Birokrat yg bernafsu menghancurkan peneliti potensial. Saya beruntung diajar & berkenalan dengan peneliti2 hebat Eijkman. Terimakasih atas dukungan Pak Gita untuk Eijkman
Masya Allah. Saya respect banget dengan Ibu Hera. Indonesia lebih butuh 1 orang seperti ini, ketimbang 1000 politisi yang do nothing yg justru malah menghambat orang2 spt bu Hera.
puluhan tahun sdh berlalu, brp duit yg digelontorkan ga jelas, mana hasil² risetnya ga pernah disebutkan. semua obat²an memakai hak paten hasil riset dari luar negeri. bahkan riset vaksin gagal total, ujung²nya import semua vaksin dari china, as, eropa. sekali lagi, mana hasilnya???
Konsolidasi dan integrasi riset diperlukan oleh Indonesia. Sehingga output-nya pun sangat baik. Tidak semua lembaga riset di Indonesia bekerja sendiri-sendiri dan mengeroyok objek penelitian yang sama. Itulah inti dari fokus efisiensi dan sentralisasi. Semua lembaga harus bekerja secara SMART. - Specific, Measurable, Achievable, Relevant dan Time-related.
Di Indonesia ini yg penting cari cuan seperti tingkah politisi di DPR dan pejabat serta pengusaha. Jadi tidak kaget jika indonesia sulit maju seperti negara lain.
Lembaga Pusat Study dan Riset Ilmiah EIJKMAN.. Insya'allah kami akan selalu bersama kalian dan mendukung eksistensi kontribusi nyata kalian terhadap kemajuan dunia penelitian dan kesehatan bagi bangsa ini #FIGHTING
@@tehmanis6602bukan, teteh dan rekan rekan seperjuangan tidak memiliki korelasi dengan lembaga seperti BRIN, kami hanya para akademisi biasa penggiat research ( riset ) utamanya di bidang kesehatan dan bidang keilmuan lainnya
Pada manajemen modern, sebenarnya perbaikan kinerja suatu organisasi atau kelembagaan, dapat dilakukan dgn dua pendekatan, yaitu perubahan fungsional dan perubahan struktural. Perubahan fungsional biasanya dilakukan lebih dulu. Kalau kinerja tetap tidak berubah menjadi baik, maka dilakukan perubahan struktural. Terkait riset di kita yg dianggap tidak efektif, overlap, tidak efisien dll karena R n D berada di berbagai kementerian dan lembaga. Memang sebaiknya dilakukan perubahan fungsional dulu, misalnya perencanaan program riset nasional dipusatkan termasuk anggarannya di institusi khusus (saat ini diBRIN), yg mewadahi semua kgt riset dr semua kementerian dan lembaga, implementasi program selanjutnya dimonitor dan dievaluasi dlm pencapaian sasaran. BILA tidak berhasil, bisa dilakukan perubahan struktural (spt yg dilakukan saat ini). SAYANGnya kebijakan yg diambil LANGSUNG perubahan struktural (pengalihan sumberdaya riset ke BRIN), yang berimplikasi sangat luas, baik thd SDM, sarana dan prasarana yg terdampak. Kondisi ini tampaknya akan menyebabkan stagnasi atau bahkan kemunduran terhadap kinerja RnD nasional, termasuk kinerja kementerian2 yg selama ini sangat didukung oleh kgt RnDnya...... akan kemanakah kita?
kalau contoh anda masalah anggaran dan program berpusat di BRIN tapi implementasi di Instansi masing2 malah RUWET... divisi RnD di Instansi itu trus tanggung jawab ke dua instansi gitu (BRIN dan satunya) ? uangnya juga ga efektif, dan lintas keilmuan malah kurang terjalin
P (bangun dulu infrastruturenya, dan rencanakan data anda) D (lakukan penelitian) C ( lakukan routine check all data and analysis) A ( perbaiki dari gap yg ditemukan) Pembuatan vaksin dapat hadir di cycle2 berikutnya
Sebenernya langkah jokowi untuk menggabungkan semua lembaga riset jadi 1 lembaga besar itu langkah yang bagus. selama ini lembaga2 riset di indonesia itu terpencar2, ad yg instansi sendiri, ada yang di bawah kementerian. cuman yang banyak dipermasalahkan oleh banyak orang, termasuk saya sih. karena ada sosok politik disana. lembaga riset itu harusnya netral. ok lah kalo ngomong teknis kelembagaannya, teknis penelitiannya, atau infrastrukturnya. cuman pada high level decission, ada orang parpol disana. lembaga yang seharusnya netral kalo ada orang parpol yang masuk berarti menandakan adanya power sharing/bagi2 kekuasaan. dan indonesia tuh butuh lembaga riset swasta yang independen dan berkelas. selama ini lembaga2 riset swasta itu paling banyak ya riset politik, atau lembaga survey. jarang terdengar lembaga riset yang menangani bidang sains atau lingkungan. dan kalopun ada ya kebanyakan dalam bentuk yayasan, dan biasanya lembaga2 riset swasta berbentuk yayasan, terkendala dalam budget, mereka masih butuh pihak "sponsor". dan ironisnya sponsor2 riset terbesar itu dari luar negeri. kita baru peduli peneliti2 kita kalo mereka tenar duluan di luar negeri.
kalaupun digabungkan, kan tidak perlu membubarkan lembaga yg sudah ada. tinggal ditempatkan dalam ke dalam struktur lembaga BRIN, sebagai divisi atau unit tersendiri. kok harus dihapuskan?
Soal langkah jokowi gak bsa di tebak, gak tau tepat atau gak ya lihat nanti efektifitas nya kedepan. Yg jelas asal jokowi mau loyal aja buat support dana riset. Yg udah2 sih indon kalau buat gelontorin dana riset ya ogah2 an, tp klo buat yg laen2 mah jor jor an.
Setuju... daripada kayak LSM LSM yang ujung2nya di danai Asing untuk proxy war mereka... Quote this " mengapa kita dijajah tapi pake nama penjajah?" Yes since universal... tapi inget merubah nama is not as hard as blody war of independence. Buktinya sampe sekarang Eijkman juga ga selesai2 tuh buat anti virus untuk covid 19... dan ujung2nya kita import dari china
Pak gita minta tolong undang YLBI/LBH jakarta dong. Soalnya ada peran pengacara top Adnan Buyung Nasution. LBH Jakarta juga memiliki peran untuk membantu korban penggusuran, perburuhan, kekerasa seksual dll.
Jadi tau alasan kenapa BRIN memberhentikan 71 staff eijkman 😁 Makasih om gita sudah upload videonya. Semoga indonesia semakin BERDAULAT dan MAJU di tangan Penguasa yg ABSOLUT ini 😁👍 Salam INDONESIA RAYA 🙏 🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩
mau tanya , alasannya sebenarnya apa ya ? setau saya alasan nya itu kalau masuk BRIN harus PNS dan hanya ada 90 PNS sehingga 71 staff harus di berhentikan. CMIIW
habis dari sini terus cek podcast pak akbar faizal dgn pak tri laksono (ketua BRIN), clear semua kenapa kita tdk ada hasil signifikan bahkan stagnan dalam dunia riset seperti seolah olah tahu ekosistem riset aja nih netizen 😏
Basic riset di Indonesia itu sangat lemah.. Pak Gita, kenapa senyumnya begitu...? saat bu Hera berkata, "membuat pesawat terbang itu beda dengan kedokteran dan membuat obat-obatan atau vaksin...
LEMBAGA EIJKMAN SAMPAI SAAT INI TIDAK MENGHASILKAN APA APA HANYA MENGHABISKAN UANG NEGARA APBN, MANA VAKSIN COVID 19 NYA? LEMBAGA EIJKMAN CUMA OMONG DOANG
JUJUR, HARUS DISEDIHKAN, BANYAK DANA TELAH TERBUANG, TAPI EIJKMAN TIDAK BISA KONTRIBUSI DALAM HASILKAN VAKSIN SAAT INDONESIA SANGAT BUTUH. BUAT APA PAPER ??? BERCERMINLAH KE LEMBAGA RISET L.N. YANG KINI MENOLONG DUNIA SAAT PANDEMI COVID-19.
Birokrat yg bernafsu menghancurkan peneliti potensial. Saya beruntung diajar & berkenalan dengan peneliti2 hebat Eijkman. Terimakasih atas dukungan Pak Gita untuk Eijkman
Birolrat apa bro? Cari di KKBBI ga ada?
Masya Allah. Saya respect banget dengan Ibu Hera. Indonesia lebih butuh 1 orang seperti ini, ketimbang 1000 politisi yang do nothing yg justru malah menghambat orang2 spt bu Hera.
Save Eijkman dan semua lembaga riset. Salah satu kebutuhan pokok negara untuk maju dan bersaing adalah riset. Salam sehat dari peneliti dari Semarang
puluhan tahun sdh berlalu, brp duit yg digelontorkan ga jelas, mana hasil² risetnya ga pernah disebutkan. semua obat²an memakai hak paten hasil riset dari luar negeri. bahkan riset vaksin gagal total, ujung²nya import semua vaksin dari china, as, eropa. sekali lagi, mana hasilnya???
Konsolidasi dan integrasi riset diperlukan oleh Indonesia. Sehingga output-nya pun sangat baik. Tidak semua lembaga riset di Indonesia bekerja sendiri-sendiri dan mengeroyok objek penelitian yang sama. Itulah inti dari fokus efisiensi dan sentralisasi. Semua lembaga harus bekerja secara SMART. - Specific, Measurable, Achievable, Relevant dan Time-related.
Di Indonesia ini yg penting cari cuan seperti tingkah politisi di DPR dan pejabat serta pengusaha. Jadi tidak kaget jika indonesia sulit maju seperti negara lain.
Lembaga Pusat Study dan Riset Ilmiah EIJKMAN.. Insya'allah kami akan selalu bersama kalian dan mendukung eksistensi kontribusi nyata kalian terhadap kemajuan dunia penelitian dan kesehatan bagi bangsa ini
#FIGHTING
woalah pemerintah ngga peduli. Bubarkan kata pemerintah.
@@ahmedcinox9419 Afwan, maksudnya mas ?
kami itu siapa bu? lembaga pusat studi dan riset ilmiah eijkman dibawah siapa? BRIN?
@@tehmanis6602bukan, teteh dan rekan rekan seperjuangan tidak memiliki korelasi dengan lembaga seperti BRIN, kami hanya para akademisi biasa penggiat research ( riset ) utamanya di bidang kesehatan dan bidang keilmuan lainnya
Pada manajemen modern, sebenarnya perbaikan kinerja suatu organisasi atau kelembagaan, dapat dilakukan dgn dua pendekatan, yaitu perubahan fungsional dan perubahan struktural. Perubahan fungsional biasanya dilakukan lebih dulu. Kalau kinerja tetap tidak berubah menjadi baik, maka dilakukan perubahan struktural. Terkait riset di kita yg dianggap tidak efektif, overlap, tidak efisien dll karena R n D berada di berbagai kementerian dan lembaga. Memang sebaiknya dilakukan perubahan fungsional dulu, misalnya perencanaan program riset nasional dipusatkan termasuk anggarannya di institusi khusus (saat ini diBRIN), yg mewadahi semua kgt riset dr semua kementerian dan lembaga, implementasi program selanjutnya dimonitor dan dievaluasi dlm pencapaian sasaran. BILA tidak berhasil, bisa dilakukan perubahan struktural (spt yg dilakukan saat ini). SAYANGnya kebijakan yg diambil LANGSUNG perubahan struktural (pengalihan sumberdaya riset ke BRIN), yang berimplikasi sangat luas, baik thd SDM, sarana dan prasarana yg terdampak. Kondisi ini tampaknya akan menyebabkan stagnasi atau bahkan kemunduran terhadap kinerja RnD nasional, termasuk kinerja kementerian2 yg selama ini sangat didukung oleh kgt RnDnya...... akan kemanakah kita?
kalau contoh anda masalah anggaran dan program berpusat di BRIN tapi implementasi di Instansi masing2 malah RUWET... divisi RnD di Instansi itu trus tanggung jawab ke dua instansi gitu (BRIN dan satunya) ? uangnya juga ga efektif, dan lintas keilmuan malah kurang terjalin
P (bangun dulu infrastruturenya, dan rencanakan data anda)
D (lakukan penelitian)
C ( lakukan routine check all data and analysis)
A ( perbaiki dari gap yg ditemukan)
Pembuatan vaksin dapat hadir di cycle2 berikutnya
Well explained, Hera.
Very sad indeed that Eijkman Institute has to go. Stay strong 💪👍
SAINS NO BORDER. Gak bisa KEBENARAN atau Hasil PENELITIAN itu DIATUR SEENAKNYA oleh IDEOLOGI POLITIK
Setuju Science no Borders apalagi di batasi oleh Ideologi....report jadinya
Sebenernya langkah jokowi untuk menggabungkan semua lembaga riset jadi 1 lembaga besar itu langkah yang bagus. selama ini lembaga2 riset di indonesia itu terpencar2, ad yg instansi sendiri, ada yang di bawah kementerian. cuman yang banyak dipermasalahkan oleh banyak orang, termasuk saya sih. karena ada sosok politik disana. lembaga riset itu harusnya netral. ok lah kalo ngomong teknis kelembagaannya, teknis penelitiannya, atau infrastrukturnya. cuman pada high level decission, ada orang parpol disana. lembaga yang seharusnya netral kalo ada orang parpol yang masuk berarti menandakan adanya power sharing/bagi2 kekuasaan. dan indonesia tuh butuh lembaga riset swasta yang independen dan berkelas. selama ini lembaga2 riset swasta itu paling banyak ya riset politik, atau lembaga survey. jarang terdengar lembaga riset yang menangani bidang sains atau lingkungan. dan kalopun ada ya kebanyakan dalam bentuk yayasan, dan biasanya lembaga2 riset swasta berbentuk yayasan, terkendala dalam budget, mereka masih butuh pihak "sponsor". dan ironisnya sponsor2 riset terbesar itu dari luar negeri. kita baru peduli peneliti2 kita kalo mereka tenar duluan di luar negeri.
kalaupun digabungkan, kan tidak perlu membubarkan lembaga yg sudah ada. tinggal ditempatkan dalam ke dalam struktur lembaga BRIN, sebagai divisi atau unit tersendiri. kok harus dihapuskan?
@@bambang9897 nggak dibubarkan sih, cuman restrukturisasi ajam balai2 penelitiannya masih ada.
Soal langkah jokowi gak bsa di tebak, gak tau tepat atau gak ya lihat nanti efektifitas nya kedepan.
Yg jelas asal jokowi mau loyal aja buat support dana riset.
Yg udah2 sih indon kalau buat gelontorin dana riset ya ogah2 an, tp klo buat yg laen2 mah jor jor an.
Setuju... daripada kayak LSM LSM yang ujung2nya di danai Asing untuk proxy war mereka...
Quote this " mengapa kita dijajah tapi pake nama penjajah?" Yes since universal... tapi inget merubah nama is not as hard as blody war of independence.
Buktinya sampe sekarang Eijkman juga ga selesai2 tuh buat anti virus untuk covid 19... dan ujung2nya kita import dari china
@@meaugust8104 soal vaksin yah 😂, kalo ini yang terlibat bukan peneliti aj. Ada pebisnis, investor, regulator/pemerintah. Ya gitu lah.
sedih sekali lembaga eijkman harus berakhir seperti ini...
Pak gita minta tolong undang YLBI/LBH jakarta dong. Soalnya ada peran pengacara top Adnan Buyung Nasution. LBH Jakarta juga memiliki peran untuk membantu korban penggusuran, perburuhan, kekerasa seksual dll.
Penguasa nya dzolim , semoga org2 hebat sehat slalubagar bisa memajukan bangsa dan negara
pa gita kalau boleh request , bapak ilham habibie jadi tamu acara nya terimakasih
Branding.... That's what they could not understand.
Well explained, prof. Salute. 👍
Prioritas skrg adalah infrastruktur bidang fisik.
Sama Mas Menteri Nadiem dong pak 😁
Sedih banget, RIP Eijkman
Jadi tau alasan kenapa BRIN memberhentikan 71 staff eijkman 😁
Makasih om gita sudah upload videonya.
Semoga indonesia semakin BERDAULAT dan MAJU di tangan Penguasa yg ABSOLUT ini 😁👍
Salam INDONESIA RAYA 🙏 🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩
mau tanya , alasannya sebenarnya apa ya ? setau saya alasan nya itu kalau masuk BRIN harus PNS dan hanya ada 90 PNS sehingga 71 staff harus di berhentikan. CMIIW
apkah krn eijkman mau memproduksi vaksin sndiri makanya harus dilebur ke brin?sprti ada yg terganggu gtu
ooh karena mau buat vaksin ya , oke nanti saya baca lagi
guys, Eijkman masih ada, sistemnya saja yang beda, gausah diromantisasi.
Trus knp ,71 pegawai diberhentikan?
Perbanyak bintang tamu saintis seperti bu Hera dkk.
Episode sama Dr indrawan kok ngak upload " Pak....?
Mungkin minggu depan
Mak banteng kan kepingen nilai pancasila di bawa ke langit ke 7, padahal di Indonesia sendiri nilai pancasila hanya ilusi semata
Keren banget
keren pak gita😎
Rest in Peaces Eijkman
Ini adalah kehilangan terbesar bagi indonesia.
habis dari sini terus cek podcast pak akbar faizal dgn pak tri laksono (ketua BRIN), clear semua kenapa kita tdk ada hasil signifikan bahkan stagnan dalam dunia riset
seperti seolah olah tahu ekosistem riset aja nih netizen 😏
Pengen ngmng cma akh sudahlah.😉
Basic riset di Indonesia itu sangat lemah..
Pak Gita, kenapa senyumnya begitu...? saat bu Hera berkata, "membuat pesawat terbang itu beda dengan kedokteran dan membuat obat-obatan atau vaksin...
ntar kalau ganti rezim, kembalikan Lembaga Eijkman.
NB: nama Eijkman sudah terkenal. nama BRIN, gak ada yg kenal.
Kasian eijkman mau di hapus BRIN tanpa BRAIN...
Miris, ada yg ingin menghancurkan dr segala penjuru inimah, gmn cara mencegahnya. Rakyat hrs bersatu
😍
Para periset sudah masuk zona nyaman, lupa bahwa mereka harus bersaing dan membumi.
Makannya pilih presiden yg benar 😄 sayang kemarin cuma 2 dua2 nya jelek juga pesanan oligarch 😄
Indon itu sprti ada yg sengaja menghambat untuk maju, supaya jadi end user abadi. Butuh vaksin butuh teknologi, "YA BELI"!!
Rezim yg berlagak memajukan pdhl emang gak ada itikad, bahkan rezim sebelumnya hanya memajuka
VAKSIN NUSANTARA DOKTER TERAWAN ITU PROGRAM HEBAT, HARUSNYA DIBANTU OLEH PEMERINTAH RI, BUKAN LEMBAGA EIJKMAN
wkwkwkk... sudah dibantu TNI lho... kurang baca ya? bangun dulu, rebahan mulu
Semua pasti punya kepentingan....
Eijkman punya kepentingan pemerintah berkuasa punya kepentingan...
Jadi ya podo wae
LEMBAGA EIJKMAN SAMPAI SAAT INI TIDAK MENGHASILKAN APA APA HANYA MENGHABISKAN UANG NEGARA APBN, MANA VAKSIN COVID 19 NYA? LEMBAGA EIJKMAN CUMA OMONG DOANG
Mau di bawa kemana negri tercinta ini oleh rejim ini kok miris ya
What ever
JUJUR, HARUS DISEDIHKAN, BANYAK DANA TELAH TERBUANG, TAPI EIJKMAN TIDAK BISA KONTRIBUSI DALAM HASILKAN VAKSIN SAAT INDONESIA SANGAT BUTUH.
BUAT APA PAPER ???
BERCERMINLAH KE LEMBAGA RISET L.N. YANG KINI MENOLONG DUNIA SAAT PANDEMI COVID-19.
Gmn cerita kalau kt ada buat sesuatu tapi malah bukan kt yg diblg sebagai sipembuat.😉