Ringkasan Kajian: "Merekalah Orang yang Tertipu" Oleh: Ust. Umar Abu Hudzaifah al-Atsary Pendahuluan Kajian ini membahas tentang kelompok manusia yang tertipu dalam beragama. Mereka adalah orang-orang yang merasa telah melakukan kebaikan, tetapi pada kenyataannya justru terjerumus dalam kesalahan besar. Ustaz Umar Abu Hudzaifah menekankan pentingnya memahami konsep ini agar kita tidak termasuk dalam golongan tersebut. 1. Definisi Orang yang Tertipu dalam Beribadah Para ulama menyebutkan bahwa ada dua golongan manusia dalam ibadah: 1. Orang yang disibukkan dengan yang wajib sehingga meninggalkan yang sunnah → Dimaafkan oleh Allah 2. Orang yang sibuk dengan yang sunnah tetapi melalaikan yang wajib → Termasuk orang yang tertipu 🔹 Dalil dari Hadis Rasulullah ﷺ: Allah mencintai hamba yang mendekatkan diri dengan amalan wajib, sebelum menambahkan amalan sunnah. Jika seseorang sibuk dengan sunnah tetapi meninggalkan yang wajib, maka ia telah tertipu. 💡 Contoh kasus: - Orang yang rajin shalat tahajud tapi sering meninggalkan shalat fardu. - Orang yang giat sedekah tetapi lalai dalam membayar zakat wajib. - Orang yang rajin membaca Al-Qur'an tetapi tidak menutup aurat. 2. Orang yang Menganggap Dunia Sebagai Tanda Kemuliaan Sebagian orang berpikir bahwa jika Allah memberinya kekayaan, kesehatan, dan kelapangan rezeki, berarti Allah sedang memuliakannya. Ini adalah pemahaman yang salah dan menipu. 🔹 Dalil: _"Adapun manusia, apabila Rabb-nya mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan, maka dia berkata: 'Rabb-ku telah memuliakanku'. Adapun apabila Rabb-nya mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata: 'Rabb-ku menghinakanku'."_ (QS. Al-Fajr: 15-16) 💡 Kenyataan yang sering terjadi: - Orang kaya merasa dirinya dimuliakan Allah, padahal ia jauh dari agama. - Orang miskin merasa dirinya dihina Allah, padahal bisa jadi ia lebih dekat kepada-Nya. - Banyak orang tidak sadar bahwa harta, jabatan, dan kenikmatan dunia bisa menjadi ujian, bukan tanda kemuliaan. 3. Orang yang Tidak Menyadari Tipu Daya Iblis Iblis menipu manusia dengan menjauhkan mereka dari ilmu agama. - Orang sibuk dengan dunia, lupa menghadiri majelis ilmu. - Merasa cukup dengan pengetahuan seadanya, padahal masih banyak kekurangan dalam pemahaman agama. - Merasa dirinya sudah benar, sehingga tidak mau belajar lebih dalam. 💡 Solusi agar tidak tertipu oleh Iblis: - Rajin menghadiri majelis ilmu. - Berusaha memahami ilmu yang benar, bukan sekadar ikut-ikutan. - Meningkatkan amal ibadah berdasarkan ilmu yang sahih. 4. Orang yang Menganggap Maksiatnya Tidak Masalah Sebagian orang tertipu dengan dosa dan maksiat yang mereka lakukan. Mereka merasa aman dari azab Allah dan terus melakukan kemaksiatan tanpa rasa takut. 🔹 Dalil: _"Janganlah kamu tertipu oleh penangguhan (azab) dari Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan menangguhkan balasan kecuali sampai waktu yang telah ditentukan."_ (QS. Ibrahim: 42) 💡 Contoh orang yang tertipu dengan maksiat: - Orang yang terus-menerus melakukan dosa kecil tanpa bertaubat. - Orang yang menganggap remeh riba, zina, atau minuman keras. - Orang yang berkata, "Allah Maha Pengampun", tetapi tetap melanggar perintah-Nya. 5. Kesimpulan dan Solusi Agar tidak menjadi orang yang tertipu, kita harus: ✅ Menjaga amalan wajib sebelum memperbanyak amalan sunnah. ✅ Tidak tertipu oleh dunia dan menjadikannya sebagai alat untuk akhirat. ✅ Rajin menuntut ilmu dan mendekatkan diri kepada ulama. ✅ Bertaubat dari dosa dan tidak menganggap remeh kemaksiatan. Semoga Allah SWT menjadikan kita orang-orang yang istiqamah dalam kebaikan dan tidak termasuk dalam golongan yang tertipu. Aamiin.
Wahai orang² yg beriman, masuklah ke dlm islam secara keseluruhan atau totalitas, dan janganlah kamu ikuti langkah² syaitan (dari jin dan manusia). Sesungguhnya dia itu musuh yg nyata bagimu. (Qs. Al-Baqarah : 208)
Katakanlah wahai Rasul kpd orang² musyrikin yg terus menerus menggodamu agar menyembah ber-hala² mereka, " apakah kalian memerintah ku agar menyembah selain Allah..? Tidak ada yg berhak diibadahi selain Allah semata, maka aku tidak menyembah selain Dia. " (Qs. Az-Zumar : 64) NB : Di dunia banyak yg diibadahi selain Allah yaitu : hawa nafsu para pemimpin yg menjerumuskan ke neraka.
Ma syaa Allah Barokallahu fiikum ustadz Umar..❤❤❤❤
Ringkasan Kajian: "Merekalah Orang yang Tertipu"
Oleh: Ust. Umar Abu Hudzaifah al-Atsary
Pendahuluan
Kajian ini membahas tentang kelompok manusia yang tertipu dalam beragama. Mereka adalah orang-orang yang merasa telah melakukan kebaikan, tetapi pada kenyataannya justru terjerumus dalam kesalahan besar. Ustaz Umar Abu Hudzaifah menekankan pentingnya memahami konsep ini agar kita tidak termasuk dalam golongan tersebut.
1. Definisi Orang yang Tertipu dalam Beribadah
Para ulama menyebutkan bahwa ada dua golongan manusia dalam ibadah:
1. Orang yang disibukkan dengan yang wajib sehingga meninggalkan yang sunnah → Dimaafkan oleh Allah
2. Orang yang sibuk dengan yang sunnah tetapi melalaikan yang wajib → Termasuk orang yang tertipu
🔹 Dalil dari Hadis Rasulullah ﷺ:
Allah mencintai hamba yang mendekatkan diri dengan amalan wajib, sebelum menambahkan amalan sunnah. Jika seseorang sibuk dengan sunnah tetapi meninggalkan yang wajib, maka ia telah tertipu.
💡 Contoh kasus:
- Orang yang rajin shalat tahajud tapi sering meninggalkan shalat fardu.
- Orang yang giat sedekah tetapi lalai dalam membayar zakat wajib.
- Orang yang rajin membaca Al-Qur'an tetapi tidak menutup aurat.
2. Orang yang Menganggap Dunia Sebagai Tanda Kemuliaan
Sebagian orang berpikir bahwa jika Allah memberinya kekayaan, kesehatan, dan kelapangan rezeki, berarti Allah sedang memuliakannya. Ini adalah pemahaman yang salah dan menipu.
🔹 Dalil:
_"Adapun manusia, apabila Rabb-nya mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan, maka dia berkata: 'Rabb-ku telah memuliakanku'. Adapun apabila Rabb-nya mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata: 'Rabb-ku menghinakanku'."_ (QS. Al-Fajr: 15-16)
💡 Kenyataan yang sering terjadi:
- Orang kaya merasa dirinya dimuliakan Allah, padahal ia jauh dari agama.
- Orang miskin merasa dirinya dihina Allah, padahal bisa jadi ia lebih dekat kepada-Nya.
- Banyak orang tidak sadar bahwa harta, jabatan, dan kenikmatan dunia bisa menjadi ujian, bukan tanda kemuliaan.
3. Orang yang Tidak Menyadari Tipu Daya Iblis
Iblis menipu manusia dengan menjauhkan mereka dari ilmu agama.
- Orang sibuk dengan dunia, lupa menghadiri majelis ilmu.
- Merasa cukup dengan pengetahuan seadanya, padahal masih banyak kekurangan dalam pemahaman agama.
- Merasa dirinya sudah benar, sehingga tidak mau belajar lebih dalam.
💡 Solusi agar tidak tertipu oleh Iblis:
- Rajin menghadiri majelis ilmu.
- Berusaha memahami ilmu yang benar, bukan sekadar ikut-ikutan.
- Meningkatkan amal ibadah berdasarkan ilmu yang sahih.
4. Orang yang Menganggap Maksiatnya Tidak Masalah
Sebagian orang tertipu dengan dosa dan maksiat yang mereka lakukan. Mereka merasa aman dari azab Allah dan terus melakukan kemaksiatan tanpa rasa takut.
🔹 Dalil:
_"Janganlah kamu tertipu oleh penangguhan (azab) dari Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan menangguhkan balasan kecuali sampai waktu yang telah ditentukan."_ (QS. Ibrahim: 42)
💡 Contoh orang yang tertipu dengan maksiat:
- Orang yang terus-menerus melakukan dosa kecil tanpa bertaubat.
- Orang yang menganggap remeh riba, zina, atau minuman keras.
- Orang yang berkata, "Allah Maha Pengampun", tetapi tetap melanggar perintah-Nya.
5. Kesimpulan dan Solusi
Agar tidak menjadi orang yang tertipu, kita harus:
✅ Menjaga amalan wajib sebelum memperbanyak amalan sunnah.
✅ Tidak tertipu oleh dunia dan menjadikannya sebagai alat untuk akhirat.
✅ Rajin menuntut ilmu dan mendekatkan diri kepada ulama.
✅ Bertaubat dari dosa dan tidak menganggap remeh kemaksiatan.
Semoga Allah SWT menjadikan kita orang-orang yang istiqamah dalam kebaikan dan tidak termasuk dalam golongan yang tertipu. Aamiin.
Wahai orang² yg beriman, masuklah ke dlm islam secara keseluruhan atau totalitas, dan janganlah kamu ikuti langkah² syaitan (dari jin dan manusia). Sesungguhnya dia itu musuh yg nyata bagimu.
(Qs. Al-Baqarah : 208)
Katakanlah wahai Rasul kpd orang² musyrikin yg terus menerus menggodamu agar menyembah ber-hala² mereka, " apakah kalian memerintah ku agar menyembah selain Allah..? Tidak ada yg berhak diibadahi selain Allah semata, maka aku tidak menyembah selain Dia. "
(Qs. Az-Zumar : 64)
NB : Di dunia banyak yg diibadahi selain Allah yaitu : hawa nafsu para pemimpin yg menjerumuskan ke neraka.