EPISODE 1 Sendratari Nawa Ratna Ring Wetaning Giri Panida "Gugurnya I Dewa Bagus Darma"

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 5 окт 2024
  • Sendratari Nawa Ratna Ring Wetaning Giri Panida "Gugurnya I Dewa Bagus Darma" dipentaskan di Panggung Terbuka Arda Candra, Taman Budaya Art Center.
    Sekaa : Sanggar Seni Para Gotra Santana,
    Dalem Tarukan, Denpasar.
    Penaggung Jawab : Pengurus Pusat Para Gotra Santana,
    Dalem Tarukan
    Penasehat : I Wayan Waya, SH.
    Pengarah : I Gede Parimatha
    Penggagas : I Ketut Kodi., SSP., M.Si
    I Ketut Gede Arcana
    Koordinator : Ida Ayu Diastini
    Koordinator Tabuh : I Ketut Gede Arjana
    I Ketut Gede Arjana
    Penata Tari : I Made Openanta
    Dewa Irtawan
    Made Purna
    Made Sugiartha
    Wayan Jaya Merta
    Penata Tabuh : Wayan Darya., S.Sn
    Anak Agung Gede Dalem.,S.Sn
    Wayan Sukarta
    Penata Kostum : Wayan Jaya Merta
    Ida Ayu Diastini
    Penata Lampu : Gusti Ngurah Sudibya
    Artistik Director : I Ketut Kodi., SSP., M.Si
    Skenario : I Ketut Kodi., SSP., M.Si
    Dalang : I Ketut Kodi., SSP., M.Si
    Penabuh : Sanggar Seni Taru Kusuma,
    Para Gotra Santana Dalem Tarukan
    Sekitar abad ke-14, Raja Samprangan menyerang Ida Dalem Tarukan yang tiada lain adalah saudaranya sendiri. Ida Dalem Tarukan dianggap melanggar aturan karena menikahkan putri raja dengan keponakannya (putra angkat). akibatnya, kedua mempelai meninggal dab Ida Dalem Tarukan mengungsi ke daerah pegunungan Tampuagan yang kala itu Ida Dalem Tarukan meninggalkan istri yang sedang hamil 6 bulan.
    Di Pedusunan Tampuagan, Ida Dalem Tarukan diterima dengan baik oleh Jro Dukuh Pantunan. Jro Dukuh Pantaunan menyarankan agar Ida Dalem Tarukan pergi menuju Desa Poh Tegeh. Ida Dalem Tarukanyang begitu disayang oleh perbekel Poh Tegeh, kemudian dijadikan menantu. dari sini jugalah Ida Dalem Tarukan mendapatkan istri-istri yang lain dan menurunkan 6 orang putra dan seorang putri. Sang Putri meninggal dalam perjalanan melalui Desa Balingkang, Sukawana menjuju Sukasada, Karangasem. Dari Sukasada, Ida Dalem Tarukan kembali ke Pantaunan hidup menjadi petani, menanam bunga-bungaan bersama putra-putranya. Tempat itu kemudian dikenal dengan nama Dusun Pulasari (Pulasantun). Ida Dalem Tarukan kemudian menjadi seorang petani dan tidak lagi dipanggil Cokorda tapi I Gusti atau Jero (nyinep wangsa).

Комментарии • 9

  • @TirtaWati-l6z
    @TirtaWati-l6z Год назад

    Tiang setiap malam putar cerita ini..

  • @madedarmika6316
    @madedarmika6316 2 года назад

    Bagus sekali

  • @sugitarasta2018
    @sugitarasta2018 4 года назад +2

    Saya sebagai keturunan Ida Dalem Tarukan sangat senang menonton ini🙏🙏🙏

  • @ketutpasek3704
    @ketutpasek3704 3 года назад

    Ketut Pasek
    Tityang keturunan kiai Pasek gelgel songan sangat senang menonton kisah babad Talem Tarikan.

  • @wecagokil5047
    @wecagokil5047 4 года назад

    Wau tiang uning skadi niki babad utawi kisah.dalem tarukan ...tiang warih dalem tarukan ..sukseme🙏 sampun ngangkat utawi ngawedar carite babad dalem tarukan🙏🙏👍

    • @kadekbudiawan6579
      @kadekbudiawan6579 3 года назад

      Astungkara moga kita semuanya selalu dalam lindungannya,

    • @kadekbudiawan6579
      @kadekbudiawan6579 3 года назад

      Kalau tidak ada kejadian seperti itu kita sekarang ini tidak mungkin ada,