Tari Jaran Goyang

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 6 сен 2024
  • Tari jaran goyang merupakan tari pergaulan pemuda pemudi yang menceritakan tentang cinta kasih pemuda pemudi. Namun di dalam kisah cinta tersebut terdapat rasa sakit hati seorang pemuda karena cintanya tidak di balas dengan baik, akibat ditolak cintanya maka sang pemuda sakit hati sehingga muncul niat buruk sang pemuda untuk menggunakan aji jaran goyang. Aji jaran goyang adalah semacam pelet yang biasanya digunakan untuk menghipnotis seseorang agar tergila-gila. Akibat pellet yang telah mengenai sang pemudi maka posisi yang tergila-gila terbalik sang pemudi merayu-rayu menjadi tergila-gila kepada pemuda tersebut. Akhirnya sang pemuda menerima cinta si gadis, dan mereka menjadi saling suka. Oleh karena itu tari ini merupakan tari berpasangan pemuda pemudi.
    .
    Tari jaran goyang diciptakan pertama kali pada 1965 olehS. Parman, seniman asal sumbersari, srono lalu tarian ini kemudian direvitalisasi pada1969 oleh Sumitro Hadi
    .
    Pembuat musik pertama dalam Tari Jaran Goyang ini adalah Bapak Ikhwan Dari Banyuwangi
    .
    -Dancer
    1.Rima Anisa Wulandari
    2.Muhammad Gilang Ilham Wahyuda
    .
    #FSONUNY #UNY #FSONUNY21 #jarangoyang

Комментарии • 4

  • @wahyutri2742
    @wahyutri2742 2 года назад

    Kerennnnn

  • @soneuirim6758
    @soneuirim6758 8 месяцев назад

    Ada yang tau liriknya? Minta tolong dong tulisin. Aku penasaran hehe

    • @hendrimahbudi6270
      @hendrimahbudi6270 6 месяцев назад +5

      Gending Condrodewi
      (Adalah Gending untuk mengeluarkan roh leluhur dari sang penari Seblang)
      Bahasa Using:
      "condro dewi murta siya, condro dewi murto siyo
      moro mundur, moro mundur kembang petetan"
      Bahasa Indonesia:
      "Dewi purnama tiada taranya dewi purnama tiada taranya
      maju mundur bunga di maya / sang bidadari berkenan kembali / para leluhur mengundurkan diri / purnama yang mengintip malu / maju mundur bunga pilihan"
      Geding in mengisahkan seorang bidadari rembulan. Bunga dalam gending ini mengibaratkan sosok dewi yang maju mundur dalam fatamorgana tau kayangan.
      Maju mundur dalam gending ini juga di ibaratkan bidadari yang jalan-jalan di kayangan. Para leluhur yang dimaksud adalah leluhur rakyat Blambangan yang berpamitan setelah berperang melawan VOC Mataram dan Madura (perang Puputan Bayu).
      Mereka mengundurkan dir setelah berjuang membela bangsa dan negara. Purnama dalam gending ini
      mengibaratkan bidadari rembulan yang mengintip malu melihat para pahlawan yang telah pulang terbang kekakyangan karena telah usai perjuangan mereka melawan penjajah. Bunga pilihan yang dimaksud adalah pahlawan-pahlwan yang kembali ke surga.
      Dalam gending in merupakan bagian paling menzentuh hati dalam ritual Seblang. Terlihat para pawang, sinden dan keluarga penari menangis sedih dan