dilahirkan... dibesarkan... bersekolah... pintar... berkarya di negri orang ya mau gimana lagi jalanin aja... Semoga ada orang orang seperti ibu sri mulyani jadi direktur bank dunia kembali ke ibu pertiwi demi indonesia... dan mungkin masih banyak lagi yg gk terexpos... buat kalian yg udh cinta ama kerjaan kalian diluar sana ya jalanin aja sih itu hak masing2 orang untuk menentukan hidup kalian... Toh dgn disiplin ilmu yg kalian punya kalian akan pintar menjawab alasan keengganan kalian untuk balik ke indonesia... berdoa aja semoga ada generasi baru yg lahir dan tak terduga dia adalah orang pintar yg akan menjadikan indonesia menjadi negara mercusuar dunia... amiiiiinn
Banggalah menjadi Indonesia. Baik buruknya kurang lebihnya....Indonesia selalu di hati. ...semoga ada generasi diaspora muda yang lebih peduli kepada Indonesia, disaat senang ataupun susah. Dan sedikit yang bermental mau membangun indonesia ke arah yang lwbih baik seperti ibu menteri kita ibu Sri Mulyani.
Pak Pieter, ga semua yang study di luar harus dipaksa balik ke Indonesia. Beberapa hal ini harus dipertimbangkan : 1. Ada atau tidaknya kebutuhan akan ilmu terkait dengan rencana pembangunan Indonesia. 2. Ketersediaan Infrastruktur dan Environment yang mendukung. Penelitian untuk bidang tertentu membutuhkan peralatan yang lumayan mahal dan ga murah loh. Hasil penelitian biasa menggunakan bahasa ilmiah yang ga mudah dan hanya peneliti di bidang tersebut saja yang mengerti. Ibarat Chef yang jago buat dessert. Hanya pecinta dessert saja yang bisa menilai apakah dessert-nya pantas untuk diberi nilai tinggi atau bukan. Klo Chef ahli buat dessert pulang ke Indonesia, trus siapa yang bisa test klo kualitasnya bagus atau tidak? Tidak ada peer review dari sesama chef ahli dessert di Indo. Trus siapa yang bisa jamin kualitasnya disini ? Ini kita bicara tentang dessert sebagai kiasan loh. Klo Penelitinya ahli di bidang tenaga nuklir, bisa review hasil kerjanya ? Trus klo ada Professor Ahli berkebangsaan asing di luar yang memang sudah jago di bidang ini, apa tetep WNI kita harus balik ke Indo walaupun buat review cuma ketok pintu sebelah aja klo dia tinggal di luar. 3. Gaji peneliti yang memadai. Kita tahu bahwa penelitian membutuhkan waktu dan usaha yang tidak mudah. Kadang sampai harus menghabiskan sabtu dan minggu di lab hanya untuk menunggu hasil. Hidup di tapal batas antara ada dan tiada-nya hasil yang berarti. Stress tingkat tinggi dengan penulisan scientific artikel dan ratusan kali rejection ketika paper direview oleh professor2x yg puluhan tahun mendalami bidang tersebut sebelum berhasil lolos publish ke jurnal ilmiah. Mereka yang jadi professor dan researcher ini rata2x sudah lulus S3 loh. Ga mungkin kan digaji ala kadarnya mengingat sudah ratusan jurnal dan paper yang sudah dibacanya demi mendalami ilmu terkait sampai akhirnya memberikan hasil penelitian yang bisa diproduksi massal. Mungkin gengsi dan harga diri kita sebagai bangsa bisa naik, jika ada peneliti yang berhasil memberikan hasil penelitian yang dapat dikonsumsi massal oleh masyarakat umum. Namun tanpa mempertimbangkan hal-hal di atas (Kebutuhan, Infrastruktur Penelitian, dan Upah), penelitian di tahap nasional hanya akan membuang-buang waktu dan biaya yang tidak sedikit. Ibaratnya klo kita masih belum bisa buat semiconductor chip sendiri, tidak usahlah dipaksakan peneliti semiconductor chip asal Indonesia ditarik ke negara sendiri untuk membuat semiconductor chip asal bangsa sendiri. Lebih bijaksana untuk import semiconductor chip tersebut dan lebih baik meningkatkan pelayanan produk purna jual karena jumlah penduduk kita yang sangat banyak. Mungkin segitu aja pemikiran orang biasa seperti saya ini.
Ahli, enterpreuner dan pemerintah harus duduk bersama utk memutuskan tujuan-tujuan utama spy terjadi pandangan yg sama dan membenahi hal-hal yang di perlukan
sebenarnya terpakai tapi nggak cocok tawaran gaji disini makanya anda balik lagi ke LN kerja di indonesia asal mahir english, lulusan sarjana dijamin enteng cari kerja tapi masalah nego gaji sesuai kemampuan perusahaan
Ada baiknya pekerja2 di luar negeri mulai buka usaha dengan menarik pekerja2 dr asal Indonesia, atau komoditasnya dr indonesia. Ibaratnya sebagai "agen" untuk indonesia, mengambil porsi pasar di luar negeri, yaa kalo kita liat imigran dari india china di LN pasti berdagang, membentuk komunitas sehingga terkenal dengan adanya little india atau china town. Sosial dan kekerabatan Indonesia kuat/kental, seharusnya bisa seperti itu, memulai "gimmick" di negara orang. Menarik.
@@ntznbgzt kapan ya diaspora indonesia ke ln semkain banyak,biar bisa belajar banyak,awal mulanya jadi karyawan...pinter trus buat usaha sendiri di ln, karyawan nanti bawa sodaranya banyak
Kelihatan sekali kedua narasumber merasa kurang nyaman dengan bapak ini. Tolong dibenahi kembali bapak ini agar tidak memotong pembicaraan ketika orang lain sedang menjelaskan!!
Bermutu sekali Segmen dan Narasumbernya, namun maaf sekali agak sedikit kurang sreg dengan cara host yang sering memotong pembicaraan narasumber, tanpa merespon dulu isi dari perkataan yang disampaikan dari narasumber. Semoga kedepan lebih baik lagi 👍🏻
Gak usah pulang gak papa... Enak diluar ... Kan di luar negeri enak ada kerjaan yg sesuai sama bidang anda sekalian... Lagian kayaknya orang2 pinter Indonesia di luar negeri kebanyakan nggak ada niatan mbangun negaranya sendiri..... Kalo ada niatan mau sesulit apapun ya pulang bangun pabrik di Indonesia... Dari dulu alesanya pemerintah nggak mendukung ... Para ilmuan tidak di hargai.... Coba pemikirannya dirubah nggak usah nungguin pemerintah anda jalan sendiri aja .... Beberapa taun ngumpulin duit di luar kira kira cukup bangun lah usaha / pabrik di Indonesia...
Prof : "Impact saya lebih besar di London daripada di Indo, saya akan stay di sini jika impact saya di sini lebih besar daripa di luar" Kata lainnya: Elu nggak ngehargain gua cuk... Wkwkwk...
Seharusnya, bila memang ingin diaspora kembali ke tanah air, fasilitas/infrastruktur yang dibutuhkan ya harus di bangun dulu oleh pemerintah, beri anggaran yang cukup pula untuk riset, beri arah dan visi yang jelas apa yang mau di riset. Selain itu juga beri penghargaan yang baik untuk mereka. Jangan cuma dituntut untuk pulang.
Selama hidup di indonesia untuk pro dan kontra dalam politik maka para org2 cerdas indonesia yg diluar tidak akan kembali dan kembali ke indonesia tidak pernah dihargai
Ya Indo juga maunya kan org sukses, ya kita sukseskan diri dulu lah di tanah orang baru dilirik. Coba gue keluar terus S2 baru lulus lgsg balik mau jadi apa di Indo?
Bukannya ga membela tanah air, tapi pemerintah harus ngasih lingkungan yg cocok bagi mereka mulai dri undang2 sampai infrastruktur. Masyarakat juga jng dikit2 teriak asing aseng. Elon Musk itu asalnya dari afrika selatan, tapi skrng sudah menjadi "maskot" amerika.
Bener bgt gimana Indonesia pengen jadi negara Adi Daya tapi gampang bgt Nge judge dan gampang bgt buat buat jadi negara Indonesia jadi citra negara jelek dan blablablabla banyak sekali permasalahan di Indonesia parah bgt sihhh,... Pengen jadi negara Adi Daya tapi ga ngerti jadi negara Adi Daya itu sendiri seperti apa 🤣🤣🤣😂 *Lucu orang Indonesia 🤣🤣🤣🤣🤣😂
Betul. Perbedaan kita sama Malaysia dan Singapura, kita ini kurang terbuka dengan pasar internasional. Lebih kental culture, swasembada pangan dari pada industrialisasi. Industrialisasi -> perlu SDM bagus Pertanian -> sdm mutu rendah
@@Erispedia Saya kira jangan terlalu berkutat ke sektor primer karena nilai tambahnya sedikit gan. Contoh pertanian, pertambangan. Lebih baik industri pengolahan dulu berkembang. Semua negara maju pasti pernah mengalami fase ini.
Cara pemotongan bicara ke narasumbernya kenapa kurang enak banget didengernya ya. Tolong diperbaiki untuk menghargai narsum dan kenyamanan telinga pendengar Terima kasih 🙏🙏🙏
Sya setuju soal ini. Acara ini sya kira mengedukasi kita rakyat indo.tpi klu pnjlasan dari narasumbernya d ptong" Sprti ujian skripsi kyk gtu.kta yg nnton jadi trganggu
Saya studi di Indonesia lalu kerja di luar. Kl balik Indonesia gaji jauh dibawah ekspat. Di luar, gaji saya diatas rekan2 saya (ekspat/non sama aja). Standar hidup lebih tinggi, masyarakat yg lebih open minded dan less judgemental. Piece of mind karena tidak ada korupsi, keamanan, stabilitas politik, banyak lagi. Kangen keluarga dan makanan Indonesia.
Kalau kata gua sih gak hanya pemerintah tapi masyarakat nya pun kurang berpartisipasi dalam hal tsb, dan yang gua lihat dalam politik Indonesia ini gak jelas dan hanya mementingkan kepentingan pribadi sendiri kek contoh pembuatan mobil, di jaman Soekarno-Hatta tuh Indonesia udah mampu membuat mobil dengan kerja sama dengan negara lain maupun itu buatan dalam negeri tapi perusahaan tsb Bangkrut karena siapa Masyarakat & pemerintah kurang mendukung dalam hal tsb padahal guyonan cintailah produk dalam negeri sudah ada dari jaman Soekarno-hatta tapi masyarakat dan pemerintah kurang mendukung dan kurang respect dalam hal tsb, intinya jangan saling menyalahkan tapi coba kita nilai diri kita sendiri terlebih dahulu sebelum kita menilai seseorang dalam sekejap lihat sesaat🙂👍🏻
Emang kalo mereka pulang, lu mau kasih kerja apaan? Kenapa nggak lu aja jadi pinter, trus rekrut seluruh warga negara Indonesia jadi karyawan di perusahaan lu, kasih mereka gaji yang banyak, jamin kehidupannya, jamin kebebasannya. Nggak perlu pake Diaspora.
Realistis aja lah. Orang berjuang untuk kehidupan yang "layak". Ngga secara finansial aja tapi juga mentalitas dan kejiwaan dan tumbuh kembang anak2nya. Nasionalisme model sekarang ngga harus berjuang di dalam negeri, hari gini harus ngejajah negara orang, macem jepang ngejajah Indonesia dengan produk2nya, china dengan produk yg murah meriah, saatnya Indonesia melalui "agen2" diaspora sebagai "intel" untuk membuka pasar Indonesia di negara luar, ekspor hasil tani, ekspor kerajinan, ekspor produk bumbu jadi, ekspor baju dan brand2 Indonesia. Sudah dimulai sejak lama, tapi belum masif, belum ada "aha" moment nya.
sudah mengkritik dan membully riset dan sdm Indonesia? gantian yaa dikritik karena ada kok oknum diaspora yang : 1. jadi periset atau associate professor atau ilmuwan di LN negeri tapi data, publikasinya tentang Indonesia, seakan2 mewakili bangsa ini di univ atau lembaga tersebut. 2. ada juga yang direkrut jadi periset, ilmuwan di LN untuk memudahkan mengambil data dan sampel di Indonesia, karena kalau periset asing yang masuk ke Indonesia dan melakukan riset akan dikenai birokrasi yang sangat rumit termasuk semua datanya harus di share dengan Indonesia, nah ini terkadang mereka (asing) ga mau ada dari mereka yang menggunakan visa pariwisata masuk ke daerah2 terpencil kita melakukan riset, atau merekrut orang Indo yang istilahnya pulang kampung tapi melakukan riset diam2 di Indonesia kemudian datanya dikirimkan ke LN terutama data informasi yang terkait dengan SDA, Energi, pertahanan, kalau dia orang Indo berbahasa indo tanya2 atau belusukan ke Indo siapa yang curiga?, saya bahkan pernah ketemu seorang doktor orang LN yang disertasinya tentang Indonesia yang bahkan tidak pernah melakukan riset di Indonesia, dia mengaku data dan metodenya dibimbing oleh temannya yang jadi periset atau associate prof disana. 3. ada juga yang seperti makelar kerjasama, kerjaannya mengajak kolega dan temannya di Indonesia untuk mengambil duit2 kerjasama dengan asing yang terkadang itu berupa pinjaman dll, orang di DN dibayarnya dengan rupiah dia (oknum diasporanya dibayar dengan dollar atau euro) ini biasanya mantan2 periset atau ASN Indonesia yang tahu kapasitas di Indonesia 4. ada juga yang yang kejam membunuh karier temannya sendiri disana (di lembaga riset ataupun Universitas) karena merasa takut disingkirkan atau tergantikan dengan yang lebih pintar, lebih cerdas dll. 5. Namun ada juga kok diaspora yang punya NASIONALISME yang tinggi, mereka mendidik putra putri Indonesia dan mereka bilang pulanglah ke Indonesia karena banyak yang bisa dikembangkan dan banyak sumberdaya yang belum tersentuh dan mereka (diaspora) mensupport bahkan terkadang secara pribadi, mereka bahkan bilang data atau metode ini jangan kamu kasih ke asing, bahkan bolak balik ke Indonesia mengajar dan merubah sistem pendidikan Indonesia dilingkungan lokal, tanpa teriak2 minta fasilitas, perlakuan ataupun gaji yang besar karena kita tahu semua target bangsa ini belum sampai ke sana, masih banyak pemuda putus sekolah yang harus bekerja, masyarakat desa yang harus dibimbing dan melek informasi dan teknologi, suatu saat nanti bangsa ini akan sampai ke tahap bahwa riset, ilmuwan adalah hal yang penting, kalau dibandingkan dengan LN mereka sudah melampaui itu lama, peradapannya pun sdh lama terbentuk, dan tidak mudah utk mencapai tahapan tersebut. kita Indonesia pasti sampai ke fase itu, dan para diaspora akan kami terima kembali ke Indonesia dengan tangan terbuka dan hangat.
Cobalah mulai dari orang indo yang pensiun di luar negri mengembangkan sesuatu sesuai kehebatannya di indonesia. Minimal ada ngembangun di indonesia ya semacam wiraswasta. Bagi yang sukses usaha diluar negri, bisa buka usaha baru di indonesia, minimal menciptakan lapangan kerja.
Negara harus memfasiltasi orang pintar dan mejamin kebutuhan hidupnya. Sumber daya alam banyak tetapi sumberdaya manusia ungulnya diluar negeri. Hidup bernegara ada yang salah, politisi yang hanya berkoar koar di fasilitasi korupsi lagi. Ini penyakitjya.
Realitas economy dan social kurang mendukung. Kalo udah mendukung para otak cerdas pasti balik dengan sendiri nya. Kasihan mereka yang udah di PHP apa lagi di bacotin nasionalisme sempit.
Pemahaman nasionalisme itu yang kurang luas, dr sudut orang2 dan pemerintah sendiri pun begitu. Nasionalisme itu ngga harus berjuang di dalam negeri, nasionalisme itu bisa berjuang di luar negeri untuk indonesia, buka usaha/startup /company di LN. Ekspor impor di LN. Distributor produk2 indodi LN. Dan sebagainya lah. Nasionalisme itu luas, pekerja di luar negeri itu sebenarnya sebagai "agen" intelijen Indonesia, Indonesia bisa jajah negara2 lain dari komunitas2 pekerja dan imigran dinluar negeri.
Mengapa orang Indonesia menolak balik ke tanah air. Karena orang Indonesia berprestasi di luar negeri sangat dihargai. Gak kaya di Indonesia malah tidak dihargai.
Masih inget research mobil listrik pertama yang dilakukan pak dahlan iskan, saking menggebu2 nya dengan optimisme tingkat dewa, menarik ilmuwan Indonesia yang mempunyai banyak pattern di Jepang, eh malah di bawa ke DPR dan ujungnya di penjara, namanya research itu butuh dana besar, dan sekarang pemerintah Indonesia kecele kan, mobil listrik udah kalah setart
*PEJABAT BUTA HATI..GENGSI MENERIMA HSL PENEMUAN RAKYAT SENDIRI.. TDK MENDUKUNG PENEMUAN², PAK DACHLAN YG PUNYA BLUE PRINT DLL... MALAH DIPENJARA, MELANGGAR ATURAN KATANYA.. ANEH. KL MENEMUKAN SESUATU BLUE PRINTNYA JADI DIJUAL KENEGARA LAIN, ANEH²*
Gue jg klo ada kesempatan dan dana mau bgt ke luar negri..ntah jd apa..selama halal..cm yg pasti gue pengen ngembangin fitur wakaf asuransi di luar sana..Krn org luar lbh open minded soal insurance..dan gue sbg founder dr fitur wakaf asuransi (yg skrg banyak ditiru sm perusahaan asuransi) gue malah disingkirkan sm org gila jabatan..
ane pernah baca dimana tapi lupa...ada banyak engineer yg rasa ingin taunya gede banget...gaji bisa sama tapi kalo engineer itu dikasih akses yg lebih banyak dia bakal milih akses yg lebih...rasa ingin tau klo udah tau ya bisa tidur nyenyak...engineer disuruh ngetik admin doank digaji juga kecil...yo mending minggat lah...duit dapet,rasa kepo terpenuhi
Masyarakat Indonesia kebanyakan masih mabok patriotisme, padahal kita udah merdeka 70 tahun lebih. Masyarakat yg seperti ini yg digunakan oleh para pegiat politik demi kepentingan sendiri, membuat polarisasi, dll
tinggalkan ilmu agama yang membuat manusia indonesia menjadi mahluk kadrun dimana menjadi intoleran dan radikalis. beralihlah ke ilmu pengetahuan demi kejayaan nusantara. nenek moyang kita sudah mewariskan SDA yang luar biasa. menunggu putra putri indoinesia yang berilmu utk mengolah,. trimakasih pak jokowi sudah meletakan pondasi yang kuat utk masa mendatang
Selama persaingan tidak sehat tumbuh subur di indonesia, selama itulah tidak ada rasa nyaman bagi profesional mencari rejeki.....meteran listrik aku aja di cabut gara2 telat bayar sebulan, padahal dulu koar2 kalo tidak mampu bayar listrik pasca bayar maka meteran listrik akan diganti prabayar pake voucher listrik, ya Allah zalimm sekali mereka pada saya yg miskin ini ya Allah.
Ingat teknologi itu tidak bisa berdiri sendiri harus ada peran pemerintah dan luar negeri jika anda lihat motor roda 2 sepele maka anda belum tau prosesnya
Sebenarnya gampang saja alasan diaspora indonesia malas pulang ke indonesia kepandaian mereka lebih dihargai di luar negeri daripada di indonesia kita bisa lihat banyak orang pandai indonesia di indonesia malah teraniaya ada dokter pandai dipenjara padahal dia bisa menyembuhkan stroke tapi dipenjara alasannya di indonesia tekniknya belum pernah dipraktekkan sebelumnya di indonesia padahal di luar negeri sudah banyak yang mempraktekkan teknik untuk menyembuhkan stroke tanpa operasi dan cuci darah yang berkepanjangan
@Shoya Ishida bro... Aku kasih tau nih ya, tipikal orang Indonesia (termasuk aku) itu nggak bisa menerima "cacat"/"gagal" dalam produk buatan saudara sendiri, selalu minta "sempurna". Aku tanya nih, misal nih mas Elon luncurin roket di Indonesia, tapi pas landing gagal dan meledak, gimana reaksi masyarakat di sekitarnya? Apakah pemerintah akan membantu mas Elon atau membela warga sekitarnya? Beda cerita, gas melon yang meledak, apakah masyarakat menuntut pemerintah-pertamina? Sama2 menuntut "safety first" dalam penggunaannya...
Indonesia itu kebalikan dari negara luar di luar negeri dokter yang terbukti pintar didukung tetapi di indonesia ada dokter yang lebih pintar bukannya didukung justru malah dipenjarakan malah ada anggota komisi pemberantasan korupsi yang pemberani yang berani membongkar koruptor di indonesia saja malah disiram air keras itu membuktikan bahwa indonesia adalah negara dengan hukum dan undang - undang yang tidak sepenuhnya mendukung kepandaian dan kebijaksanaan masyarakatnya berbeda dengan luar negeri diaspora indonesia di luar negeri justru didukung dan didorong untuk terus maju dan berkembang inilah yang menyebabkan kenapa kebanyakan diaspora indonesia lebih senang dan bahagia di luar negeri dibandingkan ke indonesia
@@alihabibie6068 dan memang benar di indonesia itu hukum itu tidak ada bedanya dengan barang lelangan siapa yang memiliki uang yang banyak dia yang dapat barang lelangannya itulah kekurangan negara kita makanya setiap orang indonesia sekali pergi ke luar negeri mereka justru malah senang walaupun nyawa taruhannya tapi yang penting keahlian dan kepandaian mereka teruji dan dikagumi oleh orang luar
Yg Gk mau pulang ya diaspora yg tinggal di negeri2 maju/makmur, kalo diaspora yg kurang suxes atau hididup di Negri yg trtinggal otomatis milih balik ka RI
Cuma 500 orang, yang kembali juga banyak. Kalau tidak kembali ya tidak apa2. Makin banyak diaspora di luar negeri makin baik. Orang Indonesia yang tinggal di luar negeri masih terlalu sedikit. Kalau perlu kita malah harus mengekspor jutaan orang Indonesia ke Amerika dan Eropa. Masih sangat sedikit tuh yang disana. Tidak perlu khawatir brain drain. Tiap tahun sekolah2 favorit dan universitas favorit di Indonesia menghasilkan jutaan lulusan. Brain drain dari mana? Mustahil.
Yah Iya Lah... Coba Pikir saja secara Sederhana nya 😒 Mengambil Pendidikan di Dunia Internasional 😏 Pemerintah disana Memberi Keringanan Bagi para Pelajar dari Luar negeri diberi Uang Saku, Tempat Tinggal dan Lain 🤗 Sekarang setelah selesai Pendidikan Suruh Kembali 😠 WTF Enak Disana lah HIDUP Lebih DiJAMIN 😮
Siapa Yang Mau Tinggal dan TUA di Negara Yang Penuh Koruptor, Hukum Runcing KeBawah, Lapangan Pekerjaan SULIT Minta Ampun 😠😠 Lebih Baik Mati Di Negeri Orang Ketimbang SEKARAT di Negeri Sendiri 🤕🤕
Please give dwi kewarganegaraan agar ex / born ,Indonesian can stay don’t need tourist visa,can help open business even small will became big ,banyak untung nya dwi kewarganegaraan ,ex / born Indonesia pulang tidak merasa Di asingkan ,don’t need tourists visa
Nasionalisme itu biang konflik dan penghambat ilmu pengetahuan masyarakat kolot yg tidak mau terbuka atas pemikiran baru hanya akan menjadi kaum yg kalah dan pantas disebut bodoh!
Kalau ane sih solusinya secara teori simple. Kasih full beasiswa serta akomodasi ke ribuan calon mahasiswa cerdas ke luar negeri sampai kerja di luar negeri selama 10 tahun dengan perjanjian diatas kertas harus balik ke indonesia dan udah ada slot/pekerjaan yang jelas ke masing2 industri yang mau dimajukan. Contoh aja cina. Tapi hal ini 99% gak mungkin karena politik dan koruptor wkwkwkwk. Hukuman juga kecil disini beda sama cina yang hukuman mati. CMIIW
Gw jadi manusia juga pengen idup di luar, di Indonesia warganya suka nge judge, annoying af Masyarakat indo = buang sampah sembarangan, salah malah nyolot, susah taat aturan, koneksi aparat masih dapat privilage, mau fokus karir malah maksa nyuruh nikah 😂, dan faktor agama...
Sebenernya bukan masalah pemerintah, tapi secara umum tidak ada kerjaan yang sesuai (gaji, fasilitas) dan lingkungan kerja. Anehnya kalo expat, perusahaan berani bayar gaji dan fasilitas besar.
dilahirkan... dibesarkan... bersekolah...
pintar... berkarya di negri orang
ya mau gimana lagi jalanin aja...
Semoga ada orang orang seperti ibu sri mulyani jadi direktur bank dunia kembali ke ibu pertiwi demi indonesia... dan mungkin masih banyak lagi yg gk terexpos... buat kalian yg udh cinta ama kerjaan kalian diluar sana ya jalanin aja sih itu hak masing2 orang untuk menentukan hidup kalian...
Toh dgn disiplin ilmu yg kalian punya kalian akan pintar menjawab alasan keengganan kalian untuk balik ke indonesia... berdoa aja semoga ada generasi baru yg lahir dan tak terduga dia adalah orang pintar yg akan menjadikan indonesia menjadi negara mercusuar dunia... amiiiiinn
Banggalah menjadi Indonesia. Baik buruknya kurang lebihnya....Indonesia selalu di hati. ...semoga ada generasi diaspora muda yang lebih peduli kepada Indonesia, disaat senang ataupun susah. Dan sedikit yang bermental mau membangun indonesia ke arah yang lwbih baik seperti ibu menteri kita ibu Sri Mulyani.
Pak Pieter, ga semua yang study di luar harus dipaksa balik ke Indonesia. Beberapa hal ini harus dipertimbangkan :
1. Ada atau tidaknya kebutuhan akan ilmu terkait dengan rencana pembangunan Indonesia.
2. Ketersediaan Infrastruktur dan Environment yang mendukung.
Penelitian untuk bidang tertentu membutuhkan peralatan yang lumayan mahal dan ga murah loh. Hasil penelitian biasa menggunakan bahasa ilmiah yang ga mudah dan hanya peneliti di bidang tersebut saja yang mengerti. Ibarat Chef yang jago buat dessert. Hanya pecinta dessert saja yang bisa menilai apakah dessert-nya pantas untuk diberi nilai tinggi atau bukan. Klo Chef ahli buat dessert pulang ke Indonesia, trus siapa yang bisa test klo kualitasnya bagus atau tidak? Tidak ada peer review dari sesama chef ahli dessert di Indo. Trus siapa yang bisa jamin kualitasnya disini ? Ini kita bicara tentang dessert sebagai kiasan loh. Klo Penelitinya ahli di bidang tenaga nuklir, bisa review hasil kerjanya ? Trus klo ada Professor Ahli berkebangsaan asing di luar yang memang sudah jago di bidang ini, apa tetep WNI kita harus balik ke Indo walaupun buat review cuma ketok pintu sebelah aja klo dia tinggal di luar.
3. Gaji peneliti yang memadai.
Kita tahu bahwa penelitian membutuhkan waktu dan usaha yang tidak mudah. Kadang sampai harus menghabiskan sabtu dan minggu di lab hanya untuk menunggu hasil. Hidup di tapal batas antara ada dan tiada-nya hasil yang berarti. Stress tingkat tinggi dengan penulisan scientific artikel dan ratusan kali rejection ketika paper direview oleh professor2x yg puluhan tahun mendalami bidang tersebut sebelum berhasil lolos publish ke jurnal ilmiah. Mereka yang jadi professor dan researcher ini rata2x sudah lulus S3 loh. Ga mungkin kan digaji ala kadarnya mengingat sudah ratusan jurnal dan paper yang sudah dibacanya demi mendalami ilmu terkait sampai akhirnya memberikan hasil penelitian yang bisa diproduksi massal.
Mungkin gengsi dan harga diri kita sebagai bangsa bisa naik, jika ada peneliti yang berhasil memberikan hasil penelitian yang dapat dikonsumsi massal oleh masyarakat umum. Namun tanpa mempertimbangkan hal-hal di atas (Kebutuhan, Infrastruktur Penelitian, dan Upah), penelitian di tahap nasional hanya akan membuang-buang waktu dan biaya yang tidak sedikit.
Ibaratnya klo kita masih belum bisa buat semiconductor chip sendiri, tidak usahlah dipaksakan peneliti semiconductor chip asal Indonesia ditarik ke negara sendiri untuk membuat semiconductor chip asal bangsa sendiri. Lebih bijaksana untuk import semiconductor chip tersebut dan lebih baik meningkatkan pelayanan produk purna jual karena jumlah penduduk kita yang sangat banyak. Mungkin segitu aja pemikiran orang biasa seperti saya ini.
Harus balik denfan diseret kayak kriminal maksudlo
Harumkan nama baik Indonesia diluar sana...
G usah pulang...
Sulit untuk berkembang kecuali koruptor...
Sulit berkembang kecuali pemuka agama 😂
Kalau ente diaspora Yaman atau arab belajar salafi, balik ke Indonesia tenar dan kaya ente 😂
yang ada warga indo pindah status warga negara 😂 banyak contohnya di youtube 🤣
Dah pulang aja sono prof ke UK. Nanti mobil listrik digarap sama pabrikan esemka yg udh tersohor diindo 😂😂😂😂😂😂😂😂.
@@mohamadandre3491 hahahahah ngelawak 😂😂
Betul gak usah pulang, nanti diolok2 kadrun.
Narasumber lagi ngomong malah dipotong
Sangat profesional. Salute
Ahli, enterpreuner dan pemerintah harus duduk bersama utk memutuskan tujuan-tujuan utama spy terjadi pandangan yg sama dan membenahi hal-hal yang di perlukan
18 tahun kerja di LN, pulang ke Indonesia tidak terpakai, akhirnya kembali ke LN.
sebenarnya terpakai tapi nggak cocok tawaran gaji disini makanya anda balik lagi ke LN
kerja di indonesia asal mahir english, lulusan sarjana dijamin enteng cari kerja tapi masalah nego gaji sesuai kemampuan perusahaan
@@andrisetiawan1253 yg punya perusahaan orang luar juga
Ada baiknya pekerja2 di luar negeri mulai buka usaha dengan menarik pekerja2 dr asal Indonesia, atau komoditasnya dr indonesia.
Ibaratnya sebagai "agen" untuk indonesia, mengambil porsi pasar di luar negeri, yaa kalo kita liat imigran dari india china di LN pasti berdagang, membentuk komunitas sehingga terkenal dengan adanya little india atau china town. Sosial dan kekerabatan Indonesia kuat/kental, seharusnya bisa seperti itu, memulai "gimmick" di negara orang. Menarik.
@@ntznbgzt kapan ya diaspora indonesia ke ln semkain banyak,biar bisa belajar banyak,awal mulanya jadi karyawan...pinter trus buat usaha sendiri di ln, karyawan nanti bawa sodaranya banyak
*BENAR... SENIOR² MERASA GENGSI ADA YG MUDA BISA MENEMUKAN SESUATU INOFASI BARU*
Yg cuman jadi pembantu aja ga mau balik. Apalagi yg lebih makmur.
Sangat didukung para Diaspora untuk ikut membantu dalam pengembanan mobil listrik di Indonesia. Salam
Terimakasih om Peter atas Video yang mencerahkan.... Ditunggu video2 berikutnya....
widuh...ini baru nemu..sangat bermanfaat dan bikin optimis sebagai rakyat Indonesia, thks berat pak Peter...
cara berbicara nya orang pintar emang beda , sangat berwibawa 👍
Kelihatan sekali kedua narasumber merasa kurang nyaman dengan bapak ini. Tolong dibenahi kembali bapak ini agar tidak memotong pembicaraan ketika orang lain sedang menjelaskan!!
Gimana mau balik, omongan gw di sini aja dipotong mulu, gimana gw kerja disini. 🤣🤣🤣
Baterai listrik dibuat seperti ganti baterai seperti tabung gas di rumah .
Beli tabung dulu , setelah itu bayar isi nya saja . Ide brilian 👍
udah ad motor listrik sistemnya gtu, tukar btrai,yg dibayar isinya.
mari bersama sama ,bangun negeri ini,...
Eyang Habibi terbaiklah
Benar banget Prof. Di Indo yang sifatnya tidak linier selalu dipandang sebelah mata, tidak melihat kinerja.
karna anda tidak keluarga pejabat indonesia
Bermutu sekali Segmen dan Narasumbernya, namun maaf sekali agak sedikit kurang sreg dengan cara host yang sering memotong pembicaraan narasumber, tanpa merespon dulu isi dari perkataan yang disampaikan dari narasumber. Semoga kedepan lebih baik lagi 👍🏻
Setuju
Ya benar.
Gak usah pulang gak papa... Enak diluar ... Kan di luar negeri enak ada kerjaan yg sesuai sama bidang anda sekalian...
Lagian kayaknya orang2 pinter Indonesia di luar negeri kebanyakan nggak ada niatan mbangun negaranya sendiri..... Kalo ada niatan mau sesulit apapun ya pulang bangun pabrik di Indonesia... Dari dulu alesanya pemerintah nggak mendukung ... Para ilmuan tidak di hargai.... Coba pemikirannya dirubah nggak usah nungguin pemerintah anda jalan sendiri aja .... Beberapa taun ngumpulin duit di luar kira kira cukup bangun lah usaha / pabrik di Indonesia...
Bener bgt mereka dasarnya memang gk ada niat buat bangun negerinya
Blok, research/penelitian itu butuh dana gede boss
@@airlanggasalam8314 yg ngomong kecil siapa??
Prof : "Impact saya lebih besar di London daripada di Indo, saya akan stay di sini jika impact saya di sini lebih besar daripa di luar"
Kata lainnya: Elu nggak ngehargain gua cuk... Wkwkwk...
Seharusnya, bila memang ingin diaspora kembali ke tanah air, fasilitas/infrastruktur yang dibutuhkan ya harus di bangun dulu oleh pemerintah, beri anggaran yang cukup pula untuk riset, beri arah dan visi yang jelas apa yang mau di riset. Selain itu juga beri penghargaan yang baik untuk mereka. Jangan cuma dituntut untuk pulang.
Menarik banget cuma terganggu host memotong pembicaraan trs
duit saja tidaklah cukup kepintaran para Prof sebelum memasukkan kedada anda rasa bela negara..ayo bangun negri kita ini
Yng dibelain malah nelantarin yng kagak mau dong. Logikanya seperti itu saja.
Selama hidup di indonesia untuk pro dan kontra dalam politik maka para org2 cerdas indonesia yg diluar tidak akan kembali dan kembali ke indonesia tidak pernah dihargai
Ya Indo juga maunya kan org sukses, ya kita sukseskan diri dulu lah di tanah orang baru dilirik. Coba gue keluar terus S2 baru lulus lgsg balik mau jadi apa di Indo?
Bukannya ga membela tanah air, tapi pemerintah harus ngasih lingkungan yg cocok bagi mereka mulai dri undang2 sampai infrastruktur.
Masyarakat juga jng dikit2 teriak asing aseng. Elon Musk itu asalnya dari afrika selatan, tapi skrng sudah menjadi "maskot" amerika.
anda bnar bung..... hmpir ngga prnah ada ''iklim yg bgus'' & 1:48
Bener bgt gimana Indonesia pengen jadi negara Adi Daya tapi gampang bgt Nge judge dan gampang bgt buat buat jadi negara Indonesia jadi citra negara jelek dan blablablabla banyak sekali permasalahan di Indonesia parah bgt sihhh,... Pengen jadi negara Adi Daya tapi ga ngerti jadi negara Adi Daya itu sendiri seperti apa 🤣🤣🤣😂 *Lucu orang Indonesia 🤣🤣🤣🤣🤣😂
Betul. Perbedaan kita sama Malaysia dan Singapura, kita ini kurang terbuka dengan pasar internasional. Lebih kental culture, swasembada pangan dari pada industrialisasi.
Industrialisasi -> perlu SDM bagus
Pertanian -> sdm mutu rendah
@@ekananda9591 gmn kalo industrialisasi pertanian? 😆
@@Erispedia Saya kira jangan terlalu berkutat ke sektor primer karena nilai tambahnya sedikit gan. Contoh pertanian, pertambangan. Lebih baik industri pengolahan dulu berkembang. Semua negara maju pasti pernah mengalami fase ini.
Hayo kalian yg di luar negeri yg sudah mumpuni, bantu lah Indonesia negara tercinta mu ini
Sangat membanggakan orang orang Indonesia tidak kalah dengan negara lain cintailah negara kita bangun niscaya akan jadi negara yng makmur dan hebat.
elang mana mau suruh balik gabung sama bebek
bebek itu gak mau di ajak terbang
maunya cuma kwek kwek main di comberan
paham gak kamu ?
Yang useful jadi useless... Stay there ampe negeri impian bagi koruptor ini bangun dari rasa kantuk nya 😂
Cara pemotongan bicara ke narasumbernya kenapa kurang enak banget didengernya ya.
Tolong diperbaiki untuk menghargai narsum dan kenyamanan telinga pendengar
Terima kasih 🙏🙏🙏
Iya maen jegal aja keliatan kaget dari ekspresi narasumber nya
Sya setuju soal ini. Acara ini sya kira mengedukasi kita rakyat indo.tpi klu pnjlasan dari narasumbernya d ptong" Sprti ujian skripsi kyk gtu.kta yg nnton jadi trganggu
yang wawancara sering potong narasumber ini, narasumber belum selesai menyampaikan jawaban, sudah dipotong dengan pertanyaan lain
Saya studi di Indonesia lalu kerja di luar. Kl balik Indonesia gaji jauh dibawah ekspat. Di luar, gaji saya diatas rekan2 saya (ekspat/non sama aja). Standar hidup lebih tinggi, masyarakat yg lebih open minded dan less judgemental. Piece of mind karena tidak ada korupsi, keamanan, stabilitas politik, banyak lagi. Kangen keluarga dan makanan Indonesia.
mending di luar aja kalau di indo kebanyakan berpolitik ntar nasibnya kayak alm.Habibie dibuang karena masuk ke lingkaran politik.
@Shoya Ishida sama aja, kecuali lu viral misal lu cerdas jadi habibie ke 2 atau sejenis baru dihargai. Itupun paling sebentar doang.
Kalau kata gua sih gak hanya pemerintah tapi masyarakat nya pun kurang berpartisipasi dalam hal tsb, dan yang gua lihat dalam politik Indonesia ini gak jelas dan hanya mementingkan kepentingan pribadi sendiri kek contoh pembuatan mobil, di jaman Soekarno-Hatta tuh Indonesia udah mampu membuat mobil dengan kerja sama dengan negara lain maupun itu buatan dalam negeri tapi perusahaan tsb Bangkrut karena siapa Masyarakat & pemerintah kurang mendukung dalam hal tsb padahal guyonan cintailah produk dalam negeri sudah ada dari jaman Soekarno-hatta tapi masyarakat dan pemerintah kurang mendukung dan kurang respect dalam hal tsb, intinya jangan saling menyalahkan tapi coba kita nilai diri kita sendiri terlebih dahulu sebelum kita menilai seseorang dalam sekejap lihat sesaat🙂👍🏻
@@muhamadjordisahputra6381 masyarakat lebih senang subsidi konsumtif mas😂.
Pemerintah sekarang beda Jauh dengan Zaman Reformasi
@@tubagusrestumaulidbudiman5934 sama aja gan
Setuju banget Prof.Bagus
mudah2an indonesia lebih maju lagi....
Dalam kebaikan Aamiin
Ilmu membuat produk yg dibutuhkan utk membangun industri manufaktur.
Acara ini bagus banget
-KALO GAK DI BIAYAI NEGARA SIH GAK MASALAH.
-TAPI KALO DI BIAYAI NEGARA ITU HARUS DI KEJAR DAN DI HUKUM
Tergantung kontrak
Emang kalo mereka pulang, lu mau kasih kerja apaan?
Kenapa nggak lu aja jadi pinter, trus rekrut seluruh warga negara Indonesia jadi karyawan di perusahaan lu, kasih mereka gaji yang banyak, jamin kehidupannya, jamin kebebasannya. Nggak perlu pake Diaspora.
Tergantung Kontrak disitu
Menitikkan air mata....
Koq rasa nya sebal ya liat cara ngehost nya
@@Satrio_cuan ia, hahahha ,, pertanyaan host nya kyk nge judge sihh..
Host rasa narasumber
Sepakat. Justru dia yang mendominasi wkwkwkwk...
agreed :]
Benar, jadi jengkel sy. 😎 sy Mau dengar banyak dr 2 narasumber ini ...
Diaspora akademik mari bangun Indonesia 🇮🇩
Bangsa Indonesia membutuhkan sumbangsi nyata kalian wahai professor.. kembalilah .. mengabdi untuk negeri.. wujudkan indonesia makmur 2045.
Realistis aja lah. Orang berjuang untuk kehidupan yang "layak".
Ngga secara finansial aja tapi juga mentalitas dan kejiwaan dan tumbuh kembang anak2nya.
Nasionalisme model sekarang ngga harus berjuang di dalam negeri, hari gini harus ngejajah negara orang, macem jepang ngejajah Indonesia dengan produk2nya, china dengan produk yg murah meriah, saatnya Indonesia melalui "agen2" diaspora sebagai "intel" untuk membuka pasar Indonesia di negara luar, ekspor hasil tani, ekspor kerajinan, ekspor produk bumbu jadi, ekspor baju dan brand2 Indonesia.
Sudah dimulai sejak lama, tapi belum masif, belum ada "aha" moment nya.
Betul, non linear kadang g dicari padahal belum tentu g kompeten
sudah mengkritik dan membully riset dan sdm Indonesia? gantian yaa dikritik karena ada kok oknum diaspora yang :
1. jadi periset atau associate professor atau ilmuwan di LN negeri tapi data, publikasinya tentang Indonesia, seakan2 mewakili bangsa ini di univ atau lembaga tersebut.
2. ada juga yang direkrut jadi periset, ilmuwan di LN untuk memudahkan mengambil data dan sampel di Indonesia, karena kalau periset asing yang masuk ke Indonesia dan melakukan riset akan dikenai birokrasi yang sangat rumit termasuk semua datanya harus di share dengan Indonesia, nah ini terkadang mereka (asing) ga mau ada dari mereka yang menggunakan visa pariwisata masuk ke daerah2 terpencil kita melakukan riset, atau merekrut orang Indo yang istilahnya pulang kampung tapi melakukan riset diam2 di Indonesia kemudian datanya dikirimkan ke LN terutama data informasi yang terkait dengan SDA, Energi, pertahanan, kalau dia orang Indo berbahasa indo tanya2 atau belusukan ke Indo siapa yang curiga?, saya bahkan pernah ketemu seorang doktor orang LN yang disertasinya tentang Indonesia yang bahkan tidak pernah melakukan riset di Indonesia, dia mengaku data dan metodenya dibimbing oleh temannya yang jadi periset atau associate prof disana.
3. ada juga yang seperti makelar kerjasama, kerjaannya mengajak kolega dan temannya di Indonesia untuk mengambil duit2 kerjasama dengan asing yang terkadang itu berupa pinjaman dll, orang di DN dibayarnya dengan rupiah dia (oknum diasporanya dibayar dengan dollar atau euro) ini biasanya mantan2 periset atau ASN Indonesia yang tahu kapasitas di Indonesia
4. ada juga yang yang kejam membunuh karier temannya sendiri disana (di lembaga riset ataupun Universitas) karena merasa takut disingkirkan atau tergantikan dengan yang lebih pintar, lebih cerdas dll.
5. Namun ada juga kok diaspora yang punya NASIONALISME yang tinggi, mereka mendidik putra putri Indonesia dan mereka bilang pulanglah ke Indonesia karena banyak yang bisa dikembangkan dan banyak sumberdaya yang belum tersentuh dan mereka (diaspora) mensupport bahkan terkadang secara pribadi, mereka bahkan bilang data atau metode ini jangan kamu kasih ke asing, bahkan bolak balik ke Indonesia mengajar dan merubah sistem pendidikan Indonesia dilingkungan lokal, tanpa teriak2 minta fasilitas, perlakuan ataupun gaji yang besar karena kita tahu semua target bangsa ini belum sampai ke sana, masih banyak pemuda putus sekolah yang harus bekerja, masyarakat desa yang harus dibimbing dan melek informasi dan teknologi, suatu saat nanti bangsa ini akan sampai ke tahap bahwa riset, ilmuwan adalah hal yang penting, kalau dibandingkan dengan LN mereka sudah melampaui itu lama, peradapannya pun sdh lama terbentuk, dan tidak mudah utk mencapai tahapan tersebut. kita Indonesia pasti sampai ke fase itu, dan para diaspora akan kami terima kembali ke Indonesia dengan tangan terbuka dan hangat.
Cobalah mulai dari orang indo yang pensiun di luar negri mengembangkan sesuatu sesuai kehebatannya di indonesia. Minimal ada ngembangun di indonesia ya semacam wiraswasta.
Bagi yang sukses usaha diluar negri, bisa buka usaha baru di indonesia, minimal menciptakan lapangan kerja.
Negara harus memfasiltasi orang pintar dan mejamin kebutuhan hidupnya. Sumber daya alam banyak tetapi sumberdaya manusia ungulnya diluar negeri. Hidup bernegara ada yang salah, politisi yang hanya berkoar koar di fasilitasi korupsi lagi. Ini penyakitjya.
Orang luar banyk yg tk mau pulang ke negara asal, orang indo pun sama tak mau pulang k Indonesia...salah satu sebab nya adalah kenyamanan.
Realitas economy dan social kurang mendukung. Kalo udah mendukung para otak cerdas pasti balik dengan sendiri nya. Kasihan mereka yang udah di PHP apa lagi di bacotin nasionalisme sempit.
Pemahaman nasionalisme itu yang kurang luas, dr sudut orang2 dan pemerintah sendiri pun begitu.
Nasionalisme itu ngga harus berjuang di dalam negeri, nasionalisme itu bisa berjuang di luar negeri untuk indonesia, buka usaha/startup /company di LN. Ekspor impor di LN. Distributor produk2 indodi LN. Dan sebagainya lah.
Nasionalisme itu luas, pekerja di luar negeri itu sebenarnya sebagai "agen" intelijen Indonesia, Indonesia bisa jajah negara2 lain dari komunitas2 pekerja dan imigran dinluar negeri.
Mengapa orang Indonesia menolak balik ke tanah air. Karena orang Indonesia berprestasi di luar negeri sangat dihargai. Gak kaya di Indonesia malah tidak dihargai.
Masih inget research mobil listrik pertama yang dilakukan pak dahlan iskan, saking menggebu2 nya dengan optimisme tingkat dewa, menarik ilmuwan Indonesia yang mempunyai banyak pattern di Jepang, eh malah di bawa ke DPR dan ujungnya di penjara, namanya research itu butuh dana besar, dan sekarang pemerintah Indonesia kecele kan, mobil listrik udah kalah setart
*PEJABAT BUTA HATI..GENGSI MENERIMA HSL PENEMUAN RAKYAT SENDIRI.. TDK MENDUKUNG PENEMUAN², PAK DACHLAN YG PUNYA BLUE PRINT DLL... MALAH DIPENJARA, MELANGGAR ATURAN KATANYA.. ANEH. KL MENEMUKAN SESUATU BLUE PRINTNYA JADI DIJUAL KENEGARA LAIN, ANEH²*
*SANGAT INGAT.. KASIHAN SI BAPAK.. MENEMUKAN SESUATU YG HEBAT BERAKHIR DI PENJARA. MKNYA BLUE PRINT DIJUAL KENEGARA LAIN*
Pak Gontah, coba wawancara Ricky Elson (salah seoarang diaspora dari jepang) yg akhirnya jobless.. dan jadi korban intrik2 politik.
Nggak jobless, beliau buka lembaga LBN pusat riset renewable energy di Jawa Barat (berhubung temenku ada yang magang disitu)
*MENYEDIHKAN SEKALI,*
Good job prof....
saya cukup liat judulnya. gak usah dengerin dulu. jangan pulang saudraku, ditmpt kita ini koruptor merupakan gaya hidup mereka, ingatt yaaa gaya hidup
Interviewer bukan pendengar yang baik. Malah terkesan menggurui narasumber. Gak enak banget lihatnya.
Jangankan mobil listrik, kebanyakan orang Indo naik sepeda motor. Infrastruktur jalan buat mobil di Indonesia gak cukup memadai
Ini membuktikan rakyat nya tidak kompak dan tidak perduli. Membiarkan koruptor yg berkembang biak.
Gue jg klo ada kesempatan dan dana mau bgt ke luar negri..ntah jd apa..selama halal..cm yg pasti gue pengen ngembangin fitur wakaf asuransi di luar sana..Krn org luar lbh open minded soal insurance..dan gue sbg founder dr fitur wakaf asuransi (yg skrg banyak ditiru sm perusahaan asuransi) gue malah disingkirkan sm org gila jabatan..
Saya juga ingin pulang Indonesia, tapi lapangan kerja terlalu di persempit dengan batasan umur dll membuat kami sulit untuk pulang
Gaji juga sangat” berpengaruh
ane pernah baca dimana tapi lupa...ada banyak engineer yg rasa ingin taunya gede banget...gaji bisa sama tapi kalo engineer itu dikasih akses yg lebih banyak dia bakal milih akses yg lebih...rasa ingin tau klo udah tau ya bisa tidur nyenyak...engineer disuruh ngetik admin doank digaji juga kecil...yo mending minggat lah...duit dapet,rasa kepo terpenuhi
Masyarakat Indonesia kebanyakan masih mabok patriotisme, padahal kita udah merdeka 70 tahun lebih. Masyarakat yg seperti ini yg digunakan oleh para pegiat politik demi kepentingan sendiri, membuat polarisasi, dll
Sempat kepikiran di indonesia sendiri padahal riset cukup maju namun kenapa realitanya dari dulu sangat lambat ya 🤔
senior2 di universitas nggak mau lahan basah mereka diambil alih
tinggalkan ilmu agama yang membuat manusia indonesia menjadi mahluk kadrun dimana menjadi intoleran dan radikalis. beralihlah ke ilmu pengetahuan demi kejayaan nusantara. nenek moyang kita sudah mewariskan SDA yang luar biasa. menunggu putra putri indoinesia yang berilmu utk mengolah,. trimakasih pak jokowi sudah meletakan pondasi yang kuat utk masa mendatang
Selama persaingan tidak sehat tumbuh subur di indonesia, selama itulah tidak ada rasa nyaman bagi profesional mencari rejeki.....meteran listrik aku aja di cabut gara2 telat bayar sebulan, padahal dulu koar2 kalo tidak mampu bayar listrik pasca bayar maka meteran listrik akan diganti prabayar pake voucher listrik, ya Allah zalimm sekali mereka pada saya yg miskin ini ya Allah.
Ingat teknologi itu tidak bisa berdiri sendiri harus ada peran pemerintah dan luar negeri jika anda lihat motor roda 2 sepele maka anda belum tau prosesnya
Sebenarnya gampang saja alasan diaspora indonesia malas pulang ke indonesia kepandaian mereka lebih dihargai di luar negeri daripada di indonesia kita bisa lihat banyak orang pandai indonesia di indonesia malah teraniaya ada dokter pandai dipenjara padahal dia bisa menyembuhkan stroke tapi dipenjara alasannya di indonesia tekniknya belum pernah dipraktekkan sebelumnya di indonesia padahal di luar negeri sudah banyak yang mempraktekkan teknik untuk menyembuhkan stroke tanpa operasi dan cuci darah yang berkepanjangan
Balik ke bisnis brooo.... Yang kuat "pegang hukum" yang menang ... Hukum yang dimaksud rules, policy, bukan hukum sebagai sangsi
@Shoya Ishida bro... Aku kasih tau nih ya, tipikal orang Indonesia (termasuk aku) itu nggak bisa menerima "cacat"/"gagal" dalam produk buatan saudara sendiri, selalu minta "sempurna". Aku tanya nih, misal nih mas Elon luncurin roket di Indonesia, tapi pas landing gagal dan meledak, gimana reaksi masyarakat di sekitarnya? Apakah pemerintah akan membantu mas Elon atau membela warga sekitarnya? Beda cerita, gas melon yang meledak, apakah masyarakat menuntut pemerintah-pertamina? Sama2 menuntut "safety first" dalam penggunaannya...
Indonesia itu kebalikan dari negara luar di luar negeri dokter yang terbukti pintar didukung tetapi di indonesia ada dokter yang lebih pintar bukannya didukung justru malah dipenjarakan malah ada anggota komisi pemberantasan korupsi yang pemberani yang berani membongkar koruptor di indonesia saja malah disiram air keras itu membuktikan bahwa indonesia adalah negara dengan hukum dan undang - undang yang tidak sepenuhnya mendukung kepandaian dan kebijaksanaan masyarakatnya berbeda dengan luar negeri diaspora indonesia di luar negeri justru didukung dan didorong untuk terus maju dan berkembang inilah yang menyebabkan kenapa kebanyakan diaspora indonesia lebih senang dan bahagia di luar negeri dibandingkan ke indonesia
@@alihabibie6068 dan memang benar di indonesia itu hukum itu tidak ada bedanya dengan barang lelangan siapa yang memiliki uang yang banyak dia yang dapat barang lelangannya itulah kekurangan negara kita makanya setiap orang indonesia sekali pergi ke luar negeri mereka justru malah senang walaupun nyawa taruhannya tapi yang penting keahlian dan kepandaian mereka teruji dan dikagumi oleh orang luar
Nah PARAH² SEKALII
Yg Gk mau pulang ya diaspora yg tinggal di negeri2 maju/makmur, kalo diaspora yg kurang suxes atau hididup di Negri yg trtinggal otomatis milih balik ka RI
Cuma 500 orang, yang kembali juga banyak. Kalau tidak kembali ya tidak apa2. Makin banyak diaspora di luar negeri makin baik. Orang Indonesia yang tinggal di luar negeri masih terlalu sedikit. Kalau perlu kita malah harus mengekspor jutaan orang Indonesia ke Amerika dan Eropa. Masih sangat sedikit tuh yang disana. Tidak perlu khawatir brain drain. Tiap tahun sekolah2 favorit dan universitas favorit di Indonesia menghasilkan jutaan lulusan. Brain drain dari mana? Mustahil.
Yah Iya Lah... Coba Pikir saja secara Sederhana nya 😒 Mengambil Pendidikan di Dunia Internasional 😏 Pemerintah disana Memberi Keringanan Bagi para Pelajar dari Luar negeri diberi Uang Saku, Tempat Tinggal dan Lain 🤗 Sekarang setelah selesai Pendidikan Suruh Kembali 😠 WTF Enak Disana lah HIDUP Lebih DiJAMIN 😮
Siapa Yang Mau Tinggal dan TUA di Negara Yang Penuh Koruptor, Hukum Runcing KeBawah, Lapangan Pekerjaan SULIT Minta Ampun 😠😠
Lebih Baik Mati Di Negeri Orang Ketimbang SEKARAT di Negeri Sendiri 🤕🤕
Tinggal Di Negara Internasional Menjadi IMPIAN Yang Harus Di Gapai... Dan Hidup disana menjadi Alasan Terkuat Hidup 😁😁
Yokk rame² abroad🔥
Intinya adalah duit.
Jelas. Idup makan berak tidur pake duit kan.
Bukan pake kata2 "merdeka" dan "Nasionalisme" doang.
Tuh kan, kuliah untuk kerja, bukan untuk menciptakan lapangan kerja. Makanya susah berkembang
enak di luar negeri lebih baik gak usah pulang
Bagus tingkatkan gdp luar negri
@@secretmadridista68 > ia cih, di indonesia banyak orang bebal susah susah merintis se enak jidatnya di hancurin
Please give dwi kewarganegaraan agar ex / born ,Indonesian can stay don’t need tourist visa,can help open business even small will became big ,banyak untung nya dwi kewarganegaraan ,ex / born Indonesia pulang tidak merasa Di asingkan ,don’t need tourists visa
*gw diaspora Indonesia yg tinggal di rusia sekarang*
*Padahal pengin bngt gw pulang ke Indonesia tapi nggk bisa* lantaran gw di gulag
halu
Jgn pulang klo gitu selama nya di gulag, biar g buat masalah d indo
😂😂😂😂
Pantas lo pingin pulang ke Indonesia. Rupanya lagi di gulag 😂
ngibul
Orang² sekarang sadar bahwa nasionalisme itu ga guna
Dmasa depan emang sdh drmalkan bakal ga ada lagi nasionalisme.
Cuma ada penduduk bumi.
itulah kenapa wacana new world order itu sebenarnya masuk akal
Nasionalisme itu biang konflik dan penghambat ilmu pengetahuan masyarakat kolot yg tidak mau terbuka atas pemikiran baru hanya akan menjadi kaum yg kalah dan pantas disebut bodoh!
Yuk ramai ramai jadi internasionalisme ala Lenin wkwk
Setuju Bang... Buang itu Nasionalisme negeri ini
Kalau ane sih solusinya secara teori simple. Kasih full beasiswa serta akomodasi ke ribuan calon mahasiswa cerdas ke luar negeri sampai kerja di luar negeri selama 10 tahun dengan perjanjian diatas kertas harus balik ke indonesia dan udah ada slot/pekerjaan yang jelas ke masing2 industri yang mau dimajukan. Contoh aja cina. Tapi hal ini 99% gak mungkin karena politik dan koruptor wkwkwkwk. Hukuman juga kecil disini beda sama cina yang hukuman mati. CMIIW
Sebenarnya sudah kok seperti veronica kemarin,cuman tidak ada keberlanjutan.
Tak mau ke Indonesia, ya sudah,
Kesalahan bukan berakti tidak
Di benahi, artinya tak cinta indonesia
Setuju !
Yah mending di luar aja kalau jado crazy rich gapap2 di indo hukumnya bisa di beli
Yg jadi pembantu z d hongkong d taiwan d abudabi males balik indonesia aplgi yg kerjanya enak dan gajinya selangit ..
Gw jadi manusia juga pengen idup di luar, di Indonesia warganya suka nge judge, annoying af
Masyarakat indo = buang sampah sembarangan, salah malah nyolot, susah taat aturan, koneksi aparat masih dapat privilage, mau fokus karir malah maksa nyuruh nikah 😂, dan faktor agama...
Ciptakan dong lapangan kerja di Indonesia,... Jgn merengek minta ke penguasa
Ga usah ngomongin ini gimana itu gimana klo komponen utama nya yaitu batre masih korang kompeten ya uda be dari kurang
majulah indonesiaku
Riset...riset..riset...anggarannya gmn? Trs setelah itu ..
Pertanyaan belum kelar di jawab sudah di potong 😢
Nggak usah pulang, nanti dibuli Abu Janda, Ade Armando, Denni Siregar, Dewi Tanjung, dll.
Lol 😂
👏👏👏👍👍👍.BERMUTU!!!
Masyarakat akn membeli mobil listrik jika pengisian dayanya tersebar seperti spbu yg sekarang
Mobil listrik, bisa nggak melewati jalanan pegunungan dan banjir, ? Berapa kuat umur baterainya
Lucu,, moderator selalu ingin jadi pembicara utama.. Yaa diatur pa moder..
Sebenernya bukan masalah pemerintah, tapi secara umum tidak ada kerjaan yang sesuai (gaji, fasilitas) dan lingkungan kerja. Anehnya kalo expat, perusahaan berani bayar gaji dan fasilitas besar.
Setuju,masalah penghasilan aja sih
@@ivanhoe1243 memang terlalu naif kalo ga mau pulang gara2 pemerintah.
@Aku Kamu Dia tapi pas diwawancarai Pak DI, beliau happy di ciheras dan gak minat pulang ke jepang.
@Iqbal Ar iya bisa jadi pertimbangan juga om, kalo nunggu pemerintah beres dulu ya gak akan pernah selesai.
Gak usah jauh2. Orang yang lulusan sekolah Sma/smk, ilmunya cuma dikit yang dipake, ngimpi mau pake keilmuan Diaspora....
Jangan khawatir produk anda tidak ada pasarnya di Indonesia. Buat aja dulu. Orang kita konsumtif, pasti akan ada yang beli.
Ngomong mulu host-nya.
Bener banget, motong terus omongan org. 😅
bener ih, ckckckck
ini kan talking to get opinion, bukan adu pendapat ya fungsi hostnya untuk satukan opini para tamu...
Master bagasi solusi diaspora indonesia
Bingung
WOI INI HOSTNYA KURANG NGEHARGAI AMAT, NARASUMBER NGOMONG DIPOTONG POTONG, BELUM AJA KEMBALI UDAH GAK DIHARGAI, APALAGI KEMBALI MEREKA...
Di indonesia mana ada "harganya" Orang pinter, kl pinter ngibul banyak pasarnya disini mah