus dosa manusia hanyalah Tuhan Yesus. ( referensi: Yesaya 43:11, Yesaya 43:25, Yesaya 44:22, Yohanes 14:6, Roma 6:22, Roma 8:1-2 ).
- Aku bersaksi dan percaya, setiap firman Tuhan yang keluar dari mulut Allah itu kekal untuk selama-lamanya. ( referensi: Yesaya 45:23 ).
SALAM KEBENARAN & SALAM AKAL SEHAT.
When has there been mass hallucinations? The Romans reported in government documents that multiple individuals and small groups of people witnessed the resurrection. There is just no evidence that Ludemann has not delved deep enough into the Roman side of the story.
Can you show me the Roman documents? Very interested.
Thou shalt not debate Bill Craig!
My main objection to the Gospel is the following:
The Gospel claims that its witness is very strong because of the living witnesses. And it threatens by eternal punishment to those who do not accept it on the ground of alleged obviousness of the message.
But, this "obviousness was" grounded on the live witnesses. They didn't elaborate the idea of the "obviousness" of the message for distant generations who will not have live witnesses, because they didn't assume that Jesus's coming will delay for numerous generations.
However, the message implies threatenings and obligations to believe to any person, even as, who lives today.
But, how? We didn't saw the witnesses. We don't have the opportunity to hear from the uncensored story of how were those events happen. We can't look into their eyes and ensure that they are sincere and there no craftiness there.
How can the Gosper put on us the same responsibility as it was put on them? And still, it does.
I haven’t had time to read through all your objections, but I have one correction to make. “And it threatens by eternal punishment to those to reject it (the gospels).” Well, no. Let’s use an analogy. If you went to a local bank and robbed the people there at gunpoint, perhaps even shooting someone-and in court you’re offered a plea deal to avoid the death sentence. If you reject the plea deal, is it your crimes that are directly sending you to death row, or is it your rejection of the plea deal offered to you? You will be judged purely based on the crime committed, and you’re already headed for death row. Any mercy offered to you at the hands of the judge is an act of grace (undeserved kindness), and in that situation it’s absolutely not your rejection of such that ultimately earns you punishment.
Imagine there are two lanes on a road-one with traffic going north and the other going west-and you’re heading north. North is the right path to be on, but you decide to start walking in the opposite lane, in the against the way of traffic. The road was all clear, but then you see a pair of headlights appear, rushing towards you. Someone in the other lane shouts to you, “Hey! Come over here, the truck will hit you!” They stretch out their hand to you, but you shout back, “No!” and you keep walking in the lane with the truck still rushing at you. When the truck finally hits and you die or are horribly hurt; was it your initial choice to change lanes into oncoming traffic that made you get hit, or was it your rejection of the person who stretched out their hand to rescue you?
Likewise, is it your sin (crimes against a righteous God) that sends you to hell (God’s prison without parole), or is it your rejection of the Savior offered for your forgiveness and reconciliation?
@@heavnxbound The idea that you'll be tortured in hell for your sins doesn't present in our minds a s a given. The Gospel combines 2 claims 1 you are going to hell 2 we know the way to be saved. It also claims that before Jesus you could die as a good person and you had a chance no to end up in Hell, but now it doesn't matter weather you are good or not, if you don't believe in Jesus you have no chance, If you reject Jesus it's a sin too. Not only your other bad deeds, but also rejecting Jesus.
Outside Christian doctrine, you don't know that you have to be perfect to enter paradise, and that you can't repent without Messiah or a perfect human-secrifice. So, Chrisitanity claims based on Jesus's and his apostle's teaching. so without proving that Jesus is the Messiah, this part of the Gospel is also not reliable.
@@shoumonsrulevich379 “It also claims that before Jesus you could die as a good person and go to hell for rejecting him.” Actually it teaches that no one is good, so Idk where you’ve seen that claim in the Bible. Every person on the face of the earth who has ever lived and is headed to hell are headed there because they have either lied, stolen, cheated, fornicated, blasphemed, hated, murdered, lusted, etc. Or all of the above. Again, you seem to have missed the point and torn down a strawman.
“Proper justice seems harsh to criminals. The conviction of sin is harsh against the sinner.”
@@heavnxbound
No, I'm not srawmaning. Here where you may find confirmation for my claims:
Luke 1:6
New International Version
6 Both of them were righteous in the sight of God, observing all the Lord’s commands and decrees blamelessly.
Luke 16:22
New International Version
22 “The time came when the beggar died and the angels carried him to Abraham’s side. The rich man also died and was buried
You either believe the disciples testimony and the evidence or you don't. The Holy Spirit regenerates the heart.
2. All this evidence that Craig brings is from the Bible, the text, which every word you are obligated to believe if you are a Christian. What are we even talking about?
The very first Christians could take as a dogma that Jesus raise for the dead and then there would explanations appear to different questions. For instance stories about the empty tomb, and visions: they cold create these myths after the doctrine of Resurrection appeared.
You would need to explain how the Dogma would have developed without the resurrection/ the empty tomb and the visions. All theories trying to do so do not convince me, because they essential say that the Dogma just came out of nothing.
What Dr. Craig misses in his analysis is that you don't need to be an atheist or believe miracles to be 100% impossible to think the we don't have good enough evidence for the resurrection.
Let's assume God exists and is able and willing to resurrect someone from the dead. Evidently, God does this very rarely as I have never come across anyone who has come back to life after three days and I'd wager no one reading this has either. I don't have to think that miracles are completely impossible to rightly be skeptical when someone claims one occurred. I think if most Christians are honest, they'd admit they are skeptical about many miracle claims as well. Would you believe it if a person with 4 healthy limbs told you that their arm was amputated but it grew back after they prayed?
So when it comes to the resurrection hypothesis, I apply the standard of "extraordinary claims require extraordinary evidence." This isn't an arbitrary or whimsical principle; it's an important principle that we necessarily apply all the time to the information we hear. If someone tells you they've been to Washington D.C., it would be rational to take their claim at face value unless you have reason to think they're lying. But if someone tells you they've been to Pluto, you'd want really extraordinary evidence to believe that, and rightly so.
This is the problem with historical arguments for the resurrection. It may well be the case that we don't have a good naturalistic explanation for the four facts Craig presents. That doesn't make it rational to say that resurrection, something which is intrinsically very unlikely, is the correct explanation. Which is not to say that it could never be rational to to conclude something that unlikely happened, but you would need a staggeringly overwhelming amount of proof. It doesn't really matter how well the resurrection hypothesis fits the facts drawn from a very limited amount of questionable information from 2000 years ago, because that kind of information doesn't come close to being the extraordinary kind of evidence we'd need to support such an extraordinary hypothesis.
extraordinary claims require extraordinary evidence." This makes no sense, if something extraordinary happens it has to come with extraordinary evidence? That is just an assertion made without any evidence. So God does a miracle and He has to leave extraordinary evidence? The miracle by itself is not enough?
Anyway, in this case He did leave extraordinary evidence, both Christian and secular historians agree there is an extraordinary amount of historical documentation on Jesus’s death and resurrection. The difference is that if you start as a textual critic that only believes on natural/material causes then you have to write off the extraordinary evidence as false.
@@coloradodutch7480 I would agree that something extraordinary happening does not mean that there will necessarily be extraordinary evidence for it. There are all sorts of scenarios where something extraordinary evidence could happen and no evidence is left behind. But the question still remains as to what evidence you should require before you accept a claim that such a thing happened. Even if I can give a reasonable explanation for why there is a lack of extraordinary evidence in a particular , it seems to me that is not a substitute for that evidence.
The assertion that extraordinary claims require extraordinary evidence is supported by the bayesian model of reasoning. Even if an claim explains the evidence we have, if it is intrinsically very unlikely, it may not be more likely than other explanations which have less explanatory power.
You ask, the miracle itself is not enough? But it seems to me that this begs the question since the miracle is the claim in question. The miracle can't be evidence for itself.
Also, it is inaccurate to say that most secular historians agree that there is "extraordinary documentation" for Jesus' death and resurrection. Most would say that we have adequate evidence that Jesus existed and was crucified, but obviously they don't agree that there is documentation for his resurrection.
Actually, many non-secular historians (i.e. Christian historians of a more liberal bent) view the Bible skeptically as a source of information and would probably not agree that there is rationally compelling evidence for the resurrection. Which leads to me original point that one doesn't need to be a diehard materialist to view the resurrection claim with skepticism.
@@danielray7965 Agreed, the more evidence the better.
The miracle is evidence for itself to the people that it happened to. It is not for us but clearly if Jesus put the ear back on a head, stilled the storm, made blind men see, raised people from the dead; to those people no written document is needed, the miracle is the evidence.
I would argue that there is documentation but that it is rejected. As you say, even liberal Christian historians view the bible skeptical. This means that they have documentation, but they don't accept the documentation as true. Yes, you can look at the resurrection with skepticism but then ultimately we get to the existence of God. If there is a God, is it rational to believe the claims of resurrection, especially in light of all the fulfilled prophecies, eyewitnesses, documentation of the events from multiple people, changed lives after they saw Jesus (apostles, Paul, Janes), non scientific belief that life from non-life and that something coming from nothing, etc. I clearly belief it is.
It is hard to doubt that the biblical story is absolutely correct and in line with reality when there are documented historical records about Jesus written by both Roman Government officials and Jewish leaders of Jesus's time. It does not seem that Gerd Ludemann has done enough research at all.
Dr Gerd is always taking parts of the gospel that he doesn't agree with and invents alternatives, implying that the gospels are false. Why bother with any part of gospels at all and simply argue that all of it was false???
Ludemann is so weak, he didn't talk about the resurrection... Craig destroyed him
There's no need for ad-hoc here
i see quite the opposite... Craig as no argument but believe in miracles. its actually sad... there is no amount of evidence for people not to believe in a miracle, no way!
@@alejandrarodriguezsanchez6667 Resurrection seems to be the most plausible explanation tho. If you have some better explanations then feel free to share them.
GOD is not limited by , time, distance, and matter. Jesus raised Lazarus after 4 days by his voice. Lazarus came out.
evidence for a miracle? that sentence should be forbidden. it just makes no sense! people need no evidence to believe in miracles. even if evidence goes against it, people still believe in them! gosh! this crag guy, so mistaken in his argumentation
i hope I can get through to you, ma'am. Imagine you're in Jerusalem, at that period of time when Jesus walked the earth. People making fuzz about him healing people doing 'wonders'. Let's assume you have the mentality like you have now. a healthy skeptical mind. Very reasonable to doubt that he does what people claim they do.
and Jesus was publicly executed. THEN, three days later, some people claim the guy is alive again. The Jewish didn't believe in such miracle - dead people revived, they believed that kinda event will take place in the end of days. So if some people claim Jesus rose again, don't you think the people who wanted him dead would start digging up dirt, trying to discredit the claim?
people must've been as suspicious about the early Christians' claim, as much as you.
And if they came to believe, they either HAD witnessed the risen Jesus, OR at least, heard from someone claiming that they've met Jesus after his death.
I think you'd be able to see what you're missing from the argument if you can put down your naive premises such as 'people back then were stupid and ready to believe whatever they were told'. .. they knew virgins don't give birth, they knew dead people don't resurrect, long before modern science developed.
@@mynsterious those arent my assumptions though. I dont think people were naive or ignorant. Its just that miracles by definition cannot be proven false or true. They are a matter of faith not logic. So there is no evidence to be found, for believers is aboit belief, fsith not logic
@@alejandrarodriguezsanchez6667 Except you literally have just stated your assumption. You said:
"Its just that miracles by definition cannot be proven false or true. They are a matter of faith not logic."
In other words, its not because of the supposed lack of evidence. Rather you have ASSUMED that miracles can't ever be shown historically, a view promoted by David Hume, which has been resoundingly rejected by modern philosophers of science and history. You've ruled out any possibility of miracles _a priori_ based on faulty reasoning, turned a blind eye to all the evidence, and dismissed everyone else who disagrees as irrational.
That's not good history, that's just bad philosophy.
@@grantgooch5834 im not denying miracles. i think you misread me there. i am saying that there is no evidence i can provide you with to make you believe me that i have witness or experienced one. it is a matter of faith, not of argumentation or logic, it belongs to another realm and must be evaluated on those spiritual grounds, not the grounds of the scientific method or the historical method. and btw, i am not sure David Hume has been resoundly rejected. such a resound rejection seems rather odd in philosophy, where ideas, even though unpopular, are worth entertaining. the bad philosopher is starting right at you when you look in the mirror my friend.
Dr. Craig, the four "facts" are simple to explain: GospJohn says clearly that Joseph parked the body temporarily in a nearby tomb because he was running out of time (John 19: 42). He did not own the tomb, despite Matthew's fibbing about that; it was selected at random because it was new, unused, and nearby. He obviously knew he needed to move the body ASAP after Passover because he had no permission to use someone else's private property. He did move it Sat night or early Sun morning before the women showed up. When they arrived the body was gone. The missing body led to confusion and eventual speculation about resurrection.
Your theory doesn't explain where the body gone,nor who took it. Also does not explain the fact that the tomb was known and also guards were there to protect it. Missing body doesn not guide to mass hysteria. The apostles in the beginning were skeptics about the resurrection , after many appearance, finally they believed. That means they were 100% sure about risen Lord.
@@sokratiskonstantaras320 Joseph of Arimathea would have needed to relocate the body for more appropriate burial, so no mystery there. He didn't know the disciples, and they had fled anyway, so no way to notify them of the relocation even if he had wanted to. There is no mention of the tomb being sealed or guarded in Mark, Luke, and John -- did they all just forget to mention it? No, it was not guarded, Matthew made it up. Actually, Matthew told quite a few whoppers -- did you see the one about all the saints being resurrected and wandering the streets of Jerusalem (Matt 27:52-53)? You can't believe everything you read.
@@fotoman777 Why you believe that Joseph would have buried again jesus? Also, why you believe that an empty tomb would have make hallunication to so many people? Matthew mention the guards and the early polemic of Jews only to refute them.Argument from silence is not Good.
@@sokratiskonstantaras320 Tombs were the private property of wealthy families. One could not just park a body in someone's new tomb on the spur of the moment like the Gospel of John says Joseph did. It would have been mandatory for Joseph to relocate it after Passover as soon as he had time. As far as hallucinations go, no mass hallucination was needed. Paul evidently had one, based on his description. A lot of people began to believe just based on what Paul said, and he admits he never actually saw Jesus in person. Regarding the gospel accounts of the tomb, Mark, Luke, and John all agree that the women got there and the tomb was already open--no earthquake, no guards, no nothing. Matthew tells an elaborate fairy tale about a sealed tomb, guards, earthquake, etc. But notice in Matthew, once the sealed tomb was opened by the angel and the earthquake, the body was already gone--Jesus does not emerge from the tomb. So the "sealing" of the tomb to prevent the removal of the body was completely irrelevant. We can safely assume Matthew was making this story up. We need to be quite gullible to accept Matthew's version over the others.
@@fotoman777
The tomb was of Joseph, and whoever he wanted he would have put in. I see no reason why he should have done the burial of Jesus again, sorry if I am missing something . Also if he had buried him somewhere else, he would inform the students and they would go to honor him in that place, and they would not say that he rose again while they knew he was dead and buried somewhere else. So the Christian message would stop before it was even start
Paul had experiences of the resurrected Jesus, as did the disciples. Indeed, Paul in his journey to Jerusalem to meet the disciples discovered that they were proclaiming the same message. It is certain from multiple sources that the Apostles had experiences of the resurrected Jesus, and surely this was the reason they believed. Keep in mind that before they were sceptics. This fundamental change happened due to their experience. So your claim that Paul would have make them to believe in the Resurrection doesn't fit well. They already believe and experience Risen Jesus. Paul came last.
In the first place it is unlikely that the Christians would invent a fiction like the guard, which everyone, especially their Jewish opponents, would realize never existed. Lies are the most feeble sort of apologetic there could be. Since the Jewish/ Christian controversy no doubt originated in Jerusalem, then it is hard to understand how Christians could have tried to refute their opponents' charge with a falsification which would have been plainly untrue, since there were no guards about who claimed to have been stationed at the tomb.
God tells us at the fall of Adam and Eve that righteousness in which they live has ended and they were kicked out of the garden of Eden.
Isaiah pointed to Jesus coming in the old testament.
What happened to the Apostles? The majority were killed because they would not denounce Jesus. Matthew 5v 44-48 is completely says what Christians should do. Jesus tells they. The book, the man, the place.
By Faith you are saved.
Jesus raised Lazarus from the dead while on earth.
Once again out of the Eden was the only place where there was no sickness etc.
The good Bill Maher.
DOSA WARIS & MAKNA PENEBUSAN DOSA BAGI UMAT MANUSIA.
Dosa waris adalah kutuk dosa yaitu kematian & alam maut yang diwariskan oleh Adam dan Hawa kepada semua manusia keturunannya. Karena Adam dan Hawa telah melanggar perintah Allah yaitu memakan buah larangan yang ada ditengah-tengan taman eden itu. Sehingga Adam dan Hawa, dan semua umat manusia keturunan itu mengalami kematian dan mewariskan alam maut. Itulah sebabnya semua umat manusia yang mati di zaman Perjanjian Lama itu, semuanya masuk kedalam alam maut. Maka untuk itulah Allah turun kedunia dalam rupa manusia yaitu Tuhan Yesus, untuk menebus umat manusia dari kutuk dosa itu, supaya semua roh orang-orang kudus yang ada didalam alam maut itu, dapat dimasukkan kedalam surga. Sebab tidaklah adil jika Allah itu mengumpulkan roh orang-orang kudus bersama-sama dengan roh orang-orang berdosa didalam alam maut/alam barzah. Itulah sebabnya setelah penebusan dosa yang dilakukan oleh Allah yaitu Tuhan Yesus dengan darah-Nya yang kudus. Maka setiap orang percaya yang mati didalam kekudusan, rohnya itu langsung masuk kedalam surga dan tidak ada lagi penghakiman bagi mereka. Sedangkan roh orang tidak percaya dan roh orang percaya tetapi matinya tidak didalam kekudusan, roh itu dimasukkan kedalam alam maut/alam barzah sampai akhir zaman tiba untuk dihakimi oleh Tuhan Yesus.
Umat manusia haruslah mengetahui apa makna dari Penebusan Dosa dan apa makna dari Pengampunan Dosa.
- Penebusan Dosa adalah Ditebusnya umat manusia dari kutuk dosa dengan darah-Nya Yesus yang kudus, untuk memperdamaikan dan mempersatukan kita dengan Allah, sehingga kita menjadi satu didalam Allah.
- Pengampunan Dosa adalah Disucikannya kita dari dosa-dosa yang kita perbuat selama kita hidup didunia, dengan cara bertobat yang sungguh-sungguh dihadapan Allah.
Maka untuk itu waspadalah saudaraku, sebab barang siapa YANG MENOLAK penebusan dosa yang telah dilakukan oleh Allah waktu turun kedunia dalam rupa manusia yaitu Tuhan Yesus. Mereka-mereka itu adalah golongan orang-orang yang akan dihakimi menurut perbuatannya masing-masing dan akan DIMASUKKAN kedalam api neraka yang kekal. Karena tanpa adanya penebusan dosa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus dengan darah-Nya yang kudus itu, maka pengampunan dosa dan pertobatan manusia itu hanyalah kesia-siaan saja. Karena pengampunan dosa tidak akan pernah dapat menghilangkan kutuk dosa, sebab kutuk dosa dan kematian itu berasal dari perbuatan Adam waktu ditaman eden.
Markus 10:45 dikatakan: "Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
》Artinya: Allah turun kedunia dalam rupa manusia yaitu Tuhan Yesus, bukan untuk dilayani. Itulah sebabnya Yesus TIDAK PERNAH berkata secara langsung: "Aku adalah Tuhan, maka sembahlah Aku". Supaya Allah yaitu Tuhan Yesus dapat menggenapi firman-Nya yang tertulis didalam Yesaya 53:1-12 tersebut.
Karena Allah turun kedunia dalam rupa manusia, untuk melayani umat manusia yaitu untuk menebus umat manusia dari kematian dan dari alam maut, dan untuk memberikan hidup yang kekal disurga bagi umat manusia yang percaya kepada-Nya. Sebab jika Allah tidak melakukan penebusan dosa tersebut, maka semua umat manusia akan mengalami kematian yang kekal yaitu semuanya masuk kedalam neraka yang kekal bersama si iblis.
Catatan.
* Ulangan 24:16 dikatakan: Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah juga anak dihukum mati karena ayahnya; setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri.
* Yehezkiel 18:20 dikatakan: Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya.
》Artinya: Dosa orang tua tidak pernah diwariskan kepada anaknya dan dosa anaknya tidak pernah ditanggung oleh orang tuanya. Karena setiap perbuatan dosa yang dilakukan oleh setiap orang itu, akan ditanggung masing-masing sesuai dengan perbuatannya. Jadi Adam itu tidak pernah mewariskan dosanya kepada anak-anaknya, karena yang diwariskan Adam kepada semua umat manusia keturunannya itu adalah kutuk dosa yaitu kematian dan alam maut. Karena Allah telah berfirman kepada Adam didalam Kejadian 2:16-17 dikatakan: Jangan kau makan buang pengetahuan yang baik dan yang jahat itu, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati. Dan terbukti pada saat Adam memakan buah larangan itu, Adam mengalami kematian pada hari itu juga, karena didalam 2 Petrus 3:8 dikatakan: Bahwa dihadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.
Itulah sebabnya umurnya Adam itu hanya 930 tahun saja ( Kejadian 5:5 ), artinya: Adam itu hidup tidak lebih dari satu hari, karena 1000 tahun menurut manusia, sama dengan satu hari dihadapan Allah.
Adam adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah, menurut gambar rupa Allah yaitu segambar dan serupa dengan Allah ( Kejadian 1:26-27 ). Artinya, manusia diciptakan dengan sangat sempurna dalam keadaan suci dan kudus yaitu tidak bercacat dan tidak bernoda, tetapi Adam telah mencemari dirinya dengan melanggar perintah Allah dan memakan buah larangan itu. Sehingga dosa itu menghasilkan maut yaitu kematian pada diri manusia itu, dan maut itu telah menjalar kepada semua keturunannya. Karena natur dosa ( bibit dosa ) telah melekat pada tubuhnya Adam dan kita semua umat manusia berasal dari tubuhnya Adam, makanya kita semua mengalami kematian.
Roma 5:12 dikatakan: Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.
Kesimpulan.
Jika Adam tidak jatuh kedalam dosa yaitu tidak memakan buah larangan itu, maka kita semua umat manusia keturunannya, tidak akan mengenal dosa dan tidak akan mengalami kematian didunia ini, dan tidak akan mengenal neraka.
SALAM KEBENARAN & SELAMAT MENERIMA PENEBUSAN DOSA.
MAKNA DIPERANAKKAN DIDALAM FIRMAN TUHAN, BUKAN UNTUK MENYATAKAN BAHWA ALLAH ITU BERANAK.
* Mazmur 90:1-2 dikatakan: Doa Musa, abdi Allah. Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami turun-temurun.
Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.
》Makna diperanakkan didalam firman Tuhan itu merujuk kepada firman-Nya yang diwujudkan secara langsung, sama seperti bumi dan dunia ini diwujud nyatakan secara langsung melalui firman-Nya. Sedangkan semua mahluk hidup yang ada didunia ini, tidak pernah diciptakan dari firman-Nya secara langsung. Melainkan diciptakan dari unsur-unsur yang sudah ada, seperti manusia, hewan, ikan dan tumbuh-tumbuhan itu diciptakan dari tanah, dan air itu sebagai sumber kehidupan bagi keberlangsungan semua mahluk hidup. Itulah sebabnya dikatakan bahwa gunung-gunung itu dilahirkan, karena gunung-gunung itu lahir dari unsur tanah yang berasal dari bumi yang diciptakan melalui firman-Nya secara langsung. Maka seperti itulah Yesus lahir kedunia ini yaitu berasal dari firman-Nya secara langsung ( bukan dari tanah seperti tubuhnya Adam dan bukan pula dari sel sperma manusia ) yang lahir melalui seorang perawan suci yaitu Maria.
Sedangkan tubuhnya Adam dan semua tubuh umat manusia itu berasal dari tanah dan rohnya semua manusia itu berasal dari Roh Allah yang dihembuskan oleh Allah itu sendiri ( malaikat tidak pernah menghembuskan atau meniupkan roh kepada manusia ).
* Mazmur 2:6-7 dikatakan: "Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!"
Aku mau menceritakan tentang ketetapan TUHAN; Ia berkata kepadaku: "Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini.
》Makna dari "Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan" merujuk kepada tubuh kemanusiaan-Nya Yesus yaitu Firman yang telah menjadi manusia, itulah yang diperanakkan, bukan Roh-Nya Yesus. Sama seperti bumi dan dunia ini diperanakkan oleh Allah melalui firman-Nya, artinya: bumi dan dunia ini dijadikan atau dilogoskan atau diwujud nyatakan dari firman-Nya secara langsung menjadi bumi dan dunia. Tetapi bumi dan dunia ini tidak dapat dikatakan sebagai Allah, karena Allah itu tidak berdiam didalam semua ciptaan-Nya itu. Maka barang siapa yang melihat bulan, melihat bintang, melihat matahari, melihat gunung, melihat pohon, melihat laut, maka ia tidak pernah melihat Allah, karena Allah tidak ada didalamnya.
Sedangkan barang siapa melihat Yesus, maka ia telah melihat Allah, karena Allah diam didalam tubuh-Nya Yesus sebagai Roh-Nya Yesus dan tubuhnya Yesus sebagai gambar rupa Allah itu. Seperti yang tertulis didalam Yohanes 1:1 dikatakan: Firman itu adalah Allah, karena tubuh kemanusiaan-Nya Yesus itu diwujud nyatakan dari firman-Nya secara langsung menjadi manusia dan Allah sebagai Roh-Nya Yesus. Tetapi jika Allah itu tidak ada didalam diri-Nya Yesus sebagai Roh-Nya Yesus, maka Yesus itu sama dengan bumi dan dunia ini yaitu; tidak dapat dikatakan sebagai Allah atau sebagai Tuhan.
Itulah sebabnya Allah berfirman: Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus. Artinya: Allah yaitu Roh-Nya Yesus menjadikan tubuh-Nya Yesus sebagai gambar dari rupa Allah yang tidak kelihatan itu, supaya umat manusia dapat melihat Allah dalam wujud yang kelihatan dan Allah dapat menggenapi semua firman-Nya secara langsung.
Maka untuk itu ketahuilah bahwa:
- Barang siapa menghormati Anak yaitu Yesus, maka ia telah menghormati Bapa yaitu Allah ( Yohanes 5:23 ). Karena Bapa dan Anak adalah satu, dan wujud-Nya Yesus sebagai gambar rupa Allah yang dapat dilihat oleh mata manusia.
- Barang siapa mengenal Anak yaitu Yesus, maka ia telah mengenal Bapa yaitu mengenal Allah ( Yohanes 14:7 ). Karena Bapa dan Anak adalah satu, dan wujud-Nya Yesus sebagai gambar rupa Allah yang dapat dilihat oleh mata manusia.
- Barang siapa telah melihat Anak yaitu Yesus, ia telah melihat Bapa yaitu melihat Allah ( Yohanes 14:9 ). Karena Bapa dan Anak adalah satu, dan wujud-Nya Yesus sebagai gambar rupa Allah yang dapat dilihat oleh mata manusia.
- Barang siapa memiliki Anak yaitu Yesus, maka ia telah memiliki hidup yang kekal, dan barang siapa yang tidak memiliki Anak yaitu Yesus, maka ia tidak memiliki hidup yang kekal ( 1 Yohanes 5:12 ). Karena Bapa dan Anak adalah satu, dan wujud-Nya Yesus sebagai gambar rupa Allah yang dapat dilihat oleh mata manusia
- Barang siapa mengakui Anak yaitu Yesus dihadapan manusia, maka Anak yaitu Yesus akan mengakuinya dihadapan malaikat-malaikat Allah. Dan barang siapa yang menyangkal Anak yaitu Yesus, maka ia akan disangkal dihadapan malaikat-malaikat Allah ( Lukas 12:8-9 ). Karena Bapa dan Anak adalah satu, dan wujud-Nya Yesus sebagai gambar rupa Allah yang dapat dilihat oleh mata manusia.
- Barang siapa menyangkal Anak yaitu Yesus, maka ia tidak memiliki Bapa yaitu tidak memiliki Allah. Dan barang siapa mengakui Anak yaitu Yesus, maka memiliki Bapa yaitu memiliki Allah ( 1 Yohanes 2:23 ). Karena Bapa dan Anak adalah satu, dan wujud-Nya Yesus sebagai gambar rupa Allah yang dapat dilihat oleh mata manusia.
Maka semua penjelasan diatas itu adalah sebagai peringatan keras bagi umat manusia, supaya umat manusia dapat mengenal Allah yang benar. Karena hanya ada satu Allah yang benar didunia ini yaitu Allah yang pernah turun kedunia dalam rupa manusia ( Tuhan Yesus ).
Itulah sebabnya didalam Yohanes 14:10 dikatakan: bahwa Bapa yaitu Allah yang diam didalam diri-Nya Yesus itulah yang melakukan semua pekerjaan-Nya. Begitu juga didalam 1 Yohanes 5:20 dikatakan: Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar, dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal.
》Artinya: Allah telah datang kedunia dalam rupa manusia yaitu Tuhan Yesus, yang telah mengaruniakan pengertian kepada kita. Supaya kita mengenal yang benar dan kita ada didalam yang benar yaitu didalam Anak-Nya Yesus Kristus. Karena didalam Anak-Nya Yesus Kristus itulah Allah berdiam sebagai Roh-Nya Yesus, Dia adalah Allah yang benar dan yang akan memberikan kita hidup yang kekal didalam surga.
Itulah sebabnya Tuhan Yesus berkata didalam Matius 28:18 dikatakan: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
》Artinya: Bapa yaitu Allah telah memberikan segala kuasa disurga dan dibumi kepada tubuh kemuliaan-Nya Yesus, karena tubuh kemuliaan-Nya Yesus itulah wujud Allah yang dapat dilihat oleh mata manusia untuk selama-lamanya, yang akan membangkitkan umat manusia dan yang akan menghakiminya. Karena tubuh kemuliaan-Nya Yesus itulah Bait Allah yang sesungguhnya dan Allah yang adalah Roh itu, berdiam didalam tubuh kemuliaan-Nya itu.
SALAM KEBENARAN & TUHAN YESUS SELALU MENYERTAI KITA SEMUA.
Penulis: RICAT SIJABAT
HP : 081281012114
Over 2.1 billion people are claim to believe in the Risen Christ
How can we trust witnesses of believers of that time if they didn't have critical thinking? If doubts were considered as a sin. Ad tey believed in all kinds of junk in that era.
Good old WLC, he never changes. Still can't tell the difference between facts and falsehood.
Bob Whelan so what did he say that was false?
@Dd S You would willingly defend the idea that less than 50% of scholars think that Jesus wasn't killed by crucifixion, buried in a tomb, or that the tomb was found empty?
@Dd S Try my lies? What are you talking about my comment was literally just a question no need to become so unhinged
@Dd S If you are so insistent on pushing your belief, then why not prove it, instead of attacking the person, himself. If you have, in fact, been an apologist for many years, then surely you must have some data that contradicts his statement; that more than 50% of New Testament scholars agree with the four fundamental facts that WLC established in the debate.
@Dd S The so-called outlandish claims you refer to are what WLC has established, correct? Now, I presume you have watched the entirety of the debate. WLC discussed the ways you could explain the events and phenomena regarding the resurrection; to name one, the naturalist method. I believe that the 4 main points that WLC has established are maintained to be logical standpoints for the plausability of the resurrection as, like WLC has stated, it is the resurrection that is the most plausible way to explain those four points apart from the naturalist method, which is already lacking in explanative scope.
1. Craig pretends that a scientific approach is important for him, that he bases his faith on evidence and history. But, we all know how the vast majority of Christians ground their views: they say "you just need to believe".
How can I consider his historical opinion as a result of honest thinking, free-thinking, and objectivity, if his religion demands to obey whats the Gospel says under pain of eternal torture?
His arguments do not rely on his faith. The Thesis 2+2=4 is right or wrong regardless of the intentions of the guy making the Thesis.
Whether the Resurrection of Jesus was a real event
Whether NT passages support the belief that it happened
Whether it was possible or not
- are three entirely separate questions. To confuse them is muddled thinking, and leads to further muddled thinking. Muddle-headed thinking from apologists harms whatever arguments they are making.
Yes; Ludemann is QUITE "confused".....
BUKTI BAHWA BAPA ADALAH ROH-NYA YESUS DAN ANAK ADALAH TUBUHNYA YESUS.
Tidak ada satu orangpun didunia ini yang dapat membantah bahwa Bapa itu sendirilah yang menebus dosa manusia, seperti yang tertulis didalam Yesaya 63:16.
Itulah bukti bahwa Allah adalah Roh-Nya Yesus dan tubuhnya Yesus adalah Firman yang menjadi manusia, sebab semuanya itu sudah ditetapkan dan nubuatkan didalam Kitab Perjanjian Lama dan digenapi didalam Kitab Perjanjian Baru.
♡. Nubuatan firman Tuhan didalam Kitab Perjanjian Lama yaitu akan turun-Nya Allah kedunia dalam rupa manusia sebagai juru selamat dan penebus dosa manusia.
1. Yesaya 9:6 dikatakan: Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
》Artinya: Anak yang lahir itu akan disebut sebagai Allah yang perkasa dan Bapa yang kekal, karena Allah sendiri yang menjadi Roh-Nya Anak itu. Ketahuilah jika Allah tidak ada didalam Anak yang lahir itu sebagai Roh-Nya, maka Anak itu tidak dapat dikatakan sebagai Allah yang perkasa dan Bapa yang kekal. Melainkan Anak itu hanya akan disebut sebagai Penasihat ajaib dan Raja damai saja.
2. Yesaya 43:10-11 dikatakan: "Kamu inilah saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN, "dan hamba-Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi.
Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku.
》Artinya: Bangsa Israel akan menjadi saksi bahwa Anak yang akan lahir itu ( Yesus ) tidak berasal dari sel sperma manusia, melainkan Allah menjadikan firman-Nya menjadi manusia dan Allah sebagai Roh-Nya. Itulah sebabnya dikatakan bahwa "Aku tetap Dia" artinya: Yesus itu adalah Allah , karena Allah yang menjadi Roh-Nya Yesus dan wujud Yesus itu sebagai gambar rupa Allah itu. Karena satu-satunya juru selamat manusia hanyalah Tuhan, tidak ada juru selamat selain Allah yaitu Tuhan Yesus.
3. Yesaya 63:8-9 dikatakan: Bukankah Ia berfirman: "Sungguh, merekalah umat-Ku, anak-anak yang tidak akan berlaku curang," maka Ia menjadi Juruselamat mereka
dalam segala kesesakan mereka. Bukan seorang duta atau utusan, melainkan Ia sendirilah yang menyelamatkan mereka; Dialah yang menebus mereka dalam kasih-Nya dan belas kasihan-Nya. Ia mengangkat dan menggendong mereka selama zaman dahulu kala.
》Artinya: Allah menegaskan bahwa Yesus itu bukan duta atau utusan saja, melainkan Yesus itu adalah Tuhan, karena Yesus itu adalah Allah yang turun kedunia dalam rupa manusia, sebagai juru selamat yang akan menyelamatkan dan menebus dosa manusia yang percaya kepada-Nya.
4. Yesaya 63:16 dikatakan: Bukankah Engkau Bapa kami? Sungguh, Abraham tidak tahu apa-apa tentang kami, dan Israel tidak mengenal kami. Ya TUHAN, Engkau sendiri Bapa kami; nama-Mu ialah "Penebus kami" sejak dahulu kala.
》Artinya: Bapa itulah yang turun kedunia dalam rupa manusia dengan menjadikan firman-Nya menjadi manusia dan Bapa sebagai Roh-Nya Yesus. Maka nama Tuhan Yesus itu adalah nama dari Bapa itu sendiri, yang merujuk kepada Roh-Nya Yesus, karena Bapa ( Allah ) adalah Roh. Maka Bapa itu sendirilah yang melakukan penebus dosa manusia itu melalui perantara firman-Nya yang diwujudkan menjadi manusia itu. Supaya Bapa ( Allah ) itu dapat melakukan penebusan dosa yang dapat dilihat secara langsung oleh mata manusia, maka darah-Nya yang kudus itu adalah bukti dan saksi dari penebusan dosa manusia itu dibumi.
♡. Penggenapan nubuatan didalam Kitab Perjanjian Baru yaitu turun-Nya Allah kedunia dalam rupa manusia yaitu Tuhan Allah yaitu Tuhan Yesus adalah satu-satunya juru selamat dan penebus dosa manusia.
1. Yohanes 1:1 dikatakan: Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
》Artinya: Yohanes 1:1 tersebut adalah inti dari semua firman Tuhan didalam Kitab Perjanjian Baru, yang menegaskan bahwa Yesus adalah Allah, itulah sebabnya didalam Yohanes 1:1 tersebut terdapat tiga unsur penting, yaitu:
- Pada mulanya adalah Firman, artinya: untuk menyatakan bahwa Yesus yaitu wujud kemanusiaannya Yesus itu adalah Firman yang diwujudkan menjadi manusia.
- Firman itu bersama-sama dengan Allah, artinya: untuk menyatakan bahwa Firman yang sudah menjadi manusia itu bersama-sama dengan Allah, karena Allah diam didalam diri Yesus sebagai Roh-Nya Yesus.
- Firman itu adalah Allah, artinya: untuk menyatakan bahwa Yesus itu sebagai gambar rupa Allah yang dapat dilihat oleh mata manusia, karena Allah yang adalah Roh, yaitu Roh-Nya Yesus itu tidak pernah dapat dilihat oleh mata manusia secara langsung. Itulah sebabnya didalam Yohanes 1:18 dikatakan: Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.
Artinya: Wujud kemanusiaannya Yesus itulah yang menyatakan keberadaan Allah itu, sebagai bukti bahwa Allah itu benar adanya, bukan asumsi saja.
Karena makna dari Anak Tunggal Allah yang ada dipangkuan Bapa itu merujuk kepada: Allah yaitu Roh-Nya Yesus, yang memangku dan mengendalikan seluruh tubuh-Nya Yesus. Sama seperti kita manusia biasa, bahwa yang memangku dan mengendalikan tubuh kita itu adalah rohnya kita sendiri.
Maka untuk itu kita harus perlu mengetahui apa perbedaan Yesus dengan kita manusia biasa, supaya kita dapat mengenal siapa Yesus itu.?
Perbedaannya adalah: Tubuh kemanusiaan-Nya Yesus itu adalah Firman yang menjadi manusia dan Allah yang menjadi Roh-Nya Yesus. Sedangkan tubuhnya kita manusia biasa, diciptakan dari debu tanah dan rohnya kita dihembuskan oleh Allah.
Untuk itu ketahuilah, jika hanya Firman yang menjadi manusia saja tanpa ada Allah sebagai Roh-Nya Yesus, maka Yesus itu tidak dapat dikatakan sebagai Allah. Karena Firman itu bukanlah Allah, melainkan Firman itu hanyalah Firman Allah saja, karena Allah itu adalah Roh, bukan Firman. Tetapi karena Roh-Nya Yesus itu adalah Allah sendiri, maka Yesus itu dikatakan Allah.
2. Yohanes 14:6-7 dikatakan: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia."
》Artinya: Tuhan Yesus adalah satu-satunya jalan dan kebenaran dan hidup bagi umat manusia, karena tidak ada satu orangpun yang akan masuk kedalam surga kalau tidak melalui Tuhan Yesus. Karena Tuhan Yesus itu adalah Allah yang turun kedunia dalam rupa manusia, yang menentukan siapa manusia yang layak masuk kedalam surga. Itulah sebabnya Tuhan Yesus berkata: sekiranya kamu mengenal Aku, pastilah kamu juga mengenal Bapa-Ku, sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia. Artinya: barang siapa yang mengenal Tuhan Yesus, maka ia telah mengenal Allah dan ia telah melihat Allah. Karena wujudnya Yesus itu sebagai gambar rupa dari wujud Allah yang tidak kelihatan itu ( Kolose 1:15-16 ).
3. Yohanes 14:10 dikatakan: Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.
》Artinya: Aku didalam Bapa, untuk menyatakan bahwa firman-Nya itu selalu diam didalam diri Allah yaitu didalam Roh Allah itu sendiri, yang telah menjadi Roh-Nya Yesus, karena Allah adalah Roh. Sedangkan makna dari: Bapa didalam Aku, untuk menyatakan bahwa Allah ada didalam diri-Nya Yesus sebagai Roh-Nya Yesus, karena wujudnya Yesus itu adalah Firman yang diwujudkan menjadi manusia. Itulah sebabnya semua yang dikatakan oleh Yesus itu berasal dari Allah yang diam didalam diri-Nya, artinya Allah yaitu Roh-Nya Yesus itulah yang melakukan semua pekerjaan-Nya melalui tubuhnya Yesus. Karena tubuhnya Yesus itu sebagai perantara dan tidak bisa berbuat apa-apa jika tidak ada Allah yang menjadi Roh-Nya Yesus.
4. 1 Yohanes 5:12 dikatakan: Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup.
》Artinya: Barang siapa yang memiliki firman Tuhan didalam hidupnya, maka ia memiliki hidup, karena firman Tuhan itulah yang akan membawa kita kejalan yang benar dan yang akan membawa kita sampai kepada Allah yang memberikan kita hidup yang kekal didalam surga. Begitu juga sebaliknya, barang siapa yang tidak memiliki firman Tuhan didalam hidupnya, maka ia tidak memiliki hidup, karena ia tidak pernah mengenal jalan yang benar dan tidak pernah mengenal Allah yang benar, maka ia akan dilemparkan kedalam neraka yang kekal.
5. 1 Yohanes 5:20 dikatakan: Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar, dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal.
》Artinya: Allah telah datang kedunia dalam rupa manusia yaitu Tuhan Yesus, yang telah mengaruniakan pengertian kepada kita. Supaya kita mengenal yang benar dan kita ada didalam yang benar yaitu didalam Anak-Nya Yesus Kristus. Karena didalam Anak-Nya Yesus Kristus itulah Allah berdiam sebagai Roh-Nya Yesus, Dia adalah Allah yang benar dan yang akan memberikan kita hidup yang kekal didalam surga.
KESIMPULAN.
Anak bukan Bapa dan Bapa bukan Anak, tetapi Bapa adalah Roh-Nya Anak dan wujudnya Anak adalah sebagai gambar rupa dari Bapa itu sendiri, karena Bapa itu tidak pernah dapat dilihat oleh mata manusia secara langsung, sebab Bapa itu adalah Roh. Maka yang disalibkan itu adalah tubuh-Nya Yesus yaitu Anak, sedangkan Bapa yaitu Roh-Nya Yesus itu tidak pernah dapat disalibkan dan tidak pernah bisa mati, karena Bapa adalah Roh.
Maka yang melakukan penebusan dosa itu adalah Bapa sendiri dengan melalui pengantara firman-Nya yaitu tubuh kemanusiaan-Nya Yesus. Karena didalam Yesaya 63:16 dikatakan bahwa Bapa itulah "Penebus Kami."
SALAM KEBENARAN & SALAM SATU TUHAN.
WLC is a great philosopher, theologian and debater but his arguments for a supernatural cause are just not as plausible as the one's his opponents offer on this topic whether it's Borg,Price or Ludeman..
This constant notion of "these are the 4 facts accepted by the vast majority of N.T. scholars" yada, yada,yada.. Craig is great at framing debates in an effort to seem like if his opponent doesn't precisely counter HIS claims as he sees them then it's a victory for him and "God"... There are no real tools available to the historian to answer this question.
4 facts are accepted from the majority of scholars. Resurrection hypothesis can explain all of them.
I have always wondered why WLC never included any non-Biblical sources. To be honest things get extremely difficult to explain when we consider the accounts of Tacitus, Suetonius, The Babylonian Talmud, as The Nazareth Inscription. The best explanation of those sources is that they are all made up or merely conjecture, but that is not reasonable is it? That all four external sources give us information that matches at least the Empty Tomb narrative.
Tacitus for one states the origin of the faith originated from Jerusalem with the only people who were actually there to know whether the event happened or not.
Suetonius speaks of the exile from Rome of all Jews and Christians for disturbances regarding Christ, some people say maybe he was referring to some other figure, but they never include who said figure may have been and the story corresponds with the account in the Book of Acts. If we want to talk about being reasonable then one must conclude it is reasonable that the Emperor Claudius must have consulted the Judean Prefect and asked the question how could such a rumor be circulating.
Following that account is the discovery of a roman tablet from the early 40's AD that make robbing bodies from tombs an offense punishable by death.
The Jewish account in the Talmud claims Jesus was a sorcerer who led Jews to apostacy.
Considering all these sources are from people not friendly to Christianity and are certainly not trying to promote this story, save from saying you just don't believe the sources it becomes difficult to imagine when compared to the stories we see in The Bible any reasonable explanation other than the tomb was empty, which in itself doesn't prove Jesus rose from the dead but does cause one to pause as to what actually happened.
If someone told me there used to be a dragon living in the woods of their backyard, I too would be skeptical, however if sources hostile to the person wrote 4 different independent accounts that matched his story and flowed with what he was saying, I may investigate further. Just saying!
@@davidbobalik4864 I'll gladly try your idea out and see if any of my findings may or may not contain persuasive contradictions to WLC's statements.
@@pingu8092 well, did you try them?
@@ccpol8525 I haven't found the consensus wlc was using to validate his points. The closest I've come up with is Gary Habermas' minimum facts argument or something like that.
Wow, Lane craig with dark hair, this must be an old debate!
Every atheist loves to contest the truth. Spirit of rebellion has their soul
Ridiculous 😂😂😂😂
Jesus walked into a hotel, a couple of weeks ago, placed three large nails on the hotel manager's desk, and said, "Can you put me up for the night?"
cringe
@@uganda_mn397 Nah, that was funny
Resurrection? I had breakfast with Jesus at Waffle House just this morning. The conversation was difficult as I don't speak Aramaic.
That's not surprising; most self-styled "skeptics" (really just pseudo-intellectual god-haters) apparently can't understand even the plain English in the 'Holy Bible'..... 😏😉😜
Does William Lane Craig think that people of today are 95% illiterate fools as well? Seemingly, he does. As I understand it, members of the Sanhedrin were of the cream of the cream of the crop in Israel. Members were highly esteemed members of their communities and more likely to be highly educated for that day and well versed in the Tanakh. Joseph of Arimathea, would never have soiled himself, his prestige and esteem with his fellow Sanhedrin members in order to deal with the dead body of an unknown stranger from Galilee and who was just another of many self-proclaimed Messiahs. Additionally, no Jew of wealth and influence would have exposed himself, his family and his wealth to the super power and whims of Rome by showing care and deference to an executed self-declared king and therefore an enemy of Caesar. Craig is so caught up in and mentally bent by faulty dogma and doctrine that he thinks that no one can read but him. But, as well read as Craig obviously is, certainly he knows the above things but he thinks that you don't. It is because of people being too lazy to read for themselves that those like Craig are stuffing their bank accounts.
Ernest Monroe, hahaha
Could you explain to me how his contentions have shown signs of influence by faulty dogma and/or doctrine? Because it seems to me that most of the people that disagree with WLC's argument has only attacked his credibility without reasonable basis aside from unwarranted prejudice.
Concerning your argument about Joseph being unwilling to carry out such a task out of his concern for his and his household's socio-political status, I'd like to point out that if you take into account the four canonical gospels which contain information about Joseph of Arimathea, they all state that Joseph had ties with Jesus, himself. They state that he was, in fact, a disciple of Jesus, and that he was "looking for the kingdom of God". Now taking into account, the zealous actions and decisions of the disciples which they unwaveringly sought to carry out even into their deaths, it isn't highly unlikely that Joseph may have had compassion over Jesus, being his disciple and whatnot.
This is, of course, where I believe your logic falls off, since it was stated in the only four historical sources which contain information concerning Joseph that he had a deep relationship with Jesus. Christ wasn't just a stranger to him, in fact, he may have been one of the closest people he had, being his disciple.
This is a typical ad hominem falacy. You keep insulting Craig rather than actually dealing with his arguments. Not a very smart way to refute him is it?