Sahabat DW, orang Jerman terkenal dengan kebiasaan menabungnya. Sampai-sampai ada pameran tentang hal itu: dw.com/p/37gYk. Bagaimana dengan orang Indonesia? Apa ciri khas orang Indonesia jika berurusan dengan uang?
Kalo di indo bingung kalo punya banyak uang,mau di apakan, dan akhirnya habis untuk makan dan buat belanja barang yang tidak begitu penting,. . tapi tidak semuanya. . Ada juga faktor lainnya yaitu penghasilan masyarakat di indo lebih kecil di bandingkan dengan pengeluaranya, karena gajih ump, umk, tidak merata ke seluruh masyarakat Indonesia
Terima kasih atas tambahan informasinya. Pada tahun 1920-anan, banyak warga Jerman yang punya tabungan menderita kerugian, karena terjadi hiperinflasi. Artinya, uang simpanan mereka kehilangan nilainya. Pihak Nazi ketika itu menyalahkan kaum Yahudi yang memicu krisis keuangan. Padahal perekonomian dunia saat itu memang sedang dilanda resesi yang parah. Selengkapnya 👉 dw.com/p/37gYk
Krn pola pikirnya maju maka sampai kepikiran privasi data. Org indonesia gak sempat mikirkan privasi data krn sibuk mikirkan omongan org knp msh jomblo.
Karna promo dan potongan harga di iming" in di masa cashless. Kebanyakan jd suka pake emoney. Padahal kalau di audit untuk rumah tangga ini adalah kebocoran di masa depan yg terlihat menguntungkan di masa kini. Sebenarnya dengan membatasi kemampuan pembayaran ( kartu atau app ) adalah cara cerdas dlm menghemat. Uang yg anda masukan di ovo, dana, flash dll nya lebih banyak mengendap nya dan biaya admin yg terlihat kecil itu sebenarnya adalah silet di dompet digital. Belum lg dengan promo dan ajuan yg membuat anda semakin terikat dengan satu sama lain layanan. "Tapi kan banyak promo dan diskon nya" Justru itu lah upaya halus dri mereka agar anda jadi komsumtif. Karna harga murah, anda jd membeli barang/makanan yg sebenarnya tidak terlalu perlu atau di inginkan saat ini.
Sejauh ini strategi saya yaitu biaya internet, biaya listrik, biaya air, biaya pajak, biaya2 lain yg selalu dibayarkan rutin manfaatkan dompet digital dgn promo2 semaksimal mungkin, sedangkan hal2 yg gak perlu mau promo sebesar apapun berusaha untuk tidak tertarik, membodohi balik divisi marketing susah juga 😂
Tapi klo diitung2, drpd 2rb5ratus g dapet apa2 jika bayar normal di Alpamat, mending masukin ke OPO dulu baru dibayarkan+ikutan promo2 diskon. Begitu ngumpul buat blanja/bayar tagihan ...
Masyarakat jerman jarang menggunakan fasilitas kredit dari bank. Mereka menggunakan bank hanya untuk menyimpan uang atau menabung. Mereka lebih menyukai transaksi konvensional dulu, tidak ada sms banking, tidak ada internet banking, takut data pribadi mereka di curi.
Dehot Tungkir Jadi inget colab-nya Korea Reomit sama Jerome Polin, dimana negara semaju Jepang pun masih banyak yg prefer pembayaran manual dg cash, sedangkan Korsel di kedai2 kecil pun mayoritas pembayaran digital. Ternyata gak semua negara maju menerapkan hal yg serupa dalam hal transaksi keuangan.
@@rizkypratiwi2071 bener.. Dijepang itu harga makanan ato apapun pasti di atas 100 yen.. Tapi logaman 1 yen aja disana mah kepake... Dan mereka kemana2 pasti bawa dompet koin.
Selama 150 tahun terakhir, kebiasaan menabung di Jerman terutama berfungsi sebagai kontrol sosial. Pekerja yang rajin dan secara rutin menabung saat itu dianggap sebagai pekerja yang baik. Selengkapnya mengenai mengapa orang Jerman rajin menabung bisa dibaca di 👉dw.com/p/37gYk
Ga bisa la pemerintah juga dapat fee dri pnjualan smua produk, , contohnya avanza itu pmrntah dpt hasil 50% , hp2 tas2 mtor2 iklan2 pmrintah mnta jatah kok mau nyetop
Saya ketika masih smp sudah mulai untuk menabung. Uang jajan 6000, saya tabung 4000. Dalam 1 tahun bisa terkumpul 1 juta-an. Di akhir tahun ajaran biasanya saya akan menghabiskan uang tersebut untuk membeli game dan voucher game online, karena orang tua memang tidak mau membelikan hal tersebut. Hingga saat ini, meskipun sudah bekerja, saya tetap menabung. Tujuannya tentu bukan untuk game atau voucher lagi, namun untuk cadangan finansial jika terjadi hal - hal tak terduga.
Memang penyakit hutang itu menular,..😃😃😃 Gk usah jauh jauh ke jerman.. Tetangga kredit motor pasti sebelah rumah,. Sebelah nya lagi dan seterusnya jg akan ikut ikutan kredit motor..🤗🤗🤗
DW sebuah program yang bagus.. Sya sering tontong di elshinta.. Mudah2an acara aeperti DW terus di angkat kepermukaan sehingga bnyak masyarakat kita terupdate baik itu dri segi mindset dan mental.😉🙏
Terima kasih, Ilham. Bantu Admin juga ya untuk menyebarkan video dari DW Indonesia serta ajak teman dan keluarga untuk ikut subscribe DW Indonesia sehingga lebih banyak lagi yang dapat informasi menarik :) Terima kasih ^^
Remaja-remaja di Jerman serasa udah kaya dewasa banget dan peduli banget akan lingkungan sekitar, saat ditanyakan mengapa mereka lebih memilih membayar sesuatu dengan tunai, mereka juga jawab dengan pintar. Sebenarnya saya sebagai remaja juga suka sih bayar dengan tunai, tapi yang bikin males adalah uangnya yang kadang-kadang pas kita beli sesuatu dan ada kembaliannya, kadang-kadang toko atau warung itu kasih uang kembalian yang jelek, loyo, yang udah sobek-sobek sedikit bahkan ada yang angkanya ngga keliatan. Ini sih yang bikin males. Palingan uang yang satu-satunya selalu bagus menurut saya itu uang logam 1000an, setiap saya dapet kembalian kaya uang logam 1000 gitu, itu ngga pernah saya dapet uang logam 1000 yang jelek atau gimana. Palingan itu doang sih satu-satunya uang di Indonesia yang mungkin selalu bagus.
Yang saya suka dari jerman, tiap barang apapun yg diproduksi jerman selalu mengutamakan kualitas, sangat awet, sangat rapih pengerjaan nya Contoh, kamera leica, mercedes benz, alat kerja, spare part mobil
iyalah enakan bayar Tunai, apalagi klo belanja di online. metode pembayaran COD aja masih jadi favorit, soalnya gak cemas duit ilang seblum barang datang.
Dsna orang tabu klo dengar kata hutang ,di indonesia orang ngutang buat gegayaan lumrah tumpah ruah ,,jauh2 dr kata malu yg punya utang malah lebih seram dr yg ngutangin
Masyarakat Hidup hemat, sederhana, bersahaja, merasa cukup, bersyukur, tidak berlebih2 an, tidak suka berhutang apalagi konsumtif, banyam sedekah, negara insya Allah maju 😇
Halo Labomba TV, kamu tahu kalau DW Indonesia sudah hadir di Instagram? Silakan follow ya terutama jika kamu tertarik dengan tema-tema Jerman ^^ instagram.com/dw.nesia/?hl=en
Terima Kasih DW Indonesia telah hadir di RUclips karena saya selalu nonton di siaran tv lokal parabola namun jarang update berita terbaru, semoga selalu menyajikan berita berita menginspirasi dari Jerman dan Eropa
Di jerman minim pembayaran digital bro! Disini udh jauh lebih banyak,nikmatin aje kemudahan idup bro! Orang jerman masih pake konvensional karna mereka takut dengan penyadapan/cracking buat data diri mereka! Di indon mah tempat kerja/nomer hp ae di taro di propil pesbuk,masalah data diri mah bodoamat,ga urus! Indon-jerman bagai langit dan bumi broh! Kwowkwo
Hiduplah dengan caramu yang kamu anggap baik berdiri teguh bagaikan menara mercusuar,jangan terpengaruh dengan kehidupan orang yang suka hutang dan tidak suka bawa uang tunai.
Yes, aku juga masih konservatif. Cash is king. Dompet digital atau apps2 keuangan itu selain memberikan layanan untuk mempermudah kehidupan kita, mereka juga ngumpulin data2 pribadi kita, pola konsumsi kita, pola gaya hidup kita dan semuanya jadi big data. Big data ini kalau ada ditangan orang jahat bisa berbahaya. Itu yg jadi concern di dunia yg serba digital yaitu privasi data kita.
Saya suka pola pikit masyarakat Germany mengenai uang dan utang.. saya sepakattt sekali.... semakin mudah cara pembayaran semakin boros kita padahal pendapatan gak naik2
Di Indonesia khususnya kota besar penggunaan uang digital #dipaksa, contoh bayar parkir di kawasan lippo group harus bayar pakai OVO. Jika tdk bayar by OVO kendaraan tdk bisa keluar dari parkiran.
Kaka sy uangnya (gopay) raib kena tipu sm oknum yg ngaku dr gojek. Sy gak menyalahkan pihak penyedia layanan tersebut, tp d sini sy sadar bahwa orang awam lebih aman pakai tunai.
@@rantiamanda1342 iya,,,,krn maraknya penipuan (udah muv on dr "papah minta pulsa") dr aplikasi daring oleh oknum s*al**n. So,,,org awam pun ga jarang kena tipu.
Gak salah hemat2...drpd nyusahin teman ato sodara yg belom tentu sanggup hatinya diutangin. Uang jgn dianggap remeh...bukan sulap tp berpikir jernih. Ada oajak jg yg hrs dibayar dibalik itu semua
Pengalaman saya sebagai sopir taksi di bali. Orang jepang. Eh jerman,kalau kita ngobrol nya enak selama perjalanan, setelah dia turun dia akan berikan sedikit tips.kalau saya diam saja fokus menyetir ya dia akan bayar sesuai tarif. Tapi kalau orang perancis, mau diam, mau bercanda sampe bebusa, atau mau cerita kehidupan kita yang sedih sedih..dia gak akan ngasi tips.. percaya deh. Lagipula gak byk turis perancis mahir bahasa inggris. Yg ada lo ngomong apa dia cuman ,wuik...wuik...wuik....
Jerman itu seperti jepangnya eropa, sama sama masih sering pakai tunai, pekerja keras (klo dibandingkan negara eropa lainnya), Salah satu pengekspor teknologi dan otomotif terbesar di regionnya bahkan dunia, ekonomi juga Salah satu yg terbesar(Jepang-3, Jerman-4
Alhamldh gw selama 7 tahun terakhir kerja di perusahaan german indo.dan alhamdlhnya lagi.selama masa covid gini mereka masih mengaji karyawanya full.namun...mereka agak sedikit pelit..ketika kita tidak achievement target tahunan.seperti bonus aja mereka tdk mau mengeluarkan.itu sih suka dukanya
Di Indonesia biaya hidup terlalu mahal jangankan mau menabung gaji sebulan saja tidak cukup untuk makan sebulan. Saya tinggal di Eropa utara, saya sedih sekali karena di Indonesia makanan sangat mahal, listrik mahal, air mahal semuanya mahal di Indonesia. Di Indonesia setiap hari Senin harga naik sedangkan di tempat ku di Eropa utara setiap Senin harga makanan atau barang di turunkan. Makanya di sini orang bisa menikmati hasil gajinya karena sudah bayar rekening, belanja makanan untuk sebulan uang masih banyak lebihnya. Saya sudah 18 tahun tinggal di Eropa utara kenaikan makanan sengat sedikit naiknya. Dan juga di Eropa utara bensin naik, gaji naik mereka tidak naikkan harga makanan di supermarket tetap sama harganya.
Mantul emng orang² jerman, utk mslh data pribadi aja mrk sangat berhati², klo di indo mlh sebaliknya, jgnkan data pribadi, aib pribadi aja diumbar, malah bisa dijadiin utk bahan cari duit😁
Dan dijerman orang ngak peduli seberapa miskinnya dirimu,karna setiap orang sama dan berteman samaa siapa aja.hang out bareng selalu bayar masing masing.bukan pelit tapi semua orang punya kebutuhan masing masing. Salam dari kesatuan orang yang selalu bawa koin kemana mana wkwkwk
Bismillah arrohman arrohim Kesalahan bila totalitas menggunakan sistem uang elektronik. 1. Nilai belinya beda, mirip seperti saat anda beli valas atau mata uang asing, maka ada nilai kurang yang anda dapat. 2. Bila terjadi krisis otomatis maka anda tidak bisa membeli barang, karena otomatis sistemnya akan dilakukan seleksi untuk meminimalisir kerugian bahkan menutup dan saat itu anda tidak punya alat transaksi yang berharga untuk dapat ditukat. 3. Bila terjadi perang otomatis sistem tidak berfungsi, anda pasti akan kebingungan nantinya. 4. Bila terjadi bencana alam sistem menutup juga. Saya pikir sistem uang elektronik merupakan sistem yang kapitalis atau penjajahan di ero modern, memang tidak nampak tapi pasti ada imbas atau dampak sosialnya.
Justru menurut saya e-pay lebih memudahkan ketimbang pake cash, imagine orang dulu yg harus hati2 klo keluar dari bank/ATM.. yg anda jelaskan itu ketika situasinya abnormal saya setuju klo dlm situasi tsb memang baiknya cash..
@@yudhomuhammadfadhilah1854 masalah nya itu.. Situasi tersebut gk bisa di prediksi kpn dateng nya. Memang memudahkan, tp ketika bencana itu datang, kita pasti sulit bertransaksi.. Gue juga pengguna sebagian besar aplikasi dompet digital bro.. Dan sedikit melek ketika agan satu ini berkomentar seperti di atas..
Orang Jerman memang sangat menjaga privacy, terutama data pribadi. Tapi di kota2 besar udah banyak juga yg bayar pake kartu, karna nanti akhir bulan ngitung pengeluaran kemana aja lebih akurat
orang-orang, negara maju menilai privasi itu penting dan berharga , orang-orang yang hidup di negara berkembang pola pikirnya ,mencoba hal baru terlebih dalam kemajuan dunia teknologi itu penting karena ingin di akui sebagai orang modern dan dipandang sekalipun dia tidak tahu harus mengorbankan privasinya ke orang lain
Loh, sama aja di Indonesia. Biasanya kalau udh habis ngebahas kehidupan pribadi, teman, keluarga, dan kerjaan. Biasanya kita akan mulai melebar ke politik, agama, ekonomi, so harga sayur itu ga aneh. Sy aja bisa ngedate dan ngobrol sambil ngebabdingin harg tiket pesawat.
Pembayaran tunai memang lebih hemat sih daripada memakai kartu. Kalo pake kartu tanpa sadar uang udah terbang aja dibawa keluar seharian, tapi kalo tunai kita bisa tau berapa uang yang ada di dompet dan bisa berpikir ulang mau beli barang karena butuh atau hanya sekedar ingin? Hmm... pantaslah baik jerman maupun jepang warganya lebih suka memakai uang tunai, selain mereka lebih bisa hemat mereka juga sama2 protektif sekali dengan penggunaan data pribadi padahal keduanya sama-sama negara maju dibidang teknologi dan ilmu pengetahuan. Apresiasi saya 👏
Prinsip Kemakmuran dan kemajuan itu intinya berkeadilan dan pemerataan bagi semua bukan sekedar digitalisasi semata dalam suatu ekonomi, agar ilmu ekonomi tidak mati menjawab keadilan dan kemanusian.
Punya uang tunai kalau di kampung bisa berbahaya, semua barang berharga rawan yg namanya diambil Mal**g. Kalau di Jerman, mungkin berbeda. Di sini rupa uang sudah sangat berubah warna, dan kumal masih beredar. Dan setiap orang berbeda cara menjaga kebersihan tangannya sehingga uang tunai logam dan kertas bisa menjadi tempat hidup makhluk kasat mata.
Saya juga suka bayar cash, walau disitu menerima kartu kredit atau debit. Ada semacam interaksi langsung antara penjual & pembeli. Pembayaran cashless atau online hanya saya pakai buat hal² tertentu seperti belanja besar atau transaksi online.
Lahh Smuahnya juga begitu! Transaksi kecil = Cash Transaksi besar/digital = Cashless Beda dengan jerman yg idealis,TOLAK KERAS DIGITAL PAYMENT DEMI KEAMANAN DATA DIRI!
Min banyakin konten seperti ini dong, saya lihat2 DW jerman atau diluar negeri ulasannya lebih menarik dan banyak, sayangnya gk ada terjemahan bahasa indonesia. Jdi klo bisa update video katak gini, tinggal pake transletenya aja ke bahasa indonesia. Terima kasig 😁
Oke min ditunggu videonya, soalnya saya lihat DW eropa videonya bagus2, tpi apa daya b.inggtis saya blm cukup 🤭. Yg penting ada translete nya aja udah cukup
Mengapa sebagian rakyat Jerman merasa malu/marah mendengar bait pertama dari lagu kebangsaan Jerman yang berbunyi "Deutschland über alles in der welt " dan mengapa Jerman kurang begitu bangga dengan sejarah masa kekuasaan "Nazi" tidak seperti Russia yang bangga atas sejarah Uni soviet. Danke schoon
Sering dpt tawaran kartu kredit dr bank2 terkenal,tp aku ga pernah tertarik,ihhh...sama dgn ngutang,cuma punya atm doang itu jg karena malas antri lama di bank buat ambil duit,dn aku lebih menyukai pembayaran secara tunai,jika online shop menawarkan cod,bayar ditempat,aku akan pertimbangkan untuk membeli produknya
Jerman tempat semua produk berteknologi tinggi dengan kualitas barang yang diatas rata rata dibuat tapi menolak kecanggihan dan inovasi pada masalah keuangan, saya tidak setuju dengan si mbak yang mengatakan kebanyakan orang Jerman pragmatis, justru orang Jerman punya pandangan jauh, teliti, dan cenderung mencegah kemungkinan buruk yang akan timbul. Menurutku orang yang termakan inovasi dan kemudahan dalam bertransaksi adalah orang orang pragmatis yang maunya serba cepat, kurang perhitungan, dan malas 😑
Saya pikir di Jerman atau negara eropa lain, uang konvensional ga merepotkan karena jumlah pecahan dan nominal harga barang mereka kecil. Lah indonesia belanja 1.500 bayar pake duit 20.000 aja udah dipelototin penjaga warung, "yg pas aja mas ga ada?" Dicurigain cuma tuker receh. Pdhal emang beneran ga ada duit kecil. Makanya e-money sangat cocok di Indonesia.
Ada kalanya kepraktisan itu kurang baik. Serba digital mmbuat kt trllu gampang Dan tdk brpikr panjang saat mlkukn trnsksi Dan prlu diingat data digital kita Msh gampang diretas.
2:59 masa sulit yg selalu kalah + diabaikan dgn budaya konsumtif (apalagi sekarang zaman serba Instragramable, kebanyakan orang jd latah ngikutin tren: tas, sepatu, pakaian, MAKANAN, MINUMAN, MAKE UP, dll) kadang blm ahir bln uang dh nipis 😅 akhirnya hutang, kebanyakan begitu Hingg lupa nabung 😅
Indonesia masih suka dengan jajan secara berjamaah, 1 teman tak jajan atau misal dia cuma minum dan tidak memesan makanan, itu dikatakan pelit oleh sekelompok org, alhasi kita yang sudah kenyang jadi ikut beli makanan dikarenakan gak enak dengan kawan yang jajan.
baru gw cek ternyata dalam 10 tahun terakhir jerman adalah salah satu negara terus mengurangi hutangnya, ada juga denmark, swedia, dan beberapa negara lain sedangkan di kebanyakan negara hutang gila2an apalagi di amerika, China, Indonesia dan yang paling parah itu negara2 arab hutangnya dalam 10 tahun naik gila2an ada yang sampe 10x lipat
Sahabat DW, orang Jerman terkenal dengan kebiasaan menabungnya. Sampai-sampai ada pameran tentang hal itu: dw.com/p/37gYk. Bagaimana dengan orang Indonesia? Apa ciri khas orang Indonesia jika berurusan dengan uang?
Pas ngutang sopan beud smpe gak tega klo gak di pinjemin, giliran pas di tagih mendadak ilang dn lebih galak dari yg ngutangin😂
Di indonesia,. Orang kaya dianggap saudara,. Yang memang Saudara tapi miskin tidak di anggap..plus terlupakan.
Kalo di indo bingung kalo punya banyak uang,mau di apakan, dan akhirnya habis untuk makan dan buat belanja barang yang tidak begitu penting,.
.
tapi tidak semuanya.
. Ada juga faktor lainnya yaitu penghasilan masyarakat di indo lebih kecil di bandingkan dengan pengeluaranya, karena gajih ump, umk, tidak merata ke seluruh masyarakat Indonesia
habiskaaaaan.... karena kita tahu hari esok mempunyai rejekinya sendiri... 😁😁
Indonesia terkenal royal dengan kebudayaan masing - masing.
masyarakat se-maju jerman dg teknologi mumpuni masih sgt perhatian bgt dg keamanan data,,
Dulu pernah di bawah nazi dan komunis di mana setiap warga negara di awasi makanya privasi sangat penting bagi masyarakat Jerman
Terima kasih atas tambahan informasinya. Pada tahun 1920-anan, banyak warga Jerman yang punya tabungan menderita kerugian, karena terjadi hiperinflasi. Artinya, uang simpanan mereka kehilangan nilainya. Pihak Nazi ketika itu menyalahkan kaum Yahudi yang memicu krisis keuangan. Padahal perekonomian dunia saat itu memang sedang dilanda resesi yang parah. Selengkapnya 👉 dw.com/p/37gYk
Krn pola pikirnya maju maka sampai kepikiran privasi data. Org indonesia gak sempat mikirkan privasi data krn sibuk mikirkan omongan org knp msh jomblo.
Mirip orang jepang
@@kepodehandah07 iyaa bener jepang masih suka tunai
Karna promo dan potongan harga di iming" in di masa cashless. Kebanyakan jd suka pake emoney.
Padahal kalau di audit untuk rumah tangga ini adalah kebocoran di masa depan yg terlihat menguntungkan di masa kini.
Sebenarnya dengan membatasi kemampuan pembayaran ( kartu atau app ) adalah cara cerdas dlm menghemat.
Uang yg anda masukan di ovo, dana, flash dll nya lebih banyak mengendap nya dan biaya admin yg terlihat kecil itu sebenarnya adalah silet di dompet digital. Belum lg dengan promo dan ajuan yg membuat anda semakin terikat dengan satu sama lain layanan.
"Tapi kan banyak promo dan diskon nya"
Justru itu lah upaya halus dri mereka agar anda jadi komsumtif.
Karna harga murah, anda jd membeli barang/makanan yg sebenarnya tidak terlalu perlu atau di inginkan saat ini.
Beat the Boss cerdas*****
Terimakasih sudah menyadarkan 😄🙏
Sejauh ini strategi saya yaitu biaya internet, biaya listrik, biaya air, biaya pajak, biaya2 lain yg selalu dibayarkan rutin manfaatkan dompet digital dgn promo2 semaksimal mungkin, sedangkan hal2 yg gak perlu mau promo sebesar apapun berusaha untuk tidak tertarik,
membodohi balik divisi marketing susah juga 😂
Tapi klo diitung2, drpd 2rb5ratus g dapet apa2 jika bayar normal di Alpamat, mending masukin ke OPO dulu baru dibayarkan+ikutan promo2 diskon. Begitu ngumpul buat blanja/bayar tagihan ...
she is so cool!
Inspiratif banget.. Jangan berhutang buat beli “gengsi”..
Masyarakat jerman jarang menggunakan fasilitas kredit dari bank. Mereka menggunakan bank hanya untuk menyimpan uang atau menabung.
Mereka lebih menyukai transaksi konvensional dulu, tidak ada sms banking, tidak ada internet banking, takut data pribadi mereka di curi.
Dehot Tungkir Jadi inget colab-nya Korea Reomit sama Jerome Polin, dimana negara semaju Jepang pun masih banyak yg prefer pembayaran manual dg cash, sedangkan Korsel di kedai2 kecil pun mayoritas pembayaran digital. Ternyata gak semua negara maju menerapkan hal yg serupa dalam hal transaksi keuangan.
@@rizkypratiwi2071 Tapi jepang udh mulai bayar pake suica (e money jepang) anak2 mudanya
@@rizkypratiwi2071 bener.. Dijepang itu harga makanan ato apapun pasti di atas 100 yen.. Tapi logaman 1 yen aja disana mah kepake... Dan mereka kemana2 pasti bawa dompet koin.
Mentalitas spt ini yg bikin bangsa Jerman maju... Keren deh..
Iklan2 telah mencuci otak untuk hidup konsutif,
perlu dukungan pemerintah lewat kampamye bahwa hidup hemat dan menabung itu keren...
Orang Indonesia cuma menabung 2 % dari pendapatan ya dan orang Jakarta menghabiskan 30% pendapatan ya untuk transportasi karena kemacetan
Selama 150 tahun terakhir, kebiasaan menabung di Jerman terutama berfungsi sebagai kontrol sosial. Pekerja yang rajin dan secara rutin menabung saat itu dianggap sebagai pekerja yang baik. Selengkapnya mengenai mengapa orang Jerman rajin menabung bisa dibaca di 👉dw.com/p/37gYk
Kalo masyarakat hidup hemat, pasti berdampak ke ekonomi, bioskop sepi,,, mall sepi, dll
Semakin konsumtif, pemerintah semakin suka
Correct. Perlu adanya gerakan, mulai aja dlu dari diri sndiri
Ga bisa la pemerintah juga dapat fee dri pnjualan smua produk, , contohnya avanza itu pmrntah dpt hasil 50% , hp2 tas2 mtor2 iklan2 pmrintah mnta jatah kok mau nyetop
Saya ketika masih smp sudah mulai untuk menabung. Uang jajan 6000, saya tabung 4000. Dalam 1 tahun bisa terkumpul 1 juta-an. Di akhir tahun ajaran biasanya saya akan menghabiskan uang tersebut untuk membeli game dan voucher game online, karena orang tua memang tidak mau membelikan hal tersebut. Hingga saat ini, meskipun sudah bekerja, saya tetap menabung. Tujuannya tentu bukan untuk game atau voucher lagi, namun untuk cadangan finansial jika terjadi hal - hal tak terduga.
Memang penyakit hutang itu menular,..😃😃😃
Gk usah jauh jauh ke jerman.. Tetangga kredit motor pasti sebelah rumah,. Sebelah nya lagi dan seterusnya jg akan ikut ikutan kredit motor..🤗🤗🤗
wkwk bener sekali
Terutama yg tinggal di komplek perumahan
Semua karn 1 penyebab GENGSI 🤦
Bener juga lu bro. 😂😂😂
Alhamdulillah gue kagak
DW sebuah program yang bagus.. Sya sering tontong di elshinta.. Mudah2an acara aeperti DW terus di angkat kepermukaan sehingga bnyak masyarakat kita terupdate baik itu dri segi mindset dan mental.😉🙏
Terima kasih, Ilham. Bantu Admin juga ya untuk menyebarkan video dari DW Indonesia serta ajak teman dan keluarga untuk ikut subscribe DW Indonesia sehingga lebih banyak lagi yang dapat informasi menarik :) Terima kasih ^^
Remaja-remaja di Jerman serasa udah kaya dewasa banget dan peduli banget akan lingkungan sekitar, saat ditanyakan mengapa mereka lebih memilih membayar sesuatu dengan tunai, mereka juga jawab dengan pintar. Sebenarnya saya sebagai remaja juga suka sih bayar dengan tunai, tapi yang bikin males adalah uangnya yang kadang-kadang pas kita beli sesuatu dan ada kembaliannya, kadang-kadang toko atau warung itu kasih uang kembalian yang jelek, loyo, yang udah sobek-sobek sedikit bahkan ada yang angkanya ngga keliatan. Ini sih yang bikin males. Palingan uang yang satu-satunya selalu bagus menurut saya itu uang logam 1000an, setiap saya dapet kembalian kaya uang logam 1000 gitu, itu ngga pernah saya dapet uang logam 1000 yang jelek atau gimana. Palingan itu doang sih satu-satunya uang di Indonesia yang mungkin selalu bagus.
Yang saya suka dari jerman, tiap barang apapun yg diproduksi jerman selalu mengutamakan kualitas, sangat awet, sangat rapih pengerjaan nya
Contoh, kamera leica, mercedes benz, alat kerja, spare part mobil
iyalah enakan bayar Tunai, apalagi klo belanja di online. metode pembayaran COD aja masih jadi favorit, soalnya gak cemas duit ilang seblum barang datang.
E-commerce lokal sekarang sudah sangat aman ya mamang.. kecuali e-commerce dgn shipping import, mungkin ada sedikit kekhawatiran
@@adis7834 namanya e comerce itu tidak aman selama pakai smartphone
min bahas juga tentang e commerce di jerman, dan fakta barang yang banyak dibeli oleh penduduk jerman dalam waktu setiap bulan.
Sip, setuju
Sip. Idenya ditampung dulu yaa..
Danke DW indonesia, orang jerman hebat dalam mengatur finansial mereka ..
perlu diperbanyak liputan mengenai masyarakat jerman seperti ini... :)
Don't buy the things just to impress somebody else..just buy what you need..
Dsna orang tabu klo dengar kata hutang ,di indonesia orang ngutang buat gegayaan lumrah tumpah ruah ,,jauh2 dr kata malu yg punya utang malah lebih seram dr yg ngutangin
Sa ae lu cuy, kalo orang indo ngutang di tagih eh malah ngegas 😅 nah adu mulut kan akhirnya lupain dah utangnya 😂.kntl emang
Kata siapa debt mah wajar2 aja kalau buat dipake invest, orang jerman kan ga konsumtif wkwk
Itulah fungsinya kolektor,
Hutang kalau buat bisnis dan investasi gak masalah, kalau hutang buat foya foya itu baru bermasalah
yg punya utang tiba2 alzeimer
Sederhana dan sesuai dengan standard. Hebat kultur orang jerman
Dan saya sangat suka bahwa orang jerman tidak suka berhutang
Masyarakat Hidup hemat, sederhana, bersahaja, merasa cukup, bersyukur, tidak berlebih2 an, tidak suka berhutang apalagi konsumtif, banyam sedekah, negara insya Allah maju 😇
Halo Labomba TV, kamu tahu kalau DW Indonesia sudah hadir di Instagram? Silakan follow ya terutama jika kamu tertarik dengan tema-tema Jerman ^^ instagram.com/dw.nesia/?hl=en
China: Anda butuh dana cepat?
Jerman: ...
Indonesia: Saya! saya!
Oh My God 😄😁😆
Damn! 😂😂😂😂😂
Anda butuh dana cepat? Saya juga
fak anjirrrrr kesel gw baca nya
Kayak lo ga bituh duit aja tong !
Menolak dikontrol penuh oleh bank 😄
Komen bermutu
Benar bro,mereka lebih tau mengendalikan uang dari pada bank.🤗🤗🤹♀️
Mereka tahu bank akan membodohi mereka secara paksa krn mereka cerdas..gak kayak indo suka kredit
👍
padahal salah satu bank terkenal asalnya dari jerman deutsche bank itu😅
Sip semakin tau dengan dunia luar mantap dw Indonesia
"Pengeluaran tidak boleh lebih besar dari pemasukan, harus ada uang yang ditabung". Kalo di sini, cuma 3 dari 10 teman & saudara yg punya tabungan
Terima Kasih DW Indonesia telah hadir di RUclips karena saya selalu nonton di siaran tv lokal parabola namun jarang update berita terbaru, semoga selalu menyajikan berita berita menginspirasi dari Jerman dan Eropa
Sama-sama Fer! Tonton terus video-video yang Admin unggah ya dan jangan lupa share ke teman dan keluarga! ^^
@@DWIndonesia oke siap min thanx in advance 😄😄😄👍👍👍👍👍👍👍🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇩🇪🇩🇪🇩🇪🇩🇪🇩🇪🇩🇪🇩🇪🇩🇪🇩🇪
apa aku harus pindah ke jerman??dsni aku terlihat kolot n di bully hny krn msh nyaman dgn cara pembayaran tunai..🙄🙄🙄
Sama sya juga lebih suka bawa uang cash kemana mana
Di jerman minim pembayaran digital bro! Disini udh jauh lebih banyak,nikmatin aje kemudahan idup bro!
Orang jerman masih pake konvensional karna mereka takut dengan penyadapan/cracking buat data diri mereka! Di indon mah tempat kerja/nomer hp ae di taro di propil pesbuk,masalah data diri mah bodoamat,ga urus! Indon-jerman bagai langit dan bumi broh! Kwowkwo
Ga perlu merasa kolot, justru orang Indonesia senang data privasi nya di ganggu bahkan di curi 🤣
Hiduplah dengan caramu yang kamu anggap baik berdiri teguh bagaikan menara mercusuar,jangan terpengaruh dengan kehidupan orang yang suka hutang dan tidak suka bawa uang tunai.
*OVO wants to know your location*
Orang jerman bukan pelit tapi hemat.
Yes, aku juga masih konservatif. Cash is king. Dompet digital atau apps2 keuangan itu selain memberikan layanan untuk mempermudah kehidupan kita, mereka juga ngumpulin data2 pribadi kita, pola konsumsi kita, pola gaya hidup kita dan semuanya jadi big data. Big data ini kalau ada ditangan orang jahat bisa berbahaya. Itu yg jadi concern di dunia yg serba digital yaitu privasi data kita.
Saya suka pola pikit masyarakat Germany mengenai uang dan utang.. saya sepakattt sekali.... semakin mudah cara pembayaran semakin boros kita padahal pendapatan gak naik2
Keren kali pembawa acaranya
Di Indonesia khususnya kota besar penggunaan uang digital #dipaksa, contoh bayar parkir di kawasan lippo group harus bayar pakai OVO. Jika tdk bayar by OVO kendaraan tdk bisa keluar dari parkiran.
Beda dengan orang di sini.... kalau sdh masuk ATM gagah banget ..
Presenternya Rachel Stewart sangat menarik
Saya tahu, penyakit menular yang berbahaya adalah ketika teman kita meminjam uang. Dan itu akan menular dengan cepat.
Banyak budaya positif Jerman yg bisa di tiru
Kaka sy uangnya (gopay) raib kena tipu sm oknum yg ngaku dr gojek. Sy gak menyalahkan pihak penyedia layanan tersebut, tp d sini sy sadar bahwa orang awam lebih aman pakai tunai.
Klo salahnya gara2 kasihtau kode otp ke org lain, polisi & perusahaan gak akan bisa tanggung jawab kasus kehilangan gitu (baca t&C)
@@rantiamanda1342 iya,,,,krn maraknya penipuan (udah muv on dr "papah minta pulsa") dr aplikasi daring oleh oknum s*al**n. So,,,org awam pun ga jarang kena tipu.
Gak salah hemat2...drpd nyusahin teman ato sodara yg belom tentu sanggup hatinya diutangin.
Uang jgn dianggap remeh...bukan sulap tp berpikir jernih. Ada oajak jg yg hrs dibayar dibalik itu semua
Pengalaman saya sebagai sopir taksi di bali.
Orang jepang. Eh jerman,kalau kita ngobrol nya enak selama perjalanan, setelah dia turun dia akan berikan sedikit tips.kalau saya diam saja fokus menyetir ya dia akan bayar sesuai tarif.
Tapi kalau orang perancis, mau diam, mau bercanda sampe bebusa, atau mau cerita kehidupan kita yang sedih sedih..dia gak akan ngasi tips.. percaya deh. Lagipula gak byk turis perancis mahir bahasa inggris. Yg ada lo ngomong apa dia cuman ,wuik...wuik...wuik....
Jerman itu seperti jepangnya eropa, sama sama masih sering pakai tunai, pekerja keras (klo dibandingkan negara eropa lainnya), Salah satu pengekspor teknologi dan otomotif terbesar di regionnya bahkan dunia, ekonomi juga Salah satu yg terbesar(Jepang-3, Jerman-4
Atau jepang yang jermannya asia
Alhamldh gw selama 7 tahun terakhir kerja di perusahaan german indo.dan alhamdlhnya lagi.selama masa covid gini mereka masih mengaji karyawanya full.namun...mereka agak sedikit pelit..ketika kita tidak achievement target tahunan.seperti bonus aja mereka tdk mau mengeluarkan.itu sih suka dukanya
Artinya gua keturunan orang jerman. Karena saya tidak ada kartu kredit atau debit..... Uang saya simpan dlm emas dan harta tidak bergerak
selama lo masih punya akun google = ketergantungan promo.
super privasinya mantap orang jerman ..
Suka banget dengan video2 DW!
Terima kasih atas dukungannya :)
Di Indonesia biaya hidup terlalu mahal jangankan mau menabung gaji sebulan saja tidak cukup untuk makan sebulan. Saya tinggal di Eropa utara, saya sedih sekali karena di Indonesia makanan sangat mahal, listrik mahal, air mahal semuanya mahal di Indonesia. Di Indonesia setiap hari Senin harga naik sedangkan di tempat ku di Eropa utara setiap Senin harga makanan atau barang di turunkan. Makanya di sini orang bisa menikmati hasil gajinya karena sudah bayar rekening, belanja makanan untuk sebulan uang masih banyak lebihnya. Saya sudah 18 tahun tinggal di Eropa utara kenaikan makanan sengat sedikit naiknya. Dan juga di Eropa utara bensin naik, gaji naik mereka tidak naikkan harga makanan di supermarket tetap sama harganya.
Kebetulan bahasa jerman utang adalah "Schuld" Yg artinya "Rasa bersalah" 😁😁😁
Hijriahwan Dwi Asmoro schuul
Schuul = nasi
@@shindupadwa2884 nek boso jowo secul emg nasi .bolokotok 😀
Mantul emng orang² jerman, utk mslh data pribadi aja mrk sangat berhati², klo di indo mlh sebaliknya, jgnkan data pribadi, aib pribadi aja diumbar, malah bisa dijadiin utk bahan cari duit😁
Bagus sih, alasannya dengan privasi dan keamanan.
Satu hal yg gua suka dari teori ini adalah bisa dilakukan tanpa bantuan orang lain 👍
Bahas jg dong pemikiran org jepang ttg masalah keuangan atau cara mereka berhemat.
Bukan disini. Deutsch welle kantor berita jerma
Dan dijerman orang ngak peduli seberapa miskinnya dirimu,karna setiap orang sama dan berteman samaa siapa aja.hang out bareng selalu bayar masing masing.bukan pelit tapi semua orang punya kebutuhan masing masing.
Salam dari kesatuan orang yang selalu bawa koin kemana mana wkwkwk
Menarik, bisa ditiru kebaikannya
Host nya Coool 🤣
Orang Jerman yang udah high tech masih merasa unsecure. Hmm...
Apakabar indonesia yang Bank dibobol oleh orang dalam ?
Pandu Pandu *insecure
Yg miris gak semua nya di ganti.
Pandu Pandu hmm
Bismillah arrohman arrohim
Kesalahan bila totalitas menggunakan sistem uang elektronik.
1. Nilai belinya beda, mirip seperti saat anda beli valas atau mata uang asing, maka ada nilai kurang yang anda dapat.
2. Bila terjadi krisis otomatis maka anda tidak bisa membeli barang, karena otomatis sistemnya akan dilakukan seleksi untuk meminimalisir kerugian bahkan menutup dan saat itu anda tidak punya alat transaksi yang berharga untuk dapat ditukat.
3. Bila terjadi perang otomatis sistem tidak berfungsi, anda pasti akan kebingungan nantinya.
4. Bila terjadi bencana alam sistem menutup juga.
Saya pikir sistem uang elektronik merupakan sistem yang kapitalis atau penjajahan di ero modern, memang tidak nampak tapi pasti ada imbas atau dampak sosialnya.
pasar tradisional menjadi sepi pengunjung. hampir semua serba e-payment
Dinar dirham solusi nya
Iya juga yak.. Baru nyadar gue.. 🤔
Justru menurut saya e-pay lebih memudahkan ketimbang pake cash, imagine orang dulu yg harus hati2 klo keluar dari bank/ATM..
yg anda jelaskan itu ketika situasinya abnormal saya setuju klo dlm situasi tsb memang baiknya cash..
@@yudhomuhammadfadhilah1854 masalah nya itu.. Situasi tersebut gk bisa di prediksi kpn dateng nya.
Memang memudahkan, tp ketika bencana itu datang, kita pasti sulit bertransaksi..
Gue juga pengguna sebagian besar aplikasi dompet digital bro.. Dan sedikit melek ketika agan satu ini berkomentar seperti di atas..
Inspiratif ! Hemat bukan berarti pelit 👍
Di luar negeri koin itu berharga, bisa masuk vending machine, di indo 500 perak mau dituker apa? Dapet coca cola juga enggak 😁😁
Klo koin kita sehari-hari kagak laku Napa BI bikin tuh koin y bang? Buat kerokan kah ? Sib nasib koin ku malang 😔
Ya, tapi di sana harga coca cola 25-50x lebih mahal
Itu Pemikiran yang sudah saya terapkan 😃.
Orang Jerman memang sangat menjaga privacy, terutama data pribadi. Tapi di kota2 besar udah banyak juga yg bayar pake kartu, karna nanti akhir bulan ngitung pengeluaran kemana aja lebih akurat
orang-orang, negara maju menilai privasi itu penting dan berharga ,
orang-orang yang hidup di negara berkembang pola pikirnya ,mencoba hal baru terlebih dalam kemajuan dunia teknologi itu penting karena ingin di akui sebagai orang modern dan dipandang sekalipun dia tidak tahu harus mengorbankan privasinya ke orang lain
Tayangan keren. Salut!
Berarti saya termasuk tipikal orang Jerman dalam mengurus DuiT..🙆🙌
hemat pangkal kaya banyak rejeki kudune harus memberi shodaqoh kpd orang yg membutuhkan .
Mereka pintar uang yang berharga itu musti punya fisik
Saya Juga..sebagian gaji di tabung dalam bentuk logam mulia bukan ke Bank
Orang indo senang hutang dan konsumtif itu sebabnya startup hutang tumbuh subur di negeri tercinta
mentalitas hemat dan sangat berhati-hati dalam mengelola finansial adalah kunci sukses orang Jerman
2:52 Ngakak sumpah😂ada ya orang ngedate tapi sempet2 nya bahas harga sayur😂😂.
😂 😂 😂 😂
Maybe dia tiap hr blanja kepasar tradisional....
emang biasanya pada bahas apa bro?
Loh, sama aja di Indonesia. Biasanya kalau udh habis ngebahas kehidupan pribadi, teman, keluarga, dan kerjaan. Biasanya kita akan mulai melebar ke politik, agama, ekonomi, so harga sayur itu ga aneh. Sy aja bisa ngedate dan ngobrol sambil ngebabdingin harg tiket pesawat.
ilhamrj NiCe
Cukup meng inspirasi
Di indonesia bank konvensional dan fintech sangat memudahkan kita bwt ngutang dengan bunga yg cukup mencekik
Pembayaran tunai memang lebih hemat sih daripada memakai kartu. Kalo pake kartu tanpa sadar uang udah terbang aja dibawa keluar seharian, tapi kalo tunai kita bisa tau berapa uang yang ada di dompet dan bisa berpikir ulang mau beli barang karena butuh atau hanya sekedar ingin? Hmm... pantaslah baik jerman maupun jepang warganya lebih suka memakai uang tunai, selain mereka lebih bisa hemat mereka juga sama2 protektif sekali dengan penggunaan data pribadi padahal keduanya sama-sama negara maju dibidang teknologi dan ilmu pengetahuan. Apresiasi saya 👏
gak ngeh kalau ada DW indonesia di youtube, dulu padahal sering nonton DW di salah satu stasiun TV indo
Prinsip Kemakmuran dan kemajuan itu intinya berkeadilan dan pemerataan bagi semua bukan sekedar digitalisasi semata dalam suatu ekonomi, agar ilmu ekonomi tidak mati menjawab keadilan dan kemanusian.
Kereenn, such a balancing view, in term how modern country shows their financial's habits differently
Menyimak om
swag banget reporternya 😂
sanridya swag
Wow .. kerenn
Gue jadi inget
URUSAN DUIT NANTI AJA, ADA REJEKI
NYARI PASANGAN, NIKAH
Kata temen gue itu, nikah juga kaga dia pcaran pun ampe 6 taun
masyarakat jerman keren...
Punya uang tunai kalau di kampung bisa berbahaya, semua barang berharga rawan yg namanya diambil Mal**g. Kalau di Jerman, mungkin berbeda. Di sini rupa uang sudah sangat berubah warna, dan kumal masih beredar. Dan setiap orang berbeda cara menjaga kebersihan tangannya sehingga uang tunai logam dan kertas bisa menjadi tempat hidup makhluk kasat mata.
Saya juga suka bayar cash, walau disitu menerima kartu kredit atau debit. Ada semacam interaksi langsung antara penjual & pembeli.
Pembayaran cashless atau online hanya saya pakai buat hal² tertentu seperti belanja besar atau transaksi online.
Lahh Smuahnya juga begitu! Transaksi kecil = Cash
Transaksi besar/digital = Cashless
Beda dengan jerman yg idealis,TOLAK KERAS DIGITAL PAYMENT DEMI KEAMANAN DATA DIRI!
Min banyakin konten seperti ini dong, saya lihat2 DW jerman atau diluar negeri ulasannya lebih menarik dan banyak, sayangnya gk ada terjemahan bahasa indonesia. Jdi klo bisa update video katak gini, tinggal pake transletenya aja ke bahasa indonesia.
Terima kasig 😁
Tiap Sabtu Admin akan unggah video-video dengan tema gaya hidup di Jerman dan Eropa, Fauzi, salah satunya Meet the Germans ini. Dipantau terus ya! ^^
Oke min ditunggu videonya, soalnya saya lihat DW eropa videonya bagus2, tpi apa daya b.inggtis saya blm cukup 🤭. Yg penting ada translete nya aja udah cukup
orang jerman sebagian besar pelit2, tapi mereka baik2 dan ramah. itu pengalamanku kerja di kapal pesiar jerman
Saya sangat suka Jerman dan sejarahnya
Topik apa soal budaya atau sejarah Jerman yang ingin kamu tonton untuk video berikutnya?
Mengapa sebagian rakyat Jerman merasa malu/marah mendengar bait pertama dari lagu kebangsaan Jerman yang berbunyi "Deutschland über alles in der welt " dan mengapa Jerman kurang begitu bangga dengan sejarah masa kekuasaan "Nazi" tidak seperti Russia yang bangga atas sejarah Uni soviet.
Danke schoon
Sering dpt tawaran kartu kredit dr bank2 terkenal,tp aku ga pernah tertarik,ihhh...sama dgn ngutang,cuma punya atm doang itu jg karena malas antri lama di bank buat ambil duit,dn aku lebih menyukai pembayaran secara tunai,jika online shop menawarkan cod,bayar ditempat,aku akan pertimbangkan untuk membeli produknya
Bukan pelit, lebih tepatnya cermat. Harus dicontoh.
Keren sih ini...
Jangan pernah bilang hutang kepada orang german pasti mereka akan mundur teratur dari pertemanan
Jerman tempat semua produk berteknologi tinggi dengan kualitas barang yang diatas rata rata dibuat tapi menolak kecanggihan dan inovasi pada masalah keuangan, saya tidak setuju dengan si mbak yang mengatakan kebanyakan orang Jerman pragmatis, justru orang Jerman punya pandangan jauh, teliti, dan cenderung mencegah kemungkinan buruk yang akan timbul.
Menurutku orang yang termakan inovasi dan kemudahan dalam bertransaksi adalah orang orang pragmatis yang maunya serba cepat, kurang perhitungan, dan malas 😑
Saya pikir di Jerman atau negara eropa lain, uang konvensional ga merepotkan karena jumlah pecahan dan nominal harga barang mereka kecil.
Lah indonesia belanja 1.500 bayar pake duit 20.000 aja udah dipelototin penjaga warung, "yg pas aja mas ga ada?" Dicurigain cuma tuker receh. Pdhal emang beneran ga ada duit kecil. Makanya e-money sangat cocok di Indonesia.
Sangat setuju sekali dgn masyarakat jerman yg menjaga data pribadi, tidak berhutang. & menabung 10% dari pendapatan pribadinya.
Ada kalanya kepraktisan itu kurang baik. Serba digital mmbuat kt trllu gampang Dan tdk brpikr panjang saat mlkukn trnsksi Dan prlu diingat data digital kita Msh gampang diretas.
nice info,
DW saya Menyukai video2mu😍
Admin bahas juga dong pandangan orang Jerman mengenai Sosmed ? Abang gua bilang mereka kurang suka dgn sosmed
2:59 masa sulit yg selalu kalah + diabaikan dgn budaya konsumtif (apalagi sekarang zaman serba Instragramable, kebanyakan orang jd latah ngikutin tren: tas, sepatu, pakaian, MAKANAN, MINUMAN, MAKE UP, dll) kadang blm ahir bln uang dh nipis 😅 akhirnya hutang, kebanyakan begitu Hingg lupa nabung 😅
videonya unik lucu terimakasih
Sama-sama, Heru! Jangan lupa untuk share ke teman dan keluarga ya ^^
ya aku dibalas 😍😍😍😍 makasih kaka nnt diseser
Indonesia masih suka dengan jajan secara berjamaah, 1 teman tak jajan atau misal dia cuma minum dan tidak memesan makanan, itu dikatakan pelit oleh sekelompok org, alhasi kita yang sudah kenyang jadi ikut beli makanan dikarenakan gak enak dengan kawan yang jajan.
baru gw cek ternyata dalam 10 tahun terakhir jerman adalah salah satu negara terus mengurangi hutangnya, ada juga denmark, swedia, dan beberapa negara lain
sedangkan di kebanyakan negara hutang gila2an apalagi di amerika, China, Indonesia dan yang paling parah itu negara2 arab hutangnya dalam 10 tahun naik gila2an ada yang sampe 10x lipat
Aku suka cara jerman yg kel gini
Pembawaannya itu lho keren banget 😅
Hal yg patut dijempolkan Jerman
Mereka takut berhutang beda dengan berhutang tapi giliran mau bayar pura2 gak tahu😂