Sisi Sunyi Nusantara: Seberkas Cahaya di Bajawa

Bajawa adalah sebuah kota yang terletak di pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Kota ini terkenal karena keindahan alamnya dan keragaman budaya lokalnya. Salah satu aspek budaya yang paling menonjol dari Bajawa adalah tenun Bajawa, sebuah jenis kain tenun tradisional yang sangat dihargai.
Tenun Bajawa dikenal karena motifnya yang khas dan proses pembuatannya yang rumit. Kain ini biasanya ditenun dengan tangan menggunakan teknik ikat celup, yang menghasilkan pola yang unik dan berwarna-warni. Motif dan warna yang digunakan dalam tenun Bajawa sering kali memiliki makna simbolis dan dapat menceritakan cerita atau melambangkan status sosial dan identitas etnis.
Dalam masyarakat Bajawa, tenun ini tidak hanya berfungsi sebagai pakaian, tetapi juga sebagai bagian penting dari upacara adat dan ritual. Kain ini sering dipakai dalam acara-acara penting seperti pernikahan, upacara kematian, dan perayaan tradisional lainnya.
Kedatangan Dian Oerip bersama tim Oerip Indonesia sedikit memberikan seberkas cahaya bagi para penenun di sana. Tentu saja, Dian Oerip sadar betul akses yang terbatas dan hal lainnya yang membuat para penenun di sana cukup sulit untuk memasarkan hasil karyanya. Namun, dengan semangat dan kecintaan yang sama terhadap wastra, Dian Oerip mencoba memasarkan karya para penenun melalui live shopping dan event yg diselenggarakan di sana. Terbukti, lewat jejaring Dian Oerip yang luas dan kekuatan cinta Oerip Lovers terhadap wastra, hasil karya penenun itu ludes terjual. Senyum dan rasa haru itu membuat para penenun seolah mendapatkan asa untuk tetap berkarya dan membudayakan salah satu warisan bangsa.
Dapatkan produk Oerip Indonesia di:
Website: oerip.id/
Instagram: / oerip_official
/ shop
/ dian_oerip /
WhatsApp: wa.me/62823285...
Dapatkan Produk kecantikan perawatan diri dan wastra berbahan alami, terinspirasi dari pembuatan kain tenun yang seluruhnya dari alam sekitar rumah penenun.
/ dee.oerip

[@revantammi3367]

Ke mamasa lagi kak sulawesi barat balla kalua

[@oeripindonesia]

2 minggu lalu baru saja dari Mamasa di desa Pebassian