Ketika ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju, maka agama akan dianggap kuno dan usang. Ralat juga guru gembul, kitab kejadian kalo di Nasrani itu perjanjian lama bukan baru. Dan itu disebut kitab Torah atau taurat untuk agama Yahudi.
@@gurugembul maaf dibilang mas gembul kejadian perj baru yg diikuti oleh kristen dan yahudi ...mnurut kita sbg nasrani kejadian itu adalam perj lama...
Jadi inget wkt belajar kalkulus ada prinsip limit yg saya kagumi, yaitu : "Lim X->~ Y/X= 0" Sebesar apapun nilai Y (terurukur), ketika dibanding dengan TAK HINGGA (tidak terukur) jadi tidak ada artinya (nol). Jika manusia itu Y, dan Tuhan itu tak hingga. Maka manusia jangan takut untuk mengembangkan diri, karena sampai kapanpun selama usahanya masih terukur, maka tetap tidak akan pernah menyamai Tuhan. Belajar ilmu pengetahuan tidak akan pernah mengecilkan Tuhan, semakin banyak pengetahuan akan membuat kita semakin mengetahui betapa luar biasanya Tuhan itu.
Pembahasan kali ini mengingatkan saya dengan buku judulnya The End of science, sederhananya ketika sudah tidak ada pengetahuan maka, manusia sendiri yang akan menghancurkan pengetahuannya itu sehingga memulai kembali dari 0. Kalau Pak Guru bilang apakah jadi paripurna, maka di sisi lain jangan jangan malah dihancurkan lagi.
@@ranggarinaldi1961 Bisa jadi, seandainya manusia sudah mampu membuat pesawat luar angkasa dengan kecepatan melebihi kecepatan cahaya dan tidak ada masalah dengan pesawat tersebut lalu mereka berkunjung ke planet di tata surya atau galaksi yang lain dan menemukan ternyata ada peradaban lain yang sudah hancur di sana maka kemungkinan kita bisa bernasib sama dengan mereka.
@@alvinaditya3684 hahaha itu yg di takutkan ilmuan kenapa sampai sekarang tidak di temukan peradaban lain di luar sana, jangan jangan bukan tidak Ada tetapi sudah punah karena hancur oleh teknologi dan ilmu pengetahuan mereka sendiri dan kita sedang menuju kesana.
Diskusi yang sangat menarik Guru... Saya simak dari awal hingga akhir (meski saya ga tatap layarnya, soalnya saya sama masak + makan) Tapi ada poin tertentu yang sangat menarik berhubungan dengan kejadian yang baru² ini saya alami... Yang saya maksud poin penjelasan Guru pada 14:28 . Saya ingat baru² ini (persisnya kurang ingat, tapi ± 2 mingguan), saya berkesempatan mengajukan pertanyaan ke salah satu influencer (sementara tidak saya sebutkan, tapi saya ingat betul). Pembahasan kala itu mengenai filsafat/tema umum,beliau (si influencer) ini secara formal mengenyam S1 filsafat di salah satu universitas ternama di Indonesia,kemudian saya bertanya mengenai kesadaran. ± yang saya tanyakan waktu itu mengenai konsep kesadaran lalu saya kaitkan dengan perjalanan ruang & waktu, karena pada kesempatan itu topik spesifik yang baru dibahas mengenai perjalanan ruang (antar galaksi) dan perjalanan waktu. Saya mengaitkan topik yang sangat saya sukai (yaitu topik kesadaran) dengan topik spesifik itu. Suasananya waktu itu cenderung kepada pendapat bahwa perjalanan antargalaksi itu ga mungkin bagi manusia (dengan segala argumen pendukungnya) dan perjalanan waktu itu ga mungkin (dengan segala argumen pendukungnya).Namun saya melihat ada celah besar dari semua argumen yang disampaikan,yaitu semua berdasarkan pada "kelemahan tubuh fisik manusia. Dari sanalah saya kaitkan dia topik itu(ynag sedang dibahas, dan yang saya sukai).Waktu itu ± saya bertanya "Bang, kalau perjalanan antargalaksi / time travelnya cuma kesadarannya aja gimana? Misal kayak di film X-men (untuk contoh perjalanan waktu dengan kesadaran). " Nah..... yang membuat saya terkejut, beliau justru menjawab "Kesadaran itu nggak ada! Yang ada itu pemikiran. Kalo pemikiran ada.Materi dari tubuh terurai ke bentuk lain ada. Jadi, lu bisa jadi sekarang pake materi tubuh yang dulu dipake Plato, dan sekarang cuma lu pake main ke rumah temen lu.... " dan seterusnya... Dari sana saya menyimpulkan, setidaknya sementara waktu saya tidak perlu membantah/melanjutkan diskusi dengan beliau karena konsep dasarnya saja udah beda. Meski sebenarnya kemungkinan untuk membantah argumentasi tetap ada, namun saya sedang dalam fase mencari ilmu (meminimalisir perdebatan), mungkin akan tetap berdebat , tapi kadang² dan bukan prioritas sementara waktu, berdebat kalo lagi mood aja>
Menarik membayangkan seberapa lama mengetiknya. Jika kesadaran tak terikat oleh ruang namun tak bisa terpisah dengan waktu ,cara untuk memindahkanya adalah mengajarkannya kepada pihak yg memiliki lebih banyak waktu (maksudnya generasi mendatang) mungkin bisa jadi alternatif untuk pemindahan kesadaran
Ibarat sebuah game kalo mainnya dah 100% maka akan saya hapus atau reset ulang, dan main dari awal lagi... Ketika manusia udah 100% menyelesaikan semua quest2 di alam semesta ini... Mungkin Tuhan akan menghapusnya juga...
Ini mengingatkan saya pada komentar di konten Pak GG yang lalu. Sedikit berbagi saja, karena di konten Pak GG di episode 253 terkait dimensi Tuhan dahulu, saya pernah berkomitmen pada diri sendiri (sebagai penekun spiritual mandiri) untuk menyelidiki sebuah pertanyaan pribadi, yang salah-satu nya adalah pertanyaan Pak GG di sini : "sampai batas mana manusia bisa mengembangkan pengetahuan?" Saat itu, penyelidikan mulai di giat kan dan membuahkan kemajuan2 menarik yang masih berlanjut sampai sekarang. Tetapi, karena awal penyelidikan tersebut di mulai dari sudut pandang "yang bebas dogma", maka hasil2 pengamatan tersebut hanya saya bagikan dalam bentuk bahan2 penyelidikan, pada komunitas ramah yang masih kritis dan mampu untuk melakukan pembuktian dan pengujian (terkait pengembangan batin - kehidupan meditatif 24/7) agar lebih banyak orang bisa mengalami apa yang di maksud dari tangan pertama. Jadi, jika Pak GG sempat dan tertarik menguji nya juga, maka silahkan mampir ke channel utube BDI, dimana saya sudah berbagi 50-an komen di sana, dan komen saya yang terakhir itu, ada di video berjudul "pondasi meditasi benar" yang menanggapi komentar Fan Fa di thread komentar nya (dimana saya juga berbagi list2 video yang mungkin bermanfaat untuk penyelidikan nya). Oh ya, menjawab pertanyaan Pak GG di sini : "sampai batas mana manusia bisa mengembangkan pengetahuan?". Dari penyelidikan batin dalam kegiatan sehari-hari, maka saya melihat ada sebuah jawaban, tergantung siapa yang detik ini menjawab nya. Jika detik ini yang menjawab adalah manusia yang mengandalkan gerak-pikiran nya (mengukur, membandingkan, menilai, mencatat, mengingat, dan semacam nya) seperti kebanyakan kita, maka pengetahuan itu akan menemukan batasan nya. Bagaimana tahu kalau pengetahuan tersebut ada batas nya? Karena gerak-pikiran kita mengkondisikan kesadaran yang membawa kesan-gambaran (dari ingatan maupun harapan) sebagai pedoman (berpengetahuan) yang di andalkan untuk mengatasi ketidak-tahuan (juga kegelisahan dan semacam nya) dalam menjalani kehidupan ini. Beginilah cara kita ber-pengetahuan selama ini. Dimana masalah nya? Masalah nya, pikiran ini masih terus bergerak bagai "mekanisme otomatis" meski kita sudah berpengetahuan (kehadiran kesan-gambaran tetap berlangsung bahkan pada hal2 kecil remeh yang sudah di ketahui), dimana hal itu menandakan bahwa kita masih memiliki ketidak-tahuan mendasar... dan hal tersebut akan sangat sulit di sadari (sudah di abaikan) apabila kita sudah mengatasi nya dengan "produk2 pikiran" yang menyibukkan diri dengan berbagai konflik tambahan yang kompleks (dan cenderung terlambat di sadari), karena keberlanjutan mekanisme gerak-pikiran tersebut bukan hanya menghasilkan pengetahuan demi sekedar mengatasi ketidak-tahuan lagi, tetapi juga terus berlanjut untuk memproduksi hasil tambahan dalam bentuk rangkaian keterkondisian yang terus berhubungan, seperti : perasaan suka-tak suka, nafsu-keinginan, ketagihan, keserakahan, kebencian, penderitaan, kemabukan... dimana semua ini akan terus berlangsung bagai di dalam "loop" lingkaran tak berkesudahan yang di motori gerak-pikiran nya. Apakah kita tidak bisa melatih diri untuk mengendalikan pikiran seperti yang di ajarkan para trainer2 pengembangan diri itu? Kita bisa mencoba, tapi cepat atau lambat, kita akan menyadari bahwa usaha pengendalian tersebut hanya lah pelarian sementara, dimana tekanan-batin yang berada dalam pengendalian konflik tersebut, akan selalu menemukan akhir usaha nya, karena "ruang kerja nya" masih terkondisi dalam jangkauan gerak-pikiran yang sama. Oleh karena itulah, pelampiasan nikmat duniawi yang memuaskan pancaindra dan memabukan pikiran kita (seks ; minol ; obat penenang ; zat adiktif ; makanan lezat ; musik favorit ; wujud indah ; jaminan masa depan ; surga setelah mati, dst) itu masih lebih favorit dan terus di kejar oleh umat manusia, agar selalu bisa sejenak memalingkan wajah untuk tidak melihat kenyataan hidup nya. Jadi di mana kah batas pengetahuan dari pikiran yang kita andalkan ini? Jika gerak-pikiran kolektif yang membawa konflik tersebut itu tak di sadari, maka batas nya akan di anggap tiada, sehingga.. jika waktu nya tiba dimana hanya ada perang dan konflik yang di dasari gerak-pikiran tuk membenci pengetahuan yang tidak di sukai, maupun untuk menguasai pengetahuan yang di sukai , maka.. kegilaan umat manusia akan segera memusnakan diri nya sendiri. Solusi nya? Menyelidiki pertanyaan baru "apa yang berlaku pada hidup manusia ketika gerak-pikiran nya berhenti?" Mengapa ada penyelidikan ini? Karena kita tidak hanya tertarik melihat kenyataan di atas (yang sayangnya agak pahit) tetapi kita juga tertarik melihat kebenaran teruji yang bisa di buktikan. Contoh nya : Adakah pengetahuan di luar jangkauan pikiran yang bisa di raih manusia ini? Karena jika bisa menjawab ini, maka manusia memiliki alternatif untuk "ber evolusi" dalam ber-pengetahuan. Tetapi.. untuk bisa menjawab ini, maka, mula2 kita perlu menyelidiki kesan-gambaran dalam gerak-pikiran di dalam diri ini.. sebelum berlanjut ke penyelidikan yang lebih dalam terkait motor-penggerak nya hingga mungkin ROH nya jika mampu (dimana ini berkaitan erat juga nanti nya).
di kolom komentar pak GG banyak sekali org cerdas, ayok kita bikin aliansi untuk berkembang bersama-sama guna meningkatkan peradaban manusia yg luhur dan mulia,
Saya kira ini adalah pertanyaan semua orang yang akalnya masih sehat. Saya sendiri masih yakin, diluar kekuatan manusia masih ada kekuasaan lain yang belum tersentuh oleh kemampuan manusia. Itulah yang saya yakini sebagai kekuasaan Tuhan. Semangat terus PGG. Saya tunggu konten berikutnya. Salam dari Bali. Terimakasih.
Apakah kita sendirian di alam semesta ini ? - Teleskop antariksa hubble sudah menangkap poto ruang angkasa selama lebih dari 20 thn. Dan berdasarkan bukti tsb, jumlah galaksi yg ada di alam semesta (berdasarkan teknologi saat ini) berjumlah sekitar 2 triliun galaksi. Ada galaksi mini yg jumlah bintang nya mencapai ratusan juta. Dan ada galaksi raksasa, dimana besarnya ribuan kali dibandingkan dgn galaksi bima sakti yg kita huni. Jadi sebagian bintang yg kita lihat sangat banyak di langit saat malam hari, ternyata bukanlah sebuah bintang, melainkan sebuah galaksi....
Mungkin agak gak nyambung, tapi ijin berkomentar sebagai penganut Buddhisme. Kalau dalam ajaran Buddhisme, memang tidak ada batasan bagi manusia atau makhluk lainnya untuk bisa mencapai taraf seperti "Tuhan" sebagaimana pengertian Tuhan dalam agama Abrahamik yang menciptakan, menentukan, dan mengatur. Dengan pengetahuan, kekuatan, dan kemampuan batin (abhinna). Setiap makhluk bisa mencipta, mempengaruhi, merekayasa, dan melakukan apapun mukjizat selayaknya Tuhan dalam konsep agama Abrahamik. Manusia dan makhluk lainnya dalam 31 alam kehidupan versi Buddhisme bisa mengetahui dan menembus apapun yang ia mau dengan segala daya upayanya sendiri. Namun, pengetahuan dan kekuatan batin sehebat apapun yang bisa dicapai manusia atau suatu makhluk, tidak akan bisa mengatasi esensi penderitaan yang ada di semesta ini. Lahir tua sakit mati lalu lahir lagi di kehidupan selanjutnya terus berulang seperti itu, sebagaimana konsep kelahiran kembali yang penganut Buddhisme yakini. Keserakahan, kebencian, dan kebodohan adalah akar penderitaan, itu yang menyebabkan kemelekatan dan membuat makhluk lahir dan lahir kembali tidak berujung. Tidak ada keabadian dan tidak kekal. Konsep kekekalan dari pengetahuan dan kekuatan batin yang dikejar oleh dorongan keserakahan manusia sesungguhnya tidak akan benar-benar bisa dicapai jika akar penderitaan itu tidak dapat diatasi. Kelihatannya akan dan sudah hebat, tidak lapuk, tidak sakit, kekal dan abadi, tapi nyatanya semesta ini pun (termasuk dunia, surga, dan neraka) tidaklah kekal dalam konsep Buddhisme. Maka, kemoralan dan kebijaksanaan dalam mengetahui dan menempuh jalan menuju lenyapnya penderitaan dalam Buddhisme adalah hal yang utama dibandingkan pengetahuan, kehebatan, dan kekuatan batin (abhinna) sehebat apapun yang dimiliki oleh manusia dan makhluk dalam semesta ini. Dengan menempuh jalur itu, setiap manusia dan makhluk bisa merealisasikan Ketuhanan dalam konsep Buddhisme yang Tidak Terlahirkan, Tidak Menjelma, Tidak Tercipta, Mutlak. Dengan kata lain inilah yang dikenal khalayak sebagai Nirvana / Nibbana. Tidak ada lagi yang bisa menggoyahkan, mempengaruhi, mencipta, dan merekayasa, tak ada lagi kelapukan dan penderitaan karena itu Mutlak adanya. Terima kasih, saya hanya menyampaikan pandangan dari sisi lain sebagai penganut Buddhisme.
tapi anda kayaknya banyak blunder dalam menyatakan penjelasan anda tentang konsep agama abarahamic?mungkin seharusnya anda memperjelas kepercayaan yang mana dan pastikan anda faham konsepnya bukan cuma lihat di internet,karena anda memberikan opini public tentang kepercayaan tersebut 😊.
Akhir2 ini suka liat video GG. Pembukaan menarik sekali, lalu lanjut masuk logika seperti biasa yang menimbulkan pertanyaan baru. Jadi ingat kata dosen saat belajar logika dasar & sedikit filsafat "sepakat untuk tidak sepakat"
Konten MANTAP!! Emang bener begitu pak guru kalau menurut saya.. cerita2 jadul model adam dan hawa lama2 akan usang krn manusia berkembang, tapi kalau menurut dokter ryu hasan, dia sbg ahli neuroscience berpendapat agama nantinya bukan ilang gara2 teknologi tapi malah makin diubah2 oleh pemimpin nya sehingga makin selaras (cocoklogi) dgn keadaan teknologi di masa nya
Mungkin esensi "mati" yg dimaksud bukanlah mati secara fisik tetapi "mati secara visi" yg berimbas kepada fisik karena Tuhan adalah pribadi yg omnipresence (bisa melihat sesuatu lintas ruang waktu). Bisa kita lihat dimana visi manusia diciptakan untuk "mengelola bumi" tetapi malah menggunakan pengetahuan untuk kepuasaan diri sendiri, yang akhirnya menyebabkan kematian bahkan kepunahan karena perang, bencana, dan wabah.
Thx pak guru… salah satu video paling bergizi niyh….. Ada satu sudut pandang yg belum keliatan… pertanyaannya sekitar niat dan kerakusan manusia… sayangnya blm membahas ttg sosialnya manusia, justru yg “menghambat” sekaligus mengajak manusia ttp menginjak bumi….
Gk ada hub buah pengt baik n jahat dgn ilmu pengetahuan... Intinya sblmnya Allah hny ingin manusia hanya bisa tau atau melihat hal baik/benar sprt Allah krn saat itu Allah hny bicara bahwa itu baik dan sangat baik.... Krn pengt jahat yg dimakan makan pengt baik dr Allah pun bergeser krn manusia memiliki ego, keinginan dll yg bisa menguasai memanipulasi sesuai keinginannya.... Dan pengt hal jahat itu yg merangsang manusia lakukan tindakan jahat yg tdk dikehendaki Allah
Bahkan saat saya masih anak² pernah berpikir bahwa saya dan lingkungan saya sebenarnya adalah tidak nyata... hanya sebuah ilusi virtual. Sampai saya berpikir jangan jangan yang benar adalah orang yang kita anggap gila, yang gila adalah kita yg merasa waras.... Pembahasan kali ini agak berat juga pak Guru
Ulasan guru gembul sangat membuka pemikiran sy,tentang kejatuhan manusia adam dengan kemajuan tehnologi sekarang, kemajuan tehnologi yg sekarang sudah mulai dari babel,bahwa memang manusia akan tetap mengejar keserupaanya dengan Tuhan, dan semua itu akan terjadi
Tuhan kan tidak ada pembanding (tandingan), masa iya menciptakan manusia untuk dijadikan tandingn-Nya. Menjadi Tuhan berarti menjadikan sesuatu menjadikan tandingan bagi Allah. وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ Terjemahan Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia (Allah).” (Qs.Al-Ikhlas : 4)
Dari seluruh jajaran video pak Guru Gembul, pembahasan seperti inilah yang paling favorit menurut saya, saya harap pak GG bisa meneruskan pembahasan² yg seperti ini lagi atau justru bisa dibuat series.
Penjelasan guru gembul masuk akal👍. Man arafa nafsahu. Faqot arafa rabbahu (siapa mengenal dirinya, maka akan mengenal tuhan nya). Awal agama mengenal tuhan. Kata Allah: manusia adalah rahasia ku, dan akulah rahasia nya.
@@sabudisabudi2918 la ilaha illallah : tiada Tuhan selain Allah. Tidak beranak dan tidak di Peranakan. Allah bersifat Qidam: awaluhu wa akhir (yg awal tiada yg mendahului, dan yg akhir tiada kesudahan). Ini pelajaran sifat 20.
Tasawuf,awaludin makrifatullah awal agama mengenal Allah Alam semesta langit bumi kursyi Allah dan manusia arif tempat Allah bersemayam.manusia adalah alam semesta mini.
Saya ada pemikiran terlepas dari konteks agama: Teknologi manusia suatu saat akan ada batasnya.. Batasnya adalah saat dimana teknologi itu malah saling menghancurkan manusia.. Manusia hilang dari peradaban.. Peradaban dimulai dari nol lagi.. Namun tidak semua manusia punah, beberapa mungkin berhasil bertahan hidup.. Bagaimana jika Adam dan Eve adalah sisa terakhir dari manusia peradaban sebelumnya..? Bagaimana jika pohon pengetahuan dan keabadian adalah alat teknologi canggih yg menyimpan segala jenis rahasia manusia..? Ketika kita bisa berpikir dan berimajinasi demikian, bisa jadi skenario tersebut sudah pernah atau akan terjadi.
@@jovanniagara Life is cynical kalo menurut kebanyakan kepercayaan agama wilayah timur. Beda sama agama abrahamik yang dimana hidup itu linear (setelah mati di dunia materialistik, akan ke kehidupan kekal)
ini mirip film yang penemu di abad 18 bikin mesin waktu, dia maju ke depan dunia juga mulai pada buat mesin waktu tapi pas dia maju terus kedepan ternyata dunia malah hancur sama ulah manusia sendiri dan maju lagi ke depan udah rata dunia dan mulalah manusia memulai hidup lagi dari 0
@@9738KANSIURAAnahh gua suka cara berpikirmu brother, tanpa adanya playing victim atau menghina, kamu mengakui bahwa ada yang kolot cara berpikirnya. Wkwk
Saya yakin pengetahuan manusia akan terus berkembang tanpa batas, apa yang terjadi sekarang belum terpikirkan oleh nenek moyang kita ,begitu juga apa yang akan terjadi di kemudian hari tidak/belum terpikirkan oleh manusia generasi sekarang, kita cuma bisa menebak nebak, contoh musik cuma mengotak Atik do re mi -si tercipta miliaran lagu dan trrus berkembang sampai sekarang, seolah tidak ada habisnya, masih banyak rahasiah Tuhan yang belum terungkap, dulu Bogor-jakarta orang menganggap jarak yg jauh, sekarang Jakarta -paris ada yg bilang dekat, sekarang bumi -mars dibilang jauh sekali, 2200 mungkin mereka bilang dekat cuma seminggu perjalanan
@cannel sukasuka bicara agama, ilmu pengetahuan akan terhenti ketika kiamat yang kita tidak tahu kapan akan terjadi, sejak jaman para nabi kiamat sudah dibicarakan, tapi ribuan tahun kemudian belum terjadi, dan kita tidak tahu mungkin 1000 th lagi atau 1jt th lagi, dan yang berbicara kiamat mungkin sudah mati. Di muka bumi saja belum tereksplorasi semua apalagi didalam dan luar bumi,
@@arsudinudin8332 kiamat peradaban mungkin saja dlm waktu dekat krn peperangan atau bencana dasyat di bumi sperti gunung meletus atau meteor. Untuk kiamat bumi (lenyap) masih sangat2 lama, skitar 4 sampai 6 miliar tahun lagi, saat itu matahari membesar dan memerah, memakan planet2 di dpnnya termasuk bumi. Untuk kiamat alam semesta lbh lama lg skitar 10 pangkat 1500 kuadrat tahun lg, atau ilmuan kenal dgn nama googolplex. Jd di masa dpn manusia akan menyebar di mulai dari tata surya, galaxy, dst. Ya kehidupan manusia msh akan sangat2 panjang.
Apakah kita sendirian di alam semesta ini ? - Teleskop antariksa hubble sudah menangkap poto ruang angkasa selama lebih dari 20 thn. Dan berdasarkan bukti tsb, jumlah galaksi yg ada di alam semesta (berdasarkan teknologi saat ini) berjumlah sekitar 2 triliun galaksi. Ada galaksi mini yg jumlah bintang nya mencapai ratusan juta. Dan ada galaksi raksasa, dimana besarnya ribuan kali dibandingkan dgn galaksi bima sakti yg kita huni. Jadi sebagian bintang yg kita lihat sangat banyak di langit saat malam hari, ternyata bukanlah sebuah bintang, melainkan sebuah galaksi....
cerita sangat menarik abang Guru Gembul, secanggih apapun teknologi untuk memudahkan pekerjaan manusia dan itu super bagus..tapi yg namanya manusia memiliki sifat jahat uiung-ujungnya di ajab Tuhan/pemilik alam semesta dan kembali lagi ke tahun 1, Siklus hidup manusia modern.
Jika kita mengacu pada konsep alam semesta dewasa ini, kita akan menemukan bahwa alam semesta adalah tidak terbatas, kontinu dan terus berkesinambungan. Jika kita bisa sedikit berpikir "lebay", mungkin saja ada kehidupan lain di sebuah planet di luar angkasa sana yang bahkan perkembangan teknologi nya sudah lebih dari apa yang bisa kita bayangkan, (Cnth: Cryptonian) hal itu mungkin saja terjadi karna ada begitu banyak probabilitas di dalam ketidak terbatasan alam semesta, dan sekarang manusia berusaha meraih nya dengan berbagai macam usaha dan riset yang menurut saya adalah suatu hal yang sangat wajar, karna di dalam sebuah peradaban kegiatan "belajar & mencari" adalah hal yang niscaya dan terus berlanjut dan berkembang
Apakah kita sendirian di alam semesta ini ? - Teleskop antariksa hubble sudah menangkap poto ruang angkasa selama lebih dari 20 thn. Dan berdasarkan bukti tsb, jumlah galaksi yg ada di alam semesta (berdasarkan teknologi saat ini) berjumlah sekitar 2 triliun galaksi. Ada galaksi mini yg jumlah bintang nya mencapai ratusan juta. Dan ada galaksi raksasa, dimana besarnya ribuan kali dibandingkan dgn galaksi bima sakti yg kita huni. Jadi sebagian bintang yg kita lihat sangat banyak di langit saat malam hari, ternyata bukanlah sebuah bintang, melainkan sebuah galaksi....
Ini adalah pelajaran agar kita bangsa Indonesia bisa maju dalam berfikir,, tidak seperti sekarang kebanyakan mikir halal, haram,bit ah, kafir , musrik, akhirnya kejebak jadi bangsa tertinggal,,,
Cukup lugas & gamblang, pak guru menchalenge kita. Untuk berpikir sangat jauh, terkait eksistensi kita sebagai manusia. Kebetulan pak guru mendasari paparan, dengan kitab Abrahamic yang bernama Kitab Kejadian. Maka menurut saya, sampai kapan pun manusia tak akan dapat menjadi tuhan. Karena TUHAN yang maha sempurna itu, telah menetapkan batasan yang sangat jelas bagi manusia. Meski batas itu kelihatan seperti tak ada, tetapi batas itu sungguh ada. Bila manusia memaksa untuk melewati batas itu, otomatis ia/mereka akan hancur atau berantakan sendiri. Itu terlihat dari, kiamatnya peradaban manusia purba lewat bencana air bah. & Gagalnya pembangunan menara di Babel, yang memecah belah manusia menjadi heterogen seperti saat ini. Sebab seperti tertera dalam kitab Amsal yang dari perjanjian lama juga yakni : Amsal 1:7 (TB) Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan. Sebab TUHANlah yang mensubsidi manusia dengan kemampuan sumber daya termasuk pengetahuan. Jika manusia mengingkari itu, ia mempersiapkan dirinya untuk senasib dengan raja Nebukadnezar. Yang menjadi gila secara mendadak, karena menantang & mengingkari TUHAN. Setelah menikmati kejayaan yang diberikan TUHAN padanya. Apa yang disampaikan pak guru, tentang manusia masa depan yang bisa direkayasa kehidupannya. Sudah dinubuatkan jauh sebelumnya, baik dalam kitab perjanjian lama maupun kitab perjanjian baru. Dalam kitab Wahyu penutup perjanjian baru, telah dinubuatkan tentang manusia 666. Yang membuat patung pendahulunya. Yang menghipnotis manusia, hingga mayoritas manusia akan ditandai kepala & telapak tangannya. Hal itu menggambarkan tentang kehidupan manusia akhir zaman nanti. Walaupun manusia dapat merekayasa kehidupan, untuk membuat kehidupan baru. Mereka tak akan dapat menciptakan manusia yang sama dengan ciptaan TUHAN. Kalaupun hasilnya terlihat sama, itu hanyalah makhluk bionik semata. Atau hewan yang sederajat dengan manusia. Karena mereka tak akan bisa menciptakan roh, sebagai elemen utama manusia ciptaan TUHAN. Karena manusia hidup, terdiri dari 3 elemen yang menyatu. Yaitu tubuh jasmani, tubuh jiwani & tubuh rohani. Alkitab Kristiani menjelaskan bahwa roh & jiwa adalah 2 elemen yang berbeda. Jiwa adalah elemen, yang membuat manusia memiliki emosi & rasa sosial. Sedang roh adalah elemen ilahi, yang berasal dari TUHAN. Yang dipasang pada tubuh manusia oleh TUHAN sendiri. Sebegai unsur genetik TUHAN dalam diri manusia. Membuat manusia, memiliki gambar rupa TUHAN dalam dirinya. Manusia mungkin dapat membuat jiwa imitasi, dengan merekayasa genetika manusia. Tapi mereka tak akan dapat membuat roh, karena hanya TUHAN yang dapat melakukannya & punya bahan bakunya. Sains yang menghantarkan manusia ke peradaban super maju. Adalah sains yang berbasis pengetahuan alam, yang mengacu pada rasio logika. & tidak mentolelir hal² diluar rasio logika, karena sains itu sendiri terkurung dalam limit 4 dimensi kehidupan manusia. Sehingga sains itu akan menjadi mandul ketika digunakan diluar 4 dimensi kehidupan manusia. Jika manusia memaksakan kehendaknya, maka akan menjadi bumerang bagi dirinya & sesamanya. Karena sama seperti semut, walau punya sayap untuk terbang. Tak dapat menyamai, burung rajawali yang terbang tinggi di angkasa. Demikian juga sehebat²nya manusia, tak dapat menyamai kehebatan TUHAN.
Menurut pendapat saya 🙏 pd awalnya kita sdh "menyatu" dgn Tuhan Yang Maha Esa di "Eden" atau Surga klo mau kita menyebutnya agar mudah dipahami ( krn diatas sana kita tdk menggunakan Mind / pikiran tpi Kebijaksanaan / Kesadaran sempurna. Namun ketika memakan "Buah Terlarang" itulah Adam menjadi menjadi berpengetahuan ttg Dualitas ( baik & buruk ) dan pd saat itu jg dia merasa sdh terpisah dgn Tuhan Yang Maha Esa. Saat itulah Kesadarannya turun dr kesadaran Ilahi menjadi kesadaran duniawi 👍 dr Eden ke Bumi, dr dimensi abstrak ke dimensi padat, lebih kasar tentunya namun tetap ada esensi Tuhan dlm diri manusia 👍.
Kekuatan serupa Tuhan, tapi bukan setara Tuhan. Kekuatan ilmu manusia hanya sebatas mengedit/membuat efisien suatu ciptaan. Manusia tidak dapat menciptakan bentuk kehidupan baru atau ruh. Manusia juga tidak dapat menciptakan hukum alam/melawannya seperti: Necromancer atau mengubah suatu zat menjadi zat baru yg memiliki fungsi sesuai kehendak manusia. Memang benar manusia mendekati kesempurnaan dengan merekayasa segalanya. tapi sebatas hanya bisa merekayasa, tidak dapat menciptakan hal baru dari suatu kekosongan yang dimana itu melawan hukum alam yang diciptakan Tuhan. segala ilmu yang tumbuh berkembang sekarang berputar dan berorientasi pada manusia, bukan alam. Sampai kapanpun, manusia tidak akan bisa membuat suatu bentuk kehidupan baru yang memiliki insting, takdir dan atau aturan ekosistem yang baru. manusia hanya melakukan rekayasa terhadap apa yang sudah ada dan 'terlahir'
Manusia akan bisa melakukannya di metaverse, dunia metaverse yang diciptakan manusia, manusia akan bisa menciptakan sesuatu dari kekosangan di metaverse, manusia akan bisa menciptakan bentuk kehiduoan di metaverse, apakah manusia saat itu sudah setara Tuhan?
@@agung_sukawijaya Yg km bilang itu masih berputar & orientasi pd manusia. Metaverse? Programmer yg bikinnya berkata Halo. Jauh sebelum itu 2 dekade lebih kebelakang sudah eksis yg namanya Game Online yg jd virtual ekosistem baru. Ada bencana kecil/menengah aja senggol kelistrikan dlm jangka panjang pasti auto panik. Yg dia maksud itu gakkan bisa bikin kehidupan baru organik/alam yg berinsting, robot canggih aja diprogram. Itu baru berinsting aja jgn mikir jauh dulu sampe bisa reproduksi. Udh ditantang tuh sm ayat yg mengatakan "kamu takkan bisa menciptakan seekor lalat pun walau kalian semua (makhluk² berakal) bersatu".
@@LoePenzz sepaham jika manusia tidak akan setara dengan Tuhan di dunia ini, karena didunia ini adalah metaversenya Tuhan. Tapi di dalam metaverse ciptaan manusia sendiri, manusia dalam metaverse bisa menciptakan lalat organic (versi metaverse) independen dengan ai yg bisa berfikir dan bergerak sendiri. Mengendalikan cuaca metaverse sesuka hati, menciptakan manusia organic versi metaverse. Didunia metaverse itu apakh kita setara dengan Tuhan?
@@agung_sukawijaya Jgnkan setara jauh bgt kita ini ga ada secuilnya mungkin lebih lg. Tuhan itu punya Mahakuasa berdiri tunggal, sedangkan manusia bahkan bikin dunia buatan virtual aja melibatkan banyak orang/alat/hal gabisa jalan sendirian. Seperti yg saya bilang bencana kecil yg nyenggol kelistrikan dalam waktu berjangka aja bisa kolaps seketika dunia buatan virtual itu. Manusia itu sangat terbatas butuh banyak hal untuk saling menopang, yg seperti itu gak berlaku bagi Tuhan.
Salam pk Guru Kasih karunia dan damai sajeterah beserta kita Kebanyakan orang termasuk di negarah saya Timor Leste memegan handphone dan lap yg berlogo Apple atau apel tapi mereka tdk tau arti dari logo tersebut. Bagi sy mungking Logo tersebut mengingatkan kita kembali kpd asal mula karya penciptaan Tuhan ,pohon pengetahuan dan kebebasan yg Tuhan memberikan kpd MC pertama di taman Eden . Hari ini kita menobservasi bahwa permkembagan inteligence manusia begitu cepat dan inovatif sehingga menciptakan hal baru baru di peradaban mc terkini terutama di bidang teknologi,informasi ,transportasi dan dlln. Manusia telah berusah menciptakan robot artificial, sistem virtual yg sangat canggih menciptakan satelit yg bergitu canggih terbang menjelajah sistem tata Surya kita sehinga mereka menemukan hal baru ,mereka mencoba mencipkan mesing penjelah waktu sehinga mempermudah orang untuk berkomunikasi contohnya sederhana kita melihat di keseharian kita banyak orang yg memakai handphone untuk berkomunikasi itu hal yg luar biasa yg diciptakan oleh manusia,itu diangap sebagai suatu mujijat yg di lakukan oleh manusia, Sy rasa suatu saat nanti kepintarang manusia mencapai dedudukan dewa dan Tuhan.
Kalo ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat maju dan pesat, kita yg ber-Tuhan/beragama ga perlu takut lah. Bagi saya, Tuhan membuat batasan pengetahuan manusia agar manusia bisa menembus keterbatasan itu dan menjadi batasan baru, meski bukan berarti itu menjadi tidak terbatas. Apakah sampai kepada titik dimana semua misteri bisa terjawab? Tidak tahu jg pak guru, tp jika kita berandai2, saat manusia sampai pada titik trsbut, maka itu bisa jd akhir dari kehidupan "manusia". Krn bagi "manusia" kehidupan seharusnya adalah bagaimana menjawab semua misteri didalamnya.
Saya sangsi bahwa manusia bisa mencapai peradaban ke-3, yaitu menaklukan galaksi Bima Sakti dalam 1000 tahun kedepan. Butuh energi sangat besar, jauh lebih besar dari seluruh energi di bumi jika digabung untuk membuat warp drive atau perjalanan dengan melengkungkan ruang. Padahal galaksi Bima Sakti saja hanya sebutir debu tak terlihat dibanding observable universe. Dan universe kita ini hanya sebuah cincin ditengah gurun Sahara (langit lapis kedua). Dan masih ada 5 lapis lagi. Ide mengakali kematian dengan "mengcopy" kesadaran (consciousness) juga saya anggap mustahil. Karena bagi saya kesadaran itu maksudnya adalah ruh. Dan alam ruh lebih ghaib bahkan dibanding alam Malaikat, karena Malaikat pun memiliki ruh. Jauh.. jauh.. jauh sekali kemampuan manusia dibanding kekuasaan Tuhan.
Raga , Ruh, Kesadaran Raga Ada , Ruh Ada , Kesadaran Ada =====> Hidup dan beraktifitas (Kehidupan) Raga Ada , Ruh Ada , Kesadaran Absen =====> Tidur / Pingsan Raga Ada , Ruh Absen , Kesadaran Absen ====> Mati Raga Rusak , Ruh Ada , Kesadaran Ada ====> Cacat Fisik / Mati Jadi saya setuju ,,,"Mengcopy Kesadaran" untuk mengakali kematian bukanlah sebuah Kehidupan Manusia !!
Teleskop antariksa hubble sudah menangkap poto ruang angkasa selama lebih dari 20 thn. Dan berdasarkan bukti tsb, jumlah galaksi yg ada di alam semesta (berdasarkan teknologi saat ini) berjumlah sekitar 2 triliun galaksi. Ada galaksi mini yg jumlah bintang nya mencapai ratusan juta. Dan ada galaksi raksasa, dimana besarnya ribuan kali dibandingkan dgn galaksi bima sakti yg kita huni. Jadi sebagian bintang yg kita lihat sangat banyak di langit saat malam hari, ternyata bukanlah sebuah bintang, melainkan sebuah galaksi....
Mungkin dari Satu Hal saja Saya mencoba ikut Nimbrung Pak Guru🙏. "MISTERI" Keyakinan Saya "Misteri Itu tidak akan Pernah Habis". Mudah2an bisa menjadi Dasar Jawaban untuk Pertanyaan2 LainNYA🙏
Entah kenapa saya jadi berfikir kalau puncak kemajuan manusia sudah dekat. Kemajuan tersebut adalah keberhasilan menuju masa seperti mesir kuno dulu yang bagi manusia sekarang adalah zaman awal mula peradaban. Sepertinya itulah yang kita tuju. Contohnya dalam bahasa, bukankah Mesir kuno menggunakan Hieroglyphs yang berbentuk simbol simbol? Manusia kini juga sudah mulai menggunakannya Walaupun masih dalam kriteria emoji. Suatu saat, mungkin tulisan sudah akan ada lagi. Semua hanyalah deretan emojis. Dan itulah salah satu puncak peradaban yang berhasil di capai selain kemajuan tekhnologi sebelum musnah.
Tuhan itu sesuai prasangka umatnya. Maka sebenarnya mungkin segala bentuk pemikiran kita adalah pemikiran Tuhan. Dan saya rasa manusia tetap akan jadi manusia yg biasa. Biasa dalam artian tidak akan bisa menandingi Tuhan. Karena untuk sekedar berpikir saja, manusia membutuhkan Tuhan. Dan Tuhan ttp akan menjadi Tuhan ada atau tidak adanya manusia. Apa yang di ciptkan manusia, hanya representasi kecil dari segala kehedak dan kemampuan ketuhanan. Kita yang sesama manusia yg berpikir dan menciptkan pemikiran bahwa manusia lain yg merekayasa atau menciptakan itu sudah seperti Tuhan. Hanya seperti, dan tidak akan bisa menjadi Tuhan itu sendiri.
Is the best Guru Gembul, Mendiskusikan Hal Yang berat dengan cara enteng dan tak menyakiti perasaan orang lain dengan Alasan yang dapat di Terima Akal, 😊
boleh dong bahas pertanyaan saya yang dari dulu saya bertanya tanya... 1. dalam Alkitab di gambarkan malaikat itu punya sayap dan lingkaran di kepala.. kok mirip astronot yah?? 2. bagaimana Caranya Yohanes bisa melihat masa depan (Wahyu) 3. Menurut Albert Einstein, keajaiban dunia yang ke 8 ada bunga berbunga (compound interest) uang 20ribu rupiah berbunga 5% pertahun maka dalam 400 tahun hasil bunga nya bisa untuk membeli satu negara beserta isinya beserta penduduk nya dan pemerintahan nya..(semua orang selalu melihat dari sisi investasi dan sisi keuntungan nya) tapi jarang sekali yang melihat dari keseluruhan nya.. kehancuran sistem keuangan karena inflasi. jika menggunakan rumus yang sama, maka menurut saya hendi fang. kesengsaraan yang hakiki adalah inflasi.. bukan pada point kenaikan harga nya. tapi pada jumlah uang yang beredar akan se gila apa.. (bukan uang kertas tapi uang dalam rekening) jika inflasi rata 5% pertahun.. cukup 200 tahun saja maka jumlah uang akan seperti pasir dilaut. keruntuhan sistem keuangan adalah sebuah kepastian. dan karena itu, ada 1 lagi properti itu harganya nya sebenarnya tidak mengalami kenaikan..tadi uang 20rb dalam 400 tahun bisa sedasyat itu.. lalu orang yang punya rumah usia 400 tahun apakah dia bisa membeli seluruh dunia dengan rumah nya??
1. Ayat mana tuh dalam alkitab malaikat ada lingkaran di kepala Lalu dalam islam apakah malaikat tidak memiliki sayap? 2. Tuhan yang memberikan wahyu, bukan dengan kemampuan Yohanes (Wahyu 1:1) 3. Sistem ekonomi dunia, antara mau / bisa adaptasi ikut jadi kaya atau jadi pihak yang mengeluh keadaan
1. Hampir disemua kepercayaan malaikat digambarkan mempunyai sayap. Mirip astronot ? Terlalu maksain, emang astronot bersayap ? 2. Aneh aja berpikiran gimana caranya seseorang bisa mendapat Wahyu, Wahyu itu urusan Tuhan, dan Tuhan berhak menentukan siapa yg akan mendapatkan wahyunya. 3. Keruntuhan sistem keuangan adalah sebuah kepastian ? Emang sistem apa yang keruntuhannya bukan suatu kepastian ? Sistem tata Surya, sistem galaxy, Sistem jagad raya aja keruntuhannya adalah sebuah kepastian. Berbuat yg terbaik buat orang lain & sekitar aja, ga baik menyudutkan dan menyalah²kan kepercayaan orang lain, klo anda ga percaya ya ga perlu diimani tanpa harus mengejek & menjatuhkan. Saya Islam dan Saya tidak pernah diajarkan untuk mengejek kepercayaan orang lain 🙏😊
Pertanyaan terbesar saya terkait dunia digital adalah, bagaimana simulasi hukum fisika di sana berjalan? Di dalam video game, GTA misalnya, developer akan membuat simulasi fisika yang akan diterapkan di sana. Namun, tentu saja, simulasi hukum fisika yang diprogram tidaklah sempurna. Hanya hal-hal besar saja yang diprogram, seperti bagaimana jatuh dari gedung; kendaraan menabrak manusia; kendaraan menabrak kendaraan lain; kendaraan menabrak pohon; hujan; refleksi cahaya; pengaruh badai gurun terhadap helikopter dan pesawat; dan hal-hal besar lainnya. Singkatnya, sejauh ini belum ada video game yang memiliki hukum fisika universal, sebagaimana yang berlaku di dunia nyata. Setahu saya, belum ada video game yang mensilumasikan hukum fisika di level atom dan yang lebih kecil darinya. Pertanyaannya, jika kita mampu membuat universe baru dalam bentuk digital; maka seberapa mirip kah hukum fisika yang mampu kita instal di sana dengan hukum fisika yang berlaku di dunia nyata? Kita masih belum memahami hukum fisika secara keseluruhan. Theory of Everything masih dalam perjalanan. Artinya, jika semua manusia pindah ke dunia digital; maka di sana sains tidak akan berkembang. Karena hukum fisika yang terinstal di dunia digital itu hanya berdasarkan apa yang manusia tahu. Mungkin itulah batas pengetahuan manusia. Yaitu ketika sumber daya alam sudah habis; dan manusia sudah tidak punya pilihan selain pindah ke dunia digital, dan hukum fisika yang mampu manusia instal di sana masih belum lengkap.
Ahirnya Manusia akan menyatu kembali dgn Tuhan di Taman Eden,melalui teknologi pengetahuan tentang data pribadi yang salah dan merubahnya menjadi benar,, .Pak guru Gembul👍👍👍🙏
menarik banget bahasannya pak guru, dulu waktu kuliah dosen jg sempet bahas tentang sequence genetik bahwa manusia bisa modifikasi sequence-nya terutama supaya anaknya ga bawa penyakit turunan dari orang tua, soalnya kasian anak tersebut. cepat atau lambat kita bisa sampai kesana, apalagi sekarang super komputer juga mulai dikembangkan pakai super konduktor, ada lagi quantum computing, dll. masa depan pasti sangat menarik
Kadang saya juga berpikir,, bisakah di masa depan nanti manusia memodifikasi Dan memadukan tubuhnya menjadi seperti sebuah cyborg antara mahluk organisme dengan mesin dan komputer ,,, hingga jangan jangan di masa depan manusia bisa hidup abadi.
Menambah pertanyaan, mengapa manusia memilih buah "pengetahuan" daripada buah "kehidupan" atau "keabadian" kala itu? Jangan-jangan memang pada dasarnya rasa keingintahuan manusialah yang sangat besar sehingga ia mengabaikan kehidupan itu sendiri. Kehidupan menurut saya pribadi adalah berbagi dengan sesama, hidup damai dengan diri sendiri dan orang lain, menjauhi iri dengki, ikhlas, penuh kasih sayang dan semakin diamalkan maka ia akan meraih keabadian.. jangan sampai manusia hidup dengan banyak pengetahuan namun hidup terkurung dalam kesendirian yang hampa, terusir dari "taman" indah yang disediakan sang Pencipta. Jangan-jangan buah "kehidupan" / "keabadian" jelek penampakannya sehingga tidak dihiraukannya, seperti hidup ini yang banyak penderitaan, namun kalau kita taat kepada Tuhan maka kita bisa "tetap" hidup dalam taman eden ini..
QS Luqman : 27 : "Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." QS al-Kahfi : 109 : "“Katakanlah (Muhammad), “Seandainya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, maka pasti habislah lautan itu sebelum selesai (penulisan) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula).”
Menurut saya ujung dari segala peradaban kita (diluar konsep surga neraka) adalah kosong kosong kebosanan = mau ngobrol juga mau ngobrolin apa karena semua pengetahuan sudah tersedia , bersosialisasi pun untuk tujuan apa karena semua hal sudah tersedia, semua kebutuhan makanan hiburan kesehatan tersedia di satu moment.. trus ngapain lagi juga? Tidak lain tidak bukan akan terjadi kehampaan dan solusi untuk kehampaan itu adalah menciptakan peradaban nol kembali.. RESTART klo segalanya perlu di restart maka perlu di di hancurkan dahulu segala nya untuk memulai nol kembali..
Nah iya juga ya. Maaf cakap nih ya, sekedar berpendapat, Jangan2 tuhan nya ya manusia itu sendiri. Karena sudah mendapatkan segalanya. Dan ingin mengulang bagaimana rasanya menjadi "hidup" makanya ingin restart ulang sekalian juga sama kesadarannya. Makanya semua mulai dari nol. Ibarat nonton film, pas nonton nya seru banget giliran dah tamat jika ingin nonton ulang lama2 pasti bosen, sehingga muncul keinginan untuk bisa melupakan film itu dan mulai menontonnya lagi.
Tidak masalah pengetahuan manusia sampai setingkat apapun tingginya, yang perlu kita renungkan...saat kita belum dilahirkan atau ada didunia ini tentunya kita semua juga tdk ingat apa2, tidak tahu apa2...tau2, ujuk2 kita sudah didunia, kita tdk merencanakan apapun waktu it, kita tdk bs memilih waktu it u menjadi apa dan siapa....apalagi tentang nanti masa depan, kita mau kemana dan dimana. Inilah salah satu bukti kita ini diciptakan, disetting oleh sang Maha Pencipta, dan Sang Maha Setting Setinggi apapun kemampuan otak kita, apakah kita tdk sadar otak it adalah karunia peralatan bagi kita, hny sebatas peralatan yg bs kt on off kan sesuai kebutuhan
Episode ini, wow bgt… nutrisi otak jadi nambah banyak… sayangnya, pak guru cuman ngambil dari 1 sisi saja, yaitu “what if” (bagaimana jika, mungkinkah manusia, dst).. pak guru mungkin perlu melihat dari sisi lain, seperti “why” (mengapanya hanya berhenti di pertanyaan yg tidak terjawab, kemudian dikembalikan k “what if”)… atau pertanyaan menarik lainnya…
Pertanyaan yg bagus, Guru gembul Chanel itu supaya penonton berdiskusi, pertanyaan yg anda tanyakan itu bahan diskusi kepada diri anda & netralisir kepada teman diskusi anda
Subhanallah Ilmu Tuhan itu tdk trbatas.manusia baru mengetahui sebagian isi bumi & sebagian isi langit sementara langit sangatlah luas isi bumi pun tdk semua bisa dilihat oleh manusia.sungguh terlalu sombong jika manusia ingin menyamai Tuhan.
Kalau kita (umat manusia) pada damai, mungkin iya teknologi bakal terus berkembang, tapi kalau perang dan semua pada ngeluarin senjata nuklir kek nya bakal balik ke primitif deh dan bahkan lebih buruk lagi.
@@resret5254 ga juga bisa jadi ilmuwan membuat alat pencegah nya aku percaya nuklir bisa di cegah agar tidak meledak kan bumi di masa depan bisa di bilang pertahanan udara anti nuklir ingat manusia ingin buat Android dlu di anggap gila sama semua orang.
Luar biasa pk gugem , sangat2 menelanjangi Tuhan .pertanyaan bpk aku jawab...mustahil dapat menaklukkan Ruang dan waktu,realitanya manusia masih membutuhkn hukum sebab akibat ,ruang dan waktu( seandainya bisa hanya menggunakan Ruh berarti hukum sebab akibat tidk berlaku lagi,tidk ada siang dan malam lagi,tidak butuh bercocok tanam lagi karna tidk butuh makan lg) lanjutkn pk gugell salut aku dgn pemahaman dn logika dlm pemikiran yg brilian sekali !semoga kedepnnya semkin bersemngat dan sukses❤️🤲🙏
Saya sendiri sebagai muslim, berpikir kalau memang pengetahuan manusia itu hampir tidak memiliki batas. Yg membatasi kita untuk mengeksplor seluruh potensi itu hanya moral dan etika. . Pertanyaan yg sering muncul dr benak saya sendiri adalah “apakah pengetahuan itu cukup berharga sampai harus mengorbankan nilai2 kemanusiaan?” . Sebagai mana yg saya percayai sebagai muslim, ada larangan Tuhan yg tidak boleh dilewati. Saya sendiri lupa surat dan ayat keberapa, tp itu berbunyi “janganlah kalian melampaui batas” . Interpretasi saya tentang ayat ini adalah, benar memang manusia bisa melewati batasan itu, tp itu dilarang oleh Tuhan. Dan dampak dari melewati batasan itu bisa jadi adalah sesuatu yg sangat mengerikan, yg bahkan ngga bisa dipikirkan oleh manusia. Entah itu bencana sosial atau sesuatu yg lain yg kita kenal sbg adzab. . Yg jadi masalah adalah, manusia tidak tau terlalu jauh bagaimana alam semesta ini bergerak. Sekalipun banyak sekali teori yg menyebutkan ttg hukum sebab akibat, fisika kuantum, dsb. Pengetahuan manusia ttg itu takdir (sebab-akibat) sangatlah minim. . Misalnya saja, manusia menemukan formula/elixir/ramuan hidup abadi tetapi tetap mempertahankan kemampuannya bereproduksi. Bisa dibayangkan berapa banyak manusia yg dapat lahir, dan bisa dibayangkan jg bagaimana sulitnya pengendalian populasi kalau itu terjadi. Planet tempat tinggal kita saat ini pun akan penuh dengan manusia, hutan2 akan ditebang untuk jadi pemukiman. Semua hal td akan mengantarkan manusia pada pemanasan global, yg akan membuat bumi menjadi tidak layak huni. Satu hal yg akan mengantarkan kita pada kepunahan, hanya karena keabadian sudah kita peroleh. . Dan apakah kehidupan abadi itu bagaikan surga? Disaat kita sudah bosan hidup tp tetap tidak bisa mati. Hidup bertahun-tahun, sampai tidak ada lagi yg bisa menghibur kita di dunia ini? Apakah itu pantas disebut sebagai surga? . Yg menjadi was was saya sendiri saat ini adalah, “sejauh mana tuhan mengijinkan kita melewati batasan” Apakah sebelum batasan itu terlewati, kiamat/bencana besar akan terjadi. Atau kiamat/bencana besar akan terjadi saat batas itu sudah dilewati. Bagaimanapun skenarionya, nampaknya umat manusia sudah semakin dekat untuk melewati batasan yg diijinkan oleh Tuhan. . Saya sendiri paham, jikalau tidak etis membicarakan ttg tuhan saat kita sedang membahas ttg pengetahuan. Tapi itulah pripsip yg saya pegang. Manusia itu dibatasi oleh aturan tuhan, dan aturan tuhan itu haram hukumnya untuk dilanggar sekalipun manusia sanggup melakukannya. . Jikalau memang melewati batas adalah apa yg manusia pilih, cukup bijakkah kita sebagai manusia untuk memikirkan bagaimana resiko dan dampak kedepannya? Sekalipun tidak ada campur tangan tuhan, saya percaya dampak kerusakan yg diakibatkan akan cukup besar untuk memunahkan manusia. . Apakah kita sebagai manusia, harus mengorbankan manusia yg lain cuma karena sebagian dr kita ingin melampaui batasnya? . Dan saya sendiri, tidak berpikir jika melewati batas itu cukup worthy kalau dibandingkan dgn harga yg harus dibayar.
@jontorkotor6610 ngga juga sihh. bukannya justru agama dan sains itu harus berdampingan? ingat kahh ada ayat yg intinya "ilmu Allah itu, bahkan jika seluruh pohon dijadikan buku, dan lautan adalah tintanya, niscaya tidak akan cukup untuk mencatatnya" lantas kenapa keduanya tidak boleh disatukan? apakah ilmu agama itu ilmu Allah dan sains itu ilmu dunia? Allah itu pencipta alam semesta, lantas kenapa kita ngga boleh mempelajari ilmu tentang alam semesta (sains dan matematika) dan lantas kenapa antara ilmu agama dan sains tidak boleh digabungkan? bukannya keduanya sama-sama ilmu Allah? merujuk pada ayat yg saya sebut sebelumnya
Saya merasa ini diskusi yg Asyik meski masih sebuah pertanyaan dan merangsang otak utk terus memfungsikan potensinya...tidak Ada larangan dalam dalil syareat tentang berfikir..dan kebebasan berfikir juga mendapat legitimasi...maju terus guru gembul utk mencerdaskan anak² bangsa kecerdasan yg berdasar dan tetap bermoral...suporr dari saya ..wassalam
Di dlm taman Eden ada 5 pohon terlarang, (1) pohon Pengetahuan, (2) pohon Kehidupan, (3) Pohon Kasih, (4) Pohon Kematian, dan pohon misteri yg disebut pohon "ARA", dimana Daunnya digunakan untuk menutupi kemaluan manusia.....Daun disini dpt diartikan/ditafsirkan secara luas. . Fotosintesis kalam Tuhan.......??????
"Alam semesta (termasuk semua makhluk) itu mengagumkan. Hanya Tuhan yang dapat menciptakannya. Tugasku hanya mencari tahu bagaimana Dia melakukannya." Albert Einstein
saya pernah nonton TV series, judul nya Westworld. Disitu ada taman yang bernama Westworld dimana taman itu berisikan "Host", sejenis Robot gitu lah tapi bentuk nya seperti manusia. para Host ini di program sedemikian rupa untuk melakukan hal hal layak nya manusia, dan para Host ini menganggap dirinya adalah manusia. lalu beberapa Host mulai menyadari ada hal yang aneh dengan diri nya, lalu dia mencari jawaban sebenar nya siapa mereka dan ada apa di balik dunia ini, lalu ternyata mereka berhasil mengungkap dan menemukan "markas" dimana mereka di ciptakan. mereka mencuri "remote control" diri mereka, mereka meningkatkan kemampuan mereka, kepintarakan mereka, dan melepaskan kendali manusia kepada mereka sehingga mereka sekarang merasa bebas bahkan sekarang mereka lebih kuat dari pada manusia-manusia asli. tapi ternyata semua kejadian itu telah direncakan oleh "sang pencipta" mereka, kejadian itu adalah termasuk salah satu program yang dibuat didalam chip mereka. dan ternyata mereka belum lepas dari kontrol "sang pencipta". mungkin cerita ini sama dengan kita, yang mencari jawaban dari mana kita berasal, dan kita seolah2 melakukan itu atas kehendak kita, dan pada suatu titik kita merasa dengan kepintaran dan kesadaran kita, kita berhasil mengungkap siapa kita, dan merasa kita telah sebanding atau bahkan lebih hebat dari Tuhan. tapi ternyata Tuhan lah yang mengendalikan kita untuk melakukan "pengungkapan" itu. dan ternyata "Tangan Tuhan" masih mengontrol kita. segala yang kita lakukan tidak lebih seperti boneka yang di gerakan oleh "Sang Dalang".
Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.(Al Baqarah : 30) Yup pernah ada pertanyaan disebuah ceramah agama bahwa memang itu sudah skenario Tuhan soal penciptaan manusia dan kisah2 selanjutnya
Klo di lihat pengetahuan nya indonesia sekarang ini. Jelas nya yg memerdekakan indonesia itu adalah pak jokowi dan pak guru gembul. Semangat pak mudah mudahan tidak ada kebohongan lagi. Pak gembul lah satria peningit yg sesungguhnya. Raja Adil ❤❤❤❤❤
Ada banyak masalah yang akan muncul kalau cerita yang digambarkan pak guru benar, dan masalah itu akan semakin rumit dan rumit sehingga memperlambat perkembangan teknologi, atau malah sebaliknya teknologi yang kita miliki bisa dan mampu mengatasi masalah yang akan datang itu. Mudah-mudahan masuk akal
Human hundred thousands of years from now: wrapping time-space, manipulating matter, creating cyborg, creating digital universe Human : "I've won, I finally am a God" "But at what cost?" Also human : *turn around looking at massive disaster behind* Note : Pengetahuan bersifat "Fragmentary" jadi pengetahuan tidak akan pernah komplit. Akan selalu ada hal baru yang ditemukan. Ini fakta. Dan manusia yang bijak, harus dapat merasakan ini dalam hatinya dan berhenti approaching science dengan pendekatan yang fragmented. Sudah cukup banyak Ilmuwan yang menggaungkan hal ini misal David Bohm, tapi suara mereka dikalahkan para ilmuwan yang korup
bener. mungkin manusia bisa menciptakan teknologi, tapi sering kali teknologi tersebut tidak bisa bersinergi dengan teknologi lainnya. Perlu kebijaksanaan agar setiap teknologi bisa menjadi sebuah sistem, yang kekurangannya bisa ditutupi oleh teknologi lain. Seperti hutan tidak bisa mendukung kehidupan yg beragam yg ada didalamnya hanya dari 2-3 jenis pohon. Perlu begitu banyak jenis pohon agar setiap jenis makhluk yg ada di dalam hidup dalam harmoni. Yg diperlukan agar pertanyaan GG tercapai adalah dengan kebijaksanaan dalam mengatur keseimbangan dalam prosesnya. Karena kita masih belum bisa membuat sebuah unsur" yg ada di tabel periodik sendiri. Karena yg cuma bisa kita lakukan sekarang adalah mengambil dari alam atau mendaur ulang (dan itu pun susah jika harus kembali seperti kondisi awalnya), jadi kita perlu keseimbangan agar alam tidak rusak yg akan berdampak buruk pada kita juga. Dan ketika pertanyaan GG dapat terwujud tapi dalam prosesnya tidak ada kebijaksanaan keseimbangan maka hanya distopia yg menunggu.
@@rei_459 Yups, dan masyarakat terlalu terbuai dengan imajinasi utopia masa depan, tanpa mempertanyakan konsekuensi ide utopia kalangan elite itu. Andai saja mereka sadar bahwa ketimpangan ekonomi, kerusakan alam, dan darurat kesehatan mental yang terjadi sekarang adalah hasil ide utopia generasi revolusi industri
Waow super ilmu yang didapat dari luar benar sangat imajinatif dan hayalan belaka atau mimpi yang tidak terwujud dan tidak akan pernah terwujud...memasuki dunia metafisika maka akan berhadapan dengan para mu alaf yang insyaf ...kehidupan beragama itu indah dengan islam ....semoga guru gembul dengan ilmu segunung dapat lebih mencerahkan para subscriber maupun muridnya...untuk hidup dimana harus bersiap menghadapi sakratul maut...wallohu alam...
tinggal menunggu waktu yang jawab pak. mungkin pada suatu saat nanti kita akan melihat dimana batasnya. secara sains, mungkin jika manusia tidak memiliki batasan untuk mengunggap misteri alam semesta ini. manusia sudah lebih dahulu abadi ketika kesadaran manusia secara penuh dapat di masukan kedalam komputer (itu jika kesadaran yang benar benar asli, kita tidak tau nanti apakah kesadaran yang di unggah itu asli atau palsu yang berbentuk copy-an). namun jika disangkut pautkan dengan agama, yang mana membahas "manusia akan kembali ke zaman perang dengan panah dan pedang". mungkin jika manusia mampu menunda zaman itu, mungkin utopia bakal akan menjadi kenyataan.walaupun sesuai janji-Nya utopia itu bakal terjadi nyata paska terjadinya perang tersebut. itu apa bila dilihat dari sudut pandang agama terbaru. tapi saya juga mikir, kenapa manusia begitu terosesi dengan dunia yang fana, tanpa sadar tidak banyak manusia yang ingin menjelajah berbagai dimensi (ghost area, angel area, dan seterusnya yang kita tidak benar benar tau). yang mana mungkin ini jalan pintas untuk lebih cepat menuju taman eden.
Karena jalan-jalan itu ga science based, menurut ku gitu. Apa pentingnya science based, agar metodologi sesuai dan dapat direplikasi untuk penelitian selanjutnya
@@bagasgifari24 asumsi saya mengatakan ghost area dan angel area adalah tempat dimana makhluk lain selain manusia hidup di dimensi yang lain sesuai teori kuantum dan paradoks fermi dimana kita di alam semesta ini tidak sendirian dan di bumi kita ini juga dihuni oleh mereka juga.
Mari kita menantang pemikiran kita sendiri. Mari kita pertanyakan apa yang kita rasa kita ketahui dan anggap benar. Mari kita mencoba memandang sesuatu dari perspektif yang lain agar. Saya orang Katolik, tapi saya benci sekali dengan fanatisme yg ada di gereja2 Saya yakin Tuhan menciptakan kita dengan kapasitas untuk berpikir lebih luas dan lebih dalam
Pak guru pengen tau dong pendapat pak guru tentang qodo dan qodar, dari segi perbedaanya maupun makna nya Apakah betul kita ini bisa merubah takdir dengan doa? Seperti jika suatu saat nanti kita di takdirkan untuk mati dalam keadaan jelek lalu kita berdoa dan berusaha apakah itu takdir yang berubah atau memang kita ditakdirkan untuk sadar dan berdoa? Saya masih sedikit bingung tentang konsep ini dan jika kita dalam semasa hidup nya berbuat kebaikan namun di akhir hayat kita mati dalam keburukan hanya karna 1 atau 2 kesalahan apakah itu sebanding dengan effort kita selama bertahun tahun menjalankan kebaikan? Bagaimana pendapat pak guru mengenai hal tersebut
takdir itu paradoks. kalau misal kematian itu takdir yg tetap brarti bunuh diri adalah takdir? takdir yg tetap manusia d lahirkan dari keluarga tertentu. dan itu tidak bisa d ubah. dna manusia tidak bisa d rubah. dan yg d maksut buku takdir adalah DNA. dan itu takdir. lahir cacat adalah takdir. tapi bisa d ubah. misal kita lahir di keluarga miskin . tapi kita lakukan sumbangan rahim ke orang kaya. takdir kita d ubah orang lain. tapi kita pas besar d suruh milih mau ikut siapa? takdir jadi pilihan
Takdir itu adalah sunatulloh,yg mana baik buruk sudah di tentukan kadarnya,tinggal kita memilih mau yg baik ayo buruk, itulah qodar, sedang takdir adalah kepastian yg sudah pasti dan TK dapat dirubah,spt pria,wanita, hitam, putih,Jawa cina,hari lahir ,kematian,watak,jodoh,dll,jadi takdir adalah qodo qodar yg selalu beriringan, sedangkan surga neraka itu pasti berhubungan dgn qodo qodar,dan hanya TUHAN SAJA LAH YANG BISA membatalkan qodo qodar,
Ada pak guru gambaranya dalam bentuk game android, kebetulan saya pernah menamatkanya pke cit hehe. Gamenya sangat luar biasa sangat rinci dan memang menuliskn log dan peta perjalanan manusia mulai dr manusia goa, temuanya sampai jdi cuborg atau metaverse. Nama game nya adalah " CELL TO SIGULARITY" tergantung sih pada jalan apa yg manusia pilih, bisa jdi berbentuk organik masih dengan perasaan, atau hanya ruh nya saja dan stagnan, atau bahkan jadi robot android dan melupakan perasaan sebagai manusia. Di akui atau tidak kita memang selalu menemukan jalan yg selaras dengan aagama yg di sebutkan sebut saja seperti sifat tuhan yaitu "ada" dan sifat mahluk yaitu "fana" kita ngak akan pernah memikirkan kemungkinan bahwa alam semesta ini adalah tidak nyata, tapi belakangan menemukan quantum yg mempertanyakan apakah benar kita nyata ? Munhkin selanjutnya banyak misteri seperti itu terjawab satu persatu tapi kita mengabaikan itu. Atau mungkin juga kita malah punah oleh kita sendiri, siapa yg tahu? Oh iya ada juga candaan tapi maknaya dalam juga ky kartun rick and morthy tentang semua gagasan ilmu modern teknologi dengan pandangan amerika tentunya haha seru juga.
batas tetaplah batas. jika manusia merasa masa lalu pun banyak yg menganggap dirinya setara dgn tuhan dengan menentukan hidup matinya seseorang, itu tetaplah anggapan saat ini, masa lalu maupun masa depan.
Jika alam semesta ini tidak terbatas maka tidak mungkin juga pengetahuan manusia mencapai batas, malah menurut saya yang berbahaya adalah ketika manusia mencapai batas itu, karena itu sama saja dengan kematian
@@MhesaL1718 bener banget. Hidup menjadi tdk berarti, hampa, kosong n sepi. Tdk ada lagi apa itu rasa cinta, kasih sayang dll. If boleh milih, ku mending meninggal ketimbang masuk ke tahap itu 🥲 bisa dibilang itu kesengsaraan yg sesungguhny 😭
Kita harus berterima kasih kpd iblis karna kalau bukan dia yg mengoda adam untuk memakan buah pengetahuan kita semua tidak pernah ada hingga detik ini, sukses pak guru gembul,,
BATAS PENGETAHUAN MANUSIA? BAHASA Batas pengetahuan manusia adalah Bahasa. Melalui bahasa, manusia mengidentifikasi benda-benda / peristiwa / fenomena di alam semesta untuk disimpan di memori otaknya agar terbentuk kerangka pikirnya, agar jalan akal dan nuraninya perlahan menggeser dominasi 'insting hewani' bawaan lahir. Semakin cerdas kemampuan berbahasanya, semakin mampu mengontrol kebutuhan fisiknya melalui akal-pikiran, meminimalisir kontrol dari 'insting hewani'. Laper? Cari makan. Nggak ada uang? Ya berkerja cari upah. Nggak ada lowongan? Ya bertani / berkebun. Nggak ada kebun? Ya jadi buruh tani. Nggak mau jadi buruh tani? Ya terserah carilah profesi lain apa saja untuk menghasilkan uang agar bisa makan. Itu contoh serangkaian logika yang muncul karena adanya peranan Bahasa di memori otaknya. Apa yang terjadi jika 'insting hewani' tidak dikontrol? Tidak lucu rasanya jika melihat seorang pria dewasa menyusu kepada wanita di perempatan lampu merah atau tiba-tiba seseorang yang sedang dikuasai hormon agresif langsung mengepruk kepala pengemudi motor di sampingnya tanpa alasan logis apa pun (di mata umum) ---saat diinterogasi kepolisian, ternyata dia lagi dikuasai emosi marah tak terkontrol akibat keributan rumah tangga. Melalui bahasa jugalah ilmu pengetahuan bisa ditransfer dari buku ke memori pembacanya, dengan catatan : beda kelasnya antara tahap mengerti (sudah membaca), tahap memahami (sudah praktik) dan tahap menguasai (bisa mentransfer pengetahuan tersebut ke orang lain). TETAPI Bahasa juga memiliki keterbatasan, ada ujung, bukan lautan tak bertepi. Ada banyak ekspresi pikiran / perasaan yang belum memiliki kosakatanya (sulit untuk menjelaskan situasi 'ketiadaan kosakata' di sini KALAU KAMU BELUM PERNAH MENULIS KARYA SASTRA, tetapi hampir sastrawan-sastrawan terkemuka di penjuru dunia mana pun dengan bahasa ibu apa pun PASTI menemui kendala yang sama ; beberapa di antaranya sering bereksprimen membentuk kata baru, istilah baru contohnya : tulijiwa, dll. Karena keterbatasan kosakata dalam perbendaharaan Bahasa di pikiran manusia itulah maka manusia tertarik dengan AI dan robotika / super komputer. Komputer berkerja berdasarkan prinsip logis kombinasi 0, 1 (dan antara 0 & 1). Karena Bahasa sudah diubah ke dalam perhitungan matematika, maka ilmu pengetahuan secara teori SUDAH TIDAK TERBATAS. Di masa AI & serba robot, saya bertaruh, SATU-SATUNYA keunggulan manusia yang tersisa adalah Kehendak karena Kehendak tidak harus logis (bisa logis, bisa tidak dan bukan berarti selalu tidak logis, suka-suka lo dah 😁). Dan karena komputer itu HARUS & HANYA BERKERJA SECARA LOGIS ya di situlah kelemahannya SEKALIGUS KETERBATASAN SI AI / ROBOT. Manusia selalu bisa 'kerjai' atau 'percundangi' itu AI dan mengambil kembali kendalinya. Kesimpulannya : segala sesuatu di alam semesta fisik ini, pada prinsipnya, TETAP TERBATAS (bahkan dibatasi oleh dirinya sendiri). Jadi saya TIDAK SETUJU kalau menganggap kemampuan komputer secanggih apa pun itu BISA MENYERUPAI TUHAN. Karena komputer pun terbatas atas kelemahannya sendiri (harus selalu logis). Tuhan? Tuhan ya MAHA BERKEHENDAK 😁. Dia adalah Maha Yang Sangat Logis (Maha Perencana) sekaligus Maha Tidak Logis --kalau Tuhan selalu logis, maka tidak akan ada orang Ateis. Logika berpikir manusia mayoritas mengira Tuhan itu 'serba putih', tetapi sangat sedikit yang ingat kalau hidup itu sebenarnya ujian : ada hitam, samar atau putih yang Dia hadirkan ke hadapanmu, and its always : up to you (setidaknya ya begini menurut kitab suci agama Islam). Bahkan jika kamu paling ateis dan berkuasa di British Virgin Island sekalipun, bahkan jika kamu punya kekuatan sihir warisan Harut & Marut sekalipun (Q.S Al-Baqarah : 102), kamu TETAP tidak akan bisa menunda ajalmu, kehilangan ruhmu, kehilangan si 'aku dalam diri' pada fisik ragawimu saat ini. Kalau memang sudah datang Waktu jemputnya, kamu dalam kekuasaan sebesar apa pun bisa apa? 😁. Bahkan ketika pikiranmu sudah ditransfer 100% ke humanoid copy-an mu di alam fisik ; humanoid itu bukan lagi dirimu atau SITUASINYA ITU BISA DIUMPAMAKAN seperti kamu membuka laptop, kamu menemukan video dirimu beberapa tahun lalu ---kamu sadar itu kamu, sekaligus kamu sadar dirimu di saat ini BUKAN LAGI dirimu di video itu. Sosok di video itu adalah 'sesuatu' yang PASTI BUKAN DIRIMU (kesadaran, fisik, dll) di saat ini, di momen ini, di detik ini. Siapakah yang menyadari 'keganjilan' dalam situasi begini? Ya si 'aku dalam dirimu', dengan kata lain : ruh.
jadi Intinya cuma Ruh/Nyawa≠Kesadaran. Kesadaran tetap bisa dipindah, tetap bisa diabadikan dalam suatu wadah entah itu komputer atau apalah. Tapi ruh mu tidak, sayangnya Adam Hawa tidak memakan buah keabadian sehingga diri kita Fana. Namun entah kalau debat sama orang² Akademis/bahkan Atheis mereka ga percaya konsep Ruh, mereka tetep percaya konsep kesadaran
@@agnusdei.4915 Setuju. Pikiran (lebih tepatnya memori) itu MEMANG LOGIS untuk dipindahkan. Tetapi ruh tidak. Kalau atheis tidak percaya ruh, ya itu urusan nya juga bukan urusan saya / kita untuk ikuti jalan pikiran atheis 😁
Sebenarnya semua penjelasan itu tidak penting,karena muaranya masih pada pencarian kebenaran adanya tuhan, Namun sy yakin tidak akan pernah berhasil menemukannya walau menembus luar angkasa,Itu hanya akan melelahkan otak yg pada akhirnya mati gentayangan,Pada hal Al Qur,An sudah mengajarkan ilmu menembus 7 petala langit dan 7 petala bumi, sudahkah itu dimiliki ? Kalau belum dimiliki habis umurmu mengkaji berbagai ilmu pengetahuan tidak akan pernah tau dimana batas pengetahuan manusia. Jadi sebenarnya pembahasan yg gini bukan bahasan seorang ilmuan tapi bahasannya orang ummi, Karena kalau seorang ilmuan pasti dia paham kapan otak manusia berfungsi dan kapan otak manusia tidak berfungsi sama sekali dan bahkan pengetahuan manusia tidak berguna sama sekali !
Manusia punya potensi untuk melakukan eksplorasi tentang apapun tentang fenomena diri dan alam sekitar, namun ada satu batas dimensi imajiner yang sebenarnya sudah diketahui yang dalam bahasa agama Islam dikatakan dengan kalimat,,,, "Saat manusia mencoba menggalii informasi tentang ruh/nyawa," mereka sebenarnya tak punya kemampuan cukup untuk itu, karen informasi yang diberikan Tuhan kepada mereka tidak banyak." Ini bukan soal pembatasan ilmu pengetahuan, namun spekulasi yang dikemukakan ilmuan tersebut, sejatinya masih jauh dari apa yang bisa diduga. Atau ibarat kotak pandora, alih-alih mendapatkan pencerahan,,,yang muncul kemudian adalah masalah atas pekulaasi liar dari gejala yang ditemui, yang sayangnya dianggap sebagai konklusi atas pertanyaan-pertanyaan yang sejatinya masih bersifat sementara, sesuai bentuk ilmu pengetahuan itu sendiri.
RUH bukan NYAWA. Nyawa itu lebih berorientasi ke fisik, sedang ruh itu metafisik. Artinya NYAWA tanpa RUH bukanlah nyawa ( manusia). Semua makhluk hidup punya nyawa tapi hanya manusia yg mempunyai RUH. Ruh itu suci karenanya disebut RUH SUCI, manusia yg menggunakan ruh-Nya dalam menjalani kehidupan disebut MANUSIA RUHANIYAH (Manusia sejati). Karenanya ahli agama disebut RUHANIAWAN. Ruh suci kalau digambarkan lebih mudahnya adalah NURANI/KEMANUSIAAN/HUMANISME. Angin, batu, air etc memiliki keaadaran yg disebut INSTING. Hewan , tumbuhan mikro/makro memiliki kesadaran yg disebut INSTING dan NALURI. Manusia memiliki kesadaran yg disebut INSTING, NALURI, dan NURANI/RUH SUCI/HUMANISME/KEMANUSIAAN/KESADARAN TERTINGGI. Manusia tanpa Ruh (hanya nyawa) maka perilakunya adalah HEWANI, lihat saja para OPORTUNIS EGOIS yg mengagungkan dirinya setara dgn TUHAN dan seenak sendiri memanipulasi ilmu pengetahuan, kitab suci utk kepentingan dirinya (HARTA, TAHTA, NAMA, dan SELANGKANGAN.).
Masih sangat jauh Guru, untuk manusia "menyamai" Tuhan, Bumi saja yang sudah dieksploitasi paling sekitar 10-20%, sisanya masih berupa asumsi, teori & misteri, belum tata surya, belum galaksi, belum alam semesta, jadi masih sangat jauh untuk manusia menjangkau Tuhan, bahkan mungkin mustahil, kita yang terbatas menjangkau Tuhan yang tidak terbatas...🙏🏼
tergantung tuhannya tuhan yg mana dulu, karena kalo tuhan yg diklaim pengikutnya maha segala2nya itu tdk mungkin bisa disamai, karena saya yakin tidak ada tuhan yg semacam itu. sedangkan tuhan yg diceritakan oleh gurgem ini kalaupun ada bukan lah tuhan yg maha segala2nya, terbukti dr ceritanya itu sendiri bahwa tuhan tdk sanggup mencegah sesuatu yg tdk dia kehendaki, nah kalo tuhan macam itu ada, baru sah2 saja kita bertanya "apakah kita mampu menyamai tuhan?". itupun kalo tuhan dlm cerita ini ada
jika neuralink benar-benar terealisasi, bagaimana dengan paradoksnya? kita memutuskan untuk mengkopi ingatan dan kesadaran kita ke tubuh kloningan kita. lalu manakah diri kita yang asli? sementara kloningan kita mengingat dan sadar betul bahwa dirinya adalah kita, sementara kita adalah kita. seperti perahu theseus.
1. Pertanyaan - butuh jawaban, begitu lah kurang lebihnya kinerja dari otak. Sifat alamiyah/ tabiat asli dari makhluk otak yg diciptakan Tuhan. 2. Keinginan meraih yg lebih & lebih lagi... itu tabiat dari makhluk "NAFSU / Energi" yg diciptakan olrh Tuhan jg. 3. Kemudian Tuhan ciptakan makhluk manusia yg bahan baku nya Tanah ( Tabiat alamiyah nya Tdk Bergerak, Berdiam Diri, Derajat Yg Paling Rendah dibanding makhluk2 ciptaan yg lain ) 4. Istimewa nya manusia didalam dirinya ada keseluruhan unsur2 makhluk ciptaan disemesta alam di gabung kan jadi satu kesatuan utuh berbentuk manusia ). Luar Biasa nya Tuhan itu disini bukan? Apa2 yg ada pada zat-Nya dituangkan penuh kedalam satu karya Seni-Nya berbentuk manusia! Tapi.... itu hanya sepersekian persen nya (cuma setetes air diatas samudera) saja yg DIA beri, Beda dgn pemikiran dari sisi manusia nya kadang kita merasa sdh diberi secara paripurna sehingga sudah layak menyaingi Tuhan penciptanya sendiri. Itulah rasa tanpa diiringi ilmu ruhani/ ilmu mengenal Tuhan. Sekilas info aja, btw sukses slalu buat guru Gembul, konten2 nya makin menginspirasi bagi saya pribadi... smoga manfaat barokah buat seluruh alam
Pak Guru, sebelumnya apa pernah nonton film "Prometheus 2012" ? Menurut saya itu merupakan salah satu imajinasi liar dan merangsang yang digambarkan dalam sebuah film holywood 🎉 Dimana saat itu, manusia dengan tingkat kecerdasan dan teknologi canggih, sehingga sudah mampu berpindah dari 1 planet dan galaksi yang lain, dan akhirnya menemukan 1 mahluk "alien" yang ternyata adalah sebuah permulaan dari sebuah planet yang berevolusi..
@@mira_kurniawati5690 dari segala kemungkinan ,,, di alam semesta ini ,,,, itu bisa saja MUNGKIN. Coba bayangkan jika cerita tentang adam dan hawa bersama tuhannya ternyata adalah cerita dari, the creator(sang pencipta) dengan ciptaannya !!! Terjadi Di masa Lalu yang sangat jauh.
jika manusia memang dapat sampai ke tahap itu maka manusia akan menjadi Maha kekal, maha mengetahui dan maha segalanya. lalu apakah manusia akan membuat manusia lain di planet yang ada airnya tetapi dengan pengetahuan yang dibatasi? lalu kemudian kita akan mengazab beberapa manusia disana yang "Kurang ajar" lalu mengangkat nabi-nabi untuk mereka yang kita bimbing dari jauh? saya sih hanya bisa bilang "wow" dari pertanyaan2 yang saya tanyakan sendiri sebagai hasil dari menonton channel pak guru dan filsafat yg saya pelajari. keren pak! dan dari sini apakah kita berkesimpulan bahwa Akal adalah sel Tuhan? sebab dialah yg menjadikan kita bisa menggarap pengetahuan dan mengelolanya sehingga tidak ada hal yang menjadi mustahil diadakan ?
Pak guru apakah bisa mengurangi sampah plastik ( yg dibuang sembarangan) dengan menaikkan harga komoditas tertentu lalu menghargai kemasan komoditas tersebut dengan jumlah kenaikan harga di pengepul. Misal Aqua dengan harga Rp.3000 dinaikan menjadi Rp.4000 dan kemasan Aqua diberi harga Rp.1000 di pengepul. Tentunya kemasannya harus design baru.
tapi gue mikir kesini tiba2, klo anggap aja ini lagi bahas manusia akan terus berkembang tanpa batas, semoga mereka2 yang mikirin ginian, mending fokus dulu ke yang gimana mengatasi problem akut bumi entah daur ulang plastik atau kerusakan alam biar gak 'kiamatnya' cepet
Film LUCY yang menyebut manusia hanya menggunakan 10% otak nya ternyata HOAKS, manusia sudah menggunakan 100 Kemampuan otak nya. Kehidupan sekarang ini menurutku memang metaverse. Di Islam, manusia sebelum diturun kan ke bumi, memori nya dipindahkan ke suatu tempat dan akan di buka lagi setelah mati, memori itu salah satu nya berisi ingatan kemauan nya sendiri turun kebumi dan siapakah Tuhan nya.
Izin menjawab, karena pertanyaan Guru sangat gampang untuk dijawab menggunakan ajaran dari tradisi dari agama yg saya anut. 1. Kitab Kejadian ada di Perjanjian Lama, bukan di perjanjian baru 2. Larangan untuk memakan buah terlarang bukan soal buah itu memiliki khasiat dll, melainkan lebih kepada kepatuhan terhadap perintah Allah, dosa manusia pertama bukan karena memakan Buah Pengetahuan, melainkan Melanggar satu2nya perintah dari Allah. 3. Allah mengusir manusia bukan karena Allah takut Manusia menjadi hidup abadi seperti Allah, justru Allah sangat mencintai Manusia dan memberi kesempatan kepada manusia untuk bertobat, kok bisa? Ya karena dalam ajaran kristen, Iblis merupakan Malaikat yang jatuh ke dalam dosa dan tidak dapat kembali menjadi Malaikat, karena keabadian Malaikat, Allah tidak ingin manusia menjadi sama seperti Malaikat yang jatuh ke dalam dosa dan abadi dengan dosanya sama seperti Malaikat Jatuh. 4. Allah berbincang - bincang dengan dirinya, seolah olah Allah ada banyak, ya, dalam ajaran kristen Allah dikenal sebagai Trinitas, Satu Allah tiga pribadi, Allah Bapa, Allah Putera, Allah Roh Kudus. 5. Setan Jujur dan Allah Berbohong? Dalam ajaran agama samawi, setan sangat cerdik dan mampu mengekspolitasi manusia dengan kepalsuan maupun dengan kebenaran, setan dapat melihat celah walaupun celah tersebut sangat kecil hanya untuk membuat manusia jatuh dalam dosa.
Tapi di vidio guru gembul di sebut buah pengetahuan bukan buah keabadian ,,,, Setanlah yang menyebut buah ke abadian dan tuhanlah yang menyebut jika di makan buah itu maka kamu mati/binasa.
@@egayanuer5612 ya, buah pengetahuan yang membuat manusia jatuh ke dalam dosa, dan Allah mengusir manusia dari taman eden/firdaus, agar manusia jangan sampai memakan buah keabadian sehingga Manusia akan abadi bersama dosa sama seperti Iblis, Allah memberi kesempatan kepada manusia untuk bertobat.
Sangat menarik untuk di kaji,ilmu pengetahuan bila sudah mencapai titik temu, tidak ada lagi misteri, dan agama hanya sebuah semboyan, atau slogan mengetahui keesaan Allah
Tuhan Mengutus 124rb Nabi dan 312 diantara nya adalah Rasul ke setiap bangsa dan berbicara dengan bahasa bangsa nya, jadi wajar jika mesopotamia bahkan papua punya cerita yg sama.
Guru gembul kayaknya penggemar film Matrix dan Star Trek ya? karena apa yg disampaikan mengenai Metaverse dan teknologi Wrap ada di film2 itu.... walaupun semua masih khayalan tapi bisa saja dimasa depan jadi kenyataan sama spt hal nya Wright bersaudara di abad 18 bercita2 membuat pesawat terbang, dan sekarang terbukti teknologi pesawat terbang sudah sangat luar biasa majunya dgn akan dibuat jet generasi ke 6 yg memiliki kecepatan sampai 5x kecepatan suara
Sepinter pinternya Manusia terhadap pengetahuan yang dimiliki, perbandingannya pengetahuan Manusia itu cums setetes air Di dunia Ini, sedangkan pengetahuan Allah seluas samudera.
Saya membaca dalam buku kimia saya, dalam teori mekanika kuantum posisi elektron tidak dapat ditentukan secara pasti karena adanya ketidakpastian heisenberg. Jadi posisi elektron hanya bisa di prediksi berdasarkan tingkat energinya. Artinya bahkan untuk hal yang sangat kecil saja masih penuh dengan ketidakpastian dan misteri. Jika hal hal besar seperti kita bisa mengedit DNA kita, Kita bisa mengatur ruang dan waktu, kita bisa membuat superkomputer untuk mensimulasikan dunia bisa kita lakukan mungkin kita masih tidak bisa terlepas dari ketidakpastian itu.
Ilmu pengetahuan itu terus berkembang, hal misteri saat ini di masa depan pasti bisa terjelaskan. Sama sperti kemajuan ilmu pengetahuan manusia saat ini, dulu tak terjelaskan. Itu lah tugasnya ilmuan yg terus melakukan observasi.
@@duniaheksa3442 yakin lah krn pengetahuan dan peradaban terus bergerak maju. untuk saat ini pencapaian terjauh manusia ya mendaratkan robot planet lain dan satelit voyager. Dinosaurus secara garis besar telah terjelaskan, karena penelitian langsung dengan bukti2 arkeolog yg di temukan secara nyata. lalu kumpulan kerangka dikomputerisasi agar tercipta simulasi fisiknya. Terus bangunan kuno apa yg kamu maksud? mesir?
@@duniaheksa3442 saya YAKIN ,,, Orang dulu aja kakek buyut saya yang masih hidup(sekarang dah gkada) gk nyangka akan ada teknologi telphone dan televisi. Dulu itu cuman misteri khayalan doang ,,, tapi hari ini meweujud
Sebenernya semua makhluk berintelektual yang sudah bisa membuat sebuah naratif cerita beserta dengan kosmologi-kosmologinya, mereka sudah bisa disebut dan dianggap sebagai "Tuhan" karena mereka telah membuat eksistensi buatan/karangan mereka sendiri di dalam lapisan eksistensi itu sendiri yang dimana mungkin secara perspektif kita ya itu cuma karangan atau fiksi doang, tapi bagi perspektif mereka yang ada di lapisan eksistensi naratif tersebut, mereka adalah nyata mereka itu exist Mungkin kalo kita misalkan menhipotesiskan tulisan Kitab Kejadian secara arti denotatif, bisa aja sebenernya Tuhan itu adalah sama seperti kita, salah satu dari makhluk berilmu yang membuat konsep eksistensi buatan-Nya sendiri dalam imajinasi-Nya makanya kenapa juga Tuhan sering menyebut dengan kata "Kita" juga Lalu narasi yang Tuhan itu berbohong dan membuat konspirasi tentang Pohon Keabadian karena jika manusia makan Pohon Keabadian maka dia akan dipastikan akan setara dengan Tuhan langsung dan juga pertanyaan kenapa kalo gitu Tuhan gak pagerin aja atau dijaga atau dibikin manusia gak bisa lihat atau gak usah diciptakan sekalian yang seolah-olah ini kek membuat Tuhan menjadi inferior, mungkin bisa saja ya... sebenernya itu skenario Tuhan sendiri, dan Tuhan disini Tuhan yang ditemui Adam, pokoknya Tuhan yang pernah ditemui oleh ciptaan-Nya itu bukanlah Tuhan yang asli dan Tuhan yang asli tidak akan pernah terjangkau oleh mereka-mereka ini karena mereka ini adalah fiksi dan fiksi secara realita juga gak akan bisa ketemu dengan yang nyata yang begitu juga sebaliknya, karena Tuhan yang asli tidak bisa berinteraksi langsung dengan karya fiksinya ini, akhirnya ia membuat Avatar Form miliknya sendiri yang ia masukkan ke naratif karya fiksi tersebut agar bisa berinteraksi dengan ciptaannya itu secara langsung dan ya sisanya sebenenrya cuma bagian dari naratif cerita yang dibuat Tuhan seenaknya itu, jadi Tuhan kelihatan inferior dinaratif tersebut juga sebenernya bagian dari naratif-Nya juga yang ya suka-suka Tuhan mau gimana plot storynya Dan begitulah dengan kita kalo mau bikin sebuah karya fiksi ya suka-suka kita juga, dan kita ini jugalah "Tuhan" di karya fiksi kita itu sendiri, jadi kalopun kita pengen bikin plot bahwa kosmologi atau alam semesta fiksi kita akan dihancurkan diwaktu ini tapi saat tiba waktunya tetep gak kita hancurkan ya itu juga hak kita terserah kita dan bukanlah suatu kesalahan karena memang kita yang nulis kita bebas menentukan dan yang salah justru mungkin karakter-karakter ciptaan kita dalam naratif fiksi kita yang bilang tentang nubuatan tersebut karena ia mengaku telah bertemu Avatar Form dari kita (walaupun itu masih termasuk satu skenario plot yang kita bikin sendiri), intinya salah atau benar itu udah gak relevan lagi sama kita sebagai "Tuhan" ini karena ya...emang kita yang menentukan kita yang berkehendak dan ciptaan kita ya tinggal nunggu keputusan kita yang bebas apa adanya dan konsep-konsep fundamentalnya juga hanya berpengaruh kepada naratif fiksi kita doang gak ke kitanya jadi bodo amat misalkan seumpama dinaratif tersebut kita mau berbuat tirani pun ya itu suka-suka kita dan itupun bukan perbuatan jahat atau buruk karena itu gak relevan sama kita lagi Jadi Tuhan menciptakan manusia ataupun karakter dengan intelektual di dalamnya untuk jadi Tuhan lagi ya valid-valid aja kalo sampai akhirnya memang manusia atau karakter atau makhluk tersebut juga membuat sebuah naratif fiksi atau naratif eksistensi buatan dia sendiri ya maka dia adalah "Tuhan" juga yang jadi pembeda palingan cuma lapisan eksistensi naratifnya doang
Worm hole memiliki 3 teori, einstein-rosen bridge dimana sangat tidak mungkin karena adanya event horizon, dan singularity yang memiliki kepadatan, dan volume 0 yang menghasilkan infinite gravity, jadi ruang dimensi ketarik yang membuat black hole tidak bisa bertemu dengan hole lain, jadi gabisa dibilang worm hole. Yang kedua dari string theory, sebagai catatan string theory tidak ada kaitan dengan multiverse, common mistake, tetapi bagian terkecil dari materi adalah dawai, yang memiliki getaran berbeda untuk masing-masing materi. Dan pada inti black hole itu sebuah bola benang yang padat, jadi memungkinkan ruang dimensi tidak tertutup akibat benang kosmik. Yang ketiga dengan exotic matter, dimana memiliki -m. Semua benda di universe memiliki +m jadi ketika salah satu benda memiliki masa yang lebih besar, akan menarik benda dengan +m dengan masa yang lebih kecil, dan benda dengan -m merupakan repulsifnya. Jadi dengan exotic matter bisa menahan gravitasi agar tidak menutup portal yang lain. Dan kandidat untuk exotic matter adalah space itu sendiri, dimana fluktuasi quantum yang memungkinkan adanya partikel virtual.
Balik lagi ke dasar dulu, definisi Tuhan sendiri itu seperti apa? Simple nya : kita bisa mengubah definisi "Tuhan" sehingga cocok dengan profile manusia, atau kita membuat manusia cocok dengan definisi "Tuhan" dari sebuah ajaran/agama tertentu. Saya punya premis, bagaimana kalau definisi Tuhan itu "(X+1)" kalau dalam bahasa matematika. Jadi mau sehebat apapun manusia (X), Tuhan itu selalu (+1) dari manusia tersebut. Kalau manusia mencapai tak terhingga, maka " Tuhan = Tak Terhingga + 1 "
Tuhan itu di luar area pemahaman, fisika dan hitung2an. Tuhan itu ada dan tiada, krn ada dan tiada itu adalah bahasa manusia untuk menunjukan kehadiran. Tuhan itu bukan 1 atau banyak, krn 1 atau lebih adalah takaran bahasa yg menunjukan angka. Tuhan itu tidak berada di dalam atau luar semesta, krn dalam dan luar adalah menunjukan lokasi. Alam semesta ini berjalan alamiah sesuai proporsi dan mekanismenya, ada hukum sebab akibat, kita mengenalnya di hukum fisika. jika Tuhan campur tangan maka akan mengakibatkan ketidak stabilan alam semesta, krn ini bertentangan dengan "how universe works". Jadi alam semesta ini berjalan sesuai kaidah kemauan Tuhan, tidak perlu lg dia campur tangan, manipulasi atau edit2, itu lah yg di mksud kehendak-nya.
@@foxhound_id bahkan jika tidak di sadari kesetabilan alam itu bisa di goyahkan dengan tindak laku manusia, contoh jika berlogika nuklir juga akan menghanguskan dunia dalam sekejap atau hal lain seperti keserakahan manusia atas hak dibumi mereka memeras alam secara tidak teratur dan menjadikan ekosistem bumi menjadi tak beraturan yg mengakibatkan kehancuran
@@ijalayang6972 yg di maksud "stable universe" ini adalah dalam skala yg lebih besar, alam semesta ini memiliki komposisi enegi dan materi yang tetap, seperti di hukum kekekalan enegi, energi tidak dapat di ciptakan atau di hancurkan. tetapi energi dapat berubah bentuk atau ditransfer dari satu sistem ke sistem lain, dengan total sama. Nah ini adalah mekanisme alam semesta bekerja. Ketika ada sebuah planet di bom nuklir lalu hancur, materinya tidak akan ada yg hilang atau bertambah, tapi berubah bentuk, misal kepingannya berpencar kesegala arah dan sisanya menjadi energy. Lalu yang di maksud "unstable universe" adalah campur tangan dari sesuatu yang semestinya tidak dilakukan, misal Tuhan tiba2 memunculkan bulan ke dua dalam sekejap mata. secara hukum sebab akibat bagaimana bisa? harus ada transfer materi untuk membentuk bulan tersebut, dari mana berasalnya materi itu? gak akan mungkin muncul dari ketidakadaan seperti itu. dan imbasnya alam semesta di pastikan collapse krn adanya pelanggaran hukum universe yang Dia ciptakan sendiri
Dan pertanyaan yg mengikutinya adalah,apakah kita sendirian di sini?,apakah ras berintelektual tinggi di planet lain belum mencapai itu? Jika iya maka kita akan aman,tapi jika tidak maka kita akan saling bermasalah dengan makhluk-makhluk berintelektualitas tinggi diluar sana dan beresiko menghabiskan seluruh pihak seutuhnya, katakanlah kita bisa survive dgn gempuran 1 ras lainnya yg sama2 mencapai homodeus lainnya, anggaplah kita sama2 berdamai dan berdamai menguak misteri,pertanyaan selanjutnya adalah darimana sumberdaya untuk semua teknologi ini? Agak mustahil dong menciptakan sumber daya yg berasal dari kekosongan,aku tidak mau kita harus mengambil unsur yg sudah ada,dan apakah itu akan cukup untuk semua ras homodeus lainnya?, Jika tidak maka ini hanya akan jadi siklus tanpa ujung yg menyebabkan kita terlalu sibuk dan tidak bisa menguak misteri terbesar tsb
Apakah kita sendirian di alam semesta ini ? - Teleskop antariksa hubble sudah menangkap poto dan video ruang angkasa. Dan berdasarkan bukti tsb, jumlah galaksi yg ada di alam semesta (berdasarkan teknologi saat ini) berjumlah sekitar 2 triliun galaksi. Ada galaksi mini yg jumlah bintang nya mencapai ratusan juta. Dan ada galaksi raksasa, dimana besarnya ribuan kali dibandingkan dgn galaksi bima sakti yg kita huni.
akibat pengetahuan yg maju,manusia bakal setara tuhan,sebelom lahir manusia sudah d seting.mau lahir seperti yg ia inginkan,bahkan penyakit sudah ga ada lg,justru di situ manusia bakal merasa bosan,bahkan hidup dan mati menjadi pilihan,karena keabadian sudah ada,
Surga, yang katanya tempat dimana kita bisa meminta apapun. Penuh dengan keceriaan dan kegembiraan. Tiada rasa lapar maupun kenyang, tiada rasa bosan dipenuhi oleh bidadari surga dan penuh dengan suka cita. Tempat setelah kehidupan di alam dunia yang maha sempurna, tempat yang diinginkan semua manusia di dunia ini. Tiada yang sebanding dengan tempat ini tak pernah terbayangkan dan tak bisa dibayangkan oleh manusia. Tak seperti kebanyakan orang, saya malah berfikir bahwa surga itu tempat yang penuh dengan rasa ketamakan, keegoisan, tiada empati, dan tempat dimana belas kasian di hilangkan. Di surga dikatakan kita bisa meminta apapun yang kita inginkan dan pasti dikabulkan. Dan kenapa jika di surga bisa mengabulkan apapun permintaan tetapi masih saja ada manusia yang di neraka? ya, saya tau karena itu merupakan balasan atas perbuatan dan dosa yang manusia lakukan saat masih di alam dunia. Dan apakah di surga ada satu permintaan yang tidak bisa dikabulkan yaitu, 'memasukan manusia lain yang tinggal di neraka ke dalam surga' apakah salah jika kita meminta itu? bukan saya berniat lancang, tapi tuhan yang dikatakan maha pemaaf,pengasih dan penyayang itu apakah tidak memiliki sifat itu lagi jika hari pembalasan tiba? atau apakah jika kita sudah masuk ke dalam surga kita jadi lupa ke orang-orang yang pernah kita sayangi di dunia, atau apakah tuhan menghilangkan rasa empati kita rasa peduli yang pernah kita miliki saat di alam dunia. Semua ini hanyalah pertanyaan dari diriku yang paling dalam yang saya sendiri tidak tau jawabannya. Dan sebanyak-banyaknya kita melakukan kebaikan di dunia, tidak akan cukup untuk menebus kenikmatan yang telah tuhan berikan kepada kita. Surga merupakan anugerah Tuhan yang diberikan ke manusia yang bisa saja walaupun kita melakukan kejahatan, melanggar larangannya, dan melakukan hal buruk lain yang tuhan benci, bisa saja tuhan memaafkan kita Dan memasukkan kita ke surganya itu. Begitu juga sebaliknya sebaik-baiknya kita di dunia tuhan bisa saja memasukkan kita ke neraka. Seperti terdengar tidak adil, tapi tuhan mengetahui segalanya kita tidak tau maksud dan tujuan tuhan melakukan itu. Sebelum semuanya diciptakan, tuhan sudah menulis semuanya tentang kita siapa jodoh kita, kapan kita mati, kita dilahirkan siapa dan sampai apakah kita masuk surga atau neraka itu semua sudah ditulis oleh tuhan, semuanya sudah ditentukan, ada yang bilang tuhan kadang menunda takdir dari seseorang karena tuhan terlalu sayang ke orang itu. Dan maaf tuhan jika saya lancang berkata seperti ini, kembali lagi bahwa ini hanyalah pertanyaan dari diriku yang paling dalam dan diriku sendiripun tidak tau jawabannya. Tuhan! jika hamba mu yang lemah ini bisa meminta yaitu masukkanlah orang yang saya sayangi ke surgamu yang indah itu, dan jika engkau meminta ganti engkau bisa menyiksa saya di neraka selamanya, asalkan permintaan ini terkabul. Hamba tau hamba tidak akan kuat, tapi ini konsekuensi hamba atas permintaan ini. Terimakasih allahu'alam. 🙂
Bisa jadi nanti seorang manusia menciptakan alam semesta baru melalui pikirannya dengan jalan masuk / terkoneksi melalui Virtual Reality dan merealisasikan semua imajinasi nya di dalam teknologi tersebut.
Metaverse otw. Btw, Game Online yg jd pondasi dr virtual ekosistem udh eksis 2 dekade lebih kebelakang. Sayangnya itu masih bkn kenyataan, sama seperti game itu semua merupakan tambahan unsur liar manusia.
Ketika ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju, maka agama akan dianggap kuno dan usang.
Ralat juga guru gembul, kitab kejadian kalo di Nasrani itu perjanjian lama bukan baru. Dan itu disebut kitab Torah atau taurat untuk agama Yahudi.
saya salah ya? dbagian mana saya lupa
@@gurugembul owh gitu 🤣
@@gurugembul pak guru bisa salah?😱 OMG!! Ini akhir dunia!!!
@@gurugembul di menit 2 awal" guru
@@gurugembul maaf dibilang mas gembul kejadian perj baru yg diikuti oleh kristen dan yahudi ...mnurut kita sbg nasrani kejadian itu adalam perj lama...
Jadi inget wkt belajar kalkulus ada prinsip limit yg saya kagumi, yaitu :
"Lim X->~ Y/X= 0"
Sebesar apapun nilai Y (terurukur), ketika dibanding dengan TAK HINGGA (tidak terukur) jadi tidak ada artinya (nol).
Jika manusia itu Y, dan Tuhan itu tak hingga.
Maka manusia jangan takut untuk mengembangkan diri, karena sampai kapanpun selama usahanya masih terukur, maka tetap tidak akan pernah menyamai Tuhan.
Belajar ilmu pengetahuan tidak akan pernah mengecilkan Tuhan, semakin banyak pengetahuan akan membuat kita semakin mengetahui betapa luar biasanya Tuhan itu.
s7 gan
Al birruni ❤️❤️❤️❤️
Super sekali... 👍👍👍
Pengetahuan baru ❤️ thanks bro
Yaa bener bgt ,,, smkin tau luas ny pngetahuan ,, smkin yakin pula ada ny tuhan
Pembahasan kali ini mengingatkan saya dengan buku judulnya The End of science, sederhananya ketika sudah tidak ada pengetahuan maka, manusia sendiri yang akan menghancurkan pengetahuannya itu sehingga memulai kembali dari 0. Kalau Pak Guru bilang apakah jadi paripurna, maka di sisi lain jangan jangan malah dihancurkan lagi.
saya nyari bku itu tapi ga ketemu . makasih baraya
Apakah itu yg di maksud dengan "the great filter" ?
Utopia Paradox
@@ranggarinaldi1961 Bisa jadi, seandainya manusia sudah mampu membuat pesawat luar angkasa dengan kecepatan melebihi kecepatan cahaya dan tidak ada masalah dengan pesawat tersebut lalu mereka berkunjung ke planet di tata surya atau galaksi yang lain dan menemukan ternyata ada peradaban lain yang sudah hancur di sana maka kemungkinan kita bisa bernasib sama dengan mereka.
@@alvinaditya3684 hahaha itu yg di takutkan ilmuan kenapa sampai sekarang tidak di temukan peradaban lain di luar sana, jangan jangan bukan tidak Ada tetapi sudah punah karena hancur oleh teknologi dan ilmu pengetahuan mereka sendiri dan kita sedang menuju kesana.
Diskusi yang sangat menarik Guru...
Saya simak dari awal hingga akhir (meski saya ga tatap layarnya, soalnya saya sama masak + makan)
Tapi ada poin tertentu yang sangat menarik berhubungan dengan kejadian yang baru² ini saya alami...
Yang saya maksud poin penjelasan Guru pada 14:28 .
Saya ingat baru² ini (persisnya kurang ingat, tapi ± 2 mingguan), saya berkesempatan mengajukan pertanyaan ke salah satu influencer (sementara tidak saya sebutkan, tapi saya ingat betul).
Pembahasan kala itu mengenai filsafat/tema umum,beliau (si influencer) ini secara formal mengenyam S1 filsafat di salah satu universitas ternama di Indonesia,kemudian saya bertanya mengenai kesadaran.
± yang saya tanyakan waktu itu mengenai konsep kesadaran lalu saya kaitkan dengan perjalanan ruang & waktu, karena pada kesempatan itu topik spesifik yang baru dibahas mengenai perjalanan ruang (antar galaksi) dan perjalanan waktu. Saya mengaitkan topik yang sangat saya sukai (yaitu topik kesadaran) dengan topik spesifik itu. Suasananya waktu itu cenderung kepada pendapat bahwa perjalanan antargalaksi itu ga mungkin bagi manusia (dengan segala argumen pendukungnya) dan perjalanan waktu itu ga mungkin (dengan segala argumen pendukungnya).Namun saya melihat ada celah besar dari semua argumen yang disampaikan,yaitu semua berdasarkan pada "kelemahan tubuh fisik manusia. Dari sanalah saya kaitkan dia topik itu(ynag sedang dibahas, dan yang saya sukai).Waktu itu ± saya bertanya "Bang, kalau perjalanan antargalaksi / time travelnya cuma kesadarannya aja gimana? Misal kayak di film X-men (untuk contoh perjalanan waktu dengan kesadaran). "
Nah..... yang membuat saya terkejut, beliau justru menjawab "Kesadaran itu nggak ada! Yang ada itu pemikiran. Kalo pemikiran ada.Materi dari tubuh terurai ke bentuk lain ada. Jadi, lu bisa jadi sekarang pake materi tubuh yang dulu dipake Plato, dan sekarang cuma lu pake main ke rumah temen lu.... " dan seterusnya...
Dari sana saya menyimpulkan, setidaknya sementara waktu saya tidak perlu membantah/melanjutkan diskusi dengan beliau karena konsep dasarnya saja udah beda. Meski sebenarnya kemungkinan untuk membantah argumentasi tetap ada, namun saya sedang dalam fase mencari ilmu (meminimalisir perdebatan), mungkin akan tetap berdebat , tapi kadang² dan bukan prioritas sementara waktu, berdebat kalo lagi mood aja>
Menarik membayangkan seberapa lama mengetiknya.
Jika kesadaran tak terikat oleh ruang namun tak bisa terpisah dengan waktu ,cara untuk memindahkanya adalah mengajarkannya kepada pihak yg memiliki lebih banyak waktu (maksudnya generasi mendatang) mungkin bisa jadi alternatif untuk pemindahan kesadaran
Ibarat sebuah game kalo mainnya dah 100% maka akan saya hapus atau reset ulang, dan main dari awal lagi... Ketika manusia udah 100% menyelesaikan semua quest2 di alam semesta ini... Mungkin Tuhan akan menghapusnya juga...
serem
@@gurugembul siap TDK siap...
jelas karna qt tdk kekal 😆
Dan akan berulang ulang
Sayang nya kita cuma NPC yg melakukan hal yg sama & berulang-ulang setiap harinya 😁... Semoga Tuhan tidak menganggap kita Bug dalam dunia ini
Ini mengingatkan saya pada komentar di konten Pak GG yang lalu. Sedikit berbagi saja, karena di konten Pak GG di episode 253 terkait dimensi Tuhan dahulu, saya pernah berkomitmen pada diri sendiri (sebagai penekun spiritual mandiri) untuk menyelidiki sebuah pertanyaan pribadi, yang salah-satu nya adalah pertanyaan Pak GG di sini : "sampai batas mana manusia bisa mengembangkan pengetahuan?"
Saat itu, penyelidikan mulai di giat kan dan membuahkan kemajuan2 menarik yang masih berlanjut sampai sekarang. Tetapi, karena awal penyelidikan tersebut di mulai dari sudut pandang "yang bebas dogma", maka hasil2 pengamatan tersebut hanya saya bagikan dalam bentuk bahan2 penyelidikan, pada komunitas ramah yang masih kritis dan mampu untuk melakukan pembuktian dan pengujian (terkait pengembangan batin - kehidupan meditatif 24/7) agar lebih banyak orang bisa mengalami apa yang di maksud dari tangan pertama.
Jadi, jika Pak GG sempat dan tertarik menguji nya juga, maka silahkan mampir ke channel utube BDI, dimana saya sudah berbagi 50-an komen di sana, dan komen saya yang terakhir itu, ada di video berjudul "pondasi meditasi benar" yang menanggapi komentar Fan Fa di thread komentar nya (dimana saya juga berbagi list2 video yang mungkin bermanfaat untuk penyelidikan nya).
Oh ya, menjawab pertanyaan Pak GG di sini : "sampai batas mana manusia bisa mengembangkan pengetahuan?".
Dari penyelidikan batin dalam kegiatan sehari-hari, maka saya melihat ada sebuah jawaban, tergantung siapa yang detik ini menjawab nya. Jika detik ini yang menjawab adalah manusia yang mengandalkan gerak-pikiran nya (mengukur, membandingkan, menilai, mencatat, mengingat, dan semacam nya) seperti kebanyakan kita, maka pengetahuan itu akan menemukan batasan nya. Bagaimana tahu kalau pengetahuan tersebut ada batas nya? Karena gerak-pikiran kita mengkondisikan kesadaran yang membawa kesan-gambaran (dari ingatan maupun harapan) sebagai pedoman (berpengetahuan) yang di andalkan untuk mengatasi ketidak-tahuan (juga kegelisahan dan semacam nya) dalam menjalani kehidupan ini. Beginilah cara kita ber-pengetahuan selama ini.
Dimana masalah nya? Masalah nya, pikiran ini masih terus bergerak bagai "mekanisme otomatis" meski kita sudah berpengetahuan (kehadiran kesan-gambaran tetap berlangsung bahkan pada hal2 kecil remeh yang sudah di ketahui), dimana hal itu menandakan bahwa kita masih memiliki ketidak-tahuan mendasar... dan hal tersebut akan sangat sulit di sadari (sudah di abaikan) apabila kita sudah mengatasi nya dengan "produk2 pikiran" yang menyibukkan diri dengan berbagai konflik tambahan yang kompleks (dan cenderung terlambat di sadari), karena keberlanjutan mekanisme gerak-pikiran tersebut bukan hanya menghasilkan pengetahuan demi sekedar mengatasi ketidak-tahuan lagi, tetapi juga terus berlanjut untuk memproduksi hasil tambahan dalam bentuk rangkaian keterkondisian yang terus berhubungan, seperti : perasaan suka-tak suka, nafsu-keinginan, ketagihan, keserakahan, kebencian, penderitaan, kemabukan... dimana semua ini akan terus berlangsung bagai di dalam "loop" lingkaran tak berkesudahan yang di motori gerak-pikiran nya.
Apakah kita tidak bisa melatih diri untuk mengendalikan pikiran seperti yang di ajarkan para trainer2 pengembangan diri itu? Kita bisa mencoba, tapi cepat atau lambat, kita akan menyadari bahwa usaha pengendalian tersebut hanya lah pelarian sementara, dimana tekanan-batin yang berada dalam pengendalian konflik tersebut, akan selalu menemukan akhir usaha nya, karena "ruang kerja nya" masih terkondisi dalam jangkauan gerak-pikiran yang sama.
Oleh karena itulah, pelampiasan nikmat duniawi yang memuaskan pancaindra dan memabukan pikiran kita (seks ; minol ; obat penenang ; zat adiktif ; makanan lezat ; musik favorit ; wujud indah ; jaminan masa depan ; surga setelah mati, dst) itu masih lebih favorit dan terus di kejar oleh umat manusia, agar selalu bisa sejenak memalingkan wajah untuk tidak melihat kenyataan hidup nya.
Jadi di mana kah batas pengetahuan dari pikiran yang kita andalkan ini? Jika gerak-pikiran kolektif yang membawa konflik tersebut itu tak di sadari, maka batas nya akan di anggap tiada, sehingga.. jika waktu nya tiba dimana hanya ada perang dan konflik yang di dasari gerak-pikiran tuk membenci pengetahuan yang tidak di sukai, maupun untuk menguasai pengetahuan yang di sukai , maka.. kegilaan umat manusia akan segera memusnakan diri nya sendiri.
Solusi nya? Menyelidiki pertanyaan baru "apa yang berlaku pada hidup manusia ketika gerak-pikiran nya berhenti?" Mengapa ada penyelidikan ini? Karena kita tidak hanya tertarik melihat kenyataan di atas (yang sayangnya agak pahit) tetapi kita juga tertarik melihat kebenaran teruji yang bisa di buktikan. Contoh nya : Adakah pengetahuan di luar jangkauan pikiran yang bisa di raih manusia ini? Karena jika bisa menjawab ini, maka manusia memiliki alternatif untuk "ber evolusi" dalam ber-pengetahuan. Tetapi.. untuk bisa menjawab ini, maka, mula2 kita perlu menyelidiki kesan-gambaran dalam gerak-pikiran di dalam diri ini.. sebelum berlanjut ke penyelidikan yang lebih dalam terkait motor-penggerak nya hingga mungkin ROH nya jika mampu (dimana ini berkaitan erat juga nanti nya).
Panjang ya....
Keren banget tapi gw mau ee dulu ya bang, tak ss dulu komennya
@@alifmuffy dah selesai ee nya bang?
@@alifmuffy jgn lupa cebok bang
@@alifmuffy bayar dulu 3rb
di kolom komentar pak GG banyak sekali org cerdas, ayok kita bikin aliansi untuk berkembang bersama-sama guna meningkatkan peradaban manusia yg luhur dan mulia,
Saya kira ini adalah pertanyaan semua orang yang akalnya masih sehat. Saya sendiri masih yakin, diluar kekuatan manusia masih ada kekuasaan lain yang belum tersentuh oleh kemampuan manusia. Itulah yang saya yakini sebagai kekuasaan Tuhan. Semangat terus PGG. Saya tunggu konten berikutnya. Salam dari Bali.
Terimakasih.
konsepnya sama kaya atom om
Apakah kita sendirian di alam semesta ini ?
- Teleskop antariksa hubble sudah menangkap poto ruang angkasa selama lebih dari 20 thn. Dan berdasarkan bukti tsb, jumlah galaksi yg ada di alam semesta (berdasarkan teknologi saat ini) berjumlah sekitar 2 triliun galaksi.
Ada galaksi mini yg jumlah bintang nya mencapai ratusan juta. Dan ada galaksi raksasa, dimana besarnya ribuan kali dibandingkan dgn galaksi bima sakti yg kita huni.
Jadi sebagian bintang yg kita lihat sangat banyak di langit saat malam hari, ternyata bukanlah sebuah bintang, melainkan sebuah galaksi....
Mungkin agak gak nyambung, tapi ijin berkomentar sebagai penganut Buddhisme.
Kalau dalam ajaran Buddhisme, memang tidak ada batasan bagi manusia atau makhluk lainnya untuk bisa mencapai taraf seperti "Tuhan" sebagaimana pengertian Tuhan dalam agama Abrahamik yang menciptakan, menentukan, dan mengatur.
Dengan pengetahuan, kekuatan, dan kemampuan batin (abhinna). Setiap makhluk bisa mencipta, mempengaruhi, merekayasa, dan melakukan apapun mukjizat selayaknya Tuhan dalam konsep agama Abrahamik.
Manusia dan makhluk lainnya dalam 31 alam kehidupan versi Buddhisme bisa mengetahui dan menembus apapun yang ia mau dengan segala daya upayanya sendiri.
Namun, pengetahuan dan kekuatan batin sehebat apapun yang bisa dicapai manusia atau suatu makhluk, tidak akan bisa mengatasi esensi penderitaan yang ada di semesta ini.
Lahir tua sakit mati lalu lahir lagi di kehidupan selanjutnya terus berulang seperti itu, sebagaimana konsep kelahiran kembali yang penganut Buddhisme yakini. Keserakahan, kebencian, dan kebodohan adalah akar penderitaan, itu yang menyebabkan kemelekatan dan membuat makhluk lahir dan lahir kembali tidak berujung. Tidak ada keabadian dan tidak kekal. Konsep kekekalan dari pengetahuan dan kekuatan batin yang dikejar oleh dorongan keserakahan manusia sesungguhnya tidak akan benar-benar bisa dicapai jika akar penderitaan itu tidak dapat diatasi. Kelihatannya akan dan sudah hebat, tidak lapuk, tidak sakit, kekal dan abadi, tapi nyatanya semesta ini pun (termasuk dunia, surga, dan neraka) tidaklah kekal dalam konsep Buddhisme.
Maka, kemoralan dan kebijaksanaan dalam mengetahui dan menempuh jalan menuju lenyapnya penderitaan dalam Buddhisme adalah hal yang utama dibandingkan pengetahuan, kehebatan, dan kekuatan batin (abhinna) sehebat apapun yang dimiliki oleh manusia dan makhluk dalam semesta ini.
Dengan menempuh jalur itu, setiap manusia dan makhluk bisa merealisasikan Ketuhanan dalam konsep Buddhisme yang Tidak Terlahirkan, Tidak Menjelma, Tidak Tercipta, Mutlak. Dengan kata lain inilah yang dikenal khalayak sebagai Nirvana / Nibbana. Tidak ada lagi yang bisa menggoyahkan, mempengaruhi, mencipta, dan merekayasa, tak ada lagi kelapukan dan penderitaan karena itu Mutlak adanya.
Terima kasih, saya hanya menyampaikan pandangan dari sisi lain sebagai penganut Buddhisme.
Tidak terlahirkan dan tidak menjelma juga merupakan konsep ketuhanan dalam agama islam dam yahudi 😌
tapi anda kayaknya banyak blunder dalam menyatakan penjelasan anda tentang konsep agama abarahamic?mungkin seharusnya anda memperjelas kepercayaan yang mana dan pastikan anda faham konsepnya bukan cuma lihat di internet,karena anda memberikan opini public tentang kepercayaan tersebut 😊.
Sun gokong masuk😂😂😂😂
Amitabha Buddha 🙏
Terima kasih telah berbagi ilmu🙏
Akhir2 ini suka liat video GG. Pembukaan menarik sekali, lalu lanjut masuk logika seperti biasa yang menimbulkan pertanyaan baru. Jadi ingat kata dosen saat belajar logika dasar & sedikit filsafat "sepakat untuk tidak sepakat"
Konten MANTAP!! Emang bener begitu pak guru kalau menurut saya.. cerita2 jadul model adam dan hawa lama2 akan usang krn manusia berkembang, tapi kalau menurut dokter ryu hasan, dia sbg ahli neuroscience berpendapat agama nantinya bukan ilang gara2 teknologi tapi malah makin diubah2 oleh pemimpin nya sehingga makin selaras (cocoklogi) dgn keadaan teknologi di masa nya
@xxi iya skrg aja uda banyak, nanti bakalan terus ada dan susah ilang 🤣
Mungkin esensi "mati" yg dimaksud bukanlah mati secara fisik tetapi "mati secara visi" yg berimbas kepada fisik karena Tuhan adalah pribadi yg omnipresence (bisa melihat sesuatu lintas ruang waktu). Bisa kita lihat dimana visi manusia diciptakan untuk "mengelola bumi" tetapi malah menggunakan pengetahuan untuk kepuasaan diri sendiri, yang akhirnya menyebabkan kematian bahkan kepunahan karena perang, bencana, dan wabah.
Nahh yg ini asumsi ya adik2
Nah ini
Intinya dongeng.
@@naseah8115kitab dongeng itu yg di dukung brberapa kitab tafsir.jgn coba ngeles kaum mamad tlol.
Masuk akal
Thx pak guru… salah satu video paling bergizi niyh…..
Ada satu sudut pandang yg belum keliatan… pertanyaannya sekitar niat dan kerakusan manusia… sayangnya blm membahas ttg sosialnya manusia, justru yg “menghambat” sekaligus mengajak manusia ttp menginjak bumi….
Gk ada hub buah pengt baik n jahat dgn ilmu pengetahuan...
Intinya sblmnya Allah hny ingin manusia hanya bisa tau atau melihat hal baik/benar sprt Allah krn saat itu Allah hny bicara bahwa itu baik dan sangat baik.... Krn pengt jahat yg dimakan makan pengt baik dr Allah pun bergeser krn manusia memiliki ego, keinginan dll yg bisa menguasai memanipulasi sesuai keinginannya.... Dan pengt hal jahat itu yg merangsang manusia lakukan tindakan jahat yg tdk dikehendaki Allah
Bahkan saat saya masih anak² pernah berpikir bahwa saya dan lingkungan saya sebenarnya adalah tidak nyata... hanya sebuah ilusi virtual. Sampai saya berpikir jangan jangan yang benar adalah orang yang kita anggap gila, yang gila adalah kita yg merasa waras.... Pembahasan kali ini agak berat juga pak Guru
😂😂😂 mantap bro
Saya sekarang pun mikir gitu antara saya itu hidup dalam kenyataan atau cuma khayalan 😅
Ulasan guru gembul sangat membuka pemikiran sy,tentang kejatuhan manusia adam dengan kemajuan tehnologi sekarang, kemajuan tehnologi yg sekarang sudah mulai dari babel,bahwa memang manusia akan tetap mengejar keserupaanya dengan Tuhan, dan semua itu akan terjadi
Tuhan kan tidak ada pembanding (tandingan), masa iya menciptakan manusia untuk dijadikan tandingn-Nya. Menjadi Tuhan berarti menjadikan sesuatu menjadikan tandingan bagi Allah.
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ
Terjemahan
Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia (Allah).”
(Qs.Al-Ikhlas : 4)
Dari seluruh jajaran video pak Guru Gembul, pembahasan seperti inilah yang paling favorit menurut saya, saya harap pak GG bisa meneruskan pembahasan² yg seperti ini lagi atau justru bisa dibuat series.
Penjelasan guru gembul masuk akal👍. Man arafa nafsahu. Faqot arafa rabbahu (siapa mengenal dirinya, maka akan mengenal tuhan nya). Awal agama mengenal tuhan. Kata Allah: manusia adalah rahasia ku, dan akulah rahasia nya.
Marifat 🤝
HMMMZZZ
Lalu yang menciptakan Tuhan siapa 🤔
@@sabudisabudi2918 la ilaha illallah : tiada Tuhan selain Allah. Tidak beranak dan tidak di Peranakan. Allah bersifat Qidam: awaluhu wa akhir (yg awal tiada yg mendahului, dan yg akhir tiada kesudahan). Ini pelajaran sifat 20.
Tasawuf,awaludin makrifatullah awal agama mengenal Allah Alam semesta langit bumi kursyi Allah dan manusia arif tempat Allah bersemayam.manusia adalah alam semesta mini.
semakin maju pemikiran ,ilmu,pengetahuan makin jelas dan nyata kebenaran agama ,,,,,manusia lah misteri kehidupan itu
Saya ada pemikiran terlepas dari konteks agama: Teknologi manusia suatu saat akan ada batasnya.. Batasnya adalah saat dimana teknologi itu malah saling menghancurkan manusia.. Manusia hilang dari peradaban.. Peradaban dimulai dari nol lagi.. Namun tidak semua manusia punah, beberapa mungkin berhasil bertahan hidup.. Bagaimana jika Adam dan Eve adalah sisa terakhir dari manusia peradaban sebelumnya..? Bagaimana jika pohon pengetahuan dan keabadian adalah alat teknologi canggih yg menyimpan segala jenis rahasia manusia..? Ketika kita bisa berpikir dan berimajinasi demikian, bisa jadi skenario tersebut sudah pernah atau akan terjadi.
apakah dunia sesimple itu? hanya berulang" ke titik nol dan tanpa batas?
@@jovanniagara Life is cynical kalo menurut kebanyakan kepercayaan agama wilayah timur. Beda sama agama abrahamik yang dimana hidup itu linear (setelah mati di dunia materialistik, akan ke kehidupan kekal)
Jawaban yg paling mudah adalah, kiamat,
ini mirip film yang penemu di abad 18 bikin mesin waktu, dia maju ke depan dunia juga mulai pada buat mesin waktu tapi pas dia maju terus kedepan ternyata dunia malah hancur sama ulah manusia sendiri dan maju lagi ke depan udah rata dunia dan mulalah manusia memulai hidup lagi dari 0
Alkitab memang selalu menarik untuk dikaji dan dikritik tanpa harus takut dipotong lehernya.
Terbaik 😏👍
Tapi tidak di negeri Islam yg mayoritas radikal
@@ningen_idwkwkwk banyak umat Islam yang kolot, saya sebagai muslim jadi malu
@@9738KANSIURAAnahh gua suka cara berpikirmu brother, tanpa adanya playing victim atau menghina, kamu mengakui bahwa ada yang kolot cara berpikirnya. Wkwk
@@9738KANSIURAA Untuk nyata
Saya yakin pengetahuan manusia akan terus berkembang tanpa batas, apa yang terjadi sekarang belum terpikirkan oleh nenek moyang kita ,begitu juga apa yang akan terjadi di kemudian hari tidak/belum terpikirkan oleh manusia generasi sekarang, kita cuma bisa menebak nebak, contoh musik cuma mengotak Atik do re mi -si tercipta miliaran lagu dan trrus berkembang sampai sekarang, seolah tidak ada habisnya, masih banyak rahasiah Tuhan yang belum terungkap, dulu Bogor-jakarta orang menganggap jarak yg jauh, sekarang Jakarta -paris ada yg bilang dekat, sekarang bumi -mars dibilang jauh sekali, 2200 mungkin mereka bilang dekat cuma seminggu perjalanan
@cannel sukasuka bicara agama, ilmu pengetahuan akan terhenti ketika kiamat yang kita tidak tahu kapan akan terjadi, sejak jaman para nabi kiamat sudah dibicarakan, tapi ribuan tahun kemudian belum terjadi, dan kita tidak tahu mungkin 1000 th lagi atau 1jt th lagi, dan yang berbicara kiamat mungkin sudah mati. Di muka bumi saja belum tereksplorasi semua apalagi didalam dan luar bumi,
@@arsudinudin8332 kiamat peradaban mungkin saja dlm waktu dekat krn peperangan atau bencana dasyat di bumi sperti gunung meletus atau meteor. Untuk kiamat bumi (lenyap) masih sangat2 lama, skitar 4 sampai 6 miliar tahun lagi, saat itu matahari membesar dan memerah, memakan planet2 di dpnnya termasuk bumi. Untuk kiamat alam semesta lbh lama lg skitar 10 pangkat 1500 kuadrat tahun lg, atau ilmuan kenal dgn nama googolplex. Jd di masa dpn manusia akan menyebar di mulai dari tata surya, galaxy, dst. Ya kehidupan manusia msh akan sangat2 panjang.
Apakah kita sendirian di alam semesta ini ?
- Teleskop antariksa hubble sudah menangkap poto ruang angkasa selama lebih dari 20 thn. Dan berdasarkan bukti tsb, jumlah galaksi yg ada di alam semesta (berdasarkan teknologi saat ini) berjumlah sekitar 2 triliun galaksi.
Ada galaksi mini yg jumlah bintang nya mencapai ratusan juta. Dan ada galaksi raksasa, dimana besarnya ribuan kali dibandingkan dgn galaksi bima sakti yg kita huni.
Jadi sebagian bintang yg kita lihat sangat banyak di langit saat malam hari, ternyata bukanlah sebuah bintang, melainkan sebuah galaksi....
@cannel sukasuka
- Langit di dunia or pertama yg dihiasi bintang itu dimana, gan ?
- Lapisan langit kedua, ketiga s/d ketujuh itu mana aja batasnya ?
@cannel sukasuka Yaa... berarti memang belum dijelaskan.
Langit yg berlapis juga sdh disebutkan pada kitab2 sebelumnya.
cerita sangat menarik abang Guru Gembul, secanggih apapun teknologi untuk memudahkan pekerjaan manusia dan itu super bagus..tapi yg namanya manusia memiliki sifat jahat uiung-ujungnya di ajab Tuhan/pemilik alam semesta dan kembali lagi ke tahun 1, Siklus hidup manusia modern.
Penjelasan nya mantapp ...GK ada yg berani masuk kesitu,tp dihati sy paling dalam akhirnya spt apa yg di jelaskan✌️👍
Jika kita mengacu pada konsep alam semesta dewasa ini, kita akan menemukan bahwa alam semesta adalah tidak terbatas, kontinu dan terus berkesinambungan. Jika kita bisa sedikit berpikir "lebay", mungkin saja ada kehidupan lain di sebuah planet di luar angkasa sana yang bahkan perkembangan teknologi nya sudah lebih dari apa yang bisa kita bayangkan, (Cnth: Cryptonian) hal itu mungkin saja terjadi karna ada begitu banyak probabilitas di dalam ketidak terbatasan alam semesta, dan sekarang manusia berusaha meraih nya dengan berbagai macam usaha dan riset yang menurut saya adalah suatu hal yang sangat wajar, karna di dalam sebuah peradaban kegiatan "belajar & mencari" adalah hal yang niscaya dan terus berlanjut dan berkembang
Apakah kita sendirian di alam semesta ini ?
- Teleskop antariksa hubble sudah menangkap poto ruang angkasa selama lebih dari 20 thn. Dan berdasarkan bukti tsb, jumlah galaksi yg ada di alam semesta (berdasarkan teknologi saat ini) berjumlah sekitar 2 triliun galaksi.
Ada galaksi mini yg jumlah bintang nya mencapai ratusan juta. Dan ada galaksi raksasa, dimana besarnya ribuan kali dibandingkan dgn galaksi bima sakti yg kita huni.
Jadi sebagian bintang yg kita lihat sangat banyak di langit saat malam hari, ternyata bukanlah sebuah bintang, melainkan sebuah galaksi....
Ini adalah pelajaran agar kita bangsa Indonesia bisa maju dalam berfikir,, tidak seperti sekarang kebanyakan mikir halal, haram,bit ah, kafir , musrik, akhirnya kejebak jadi bangsa tertinggal,,,
Segala sesuatu tdk ada yg mustahil. Hanya pikiran kita sj yg belum mampu menjangkaunya.
Cukup lugas & gamblang, pak guru menchalenge kita. Untuk berpikir sangat jauh, terkait eksistensi kita sebagai manusia. Kebetulan pak guru mendasari paparan, dengan kitab Abrahamic yang bernama Kitab Kejadian. Maka menurut saya, sampai kapan pun manusia tak akan dapat menjadi tuhan. Karena TUHAN yang maha sempurna itu, telah menetapkan batasan yang sangat jelas bagi manusia. Meski batas itu kelihatan seperti tak ada, tetapi batas itu sungguh ada. Bila manusia memaksa untuk melewati batas itu, otomatis ia/mereka akan hancur atau berantakan sendiri. Itu terlihat dari, kiamatnya peradaban manusia purba lewat bencana air bah. & Gagalnya pembangunan menara di Babel, yang memecah belah manusia menjadi heterogen seperti saat ini. Sebab seperti tertera dalam kitab Amsal yang dari perjanjian lama juga yakni :
Amsal 1:7 (TB)
Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.
Sebab TUHANlah yang mensubsidi manusia dengan kemampuan sumber daya termasuk pengetahuan. Jika manusia mengingkari itu, ia mempersiapkan dirinya untuk senasib dengan raja Nebukadnezar. Yang menjadi gila secara mendadak, karena menantang & mengingkari TUHAN. Setelah menikmati kejayaan yang diberikan TUHAN padanya.
Apa yang disampaikan pak guru, tentang manusia masa depan yang bisa direkayasa kehidupannya. Sudah dinubuatkan jauh sebelumnya, baik dalam kitab perjanjian lama maupun kitab perjanjian baru. Dalam kitab Wahyu penutup perjanjian baru, telah dinubuatkan tentang manusia 666. Yang membuat patung pendahulunya. Yang menghipnotis manusia, hingga mayoritas manusia akan ditandai kepala & telapak tangannya. Hal itu menggambarkan tentang kehidupan manusia akhir zaman nanti.
Walaupun manusia dapat merekayasa kehidupan, untuk membuat kehidupan baru. Mereka tak akan dapat menciptakan manusia yang sama dengan ciptaan TUHAN. Kalaupun hasilnya terlihat sama, itu hanyalah makhluk bionik semata. Atau hewan yang sederajat dengan manusia. Karena mereka tak akan bisa menciptakan roh, sebagai elemen utama manusia ciptaan TUHAN. Karena manusia hidup, terdiri dari 3 elemen yang menyatu. Yaitu tubuh jasmani, tubuh jiwani & tubuh rohani. Alkitab Kristiani menjelaskan bahwa roh & jiwa adalah 2 elemen yang berbeda. Jiwa adalah elemen, yang membuat manusia memiliki emosi & rasa sosial. Sedang roh adalah elemen ilahi, yang berasal dari TUHAN. Yang dipasang pada tubuh manusia oleh TUHAN sendiri. Sebegai unsur genetik TUHAN dalam diri manusia. Membuat manusia, memiliki gambar rupa TUHAN dalam dirinya. Manusia mungkin dapat membuat jiwa imitasi, dengan merekayasa genetika manusia. Tapi mereka tak akan dapat membuat roh, karena hanya TUHAN yang dapat melakukannya & punya bahan bakunya.
Sains yang menghantarkan manusia ke peradaban super maju. Adalah sains yang berbasis pengetahuan alam, yang mengacu pada rasio logika. & tidak mentolelir hal² diluar rasio logika, karena sains itu sendiri terkurung dalam limit 4 dimensi kehidupan manusia. Sehingga sains itu akan menjadi mandul ketika digunakan diluar 4 dimensi kehidupan manusia. Jika manusia memaksakan kehendaknya, maka akan menjadi bumerang bagi dirinya & sesamanya. Karena sama seperti semut, walau punya sayap untuk terbang. Tak dapat menyamai, burung rajawali yang terbang tinggi di angkasa. Demikian juga sehebat²nya manusia, tak dapat menyamai kehebatan TUHAN.
nuhun baraya
Ini yg seru
Mantap soul
menarik
Siapa pencipta kita Tuhan jawab kita... begitulah nanti jawaban ciptaan kita terhadap pertanyaan nya sendiri..
Menurut pendapat saya 🙏 pd awalnya kita sdh "menyatu" dgn Tuhan Yang Maha Esa di "Eden" atau Surga klo mau kita menyebutnya agar mudah dipahami ( krn diatas sana kita tdk menggunakan Mind / pikiran tpi Kebijaksanaan / Kesadaran sempurna. Namun ketika memakan "Buah Terlarang" itulah Adam menjadi menjadi berpengetahuan ttg Dualitas ( baik & buruk ) dan pd saat itu jg dia merasa sdh terpisah dgn Tuhan Yang Maha Esa. Saat itulah Kesadarannya turun dr kesadaran Ilahi menjadi kesadaran duniawi 👍 dr Eden ke Bumi, dr dimensi abstrak ke dimensi padat, lebih kasar tentunya namun tetap ada esensi Tuhan dlm diri manusia 👍.
betul, kehendak bebasnya yg menghendaki keterpisahan itu
Jadi teringat cerita novel kultivasi, tentang banyaknya penguasa alam(pencipta) dan tiap alam mempunyai mahkluknya.
Kekuatan serupa Tuhan, tapi bukan setara Tuhan. Kekuatan ilmu manusia hanya sebatas mengedit/membuat efisien suatu ciptaan. Manusia tidak dapat menciptakan bentuk kehidupan baru atau ruh. Manusia juga tidak dapat menciptakan hukum alam/melawannya seperti: Necromancer atau mengubah suatu zat menjadi zat baru yg memiliki fungsi sesuai kehendak manusia.
Memang benar manusia mendekati kesempurnaan dengan merekayasa segalanya. tapi sebatas hanya bisa merekayasa, tidak dapat menciptakan hal baru dari suatu kekosongan yang dimana itu melawan hukum alam yang diciptakan Tuhan.
segala ilmu yang tumbuh berkembang sekarang berputar dan berorientasi pada manusia, bukan alam. Sampai kapanpun, manusia tidak akan bisa membuat suatu bentuk kehidupan baru yang memiliki insting, takdir dan atau aturan ekosistem yang baru. manusia hanya melakukan rekayasa terhadap apa yang sudah ada dan 'terlahir'
Manusia akan bisa melakukannya di metaverse, dunia metaverse yang diciptakan manusia, manusia akan bisa menciptakan sesuatu dari kekosangan di metaverse, manusia akan bisa menciptakan bentuk kehiduoan di metaverse, apakah manusia saat itu sudah setara Tuhan?
@@agung_sukawijaya Yg km bilang itu masih berputar & orientasi pd manusia. Metaverse? Programmer yg bikinnya berkata Halo. Jauh sebelum itu 2 dekade lebih kebelakang sudah eksis yg namanya Game Online yg jd virtual ekosistem baru. Ada bencana kecil/menengah aja senggol kelistrikan dlm jangka panjang pasti auto panik.
Yg dia maksud itu gakkan bisa bikin kehidupan baru organik/alam yg berinsting, robot canggih aja diprogram. Itu baru berinsting aja jgn mikir jauh dulu sampe bisa reproduksi. Udh ditantang tuh sm ayat yg mengatakan "kamu takkan bisa menciptakan seekor lalat pun walau kalian semua (makhluk² berakal) bersatu".
@@agung_sukawijaya jauh sekali daripada setara.
@@LoePenzz sepaham jika manusia tidak akan setara dengan Tuhan di dunia ini, karena didunia ini adalah metaversenya Tuhan. Tapi di dalam metaverse ciptaan manusia sendiri, manusia dalam metaverse bisa menciptakan lalat organic (versi metaverse) independen dengan ai yg bisa berfikir dan bergerak sendiri. Mengendalikan cuaca metaverse sesuka hati, menciptakan manusia organic versi metaverse. Didunia metaverse itu apakh kita setara dengan Tuhan?
@@agung_sukawijaya Jgnkan setara jauh bgt kita ini ga ada secuilnya mungkin lebih lg. Tuhan itu punya Mahakuasa berdiri tunggal, sedangkan manusia bahkan bikin dunia buatan virtual aja melibatkan banyak orang/alat/hal gabisa jalan sendirian. Seperti yg saya bilang bencana kecil yg nyenggol kelistrikan dalam waktu berjangka aja bisa kolaps seketika dunia buatan virtual itu. Manusia itu sangat terbatas butuh banyak hal untuk saling menopang, yg seperti itu gak berlaku bagi Tuhan.
Manusia dan semesta adalah kesadaran tuhan, yang berpikir bukanlah manusia tapi tuhan
Waduh. Berarti kalau ada yg bunuh diri itu pemikiran Tuhan atau pemerikiran si individu itu sendiri?
Wotdehel..
Manusia dan tuhan berbebeda
Salam pk Guru
Kasih karunia dan damai sajeterah beserta kita
Kebanyakan orang termasuk di negarah saya Timor Leste memegan handphone dan lap yg berlogo Apple atau apel tapi mereka tdk tau arti dari logo tersebut.
Bagi sy mungking Logo tersebut mengingatkan kita kembali kpd asal mula karya penciptaan Tuhan ,pohon pengetahuan dan kebebasan yg Tuhan memberikan kpd MC pertama di taman Eden .
Hari ini kita menobservasi bahwa permkembagan inteligence manusia begitu cepat dan inovatif sehingga menciptakan hal baru baru di peradaban mc terkini terutama di bidang teknologi,informasi ,transportasi dan dlln. Manusia telah berusah menciptakan robot artificial, sistem virtual yg sangat canggih menciptakan satelit yg bergitu canggih terbang menjelajah sistem tata Surya kita sehinga mereka menemukan hal baru ,mereka mencoba mencipkan mesing penjelah waktu sehinga mempermudah orang untuk berkomunikasi contohnya sederhana kita melihat di keseharian kita banyak orang yg memakai handphone untuk berkomunikasi itu hal yg luar biasa yg diciptakan oleh manusia,itu diangap sebagai suatu mujijat yg di lakukan oleh manusia,
Sy rasa suatu saat nanti kepintarang manusia mencapai dedudukan dewa dan Tuhan.
Kalo ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat maju dan pesat, kita yg ber-Tuhan/beragama ga perlu takut lah. Bagi saya, Tuhan membuat batasan pengetahuan manusia agar manusia bisa menembus keterbatasan itu dan menjadi batasan baru, meski bukan berarti itu menjadi tidak terbatas. Apakah sampai kepada titik dimana semua misteri bisa terjawab? Tidak tahu jg pak guru, tp jika kita berandai2, saat manusia sampai pada titik trsbut, maka itu bisa jd akhir dari kehidupan "manusia". Krn bagi "manusia" kehidupan seharusnya adalah bagaimana menjawab semua misteri didalamnya.
Saya sangsi bahwa manusia bisa mencapai peradaban ke-3, yaitu menaklukan galaksi Bima Sakti dalam 1000 tahun kedepan. Butuh energi sangat besar, jauh lebih besar dari seluruh energi di bumi jika digabung untuk membuat warp drive atau perjalanan dengan melengkungkan ruang. Padahal galaksi Bima Sakti saja hanya sebutir debu tak terlihat dibanding observable universe. Dan universe kita ini hanya sebuah cincin ditengah gurun Sahara (langit lapis kedua). Dan masih ada 5 lapis lagi.
Ide mengakali kematian dengan "mengcopy" kesadaran (consciousness) juga saya anggap mustahil. Karena bagi saya kesadaran itu maksudnya adalah ruh. Dan alam ruh lebih ghaib bahkan dibanding alam Malaikat, karena Malaikat pun memiliki ruh.
Jauh.. jauh.. jauh sekali kemampuan manusia dibanding kekuasaan Tuhan.
Raga , Ruh, Kesadaran
Raga Ada , Ruh Ada , Kesadaran Ada =====> Hidup dan beraktifitas (Kehidupan)
Raga Ada , Ruh Ada , Kesadaran Absen =====> Tidur / Pingsan
Raga Ada , Ruh Absen , Kesadaran Absen ====> Mati
Raga Rusak , Ruh Ada , Kesadaran Ada ====> Cacat Fisik / Mati
Jadi saya setuju ,,,"Mengcopy Kesadaran" untuk mengakali kematian bukanlah sebuah Kehidupan Manusia !!
jauh sekali, tentu. tapi suatu saat nanti siapa yang tau
Mungkin juga 'fitnah terbesar' yg akan mendatang bakal membawa teknologi yg konon mengcopy kesedaran.
Mungkin mengcopy ruh, kesadaran sifat kita jdi kita terasa hidup lgi pdahal tdk, ruh tetep menghilang entah kmna setelah mati
Teleskop antariksa hubble sudah menangkap poto ruang angkasa selama lebih dari 20 thn. Dan berdasarkan bukti tsb, jumlah galaksi yg ada di alam semesta (berdasarkan teknologi saat ini) berjumlah sekitar 2 triliun galaksi.
Ada galaksi mini yg jumlah bintang nya mencapai ratusan juta. Dan ada galaksi raksasa, dimana besarnya ribuan kali dibandingkan dgn galaksi bima sakti yg kita huni.
Jadi sebagian bintang yg kita lihat sangat banyak di langit saat malam hari, ternyata bukanlah sebuah bintang, melainkan sebuah galaksi....
Mungkin dari Satu Hal saja Saya mencoba ikut Nimbrung Pak Guru🙏. "MISTERI" Keyakinan Saya "Misteri Itu tidak akan Pernah Habis".
Mudah2an bisa menjadi Dasar Jawaban untuk Pertanyaan2 LainNYA🙏
Entah kenapa saya jadi berfikir kalau puncak kemajuan manusia sudah dekat. Kemajuan tersebut adalah keberhasilan menuju masa seperti mesir kuno dulu yang bagi manusia sekarang adalah zaman awal mula peradaban. Sepertinya itulah yang kita tuju. Contohnya dalam bahasa, bukankah Mesir kuno menggunakan Hieroglyphs yang berbentuk simbol simbol? Manusia kini juga sudah mulai menggunakannya Walaupun masih dalam kriteria emoji. Suatu saat, mungkin tulisan sudah akan ada lagi. Semua hanyalah deretan emojis. Dan itulah salah satu puncak peradaban yang berhasil di capai selain kemajuan tekhnologi sebelum musnah.
Tuhan itu sesuai prasangka umatnya.
Maka sebenarnya mungkin segala bentuk pemikiran kita adalah pemikiran Tuhan. Dan saya rasa manusia tetap akan jadi manusia yg biasa. Biasa dalam artian tidak akan bisa menandingi Tuhan. Karena untuk sekedar berpikir saja, manusia membutuhkan Tuhan. Dan Tuhan ttp akan menjadi Tuhan ada atau tidak adanya manusia. Apa yang di ciptkan manusia, hanya representasi kecil dari segala kehedak dan kemampuan ketuhanan. Kita yang sesama manusia yg berpikir dan menciptkan pemikiran bahwa manusia lain yg merekayasa atau menciptakan itu sudah seperti Tuhan. Hanya seperti, dan tidak akan bisa menjadi Tuhan itu sendiri.
Is the best Guru Gembul, Mendiskusikan Hal Yang berat dengan cara enteng dan tak menyakiti perasaan orang lain dengan Alasan yang dapat di Terima Akal, 😊
boleh dong bahas pertanyaan saya yang dari dulu saya bertanya tanya...
1. dalam Alkitab di gambarkan malaikat itu punya sayap dan lingkaran di kepala.. kok mirip astronot yah??
2. bagaimana Caranya Yohanes bisa melihat masa depan (Wahyu)
3. Menurut Albert Einstein, keajaiban dunia yang ke 8 ada bunga berbunga (compound interest) uang 20ribu rupiah berbunga 5% pertahun maka dalam 400 tahun hasil bunga nya bisa untuk membeli satu negara beserta isinya beserta penduduk nya dan pemerintahan nya..(semua orang selalu melihat dari sisi investasi dan sisi keuntungan nya) tapi jarang sekali yang melihat dari keseluruhan nya.. kehancuran sistem keuangan karena inflasi.
jika menggunakan rumus yang sama, maka menurut saya hendi fang. kesengsaraan yang hakiki adalah inflasi.. bukan pada point kenaikan harga nya. tapi pada jumlah uang yang beredar akan se gila apa.. (bukan uang kertas tapi uang dalam rekening) jika inflasi rata 5% pertahun.. cukup 200 tahun saja maka jumlah uang akan seperti pasir dilaut. keruntuhan sistem keuangan adalah sebuah kepastian.
dan karena itu, ada 1 lagi
properti itu harganya nya sebenarnya tidak mengalami kenaikan..tadi uang 20rb dalam 400 tahun bisa sedasyat itu.. lalu orang yang punya rumah usia 400 tahun apakah dia bisa membeli seluruh dunia dengan rumah nya??
1. Ayat mana tuh dalam alkitab malaikat ada lingkaran di kepala
Lalu dalam islam apakah malaikat tidak memiliki sayap?
2. Tuhan yang memberikan wahyu, bukan dengan kemampuan Yohanes (Wahyu 1:1)
3. Sistem ekonomi dunia, antara mau / bisa adaptasi ikut jadi kaya atau jadi pihak yang mengeluh keadaan
1. Hampir disemua kepercayaan malaikat digambarkan mempunyai sayap. Mirip astronot ? Terlalu maksain, emang astronot bersayap ?
2. Aneh aja berpikiran gimana caranya seseorang bisa mendapat Wahyu, Wahyu itu urusan Tuhan, dan Tuhan berhak menentukan siapa yg akan mendapatkan wahyunya.
3. Keruntuhan sistem keuangan adalah sebuah kepastian ?
Emang sistem apa yang keruntuhannya bukan suatu kepastian ? Sistem tata Surya, sistem galaxy, Sistem jagad raya aja keruntuhannya adalah sebuah kepastian.
Berbuat yg terbaik buat orang lain & sekitar aja, ga baik menyudutkan dan menyalah²kan kepercayaan orang lain, klo anda ga percaya ya ga perlu diimani tanpa harus mengejek & menjatuhkan. Saya Islam dan Saya tidak pernah diajarkan untuk mengejek kepercayaan orang lain 🙏😊
video imajinasi penggambaran Angels / Para Malaikat berdasarkan Bible : ruclips.net/video/8sROESLRudM/видео.html
Pertanyaan terbesar saya terkait dunia digital adalah, bagaimana simulasi hukum fisika di sana berjalan? Di dalam video game, GTA misalnya, developer akan membuat simulasi fisika yang akan diterapkan di sana. Namun, tentu saja, simulasi hukum fisika yang diprogram tidaklah sempurna. Hanya hal-hal besar saja yang diprogram, seperti bagaimana jatuh dari gedung; kendaraan menabrak manusia; kendaraan menabrak kendaraan lain; kendaraan menabrak pohon; hujan; refleksi cahaya; pengaruh badai gurun terhadap helikopter dan pesawat; dan hal-hal besar lainnya. Singkatnya, sejauh ini belum ada video game yang memiliki hukum fisika universal, sebagaimana yang berlaku di dunia nyata. Setahu saya, belum ada video game yang mensilumasikan hukum fisika di level atom dan yang lebih kecil darinya.
Pertanyaannya, jika kita mampu membuat universe baru dalam bentuk digital; maka seberapa mirip kah hukum fisika yang mampu kita instal di sana dengan hukum fisika yang berlaku di dunia nyata?
Kita masih belum memahami hukum fisika secara keseluruhan. Theory of Everything masih dalam perjalanan. Artinya, jika semua manusia pindah ke dunia digital; maka di sana sains tidak akan berkembang. Karena hukum fisika yang terinstal di dunia digital itu hanya berdasarkan apa yang manusia tahu.
Mungkin itulah batas pengetahuan manusia. Yaitu ketika sumber daya alam sudah habis; dan manusia sudah tidak punya pilihan selain pindah ke dunia digital, dan hukum fisika yang mampu manusia instal di sana masih belum lengkap.
Ya ga harus mirip,,kita yg nyiptain hutum2 itu sendiri sama hal nya seprrti tuhan
Seperti Kayaba Akihiko yang bunuh diri demi mencapai kehidupan abadi dalam dunia kuantum lewat metaverse...
Masih teori sih
Maap menyimpang tapi...
KAPAN GTA 6 RILIS HEY ROCKSTAR GAMES?!
Ahirnya Manusia akan menyatu kembali dgn Tuhan di Taman Eden,melalui teknologi pengetahuan tentang data pribadi yang salah dan merubahnya menjadi benar,,
.Pak guru Gembul👍👍👍🙏
menarik banget bahasannya pak guru, dulu waktu kuliah dosen jg sempet bahas tentang sequence genetik bahwa manusia bisa modifikasi sequence-nya terutama supaya anaknya ga bawa penyakit turunan dari orang tua, soalnya kasian anak tersebut. cepat atau lambat kita bisa sampai kesana, apalagi sekarang super komputer juga mulai dikembangkan pakai super konduktor, ada lagi quantum computing, dll. masa depan pasti sangat menarik
saya malah agak takut sama masa depan.
menarik&menakutkan
@@MhesaL1718 perpaduan yang unik
Kadang saya juga berpikir,, bisakah di masa depan nanti manusia memodifikasi
Dan memadukan tubuhnya menjadi seperti sebuah cyborg antara mahluk organisme dengan mesin dan komputer ,,, hingga jangan jangan di masa depan manusia bisa hidup abadi.
Menambah pertanyaan, mengapa manusia memilih buah "pengetahuan" daripada buah "kehidupan" atau "keabadian" kala itu? Jangan-jangan memang pada dasarnya rasa keingintahuan manusialah yang sangat besar sehingga ia mengabaikan kehidupan itu sendiri. Kehidupan menurut saya pribadi adalah berbagi dengan sesama, hidup damai dengan diri sendiri dan orang lain, menjauhi iri dengki, ikhlas, penuh kasih sayang dan semakin diamalkan maka ia akan meraih keabadian.. jangan sampai manusia hidup dengan banyak pengetahuan namun hidup terkurung dalam kesendirian yang hampa, terusir dari "taman" indah yang disediakan sang Pencipta. Jangan-jangan buah "kehidupan" / "keabadian" jelek penampakannya sehingga tidak dihiraukannya, seperti hidup ini yang banyak penderitaan, namun kalau kita taat kepada Tuhan maka kita bisa "tetap" hidup dalam taman eden ini..
Guru gembul hebat. Guru yg suka memberi artikel hebat makasih guru
"Wa ma utitum minal 'ilmi illa qalila (tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit)," firman Allah dalam surah al-Isra' [17]: 85.
mohon maaf, kamu yang dimaksud itu konteksnya individu atau gabungan seluruh umat manusia?
Itu bahas RUH kalau dunia fana manusia lumayan tau tapi dimensi llain nol besar
QS Luqman : 27 :
"Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
QS al-Kahfi : 109 :
"“Katakanlah (Muhammad), “Seandainya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, maka pasti habislah lautan itu sebelum selesai (penulisan) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula).”
Menurut saya ujung dari segala peradaban kita (diluar konsep surga neraka) adalah kosong kosong kebosanan = mau ngobrol juga mau ngobrolin apa karena semua pengetahuan sudah tersedia , bersosialisasi pun untuk tujuan apa karena semua hal sudah tersedia, semua kebutuhan makanan hiburan kesehatan tersedia di satu moment.. trus ngapain lagi juga? Tidak lain tidak bukan akan terjadi kehampaan dan solusi untuk kehampaan itu adalah menciptakan peradaban nol kembali.. RESTART klo segalanya perlu di restart maka perlu di di hancurkan dahulu segala nya untuk memulai nol kembali..
Nah iya juga ya. Maaf cakap nih ya, sekedar berpendapat, Jangan2 tuhan nya ya manusia itu sendiri. Karena sudah mendapatkan segalanya. Dan ingin mengulang bagaimana rasanya menjadi "hidup" makanya ingin restart ulang sekalian juga sama kesadarannya. Makanya semua mulai dari nol. Ibarat nonton film, pas nonton nya seru banget giliran dah tamat jika ingin nonton ulang lama2 pasti bosen, sehingga muncul keinginan untuk bisa melupakan film itu dan mulai menontonnya lagi.
Bener👍
Aot
Gimana klo ternyata Tuhan sedang berusaha untuk mencegah supaya manusia tidak mereset pengetahuannya?
Tidak masalah pengetahuan manusia sampai setingkat apapun tingginya, yang perlu kita renungkan...saat kita belum dilahirkan atau ada didunia ini tentunya kita semua juga tdk ingat apa2, tidak tahu apa2...tau2, ujuk2 kita sudah didunia, kita tdk merencanakan apapun waktu it, kita tdk bs memilih waktu it u menjadi apa dan siapa....apalagi tentang nanti masa depan, kita mau kemana dan dimana.
Inilah salah satu bukti kita ini diciptakan, disetting oleh sang Maha Pencipta, dan Sang Maha Setting
Setinggi apapun kemampuan otak kita, apakah kita tdk sadar otak it adalah karunia peralatan bagi kita, hny sebatas peralatan yg bs kt on off kan sesuai kebutuhan
Episode ini, wow bgt… nutrisi otak jadi nambah banyak… sayangnya, pak guru cuman ngambil dari 1 sisi saja, yaitu “what if” (bagaimana jika, mungkinkah manusia, dst).. pak guru mungkin perlu melihat dari sisi lain, seperti “why” (mengapanya hanya berhenti di pertanyaan yg tidak terjawab, kemudian dikembalikan k “what if”)… atau pertanyaan menarik lainnya…
Pertanyaan yg bagus, Guru gembul Chanel itu supaya penonton berdiskusi, pertanyaan yg anda tanyakan itu bahan diskusi kepada diri anda & netralisir kepada teman diskusi anda
Subhanallah Ilmu Tuhan itu tdk trbatas.manusia baru mengetahui sebagian isi bumi & sebagian isi langit sementara langit sangatlah luas isi bumi pun tdk semua bisa dilihat oleh manusia.sungguh terlalu sombong jika manusia ingin menyamai Tuhan.
Betul Manusia BARU mengetahui sebagian isi bumi dan langit , Tapi bagaimana kalau NANTI??
@@andreand2418 nanti mati?
Imajinasi yg sangat liar dan cerdas. Mantap Guru.... 🙏👍
Kalau kita (umat manusia) pada damai, mungkin iya teknologi bakal terus berkembang, tapi kalau perang dan semua pada ngeluarin senjata nuklir kek nya bakal balik ke primitif deh dan bahkan lebih buruk lagi.
yh justru dari perang itu lah teknologi semakin maju
Iya, tapi kalau perangnya nuklir mah abis semua bahkan dengan lingkungannya.
@@AbuBakar-kz6uk kalo perang nuklir rata semua bos, rilog lagi ni dunia
@@resret5254 ga juga bisa jadi ilmuwan membuat alat pencegah nya aku percaya nuklir bisa di cegah agar tidak meledak kan bumi di masa depan bisa di bilang pertahanan udara anti nuklir ingat manusia ingin buat Android dlu di anggap gila sama semua orang.
apa berkonflik perang sengaja diciptakan oleh -Nya agar Kita menghabisi diri Kita sendiri sehingga kita tidak akan bisa mendapat buah keabadian?
Pak guru next bahas teori "blink" dong pak guru,cara berfikir cepat tanpa berfikir.🙏
Ada bukunya, dulu ane pernah beli terbitan gramedia... judulnya "BLINK".
Luar biasa pk gugem , sangat2 menelanjangi Tuhan .pertanyaan bpk aku jawab...mustahil dapat menaklukkan Ruang dan waktu,realitanya manusia masih membutuhkn hukum sebab akibat ,ruang dan waktu( seandainya bisa hanya menggunakan Ruh berarti hukum sebab akibat tidk berlaku lagi,tidk ada siang dan malam lagi,tidak butuh bercocok tanam lagi karna tidk butuh makan lg) lanjutkn pk gugell salut aku dgn pemahaman dn logika dlm pemikiran yg brilian sekali !semoga kedepnnya semkin bersemngat dan sukses❤️🤲🙏
Lebih jelasnya baca kitab kejadian di Alkitab, karna dr sisi teologi ini berbeda
Saya sendiri sebagai muslim, berpikir kalau memang pengetahuan manusia itu hampir tidak memiliki batas. Yg membatasi kita untuk mengeksplor seluruh potensi itu hanya moral dan etika.
.
Pertanyaan yg sering muncul dr benak saya sendiri adalah “apakah pengetahuan itu cukup berharga sampai harus mengorbankan nilai2 kemanusiaan?”
.
Sebagai mana yg saya percayai sebagai muslim, ada larangan Tuhan yg tidak boleh dilewati. Saya sendiri lupa surat dan ayat keberapa, tp itu berbunyi “janganlah kalian melampaui batas”
.
Interpretasi saya tentang ayat ini adalah, benar memang manusia bisa melewati batasan itu, tp itu dilarang oleh Tuhan. Dan dampak dari melewati batasan itu bisa jadi adalah sesuatu yg sangat mengerikan, yg bahkan ngga bisa dipikirkan oleh manusia. Entah itu bencana sosial atau sesuatu yg lain yg kita kenal sbg adzab.
.
Yg jadi masalah adalah, manusia tidak tau terlalu jauh bagaimana alam semesta ini bergerak. Sekalipun banyak sekali teori yg menyebutkan ttg hukum sebab akibat, fisika kuantum, dsb. Pengetahuan manusia ttg itu takdir (sebab-akibat) sangatlah minim.
.
Misalnya saja, manusia menemukan formula/elixir/ramuan hidup abadi tetapi tetap mempertahankan kemampuannya bereproduksi. Bisa dibayangkan berapa banyak manusia yg dapat lahir, dan bisa dibayangkan jg bagaimana sulitnya pengendalian populasi kalau itu terjadi. Planet tempat tinggal kita saat ini pun akan penuh dengan manusia, hutan2 akan ditebang untuk jadi pemukiman. Semua hal td akan mengantarkan manusia pada pemanasan global, yg akan membuat bumi menjadi tidak layak huni. Satu hal yg akan mengantarkan kita pada kepunahan, hanya karena keabadian sudah kita peroleh.
.
Dan apakah kehidupan abadi itu bagaikan surga? Disaat kita sudah bosan hidup tp tetap tidak bisa mati. Hidup bertahun-tahun, sampai tidak ada lagi yg bisa menghibur kita di dunia ini? Apakah itu pantas disebut sebagai surga?
.
Yg menjadi was was saya sendiri saat ini adalah, “sejauh mana tuhan mengijinkan kita melewati batasan”
Apakah sebelum batasan itu terlewati, kiamat/bencana besar akan terjadi. Atau kiamat/bencana besar akan terjadi saat batas itu sudah dilewati.
Bagaimanapun skenarionya, nampaknya umat manusia sudah semakin dekat untuk melewati batasan yg diijinkan oleh Tuhan.
.
Saya sendiri paham, jikalau tidak etis membicarakan ttg tuhan saat kita sedang membahas ttg pengetahuan. Tapi itulah pripsip yg saya pegang.
Manusia itu dibatasi oleh aturan tuhan, dan aturan tuhan itu haram hukumnya untuk dilanggar sekalipun manusia sanggup melakukannya.
.
Jikalau memang melewati batas adalah apa yg manusia pilih, cukup bijakkah kita sebagai manusia untuk memikirkan bagaimana resiko dan dampak kedepannya?
Sekalipun tidak ada campur tangan tuhan, saya percaya dampak kerusakan yg diakibatkan akan cukup besar untuk memunahkan manusia.
.
Apakah kita sebagai manusia, harus mengorbankan manusia yg lain cuma karena sebagian dr kita ingin melampaui batasnya?
.
Dan saya sendiri, tidak berpikir jika melewati batas itu cukup worthy kalau dibandingkan dgn harga yg harus dibayar.
Ini sangat mengerikan...😢
jgn di campur aduk, agama dan sains adalah kendaraan yg di pakai banyak umat. percayai saja apa yg anda anggb benar,
@jontorkotor6610 ngga juga sihh. bukannya justru agama dan sains itu harus berdampingan?
ingat kahh ada ayat yg intinya "ilmu Allah itu, bahkan jika seluruh pohon dijadikan buku, dan lautan adalah tintanya, niscaya tidak akan cukup untuk mencatatnya"
lantas kenapa keduanya tidak boleh disatukan?
apakah ilmu agama itu ilmu Allah dan sains itu ilmu dunia?
Allah itu pencipta alam semesta, lantas kenapa kita ngga boleh mempelajari ilmu tentang alam semesta (sains dan matematika)
dan lantas kenapa antara ilmu agama dan sains tidak boleh digabungkan?
bukannya keduanya sama-sama ilmu Allah?
merujuk pada ayat yg saya sebut sebelumnya
Siip pak, yg terpenting tempatkan agama di atas ilmu pengetahuan.. Semangat, bismillah..
Saya merasa ini diskusi yg Asyik meski masih sebuah pertanyaan dan merangsang otak utk terus memfungsikan potensinya...tidak Ada larangan dalam dalil syareat tentang berfikir..dan kebebasan berfikir juga mendapat legitimasi...maju terus guru gembul utk mencerdaskan anak² bangsa kecerdasan yg berdasar dan tetap bermoral...suporr dari saya ..wassalam
Di dlm taman Eden ada 5 pohon terlarang, (1) pohon Pengetahuan, (2) pohon Kehidupan, (3) Pohon Kasih, (4) Pohon Kematian, dan pohon misteri yg disebut pohon "ARA", dimana Daunnya digunakan untuk menutupi kemaluan manusia.....Daun disini dpt diartikan/ditafsirkan secara luas. . Fotosintesis kalam Tuhan.......??????
"Alam semesta (termasuk semua makhluk) itu mengagumkan. Hanya Tuhan yang dapat menciptakannya. Tugasku hanya mencari tahu bagaimana Dia melakukannya."
Albert Einstein
saya pernah nonton TV series, judul nya Westworld. Disitu ada taman yang bernama Westworld dimana taman itu berisikan "Host", sejenis Robot gitu lah tapi bentuk nya seperti manusia. para Host ini di program sedemikian rupa untuk melakukan hal hal layak nya manusia, dan para Host ini menganggap dirinya adalah manusia. lalu beberapa Host mulai menyadari ada hal yang aneh dengan diri nya, lalu dia mencari jawaban sebenar nya siapa mereka dan ada apa di balik dunia ini, lalu ternyata mereka berhasil mengungkap dan menemukan "markas" dimana mereka di ciptakan. mereka mencuri "remote control" diri mereka, mereka meningkatkan kemampuan mereka, kepintarakan mereka, dan melepaskan kendali manusia kepada mereka sehingga mereka sekarang merasa bebas bahkan sekarang mereka lebih kuat dari pada manusia-manusia asli. tapi ternyata semua kejadian itu telah direncakan oleh "sang pencipta" mereka, kejadian itu adalah termasuk salah satu program yang dibuat didalam chip mereka. dan ternyata mereka belum lepas dari kontrol "sang pencipta".
mungkin cerita ini sama dengan kita, yang mencari jawaban dari mana kita berasal, dan kita seolah2 melakukan itu atas kehendak kita, dan pada suatu titik kita merasa dengan kepintaran dan kesadaran kita, kita berhasil mengungkap siapa kita, dan merasa kita telah sebanding atau bahkan lebih hebat dari Tuhan. tapi ternyata Tuhan lah yang mengendalikan kita untuk melakukan "pengungkapan" itu. dan ternyata "Tangan Tuhan" masih mengontrol kita. segala yang kita lakukan tidak lebih seperti boneka yang di gerakan oleh "Sang Dalang".
Ada bener nya juga
Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.(Al Baqarah : 30)
Yup pernah ada pertanyaan disebuah ceramah agama bahwa memang itu sudah skenario Tuhan soal penciptaan manusia dan kisah2 selanjutnya
betul, ini juga yg saya pikirkan
Klo di lihat pengetahuan nya indonesia sekarang ini. Jelas nya yg memerdekakan indonesia itu adalah pak jokowi dan pak guru gembul. Semangat pak mudah mudahan tidak ada kebohongan lagi. Pak gembul lah satria peningit yg sesungguhnya. Raja Adil ❤❤❤❤❤
Ada banyak masalah yang akan muncul kalau cerita yang digambarkan pak guru benar, dan masalah itu akan semakin rumit dan rumit sehingga memperlambat perkembangan teknologi, atau malah sebaliknya teknologi yang kita miliki bisa dan mampu mengatasi masalah yang akan datang itu.
Mudah-mudahan masuk akal
Human hundred thousands of years from now: wrapping time-space, manipulating matter, creating cyborg, creating digital universe
Human : "I've won, I finally am a God"
"But at what cost?"
Also human : *turn around looking at massive disaster behind*
Note : Pengetahuan bersifat "Fragmentary" jadi pengetahuan tidak akan pernah komplit. Akan selalu ada hal baru yang ditemukan. Ini fakta. Dan manusia yang bijak, harus dapat merasakan ini dalam hatinya dan berhenti approaching science dengan pendekatan yang fragmented. Sudah cukup banyak Ilmuwan yang menggaungkan hal ini misal David Bohm, tapi suara mereka dikalahkan para ilmuwan yang korup
bener. mungkin manusia bisa menciptakan teknologi, tapi sering kali teknologi tersebut tidak bisa bersinergi dengan teknologi lainnya. Perlu kebijaksanaan agar setiap teknologi bisa menjadi sebuah sistem, yang kekurangannya bisa ditutupi oleh teknologi lain.
Seperti hutan tidak bisa mendukung kehidupan yg beragam yg ada didalamnya hanya dari 2-3 jenis pohon. Perlu begitu banyak jenis pohon agar setiap jenis makhluk yg ada di dalam hidup dalam harmoni.
Yg diperlukan agar pertanyaan GG tercapai adalah dengan kebijaksanaan dalam mengatur keseimbangan dalam prosesnya. Karena kita masih belum bisa membuat sebuah unsur" yg ada di tabel periodik sendiri. Karena yg cuma bisa kita lakukan sekarang adalah mengambil dari alam atau mendaur ulang (dan itu pun susah jika harus kembali seperti kondisi awalnya), jadi kita perlu keseimbangan agar alam tidak rusak yg akan berdampak buruk pada kita juga. Dan ketika pertanyaan GG dapat terwujud tapi dalam prosesnya tidak ada kebijaksanaan keseimbangan maka hanya distopia yg menunggu.
@@rei_459 Yups, dan masyarakat terlalu terbuai dengan imajinasi utopia masa depan, tanpa mempertanyakan konsekuensi ide utopia kalangan elite itu. Andai saja mereka sadar bahwa ketimpangan ekonomi, kerusakan alam, dan darurat kesehatan mental yang terjadi sekarang adalah hasil ide utopia generasi revolusi industri
Berbahaya sekali ni orang
Waow super ilmu yang didapat dari luar benar sangat imajinatif dan hayalan belaka atau mimpi yang tidak terwujud dan tidak akan pernah terwujud...memasuki dunia metafisika maka akan berhadapan dengan para mu alaf yang insyaf ...kehidupan beragama itu indah dengan islam ....semoga guru gembul dengan ilmu segunung dapat lebih mencerahkan para subscriber maupun muridnya...untuk hidup dimana harus bersiap menghadapi sakratul maut...wallohu alam...
Next tolong bahas ras manusia raksasa guru🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Nah.. Setuju..
menarik ini
Setuju, katanya ada di pulau Elbaf
up
@@emactomic onepiece moment
tinggal menunggu waktu yang jawab pak. mungkin pada suatu saat nanti kita akan melihat dimana batasnya.
secara sains, mungkin jika manusia tidak memiliki batasan untuk mengunggap misteri alam semesta ini. manusia sudah lebih dahulu abadi ketika kesadaran manusia secara penuh dapat di masukan kedalam komputer (itu jika kesadaran yang benar benar asli, kita tidak tau nanti apakah kesadaran yang di unggah itu asli atau palsu yang berbentuk copy-an).
namun jika disangkut pautkan dengan agama, yang mana membahas "manusia akan kembali ke zaman perang dengan panah dan pedang".
mungkin jika manusia mampu menunda zaman itu, mungkin utopia bakal akan menjadi kenyataan.walaupun sesuai janji-Nya utopia itu bakal terjadi nyata paska terjadinya perang tersebut.
itu apa bila dilihat dari sudut pandang agama terbaru.
tapi saya juga mikir, kenapa manusia begitu terosesi dengan dunia yang fana, tanpa sadar tidak banyak manusia yang ingin menjelajah berbagai dimensi (ghost area, angel area, dan seterusnya yang kita tidak benar benar tau). yang mana mungkin ini jalan pintas untuk lebih cepat menuju taman eden.
Karena jalan-jalan itu ga science based, menurut ku gitu. Apa pentingnya science based, agar metodologi sesuai dan dapat direplikasi untuk penelitian selanjutnya
Maaf, agak bercampur aduk menurut saya… fokusnya adalah kitab kejadian… matur nuhun…
@@lordboid oiya yak. maaf bang
Alasannya sederhana, karena ghost area dan angel area tidak dapat dilihat menggunakan panca indra
@@bagasgifari24 asumsi saya mengatakan ghost area dan angel area adalah tempat dimana makhluk lain selain manusia hidup di dimensi yang lain sesuai teori kuantum dan paradoks fermi dimana kita di alam semesta ini tidak sendirian dan di bumi kita ini juga dihuni oleh mereka juga.
Mari kita menantang pemikiran kita sendiri. Mari kita pertanyakan apa yang kita rasa kita ketahui dan anggap benar. Mari kita mencoba memandang sesuatu dari perspektif yang lain agar. Saya orang Katolik, tapi saya benci sekali dengan fanatisme yg ada di gereja2
Saya yakin Tuhan menciptakan kita dengan kapasitas untuk berpikir lebih luas dan lebih dalam
Pak guru pengen tau dong pendapat pak guru tentang qodo dan qodar, dari segi perbedaanya maupun makna nya
Apakah betul kita ini bisa merubah takdir dengan doa? Seperti jika suatu saat nanti kita di takdirkan untuk mati dalam keadaan jelek lalu kita berdoa dan berusaha apakah itu takdir yang berubah atau memang kita ditakdirkan untuk sadar dan berdoa? Saya masih sedikit bingung tentang konsep ini dan jika kita dalam semasa hidup nya berbuat kebaikan namun di akhir hayat kita mati dalam keburukan hanya karna 1 atau 2 kesalahan apakah itu sebanding dengan effort kita selama bertahun tahun menjalankan kebaikan?
Bagaimana pendapat pak guru mengenai hal tersebut
takdir itu paradoks. kalau misal kematian itu takdir yg tetap brarti bunuh diri adalah takdir?
takdir yg tetap
manusia d lahirkan dari keluarga tertentu. dan itu tidak bisa d ubah. dna manusia tidak bisa d rubah. dan yg d maksut buku takdir adalah DNA. dan itu takdir. lahir cacat adalah takdir. tapi bisa d ubah. misal kita lahir di keluarga miskin . tapi kita lakukan sumbangan rahim ke orang kaya. takdir kita d ubah orang lain. tapi kita pas besar d suruh milih mau ikut siapa?
takdir jadi pilihan
Takdir itu adalah sunatulloh,yg mana baik buruk sudah di tentukan kadarnya,tinggal kita memilih mau yg baik ayo buruk, itulah qodar, sedang takdir adalah kepastian yg sudah pasti dan TK dapat dirubah,spt pria,wanita, hitam, putih,Jawa cina,hari lahir ,kematian,watak,jodoh,dll,jadi takdir adalah qodo qodar yg selalu beriringan, sedangkan surga neraka itu pasti berhubungan dgn qodo qodar,dan hanya TUHAN SAJA LAH YANG BISA membatalkan qodo qodar,
Barangsiapa ditakdirkan beruntung maka akana dimudahkan jalannya menuju keberuntungan tsb, begitupupa sebaliknya.
Sesederhana itu
Bisa dirubah
Sederhananya utk orang awam, kalo takdir itu tidak bisa dirubah.
Yang bisa dirubah itu nasib...
Ada pak guru gambaranya dalam bentuk game android, kebetulan saya pernah menamatkanya pke cit hehe.
Gamenya sangat luar biasa sangat rinci dan memang menuliskn log dan peta perjalanan manusia mulai dr manusia goa, temuanya sampai jdi cuborg atau metaverse. Nama game nya adalah " CELL TO SIGULARITY"
tergantung sih pada jalan apa yg manusia pilih, bisa jdi berbentuk organik masih dengan perasaan, atau hanya ruh nya saja dan stagnan, atau bahkan jadi robot android dan melupakan perasaan sebagai manusia. Di akui atau tidak kita memang selalu menemukan jalan yg selaras dengan aagama yg di sebutkan sebut saja seperti sifat tuhan yaitu "ada" dan sifat mahluk yaitu "fana" kita ngak akan pernah memikirkan kemungkinan bahwa alam semesta ini adalah tidak nyata, tapi belakangan menemukan quantum yg mempertanyakan apakah benar kita nyata ? Munhkin selanjutnya banyak misteri seperti itu terjawab satu persatu tapi kita mengabaikan itu.
Atau mungkin juga kita malah punah oleh kita sendiri, siapa yg tahu?
Oh iya ada juga candaan tapi maknaya dalam juga ky kartun rick and morthy tentang semua gagasan ilmu modern teknologi dengan pandangan amerika tentunya haha seru juga.
anda jdi tuhan dalam game itu...atokah programmer pencipta gamenya
batas tetaplah batas. jika manusia merasa masa lalu pun banyak yg menganggap dirinya setara dgn tuhan dengan menentukan hidup matinya seseorang, itu tetaplah anggapan saat ini, masa lalu maupun masa depan.
Jika alam semesta ini tidak terbatas maka tidak mungkin juga pengetahuan manusia mencapai batas, malah menurut saya yang berbahaya adalah ketika manusia mencapai batas itu, karena itu sama saja dengan kematian
mati pun msh lebih baik drpd hidup tanpa harapan&tujuan
@@MhesaL1718 Betul sekali
@@MhesaL1718 bener banget. Hidup menjadi tdk berarti, hampa, kosong n sepi. Tdk ada lagi apa itu rasa cinta, kasih sayang dll. If boleh milih, ku mending meninggal ketimbang masuk ke tahap itu 🥲 bisa dibilang itu kesengsaraan yg sesungguhny 😭
Kita harus berterima kasih kpd iblis karna kalau bukan dia yg mengoda adam untuk memakan buah pengetahuan kita semua tidak pernah ada hingga detik ini, sukses pak guru gembul,,
Lanjut... untuk membuktikan bahwa Islam memberi peluang yang besar pada pengembangan ilmu pengetahuan
BATAS PENGETAHUAN MANUSIA? BAHASA
Batas pengetahuan manusia adalah Bahasa. Melalui bahasa, manusia mengidentifikasi benda-benda / peristiwa / fenomena di alam semesta untuk disimpan di memori otaknya agar terbentuk kerangka pikirnya, agar jalan akal dan nuraninya perlahan menggeser dominasi 'insting hewani' bawaan lahir.
Semakin cerdas kemampuan berbahasanya, semakin mampu mengontrol kebutuhan fisiknya melalui akal-pikiran, meminimalisir kontrol dari 'insting hewani'.
Laper? Cari makan. Nggak ada uang? Ya berkerja cari upah. Nggak ada lowongan? Ya bertani / berkebun. Nggak ada kebun? Ya jadi buruh tani. Nggak mau jadi buruh tani? Ya terserah carilah profesi lain apa saja untuk menghasilkan uang agar bisa makan. Itu contoh serangkaian logika yang muncul karena adanya peranan Bahasa di memori otaknya.
Apa yang terjadi jika 'insting hewani' tidak dikontrol? Tidak lucu rasanya jika melihat seorang pria dewasa menyusu kepada wanita di perempatan lampu merah atau tiba-tiba seseorang yang sedang dikuasai hormon agresif langsung mengepruk kepala pengemudi motor di sampingnya tanpa alasan logis apa pun (di mata umum) ---saat diinterogasi kepolisian, ternyata dia lagi dikuasai emosi marah tak terkontrol akibat keributan rumah tangga.
Melalui bahasa jugalah ilmu pengetahuan bisa ditransfer dari buku ke memori pembacanya, dengan catatan : beda kelasnya antara tahap mengerti (sudah membaca), tahap memahami (sudah praktik) dan tahap menguasai (bisa mentransfer pengetahuan tersebut ke orang lain).
TETAPI Bahasa juga memiliki keterbatasan, ada ujung, bukan lautan tak bertepi. Ada banyak ekspresi pikiran / perasaan yang belum memiliki kosakatanya (sulit untuk menjelaskan situasi 'ketiadaan kosakata' di sini KALAU KAMU BELUM PERNAH MENULIS KARYA SASTRA, tetapi hampir sastrawan-sastrawan terkemuka di penjuru dunia mana pun dengan bahasa ibu apa pun PASTI menemui kendala yang sama ; beberapa di antaranya sering bereksprimen membentuk kata baru, istilah baru contohnya : tulijiwa, dll.
Karena keterbatasan kosakata dalam perbendaharaan Bahasa di pikiran manusia itulah maka manusia tertarik dengan AI dan robotika / super komputer.
Komputer berkerja berdasarkan prinsip logis kombinasi 0, 1 (dan antara 0 & 1). Karena Bahasa sudah diubah ke dalam perhitungan matematika, maka ilmu pengetahuan secara teori SUDAH TIDAK TERBATAS.
Di masa AI & serba robot, saya bertaruh, SATU-SATUNYA keunggulan manusia yang tersisa adalah Kehendak karena Kehendak tidak harus logis (bisa logis, bisa tidak dan bukan berarti selalu tidak logis, suka-suka lo dah 😁).
Dan karena komputer itu HARUS & HANYA BERKERJA SECARA LOGIS ya di situlah kelemahannya SEKALIGUS KETERBATASAN SI AI / ROBOT. Manusia selalu bisa 'kerjai' atau 'percundangi' itu AI dan mengambil kembali kendalinya.
Kesimpulannya : segala sesuatu di alam semesta fisik ini, pada prinsipnya, TETAP TERBATAS (bahkan dibatasi oleh dirinya sendiri).
Jadi saya TIDAK SETUJU kalau menganggap kemampuan komputer secanggih apa pun itu BISA MENYERUPAI TUHAN. Karena komputer pun terbatas atas kelemahannya sendiri (harus selalu logis).
Tuhan? Tuhan ya MAHA BERKEHENDAK 😁. Dia adalah Maha Yang Sangat Logis (Maha Perencana) sekaligus Maha Tidak Logis --kalau Tuhan selalu logis, maka tidak akan ada orang Ateis.
Logika berpikir manusia mayoritas mengira Tuhan itu 'serba putih', tetapi sangat sedikit yang ingat kalau hidup itu sebenarnya ujian : ada hitam, samar atau putih yang Dia hadirkan ke hadapanmu, and its always : up to you (setidaknya ya begini menurut kitab suci agama Islam).
Bahkan jika kamu paling ateis dan berkuasa di British Virgin Island sekalipun, bahkan jika kamu punya kekuatan sihir warisan Harut & Marut sekalipun (Q.S Al-Baqarah : 102),
kamu TETAP tidak akan bisa menunda ajalmu, kehilangan ruhmu, kehilangan si 'aku dalam diri' pada fisik ragawimu saat ini. Kalau memang sudah datang Waktu jemputnya, kamu dalam kekuasaan sebesar apa pun bisa apa? 😁.
Bahkan ketika pikiranmu sudah ditransfer 100% ke humanoid copy-an mu di alam fisik ; humanoid itu bukan lagi dirimu atau
SITUASINYA ITU BISA DIUMPAMAKAN seperti kamu membuka laptop, kamu menemukan video dirimu beberapa tahun lalu ---kamu sadar itu kamu, sekaligus kamu sadar dirimu di saat ini BUKAN LAGI dirimu di video itu.
Sosok di video itu adalah 'sesuatu' yang PASTI BUKAN DIRIMU (kesadaran, fisik, dll) di saat ini, di momen ini, di detik ini.
Siapakah yang menyadari 'keganjilan' dalam situasi begini? Ya si 'aku dalam dirimu', dengan kata lain : ruh.
jadi Intinya cuma Ruh/Nyawa≠Kesadaran. Kesadaran tetap bisa dipindah, tetap bisa diabadikan dalam suatu wadah entah itu komputer atau apalah. Tapi ruh mu tidak, sayangnya Adam Hawa tidak memakan buah keabadian sehingga diri kita Fana.
Namun entah kalau debat sama orang² Akademis/bahkan Atheis mereka ga percaya konsep Ruh, mereka tetep percaya konsep kesadaran
@@agnusdei.4915 Setuju. Pikiran (lebih tepatnya memori) itu MEMANG LOGIS untuk dipindahkan. Tetapi ruh tidak. Kalau atheis tidak percaya ruh, ya itu urusan nya juga bukan urusan saya / kita untuk ikuti jalan pikiran atheis 😁
Keren
Sebenarnya semua penjelasan itu tidak penting,karena muaranya masih pada pencarian kebenaran adanya tuhan, Namun sy yakin tidak akan pernah berhasil menemukannya walau menembus luar angkasa,Itu hanya akan melelahkan otak yg pada akhirnya mati gentayangan,Pada hal Al Qur,An sudah mengajarkan ilmu menembus 7 petala langit dan 7 petala bumi, sudahkah itu dimiliki ? Kalau belum dimiliki habis umurmu mengkaji berbagai ilmu pengetahuan tidak akan pernah tau dimana batas pengetahuan manusia. Jadi sebenarnya pembahasan yg gini bukan bahasan seorang ilmuan tapi bahasannya orang ummi, Karena kalau seorang ilmuan pasti dia paham kapan otak manusia berfungsi dan kapan otak manusia tidak berfungsi sama sekali dan bahkan pengetahuan manusia tidak berguna sama sekali !
Manusia punya potensi untuk melakukan eksplorasi tentang apapun tentang fenomena diri dan alam sekitar, namun ada satu batas dimensi imajiner yang sebenarnya sudah diketahui yang dalam bahasa agama Islam dikatakan dengan kalimat,,,, "Saat manusia mencoba menggalii informasi tentang ruh/nyawa," mereka sebenarnya tak punya kemampuan cukup untuk itu, karen informasi yang diberikan Tuhan kepada mereka tidak banyak."
Ini bukan soal pembatasan ilmu pengetahuan, namun spekulasi yang dikemukakan ilmuan tersebut, sejatinya masih jauh dari apa yang bisa diduga. Atau ibarat kotak pandora, alih-alih mendapatkan pencerahan,,,yang muncul kemudian adalah masalah atas pekulaasi liar dari gejala yang ditemui, yang sayangnya dianggap sebagai konklusi atas pertanyaan-pertanyaan yang sejatinya masih bersifat sementara, sesuai bentuk ilmu pengetahuan itu sendiri.
Ruh itu sebuah kesadaran
RUH bukan NYAWA.
Nyawa itu lebih berorientasi ke fisik, sedang ruh itu metafisik.
Artinya NYAWA tanpa RUH bukanlah nyawa ( manusia).
Semua makhluk hidup punya nyawa tapi hanya manusia yg mempunyai RUH.
Ruh itu suci karenanya disebut RUH SUCI, manusia yg menggunakan ruh-Nya dalam menjalani kehidupan disebut MANUSIA RUHANIYAH (Manusia sejati).
Karenanya ahli agama disebut RUHANIAWAN.
Ruh suci kalau digambarkan lebih mudahnya adalah NURANI/KEMANUSIAAN/HUMANISME.
Angin, batu, air etc memiliki keaadaran yg disebut INSTING.
Hewan , tumbuhan mikro/makro memiliki kesadaran yg disebut INSTING dan NALURI.
Manusia memiliki kesadaran yg disebut INSTING, NALURI, dan NURANI/RUH SUCI/HUMANISME/KEMANUSIAAN/KESADARAN TERTINGGI.
Manusia tanpa Ruh (hanya nyawa) maka perilakunya adalah HEWANI, lihat saja para OPORTUNIS EGOIS yg mengagungkan dirinya setara dgn TUHAN dan seenak sendiri memanipulasi ilmu pengetahuan, kitab suci utk kepentingan dirinya (HARTA, TAHTA, NAMA, dan SELANGKANGAN.).
Masih sangat jauh Guru, untuk manusia "menyamai" Tuhan, Bumi saja yang sudah dieksploitasi paling sekitar 10-20%, sisanya masih berupa asumsi, teori & misteri, belum tata surya, belum galaksi, belum alam semesta, jadi masih sangat jauh untuk manusia menjangkau Tuhan, bahkan mungkin mustahil, kita yang terbatas menjangkau Tuhan yang tidak terbatas...🙏🏼
Sains itu tidak terbatas🙏🏻
"Yaudah tambahin 1 kekuatan yang mengatur alam ini"
Bukankah gugem pernah bilang kalo Tuhan itu melampaui dimensi yg ada?
tergantung tuhannya tuhan yg mana dulu, karena kalo tuhan yg diklaim pengikutnya maha segala2nya itu tdk mungkin bisa disamai, karena saya yakin tidak ada tuhan yg semacam itu.
sedangkan tuhan yg diceritakan oleh gurgem ini kalaupun ada bukan lah tuhan yg maha segala2nya, terbukti dr ceritanya itu sendiri bahwa tuhan tdk sanggup mencegah sesuatu yg tdk dia kehendaki, nah kalo tuhan macam itu ada, baru sah2 saja kita bertanya "apakah kita mampu menyamai tuhan?". itupun kalo tuhan dlm cerita ini ada
@@rysakha2016 , bukan maksud saya bukan gitu:"
@@Yohansanto81 sains memang tidak terbatas, tapi manusia terbatas...
jika neuralink benar-benar terealisasi, bagaimana dengan paradoksnya?
kita memutuskan untuk mengkopi ingatan dan kesadaran kita ke tubuh kloningan kita. lalu manakah diri kita yang asli? sementara kloningan kita mengingat dan sadar betul bahwa dirinya adalah kita, sementara kita adalah kita. seperti perahu theseus.
Itulah keabadian..😂
1. Pertanyaan - butuh jawaban, begitu lah kurang lebihnya kinerja dari otak. Sifat alamiyah/ tabiat asli dari makhluk otak yg diciptakan Tuhan.
2. Keinginan meraih yg lebih & lebih lagi... itu tabiat dari makhluk "NAFSU / Energi" yg diciptakan olrh Tuhan jg.
3. Kemudian Tuhan ciptakan makhluk manusia yg bahan baku nya Tanah ( Tabiat alamiyah nya Tdk Bergerak, Berdiam Diri, Derajat Yg Paling Rendah dibanding makhluk2 ciptaan yg lain )
4. Istimewa nya manusia didalam dirinya ada keseluruhan unsur2 makhluk ciptaan disemesta alam di gabung kan jadi satu kesatuan utuh berbentuk manusia ).
Luar Biasa nya Tuhan itu disini bukan?
Apa2 yg ada pada zat-Nya dituangkan penuh kedalam satu karya Seni-Nya berbentuk manusia! Tapi.... itu hanya sepersekian persen nya (cuma setetes air diatas samudera) saja yg DIA beri,
Beda dgn pemikiran dari sisi manusia nya kadang kita merasa sdh diberi secara paripurna sehingga sudah layak menyaingi Tuhan penciptanya sendiri.
Itulah rasa tanpa diiringi ilmu ruhani/ ilmu mengenal Tuhan.
Sekilas info aja, btw sukses slalu buat guru Gembul, konten2 nya makin menginspirasi bagi saya pribadi... smoga manfaat barokah buat seluruh alam
Dia Esa, Dia sempurna, Dia tak terhingga, Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia
Pak Guru, sebelumnya apa pernah nonton film "Prometheus 2012" ?
Menurut saya itu merupakan salah satu imajinasi liar dan merangsang yang digambarkan dalam sebuah film holywood 🎉
Dimana saat itu, manusia dengan tingkat kecerdasan dan teknologi canggih, sehingga sudah mampu berpindah dari 1 planet dan galaksi yang lain, dan akhirnya menemukan 1 mahluk "alien" yang ternyata adalah sebuah permulaan dari sebuah planet yang berevolusi..
Apa jangan-jangan kita hasil rekayasa genetika dari makhluk yg lebih tinggi peradabannya dari kita? Pertanyaan yg liar kadang muncul di kepala aku
Itu cm film jgn terlalu gila menganggap itu benar😅
@@martin-wr9ko hahaha namanya juga diskusi, semua jg tau kalo film penuh rekayasa
@@mira_kurniawati5690 kaya film freeguy 😄
@@mira_kurniawati5690 dari segala kemungkinan ,,, di alam semesta ini ,,,, itu bisa saja MUNGKIN.
Coba bayangkan jika cerita tentang adam dan hawa bersama tuhannya ternyata adalah cerita dari, the creator(sang pencipta) dengan ciptaannya !!! Terjadi Di masa Lalu yang sangat jauh.
Baca terus Injil&sumber" yg benar biar tau mana yg benar/yg tidak benar.good bless you.
jika manusia memang dapat sampai ke tahap itu maka manusia akan menjadi Maha kekal, maha mengetahui dan maha segalanya. lalu apakah manusia akan membuat manusia lain di planet yang ada airnya tetapi dengan pengetahuan yang dibatasi? lalu kemudian kita akan mengazab beberapa manusia disana yang "Kurang ajar" lalu mengangkat nabi-nabi untuk mereka yang kita bimbing dari jauh?
saya sih hanya bisa bilang "wow" dari pertanyaan2 yang saya tanyakan sendiri sebagai hasil dari menonton channel pak guru dan filsafat yg saya pelajari. keren pak! dan dari sini apakah kita berkesimpulan bahwa Akal adalah sel Tuhan? sebab dialah yg menjadikan kita bisa menggarap pengetahuan dan mengelolanya sehingga tidak ada hal yang menjadi mustahil diadakan ?
sel tuhan?????😂😂
Pak guru apakah bisa mengurangi sampah plastik ( yg dibuang sembarangan) dengan menaikkan harga komoditas tertentu lalu menghargai kemasan komoditas tersebut dengan jumlah kenaikan harga di pengepul.
Misal Aqua dengan harga Rp.3000 dinaikan menjadi Rp.4000 dan kemasan Aqua diberi harga Rp.1000 di pengepul. Tentunya kemasannya harus design baru.
tapi gue mikir kesini tiba2, klo anggap aja ini lagi bahas manusia akan terus berkembang tanpa batas, semoga mereka2 yang mikirin ginian, mending fokus dulu ke yang gimana mengatasi problem akut bumi entah daur ulang plastik atau kerusakan alam biar gak 'kiamatnya' cepet
@@WarRobotsGameroom sebenernya udah banyak bang cuma Indonesia aja yang ketinggalan dalam urusan pengelolaan sampah.
bukan nya udah ada penemuan kalo sampah plastik bisa di olah jadi bbm ya 🤔
@@ranggathebin1059 kek nya gak profit dan tidak efektif.
Kalau bikin BBM harusnya di panaskan dulu kan? Lah lu manasin pake apa ?
Masalah sampah itu ada pada diri kita sendiri titik!.
Setiap mau makan pasti selalu dengerin guru gembul❤
Film LUCY yang menyebut manusia hanya menggunakan 10% otak nya ternyata HOAKS, manusia sudah menggunakan 100 Kemampuan otak nya. Kehidupan sekarang ini menurutku memang metaverse. Di Islam, manusia sebelum diturun kan ke bumi, memori nya dipindahkan ke suatu tempat dan akan di buka lagi setelah mati, memori itu salah satu nya berisi ingatan kemauan nya sendiri turun kebumi dan siapakah Tuhan nya.
Kalo konsep memindahkan memori/ruh ke medium lain saya jadi inget game Soma.
*LUCY
@@PertamaxPLUS-95 iya lupa wkwkw, edit
Imam Al Ghazali pernah bilang yang sama dengan Lucy
Izin menjawab, karena pertanyaan Guru sangat gampang untuk dijawab menggunakan ajaran dari tradisi dari agama yg saya anut.
1. Kitab Kejadian ada di Perjanjian Lama, bukan di perjanjian baru
2. Larangan untuk memakan buah terlarang bukan soal buah itu memiliki khasiat dll, melainkan lebih kepada kepatuhan terhadap perintah Allah, dosa manusia pertama bukan karena memakan Buah Pengetahuan, melainkan Melanggar satu2nya perintah dari Allah.
3. Allah mengusir manusia bukan karena Allah takut Manusia menjadi hidup abadi seperti Allah, justru Allah sangat mencintai Manusia dan memberi kesempatan kepada manusia untuk bertobat, kok bisa? Ya karena dalam ajaran kristen, Iblis merupakan Malaikat yang jatuh ke dalam dosa dan tidak dapat kembali menjadi Malaikat, karena keabadian Malaikat, Allah tidak ingin manusia menjadi sama seperti Malaikat yang jatuh ke dalam dosa dan abadi dengan dosanya sama seperti Malaikat Jatuh.
4. Allah berbincang - bincang dengan dirinya, seolah olah Allah ada banyak, ya, dalam ajaran kristen Allah dikenal sebagai Trinitas, Satu Allah tiga pribadi, Allah Bapa, Allah Putera, Allah Roh Kudus.
5. Setan Jujur dan Allah Berbohong? Dalam ajaran agama samawi, setan sangat cerdik dan mampu mengekspolitasi manusia dengan kepalsuan maupun dengan kebenaran, setan dapat melihat celah walaupun celah tersebut sangat kecil hanya untuk membuat manusia jatuh dalam dosa.
ketika manusia menaati iblis ketika itu dia mati.
@@beluf4996 thats is true..
Tapi di vidio guru gembul di sebut buah pengetahuan bukan buah keabadian ,,,,
Setanlah yang menyebut buah ke abadian dan tuhanlah yang menyebut jika di makan buah itu maka kamu mati/binasa.
Mmng sy rasa chanel in sangat keliru... Memahami kitab Nasrani...
@@egayanuer5612 ya, buah pengetahuan yang membuat manusia jatuh ke dalam dosa, dan Allah mengusir manusia dari taman eden/firdaus, agar manusia jangan sampai memakan buah keabadian sehingga Manusia akan abadi bersama dosa sama seperti Iblis, Allah memberi kesempatan kepada manusia untuk bertobat.
Sangat menarik untuk di kaji,ilmu pengetahuan bila sudah mencapai titik temu, tidak ada lagi misteri, dan agama hanya sebuah semboyan, atau slogan mengetahui keesaan Allah
Tuhan Mengutus 124rb Nabi dan 312 diantara nya adalah Rasul ke setiap bangsa dan berbicara dengan bahasa bangsa nya, jadi wajar jika mesopotamia bahkan papua punya cerita yg sama.
Iya bro banyak agama agama yg dulunya menyembah satu tuhan. Lalu di ubah ubah umatnya sendiri
Guru gembul kayaknya penggemar film Matrix dan Star Trek ya? karena apa yg disampaikan mengenai Metaverse dan teknologi Wrap ada di film2 itu.... walaupun semua masih khayalan tapi bisa saja dimasa depan jadi kenyataan sama spt hal nya Wright bersaudara di abad 18 bercita2 membuat pesawat terbang, dan sekarang terbukti teknologi pesawat terbang sudah sangat luar biasa majunya dgn akan dibuat jet generasi ke 6 yg memiliki kecepatan sampai 5x kecepatan suara
Sepinter pinternya Manusia terhadap pengetahuan yang dimiliki, perbandingannya pengetahuan Manusia itu cums setetes air Di dunia Ini, sedangkan pengetahuan Allah seluas samudera.
Saya membaca dalam buku kimia saya, dalam teori mekanika kuantum posisi elektron tidak dapat ditentukan secara pasti karena adanya ketidakpastian heisenberg. Jadi posisi elektron hanya bisa di prediksi berdasarkan tingkat energinya. Artinya bahkan untuk hal yang sangat kecil saja masih penuh dengan ketidakpastian dan misteri.
Jika hal hal besar seperti kita bisa mengedit DNA kita, Kita bisa mengatur ruang dan waktu, kita bisa membuat superkomputer untuk mensimulasikan dunia bisa kita lakukan mungkin kita masih tidak bisa terlepas dari ketidakpastian itu.
Ilmu pengetahuan itu terus berkembang, hal misteri saat ini di masa depan pasti bisa terjelaskan. Sama sperti kemajuan ilmu pengetahuan manusia saat ini, dulu tak terjelaskan. Itu lah tugasnya ilmuan yg terus melakukan observasi.
@@foxhound_id yakin bahwa hal misteri saat ini bisa terjelaskan nanti? misteri dinosaurus, bangunan² kuno yg megah itu saja tetap misteri...
@@duniaheksa3442 yakin lah krn pengetahuan dan peradaban terus bergerak maju. untuk saat ini pencapaian terjauh manusia ya mendaratkan robot planet lain dan satelit voyager. Dinosaurus secara garis besar telah terjelaskan, karena penelitian langsung dengan bukti2 arkeolog yg di temukan secara nyata. lalu kumpulan kerangka dikomputerisasi agar tercipta simulasi fisiknya. Terus bangunan kuno apa yg kamu maksud? mesir?
@@duniaheksa3442 saya YAKIN ,,,
Orang dulu aja kakek buyut saya yang masih hidup(sekarang dah gkada) gk nyangka akan ada teknologi telphone dan televisi.
Dulu itu cuman misteri khayalan doang ,,, tapi hari ini meweujud
Sebenernya semua makhluk berintelektual yang sudah bisa membuat sebuah naratif cerita beserta dengan kosmologi-kosmologinya, mereka sudah bisa disebut dan dianggap sebagai "Tuhan" karena mereka telah membuat eksistensi buatan/karangan mereka sendiri di dalam lapisan eksistensi itu sendiri yang dimana mungkin secara perspektif kita ya itu cuma karangan atau fiksi doang, tapi bagi perspektif mereka yang ada di lapisan eksistensi naratif tersebut, mereka adalah nyata mereka itu exist
Mungkin kalo kita misalkan menhipotesiskan tulisan Kitab Kejadian secara arti denotatif, bisa aja sebenernya Tuhan itu adalah sama seperti kita, salah satu dari makhluk berilmu yang membuat konsep eksistensi buatan-Nya sendiri dalam imajinasi-Nya makanya kenapa juga Tuhan sering menyebut dengan kata "Kita" juga
Lalu narasi yang Tuhan itu berbohong dan membuat konspirasi tentang Pohon Keabadian karena jika manusia makan Pohon Keabadian maka dia akan dipastikan akan setara dengan Tuhan langsung dan juga pertanyaan kenapa kalo gitu Tuhan gak pagerin aja atau dijaga atau dibikin manusia gak bisa lihat atau gak usah diciptakan sekalian yang seolah-olah ini kek membuat Tuhan menjadi inferior, mungkin bisa saja ya... sebenernya itu skenario Tuhan sendiri, dan Tuhan disini Tuhan yang ditemui Adam, pokoknya Tuhan yang pernah ditemui oleh ciptaan-Nya itu bukanlah Tuhan yang asli dan Tuhan yang asli tidak akan pernah terjangkau oleh mereka-mereka ini karena mereka ini adalah fiksi dan fiksi secara realita juga gak akan bisa ketemu dengan yang nyata yang begitu juga sebaliknya, karena Tuhan yang asli tidak bisa berinteraksi langsung dengan karya fiksinya ini, akhirnya ia membuat Avatar Form miliknya sendiri yang ia masukkan ke naratif karya fiksi tersebut agar bisa berinteraksi dengan ciptaannya itu secara langsung dan ya sisanya sebenenrya cuma bagian dari naratif cerita yang dibuat Tuhan seenaknya itu, jadi Tuhan kelihatan inferior dinaratif tersebut juga sebenernya bagian dari naratif-Nya juga yang ya suka-suka Tuhan mau gimana plot storynya
Dan begitulah dengan kita kalo mau bikin sebuah karya fiksi ya suka-suka kita juga, dan kita ini jugalah "Tuhan" di karya fiksi kita itu sendiri, jadi kalopun kita pengen bikin plot bahwa kosmologi atau alam semesta fiksi kita akan dihancurkan diwaktu ini tapi saat tiba waktunya tetep gak kita hancurkan ya itu juga hak kita terserah kita dan bukanlah suatu kesalahan karena memang kita yang nulis kita bebas menentukan dan yang salah justru mungkin karakter-karakter ciptaan kita dalam naratif fiksi kita yang bilang tentang nubuatan tersebut karena ia mengaku telah bertemu Avatar Form dari kita (walaupun itu masih termasuk satu skenario plot yang kita bikin sendiri), intinya salah atau benar itu udah gak relevan lagi sama kita sebagai "Tuhan" ini karena ya...emang kita yang menentukan kita yang berkehendak dan ciptaan kita ya tinggal nunggu keputusan kita yang bebas apa adanya dan konsep-konsep fundamentalnya juga hanya berpengaruh kepada naratif fiksi kita doang gak ke kitanya jadi bodo amat misalkan seumpama dinaratif tersebut kita mau berbuat tirani pun ya itu suka-suka kita dan itupun bukan perbuatan jahat atau buruk karena itu gak relevan sama kita lagi
Jadi Tuhan menciptakan manusia ataupun karakter dengan intelektual di dalamnya untuk jadi Tuhan lagi ya valid-valid aja kalo sampai akhirnya memang manusia atau karakter atau makhluk tersebut juga membuat sebuah naratif fiksi atau naratif eksistensi buatan dia sendiri ya maka dia adalah "Tuhan" juga yang jadi pembeda palingan cuma lapisan eksistensi naratifnya doang
Sepakat
Menjadi manusia itu mudah.
Yang susah itu menjalani hidup sebagai Manusia.
Akan lebih sulit lagi Hidup untuk membantu Manusia.
Worm hole memiliki 3 teori, einstein-rosen bridge dimana sangat tidak mungkin karena adanya event horizon, dan singularity yang memiliki kepadatan, dan volume 0 yang menghasilkan infinite gravity, jadi ruang dimensi ketarik yang membuat black hole tidak bisa bertemu dengan hole lain, jadi gabisa dibilang worm hole.
Yang kedua dari string theory, sebagai catatan string theory tidak ada kaitan dengan multiverse, common mistake, tetapi bagian terkecil dari materi adalah dawai, yang memiliki getaran berbeda untuk masing-masing materi. Dan pada inti black hole itu sebuah bola benang yang padat, jadi memungkinkan ruang dimensi tidak tertutup akibat benang kosmik.
Yang ketiga dengan exotic matter, dimana memiliki -m. Semua benda di universe memiliki +m jadi ketika salah satu benda memiliki masa yang lebih besar, akan menarik benda dengan +m dengan masa yang lebih kecil, dan benda dengan -m merupakan repulsifnya. Jadi dengan exotic matter bisa menahan gravitasi agar tidak menutup portal yang lain. Dan kandidat untuk exotic matter adalah space itu sendiri, dimana fluktuasi quantum yang memungkinkan adanya partikel virtual.
nuhun pisan
@@gurugembul ga orang sunda, jadi gapaham pak 😅
@@raidama2138 artinya Terima kasih banyak kalo ga salah
Plot twist : "setelah manusia menjadi Tuhan, manusia melakukan hal yang sama seperti Tuhan sebelumnya"
Ini namanya bootstrap paradox
Dan ternyata Tuhan sebelumnya adalah manusia itu sendiri
Gitu aja terus :v
Sejak jaman perbudakan... banyak manusia menjadi tuhan bagi sesamanya.
Maha besar Allah atas segala sesuatu
- Ag. Yohanes Krisostomos
Balik lagi ke dasar dulu, definisi Tuhan sendiri itu seperti apa?
Simple nya : kita bisa mengubah definisi "Tuhan" sehingga cocok dengan profile manusia, atau kita membuat manusia cocok dengan definisi "Tuhan" dari sebuah ajaran/agama tertentu.
Saya punya premis, bagaimana kalau definisi Tuhan itu "(X+1)" kalau dalam bahasa matematika. Jadi mau sehebat apapun manusia (X), Tuhan itu selalu (+1) dari manusia tersebut. Kalau manusia mencapai tak terhingga, maka " Tuhan = Tak Terhingga + 1 "
Sungguh bodoh jika menyamakan tuhan dengan ciptaannya.
Definisi "Mati" yang pak guru katakan juga perlu digarisbawahi, terkait kalimat Tuhan berbohong yang juga pak guru sampaikan.
Tuhan itu di luar area pemahaman, fisika dan hitung2an. Tuhan itu ada dan tiada, krn ada dan tiada itu adalah bahasa manusia untuk menunjukan kehadiran. Tuhan itu bukan 1 atau banyak, krn 1 atau lebih adalah takaran bahasa yg menunjukan angka. Tuhan itu tidak berada di dalam atau luar semesta, krn dalam dan luar adalah menunjukan lokasi. Alam semesta ini berjalan alamiah sesuai proporsi dan mekanismenya, ada hukum sebab akibat, kita mengenalnya di hukum fisika. jika Tuhan campur tangan maka akan mengakibatkan ketidak stabilan alam semesta, krn ini bertentangan dengan "how universe works". Jadi alam semesta ini berjalan sesuai kaidah kemauan Tuhan, tidak perlu lg dia campur tangan, manipulasi atau edit2, itu lah yg di mksud kehendak-nya.
@@foxhound_id bahkan jika tidak di sadari kesetabilan alam itu bisa di goyahkan dengan tindak laku manusia, contoh jika berlogika nuklir juga akan menghanguskan dunia dalam sekejap atau hal lain seperti keserakahan manusia atas hak dibumi mereka memeras alam secara tidak teratur dan menjadikan ekosistem bumi menjadi tak beraturan yg mengakibatkan kehancuran
@@ijalayang6972 yg di maksud "stable universe" ini adalah dalam skala yg lebih besar, alam semesta ini memiliki komposisi enegi dan materi yang tetap, seperti di hukum kekekalan enegi, energi tidak dapat di ciptakan atau di hancurkan. tetapi energi dapat berubah bentuk atau ditransfer dari satu sistem ke sistem lain, dengan total sama. Nah ini adalah mekanisme alam semesta bekerja. Ketika ada sebuah planet di bom nuklir lalu hancur, materinya tidak akan ada yg hilang atau bertambah, tapi berubah bentuk, misal kepingannya berpencar kesegala arah dan sisanya menjadi energy. Lalu yang di maksud "unstable universe" adalah campur tangan dari sesuatu yang semestinya tidak dilakukan, misal Tuhan tiba2 memunculkan bulan ke dua dalam sekejap mata. secara hukum sebab akibat bagaimana bisa? harus ada transfer materi untuk membentuk bulan tersebut, dari mana berasalnya materi itu? gak akan mungkin muncul dari ketidakadaan seperti itu. dan imbasnya alam semesta di pastikan collapse krn adanya pelanggaran hukum universe yang Dia ciptakan sendiri
Dan pertanyaan yg mengikutinya adalah,apakah kita sendirian di sini?,apakah ras berintelektual tinggi di planet lain belum mencapai itu? Jika iya maka kita akan aman,tapi jika tidak maka kita akan saling bermasalah dengan makhluk-makhluk berintelektualitas tinggi diluar sana dan beresiko menghabiskan seluruh pihak seutuhnya, katakanlah kita bisa survive dgn gempuran 1 ras lainnya yg sama2 mencapai homodeus lainnya, anggaplah kita sama2 berdamai dan berdamai menguak misteri,pertanyaan selanjutnya adalah darimana sumberdaya untuk semua teknologi ini? Agak mustahil dong menciptakan sumber daya yg berasal dari kekosongan,aku tidak mau kita harus mengambil unsur yg sudah ada,dan apakah itu akan cukup untuk semua ras homodeus lainnya?, Jika tidak maka ini hanya akan jadi siklus tanpa ujung yg menyebabkan kita terlalu sibuk dan tidak bisa menguak misteri terbesar tsb
Apakah kita sendirian di alam semesta ini ?
- Teleskop antariksa hubble sudah menangkap poto dan video ruang angkasa. Dan berdasarkan bukti tsb, jumlah galaksi yg ada di alam semesta (berdasarkan teknologi saat ini) berjumlah sekitar 2 triliun galaksi.
Ada galaksi mini yg jumlah bintang nya mencapai ratusan juta. Dan ada galaksi raksasa, dimana besarnya ribuan kali dibandingkan dgn galaksi bima sakti yg kita huni.
akibat pengetahuan yg maju,manusia bakal setara tuhan,sebelom lahir manusia sudah d seting.mau lahir seperti yg ia inginkan,bahkan penyakit sudah ga ada lg,justru di situ manusia bakal merasa bosan,bahkan hidup dan mati menjadi pilihan,karena keabadian sudah ada,
Surga, yang katanya tempat dimana kita bisa meminta apapun. Penuh dengan keceriaan dan kegembiraan. Tiada rasa lapar maupun kenyang, tiada rasa bosan dipenuhi oleh bidadari surga dan penuh dengan suka cita. Tempat setelah kehidupan di alam dunia yang maha sempurna, tempat yang diinginkan semua manusia di dunia ini. Tiada yang sebanding dengan tempat ini tak pernah terbayangkan dan tak bisa dibayangkan oleh manusia.
Tak seperti kebanyakan orang, saya malah berfikir bahwa surga itu tempat yang penuh dengan rasa ketamakan, keegoisan, tiada empati, dan tempat dimana belas kasian di hilangkan. Di surga dikatakan kita bisa meminta apapun yang kita inginkan dan pasti dikabulkan. Dan kenapa jika di surga bisa mengabulkan apapun permintaan tetapi masih saja ada manusia yang di neraka? ya, saya tau karena itu merupakan balasan atas perbuatan dan dosa yang manusia lakukan saat masih di alam dunia. Dan apakah di surga ada satu permintaan yang tidak bisa dikabulkan yaitu, 'memasukan manusia lain yang tinggal di neraka ke dalam surga' apakah salah jika kita meminta itu? bukan saya berniat lancang, tapi tuhan yang dikatakan maha pemaaf,pengasih dan penyayang itu apakah tidak memiliki sifat itu lagi jika hari pembalasan tiba? atau apakah jika kita sudah masuk ke dalam surga kita jadi lupa ke orang-orang yang pernah kita sayangi di dunia, atau apakah tuhan menghilangkan rasa empati kita rasa peduli yang pernah kita miliki saat di alam dunia. Semua ini hanyalah pertanyaan dari diriku yang paling dalam yang saya sendiri tidak tau jawabannya.
Dan sebanyak-banyaknya kita melakukan kebaikan di dunia, tidak akan cukup untuk menebus kenikmatan yang telah tuhan berikan kepada kita. Surga merupakan anugerah Tuhan yang diberikan ke manusia yang bisa saja walaupun kita melakukan kejahatan, melanggar larangannya, dan melakukan hal buruk lain yang tuhan benci, bisa saja tuhan memaafkan kita Dan memasukkan kita ke surganya itu. Begitu juga sebaliknya sebaik-baiknya kita di dunia tuhan bisa saja memasukkan kita ke neraka. Seperti terdengar tidak adil, tapi tuhan mengetahui segalanya kita tidak tau maksud dan tujuan tuhan melakukan itu. Sebelum semuanya diciptakan, tuhan sudah menulis semuanya tentang kita siapa jodoh kita, kapan kita mati, kita dilahirkan siapa dan sampai apakah kita masuk surga atau neraka itu semua sudah ditulis oleh tuhan, semuanya sudah ditentukan, ada yang bilang tuhan kadang menunda takdir dari seseorang karena tuhan terlalu sayang ke orang itu. Dan maaf tuhan jika saya lancang berkata seperti ini, kembali lagi bahwa ini hanyalah pertanyaan dari diriku yang paling dalam dan diriku sendiripun tidak tau jawabannya. Tuhan! jika hamba mu yang lemah ini bisa meminta yaitu masukkanlah orang yang saya sayangi ke surgamu yang indah itu, dan jika engkau meminta ganti engkau bisa menyiksa saya di neraka selamanya, asalkan permintaan ini terkabul. Hamba tau hamba tidak akan kuat, tapi ini konsekuensi hamba atas permintaan ini. Terimakasih allahu'alam. 🙂
Bisa jadi nanti seorang manusia menciptakan alam semesta baru melalui pikirannya dengan jalan masuk / terkoneksi melalui Virtual Reality dan merealisasikan semua imajinasi nya di dalam teknologi tersebut.
Metaverse otw. Btw, Game Online yg jd pondasi dr virtual ekosistem udh eksis 2 dekade lebih kebelakang. Sayangnya itu masih bkn kenyataan, sama seperti game itu semua merupakan tambahan unsur liar manusia.