BU MENTRI usul syarat kelulusan S1 harus menguasai salah satu bahasa asing, mengingat kelulusan Perguruan tinggi RI sangat lemah dlm penguasaan bahasa ASING hingga tidak kompetitif di pasar kerja global, dsn terkait makan bergizi harus, kita tertinggal jauh perihal kosumsi masyarakat kita dgn negara lain, korea 220 kg setiap orang pre tahun dalam menkonsumsi ikan blm daging dll
Saya sangat kagum dengan Mbak Stella ini walaupun dia punya jabatan sebagai Wakil Menteri dia tampil sangat sederhana orangnya ramah periang juga terlihat sangat cerdas dan pintar tak heran beliau menyandang gelar sebagai Profesor dan gelar gelar lainnya banyak menguasai bahasa dari beberapa Negara juga cara bicaranya kadang kadang kadang hampir mirip dengan Mantan Presiden Republik Indonesia yang sebelumnya sebagai Menteri Riset dan Tekhnologi Masa Pemerintahan Presiden Almarhum Bapak Jenderal TNI Purnawirawan Haji Muhammad Soeharto yakni Almarhum Bapak Profesor Doktor BJ Habibie. Mbak Stella ini wawasannya sangat luas dan yang lebih enak dilihat beliau sering senyum ramah terhadap lawan bicaranya saat menjawab setiap yang ditanyakan ini menandakan beliau orang yang baik cerdas pintar wawasan ilmu pengetahuan tekhnologi dan ilmu pengetahuan umum lainnya sangat luas dan di setiap penampilannya sangat sederhana dan bersahaja.
Biasanya lulusan pendidikan luar negeri ilmunya agak minim,jika tidak ikut penelitian yang mumpuni atau dalam janka waktu lama dan dengan biaya yang sangat tinggi..apa lagi peneliti di bidang sain dan tehnologi, farmasi,medical ,biology dan kimia..ini sangat jarang di lakukan oleh orang timur walaupun mereka sekolah di barat...biasanya lulus pulang, Yang lebih pada mereka hanya bahasa,jika lama di US,Autralia,inggris pinter bahasa inggris saja,..jika agak lama di china atau jepang yang pinter ya bahasa di dua negara,.itu. Kita bisa lihat contoh menteri kita yang lulus pendidikan luar negeri, kementerian berantakan,.. Artinya kita tidak penting mengagung agungkan orang yang lulusan luar negeri. Biasa biasa saja...dan tidak merendahkan.
Mustahil bergizi bila kondisi ekonomi RI saat ini masih kembang kempis. Mentok mungkin hanya 10ribu per porsi. Sampai riil di lapangan mungkin hanya 7000. Saran saya untuk jangka pendek. Masyarakat bila untuk karbohidrat mungkin masih mampu membeli. Yg masyarakat berat membeli di lauk pauknya. Baiknya bila memang mengejar gizi. Pemerintah melalui pihak sekolah nantinya menyediakan lauk pauknya. Jadi siswa wajib membawa bekal nasi saja dr rumah. Untuk lauknya, sayurnya, buahnya atau susunya pihak pemerintah yg menentukan. Sambil berjalan dgn pengawasan ketat. Berantas korupsi mulai dr level apapun. Karena apapun programnya. Korupsi lah musuh yg merusak.
Maaf bu wamen...program sekolah unggulan sering dilakukan dan kurang berhasil, contoh dulu adalah sma khusus yang isinya siswa ber-iq 154 (?), semuanya tergolong jenius, tapi ketika ujian nilainya tidak spektakuler bahkan ada yang sub-standar...kenapa tidak yang alami saja tanpa embel-embel "unggulan"...negeri ini sepertinya "belajar salah" dan "salah belajar"...metode belajar hanya meniru negara lain yang belum begitu cocok untuk negeri ini...dan yang dipelajarinya pun juga salah. Kalau di luar jurusan "basic science" itu begitu "dihormati" dan hanya yang high calibre saja yang layak masuk...di sini justru dianggap jurusan sepi peminat...anggaran pendidikan lebih banyak dialokasikan untuk sekolah kedinasan yang hanya mencetak birokrat-birokrat...
Wamenya berkelas banget semoga bisa merubah pendidikan di indonesia makin maju
ibu wamen yang sangat intelektual😍😍semoga bisa jadi next menteri😍
Smart dan intelegent sekali ibu Stella
Alhamdulillah, indonesia punya wamen bukan kaleng kaleng
Ini baru asli Profesor👍👍
Selalu menarik mendengar Prof Stella bicara.
Indonesia bnyak bgtz wanita 2xhebat & cerdas
Bagus pasti kalau asli profesor..muda..cantik 👍❤️
Tidak meragukan..😊
Pilihan pak presidenku g kaleng2 buat bangsa
Mantab lah kalau menteri dari kalangan akademik semoga bisa memajukan bangsa
BU MENTRI usul syarat kelulusan S1 harus menguasai salah satu bahasa asing, mengingat kelulusan Perguruan tinggi RI sangat lemah dlm penguasaan bahasa ASING hingga tidak kompetitif di pasar kerja global, dsn terkait makan bergizi harus, kita tertinggal jauh perihal kosumsi masyarakat kita dgn negara lain, korea 220 kg setiap orang pre tahun dalam menkonsumsi ikan blm daging dll
Wamennya lucu ya... Gemesin cara ngomongnya..
Mitos seorang Profesor pelupa ternyata kenyataan berdasarkan pernyataan Bu Wamen. Saya suka vibes nya ceria.
Prof Stela ini memang gaya bicaranya mirip Bapak BJ Habibie ya .......Mashaa Allah Tabarakallah 🤲
Merinding penjelasan Bu Wamen
Cerdas prof stella
Cara ngomong nya mirip bgt sama Bpk bj Habibie emang beda kalo orang jenius cara bicaranya
Ibu wamen cenius.
Di implentasikan di lapangan.
Kemajuan bangsa
Mantap bu wamen ini
Cara bicaranya Mirip Alm Pak Habibie
Saya sangat kagum dengan Mbak Stella ini walaupun dia punya jabatan sebagai Wakil Menteri dia tampil sangat sederhana orangnya ramah periang juga terlihat sangat cerdas dan pintar tak heran beliau menyandang gelar sebagai Profesor dan gelar gelar lainnya banyak menguasai bahasa dari beberapa Negara juga cara bicaranya kadang kadang kadang hampir mirip dengan Mantan Presiden Republik Indonesia yang sebelumnya sebagai Menteri Riset dan Tekhnologi Masa Pemerintahan Presiden Almarhum Bapak Jenderal TNI Purnawirawan Haji Muhammad Soeharto yakni Almarhum Bapak Profesor Doktor BJ Habibie. Mbak Stella ini wawasannya sangat luas dan yang lebih enak dilihat beliau sering senyum ramah terhadap lawan bicaranya saat menjawab setiap yang ditanyakan ini menandakan beliau orang yang baik cerdas pintar wawasan ilmu pengetahuan tekhnologi dan ilmu pengetahuan umum lainnya sangat luas dan di setiap penampilannya sangat sederhana dan bersahaja.
Bu Stela sangat serse santai tapi serius...God job Bu stela
Ada si cantik ❤❤❤
Berkelas bu... mantp
Mantap❤
Masyaallah.
Masih bnyak org sperti beliau tapi tidak diberi ruang..kebanyakkan manusia kaya teori yg diundang tvOne..termasuk sitowel😂
Mdh2n mkn bxk org indo sprti ibu stela...amin❤
kaca mata nya itu mulu, kesukaan kali ya,.
gue nyari di olshop ga nemu2
Biasanya lulusan pendidikan luar negeri ilmunya agak minim,jika tidak ikut penelitian yang mumpuni atau dalam janka waktu lama dan dengan biaya yang sangat tinggi..apa lagi peneliti di bidang sain dan tehnologi, farmasi,medical ,biology dan kimia..ini sangat jarang di lakukan oleh orang timur walaupun mereka sekolah di barat...biasanya lulus pulang,
Yang lebih pada mereka hanya bahasa,jika lama di US,Autralia,inggris pinter bahasa inggris saja,..jika agak lama di china atau jepang yang pinter ya bahasa di dua negara,.itu.
Kita bisa lihat contoh menteri kita yang lulus pendidikan luar negeri, kementerian berantakan,..
Artinya kita tidak penting mengagung agungkan orang yang lulusan luar negeri.
Biasa biasa saja...dan tidak merendahkan.
🎉
Org kita suka memuji dn di sanjung,,, tp blm tentu cocok ilmunya di terapkan di negara kita
Mustahil bergizi bila kondisi ekonomi RI saat ini masih kembang kempis. Mentok mungkin hanya 10ribu per porsi. Sampai riil di lapangan mungkin hanya 7000.
Saran saya untuk jangka pendek. Masyarakat bila untuk karbohidrat mungkin masih mampu membeli. Yg masyarakat berat membeli di lauk pauknya. Baiknya bila memang mengejar gizi. Pemerintah melalui pihak sekolah nantinya menyediakan lauk pauknya. Jadi siswa wajib membawa bekal nasi saja dr rumah. Untuk lauknya, sayurnya, buahnya atau susunya pihak pemerintah yg menentukan.
Sambil berjalan dgn pengawasan ketat. Berantas korupsi mulai dr level apapun. Karena apapun programnya. Korupsi lah musuh yg merusak.
Maaf bu wamen...program sekolah unggulan sering dilakukan dan kurang berhasil, contoh dulu adalah sma khusus yang isinya siswa ber-iq 154 (?), semuanya tergolong jenius, tapi ketika ujian nilainya tidak spektakuler bahkan ada yang sub-standar...kenapa tidak yang alami saja tanpa embel-embel "unggulan"...negeri ini sepertinya "belajar salah" dan "salah belajar"...metode belajar hanya meniru negara lain yang belum begitu cocok untuk negeri ini...dan yang dipelajarinya pun juga salah. Kalau di luar jurusan "basic science" itu begitu "dihormati" dan hanya yang high calibre saja yang layak masuk...di sini justru dianggap jurusan sepi peminat...anggaran pendidikan lebih banyak dialokasikan untuk sekolah kedinasan yang hanya mencetak birokrat-birokrat...
Wow
👍🏻👍🏻👍🏻
woiii mana lanjutannya
buku kuning = Yellow Page....
❤sC
Setelah menjadi Wamen, Ibu Stella ini apa masih merangkap sebagai dosen ya, kok masih pasang Jabatan Akademik Profesor?
Bidang kerja kemendikti riset itu apa sih ,dan apa2 saja kerja2 dan kinerja2 mereka selama ini yg telah berjalan.
Jangan molor Mulu, kali-kali maen.
"Menjual Indonesia" tapi "mengabdi" di Beijing? Ko bisa dipanggil jd wkl menteri?
Ia masa jadi menteri cuma mau uang, ya ini skrng lg ngabdi dong. Wong gaji di luar lebih besar
Yellow pages
Model bicara sama gerak tubuh sama kaya......
Mantap ..
Menit 8:25 Punahin dulu sitem zonasi bu wamen, joss !