口语itu sangatlah penting. kalau memang nada salah ya tetap salah. S3 sekalipun tidak akan ada gunanya. jadi bukan masalah orang batam atau bukan orang batam, semua terpulang kepada orangnya. saya orang jawa tetapi bicara juga sama saja dengan orang batam. dan untuk catatan orang batam bahasa mandarinnya tidaklah broken. emang disaat bergaul bicara tentu akan membawa aksen lokal, tetapi saat diperlukan bisa kok menggunakan standart yg benar. Orang RRC pun sama begitu. lagi pula klo kita bukan oran utara maka tidak usah dipaksakan menggunakan aksen utara, saya kerap mendengar lulusan s1 yg dari jawa itu kayak gt... terdengar sangat aneh lo
口语itu sangatlah penting. kalau memang nada salah ya tetap salah. S3 sekalipun tidak akan ada gunanya.
jadi bukan masalah orang batam atau bukan orang batam, semua terpulang kepada orangnya.
saya orang jawa tetapi bicara juga sama saja dengan orang batam.
dan untuk catatan orang batam bahasa mandarinnya tidaklah broken.
emang disaat bergaul bicara tentu akan membawa aksen lokal, tetapi saat diperlukan bisa kok menggunakan standart yg benar. Orang RRC pun sama begitu.
lagi pula klo kita bukan oran utara maka tidak usah dipaksakan menggunakan aksen utara, saya kerap mendengar lulusan s1 yg dari jawa itu kayak gt... terdengar sangat aneh lo