NAHHH SESUAI REQUEST NETIZEN, Sabda PS akhirnya... Mampir ke Geolive! Gimana niih? Seru gaaak? Share pendapat kalian dong 🙂 Btw, kalo ada pertanyaan atau hal yang mau didiskusikan terkait video ini, bisa reply tweet ini ya: twitter.com/GeoliveID/status/1192782148811415552?s=19 Follow CANIA di Twitter & Instagram: Cittairlanie Follow SABDA di Twitter & Instagram: Sabdaps Follow GEOLIVE di Twitter & Instagram: GeoliveID Follow ZENIUS di Twitter & Instagram: ZeniusEducation Sampai jumpa di #BincangNalar berikutnya! Ada saran topik? Undang siapa? Silakan sampaikan di kolom komen.
Bahkan lebih konyol lagi. Di daerah dana bos bisa keluar, tapi keluarnya tidak jelas kemana, tidak untuk siswa dan tidak jelas. Inilah hal yang paling sering disalahgunakan sama guru dan ini sangat normal. Dan yang harus kalian tau, banyak guru yang tidak tau kalau membeli buku LKS nggak boleh, tapi banyak buku LKS dari dana bos dan dijual ke siswa. Ini yang sering kali dilakukan. Sayang banget, dana bos tidak efektif dan tidak mempengaruhi SPP. Aneh aja, masih ada SPP dengan dana bos segaban.
Berbicara pendidikan, apakah kemudian variabel menuju demokrasi yang ideal atau kondisi negara dalam utopianya menitikberatkan pada variabel pendidikan? Bagaimana kontruksi Ekonomi Politik yang tentu mempengaruhi sebuah perubahan serta variabel didalamnya ?
Akhirnya.. ada yg berpendapat tentang critical thiking lebih penting daripada "menjadi gugel". Gw bingung, dari dulu standar pinter harus "tau segalanya". Padahal informasi bisa diakses lewat hp. Iya, hp. Teknologi ngebuat akses informasi lebih deket. Yg jadi masalah, gimana cara seorang individu bisa mengolah informasi sebagai tools untuk "membangun" dunia. Bukan sekedar bacot, "I know evertything." Come on, you can access all of it in your "hand". Sekarang, untuk jadi pinter, bukan ngadu siapa yg paling banyak tau. Tapi, siapa yg bisa ngasih kontrìbusi dengan menggunakan ilmu pengetahuan sebagai alat bantu.
Saya suka sebel tu melihat acara kuis yg melibatkan pelajar di TV, semacam cerdas cermatlah. Katanya "CERDAS", tapi kok pertanyaannya cuma ngetes "HAFAL ATAU TIDAK" mulu. Yg lupalah yg kalah (bodoh). Lha saya ini pelupa, terus saya goblok gitu?
Iya gua juga bingung meskipun gua termasuk google berjalan tapi ya itu cuman bakat dan bukan standar, emang kurikulum di indo bermasalah mungkin itu penyebab ortu gua ngasih gua ke sekolah internasional
Cerdas dari segi kognitif itu tolak ukurnya ada 3 aspek: kemampuan menganalisa masalah, mencari alternatif solusi masalah (invension/penemuan baru ada dlm aspek ini), dan membuat keputusan yang tepat (tahap pengaplikasian ilmu utk kepentingan banyak orang ada di sini). Tiga aspek itu yg perlu diasah terus menerus. Tapi banyak baca (paham yg dibaca) dan banyak 'hafal' (konsep dan teori) menjadi dasarnya. Masa tiap ditanya mau googling terus. Lama dong nanti proses analisa masalahnya, heheheee..
Obrolan 11:20 jadi inget gue kemarin di bis, nemu anak umur 6 taunan, nanyaaaa mulu, Bayangkan nih di bis, dia nanyain matahari terbentuk dari apa, nasi terbentuk dari apa, dll. Semua dia tanyain. Gue pribadi cuma senyum-senyum sendiri, karna kalo mau jawab itukan ribet banget yak. Cuma sayangnya ortunya cuma ketawa dan bilang, "dah jangan nanya terus. Kasian orang lain berisik karna kamu." Pedih hati gue hehe. Semoga di rumah semua pertanyaan tu anak akhrinya terjawab.
PR kita semua untuk mengedukasi para orang tua atau khalayak. Jangan sampai kreativitas anak dikebiri baik oleh orang tuanya atau sistem pendidikan itu sendiri. Sepemikiran Mas Bro , mungkin orang tua bisa menetramkan anak dengan jawaban yang tidak mengarah kepada rasa bersalah pada diri anak. Wallahualam
Aku yg dulu sering banget diginiin bahkan sama guru pun. Aku masih inget salah satu peristiwa. Wktu itu sempet nnya berkaitan dg asal usul rumus matemarika di jaman SMP. Mungkin saat itu bagi guruku aku blm berhak tau atau gmn, dia jawab "udah dari sananya". Yaudah krn digituin aku lgsg diem tp aku mikir kayanya bukan itu jawabannya, masa iya rumus ada aja gitu tanpa asal usul (?) Eh pas SMA baru tau dong pas dijelasin guruku. Bagiku saat tau jawaban yg sebenernya, aku ngerasa guruku yg dulu mematikan kemampuan berpikir anak muridnya. Ya emang si kalo posisi lagi ngejelasin di kelas trs ada murid nnya kaya gitu mungkin sebagian besar guru akan seperti itu. Tapi hal itu2 bener2 jd pelajaran buat aku yg kelak juga jd seorang guru, jangan smpe kaya gitu juga.
Semua jawabanya ada di buku WWP ( Widya Wiyata Pertama ) ensiklopedi anak Mbk cania kan jug baca buku WWP dr umur tiga tahun, Alhamdulillah aku juga bisa boyong buku WWP buat anak ku, jadi bisa jawab semua pertanyaan anak klo lupa tinggal ajak main bukunya, bahkan nggk harus di suruh anak main dan baca buku WWP sendiri oz bukunya keren banget
Sebenarnya K13 menekankan pola pikir (literasi, diskusi, observasi, presentasi) tapi guru yang mengajarkan ttp menggunakan kurikulum yang lama dgn ngasih pr multiple choice
Hmmmm...kalau menurut gua itu bukan salah guru bro....tenaga pendidik hanya melakukan apa yanh sesuai dengan kurikulumnya...kalau sekedar memberikan sepatah dua patah kalaimat tentang kurikulum, semua orang pasti bisa....tapi pemerintah tidak memberikan cara implementasianya
@@ragasenda1964 well, kurikulum itu istilahnya landasan teori. Memang benar bahwa at least pemerintah juga harus memantau implementasinya di lapangan. Tapi Tenaga Pendidik sekalipun punya karakteristik dan ciri khasnya tersendiri. Bisa saja mereka punya passion yang klop dengan kurikulum lama atau tidak handal dalam transisi dari kurikulum yang lama ke yang baru. Jadi itu juga seakan memberikan efek kejut ke pelajar dengan perubahan protokol tsb.
K13 emg bagus secara tujuan kurikulumnya. Tapi ada yg kurang dipersiapin disini sblm pemerintah mau nerapin kurikulum itu. Salah satunya disisi tenaga pendidiknya. Harusnya sblm implementasi, input dan output sdm calon guru jga harus dipilih, yg paling punya bakat buat jdi guru. dan juga proses pendidikan guru juga harus direformasi biar mereka bisa mengimplimentasikan kurikulum ini dgn baik. Guru2 yg udah senior jga harus dikasih pelatihan biar bisa nerapin ini dilapangan. Klo mnrt gue klo mau nerapin kurikulum kaya k13 yg basisnya riset, butuh waktu buat prepare dan keseriusan pemerintah. Dan itu juga butuh waktu bertahap g cuma 1 ato 2 tahun trus pas ganti menteri, kurikulumnya berubah juga. Sayang banget...
@@cssrrrrrr_ pekerjaan yang seperti apa bung, jika kita tarik substansinya dengan keadaan hari ini berarti yaa pendidikan hari ini untuk mencetak tenaga kerja upah murah.
@@cssrrrrrr_ btw kalo hakekat hukum itu adalah suatu peraturan yang timbul dari antar manusia untuk memberikan kemanan dan hak yang setara. Itu kata Cicero, filsuf yunani. Kalo aku belum S.H bang, gaberani ngasih doktrin.
Bang Sabda ni emang passionate bgt sama pendidikan. Niatnya murni bgt huhu. Salam dari pengguna zenius yg berhasil lolos ptn, tanpa bimbel offline, dan nyebrang jurusan.
Membangun zenius karena concern dengan demokrasi. Boleh juga nih. Haha. Itulah kenapa filsafat sebenernya adalah ilmu yang praktikal. Socrates tidak antusias terhadap demokrasi karena dia paham flaw terbesar dari demokrasi adalah wewenang yang terlampau besar dari votersnya dalam menjalankan privilege-nya. Ingat, dalam demokrasi itu, vote sebetulnya bukan hak, tapi privilege. Dan ketika standard dalam mendapatkan privilege itu sangat loose, maka akan sangat banyak orang yang memiliki skill buruk dalam melakukan vote yang kemudian akan menentukan jalannya suatu negara. Terlepas dari kecurigaan bahwa sistem pendidikan di Indonesia sengaja didesain sedemikian rupa untuk memelihara warganya agar jauh dari sikap kritis dan senang mempertanyakan suatu hal (yang berfaedah), kita sebagai warga negara memiliki tanggung jawab kepada negara kita untuk terus mengasah skill bernalar dan bersikap kritis kita untuk menjaga kualitas demokrasi di negara kita, terlepas dari apa yang pemerintah berikan untuk kita. Kecuali jika anda setuju dengan sistem lain yang merupakan jawaban dari segala masalah tentunya. Semoga menemukan jalan untuk menanamkan pengaruhnya, Bang Sabda. Cheers.
Teringat kata guru dulu. JIKA SUDAH PAHAM TAK PERLU MENGHAFAL. Membentuk pola fikir yg benar itu akan teringat ampe kapan jg. Apalagi ada forum diskusi sebagai alat uji pola fikir
Tapi jika kita bekerja di bidang kedokteran, psikologi, guru bahasa menghafal juga perlu...bagaimana dokter mengobati pasien jika tidak hafal nama obat yg jumlahnya ribuan
so are we not gonna appreciate how professional this two humble persons, husband and wife casually talking great content in front of camera without being awkward? :)))
Di sekolah2 banyak banget permasalahan, bapak ibu gw guru SMP di Jatim, dari tahun ke tahun presentase nilai rata2 siswa turun terus. Dalam rentang tsb siswa jg mengalami degradasi moral (berani dengan guru, tidak punya rasa malu, membentak guru, dll). Jika siswa melakukan tindakan buruk dan dapat sanksi poin justru ortunya tidak terima. Pernah kejadian ada siswa nakal suka meremas dada teman wanitanya tapi pihak sekolah justru disalahkan oleh wali murid (kades setempat) karena dianggap gagal mendidik anaknya, padahal ortu lah yang seharusnya berperan lebih dalam hal pendidikan anak, terutama pendidikan karakter, moral, dan spiritual.
Couldn't agree more. Kebanyakan ortunya suka mengumbar anaknya. Jadi si anak moralnya sudah rusak sama sekali. Sopan santun gak ada. Pelajaran kadang suka tidur. Mau negur ya males juga karena corporal punishment sudah dilarang. Ya repot.
Berarti sebenernya sekarang yg perlu di didik ortunya dulu. Mau kurikulum apapun tapi ortu dirumah ga bisa ngedidik anak-anaknya. Ya bakalan gitu2 aja.
Kalau jaman dulu anak nakal di sekolah sampe dihukum pukul pake penggaris, kalo ngadu ke bapaknya bakal ditambahin pake gesper. Itu karena ortu mempercayakan anak ke guru sebagai orang tua mereka di sekolah dan mereka percaya guru tidak akan marah ke anak kalau anaknya tidak nakal. Kalo sekarang banyak orang dah makin sombong, nganggap guru itu pekerja yang mereka bayar untuk memasukkan ilmu ke kepala2 anak mereka. Institusi sekolah itu bukan hanya tempat mencari ilmu, tapi juga tempat belajar sopan santun, belajar organisasi, belajar bermasyarakat, dll. Kalau cuma mau masukin ilmu, ajarin sendiri atau homeschooling biar enak. Gw setuju soal pendidikan buat ortu, tapi ini juga karena kebodohan lembaga macam KPAI. Biarkan institusi sekolah menghukum murid yang memang pantas dihukum. Tumbuhkan perasaan malu dan kuatkan institusi sekolah.
Mungkin cara ortu lu yang ngak berkembang bos. Coba kasih usul, diajak bicara dulu antara siswa yang terdampak dan memberikan dampak. Panggil aja ortunya toh seharusnya manggil ortu tuh wajar bet, sayang banget sekolah masukin itu ke poin dan bakal dihukum bahkan berpotensi dikeluarkan. Seharusnya sekolah berani ngasih himbauan memanggil ortu termasuk kepedulian guru dan guru bp juga harus pinter sering-sering panggil anak yang berprestasi, tanyain minatnya klok ngak disetujui ortu sekolah akan membantu sebisanya. Jangan cuma menyalahkan, jaman udah maju. Carapun juga harus maju jangan gitu" aja. Lama" siswa yang bakal mampir sendiri guru
Yes! Im agree. Yg paling penting adalah membangun pola pikir, dengan sendirinya otak bisa memfilter informasi yg benar dan lebih rasional, pda akhirnya bisa menuju demokrasi yg sehat "Semua orang punya HAK atas pendidikan"- Sabda
SAYA DIDIKAN SABDA PS DAN SEKARANG MILITANT UNTUK MEMPROMOSIKAN SCIENCE AND RATIONALITY. TERIMA KASIH SABDA AKIBAT ENGKAU SAYA TIDAK BODOH LAGI SEPERTI DULU.
Di satu sisi, Terpilihnya Nadiem Makarim jadi Mendikbud buat kaget karena aku pikir dia bakal masuk di Menteri Komunikasi dan Informasi . . Mungkin Pak Jokowi butuh bgt pemikiran Revolusioner-nya Nadiem Makarim karen Gojeknya beliau itu . . Man, Gojek itu revolusioner bgt . . Bagi yg ngikutin berita-beritanya Gojek di awal sampai akhir" ini harusnya jadi paham maksudnya Pak Jokowi naruh Nadiem di Mendikbud . . Soal Sabda PS, sebenernya aku pengen sih nih Sabda PS bisa bantuin Nadiem di Mendikbud . . Meski bukan Wamen entah posisi apa begitu di Mendikbud yg jelas Nadiem sepertinya butuh bantuan menjalankan program kerjanya mensukseskan Visi Misi Presiden Joko Widodo sampai 2024 nanti
krn pandemi, mungkin mas menteri lbh fokus ke pendidikan di pelosok yg sering gurunya tdk datang bahkan tdk ada yg akses internet itu susah dan mahal tapi yg terakhir itu tergantung dari kementrian yg lain mau mengirimkan guru bantu dan mahasiswa utk ikutan bantu juga terhalang covid tapi sepertinya pelajaran bertahan hidup itu pilihan yang bagus cmiiw
Setuju banget ma mas Sabda PS, kalau "thinking skill' adalah yang paling penting dari pendidikan. Karena betapa banyak kita temukan orang2, mereka sm2 baca buku yang sama tapi outputnya jauh berbeda. Makanya, kita juga sering menemukan dalam lintas sejarah tokoh2 pembaharu y malah muncul di tengah carut marut zaman. R.A Kartini salah satu contohnya.
Waktu mendengar dan memahami poin terakhir, Hah? Gila.. jika kebijakan itu di implementasikan pada sistem pendidikan, pengaruhnya pasti bagus banget dan juga tidak terbatas berpengaruh hanya pada bidang pendidikan tapi juga ke ekonomi khususnya para orang-orang kreatif. Terimakasih GEOLIVE.
Begini, kita harus memahami dulu nih waktu mas sabda ngejelasin ttg anggaran untuk pendidikan itu sebenernya gede, ada yg dari dana BOS, KIP dan lain-lain. Nah, itu tadi dijelasin sebenarnya tiap siswa itu seharusnya memiliki alokasi dana sekitar jutaan. tetapi, sebelum-sebelumnya, pengontrolan alokasi dana itu untuk keperluan apa dan hasil dari penggunaan itu untuk apa masih tidak jelas. Mas Sabda menggunakan kata "mendobrak" mungkin mengatakan sudah saatnya pengelolaan dana yang luar biasa banyaknya itu diperjelas peruntukannya. Caranya? Salah satunya tiap siswa memiliki e-wallet nah nanti alokasi dana dari pemerintah ke tiap siswa di distribusikan ke e-wallet itu yang diperuntukan untuk keperluan pendidikan. Contoh: membeli media pembelajaran, akses sumber belajar secara online, dan lain-lain. Maaf ya kalo penulisannya berantakan.
Aku sih yakin penggunaan uang pada e-wallet itu pasti ada batasan buat apa aja boleh digunakan. sudah saatnya para inovator bermunculan. Panggung buat berinovasi udah mau dibuka.
@@sarahajeng5903 mungkin bisa diakalin penggunaan e-walletnya hanya di web tertentu atau toko khusus pendidikan yang sudah bisa membayar dengan e-wallet itu.
yaampun aqu bukannya teredukasi malah cengar-cengir nntn nya. ga kuaaad dengan ke uwu-an ini 😭👌 SEHAT DAN TERUSSS MENGINSPIRASI YAA KALIAN! Much Loveeeee 💕
Masalah pendidikan (urut dari yg paling penting menurut gua) 1. Kualitas guru 2. Kurikulum 3. Infrastruktur Sebagus apapun kurikulum kalau org yg menyampaikan gk bagus akan percuma. Gua cukup beruntung pernah ketemu guru guru inspiratif yg ngebentuk gua skrng. Ada guru Matematika kharismatik yg bisa ngejelasin semua konsep dr suatu materi. Ada guru yg bisa ngebuat ujian pelajaran sejarah sama bergengsinya sama ujian fisika (gua anak IPA btw), dll. Selama ini gua ngeliat masalah tentang kualitas guru itu dipengaruhi 2 hal. Masalah kesejahteraan dan kultural. Masih banyak guru honorer yg gajinya jauh dari kata layak (walaupun program sertifikasi yg melipatgandakan gaji guru juga gk berpengaruh ke kualitas mengajar guru -World Bank). Masalah kultural adalah pekerjaan guru gk dianggap sebagai pekerjaan yang "keren", "terhormat", dll. Dua masalah itu ngebuat org org berkualitas gk berniat jadi guru dan pekerjaan guru cuma jadi pekerjaan kepepet. Kalau gua jadi Nadiem Makarim. Gua bakal 1. Selesain masalah gaji guru honorer dan nerapin kebijakan gaji guru di DKI Jakarta untuk di seluruh daerah di Indo 2. Buat gerakan kultural untuk meningkatkan kehormatan guru (misal : gerakan wajib salim sama guru setinggi apapun jabatan lu, pemakaman khusus guru, guru gratis naik kendaraan umum, dll) (intinya guru dimuliakan banget lah)
fundamental thinking yang bang sabda tanemkan emang khas banget, kayak menghipnotis kita menjadi seorang super hero wkwk dalam tanda kutip memacu kita untuk melampaui batasan-batasan diri kita.
Boleh share perspektifku ya, Sejatinya pendidikan yang baik, mampu melahirkan pembelajar sepanjang hayat, yang lembut jiwanya (adab, budi pekerti, empati, toleransi) sekaligus tajam pemikirannya (rasional, objektif, proporsional, mampu berpikir mikro maupun makro - holistik, kreatif-inovatif-solutif), dan sadar akan perannya sebagai wakil TuhanYME di muka bumi, hidup sebagai penduduk bumi, bersyukurnya Indonesia diwarisi Pancasila "Bhinneka Tunggal Ika" dengan keragaman budaya. Once u found it, penciptaan alam semesta dengan mekanisme hukum alam-Nya, itu logic banget. Dan boleh berbangga, karena rekam genetik dalam DNA Nusantara itu...canggih dan kompleks.
Ki Hadjar mengemukakan mendidik anak bagai "menanam", bila itu benih padi didiklah sebagaimana ia padi yg nantinya ia tumbuh subur, bukan sbg tumbuhan yg lain. potensinya sbg padi hrs dipelihara di lingkungan yg mendukung. kebatinan seorang yg terdidik akan selalu menghayati apa yg ia terima scr kognitif kenapa dan bagaimana, scr afektif dgn rasa dan keindahan, dan dapat berdampak scr sosial, yg pd dasarnya akan muncul atas kehendak dan kesadarannya utk mendalami informasi yg bermakna utk kehidupan manusia
tolong dong Geolive buat lanjutan pembahasan tentang tema pendidikan ini lagi dong.. soalnya jujur lagi resah ngeliat adek-adek di sekolah yg terkadang terlalu "bebas" / semena-mena.
Bagus banget sih ide dari mas sabda ini, membangun pola pikir yang baik untuk anak terlebih dahulu. Dari sekian banyak masalah yang di sebutkan mas sabda tadi saya bisa sebutkan salah satu nya terjadi di satuan pendidikan di sekolah dasar banyak guru guru di sekolah dasar yang tidak mengajarkan bagaimana peserta didik untuk berpola fikir yang baik yang rasional. Di setiap daerah itu paling tidak hanya ada beberapa persen sekolah dan guru nya bisa mengajarkan apa yang di sampaikan oleh mas sabda tadi😁
semoga bukan hanya kuliatas kurikulumnya di perbaiki tapi juga kualitas gurunya karna pasti guru yang berkualitas dan mengajar dengan baik akan mendukung kualitas sang murid
Mau menyanggah. Dalam pendidikan itu ada 3 ranah dalam perkembangan manusia 1.Kognitif 2. Afektif 3. Psikomotor 3 hal itu saling berkaitan tidak bisa di pisahkan sepeti keseimbangan kehidupan dalam tubuh manusia
Nemu chanel bgus bgt. Saya seorang guru SD. Harus lebih ekstra memperbaiki pndidikn d bangsa kita, saya akan cba mulai dri sekolah saya. Please suport saya 🙏
Pembicaraan yang sangat berfaedah tentang pendidikan. Memang harusnya seperti itulah, semoga bisa di realisasikan oleh siapapun yang peduli tentang pendidikan Indonesia.
Gw setuju, apapun pengetahuannya mgkin akan lupa tapi yg remain ya pola pikir yg terbentuk. Tapi seringnya pendidikan kita tidak sabaran, anak harus menguasai banyak hal, sehingga lupa tujuan utama yaitu critical thinking, makanya kepaksa ngapalin cara cepat, ngapalin rumus yg semuanya ga guna kecuali hanya utk ngejar nilai. Anak pintar logika pasti gampang ngelahap, tapi yg lambat? Padahal kalau pendidikan musti sabar, jangan bikin sistem kejar2an kayak gini. Masing2 anak beda kecepatan pemahamannya thdp subjek tt. Ga apa2 anak gak tau volume tabung. Asal dia tau volume 50dmkubik artinya ada 50 liter yg bisa diisi ke tabung itu.
bacain kolom komentar, banyak juga yang punya pemikiran bagus, Indonesia memang tidak kekurangan pemikir cerdas, tapi mungkin kekurangan dukungan untuk mewujudkan pemikiran yang baik untuk pendidikan di Indonesia
Sabda guru saya niih.. beruntung tau zenius sejak SMA di daerah dulu, sampe masuk univ nomer 1 di indo dan skrg saya udh kerja, cara berpikir benar saya kebentuk dari zenius ini. Sabda jadi menteri pendidikan setelah nadiem boleh juga sih.
Gila ... baru sadar ... bisa jadi pendidikan selama ini bukan dilakukan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, bahkan sebaliknya pendidikan bisa dilakukan dengan sengaja untuk menoLoL-dunGukan bangsa. Sebuah paradoks yang mengerikan. Yesss. Exactly! Wrong education is very-very dangerous.
Saya juga guru bimbel, yg mengutamakan mendidik pola pikir anak terlebih dahulu. Dan apakah Anda tahu siapa musuh saya?? Yak, para guru di sekolahnya, yg gak henti²nya hanya mengajarkan hafalan, terutama mapel Mtk nih. Masak hafal rumus luas persegi panjang, giliran disuruh cari lebarnya pada kebingungan (hanya salah satu contoh) 😄
sangat setuju. Pola pikir dulu, baru informasi-informasinya. makasih mas sabda sudah berusaha memperbaiki indonesia menjadi indonesia yang cerdas dan cerah.
Pola pikir terbentuk semakin baik jika pengetahuan semakin banyak=banyak membacam banyak interaksi positif -- yang hanya bisa terjalani jika punya waktu dan kesehatan, Jadi pertama-tama, sediakan dulu waktu dan tubuhmu yang sehat utk menemukan (ditemui?) hal2 yg berarti. Tapi siapa yang menentukan hal-hal itu berarti atau tidak? Naluri atau nurani?
Masalah pendidikan ga bakalan serumit ini jika para pendidik mengajarkan bagaimana belajar caranya belajar.. Seperti meningkatkan minat baca pada anak... Pada akhirnya para anak didik lebih kreatif dan bersemangat mencari sendiri..sebab pd akhirnya pendidikan harus mampu menjawab segala masalah yg menimpa dalam setiap pribadi
Bener banget, pengetahuan sebanyak apapun bakalan mudah dipelajari kalau pola pikir/logic nya udah bagus dan bener. Kalau nggak ya sia-sia aja, yg ada malah terjadi logical fallacies dan akhirnya pengetahuan yg diberikan tidak tersampaikan dengan baik (salah tangkep dll).
tunjukin ke masy dgn penjelasan yg ringkas dan cukup spy masy tahu bhw kurikukum kita sprti apa yg disampekan, klo ngga masy jg bingung krn masy bragam ltar blakang
Saya salah satu yang bertanya-tanya kenapa tiba-tiba Nadiem Makarim di MENDIKBUD. Setelah menonton video ini, saya semakin yakin dan tercerahkan untuk mendukung Sabda PS for MENDIKBUD. Terima kasih Geolive.
Pendidikan harus berevolusi mengikuti perkembangan zaman, baik metode atau apapun itu. Belajar,belajar,belajar memang bagus tapi semua otak manusia punya titik jenuh, baik yg diajar maupun yg mengajar. Ya nggak ada salahnya jika dibuat program wisata belajar siswa dan Guru, belajar sambil liburan ke negara maju seperti, Amerika,Jepang,Belanda,Korsel, inggris,dsb. biar bisa liat peradaban secara langsung dan paham betapa pentingnya bahasa inggris,sebagai sumber informasi dan komunikasi serta mendapatkan informasi tambahan belajar lainnya/belajar hal-hal baru. Mungkin ini salah satu cara merangsang otak untuk terbuka terhadap sesuatu hal secara lebih alami.
Gue nyesel dulu ketemu zenius baru pas kelas 3 sma. Pas lagi rudet mau masuk kuliah dan persiapan sbmptn, di internet nemu zenius. Langsung diskusi sama mantan. Gue bilang kalo ini keren dan dia juga dapet buku "jeroan" (buku ringkasan keren banget!). Akhirnya kami beli dan belajar bareng sampe akhirnya gue keterima UB dan dia di ITS. Sekarang kami berdua udah graduate dari uni masing2, pun hubungannya juga udah graduate😂😂 Gue nyesel kenapa ga dari SD (2004) nemu zenius, dan gue bisa belajar dari dasarnya, dari cara berpikirnya. Anyway, sampe sekarang gue masih sering baca2 blog zenius. Itu pun sangat keren dan pasti dari artikel2nya bisa jadi thinking tool. Sukses terus zenius👍👍👍👍
Tadinya bingung dari cara berpikir Sabda terus nonton Sabda PS di Buka lapak, jadi paham arah pemikiran dia, metodologi kurang rapih aja tapi keren banget, pertanyaan Cania cara belajar lebih ke lokal belum terjawab Sabda. Ngebenerin nalar (pola pikir) bagian yg gak boleh si skip, pengetahuan yg banyak menjadi percuma kalo Nalarnya belum beres, terkait assasment bisa ngambil contoh cara belajar beberapa pesantren (tdk semua) Bagaimana benerin nalar ini yg belum jelas, Menurut gw ngebangun nalar anak, pendidik harus mampu menjelaskan apapun dari momen dan subtansi secara gradual dan holistik
Bukan pendidikan tapi pembelajaran menurut Taksonomi Bloon ada 3 ranah; 1. afektif ('sikap' menghadapi apa yang dipikirkan (kognitif) dan apa yang dipraktikan (psikomotorik), 2. Kognitif (pikir), 3 psikomotorik (mempraktikan yang melibatkan fisik), maka jika seperti yg disebutkan Sabda PS kurang (mungkin terlewat) hal itu hanya niat tanpa melibatkan fisik atau seperti halnya menghafal. Padahal dari ke 3 ranah itu masih bisa diuraikan lagi masing-masing 5 kecuali psikomotorik yang diuraikan oleh ilmiawan pembelajaran lain, dan kini ada pergeseran pengertian yang entah kerasukan apa sehingga berubah menjadi attitude, knowledge, dan skill.
Lebih tepatnya, karena Pak Jokowi lebih mengenal Mas Nadiem, bukan hanya sekedar personal, tapi juga dari referensi dan pengaruhnya secara massive. Terlebih, kedua pihak sama sama memiliki tujuan yang sama, menjadikan Indonesia lebih baik. Dan. Ada alasan lebih spesifik lagi kak 😊🙏
Keren coba pendidikan indonesia sprti yg di bilang bang sabda,ini lebih worth it.indonesia g bisa maksain ngikutin negara yg lebih maju g akan perna bisa tercapai.
Seandainya sejak kelas 5 SD, diajari metode ilmiah, dan syarat naik kelas ke 6 dan lulus harus bikin makalah ilmiah dengan presentasi, bisa diskriptif atau analitik, dan berlanjut sampai kelulusan SLTA, pasti pola pikir anak didik terbiasa ilmiah dan mahir presentasi/publik speaking.
Bila kaum muda yg telah belajar di sekolah menganggap diri lebih pintar dan tidak bisa melebur dgn masyarakat yg bekerja menggunakan cangkul dan memiliki cita2 sederhana, lebih baik pendidikan tidak diberikan
Setelah liat ini, saya kok jadi khawatir dengan Pendidikan kita. Mas Menteri harusnya ga perlu belajar 100 hari buat mulai kerja, cukup liat 30 menit video ini lalu aplikasikan.... Sederhana dan mudah lhoooo ini......
NAHHH SESUAI REQUEST NETIZEN, Sabda PS akhirnya... Mampir ke Geolive!
Gimana niih? Seru gaaak? Share pendapat kalian dong 🙂
Btw, kalo ada pertanyaan atau hal yang mau didiskusikan terkait video ini, bisa reply tweet ini ya:
twitter.com/GeoliveID/status/1192782148811415552?s=19
Follow CANIA di Twitter & Instagram: Cittairlanie
Follow SABDA di Twitter & Instagram: Sabdaps
Follow GEOLIVE di Twitter & Instagram: GeoliveID
Follow ZENIUS di Twitter & Instagram: ZeniusEducation
Sampai jumpa di #BincangNalar berikutnya! Ada saran topik? Undang siapa? Silakan sampaikan di kolom komen.
kira kira aplikasi segala macem inovasi teknologi utk pendidikan yang dibicarin mas sabda itu realistis ga utk terwujud dalam waktu dekat?
Undang Robertus Robet
Undang Iman Usman skalian dong
Bahkan lebih konyol lagi. Di daerah dana bos bisa keluar, tapi keluarnya tidak jelas kemana, tidak untuk siswa dan tidak jelas. Inilah hal yang paling sering disalahgunakan sama guru dan ini sangat normal. Dan yang harus kalian tau, banyak guru yang tidak tau kalau membeli buku LKS nggak boleh, tapi banyak buku LKS dari dana bos dan dijual ke siswa. Ini yang sering kali dilakukan. Sayang banget, dana bos tidak efektif dan tidak mempengaruhi SPP. Aneh aja, masih ada SPP dengan dana bos segaban.
Berbicara pendidikan, apakah kemudian variabel menuju demokrasi yang ideal atau kondisi negara dalam utopianya menitikberatkan pada variabel pendidikan? Bagaimana kontruksi Ekonomi Politik yang tentu mempengaruhi sebuah perubahan serta variabel didalamnya ?
Datengin influencer ❌
Datengin politikus ❌
Datengin pengamat ❌
Datengin suami sendiri ✔️
suami apa pacar si?
@@deri3bantu jawab suami nya itu bang
Hahahhah aku pengen denger argumen suami istri ngomongin pendidikan tinggal mbak cania punya ank trus debat mau paudnya dimana
@@deri3 udah suami istri
Sabda ama cania suami istri mksdnya?
Akhirnya.. ada yg berpendapat tentang critical thiking lebih penting daripada "menjadi gugel".
Gw bingung, dari dulu standar pinter harus "tau segalanya".
Padahal informasi bisa diakses lewat hp.
Iya, hp.
Teknologi ngebuat akses informasi lebih deket.
Yg jadi masalah, gimana cara seorang individu bisa mengolah informasi sebagai tools untuk "membangun" dunia.
Bukan sekedar bacot, "I know evertything."
Come on, you can access all of it in your "hand".
Sekarang, untuk jadi pinter, bukan ngadu siapa yg paling banyak tau.
Tapi, siapa yg bisa ngasih kontrìbusi dengan menggunakan ilmu pengetahuan sebagai alat bantu.
Mantap, sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lain nya..
Saya suka sebel tu melihat acara kuis yg melibatkan pelajar di TV, semacam cerdas cermatlah. Katanya "CERDAS", tapi kok pertanyaannya cuma ngetes "HAFAL ATAU TIDAK" mulu. Yg lupalah yg kalah (bodoh).
Lha saya ini pelupa, terus saya goblok gitu?
Iya gua juga bingung meskipun gua termasuk google berjalan tapi ya itu cuman bakat dan bukan standar, emang kurikulum di indo bermasalah mungkin itu penyebab ortu gua ngasih gua ke sekolah internasional
Cerdas dari segi kognitif itu tolak ukurnya ada 3 aspek: kemampuan menganalisa masalah, mencari alternatif solusi masalah (invension/penemuan baru ada dlm aspek ini), dan membuat keputusan yang tepat (tahap pengaplikasian ilmu utk kepentingan banyak orang ada di sini). Tiga aspek itu yg perlu diasah terus menerus. Tapi banyak baca (paham yg dibaca) dan banyak 'hafal' (konsep dan teori) menjadi dasarnya. Masa tiap ditanya mau googling terus. Lama dong nanti proses analisa masalahnya, heheheee..
absolutely, it's like having o lot of money, yet you don't know what to do with it. it's what you do with what you have that matters...
Suami istri dua duanya cerdas, berilmu pengetahuan luas, tenang & santai, ngobrolnya pun ngga mendominasi.. ini tiap hari pasti pillow talknya berfaedah sekali, bukan ngomongin tingkah tetangga tadi siang wkwkwkw
dengerin aja di poscast mereka wkwkw. udah ga masuk akal si suami istri bahasnya sampe kesana
@@bayusetiawan3418 nama podcastnya apa?
@@fitrahasrinaputri989 podquest
@@widyanbima9393 di mana?
@@mark_tamuz spotify
Mau ngumpulin anak zenius ada gak ni?
Nanti kita ngumpul di ptn ya😅
Aamiin
Aamiin
Oke lur
Aamiiin
Amin lur
Obrolan 11:20 jadi inget gue kemarin di bis, nemu anak umur 6 taunan, nanyaaaa mulu,
Bayangkan nih di bis, dia nanyain matahari terbentuk dari apa, nasi terbentuk dari apa, dll. Semua dia tanyain.
Gue pribadi cuma senyum-senyum sendiri, karna kalo mau jawab itukan ribet banget yak.
Cuma sayangnya ortunya cuma ketawa dan bilang, "dah jangan nanya terus. Kasian orang lain berisik karna kamu."
Pedih hati gue hehe. Semoga di rumah semua pertanyaan tu anak akhrinya terjawab.
PR kita semua untuk mengedukasi para orang tua atau khalayak. Jangan sampai kreativitas anak dikebiri baik oleh orang tuanya atau sistem pendidikan itu sendiri. Sepemikiran Mas Bro , mungkin orang tua bisa menetramkan anak dengan jawaban yang tidak mengarah kepada rasa bersalah pada diri anak. Wallahualam
Aku yg dulu sering banget diginiin bahkan sama guru pun. Aku masih inget salah satu peristiwa. Wktu itu sempet nnya berkaitan dg asal usul rumus matemarika di jaman SMP. Mungkin saat itu bagi guruku aku blm berhak tau atau gmn, dia jawab "udah dari sananya". Yaudah krn digituin aku lgsg diem tp aku mikir kayanya bukan itu jawabannya, masa iya rumus ada aja gitu tanpa asal usul (?) Eh pas SMA baru tau dong pas dijelasin guruku.
Bagiku saat tau jawaban yg sebenernya, aku ngerasa guruku yg dulu mematikan kemampuan berpikir anak muridnya. Ya emang si kalo posisi lagi ngejelasin di kelas trs ada murid nnya kaya gitu mungkin sebagian besar guru akan seperti itu. Tapi hal itu2 bener2 jd pelajaran buat aku yg kelak juga jd seorang guru, jangan smpe kaya gitu juga.
Semua jawabanya ada di buku WWP ( Widya Wiyata Pertama ) ensiklopedi anak
Mbk cania kan jug baca buku WWP dr umur tiga tahun, Alhamdulillah aku juga bisa boyong buku WWP buat anak ku, jadi bisa jawab semua pertanyaan anak klo lupa tinggal ajak main bukunya, bahkan nggk harus di suruh anak main dan baca buku WWP sendiri oz bukunya keren banget
Sebenarnya K13 menekankan pola pikir (literasi, diskusi, observasi, presentasi) tapi guru yang mengajarkan ttp menggunakan kurikulum yang lama dgn ngasih pr multiple choice
iyap, yang dilakuin cuma presentasinya aja. yang penting digital.
Hmmmm...kalau menurut gua itu bukan salah guru bro....tenaga pendidik hanya melakukan apa yanh sesuai dengan kurikulumnya...kalau sekedar memberikan sepatah dua patah kalaimat tentang kurikulum, semua orang pasti bisa....tapi pemerintah tidak memberikan cara implementasianya
@@ragasenda1964 well, kurikulum itu istilahnya landasan teori. Memang benar bahwa at least pemerintah juga harus memantau implementasinya di lapangan. Tapi Tenaga Pendidik sekalipun punya karakteristik dan ciri khasnya tersendiri. Bisa saja mereka punya passion yang klop dengan kurikulum lama atau tidak handal dalam transisi dari kurikulum yang lama ke yang baru. Jadi itu juga seakan memberikan efek kejut ke pelajar dengan perubahan protokol tsb.
K13 emg bagus secara tujuan kurikulumnya. Tapi ada yg kurang dipersiapin disini sblm pemerintah mau nerapin kurikulum itu. Salah satunya disisi tenaga pendidiknya. Harusnya sblm implementasi, input dan output sdm calon guru jga harus dipilih, yg paling punya bakat buat jdi guru. dan juga proses pendidikan guru juga harus direformasi biar mereka bisa mengimplimentasikan kurikulum ini dgn baik. Guru2 yg udah senior jga harus dikasih pelatihan biar bisa nerapin ini dilapangan. Klo mnrt gue klo mau nerapin kurikulum kaya k13 yg basisnya riset, butuh waktu buat prepare dan keseriusan pemerintah. Dan itu juga butuh waktu bertahap g cuma 1 ato 2 tahun trus pas ganti menteri, kurikulumnya berubah juga. Sayang banget...
Betul, sosialisasi kurang, akhirnya effort nya lemah dalam mengajar.
Kok gemess sih
Sabda: terimakasih buat mba geolive 😁
Hakekat dari pendidikan itu adalah memanusiakan manusia.
trus yg namanya menjadi manusia itu kayak apa?
@@lifeisneverthesame910 caranya tetap bertahan hidup
@@cssrrrrrr_ pekerjaan yang seperti apa bung, jika kita tarik substansinya dengan keadaan hari ini berarti yaa pendidikan hari ini untuk mencetak tenaga kerja upah murah.
@@cssrrrrrr_ btw kalo hakekat hukum itu adalah suatu peraturan yang timbul dari antar manusia untuk memberikan kemanan dan hak yang setara. Itu kata Cicero, filsuf yunani. Kalo aku belum S.H bang, gaberani ngasih doktrin.
@@cssrrrrrr_ numpang ngakak abis baca belajar itu tujuannya cari kerja.
Sabda PS for MENDIKBUD 2024!
Ga bisa lebih cepet aja? 😆
MENDIKBUD 2024 : Jembering aja boy
Rija Heda dianya g mau
Gantiin si Mas Nadiem ajalah~
Pasti jd klo presidenny sehat wkwk
Denger sabda ps disini masih kerasa vibe lagi belajar pake zenius
Kode2 sabda PS itu.....segitiga kotak lingkaran L1
saya merasakan hawa2 awkward disini, tapi keren bgt sih liat suami istri bisa diskusi hal2 yg kritis..
panutan bgt kaliaaan!!
Memang suami istri biasanya diskusi apa? Wkwk
haha iya suami istri itu biasa obrolannya lebih umum sih gk kek gini wkwkw
tap apa agama mereka?
@@eioupi2023 msih aja nanya² agama
@@pstw4890kalo udah tau buat apa?
Bang Sabda ni emang passionate bgt sama pendidikan. Niatnya murni bgt huhu. Salam dari pengguna zenius yg berhasil lolos ptn, tanpa bimbel offline, dan nyebrang jurusan.
Membangun zenius karena concern dengan demokrasi. Boleh juga nih. Haha.
Itulah kenapa filsafat sebenernya adalah ilmu yang praktikal. Socrates tidak antusias terhadap demokrasi karena dia paham flaw terbesar dari demokrasi adalah wewenang yang terlampau besar dari votersnya dalam menjalankan privilege-nya. Ingat, dalam demokrasi itu, vote sebetulnya bukan hak, tapi privilege. Dan ketika standard dalam mendapatkan privilege itu sangat loose, maka akan sangat banyak orang yang memiliki skill buruk dalam melakukan vote yang kemudian akan menentukan jalannya suatu negara.
Terlepas dari kecurigaan bahwa sistem pendidikan di Indonesia sengaja didesain sedemikian rupa untuk memelihara warganya agar jauh dari sikap kritis dan senang mempertanyakan suatu hal (yang berfaedah), kita sebagai warga negara memiliki tanggung jawab kepada negara kita untuk terus mengasah skill bernalar dan bersikap kritis kita untuk menjaga kualitas demokrasi di negara kita, terlepas dari apa yang pemerintah berikan untuk kita. Kecuali jika anda setuju dengan sistem lain yang merupakan jawaban dari segala masalah tentunya.
Semoga menemukan jalan untuk menanamkan pengaruhnya, Bang Sabda. Cheers.
Aku : lagi ngobrol sbg suami-istri.
Gw : lagi ngobrol sbg narasumber-presenter.
"Gini ya mas sabda"
"Iya mba cania"
Istrinya ketawa 😁
Teringat kata guru dulu. JIKA SUDAH PAHAM TAK PERLU MENGHAFAL. Membentuk pola fikir yg benar itu akan teringat ampe kapan jg. Apalagi ada forum diskusi sebagai alat uji pola fikir
Tapi jika kita bekerja di bidang kedokteran, psikologi, guru bahasa menghafal juga perlu...bagaimana dokter mengobati pasien jika tidak hafal nama obat yg jumlahnya ribuan
@@jojopratama285 bukan nama obat tapi apa yang ada di dalam obatnya yang seharusnya diketahui dokter ( jatuhnya farmasi )
so are we not gonna appreciate how professional this two humble persons, husband and wife casually talking great content in front of camera without being awkward? :)))
Cania : Gini mas sabda
mas Sabda : fufufufufu
kenapa pura pura g kenal sih😭😭😭
Profesionalitas wkwk
Tapi di menit 29:13 nyinggung tentang pillow talk kok
totalitas ..omm😁
😂
@@vie6090 anda lagiii
Di sekolah2 banyak banget permasalahan, bapak ibu gw guru SMP di Jatim, dari tahun ke tahun presentase nilai rata2 siswa turun terus. Dalam rentang tsb siswa jg mengalami degradasi moral (berani dengan guru, tidak punya rasa malu, membentak guru, dll). Jika siswa melakukan tindakan buruk dan dapat sanksi poin justru ortunya tidak terima. Pernah kejadian ada siswa nakal suka meremas dada teman wanitanya tapi pihak sekolah justru disalahkan oleh wali murid (kades setempat) karena dianggap gagal mendidik anaknya, padahal ortu lah yang seharusnya berperan lebih dalam hal pendidikan anak, terutama pendidikan karakter, moral, dan spiritual.
Couldn't agree more. Kebanyakan ortunya suka mengumbar anaknya. Jadi si anak moralnya sudah rusak sama sekali. Sopan santun gak ada. Pelajaran kadang suka tidur. Mau negur ya males juga karena corporal punishment sudah dilarang. Ya repot.
Berarti sebenernya sekarang yg perlu di didik ortunya dulu. Mau kurikulum apapun tapi ortu dirumah ga bisa ngedidik anak-anaknya. Ya bakalan gitu2 aja.
Kalau jaman dulu anak nakal di sekolah sampe dihukum pukul pake penggaris, kalo ngadu ke bapaknya bakal ditambahin pake gesper. Itu karena ortu mempercayakan anak ke guru sebagai orang tua mereka di sekolah dan mereka percaya guru tidak akan marah ke anak kalau anaknya tidak nakal. Kalo sekarang banyak orang dah makin sombong, nganggap guru itu pekerja yang mereka bayar untuk memasukkan ilmu ke kepala2 anak mereka. Institusi sekolah itu bukan hanya tempat mencari ilmu, tapi juga tempat belajar sopan santun, belajar organisasi, belajar bermasyarakat, dll. Kalau cuma mau masukin ilmu, ajarin sendiri atau homeschooling biar enak. Gw setuju soal pendidikan buat ortu, tapi ini juga karena kebodohan lembaga macam KPAI. Biarkan institusi sekolah menghukum murid yang memang pantas dihukum. Tumbuhkan perasaan malu dan kuatkan institusi sekolah.
Saya juga kaget setelah kembali mengajar di Indonesia..moralnya parah😔
Mungkin cara ortu lu yang ngak berkembang bos. Coba kasih usul, diajak bicara dulu antara siswa yang terdampak dan memberikan dampak. Panggil aja ortunya toh seharusnya manggil ortu tuh wajar bet, sayang banget sekolah masukin itu ke poin dan bakal dihukum bahkan berpotensi dikeluarkan. Seharusnya sekolah berani ngasih himbauan memanggil ortu termasuk kepedulian guru dan guru bp juga harus pinter sering-sering panggil anak yang berprestasi, tanyain minatnya klok ngak disetujui ortu sekolah akan membantu sebisanya. Jangan cuma menyalahkan, jaman udah maju. Carapun juga harus maju jangan gitu" aja. Lama" siswa yang bakal mampir sendiri guru
Orang pinter bukan seberapa bnyk informasi yg kita terima, tapi kemampuan memproses semua informasi secara critical.👍👏👏👏
Yes! Im agree. Yg paling penting adalah membangun pola pikir, dengan sendirinya otak bisa memfilter informasi yg benar dan lebih rasional, pda akhirnya bisa menuju demokrasi yg sehat
"Semua orang punya HAK atas pendidikan"- Sabda
Obrolan rumah tangga yang berfaedah
Cocok sambil nyuapin anak
🤗🤗
Gila sih ....BKN obrolan tentang nasi minyak goreng atau sabun mandi
1.Bikin assessment yang bagus
2. Akuntabilitas
3. Biarkan inovasi muncul dari masyarakat
👌
Sebelum itu harus ada peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru
SAYA DIDIKAN SABDA PS DAN SEKARANG MILITANT UNTUK MEMPROMOSIKAN SCIENCE AND RATIONALITY. TERIMA KASIH SABDA AKIBAT ENGKAU SAYA TIDAK BODOH LAGI SEPERTI DULU.
Gimana sih caranya ngasah thinking skill? Bang Sabda ngajar thinking skill di zenius nama videonya apa ya mas?
@@annisalutfianimunis1676 liat di app nya zenius ka
@@annisalutfianimunis1676 bisa dg membaca buku2 berkualitas, dan ngobrol/diskusi dg komunitas yg membernya pny thinking skill bagus
Kok ngakak sih wkwk
Keliatan banget cania bucin salah tingkah 😂 wkwkkwkw
Di satu sisi,
Terpilihnya Nadiem Makarim jadi Mendikbud buat kaget karena aku pikir dia bakal masuk di Menteri Komunikasi dan Informasi . .
Mungkin Pak Jokowi butuh bgt pemikiran Revolusioner-nya Nadiem Makarim karen Gojeknya beliau itu . .
Man, Gojek itu revolusioner bgt . . Bagi yg ngikutin berita-beritanya Gojek di awal sampai akhir" ini harusnya jadi paham maksudnya Pak Jokowi naruh Nadiem di Mendikbud . .
Soal Sabda PS, sebenernya aku pengen sih nih Sabda PS bisa bantuin Nadiem di Mendikbud . . Meski bukan Wamen entah posisi apa begitu di Mendikbud yg jelas Nadiem sepertinya butuh bantuan menjalankan program kerjanya mensukseskan Visi Misi Presiden Joko Widodo sampai 2024 nanti
Exactly!
krn pandemi, mungkin mas menteri lbh fokus ke pendidikan di pelosok
yg sering gurunya tdk datang bahkan tdk ada
yg akses internet itu susah dan mahal
tapi yg terakhir itu tergantung dari kementrian yg lain
mau mengirimkan guru bantu dan mahasiswa utk ikutan bantu juga terhalang covid
tapi sepertinya pelajaran bertahan hidup itu pilihan yang bagus
cmiiw
Jadi mikir klo ci Cania & kak Sabda, bikin model "vlogbrothers" bakal gimana ya?
Gimana ya min
Mereka juga manusia normal.
Mantap pasti min
"vlogbrothers" loool uploadnya di Pornhub
Mengamini
Setuju banget ma mas Sabda PS, kalau "thinking skill' adalah yang paling penting dari pendidikan. Karena betapa banyak kita temukan orang2, mereka sm2 baca buku yang sama tapi outputnya jauh berbeda. Makanya, kita juga sering menemukan dalam lintas sejarah tokoh2 pembaharu y malah muncul di tengah carut marut zaman. R.A Kartini salah satu contohnya.
Waktu mendengar dan memahami poin terakhir, Hah? Gila.. jika kebijakan itu di implementasikan pada sistem pendidikan, pengaruhnya pasti bagus banget dan juga tidak terbatas berpengaruh hanya pada bidang pendidikan tapi juga ke ekonomi khususnya para orang-orang kreatif.
Terimakasih GEOLIVE.
Gue gk ngerti loh pas itu, bisa dijelasin gk?
Begini, kita harus memahami dulu nih waktu mas sabda ngejelasin ttg anggaran untuk pendidikan itu sebenernya gede, ada yg dari dana BOS, KIP dan lain-lain. Nah, itu tadi dijelasin sebenarnya tiap siswa itu seharusnya memiliki alokasi dana sekitar jutaan. tetapi, sebelum-sebelumnya, pengontrolan alokasi dana itu untuk keperluan apa dan hasil dari penggunaan itu untuk apa masih tidak jelas. Mas Sabda menggunakan kata "mendobrak" mungkin mengatakan sudah saatnya pengelolaan dana yang luar biasa banyaknya itu diperjelas peruntukannya. Caranya? Salah satunya tiap siswa memiliki e-wallet nah nanti alokasi dana dari pemerintah ke tiap siswa di distribusikan ke e-wallet itu yang diperuntukan untuk keperluan pendidikan. Contoh: membeli media pembelajaran, akses sumber belajar secara online, dan lain-lain.
Maaf ya kalo penulisannya berantakan.
@@akhmadrizky67 wah gila makasii loh udh jelasin, bnr bgt yaa gk kepikiran. Tp setelah implementasi hrus ada pengawasan takutnya d salah gunakan, misalnya beli kuota buat nonton chanel yt yg unfaedah sprti prank, dll
Aku sih yakin penggunaan uang pada e-wallet itu pasti ada batasan buat apa aja boleh digunakan. sudah saatnya para inovator bermunculan. Panggung buat berinovasi udah mau dibuka.
@@sarahajeng5903 mungkin bisa diakalin penggunaan e-walletnya hanya di web tertentu atau toko khusus pendidikan yang sudah bisa membayar dengan e-wallet itu.
Dengerin aja audiony tanpa lihat visualny, maka anda akan mendapatkan zenius learning vibe 😂😂
Wkwkwkw awkward gitu narasumbernya suami sendiri. Tapi seperti biasa tetap informatif!! Thumbs up for Geolive Team!!
udah 15 tahun berdiri, kenapa gua baru denger tentang zenius sekarang??!! Mas menteri Nadiem, tolong rekrut Mas Sabda jadi Stafsus anda.
yaampun aqu bukannya teredukasi malah cengar-cengir nntn nya. ga kuaaad dengan ke uwu-an ini 😭👌
SEHAT DAN TERUSSS MENGINSPIRASI YAA KALIAN!
Much Loveeeee 💕
Asli aku ngakak diawal.. Gak tau lucunya di mana.. Mereka gak nglwak tpi aku ngakak😭
@@putriadria7132 eufimisme
informasinya apapun, yang penting pola pikirinya bener !
Sabda PS
SEMANGAT MUDA SEMANGAT INTELEKTUAL DI ERA MILENIAL
"Bukan membawa carut marut menjadi dunia online" Sabda PS.
Entah Siapa yg lebih meng-influence dan yg ter-influenced, bukan cuma pola pikir, kalian tuh gaya ngomong dan gesture nya sama yah hahaha
namanya juga murid dan guru
@@jeffreygeonesia1373 Sendika guru
Masalah pendidikan (urut dari yg paling penting menurut gua)
1. Kualitas guru
2. Kurikulum
3. Infrastruktur
Sebagus apapun kurikulum kalau org yg menyampaikan gk bagus akan percuma. Gua cukup beruntung pernah ketemu guru guru inspiratif yg ngebentuk gua skrng. Ada guru Matematika kharismatik yg bisa ngejelasin semua konsep dr suatu materi. Ada guru yg bisa ngebuat ujian pelajaran sejarah sama bergengsinya sama ujian fisika (gua anak IPA btw), dll.
Selama ini gua ngeliat masalah tentang kualitas guru itu dipengaruhi 2 hal. Masalah kesejahteraan dan kultural. Masih banyak guru honorer yg gajinya jauh dari kata layak (walaupun program sertifikasi yg melipatgandakan gaji guru juga gk berpengaruh ke kualitas mengajar guru -World Bank). Masalah kultural adalah pekerjaan guru gk dianggap sebagai pekerjaan yang "keren", "terhormat", dll. Dua masalah itu ngebuat org org berkualitas gk berniat jadi guru dan pekerjaan guru cuma jadi pekerjaan kepepet.
Kalau gua jadi Nadiem Makarim. Gua bakal
1. Selesain masalah gaji guru honorer dan nerapin kebijakan gaji guru di DKI Jakarta untuk di seluruh daerah di Indo
2. Buat gerakan kultural untuk meningkatkan kehormatan guru (misal : gerakan wajib salim sama guru setinggi apapun jabatan lu, pemakaman khusus guru, guru gratis naik kendaraan umum, dll) (intinya guru dimuliakan banget lah)
fundamental thinking yang bang sabda tanemkan emang khas banget, kayak menghipnotis kita menjadi seorang super hero wkwk dalam tanda kutip memacu kita untuk melampaui batasan-batasan diri kita.
Bang sabda bingung mau pake 'gue' atau aku😂
Mbak2 Geolive ngobrol sama mas2 Zenius
Ardigun istri ngobrol ama suami lebih tepatnya 🤣🤣
@@akuilaopo3231 oh, suami istri gan, wkwkw baru tau w
Smart couple. Kebayang punya anak beneran zenius kali ya
Kayak gak suami istri di sini obrolan yang menyenangkan (propesional)🖒
Boleh share perspektifku ya,
Sejatinya pendidikan yang baik, mampu melahirkan pembelajar sepanjang hayat, yang lembut jiwanya (adab, budi pekerti, empati, toleransi) sekaligus tajam pemikirannya (rasional, objektif, proporsional, mampu berpikir mikro maupun makro - holistik, kreatif-inovatif-solutif), dan sadar akan perannya sebagai wakil TuhanYME di muka bumi, hidup sebagai penduduk bumi, bersyukurnya Indonesia diwarisi Pancasila "Bhinneka Tunggal Ika" dengan keragaman budaya.
Once u found it, penciptaan alam semesta dengan mekanisme hukum alam-Nya, itu logic banget.
Dan boleh berbangga, karena rekam genetik dalam DNA Nusantara itu...canggih dan kompleks.
guruku jaman baheula...as always, selalu nambah insight baru.. sabda buka kelas koding dongg hehe..
The sweetest interview ever did. Thank you both of you 💚👍🏼
Ki Hadjar mengemukakan mendidik anak bagai "menanam", bila itu benih padi didiklah sebagaimana ia padi yg nantinya ia tumbuh subur, bukan sbg tumbuhan yg lain. potensinya sbg padi hrs dipelihara di lingkungan yg mendukung. kebatinan seorang yg terdidik akan selalu menghayati apa yg ia terima scr kognitif kenapa dan bagaimana, scr afektif dgn rasa dan keindahan, dan dapat berdampak scr sosial, yg pd dasarnya akan muncul atas kehendak dan kesadarannya utk mendalami informasi yg bermakna utk kehidupan manusia
tolong dong Geolive buat lanjutan pembahasan tentang tema pendidikan ini lagi dong.. soalnya jujur lagi resah ngeliat adek-adek di sekolah yg terkadang terlalu "bebas" / semena-mena.
Bagus banget sih ide dari mas sabda ini, membangun pola pikir yang baik untuk anak terlebih dahulu. Dari sekian banyak masalah yang di sebutkan mas sabda tadi saya bisa sebutkan salah satu nya terjadi di satuan pendidikan di sekolah dasar banyak guru guru di sekolah dasar yang tidak mengajarkan bagaimana peserta didik untuk berpola fikir yang baik yang rasional. Di setiap daerah itu paling tidak hanya ada beberapa persen sekolah dan guru nya bisa mengajarkan apa yang di sampaikan oleh mas sabda tadi😁
Yup bener. Udah terasa kok kualitas kritikal thinking antara siswa daerah dan kota
semoga bukan hanya kuliatas kurikulumnya di perbaiki tapi juga kualitas gurunya karna pasti guru yang berkualitas dan mengajar dengan baik akan mendukung kualitas sang murid
Mau menyanggah. Dalam pendidikan itu ada 3 ranah dalam perkembangan manusia
1.Kognitif
2. Afektif
3. Psikomotor
3 hal itu saling berkaitan tidak bisa di pisahkan sepeti keseimbangan kehidupan dalam tubuh manusia
Nemu chanel bgus bgt. Saya seorang guru SD. Harus lebih ekstra memperbaiki pndidikn d bangsa kita, saya akan cba mulai dri sekolah saya. Please suport saya 🙏
Kebayang ni orang berdua kalo pillow talk bahas apaan, bukanya tidur malah diskusi gak kelar2 berujung begadang ampe pagi 🤣🤣 tp keren
Paham..liberal membolehkan kumpul kebo free sex?!!!
Pembicaraan yang sangat berfaedah tentang pendidikan. Memang harusnya seperti itulah, semoga bisa di realisasikan oleh siapapun yang peduli tentang pendidikan Indonesia.
Gw setuju, apapun pengetahuannya mgkin akan lupa tapi yg remain ya pola pikir yg terbentuk. Tapi seringnya pendidikan kita tidak sabaran, anak harus menguasai banyak hal, sehingga lupa tujuan utama yaitu critical thinking, makanya kepaksa ngapalin cara cepat, ngapalin rumus yg semuanya ga guna kecuali hanya utk ngejar nilai. Anak pintar logika pasti gampang ngelahap, tapi yg lambat? Padahal kalau pendidikan musti sabar, jangan bikin sistem kejar2an kayak gini. Masing2 anak beda kecepatan pemahamannya thdp subjek tt.
Ga apa2 anak gak tau volume tabung. Asal dia tau volume 50dmkubik artinya ada 50 liter yg bisa diisi ke tabung itu.
Talkshow yang sangat bermanfaat! Semoga pendidikan Indonesia semakin maju. Bismillah.
adanya platform pendidikan berbasis digital merupakan bagian dari ketidakmampuan pemerintah dalam menciptakan pendidikan yang ideal
bacain kolom komentar, banyak juga yang punya pemikiran bagus, Indonesia memang tidak kekurangan pemikir cerdas, tapi mungkin kekurangan dukungan untuk mewujudkan pemikiran yang baik untuk pendidikan di Indonesia
Gaya lu bang, kocak... mba geolive😂
pdahl dirumah manggil bebeb.
Sabda guru saya niih.. beruntung tau zenius sejak SMA di daerah dulu, sampe masuk univ nomer 1 di indo dan skrg saya udh kerja, cara berpikir benar saya kebentuk dari zenius ini. Sabda jadi menteri pendidikan setelah nadiem boleh juga sih.
Saya dah lht lampiran aplikasinya genuine
Gila ... baru sadar ... bisa jadi pendidikan selama ini bukan dilakukan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, bahkan sebaliknya pendidikan bisa dilakukan dengan sengaja untuk menoLoL-dunGukan bangsa. Sebuah paradoks yang mengerikan.
Yesss. Exactly! Wrong education is very-very dangerous.
Saya juga guru bimbel, yg mengutamakan mendidik pola pikir anak terlebih dahulu. Dan apakah Anda tahu siapa musuh saya?? Yak, para guru di sekolahnya, yg gak henti²nya hanya mengajarkan hafalan, terutama mapel Mtk nih. Masak hafal rumus luas persegi panjang, giliran disuruh cari lebarnya pada kebingungan (hanya salah satu contoh) 😄
Ahirnya terlihat darimana cinta itu berasal. Netizen can feel it.
bagus banget pak Sabda tentang pemikiran distribusi dananya dengan wallet" sendiri itu🥺
5 tahun kedepan gw dukung banget lu jadi Mentri Pendidikan bang
"Kenapa aku ga pernah denger ide ini di pillow talk ya"😂😂😂😂. I would like to call it Billio dollars pillow talk.
KANGEN BELAJAR SBMPTN PAKE ZENIUS.KANGEN POSTULAT SABDA NIH😊
huaaa yang ditunggu-tunggu, akhirnyaaaaaa! 😍 selalu senang liat kak Cania sama kak Sabda berada dlm 1 frame..
sangat setuju. Pola pikir dulu, baru informasi-informasinya. makasih mas sabda sudah berusaha memperbaiki indonesia menjadi indonesia yang cerdas dan cerah.
baru tau kalau junk learning is a thing.
Pola pikir terbentuk semakin baik jika pengetahuan semakin banyak=banyak membacam banyak interaksi positif -- yang hanya bisa terjalani jika punya waktu dan kesehatan, Jadi pertama-tama, sediakan dulu waktu dan tubuhmu yang sehat utk menemukan (ditemui?) hal2 yg berarti. Tapi siapa yang menentukan hal-hal itu berarti atau tidak? Naluri atau nurani?
Masalah pendidikan ga bakalan serumit ini jika para pendidik mengajarkan bagaimana belajar caranya belajar..
Seperti meningkatkan minat baca pada anak...
Pada akhirnya para anak didik lebih kreatif dan bersemangat mencari sendiri..sebab pd akhirnya pendidikan harus mampu menjawab segala masalah yg menimpa dalam setiap pribadi
Obrolan di kasur juga begini nih 😁
Apakah ini dampak dari Perpres tentang Bahasa sampe judul geotalk jadi bincang nalar? 👀
IYA BETUL SEKALI!!! 🙈
Suaranya Sabda membawaku bernostalgia dengan masa2 lampau hahaha
Bener banget, pengetahuan sebanyak apapun bakalan mudah dipelajari kalau pola pikir/logic nya udah bagus dan bener. Kalau nggak ya sia-sia aja, yg ada malah terjadi logical fallacies dan akhirnya pengetahuan yg diberikan tidak tersampaikan dengan baik (salah tangkep dll).
Sabda=Orang yg melatih kita mendengarkan dengan baik :D
tunjukin ke masy dgn penjelasan yg ringkas dan cukup spy masy tahu bhw kurikukum kita sprti apa yg disampekan, klo ngga masy jg bingung krn masy bragam ltar blakang
Saya salah satu yang bertanya-tanya kenapa tiba-tiba Nadiem Makarim di MENDIKBUD. Setelah menonton video ini, saya semakin yakin dan tercerahkan untuk mendukung Sabda PS for MENDIKBUD. Terima kasih Geolive.
Karena menurut Presiden, pak Nadiem memahami kebutuhan kompetensi tenaga kerja di masa depan
Ternyata Mas ini yang sering di denger suaranya di Zenius, enak banget dia kalau ngejelasin
sungguh mencerahkan dan menggairahkan pendidikan yg MULUS ini....!!!! Selain MULUS isinya HALUS pula luarnya!
Gilakkkk Keren abizzz Idenya"Setiap guru/sekolah harus ada E-Wallet",dan teknologi yg bisa menjawab itu sekarang hanyalah "BLOCKCHAIN" ...Piss Ahh
Gini nih enak narasumber ada di rumah sendiri
Pendidikan harus berevolusi mengikuti perkembangan zaman, baik metode atau apapun itu. Belajar,belajar,belajar memang bagus tapi semua otak manusia punya titik jenuh, baik yg diajar maupun yg mengajar. Ya nggak ada salahnya jika dibuat program wisata belajar siswa dan Guru, belajar sambil liburan ke negara maju seperti, Amerika,Jepang,Belanda,Korsel,
inggris,dsb. biar bisa liat peradaban secara langsung dan paham betapa pentingnya bahasa inggris,sebagai sumber informasi dan komunikasi serta mendapatkan informasi tambahan belajar lainnya/belajar hal-hal baru. Mungkin ini salah satu cara merangsang otak untuk terbuka terhadap sesuatu hal secara lebih alami.
Gue nyesel dulu ketemu zenius baru pas kelas 3 sma. Pas lagi rudet mau masuk kuliah dan persiapan sbmptn, di internet nemu zenius.
Langsung diskusi sama mantan. Gue bilang kalo ini keren dan dia juga dapet buku "jeroan" (buku ringkasan keren banget!).
Akhirnya kami beli dan belajar bareng sampe akhirnya gue keterima UB dan dia di ITS. Sekarang kami berdua udah graduate dari uni masing2, pun hubungannya juga udah graduate😂😂
Gue nyesel kenapa ga dari SD (2004) nemu zenius, dan gue bisa belajar dari dasarnya, dari cara berpikirnya.
Anyway, sampe sekarang gue masih sering baca2 blog zenius. Itu pun sangat keren dan pasti dari artikel2nya bisa jadi thinking tool. Sukses terus zenius👍👍👍👍
Bersama suami.. stay professional. Mantep
Tadinya bingung dari cara berpikir Sabda terus nonton Sabda PS di Buka lapak, jadi paham arah pemikiran dia, metodologi kurang rapih aja tapi keren banget, pertanyaan Cania cara belajar lebih ke lokal belum terjawab Sabda. Ngebenerin nalar (pola pikir) bagian yg gak boleh si skip, pengetahuan yg banyak menjadi percuma kalo Nalarnya belum beres, terkait assasment bisa ngambil contoh cara belajar beberapa pesantren (tdk semua)
Bagaimana benerin nalar ini yg belum jelas,
Menurut gw ngebangun nalar anak, pendidik harus mampu menjelaskan apapun dari momen dan subtansi secara gradual dan holistik
Kirain bakal dikenalin "beliau seorang praktisi.. juga suami gw" eh enggak ya
baru tau gw
@@MrDaBaKa now you know
Gw kira pacar 😅
Ya ampung gw denger kata "dodol" lg wkwk inget dulu jaman marathon zenius
Bukan pendidikan tapi pembelajaran menurut Taksonomi Bloon ada 3 ranah; 1. afektif ('sikap' menghadapi apa yang dipikirkan (kognitif) dan apa yang dipraktikan (psikomotorik), 2. Kognitif (pikir), 3 psikomotorik (mempraktikan yang melibatkan fisik), maka jika seperti yg disebutkan Sabda PS kurang (mungkin terlewat) hal itu hanya niat tanpa melibatkan fisik atau seperti halnya menghafal. Padahal dari ke 3 ranah itu masih bisa diuraikan lagi masing-masing 5 kecuali psikomotorik yang diuraikan oleh ilmiawan pembelajaran lain, dan kini ada pergeseran pengertian yang entah kerasukan apa sehingga berubah menjadi attitude, knowledge, dan skill.
baru sadar kalau gaya bicara bang sabda cepat sekali dan sistemik ya, keren.
Gw heran kenapa ngga bang sabda aja yg jadi mentri pendidikan
Lebih tepatnya, karena Pak Jokowi lebih mengenal Mas Nadiem, bukan hanya sekedar personal, tapi juga dari referensi dan pengaruhnya secara massive.
Terlebih, kedua pihak sama sama memiliki tujuan yang sama, menjadikan Indonesia lebih baik.
Dan. Ada alasan lebih spesifik lagi kak 😊🙏
Keren coba pendidikan indonesia sprti yg di bilang bang sabda,ini lebih worth it.indonesia g bisa maksain ngikutin negara yg lebih maju g akan perna bisa tercapai.
Selama "diajarin" sama Bang Sabda, baru di Video ini denger kata "aku" dari mulut beliau:)
Seandainya sejak kelas 5 SD, diajari metode ilmiah, dan syarat naik kelas ke 6 dan lulus harus bikin makalah ilmiah dengan presentasi, bisa diskriptif atau analitik, dan berlanjut sampai kelulusan SLTA, pasti pola pikir anak didik terbiasa ilmiah dan mahir presentasi/publik speaking.
Suaranya bang sabda bikin flashback dulu waktu masa2 ngambis sbmptn bersama zenius wkwkw
Jembrengin aja boyyy!!
Kotakin aja boy
Bila kaum muda yg telah belajar di sekolah menganggap diri lebih pintar dan tidak bisa melebur dgn masyarakat yg bekerja menggunakan cangkul dan memiliki cita2 sederhana, lebih baik pendidikan tidak diberikan
Setelah liat ini, saya kok jadi khawatir dengan Pendidikan kita. Mas Menteri harusnya ga perlu belajar 100 hari buat mulai kerja, cukup liat 30 menit video ini lalu aplikasikan.... Sederhana dan mudah lhoooo ini......
gara2 "are u okay" trs buru2 cari percakapan suami istri ini bner2 berfaedah 😭😭😭👍🏿👍🏿
Are we okay mbak
are u okay itu apa
Konten2 pendidikan masih perlu diperbanyak nih. Belakangan malah ga ada. Akhirnya mampir di postingan yg uda lama. 🙏
Jika dibebaskan berfikir maka masalah pendidikan nasional itu adalah sebenarnya kecil.
Membuat seluler, terlebih dahulu sekuler
.