Program guru penggerak...tujuannya sangat bagus....hanya praktek di lapangan...setelah jadi guru penggerak,kebanyakan hanya mengejar karir dan materi (menjadi Nara sumber)...sering meninggalkan kelas (siswa tak terurus). dan menggerakkan rekan guru....malah merepotkan teman guru....Krn..sering menjadi Nara sumber di tempat lain...
Kembali lagi pada mental gurunya. Tadinya saya berharap guru penggerak membawa perubahan di sekolah. Nyatanya itu jadi ajang mengejar karir. Sangat disayangkan sekali. Saya jadi tidak tertarik dgn guru penggerak.
Setuju..guru penggerak cuan. Anak tidak dikasih ilmu mlh tambah malesss gurunya mengejar karier pengen jd narsum,kepsek dan pengawas. Hapus aja guru penggerak... Setuju tidak ????
Pendidikan kita kembali kan spt dulu sj, sbgmn pendidikan di PP DARUSSALAM GONTOR, TEBU IRENG, TAMBAK BERAS, ASSALAM, TEMBORO MAGETAN, SARANG REMBANG, ARWANI DAN. QUDSIYAH KUDUS dll. Yg hingga detik ini masih di gandrungi masyarakat melahirkan generasi yg baik, sholih, mumpuni....monggo dikembalikan spt dulu !
Saya mencoba melihat dari 'luar sekolah', ada satu puzzle yg belum terjamah yaitu kesiapan keluarga. Paradigma KHD menyatakan pendidikan itu basisnya rumah, sekolah, lingkungan. Sekarang seakan semua dititikberatkan ke sekolah. Sedangkan 'rumah' dan 'lingkungan' seakan tdk terjaman oleh kebijakan pendidikan yang ada. Coba adakan kebijakan untuk mengadakan 'sekolah orang tua' minimal 3 bulan sekali sebagai upaya diseminasi paradigma dan konsep pendidikan yg baru sekarang ini.
welcome Pak Mentri Pendidikan, Kami titip dunia pendidikan jangan sampai ada diskriminasi dalam dunia Pendidikan, guru-guru diberikan benefid yang Maha Kuasa!
Sejujurnya guru tdk prn takut dgn transformasi digital,hanya saja dgn menyibukan guru sistim digital maka fungsi guru menjadi hilang krn seaunggunya guru tdk lg mengajar,mendidik siswa sesuai fungsi guru tetapi lbh sibuk mengerjakan pekerjaan sprt atministrasi,akhirnya guru juga adkt stres krn guru dituntut banyak hal dan jujur kadang kita mnjdi cape krn banyak beban disekolah sampai dibawa pulang kermh tanpa habis2nya.
secara filosofis menurut saya udah bagus, kurmer membawa semangat ide Kihadjar Dewantara soal merdeka belajar, "kesetaraan" murid dan guru dan lain sebagainya. soal guru disibukan urusan adm, barangkali ini menjadi bagian yang harus di evaluasi dari kurmer ini.sehingga kedepan guru sibuk melakukan inovasi2, bukan sibuk ngurus admnstrasi
Asumsi ini yg mengaku praktisi omon2 dia ini guru penggerak jd dukung nadim 😂 mungkin nyatanya guru penggerak dia hnya sibuk dg online nya tak mentransfer ilmu kpd rekan kerjanya..dan tak masuk kerja.ganti kurikulum selesai.
Guru magang di industri sampai berbulan2, pelatihan erminggu2 diluar kota, kegiatan sekolah PK pelatihan kumer disekolah selama berbulan2 juga menyebabkan siswa tidak belajar , kepsek sibuk memperkaya diri
Saya kepala SD sering harus mengerjakan tugas kasar seperti bersih-bersih, ngecat dll karena terpaksa harus saya lakukan. Bahkan seringkali mengeluarkan uang sendiri. Yang terpaksa bukan hati saya tapi keadaan yang memaksa. Alhamdulillah saya tidak termasuk golongan sibuk memperkaya diri seperti yang anda sebut. Sepeda motor saya aja paling jelek satu sekolah bahkan satu kecamatan karena memang mampu saya hanya itu. Tp saya merasa kaya dan tetap bersyukur.
Yang pasti semua mendikbudristek dan istilah kementrian pendidikan apapun, tujuannya baik. Sayangnya adagium Ganti Menteri Ganti Kurikulum (GMGK) ujungnya habis untuk sosialisasi dan implementasi. Secara eksplorasi bahan pembelajaran, komunitas, PMM yang diterapkan Mas Nadiem sudah bagu. yang jadi ironisnya pengakuan atas guru penggerak, sekolah penggerak yang diposisikan sebagai rajanya guru dan rajanya sekolah (PSP). kenyataan di lapangan PSP tak seWAAAAAHHH yang digaungkan, tak berdampak bagi sekolah di sekitarnya. Ujungnya lagi hanya memosisikan guru penggerak sebagai penguasa pembelajaran.
Untuk penentuan kelulusan siswa yang bagus tetap hal prerogatif sekolah Kurikulum Merdeka merupakan pembodohan Krn siswa malas belajar dan mutu pendidikan semakin menurun Harus ada perubahan kurikulum yang bisa membuat siswa semangat untuk belajar dan membaca serta bisa mengangkat mutu pendidikan di Indonesia
Sederhananya , Anggaran ada dan besar harus dikucurkan, konsep yang baru harus lebih baik dari yang ada, harus ada lolos uji, harus lebih layak, harus lebih baik SDMnya.
Konservatif merawat kultur adab dunia sekolah kita jangan takut juga dngn transformasi digital ( pilah saja yg manfaat) juga jangan los, rawat konservatifisme.
Pembelajaran pedagogik harus di tekankan pada guru, terus modul pembelajaran harus sama dari pusat , ujian Nasional tetap di adakan meskipun di tangani oleh sekolah
Merdeka untuk murid, bukan untuk guru, jadi satuju kurikulum merdeka di hapuskan, saya yakin Prof Mu'ti tahu persis beban yang diterima guru selama kurikulum merdeka terlalu berat dari segi administrasi, PMM dan Ekin harus dikerjakan guru
Pendidikan perlu di kaji ulang....era nadiem kurang cocok dgn Indonesia yg sebagian besar masih jauh dari radar..kurang cocok caranya..yaitu merdeka belajar...terutama untuk pendidikan dasar dan menengah....
PPPK JUGA MENEMPATKAN GURU SWASTA DI SEKOLAH SWASTA...JAM AGAMA ,ADAB SOPAN SANTUN ,HARUS DIAJARKAN DALAM KURIKULUM.... KESEJAHTERAAN GURU SWASTA HARUS DIPERHATIKAN.. UAN HARUS DILAKSANAKAN SEBAGAI BAROMETER ATAU STANDARISASI PENDIDIKAN...MEMPERBANYAK LIFE SKILL KEPADA SISWA JENJANG SMP DAN SMA ...
Gp hanya mengalihkan perhatian dan loncat dari kiprah seorang guru dengan teknologi yang mengimbangi negara maju/ negara besar, sistem mendidik, didaktik nya nihil ,ilmiahnya mendidiknya di kemanakan,metidiknya dan konselingnya kudrat manusia dan permasalahanya dimana meletakanya..semuanya tidak ada..semuanya ilusi pendidikan di indonesia, dikemanakan didaktik berkelanjutan yg umum dan yg khusus juga husus.
Tenang aja bakal dievaluasi semua bukan berarti dihapus buat ulang lg, lagian BSNP malah dibubarin padahal ibarat pembangunan negara itu kek RPJMN nya pendidikan
Merdeka Belajar ini sebetulnya bagus, tp kebanyakan penggeraknya blm punya kapasitas yg cukup. Faktornya sangat mendasar, rekruitmen ASN pendidikan, Kepala sekolah hingga guru terindikasi KKN, klo gak pake duit ya lewat jalur keluarga, gajinya pun blm mencukupi kebutuhan mendasar, hingga semua program dijalankan scr formalitas belaka, korbannya ya pasti siswa. Beda dgn negara maju yg sukses menerapkan merdeka belajar.
Guru penggerak bagus, tapi tdk bisa disosialisasika disekolak karena tdk ada waktu karena guru sibuk dgn tugas PMM dan adm lainnya. PMM terlalu membebani guru sehingga persiapan proses pembelanarsn tdk baik. Pd kurikulum KTSP, guru dituntut membuat PTK, ini artinya para ahli pendidikan juga tdk memahami proses pembelajaran secara keseluruhan. Ujian sebaiknya hanya tingkat satuan pendidikan, jika perlu tiap catur wulan. Tdk perlu ujian nasional, karena mwnyebabkan penilaian subjektif atau tdk murni, karena guru tertekan dr tuntutan nilai tinggi. Guru perlu pelatihan secara faktual, bukan hanya sekedar isi absen dari dinas atau penyelenggara. Dan masih banyak yg perlu diperbaiki dan jgn memperbaiki krn mengacu negara yg berhasil, tapi sesuaikan dgn kebutuhan negara dan daerah.
Kurikulum merdeka itu bagus cuma kalau guru malas belajar tidak adaptif sesuai dgn filosopi ASN BerAKLHAK maka pendidikan akan gitu gitu aja. Ada UN, KKM TPI tidak jujur
Nadiem berjanji meminimalisasi beban administrasi guru tp fakta sebaliknya. Kurikulum Merdeka diilhami dr sekolah cikal utk diberlakukan seluruh Indonesia, apa tdk menyederhanakan persoalan pendidikan ?.
Nadiem dg mendiknas yg dulu sama aja hanya mengganti istilah kurikulum nya saja. Peta jalan pendidikan juga blum jelas, bahkan kurang memperhatikan kondisi sarpras, fasilitas, bahkan sekarang terkesan pedagang aplikasi..... Guru sibuk dg aplikasi nya
Ujian akhir / kenaikan kelas diperlukan, krn itu menjadi tolok ukur dan capaian pembelajaran, dgn tdk adanya ujian akhir ..lihat mutu anak didik saat ini... jadi narsum harus turun ke lapangan lihat keseharian proses belajar
Kuta guru dilapangan puyeng dg gonta ganti kurikulum, yg harus diperhatikan bukan kurikumnya tapi sarana disekolah yg gak ada karena duitnya dipakai seminar, webinar, bimtek dll yg sama sekali gak berguna
Justru karena seenaknya kasih nilai, siswa yg blm layak ke kelas atau jenjang berikutnya dimakl dilayakkan karena diberi nilai lebih. Masih lebih halal dan bersih di kurikulum ktsp. Kumer cocok untuk daerah kaya seperti di kota Jgn bohongi hatimu.
Saya sedang mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak, Program ini sangat bagus. Banyak konsep konsep hebat yang dapat diterima akal sehat dipelajari. Hanya saja, menurut saya belum tampak alat ukur yang kuat untuk memastikan CGP benar-benar sudah memahami dan membagikan konsep dengan baik dan benar. Saya yakin sebagian besar guru penggerak OK siap membangun Pendidikan Indonesia. Pengalaman saya, halangan terbesar program ini adalah fasilitas penunjang yang belum merata, Kesejahteraan guru yg tidak sesuai. Tugas-tugasnya banyak dan sangat melelahkan; dampaknya guru yg melakukan pekerjaan sampingan kadang2 guru harus meninggalkan kelas karena kelelahan dan mengejar ketertinggalan tugas. Saat ini mungkin belum terlihat, tapi saya yakin kalau seorang guru penggerak sejahtera maka dia akan fokus kepada murid dan membagikan konsep pamungkasnya kepada guru lain. Saat ini mungkin belum terlihat dari jauh karena masih fundasi- nanti Pasti akan terlihat kalau sudah menjadi dinding. Ayolah terus kawal dan benahi Program ini. Kasihan kalau dibiarkan mubazir..😢
@@apolonarisvalentinuskawekia betul sekali, setiap tahun ada penerimaan pendaftran guru penggerak, dari dinas harus mewajibkan untuk semua guru mengikuti program itu
Saya tidak setuju dengan guru penggerak.. kalau melatih guru, ambil saja langsung trainer yg profesional. Contoh saja, saya lebih suka ikut PKGBI dari pada diajar guru penggerak, saya merasa yg diajarkan guru penggerak dapat kita pelajari sendiri melalui PMM
Menurut saya disempurnakan kumernya jangan dihapus, ini pendidikan bukan barang mainan, kemrosotan pendidikan salah satu alasannya adanya guru yang tidak liner di pasakan linier dari dirjen pendidikan, contoh guru kelas sd banyak guru jurusan selain pgsd dilinerkan, guru matematika dilinerkan dengan informatika, contoh" guru yg tidak pada bidangnya merusak pendidikan
kurikulum merdeka atau guru penggerak dilapangan berbeda daripada ada guru penggerak maksimalkan angggaran untuk melatih guru untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan riset dan teknologi di Kemendikbud jgn sekedar uji coba hingga yg dilapangan pusiiiiiiing😊😊😊😊😊
Program guru penggerak...tujuannya sangat bagus....hanya praktek di lapangan...setelah jadi guru penggerak,kebanyakan hanya mengejar karir dan materi (menjadi Nara sumber)...sering meninggalkan kelas (siswa tak terurus). dan menggerakkan rekan guru....malah merepotkan teman guru....Krn..sering menjadi Nara sumber di tempat lain...
Wkwkwk kehidupan bergengsi murid tak tuntas baca tulis
Kurikulum yg membuat siswa tambah bodoh.
Kembali lagi pada mental gurunya. Tadinya saya berharap guru penggerak membawa perubahan di sekolah. Nyatanya itu jadi ajang mengejar karir. Sangat disayangkan sekali. Saya jadi tidak tertarik dgn guru penggerak.
Setuju..guru penggerak cuan.
Anak tidak dikasih ilmu mlh tambah malesss gurunya mengejar karier pengen jd narsum,kepsek dan pengawas.
Hapus aja guru penggerak... Setuju tidak ????
Betul
Pendidikan kita kembali kan spt dulu sj, sbgmn pendidikan di PP DARUSSALAM GONTOR, TEBU IRENG, TAMBAK BERAS, ASSALAM, TEMBORO MAGETAN, SARANG REMBANG, ARWANI DAN. QUDSIYAH KUDUS dll. Yg hingga detik ini masih di gandrungi masyarakat melahirkan generasi yg baik, sholih, mumpuni....monggo dikembalikan spt dulu !
Saya mencoba melihat dari 'luar sekolah', ada satu puzzle yg belum terjamah yaitu kesiapan keluarga. Paradigma KHD menyatakan pendidikan itu basisnya rumah, sekolah, lingkungan. Sekarang seakan semua dititikberatkan ke sekolah. Sedangkan 'rumah' dan 'lingkungan' seakan tdk terjaman oleh kebijakan pendidikan yang ada.
Coba adakan kebijakan untuk mengadakan 'sekolah orang tua' minimal 3 bulan sekali sebagai upaya diseminasi paradigma dan konsep pendidikan yg baru sekarang ini.
Semoga Prof Mu'ti bisa melindungi institusi sekolah dari oknum² LSM dan Oknum wartawan yang kerjanya hanya memeras ke sekolah
Oknum dinas pendidikan pak yg sering datang utk memeras, uangnya minta diselipkan didlm map
Kalau sekolah gak korup, pasti berani hadapi wartawan atau lsm pemeras
welcome Pak Mentri Pendidikan, Kami titip dunia pendidikan jangan sampai ada diskriminasi dalam dunia Pendidikan, guru-guru diberikan benefid yang Maha Kuasa!
Ku titipkan dunia pendidikan ke Bpk Menteri
Sejujurnya guru tdk prn takut dgn transformasi digital,hanya saja dgn menyibukan guru sistim digital maka fungsi guru menjadi hilang krn seaunggunya guru tdk lg mengajar,mendidik siswa sesuai fungsi guru tetapi lbh sibuk mengerjakan pekerjaan sprt atministrasi,akhirnya guru juga adkt stres krn guru dituntut banyak hal dan jujur kadang kita mnjdi cape krn banyak beban disekolah sampai dibawa pulang kermh tanpa habis2nya.
Justru kurmer ini lebih bnyk menyibukkn guru utk ngurus administrasi
Sebetulnya tidak jika panduannya dibaca
Betul. Sudah bener RPP 1 lembar malah bikin modul yang satu pertemuan bisa 20.lembar
@@delnebukanezarcontohnya bagaimana om?
Justru meringankan
secara filosofis menurut saya udah bagus, kurmer membawa semangat ide Kihadjar Dewantara soal merdeka belajar, "kesetaraan" murid dan guru dan lain sebagainya. soal guru disibukan urusan adm, barangkali ini menjadi bagian yang harus di evaluasi dari kurmer ini.sehingga kedepan guru sibuk melakukan inovasi2, bukan sibuk ngurus admnstrasi
Menurut saya perbaikan kesejahteraan guru harus menjadi perhatian serius pemerintah saat ini.
guru-guru disibukkan dengan Ekin, SIM ASN, My Spak, PMM,Info GTK
Sangat berat dengan adanya guru penggerak
Guru penggerak tak berdampak positif di sekolahnya
Hanya untuk mengejar jd ks dan pngws
FAKTA😂
Betulll
setutju ...... merasa rajanya guru di sekolah.
Memang sangat disayangkan.
Justru sangat bagus kalau ada Ujian Nasional. Murid jelas belajarnya.
stress mas, udah g zamanya
Asumsi ini yg mengaku praktisi omon2 dia ini guru penggerak jd dukung nadim 😂 mungkin nyatanya guru penggerak dia hnya sibuk dg online nya tak mentransfer ilmu kpd rekan kerjanya..dan tak masuk kerja.ganti kurikulum selesai.
Guru magang di industri sampai berbulan2, pelatihan erminggu2 diluar kota, kegiatan sekolah PK pelatihan kumer disekolah selama berbulan2 juga menyebabkan siswa tidak belajar , kepsek sibuk memperkaya diri
Saya kepala SD sering harus mengerjakan tugas kasar seperti bersih-bersih, ngecat dll karena terpaksa harus saya lakukan. Bahkan seringkali mengeluarkan uang sendiri. Yang terpaksa bukan hati saya tapi keadaan yang memaksa. Alhamdulillah saya tidak termasuk golongan sibuk memperkaya diri seperti yang anda sebut. Sepeda motor saya aja paling jelek satu sekolah bahkan satu kecamatan karena memang mampu saya hanya itu. Tp saya merasa kaya dan tetap bersyukur.
Guru penggerak bikin pusing kepala guru meninggalkan tugas pokok Guru
Yang pasti semua mendikbudristek dan istilah kementrian pendidikan apapun, tujuannya baik. Sayangnya adagium Ganti Menteri Ganti Kurikulum (GMGK) ujungnya habis untuk sosialisasi dan implementasi. Secara eksplorasi bahan pembelajaran, komunitas, PMM yang diterapkan Mas Nadiem sudah bagu. yang jadi ironisnya pengakuan atas guru penggerak, sekolah penggerak yang diposisikan sebagai rajanya guru dan rajanya sekolah (PSP). kenyataan di lapangan PSP tak seWAAAAAHHH yang digaungkan, tak berdampak bagi sekolah di sekitarnya. Ujungnya lagi hanya memosisikan guru penggerak sebagai penguasa pembelajaran.
Untuk penentuan kelulusan siswa yang bagus tetap hal prerogatif sekolah
Kurikulum Merdeka merupakan pembodohan Krn siswa malas belajar dan mutu pendidikan semakin menurun
Harus ada perubahan kurikulum yang bisa membuat siswa semangat untuk belajar dan membaca serta bisa mengangkat mutu pendidikan di Indonesia
Anak anak kita jadi korban kebijakan,kebijakan yang tidak bijak
Sederhananya , Anggaran ada dan besar harus dikucurkan, konsep yang baru harus lebih baik dari yang ada, harus ada lolos uji, harus lebih layak, harus lebih baik SDMnya.
Konservatif merawat kultur adab dunia sekolah kita jangan takut juga dngn transformasi digital ( pilah saja yg manfaat) juga jangan los, rawat konservatifisme.
Guru penggerak banyak bergerak terlalu sering bergerak sering mentelantarkam anak anak belajar
Pak menteri sebaiknya kurikulum merdeka segera di revisi dan di ganti bila perlu
Gaji Guru tinggal 500 rb...disuruh belajar digital...mana bisa Focus.. Guru mikirkan hidupnya saja susah
Hilangnya US DAN UN sebagai standar kelulusan membuat galau bagi semua guru krn kecenderungan suana transformaai ilmu disekolah dianggap sepele
Pembelajaran pedagogik harus di tekankan pada guru, terus modul pembelajaran harus sama dari pusat , ujian Nasional tetap di adakan meskipun di tangani oleh sekolah
betul sekali, sepakat sy kalau ujian nasional diserahkan pada satuan pendidikan
Merdeka untuk murid, bukan untuk guru, jadi satuju kurikulum merdeka di hapuskan, saya yakin Prof Mu'ti tahu persis beban yang diterima guru selama kurikulum merdeka terlalu berat dari segi administrasi, PMM dan Ekin harus dikerjakan guru
Pendidikan perlu di kaji ulang....era nadiem kurang cocok dgn Indonesia yg sebagian besar masih jauh dari radar..kurang cocok caranya..yaitu merdeka belajar...terutama untuk pendidikan dasar dan menengah....
saya sanga seuju kurikulum merdeka diGANTI.... guru pengerak bagus hebat modern, tapi mohon guru pengerak jangan merasa paling 👍ks priorias, pengawas priorias, seolah olah rajanya guru.
PPPK JUGA MENEMPATKAN GURU SWASTA DI SEKOLAH SWASTA...JAM AGAMA ,ADAB SOPAN SANTUN ,HARUS DIAJARKAN DALAM KURIKULUM.... KESEJAHTERAAN GURU SWASTA HARUS DIPERHATIKAN.. UAN HARUS DILAKSANAKAN SEBAGAI BAROMETER ATAU STANDARISASI PENDIDIKAN...MEMPERBANYAK LIFE SKILL KEPADA SISWA JENJANG SMP DAN SMA ...
Saya sudah menjadi bagian dari kurikulum lama selama 36 tahun lalu di ganti dengan kurikulum merdeka puyeng ndasku
Meniru sistem pendidikan di finlandia, tapi gaji guru finlandia ndak ditiru… ya GAgAL… 😪
Gp hanya mengalihkan perhatian dan loncat dari kiprah seorang guru dengan teknologi yang mengimbangi negara maju/ negara besar, sistem mendidik, didaktik nya nihil ,ilmiahnya mendidiknya di kemanakan,metidiknya dan konselingnya kudrat manusia dan permasalahanya dimana meletakanya..semuanya tidak ada..semuanya ilusi pendidikan di indonesia, dikemanakan didaktik berkelanjutan yg umum dan yg khusus juga husus.
Tenang aja bakal dievaluasi semua bukan berarti dihapus buat ulang lg, lagian BSNP malah dibubarin padahal ibarat pembangunan negara itu kek RPJMN nya pendidikan
Ditiadakan aja,krn banyak guru mnjdi stres
KURIKULUM MERDEKA BIKIN GURU SIBUK DI KANTOR TIDAK SIBUK DIKELAS
Guru Penggerak hanya sibuk dengan komunitasnya sering meninggalkan kelas
Merdeka Belajar ini sebetulnya bagus, tp kebanyakan penggeraknya blm punya kapasitas yg cukup. Faktornya sangat mendasar, rekruitmen ASN pendidikan, Kepala sekolah hingga guru terindikasi KKN, klo gak pake duit ya lewat jalur keluarga, gajinya pun blm mencukupi kebutuhan mendasar, hingga semua program dijalankan scr formalitas belaka, korbannya ya pasti siswa. Beda dgn negara maju yg sukses menerapkan merdeka belajar.
Cocok.. mental gurunya belum siap menurutku
Guru penggerak bagus, tapi tdk bisa disosialisasika disekolak karena tdk ada waktu karena guru sibuk dgn tugas PMM dan adm lainnya.
PMM terlalu membebani guru sehingga persiapan proses pembelanarsn tdk baik.
Pd kurikulum KTSP, guru dituntut membuat PTK, ini artinya para ahli pendidikan juga tdk memahami proses pembelajaran secara keseluruhan.
Ujian sebaiknya hanya tingkat satuan pendidikan, jika perlu tiap catur wulan.
Tdk perlu ujian nasional, karena mwnyebabkan penilaian subjektif atau tdk murni, karena guru tertekan dr tuntutan nilai tinggi.
Guru perlu pelatihan secara faktual, bukan hanya sekedar isi absen dari dinas atau penyelenggara.
Dan masih banyak yg perlu diperbaiki dan jgn memperbaiki krn mengacu negara yg berhasil, tapi sesuaikan dgn kebutuhan negara dan daerah.
hentikan pyogram diskriminasi guru penggerak dan kurikulum ngaco merdeka
Kurikulum merdeka itu bagus cuma kalau guru malas belajar tidak adaptif sesuai dgn filosopi ASN BerAKLHAK maka pendidikan akan gitu gitu aja. Ada UN, KKM TPI tidak jujur
Yap, kuncinya ada di kompetensi guru yg harus ditingkatkan, agar bisa menularkan ilmu yg berkualitas
Nadiem berjanji meminimalisasi beban administrasi guru tp fakta sebaliknya. Kurikulum Merdeka diilhami dr sekolah cikal utk diberlakukan seluruh Indonesia, apa tdk menyederhanakan persoalan pendidikan ?.
Ada yg bagus dr kurmer, yg buruk adalah saat tiba2 kembali muncul administrasi yg lbh rumit dr RPP.heheh
Tinggal sempurnakan atau memperbaiki yg kurang.
Halah...temen sy yg guru penggerak ya gitu2 aja ngajarnya.....lebih banyak kegiatan diluar dan siswa dr'😢
Saya lebih suka akademisi dari pada influencer,
Nadiem dg mendiknas yg dulu sama aja hanya mengganti istilah kurikulum nya saja. Peta jalan pendidikan juga blum jelas, bahkan kurang memperhatikan kondisi sarpras, fasilitas, bahkan sekarang terkesan pedagang aplikasi..... Guru sibuk dg aplikasi nya
Ujian akhir / kenaikan kelas diperlukan, krn itu menjadi tolok ukur dan capaian pembelajaran, dgn tdk adanya ujian akhir ..lihat mutu anak didik saat ini... jadi narsum harus turun ke lapangan lihat keseharian proses belajar
Kurang setuju tentang kurikulum merdeka.
Anis Baswedan juga perna jadi menteri,.. K13,.
Buat apa kurikulum dipertahankan jika kurikulum itu menambah beban buat guru
Kuta guru dilapangan puyeng dg gonta ganti kurikulum, yg harus diperhatikan bukan kurikumnya tapi sarana disekolah yg gak ada karena duitnya dipakai seminar, webinar, bimtek dll yg sama sekali gak berguna
Yang merusak dunia pendidikan itu adalah menteri pendidikan selama reformasi. Kalau zaman orde baru sistem pendidikan itu sdh baik.
Lengkapi sarana prasarana, fasilitas
PMM aplikasi yg menyibukkan guru dgn konten2 huru hara dan pencitraan, siswa yg penting lulus walaupun tdk hadir disekolah
Yakin ganti mentri pasti ganti program membosankan
Narsum sudah mengajar berapa tahun, muter muter
ilmumu belum nyampe mas
Justru karena seenaknya kasih nilai, siswa yg blm layak ke kelas atau jenjang berikutnya dimakl dilayakkan karena diberi nilai lebih. Masih lebih halal dan bersih di kurikulum ktsp.
Kumer cocok untuk daerah kaya seperti di kota
Jgn bohongi hatimu.
Omonge muter2 tok opooooo karepe
Sinyal loding cuy
@@sys6083 ilmumu belum nyampe mas
Pembicara pada ngawur 😮😮😮😂😂😂
ilmumu belum nyampe mas
Tolong diskusikan fenomena oknum LSM dan wartawan yg suka memeras ke sekolah
Harusnya PGRI bisa memberi solusi... sekolah+ guru harus solid dan bersinergi dgn komunitas nya, masalah ini juga di alami SKPD yg lain .
Oknum kayak gitu mestinya dijitak aja.
ceritanya bgmn?kok bisa?
UN sebaiknya dikembalikan spy kemampuan siswa dapat diketahui secara pasti
Ora jelas narsum nta😂😂😂
Saya sedang mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak, Program ini sangat bagus. Banyak konsep konsep hebat yang dapat diterima akal sehat dipelajari. Hanya saja, menurut saya belum tampak alat ukur yang kuat untuk memastikan CGP benar-benar sudah memahami dan membagikan konsep dengan baik dan benar. Saya yakin sebagian besar guru penggerak OK siap membangun Pendidikan Indonesia.
Pengalaman saya, halangan terbesar program ini adalah fasilitas penunjang yang belum merata, Kesejahteraan guru yg tidak sesuai. Tugas-tugasnya banyak dan sangat melelahkan; dampaknya guru yg melakukan pekerjaan sampingan kadang2 guru harus meninggalkan kelas karena kelelahan dan mengejar ketertinggalan tugas.
Saat ini mungkin belum terlihat, tapi saya yakin kalau seorang guru penggerak sejahtera maka dia akan fokus kepada murid dan membagikan konsep pamungkasnya kepada guru lain.
Saat ini mungkin belum terlihat dari jauh karena masih fundasi- nanti Pasti akan terlihat kalau sudah menjadi dinding.
Ayolah terus kawal dan benahi Program ini. Kasihan kalau dibiarkan mubazir..😢
Kalau boleh guru penggerak disebar ke semua sekolah, minimal 1 orang. Supaya tidak harus meninggalkan sekolah untuk berbagi di luar sekolah.
@@apolonarisvalentinuskawekia betul sekali, setiap tahun ada penerimaan pendaftran guru penggerak, dari dinas harus mewajibkan untuk semua guru mengikuti program itu
Saya tidak setuju dengan guru penggerak.. kalau melatih guru, ambil saja langsung trainer yg profesional. Contoh saja, saya lebih suka ikut PKGBI dari pada diajar guru penggerak, saya merasa yg diajarkan guru penggerak dapat kita pelajari sendiri melalui PMM
Menurut saya disempurnakan kumernya jangan dihapus, ini pendidikan bukan barang mainan, kemrosotan pendidikan salah satu alasannya adanya guru yang tidak liner di pasakan linier dari dirjen pendidikan, contoh guru kelas sd banyak guru jurusan selain pgsd dilinerkan, guru matematika dilinerkan dengan informatika, contoh" guru yg tidak pada bidangnya merusak pendidikan
Gk jelas......
Ngomong apa kalian muter muter ga jelas
Hahahaha
@@pendidikan_guru_indonesia ilmumu belum nyampe mas
Ngomong nya ga jelas
ilmumu belum nyampe mas
kurikulum merdeka atau guru penggerak dilapangan berbeda daripada ada guru penggerak maksimalkan angggaran untuk melatih guru untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan
riset dan teknologi di Kemendikbud jgn sekedar uji coba hingga yg dilapangan pusiiiiiiing😊😊😊😊😊
bayangkan....mentri pendidikan jadi ada dua sekarang...tambah bingung ga nanti tuh
3 mas bukan 2
Scptnya gnti kurikulm..