00:09 - Laravel unggul sebagai kerangka kerja web meskipun ada batasan kinerja PHP. 02:06 - Membandingkan berbagai runtime PHP mengungkapkan variasi kinerja. 04:01 - FrankenPHP menawarkan berbagai opsi runtime untuk PHP di luar pengaturan tradisional. 05:53 - FrankenPHP secara signifikan meningkatkan kinerja dibandingkan dengan PHP dan server lainnya. 07:53 - FrankenPHP menunjukkan waktu respons dan throughput yang lebih baik dengan tingkat konkruensi yang lebih tinggi. 09:55 - FrankenPHP menawarkan kinerja yang lebih baik dan kemudahan penggunaan dibandingkan dengan pengaturan PHP tradisional. 11:47 - FrankenPHP menyederhanakan pengembangan web PHP dengan konfigurasi yang mudah. 13:32 - FrankenPHP meningkatkan kinerja dengan menggunakan mode pekerja untuk mempertahankan kode PHP dalam memori.
Laravel dan turunannya lengkap banget konfigurasinya tinggal sesuaikan environment dengan kebutuhan, FrankenPHP dibuat pakai Go jadi ngebantu banget. Saya pake Lumen untuk production dari 2015 jadi lumayan nolong performancenya sambil proses migrasikan ke Go semuanya. FrankenPHP juga bisa ngebundle source code php jadi binary biar project2 php bisa langsung jalan native tanpa perlu install PHP apache dll dan source code tidak bisa diutak atik dengan mudah ^^
tapi binarynya ukurannya lebih besar dari bahasa compiled, sehingga lebih lambat. ditambah garbage collector php gk efisien, dibawah garbage collector java, bahkan garbage collector golang dibawah milik java (tapi golang pakai pendekatan efisien yg membuat hanya sedikit memanggil garbage collector sehingga tetap cepat) sedangkan php gk punya keduanya sehingga tetap lebih lambat
@@inyomanbudayasa3611 hmm yakin bang rails susah? aku malah lebih cepet ngerti rails daripada laravel & lebih cepet ngerti ruby dibanding php, mungkin karena cocok kali yaa sama aku jadi lebih cepet aja belajarnya. Apalagi sekarang ada rails 8 behh ga nyesel deh pokoknya jadi rails developer
Kalo misalnya pake PHP biasa, tapi setting opcache dinyalain, apa juga mirip frankenphp Om ? Karena kan opcache juga disimpan di memory script phpnya ? CMIIW
Compiler Translates the entire source code into machine code before execution. Compilers are used to ensure that the source code is well-formed and to catch syntax and semantic errors before running the code. Compiled programs are more efficient but can be difficult to debug. Examples of compiled languages include C, C++, COBOL, and Fortran. Interpreter Translates and executes the code line by line. Interpreters point out errors along the way. Interpreted programs are typically slower than compiled programs. Examples of interpreted languages include Python, JavaScript, Perl, and BASIC.
xd compiled program lebih gampang didebug karena banyak dukunganbya, static type, dll. pasti lu ngira kalau orang ngedebug compiled program itu dengan melihat kode binarynya wkwkwk, orang ngedebug compiled program dengan melakukan testing, melihat compiler message yg lebih robust, dan menggunakan static analysis tools, ada juga yg pakai visual studio, kalau pakai rust lebih enak lagi ngedebug dan bikin project minim error dan bug ketika udah release
sudah saya terapkan pada api untuk aplikasi absensi saya, dengan user akses bersamaan rata-rata 300-500 user setiap hari saya pake laravel + octane (swoole) opsi lain dari frankenPHP di atas hasilnyay memuaskan, request kecepatan setara node js ga pernah lebih dari 50ms
Perlu di ingat bahwa penggunaan benchamarking untuk memilih tech stack harus diteliti lebih dalam. Saya liat code yang dipake untuk benchmark cuma nampilin 1 endpoint yang nge-serve static web, padahal real world case nya kebanyakan aplikasi ga cuma static.
Alahmdulillah ternyata PHP terselamatkan dengan Laravel dan FankedPHP. Makasih infonya bang jadi semangat lagi mendalami laravel karna udh nyaman disana wkwkwk
dan juga kreatifitas issue, orang kreatif akan membuat template siap pakai sekali di bahasa efisien kayak go atau rust, aku buat template siap pakai setara laravel tapi jauh lebih cepat performanya dan gk perlu kompleksiti laravel. bun svelte juga jauh lebih ok dari laravel, tanpa kompleksitas model, controller, router, cukup bikin template authnya sekali selesai
Kok agak aneh ya benchmarkny. Sy jstru pindah ke nginx-phpfpm krn pke apache-modphp udh ga kuat nghndle traffic gede (sring dpt internal srver error + pmakaian cpuny gede bner).
Saya sudah compare. Pake apache vs nginx phpfpm. Jauuh.. jauh lebih kenceng yg nginx+phpfpm. 1 client sebelumnya dikasih 1 vps aja ngos-ngosan. Skrg 1 vps bisa 7-8 client dg latency jauh lebih cepat. Keduanya dg app yang sama, versi sama. App keuangan yg cenderung kompleks dan query2 berat. Client disini setara tenant ya.
Feeling saya frankenphp bagus jika tanpa melibatkan serving static files. Seperti serving files yg di upload utk dibaca lagi. Karena dia pake golang. Nginx jauh lebih efisien utk serving static files dibanding golang. Jika pure api + db mungkin menang frankenphp. Tapi semua perlu diuji sendiri. Jangan percaya katanya2..
so true, tp laravel emng enak bgt, semuanya ada, convention nya jelas, jd ga harus milih component macem2, simple, low cost, merakyat lah pokoknya. di bahasa lain blm ada yg bisa sesimple dan sekomplit laravel. katanya sih springboot jg enak, tp java butuh memory gede, baik di development maupun di production, costly. javascript punya nestjs tp ga terlalu populer, komunitasnya msih dikit, C# environmentnya (mostly masih) stuck di microsoft, django susah di kustomisasi,
@@adicandra9940 springboot lumayan enak, tapi secara feature parity yang paling sama atau lebih enak sih ruby on rail, sayangnya di Indonesia ga populer dan performancenya juga sama atau bahkan lebih jelek dibanding laravel.
kalo hanya untuk experimen okelah gpp kalian makek semua yg ada disitu gonta ganti runtime, namanya juga development tapi manusia nekat mana yang mempertaruhkan itu di mesin production, ngeri lahhh klo udah tahap production dahlah makek yg udah teruji, palagi untuk proyek legacy saya tetap " PHP-FPM + Nginx/Apache lebih aman karena sudah matang dan teruji".
Thanks banget knowledge nya mas, baru tau ada FrankednPHP. Tp ak ada pertanyaan nih mas, kalau emang FrankenPHP Worker Mode sekenceng itu, kenapa ga dijadikan "default behavior" nya mereka aja? Maksudnya itu, apa ada cons/downside tertentu kalau kita pakai worker mode? (semoga pertanyaannya tidak membingungkan)
@ ah iya. stelah baca2 by default worker mode nya frankenphp nge start 2x lebih banyak threads dan workers. Tp ada warning juga kalau di worker mode harus hati2 jangan sampe memory leak.
Izin bertanya, Pak Eko. Seberapa besar pengaruh bahasa pemrograman terhadap infrastruktur web? Bagaimana pengaruhnya dibandingkan dengan optimasi lain seperti indexing, caching, atau load balancer? Karena sering kali, kami sebagai junior cenderung menganggap bahasa pemrograman sebagai penyebab utama ketika web terasa lambat. Mohon pencerahannya.
Web lambat nyalahin DB. Gak membandingkan secara web aplikasinya. Coba bandingkan pasti berbeda jauh. Saya sudah bandingkan PHP dengan net core beda jauh sampai 15x lebih cepat.
menurutku ngaruh, tp bukan jd faktor utama, kenapa ngaruh? ini yg harus dipahami 1. interpeted language kyk php dan javascript kurang bisa menyediakan fasilitas untuk mengoptimalkan runtime di level coding(penghematan memory, penjadwalan eksekusi,dll), jd para pembuat framework (kyk laravel,dll) kurang bisa mengoptimalkan frameworknya. kl dibandingkan sm compiled language, kyk rust,, pembuat framework lebih leluasa untuk mengoptimalkan framework yg mereka buat. 2. kode yg mudah dibaca, often comes with a performance cost. laravel itu framework yg sangat ekspresive, untuk membuat framework yg ekspresif kyk gitu kadang harus buat shortcut dan ngorbanin performa, kl di compiled language, cost ini bisa diperkecil krn si pembuat bisa lebih leluasa (balik ke poin 1). framework bisa terasa berat ya salah satunya karena ini, coba bandingkan run laravel/symfony api dgn pure php api, pasti beda throughputnya. tp walaupun ngaruh, itu biasanya ga jd concern utama. krn kekurangan tiap bahasa mostly udh ada yg sediakan "obat"nya. kyk FrankenPHP ini contohnya. bnyk concern lain yg lebih penting kyk budget, deadline, kemudahan development, komunitas (bnyk library yg tersedia atau tidak), kefamilaran team terhadap suatu bahasa, dll. jd nanti jgn ujug2 nyalahin bahasanya, lemot dikit jgn langsung ambil kesimpulan "wah ini mah harus rewrite ke rust ini mah". measure dan cari tau root causenya dulu baru ambil kesimpulan. pun jg harus bijak dlm memilih tools / bahasa, kl emng butuh yg bener2 cepet kyk sistem realtime trading, maka pilih bahasa yg mumpuni kyk rust dll. menurutku laravel, expressjs,dll itu harusnya udh lebih dr cukup untuk website traffic low to medium. jd kl lemot ya kemungkinan ga ngikutin best practice(indexing, cache, tdk serve file dr nginx/caddy/cdn (ini yg paling sering), dll)
ngaruh karena interpreted language harus melalui proses interpretasi yg ini paling ngaruh, semakin kompleks dan banyak kodenya semakin lambat, terus garbage collectornya juga nambahin, terus tipe data dynamic juga nambahin runtime checking
kalo saya selama ini pakainya frankenphp karena paling cepat dan tidak butuh penyesuaian dari sisi code dan memang berasa speed nya lebih kencang, sedangkan kalau swoole masih butuh penyesuaian dari codenya
@@avgjoe3869 klo swoole sederhananya pakai Server class dari swoole dan nanti setiap req-nya diterima dari callback function syntax mirip event listener di JS
go lah, banyak kontrol, static type, framework2 php, pyhon, dll yg binding ke kode c itu kalau kode murni php nya bertambah banyak dan banyak karena projectnya besar akan lemot karena gk mungkin kan lu diproduction cuma nulis 1 variabel terus langsung direturn json? karena kode logicnya masih kode php gk dicompile ke binary, gk ada jit jadi akan tetap lemot, benchmark orang2 yg cuma nulis kode secuil itu gk sesuai keadaan asli kalau di project nyata.
@@mysterious9335 MVP singkatan dari Minimum Viable Product, kalau MVC pasti tau lah ya Model View Controller, MVP mengacu kepada product (biasanya untuk demo ke client) kalau MVC mengacu kepada desain arsitektur aplikasi
Karena laravel kodenya sangat elegant seolah-olah programmernya seorang artisan.
aseli, dilihat enak
PHP artisan serve
Iyaa bener bgt.. dan clean. hahaha..
namanya juga artisan serv
Tonton sampe habis dulu pak, yang dibahas apa
00:09 - Laravel unggul sebagai kerangka kerja web meskipun ada batasan kinerja PHP.
02:06 - Membandingkan berbagai runtime PHP mengungkapkan variasi kinerja.
04:01 - FrankenPHP menawarkan berbagai opsi runtime untuk PHP di luar pengaturan tradisional.
05:53 - FrankenPHP secara signifikan meningkatkan kinerja dibandingkan dengan PHP dan server lainnya.
07:53 - FrankenPHP menunjukkan waktu respons dan throughput yang lebih baik dengan tingkat konkruensi yang lebih tinggi.
09:55 - FrankenPHP menawarkan kinerja yang lebih baik dan kemudahan penggunaan dibandingkan dengan pengaturan PHP tradisional.
11:47 - FrankenPHP menyederhanakan pengembangan web PHP dengan konfigurasi yang mudah.
13:32 - FrankenPHP meningkatkan kinerja dengan menggunakan mode pekerja untuk mempertahankan kode PHP dalam memori.
Laravel dan turunannya lengkap banget konfigurasinya tinggal sesuaikan environment dengan kebutuhan, FrankenPHP dibuat pakai Go jadi ngebantu banget.
Saya pake Lumen untuk production dari 2015 jadi lumayan nolong performancenya sambil proses migrasikan ke Go semuanya.
FrankenPHP juga bisa ngebundle source code php jadi binary biar project2 php bisa langsung jalan native tanpa perlu install PHP apache dll dan source code tidak bisa diutak atik dengan mudah ^^
tapi binarynya ukurannya lebih besar dari bahasa compiled, sehingga lebih lambat. ditambah garbage collector php gk efisien, dibawah garbage collector java, bahkan garbage collector golang dibawah milik java (tapi golang pakai pendekatan efisien yg membuat hanya sedikit memanggil garbage collector sehingga tetap cepat) sedangkan php gk punya keduanya sehingga tetap lebih lambat
Kalau Pak Eko punya project boilerplate utk Laravel + FrankenPHP gak ?
Menarik kalau ada yg udah setup terbaik bisa langsung dipakai.
menit awal
menit tengah-akhir
@@gannetg 🗿
wkwkwkwkwk
Sehat-sehat pak Eko..✨
Baarakallahu fiik
wah pas bgt pak, kebetulan saya lagi ngerjain Tugas Akhir soal performa FrankenPHP, Swoole, sama RoadRunner
bang itu poto pp dapet drimana
@@kimnopal mantap bang
Tuk kemudahan framework memang laravel jempolan bahkan jika dibandingkan lain misal asp core, bahkan rails. Tuk speed, cukup lah sampai medium
Kalo rails emang bahasanya susah banget pernah dulu nyoba nyerah duluaan akhirnya 😂
@@inyomanbudayasa3611 hmm yakin bang rails susah? aku malah lebih cepet ngerti rails daripada laravel & lebih cepet ngerti ruby dibanding php, mungkin karena cocok kali yaa sama aku jadi lebih cepet aja belajarnya. Apalagi sekarang ada rails 8 behh ga nyesel deh pokoknya jadi rails developer
Justru ruby mirip sama py, yang mana bahasanya lebih dekat dengan manusia
Kuncinya adalah code kita langsung diangkat ke RAM ketika si FrankenPHP worker mode Running,
makanya eksekusinya lebih cepat dan low latency
berarti dg kata lain, kekurangannya di usage memory ?
@@didi_abdillah setuju pak didi
@@haerulumam7439 komprominya ram usage pasti ada kenaikan entah sedikit atau banyak tergantung besar ukuran codingan kita
Kalo pake php-fpm nggak dimasukin ke ram pak didi?
Ini bukannya bisa diatasi dengan menyetting OPCACHE di php.ini nya ya ? CMIIW
Kalo misalnya pake PHP biasa, tapi setting opcache dinyalain, apa juga mirip frankenphp Om ? Karena kan opcache juga disimpan di memory script phpnya ? CMIIW
fix nanti malem kudu dicoba ini mah🤣
Terimakasih Pak Eko sharingnya,, sebagai pembelajar yg masih berkutat di Laravel, ini sangat insightful
Kasih paham pak Eko.... 😅
Percayalah, bapak WPU tidak akan suka dengan judul video ini serta fakta argumen di menit 00:35 - 01:10
Sssttt... 🤐🤫
😂
😂😂😂
Wah informasi yg bermanfaat pak eko
Terima kasih.
00:57 detik" pak eko takut digebukin community php
Seabreg soale yang muncul nanti disini, baku hantam pula. Mirip2 kipop fanbase lah itu community nya
thanks mas Eko buat menyadarkan pembully php di luar sana, kayanya mereka blm kenal roadrunner sm swoole
🎉 mantap pak
Pak...request tutorial Ruby On Rails 😀😀
Compiler
Translates the entire source code into machine code before execution. Compilers are used to ensure that the source code is well-formed and to catch syntax and semantic errors before running the code. Compiled programs are more efficient but can be difficult to debug. Examples of compiled languages include C, C++, COBOL, and Fortran.
Interpreter
Translates and executes the code line by line. Interpreters point out errors along the way. Interpreted programs are typically slower than compiled programs. Examples of interpreted languages include Python, JavaScript, Perl, and BASIC.
xd compiled program lebih gampang didebug karena banyak dukunganbya, static type, dll. pasti lu ngira kalau orang ngedebug compiled program itu dengan melihat kode binarynya wkwkwk, orang ngedebug compiled program dengan melakukan testing, melihat compiler message yg lebih robust, dan menggunakan static analysis tools, ada juga yg pakai visual studio, kalau pakai rust lebih enak lagi ngedebug dan bikin project minim error dan bug ketika udah release
bang, tutornya untuk setting projek laravel yang udah running, runtimenya diubah ke franken php worker
klw utk web2 skala kecil, misal kayak web2 umkm, laundry, cafe, dll.. php msh worthit, hosting murah banyak.
tpi klw udah skala gede dgn request jutaan, silahkan pilih yg lain.
anda menyepelekan Laravel
@@LatenightDev bukan menyepelekan laravel nya tapi bahasa php nya, gw akui laravel jempolan bgt..
sudah saya terapkan pada api untuk aplikasi absensi saya, dengan user akses bersamaan rata-rata 300-500 user setiap hari
saya pake laravel + octane (swoole) opsi lain dari frankenPHP di atas
hasilnyay memuaskan, request kecepatan setara node js ga pernah lebih dari 50ms
@@jokokentir666wah keren mas, gk nyangka bisa handle 300-500 user laravel
@@jokokentir666 itu masih kecil brooo...
sangat menginspirasi pak terimakasih, pas bgt kebetulan ada issue project pake laravel, run pake apache bener2 lambat ternyata.
new insight thanks kang
laravel herd dan frangken gimana om perbandingannya ?
Hati hati juga sama memory leak kalau pake worker mode. Pak eko boleh bikin video tentang ini biar jelas buat semua?
Terimakasih pak
Perlu di ingat bahwa penggunaan benchamarking untuk memilih tech stack harus diteliti lebih dalam.
Saya liat code yang dipake untuk benchmark cuma nampilin 1 endpoint yang nge-serve static web, padahal real world case nya kebanyakan aplikasi ga cuma static.
@@superlogic255 setuju, kurang realistis bechmarknya.
real world juga ada aplikasi yang cuman static
benchmark harusnya emang statis gitu, karna itu variabel tetap nya. yang mau diliat itu variabel bebasnya (dalam case ini runtime php)
@@ArdianSutarjandi real world ada business logic dan bisa jalanin multiple tugas dalam 1 waktu
@@syadgeming4923di real world ada busines logicnya dan bisa menjalankan lebih dari 1 tugas dalam 1 waktu
Kang Eko itu bisa dijelasin maksud nya yg graphic average request per second, concurrency 10 itu semakin besar semakin bagus atau sebalik nya ya?
keren pembahasannya
Alahmdulillah ternyata PHP terselamatkan dengan Laravel dan FankedPHP. Makasih infonya bang jadi semangat lagi mendalami laravel karna udh nyaman disana wkwkwk
sampai saat ini saya masih pakai php untuk backend, toh yang dicari adalah kecepatan tayang ke public bukan pengolahan data.
aku bisa ngoding di go dan rust yg fiturnya jauh lebih cepat selesai dari php laravel, ini semua skill issue
dan juga kreatifitas issue, orang kreatif akan membuat template siap pakai sekali di bahasa efisien kayak go atau rust, aku buat template siap pakai setara laravel tapi jauh lebih cepat performanya dan gk perlu kompleksiti laravel. bun svelte juga jauh lebih ok dari laravel, tanpa kompleksitas model, controller, router, cukup bikin template authnya sekali selesai
@@UwU-f2aiya, tapi kadang beberapa developer idealis banget di satu bahasa itu, misal di php 😂
@@UwU-f2a coba bikin framework sebagus laravel di RUST atau Go dong. gw mau liat sehebat apa sih lu wkwk
contoh website yang di serve pake franken php ada ga ya? kecuali website frankennya sendiri?
Kok agak aneh ya benchmarkny.
Sy jstru pindah ke nginx-phpfpm krn pke apache-modphp udh ga kuat nghndle traffic gede (sring dpt internal srver error + pmakaian cpuny gede bner).
mungkin karena yang di test logicnya sederhana, gak ada logic konek ke db
karena testnya kurang berbobot bang, gk ada logic db
Saya sudah compare. Pake apache vs nginx phpfpm. Jauuh.. jauh lebih kenceng yg nginx+phpfpm. 1 client sebelumnya dikasih 1 vps aja ngos-ngosan. Skrg 1 vps bisa 7-8 client dg latency jauh lebih cepat. Keduanya dg app yang sama, versi sama. App keuangan yg cenderung kompleks dan query2 berat. Client disini setara tenant ya.
Feeling saya frankenphp bagus jika tanpa melibatkan serving static files. Seperti serving files yg di upload utk dibaca lagi. Karena dia pake golang. Nginx jauh lebih efisien utk serving static files dibanding golang. Jika pure api + db mungkin menang frankenphp. Tapi semua perlu diuji sendiri. Jangan percaya katanya2..
@@123mrfarid spek VPSnya kayak gimana tuh pak
tolong bikin Tutorial setup nya pak
php makin berjaya
Laravel menggendong PHP yang sudah sekarat di medan pertempuran
@@gedecandra7722 hahaha, true
bahkan ada yg menyangka kalo php itu buatannya laravel hahahah
😂
so true, tp laravel emng enak bgt, semuanya ada, convention nya jelas, jd ga harus milih component macem2, simple, low cost, merakyat lah pokoknya.
di bahasa lain blm ada yg bisa sesimple dan sekomplit laravel. katanya sih springboot jg enak, tp java butuh memory gede, baik di development maupun di production, costly.
javascript punya nestjs tp ga terlalu populer, komunitasnya msih dikit,
C# environmentnya (mostly masih) stuck di microsoft,
django susah di kustomisasi,
@@adicandra9940 springboot lumayan enak, tapi secara feature parity yang paling sama atau lebih enak sih ruby on rail, sayangnya di Indonesia ga populer dan performancenya juga sama atau bahkan lebih jelek dibanding laravel.
bang mo nanya, kalo kita mau serving ke availability apakah si franken ini bisa digunakan sebagai load balancing gitu bang?
Bang, apakah harus pake vps ya klo mau jalanan frankephp atau octane.?
kalo hanya untuk experimen okelah gpp kalian makek semua yg ada disitu
gonta ganti runtime, namanya juga development
tapi manusia nekat mana yang mempertaruhkan itu di mesin production, ngeri lahhh
klo udah tahap production dahlah makek yg udah teruji, palagi untuk proyek legacy
saya tetap " PHP-FPM + Nginx/Apache lebih aman karena sudah matang dan teruji".
Di tunggu materi konfigurasi laravel + FrankenPHP pak
Jelas bagus, kan Taylor Otwell inspirasinya Ruby on Rails 😄
Bisa buatkan tutorial Franken PHP + Laravel Pak Eko 😁🙏
pakek Laravel octane, set ke model frankenphp
itu udah worker mode, workernya auto tergantung banyakya CPU yg ada.
@putrafajarh owalah, oke² siap... Makasih atas masukannya 😁
@@putrafajarh kalo gamau pake octane bisa ngga ya?
@@danarn__ bisa tapi ribet keknya, kalo pakek Framework Laravel ya pakek Octane udah da best
bahas Coolify pak. enak sih buat vps (bagi saya yg newbie). penasaran tanggapan bapak, apa ini sudah ok untuk production?
judulnya click bait atau mau gimana? ga ada hubungan web server buat php dan bahasa php nya sendiri
No litespeed?
kalau pake frankenPHP worker mode, cache akan bengkak nggak?
nodejs kenapa gk di list
Makasih ilmunya.
Nice info pak
Ada yang kurang kang, lsphp khusus yang pake litespeed
Kalo laravel octane gimana? kan octanenya juga udh mendukung frankenphp
selalu suka kalau pak eko bilang "perporma" 😁
Thanks banget knowledge nya mas, baru tau ada FrankednPHP.
Tp ak ada pertanyaan nih mas, kalau emang FrankenPHP Worker Mode sekenceng itu, kenapa ga dijadikan "default behavior" nya mereka aja? Maksudnya itu, apa ada cons/downside tertentu kalau kita pakai worker mode? (semoga pertanyaannya tidak membingungkan)
@@permanar_ up
karens ada yg cuma perlu single thread dan ada yg perlu multithread
@ ah iya. stelah baca2 by default worker mode nya frankenphp nge start 2x lebih banyak threads dan workers. Tp ada warning juga kalau di worker mode harus hati2 jangan sampe memory leak.
apa kabar dengan phalcon php padahal ngebut banget itu d banding laravel, pake c extention jg framework nya
bisa buatin tutorial cara menggunakan frankenPHP worker mode pak?
Btw kalau mau mudah pake package laravel octane guys. Jadi ga perlu ngonfig kalau mau pake swoole atau frankenphp.
@@NexusAlfa kalau di hosting bisa gak pakai shared hosting
@@NexusAlfa kalau di hosting bisa gak pakai shared hosting
saya coba di windows, emang belum bisa ya ?
@@emiljamelmahmuda9043 gak bisa,harus vps
@@hyamde4512 baru ada docker kayaknya
Kalo ada websocketnya gimana bang
tutor setup frankenPHP nya di laravel donk bang
@@prima123456 pake laravel octane
Pake laravel octane
kalo pake Swoole ditambah laravel octane pak, tanpa rubah kode .. kalo di VPS tinggal running supervisor aja
CMIIW
Wah..biar maennya bisa jauh kyk mas Eko gimana caranya? hee
pake laravel octane atau langsung franken php kang?
php never die
Gak jadi bye PHP 😢
judul mengandung orang untuk bertengkar 😂
🙂🙂
Laravel keren sih, ada mary-ui, filament
PHP = Bahasa Pemograman
FrankenPHP = Bukan Bahasa Pemograman
Apache, Nginx, FrankenPHP, Swoole = Server
jadi tidak Bye PHP 😁
KLB
Mas bikin turorial deploy nya juga pake railway atau fly io..
request cara penggunaanny bang.
Bikin tutorialnya bang untuk frankenphp
buatkan tutor frankenPHP worker mode nya pak🙏
Nginx + FrankenPHP (worker mode) lebih efisien dari segi resource dan performance dengan laravel
mas Eko sekali sekali bahas .net core dengan C# nya dong
laravel ohhh laravel...., dikit lagi dapat lambo dah, Aamiin
Mantapp
kita cobaaaaa guyyyysssss ngoprekk lagi oakwowkwow 😂
Laravel bagi PHP itu sebagaimana jQuery bagi JavaScript.
cinta sampai mati PHP
lambo is still here!
Izin bertanya, Pak Eko. Seberapa besar pengaruh bahasa pemrograman terhadap infrastruktur web? Bagaimana pengaruhnya dibandingkan dengan optimasi lain seperti indexing, caching, atau load balancer?
Karena sering kali, kami sebagai junior cenderung menganggap bahasa pemrograman sebagai penyebab utama ketika web terasa lambat. Mohon pencerahannya.
Terimakasih
Web lambat nyalahin DB. Gak membandingkan secara web aplikasinya. Coba bandingkan pasti berbeda jauh. Saya sudah bandingkan PHP dengan net core beda jauh sampai 15x lebih cepat.
menurutku ngaruh, tp bukan jd faktor utama,
kenapa ngaruh? ini yg harus dipahami
1. interpeted language kyk php dan javascript kurang bisa menyediakan fasilitas untuk mengoptimalkan runtime di level coding(penghematan memory, penjadwalan eksekusi,dll), jd para pembuat framework (kyk laravel,dll) kurang bisa mengoptimalkan frameworknya. kl dibandingkan sm compiled language, kyk rust,, pembuat framework lebih leluasa untuk mengoptimalkan framework yg mereka buat.
2. kode yg mudah dibaca, often comes with a performance cost.
laravel itu framework yg sangat ekspresive, untuk membuat framework yg ekspresif kyk gitu kadang harus buat shortcut dan ngorbanin performa,
kl di compiled language, cost ini bisa diperkecil krn si pembuat bisa lebih leluasa (balik ke poin 1).
framework bisa terasa berat ya salah satunya karena ini,
coba bandingkan run laravel/symfony api dgn pure php api, pasti beda throughputnya.
tp walaupun ngaruh, itu biasanya ga jd concern utama. krn kekurangan tiap bahasa mostly udh ada yg sediakan "obat"nya. kyk FrankenPHP ini contohnya.
bnyk concern lain yg lebih penting kyk budget, deadline, kemudahan development, komunitas (bnyk library yg tersedia atau tidak), kefamilaran team terhadap suatu bahasa, dll.
jd nanti jgn ujug2 nyalahin bahasanya, lemot dikit jgn langsung ambil kesimpulan "wah ini mah harus rewrite ke rust ini mah". measure dan cari tau root causenya dulu baru ambil kesimpulan.
pun jg harus bijak dlm memilih tools / bahasa, kl emng butuh yg bener2 cepet kyk sistem realtime trading, maka pilih bahasa yg mumpuni kyk rust dll.
menurutku laravel, expressjs,dll itu harusnya udh lebih dr cukup untuk website traffic low to medium.
jd kl lemot ya kemungkinan ga ngikutin best practice(indexing, cache, tdk serve file dr nginx/caddy/cdn (ini yg paling sering), dll)
@@adicandra9940 yapp bener, seringkali karena code yg kurang efisien pun, menyalahkan bahasanya, sering ketemu case kaya gitu
ngaruh karena interpreted language harus melalui proses interpretasi yg ini paling ngaruh, semakin kompleks dan banyak kodenya semakin lambat, terus garbage collectornya juga nambahin, terus tipe data dynamic juga nambahin runtime checking
Kak, saya baru mau memulai programming, sebaiknya mulai dari mana? PHP baru franken PHP?
@@muhammadwibisonojanuar7793 itu runtime pak
Bebas aja, frankenphp bukan bahasa pemrograman tapi run time
Semenjak gabung IMPHNEN, intro php langsung ikut mager juga ya pak 👀
kalo saya selama ini pakainya frankenphp karena paling cepat dan tidak butuh penyesuaian dari sisi code dan memang berasa speed nya lebih kencang, sedangkan kalau swoole masih butuh penyesuaian dari codenya
Bisa dihosting di shared hosting?
Bedanya penyesuaiian codenya dimana pak?
@@emiljamelmahmuda9043 belum pernah coba, tapi kalau share hostingnya ada akses ke supervisor dan nginx/apache config sepertinya bisa
@@avgjoe3869 klo swoole sederhananya pakai Server class dari swoole dan nanti setiap req-nya diterima dari callback function syntax mirip event listener di JS
kan udah dijelaskan tuh di video
Buatkan video tutorial setup FrankenPHP di vps pak eko
Frankenphp lebih support ke linux os , windows blm ya?
@@LiyanaYuan-i6q pake docker
frankend php disave di memory itu gmna ceritanya ?
maksudnya file phpnya disimpan di memory gitu ?
mohon penjelasannya om.
Di ram kayak cache aja
Roadrunner & swolle udah pernah denger, namun frankenphp baru denger, brati mainnya masih kurang jauh nih 😆
Request tutorial nya pak. Implantasi utk laravel.
Sesuaikan kebutuhan, scope project, timeline dan money nya 😂
"keep it in memory", sama seperti Redis
thanks laravel
Franken PHP dibandingkan dengan Go bgmn?
go lah, banyak kontrol, static type, framework2 php, pyhon, dll yg binding ke kode c itu kalau kode murni php nya bertambah banyak dan banyak karena projectnya besar akan lemot karena gk mungkin kan lu diproduction cuma nulis 1 variabel terus langsung direturn json? karena kode logicnya masih kode php gk dicompile ke binary, gk ada jit jadi akan tetap lemot, benchmark orang2 yg cuma nulis kode secuil itu gk sesuai keadaan asli kalau di project nyata.
franken php itu dibuat pakai go bang, gimana bisa ngalahin pembuatnya 😭😭😭
3:34 Btw Litespeed ngga populer ya?
@@yogapratama90s Litespeed bukannya web server, sama seperti Apache ataupun Nginx, kayaknya hanya populer untuk WordPress
@@saminoilkom4549iya, maksudnya buat di menit 3:34
Bahas swoole kak runtime juga php nya
Kalo cuma buat api mending tetep pakai lumen yang versi 10, trus jalaninnya pakai runtime nya swoole. Super ngebut 😊
swoole itu gk php tapi c++
@UwU-f2a ya emang knp? Kan lg ngomongin runtime php, bukan masalah dibuatnya pake apa, php juga core nya dari C
Hanya codeigniter masih elegan dan gak koar2 😁
PHP tetep yang terbaik buat bikin MVP, jadi masih banyak dipake walaupun katanya "lemot".
MVP atau MVC ?
@@mysterious9335klo dari konteks dia ngomong ya bener sih mvp, minimum viable product, karena develop make php tu cukup cepet
@@mysterious9335 MVP itu. bukan model view controller
@@mysterious9335 MVP singkatan dari Minimum Viable Product, kalau MVC pasti tau lah ya Model View Controller, MVP mengacu kepada product (biasanya untuk demo ke client) kalau MVC mengacu kepada desain arsitektur aplikasi
@@mysterious9335 MVP Minimum Viable Product kali mksudnya
hampir saja aku marah