EX BENTENG TIMNAS BAYU SUTHA MERASA PENGELOLAAN TIMNAS & LIGA INDONESIA NOW LEBIH BAIK - BICARA BOLA

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 10 сен 2024
  • Hidup adalah pilihan. Dan, seorang I Gusti Ngurah Bayu Sutha atau yang akrab dipanggil Bayu Sutha, lebih memilih jalan hidupnya sendiri, meskipun melenceng dari keinginan orang tuanya, khususnya sang ayah yang seorang seniman.
    Ayahnya memang gemar olahraga. Tetapi, ayahnya Ingin, anak bungsunya yang lahir di Kota Gianyar, 29 Mei 1977, meneruskan profesinya sebagai seniman.
    Darah seni memang mengalir para diri Bayu Sutha. Tetapi, lebarnya lapangan voli di belakang rumahnya, membuat darah sepakbola mulai merasuki dirinya.
    Setiap sore, Bayu kecil bersama teman-teman SD-nya, menghabiskan waktu dengan bertanding bola di lapangan itu.
    Acapkali pulang ke rumah, kedua orang tua dan keempat kakak perempuanya, selalu melihat ada luka di kaki Bayu. Bahkan, setiap hari, selalu ada luka baru setelah Bayu bermain Bola.
    Melihat anaknya begitu cinta pada sepakbola, sang ayah pun
    mendaftarkan Bayu ke SSB Perseden Denpasar.
    Kecintaannya pada sepakbola kian mendalam. Saat SMU, Bayu sekolah di sekolah negeri favorit di Bali. Tapi, dia justru tidak betah, karena bakat bolanya tidak tersalurkan di sekolah tersebut. Di sekolah itu hanya ada pelajaran seni dan olahraganya cuma bulu tangkis.
    Bayu pun tidak mau sekolah, kalau tidak pindah ke sekolah swasta yang ada pelajaran olahraga sepakbolanya. Dia pun pindah sekolah.
    "Saat SMU, saya bertemu kembali dengan guru SSB yang ternyata dia guru olahraga di sekolah tersebut. Waktu itu dia mengatakan bahwa dia sedang mengurus sebuah klub Putera Ngurah Rai dan teman-teman saya saat SSB juga bergabung dalam klub pemilik orang Jerman itu. Pada saat itu, klub-klub SMU menjadi lawan tanding klub-klub internal Perseden Denpasar," kata Bayu.
    Di klub Putera Ngurah Rai, Bayu bermain pertama sebagai sayap, gelandang bertahan, kemudian menjadi stopper.
    "Saya baru masuk Perseden Denpasar berawal dari Suratin. Saat itu ada tiga orang yang direkomendasikan dan salah satunya saya. Sampai akhirnya, saya masuk Perseden senior dan pindah ke Persegi Gianyar," ceritanya.
    Prestasi Bayu kian mentereng. Setelah lama di Bali, akhirnya Bayu pun keluar kandang. Dia membela Pelita Krakatau Steel, Persema, Persib, Deltras, Persiraja Raja Ampat, dan Mitra Kukar.
    Setelah dari Mitra Kuka dia merasa minatnya bermain bola sudah berakhir. Dan, dalam usia 35 tahun dia memutuskan untuk pensiun.
    Impian Bayu untuk jadi pemain nasional terwujud saat pelatih Peter White memanggilnya untuk persiapan AFF tahun 2007.
    Kini, kemana Sang Legenda Sepakbola Bali itu berada ?
    Bayu kembali ke Bali. Tetapi kini, Sang Legend menggeluti bidang pariwisata. Pariwisata ? Ini berawal waktu di Bandung ada libur sebulan, dan dia memutuskan untuk pulang ke Bali.
    Selama di Bali, ada License Tour Guide Professional yang dibuka oleh himpunan pariwisata Bali-Indonesia.
    Karena dia memiliki basik Bahasa Inggris di salah satu Universitas di Bali jurusan Sastra Inggris, dia ikut program itu.
    "Saya sudah mempersiapkan masa depan karena jangka waktu sepakbola ada batasannya. Setelah menerima license saya kembali ke Bandung," katanya.
    Menurut Bayu banyak pemain sepakbola pensiun dari pemain, kemudian tetap melanjutkan sebagai pelatih dan sebagainya.
    Tetapi dirinya tidak. Setelah pensiun dari dunia bola, dia kembali mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan pariwisata.
    Menurut Bayu, dengan adanya pandemi covid-19 membuat pariwisata hancur. Apalagi di Bali yang merupakan daerah tourism yang incomenya memang dari pariwisata, semuanya mendapatkan impact dari pandemi tersebut.
    "Kini saya adalah seorang profesional Tourguide di Bali khusus berbahasa Inggris. Daerah pesisir Pantai Bali saat ini juga sudah difungsikan sebagai tempat wisata. Tidak hanya di Sanur, Kuta, Seminyak, dan Cangu," ujarnya.
    Ditanya soal perkembangan sepakbola Indonesia saat ini, Bayu menjelaskan perkembangan sepakbola saat ini jauh lebih bagus karena dikelolan jauh lebih bagus
    "Yang harus dibenahi adalah kompetisi, baik dari hal terkecil sampai terbesar, agar semua berjalan lancer dan hasil yang berkualitas," katanya.
    Starting XI Tim Terbaik Bali :
    Kiper : I Komang Putra
    Bek Kanan : Putu Gede (Bhayangkara FC)
    Bek Tengah : Bayu Sutha, Komang Teguh
    Bek Kiri : Suleyndra
    Gelandang: Gangga Mudana, Gede Sukadana, Andika
    Depan : Komang Mariawan, Sintar Wirahadi
    Follow
    Instagram Mahardika Entertainment : / mahardika.entertainment
    Instagram Bicara Bola By Akmal : / bicarabola.by.akmal
    Tiktok : / bicarabola.by.akmal
    Facebook : / bicarabola.by.akmal
    Twitter : / akmalbicarabola
    Instagram Golazo : / golazo.talk
    Twitter : / golazo_talk
    Tiktok : / golazo.talk
    For Business Inquiries, please contact: Dhydan Syefaya , email: dhydan.sefaya@gmail.com
    Dan jangan lupa subscribe channel youtube ini.
    ----------------------------------------------------------------------
    #bayusuta #peterwhite #komangteguh

Комментарии • 7

  • @user-wo2nq5ul4h
    @user-wo2nq5ul4h Месяц назад

    Mantappp,👍👍

  • @temasatubajakonstruksi2400
    @temasatubajakonstruksi2400 Месяц назад

    Mantab n kelas

  • @08govinrajsingh96
    @08govinrajsingh96 Месяц назад +1

    kelazzz bli bayuu , selain seorang living legend dia juga pribadi yang baik dan humble, sukses terus bli bayu🔥

  • @agungwien253
    @agungwien253 Месяц назад

    tetep semangat pemain idola, dari aku kecil, tetep semangat, pokok nya maju idolaku, doa terbaik

  • @ridwansetiawan2634
    @ridwansetiawan2634 Месяц назад

    Chanell terbaik🙏🏿👍

  • @user-zj3ou1dv9m
    @user-zj3ou1dv9m Месяц назад

    Ajik Bayu idola ,,legend bola di Bali,pribadi yg baik di lapangan dan di luar lapangan,,,luarr biasa jik 🙏🙏

  • @widdydarmawansaadiputra9923
    @widdydarmawansaadiputra9923 Месяц назад

    Waktu saya kuliah, Bli Bayu bagian pemain tangguh skuad Persib