Diberitakan oleh Seorang Muslim, Injil di Simbuang Disambut-sebarkan oleh Calon Imam Agama Suku

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 22 ноя 2024

Комментарии • 18

  • @JoniPakuli
    @JoniPakuli 4 месяца назад +5

    slmt.atas perayaan 100th Injil masuk d simbuang.ini salah satu bukti bhw org simbuang jaman dahulu LBH moderat wawasan berfikir .org simbuang sangat berwawasan.toleran.berjiwa sosial tinggi.berkarakter serta memelihara kearifan lokal.hrus bangga jd org simbuang

  • @ellingsakius9698
    @ellingsakius9698 4 месяца назад +3

    Oh simbuang tondok kadadiangku.
    Trima kasih kepada saudara"ku yg ada kampung utk tetap melestarikan budaya toraja semangat"
    TYM🙏🏻👍👌💖

  • @WandiAlbuspa
    @WandiAlbuspa 4 месяца назад +2

    Kami dari suku mandar Majene percaya bahwa kita satu nenek,

    • @pangrante
      @pangrante  4 месяца назад +1

      Salam utk Tanah Mandar

  • @marinasarro3250
    @marinasarro3250 4 месяца назад +1

    Puji Tuhan terimakasih pak sdh berapa hari sy chanal yg menayangkan tentang acara di simbuang sy dr simbuang desa mesa kada puangbembe shalom 🙏🙏

  • @BenyaminYamin-o6c
    @BenyaminYamin-o6c 4 месяца назад +3

    Ambo Milla sdh pasti berasal dr Bugis daerah yg cukup jauh dr Simbuang, utk sekarang aja akses ke Simbuang belum memadai apalagi jika dibandingkan puluhan tahun yg lalu..!
    Pertanyaannya..gimana cara Ambo Milla bisa mencapai Simbuang jika waktu itu akses nya lebih parah dgn sekarang bahkan mungkin jg belum ada akses waktu itu..?

    • @pangrante
      @pangrante  4 месяца назад +1

      Halo... Di bagian akhir video ada sejarah singkat yg menjelaskan bahwa Ambo Milla adalah penerjemah serdadu Belanda. Pekerjaannya itulah yg membawa dia kemana2
      Interaksi Simbuang dengan berbagai daerah sejak dulu sudah terjalin. Waktu kendaraan bermotor belum ada, orang pakai kuda ke Makale, 2-3 hari perjalanan

    • @gersonlombe7751
      @gersonlombe7751 4 месяца назад

      Kalau tidak salah, ambo milla datang ke simbuang lewat dari mamasa.

    • @gersonlombe7751
      @gersonlombe7751 4 месяца назад +1

      𝟏𝟖. 𝐑𝐈𝐖𝐀𝐘𝐀𝐓 𝐇𝐈𝐃𝐔𝐏 𝐀𝐋𝐌. 𝐋𝐎𝐌𝐁𝐄'
      Lahir Tahun 1880 di Buttu Manik, Sima Simbuang dan meninggal pada Tanggal 03 0ktober 1985 di Sadipe, Sima Simbuang dalam usia 105 tahun. Anak dari ayah; Sandalinggi dan ibu; Dodo.
      Dilahirkan dari keluarga Imat Aluk Todolo, sebab itu sejak kecil dididik/dipersiapkan sebagai Imam (To Minaa atau To ma'kada ).
      Jauh sebelum penjajahan Belanda, pada saat ia masih kecil, ayahnya meninggal dan ibunya dirampas/dibawa oleh orang yang mengalahkan Simbuang (Kompolotan Bombing Cs).
      Karena Lombe' sangat disayangi oleh keluarganya sebagai kader iman Aluk Todolo, maka ia diselamatkan ke Sangruak oleh keluarganya (sekarang Daerah Tingkat II Pinrang). Di sana ia dibesarkan oleh keluarganya.
      Pada masa mudanya ia telah menguasai Aluk Todolo di seluruh Toraja bagian barat bersama dengan tradisi lama masyarakat sekitarnya.
      Sekitar tahun 1900 Lombe' menjadi anak didik seorang muslim yang terkenal dengan nama Ambo' Milla'. Ambo' Milla mengajar Lombe' tentang aksara Bugis' (aksara Lontara'), dan merupakan satu- satunya aksara yang diketahuinya tetapi buta dalam aksara Latin atau aksara lainnya.
      Tak lama kemudian Ambo' Milla' pindah ke Mamasa. Sekitar tahun 1907 Ambo' Milla mendengar berita Injil di Mamasa melalui orang-orang Belanda yang ingin menduduki daerah tersebut, akhirnya Ambo' Milla pada saat itu mengaku masuk Agama Kristen.
      Sekitar Tahun 1910 Ambo' Milla berkunjung ke Simbuang sebagai juru bahasa orang Belanda dan berceritera kepada Lombe' tentang Injil yang Ambo' Milla sudah terima. Melalui percakapan itu Lombe' juga memutuskan untuk mengaku Kristen.
      Setelah Ambo' Milla' kembali ke Mamasa, Lombe' seorang diri sebagai orang yang telah mengaku masuk Kristen di Simbuang.
      Untunglah pada thn 1913 Zending Belanda membuka sekolah Zending di Simbuang. Sebagai guru pertama ialah Tawaluyan dari Maluku. Jadi pada saat itu baru terdapat dua orang Kristen di Simbuang yaitu Lombe' dan Tawaluyan. Selama tiga bulan, Tawaluyan dan Lombe' tetap beribadah pada Hari Minggu di rumahnya Lombe'.
      Diluar hari Minggu setelah usai Lombe' bersama guru Tawaluyan memasuki kampung mendekati masyarakat untuk membicarakan tentang makna pendidikan yang di dalamnya tersirat Berita Injil.
      Karena Lombe' menguasai Aluk Todolo dan tradisi lama masyarakat Simbuang, sehingga pada Nopember 1913 enam kepala keluarga mengaku masuk Kristen, dimana kesemuanya berasal dari golongan/derajat tinggi menurut strata sosial masyarakat Simbuang (Ma'dika). Mereka-mereka itu adalah:
      1. Tea' (Ambe Eppang)
      2. Tori' (Ambe'Laen)
      3. Tullu
      4. Ruru (Ambe' Masseng),
      5. Balayan
      6. Burambu.
      Setelah orang-orang besar itu mengaku masuk Kristen mulailah ada niat jahat dari pihak tokoh-tokoh Aluk Todolo untuk
      membunuh Lombe' dengan anjuran:
      "Barang siapa yang berhasil membunuh Lombe' dalam jangka dua minggu, akan mendapat hadiah dua ekor kerbau sangpala'
      (limang tepo)"
      Tetapi rahasia/niat jahat ini cepat diketahui Lombe' melalui seorang yang langsung mendengar kesepakatan itu, sehingga Lombe' waspada dengan mengadakan giliran ronda/pengawal yang setia 24 jam sebanyak empat orang yang terdiri dari keluarga dan sahabat karib Lombe'.
      Menjelang dua minggu mereka tetap waspada, datanglah dua orang sekitar jam 23.00; dimana salah seorang bernama Arra' berniat untuk membunuh Lombe'.
      Lombe' mengintip dari atas rumah dan terus menegur mereka dan berkata :
      "𝙀.. 𝙨𝙖𝙣𝙜𝙢𝙖𝙣𝙚𝙠𝙪 𝘼𝙧𝙧𝙖', 𝙙𝙖𝙪 𝙗𝙤𝙮𝙤𝙞 𝙠𝙖𝙡𝙚𝙢𝙪 𝙡𝙖 𝙠𝙖𝙙𝙖𝙠𝙚 𝙡𝙖𝙠𝙤 𝙠𝙖𝙡𝙚𝙠𝙪. 𝙈𝙖𝙚𝙡𝙖 '𝙥𝙞 𝙣𝙖 𝙢𝙖𝙣𝙚 𝙣𝙖 𝙡𝙖𝙢𝙗𝙞' 𝙡𝙖𝙢𝙥𝙖𝙠𝙠𝙪. 𝙈𝙚𝙢𝙗𝙚𝙖'𝙥𝙞 𝙖𝙡𝙪𝙠𝙉𝙖 𝙏𝙤𝙢𝙚𝙢𝙖𝙩𝙖 𝙨𝙤𝙡𝙤', 𝙏𝙤 𝙪𝙧𝙧𝙖𝙣𝙙𝙚 𝙥𝙖𝙡𝙖' 𝙢𝙖 '𝙧𝙪𝙥𝙖 𝙩𝙖𝙪 𝙠𝙪𝙢𝙖𝙣𝙚 𝙢𝙖𝙩𝙚; 𝙈𝙖'𝙩𝙖𝙣𝙥𝙞 𝙪𝙖𝙞 𝙢𝙖𝙣𝙩𝙞𝙧𝙧𝙞', 𝙢𝙖'𝙩𝙖𝙣𝙥𝙞 𝙠𝙖𝙡𝙤𝙢𝙗𝙖' 𝙣𝙖 𝙗𝙖𝙬𝙖 𝙖𝙣𝙜𝙞𝙣, 𝙢𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜𝙞𝙣𝙥𝙞 𝙗𝙪'𝙩𝙪𝙣𝙣𝙖 𝙠𝙪𝙡𝙡𝙖', 𝙣𝙖 𝙢𝙖𝙣𝙚 𝙣𝙖' 𝙢𝙖𝙩𝙚"
      Kedua orang tadi pulang dan hanya mengucapkan satu kalimat: "To disuakan kami".
      Pada saat itu Lombe' belum DIBAPTISKAN tetapi dengan semangat besar sementara mengabarkan Injil juga aktip bolak balik Simbuang-Sangalla untuk mengikuti Katekisasi Baptisan melalui jalanan/medan yang sangat kejam, berliku-ļiku yakni melalui Buakayu-Saluluse-Gandang Batu- Mebali-Sangalla' dengan se-........
      #copas

    • @tsilalahi3103
      @tsilalahi3103 4 месяца назад

      Puji Tuhan Yesus Kristus.

  • @hennymarwa8831
    @hennymarwa8831 4 месяца назад

    Mohon maaf pak, saya adalah salah satu cucu langsung dari Ambo Milla (nenek Malia). Ada sedikit yg perlu diluruskan, Ambo Milla memang awalnya beragama islam, tp beliau bukan orang Bugis, tp orang Simbuang asli. Dia masuk islam waktu beliau berjuang bersama Lasinrang di Pinrang dan sekitarnya. Setelah itu dia kembali ke Simbuang dan meninggalkan agamanya yg lama (islam) dan masuk Kristen dan selanjutnya mengabarkan injil di Simbuang. Sekedar muluruskan cerita diatas 🙏🙏

    • @pangrante
      @pangrante  4 месяца назад

      Ooo begitu. Terima kasih informasinya. Yg berkembang selama ini, Ambo' Mila dari Bugis,. bekerja sebagai juru bahasa serdadu Belanda.

  • @MarsiswantoMangape
    @MarsiswantoMangape 4 месяца назад

    Law k simbuang lewat rembon ato lewat dakdan

    • @pangrante
      @pangrante  4 месяца назад

      Rembon --) Bua Kayu --) Simbuany

  • @torajaTrj-k4t
    @torajaTrj-k4t 4 месяца назад

    Info nama instagram nya kk