Subsidi pupuk dicabut dan kurangnya pekerja pertanian. Inilah dampak perjanjian hijau Uni Eropa
HTML-код
- Опубликовано: 5 окт 2024
- Uni Eropa bersiap menerapkan perjanjian hijau di sektor pertanian sebagai upaya melawan perubahan iklim. Namun, perjanjian ini berdampak pada subsidi pupuk dan pestisida yang dicabut, ketergantungan impor, hingga kekurangan tenaga kerja di sektor pertanian. Industri pertanian kecil khawatir karena Perjanjian Hijau dianggap berpengaruh pada kelangsungan hidup di luar Eropa. Simak selengkapnya dalam video #dwbusiness berikut "Subsidi pupuk dicabut dan kurangnya pekerja pertanian. Inilah dampak perjanjian hijau Uni Eropa"
Suka dengan video ini?
Ayo berlangganan: / dwindonesia
Informasi lainnya dari DW Indonesia:
Instagram: / dw.nesia
Threads: www.threads.ne...
Facebook: / dw.indonesia
X: / dw_indonesia
TikTok: / dw_nesia
Website: www.dw.com/id
Inovator: www.dw.com/id/...
Sahabat DW, menurutmu bagaimana agar pertanian di Indonesia juga bisa mandiri dan tidak tergantung pada impor?
mengunakan pupuk organik dan tidak tergantung pada pupuk subsidi
@@DWIndonesia yg tergantung impor bukan petani tapi pemerintah dan lulusan sarjana pertanian sekolah tinggi2 apa gak bisa buat pupuk lokal🤦🤦🤦
❤❤Waooooo siiiiiih😮😮😮😮😮
sebenarnya makanan banyak, tapi kadang tidak tersasar tepat dan menjadi sampah makanan.
lawak
Tanaman di kebun kocar - kacir🤔🤔🤔
Salah Wedwir 🐃 apa ulah Cengwir 🐗
Produksi menurun . Pasti ada kenaikan harga pangan ...
Mlnang
Ayo beralih ke pupuk organik
udah
Dikira bisa apa pupuk organik saja tapi produksi harus optimal, kalau di perpadukan masih masuk
@@xfarmers4558 bisa, malah hasilnya lebih bagus, tapi pengaplikasiannya harus bertahap dilakukan dalam jangka waktu dua tahun.
dalam contoh kasus pertanian padi musiman, setahun dua kali tanam.
pada tahun pertama pada awal musim hujan perlakuan 200 karung pupuk kompos untuk setiap 1 hektar sawah, pupuk kimia masih sama seperti biasanya.
lalu pada musim tanam kedua, kurangi pupuk kimia jadi setengahnya.
pada musim tanam pertama pada tahun kedua perlakuan lagi 200 karung pupuk kompos per 1 hektar sawah, dan pupuk kimia seperempat dari normalnya.
dan di musim kedua tahun kedua kamu tidak perlu lagi menggunakan pupuk selain pupuk cair untuk di semprotkan.
untuk tahun ketiga dan seterusnya sudah tidak diperlukan lagi pupuk kima, hanya pupuk organik sekali setahun.
ini sudah saya lakukan dan hasilnya lebih bagus daripada pupuk kimia, padi jadi lebih gemuk berisi dan lebih berat, cuman beda warna daunnya yang tidak hijau pekat.
perhitungan 1 karung pupuk kompos kotoran hewan adalah 10rb, 200 karung hanya 2 juta/ tahun untuk satu hektar tanah, jauh lebih murah dari pupuk kimia yang mana biasanya saya menghabiskan 6 karung urea dan 6 karung NPK bersubsidi dengan harga 120 rb / karung untuk satu musim tanam, dalam setahun biasanya saya menghabiskan sekitar Rp 2.880.000 untuk pupuk kimia sekarang jadi lebih murah dengan pupuk kompos, selisih 800rb.
korut dulu pakai pupuk organik murni, hasilnya kelaparan 😅😅
korut akhirnya bangun pabrik pupuk sintetis
@@8888-o4b solusi pupuk sintetis itu jangka pendek dan menengah, ketika sudah lama hasil panen cenderung menurun karena tanah menjadi jenuh dan rusak.