1:40 Dalam agama saya Literasi itu 3: 1. Enlightment (mencerahkan) 2. Enrichment (memperkaya wawasan) 3. Empowerment (memberdayakan) min addhulumaati ila annuur
Kang Maman ini cara pandangnya cemerlang... untaian kata beliau berkarakter bgt, begitu menyihir audience... Cara menyampaikan materi sangat mudah untuk dicerna...pakar literasi.👍
Betul kang Maman, unt mengerti apalg memahami diperlukan akal sehat. Akal sehat itu tak hanya IQ tetapi plus EQ. Saya suka iseng membaca aneka komen di berbagai medsos, youtube, dari situlah sgt tampak bgmn kemampuan mengerti msg2 pemirsa dlm melihat dan menangkap maksud konten yg dilihatnya. Prihatin.
Benar sekali. Seperti salah kaprah kata absen dan absensi di dunia pendidikan Indonesia. Banyak guru memaknai absen / absensi sebagai tanda hadir / kehadiran peserta didik. Hampir semua guru menyuruh para siswa bolos sekolah, seperti menulis, Selamat pagi, ayo absen, Kalian semua harus absen sebelum jam 07.00 - anak-anak jangan alpa, ya, tapi harus absen, absensi harus baik sebagai bentuk tanggung jawab. - siapa yang belum absen ? - isi kehadiran kalian di daftar absensi - tulis nomor absen, ya, anak-anak Miris banget, hampir 40 tahun tidak ada yang peduli, padahal KBBI ada, guru bahasa Indonesia ada, tapi, semua diam, dan membenarkan hal salah kaprah karena diakui secara umum. Inilah perlunya kita semua peduli untuk belajar literasi. Agar tidak terus menerus mewariskan salah kaprah pada generasi bangsa. Secara akar bahasa, kata absen dan absensi berasal dari bahasa Latin, yaitu abesse. Awalan "ab" pada kata abesse artinya menjauh, atau pergi. Bangsa Eropa menyerap kata abesse menjadi absent, dan maknanya tidak hadir. Lalu, bangsa Indonesia pun mengambil / menyerap kata absent menjadi absen. Sudah tertulis di KBBI, sayangnya sampai sekarang 2021 banyak guru lulusan humaniora tetap diam, dan menggunakan istilah absen tapi ditujukan pada kehadiran peserta didik. Hal ini sudah lama jadi perbincangan negara-negara tetangga, / orang asing yang ada di Indonesia. Semoga dunia pendidikan bisa menghentikan salah kaprah kata absen dan absensi yang sudah puluhan tahun terjadi agar tidak terus menerus terbawa ke masyarakat luas.
Lawan kata absen adalah presensi. Seharusnya para guru lebih tahu bagaimana menggunakan kata presensi yang maknanya hadir. Daftar hadir = Daftar presensi Dan, nomor-nomor urut pada daftar hadir disebut nomor presensi siswa / karyawan, atau nomor urut daftar hadir, dan bukan nomor absen yang sudah puluhan tahun digunakan oleh peserta didik yang hadir. Yang hadir lho, bukan yang absen. Presensi sidik jari Presensi online Presensi WA group Presensi manual Mesin presensi ( di sekolah masih banyak tertulis mesin absen ), tapi dilakukan oleh peserta yang hadir bukan yg absen. Mohon, hal kecil ini menjadi perhatian bersama karena berdampak luas. Terima kasih.
Kalau orangnya tidak suka buang sampah sembarangan, ikut klub olahraga , sering mengajar orang lain cara menanam bunga yang benar, apakah dia termasuk pegiat literasi ?
1:40 Dalam agama saya Literasi itu 3:
1. Enlightment (mencerahkan)
2. Enrichment (memperkaya wawasan)
3. Empowerment (memberdayakan) min addhulumaati ila annuur
Salam literasi #dimassadiman
Mantapp
Setiap beliau berbicara... Selalu dapat wawasan baru...
Kang Maman ini cara pandangnya cemerlang... untaian kata beliau berkarakter bgt, begitu menyihir audience... Cara menyampaikan materi sangat mudah untuk dicerna...pakar literasi.👍
Mantap kng maman , ilmu nya.
Betul sekali pak apa yang bapak sampaikan, miris lihat negara kita sekarang..
Betul kang Maman, unt mengerti apalg memahami diperlukan akal sehat. Akal sehat itu tak hanya IQ tetapi plus EQ. Saya suka iseng membaca aneka komen di berbagai medsos, youtube, dari situlah sgt tampak bgmn kemampuan mengerti msg2 pemirsa dlm melihat dan menangkap maksud konten yg dilihatnya. Prihatin.
Rjayary, iq & eq itu cuma tes kecerdasan. jgn confuse kecerdasan intelektual dan emotional dgn cara ngetesnya, oke?
Kerennn kang Maman, salam literasi #dimassadiman
Semoga beliau menjadi menteri pendidikan mantap aamiin
Aamiiin...
Settujuuu
Bangettttssss
lebih enak kalau menteri pendidikan itu agnostik dan/atau sekuler; niscaya omong kosong dan masalah yg dihasilkan karena omong kosong tersebut sirna
Mantap pak🙏
Mantap kang
Makassar bangga punya kang maman, teruskan
Masha allah sangatt setuju
Salam Literasi kang
ketika kamera mengarah ke audiens, ini gambaran Indonesia.
wkkwkwkkw
nguap, ngelamun, ngantuk 😁
Kurang ngopi kak
Puasa Tapi Pacaran ❓
Ibarat Kerja Tapi Tidak Di Gaji pausa cuma dapat haus dan laparnya aja Pahalanya cancel.
#MuhasabahDiri
pahala itu bohong, dosa itu bohong, surga neraka itu bohong, Allah itu bohong, agama itu bohong, kamu itu bohong!!!
Kang Maman Panutanku
Terima kasih kang
Semoga selalu sehat kang maman
Mantaap
Betul tuh bang
cerdas kali ini orang
kamu juga cerdas, bahkan lebih cerdas, loooh
Memang disadari bahwa kita hanya sekedar membaca tanpa memahami makna bacaan itu...
Benar sekali. Seperti salah kaprah kata absen dan absensi di dunia pendidikan Indonesia. Banyak guru memaknai absen / absensi sebagai tanda hadir / kehadiran peserta didik.
Hampir semua guru menyuruh para siswa bolos sekolah, seperti menulis,
Selamat pagi, ayo absen,
Kalian semua harus absen sebelum jam 07.00
- anak-anak jangan alpa, ya, tapi harus absen, absensi harus baik sebagai bentuk tanggung jawab.
- siapa yang belum absen ?
- isi kehadiran kalian di daftar absensi
- tulis nomor absen, ya, anak-anak
Miris banget, hampir 40 tahun tidak ada yang peduli, padahal KBBI ada, guru bahasa Indonesia ada, tapi, semua diam, dan membenarkan hal salah kaprah karena diakui secara umum.
Inilah perlunya kita semua peduli untuk belajar literasi. Agar tidak terus menerus mewariskan salah kaprah pada generasi bangsa.
Secara akar bahasa, kata absen dan absensi berasal dari bahasa Latin, yaitu abesse. Awalan "ab" pada kata abesse artinya menjauh, atau pergi.
Bangsa Eropa menyerap kata abesse menjadi absent, dan maknanya tidak hadir.
Lalu, bangsa Indonesia pun mengambil / menyerap kata absent menjadi absen.
Sudah tertulis di KBBI, sayangnya sampai sekarang 2021 banyak guru lulusan humaniora tetap diam, dan menggunakan istilah absen tapi ditujukan pada kehadiran peserta didik.
Hal ini sudah lama jadi perbincangan negara-negara tetangga, / orang asing yang ada di Indonesia.
Semoga dunia pendidikan bisa menghentikan salah kaprah kata absen dan absensi yang sudah puluhan tahun terjadi agar tidak terus menerus terbawa ke masyarakat luas.
Lawan kata absen adalah presensi. Seharusnya para guru lebih tahu bagaimana menggunakan kata presensi yang maknanya hadir.
Daftar hadir = Daftar presensi
Dan, nomor-nomor urut pada daftar hadir disebut nomor presensi siswa / karyawan, atau nomor urut daftar hadir, dan bukan nomor absen yang sudah puluhan tahun digunakan oleh peserta didik yang hadir. Yang hadir lho, bukan yang absen.
Presensi sidik jari
Presensi online
Presensi WA group
Presensi manual
Mesin presensi ( di sekolah masih banyak tertulis mesin absen ), tapi dilakukan oleh peserta yang hadir bukan yg absen.
Mohon, hal kecil ini menjadi perhatian bersama karena berdampak luas. Terima kasih.
Smart
Jadikan negara sebagai pendamping
Bisa membaca, tapi tidak mengerti apa yg dibaca !! Artinya tidak bisa memahami apa yg tersirat dibalik yg tersurat !!
lu salah, zyan. yg bener: bisa mengkonseptualisasikan, melihat hubungan-hubungan logis, dan sebab-akibat dari apa yg dibaca
Kembali lagi pada pendidikan
cerdas banget ini orang
kamu juga cerdas, lucu lagi
Kalau orangnya tidak suka buang sampah sembarangan, ikut klub olahraga , sering mengajar orang lain cara menanam bunga yang benar, apakah dia termasuk pegiat literasi ?
iya. orang itu kamu, ya? kyknya komen kamu proyeksi psikologis.
Kemampuan membaca, bukan mengeja.
❤️❤️❤️
Bisa baca tapi males baca,,, 🤣
Males baca tapi bisa baca,, 🤣
bisa baca tapi ga pernah baca..
Indo masih minim literasi
Cocoklogi