Parang Kebun untuk Bushcraft ? anti tumpul tapi getarannya ngak nahan. bagaimana cara mengatasinya ?
HTML-код
- Опубликовано: 8 июл 2024
- #bushman #bushcraft #survival #camping #firewood #outdoors #knife #parang
00:00 intro
00:27 tampilan dan balance
01:10 spesifikasi
01:36 Chopping
03:18 inspeksi chipping/rolling
03:54 Splitting
04:13 Batoning
04:35 Featherstick
05:15 Fire making
05:37 inspeksibl chipping/rolling
06:01 analisa kenapa getaran sangat kuat
08:42 ukur sudut asah beberapa bilah
09:50 Sudut tajam secondary dan tanpa secondary
10:37 rancangan asah ulang
12:14 gambaran kasar setelah di asah
12:40 uji ulang dengan dahan yg sama
13:36 kesimpulan
Di dalam video ini ditampilkan 2 buah produk lainnya berikut reviewnya
Kukri dari bang faisol :
ruclips.net/video/OFpM8MMyqa4/видео.html
AGB duku parang :
ruclips.net/video/6Moj3TVwb9c/видео.html
Nice
Thankyou 😊🤝
Mantap bang 👍
Serem.... Tapi mantaaaaap!!!!
Siap bang terimakasih 🤝🙏
Keren parangnya, clean & clear review-nya. 👍🏽👍🏽
Terimakasih bang 🙏🤝
Menurut saya untuk parang rabasan lebih enak jika handle model rat tail hidden tang, getaran impact dari bilah akan teredam.
Iya bang kemudian berat juga lebih terdisribusi ke depan , tapi kalau untuk safety saya lebih senang sama yg fulltang , soalx ngak lucu kalau di bawa camp tiba tiba melayang mata bilahnya 😅 , soalx dulu pernah di campsite , mata bilah parang buatan dari kampung saya malah nge reog 😆 untungnya ngak kena orang
Tapi fulltang atau hidden tang , sebenarnya kembali lagi ke maker dalam membuat geometrinya , karena bilah parang seperti tramontina maupun duku parang yg pernah saya review sama sama fulltang dan no issue 🤝
@@rikkisolata6903 untuk model rat tail akan aman bang, karena besi tembus belakang handel dan di pasang skrup.
Nice review!! coba lapisi handle dengan karet ban dalam, itu bisa sedikit mengurangi/meredam getaran saat bacok2 berat
Terimakasih sarannya bang , tapi selain getar permasalahan utamanya karna secondary bevel V terlalu lebar sudutnya sehingga gigitannya kurang dalam ketika di ayun dan beresiko kembali memantul , dan ketika memantul maka terasa getar karena energi yg di keluarkan di kembalikan oleh batang pohon karena kurang nancap di setiap ayunan, jadi dengan meruba sudut V lebih menyiku sehingga ketika di ayun peluang nancapnya lebih besar sehingga getaran di serap oleh objek yg di tebas/potong , karena setelah sya sudah ubah sudut meskipun tidak pakai sarung tangan , getarannya sudah tidak mengganggu 🤝🙏
Ketebalan 7 mili dan lebar Bilah nya dibawah 5cm ditambah dgn secondary bevel memang sgt kurang cocok untuk bacok kayu atau tebang pohon apalagi pohon nya berkayu keras bisa2 tangan kita yg copot duluan ☺☺☺klo potong tulang masih okelah karena gk khawatir ciping matanya.... Seharusnya klo untuk kayu lebih enak pke model parang lintek khas Aceh , pjg bilah 30cm ketebalan 5mili, lebar nya 6 cm lebih sgt enak dan nyaman untuk potong pokok bambu kering, pohon pinang tua bahkan aku sering tebang pohon kelapa
Hehe iya bang ,ini untuk pertulang tulangan sepertinya mantap . Nice review bang 👍
Tapi kalau diconvex-in dan di asah di sudut 25° bisa buas ini hehehe hanya saja makan waktu , kalau mau di gerinda pun bisa merubah sepuhan .
Tapi untuk sementara asahannya sudah agak convex , tiap ada waktu luang saya asah dikit dikit 😄
@@rikkisolata6903 hhhhi... Iya bg.. Lebih bagus diasah dikit2 walopun lama, drpd di gerinda atau direparasi ulang takutnya sepuhan kurang pas mlh patah dll... Soal nya pernah pengalaman pribadi juga🙂🙃☺🤣beli online karena gk sesuai keinginan akhirnya di gerinda dan disepuh ulang.. Terus dibawa ke kebun buat buka lahan baru... Iseng liat pokok pinang tua tangan jdi gatel pingin nyobain parang baru 🤦♂️😅😅baru 2kali tebasan udah patah parang nya
Hehe iya bang , soalx ini sepuhannya sudah bagus sebenarnya , tinggal di bentuk sesuai kebutuhan.
🤝 siap terimakasih sarannya bang
Kalau menurut analisa sy, pisau ini dibuat persis seperti potongan mandau, atau parang kerja di kalimantan, parang ini memiliki desain bentuk bilah, bevel, dan mekanisme yg sangat mirip. Itulah kenapa jika di ayun ke kanan, atau di chopping tegak lurus parang nya terasa memantul, karna bisa jadi ini parang khusus tangan kanan, dan parang yg mata potongnya ada disebelah kiri, dan ada posisi pemotongan harus sedikit kemiringan saja agar masuknya potongan maksimal.. Mohon dikoreksi jika ada kesalahan.. Salam dari kalbar 🙏🏻
Siap terimakasih tanggapannya ,
jadinya saya asah ulang jadi convex dan buat agak pipih bevelnya
Salam balik bang 😊🤝
Requst review performa bilah-bilah yang sudah dipakai lama (6 bulan atau lebih). Bahas soal chipping rolling kemudahan pengasahan dan sebagainya. Ergonomi pada bilah-bilah besar setelah pemakaian lama juga mungkin sangat berguna. 😁
Thank you🙏
Siap bang . Akan saya masukkan list 👍
Kalau salah satu yg saya buat video review setelah hampir setahun pemakaian itu Ajag survival (bukan dalam kondisi new) kemudian yang kedua bendo fulltang juga sudah agak lama saya punya . Dan kapak bang AGB (forest axe) juga sudah agak lama saya beli sebelum saya review dan duku parang juga sudah agak lama saya miliki.
Dan juga tramontina . Morakniv sudah pembelian kedua setelah saya hancurkan yg pertama .
Mungkin nanti kita akan mulai dari kapak bang dodi syahriel dulu .
@@rikkisolata6903 btw bang, parang ini jenengan beli cara lelang atau pesan custom ya. Jarang liat bang faisol lelang bilah 30cm ke atas soalnya.
Lelang bang itu .
Hehe iya makanya saya tertarik karena belum punya fulltang yg model begini .
untuk bobotnya sudah baik, tapi agar ganas untuk chopping dan tebas tebas ubah dikit bevel agak menyudut dan , siap untuk dibawa kerja berat .
Iya bang khasnya kalau 27cm ke bawah pasti lebar , tapi kalau 30 ke atas kurang lebar tapi memanjang , tapi tebal ini sampai 6mm . Enak di siksa hehe
Usahakan gunakan pohon yg sudah tumbang buat percobaan,
Siap. Yg itu tumbang bang tercabut karna tumbuh di medan miring, akarnya tinggal nempel dikit ke tanah, sebenarnya karna ini review maka kayu kering dan kayu basah itu punya feel yg berbeda sehingga jika hanya kayu kering tidak akan mendapatkan hasil yg real dan tidak bias, karna jleb kayu basah dan jleb kayu kering ketika di ayunkan itu berbeda . Apalagi kalau review parang yg memang speknya di peruntukkan untuk tebang
Kalo dari pengamatan Saya, dengan secondary bevel ditambah spine yg tebal, dan desain titik berat yang jauh di ujung, untuk ngurangin getaran d telapak tangan bisa dengan mengurangi sudut kemiringan nya saat chopping, dan menggunakan bagian tengah bilah (bukan ujung). Menggenggamnya juga asal nda lepas aja, jd ndaperlu terlalu erat. Cuman opini dari pengalaman sendiri sih ini tp, maaf klo meleset.😁
Tambahan , hidden tang getarannya kurang di bandingkan fulltang 🤭 , kalau yg enak ujung itu model duku parang dari agb karena beratnya bertumpu di ujung , kalau tidak terlalu erat nanti parangnya melayang jauh disana atau mantul ke muka kita 🤣 , kecuali tebas ranting .
Ashiap bang , teriamaksih tambahan informasinya 😊🤝
@@rikkisolata6903 yaitulah plus minus nya hidden dan full tang,,😅
Biar nda melayang dan mentul, sbnernya bisa diatasi dengan latihan, jd klo ayunan dengan sudut mata pisaunya pas, parang pasti tetancap sempurna dan semua gaya terserap di objek.😁
Mantap sharingnya bosku, subscribe diamankan.👌
Siap 🤝😊
Kurang lebar seperinya
Kurang bagus buat potong kayu, terasa bergetar karena terlalu panjang, mending pakai golok model soto gayot..
Kalauau beli dimana bang
Dapat lelangan dari abang ini bang : facebook.com/profile.php?id=100058418363606&mibextid=ZbWKwL
Kenpa tdk pesan di kampung? Di tator banyak parang2 yg sangat bagus dan tajam.
Sudah punya bang . Sempat terbang dari handlenya malahan 😅 , akhirnya saya berikan ke om saya , sejak saat itu untuk kegiatan outdoor lebih suka fulltang , karna rata rata parang toraja handlenya tidak di pin dan tidak ada pengaman logam di bagian sambungan handle ke bilah . Jadi meskipun hidden tang minimal ada pin sebiji dan pengaman logam , agar aman digunakan apalagi untuk kegiatan outdoor beberapa hari biasanya jauh dari rumah , kalau copot di kebun masih dalam jangkauan. Kalau lagi sendiri di alam bebas dan copot , bisa berabe bang 😄
@@rikkisolata6903 hehe.. Iya sih, tapi masa tdk ada Maker di toraja yg bikin full tang dan pakai pin
Selama ini belum nemu bang , karna masih secara tradisional sarungnya memang dari bambu dan handlenya dari akar bambu petung, ada juga yg mahal handle dari tanduk kerbau dan sarung juga dari tanduk tapi yg ini sayang kalau dipakai untuk kegiatan outdoor . Tapi belum pernah nemu yg di pin maupun fulltang
@@rikkisolata6903 oooo abg dari toraja ya... Aku sih byk ngikutin channel2 pande lokal dari Sulawesi dan daerah nusantara lainnya karena suka dgn senjata tajam... Emang sih kebanyakan parang disana tu puting bilah nya terlalu kecil dan pendek... Jadi solusi nya ya harus pke pin atau minimal pake lem epoxy dexton lah... Klo gk ya pasti cepet copot klo nebang pohon
iya bang 😄 .
benar tangnya yg masuk ke handle itu pendek dan, akhirnya harus kreatif ada yg lelehin korek api , ada yang pakai lem besi, ada yg bilang pakai aspal , dll .
Tapi memang paling aman pakai pengaman logam berbentuk cincin dan di pin . Apalagi saya biasa push bilah seperti gerakan batoning jadi kalau review pakai standart yg biasa saya lakukan seperti ini kalau tak lepas gagang bisa pecah handle karna hentakan .
Pasti berat banget
Masih normal kalau beratnya untuk kebun😀 karena di buat tidak terlalu lebar bilahnya , kalau bersih bersih kebun masih mantap.
Hanya saja bagian bevelnya yg terlalu lebar sudutnnya jadi saya buat convex biar enak untuk chopping kayu
Sudut asahannya dirubah jadi brapa drajat om?
Kira kira 25an tapi susah di gerus soalnya bahannya tebal 6mm . Jadi seadanya yg penting convex dulu agar ketika di ayun tidak mental kembali
@@rikkisolata6903 nah kapan itu nyoba ngasah parang sudut 25an tp hasilnya malah getar kayak video om yg di awal. Makanya pnasaran sampe skrg yg bner brapa drajat. Soalnya kalo di guide rata2 nyebutin sudut asahan untuk outdor-an 25-27°
@@rikkisolata6903 oooh siap om uda kejawab. Sudut asahan saya uda 25 drajat tp belum convex 😂
Tebalnya berapa bang parangnya 😁 kalau 6 mm turunin lagi ke 20-23 derajat dan gerus sudutnya agak tebal Maker biasanya asah pakai mesin dan itu ada secondary bevel yg tebal kalau ngak di singkirkan ngak enak , contoh diparang ini. Tapi memang kalau cari spek tebas saya ngak lagi nyari parang yg tebal 5 mm ke atas ngak enak soalnya , udah berat di lapangan bikin susah 😅
@@rikkisolata6903 kebetulan tebelnya sama skita 6-7mm om. Lumayan krasa memang kalau buat nebas2 pundak vpt lelah.
Ketambahan getaran itu jadi makin lelah 😂
Resiko kalau handle fulltank dan bilahnya lumayan panjang, kalau di ayunkan kena objek itu akan terasa bergetar. Cb kalau panjangnya bilah di pangkas lagi jadi sekitar 40cm an. Pasti enak
Tambahan cb bilahnya agak di buat melengkung kebawah. Akan terasa lumayan nyaman
Benar dan Bagian gagang di kasih hollow (lubang lubang) untuk mengurangi berat gagang . Ketebalan bilah jadikan 5mm . Dan betul panjang bilah berpengaruh , ini panjang mirip mirip sama dengan tramontina 40cm saya . Kemudian micro bevel hilangin jadikan full convex .