Wayang Wong lakon Gathotkaca Winisuda
HTML-код
- Опубликовано: 20 сен 2024
- Dalam rangka Mangayubagya Tingalan Jumenengan Dalem Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10 dan GKR Hemas serta memeriahkan Pameran Jayapatra: Dedikasi Keraton Yogyakarta bagi Bangsa, KHP Kridhamardawa Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat mempersembahkan:
Wayang Wong lakon Gathotkaca Winisuda
Sabtu, 19 Maret 2022, pukul 19.00 WIB - selesai
Tayang perdana di kanal RUclips Kraton Jogja
Wayang Wong lakon Gathotkaca Winisuda menceritakan kisah Raden Gathotkaca dari lahir hingga diwisuda menjadi raja di kahyangan dengan nama Kacanegara.
Cerita bermula saat peristiwa lamaran Batari Wilutama oleh raja sakti mandraguna Prabu Pracona dari Kerajaan Gilingwesi di Kahyangan Jonggringsaloka. Hal ini menjadikan Batara Guru khawatir akan keadaan di Kahyangan. Batara Narada dan Batara Indra lantas diutus menemui Raden Wijasena untuk meminta bayinya. Jabang bayi akan dipersiapkan menjadi “jago” dewata untuk mengusir musuh.
Bayi laki-laki Raden Wijasena dengan Dewi Arimbi telah dibawa oleh Batara Narada dan Batara Indra. Namun ternyata, tali pusar sang bayi belum putus. Batara Guru kemudian mengeluarkan pusaka senjata Konta guna memotong tali pusar bayi Tetuka tersebut. Sebuah keajaiban terjadi, senjata Konta merasuk ke perut bayi. Jabang bayi lalu dimasukkan ke kawah Candradimuka, kemudian para dewa kahyangan juga diminta untuk memasukan senjata pusakanya ke dalam kawah. Keajaiban kembali terjadi, bayi tersebut muncul dari kawah dalam keadaan sehat dan gagah.
Batara Guru memerintahkan Batara Narada untuk membawa bocah Tetuka ke medan laga (repat kepanasan), menemui Sekipu yang menjadi utusan Prabu Pracona. Tak lama kemudian di repat kepanasan, Batara Narada bersama Tetuka menemui Sekipu, dengan berujar apabila Sekipu bisa mengalahkan Jabang Tetuka, maka Batari Wilutama dapat diboyong oleh Prabu Pracona. Alih-alih kalah, badan Tetuka justru semakin tinggi dan perkasa, hingga akhirnya Sekipu tewas di tangan Tetuka besar.
Di Gilingwesi, Prabu Pracona menunggu raksasa Sekipu yang menjadi duta ke kahyangan untuk melamar Batari Wilutama. Namun, Prabu Pracona dikagetkan dengan hadirnya Ki Togog dan Sarawita yang melaporkan bahwa Sekipu telah tewas di tangan kesatria Tetuka. Kemarahan Sang Prabu tak terbendung, Prabu Pracona beserta bala tentaranya menuju ke Kahyangan untuk membalas dendam kepada para dewa. Peperangan pun tak terelakan antara prajurit Kerajaan Gilingwesi melawan para dewa yang dibantu Pandawa.
Tetuka yang juga bernama Gatotkaca turut berperang melawan Prabu Pracona, hingga akhirnya Prabu Pracona kalah. Kemenangan Gatotkaca atas Prabu Pracona menjadi sebuah kebanggaan para Pandawa. Gatotkaca, putra Raden Wijasena dengan Dewi Arimbi, dapat mendarmabaktikan perjuangannya kepada para dewata. Atas jasa besar Gatotkaca, dia mendapat anugerah dari Batara Guru dan diwisuda menjadi raja di Kahyangan dengan nama “KACANEGARA”.
____
Simak berita terbaru melalui akun resmi Kraton Jogja :
Facebook, RUclips: Kraton Jogja
Twitter, Instagram: @kratonjogja @kratonjogja.event
Website: kratonjogja.id
#WayangWongGathotkacaWinisuda
#TingalanJumenenganDalem
#JayapatraExhibition
#KratonJogja
Dherek mangayubagya tingalan ndalem.. mugi pagelaran ringgit tiyang Kraton Ngayogyakarto Hadiningrat saestu lestantun dumugi generasi samangke.... Jogja memang Istimewa...
Saestu sae pergelaran Keraton Yogyakarta Hadiningrat, Istimewa 👍🎼🌷👺🌿
Ini wayang orang paling aku senangi gaya kraton jogja....th 68 sering kudengarkan lwt radio....mudah mudahan lestari.....
Trimakasih bisa melihat dari bms walaupun hanya liwat layar 👍
Mugi2 Pameran Jayapatra saged lumampah kanthi sae lan kita sami saged ningali agunging kabudayan lan nambah ing seserepan.🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Dari dulu mengagumi karya seni drama wayang orang.. Semoga ada kesempatan menyaksikan langsung di kraton Yogya.
Sayang dialognya kurang jelas. Tp salut dgn koreografi pertarungannya. Rapi, indah, dan gagah
senang bisa ikut menikmati karena ada closed caption bahasa Indonesia dan sekalian belajar bahasa Jawa👍
Nderek mangayubagya tingalan jumenengan Dalem HB X😊🙏
Selalu Istimewa👍👍👍
Keren. Banget
Kesenian. Kota. Yagyakarta.
Trowulan hadir 🇮🇩
Semoga kesenian tradisional tidak pudar oleh majunya jaman
🔥🔥🔥
Keren bangeeet✨
Istimewa
Pendopo. Yang. Anggun. Dan. Cantik
Dunia hanya ada di Yogyakarta Indonesia.
Budaya sejarah luhur tinggalan para leluhur para tokoh yang Luar biasa.
Bagus banget
Mohon maaf sy ada permintaan, apakah bisa yang di liput di channel ini bukan hanya keseniannya aja? Jadi misal ada acara ngebluk dan ngapem juga tradisi2 yang lain mungkin bisa di upload juga dan ada penjelasan2 dari narasumber. Biar semua divisi bisa tampil dan menambah wawasan juga. Terimakasih 🙏🏼
Sahabat, upacara adat Ngebluk dan Ngapem sudah ditayangkan dalam video berikut.
ruclips.net/video/QGl82VwsePg/видео.html
Sementara, prosesi tiap tahunnya dipublikasikan melalui media sosial Instagram dan Facebook @kratonjogja.
Sugeng dalu,
🥰🥰🥰🥰🥰🥰👏🏽👏🏽👏🏽👏🏽👏🏽👏🏽👏🏽
Apakah bsa nontn secara lgsg ?
Maap... blom bisa di tkp... krn masih sikon ppkm...
Selama pandemi, pergelaran kesenian Keraton Yogyakarta belum bisa disaksikan secara langsung. Sebagai gantinya, pergelaran disiarkan (live streaming) melalui kanal RUclips ini.
Saat jejeran mau budhal kok karawitannya beda dengan pakem ya..
Sang Hyang Wenang memerankan Gatutkaca 😊
Gathot koco noto negoro prenggondani.
Cerita purwa bisa untuk menjadi pelajaran dan du buktikan di laksanakan di lakukan oleh kasatria yg punya ontregitas tinggi yg bisa mengemban amanatnya.
Maka akan mempunya kekuatan yang terdapat pada dirinya sebagae simbul bahasa "Otot kawat balung wesi".
Yaitu di kasih kekuatan dari yang wenang.
Semoga bisa buat infirasi bagi generasi Muda sebagae generasi Penerus sejarah budaya adi luhung budi luhur dan tetap berkasatria.
Apa boleh tau nama dalang dari wayang wong gathotkaca winisuda ini?
Keberadaan dalang lazimnya hadir dalam pertunjukan Wayang Kulit.
nama dalang (pemaos kandha) dalam pertunjukan wayang wong ini adalah Raden Riyo Suryoamiseso
Sy gk senang kalo wayang org serba pake topeng yg semestiny. To lihat wo Sriwedari dll
Beda gagrak mas berarti beda style jg..ini gaya jogja memang sprt ini..klo Sriwedari itu gaya Surakarta
Gaya Yogyakarta tidak mengenal tata rias wajah seperti di Surakarta. Tokoh2 yang bukan lazimnya manusia biasanya menggunakan topeng. Itu sudah pakemnya. Tata rias khusus biasanya untuk tokoh seperti Punakawan, Sengkuni dan Durna
Gak senang gak usah nonton lek, beres to?