Ramai Digugat Netizen. Dilanjutkan atau Dihentikan?

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 16 окт 2024

Комментарии • 1,1 тыс.

  • @xavierschlager4509
    @xavierschlager4509 2 года назад +785

    Beasiswa LPDP masih perlu dan masih penting, tapi bener2 harus tepat sasaran, karena sebagai bocoran, saya juga alumni lulusan luar negri (walaupun bukan beasiswa), saya melihat ada banyak penerima beasiswa yg tujuan mereka cuma biar bisa jalan2 dan mejeng di sosmed, meskipun gak semua gitu, tapi ya sangat disayangkan aja karena seharusnya beasiswa itu bisa diterima oleh anak2 yg emang serius pengen belajar dan berguna untuk bangsa dan negara

    • @kholqillah
      @kholqillah 2 года назад +3

      Betul 😅

    • @diariniagopar3163
      @diariniagopar3163 2 года назад +145

      Ngga jauh2 LPDP. Bidik Misi yg buat orang miskin aja ternyata beberapa dipake sama org yg pura2 miskin. Dulu pas kuliah kayanya miskinan saya yg bayar full daripada mereka.

    • @agengsowandaru8691
      @agengsowandaru8691 2 года назад +44

      lahh klo emg jalan" mah hak mereka. lagian bukannya ada sanksi tertentu klo misalkan mereka penerima beasiswa ga mencapai target tertentu kek lulus dalam waktu sekian atau pencapaian penelitian harus di tahun sekian.
      Lagipula beasiswa memang diperuntukan untuk yg berprestasi, bukan yg tidak mampu secara ekonomi.

    • @xavierschlager4509
      @xavierschlager4509 2 года назад +40

      @@agengsowandaru8691 Iya emang ada sanksi, tapi beasiswanya jadi sia2 aja kl ujung2nya gak dipergunakan sebagaimana mestinya

    • @LeoL123
      @LeoL123 2 года назад +67

      @@diariniagopar3163 nestapa rakyat menegah, lolos susah, bayar susah, dapat beasiswa pun susah

  • @kariyoto8062
    @kariyoto8062 2 года назад +605

    Saya dokter, kerja di daerah sangat terpencil di kalimantan selama 4 tahun. Daerah saya tidak ada listrik maupun sinyal, aksespun hanya jalan air. Awalnya saya berharap untuk mendapat beasiswa LPDP dokter spesialis untuk melanjutkan pendidikan. Tapi karena sejak tahun 2020 beasiswa ini tidak ada, saya harus kerja lebih lama untuk mengumpulkan uang agar bisa sekolah spesialis.
    Maksudnya begini Pak Rhenald, jika LPDP bisa membiayai ratusan juta bahkan menyentuh miliar untuk seorang mahasiswa di luar negeri, kenapa tidak bisa membiayai dokter seperti saya yang secara biaya lebih murah untuk sekolah spesialis? Di dalam negeri pula.
    Setelah lulus pun kami akan kembali ke daerah asal kami, di daerah terpencil di luar jawa. Beasiswa dari kemenkes bahkan harus mengabdi 10 tahun. Kenapa mereka yg kuliah di luar negeri tidak diberikan kewajiban yang sama?

    • @kanahoki3638
      @kanahoki3638 2 года назад +11

      Bisa, coba aja daftar dan penuhi semua persyaratan yg ada di LPDP. Kebanyakan tuh orang gamau apply krna ribet katanya ngurusin beasiswa, tpi yah dikasih duit gratis, masa effort dg mmpersiapkan sbaik2nya aja gamau. Kalo emang kamu layak, kmu akan dpt kok beasiswanya

    • @kanahoki3638
      @kanahoki3638 2 года назад +66

      @Brew Bronski jangan mrasa terintimidasi dg pertanyaan2 sperti itu. Mungkin iyah pertanyaan mreka spt ktamu, sampah. Tpi klo kmu punya karakter yg kuat n memikiki kcerdasan IQ, EQ dan Esqu, pertanyaan sperti itu juga akan km jwab dengan briliant. Wawancara apapun, kdang2 tjuannya cuma satu, supaya tahu karakter aslimu sperti apa.

    • @kariyoto8062
      @kariyoto8062 2 года назад +28

      @@kanahoki3638 Maksudnya beasiswa LPDP untuk dokter spesialis sudah ga ada. Jadi saya ga bisa ajukan. Sekarang yg ada hanya beasiswa reguler, dan itu tidak bisa untuk pendidikan dokter spesialis. Saya pernah tanya ini dan katanya alasan LPDP tidak ada dokter spesialis karena ada MoU dengan Kemenkes. Sedangkan di Kemenkes syarat beasiswa harus PNS dan wajib mengabdi 2N+1 setelah lulus. Misal pendidikan 4 tahun, ma 2*4+1 = 9 tahun harus mengabdi. Ya mending ngumpulin duit dulu.

    • @nuyjoon8681
      @nuyjoon8681 2 года назад +43

      @Brew Bronski hadeeehhh…tuh liat Tasya dan Moudy ayunda gak ada yg berhijab. Yng penting kalau otak lo mumpuni berhijab atau tidak, tidak menjadi hambatan.
      Lo ngiri atau gk ketrima beasiswa LPDP mungkin krn otak lo cetek.
      Bnyk tg gak berhijab selain 2 artis itu nerima beasiswa LPDP.
      Pertanyaan2 itu hny kepengen tahu sejauh mana kecerdasan dan intelektual lo..!
      Btw lo kali yg rasis sebenarnya.

    • @Avada_kadavr4
      @Avada_kadavr4 2 года назад

      @Brew Bronski dasar lu nya aja yg badut dan begonya gak ketolong.kalau muncul pertanyaan itu ya lu jawab....mereka kan akan melihat jawaban intelektual lu sampe mana.kalo dikit2 rasis berarti situ orang yg mudah "kebakar".toh banyak kok penerima lpdp yg gak berhijab/non muslim yg dapet.

  • @MsRiko99
    @MsRiko99 2 года назад +93

    Seperti maudy ayunda, tasya kamila dll. Mereka ini lahir di keluarga kaya raya dgn sumber daya melimpah. Mudah buat mereka punya prestasi2 banyak, bahasa inggris yg bagus dibandingkan orang biasa lahir di keluarga sederhana. Mereka dari keluarga sederhana tentu butuh perjuangan lebih dgn sumberdaya yg terbatas utk mendapatkan satu prestasi saja. Sayangnya betul memang, LPDP dulu (ga tau skrg) pewawancaranya terlalu berfokus ke sana. Dia hanya melihat potensi seseorang berbasis apa yg seseorang itu telah capai

    • @kanahoki3638
      @kanahoki3638 2 года назад +12

      Klo sya disuruh pilih kandidat unt uang saya dihamburkan, sya juga pilih2 org yg sudah jelas potensi suksesnya lah kak. Itulah knp beasiswa ini ga cuma yg pnting pinter scara otak, tpi juga karakternya. Dan dgn adanya si kaya-miskin dlam satu circle (Awardee LPDP), coba bayangin ada jembatan live unt si miskin mmbangun relasi dan koneksi dgn si kaya. Kdang2 ini moment langka, krna barier di khidupan sosial skrg jelas jurangnya, justru LPDP dg memasukkan org2 kaya n mampu ini hrapannya bisa mrangkul yg miskin juga buat masuk sirkel dia, jdi lbih mudah kalo mau bisnis, niti karir

    • @darmosultan9396
      @darmosultan9396 2 года назад +1

      @@kanahoki3638 setuju, beasiswa LPDP memang ditujukan utk orang2 berprestasi yg mau berkontribusi utk negara. Jd tdk ada perbedaan utk level kemampuan ekonomi, semua bersaing secara sehat.

    • @khoirunnisa2801
      @khoirunnisa2801 2 года назад +33

      @@darmosultan9396 justru yang kayak begini jadi kanker. Aku cukup emosi karena kuliah di tasya columbia itu bisa 500 juta persemester. Bayangkan.
      Dan terus kontribusi dia ke negara apa? Dia kerja jadi apa? Sekarang nemenin suaminya S2 di Amerika. Hamil lagi. Jadi ibu rumah tangga. Ya kalau gitu ngapain dia dapet beasiswa dari duit rakyat???
      Beruntung ini di Indo. Bayangkan kalau artis di korea selatan atau di china kayak gini. Di cancel beneran. Pasti jadi skandal. Karena orang tua di sana beneran mati-matian rela jual tanah, rumah dan assetnya supaya anaknya bisa kuliah di universitas terbaik di dunia. Perjuangannya mereka untuk pendidikan itu luar biasa loh. Bayangkan anak dari keluarga kaya raya bisa dapet beasiswa dengan mudah daripada kandidat lain yang lebih membutuhkan berasal dari keluarga enggak mampu? Wesh... indonesia, indonesia.... logis mu sama sekali enggak logis.
      Kayak orang di USA billionare gak bayar pajak itu enggak papa. This is american dream? Ngimpi o dulu untuk jadi billionare.

    • @shenilatifah9533
      @shenilatifah9533 2 года назад +6

      @@khoirunnisa2801 iya bener kelar kuliah pada sat set sat set nikah. Punya anak jadi IRT yang pada akhirnya gtu deh cari yang simpel aja kerjaannya sambil jaga anak dirumah heheh jangan ditanya kontribusi buat negara nya apa. Paling jawabannya kontribusi lewat hasil karya dan seni buat menghibur dan menjadi inspirasi masyarakat wkwkwk

    • @ariapinandita9240
      @ariapinandita9240 2 года назад +1

      Nggak masalah siapa yang diterima asal jangan seperti Veronica Koman yang dapat beasiswa LPDP di Australia tapi malah menjelekkan Indonesia di dunia Internasional dan mendukung OPM...

  • @MohdAgoesAufiya
    @MohdAgoesAufiya 2 года назад +31

    Saya kuliah di India dengan biaya sendiri selama delapan tahun hingga akhirnya saat ini sedang S3 🙏🏼🇮🇩 uang semester saya 2-3 kali dibayar negara melalui beasiswa dari KBRI New Delhi masing² USD 600, namun saya masih merasa berhutang pada rakyat Indonesia. Selebihnya saya mendapatkan beasiswa langsung dari Allah... 🤲✨ Itulah sebabnya saya kuliah tidak bisa fokus 100% karena disambi cari rezeki untuk biaya kuliah dan biaya hidup. Sekarang pulang ke Indonesia dgn mengabdikan ilmu di Universitas Muhammadiyah Malang sebagai dosen. Belum lagi saya berusaha tetap aktif berorganisasi demi kebermanfaatan baik di Indonesia dan India. Miris jika melihat sikap tidak pantas dari beberapa oknum Penerima LPDP, semoga menjadi evaluasi yang serius bagi pengelola dana rakyat ini. Aamiin ya Rabb 🤲🏼✨

  • @paullam0910
    @paullam0910 2 года назад +203

    saya penerima manfaat LPDP, sdh lulus dan kembali bekerja di NTT (PNS). testimoni saya, LPDP sudah membuka banyak kesempatan bagi kami di daerah perifer Indonesia Timur. kami sangat berterimakasih. LPDP tetap diperlukan. usul perbaikan adalah pada proses penerimaan yg perlu menyesuaikan kondisi Indonesia yg beragam dan berfokus pada kebutuhan di lapangan. titik awal perjuangan tidak sama utk setiap anak Indonesia dlm meraih beasiswa. saya masuk daftar di 2016, dimana program afirmasi belum seluas sekarang. syukurlah sekarang, sdh ada yg khusus beasiswa utk Indonesia Timur. ini sangat-sangat membantu. selanjutnya adalah bgmn LPDP dan Pemerintah tidak hanya sekedar membiayai sekolah. tapi juga harus ada benang merah antara pendidikan dan dunia pekerjaan. jangan hanya menerima tanpa jelas apakah profesi itu dibutuhkan. banyak cerita, bukan hanya yg tidak kembali saja, tapi juga ada rekan-rekan yg sudah kembali dr LN dan sempat/ masih menganggur. sayang utk ilmu yg sdh didapatkan. tentu jika pemerintah mampu mengelola ini dengan lebih komprehensif akan dapat menyelesaikan banyak masalah yg ada. bgmn pun ini bagian dr evaluasi dan pemerintah sbg regulator lebih paham apa saja yg diperlukan untuk perbaikan yg lebih baik. jaya selalu Indonesia 🙏

    • @yooshychandra7584
      @yooshychandra7584 2 года назад +10

      Penerima LPDP harusnya dari awal karena sudah dibiayai oleh negara, maka mindsetnya adalah berguna bagi banyak orang dan negara, alih2 lulus dan hanya untuk mencari atau mendapatkan pekerjaan saja. Semakin bermanfaat ke banyak orang itu yang diharapkan. Jika hanya sekedar bermanfaat bagi diri sendiri dan keluarga, tanpa LPDP pun, banyak orang sudah melakukan.

    • @renirenful
      @renirenful 2 года назад +3

      Hmm rada bingung deh.. lah klo di carikan benang merah di duni kerja juga hmmmmm makin ga adil dong buat non penerima beasiswa tapi yang berani pontang panting cari kerja di indonesia hehehe.. mungkin akan lebih afdol jika penerima beasiswa bisa melakukan pengabdian ke daerah. Dimana mereka juga harus bersaing dengan lulusan bukan beasiswa.

    • @TAmara-xd6xt
      @TAmara-xd6xt 2 года назад +12

      Apakah penerima mahasiswa juga masih mengharapkan pemerintah juga memberikan pekerjaan? Apa tidak bisa para penerima beasisiwa itu memiliki mindset bagaimana menciptkan lapangan pekerjaan. Misal berwiraswasta. Selalunya jika kembali mind set ingin menempati posisi strategy dengan gaji tinggi. Itu yang banyak terjadi. Pada akhirnya banyak yang pinter2 tapi yaitu tadi pinter korupsi juga

    • @westpapua8941
      @westpapua8941 2 года назад

      Semoga saya bisa dapat slot untuk tubel juga, aamiin. Salam PNS

    • @rich.flavor
      @rich.flavor 2 года назад +1

      Kalau mampu cari beasiswa kenapa ga mampu cari kerja? Seharusnya penilai beasiswa bisa mempertimbangkan untuk mencari yang bisa cari kerja. Karena bekerja itu adalah kemampuan untuk menerima semua kondisi. Kerja itu harus dijadikan satu poin penting juga dipilih atau tidak sebagai awardee

  • @johnjulianto3321
    @johnjulianto3321 2 года назад +113

    Saya seorang Guru Sosiologi dan Antropologi di SMAN 1 Waingapu,Sumba Timur,NTT.
    Saya beruntung mendapatkan beasiswa LPDP jalur Beasiswa Indonesia Timur Angkatan Pertama Tahun 2017.
    Saya mulai kuliah tahun 2019 di American University,Washington,D.C.,USA,majoring Education Policy and Leadership,dan,puji Tuhan,sudah kelar tahun 2021.Sekarang saya kembali mengabdi di sekolah saya.
    Memang benar apa yang dipaparkan oleh Prof. soal bagaimana orang yang kuliah di Amerika lebih ingin berkarir di sana karena gaji yang menggiurkan.
    Sayang jika beasiswa LPDP dihapuskan.Tapi saya yakin,beasiswa dana abadi ini masih akan terus berjalan dalam jangka waktu panjang.Hanya butuh komitmen kembali mengabdi dari para awardee.
    Salam sehat semuanya.

  • @orcacity6296
    @orcacity6296 2 года назад +27

    Nah, ini poin pentingnya. Yang banyak membutuhkan beasiswa itu adalah mereka yang makan aja belum cukup, bukan justru kebanyakan diterima oleh kelas menengah ke atas. Ditingkatkan lagi deh proses seleksinya. Otak memang penting, tapi jangan lupa soal konsep dasar dibuatnya beasiswa.

    • @khoirunnisa2801
      @khoirunnisa2801 2 года назад +2

      Banyak bilang faktor ekonomi itu enggak penting. Kalau lulus dapet ya mereka memang berprestasi. Alamak.... logika ini. Kayak sumpah ! Orang Amerika merasa baik-baik saja kalau Billionare kayak pemilik Amazon sama sekali enggak di kenakan pajak. Logikanya dimana gitu?
      Bukanya beasiswa apalagi dari uang rakyat memang harusnya di utamakan untuk dari kalangan enggak mampu ya? Ya kalau dia udah kayak SMA aja di sekolah internasional biaya SPP per semester bisa puluhan juta. Ya wajar donk dia bisa lebih mudah diterima di universitas bagus. Kalau enggak ya aku ngomong to the point aja IQ mu kurang. Udah di kasih fasilitas dan koneksi kayak gitu. Masih belum ketrima? Tapi bikin sakit kepala kenapa orang kaya minta-minta beasiswa dari duit rakyat. Enggak habis pikir aku.

    • @shenilatifah9533
      @shenilatifah9533 2 года назад

      Bener nih yang ngasih program beasiswa juga gak jelas ni gk punya skala prioritas kan konsepnya juga beasiswa itu buat yang pintar, bertalenta tapi kurang mampu secara financial bahkan tidak mampu sama sekali tp punya bakat yang mumpuni. Kalo sekelas artis atau orang-orang yang kaya raya dan populer dapet beasiswa ini ko jatoh nya keliatan seperti ajang pembuktian bahwa selain kaya raya, terkenal,juga pintar. Tp lupa tujuan beasiswa itu apa dan secara gk langsung orang yang punya kesempatan jadi ketutup jalannya. Udah balik ke Indonesia pun kayanya mereka gak terlalu banyak kasih kontribusi juga jadi duh sayang banget jadi buang buang angaran negara aja.

  • @PinondangSitumeang
    @PinondangSitumeang 2 года назад +91

    Saya menyekolahkan 3 anak sejak klas 1 dan 2 Senior high school di California bukan krn kaya atau pejabat tinggi. Krn disana sekolah gratis. Saya sewa apartmen 2 kamar. Ke sekolah naik bus kuning free, makan siang free. Lalu masuk College murah. Belum S1 kerja di bank local hingga vice president. 2 adiknya kerja di Jakarta mudah dapat kerja di Swasta, 1 direktur mal, 1 jadi GM perusahaan export.
    Kita org tua jeli saja mencari peluang di Amerika dan Eropa

    • @adisaputro286
      @adisaputro286 2 года назад +8

      Mantaab.. 👍👍
      Turut berbahagia atas kesuksesan kesuksesannya.
      Semoga saya ketularan atas kesuksesannya. 🙏🙏

    • @sutarno5995
      @sutarno5995 2 года назад +3

      Keren pak,anda ortu yg sangat cerdas dan jeli

    • @yanu3778
      @yanu3778 2 года назад +2

      good point,thank you..

    • @muriahmad501
      @muriahmad501 2 года назад +2

      Mantap, sukses semua anaknya 😎

    • @wawanlapandua
      @wawanlapandua 2 года назад +1

      per bulan kirim brp bu ke US ?

  • @ceritanata
    @ceritanata 2 года назад +15

    Kita tak perlu membakar lumbung padi hanya karena ada tikus..... saya percaya beasiswa LPDP sangat bermanfaat. Perlu evaluasi secara berkala, dan yang terpenting bukan hanya soal beasiswanya, tetapi kontinuitas para awardee tersebut.

  • @MyPoincare
    @MyPoincare 2 года назад +245

    Saya 2x tidak lolos wawancara LPDP padahal seleksi akademis dan FGD lulus dengan gampang, ini terjadi selama 2 tahun berturut-turut walaupun sudah terima Letter of Acceptance dari beberapa d Universitas Swedia di bidang Nanotechnology selama dua tahun tersebut. Sempat down juga karena semenjak lulus saya harus berjuang kerja, menabung dan ambil kursus untuk test IELTS selama berkali2 sampai score 6.5, uang sudah habus 20jutaan untuk ikut test IELTS hanya untuk naikin score dari 6 ke 6.5 selama 5 tahun. Saya bukan berasal dari keluarga mampu jadi uang 20jt bukan uang kecil untuk saya dan bahasa Inggris adalah sesuatu yg sulit bagi Saya yg menempuh pendidikan SD-SMA d kota kecil luar pulau Jawa. Saat itu klo dibilang kecewa ya kecewa sekali dan pernah merasa bahwa hidup ga adil, apalagi melihat yg keterima ya anak2 Jakarta yg ortunya punya modal dan beberapa orang yg jebolan LPDP tsb jg setelah balik ke Indonesia kerjanya standard2 aja dan ga ada kontribusi signifikan buat bangsa (maaf jadi judgemental). Tapi seiring berjalannya waktu akhirnya bisa menerima dan menyadari ada hikmah d setiap kejadian dan rejeki orang ya beda2.

    • @panjisisdianto2112
      @panjisisdianto2112 2 года назад +12

      Saya sangat mendambakan bisa sekolah di luar negeri... Dan kembali bangun Tanah Air. Sekarang sedang galau ingin jajaki LPDP, tapi Yaa itu... Iyaa beasiswa menggiurkan dgn segala keistimewaannya misal dalam pendanaan. Tetapi untuk dpt beasiswa, tetap saja harus negmodal dulu. Saya blm test IELTS, blm tahu jg biaya kursusnya brp. Termasuk biaya yg lain-lain...entah hrs ngemodal dl brp?? Kabarnya klo kuliah di luar negeri, rekening tabungan hrs ada bbrp puluh juta Yaa??

    • @MyPoincare
      @MyPoincare 2 года назад +10

      @@panjisisdianto2112 betul, untuk daftar LPDP ketentuan score IELTS jg ada seingat Saya. Untuk test IELTS sendiri biayanya jg lumayan, jadi memang harus mempersiapkan diri dulu, menabung dll. Mungkin sebagai alternatif bisa belajar sendiri dengan cara beli buku atau via online.
      Jika memang saat ini blum ada negara yg jadi destinasi mungkin bisa mencoba d negara2 asia seperti singapur/korea/jepang karena score IELTS yg d perlukan tidak terlalu tinggi dan jg syarat untuk visa jg relatif lebih gampang, klo d US atau Eropa setau saya memang ada syarat tabungan. Mungkin bisa jadi pertimbangan. Good luck!

    • @LeoL123
      @LeoL123 2 года назад +23

      Betul, saya dan belasan teman lain sudah 2 kali tidak lolos LPDP. Kami semua sudah ada LoA dan IELTS kami pun diatas 7 semua. Sebagian dari kami berprestasi tingkat nasional ada yang PKM ada yang ON MIPA dll. Bahkan ada bebrapa yang dapat LoA dari 100 besar univ terbaik.
      Pada akhirnya kami membuat PT sendiri dari patungan dana masing masing yang tadinya dana itu mau dipakai untuk menunjang studi kami di luar negeri. tapi apa daya, semua memang ada hikmahnya.

    • @MyPoincare
      @MyPoincare 2 года назад +3

      @@LeoL123 tetap semangat. Betul walaupun tidak bisa lanjut s2 karena tidak mendapat beasiswa. Tapi semoga bisa berkontribusi untuk bangsa dengan cara masing2

    • @mayaagnesia
      @mayaagnesia 2 года назад +4

      Wahh sayang sekali 20 juta habis. Padahal ada banyak sekali beasiswa lain yg sangat support untuk ielts ini..

  • @parashit2181
    @parashit2181 2 года назад +73

    Dari penjelasan Prof. Rhenald ini, sebenarnya solusinya sudah ada dan sudah diterapkkan waktu zaman Pak Harto-Habibie yaitu pemetaan arah pembangunan bangsa di GBHN dan Repelita. Pemerintah harus fokus dan memetakan lulusan PN dari segi kuantitas dan kualitas. Sektor apa saja yg diprioritaskan, sehingga waktu lulus langsung berkontribusi bagi bangsa karena memang sangat dibutuhkan dg insentif yg tinggi. Makanya angkatan Prof Rhenald ini rata2 sukses di dalam dan di luar negeri.
    Penyeleksi LPDP saat ini harus memikirkan jauh ke depan, bukan hanya sekedar mencetak "orang pintar" tp kemampuannya tidak terpakai. Seleksilah mereka yg di daerah2 yg kemungkinan besar akan balik ke kampung halaman di sektor Kesehatan, Pangan, dan Energi sehingga lebih terpakai ilmunya.
    Penerima beasiswa rata2 dari kota besar bahkan para artist sekalipun, ingat Indonesia tidak kekurangan "orang pintar", jadi buat apa membantu org yg sudah kaya dan sudah pintar? Bantulah mereka yg memang benar2 butuh dan dibutuhkan. Seorang Habiebie saja menolak menerima beasiswa, karena ibunya bilang mampu dan merasa tidak pantas menerima bantuan. Lalu kenapa generasi sekarang malah berlomba2 untuk dapat bantuan dari pemerintah?

    • @liliboo5030
      @liliboo5030 2 года назад +3

      Benar sekali. Salah satu teman saya tidak lolos beasiswa jadinya dia putus kuliah karena tidak mampu

    • @windawidyaningrum6940
      @windawidyaningrum6940 2 года назад +3

      Saya berharap beasiswa untuk dosen S3 lebih diperbanyak kuotanya, mengingat dosen adalah pendidik generasi muda harapan bangsa.

    • @RollandGarros02
      @RollandGarros02 2 года назад +5

      Tidak pernah ada bantuan pemerintah... pemerintah memotong dari porsi pajak warga negara termasuk org miskin utk membiayai lpdp.

    • @nft_official7165
      @nft_official7165 2 года назад +3

      Pak habibie biaya sendiri,

    • @devinurindrawati1009
      @devinurindrawati1009 2 года назад +5

      Saya juga merasa selama ini yg mendapat lpdp malah dr kalangan yg mampu. Padahal di luaran sana lebih banyak yg lebih membutuhkan

  • @din8177
    @din8177 2 года назад +18

    Saya punya senior di kampung yang penerima beasiswa LPDP, dia anak satu2nya dengan kedua orang tua PNS, dia sudah biasa les bahasa ingris sedari dulu walaupun belum maksimal, saat kuliah di kota besar dia mengambil kampus swasta dengan biaya tinggi dan selama 4 tahun kuliah dia belajar bahasa ingris secara maksimal dan juga belajar kursus untuk belajar TPA, zaman perekrutan LPDP 2019 daerah saya masih SM3T, dia dengan mudah masuk jalur afirmasi utk daerah SM3T tanpa perlu persyaratan toefel yang tinggi, saat menerima beasiswa beliau menjadikan nya utk tabungan masa depan bukan benar untuk proses perkuliahan. Beasiswa sebetulnya tidak terlalu diperlukan utk golongan yg seperti ini karna tanpa beasiswa pun uang kedua org tuanya mampu utk membiayai kuliahnya.
    Tidak perlu di hapus LPDPnya perekrutannya yang mungkin lebih selekstif lagi agar tepat sasaran untuk mahasiswa2 yg memang membutuhkan beasiswa.

  • @Clover_9777
    @Clover_9777 2 года назад +46

    LPDP agak overrated. Lulusan yang pernah tinggal di luar negeri tahu kalau pekerja kebanyakan digaji perjam dan sangat dihargai. Banyak para penerima mahasiswa tidak menepati janji untuk berkontribusi ke Indonesia/kembali ke lembaga sebelumnya karena mereka tahu realitas dunia kerja di Indonesia jauh berbeda dengan di luar negeri. Jadi banyak yg berubah haluan. Pada akhirnya return of investasi negara tidak sepadan.

    • @anthony7031
      @anthony7031 2 года назад +11

      bisa dibilang memanfaatkan dana negara sebagai jembatan untuk kepentingan dan tujuan pribadi, habis manis sepah dibuang...

    • @HonestFarmerLigue1Fan
      @HonestFarmerLigue1Fan 2 года назад

      kalo menurut ente overrated ya jangan apply, gampang toh. itu sama aja merampas rezeki orang lain.
      manusia-manusia sampah yg merampas rezeki orang lain memang harus dimampusin. kebiasaan mayoritas orang 62, bacot rutin tapi otak minim.

    • @atrudokht
      @atrudokht 2 года назад +3

      @@anthony7031 memang, dasar orang-orang egois dan tdk jujur

    • @anthony7031
      @anthony7031 2 года назад +4

      @@atrudokht bukan gk jujur lagi itu mah tapi ngehe, udh beasiswa dari negara pas lulus kerja di luar, alesannya di indonesia gk dihargain, wtf,,,

    • @clara5924
      @clara5924 Год назад

      Kalo gak dihargai ya gak dapet beasiswa nya. Mental maling itu yg gak mau balik dgn alasan gak dihargai. Aku pernah gabung ke grub wa yg mau daftar LPDP 2023. Udah banyak yg itung2an berapa biaya ngembalikannya karena mereka udah punya planning menetap di LN. padahal belum daftar tapi udah bikin rencana buat kabur. saat aku komen kalo anda tdk ada bedanya dengan koruptor. Malah aku dianggep sok nasionalis dan sok bijak. Akhirnya keluar dari grub toxic itu.
      Selesaikan kewajiban mengabdi habis itu mau kerja dimana aja juga bisa. Jangan jadi maling berdasi pendidikan asing.

  • @ceritabhira1290
    @ceritabhira1290 2 года назад +34

    Bagi yang benar-benar tidak mampu memenuhi berkasnya seperti tes TOEFL atau IELTS saja perlu mengeluarkan uang.Belum lagi kalau gagal dan perlu tes lagi.Sepertinya dari effort seperti itu saja sudah tahu kalau merekalah yang benar-benar mau berjuang dan tidak menyia-nyiakan.

    • @astaridjatmiko8187
      @astaridjatmiko8187 2 года назад +2

      yup, berarti yang pernah beasiswa keluar negeri ini kan emang kualitasnya lebih superior daripada yang kuliah biasa

    • @desiana9122
      @desiana9122 2 года назад +1

      Ini aku sampe kursus dgn biaya hampir 20jt

    • @chocolemon4365
      @chocolemon4365 2 года назад +1

      Tes IELTS lumayan bgt harganya. Belum lagi kalau mesti les.

    • @ceritabhira1290
      @ceritabhira1290 2 года назад +2

      Dulu tembus bidikmisi masih okelah karena dari awal gratis,tinggal mau berjuang apa tidak.Tapi LPDP ini benar2 menguras tenaga,waktu dan dompet. Karena saya juga sempat les. Disamping itu baru lulus dan gaji kerja belum tetap karena masih nomaden.Belum memikirkan keperluan yang lain dan beberapa tanggunggan untuk keluarga karena anak pertama.

  • @vennymanorek1441
    @vennymanorek1441 2 года назад +10

    Keren Pak Rhenald! Sy penerima beasiswa fulbright thn 2019. Setelah selesai sy langsung kembali krn sy ingat komitmen sy wkt mengisi form aplikasi. Bagi sy, jika sy ingkar maka sy telah membohongi Tuhan, Pemerintah Indonesia/Penyedia beasiswa, dan diri saya sendiri. Sekarang sy sdh kembali ke daerah dan terus memberi inspirasi bagi kaum muda utk trus berusaha sekolah lanjut demi kemajuan diri sendiri, daerah, dan bangsa. Sehat selalu Pak!

  • @nuyjoon8681
    @nuyjoon8681 2 года назад +35

    Emang serasa adil prof, ketika anak2 orang kaya yg kebetulan cerdas menerima beasiswa LPDP tetapi pas pulang tidak memberikan kontribusi secara signifikan buat negara ini, sementara mereka dibiayai oleh pajak rakyat.
    Sementara bnyk lulusan SMA tidak mampu melanjutkan ke jenjang yg lbh tinggi hnyk karena faktor ekonomi.
    Benar sudah ada KIP tetapi tidak semua (yg tdk mampu) mendapatkannya.
    Coba diperluas kriteria KIP itu agar kalangan menengah yg tidak miskin2 banget tapi juga tidak mampu utk kuliah bisa mengenyam pendidikan yg lebh tinggi.

    • @Bunsiklopedi
      @Bunsiklopedi 2 года назад

      Kontribusinya jd ambassador iklan sampo😁

    • @agunkkeren5150
      @agunkkeren5150 2 года назад

      Memang realitanya justru anak2 orang kaya(mampu) yang menikmati beasiswa tersebut, itulah ironisnya. Jadi tetap saja kesenjangan akan tetap ada, dan dampak kesenjangan itu terlihat dengan sentimen kepada kalangan yang mampu. Yang miskin tetap miskin, yang tidak mampu tetap di bawah.

  • @qDEEFLYp
    @qDEEFLYp 2 года назад +79

    Karena tidak menggunakan beasiswa apapun, Mudah2an saya bukan penkhianat bangsa 🤭 saya berkuliah dan bekerja di sini (Canada) karena memang sebelum saya lulus kuliah pun, perusahaan disini sudah berebut mencomot siswa2 di kelas saya waktu itu dan tentunya menjamin kesejahteraan kami. Lumayanlah buat makan enak sehari2 🫣🤭
    Saya kok ya merasa takut kalo balik ke Indo nantinya saya mw apa, belum apa2 tiap perusahaan pasti mencantumkan maksimal usia. Disini menanyakan usia saja sudah ilegal, jadi sepanjang ada energi dan masih produktif masih bisa terus kerja… di Indo saya merasa sudah uzur 🤣🤣

    • @m.arifin6241
      @m.arifin6241 2 года назад +1

      Assalamualaikum kak Dee fly ,di canada bekerja di bidang apa ya kak ? Terimakasih

    • @sweetberries683
      @sweetberries683 2 года назад +12

      saya meragukan statement anda, krn kita yg kuliah & lama menetap di canada tau persis tdk ada istilah perusahaan main comot mahasiswa, yg ada kita melamar pekerjaan ke perusahaan2 yg kita ingin kan, di interview dll, menanyakan usia ilegal? setiap kita melamar pekerjaan kita cantum kan tanggal lahir, bulan & thn lahir kita, hati2 banyak org indonesia yg sekolah & menetap puluh2an thn di canada

    • @sweetberries683
      @sweetberries683 2 года назад +5

      @@vn5979 @ main comot gimana maksud nya? saya 3X dpt bea siswa di negara2 barat dan saya sdh menetap di negara barat hampir 44 thn sampe sekarang dan saya kuliah di 3 negara termasuk canada & saya jg punya pasport canada, kalau kita sekolah & melamar kerja itu sdh pasti hrs mencantum kan tgl lahir kita atau sering di singkat dgn DOB/date of birth, kalau sekolah memang tdk ada di cantum kan tinggi & berat badan, buat apaan? penampilan pd iklan loker? apa maksud nya, ada baik nya kalau memberi statement itu ber hati2 krn yg nama nya youtube itu org yg. menonton dari berbagai negara & banyak sekali org indonesia yg kuliah di negara2 barat/LN

    • @qDEEFLYp
      @qDEEFLYp 2 года назад +2

      @UC52pH9AGxnZH2QfXezPJv4Q iyah, padahal untuk mendapatkan selembar ijazah itu perjuangannya gk gampang, butuh waktu dan tentunya biaya. Pas dapet, sulit sekali dpt kerjanya, persaingan buanyak bgt dan kalo gk punya org dalam, udah deh kelaut.
      Aku pas baru dateng kesini dapet kerja waktu baru sebulan disini, kalo mau dan niat gonta ganti, tiap minggu kayaknya bisa 🤭 kesempatannya lebih banyak dan terbuka lebar.
      Aku cinta Indonesia? Ya tentu saja, tp kalo sistem disana masih belum berubah, lowongan kerja makin sempit, aku gk mungkin cuma menunggu aja. Harus berusaha walaupun di Negeri orang. Sukses ya Sis. ❤️😁

    • @hey_GIL
      @hey_GIL 2 года назад +1

      Hebat bgt anda buu 😍

  • @muljatyarifin7266
    @muljatyarifin7266 2 года назад +27

    Kalau anak orang kaya atau anak pejabat yg dapat ya percuma saja !!! Kebanyakan yg kuliah diln tdk mau kembali lagi

  • @dwiworosunaringsih5439
    @dwiworosunaringsih5439 2 года назад +19

    Saya mengenal teman anak saya yg dapat beasiswa LPDP di Sydney untuk S1, lalu menikah dg tunangannya orang Bali dan lanjut ambil S2. Setelah selesai dia kembali ke Indonesia tidak punya pekerjaan lain selain membantu bisnis suaminya usaha peternakan ayam. Mungkin banyak penerima LPDP yang berangkat ke luar negeri dan setelah kembali ke Indonesia harus berjibaku untuk mencari pekerjaan yg lowongannya terbatas. Hal ini perlu dipikirkan supaya dana yg begitu besar dikeluarkan pemerintah sungguh2 bermanfaat bagi kemajuan bangsa.

    • @putriptr4831
      @putriptr4831 2 года назад +6

      Setau saya beasiswa LPDP tidak utk membiayai S1 bu. Dan lapangan kerja setelah balik ke Indonesia bukan menjadi tanggung jawab LPDP, anak tsb dibekali kemampuan untuk bersaing di dunia kerja dgn usahanya sendiri.

    • @RollandGarros02
      @RollandGarros02 2 года назад

      Ya pemerintah harusnya melakukan de-birokratisasi...agar iklim usaha mudah terlaksana. Bukan rahasia umum headcost Urusan startup usaha JG dibebani biaya2 resmi Dan 'tidak resmi'..

  • @PELAUTilmu
    @PELAUTilmu 2 года назад +89

    Iya Betul Prof, ditempat saya mengajar (Kaltim) sulit mahasiswa untuk mendapatkan beasiswa karena patokannya akreditasi. Akreditasi saat ini yang dinilai adalah jumlah doctor (s3) dan lektor yang berada di prodi tersebut. Sehingga bagi prodi yang baru otomatis tidak bisa langsung bersaing. Dari segi lokasi saja tidak menarik, dari 6 slot cpns 2021 tidak ada yang terisi. Padahal hampir separuh mahasiswa berasal dari kalangan menengah ke bawah. Secara UKT pun tidak tinggi hanya 500-2jt per semester.

    • @yakobusdavidfirmansyaharti917
      @yakobusdavidfirmansyaharti917 2 года назад

      Pak dosen diunmul ya

    • @PELAUTilmu
      @PELAUTilmu 2 года назад

      @@yakobusdavidfirmansyaharti917 Bukan Pak, di kampus baru.

    • @ekaotto1621
      @ekaotto1621 2 года назад +6

      Usul Prof, gimana kalo dana beasiswa di alihkan untuk pinjaman pendidikan bagi mahasiswa yg ingin kuliah dimanapun, yg nantinya dibayar saat mereka bekerja, dan beasiswa hanya diberikan untuk mereka yg dibutuhkan negara diposisi yang sudah dipersiapkan untuk kedepan nya dan bersifat wajib mengabdi utk negara seperti tugas militer.

    • @hiendrak
      @hiendrak 2 года назад +1

      Selain itu lingkungan dan fasilitas pendukung ngaruh banget ke wawasan/kepintaran Mahasiswa tsb, padahal kalo diadu IQ + kapasitas lainnya. Sangat bisa diadu sama "anak kota"

    • @ntznbgzt
      @ntznbgzt 2 года назад +2

      @MSD Group jepang german salah satu yang sering ngasih slot beasiswa, dan ga mudah.
      Yg saya ga setuju itu lpdp harusnya membuka oprotunity untuk berjuang dr luar negeri. Menjadi intel Indonesia. Dalam artian bekerja di perusahaan besar, jalur ekspor impor, yang akhirnya bisa mempermudah proses ekspor impor atau investasi di Indonesia. Banyak cara seharusnya tidak terpaku mengabdi di Indonesia. Apalagi sekedar jadi PNS, didalam negeri juga banyak yg mau jadi PNS.
      Jika kembali ke Indonesia, berkiprah di kementrian, staf khusus atau jabatan strategis ataupun guru mungkin masih ada impact besar, tapi kalau sekedar jadi karyawan yaaaa gimana ya. Mending kerja di luar negeri.
      Ingat komunitas Indonesia di luar negeri juga harus jaga dan dibesarkan.
      China tidak bisa sebesar sekarang jika tidak ada komunitas2nya di setiap negara, begitu juga india. Sehingga produk2 barang Indonesia mudah tersebar ke seluruh negara.

  • @linawulang3064
    @linawulang3064 2 года назад +10

    Terima kasih penjelasan Prof, Alhamdulillaah..anak kami lolos LPDP 2020 di 2 Univ Inggris, Manchester n Sussex, 1 univ di Amrik ( Ivy league) In Syaa Allah des 2022 selesai, selama kuliah dia berkesempatan bekerja dg lingkungan int ( termasuk dg Prof Jeffery Sack) ..smg ilmu yg didapat nanti bisa bermanfaat utk negeri yg kita cintai.

    • @windydharmawan1950
      @windydharmawan1950 2 года назад +1

      Jeffrey Sachs? He’s great in economic development and sustainability. Best wishes!

    • @linawulang3064
      @linawulang3064 2 года назад

      @@windydharmawan1950 terima kasih.

    • @INDONESIABUBAR2030BYSPIZYDORI
      @INDONESIABUBAR2030BYSPIZYDORI 2 года назад

      Apakah ada rencana untuk tidak pulang ke Indonesia?
      Karena kehidupan lebih menjanjikan di negara tersebut?

  • @rannorachman7617
    @rannorachman7617 2 года назад +29

    LPDP Itu sangat penting untuk anak bangsa indonesia yang potensial , sebagai salah satu penerima beasiswa LPDP yang berasal dari daerah timur melalui jalur umum bukan afirmasi. saya sangat bangga, Dengan Beasiswa LPDP, saya bisa memperoleh pendidikan S3 di tempat terbaik, sekarang menjadi dosen.

    • @rannorachman7617
      @rannorachman7617 2 года назад +7

      @Brew Bronski Soal itu jangan langsung digeneralisir kalau semua pertanyaan rasis dll, karena saat saya diwawancara tidak ada sama sekali pertanyaan rasis seperti yang dimaksud. dan perlu diketahui yang interview itu orangnya berbeda-beda. dan biasanya interviewer sudah memiliki dokumen dan rekam jejak dari calon penerima beasiswa. ada essay dll. rekamannya semua ada. saya yakin selalu ada evaluasi dari setiap masukan pada proses Penerimaan beasiswa LPDP untuk lebih baik. walau LPDP selalu kecolongan karena banyak calon awarde yang belum sepenuhnya jujur. tapi itu bagian dari proses. dan perlu diketahui juga, saat ini beasiswa LPDP adalah salah satu harapan anak bangsa karena dulu beasiswa seperti ini kita gak punya dan kesempatan ada, tidak disamaratakan antara setiap orang, ada beasiswa prestasi olah raga, disabilitas, daerah tertinggal, PNS dan TNI, Dosen dll. itu luar biasa menurut saya. jadi kami yang dari indonesia timur, daerah tertinggal, terdalam dan terluar diberian kesempatan yang sama. walau toefl tidak sampai masih diberikan pendidikan tambahan untuk meraih batas toefl yang di syaratkan. tidak ada program yang sempurna LPDP salah satunya, tapi saya yakin akan ada selalu perbaikan. yang salah boleh di kritik untuk perbaikan.

    • @wawanlapandua
      @wawanlapandua 2 года назад +1

      @@rannorachman7617 nice share om

    • @rosefamilia3169
      @rosefamilia3169 2 года назад

      Hmm jadi dosen, ya..

    • @dita9254
      @dita9254 2 года назад

      👏👏👏

  • @amandas31
    @amandas31 2 года назад +28

    Beasiswa LPDP harus tetap berjalan. Cuma harus tepat sasaran. Gapapa setelah selesai kuliah bekerja diluar negeri namun harus bekerja di institusi yang bergengsi yang mampu menaikkan status Indonesia dimata dunia. Kalau mau langsung pulang ke negeri ini pun juga gak apa yang terpenting harus benar benar membuat kontribusi buat negara. Disayangkan sekali beasiswa yang sangat bermodal besar jika salah sasaran. Hutang negara ini pun makin ga terkendali.

    • @sti5436
      @sti5436 2 года назад

      Kl ga terapin pajak buat yg kerja di luar. Itu kan jg bentuk kontribusi. Emg latar belakang org macem2, tp di amtara itu pasti ada yg krg mampu. Dg kerja di luar dia bisa ngejar waktu buat kasih kesejahteraan buat keluarganya. Menaikkan perekonomian keluarga kan jg bentuk bakti dia. Harapannya sanak keluarga selanjutnya bisa hidup lbh baik dr dia. Tp kondisi ini jg sulit dikenali mana yg bnr2 urgent dan ngga sih.

  • @hAI_2024
    @hAI_2024 2 года назад +129

    Setuju, Prof. para penyeleksi beasiswa harus jg memiliki rasa keadilan dgn memberi kesempatan pd mereka yg sebenarnya ingin sekolah lebih tinggi tapi terbentur dgn faktor keuangan. Krn byk yg sekolah di luar balik jg nggak berguna, balik2 paling jg kerja di NGO asing krn cuannya gede. Cuma ada dua orang Indonesia yg benar2 serius menerapkan ilmu mereka buat kemajuan bangsa dan mereka bekerja sangat keras yaitu Prof. Yohannes Surya dan Anda sendiri, Prof. Sehat selalu.

    • @superflyingRaRa
      @superflyingRaRa 2 года назад +5

      ya banyak lah selain yohannes surya dan rhenald khasali. itu maudy ayunda jadi jubir G-20

    • @hAI_2024
      @hAI_2024 2 года назад +2

      @@superflyingRaRa yg sekolah beasiswa ya...

    • @johanpermana
      @johanpermana 2 года назад +9

      Banyak bro, Mardigu Wowiek juga termasuk. Se Enaknya saja hanya menyebutkan 2 orang. Saya juga penggemar Prof Rhenald tapi tidak setuju anda bilang begitu.

    • @superflyingRaRa
      @superflyingRaRa 2 года назад +4

      @@hAI_2024 lah maudy ayunda S2 di stanford di biayai LPDP bro. Gw seangkatan ama dia

    • @LeoL123
      @LeoL123 2 года назад +47

      Sebenarnya yang kasihan itu bukan rakyat miskin tapi rakyat menengah. beasiswa dan jalur penerimaan untuk rakyat miskin berlimpah ruah dan jauh lebih mudah lolosnya.
      Sedangkan untuk rakyat menegah ga bisa disebut miskin tapi bayar pun tak mampu. Mereka harus bersaing dengan rakyat kaya dan rakyat miskin. Sedangkan rakyat kaya, banyk duit dan rakyat miskin banyak peluang.
      Mesti digarisbawahi rakyat kaya dan miskin itu minoritas lho. Rakyat menengah, udah mayoritas, kuota beasiswanya pun disunat sana sini.

  • @muh.hanifmuallif2441
    @muh.hanifmuallif2441 2 года назад +15

    Setuju pak.
    Dosen saya perna bilang.
    Jika mahasiswa indo pintar dan jadi dosen di University keren diluar negeri. Maka hal biasa jika dia memilih orang indo sebagai asisten penelitian nya.
    Jada ga ada salahnya ga pulang asal mengisi posisi strategis.

    • @HonestFarmerLigue1Fan
      @HonestFarmerLigue1Fan 2 года назад

      kalo gitu kuliah pake duit sendiri sana, jangan pake beasiswa pemerintah.
      kebiasaan orang negara 62, pas ketiban musibah minta santunan, pas dapat rezeki langsung sikapnya gak tau diri

    • @pepaya5881
      @pepaya5881 2 года назад

      astaga. komen diatas close minded banget dah prasaan. malah itu yg bikin image indonesia makin bagus dimata org2 luar. "image" suatu negara itu sendiri penting. gk pernah diracist-in ya?

  • @ziahnuraisjah
    @ziahnuraisjah 2 года назад +1

    Perlunya kesadaran diri. Jangan cuma untuk membuktikan dirinya mampu secara akademik, melupakan kalo dirinya juga mampu secara financial. Mari berbagi, memberi kesempatan untuk yg kurang mampu secara financial agar sama-sama bisa merasakan pengalaman menuntut ilmu di LN.

  • @indrawaty8178
    @indrawaty8178 2 года назад +39

    Terimakasih atas pandanganya Prof. Saya dari dulu pengen banget lanjut S2 dan ingin apply beasiswa tapi krna masih harus disambi kerja saya belum bisa fokus untuk persiapannya. Saya sempat putus asa untuk melanjutkan S2 dengan beasiswa. Tapi alhamdulillah, awal tahun ini saya bisa lanjut S2 di salah satu PTS di Jakarta dan ambil kelas karyawan. Saya sekarang menjalani S2 smbari bekerja full-time. Walaupun kadang-kadang capek, tapi semoga saya bisa menjalani dengan baik sampai lulus. Semoga beasiswa LPDP ke dpannya bisa menjangkau lebih banyak orang-orang yang berhak dan pantas menerimanya.

    • @vivinelisa2930
      @vivinelisa2930 2 года назад

      Hasil keringat sendiri lebih mebahagiakan mbak, saya juga S1 saya kelas karyawan. Walau almuni kampus swasta, saya merasa banyak sekali ilmu yg di dapat karena secara gak sengaja, teman di kelas juga org² pekerja keras yang bahkan tmn saya memiliki pekerjaan double + kuliah. Jadi ilmu yang kita dapat dari kampus (mata kuliah) + lingkungan kuliah (tmn2 kita yang luar biasa gigih). Semoga sukses mbaknya

    • @andikasetiawan6829
      @andikasetiawan6829 2 года назад

      InsyaAllah mlh barokah ilmunya mbak.

  • @mylittlenotes2884
    @mylittlenotes2884 2 года назад +3

    Puji syukur, anak saya dapat beasiswa dari Holland scholarship. Tidak membebani uang rakyat, Semoga kelak bisa berguna bagi masyarakat luas🙏

  • @tubagusimanuddin3416
    @tubagusimanuddin3416 2 года назад +26

    sekitar awal thn 2019 saya pernah mengadakan survey sederhana terhadap 80 peserta seminar wawasan kerja yg diselenggarakan oleh sebuah fakultas univ negeri di jatim dengan mengundang narasumber dari para alumninya yg memiliki pekerjaan diluar pemerintahan (Non pns).......60% ingin melanjutkan S2 dengan fasilitas LPDP dan 98% ingin menjadi PNS (Bekerja di pemerintahan)........mereka serempak mengatakan jadi pns itu aman sampai tua untung untung jadi pejabat (karena sudah di contohkan para seniornya), hanya 2% yang ingin berkarya (memiliki sebuah karya dari keahlian yang dimiliki) 🙂..........

    • @titikterang4875
      @titikterang4875 2 года назад

      Mental nya tetap mental di gaji ya bang...

    • @kanahoki3638
      @kanahoki3638 2 года назад +1

      Nah ini nih, revolusi mental shrusnya ga jadi moto doang, emang perlu. Ortu2 jman boomer juga perlu di educate jga sih, klo kerja di pmerintahan itu 'not everything'. Ini org tuanya mindset digaji, nurun ke ank2nya, dri anak2nya nurun ke anaknya lagi, gitu terus alirannya klo ga diputus

    • @abufaiz2026
      @abufaiz2026 2 года назад +2

      Nah mental ini yg hrs dihapus....tirulah negara china...

    • @mayasaripng3534
      @mayasaripng3534 2 года назад +1

      Emang antara idealis sama realistis harus dipilih LoL gbisa nyalahin juga sih, tapi realitanya gitu, mau berkarya kadang juga minim apresiasi (duit salah satunya) :”)) kalau mau keluar dari comfort zone juga bagus, kita ga bisa paksain kemauan orang~

    • @lockey2531
      @lockey2531 2 года назад

      Mindsetnya cari mantu pns

  • @HEPPISALULEMOCHANNEL
    @HEPPISALULEMOCHANNEL 2 года назад +13

    Saya prihatin dengan banyaknya lulusan SMA yang tidak mampu kuliah karena alasan ekonomi kurang mampu. Seharusnya negara memberdayakan mereka minimal dengan Kredit Pendidikan yang dikembalikan nanti setelah selesai kuliah dan bekerja, ataupun memberikan mereka beasiswa.
    Selain itu negara juga perlu memberdayakan mahasiswa yang sudah berkeluarga dan berasal dari keluarga pra-sejahtera di Perguruan Tinggi swasta yang berjuang meningkatkan kualitas SDM mereka.

    • @novaliaandriatibrhombinglb7579
      @novaliaandriatibrhombinglb7579 2 года назад +1

      Betul banget. Gua ga ngerti maksud si LPDP dan negara mengantarkan artis2 kaya itu kuliah keluar negeri pakai uang pajak rakyat. Sementara di luar pulau Jawa sana ....banyak bgt anak2 Indonesia yang pinter berpotensi, tapi tidak punya kesempatan karena biaya

  • @chartmaxs1448
    @chartmaxs1448 2 года назад +18

    Sedikit masukan: Perjanjian, kesepakatan harus jelas, antara si penerima beasiswa dengan pihak pemerintah. Payung hukum harus jelas, serta jika siswa (penerima beasiswa), melanggar aturan sangsi hukum harus bicara. Sebab: "Perjanjian, kesepakatan tanpa pedang, hanya lah kata-kata".

    • @squarehole4317
      @squarehole4317 2 года назад

      Nanti ditanya knp kmu pulang ke indonesia dijawab: ya biar ga dipenjara.
      Bro, lalu sisi nasionalisme dmn? Serba salah

    • @shee777
      @shee777 2 года назад

      Mungkin sanksinya bukan penjara tapi denda. Seperti kontrak beasiswa di universitas2 lokal.

  • @kasteumbandung4345
    @kasteumbandung4345 2 года назад +6

    29rb lulusan kalau jadi founder dan co-founder perusahaan(start-up) mungkin bisa jadi 14.500 perusahaan

    • @rich.flavor
      @rich.flavor 2 года назад

      Saya mendirikan start-up dengan tetap menjadi dosen, tapi ga bisa dapat beasiswanya untuk kuliah ke LN. Jadi terkadang yang dipilih tidak selalu dilihat kemampuan untuk membangunnya.

  • @QuinzaHandsew75
    @QuinzaHandsew75 2 года назад +8

    Syaratnya harus nasionalisme siapapun bisa dapat beasiswa ini..kalo bisa kembali. Beasiswa ini emang elit dan exclusive. Terlepas itu mampu atau tidak. Karena dpt kuliah di negara lain itu pengalaman yg sulit terulang lagi

  • @yaqubarisprabowo
    @yaqubarisprabowo 2 года назад +23

    Sangat setuju Prof., saya pernah research di Sydney. Di robotics lab tempat saya research, mayoritas Professor dan PhD nya orang India, Srilanka dan China. Oleh karena itu, banyak sekali mahasiswa master/PhD dari negara dimana Professor-professor tersebut berasal. Bahkan terkadang mereka berkomunikasi dengan bahasa dari negara asal mereka. Bayangkan jika banyak orang Indonesia menjadi researcher di univeristy atau pegawai di top company di luar negeri. Pasti akan banyak juga anak muda Indonesia yang mendapat kesempatan karena adanya rekomendasi dari profesional yang sudah meniti karir lama di luar negeri.

  • @cideng-sumurbatu
    @cideng-sumurbatu 2 года назад +10

    Kenapa LPDP gak belajar ke ADS, Ford Foundation atau Chevening? Dulu ada prioritas utk Indonesia Timur, PNS, NGO dsb. Intinya ada usaha utk tepat sasaran. Sebab adil itu bukan berarti hrs sama tinggi - krn toh privilege yg mendaftar juga beda-beda.

    • @hasianmanik8689
      @hasianmanik8689 2 года назад

      Ya memang masih ada

    • @kaseppisan8025
      @kaseppisan8025 2 года назад

      Sdh ada boss sdh ada. Sblm komen riset dulu bos lol

    • @cideng-sumurbatu
      @cideng-sumurbatu 2 года назад

      @@kaseppisan8025 ya direvisit lg, apa yg bs diperbaiki. Knp blm maksimal, knp msh byk kejadian. Contoah kasus, ingat Profesor rasis yg menjadi reviewer LPDP waktu itu? Ada yg kurang pas. Siap Bang Jago Riset :).

  • @fifi2059
    @fifi2059 2 года назад +2

    Dilanjutkan dong .. Beasiswa ini sangat penting dan berguna utk negara juga khan. Tolong Anak2 penerima beasiswa harus juga sadar, stlh lulus kembalilah ke negri ini dan berdarma bakti utk kemajuan negri kita tercinta.

  • @ikbalkuya
    @ikbalkuya 2 года назад +17

    seharusnya beasiswa LPDP diberikan kepada orang2 yg ingin serius belajar karena terbentuk masalah ekonomi

    • @linasanihadi7571
      @linasanihadi7571 2 года назад +1

      Sdh diberikan kpd dosen2 dan pengajar2 yg memiliki kualitas yg memenuhi syarat

  • @telurtenga3628
    @telurtenga3628 2 года назад +31

    Terimakasih Pak Rhenald, saya wrga keturunan, dl sempat dpt beasiswa dr china, byk teman" berprestasi yg dpt beasiswa jg tp terakhir kembali ke indo utk jd pengusaha krn situasi indo yg hanya memungkinkan wrga krturunan brd d bidang swasta ditambah lagi regulasi pemerintah yg sangat tidak konsisten. Saya sempat membuat brand umkm namun semua produk saya diblokir sepihak atas hak cipta oleh brand guangzhou yg mengaku umkm indo. Saya sudah berusaha keras melapor kondisi ini, namun pemerintah tidak ad tindakan nyata. Jika bapak membaca ini mohon bantuan dan kesediaan bapak mempelajari kasus umkm yg byk terjadi di semua sektor ini 🙏

    • @ronifaslah411
      @ronifaslah411 2 года назад +2

      Up

    • @junkkongvallentino4457
      @junkkongvallentino4457 2 года назад +2

      Up

    • @ronifaslah411
      @ronifaslah411 2 года назад

      Maaf ijin bertanya, apakah ada mou yg di tanda tangani saat menerima beasiswa dari pemerintah china

    • @telurtenga3628
      @telurtenga3628 2 года назад +2

      @@ronifaslah411 g full beasiswa, cm uang skolah byar stengah & dpt uang jajan 10rb rmb se x. Ad teman S2 full beasiswa dpt tpt tinggal & uang jajan 36000rmb per tahun dr pemerintah china

  • @cakimamsuwandi
    @cakimamsuwandi 2 года назад +23

    Dokter yang bernyanyi memang membanggakan namun tidak linier dengan beasiswa yang diterimanya. Semua yang menerima beasiswa mesti mengabdi pada negara bukan hanya untuk kepentingan dirinya. Untuk mendapatkan LPDP mesti jago bahasa Inggris ini yang akhirnya selektif pada anak pintar dan kaya saja.

    • @abdul.malik.setiawan
      @abdul.malik.setiawan 2 года назад +2

      Klo ndak bisa bahasa inggris ya ikut beasiswa kemenag aja. Kuliah di timur tengah. Klo ndak bisa b inggris dan b arab dan ndak kaya yaudah fokus kerja aja. Klo semua sekolah ke luar negeri ntar siapa yg kerja di Indonesia 😅

    • @AnakBentengChannel
      @AnakBentengChannel 2 года назад +1

      Mslhnya melanggar clausul diawal setelah lulus kuliah bnyk yg tidak balik ke indonesia pdhl biaya dr pajak rakyat yg tdk dpt kesempatan spt mrka, malah mengulur2 wktu bawa klg anak2nya sekolah gratis disana suami selesai kul dilanjut istri kuliah dpt lpd suami istri, ada yg dr awal ikut lpdp ud bersiasat utk tdk balik ke indonesia dan pindah warga negara nantinya

    • @okkyr6832
      @okkyr6832 2 года назад +1

      Saya kurang setuju klw menerima beasiswa LPDP harus jago bahasa inggris mas. Klw harus bisa basic English mmg betul. Apakah harus jago? Tergantung, klw tujuan studi nya ke luar negeri dan bahasa pengantar perkuliahan menggunakan Bahasa Inggris tentu wajib jago. Kalau tujuan studi dalam negeri saya rasa tidak harus jago sekali tp mmg harus bisa, mengingat skrg utk lanjut S2 atau S3 dalam negeri pun ada persyaratan TOEFL atau IELTS.
      LPDP menyediakan program afirmasi (daerah 3T, disabilitas, putra putri papua dll) dimana persyaratan bahasa inggris utk mendaftar beasiswa tergolong lebih rendah. Nantinya LPDP akan memberikan les bahasa inggris lg untuk menunjang kemampuan bahasa inggris awardee. Just my two cents.

    • @spicychickennugget1814
      @spicychickennugget1814 2 года назад +1

      Bahasa itu penting kak, nanti kalo gak bisa ngikutin kuliah karena terkendala bahasa kan ya percuma, lebih baik cari beasiswa ke dalam negeri aja sekalian, kalo kaga bisa bhs inggris. Seleksi beasiswa ke jepang pun loh ya, itu pun juga mewajibkan setiap penerima beasiswa bisa bahasa jepang. Dan belajar bahasa inggris itu sekarang bisa dimana aja, nggak harus kaya untuk bisa belajar bahasa inggris. Lewat internet contohnya.

    • @manusiabahagia7081
      @manusiabahagia7081 2 года назад

      Lah LPDP emang bukan beasiswa orang miskin. Jadi jelas harus pintar. Pun begitu LPDP menyediakan jalur orang miskin koq.

  • @IndraWati-bm9vy
    @IndraWati-bm9vy 2 года назад +16

    Setuju bea siswa ini dilanjutkan dengan cacatan agar siswa2 siswi2 yg dikirim berwatak nasionalis dan ditempatkan pada jurusan2 yg benar2 diperlukan untuk membangun negara. Agar setelah lulus dapat mengabdikan dirinya kepada NKRI Pancasila....

    • @thewahyudifamily8549
      @thewahyudifamily8549 2 года назад

      Benar yg kurang nasionalismenya untuk PTN dalam negeri saja ya...

  • @verkylietua1067
    @verkylietua1067 2 года назад +3

    Penyeleksi nya hrs diisi org2 yg Nasionalisme Tinggi ..
    Spy tdk diskriminatip dalam penggambilan keputusan .

  • @wimbowidodo2098
    @wimbowidodo2098 2 года назад +11

    Program2 Pemerintah, Kebijakan Pemerintahan, dan sampai kepada Peraturan/Perundang-undangan Pmerintah hampir semua bagus .
    Yang buruk itu oknum2 pelaksanaanya dan lemahnya kontrol. Dan yang lebih parah adalah antara yang melaksanakan dengan pengawas (aparat pemerintah) sama bermain mata.
    Disitulah semua menjadi rusak !

  • @gamasyahid5886
    @gamasyahid5886 2 года назад +13

    kadang saya juga sempat sedih, pernah dengar cerita salah satu awardee lp*p ada yang berkomentar di group sesama awardee-nya, minta pemerintah sediakan lapangan pekerjaan, loker... dengan kesempatan yang didapat untuk berkuliah diluar negeri, jejaring yang didapat, apakah tidak memungkinkan, untuk setidaknya membuka lapangan kerja? ga usah yang besar-besar jg, asal berdaya dampaknya bagus untuk negara terlebih perekonomian. terima kasih sharing knowledgenya pak, berkah selalu..

    • @kanahoki3638
      @kanahoki3638 2 года назад +2

      Sbagai master graduation sharusnya malu sih ngemis loker kyak gitu. Justru dgn modal ilmu n koneksi slama dia di LN, shrusnya uda bisa buka peluang baru dong. Ada bbrp poin mungkin biss rely on gov, sperti funding study, tpi unt khidupan slanjutnya harus bisa mikir sendiri, sudah diberi, masih meminta, karakter awardee kyak gini nih yg blum develop stelah lulus.

    • @muhammadrobin8443
      @muhammadrobin8443 2 года назад +2

      harusnya temen mas itu buka lapangan kerja. bukan ngemis kerjaan. udah bagus dikasih beasiswa ke LN wkkw udah waktunya ngabdi dan buka loker seh wkw

    • @abufaiz2026
      @abufaiz2026 2 года назад +1

      Klo bgini ceritanya...mending jualan bakso buka cabng banyak... 😂...mental rente brraryi tuh orang..hrs nya berangkat itu sudah ada visi misinya..misal utk jurusan pertanian.....

    • @andyadinata4191
      @andyadinata4191 2 года назад

      Disekolahkan negara jauh-jauh ke luar negeri sampai doktor master. Giliran pulang masih meminta-minta ke negara. Sampah!

  • @st3v4nt
    @st3v4nt 2 года назад +3

    Beasiswa itu kadang anugrah buat penerima tapi sering juga musibah buat sekolah yang menerima, prosesnya tidak selalu transparan sering kali diberikan mirip-mirip hadiah, saya pernah tercatat sebagai penerima beasiswa dari pemerintah tapi tak sepeser pun yang saya terima. Mudah-mudahan video dan komen-komen di sini dibaca oleh pengelola beasiswa supaya beasiswa makin tepat sasaran dan yang dapat benar-benar berguna bagi orang banyak.

  • @healer_kokomi7761
    @healer_kokomi7761 2 года назад +4

    Anak saya tamatan UI, berhubung ngefans banget sama ibu Sri Mulyani, sudah bekerja di Deloitte 1,5 tahun sekarang kerja di perbankan BUMN, niatnya sih ngambil LPDP karena ketidak mampuan sy sebagai orang tua untuk menyekolahkan, memang dng perjanjian 2N + 1, saya rasa adil buat kedua belah pihak , si anak bisa ambil S2 nya, pihak BUMN juga mendapat manfaat dari menyekolahkan anak tsb, kalaupun ada anak anak yg tidak tahu berterima kasih ,itu karena cuan buat mereka lebih penting dari pada Cinta bangsa dan tanah air Indonesia, kembali lagi ,sebagai orang tua penting peranannya untuk mendidik anak yang tahu berterima kasih kepada negara 🙏

  • @liayuliawati4364
    @liayuliawati4364 2 года назад +12

    BRAVO Setuju Dana LPDP Mohon Arahkan Mahasiswa / Mahasiswi untuk Fakultas yg cocok dengan Indonesia contoh :
    Fakultas Pertanian,
    Fakultas Perkebunan,
    Fakultas Maritim &
    Fakultas Kedokteran Hewan
    Fakultas IT
    Fakultas Teknik &
    Fakultas Pertambangan (Energi Terbarukan)
    Chef untuk kelola masakan Tradisional Indonesia
    Ilmu Bidang Bisnis

    • @dadangzackzake
      @dadangzackzake 2 года назад +2

      Gak butuh guru/pendidik nih Indonesia?

    • @bebankeluar9a687
      @bebankeluar9a687 2 года назад +1

      Kalau Usul, minimal dikaji dulu mbak jangan sesuka hati mengetik. Sektor pendidikan itu lebih penting, karena pendidikan memiliki pengaruh untuk pola pikir manusia. Percuma kalau Pertanian kalau tidak diimplementasikan di masyarakat. Percuma juga kalau Ilmu bisnis,jika ujung2nya tidak buka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.😏

    • @liayuliawati4364
      @liayuliawati4364 2 года назад

      @@bebankeluar9a687 anak sy skrg smtr 6 Alhamdulillah di Univ Internasional d Jepang
      Bersyukur Anak barengan kawan kawan angkatannya rajin ikut kursus ketrampilan di Jepang pada waktu liburan Semester, mereka membayar biaya kursus dengan upah Kerja Freelance & ternyata di Jepang bagi student ada kemudahan biaya, diskon 30%, 50% s d 70% biaya kursus ketrampilan.
      Kursus masak di ABC Cooking, kursus Bhs Korea dll
      Anak kita kuliah S1 bidang Bisnis
      Hal lain kegt mhsw dng Prof dsana kegt sosial bljr Daur Ulang & Program Ramah Lingkungan
      Ngajar ke desa msg msg asal negara mhsw tsb cth
      Kjsm dng Desa di Jogja via on line
      Pewarna Alami utk Batik dan Tenun.
      Ada juga kjsm dng Petani Kopi di Sulawesi cara proses pengeringan kopi.

  • @ikahentihu
    @ikahentihu 2 года назад +9

    Beasiswa LPDP luar negeri mungkin sebaiknya disamakan proses dan prosedur saat pendidikan dgn yg di dalam negeri. Sehingga mrk yg meraih LPDP di luar negeri bisa mengetahui bgmn rumitnya kita menyelesaikan studi sembari mengurus administrasi LPDP yg sangat konsisten. Perlu ada progres studi yg dilaporkan tiap periodik. Perlu juga ada bukti pembelian untuk kepentingan studi dan penelitian sehingga pengeluaran bisa dipercaya krn untuk kepentingan tersebut. Perlu juga progress report spt KHS tiap semester bahkan printout disertasi. Klo perlu progres konsultasi disertasi dgn promotor seperti yg biasa kita lakukan di kampus kami. Sehingga beasiswa LPDP luar negeri memiliki kesadaran penuh bahwa mrk memakai uang negara bahkan pajak yg dibayar oleh rakyat.

  • @lesbahasainggrismandiri
    @lesbahasainggrismandiri 2 года назад +5

    Mending dialokasikan untuk bikin konten yutub yang bisa dijangkau semua orang Indonesia. Sediakan semua materi belajar online klo emang ingin kualitas SDM kita naik. Bukan hanya gengsi dengan title

  • @splitted6767
    @splitted6767 2 года назад +10

    semasa kuliah saja juga gitu prof, udah kerja duluan karena orang tua udah pensiun dan harus memenuhi kebutuhan hidup, masi semester 5 udah masuk detikcom as a software engineer yang mana temen2 didalem rata2 udah pada s1/s2, sebelum kelulusan kuliah s1 udah dapet kerja di dubai sebagai software engineer lagi, abis itu gabetah di dubai 1 tahun saya pulang, sampe indonesia saya kerja remote di perusahaan singapore, mau ikut beasiswa lpdp minimal ipk tidak mencukupi :( , padahal pengen banget kontribusi buat indonesia, buat temen2 yang udah dapet, manfaatkanlah dengan baik, bisa jadi kamu lari dari pemerintah, tp dipertanggung jawabkan setelah mati :)

    • @splitted6767
      @splitted6767 2 года назад +1

      @Flight JUN510 perlu dikaji lebih dalam lagi, semoga ada pembahasan tentang ini kedepanya di internal lpdp dan kemenkeu 🙏

  • @muhammadafifaniromadhan8562
    @muhammadafifaniromadhan8562 2 года назад +5

    Bahas juga prof tentang intensif² yg didapat dosen² (oknum) di Indonesia yg membuat penelitian asal2an yg penting cair intensif

    • @muriahmad501
      @muriahmad501 2 года назад

      Nah ini nih, mudah2an prof berkenan baca isu ini.

  • @antangmanari7672
    @antangmanari7672 2 года назад +5

    Itu tergantung dari hati nurani nya masing2 person,apakah dia mempunyai rasa tanggung jawab thd pemerintah si pemberi bea siswa?Atau kembali dg cara konvensional siswanya terikat kontrak kerja dg si pemberi bea siswa.

  • @oktarinafitri459
    @oktarinafitri459 2 года назад

    saya setuju semua poin yg Prof sampaikan. Namun yang paling menarik bagi saya adalah poin tentang keadilan. Terima kasih, Prof. Sangat mencerahkan.

  • @Supriyadi-tq2yt
    @Supriyadi-tq2yt 2 года назад +14

    setuju, anak-anak yang teramat sangat membutuhkan beasiswa itu yang kurang mampu secara finansial dan kurang cakap di segi akademik.
    Agar mereka bisa membawa keluarga keluar dari jerat kemiskinan.

    • @thevintage6530
      @thevintage6530 2 года назад

      Pak, dimana2 beasiswa itu utk yg cakap segi akademinya pak.bukan yg bego dikasih beasiswa keluar negri kyknya gk ada pak

    • @Supriyadi-tq2yt
      @Supriyadi-tq2yt 2 года назад

      @@thevintage6530 kalau yang keluar negeri iya, karena tujuannya pengembangan kemampuan lebih lanjut (S2 & S3). Komentar saya yang diatas ditujukan untuk beasiswa dalam negeri setidaknya jenjang SMA ke bawah dan program magang ke luar negeri.

  • @fillofgrace
    @fillofgrace 2 года назад

    Suka sekali dengan closingnya, mengingatkan untuk selalu konsisten dengan apa yang kita katakan. Terima kasih untuk videonya, sehat selalu prof

  • @themsbukutulis
    @themsbukutulis 2 года назад +3

    Semoga pemerintah sudah mulai kembali sadar membuat negara ini jadi negara pertanian n kelautan. Apalagi kemungkinan dimasa depan bukan hanya krisis energi tapi krisis pangan pasti terjadi. Sy bermimpi Indonesia memiliki pengaruh kuat dalam urusan pangan dunia. Tidak hanya bahan mentah tetapi juga bahan pangan jadi.

  • @fitrihidayahtika2612
    @fitrihidayahtika2612 2 года назад

    Selalu ada kata-kata berisi hikmah dari ucapan Prof. Rhenald. Saya jadi selalu bisa belajar banyak dari nasihat Prof.

  • @gildavanessatiku
    @gildavanessatiku 2 года назад +6

    Gratis perguruan tinggi, dan SMA seperti di Jerman bagus. Pembiayaan dalam negeri bagus, supaya uang berputar didalam negeri. SDM nya cerdas merata, guru2 makmur. Tinggal persentase anggaran yg diatur. Kalo dalam negeri sulit terserap. Turunkan syaratnya, agar anak2 yg biasa2 saja jg bisa merasakan. Kalo perlu disama ratakan. Semua org berhak mengenyam pendidikan. Pasti ada jalan keluar.

    • @ellis_artyana
      @ellis_artyana 2 года назад

      Di Jerman pajaknya tinggi, jd wajar pemerintahnya bs kasih fasilitas sekolah dan kuliah gratis. Dan di sana ngga banyak koruptor yg makan uang negara dr hasil pajak. 🤭

    • @tifacirsa7914
      @tifacirsa7914 2 года назад

      Iya betul, daripada pajak rakyat dipakai bayar mahal utk orang2 kaya-menengah atas kuliah di luar negeri, lebih baik utk memperbaiki kualitas univ dalam negeri & beasiswa bantu banyak orang bisa kuliah di dalam negeri yg bukan asal kuliah tapi membentuk pola pikirnya jadi lebih baik. Dg jumlah pajak rakyat yg sama bisa membantu lebih banyak orang & lebih berguna tepat sasaran.

  • @listyadee5927
    @listyadee5927 2 года назад +1

    Saat hadir di Forum SCKD dikti, I4, etc... yg saya usulkan adalah para diaspora ini tetap berkontribusi dg cara kerjasama dg perguruan tinggi di Indonesia, menjadi dosen terbang jaman now udh ga perlu terbang beneran, udah ada zoom meeting dan semacamnnya, qta udh bisa study abroad without leaving home, riset kolaborasi Univ di Indonesia dg Univ abroad jg bisa kan, sekarang bagaimana cara nya mendata para ahli yg diaspora ini utk kemudian disalurkan ke semua perguruan tinggi di Indonesia, pandemi ini jujur banyak mengubah sistem pendidikan, semoga saja dapat terus ditingkatkan lebih baik lagi, dg kolaborasi diaspora yg tentu saja membawa institusi mereka, dosen di Indonesia bisa mengajar kuliah di Inggris (mahasiswa bule), dosen di Inggris bisa mengajar kuliah di Indonesia (dosen bule), tanpa perlu terbang pastinya, arus informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi akan saling pertukaran dg lebih mudah, luas, dan merata di seluruh Indonesia

  • @FatmaPuri
    @FatmaPuri 2 года назад +5

    Yes, sepakat prof. Insentif bagi yang sudah selesai studi, agar tertarik balik ke indonesia. Bisa berupa lapangan kerja dengan status lebih baik, kesempatan mengabdi dg cara lebih elegan, dll. Agar ketika kembali ke instansi masing2 juga tidak menjadi orang yang sama seperti beberapa tahun sebelumnya.

    • @abufaiz2026
      @abufaiz2026 2 года назад

      Jd sekolah itu tujuannnya cari kerja ya?😂 ...pantesan bangsa kita ga bs bersaing dan maju...

  • @NiaKurniasih-bd3pm
    @NiaKurniasih-bd3pm 2 года назад

    P Rhenald saya sangat ingin menemui Bpk saat acara di STT Tekstil per Sabtu, 30/7/22 tp saya terlambat. Hanya ingin poto krn saya pengagum Bpk. Bpk bnyk memberikan pengetahuan dan pencerahan di berbagai macam hal kekinian yang terjadi di negara kita. Sebagai bukan seorang akademisi dan bersekolah tinggi saya merasa sangat terbantu dengan semua ilmu dari Bpk. Semoga ke depan saya punya takdir bertemu Bpk. Insha Allah saya dan komunitas akan berkunjung ke Rumah Perubahan. Semoga Bpk sehat dan istiqamah dalam membagikan ilmu dan pengalaman yg selalu menginspirasi.. Amin

  • @arifanugerahanimator
    @arifanugerahanimator 2 года назад +8

    Meskipun aku dapet beasiswa dari pemerintah korsel (bkn indo) tapi rasa ingin berkontribusi ke negara sendiri itugede bgt. Haya sja saya berencana kerja dulu disini kalau sudah lulus, untuk mengumpulkan modal dan networking. Karna saya ingin membangun company prof. Mungkin bbrp diluar sna ada pemikir yg sama dgn saya prof. Mencari bantu loncatan dulu dan pd akhirnya utk membangun negri kita jg ko.

  • @nthlygbz9695
    @nthlygbz9695 2 года назад

    Setuju prof. Negara sudah melakukan bagiannya, memfasilitasi bibit2 bangsa ini. Tugas kita hanya perlu "tahu diri". Terimakasih insightnya, prof. Akan diingat selalu pesannya prof. Sehat2 selalu. Tuhan berkati.

  • @astaridjatmiko8187
    @astaridjatmiko8187 2 года назад +3

    Beasiswa pendidikan sangat perlu sekali agar anak-anak dari keluarga miskin bisa lebih cepat memutus rantai kemiskinan. Saya sendiri (dan adik saya) dulu lulus ujian masuk universitas ternama tapi tidak bisa kuliah di situ karena tidak punya biaya pendidikan, akhirnya memilih kuliah gratis dari Kemenkeu jadi bisa punya kehidupan yang lebih baik.

    • @astaridjatmiko8187
      @astaridjatmiko8187 2 года назад

      @Wisang Residata terima kasih. Btw, jangan-jangan kamu juga gitu??

  • @budiwijaya4205
    @budiwijaya4205 2 года назад +1

    Sangat disayangkan ya. Emang benar Indonesia itu tidak kekurangan orang pintar tetapi orang jujur dan bertanggung jawab. Banyak kasus di Indonesia mengenai beasiswa ini, tidak perlu jauh ke LPDP tetapi di beasiswa institusi.
    Beasiswa sering tidak tepat sasaran, banyak diantara orang-orang yang saya lihat memang orang mampu tetapi lolos bidik misi. Lebih parahnya lagi kecurangan seperti ini ternyata terstruktur, karena seseorang tidak akan lolos bidik misi jika tidak mendapatkan surat keterangan tidak mampu di desa ataupun lurah setempat.
    Sangat disayangkan tetapi inilah kenyataan, kita cuman bisa berharap semoga penerus bangsa mayoritas merupakan orang yang jujur dan bertanggung jawab. Karena pada dasarnya seperti yang dikatakan Pak Prof. masa depan adalah untuk orang-orang yang jujur dan juga BERTANGGUNG JAWAB. Karena manusia bukan dinilai dari kepintarannya tetapi dari wataknya

  • @m.afirdaus4003
    @m.afirdaus4003 2 года назад +13

    Izin komen ya prof.
    Ini berdasarkan pengalaman langsung teman penerima LPDP 2017an.
    Beasiswa S2. Di salah 1 negara Timur tengah. Jadi gini, klo disana beasiswa itu memang bersih dan „dibayar“. Jadi yg Mau belajar itu yg di bayar. Clear ya. Nah seinget cerita doi. Sebenarnya Ada klausul dimana di LPDP itu harusnya, „harusnya“ ya. Klo sudah menerima LPDP itu „tidak diizinkan“ utk „menerima lagi“. TAPI beliau menambahkan „jika tidak diketahui oleh pihak pemberi beasiswa LPDP“.
    Singkat cerita, alhamdulillaah beliau bisa lulus dgn memanfaatkan double beasiswa yg notabene jadi mewah sekali Prof. Tanpa bermaksud iri atau bagaimana. Saya menyarankan kepada rekan2 yg juga Mau cari beasiswa. Tolong pergunakan dgn baik. Jgn jadikan beasiswa itu seperti „sumber gaji“ macam Orang kerja. Kenapa? Ingat kawan, di balik tujuan beasiswa itu Ada banyak tujuan mulia salah satunya membangun negeri.
    Klo cuma ingin dapat gaji daripada nganggur, bisa dipilih macam beasiswa utk riset saja. Di beberapa negara Ada yg menawarkan dgn sistem bagus.
    Sayang sekali apabila semacam LPDP hanya sekedar dijadikan uang „satu arah“ tanpa Ada tanggung jawab moral kepada negara. Ingat kawan, kalau kau percaya akhirat, semua yg diperbuat Akan dipertanggung jawabkan.
    Semangat semuanya dan shihat selalu.

  • @noer21
    @noer21 2 года назад

    Tetap dilanjutkan untuk kemajuan bangsa. Pelaksanaannya saja yang harus benar2 sering dievaluasi untuk selalu lebih baik.
    Sebaiknya tidak memutuskan sesuatu yg sifatnya subyektif, katanya, emosi yang selalu menuding curiga pada apapun usaha perbaikan bangsa, lebih baik pelaporan angka dari realitas yang ada.

  • @youcube2207
    @youcube2207 2 года назад +8

    Perlu dikoreksi Prof., LPDP tidak hanya diperuntukkan sekolah di luar negeri, boleh dicek lagi datanya, sebagian besar penerima beasiswa LPDP sekolah di universitas dalam negeri. Oh ya Prof. untuk tunjangan keluarga hanya diberikan kepada penerima beasiswa S3, dan jumlah penerima beasiswa S3 jauh lebih sedikit dari penerima beasiswa gelar di bawahnya.

    • @thevintage6530
      @thevintage6530 2 года назад

      Betul..karena suami baru aja dpt beasiswa S2 LPDP ke jepang.berangkat sendiri cm dpt uang saku, flat kecil. Mu bawa anak istri ya ongkos sendiri hey....pake duit sendiri, disana ya biaya sendiri utk hidup.mana ada ditanggung..wkwkwkw..makanya saya dan anak2 nyusul.untung sekolah anak di jepang gratis.

    • @youcube2207
      @youcube2207 2 года назад

      @@thevintage6530 syukurlah mba, selamat. Saya di US, anak istri ditinggal, sisa 9 bulan lagi nih perjuangan. Rencana nanti 2 hari setelah wisuda langsung menuju negara Indonesia tercinta.

  • @July0704
    @July0704 2 года назад

    Dilanjutkan tp diseleksi sangat teliti jd spy yg dpt beasiswa memang yg pintar tp ekonominya kurang. Terus dikontrak krj dipemerintah indonesia min 3-5 th. Spy ilmu yg didapat dr beasiswa bs berguna u/ bangsa. 3-5 th kan gak lama

  • @izzatinnisa9223
    @izzatinnisa9223 2 года назад +2

    Setuju banget sama pendapat profesor, kekurangan lpdp menurut saya pada saat ini belum bisa memberikan arah lapangan pekerjaan yg mumpuni bagi para awardee, jadi ga jarang dari awardee yg menganggur dan bahkan tidak ingin pulang ke tanah air. Semoga lpdp sebagai pemberi beasiswa terbesar di indonesia bisa terus mengevaluasi diri menjadi lebih baik lagi.

  • @kakaanet4919
    @kakaanet4919 2 года назад +1

    Enak banget. Padahal banyak banget di desa desa anak anak yang putus sekolah karena biaya😂😂😂😂 sebenarnya siapa yang menciptakan ketidakAdilan di negeri ?

  • @yantosaputrayo2728
    @yantosaputrayo2728 2 года назад +4

    Sebenarnya "orang mampu" ( kaya) dalam mendidik generasinya bukan tak mau mengeluarkan biaya untuk itu, tetapi mereka juga mendidik generasinya untuk berjuang dalam dunia nyata bukan sekedar berorentasi berhemat.

  • @opunggo6706
    @opunggo6706 Год назад

    Saya rasa selain penilaian thdp prestasi dan kompetensi, LPDP juga harus menilai dari segi ekonomi seseorang. Seharusnya mereka2 yg berkeekonomi rendah/miskin yg lebih diberikan kesempatan untuk mendapatkan beasiswa LPDP, krna bagi mereka yg miskin, apabila golongan ekonomi lemah mendapat beasiswa, kompetensi dan keahlian bisa meningkat seiring waktu.

  • @artarjs2035
    @artarjs2035 2 года назад +8

    Bukan cuma isu beasiswa yg perlu dicermati, banyak institusi pendidikan abal-abal yg pendiriannya hanya untuk nguras APBN demi keuntungan pribadi atau sekelompok orang.

  • @agunkkeren5150
    @agunkkeren5150 2 года назад

    Sepertinya memang kemajuan Indonesia sangat perlu didukung pemerintah Indonesia terlepas dari segala kepentingan politik. Banyak anak bangsa yang ingin berkontribusi, tapi entah sulit atau di persulit atau bahkan di halangi karena berbagai "kepentingan" pihak elit, yang membuat anak bangsa berkontribusi di luar negri. Realistis saja, kalau kesempatan itu ada knp harus di tolak? alasan Nasionalisme, kembali lagi terbentur dengan realita!.

  • @semestaberdzikir99
    @semestaberdzikir99 2 года назад +3

    terimakasih pak atas pengalaman dan ilmunya .. . btul sekali pak kebanyakan yang mendapatkan nilai bagus itu menengah ke atas karena mreka sanggup bayar kelas2 mahal berbayar dan kursus pribadi jadi nilainya akan lebih bagus.. jadi kurang tepat jika sleksi hanya lewat nilai yang bagus... 🙏🏽

    • @fannykittymilkcoklat3188
      @fannykittymilkcoklat3188 2 года назад

      Benar, berat di bayar les & tes IELTSnya. Kalau biaya hidup d topang ortu sih gampang aja buat tes ya, klo yg kerja n usaha sendiri ya bakal sedikit peluangnya. Apalagi yg generasi sandwich mau S2 itu mikir berkali2 lipat buat ikut IELTS 😅😅

  • @dunianyadina
    @dunianyadina 2 года назад

    Jadi ingat wkt SMA punya teman yang masyaAllah pintarnyaaaaa tapi sayang dia berasal dari keluarga tidak berada. Setelah lulus tidak bisa kuliah krn faktor ekonomi, akhirnya dia kerja supaya bisa membantu keluargany. Aaah kalo aja org2 macam ini punya pilihan lain, ada kemudahan utk ttp bisa sekolah tinggi, dan akhirnya dpt pekerjaan lebih baik, kayanya ga hanya negara yg untung tp perekonomian keluarganya meningkat, lalu klo dia punya anak, pastinya anaknya2 diharapkan punya masa depan yang lebih cerah... :"(
    Dibalik itu semua rejeki masing2 org sudah tuhan atur. Semoga dia sehat2 dan bahagia.

  • @mayaagnesia
    @mayaagnesia 2 года назад +13

    Sebelum nonton isi konten ini prof,
    Aku sejak awal memang gak tertarik sama sekali dengan proses seleksi beasiswa yg ribet, berbelit2 yang sangat menggambarkan birokrasi negeri ini. Makanya lebih memilih beasiswa luar yg memang akan dan harus pulang ke negeri tercinta.

    • @syarifahmaqhfiraharsali504
      @syarifahmaqhfiraharsali504 2 года назад

      Kalau boleh saya jujur, ada banyak tahap atau pendonor beasiswa bagi yg berminat. Cuman sekali lagi, perhatikan kualitas dan tujuan yg anda punya. Jgn salah, panitia juga bisa menilai tujuan anda dlm mencari beasiswa itu untuk apa? Persiapkan diri dan jgn mudah menyerah.

  • @orcacity6296
    @orcacity6296 2 года назад +1

    Suka banget sama video dari Prof. Semangat dan sehat selalu!!

  • @yusufr4919
    @yusufr4919 2 года назад +24

    Cukup setuju dengan sebagian besar opini prof, apalagi terkait dengan menetap dinegara tujuan. Beberapa usulan mungkin bisa dipertimbangkan untuk perbaikan commitment dari para awardee, dengan sistem student loan misalnya sebesar 25-50% dari beasiswa yg diterima. Pengembalian tersebut, diharapkan dapat memiliki keterikatan tetap antara awardee dan negara. Dengan pengembalian student loan 25-50% dapat menjamin awardee kembali dan lebih mengabdi untuk negara.
    Izin sekedar saran dan masukan prof.

    • @gatogati2281
      @gatogati2281 2 года назад +2

      Ide cerdas kak.. Biar awardee merasa ada ikatan /tanggung jawab. Tidak free semuanya...

    • @rim_eliadasa5641
      @rim_eliadasa5641 2 года назад

      Bukankah memang sudah diatur begitu? Krn saya punya saudara, awardee sekolah di Jepang, Krn belum lulus doktoral tp udah balik ke Indonesia, dia pernah bilang harus ngembalikan sejumlah dana beasiswa yg dia terima.

  • @viciarifwicaksono5038
    @viciarifwicaksono5038 2 года назад +2

    harus di evaluasi lagi sih beasiswa LPDP ini, supaya tepat sasaran dan dengan aturan yang ketat sehingga mereka bisa kembali, dan pemerintah kita juda harus siap memberikan dana untuk penelitian, karena ada teman saya yang lulus Phd tapi ketika kembali mereka mengjukan dana untuk penelitian tapi di tolak sama pemerintah ya akhirnya kembali ke LN lagi. dan saya juga melihat kondisi yang tidak kondusif di Indonesia. kalau yang sdh pnya anak sekolah anak gratis sampai SMA dll.

  • @amirsyahamirsyah9399
    @amirsyahamirsyah9399 2 года назад +31

    Saran Prof. Alangkah baiknya jika lpdp lebih fokus pada beasiswa untuk tenaga pendidik dan tenaga kesehatan untuk memenuhi kebutuhan di daerah2 yg masih kurang.

    • @justLaura325
      @justLaura325 2 года назад +1

      Setuju sekali

    • @rizkymebelbojonegoro9975
      @rizkymebelbojonegoro9975 2 года назад +1

      Setuju bngets

    • @andiakbartanjung8043
      @andiakbartanjung8043 2 года назад +6

      Pak Amirsyah, ku asumsikan bapak komen bgini krn mmg belum buka website LPDP jdi sya bantu jawab.
      LPDP itu punya jalur Khusus untuk Guru yg bekerjasama dgan Dirjen GTK Kemendikbud. Ada beasiswa S2 sampai short course ke USA, Eropa, dsb. syarat bahasanya pun lebih mudah dripada daftar LPDP jalur reguler.
      buat tenaga kesehatan, aduhh nggak kehitung kenalan saya awardee LPDP dri kalangan perawat dan dokter. Dan mereka keren bangett 🥹

    • @danielaquinop_
      @danielaquinop_ 2 года назад

      @@andiakbartanjung8043 Mantab bangg....

    • @justLaura325
      @justLaura325 2 года назад

      @@andiakbartanjung8043 thanks in advance infonya ya

  • @thisisgia800
    @thisisgia800 Год назад

    Kalau mau hasil nyata secara cepat. Pak bangun jugalah industri yang menampung mereka di sini. Misalnya dibuatlah suatu badan riset khusus buat mereka, atau badan khusus inovasi buat mereka. Tapi biasanya yang begini2 sektor dan bidang ilmunya terbatas dulu. Jadi bidang ilmu yang gak terlibat nanti ditahan dulu atau stop. Pun walaupun ada potensi badan tersebut bisa menerima multi bidang

  • @windusiadari6463
    @windusiadari6463 2 года назад +27

    Saya kira masih perlu prof. karena banyak sekali teman-teman saya yang dari keluarga tidak berkemampuan untuk melanjutkan studi S2.Merekapun lulus LPDP dan sangat pintar-pintar, sangat disayangakan apabila di stop.

    • @Uluwalker
      @Uluwalker 2 года назад

      Pintar dan kaya, tapi ga punya moral dan komitmen untuk indo buat apa?

  • @Bendiutama
    @Bendiutama 2 года назад

    Berdasarkan pengalaman dibidang Standardisasi & Sertifikasi Produk-Produk Unggul Kelas Global maka saran saya program seperti LPDP ini seyogyanya diarahkan ke Riset khusus Pengembangan Barang Modal (SDM) Industri Strategis seperti Pertambangan, Pertanian dan Perikanan. Riset tersebut sangat diperlukan mengingat selama ini Industri Besar kita selalu mengandalkan Lab Singapore atau Konsultan Asing sebagai CORE VALUE-nya Riset.
    Thailand & Vietnam sudah melakukan hal tersebut melalui KOLABORASI dengan DIASPORA mereka yang punya LAHAN di negara-negara yang memiliki "HIGH STANDARD", seperti USA & Eropa.

  • @bernadet4168
    @bernadet4168 2 года назад +3

    Kalau boleh usul, LPDP harus ada monitoring dan evaluasi output yang bermanfaat bagi Indonesia bukan hanya sekadar seminar dan conference tapi juga penerapan ilmunya di Indonesia. Intinya menggunakan uang rakyat ya harusnya berkontribusi juga untuk rakyat.

    • @ArdhiDarmawan
      @ArdhiDarmawan Год назад

      Ditambah ada monitoring bagi penerima lulusan lpdp supaya gak ke LN pasca pulang ke Indonesia.

  • @smarttraining414
    @smarttraining414 2 года назад

    LPDP tentu saja masih sangat perlu krn program ini merupakan salah satu cara utk meningkatkan kualitas SDM, yg bertujuan utk mendukung Indonesia Maju.

  • @lianamustaip6484
    @lianamustaip6484 2 года назад +6

    Mungkin ini tentang assessment di awal, coba Prof bedah bagaimana proses seleksinya, bagaimana pertanyaan2 yg diberikan.
    Bisa juga jawaban2 yg diberikan terkait kembali ke Indonesia hanya diucapkan agar lulus seleksi
    Tantangan tim penyeleksi di sana. Mengukur kejujuran peserta
    Indikator yg digunakan apa
    Dan, kadang ada pemikiran begini "berkontribusi utk Indonesia tdk hanya kembali ke Indonesia" 😬
    Oiya, 115 dibandingkan dg 4000an, itu artinya ada 97% yg pulang membangun negeri
    Saya rasa sangat tdk adil jika menghapus 97% gara-gara 3% tsb
    Sangat setuju jika lulusan LN jug g langsung pulang, berkarir lalu nanti pulang membangun negeri
    Tentu nilai tinggi buat Indonesia karena orang tersebut sudah belajar dan mendapatkan pengalaman di LN di mana negaranya lebih maju.
    Lalu terkait penerima beasiswa yg memiliki latar belakang mampu, saya rasa itu kembali ke pribadi masing-masing. Kita semua punya hak yg sama mendaftar dan mendapatkan beasiswa
    Namun, jika kita mampu, biarlah kursi tsb utk yg lain, sehingga makin banyak orang Indonesia yg berpendidikan, makin banyak orang Indonesia yg bisa belajar di LN 🙂

  • @liejoseph2800
    @liejoseph2800 2 года назад +1

    Lpdp sangat bagus ! Harus terus berlanjut ! Hanya sebaiknya tetap berdasarkan kapabilitas bukan golongan , ras dan agama !

  • @ntacohort2139
    @ntacohort2139 2 года назад +3

    Perlu dilakukan evaluasi tentunya, memang ada risiko seperti ini yang dihadapi LPDP, sehingga baiknya ada agreement dan komitmen yang jelas jika suatu waktu penerima beasiswa telah lulus. Selanjutnya LPDP sebaiknya juga menjangkau pendidikan dasar, pertama dan menengah di dalam negeri khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu, tidak hanya pendidikan tinggi

  • @kangbro8651
    @kangbro8651 2 года назад +1

    Setuju harusnya lebih selektif checking background financial awardee serta panitia lebih banyak memberikan kesempatan untuk potential candidate dengan kemampuan financial yg kurang mumpuni.

  • @grifpetertable9830
    @grifpetertable9830 2 года назад +6

    Terkait poin: diaspora kerja keras yang posisinya bisa diisi yang tidak perlu memerlukan pendidikan tinggi. IMO, itu mungkin salah satu usaha keras dan mimpi mereka untuk bisa mencari peruntungan dan merubah nasib di LN. What do you expect, lulusan dokter disini pun pendidikannya bisa tidak di anggap di beberapa negara di luar sana, contoh OZ dan NZ. (Konteks bukan orang² yang LPDP ya), jadi mungkin mereka yang sudah kuliah tinggi² munfkin memang ya mau pindah aja ke LN dan menetap jadi PR disana, mengingat secara sektor kesehatan dan pendidikan lebih baik disana dibanding di Indo sendiri. Selain 2 itu, faktor kesejahteraan hidup dan gaji juga sangat dihargai di negara² maju di luar sana. Bahkan lebih mudah untuk cicil rumah dibanding di +62 ini. Toh dengan kemampuan yang sama even bisa bekerja dengan status sosial tinggi di Indo tapi gajinya lebih kecil, jika dibandingkan dengan gaji di LN akan lebih besar dan kesejahteraannya tinggi kenapa tidak?. Bahkan lembur dan profesi sangat dihargai. Jadi menurutku tergantung dari sudut pandang dan pintu perspektif aja si. Kecuali ya jika memang ybs mau ambil pendidikan lagi setelah kerja disana, itu tentu lebih baik, agar bisa kerja di sektor yang lebih tinggi dan cuan lagi.

    • @agunglaksono2763
      @agunglaksono2763 2 года назад +4

      Kalo begitu pemikirannnya mereka, dari awal ga usah minta dibiayai negara kuliah pak, sama negara kok hitung-hitungan. Kita yang mandiri ga pernah dapat beasiswa aja kalo soal negara kita coba berkontribusi lewat opini di Kompasiana 😁

    • @grifpetertable9830
      @grifpetertable9830 2 года назад

      @@agunglaksono2763 pak itu ku di awal udh disclaimer konteksnya bukan LPDP. Iya kalau LPDP, terkutuk si orang² itu.

    • @khoirunnisa2801
      @khoirunnisa2801 2 года назад

      @@grifpetertable9830 iya saya juga sebenernya ok ok aja kalau memang menetap di luar negeri asal kamu sendiri mampu. Ya istilahnya monggo ya. Memang soal gaji, kesejahteraan, dan diakui karena pendidikan memang lebih baik negara maju.
      Tapi sayangnya banyak sekali oknum memanfaatkan beasiswa ini. Padahal banyak sekali beasiswa-beasiswa dari lembaga lain, atau dari universitas langsung malah yang ngasih. Tinggal pinter-pinternya kita nyari informasi. Sayang banyak sekali yang lebih membutuhkan jadi enggak dapet.

    • @jenosreffps4957
      @jenosreffps4957 2 года назад

      @@agunglaksono2763 om, gk nyambung om.

  • @uniuniunidc
    @uniuniunidc Год назад

    hey mr rhenald, i learn a lot from your youtube. you are a wisdom guy

  • @LeoL123
    @LeoL123 2 года назад +3

    Harusnya prioritas LPDP paling atas itu adalah MIPA atau sains terapan. Jika dilihat dari data lulusan S1 dan S2 sosial lebih banyak dari pada sains bahkan teknik.

    • @MyPoincare
      @MyPoincare 2 года назад +1

      Betul saya 2 tahun berturut2 ga lolos interview LPDP, padahal ud keterima universitas. Saya waktu itu lanjut S2 Nanotechnology yg banyak lolos jurusan public policy. Balik2 ngelamar kerja d Bank, klo cuma buat jadi pegawai Bank lulusan hukum jg cukup

    • @LeoL123
      @LeoL123 2 года назад +1

      @@MyPoincare miris memang tahun 2018 saya tergabung di grup yang isinya juara PKM seNasional. Hampir semua daftar LPDP tapi sekitar 80% yang lolos malah dari jurusan sosial dan trend itu masih sama sampai tahun ini.

    • @MyPoincare
      @MyPoincare 2 года назад

      @@LeoL123 saya sampai sekarang ga tau alasan saya ga lolos interview apa, padahal ud dapat surat keterima univ. Apakah karena komunikasi anak2 IPS lebih baik dari anak IPA saat interview, atau memang jurusan yg saya pilih bukan prioritas, atau negara yg saya pilih jg bukan prioritas. Tidak ada penejlasan mengenai hal itu untuk bahan evaluasi saya sebagai orang yg gagal 2 tahun berturut2.

  • @tikanalp8993
    @tikanalp8993 2 года назад

    Saya dan adik saya sgt ingin melanjutkan ke jenjang pascasarjana tp km tidak pintar untuk mendapatkan beasiswa namun tdk mempunyai uang utk biaya sendiri , smga jika km tdk mendapatkan beasiswa bantu doakan agar kami bisa lanjutkan pendidikan dgn cara lain . Krn biaya pasca terlalu mahal bagi kami yg sdh lama cari pendidikan gratis dari anak seorang single parents agar km bisa membuktikan klo dri seorg yg kek gitu bisa menyekolahkan ank anakny , amin

  • @aldiliawyastipratama7411
    @aldiliawyastipratama7411 2 года назад +10

    Setuju dengan yg Prof Rhenald katakan. saya rasa LPDP juga terus berbenah.
    suami saya dulu daftar LPDP ditolak, malah diterima beasiswa Chevening dr UK. 2 tahun kemudian saya mendaftar LPDP dan diterima. dari evaluasi kami terhadap seleksi LPDP, memang banyak hal yg berubah dr jaman suami saya dan saya. Saya merasa interview pada era saya sudah sangat profesional dan teknis. tidak mengarah ke urusan SARA dan pribadi. saya yakin LPDP akan terus mencari formulasi yg tepat dan cocok diaplikasikan untuk anak2 Indonesia.
    terkait kepulangan pasca studi, kami berdua yg notabennya anak daerah, yg dr kecil sekolahnya juga di negeri dan ga pernah keluar negeri, merasa memang lebih nyaman di Indonesia 😂. betul kata Prof Rhenald, ini aja pengen cepet2 pulang karena ga cocok dengan makanan, budaya, konstruksi sosial, juga cuaca hehe. Tapi bukan berarti semua awardee harus pulang, kita tetep butuh diaspora yg menjadi "representative" diluar untuk membangun Indonesia dr luar.

    • @aldiliawyastipratama7411
      @aldiliawyastipratama7411 2 года назад

      @Brew Bronski masih banyak itu berapa? Angkanya berapa? Mari biasakan diskusi sesuai data. Jika memang masih diperlakukan rasis bisa lapor ke "whistler blower", platform dr lpdp yg utk temen2 yg tau ada "pelanggaran" dalam sistem lpdp, serta dijaga kerahasiaan si pelapor. Silahkan diinfokan ke teman2 di kaskus. Setau saya lpdp jg sdh launching platform ini secara public di sosial medianya.

    • @mutiaraimanharian
      @mutiaraimanharian 2 года назад

      tapi menurut saya jika ada aggrement hitam diatas putihnya memang harusnya pulang dulu kan harusnya dipatuhi yaa 🙏 kecuali tidak ada agreementnya atau misal ditengah2 agreementnya ada perubahan baru bijak u/ ttp tinggal sabagai diaspora.

  • @dwinovnovember468
    @dwinovnovember468 2 года назад +1

    Didalam negri sendiri masih banyak sekolah yang tidak layak bahkan sistem kurikulum sendiri pun sampai saat ini masih banyak sekali kekurangan.. Alangkah baiknya dananya 50% di alokasikan kembali untuk kekurangan kekurangan didalam negri sendiri.. mungkin salah satunya untuk meriset dan membentuk sistem pengawasan di bidang pendidikan jangan seperti kasus kemarin mencetak buku PPKN tetapi isinya banyak yang tidak berbobot. Bayangkan berapa dana yg sudah terbuang sia2, untuk hal itu?

  • @marserik9648
    @marserik9648 2 года назад +5

    dulu saran kenalan yang lagi doktor di LN berpendapat lebih baik dana LPDP digunakan untuk mendatangkan/mengontrak dosen2 top dari luar untuk mengajar di PTN/PTS di Indonesia, keuntungannya lbh banyak ketimbang mengirim mhs ke LN, bahkan dengan adanya dosen2 tersebut bisa mendatangkan mahasiswa asing untuk kuliah di Indonesia.

    • @abdul.malik.setiawan
      @abdul.malik.setiawan 2 года назад

      Ndak segampang itu bro. Masalahnya dosen di LN juga punya keluarga punya kehidupan sosial dan punya karier di negaranya.
      Tentu iming-iming dananya harus berkali-kali lipat dari yg diterima di negaranya. Ntar ujung-ujungnya netizen pasti nyinyir juga.
      Selain itu misal sudah mendatangkan dosen luar, untuk jurusan sains dan kedokteran, alat-alat lab yg dimiliki di Indonesia belum memadai. Bahkan jika biaya yang digunakan untuk beasiswa dan biaya hidup mahasiswa di luar negeri dibuat membeli alat tsb belum tentu mencukupi.

    • @marserik9648
      @marserik9648 2 года назад

      @@abdul.malik.setiawan nah itu bang, mungkin dengan memberikan fasilitas dan dana yg bisa membuat mereka mau mengajar di Indonesia.. sy liat kampus di Singapore ada juga dosen asingnya, bahkan di Inggris ada dosen dari Jepang..mungkin setidaknya bisa jadi solusi lain, tidak hanya dengan mengirimkan mahasiswa tapi juga dengan memperkerjakan dosen asing berkualitas, sehingga lbh banyak mahasiswa Indonesia yang mendapatkan kesempatan belajar dengan dosen berkualitas, sekaligus menjadi daya tarik bagi mahasiswa asing kuliah di Indonesia, dan tentunya akan meningkatkan reputasi kampus di Indonesia... Terima kasih bang @Abdul Malik Setiawan..

    • @abdul.malik.setiawan
      @abdul.malik.setiawan 2 года назад

      @@marserik9648 memang benar itu jalan yg lebih baik. Tapi bukan berarti lebih murah dan yg pasti tidak mudah. Usaha ke sana sudah dilakukan kok oleh Dikti. Tapi ya memang anggarannya kecil.
      Apalagi kesulitan mengatur keuangan negara. Karena semakin kesini PTN di dorong mengelola keuangan sendiri dan subsidi negara makin berkurang.
      Alhasil untuk mengontrak dosen LN PTN akan kesulitan membiayai. Semntara klo yg mengontrak kementrian keuangan atau DIKTI, integrasinya ke PT kurang sempurna.
      Selama ini sudah ada program sebatas visiting professor tapi masih trial and error.

  • @mysunshine5096
    @mysunshine5096 2 года назад

    fokus, berjuang... kehidupan tidak hanya berlangsung hari ini!
    "one day, the future is yours".

  • @winterowl5492
    @winterowl5492 2 года назад +4

    Ga nyangka dpt beasiswa tp pilih kerja di pabrik dan driver di LN :(

  • @desinoz
    @desinoz 2 года назад +2

    Banyak yang gak balik ke Indonesia ... Temen saya dpt beasiswa S2 pemerintah Indonesia jurusan Community Development, gak balik ke Indonesia, malah kerja di packing ayam potong Australia ...