KAROMAH KH MOHAMMAD HASAN GENGGONG ❗❗ 40 HARI DI KUBUR HIDUP HIDUP

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 19 окт 2022
  • Beliau dilahirkan di Desa Sentong Kecamatan Krejengan Probolinggo pada tanggal 23 agustus 27 Rajab 1259 H / 1843 M.
    Terlahir dari pasangan suami-istri bernama Ny Khadijah (Nyai Miri) dan Kiai Syamsudddin (Kiai Miri).
    KH. Moh. Hasan dalam rekam jejak pernikahannya sejauh ini hingga menjelang wafatnya melakukan pernikahan sebanyak 7 kali. Dengan penjabaran dua istri dengan status meninggal, dua istri bercerai karena faktor tidak harmonisnya perjalanan rumah tangga, dan tiga istri menetap. Faktanya, KH. Moh. Hasan dalam berpoligami tidak lebih dari batas aturan empat istri yang telah disyaratkan oleh ajaran Islam dengan dibuktikan catatan kronologis pernikahan yang telah penulis paparkan.
    Pernikahannya dengan nyai Ruwaidah yang tak lain putri dari kiai Zainal Abidin inilah yang menjadikan status beliau menantu dari pendiri Pondok Pesantren Zainul Hasan sekaligus penerus pendiri Pondok Pesantren Zainul Hasan tersebut. Dari pernikahanya bersama nyai Ruwaidah melahirkan putra yang diberi nama Nahrowi.
    Pada tanggal 10 Syawal 1374 H./10 Juni 1955 M. Beliau terserang penyakit dan semakin memperparah keadaan. Tepat pada pukul 20.30 WIB tanggal 11 Syawal 1374 H./11 Juni 1955 M. Beliau menghembuskan nafas terakhirnya dan dikebumikan di makam keluarga Pesantren Zainul Hasan Genggong Pajarakan Probolinggo.
  • РазвлеченияРазвлечения

Комментарии • 6

  • @AbdulMannan-bl4tm
    @AbdulMannan-bl4tm 11 месяцев назад +1

    Kiyai seppuh genggong yg masyhur adalah wali qutub di zaman x ,semoga dapat barokah x aaa a a ami i iin ya aaarob.

  • @kaganiqgmail
    @kaganiqgmail Год назад +2

    Bagus....

  • @lisaamelia8990
    @lisaamelia8990 Год назад +3

    Beliau adalah salah satu sesepuh NU

  • @hibarostudios
    @hibarostudios Год назад

    Allah

  • @najib-lw3px
    @najib-lw3px 3 месяца назад

    Imad dan gerombolan nya suruh melihat kewalian mbah yai hasan. Biar hasad dan dengki mereka ilanh di hati mereka