LETTO Feat DALIA FARHANA Artis Malaysia Live in Kuala Lumpur 2024

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 15 янв 2024
  • #zeppkl #lettoband #daliafarhana

Комментарии • 39

  • @NaBila-ig3zv
    @NaBila-ig3zv 5 месяцев назад +5

    yg bisa menyatukan indonesia dan malaysia hanyalah lagu

  • @kokoroaci7611
    @kokoroaci7611 16 дней назад +2

    Astaga kak dahlia, dia salah satu artis favoritku di malay

  • @katichannel9920
    @katichannel9920 4 месяца назад +3

    oke❤ nice ❤

  • @bonywati1894
    @bonywati1894 6 месяцев назад +4

    Hadir lagi bang 😊

  • @PissMenn
    @PissMenn 4 месяца назад +2

    Cantiknya tu cewek

  • @resman0889
    @resman0889 5 месяцев назад +1

    👍👍

  • @Tengixx.
    @Tengixx. 3 месяца назад +1

    aku sih iyeess

  • @kuliserabutan-xm9dr
    @kuliserabutan-xm9dr 5 месяцев назад +2

    Letto salah satu band yg punya lirik & arransement musik cukup "berat".
    Tapi sayang mereka terlalu lama vakum.

  • @DIKYCANDRA-mb1zt
    @DIKYCANDRA-mb1zt 6 месяцев назад +3

    ke 2, 😊

    • @andikaidiljafar6438
      @andikaidiljafar6438  6 месяцев назад +1

      Km patut tak acungi 10 jempol terima kasih atas existensinya mas telah mendukung channel ku dari awal🙏🙏😊👍👍

    • @DIKYCANDRA-mb1zt
      @DIKYCANDRA-mb1zt 6 месяцев назад +2

      @@andikaidiljafar6438 😅👍 iya makasih mas
      terus lah berkarya mas jangan menyerah insyaallah,, Allah akan
      memberikan yg terbaik utk kedepannya

    • @andikaidiljafar6438
      @andikaidiljafar6438  6 месяцев назад +1

      @@DIKYCANDRA-mb1zt Amin..yrb🤲
      Terima kasih mas🙏😊

  • @user-yb3mj7iy2l
    @user-yb3mj7iy2l 6 месяцев назад +1

    Pertama

  • @yohanestaufik8556
    @yohanestaufik8556 6 месяцев назад +1

    Best 👍

  • @Intergalactic_Traveler
    @Intergalactic_Traveler 6 месяцев назад +6

    Mengapa pasar musik Malaysia di semua genrenya dikuasai musik Indonesia?
    Jawabannya adalah karena lagu-lagu Indonesia itu lebih universal dari segi aransemen, dari segi bahasa yang digunakan yaitu bahasa Indonesia yang logat dan dialeknya tidak kental nuansa/citarasa etnik tertentu misalnya Melayu, Jawa, atau etnik lainnya. Sehingga lagu berbahasa Indonesia ini universal bisa diterima semua suku bangsa yang ada di Nusantara.
    Sedangkan lagu Malaysia dari segi aransemen musiknya masih terasa citarasa Melayu, lirik lagunya menggunakan bahasa Melayu, logatnya masih sangat terdengar Melayu, itu yang menyebabkan lagu Malaysia tidak universal dan sulit diterima telinga rakyat di Indonesia yang terdiri dari banyak suku bangsa tidak hanya etnik Melayu. Kesan rakyat Indonesia terhadap bahasa Melayu ini adalah bahasa kampung, sehingga sampai saat ini apabila bahasa Melayu ini dijadikan lagu bagi orang Indonesia yang mendengar mereka mengatakan lagu Malaysia ketinggalan zaman/kuno. Maka pantas jika karya lagu Malaysia tidak mampu menembus pasaran Indonesia. Sebab di Indonesia Melayu hanya salah satu etnik dari ratusan etnik yang ada. Ketika orang Indonesia dengar lagu Malaysia maka orang Indonesia merasa sedang mendengar lagu daerah saja, jadi belum tentu bisa diterima telinga dari suku bangsa lain di Indonesia. Itulah sebabnya mengapa segmen pasar lagu-lagu Malaysia di Indonesia sangat kecil jika dibandingkan dengan total penduduk Indonesia 270an juta jiwa.
    Tapi jika ada lagu bernada Melayu tapi liriknya berbahasa Indonesia berkualitas bagus dan aransemennya kekinian pun akan diterima di Indonesia, contohnya band bercitarasa Melayu dari Indonesia sendiri padahal personilnya bukan orang Melayu, yaitu band ST12. Nadanya mengandung citarasa Melayu tapi jauh lebih berkualitas dari lagu Melayu Malaysia. Sangat diterima di negara sendiri Indonesia, diterima Malaysia, Brunei dan Singapura. Dua tahun terakhir ini puluhan band dan penyanyi Indonesia silih berganti konser di Malaysia, penontonnya mencapai ribuan meski harga tiketnya mahal, Itu bukti lagu-lagu Indonesialah yang mampu mengakomodir/memuaskan rasa haus publik Malaysia akan lagu-lagu berkualitas. Sedangkan lagu Malaysia memang kurang bisa mengakomodir/memuaskan selera musik publik Malaysia karena lagu-lagu Malaysia kurang berkualitas dan citarasanya kalah dengan citarasa lagu Indonesia.
    Pantas jika banyak band atau penyanyi Malaysia gagal di negara sendiri. Citarasa lagu Melayu kalah dengan citarasa lagu berbahasa Indonesia yang berdiri di atas semua suku bangsa, tidak kental dengan nuansa/citarasa suku bangsa tertentu.
    Ketika publik Malaysia dengar lagu-lagu Indonesia maka standar musik publik Malaysia menjadi tinggi sehingga ketika publik Malaysia selesai mendengar lagu-lagu Indonesia lalu mendengar lagu-lagu dari Malaysia sendiri mereka merasa lagu Malaysia itu hambar. Ibaratnya mendengar lagu Indonesia itu seperti meminum madu, lalu setelah itu mendengar lagu Malaysia akan terasa seperti minum air putih saja. Tidak ada rasa, hambar.
    Para musisi dan penyanyi Malaysia jangan salahkan karya lagu, band, penyanyi Indonesia laris di Malaysia, Singapura, Brunei, kreatifitas bangsa Ingonesia memang jauh lebih unggul.
    Para musisi Malaysia harus bercermin bagaimana caranya agar lagu-lagu mereka menjadi berkualitas dan diminati setidaknya untuk publik Malaysia sendiri.
    Selama lagu-lagu Malaysia tidak universal maka selama itu lagu-lagu Malaysia hanya sedikit saja yang bisa masuk pasaran Indonesia.
    Jika kita amati beberapa tahun terakhir banyak lagu Malaysia yang nenggunakan bahasa Indonesia seperti penggunaan kata mereka, kalian, bisa, lo, gue, dan sebagainya. Contohnya adalah band band Masdo, lalu Amir Masdi, Nuha dan banyak lagi citarasanya lebih bercitarasa Indonesia.
    Band dan penyanyi Indonesia akan terus "menjajah" Malaysia dengan karya lagu berbahasa Indonesianya yang universal. Bahkan tidak hanya lagu tapi sinetron dan film Indonesia juga laris di Malaysia. Apalagi sekarang era globalisasi internet, karya seni Indonesia mudah masuk Malaysia. Tapi jangan diklaim ya, Malingsia!
    DAYA KREATIFITAS BANGSA MUDA BERNAMA BANGSA INDONESIA DENGAN BAHASA BARUNYA BAHASA INDONESIA INI AKAN SELALU BERLANJUT.
    INDONESIA MEMANG BOCAH BONGSOR(BERBADAN BESAR) YANG LAHIR KEMARIN SORE TAPI DI DALAM JASAD KANAK-KANAK INDONESIA YANG BONGSOR INI ADA KEKUATAN SUPER POWER DARI JIWA BANGSA-BANGSA TUA YANG BERSEMAYAM DI DALAMNYA YAITU JAWA, MELAYU, SUNDA, BATAK, BUGIS DAN RATUSAN SUKU BANGSA TUA LAINNYA YANG BERSATU DI DALAM JASAD BOCAH BERNAMA INDONESIA INI SEHINGGA BANGSA INI MAMPU MELAHIRKAN KARAKTER KUAT DALAM BANYAK HAL, SALAH SATUNYA KARYA MUSIK INDONESIA YANG UNIVERSAL.

    • @semahir
      @semahir 6 месяцев назад +1

      ngapain bang overproud dilapak orang kwkw

    • @moharis2808
      @moharis2808 5 месяцев назад

      Terjemahkan dalam bahaya melayu bang😢

    • @Intergalactic_Traveler
      @Intergalactic_Traveler 5 месяцев назад

      @@moharis2808 NGGAK BISA. AKU NGGAK BISA BAHASA MELAYU. BAHASA MELAYU SULIT DIPAHAMI.

    • @adiningrat7631
      @adiningrat7631 4 месяца назад

      Bukan itu bang alasan nya,sebab pada tahun 80/90an lagu Malaysia berjaya bahkan menembus pasaran Indonesia,tp tetapi memasuki tahun 2000an sampe sekarang giliran musik Indonesia yg berjaya ,musik Malaysia sekrng tewas 😂😂😂😂

    • @Intergalactic_Traveler
      @Intergalactic_Traveler 4 месяца назад +1

      @@adiningrat7631 80/90 AN MASUK PASARAN INDONESIA ITU KAN SEKEDAR MASUK BUKAN SAMPAI NENGUASAI PASAR MUSIK INDONESIA. LAGU LOKAL INDONESIA MASIH JADI RAJA DI NEGARA SENDIRI.
      80/90AN SELERA PASAR WAKTU ITU BUSA FIBILANG MENGALAMI NAMANYA PERKENALAN LAGU LAGU MALAYSIA DAN PASAR INDONESIA CUKUP SUKA, TAPI PERKEMBANGAN SELERA PASAR BERUBAH SEDANGKAN LAGU MALAYSIA MONOTON TIDAK BERUBAH HANYA SEPERRI ITU TERUS.
      TAHUN 80/90AN ITU MESKI LAGU MALAYSIA MASUK TAPI SEGMEN PASAR LAGU MELAYU MALAYSIA ITU KECIL DIBANDING JUMLAH RAKYAT INDONESIA SAAT ITU YANG SUDAH HAMPIR 200 JUTA.
      LAGU MALAYSIA 80/90AN MASUK KAU PIKIR SUA RAKYAT INDONESIA SUKA LAGU MALAYSIA? TIDAK.
      SAAT ITU LAGU MALAYSIA BERHASIL MASUK SENMPAT LATIS TAPI TIDAK SAMPAI MENGALAHKAN LAGU LOKAL BUSA DIBILANG PUBLIK INDONESIA BARU MENCICIPI YANG NAMANYA MASAKAN BARU. ORANG BANYAK YANG SUKA CITARASA MUSIK MELAYU SEBAGAI MAKANAN BARU TAPI DALAM PERKEMBANGANNYA PUBLIK INDONESIA MULAI JENUH LAGU MELAYU KARENA MONOTON SEPERTI ITU SAJA. KURANG FARIASI, NGGAK ADA LAGU MALAYSIA SEPERTI LAGU SKA MILIK TIPE X, NGGAK ADALAGU MALAYSIA SEPERTI LAGUNYA GIGI, ATAU DEWA, ATAU JAMRUD. DI INDONESIA TIPE X, DEWA, GIGI, JAMRUD ITU MAFING MASING UDAH BEDA CITARASANYA.
      SEDANGKAN DI MALAYSIA SEMUA VAND SAMA SAJA CITARASANYA.
      SEKARANG BARU MALAYSIA MULAI MENGGUNAKAN BAHASA INDIBESIA DALAM LIRIK LAGUNYA SEIERTI PENGGUNAAN KATA BISA, LU GUE, KALIAN DAN LAINNYA.
      LO JUGA KURANG LITERASI SEJARAH. LO BILANG TAHUN 2010 MUSIK INDONESIA GILIRAN YQNG VERJAYA DI MALAYSIA. SEBELUM TAHUN 2010 BAHKAN TAHUN 60AN ERA TITIK PUSPA MUSIK INDONESIA SUDAH CUKUP DIGILAI DI MALAYSIA YANG DULU MASIH NAMANYA MALAYA. LAGU LAGU KENANGAN INDONESIA SUDAH EKSIS DI MALAYSIA. BUKAN DARI 2010.
      BACA LINK INI:
      lifestyle.sindonews.com/read/1052093/157/mengapa-lagu-indonesia-sangat-populer-di-malaysia-namun-tidak-berlaku-sebaliknya-1679349812?fbclid=IwAR01XUXRcWAYRLE_HJ3bnjGNUn8p0TEQqYvQibjkT8i6E5rfHAnpJXBKZ88