DI BULAN SURO WARGA DUKUH INI TAK PERNAH LUPA BERI SESAJI DI PUNDEN KERAMAT EYANG SAWUNGGALING

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 15 сен 2024
  • #eyangsawunggaling,#kirabbudaya,#kirabgunungan,#kirabtahu,#patilasanmataram,#wisatadukuhngaliyan,#ritualsuro,#mataramsuro,#pundenkeramat,#pusakakeramat,#kratonmataram,#kratonsurakarta,#abdidalemkraton,#KKN,#unnes,#undip,#wisatadesabono,#pengrajintahubono,
    KLATEN - Dua buah gunungan berisi hasil bumi dan makanan tahu diarak menyusuri jalan desa. Gunungan tersebut bakal didoakan di sebuah punden keramat bersama beberapa sesaji lainnya. Kabarnya jika kirab gunungan dan doa sesaji tidak digelar, dipastikan masyarakat desa selalu gagal panen. Lantas bagaimana ceritanya?
    Setiap pertengahan bulan Suro di tahun Jawa, warga Dukuh Ngaliyan, Desa Bono, Kecamatan. Tulung, Klaten, Jateng selalu menggelar sebuah upacara adat. Wujudnya adalah sedekah bumi dengan rangkaian acara kirab budaya ditutup dengan pentas wayang kulit. Sebelum pertunjukan wayang digelar, beragam sesaji dikirab dan dipersembahkan ke punden desa. Punden tersebut menjadi titik paling penting bagi warga desa.
    Menurut cerita para sesepuh desa, dulu sekitar tahun sebelum 2016, banyak petani di desa Bono, khususnya di Dukuh Ngaliyan sering mengeluh. Lantaran hasil panen sering gagal. Selain dimakan hama, juga kerap diterjang bencana seperti badai dan hujan yang tidak menentu atau salah mangsa. Sehingga warga menjadi resah menghadapi situasi sulit yang berkepanjangan tersebut.
    “Akhirnya beberapa wakil warga pergi dan minta petunjuk ke Kraton Kasunanan Surakarta,” tutur Raden Tumenggung Sohimin Yosodipuro, salah satu sesepuh warga di Dukuh Ngaliyan.

Комментарии • 1

  • @ellyzuhro4775
    @ellyzuhro4775 Месяц назад +1

    Keren bangga dengan budaya timur