MANGALA SUTTA: Tigapuluh Delapan Perihal Pembawa Berkah I Bhikkhu Santacitto I KBTI Jawa Tengah

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 6 ноя 2024

Комментарии • 59

  • @nellytju4852
    @nellytju4852 2 года назад +1

    👏👏

  • @nurhidayah2770
    @nurhidayah2770 2 года назад +1

    Kebijaksanaan bante mudah2an bisa capai tingkat arahat

  • @jom.a.md.s.h.2206
    @jom.a.md.s.h.2206 Год назад

    Anumodana, Bhante, 🙏🙏🙏

  • @sabarchen8216
    @sabarchen8216 Год назад +1

    Penjelasan Dhamma Bhante...salah satu Bhante yg paling enak didengar/dimengerti ...Anumodana Bhante..🙏🙏🙏😊

  • @cherishchen7681
    @cherishchen7681 2 года назад +1

    Terima kasih Banyak Bhante🙏🙏

  • @buddhabumiminatani2318
    @buddhabumiminatani2318 2 года назад +1

    Tak lekang oleh waktu.

  • @thiansoongneng957
    @thiansoongneng957 3 года назад +4

    Semoga semua makhluk berbahagia dan kaya dan sehat

  • @何麗賢-b3i
    @何麗賢-b3i 4 года назад +3

    Terima kasih ,banyak Bante

  • @TheFid3l
    @TheFid3l 3 года назад +3

    Terima kasih banthe, menyejukan. Semoga banthe berbahagia.

  • @ponselkita1108
    @ponselkita1108 2 года назад

    Namo Buddhaya semua

  • @caesuwanto1018
    @caesuwanto1018 3 года назад +6

    Dama yg tak tergoyahkan. Datang lihat dan buktikan kebenaran. Anumodana bante. Semoga semua mahluk hidup bahagia. Shadu shadu shadu.

  • @VijjaNugroho
    @VijjaNugroho 3 года назад +1

    Mahanumodana bhante🙏🙏🙏 sangat jelas bhante😊🙏

  • @yosef5908
    @yosef5908 4 года назад +2

    Maturnuwun Bhante..pencerahannya..semoga semua mahkluk berbahagia..🙏🙏

  • @chentiaoentari3441
    @chentiaoentari3441 2 года назад +1

    Sadhu sadhu sadhu

  • @yulismariawati9866
    @yulismariawati9866 2 года назад

    Vandami Bhante

  • @peacefull1276
    @peacefull1276 3 года назад +1

    Anomodana bhante

  • @ardian6451
    @ardian6451 2 года назад

    Dg suara yg lembut, akhlak dan dhamma diajarkan dan dpt diterima dg jelas dlm ketenangan dan ketentraman batin.

  • @danylesmana8988
    @danylesmana8988 4 года назад +3

    Anumodhana Bhante 🙏🙏🙏

  • @tedytanuwidjaja2882
    @tedytanuwidjaja2882 4 года назад +2

    Sadhu sadhu sadhu, terimakasih Bhante

  • @meychen4419
    @meychen4419 4 года назад +3

    Terima kasih Bhante , penjelasannya bagus juga jelas , Semoga semua makhluk berbahagia 🙏👍

  • @rogenironi4220
    @rogenironi4220 4 года назад +3

    Terima kasih Bhante,penjelasannya🙏🙏🙏👍🏼

  • @barrikarawang8678
    @barrikarawang8678 3 года назад +3

    Namo bhudaya bhante.. 🙏🙏🙏

  • @mainankesukaan
    @mainankesukaan 4 года назад +2

    makasih byk bhante. sadhu.

  • @gosokchin6731
    @gosokchin6731 3 года назад +3

    🙏🙏🙏 Penjelasan dari Bante amat jelas sekali, semoga semua kebaikan dilimpahi dgn kebahagiaan.

  • @sheryl8888
    @sheryl8888 4 года назад +3

    Aumodana Bhante,🙏

  • @liliksupiani8091
    @liliksupiani8091 3 года назад +1

    Sadhu.....sadhu.....sadhu.....
    Semoga semua mahluk bahagia🙏🙏🙏

  • @srggn6673
    @srggn6673 2 года назад +1

    Andaikan
    Saya mendapatkan Manggala

  • @yulismariawati9866
    @yulismariawati9866 2 года назад +1

    Asyik jika para Bikkhu bisa meditasi di sorga

  • @markesosemutabang9382
    @markesosemutabang9382 4 года назад +3

    🙏🙏🙏

  • @yulyindrawati2477
    @yulyindrawati2477 4 года назад +3

    🙏🙏🙏 sadhu sadhu

  • @indraalirusin2324
    @indraalirusin2324 4 года назад +4

    Sadhu sadhu 🙏

  • @suttachannel3477
    @suttachannel3477 3 года назад +2

    Namo Buddhaya Bhante,mohon pencerahanya
    saya dengar ceramah Bhante 4 landasan perhatiaan memakai objek primer dalam vipasanna adalah nafas. bukankah nafas itu annapanasati Bhante, lantas di mana perbedaan meditasi nafas anapanasathi dengan vipasanna ? mohon pencerahanya Bhante terima kasih

    • @brahmadattarakapati1993
      @brahmadattarakapati1993 3 года назад +2

      4 landasan perhatian:
      1. Merenungkan jasmani dalam jasmani,
      2. Perasaan dalam perasaan,
      3. Citra/pikiran dalam pikiran,
      4. Fenomena pikiran dalam fenomena pikiran.
      Vipassana-nya ānāpānasati adalah sbb:
      “... Para bhikkhu, kapan pun seorang bhikkhu, dengan menarik nafas panjang, memahami: ‘Aku menarik nafas panjang,’ atau dengan mengembuskan nafas panjang, memahami: ‘Aku mengembuskan nafas panjang’; dengan menarik nafas pendek, memahami: ‘Aku menarik nafas pendek,’ atau dengan mengembuskan nafas pendek, memahami: ‘Aku mengembuskan nafas pendek’; berlatih sebagai berikut: ‘Aku akan menarik nafas dengan mengalami seluruh tubuh nafas; berlatih sebagai berikut: ‘Aku akan mengembuskan nafas dengan mengalami seluruh tubuh nafas’; berlatih sebagai berikut: ‘Aku akan menarik nafas dengan menenangkan bentukan jasmani’; berlatih sebagai berikut: ‘Aku akan mengembuskan nafas dengan menenangkan bentukan jasmani’-pada saat itu ia [1] berdiam dengan merenungkan jasmani sebagai jasmani, tekun, penuh kewaspadaan, dan penuh perhatian, setelah menyingkirkan ketamakan dan kesedihan sehubungan dengan dunia. Aku katakan bahwa ini adalah suatu tubuh tertentu di antara tubuh-tubuh, yaitu nafas-masuk dan nafas-keluar. Itulah sebabnya maka pada saat itu seorang bhikkhu berdiam dengan merenungkan jasmani sebagai jasmani, tekun, penuh kewaspadaan, dan penuh perhatian, setelah menyingkirkan ketamakan dan kesedihan sehubungan dengan dunia.
      “Para bhikkhu, kapan pun seorang bhikkhu berlatih sebagai berikut: ‘Aku akan menarik nafas dengan mengalami sukacita’; berlatih sebagai berikut: ‘Aku akan mengembuskan nafas dengan mengalami sukacita’; berlatih sebagai berikut: ‘Aku akan menarik nafas dengan mengalami kenikmatan’; berlatih sebagai berikut: ‘Aku akan mengembuskan nafas dengan mengalami kenikmatan’; berlatih sebagai berikut: ‘Aku akan menarik nafas dengan mengalami bentukan batin’; berlatih sebagai berikut: ‘Aku akan mengembuskan nafas dengan mengalami bentukan batin’; berlatih sebagai berikut: ‘Aku akan menarik nafas dengan menenangkan bentukan batin’; berlatih sebagai berikut: ‘Aku akan mengembuskan nafas dengan menenangkan bentukan batin’-pada saat itu ia [2] berdiam dengan merenungkan perasaan sebagai perasaan, tekun, penuh kewaspadaan, dan penuh perhatian, setelah menyingkirkan ketamakan dan kesedihan sehubungan dengan dunia. Aku katakan bahwa ini adalah suatu perasaan tertentu di antara perasaan-perasaan, yaitu mengamati dengan saksama pada nafas-masuk dan nafas-keluar. Itulah sebabnya maka pada saat itu seorang bhikkhu berdiam dengan merenungkan perasaan sebagai perasaan, tekun, penuh kewaspadaan, dan penuh perhatian, setelah menyingkirkan ketamakan dan kesedihan sehubungan dengan dunia.
      “Para bhikkhu, kapan pun seorang bhikkhu berlatih sebagai berikut: ‘Aku akan menarik nafas panjang dengan mengalami pikiran’; berlatih sebagai berikut: ‘Aku akan mengembuskan nafas dengan mengalami pikiran’; berlatih sebagai berikut: ‘Aku akan menarik nafas dengan menggembirakan pikiran’; berlatih sebagai berikut: ‘Aku akan mengembuskan nafas dengan menggembirakan pikiran’; berlatih sebagai berikut: ‘Aku akan menarik nafas dengan mengonsentrasikan pikiran’; berlatih sebagai berikut: ‘Aku akan mengembuskan nafas dengan mengonsentrasikan pikiran’; berlatih sebagai berikut: ‘Aku akan menarik nafas dengan membebaskan pikiran’; berlatih sebagai berikut: ‘Aku akan mengembuskan nafas dengan membebaskan pikiran’-pada saat itu ia [3] berdiam dengan merenungkan pikiran sebagai pikiran, tekun, penuh kewaspadaan, dan penuh perhatian, setelah menyingkirkan ketamakan dan kesedihan sehubungan dengan dunia. Aku tidak mengatakan bahwa ada pengembangan perhatian pada pernafasan pada seseorang yang lengah, yang tidak penuh kewaspadaan. Itulah sebabnya maka pada saat itu seorang bhikkhu berdiam dengan merenungkan pikiran sebagai pikiran, tekun, penuh kewaspadaan, dan penuh perhatian, setelah menyingkirkan ketamakan dan kesedihan sehubungan dengan dunia.
      “Para bhikkhu, kapan pun seorang bhikkhu berlatih sebagai berikut: ‘Aku akan menarik nafas panjang dengan merenungkan ketidak-kekalan’; berlatih sebagai berikut: ‘Aku akan mengembuskan nafas dengan merenungkan ketidak-kekalan’; berlatih sebagai berikut: ‘Aku akan menarik nafas dengan merenungkan peluruhan’; berlatih sebagai berikut: ‘Aku akan mengembuskan nafas dengan merenungkan peluruhan’; berlatih sebagai berikut: ‘Aku akan menarik nafas dengan merenungkan lenyapnya’; berlatih sebagai berikut: ‘Aku akan mengembuskan nafas dengan merenungkan lenyapnya’; berlatih sebagai berikut: ‘Aku akan menarik nafas dengan merenungkan lepasnya’; berlatih sebagai berikut: ‘Aku akan mengembuskan nafas dengan merenungkan lepasnya’-pada saat itu ia [4] berdiam dengan merenungkan objek-objek pikiran sebagai objek-objek pikiran, tekun, penuh kewaspadaan, dan penuh perhatian, setelah menyingkirkan ketamakan dan kesedihan sehubungan dengan dunia. Setelah melihat dengan kebijaksanaan pada ditinggalkannya ketamakan dan kesedihan, ia mengamati secara saksama dengan keseimbangan. Itulah sebabnya maka pada saat itu seorang bhikkhu berdiam dengan merenungkan objek-objek pikiran sebagai objek-objek pikiran, tekun, penuh kewaspadaan, dan penuh perhatian, setelah menyingkirkan ketamakan dan kesedihan sehubungan dengan dunia.
      “Para bhikkhu, itu adalah bagaimana perhatian pada pernafasan, yang dikembangkan dan dilatih, memenuhi empat landasan perhatian .... (MN 118--Ānāpānasati Sutta).

  • @ddbabybella58
    @ddbabybella58 4 года назад +3

    Sadhu,Sadhu,Sadhu🙏🙏🙏

  • @agusjulianto582
    @agusjulianto582 4 года назад +5

    Sungguh luar biasa bhante santacitto ini,, sangat luas pengetahuannya dan juga mudah dipahami pemaparan dhammanya. Anumodanna bhante 🙏🙏🙏 sadhu..sadhuu

  • @何麗賢-b3i
    @何麗賢-b3i 4 года назад +5

    Saya ,haus akan ,dama, dan penjelasan

  • @何麗賢-b3i
    @何麗賢-b3i 4 года назад +2

    Saya tinggal di Taiwan aaya gak, ngerti bahasa mandarin

  • @williamsun7843
    @williamsun7843 4 года назад +4

    Namo buddhaya bhante...🙏🙏🙏

  • @nauraiwan6401
    @nauraiwan6401 4 года назад +2

    🙏🙏🙏🙏

  • @utaripande3218
    @utaripande3218 3 года назад +2

    🙏🙏🙏

  • @meychen3804
    @meychen3804 Год назад +1

    🙏🙏🙏