AKSATRIYA: The Forgotten Beast
HTML-код
- Опубликовано: 19 сен 2023
- Sebuah mitos angker diciptakan oleh leluhur agar masyarakat tidak memasuki hutan larangan. Apabila melanggar, maka mara bahaya kelak akan tiba. Namun seiring berjalannya zaman, mitos tersebut mulai hilang. Hutan larangan pun perlahan berubah menjadi ladang. Lantas akankah mara bahaya pasti datang?
Film "AKSATRIYA: The Forgotten Beast" garapan Biyan Abia akan menerangkannya.
*
Watchdoc Kolaborasi adalah program penayangan film dokumenter milik pihak lain di luar Watchdoc. Program ini diprioritaskan bagi pegiat komunitas, pelajar dan mahasiswa, video jurnalis, individu, maupun rumah produksi yang bekerja secara independen dalam produksi film dokumenter. Informasi lengkap Watchdoc Kolaborasi hubungi: wdwatchdoc@gmail.com Развлечения
bagusssss
disaat anak anak muda dunia concern dengan etika lingkungan, pemuda² kita dibodohkan dengan media sosial dan seolah olah tutup mata bahkan menganggap lingkungan hanya obyek pendongkrak status media sosial🗿
kenapa chanel seperti ini malah sepi😢?
"Ku Awul teu mempan, ku aturan bisa diakalan"
"Dengan Awul tidak mempan, dengan aturan bisa diakali"
Konten keren, narasumber keren, penyajian keren
Terlalu keren sih
Kang Pepep oge keren pisan, pola pikirnya sangat masuk diakal walau pada kenyataannya hutan tetap rusak
Perfect..
Mantap mantap. Sudah seharusnya diperbanyak dokumentari seperti ini.
keren, harusnya konter seperti ini yang tranding.
Kenapa kakek & para toko masyarakat memberikan cap hutan larangan.salah satunya untuk menjaga kelestarian hutan itu sebagai kehidupan. Menjaga alam agar tetap asri.Di hutan bukan saja manusia untuk menaung kehidupan tapi hewan & tumbuhan langka. Saya beryukur di daerah saya masih ada hutan lindung.taman nasional & cagar alam yg di lindungi oleh salah satu suku adat, 🤲🤲
kearifan lokal mengenai konservasi alam, terbaik.
semoga pesan moral yang diangkat bisa menyadarkan kita semua. Lanjutkan 👍
Ngeri ngeri ..mantap sih 🎉
Ini chanel yg mendidik,anak2 muda yg kreatif👍🏼
Nice
Bantu masalah pembalakan liar hutan lindung di gunung slamet lereng barat dong min
Asik nih belajar etnobiologi. Nuhun Kang
terbaik
Nicee 🥳🥳🥳
Ternyata di Jabar juga namanya Aul.
Epic visual dan audionya. Lagiii lagiii lagiiiiii, uy uy uuuy
Teks Terjemahan Terlalu Kecil Min...
Rempang Batam min
Terbaik
Walaupun tidak banyak dibahas, setidaknya muncul dalam film bahwa ketumpulan manifestasi etis terkait "aul", khususnya yg terjadi di sekitar Dano Aul adalah akibat bukaan lahan untuk aktivitas pemanfaatan geothermal (panas bumi) dan adanya kemudahan akses ke dalam kawasan .... 🙏
Siapa yang disini dikasi link videonya sama guru dan dijadiin tugas
Garapan anak2 kampus guehh sukses terus ISBI Bandung
Masa iya sih gueehhhh,,itu hasil karya pribadi guueehhhhh gitu looocchhhh
🔥🔥🔥🔥🔥
manehteh saesaee, maniss
Di masyarakat Sunda kita mengenal kata "pamali" memiliki arti pelarangan, pamali merupakan sebuah "filter" untuk tidak berbuat sesuatu yang bersifat negatif terutama berkaitan dengan lingkungan, hutan dan sumber air dan ekosistem didalamnya,
berkembang ungkapan leuweung ruksak, masarakat balangsak. Tiada hutan pasti sulit air dan masyarakat mendapat kesengsaraan berkepanjangan.
Lahirlah amanat leuweung kaian, gawir awian, legok balongan alias hutan tanami kayu, tebing tanami bambu (bukan kirmir), palung jadikan kolam.
Meski air berlimpah karuhun Sunda berpesan agar hidup tidak berlebih-lebihan. Manusia Sunda sejati menjauhi hidup konsumtif. Peribahasanya dahar tamba lapar nginum tamba hanaang alias makan dan minum dengan sederhana.
filter "pamali" semakin terkikis menjadikan kata pamali memiliki makna berbeda saat ini yaitu "belum ada penawaran terbaik".
Kalo bisa DURI - RIAU bg juga banyak konflik tentang hutan dan satwa dan segala macamnya 🙏
Sukses ce'es kuh
Sama yg di sanggabuana
Di era moderen, mitos atau cerita mitologi tdk akan cukup kuat membendung kerusakan lingkungan jika masyarakat setempat tidak di bekali pengetahuan moderen untuk menjaga alam. karena jika akses modernisasi tanpa edukasi begitu mudah masuk kepelosok daerah, masyarakat membuka hutan bukan lagi di karenakan untuk bertahan hidup, tetapi akan bagaimana hasil lahan dapat di komersilkan untuk memenuhi gaya hidup. Di beberapa daerah misalnya ketika harga nilam dan vanili naik, para petani yang memahami pangsa pasar moderen akan berlomba untuk membuka lahan dan menanam komoditas tertentu.
sepakat🫡
ukuran font translatenya kecil
Bang ke kang dody baduy kota bang
audio agak pelan