Emanuel Kant tidak berusaha membatasi sains dan filsafat, melainkan berupaya mempertemukan keduanya dalam kerangka filosofis yang kohesif. Dalam karyanya yang paling terkenal, "Kritik atas Akal Murni" (Critique of Pure Reason), Kant mencoba menyelesaikan konflik antara rasionalisme dan empirisme dengan cara yang revolusioner. Berikut beberapa poin utama yang menjelaskan bagaimana Kant mempertemukan sains dan filsafat: Sistem Transendental: Kant mengembangkan apa yang disebut sebagai filsafat transendental, yang berfokus pada kondisi-kondisi kemungkinan pengalaman dan pengetahuan. Ini berarti dia mencari dasar-dasar yang memungkinkan sains (pengetahuan empiris) dan metafisika (pengetahuan yang lebih abstrak) untuk memiliki landasan yang sama. Sintesis antara Rasionalisme dan Empirisme: Kant berargumen bahwa pengetahuan kita adalah hasil dari interaksi antara indra (yang memberikan data empiris) dan akal budi (yang memberikan struktur rasional). Dengan kata lain, pengalaman empiris harus dibentuk oleh kategori-kategori akal budi kita untuk menjadi pengetahuan. Ini dikenal sebagai "revolusi kopernikan" Kant, di mana dia mengusulkan bahwa objek-objek harus menyesuaikan diri dengan cara kita memahami, bukan sebaliknya. Kantian Categories: Kant memperkenalkan konsep kategori akal, seperti ruang dan waktu, yang merupakan cara kita mengatur pengalaman kita. Ini berarti bahwa sains, yang bergantung pada pengamatan empiris, tetap membutuhkan kerangka filosofis yang mendasar untuk memahami data yang diperolehnya. Moralitas dan Ilmu Pengetahuan: Dalam karya lain, seperti "Kritik atas Akal Praktis" (Critique of Practical Reason), Kant juga mengeksplorasi bagaimana moralitas dapat ditemukan dalam akal murni. Dengan demikian, ia mencoba menunjukkan bahwa etika (sebuah bidang filsafat) dan pengetahuan ilmiah tidaklah bertentangan tetapi bisa saling melengkapi. Dengan demikian, alih-alih membatasi sains atau filsafat, Kant bertujuan untuk mengintegrasikan keduanya dalam sebuah sistem yang dapat menjelaskan bagaimana kita bisa mengetahui dunia dan bertindak di dalamnya. Dia percaya bahwa filsafat memiliki peran penting dalam memberikan dasar yang kokoh bagi metode ilmiah, serta dalam membimbing kita dalam pertanyaan-pertanyaan moral dan eksistensial yang lebih dalam.
Filsafat penting karena itu dasar berfikir pengetahuan yang sedalam dalamnya. Kalau berfilsafat dianggap kufur, ingat kehancuran maszab mutazila, maka manusia cenderung bertindak pintas dan gampang menyalahkan orang lain.
Dalam pemaparannya Profesor Bambang Sugiharto mencoba memaparkan apa itu Pengetahuan menurut Immanuel Kant : 3 Jenis Pengetahuan : 1.Pengetahuan Analitis : Dari sekedar analisis atau subyek didapatkan predikat/pengetahuan. Misal : Mahasiswa adalah seseorang yang sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi. 2.Pengetahuan Sintetis A-Posteriori : Predikat/Pengetahuan di dapatkan dari pengalaman inderawi. Misal : “Mahasiswa bernama A terlihat dikejar polisi” 3.Pengetahuan Sintetis A Priori : Predikat/Pengetahuan didapat dari sintesis antara data-data yang sebenarnya analitis a priori. Misalnya data geometris (luas ruangan= panjang x lebar) atau data matematis (30+15=45). Pengetahuan yang mengandung kepastian Apodiktif adalah yang sintesis a-posteriori, yaitu Sains (kecuali geometri dan matematik yang sintesis a priori sebagai alat ukurnya). Dalam kerangka ini., Metafisika yang bicara tentang dunia, jiwa dan Tuhan, sebenarnya bukan pengetahuan yang valid. Sebab ketiga konsep itu sendiri adalah alat kita untuk memahami pengalaman. Alat diguanakan untuk memahami alat? Mata menganalisis mata? Tapi juga apa yang secara rasional terasa ‘logis’ belum tentu otomatis ‘eksis’ (misal “Tuhan adalah esensi, maka tentulah ia pun eksistensi”) . Ini Tautologi belaka). Metafisika seperti itu lebih wilayah moral dan Iman. Sebelum jasmine menunjukkan kerancuan dalam pemaparan ini jasmine persilahkan sekali lagi membaca 3 jenis pengetahuan di atas. Cobalah membaca untuk memahami apa pentingnya memahami apa itu ‘Pengetahuan’, apa itu ‘Ilmu’. Apa yang salah dari pemaparan di atas? Apa perbedaan ‘Nilai Kebenaran’ pada kalimat, Mahasiswa adalah seseorang yang menuntut ilmu, Mahasiswa bernama A terlihat dikejar polisi, 30+14=45? Apakah Kebenaran pada kalimat “Mahasiswa bernama A terlihat dikejar polisi” merupakan kepastian Apodiktif? Mengapa hanya Metafisika yang bicara tentang dunia, jiwa dan Tuhan yang dinyatakan sebagai pengetahuan Tidak Valid? Padahal jelas dinyatakan Sains pun termasuk kedalam 3 jenis pengetahuan ini? Kenapa tidak dinyatakan Sains tidak Valid? Lalu Pengetahuan yang mana yang Valid? Kalau tidak ada Pengetahuan yang Valid lalu apa gunanya Sains dan Metafisika? Apa gunanya belajar? Kalau kesimpulannya pengetahuan tentang Tuhan atau Metafisika lebih ke wilayah Moral dan Iman seharusnya Sains juga masalah Moral dan Iman? Coba juga perhatikan uraian Sintetis A Priori : “.. sintesis antara data data yang sebenarnya a priori…”. Kata Sintetis yang jasmine asumsikan diambil dari kata Synthetic berubah menjadi ‘Sintesis’. Dalam pemaparan lisannya di menit 35 Profesor Bambang juga jelas sekali menyebutkan : ‘Sintesis tapi a priori. Artinya semuanya ada di kepala. Tapi Sintesis”. Kerancuan kerancuan ‘Kecil’ seperti ini tidak saja memalukan di sisi ilmiah tapi fatal jika ditiru dalam proses pengambilan kesimpulan dalam sebuah tulisan ilmiah. Kalau kamu tidak mempertanyakan dan berfikir kritis tentang masalah ini jasmine ucapkan selamat, karena kamu dapat anugrah tidak punya fikiran kritis, enggak jadi pusing kayak jasmine. Kalau kamu anggap semua ajaran Profesor itu benar jasmine ucapkan selamat, karena terhindar dari kesia siaan berdebat tentang Ilmu Pengetahuan yang tidak Valid. Ciri ciri suatu pengajaran filsafat memiliki kerancuan 1.Bercerita panjang lebar tentang biografi filsuf dan quotes terkenal dari filsuf. 2.Tidak memperjelas suatu masalah yang dibahas 3.Mengutip argumen filsuf di luar permasalahan yang sedang dibahas. 4.Membuat pandangan sang filsuf sesuatu yang asing, yang tidak dimiliki manusia awam
Saya mau sanggah pandangan terakhir tentang kerancuhan filsafat. Menurut saya untuk forum seperti ini yang kebanyakan orang awam dan dibatasi waktu penjelasan harus bisa sederhana dan ditsngkapkan dengan analogi tertentu atau meminjam filsuf yang lain supaya lebih mudah di pahami, namun jika ingin mendalam sebaiknya silahkan ikut kuliah filsafat langsung sehingga penjelasanny lebih mendalam
@@Noregion-k6u hmm, kamu ngerti rancunya dimana? Lalu kalau yang denger orang awam seorang Profesor diijinkan menampilkan kerancuan? Kerancuannya juga ada di kelas filsafatnya yang "Mendalam".
Landasan METAFISIKA bisa hebat jika menjadi landasan SAINS. Tapi akan menjadi lebih hebat jika disandingkan dg landasan FISIKA sebab pasti akan memberi banyak MANFAAT bagi peradaban manusia serta tidak menimbulkan KERUSAKAN ALAM
@@habibullah-vo6mn heru, lu jgn lompat begitu. kesadaran itu topik fundamental dalam filsafat. dan lu heru perlu tau juga kalau fisika juga berdasar metafisika yang bernama materialisme.
Puncak pengetahuan manusia adalah ke-tidak tahu-an dan ke-tiada-an. Apapun istilah yang dikembangkan dalam dialektika berfilsafat adalah persepsi orak pikiran manusia saja, yang dari waktu ke waktu berkembang dan berubah tiada akhir. Itulah HIDUP sebagai realitas KEBENARAN mutlak.
UNPAR Official : @Ibu Karlina. S. Dan @Prof .Bambang. S : Kesimpulan "Landasan Metafisika dan Sciences : Fondasi Metafisika, Arsitektur bangunan adalah sciences, hasil akhirnya : metafisika pada realitas kedua2 berkaitan tdk bisa saling terlepsskan maupun berlawanan". 🙏
Eropa Paris hadir. Ada yg terlupakan/luput dr perhatian Bu Karlina & hadirin/Audiens tdk menyadari. Ada baiknya di kesempatan lain dibuka dialog live dg Publik dr luar scr online dg kedua Pembicara. Brgkali dibatasi 2 org sj sdh cukup 🙏🏼 Terimakasih atas acaranya
Ilmu2 yg mbulet itu juga bermanfaat mas mungkin bukan buat anda. Ilmu mbulet spt filsafat itu bermanfaat buat jadi kerangka berfikir yg sistematis, kritis, terukur dll. Ilmu terapan yg manfaatnya langsung dpt dirasakan oleh sesama juga berawal dari kerangka berfikir sistematis kritis dan terukur. Spt telepon misalnya, itu juga ditemukan oleh orang yg kritis. Dia berfikir bagaimana cara membuat alat komunikasi jarak jauh yg praktis dan real time maka terciptalah telepon. Dan terus berevolusi sampai jd HP yg anda pake buat komen di RUclips ini 😊.
Semua ilmu bermanfaat, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Ilmu menjadi bermanfaat bagi siapa saja secara implikatif. Misalnya, Kita mengerti atau tidak tentang bagaimana pembuatan microchip hingga cara kerjanya, tapi manfaat atau implikasi ilmu dan pengembangan di bidang semikonduktor itu tidak mensyaratkan Anda ataupun saya harus mengerti cara kerja alat tersebut lalu alat itu bisa bekerja di ponsel Anda dan saya. Dalam ranah filsafat, anda ataupun saya tidak mengerti tentangnya bukan berarti ilmu itu kehilangan manfaat praksis dan implikatifnya--bagi awam. Ia tetap memiliki manfaat secara tidak langsung tanpa anda atau saya menyadarinya. Seperti fondasi dari matematika, dimulai dari pembukaan filsafat atas rimba idea dan konsep yang kemudian hari hari ini bisa menjadi hal hal yang berguna dan praktis bagi siapapun. Maka, tidak perlu membangun suatu kasta terhadap ilmu, seolah ada ilmu yang paling bermanfaat dan ilmu yang tidak memiliki manfaat. Cara pandang dikotomis seperti itu terhadap ilmu perlu diperbaiki, sebab ilmu bersifat relasional satu dengan yang lainnya, tidak bisa dibangun suatu batas absolut diantara mereka.
Immanuel Kant believed that human knowledge is shaped by both our experiences and the way our mind organizes these experiences. In his work "Critique of Pure Reason," he explained that our understanding of the world comes from a combination of sensory data and the mind's innate structures. For science to work, it must rely on basic principles that exist in our minds, like causality and the concept of space and time. Kant also made a key distinction between things as they are in themselves (noumena) and things as they appear to us (phenomena). We can only know the latter because our minds shape our perceptions of the world. This idea is crucial because it shows that scientific knowledge is not just about observing the world but also about how our minds interpret these observations. This framework helps us understand the limits of what science can tell us and underscores the role of human reason in scientific discovery.
Setelah saya mendengarkan selama 2 jam, filsafat metafisika Imanuel Kant masih jauh untuk dapat dijadikan landasan saint apalagi untuk metafisika... Menurut saya, Imanuel kant bukan filsuf, tetapi rasionance.. Benar kata orang yang lebih percaya Dukun dari pada Immanuel Kant.. Filsafat Metafisika yang pengamal metafisika atau Dukun Filsafat itu filsuf nya... Immanuel Kant tidak pernah menjadi pelaku / pejalan metafisika, maka apa yang membuat ia layak untuk dikatakan sebagai orang yang ahli di bidang metafisika.., Sebab di sini tidak ada paparan bahwa ia berbukti empiris dalam hal metafisika.. Sementara yang namanya metafisika adalah ranah disisi lain dari fisika .. Namun setelah saya mempersoalkan itu, saya tiba-tiba sadar bahwa ini masalah sedang ilmiahisme filsafat, maka 'ya sudahlah', kemudin keputusan saya pada akhirnya dari setelah mendengarkan video ini ialah saya menulis kementar ini, lalu kedapur, mbalikin gelas kopi, lalu ke kamar, untuk tidur.. Sambil melayangkan nalar, Ini bukan metafisika bagi fisika sains tapi sains fisika bagi metafisika.. Kemudian saya mendengarkan video di bawah ini untuk menenangkan diri ; ruclips.net/video/p6KF0yZDIV4/видео.html 😂😊
Mengapa harus merasa rugi. Belum pernah terbukti jika buruk. Logika sederhana saja, temannya orang hebat2 buanyak. Ada marylin monroe, elvis, einstein, hitler, slobodan milosevich, radivan karajik, polpot…5
☦️menggergaji dahan yang diduduki.. Dibutuhkan yang nekat tidak memikirkan diri sendiri atau mungkin merasakan sensasi melayang jatuh... Beranikah ilmuwan menggergaji kenyamanan dan kemapanan dalam berilmu?
terima kasih unpar, bu karlina, pak bambang. pemaparan yang sangat lugas untuk posisi kant dengan karya dan kepemahamannya. sains tanpa meta fisis adalah kecerobohan.
☦️dukun bisa juga sama dengan sinse, tetapi berhubungan roh ada juga mungkin berhubungan dengan peramal ataupun fengsui. Mungkin juga berhubungan dengan agama atau kepercayaan.
☦️fenomena itu ada dan sudah ada demikian juga dengan numena tetapi kita memakainya dan sekaligus menolak mengakui atau bahkan tidak ada cukup keberanian mengkorfirmasi jadi masuk akal menggorok dahan yang diduduki supaya bisa merasakan sensasinya jatuh.
☦️Dukun dan dokter bagaimana bisa nyambung? Mungkinkah ada unsur ketiga misal ramuan obat atau jamu artinya produk obat. Sedang basiknya dokter dan dukun berbeda science dan spiritual. Urgen sincron dan akselerator yang bisa mengkonversi seimbang pada obyek yang dimaksud.
Sebaik-baiknya ya itu realitas melahirkan sebuah anak yang patuh kepada dosen beserta alam yang punya mimpi untuk statistik dan kuantitas nya tidak untuk nilai-nilai dasar metafisika maka jika mimpi yang ministry tidak menyatu dengan dosennya.
Filsuf dan karya filsafatnya telah mati ucap ahli ahli neurosains dan ilmuwan "rigor" positivis mereka berupaya melakukan "Quantifikasi" terhadap seluruh ilmu jika hanya berdasar metodologi filsafat tak dapat diterima lagi. Bagaimana pendapat anda anda sebagai filsuf kekinian ?
Klo saya mas paham apa yg dijelaskan oleh ibu Karlina supeli....tpi diforum itu banyak peserta yg tidak paham apa yg dijelaskan oleh narasumber......jdi kritik sya narasumber harus cerdas melihat pesertanya.....sehingga pemaparan materinya bisa dipahami oleh peserta..
Kiranya mba Karina terjebak pada matematika sebagai cara memformaliasikan atau membahasakan , dengan contoh hirosima memunjukkan ada bahasa lain untuk memformulasikannya. Dan disini imanuel khan belum mendapatkan kebahasaan terhadap metafisik ketika itu
Seharusnya moderator itu musti taru mimbar kecil untuk ibu Karlina meletakkan barang di tangan kirinya itu. Moderator tdk jeli, tdk pekah dgn keadaan kerja.
Barat ramai2 bereksistensi, Nenek moyang kita langsung praktek tidak usah ndakik2..logika terburuk bagi manusia adalah tentang ancaman neraka dan surga😃
tak usah bangga"kan nenek moyang lah kalau tidak ada sedikitpun praktek nenek moyangmu yg km kembangkan di jaman sekarang ini.. nenek moyang gk bangga juga dengan perilaku keturunannya jaman ini, nelangsa bung.
ko ribet amat ya ,padahal simple .."Laa illaa ha illallah".. knp mengkaji filsafat barat, padahal filsafat di timur lebih mudah di cerna.. Rumi, Konfusius, dll... mahluk mitos itu timbul dari imaginasi persepsi dari sebuah teori atau keyakinan.. univers sendiri sdh terisimbolkan dalam kinerja tubuh kita (mata, Nouron, sel,kulit, dll) kenapa filosofi8barat mempersulit utk memahami ini dgn berbagai istilah dan nama yg sebetulnya memiliki fungsi yg sama
.. kalau hasil menyimak video di atas, imanuel kant memberikan penjelasan soal nomena dan fenomena...? Bahwa Postulat pun merupakan metafora...? .....hmmm... setiap perkataan perlambangan huruf kata dalam teori science fisika itu sendiri kan merupakan metafisika..???? . 😊realitas fisik materi indrawi di alam kan gak ada itu tulisan2 atau suara yang berkata..akulah grafitasi..akulah gaya..akulah energi? si ilmuwan itu aja yang menyebut itu grafitasi,gaya, energi..?????.. 😄 ..hanya science konsistent dalam hal definisi konsep dan metodologi ?? .. asumsi postulat universal itu mempunyai kemampuan terbukti dengan sendirinya? Atau manusia kah yang mengembangkan kemampuan untuk bis melihat fenomena itu dengan teknologi? soal istilah atom itu kenapa malah pernah muncul dalam istilah perenungan filsuf democritos ribuan tahun lalu? meski metodologinya meditasi perenungan? Ide tentang "atom" dan penggunaan istilah atom" itu karena menghormati ajaran si filsuf purba itu? atau??atau?kebetulan aja?? ....haha..entahlah... tapi mantap kali ini....memperluas cakrawala pemikiran...aseek... thanks
Btul, "meta"-fisika dalam artian sesuatu yang bukan fisik. Berperan dalam metodologi science. Sebagai organon, atau seperangkat alat penyelidikan yang bersifat abstrak.
Hubungannya keliru, metafisika itu untuk menjamin pengetahuan, pengetahuan untuk membuat teknologi, jadi kesalahan kategori jika km langsung buat metafisika menyeberang langsung teknologi
Emanuel Kant tidak berusaha membatasi sains dan filsafat, melainkan berupaya mempertemukan keduanya dalam kerangka filosofis yang kohesif. Dalam karyanya yang paling terkenal, "Kritik atas Akal Murni" (Critique of Pure Reason), Kant mencoba menyelesaikan konflik antara rasionalisme dan empirisme dengan cara yang revolusioner.
Berikut beberapa poin utama yang menjelaskan bagaimana Kant mempertemukan sains dan filsafat:
Sistem Transendental:
Kant mengembangkan apa yang disebut sebagai filsafat transendental, yang berfokus pada kondisi-kondisi kemungkinan pengalaman dan pengetahuan. Ini berarti dia mencari dasar-dasar yang memungkinkan sains (pengetahuan empiris) dan metafisika (pengetahuan yang lebih abstrak) untuk memiliki landasan yang sama.
Sintesis antara Rasionalisme dan Empirisme:
Kant berargumen bahwa pengetahuan kita adalah hasil dari interaksi antara indra (yang memberikan data empiris) dan akal budi (yang memberikan struktur rasional). Dengan kata lain, pengalaman empiris harus dibentuk oleh kategori-kategori akal budi kita untuk menjadi pengetahuan. Ini dikenal sebagai "revolusi kopernikan" Kant, di mana dia mengusulkan bahwa objek-objek harus menyesuaikan diri dengan cara kita memahami, bukan sebaliknya.
Kantian Categories:
Kant memperkenalkan konsep kategori akal, seperti ruang dan waktu, yang merupakan cara kita mengatur pengalaman kita. Ini berarti bahwa sains, yang bergantung pada pengamatan empiris, tetap membutuhkan kerangka filosofis yang mendasar untuk memahami data yang diperolehnya.
Moralitas dan Ilmu Pengetahuan:
Dalam karya lain, seperti "Kritik atas Akal Praktis" (Critique of Practical Reason), Kant juga mengeksplorasi bagaimana moralitas dapat ditemukan dalam akal murni. Dengan demikian, ia mencoba menunjukkan bahwa etika (sebuah bidang filsafat) dan pengetahuan ilmiah tidaklah bertentangan tetapi bisa saling melengkapi.
Dengan demikian, alih-alih membatasi sains atau filsafat, Kant bertujuan untuk mengintegrasikan keduanya dalam sebuah sistem yang dapat menjelaskan bagaimana kita bisa mengetahui dunia dan bertindak di dalamnya. Dia percaya bahwa filsafat memiliki peran penting dalam memberikan dasar yang kokoh bagi metode ilmiah, serta dalam membimbing kita dalam pertanyaan-pertanyaan moral dan eksistensial yang lebih dalam.
Dari sini saya putuskan , bahwa botak berawal dr hal" yg mudah dan sederhana di buat njlimetsh dan ruwetsh.
Filsafat penting karena itu dasar berfikir pengetahuan yang sedalam dalamnya. Kalau berfilsafat dianggap kufur, ingat kehancuran maszab mutazila, maka manusia cenderung bertindak pintas dan gampang menyalahkan orang lain.
Dalam pemaparannya Profesor Bambang Sugiharto mencoba memaparkan apa itu Pengetahuan menurut Immanuel Kant :
3 Jenis Pengetahuan :
1.Pengetahuan Analitis : Dari sekedar analisis atau subyek didapatkan predikat/pengetahuan. Misal : Mahasiswa adalah seseorang yang sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi.
2.Pengetahuan Sintetis A-Posteriori : Predikat/Pengetahuan di dapatkan dari pengalaman inderawi. Misal : “Mahasiswa bernama A terlihat dikejar polisi”
3.Pengetahuan Sintetis A Priori : Predikat/Pengetahuan didapat dari sintesis antara data-data yang sebenarnya analitis a priori. Misalnya data geometris (luas ruangan= panjang x lebar) atau data matematis (30+15=45).
Pengetahuan yang mengandung kepastian Apodiktif adalah yang sintesis a-posteriori, yaitu Sains (kecuali geometri dan matematik yang sintesis a priori sebagai alat ukurnya). Dalam kerangka ini., Metafisika yang bicara tentang dunia, jiwa dan Tuhan, sebenarnya bukan pengetahuan yang valid.
Sebab ketiga konsep itu sendiri adalah alat kita untuk memahami pengalaman. Alat diguanakan untuk memahami alat? Mata menganalisis mata? Tapi juga apa yang secara rasional terasa ‘logis’ belum tentu otomatis ‘eksis’ (misal “Tuhan adalah esensi, maka tentulah ia pun eksistensi”) . Ini Tautologi belaka). Metafisika seperti itu lebih wilayah moral dan Iman.
Sebelum jasmine menunjukkan kerancuan dalam pemaparan ini jasmine persilahkan sekali lagi membaca 3 jenis pengetahuan di atas. Cobalah membaca untuk memahami apa pentingnya memahami apa itu ‘Pengetahuan’, apa itu ‘Ilmu’. Apa yang salah dari pemaparan di atas? Apa perbedaan ‘Nilai Kebenaran’ pada kalimat, Mahasiswa adalah seseorang yang menuntut ilmu, Mahasiswa bernama A terlihat dikejar polisi, 30+14=45? Apakah Kebenaran pada kalimat “Mahasiswa bernama A terlihat dikejar polisi” merupakan kepastian Apodiktif?
Mengapa hanya Metafisika yang bicara tentang dunia, jiwa dan Tuhan yang dinyatakan sebagai pengetahuan Tidak Valid? Padahal jelas dinyatakan Sains pun termasuk kedalam 3 jenis pengetahuan ini? Kenapa tidak dinyatakan Sains tidak Valid? Lalu Pengetahuan yang mana yang Valid? Kalau tidak ada Pengetahuan yang Valid lalu apa gunanya Sains dan Metafisika? Apa gunanya belajar?
Kalau kesimpulannya pengetahuan tentang Tuhan atau Metafisika lebih ke wilayah Moral dan Iman seharusnya Sains juga masalah Moral dan Iman?
Coba juga perhatikan uraian Sintetis A Priori : “.. sintesis antara data data yang sebenarnya a priori…”. Kata Sintetis yang jasmine asumsikan diambil dari kata Synthetic berubah menjadi ‘Sintesis’. Dalam pemaparan lisannya di menit 35 Profesor Bambang juga jelas sekali menyebutkan :
‘Sintesis tapi a priori. Artinya semuanya ada di kepala. Tapi Sintesis”.
Kerancuan kerancuan ‘Kecil’ seperti ini tidak saja memalukan di sisi ilmiah tapi fatal jika ditiru dalam proses pengambilan kesimpulan dalam sebuah tulisan ilmiah.
Kalau kamu tidak mempertanyakan dan berfikir kritis tentang masalah ini jasmine ucapkan selamat, karena kamu dapat anugrah tidak punya fikiran kritis, enggak jadi pusing kayak jasmine. Kalau kamu anggap semua ajaran Profesor itu benar jasmine ucapkan selamat, karena terhindar dari kesia siaan berdebat tentang Ilmu Pengetahuan yang tidak Valid.
Ciri ciri suatu pengajaran filsafat memiliki kerancuan
1.Bercerita panjang lebar tentang biografi filsuf dan quotes terkenal dari filsuf.
2.Tidak memperjelas suatu masalah yang dibahas
3.Mengutip argumen filsuf di luar permasalahan yang sedang dibahas.
4.Membuat pandangan sang filsuf sesuatu yang asing, yang tidak dimiliki manusia awam
Saya mau sanggah pandangan terakhir tentang kerancuhan filsafat. Menurut saya untuk forum seperti ini yang kebanyakan orang awam dan dibatasi waktu penjelasan harus bisa sederhana dan ditsngkapkan dengan analogi tertentu atau meminjam filsuf yang lain supaya lebih mudah di pahami, namun jika ingin mendalam sebaiknya silahkan ikut kuliah filsafat langsung sehingga penjelasanny lebih mendalam
@@Noregion-k6u hmm, kamu ngerti rancunya dimana? Lalu kalau yang denger orang awam seorang Profesor diijinkan menampilkan kerancuan? Kerancuannya juga ada di kelas filsafatnya yang "Mendalam".
Landasan METAFISIKA bisa hebat jika menjadi landasan SAINS. Tapi akan menjadi lebih hebat jika disandingkan dg landasan FISIKA sebab pasti akan memberi banyak MANFAAT bagi peradaban manusia serta tidak menimbulkan KERUSAKAN ALAM
Kerusakan alam itu dimulai dari conscious manusia..
@@habibullah-vo6mn heru, lu jgn lompat begitu. kesadaran itu topik fundamental dalam filsafat. dan lu heru perlu tau juga kalau fisika juga berdasar metafisika yang bernama materialisme.
Puncak pengetahuan manusia adalah ke-tidak tahu-an dan ke-tiada-an. Apapun istilah yang dikembangkan dalam dialektika berfilsafat adalah persepsi orak pikiran manusia saja, yang dari waktu ke waktu berkembang dan berubah tiada akhir. Itulah HIDUP sebagai realitas KEBENARAN mutlak.
Menarik sekali pemaparan dua narasumber ini tentang Kant. Terima kasih Unpar Official.
UNPAR Official : @Ibu Karlina. S. Dan @Prof .Bambang. S : Kesimpulan "Landasan Metafisika dan Sciences : Fondasi Metafisika, Arsitektur bangunan adalah sciences, hasil akhirnya : metafisika pada realitas kedua2 berkaitan tdk bisa saling terlepsskan maupun berlawanan". 🙏
Terimakasih untuk Penyelenggara, Terimakasih Pak Bambang & Bu Karlina.🙏
Eropa Paris hadir. Ada yg terlupakan/luput dr perhatian Bu Karlina & hadirin/Audiens tdk menyadari. Ada baiknya di kesempatan lain dibuka dialog live dg Publik dr luar scr online dg kedua Pembicara. Brgkali dibatasi 2 org sj sdh cukup 🙏🏼 Terimakasih atas acaranya
Setuju 👍
Akhirnya yg paling bermanfaat saat ini bukan ilmu2 yg mbulet itu ttp hny ilmu yg sederhana yg dpt dimanfaatkan bg sesama
Ilmu2 yg mbulet itu juga bermanfaat mas mungkin bukan buat anda. Ilmu mbulet spt filsafat itu bermanfaat buat jadi kerangka berfikir yg sistematis, kritis, terukur dll.
Ilmu terapan yg manfaatnya langsung dpt dirasakan oleh sesama juga berawal dari kerangka berfikir sistematis kritis dan terukur. Spt telepon misalnya, itu juga ditemukan oleh orang yg kritis. Dia berfikir bagaimana cara membuat alat komunikasi jarak jauh yg praktis dan real time maka terciptalah telepon. Dan terus berevolusi sampai jd HP yg anda pake buat komen di RUclips ini 😊.
Semua ilmu bermanfaat, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Ilmu menjadi bermanfaat bagi siapa saja secara implikatif. Misalnya, Kita mengerti atau tidak tentang bagaimana pembuatan microchip hingga cara kerjanya, tapi manfaat atau implikasi ilmu dan pengembangan di bidang semikonduktor itu tidak mensyaratkan Anda ataupun saya harus mengerti cara kerja alat tersebut lalu alat itu bisa bekerja di ponsel Anda dan saya.
Dalam ranah filsafat, anda ataupun saya tidak mengerti tentangnya bukan berarti ilmu itu kehilangan manfaat praksis dan implikatifnya--bagi awam. Ia tetap memiliki manfaat secara tidak langsung tanpa anda atau saya menyadarinya.
Seperti fondasi dari matematika, dimulai dari pembukaan filsafat atas rimba idea dan konsep yang kemudian hari hari ini bisa menjadi hal hal yang berguna dan praktis bagi siapapun.
Maka, tidak perlu membangun suatu kasta terhadap ilmu, seolah ada ilmu yang paling bermanfaat dan ilmu yang tidak memiliki manfaat. Cara pandang dikotomis seperti itu terhadap ilmu perlu diperbaiki, sebab ilmu bersifat relasional satu dengan yang lainnya, tidak bisa dibangun suatu batas absolut diantara mereka.
😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊i0
The mbhuletsh is ndash botaxch
Ilmu yg sederhana itu yg seperti apa tho?
Jadi ingat maha resi sujono yg dari gunung kidul..kalau bicara metafisika...ilmunya jos...ilmu kesadaran.
Ikuti kuliah 21 Des 2024
Menurut saya " sains dan metafisika itu layaknya dua kutub yg saling menyangga, layaknya yin & yang. Tidak bisa disatukan tapi berjalan seirama.
Immanuel Kant believed that human knowledge is shaped by both our experiences and the way our mind organizes these experiences. In his work "Critique of Pure Reason," he explained that our understanding of the world comes from a combination of sensory data and the mind's innate structures. For science to work, it must rely on basic principles that exist in our minds, like causality and the concept of space and time.
Kant also made a key distinction between things as they are in themselves (noumena) and things as they appear to us (phenomena). We can only know the latter because our minds shape our perceptions of the world. This idea is crucial because it shows that scientific knowledge is not just about observing the world but also about how our minds interpret these observations. This framework helps us understand the limits of what science can tell us and underscores the role of human reason in scientific discovery.
Setelah saya mendengarkan selama 2 jam, filsafat metafisika Imanuel Kant masih jauh untuk dapat dijadikan landasan saint apalagi untuk metafisika...
Menurut saya, Imanuel kant bukan filsuf, tetapi rasionance..
Benar kata orang yang lebih percaya Dukun dari pada Immanuel Kant..
Filsafat Metafisika yang pengamal metafisika atau Dukun Filsafat itu filsuf nya...
Immanuel Kant tidak pernah menjadi pelaku / pejalan metafisika, maka apa yang membuat ia layak untuk dikatakan sebagai orang yang ahli di bidang metafisika..,
Sebab di sini tidak ada paparan bahwa ia berbukti empiris dalam hal metafisika..
Sementara yang namanya metafisika adalah ranah disisi lain dari fisika ..
Namun setelah saya mempersoalkan itu, saya tiba-tiba sadar bahwa ini masalah sedang ilmiahisme filsafat, maka 'ya sudahlah', kemudin keputusan saya pada akhirnya dari setelah mendengarkan video ini ialah saya menulis kementar ini, lalu kedapur, mbalikin gelas kopi, lalu ke kamar, untuk tidur..
Sambil melayangkan nalar,
Ini bukan metafisika bagi fisika sains tapi sains fisika bagi metafisika..
Kemudian saya mendengarkan video di bawah ini untuk menenangkan diri ;
ruclips.net/video/p6KF0yZDIV4/видео.html
😂😊
Mengapa harus merasa rugi.
Belum pernah terbukti jika buruk.
Logika sederhana saja, temannya orang hebat2 buanyak. Ada marylin monroe, elvis, einstein, hitler, slobodan milosevich, radivan karajik, polpot…5
Undang bung RG...sebagai narasumber .... bisa menjabarkan metafisika fersi khantian lebih sederhana...
Kebetulan saya mengikuti kuliah ibu Karlina supeli 9thn terakhir......jdi saya mengerti pemaparan beliau....
☦️menggergaji dahan yang diduduki.. Dibutuhkan yang nekat tidak memikirkan diri sendiri atau mungkin merasakan sensasi melayang jatuh... Beranikah ilmuwan menggergaji kenyamanan dan kemapanan dalam berilmu?
(menit ke 90:00)
verstand = akal
vernuft = kecerdasan
(budi sdh pulang ke jawa)🤓
Menyingkap ilmu metafisika ibaratnya seseorang sdg berdebat dengan bayangannya sendiri. Mengasyikkan juga sih. 🥴😊
Menjelaskan Imanuel Kant dalam waktu satu jam, apa yang bisa kita dapat.Filsuf pelik da fundamnetal butuh satu hari
Think Sains
Presentasi yg luar biasa dari kedua prof
terima kasih unpar, bu karlina, pak bambang. pemaparan yang sangat lugas untuk posisi kant dengan karya dan kepemahamannya.
sains tanpa meta fisis adalah kecerobohan.
hadeuh . . padahal sy pengen tatap muka dgn prof bambang, dapet kuliah langsung . .
(info nya gak nyampe 😁)
Saya juga nyari nyari info saat hari H, tapi gak dapet info yg jelas ttg tempat acara. Semoga next bisa hadir langsung
☦️dukun bisa juga sama dengan sinse, tetapi berhubungan roh ada juga mungkin berhubungan dengan peramal ataupun fengsui. Mungkin juga berhubungan dengan agama atau kepercayaan.
Sains mutakhir kan fisika mencoba menganalisis tentang dunia pada dimensi yg lebih tinggi dari fisika,yg melahirkan bangun yg namanya teserract.
Pak Bambang jian mirip sekali dgn Ebiet G. Ade. Mantap Bro... 😄🥰
☦️fenomena itu ada dan sudah ada demikian juga dengan numena tetapi kita memakainya dan sekaligus menolak mengakui atau bahkan tidak ada cukup keberanian mengkorfirmasi jadi masuk akal menggorok dahan yang diduduki supaya bisa merasakan sensasinya jatuh.
☦️Dukun dan dokter bagaimana bisa nyambung? Mungkinkah ada unsur ketiga misal ramuan obat atau jamu artinya produk obat. Sedang basiknya dokter dan dukun berbeda science dan spiritual.
Urgen sincron dan akselerator yang bisa mengkonversi seimbang pada obyek yang dimaksud.
Sebaik-baiknya ya itu realitas melahirkan sebuah anak yang patuh kepada dosen beserta alam yang punya mimpi untuk statistik dan kuantitas nya tidak untuk nilai-nilai dasar metafisika maka jika mimpi yang ministry tidak menyatu dengan dosennya.
Ngimna caranya biar bisa jadi peserta kuliah umum salihara. Saya dah laman pengen ikut kuliah tersebut, mohon infonya
Terimakasih sudah menyajikan video yg luar biasa.
Jika boleh, bisakah saya mendapatkan makalah dari presentasi ini?
Unpar meskipun kampus katolik, tpi yg muslim jg bnyk dsna
Filsuf dan karya filsafatnya telah mati ucap ahli ahli neurosains dan ilmuwan "rigor" positivis mereka berupaya melakukan "Quantifikasi" terhadap seluruh ilmu jika hanya berdasar metodologi filsafat tak dapat diterima lagi.
Bagaimana pendapat anda anda sebagai filsuf kekinian ?
filsafat mati ini mesti jelas dulu maksudnya, filsafat yg bagaimana yg mati itu? Filsafat ada banyak alirannya..
Klo saya mas paham apa yg dijelaskan oleh ibu Karlina supeli....tpi diforum itu banyak peserta yg tidak paham apa yg dijelaskan oleh narasumber......jdi kritik sya narasumber harus cerdas melihat pesertanya.....sehingga pemaparan materinya bisa dipahami oleh peserta..
Juduonya, ajaudah berat jd klo mau hadir me gukur ketertarikan dan kemampuan diri😂
Terima kasih semua
34:02 Jenis pengetahuan
Subjek - analitis - rasional - berpikir
Skema diatas dimulai dr subjek sampai berpikir,
Selanjutnya entah kemana?
45:00
Tindakan manusia tdk bebas , hny kehendak yg bebas
Teksnya bisa didapat dimana yaa?
🙏
Kiranya mba Karina terjebak pada matematika sebagai cara memformaliasikan atau membahasakan , dengan contoh hirosima memunjukkan ada bahasa lain untuk memformulasikannya.
Dan disini imanuel khan belum mendapatkan kebahasaan terhadap metafisik ketika itu
Keren Unpàr....
suka kuliah gratis daging begini~
boleh minta artikel dari Bu Karlina kak
2 jam dengerin, saya gak mudeng apa yg dibicarakan 😢😢😢
Metafisika itu ilmu angan-angan
Permisi, ada file PPT-Nya Kak?
UGM hadir
Maaf.... i l m u apa pun itu : lain wAKTu bedA ceRiTA..........................................+ 😃😀😆😁🤫 NKRI harga mati. Terimakasih.......
Seharusnya moderator itu musti taru mimbar kecil untuk ibu Karlina meletakkan barang di tangan kirinya itu.
Moderator tdk jeli, tdk pekah dgn keadaan kerja.
Wow komennya orang" pinter semua 😮😮🙃🙃😭😭
Barat ramai2 bereksistensi, Nenek moyang kita langsung praktek tidak usah ndakik2..logika terburuk bagi manusia adalah tentang ancaman neraka dan surga😃
tak usah bangga"kan nenek moyang lah kalau tidak ada sedikitpun praktek nenek moyangmu yg km kembangkan di jaman sekarang ini.. nenek moyang gk bangga juga dengan perilaku keturunannya jaman ini, nelangsa bung.
cape berfikir??
Ap gunax ilmu ini bagi kira
ko ribet amat ya ,padahal simple .."Laa illaa ha illallah".. knp mengkaji filsafat barat, padahal filsafat di timur lebih mudah di cerna.. Rumi, Konfusius, dll...
mahluk mitos itu timbul dari imaginasi persepsi dari sebuah teori atau keyakinan..
univers sendiri sdh terisimbolkan dalam kinerja tubuh kita (mata, Nouron, sel,kulit, dll)
kenapa filosofi8barat mempersulit utk memahami ini dgn berbagai istilah dan nama yg sebetulnya memiliki fungsi yg sama
Filsafat sudah mati.
Filsafat itu tdk ilmiah.
Filsafat hanya ngarang.
Ke sini gegara dosennya disebut melakukan pelecehan
Atau undang Riuhasan ...agar kesanya lebih sederhana....
Wadoh😂
Panitianya kok gak menyediakan mimbar..ya..😁🙏
Maklum kang hasan. Buta sejarah yg dibutakan oleh imannye. HTI/SALAFI bs kejang2b7 keliling demo bejilid jilid nga punya solusi beujung kesirupan dah.
Buzzer
Ilmu2 modern gk bisa menjelaskan dg baik bhw ada kehendak pdhl itu ada dan nyata
.. kalau hasil menyimak video di atas, imanuel kant memberikan penjelasan soal nomena dan fenomena...? Bahwa Postulat pun merupakan metafora...?
.....hmmm...
setiap perkataan perlambangan huruf kata dalam teori science fisika itu sendiri kan merupakan metafisika..???? .
😊realitas fisik materi indrawi di alam kan gak ada itu tulisan2 atau suara yang berkata..akulah grafitasi..akulah gaya..akulah energi? si ilmuwan itu aja yang menyebut itu grafitasi,gaya, energi..?????..
😄
..hanya science konsistent dalam hal definisi konsep dan metodologi ?? .. asumsi postulat universal itu mempunyai kemampuan terbukti dengan sendirinya? Atau manusia kah yang mengembangkan kemampuan untuk bis melihat fenomena itu dengan teknologi?
soal istilah atom itu kenapa malah pernah muncul dalam istilah perenungan filsuf democritos ribuan tahun lalu? meski metodologinya meditasi perenungan? Ide tentang "atom" dan penggunaan istilah atom" itu karena menghormati ajaran si filsuf purba itu? atau??atau?kebetulan aja??
....haha..entahlah...
tapi mantap kali ini....memperluas cakrawala pemikiran...aseek...
thanks
Btul, "meta"-fisika dalam artian sesuatu yang bukan fisik.
Berperan dalam metodologi science. Sebagai organon, atau seperangkat alat penyelidikan yang bersifat abstrak.
Landasan metafisika tdk bisa dibuktikan menjadi teknologi sedangkan landasan scesiens bisa di buktikan menjadi teknologi
Hubungannya keliru,
metafisika itu untuk menjamin pengetahuan, pengetahuan untuk membuat teknologi,
jadi kesalahan kategori jika km langsung buat metafisika menyeberang langsung teknologi
Perjuangan filsafat untuk merampok sains
Saintisme ngamuk cik