Game, Industri paling Ironis di Indonesia

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 11 сен 2024

Комментарии • 819

  • @kaizendigital_id
    @kaizendigital_id 2 года назад +466

    Mau cerita sedikit, saya seorang 3D artist yg punya sedikit pengalaman kerja di Studio2 game lokal & luar negeri.
    Dan jujur, kalo dari perspektif pelaku Industri digital mmg benar yg Raymond katakan. Saya sendiri harus ke Malaysia buat kerja & cari ilmu buat jadi 3d game artist yg berpengalaman karena sangat sedikit studio2 game lokal, sangat sedikit SDM yg mumpuni, dan gada studio internasional yg ada disini buat jadi tmpt berkarir & cari ilmu. Studionya ya itu2 aja dari dulu. Barely ekosistem game industry disini masih tertinggal dr negara2 tetangga gausah tanya Malaysia & Singapura, Ubisoft lho buka cabangnya di Filipina!
    Dan guess what banyak org2 Indonesia yg hebat kabur dari Indonesia kerja jd lead, experience artist, senior di studio2 di Malaysia & Singapura ngerjain project2 besar kyk Street Fighter, Dirt Rally, Last of Us, Uncharted, God of War, Call of Duty, dll cuma gak terexpose aja.
    Pertanyaannya KENAPA? Ini bbrp opini saya:
    1. Regulasi & Birokrasi Pemerintah yg kurang mendukung untuk perusahaan Multi-Nasional bidang industri digital yg mau bangun industrinya di Indonesia, kalo di Msia ada MDEC, lembaga yg mengurus & mengelola industri digital. Jangan heran di Malaysia ada Bandai Namco, Codemasters-EA, Playstation Studio, IGN SEA, dll. Di Indo digital Industri cm dinaungi Kemenparekraf(Ekonomi kreatif yg cakupannya terlalu luas, seringnya yg digital krg diperhatikan) yang dibawahnya ada AINAKI utk Animasi dan AGI utk game industry, yg mnurut saya masih blm cukup memberi dampak yg signifikan.
    2. Fasilitas & akses Internet yg sangat kurang("Internet cepat buat apa?" Gitu kata menteri jaman itu)
    3. SDM yg sangat sedikit. sudah mulai bermunculan sekolah/kursus animasi & game art sih tpi masih kurang. Cari 3D Game Artist yg decent tuh susah sekali. Gak jarang Studio2 lokal baik animasi atau game saling rebutan artist ya karena saking sedikitnya SDM kita yg mumpuni.
    4. Pembajakan. Sad but true. Studio besar & perusahaan software2 besar kurang melirik Indonesia karena mereka tahu pembajakan disini cukup masif. walaupun sudah mendingan tapi imagenya masih ttp melekat.
    5. Kemampuan Bahasa Inggris. Saya pernah tanya ke Boss saya org British knp kok bangun studio di Malaysia gak di Indonesia. salah satu alasannya ya ini. Bahasa Inggris sangat penting karena selain utk komunikasi juga utk transfer ilmu/teknologi, ini barrier utama kalo di Indonesia. di KL hampir semua orgnya dmn2 bahkan di warung kelontong bisa bahasa Inggris, masyarakatnya lebih beragam Melayu-India-China jadi lbh kompetitif persaingannya.
    6. Jurusan Game & Animasi di perguruan tinggi masih sedikit & terbatas.
    Sementara itu dulu sih, semoga bisa jadi catatan buat para stakeholder. Semoga Industri game & animasi kita semakin maju!!

    • @lynardskynard2895
      @lynardskynard2895 2 года назад +38

      Opini yang solid bang. Selamat berjuang di luar sana. Mungkin bila abang udah lebih senior nanti bisa coba panggil kolega-kolega yang jago-jago buat dobrak regulasi/birokrasi pemerintah kita. Biasanya kalau pemain besar/berpengalaman yang ngomong dengan bukti-bukti kongkrit, pejabat-pejabat kita bisa tergiur buat majuin industri game kita. At least esport scenenya bisa didukung penuh, nggak setengah-setengah seperti sekarang.

    • @ibnualhakim1599
      @ibnualhakim1599 2 года назад +75

      Mau komen yang no 5 bang. Orang kita ngomong pake b.inggris dikit aja udh di hujat bang, sok inggris lah, ga cinta bahasa indo lah. Kek hal kecil ini aja masih abu² disini. Pokoknya indo tuh masih berkutat sama hal² yang sebenarnya ga harus d debatin panjang lebar. Jadinya jauh banget buat ngejar ketertinggalan. Jusy my opinion.

    • @fats2671
      @fats2671 2 года назад +27

      @@ibnualhakim1599 dan itu jg jd penyebab byk pemuda yg minder untuk belajar dan nerapin bicara dlm bahasa inggris ..
      AKu contohnya😂😂

    • @MADZAI06
      @MADZAI06 2 года назад

      maaf oot ya bang 🙏. pgn nanya abangkan atau semua yg lgi baca ini yg udh expert di bidang artist animation, emg iya ya klo mau bisa bikin animasi yg maksimal harus pake pc? sy cm punya android aja dan apakah bisa belajar pake android.. sbenarnya sy jg pengen beli laptop tpi krn sy belum experts jdi saya mikir nya uangnya di invest dulu belajar bikin animasi dan sekaligus ngeyoutube pake android aja.. nah menurut abang/kakak2 disini saya lebih baik jual hp saya baru beli laptop 10jt ke atas atau uangnya di tabung dulu dan ttp belajar animasi pake hp krn sy masih pemula bgt? thankss

    • @theraidplacenta
      @theraidplacenta 2 года назад +5

      Yutub udh dimana2 tapi bahasa inggris tetap jadi kendala yes

  • @EL-qw7rp
    @EL-qw7rp 2 года назад +721

    Sebagai budak studio asing, saya pribadi sadar betul kenapa industri produksi di bidang ini ngk berkembng di Indo : (1. Pirantinya mahal, i mean, untuk beli PC, vga, wacom cintiq, dll (2. Sekolahnya mahal, at least, di asia college yg bagus tu di SG ato jepang (3. Emang belom kepikiran aja sama org indo masuk industri ini, mereka cuma bisanya main, hahahaha

    • @craftmaster1725
      @craftmaster1725 2 года назад +55

      Besi beli buku mereka bro. Gw di indo sebenernya jurusan IT(nggak ada game design), tapi gw bedah kurikulum game design mereka dan cari sendiri bukunya. Dan modal, wkwkwk, emg guedeee bgt

    • @veenibik336
      @veenibik336 2 года назад +66

      Alasan no 3 biasanya memang karena industri game/entertainment cenderung dipandang gaji rendah + overwork bukan ?

    • @pullrequest1481
      @pullrequest1481 2 года назад +34

      Gue pindah ke web dev gara2 laptop nggak kuat, mau upgrade pun mahalnya kaya tanah sehektar. 🤦🏽‍♂️

    • @EL-qw7rp
      @EL-qw7rp 2 года назад +18

      @@pullrequest1481 btul, awal tahun ini saya ganti VGA + RAM untuk kebutuhan 3d jewelry modeler hampir abisnya udah diatas 20an juta :')

    • @endygolah7569
      @endygolah7569 2 года назад +7

      @@EL-qw7rp kembangin bro jangan sia"kan bakat kamu, gua juga pengen beli PC tpi masih belum cukup

  • @dailymuseum
    @dailymuseum 2 года назад +66

    Setuju sama dukungan pemerintah, karena investor ngga terlalu tertarik untuk mendanai game developement. Dan peningkatan lokal talent dengan membawa profesional dari luar ke Indonesia

    • @kawanyusah8638
      @kawanyusah8638 2 года назад +3

      Bawa orang luar ke sini perlu gak perlu, karena yang kerja di ubisoft, koei tecmo,dll juga ada

    • @richardhuang307
      @richardhuang307 2 года назад +11

      Gw bisa dgn yakin bilang nggak perlu orang luar ke indonesia. Orang lokal kita udah jago2 kok. Pulangin aja beberapa dari mereka, kasih tawaran yang lebih menarik daripada di luar buat majuin sdm yg di dalem.
      Gw kerja di industri yg berhubungan erat dgn game & animasi, banyak malah tmn2 gw orang indo yang justru kabur kerja di industri game luar, dan emg jago2 sebenernya orang indonesia. Tapi ya gitu kabur ke luar semua.

    • @nizararfaizdihar8395
      @nizararfaizdihar8395 2 года назад

      @Premium69 pemerintah kita juga masih konservatif, mereka lebih milih industri konvensional daripada mencoba industri digital kaya game, padahal potensi sama fleksibilitas industri game itu lebih baik daripada industri konvensional

  • @ddundeez
    @ddundeez 2 года назад +85

    Support penuh buat bro Raymond untuk develop Industri game dalam negri agar bisa jadi no. 1 at least in south east asia. Potensinya besar sekali, harus ada breaktrough disini. Jgn cuma ngandelin Migas Batu bara, sawit. Ayo maju terus Indonesia ku.

  • @i_initial_m
    @i_initial_m 2 года назад +71

    Kalau gw sendiri sebenarnya pernah kepikiran pengen bikin game sama temen gw, tapi ya akhirnya gak jadi. Gw Lebih tertarik sama Industri animasi dan komik, kayak Jepang gitu yang dari kedua industri tersebut akhirnya bisa bikin mereka terkenal budayanya, banyak orang pengen ke Jepang abis nonton anime dan disitu gw liat potensi industri animasi yang menarik banget sebenarnya dan gw gak pernah nyangka sebelumnya bahwa industri animasi itu ternyata bisa mempengaruhi banyak hal bukan hanya di sektor ekonomi tapi bahkan dapat dijadikan sebagai alat propaganda, kayak yang dilakukan Jepang dulu, ini mind blowing parah sih, coba lihat Akihabara, itu cafe yang jual makanan mahal pun orang tetep kesana, rela kesana Karena ada unsur anime nya, Cafe Gundam, itu yang dijual cuma makanan dengan porsi kecil dan harga selangit tapi dengan ada dekorasi gundam di sana sini, dengan nama menu dan hiasan menunya yang ada Gundamnya, itu bikin harganya jadi lebih mahal dan itu masuk akal. Gw berharap aja semoga Pemerintah lebih memperhatikan dan mendukung industri Animasi dan game, karena setelah gw nonton konten ini, gw jadi paham kalau sebenarnya industri game Indonesia itu juga punya potensi yang besar.

    • @albertsuseintsus7355
      @albertsuseintsus7355 2 года назад +1

      Gini bang , industri anime Jepang bisa go internasional karena mengikuti selera orang barat yang suka ketek, melon sama paha
      kalau diindonesia bikin animasi seperti itu akan langsung dibantai kaum NU

    • @gary7867
      @gary7867 2 года назад +1

      @@albertsuseintsus7355 nggak semuanya gitu juga yah, ada yang namanya genre di dalam anime. lu aja yang keseringan nonton kayak gitu kali, jadi pecandu ecchi.

    • @albertsuseintsus7355
      @albertsuseintsus7355 2 года назад +1

      @@gary7867 tapi kan masih ada vulgarnya walaupun dicap family friendly

    • @gary7867
      @gary7867 2 года назад

      @@albertsuseintsus7355 nggak semuanya, sudah dibilangin.

    • @albertsuseintsus7355
      @albertsuseintsus7355 2 года назад

      @@gary7867 iya saya lupa, kalau tidak semua

  • @AndyLukito
    @AndyLukito 2 года назад +185

    Interesting topic, thanks for the insight!

  • @putrii1st796
    @putrii1st796 2 года назад +78

    Gua punya banyak kawan dev, dan kebanyakan orang yg jadi dev game itu, mreka bekerja berdasarkan passion, jadi ketika perusahaan tempat mreka kerja yg tadi nya Indie, macam agate, berubah kearah korporat, bikin game nya udah kearah cuan bukan kearah how to make people happy, yaudah dev dev yg passion ini pada keluar, mreka jadi dev indie lagi yg bikin game dengan budget seadanya, akhirnya yg kerja di korporat itu dev yg kurang passion Dan kerja emang cuma nyari gaji doang, and than game yg di buat jadi kurang masuk ke hati, player yg mainin gamenya juga jadi kurang srek, menurut pendapat gua itulah salah satu alesan kenapa game buatan dev indo yg kearah korporat itu kurang rame.

    • @harukrentz435
      @harukrentz435 2 года назад +13

      Krn dev/programer kerja capek gak kenal waktu. Sya pernah kerja d perusahaan IT, programer jam 1 malam msh pd kerja. Pernah saya bilang kerja sesuai jam kantor aja, dya malah bilang "dapat idenya sekarang" wkwkwk.

    • @explorasisiegtion350
      @explorasisiegtion350 2 года назад +5

      @@harukrentz435 lah, masih mending kalau bilang 'dapet idenya sekarang' berarti kan bukan paksaan kantor. Kecuali dia bohong wkwkwk

    • @fltfathin
      @fltfathin 2 года назад +1

      @@explorasisiegtion350 paksaan kantornya di harus berangkat paginnya

    • @harukrentz435
      @harukrentz435 2 года назад +4

      @@explorasisiegtion350 klo bohong sih enggak krn dya masuknya jga siang, jam 11 baru nongol kerja bentar smp jam 5 trus maen game online (DOTA dsb) wkwkwk. Klo boss sih yg penting proyek kelar sesuai deadline.

    • @wasabichannel4679
      @wasabichannel4679 2 года назад +3

      Bener banget ni, liat aja produk agate
      Keliatan banget produk awal agate tu emang karena developer nya seneng buat tu game kayak pasien terakhir sama sky cage. Sisa nya game game yang baru berubah jadi money grab game. Di buat karena ngasil duit.

  • @devarabevan
    @devarabevan 2 года назад +7

    Setelah nonton video ini gua jadi lebih semangat dan berpegang teguh sama komiten yang udah gua buat yaitu jadi developer game. Gua punya komitmen untuk buat game storyboard(horror, action, thriller,etc.) yang temanya benar-benar Indonesia. Gua bakal gabungin banyak unsur mengenai keseharian Indonesia(ex:sekolah, masyarakat, keluarga indo, cyberindo maybe). Bukan bermaksud sombong dengan khayalan gua tapi memang bergairah untuk berkreasi dan mengembangkan industi indo dalam game.

    • @Luluskuy
      @Luluskuy 5 месяцев назад

      Dah jadi gamenya bro?

  • @murabito.h
    @murabito.h 2 года назад +31

    Mohon doanya kawan-kawan saya sedang belajar game development semoga bisa mengangkat industri ini di negara kita.

  • @i_zoru
    @i_zoru 2 года назад +43

    gw rasa untuk government support ada yang sedikit ditambahkan , seperti memperkuat sanksi tegas untuk:
    1. oknum yang membajak, menjiplak karya digital, terutama jika karya tersebut milik artist/developer lokal, Potensi industri game di Indonesia emang bener2 besar, bahkan bisa 11-12 menyaingi US, tapi dalam waktu bersamaan, pembajakan nya juga lumayan tinggi dan "pelakunya" masih berkeliaran, faktor ini yang diyakini bisa jadi penyebab kenapa perkembangan industri digital kreatif juga terhambat.
    2. oknum yang menciptakan program illegal untuk game/software tertentu. banyak banget program cheat yang beredar ,terutama di target kan untuk game yang bersifat kompetitif. hal-hal kayak gini juga menormalisasi kecurangan dalam game, dan menciptakan permaianan yang tidak sehat. dan selain itu juga berpotensi merugikan perusahaan2 yang menjadi pengembang game tersebut, ngak sedikit kasus dimana sebagian perusahaan mengalami kerugian dalam jumlah hanya karena program illegal yang dibuat.
    jadi kesimpulan dari pendapat saya, ada 2 hal besar yang bikin industri game menjadi ironis : pembajakan yang masih tinggi, dan beredarnya program illegal yang merugikan perusahaan yang mengembangkan game.

    • @morningstar7065
      @morningstar7065 2 года назад +1

      Sebelum itu, Anda yakin pemerintah gak pke microsoft office gratisan? 😄

    • @i_zoru
      @i_zoru 2 года назад +3

      @@morningstar7065 masalahnya juga dateng dari orang indonesia itu sendiri, kurang apresiasi terhadap hal2 yang bersifat digital, hanya karena tidak berwujud fisik bukan berarti tidak mempunyai harga dan nilai!

    • @kawanyusah8638
      @kawanyusah8638 2 года назад

      @@morningstar7065 kalo pakenya laptop 2017 keatas sih kebanyakan dah termasuk windows atau OHS, gak tau yak kalo pc

    • @rezkinugrahasaputra7224
      @rezkinugrahasaputra7224 2 года назад

      Soal pembajakan mah susah diilangin. Para pelaku mati 1 timbuh seribu

    • @hafidzfaturrohman9532
      @hafidzfaturrohman9532 2 года назад

      Selama mainnya single player cheat mah gak masalah :V

  • @Bagusfikri18
    @Bagusfikri18 2 года назад +59

    Bukan untuk mengkritik, ingin memberi masukan atau pandangan, betul dari opini bang Raymond, kita harus mengembangkan gadget bukan hanya alat nya, tetapi dalam komponen ( go speed internet ) dan tidak bisa dipungkiri jika Indonesia masih memakai kecepatan 26,4 mega speed, sebaik apapun semodern apapun gadget nya jika internetnya masih segitu gitu aja jangan harap lebih.....

    • @adityanurhuda7303
      @adityanurhuda7303 2 года назад +22

      Bang, maaf ya sebelumnya, kita itu harus mempunyai pola pikir yang namanya Growth Mindset. Nothing is impossible, ini bukan soal apa yang kita miliki bang, ini soal seberapa banyak yang bisa kita lakukan untuk terus maju dan berkembang sampai bisa memberikan yang terbaik bagi negara kita ini, Indonesia.

    • @redbull77-i3z
      @redbull77-i3z 2 года назад +5

      @@adityanurhuda7303 nah bener tuh

    • @_9maggot
      @_9maggot 2 года назад +2

      @@adityanurhuda7303 tapi tetep, ada boundary untuk kita memajukan sesuatu, bener kata Bagus Fikri; tanpa adanya dukungan dari negara terutama di internet speed, batasan itu nggak bisa dilampaui, dan lagi tidak ada salahnya untuk kita melakukan hal lebih untuk industri dalam negri.
      tapi mohon maaf, cuma sekedar opini saya.

    • @jansentanu2637
      @jansentanu2637 2 года назад +5

      Yaah, ginilah infrastruktur kita diperkosa menteri 'internet cepat buat apa'

    • @NathanPa-xo3zj
      @NathanPa-xo3zj 2 года назад

      Susah emang kalau yang memimpin kita sudah tua, apa2 dipertanyakan. Sama seperti beberapa orang tua kita yang mempertanyakan anaknya kenapa mau ngampus di DKV atau Informatika. Jujur gua bosen banget dengan opini di 2 jurusan itu "mau jadi op warnet/mau jadi tukang fotokopi?" atau "mau makan apa dari gambar ga jelas". Kalau gini2 aja sih mana bisa maju kita

  • @dendrobium.stamen
    @dendrobium.stamen 2 года назад +20

    Wah keren ini, gw dukung banget, moga2 sukses dengan Agate (dan bakal semakin banyak dev/publisher lokal bermutu)!!

  • @amirhm6459
    @amirhm6459 2 года назад +11

    Soal talent khususnya 3d artist, banyak orang Indo yang kerja di game2 AAA. Tapi di Indonesia sendiri namanya ngga kelihatan, kalau industri game di sini menjanjikan aku yakin kualitas skill orang Indonesia bukan masalah.

  • @pocof3237
    @pocof3237 2 года назад +26

    Sebagai bangsa indonesia , layaknya mau tua dan muda kita suka dengan game ..
    Potensi nya sangat sangat dan sangat besar untuk perekonomian negara kalo pemerintah nya cerdas dalam mengambil setiap kesempatan yg ada .
    ini bisnis besar hanya saja kita perlu mengidentifikasi dan menguasai kesempatan dengan zaman sekarang .
    Indonesia pasti jadi negara maju jika generasi saat ini sangat di dukung oleh banyak kebijakan pemerintah .
    Maju terus bangsa indonesiaku harum selalu namanya 🇮🇩
    Favorite game : Mario Bros & Sonic

  • @lynardskynard2895
    @lynardskynard2895 2 года назад +127

    Sebenarnya banyak Tim Esport Indonesia yang bagus2 dan bahkan tidak kalah di scene esport Internasional, misal di Apex ada beberapa tim Indo yang bisa berkompetisi di Apex Legend Global Series Sweden kemarin. Bahkan tahun kemarin ada yang champion dan menang 250k usd. Tapi sayangnya tim2 itu banyak yang berdiri bukan lokal, namun dari organisasi luar.

    • @Ryan-mk3su
      @Ryan-mk3su 2 года назад +14

      Ya gk heran sih, soalnya klo esport di indo palingan orang-orang cuma tau ml doang, jadi pada fokusnya juga ke sana

    • @HiDup_Di_InDonesia
      @HiDup_Di_InDonesia 2 года назад +3

      @@Ryan-mk3su mereka gak tau kalo epep sama pubg pernah juara dunia🤣

    • @jonathanbatubara3810
      @jonathanbatubara3810 2 года назад +4

      Konteks yg dibahas bukan konsumen game, tapi produsen game lokal.

    • @namzvibes
      @namzvibes 2 года назад +12

      ni bentar dulu, fokus kontennya ini sebenernya bhas lbih ke game developer industri, knpa kok indo ga bisa grow up ngembangin SDM lokal buat game bagus kok mlah lbih mendominanasi sbgai pelaku konsumtif (pemain) pdhal cuannya dr dev game industri itu juga bnyak, dan lu nanggepinnya mlah ke esport industri dlam perspektif income pendapatan tiap club lokal/luar dan prize poolnya. Lah? 😅 ga nyambung.
      .
      lu resah krna apanya sih? gua nangkepnya lu resah krna scene pc kyak apex ga terlalu di peduliin ama tim esport lokal gitukan? pdhal kan jelas psar esport indo udah dimonopoli mobile gaming. kesimpulannya tim esport indo ga mau ambil resiko buat divisi game yg notabenenya di indo sndri liga dr game tersebut ga ada. jdinya yg di treatment ya game mayoritas kyak ml pabjim krna dah jelas aliran cuannya lbih stabil disitu. Dan jdinya bnyak dr player PC lokal kita yg plih berkarir di luar indo. Tpi msih ada kok tim2 indo yg tipikal idealis ngembangin divisi PC dan nekat stay wlopun game itu sudah diambang sekaratul maut ya seperti BOOM,dll. pdhal teman2nya dah tumbang kyak recca, xcn, pg barracx, dll. dan tim legend sekelas nxl aja klo ga slah skrang tinggal satu divisi game epep yg 180 derajat banting stir ke divisi mobile game

    • @namzvibes
      @namzvibes 2 года назад +1

      @@jonathanbatubara3810 wkwkwk, gua juga bingung ama komentar dia maunya apaan dah ga nyambung 😅

  • @Buzzzbzzz
    @Buzzzbzzz 2 года назад +8

    Yang susah nguber speed internet di Indonesia, Indonesia itu kepulauan, jadi kalau mau buat infrastruktur internet lebih susah dari pada yang sudah dalam satu pulau doang. Kalau bilang mengenai pasar gamer Indonesia, Indonesia itu legit banget, baik berupa pembelian gamenya itu atau, pembelian in gamenya. Secara pribadi gw yakin sih masih bisa tumbuh, intinya ya mereka butuh exposure baik dari pemerintah atau masyarakatnya sendiri. Toh Agate sendiri juga kalo ngga salah dulu berangkat juga dari mobile game. Jadi kalau ada mereka yang punya bakat-bakat tersebut, semoga cepat dapat dukungan dan semakin baik.

  • @kidrifindo8642
    @kidrifindo8642 2 года назад +78

    Memang benar bung Raymond soal infrastruktur di negeri ini memang sulit
    Sulit mengerjakan nya karena kondisi geografis dan lambat proses nya karena administrasi yg kurang gesit
    Manusia berbakatnya ada cuman manusianya masih suka membajak walaupun dah banyak yg tobat
    Saya saja nonton video ini di 480p
    Dibawah tiang tower sekarang
    Ya sesulit itu akses komunikasi dan
    Saya juga sedang mempraktekkan game Dev dan 3D animation secara otodidak lewat RUclips
    Nunggu rendering project animasinya
    Bisa saya tinggal mancing ke laut itu pun belum selesai
    Anak nelayan suka main game.
    Semoga sukses dan sehat selalu bung Raymond 👍

    • @lyq232
      @lyq232 2 года назад

      @muhammad koπtol (erectile dysfunction) pesimis beda sama realis

    • @kidrifindo8642
      @kidrifindo8642 2 года назад

      @muhammad koπtol (erectile dysfunction) examples?

    • @salutemorphosis
      @salutemorphosis 2 года назад

      Wkwkwk nyata😭

  • @TSUG0MU
    @TSUG0MU 2 года назад +15

    Salam dari ex-Agate employee (di Jogja, yang di 2013 masih eksis di sana)
    Ini gw cuma mau beropini dari sepemahaman gue, tanpa data yang valid. Gw 2012 kenal industri game dari masuk Gameloft, terus Agate. Dari dua tempat ini gw merasa bahwa potensinya itu gede, tapi di saat bersamaan gw merasa kaya, kok kayanya susah ya buat berkembang? Di 2013 akhir gw memutuskan buat cabut dari industri game sepenuhnya, dan well... sampai saat ini tantangan-tantangan yang gw rasain dari 2013 itu masih ada. Kalau dibandingkan sama komik atau animasi yang sama-sama industri kreatif yang relatif baru, entah kenapa gw ngerasa game industry di Indonesia masih belum berbicara banyak. Tentu ini kita exclude semua yang berkaitan sama produk luar ya, termasuk e-sport competition yang makin menjamur, partnership dengan brand-brand, atau streamer yang ngasilin duit.

    • @damurlive
      @damurlive 2 года назад +2

      sekarang berkarir sebagai apa bro ?

    • @TSUG0MU
      @TSUG0MU 2 года назад

      @@damurlive pindah di pemerintahan, om

  • @werren894
    @werren894 2 года назад +13

    buat gue sbg konsumer keknya hal kek gini ga ribet sampe ke sistem ekonomi soalnya game baru dibuat kemaren di itch io bisa langsung terkenal aja jg bisa, tpi emg bener2 jarang ngeliat gamedev di indo kecuali mobile, klo dri gue cuma masalah desain:
    1. POLITICAL CORRECTNESS garis besar itu, sumpah udah budaya di indonesia yg namanya nasionalisasi, alasan kenapa org indo lebih milih konsep asing karena berasa cringe ngeliat developer indo bawa2 identitas bangsa semacam budaya cerita rakyat dll, biasanya ngajarin tapi kurang riset paling berasa bener tapi salah, bukan masalah cringe doang sih, politik itu bahkan dibarat juga matiin mood "fun" pada game, semisal last of us 2, dsb, tolong lah klo bikin game dengan konsep asing itu juga ga masalah, byk game2 bertema amerika serikat yg dibuat developer jepang, meskipun try hard tema ngebule endingnya malah kek 3d anime, contohnya game2 era ps2 itu kan bisa jadi pelajaran, liat juga game nya toge production yg paling laku itu juga temanya international.
    2. produksi yg gugup/buruk, ada beberapa game yg kurang optimized trus di update, jadi game desainer itu jgn ngotot final/ngebut santai aja, ga usah narsisistik yg ptg bikin, jadi game dev itu mulai dari kecil jgn tiba2 main unreal tapi poor coding dan optimisasi sampah asal market, game berat karena desain yg ga di efektif.

    • @tallenta6071
      @tallenta6071 2 года назад

      Utk yg 1 sih bener bgt Cina saja gamenya anime semua

    • @honeybadger916
      @honeybadger916 2 года назад +1

      Komen paling underrated dan realistis. gw juga cringe kalo apa2 selalu diimingi nasionalisme. Kesan nya kyk gaada kualitas lain yg bisa ditonjolin

  • @rizkyflanda5399
    @rizkyflanda5399 2 года назад +33

    Mungkin sekarang baru mau ke arah sana bang, contohnya perusahaan joint venture Telkomsel & GOTO. Namanya Majamojo, berniat mau ke arah industri game, ya semoga aja bakal lancar.
    Oh iya, ada satu perusahaan indie asal Yogya yang bisa dibilang sukses bahkan sebelum liris, nama gamenya Coral Island, dapat pendanaan jutaan dolar, bisa di cek juga.

    • @shiroiidakku
      @shiroiidakku 2 года назад +6

      Coral Island cukup banyak yg nunggu di Steam. Mudah mudahan ini gede banget ini Coral Island karena konsep Harvest Moon tapi lebih fluent

    • @RendyMuliawan
      @RendyMuliawan 2 года назад

      @@shiroiidakku iya mudah mudahan gak gagal, jadi bagus untuk kedepannya / sekuel

  • @shiroyt786
    @shiroyt786 2 года назад +5

    Kalo menurut saya ada beberapa hal yang juga perlu diperhatikan di dalam industri game Indonesia
    Bila ingin bersaing di market global secara general tentu kita akan kalah, karena beberapa studio game besar seperti EA punya budget per game di angka puluhan juta dollar, contohnya Metal Gear Solid V yang punya budget di angka $60-$70 juta
    Tentu saja kalau kita bandingkan ke arah tersebut kita tidak akan bisa bersaing untuk membuat game AAA. Namun, kita dapat bersaing ke ranah indie games.
    Dalam ranah indie games ini kita juga punya beberapa masalah, yaitu kita yang terus mengikuti alur dari game yang sudah ada.
    Indie game merupakan sebuah tempat untuk berkreasi dan berinovasi. Bila konsepnya hanya mengambil konsep yang sudah ada maka tidak akan berkembang.
    Contoh game Indonesia yang sudah menerapkan hal ini adalah Coffee Talk. Game tersebut mempunyai sebuah gameplay unik. Hal tersebut berakhir dengan manis karena Coffee Talk punya rating tinggi di Steam.
    Saya tahu sebuah game dari Agaté yaitu Code Atma yang pernah saya mainkan. Dengan melihat beberapa game lainnya, yang masih kurang adalah inovasi. Karena inovasi dari sebuah game itu bukan hanya dari tema game-nya yang baru saja, tetapi yang lebih penting adalah hal baru seperti mekanik yang dibawa. Apalagi kita berbicara indie game developer, yang seharusnya dapat membawa angin segar dalam industri game.
    Dan yang terakhir, saya masih kurang setuju bila ada peraturan pemerintah tentang pembatasan masuknya game luar. Kenapa? Simpel, karena di Indonesia industri game-nya masih belum sampai ke titik tersebut.
    Adanya kebijakan tersebut yang ditetapkan terlalu awal akan menyebabkan para pemain kehilangan gairah bermain game di Indonesia. Hal ini dikarenakan terbiasanya orang² Indonesia bermain games di konsol, PC, maupun HP yang punya kualitas setara dengan AAA lalu dipaksa untuk bermain game indie lokal karena kebijakan tersebut merupakan hal yang tidak logis.
    Setidaknya tunjukkan bahwa developer lokal dapat bersaing di dalam pasar lokal tanpa harus ada kebijakan tersebut. Mungkin 5 tahun setelahnya kebijakan pemerintah dapat ditetapkan.

  • @HarbringerGoE
    @HarbringerGoE 2 года назад +34

    Bagi gw di indo tuh sistemnya winner takes all, sehingga yg kecil kecil bakalan susah banget buat naik, bahkan game sekelas LoL wild rift yg komunitas PC nya gede banget, malah ga laku di indo. Karena orang ttp ngikutin mayoritas, ato bisa dibilang gada pendirian, temennya main ml dia ikut main ml, yg pdahal dalem hatinya lebih milih aov ato yg lain, ya gitulah sepengamat gw yg 24/7 main game sambil ngamatin industrinya kurang lebih.

    • @HarbringerGoE
      @HarbringerGoE 2 года назад

      Sebenernya gw ada banyak opini tntang industri game di Indonesia, tapi gw mager ngetik cuy

    • @ferdausalamsyah1600
      @ferdausalamsyah1600 2 года назад +5

      @@HarbringerGoE simpelnya ngikutin tongkrongan mabar aja...

    • @Qillove
      @Qillove 2 года назад +1

      @@ferdausalamsyah1600 nah

    • @gedediva
      @gedediva 2 года назад +2

      Saya mlah beralih ke game genre asah otak yg bnyak teka teki atau matematikanya.
      Asli game kyak mobile legend itu candu bgt. Bisa buang2 waktu selama 2 jam percuma setiap harinya

    • @parmadialama2603
      @parmadialama2603 2 года назад

      Karena org yg terlanjur terjun, misal udh main MLBB sejak lama & sudah top up dll susah untuk pindah game lain dgn genre sama

  • @dickyarienugraha9818
    @dickyarienugraha9818 2 года назад +8

    miris emang industri game di Indonesia, kalau mau maju menurut saya
    1) harus ada modal masuk yang besar untuk studio atau bakar uang, di Indonesia tidak ada perusahaan/BUMN besar yang mau masuk ke industri ini
    2) SDM, yang menguasai ekosistem game seperti coding, unity, unreal engine dll
    itu aja dulu

  • @boyniverse8044
    @boyniverse8044 2 года назад +6

    Kayanya bukan cuma di bidang game doang bang, tapi di seluruh bidang aspek kita tertinggal jauh bahkan mundur karena kondisi politiknya.. seandainya di isi orang2 capable, dengan potensi sebesar ini chance buat berkembangnya pasti luar biasa

    • @albertsuseintsus7355
      @albertsuseintsus7355 2 года назад

      Makanya saat pemilihan caleg memilihnya karena memang yakin dan percaya
      bukan karena disogok kertas biru

  • @arifwahyudianto3870
    @arifwahyudianto3870 2 года назад +2

    Fyi : Starway Games developer yg bermarkas di Jogjakarta meracik game dengan judul Coral Island. Game farmer layaknya harvestmoon, sosial the sims dengan grafik seperti disney. Coral Island yg rencananya masuk early acces oktober 2022 nanti mampu meraih pendanaan dari kampanye di kickstarter sebesar lebih dari 23 Milyar (kalau dirupiahin) berasal dukungan/ sumbangan dari gamer seluruh penjuru dunia dan setau gw ini game dengan budget pembuatan terbesar oleh developer Indonesia.
    So, gak ada alasan buat mati developer mati.
    Lu ada skill, lu ada konsep, dan lu ada demo lu berpotensi sekali berkarya di game.
    Komunitas dan media game di Indonesia besar bro ada jagatplay, ada lazy monday, ada kotakgame dll mereka akan ngedukung dev/ game² dalam negeri terlebih bila ada kendala pendanaan mereka akan share, buat artikel, buat video atau konten sehingga gamer lain bisa memberi dukungan mereka melalui pendanaan, link atau koneksi mereka dengan media atau gamer luar negeri gk main².
    Ini cm prepektif gw yg seorang penikmat game biasa

  • @rockylimandauw2625
    @rockylimandauw2625 2 года назад +11

    saya sendiri berkarir di game industri, sejak 2009
    menurut saya programming harus masuk kurikulum sekolah, mungkin d mulai sejak kelas 3-4 SD
    tujuannya bukan hanya belajar bahasa pemrograman (krena kedepannya semua2 pasti teknologi), tpi melatih logis anak2 juga..akan sangat berguna untuk problem solving

    • @wahyuyuliantopratama9275
      @wahyuyuliantopratama9275 2 года назад +2

      menurut gw smp si soalnya terlalu dini kalau sd terlalu berat bebannya, lebih baik anak SD ditekankan sama pemecahan masalah menggunakan logika, belajar bahasa , yang basic basic dlu jangan langsung ke programingnya

    • @rockylimandauw2625
      @rockylimandauw2625 2 года назад

      @@wahyuyuliantopratama9275 oh iya maksud saya itu, algoritma dan basic logic hehe, makasi uda d koreksi :)

    • @rinalpaca
      @rinalpaca 2 года назад +1

      Menurutku bisa sih pembelajaran programming sedari SD pakai scratch, bahasa pemrograman visual yang cocok buat anak-anak.

    • @desrucca
      @desrucca 2 года назад +1

      Anak SD bakal mabok brow.
      Jaman skg kelas 3-4 banyak yg masih blm fasih perkalian, pembagian & bilangan pecahan.
      Cocoknya waktu SMP. Semester Awal mtk SMP diajarin Aljabar.
      Prerequiste buat belajar programming itu minimal bisa basic aljabar

    • @rockylimandauw2625
      @rockylimandauw2625 2 года назад

      @@desrucca soalnya skr saya liat, anak2 ud mulai d kursusin logika programming
      di negara barat sudah umum..kalo d kota saya sendiri, saya ud mulai liat banyak kursus / bimbel yg ngajarin anak2 coding, bahkan dari usia 5 tahun..
      saya sendiri kurang paham yg d ajarin apa (saya yakin bukan hitung2an ataupun bahasa programming), tp kalo saya liat sekilas hal2 yg fun, seperti game2 yg mengasah logika..

  • @Dwan101
    @Dwan101 2 года назад +4

    Sejarah kerajaan di Indonesia masih belom banyak tereksplor di game, mungkin ada yang nanti tertarik ngangkat tema tersebut jadi game strategi atau rpg bakalan keren tuh

  • @asbetsimbolon8430
    @asbetsimbolon8430 2 года назад +6

    Saya Sebagai jurusan IT sangat sulit menjadi game developer di Indonesia, karena pasar atau investor masih sangat jarang utk nginvest ke dunia game. Developer ada karna pasar ada juga

  • @drian.gnniii
    @drian.gnniii 2 года назад +3

    mungkin masalahnya emang darisananya kebanyakan orang-orang indonesia lebih milih utk main game luar,krn emang liat dari segi design dan developernya banyak sih orang-orang indo yang jago bikin game tapi akhirnya susah bikin ide atau topik yang market indo bakalan suka

  • @ineedteacherforteachme4253
    @ineedteacherforteachme4253 2 года назад +10

    Gw support banget buat majuib game indonesia, karena dari dulu emang dibudak banget sama game luar karena game bangsa sendiri jarang ada yg bener2 bagus

    • @AES_Animation9
      @AES_Animation9 2 года назад

      Iyap itupun tahun sebelumnya yang booming cuman dreadout 2, Pamali dan Pulang Insanity yg notabennya game PC juga yaa horor 🗿 gitu gitu aja. Gua sebagai calon animator pun merasa di indonesia kyk bisnis pembuatan animasi ataupun game masih kurang di dukung itupun padahal klu di up pasti bakal bikin pendapatan negara meningkat...

    • @AES_Animation9
      @AES_Animation9 2 года назад

      Di indo pahamnya ngegaming bukan ngebuat game wkwk 😢

    • @AES_Animation9
      @AES_Animation9 2 года назад

      @@30_rifqiaditya74 bro buat game sekelas Call of Duty itu susah, mereka itu perlu animator, editor dan juga desainer karakter yang sudah pro, blm lagi peralatan yang juga ok. Indo sebenarnya udh buat game grafis tinggi bagus dengan game play yang seru akan tetapi genrenya tetap sama yaitu horor seperti Pulang Insanity, Pamali, Dread out dan masih banyak lagi. Klu bikin game sekelas Call of Duty itu ngak sembarangan, perencanaan jalan cerita harus sangat matang sehingga jelas alur yang diberikan, blm lagi mungkin ini juga game ngangkat isu konflik jadi pembuatannya akan di awasi.

  • @endhvi7360
    @endhvi7360 2 года назад +6

    Saya saat ini kelas 12 SMA, saya punya hobi menggambar dan sedang membangun portofolio ilustrasi. Saya punya keinginan untuk berkarir di industri game sebagai ilustrator dan concept artist, dan sedari awal saya punya keinginan ini, tidak sekalipun ada niatan untuk melakoninya di indonesia (setidaknya klien luar negeri jika freelancer) karena seperti poin poin yang bang raymond katakan, ada banyak faktor yang menghambat, sebagai contoh, dikabupaten saya tidak ada jurusan animasi, multimedia, dkv, maupun yang berhubungan. Saya menabung sendiri selama 3 tahun untuk membeli laptop dan pentab, kuota sendiri, dan belajar otodidak, semakin banyak saya mempelajari indistri game terutama sebagai ilustrator, semakin banyak hal yang saya juga sadari bahwasanya masih sangat tidak mendukung untuk melakoni industri ini di indonesia, kadang orang yang sekedar bertanya kepada sata saja tidak tau apa itu ilustrator, sebenarnya sangat banyak potensi yang kita miliki, hanya saja masih belum berkembang dan diperhatikan dengan baik, saya juga punya cita cita untuk membangun studio seni saya sendiri, untuk menaungi talenta talenta yang punya potensi seperti saya suatu saat nanti, agar mereka tidak bingung harus mencari siapa dan tentunya ikut andil untuk perkembangan industri dalam negeri kita sendiri, karena kalau bukan kita, siapa lagi

    • @ibnumubaroq69
      @ibnumubaroq69 2 года назад +1

      Semoga terwujud bang keinginan lu Aaammiinn emang sayang bgt sih udh ada kesempatan gede negara kita padahal klo di Improve sampe jadi pasti bikin ekonomi Indonesia maju

    • @BooLaw
      @BooLaw 2 года назад

      Sip

  • @EzaHazami
    @EzaHazami 2 года назад +5

    Nice insight, bro Raymond!!!

    • @gummi4977
      @gummi4977 2 года назад

      Bikin lomba games pas agustusan bang 😀

  • @di_ryp7120
    @di_ryp7120 2 года назад +1

    Nomor 1-nya goverment support, yang menurut gw paling susah didapatkan industri game karena "gulanya" gak di situ.
    2. Pemberdayaan SDM, gw mungkin skeptis, pesimis atau realis, pemberdayaan SDM pun, juga "gulanya' gak di situ, di sisi lain, orang berdaya kadang dianggap ancaman karena semakin pinter kita, semakin kritis pada kebijakan. Selain itu, dr sisi masyarakat pun yg mau berdaya akan susah kalo yang dipikirin masih "besok makan apa?". Kemaren saya nonton podcast, salah satunya pembicaraan tentang utopia kalo masyarakat itu dikasih penghasilan yang sama untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Nah, kalo kebutuhan dasar sudah terpenuhi, maka akan lebih mudah membangun SDM. Dan hal ini akan terjadi dengan kembali ke nomor 1.
    3. Digital infrastructure, yg juga kembali ke nomor satu. Saya cukup kaget ternyata Vietnam, yg saya lihat banyak sawah2 ternyata punya internet yang lebih kencang dari kita.
    Itu pendapat saya.
    Sebagai orang yang dr kecil main game, saya mengharapkan hal yang sama dengan Bang Raymond tapi saya melihat realita yang rasanya itu harapan itu masih terasa jauh. Ya, kecuali mungkin tiba-tiba kita punya Presiden ata Menteri gamer.
    🤣

  • @kawanyusah8638
    @kawanyusah8638 2 года назад +7

    Sejauh ini game yang potensial parakacuk,coral island, potion permit,valthirian arc, space of the unbound,coffee talk.
    Biwar legend of dragon slayer lumayan cuma animasi sama sound nya masih berasa alpha banget.

  • @diopermana7774
    @diopermana7774 2 года назад +13

    Ada sih game indonesia yang sempat jadi trending 1 di playstore yaitu game warnet simulator (warnet life) yang di developer in oleh andy lukito, lalu ada juga game jurnal malam yang terkenal dan dimainkan oleh gamers luar juga

    • @Reafuse111
      @Reafuse111 2 года назад +6

      yoi gua seneng banyak yang dukung masukin "budaya" kita ke market luar kek gitu, salah satu kesempatan buat dev indonesia juga, tapi gua yakin indonesia pasti growth kok 10-20 tahun kedepan, dan harusnya udah ada market game AAA di indonesia. Contoh aja jepang gitu mereka paling nggak udah 30+ tahun makanya udah besar skrg

    • @iamnobody89
      @iamnobody89 2 года назад +2

      Udah lah bro gak ada gunanya lu mencet baca selengkapnya karena dah gua edit supaya invisible jadi lu gak bisa liat wkwkwk🤣

    • @davidstephen7070
      @davidstephen7070 2 года назад +5

      bicara global bro, jangan bangain lingkungan ente. semua aplikasi juga kalau di region bakal trending 1. dipencarian disetting.

    • @iamnobody89
      @iamnobody89 2 года назад

      @@davidstephen7070 tahu tuh dasar overproud

    • @renaldyhaen
      @renaldyhaen 2 года назад +4

      @@iamnobody89 Overproud gimana, fokus lokal gak ada buruknya. Justru duit game dari Indo sendiri gede. Lihat tuh MLBB, dia secara dunia gak terlalu rame. Tapi keuntungannya udah ngasih keuntungan yang gede banget, cukup bersaing sama game2 yang udah lama dan populer.
      .
      Percuma kalau go International tapi pendapatan seret.

  • @VigossGoldLight
    @VigossGoldLight 2 года назад +2

    Hal "sesederhana" kecepatan internet saja belum ada perbaikan. Padahal sudah dari dulu ini jadi masalah. Bahkan ada dulu menkominfo tifatul sembiring bilang. "Buat apa internet cepat?".
    Dan sekarang juga tidak ada perbaikan berarti.
    Man, we got really a long way to go....

  • @azah336
    @azah336 2 года назад +168

    Video Anda telah membantu saya mencapai lebih dari $200.000 saham pada usia 24! Terima kasih Raymond chin. Terus videonya datang

    • @alessandroandrea4732
      @alessandroandrea4732 2 года назад

      Selamat ! Saya mulai tepat sebelum Covid ketika resesi melanda. Saya memegang saham itu dan melakukan pembunuhan. Saya membeli saham dividen dan menghasilkan banyak selama Covid.

    • @lucyben9173
      @lucyben9173 2 года назад +1

      Saya yakin bahwa para investor dan analis besar mencoba menakut-nakuti kita untuk membuat kita tetap miskin dan tidak peduli dengan pasar…karena pasarnya stabil setelah semua pembicaraan tentang pengangguran dan kehancuran pasar

    • @azah336
      @azah336 2 года назад

      @Rose Ketika saya berusia 20 tahun tetapi Anda membutuhkan ahli keuangan untuk menjadi sukses.

    • @azah336
      @azah336 2 года назад

      @Rose disini ️⬇️

    • @azah336
      @azah336 2 года назад

      Multiincplat

  • @rizalhidayat1034
    @rizalhidayat1034 2 года назад +11

    Gw dulu jd gamedev sekitar tahun 2016-2017, pindah ke mobiledev karena menurut gw orang2 gamedev idealisnya terlalu tinggi. Gamer Indo suka game gratis terus spend di dalam gamenya entah itu gacha/beli skin dll, tapi gamedev indo malah fokus bikin game pay to play yg kualitas sama hypenya jauh bgt sama game luar.
    Btw ini pengalaman gw tahun 2016-2017 ya, gatau sekarang gmn 🫢

    • @xeiz8666
      @xeiz8666 2 года назад +1

      Thanks for sharing bro

    • @durjalap5325
      @durjalap5325 2 года назад

      Emang market game PC udah susah kalo mau saingan harus keluar duit banyak dan rata rata bikin game satu aja triliunan kaya rockstar bikin gta5 cyberpunk 2077

    • @kawanyusah8638
      @kawanyusah8638 2 года назад

      @@durjalap5325 gak masalah sih, karena pixel art lumayan niche market nya tapi cukup banyak dan loyal juga kayak cofee talk sama hellrising kalo gak game pixel art indo yang bagus lah.
      dan sekarang sih bbrp dah mulai kearah 3d kayak coral island,parakacuk,dll(lagi develop dan mau rilis bentar lagi.

    • @durjalap5325
      @durjalap5325 2 года назад

      @@kawanyusah8638 tapi nggak semua orang suka game pixel donk adayang moba battle royal open world singgle player

    • @hagitheduelist
      @hagitheduelist 2 года назад

      Sekarang masnya di industri apa?

  • @rizalramadan2238
    @rizalramadan2238 2 года назад +3

    ketika goverment wakanda ngurusin industry game: gamenya harus punya nilai moral dan kebangsaan,sopan santun,nasionalis,toleransi,dan patriotisme🗿

    • @vinnier777
      @vinnier777 2 года назад

      Bruh bangt gan 🗿

    • @haryanwar1263
      @haryanwar1263 2 года назад +3

      Problem terbesar yang mematikan kreativitas dan nilai fun dalam game

    • @agustapratamarohim1863
      @agustapratamarohim1863 2 года назад

      malah jutru itu yang bikin mati industri game karena terlalu maksain untuk berkarya

  • @dannyzhend9963
    @dannyzhend9963 2 года назад +1

    Keren ko Raymond,
    Topik yang menarik banget nihh ko , background gua pun sebagai player (MMORPG) sejak 2006 (Walopun ga jago² banget) macam Seal Online, RF Online, Lineage II, sampe ke Android Mobile Legend, Valorant, PUBG.
    Market Indonesia buat Game Industry SEKSI dan gua setuju bahwa Indonesia itu "Chance" buat Grow nya sangat signifikan tapi memang terkendala di infrastruktur dan regulasi.
    Buat 3D - Artist yang udah go international di Studio Luar Negeri :
    #KALIANLUARBIASA #SEMANGATANAKBANGSA #INDONESIAN3DARTIST #cmiiw 😉

  • @chelsydasia4606
    @chelsydasia4606 2 года назад

    1. Gajinya Kecil, Kebanyakan junior digaji UMR, padahal punya skill yang diasah bertahun tahun. kalah sama pekerjaan yang tidak butuh skill khusus.
    2. Seringya overwork, Eksploitasi Passion.
    3. Laptop ROG nya bagus, thanks udah endorse

  • @sentotalkacili7407
    @sentotalkacili7407 2 года назад +10

    Kalo ada turnamen game itu pemerintah ga usah dukung, ga usah jadi pejabat yang memberikan trophy biar diliat orang banyak. Kalo ada kompetisi membuat game nah baruuu.... Pemerintah harus dukung penuh.....
    Termasuk gamer2 yang suka malang melintang di podcast2 itu ga usah di glorifying... Mereka cuma user... Yang harus di apreciate itu para developer game lokal, sejelek-jeleknya, sesederhananya game yg mereka buat mereka adalah creator mereka adalah developer....
    Ya emang sih, atlet e sport juga mengukir prestasi membawa nama negara di ajang internasional. Tapi langsung ataupun tidak langsung itu juga sarana promosi perusahaan game besar luar negeri. Dampak buruknya skrg menjamur anak sekolah pada bolos nongkrong di warkop yang ada WiFi nya.
    Kalo suhu banyak prestasi dan emang berbakat sih enggak apapa. Tapi kalo cupu ga modal cuma ngandelin WiFi gratisan, level master ga naik2 push rank kalah mulu' tapi addicted, bolos sekolah mulu' kan repot kalo yang model begitu...
    Lagian dari sekian juta anak muda yang download game itu yg bener2 atlet e-sport berprestasi cuma berapa persen sih?

    • @maternal1458
      @maternal1458 2 года назад

      Apalagi yg cewe" ikut e-sport tu gk guna , yg ada malah sombong modal followers banyak... Di kira keren bgitu, followersnya rata" ya bocil WiFi gratis dan beban ortu

  • @Yushima_Ryu
    @Yushima_Ryu 2 года назад +1

    Semoga coral island nanti waktu rilis bisa jadi contoh baik dan naikin semangat gamedev lokal buat bikin game yg kualitas nya sekelas game AAA

  • @fastranger
    @fastranger 2 года назад +1

    jadi inget ada orang di pemerintah yang bilang "internet cepat buat apa?", pertanda boomer2 di sono sudah harusnya digusur dan diganti yang lebih melek

  • @arycls470
    @arycls470 2 года назад

    Harusnya aku tau channel ini dari dulu, baru tau sekarang karena muncul di beranda.
    Semangat bang, +1 subscriber

  • @iqbalfathird1860
    @iqbalfathird1860 2 года назад +2

    aku merupakan seorang 3d character artist, ku skrg kerja di salah satu game industry terbesar di indonesia.... menurutku kenapa game game lokal susah maju ya karena orang / pekerja didalamnya yg pada saat awal ngedevelop gamenya pada cabut saat di tengah2 progress pengerjaan... dan sebagian besar itu karena tuntutan kerja yg overtime dan overload ditambah gaji yg jika dibandingkan dengan luar sana, perbedaannya bagaikan langit dan bumi, karena itu banyak talent2 muda dan berskill pada cabut demi cuan yg lebih gede dan jam kerja yg lebih manusiawi, dan hal itu tidak dapat disalahkan juga ....

    • @Luluskuy
      @Luluskuy 10 месяцев назад

      Agate? Megaxus? Garena?

  • @nebulabutterfly8916
    @nebulabutterfly8916 2 года назад +8

    ya sebenarnya jika indo pengen grow di industri game ya tentu bener harus ada support dr pemerintah nya langsung tpi ya pemerintah kita kan tau sendiri kebanyakan boomers yg pikiran nya yg penting mh duit dan solusinya ya harus bener² ada pemerintah yg jujur dan investor yg niat SDM sebenarnya berkualitas asalkan ada duit hehehe

    • @kawanyusah8638
      @kawanyusah8638 2 года назад +4

      Jangan lupa disini pemain game bajakan juga banyak, mereka jelas lebih untung jual di luar daripada di lokal.
      Jangan cuma nyalahin atas nya doang, bawah nya juga gak kalah busuk.

    • @nebulabutterfly8916
      @nebulabutterfly8916 2 года назад +1

      @@kawanyusah8638 klo begitu bikin game mobile aja, kek Andy Lukito aja sukses dg Warnet simulator nya

    • @kawanyusah8638
      @kawanyusah8638 2 года назад

      @@nebulabutterfly8916 mobile oke, cuma masalah monetisasi nya aja kalo mobile (gacha dan lootbox) karena ni gacha dan lootbox racun banget terlalu predatory.

  • @erd4877
    @erd4877 2 года назад +13

    Menarik video nya. saya sebagai gamer juga, dan sebagai Illustrator, berharap jadi character concept artist di industri game juga, terutama industri game indonesia.
    4:47 wah kebetulan gw udah punya laptop/tablet itu yg gw pake sekarang wkwk.
    6:09 saya hobi banget Resident evil dan game bertema survival horror. hampir semua seri resident evil sih pernah gw mainin.

    • @Valeendrian
      @Valeendrian 2 года назад +1

      mantap bro ERD 😎👍

    • @erd4877
      @erd4877 2 года назад

      @@Valeendrian thankyou! 😁

    • @erd4877
      @erd4877 2 года назад +1

      @@rickygunawan6870 udah ratusan kali gw namatin itu, tinggal nunggu main yg versi remake lagi tahun depan wkwk

    • @rickygunawan6870
      @rickygunawan6870 2 года назад +1

      @@erd4877 wah gila udh ratusan mah udh fans parah.. Gw maen yg re 2/3 remake aja udh tamat langsung hapus 😂😂

    • @erd4877
      @erd4877 2 года назад

      @@rickygunawan6870 ya cuma re4 sih yg main ratusan kali, karna replayable banget.
      Klo re lain juga gw namatin sekali doang wkwk

  • @RushlineCode
    @RushlineCode 2 года назад

    Pasti banyak yang mau bikin game tapi ga punya ilmu, cuma punya ide, dan merasa idenya bagus. Gua kasih tau aja, dulu gua merasa juga ide gua bagus saat gua blom punya ilmu game development sama sekali. Tapi pas gua mulai mengasah Skill, Coding, belajar Unity dll. Ide gua yang dulu anggep bagus, berubah jadi jelek banget. Dan justru sekarang ide tersebut sudah berkembang jadi lebih sempurna berkat ilmu yang dah gua dapet sekarang.
    Jadi, buat kalian yang punya ide bikin game, jangan merasa bagus dulu. Carilah ilmu dulu, karena tidak ada ide yang bagus klo ilmu kalian aja belom dapet. Game Designer emang ga butuh skill coding, tapi klo Game Designer bisa Coding itu jauh lebih baik.

  • @exrazor1
    @exrazor1 2 года назад +1

    Lebih kek di indo tuh butuh game kek Genshin, ML, AoV yang enjoy dimainin tanpa terlalu peduli cerita, karena ya sudah tidak dipungkiri di indonesia banyak orang yang males baca. Makanya banyak game yg ceritanya bagus tapi di skip skip, kek genshin cerita bagus tapi di skip skip.

  • @Yudha30
    @Yudha30 2 года назад +3

    Gw sebagai streamer pemula mencoba untuk Rising. Semoga juga bisa menjadi Streamer Professional. Game yg sering aku mainkan yaitu: Stumble Guys, PUBG, Mobile Legends, Valorant, Free Fire. Dan vampire SEMUA game luar negri. Jujur emang industry game di Indonesia tuh masih kurang. Cuman game2nya sudah bagus kok, cuman di negara kita ini. Industri Game masih dipandang sebelah mata. Soalnya masih melekat kata kata "buat apa main game cuman habis habisin waktu doang" ini juga sering diucapkan oleh emak gw sebelum aku Livestreaming. Namun semenjak gw sering Live streaming dan akhirnya aku mendapatkan penghasilan pertama aku dari main game Livestreaming. Akhirnya yg dulunya tidak support menjadi support.
    Aku sih berharap industri game diindonesia makin maju dan tidak dipandang sebelah mata lagi

  • @fookinshelby3250
    @fookinshelby3250 2 года назад +1

    Cocok nya podcast bareng papa tiri the lazy monday bang bahas industri game. Asli pecah dan daging pasti 🔥

  • @reizaakbar5578
    @reizaakbar5578 2 года назад +1

    Wah masih banyak yg perlu di tata dan di pelajari nice topic bang

  • @noobscoopsies1100
    @noobscoopsies1100 2 года назад +2

    masih banyak _Boomer_ di Indonesia masih memandang game 100% negatif. Barusan gw pulang SMA habis dapet persentasi _"Dampak negatif video game"_ masalahnya bukan sekali gw masih ingat dapet persentasi yang sama waktu SMP 2 kali sama sekali gak di mention dampak Positif nya dari segi Ekonomi maupun Psikis nya. 100% yang di bahas hanya negatif side nya aja.
    Rada miris sih lihat nya. Terutama sang Boomer Order baru yang sering ngomong "Kapan Indonesia maju? Gini Mulu dari 90'an?" Di poskamling tapi industri sebesar gaban di tolak dan dinilai *_"Buruk untuk generasi dan masa depan bangsa"_*

    • @boombaster271
      @boombaster271 2 года назад +1

      Masalahnya KITA JADI KONSUMEN Terus tanpa mendukung PRODUK LOKAL

  • @diditindra
    @diditindra 2 года назад +9

    koh raymond, mau nanya apakah industri pertahanan / industri pembuat senjata bisa meningkatkan penghasilan negara dengan berkembangnya inovasi produk mereka melalui RnD? Terima Kasih

  • @fajaradi1223
    @fajaradi1223 2 года назад

    Kalau ada para penonton disini yang sudah cukup umur untuk ikut memberi suara di pemilu 2024 nanti.
    Tolong, jangan pilih orang tua kolot untuk jadi wakil rakyat. Merekalah salah satu alasan kenapa ekonomi digital Indonesia bantat.
    Kebanyakan orang berusia diatas 50'an adalah hasil didikan era perang dingin (USA vs Sovyet). Gagap teknologi, ultra konservatif, anti progress, dan pemikirannya masih muter di bidang eksploitasi Sumber Daya Alam.
    Lagipula secara alamiah. Orang usia diatas 50 tahun, itu pola pikirnya sudah ke arah "sana", bukan lagi disini. Contoh :
    Buat apa mereka memajukan negara? Kalau akhirnya mereka tidak akan bisa ikut menikmatinya. Buat apa membangun infrastruktur internet cepat? Lebih baik mereka bangun rumah ibadah, yang memungkinkan pahala akan terus mengalir bahkan setelah mereka tutup usia nanti. Buat apa bikin lembaga pendidikan IT? Lebih baik bikin sekolah teologi, yang sekali lagi bisa terus mengalirkan pahala selama lembaganya masih berjalan.
    Wahai para pemuda - pemudi, pastikan anda nanti juga diwakili oleh para pemuda - pemudi.

  • @renikurniadewi9846
    @renikurniadewi9846 2 года назад +6

    Gw maen bridge card game dari SMA, bridge ini salah satu cabang olahraga otak, sekarang kerja jd game tester di perusahaan developer bridge game online...
    Kebanyakan kerjanya main... Jd bisa kerja-main-latihan... Bersyukur sih...

  • @chrisnaambriapurnaputra
    @chrisnaambriapurnaputra 2 года назад +1

    EDUCASTUDIO salah satu game dev rintisan senior SMK saya yang prestasinya ngga main2. Sudah collab dengan global industry seinget saya. Salah satu game dev yang menjanjikan bahkan pak sandiaga pun berkunjung untuk melihat potensinya

  • @viole1896
    @viole1896 2 года назад

    gw mau cerita....
    sebenarnya kita punya berbakat banyak di industri game
    apalagi saya sudah coba liat liat studio game yang jadi satu dengan studio animasi, pekerjaan mereka bagus banget apalagi udah banyak studio punya peralatan hardware untuk membantu animasi
    cuman gw agak kecewa karena suatu ketika magang di studio kecil tapi sdm nya mengecewakan......anak anak magang yang butuh bimbingan kayak saya diabaikan dan malah di akhir magang tiba tiba saya disuruh bikin game 5 level lengkap dengan asset nya yaiti animasi dan program juga desain handle sendiri.
    gw jujur masih marah sama boss nya apalagi basicnya orang dia pemalas tapi sok sok an bikin studio game dengan kemalasannya yaitu cuman main game sampai malam terus bangunnya sore.
    apalagi studionya bau banyak barang barang ditumpuk ga diurus beda sama studio game lain yang terbilang menengah juga sama lauak dia.
    justru gw lebih banyak dapat pengalaman berteman dan kenalan sama teman teman yang sama magang dari ane bukan dari bossnya itu.
    gara gara pembimbing gw yang baik diganti boss itu gw jadi menderita di campakkan, apalagi bossnya itu kayak udah narget aku sejak pembimbingku udah keluar.
    hadeh....keluh kesah tempat magang yang ga enak......

  • @123tgh
    @123tgh 2 года назад +1

    berapa sih lulusan yg siap terjun ke industri game?
    forum2 atau online grup yg ngebahas game development aja juga bisa dibilang sepi.

  • @shiddiq7779
    @shiddiq7779 2 года назад +6

    "Internet cepet buat apa?" - Ntah Siapa, beberapa tahun lalu.

    • @rigame5980
      @rigame5980 2 года назад

      Gua gan gua.. padahal isp tertentu ngasih penawaran khusus klo emang niatnya produktif🏃

  • @williampatrick2807
    @williampatrick2807 2 года назад +1

    Gw sendiri juga ga pernah main game Indonesia at least game yg menjadi daily driver gw dan setelah gw menoton video ini gw merasa ironi dmna gw mendukung industry growth indonesia tapi gw gak mainin karyanya. Mungkin seperti yg lu blang developer belum di support secara exposure dan pendanaan dari goverment, tapi kalo udh pun gw tipe orang yg PW-an susah untuk pindah game seperti gw main ML dan ada pesaing seperti AOV dan Wild Rift yg lebih bagus tapi gak ada yg bikin gw pen pindah itu aja si

  • @badelsa5446
    @badelsa5446 2 года назад +5

    Menurut saya ko ada salah satu juga yang bisa diterapin di Indonesia seperti membangun sebuah sistem Launcher seperti China yang menggunakan Perfect World.
    Jadi di Indonesia ketika kita mau main game yang ada disteam/riot/dll itu harus link account steam ke Launcher yang punya Indonesia dan isi saldo wallet/balance dll disana.
    Keuntungan nya menurutku banyak :
    - kalau kita isi saldo di Launcher dan bisa dipakai buat beli barang di steam pasti adanya pembagian hasil dari Launcher yang di Indo dengan partnership seperti Steam/Riot/dll.
    - Pemerintah bisa block game2 yang unsur nya melanggar UU.
    - Bisa mendapatkan data2 statistik yang akurat.
    - Dengan adanya Launcher membuat selangkah lebih mudah Developer Lokal untuk menunjukan hasil game mereka. ( yang pasti yang sudah di review dan pantas ).
    - Dan masih banyak lagi tapi belum kepikiran.
    Lalu peran pemerintah saat ini selain harus membuat 1 perusahaan yang menggarap Launcher, pemerintah harus mengirimkan banyak SDM seperti developer, guru, professor, dll untuk fokus ke teknologi game. Fungsi dev dikirim untuk belajar di studio game, fungsi guru untuk belajar dan memahami materi, dan professor bekerja bareng professor diluar yang sedang mengembangkan teknologi di dunia game. Ketika mereka sudah di Indonesia guru dan professor sudah siap untuk membuat materi baru untuk menggantikan pembelajaran teknologi komputer di Indonesia jadi udah ga ada lagi tuh buat game kayak flappy bird yang gampang2 gitu itu dah ketinggalan. Lalu dev2 yang dikirim tadi membuat Studio Game dan peran pemerintah adalah membantu mencari Investor besar untuk menyuntikan dana.
    Nah disini peran pemernitah juga dimana beberapa Studio Game yang telah dibuat diberikan guide seperti Studio Game A membuat game khusus untuk game lokal sedangkan Studio Game B membuat game yang bisa dipasarkan ke Global, dst.

    • @semarmendem3708
      @semarmendem3708 2 года назад

      Ntabs,

    • @rivv1856
      @rivv1856 2 года назад

      Ini sih up, kyknya lebih efektif ketimbang kasih barrier yang berat

  • @khairy117
    @khairy117 2 года назад

    Saya bang. Cita-citanya jadi ilustrator di industri game Indonesia tapi.... Apa yg saya lihat dan rasain, ada sesuatu yang seolah membunuh cita-cita saya...

  • @NoxAnoxer
    @NoxAnoxer 2 года назад +1

    Mobile legends, pernah nyoba support lokapala cuma game ini keliatannya bakal susah bersaing sm ML Mungkin Indonesia harus coba game genre lain klo emang mau bersaing dari bawah ;)

  • @chrisadita1154
    @chrisadita1154 2 года назад

    jangan menadah pemerintah utk maju tapi ide dan kreatif anda harus bisa .

  • @andifaizalfachlevy249
    @andifaizalfachlevy249 2 года назад +1

    Bener nih bang Raymond, saya sebagai gamer juga merasakan ada moba indo yang mirip kek ML, tapi kegusur, bocil2 kita pada main ML semua, menurut saya invest negara buat digital company di indonesia kurang skl, kita cuma jadi konsumen, kemaren bagus banget strategi indonesia soal device.. musti ada TKDN nya, dan itu lumayan lah mengurangi hape2 limbah di indonesia, org sdh pada mikir mending beli hape yg jelas ngga akan hilang sinyal, dulu saya ngerasain gimana susahnya belanja di game online harus ada paypal ato minimal kartu kredit tapi sekarang ada go pay dll, kartu kredit sdh saya pensiunkan, kita cuma butuh kebijakan ketat soal peredaran digital content yg ada di indonesia, sampe skrg saya masih berharap indonesia bisa jadi pemain di industri ini, dukung karya anak bangsa, tokped, gojek bukalapak, dll

    • @ibnumubaroq69
      @ibnumubaroq69 2 года назад +1

      Lokapala itu bang menurut secara tampilan maupun grafis masih blom bisa bersaing bang, apalagi ada rumor Dota 2 bakal ada versi mobile nya kek LOL versi mobile nya kan Wild drift tuh semisal klo Mao Buat game moba harus samain dulu kualitas Sama game moba sekarang.tapi jaman skrg Game moba mobile bakal berkembang terus apalagi Game Moba mobile China Mao rilis versi Global nya dan bakal ada turnamen dunia nya Prize pool nya 11jt USD klo ke rupiahin jadi 144M

    • @levine4346
      @levine4346 2 года назад +1

      Mobile legend viral karna sejak dulu ada yang namanya debat aov vs ml. Pernah rame banget di Facebook ketika aov roasting ml karena mereka gak mampu bikin tournament 7M sampe masuk ke berita berita di internet indonesia. Lalu perlahan demi perlahan pemain mobile legend mulai meningkat, namun rata rata pemain mobile legend itu hanya pemain kasual yang hanya meluangkan waktunya disaat sibuk, belum lagi anak anak yang kepancing main mobile legends dimulai ketika lagi nonton kartun di youtube trus ada iklan ml lalu mereka download.

    • @levine4346
      @levine4346 2 года назад +1

      @@ibnumubaroq69 dulu belum ada game yang seasik mobile legends selain gta ataupun minecraft. Ingat ketika orang yang hype karna ada game esport yang diadaptasi ke versi mobile namun sayangnya itu ada unsur plagiarisme. Jarang sekali hal tersebut terjadi di playstore

    • @ibnumubaroq69
      @ibnumubaroq69 2 года назад +1

      @@levine4346 ya betul juga

  • @dediputraananda1895
    @dediputraananda1895 2 года назад +1

    Masa iya pasar indonesia masih di anggap kurang?? Salah satu negara pengguna internet terbesar lho.
    Kalo kata gw sih kalian para praktisi di bidang ini aja yg kurang sat set sat set nyari investor. Sekuat apa argumen kalian ngeyakinin calon investor, itu intinya.

  • @albertsuseintsus7355
    @albertsuseintsus7355 2 года назад

    Saya dulu pernah pengen jadi animator dan pembuat game
    Tapi semenjak semakin dewasa saya lebih tertarik membuat mobil dan belajar mesin
    ini balik jadi animator sudah terlambat
    Hanya berbagi cerita

  • @jansentanu2637
    @jansentanu2637 2 года назад +1

    Sebagai seorang yang ngajar pembuatan game and app, saya rasa ada benernya siih.
    Tapi di sisi lain, SDM kita juga sangat lemah. Banyak peserta didik saya yang semangat 45 ketika mulai belajar. Kemudian letoy begitu tau coding itu nga mudah. Sistem sekolah kita yang lebih menuntut siswa supaya 'takwa' dan 'penurut' ketimbang berpikir kritis dan problem solving.
    Dan infrastruktur itu penting banget siih. Nga usah ngomongin pendanaan, banyak coders yang rela pake uang sendiri nyambi bikin game (dan hasilnya lumayan bagus), tapi semua usahanya berakhir nestapa mentok karena internet speed.

    • @Edgar_ahmad_X3
      @Edgar_ahmad_X3 2 года назад

      harus dibenahi kurikulum pendidikan indo

    • @Edgar_ahmad_X3
      @Edgar_ahmad_X3 2 года назад

      sebenarnya Potensi SDM Indonesia bagus sih

    • @jansentanu2637
      @jansentanu2637 2 года назад

      @@Edgar_ahmad_X3 dari segi kuantitas iya.
      Dari segi kualitaa, masi jauuh tertinggal...

  • @afnan7199
    @afnan7199 2 года назад +3

    Sebenarnya banyak permainan yang dibuat oleh developer Indonesia. Cuman kebanyakan hanya permainan santai dan offline.
    Ada beberapa yang pernah buat permainan online, cuma ya gitu, biasa aja dan gaseru, Kebanyakan permasalahannya di server.
    Sekarang ada permainan buatan developer Indonesia yaitu Coral island. Itu mungkin permainan pertama buatan lokal yang akan masuk PlayStation dan Nintendo. (Kalau gak salah)
    Yah, sekarang udah banyak yang berkembang. Mari ditunggu

    • @devinchandra7749
      @devinchandra7749 2 года назад

      Dreadout udah diannounce buat msk ke PS5 dari Minggu lalu,, bisa dilihat potensi developer Indonesia udh sampai mana

    • @agustapratamarohim1863
      @agustapratamarohim1863 2 года назад

      Game" nya toge production malah dari dulu udah banyak masuk konsol kok sebelum coral island salah satunya coffee talk yang berhasil industri game indonesia mulai dilirik pasar luar

  • @j3fk4
    @j3fk4 2 года назад

    Konsumen game di indonesia emang salah satu yang itungannya besar di dunia, tapi yang jadi pertanyaan paling pertama, bahkan sebelon mulai omongin bantuan pemerintah, infrastruktur, dsb, berapa persen sih dari konsumen game lokal ini yang bener bener dari dalam hati terdalam (ga cuma oceh di mulut atau komentar publik di internet) mau kasi game lokal kesempatan?

  • @doomscyte1087
    @doomscyte1087 2 года назад +1

    *Simpel nya gini aj:*
    The only reason why / kenapa industri gaming ga maju di Indonesia is because there are many more things which needs to be focused on ketimbang main game.
    *Yes main game builds up our imagination, our creativity tapi ujung² nya buat ap?*
    Notabene kita msh negara developing, meaning that secara infrastruktur, secara medis, pendidikan, transportasi & logistik, pangan, sains, dll semua masih membutuhkan fokus & komitmen yg jauh lbh besar daripada gaming industry.
    *Lah tapi kan org² Indo skrg isinya udh byk generasi muda yg dari kecil pun pasti pernah main game.*
    Ya, saya gila game jg dulu dari jaman kecil main PS1-2, PSP, Gameboy Advance SP, PC, dan bahkan pernah nginep warnet semaleman, but as I grew up, reality hits. Saya tersadarkan bahwa main game tidak mendatangkan uang utk saya tapi malah menghilangkan jauh lbh besar omset pemasukan saya yg habis buat beli cosmetic / in-game purchases biar karakter kita makin keren & kuat yg notabene jatuh ke rana addiction or gambling.
    *Kalo kurang uang kan bisa jadi streamer / pro gamer aj?*
    Pertanyaan saya simpel aj, dari ratusan juta penduduk yg mungkin kita ambil sekiranya 100jt aj dah ya yg generasi muda & aktif bermain game, brp streamer sukses yg anda tonton saat ini? Cmn 1-5 biji? Itu brp % dari total populasi yg saya sebut barusan, karena itulah persentase kemungkinan anda berhasil cuan dan sukses dari gaming. Sekiranya agan² semua nanti setelah besar, pacaran, tunangan, nikah & punya anak baru akan tersadarkan betapa *TIDAK PENTINGNYA* industri game utk NKRI kita *DISAAT INI* (disaat ini ya, mungkin pas nanti kita udh jd first world country mcm USA / Europe baru impian itu akan tercapai pas kita tdk perlu mementingkan faktor² lain lg).
    Edit: saya lupa include 1 hal lagi.
    *Rata² Gaji Pokok PNS di Indonesia sangat kecil relatively.*
    Agan² mau main game triple AAA macam Elden Ring, Forza 5, God of War, etc dgn FPS tinggi, graphic setting Ultra? Ya silahkan beli PS5, PC / Laptop mahal yg notabene bisa harganya sekiranya mencapai 15-30jt+.
    *Gaji agan brp?*
    2jt per bulan? 5jt? Udah bayar uang kos, listrik, air, asuransi, pajak, dll? Masih ada sisa uang buat makan / investasi? Oh belum kerja jadi minta duit ke ortu aja, yakin mereka rela beliin gadget itu semua cmn buat anda main game? Inilah problem terbesar di Indo dmn pendapatan kita sangat kecil to afford purchasing useless stuffs that won't contribute much for us. Makanya knp game mcm Mobile Legends / Free Fire sangat byk peminat ny krn semua orang punya HP tapi tdk ad cukup uang buat beli gadget mahal lainnya.

  • @azizhusseinz2083
    @azizhusseinz2083 2 года назад

    Setuju gan potensi dalam negeri sangat besar. Bikin game pun ga sekedar bikin game banyak teknologi pendukung game industry yang sebenernya akan sangat bermanfaat bahkan di luar industri game itu sendiri.

  • @ozxneo7936
    @ozxneo7936 2 года назад +1

    sebenernya masih banyak masalah lain juga sih kaya di indo sendiri game yang banyak dimainin kebanyakan game gratis tapi pada ngebakar duit di skin(kosmetik) di bagian game kebanyakan masih pada lebih milih untk melakukan pembajakan sedangkan penjualan game merupakan salah satu pendapatan utama klo dari kosmetik baru bisa kepacu klo gamenya rame tapi crowd nya susah dibangun kebanyakan yang bisa ngebangun itu ya perusahaan yang udh punya nama besar atau gamenya yg bagus banget tapi persainganya juga susah karna perusahaan besar punya lebih banyak org berpengalaman dan uang yg buat dia bisa bertahan dlm masa produksi gamenya yang makan waktu lama

  • @BhimaJati
    @BhimaJati 2 года назад +1

    Wah bisa jadi gambaran buat saya yang mau bikin studio game

  • @sokamaru
    @sokamaru 2 года назад

    Yg gw liat berbagai iklan dijadiin satu edukasi video ini, nice bang

  • @kennard17
    @kennard17 2 года назад +3

    How about start from education as major ? I saw some college major did "teach" about basic gaming dev but actually since Indonesia does not have a job available for gaming devs / designers these people choose to find the jobs abroad.

  • @shinkouhai919
    @shinkouhai919 2 года назад +1

    ya emang ga salah industri game lokal indonesia itu tidak sebesar yang kita kira, pengaruh game luar negri terlalu besar dibandingkan game lokal indonesia sehingga game2 lokal sering dilewati dan tidak diketahui masyarakat, biasanya kebanyakan game2 lokal dikenali lewat platform youtube atau streaming lainnya yang ada developer gamenya sendiri, kita bisa ambil contoh kajew developer, dll. atau mungkin bisa dikenali lewat streaming dan booming game tersebut, seperti game ya tahu bulat....

  • @Yang_Mulia
    @Yang_Mulia 2 года назад +2

    sbenernya gk ada game lokal / impor krna publisher game itu karywanya outsourcing dri berbagai negara termasuk juga orang indo ada yg kerja di sna under publisher luar
    pembahasan abang ini agak campur aduk, lompat" yang abang bahasa ini maksutnya memajukan publisher game lokal / game studio lokal / e-sport player indo ?
    itu 3 hal berbeda

  • @pstw4890
    @pstw4890 2 года назад

    Gue Animator 3D sekaligus nantinya merambah ke industry games developer....... thankyou buat INSIGHT nya sangat menggugah banget untuk kita generasi muda untuk waktunya KARYA KITA DI IDOLAKAN SELURUH DUNIA dan gk cuman jadi pemain dan penikmat saja.

  • @tommyprabowo4576
    @tommyprabowo4576 2 года назад +1

    Liat perusahaan riot game selain game moba PC dan mobile yang kreatif seperti lol dan valorant mereka juga bikin musik, animasi,cerita Lore game jadi sukses seharusnya perusahaan game indo bisa mengikuti riot game

  • @hi_ddeulgi3646
    @hi_ddeulgi3646 2 года назад +1

    Indonesia tuh tipe2nya konsumer mereka hanya menikmati hasil akhir aja

  • @IrvanSarvono
    @IrvanSarvono 2 года назад +1

    Saya dulu kerja di Studio Game luar negeri,
    dan setiap kerja mikir...
    Gw koq buat game untuk negara lain, kenapa gk buat untuk negara sendiri?
    Balik Indo, buat Xelo Games! Yay

  • @maulanagufron7107
    @maulanagufron7107 2 года назад

    Finally! Ku Dukung terus bang demi Indonesia Maju~

  • @billyavrian5718
    @billyavrian5718 2 года назад

    Bikin inget "KotaGames", itu developer game Indonesia yg garap gamenya di platform web, tapi CMIIW pas 2014 bangkrut.
    Menurut saya sebagai mantan playernya "KotaGames" gak bisa move on dari platform web, padahal disaat itu pasar playstore lagi gak serame sekarang.

  • @sn5301679
    @sn5301679 2 года назад

    'Kearifan lokal' sebagian besar orang kita:
    - nyolong punya orang luar ato hasil karya bangsa sendiri = OK
    - tapi begitu dicolong orang luar = NGAMOK DI SOSMED

  • @RamYourBae
    @RamYourBae 2 года назад +1

    Jgn lupa dukung juga coral island mogaa menjadi game lokal yg paling sukses 🤙🏻💪🏻

  • @ilhamrosyadii55
    @ilhamrosyadii55 2 года назад +2

    Saya sebagai gamer, walaupun ngak sering banget main game. Saya punya saran untuk developer game Indonesia
    1. Kalo bikin game, jangan jenis RPG/MMORPG. Soalnya kalo sebuah cerita game tamat (apalagi di spoiler) pasti ngak bertahan lama itu game
    2. Beberapa developer game memang melakukan survey dan telah membuat game bertema horor Indonesia, tapi sayang ngak bertahan lama hype nya
    3. Menurut saya, lebih menarik bila bikin game jenis FPS bertema horor Indonesia, karena game FPS jarang matinya

    • @rickyanggari
      @rickyanggari 2 года назад

      yea,game yg bisa tamat,begitu tamat ya selesai

    • @AKU_NGELEG
      @AKU_NGELEG 2 года назад

      Fps bertema horror itu gimana

    • @ilhamrosyadii55
      @ilhamrosyadii55 2 года назад

      @@AKU_NGELEG Resident evil dan Left 4 dead tuhh FPS bertema horor zombie (tapi itu sejenis RPG juga sihh kita harus menamatkan story line)...tapi kalo diumpamakan pernah ada di Indonesia game yang nembakin hantu, tapi cuman demo dan ada mengandung RPG(role playing game) yahh intinya kenapa Indonesia ngak bikin game yang nembakin hantu (dengan sejenis old gun/benda spiritual) bukannya zombie/teroris/alien terlalu mainstream untuk game FPS, dan hantu kan banyak jenis dan namanya tiap negara/kelemahannya. Pasti lebih menantang bila kita mencoba sesuatu yang baru dan sulit (bukan berarti susah di mainkan, kayak challenge mode)jika game dibuat terlalu playable dengan mengatur karakter/terlalu banyak custom karakter kayak game cina yahh kesannya ribet

  • @iwan9571
    @iwan9571 2 года назад

    Waah setuju banget koh, buat crowded funding aja tuk danain agate dan developer game lainnya biar maju

  • @adamalghiffarimanaf4931
    @adamalghiffarimanaf4931 2 года назад +1

    Gara² nonton video ini, gw jadi semangat untuk ngembangi game di Market Indonesia.

    • @inibaruseru4050
      @inibaruseru4050 2 года назад

      yuk bang saya pe hobby 3D pemula siap gabung

  • @maharlikak
    @maharlikak 2 года назад +1

    supply sama demand sih menurut gw. di era globalisasi kayak sekarang, developer harus bersaing sama game global. mau diproteksi kayak apa juga kalo market gak suka, gak bakalan tumbuh. pertanyannya, kenapa game lokal gak bisa bersaing dengan game global? tema, grafik?

  • @shiroiidakku
    @shiroiidakku 2 года назад

    Mindset pembajakan ini yg susah dihilangkan. Perusahaan game besar gak terlirik kemari, serba susah. Memang masalah paling utama ini (buat apa internet cepat). Jangankan cepat, stabil pun gak dapat.

  • @ribkahelindra8720
    @ribkahelindra8720 2 года назад +1

    Saya dulu di tahun 2017 bersama temen² ada project untuk membuat game sendiri.
    Karna kita ini adalah player mmorpg kita pengen ngembangin game MMO kita yg bisa sustained untuk di mainin untuk minimal 5 tahun relatable konten.
    Kita sudah tau apa yg mau kita bikin, konten apa yg ada dalam game yg bisa kita ambil dri game genre MMO lainnya yg bakal cocok dan juga develop konten baru yang belum ada di game2 lainnya, uang saat itu sudah lumayan untuk project tersebut hasil patungan sktr 900jt (modal yg cukup pikir kami untuk membuat game awal).
    1 kendala terbesar kita. Kita tidak tahu pemograman sama skli yg behubungan dan mensupport game itu sndri, berapa kali kita cari tim untuk develop nya sllu beujung ke betrayal dari orang² develop itu sndri. Yg akhirnya kita mutusin untuk stop project tsb krna tdk ada satupun dari kita yg bisa menghandle masalah programming tsb.
    Kalau saran saya, daripda membuat game kompetitif sprti dota, ML, LoL, Valorant, klo untuk tujuannya globalsaya lbh sarankan untuk merubah market genrenya menjadi RPG atau MMORPG bagi perusahaan game yg di kerjain ray skrg.
    Contoh developr yg jadi multi billion game companies yg bisa nembus pasar global itu 'Mihoyo'
    Game RPG / MMORPG punya banyak konten untuk penetrasi market dan komunitas (game itu sndri harus pentrasi komunitas yg kuat. Titik balik ML dlu, developernya itu bukan developer multi bilion dollar yg bisa ngasih ekosistem ke playermya mereka. Tapi komunitas game di indonesia antusias waktu itu dengan membuat ekosistemnya kita sndri dri turney online, turney kampung, turney cafe dll. Saat komunitas bisa support sedemikian rupa, hasilnya ML yg dlu akan dianggap game berumur jagung bisa bertahan lebih dari 5 tahun dan terlihat masih akan bertahan lbh dari skrg)
    Saat dlu salah satu studio lokal mau meluncurkan game genre MOBA dengan mengikuti cara pengembangan dari AOV dlu yg terbukti salah, saya sudah yakin market sharenya tidak akan bisa menembus 5% di gnre trsebut.
    Mungkin kalau boleh saya pengen kasih masukan lewat email ke raymond sih ttg bbrpa masukannya.
    Saya pengen main game yang bisa saya nikmatin dan memuaskan segala hal dari game itu 😁

  • @IkhwanGamer
    @IkhwanGamer 2 года назад

    Belum pernah liat pembahasan seperti ini, gali terus bang !

  • @broadsk8tr
    @broadsk8tr 2 года назад

    Ketika kamu membuat game. Ketika kamu maen game, feeling magic video gaming yang km rasakan akan berkurang bahkan hilang.

  • @kristopotato198
    @kristopotato198 2 года назад

    Meskipun industri game itu besar, tapi pembuatan satu judul game itu lebih risky dari pembuatan film. Coba kita lihat ke pembuatan film atau sinetron yang EZ banget; cuma butuh pemeran rupawan udah ngejual, alur cerita dan cinematography jelek nggak jadi masalah. Tapi coba kita bandingin dengan game, yang punya banyak aspek untuk dinilai seperti cerita, gameplay, mekanik, fisik, desain karakter, dsb. Pasti lebih risky dan kalau tidak sesuai dengan pasar, auto nggak laku dan investor enggan untuk masukin duit ke situ. Jangankan game, animasi atau kartun Indonesia YANG BAGUS aja jarang kita temui apalagi game.
    Tapi di luar itu semua emang negara kita sekarang itu punya budaya ngeremehin orang sih, ketimbang support. Bakat2 yang niat dan pinter gitu lebih milih pergi ke luar karena di Indonesia tidak dihargai.
    Jadi intinya sih mindset orang2 tetep pilih opsi EZ money sih daripada gambling dengan sesuatu yang masih abstrak dan underdeveloped.
    But that's just a theory, a game theory.

  • @jalanyukwithtegar
    @jalanyukwithtegar 2 года назад +1

    Masalah nya bang nih ya orangtua & ya para guru itu udah kek di setel buat kalo GAME itu MERUSAK/GA GUNA.

  • @BayuMarco
    @BayuMarco 2 года назад +3

    TBH, gue sendiri pernah nyoba game lokal yang lagi pameran di SG (kompetitornya agate) and their game is just reskinned Legend of Dragoon. Menurut gue kekurangannya game lokal belum ketemu aja dengan gameplay loop winning formula
    Ngomongin tentang game, should I make video ttg alternative investment di skin market? I become rich due to skin market

    • @arwahsapi
      @arwahsapi 2 года назад

      Ssstt kalo punya tambang emas mah gw diem2 bae 🤣

  • @businessman8715
    @businessman8715 2 года назад +4

    Sebenernya tetep susah juga meski andai sudah didukung oleh pemerintah kalo konsumennya sendiri g menerima.
    Mungkin bisa diambil contoh dari game MOBA LocaPala yg sedikit banget peminatnya meski kualitas tidak kalah dengan game MOBA sejenisnya.
    Kasus ini mungkin bisa diatasi dengan bantuan streamer / influencer local yg populer seperti Windah Basudara.
    Untuk contoh kasusnya tentang betapa berpengaruhnya streamer lokal bisa dilihat dari game Children of Sky yang akhir akhir ini kembali rame lagi karena mereka gencar melakukan promosi dengan berbagai cara. Hal tersebut bisa dihitung sebagai pencapaian dari tim pengembang game tersebut karena mampu menaikkan kembali nama game tersebut setelah sempat sepi semenjak awal rilis dahulu

    • @boombaster271
      @boombaster271 2 года назад

      What if mayoritas 90% orang indo main lokapala.. gua yakin bakal menjalar ke negara lain

    • @businessman8715
      @businessman8715 2 года назад

      @@boombaster271 ini bener banget. G peduli dapur sebagus apa kalo konsumennya g ada y tetep aja g ada nilainya