PACU JAWI (cow race) SAWAH DAMPIANG NAGARI PARAMBAHAN 21-09-2024
HTML-код
- Опубликовано: 12 ноя 2024
- Suku Minangkabau terkenal akan keberagaman tradisinya yang unik dan masih dilestarikan hingga sekarang. Salah satunya adalah tradisi Pacu Jawi. Tradisi yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu ini, berasal dari Nagari Tuo Pariangan, Kabupaten Tanah Datar.
Pacu artinya lomba kecepatan, Jawi sendiri adalah maksudnya sapi atau lembu, karena di Sumatera Barat sapi biasa disebut dengan Jawi. Pacu Jawi sendiri adalah balapan sapi khas Minangkabau. Tradisi Pacu Jawi ini biasanya dilakukan sehabis panen padi. Tradisi ini dilakukan atas dasar rasa syukur atas hasil bumi yang melimpah
Awalnya Pacu Jawi adalah solusi untuk membajak sawah sebelum ditemukannya cara membajak sawah seperti sekarang. Pacu Jawi ditemukan oleh Datuak Tantejo Gurhano saat mencari cara agar sawahnya menjadi subur dan mudah ditanami. Cara itu kemudian ditiru dan diterapkan oleh warga sekitar.
Pacu Jawi diketahui masih dilakukan di Kecamatan Limo Kaum, Kecamatan Rambatan, Kecamatan Pariangan, dan Kecamatan Sungai Tarab. Tradisi yang awalnya hanya untuk keperluan membajak sawah ini, kini berkembang menjadi atraksi budaya yang mengundang para wisatawan.
Pelaksanaan Pacu Jawi di Kabupaten Tanah Datar ini dilaksanakan secara bergiliran pada empat kecamatan tersebut. Setiap satu kali putaran lomba biasanya memakan waktu empat minggu.
Dalam sekali perlombaan biasanya bisa diikuti 500 hingga 800 ekor. Pacu Jawi diikuti oleh sapi secara berpasangan dikendalikan oleh seorang joki yang berpegangan pada tangkai bajak. Acara Pacu Jawi ini berlangsung mulai pukul sepuluh pagi hingga pukul lima sore.
Dilansir dari penelitian Mempertahankan Tradisi Pacu Jawi Kabupaten Tanah Datar, Pacu Jawi bermanfaat sebagai wadah untuk meningkatkan harga jual dan kesehatan sapi. Biasanya Jawi yang telah sering memenangkan lomba akan menjadi kebanggaan, sehingga menjadi incaran dan harganya akan naik hingga dua kali lipat.
Tradisi Pacu Jawi ini seringkali dipadukan dengan tradisi masyarakat berupa arak-arakan atau pawai. Arak-arakan ini biasanya dimeriahkan dengan pembawa dulang atau jamba yang berisi makanan dan dihias dengan aksesoris berupa suntiang (sunting) serta pakaian. Pawai tersebut biasanya diselenggarakan pada minggu ke-IV atau pada waktu penutupan Pacu Jawi
Jawi atau sapi yang dinilai terbaik adalah Jawi yang dapat berjalan lurus tidak miring dan tidak melenceng ke mana-mana. Akan lebih baik lagi jika Jawi tersebut dapat menuntun temannya berjalan lurus, hal itu menandakan Jawi tersebut sehat dan tubuhnya kuat.
#pacujawi #sapi #traditional #cow #sumaterabarat