Memang jadi semakin jelas salah satu tujuan pak Gita bikin Endgame itu untuk berkomunikasi sama orang2 keren di Indo dan memotivasi mereka menjadi enabler atau narator pada bidangnya masing2. Salut pak
hats off to afu. terlihat sangat menguasai topik pembicaraan dengan cara penyampaian yang membumi. di beberapa poin sepertinya berseberangan dengan pak gita tapi bisa menyampaikannya secara soft dengan alur berpikir yang clear. mudah-mudahan suatu saat afu mendapat kesempatan untuk memiliki power lebih, dalam dunia kebijakan publik sesuai bidangnya.
Saya ibu rumah tangga, Sejak 3th terakhir saya mulai belajar hidup minim sampah karena terinspirasi dari teman, awalnya di lingkungan hanya saya sendiri yang memilah sampah, kadang menyetor langsung atau memanggil jasa pick up sampah terpilah oleh bank sampah induk.. Saya sering post di media sosial saya dan status WA.. Kemudian satyu atau dua orang tetangga ikut memilah dan nitip sampah pilahannya untuk jg di pick up, sampai akhirnya pengurus PKK menunjuk saya sbg PIC sampah terpilah di perumahan dan program pemilahan sampah menjadi program rutin di perumahan kami dan makin banyak warga yg ikut memilah. Dari 1 jadi 2 jadi 3 sampai sekarang ada lebih dr 10 rumah yg memilah sampah (programnya sedekah sampah). Jd kebanyakan warga itu ingin memilah sampah tp gada fasilitas yg mendukung. Udah milah tp ga tau mau kemanain. Makanya perlu difasilitasi ga sekedar di edukasi. Ini baru level perumahan dan inisiasi RW setempat.. Bayangkan jika program2 spt ini bs diterapkan menyeluruh disemua lingkungan.. Sedikit banyak akan membantu menjaga bumi dan lingkungan.. Semoga program apapun dalam menjaga bumi, jika dibuatkan kebijakan juga sekaligus dg solusinya yakin masyarakat akan patuh pd kebijakan itu. Kayak pemilahan sampah ini, ada ajakan dan program memilah saampah, juga ada solusi pengangkutannya..
Keren banget mbaa.. saya sedang belajar utk istiqomah memilah sampah lalu composting sampah dapur. Kadang2 ga sempat, dan terpaksa sampah dapurnya ditebar aja di pot2 tanaman trus ditumpuk tanah. Semoga kontribusi kecil saya ini bisa berlanjut ke kontribusi lain yg lebih signifikan
@@jackkyboys1134 iya nih, salah ya bro udah menanggapi kalo baru setengah video. Apa mungkin diakhirnya seperti yg bro bilang kalo ujung2nya sejalan dgn tuntutan untuk negara yg modern ketimbang negara yg beradab. Bisa jadi basa basi aja percakapan awal sampe tengah..
Sebagai mahasiswa jurusan Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan di Institut Pertanian Bogor (IPB), this conversation is very related to us, we learn a lot about ekonomi lingkungan, eksternalitas, dan metode-metode untuk menginternalisasi biaya eksternalitas seperti cost-benefit analiysis etc. hopefully universitas/lembaga lain mulai menghadirkan awareness, kurikulum, jurusan dsb sebagai peran struktural dalam mengelola perubahan iklim ini menuju ke arah yang baik.
Wah salam. Saya dari ITB jurusan rekayasa kehutanan dan ini bahasan yang sangat ramai kebetulan ada matakuliah wajibnya 👏🏻 Dan betul sekali banyak biayaa yg dianggap eksternal dan gak ditarik sebagai internal 😅
Substansi dan dialektika dalam diskusi ini tidak perlu diragukan lagi. Tetapi, yang membuat saya takjub bukan hanya itu. Kak afu sebagai narasumber sering kali menyebut "otokritik" untuk dirinya dan teman-teman seperjuangannya. Ini yang buat saya takjub banget. Kak afu mengajarkan saya bahwa jangan terlalu menjadi orang yang sentralistis. Harus ada intropeksi dan evaluasi terhadap diri kita sendiri. Jangan merasa anda lah yang paling benar walaupun secara general visi dan misi yang anda bawa adalah menyelamatkan dunia. Keren banget!
Buku yg di Highlight dibelakang Pak Gita berjudul "Doughnut Economics: Seven Ways to Think Like a 21st-Century Economist" by Kate Raworth. Thank you Pak Gita for inviting kak Andhyta Firselly Utami (Afu) to the show 😃📚🙌
dan buku tersebut adalah buku yang beberapa kali pernah di-mention ama ka Afu dalam konten2nya, salah satunya video pembahasan Ekonomi Lingkungan di kanal youtube Frame & Sentences😁
"You cannot change a system unless you transform consciousness... ...and you cannot transform consciousness unless you make the SYSTEM SENSE & SEE itself." Prof. Otto Scharmer. Jadi kompetensi yang dibutuhkan para Leaders dan masyarakat pada umumnya adalah kemampuan untuk sense and see themselves/their system. Dimulai dari kemampuan untuk "mendengar" lebih dalam (from open mind --> open heart --> open soul).
Afutami loe keren. Karna peka dan ekologi lingkungan itu ilmu sangat penting dan bermanfaat buat banyak manusia dalam jangka panjang. Sampe cucu cicit kedepan. Semoga dunia ini selalu ramah dg manusianya. Banyak in informasi di dunia socmed..
Saya bisnis dibidang Zerowaste Fashion,benar2 berusaha untuk mengurangi limbah tekstil,tetapi permasalahannya masyarakat kurang aware dengan lingkungan lebih memilih fast Fashion like Zara,H&M,dll.Padahal ini demi menyelamatkan bumi di masa depan,semoga kedepannya kita semua bisa aware tentang sosial lingkungan ini.
Setuju banget sama Afu! Perilaku individu penting TAPI butuh banget kebijakan untuk membuat perubahan yang benar-benar berarti untuk isu krisis iklim yang sangat urgent karena terkait soal eksistensi hidup umat manusia di bumi ini.
Sudah menanti² ini sejak lama, akhirnya tiba juga! Terima kasih Pak Gita dan Kak Afu sudah ajak kita bangun dr tidur dan pasang termometer di ketiak rumah kita: ternyata kita demam! Aku tergerak bgt dengan notion bahwa "mengubah perilaku manusia itu susah, makanya lebih berharap perubahan yg sistemik."
Simplenya butuh pendekatan agama yg membahas secara kompleks supaya bisa memberi keseimbangan terhadap teknologi/sains serta ambisi futuristik. Jawabannya ada di Islam, dan yg harus menjawab adalah ulama yg diakui keilmuannya..
@@AlgoNudger Kesian liat orang yg terpukau dgn beragam istilah2 yg dibuat Barat yg hanya mendewakan akal. Padahal kalo lu belajar sejarah, di barat itu pernah menjadi peradaban maju saat islam jaya disana. Cuma kesini2 nya ilmu2 besar dari islam direduksi hanya diambil kepentingan golongan/kelompok dan membuang nilai2 keimanannya. Sampe sekarangpun begitu, makannya menimbulkan apa yg disebut VUCA. Hingga menyebabkan orang yg percaya teori konspirasi dianggap bodoh dan yg mengikuti arus mainstream lah yg benar padahal sama bodohnya. Kalo punya hati dan akal yg bersih kedua hal itu adalah kolaborasi, jadi gak sepenuhnya salah atau benar. Yah, cukuplah anda dengan fantasi / utophia anda yg berharap negara yg memiliki peradaban maju itu dengan modernisasi yg serba canggih. Pada akhir nya akan sadar kalo yg paling dibutuhkan adalah iman, taqwa dan akhlak untuk mencapai semua itu.. :)
@@auahdark6157 sejak kapan sejarah dunia bisa berubah? Hanya karena alasan menemukan teknologi yg futuristik lalu bisa membangun peradaban? Kalo kesadaran berpikir udah lu dapat pasti akan temukan sirkular yg mengakibatkan pengulangan saja. Yg membedakan hanya siapa pelaku, apa yg dilakukan/diperbuat dan ujungnya adalah mengapa terjadi.. -Orang hanya berpikir sejarah akan mundur -orang hanya berpikir masa kini hanya mengulur -orang hanya berpikir masa depan akan hancur. Semua butuh kolaborasi untuk membuat peradaban maju. Dan saya bisa pastikan hanya agama islam yg secara kompleks dan komprehensif yg dapat memberi keseimbangan bagi kemajuan sains/teknologi..
C02 bisa diserap oleh Pohon secara sustainable sebagai mekanisme alam ribuan tahun. Solusinya : 1. Gerakan tanam pohon besar di depan rumah seperti gerakan pakai masker yg digerakkan selama masa pandemi. 2. UU atau Perbup/walikota untuk menanam pohon bambu lurus atau pohon besar setiap 100 Meter di sepanjang jalan utama kota/desa. 3. Gerakan tanam mangrove atau "bambu pemecah ombak" di sepanjang garis pantai Indonesia. 4. Gerakan tanam hutan kembali dan keluarkan budget APBN/APBD (misal 20 % tiap tahun sesuai perintah UU/Perpres)untuk menyiapkan bibit pohon besar dan gerakkan semua sekolah dan kampus atau organisasi masyarakat/pemuda untuk menanam hutan2 yang telah gundul selama ini (buka data real lahan gundulnya, lalu mulai tanam yang baru dan bisa dimonitor terus menerus secara terbuka oleh publik. 5. PLTN dibangun di wilayah kepulauan terpencil yg ditentukan secara khusus oleh ahli dan pemerintah. 6. Semua perumahan, apartemen, perkantoran, komplek industri baru diwajibkan menggunakan solar panel di roof. 7. Gedung, sekolah, pabrik atau rumah2 yg ingin menggunakan solar panel diijinkan dgn biaya lbh murah, jika memungkinkan dpt insentif dr pemerintah.
Related tapi masalahnya issue ini blm issue yg prioritias buat masyrakat kita. Atau byk yg menutup mata soal ini. Ada byk kasus penembangan hutan illegal Pembangunan perusahaan sawit illegal dsbg. Byk di bahas di komisi 4 DPR tapi gitu gitu aja. Kembali lagi gmna Kementrian KLHK itu bergerak sesuai tupoksi yang tepat.
Susah selama oligarki masih terus berkuasa.. Klo nonton chanel watchdoc tentang PLN.. Itu membuka mata kita kenapa negara ini sulir beralih ke energi terbarukan.. Karena mereka2 yg berkuasa adalah para pengusaha batu bara.. Lagi2 politik..
Betul pa gita, di kampung saya kemaren ada yg sosialisasi dari salah satu anggota partai dan sebagai wakil rakyat(DPR) , ada seseorang masyarakat yg bertanya kepada anggota dewan tersebut "disini disuruh tidak buang sampah ke sungai tapi dari pemerintahnya tidak menyediakan tempat sampah", sudah sering pemerintah mengiyakan dan berbicara nantinya akan dibuatkan tempat sampah, tapi dari dulu coman omongan dan sampai sekarang tidak ada yang direalisasikan. datang hanya bagi bagi uang dan janji janji manis biar dipilih lagi. Saya pribadi rada kecewa dan mau gamau karna gaada tempat sampah, rakyat disini terus membuang sampahnya ke sungai hingga saat ini
ENDGAME ini semakin mengerikan. kami dan kita semua WNI yg ada di luar/di indonesia, semakin bangga. Podcast ini salah satu yg menjadi kacamata orang dari negara lain melihat kekuatan, kepiawaian dan kepintaran indonesian people, terutama generasi muda para pembicara yg pernah hadir dalam acara ENDGAME ini. Maju & sukses untuk indonesia. Terimakasih dari kami untuk Pak Gita. salam hormat untuk seluruh generasi indonesia. Maju terus dan tetap peduli. Merdeka utk kita & anak cucu kita.
entah kenapa emosional sekali nonton episode hari ini... Semangat ka Afu dan teman2 untuk pergerakannya, semoga aku bisa nyusul. Dan terima kasih pak Gita masih terus membuat konten ini
Salah satu contoh anak muda yang vokal dan kritis mengenai isu-isu terkini..Afutami (sebagai slaah satu contoh)...emang,menurutku kita butuh banyak anak muda yang sebagai penggerak apapun bidang dan pengetahuanya..wah keren banget!. P.S:Anak2 HI pada ngumpul yuk disini🥳
SETUJU BANGET KAK AFU!! Internalisasi Biaya dari Pembangkit Batubara di Indonesia itu perlu sekali dilakukan! Arguably ,supply dan pembangkit batubara murah relatif terhadap energi terbarukan. Subsidi itu mengganggu harga real! - Kebijakan DMO (subsidi produksi batubara) - Biaya Kesehatan orang yang tinggal di sekitar pembangkit batubara - Biaya Dampak Lingkungan kawasan penambangan dan pembangkit - Biaya Emisi Karbon SETUJU BANGET KAK AFU!! Pengembangan Energi Terbarukan perlu dilihat apa potensi terbesar di daerah tsb (supply) dan juga kebutuhan energi (demand)
keren banget topiknya, suka sam quote ini "... pas pensiun hidupnya aman/secure secara finansial tapi ketika planet buminyanya hancur maksudnya sudah tidak memungkinkan untuk hidup secara liveable, hidup mungkin, tapi layak atau tidak hidupnya, itu untuk apa? ... "
Knp anak muda yg sprt ini jarang terekspos ya dimedia..?Pak Gita bs buat forum tuh buat anak2 muda yg public speaking dan pengetahuan yg baik, kan ada bnyk tuh milenial yg pernah singgah dipodcast ini keren"..dan lbh bnyk lg konten edukasi gini lbh mantab Pak Gita..👍👌
Inspiring guest star, suka bgt jika ada vlog podcast isu lingkungan , soal realitas nguranngi sampah Carbon, saya hidup dg 1kwh per day. Artinya sangat ngurangi penggunaan daya listrik dsini yg based oN nya Dr batubara. Implementasi nya Tidak pake kulkas, ga pake mesin cuci , slalu tampung air ujan pakai drum Gede 500L, shgga minimize penggunaan jetpump. Sampah pun juga sangat sdikit, yg plastik saya reuse lagi yg organik saya tanam , kmana2 belanja bawa Box or tas belanja . Uda jarang pake ranmor ganti ke sepeda. Ini pakem yg saya lakonin sejak 2015
Keren,,, masih ada yang peduli dengan lingkungan 👍 video ini harus ditonton oleh para pengelolah sumber daya alam, agar mereka tidak hanya peduli pada keuntungan kapital saja, tapi mereka juga peduli pada dampak lingkungannya ☕📚
agree, dan harus digaris bawahi juga nih. revolusi industri mentioned udah selesai, tp indonesia blm. sdangkan rakyat juga bergantung dengan industri2 (pekerja) . jd ak bertanya kembali, who is the free rider? meanwhile, neggara2 blok hijau udah claimed sustainable . contributed. while us? i studied this 2 years ago about SDG 2030 where is indonesia still zero contribution. back to economy, klo dikurangi besar2an ekonomi rakyat blm ada solusi. jd pr ke diri sendiri, how to fix them? mereka sih design produk di negara ijo, tp bikin barang jg dr barang2 made in indonesia , china, bangladesh etc . so who are the actual free riders ?
Semoga yang menonton channel bapak gita, selalu sehat, maju bersama, sukses selalu, aamiin allohuma aamiin, semoga bapak gita juga di berikan kesehatan selalu, selalu menginspirasi kita semuaa 🙏😊
So glad to hear such a mind enlightening thesis from an economist. Semoga generasi kedepan lebih banyak yang yakin dengan ide "utopia" seperti ini, optimis bisa lebih cepat progressnya apalagi kalau prior generation pada level seperti Pak Gita mau mulai supporting and believing this kind of idea to be implemented. BR, akademisi tekn. efisiensi energi
Hallo Pak Gitta, 10 juli 2012 LIPI mengeluarkan sebuah artikel bertajuk “Siswa SMAN 3 Semarang ubah asap menjadi oksigen“ Teknologi yang dibuat sangat menarik namanya T-Box (thunder box) alat ini menguraikan CO2 menjadi Carbon dan Oksigen dengan menggunakan plasma.. carbon yang dihasilkan berwujud padat dan oksigen yang berwujud gas.. sangat menarik untuk dikembangkan lebih jauh.. for the better world.. Mas Elon tolong jadi sponsor pake lahan gede untuk membuat T-Box yang gede dengan bantuan Energi yang gede tentunya😊 sekali lagi for the better world sih.. #climateneedactions #Earthneedactions
Kontribusi sikap ramah lingkungan dan etika memperlakukan sumber daya alam dengan baik dan benar oleh setiap manusia di planet bumi merupakan rumus bumi ini menjadi sehat, aman dan nyaman dihuni terhindar dari berbagai bencana alam. Belum terlambat, walau berat untuk tugas kita semua generasi yang masih hidup sekarang menyelamatkan bumi sebagai rumah besar kita semua. Terimakasih banyak Pak Gita yang selalu memotivasi publik dengan menu konten yang memberi kesadaran publik untuk sama sama mengintropeksi diri. Kali ini Jeng Afu Narsumnya dasyat menjadikan publik faham hasil pembangunan infrastruktur ekonomi semegah apapun akan hancur dilanda bencana akibat prilaku manusia yang tidak ramah lingkungan dan salah mengelola alamnya juga sumber daya alamnya.
Inilah sosok anak bangsa pinter cerdas ikut membangun bangsa ini dengan gerakan dan tindakan nyata,, bukan teori kritikan tidak adil seperti rombongan r3 ,semoga banyak lg anak bangsa ini yg sadar dan ikut tampil membangun bangsa ini,,
Berubah dari teknologi, viralkan pemasaran kendaraan listrik bantu dengan kebijakan pemerintah yang memudahkan pembelian kendaraan listrik dan sediakan fasilitas pendukung mengisi bahan bakar listrik. Semoga kedepannya juga akan tercipta mesin atau alat tenaga surya untuk mengolah sampah atau menghilangkan sampah yang sudah tidak bisa recycle lg. Go go go.. semoga pemerintah, partai politik para teknisi mendukung pemulihan bumi dan langsung eksekusi.. ka Afu dan pak Gita semoga bisa menjembatani aksi nyata yang harus segera dilakukan secepatnya agar bumi kita jadi lebih baik.
Wahh kerenn neng Dita...kamu memang smart dari kecil neng... selalu sukses dan bahagia yah neng Dita.... terimakasih pa Gita...sy selalu nonton podcast nya pa Gita...selalu sehat bahagia pa gita
Kita harus propesional mengelola dgn cerdas beruntung indonesia ini tropis yg indah dgn alam jaga lingkungan karena tumbuhan butuh napas juga untuk bertumbuh karena faedah untuk kita semua nya kita tidak bisa jauh dari tumbuhan karena menghasil kan energi positif bermamfaat bagi kita rakyat semua nya ❤❤❤❤🙏🙏😇😇
I just wondering, kenapa nggak ada yg mendukung Pak Gita sebagai calon Presiden ya? With your extraordinary mindset and visionary as a person like this.. Supposedly you are a strong candidate for it. But as I understand, restructuring Indonesia's political games and trends is not an easy job.
Policy itu benar2 signifikan dalam memengaruhi perilaku individu, saya setuju. Contoh saja saat penerapan kebijakan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai di Bali beberapa tahun yang lalu dan sekarang telah ditiru Jakarta dan beberapa daerah lainnya. Hal ini sangat dapat mengurangi penggunaan plastik dalam skala besar di daerah2 tersebut. Bandingkan pengaruhnya dengan jargon2 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang meski bertahun2 telah digembor2kan namun tidak seefektif kebijakan pengurangan penggunaan sampah plastik tersebut. Memang untuk menggerakkan masyarakat yang banyak seperti ini perlu dilakukan penyesuaian kebijakan2 publik yg mungkin terkesan cukup "represif", asal demi kebaikan bersama saya rasa ini adalah langkah yg tepat
Nyambung sama isu energi, Pak Gita, boleh dong undang kak Noor Titan Putri Hartono peneliti sel surya yang profilnya baru diangkat Tempo di edisi khusus tokoh perempuan. Terima kasih Pak
Satu satu nya podcast yang mengajarkan kita tentang Ilmu "Mendengar" .... (Listening) sama pentingnya dengan ilmu "Berbicara" (Speaking). Namun dalam kenyataannya masyarakat luas hanya mendalami bahkan berlebihan dalam berbicara... dan melupakan ilmu mendengar ... Terimakasih Pak Gita Wirjawan... Endgame is the Best...!!!
Seneng banget akhirnya ada yang bahas ekonomi lingkungan. Selama ini saya nyari temen yg concern sama ekonomi lingkungan ga ada sama sekali. Yaudah akhirnya nerapin sendiri aja di usaha sendiri. Sukses kak Afu! semoga lingkungan kita lebih baik. Kritik saya atas pembahasan2 ekonomi lingkungan, Tolong bahas yang lebih ke akar rumput. Teknologi itu ga semua orang bisa jamah. Coba mulai bahas ke perilaku. 1:02:00 mulai bahas tuh. bagus
Keren bgt Mbak Afu. Sepakat bgt sm auto-critic yg Mbak Afu sebutkan. Saya sbg orang awam yg ada sekelumit concern mslh lingkungan ini jg merasakan mmg itulah yg srg mjd kendala dlm usaha ngangkat isu lingkungan ini di level masyarakat awam.
Allah itu tidak memberikan bencana kita lah manusia sendiri yg menciptakan bencana sendiri mesti kita merawat dan mengembang kan yg allah berikan dgn kecerdasan berpikir 🙏🙏🙏
IPB University adalah satu satunya universitas di Indonesa yang mempunyai perkuliahan ekonomi lingkungan pada prodi Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan yang disingkat prodi ESL pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM). Dulu pak SBY pernah kuliah pascasarjana nya disini.
Tahun lalu pernah jadi moderator dan host untuk agenda dari FPCI tentang Krisis Iklim. Banyak sekali fakta-fakta yang saya secara pribadi baru sadar dan tahu bagaimana krisis iklim terjadi. Kesadaran masyarakat akar rumput tentang Krisis Iklim memang harus disampaikan dengan bahasa sesederhana mungkin.
I enjoy this show Pak Gita thank you. Mungkin yang dimaksud internalisasi biaya karbon oleh kak Afu sudah mulai diterapkan pemerintah Indonesia ya dengan akan adanya kebijakan pajak karbon di Indonesia yang rencananya akan diimplementasikan per 1 Juli 2022.
Senang sekali ada mba Afu, makasih Pak Gita sudah mendatangkan mba Afu, isu perubahan iklim ini emang sangat terbatas sekali informasinya, apalagi bagi anak2 daerah, mungkin ada sebagian kelompok masyarakat tp jumlahnya pasti sangat minim .... . Benar2 kita butuhin Pendidikan yang jauh2 lebih baik dan merata . Makasih sekali lagi Pak Gita & Mba Afu, beta bakalan dengar & share konten baik ini, sebisa dan sesering mungkin !!!! Kure 🙏
terimakasih pa gita dan ka afu, keren banget! sebagai anak muda, beberapa dari kita sedikit sekali yang mau pay attention dengan isu yang berat, ditambah lagi apabila di sampaikan dengan cara yang berat untuk disimak, atau ditonton. berkaca dari per financial things yang sekarang lagi booming, salah satunya karna di populerkan oleh influencers yg punya banyak followers milenialnya, di ringkas dengan sederhana, mudah dipahami, dan ada unsur entertainnya, seperti raditya dika, ada influencer2 lain juga yang suka nge spill isu financial, jadi semakin banyak anak muda yang melek isu financial, semoga isu lingkungan juga bisa diangkat oleh influencer2 seperti itu, dan media lain terutama tv yang bisa me reach banyak marsyarakat indonesia golongan middle, low. semoga laju perbaikan isu lingkungan atau global warming bisa meningkat dengan banyak nya orang yang melek lingkungan, karna influencer2 dan media yang terus menggencarkan informasi.
Betul pak gitu kita harus mendepan keuntungan dan menghilang kan ego pasti selaras ada yg harus pakai hati ada yg harus pakai logika pasti indonesia pasti maju merdeka 🙏🙏🙏
Solusi dari saya : OPINI 1. Hari Raya Nyepi Bisa Jadi Kewajiban Nasional, Puasa 1 hari tanpa Energi Tanpa Aktifitas Outdoor dan Indoor 2. Mulai memasukkan Kurikulum yang Membahas tentang Praktik dan teori siswa dan mahasiswa harus berkontribusi pada kegiatan yang sustainable ramah lingkungan di daerahnya secara massive dan melibatkan oeran orangtuanya juga, meski beberapa materi pelajaran sedikit berkurang itu sepertinya bisa di kejar ketertinggalannya dengan otodidak mereka personal untuk penilaian bisa di kurangi bobotnya mungkin 3. Memangkas anggaran untuk pembangkit listrik yang berkontribusi pada emisi, dan mengembangkan Pembangkit listrik alami, dari Air, Panas Bumi, Angin, dan Sinar Matahari dan elemen yang ramah lingkungan 4. Lapangan pekerjaan yang bergerak di bidan daur ulang 5. Menyetop produksi kayu hasil pemotongan liar pohon2 yang sudah berumur ratusan tahun 6. Mengurangi Rumah Potong Hewan dan peternakan yang menghabiskan lahan terbuka hijau agar bisa kembali menjadi perkebunan yang Produktif menghasilkan Agrobisnis 7. Kampanye yang harus Rutin dilakukan dengan cara mengadakan acara Run Fun, Konser, Festival, kegiatan Budaya yang mengangkat selalu tema Pemanasan Global terus menerus 8. 9. Tambahkan sendiri Pertanyaan Mendasar dulu, Bagaimana cara masyarakat biar ga susah nyari penghidupan, ya memang karena kurang pendidikan tapi itu realita kalau rendahnya kualitas pendidikan membuat masyarakat menderita tapi apa solusinya? Biar masyarakat bisa berpikir tentang perubahan iklim Masyarakat sekarang ujuk2 dikasi materi perubahan iklim dan lingkungan ya ambyar (bubar atau Halah) sudah.. Lebih baik mati ketimbang susah makanlah mindset mayoritas yang harus dicarikan apa solusi untuk membuat itu menjadi lebih lembut dan lebih bersolusi
Totally agree .... Wong aq do komposting tidak membuang Sampah yg iuran itu karena pgn sadar sampah aja dianggap aneh sm tetangga2 ku (org awam) karena sdh terlanjur terbiasa terlalu mudah dikumpulkan trs kering dibakar bersama. Hahahaha
Ayo kita anak muda mulai peka lagi terhadap isu lingkungan ini, 2022 ke 2045 ini tidak lama lagi... , yuk mulai dari dirikita sendiri sebelum terlambat...
Pak gita...saran: institusionalkan gagasan2 yang telah dikumpulkam, prototype kan ke dalam satu kerangka paradigma, funding dan operasionalkan dalam kebijakan (bersama negara dan bisnis menyertakan rumahtangga).
Dua sosok intelektual berdiskusi, bnyk wawasan yg bisa diserap, Btw berbicara mengenai perubahan iklim problem didepan mata seperti kantong plastik yg msh membudaya kapan sih diganti dgn paper bag yg regulasinya udah puluhan tahun dinegara2 maju..
Ide aja, isu perubahan iklim dan lingkungan dijadikan materi pendidikan di Sekolah Dasar, sama dg materi Taat Berlalu Lintas. Karena normalnya menanamkan sejak usia dini akan teringat sepanjang hidup.
Dari Hal ini, kita bisa tahu sebab akibatnya manusia melakukan langkah biar besok bisa hidup kembali seperti apa namun kita perlu pungkiri kepedulian kita juga terkadang dibatasi oleh tuntutan-tuntutan para pemikiran idealis dan kapitalis. Coba kita tengok sejarah zaman dahulu kala, mereka tidak merusakkan alam lebih mengedepankan berkegiatan berburu dan meramu tapi tetap menjaga keseimbangan habitatnya. Semenjak zaman industri perancis juga yang membuat banyak penemuan-penemuan yang baru dengan didasari banyak penyimpangan-penyimpangan yang bisa merusak alam. Andaikan saja ilmu seperti ini bisa dijadikan sebagai keseimbangan pemikiran daripada menyeimbangkan gengsi yang mau didominasikan oleh beberapa kepentingan-kepentingan tertentu.
Satu kata aja sih Berkualitas pak, bantu kami anak muda sadar terus bahwa kami tidak boleh abaikan negara ini. Berharap maunya semua anak bangsa nonton vidio bapak karna bagus banget yah meski masih banyak banget yang saya tidak ketahui awal-awal nonton vidio bapak karna yah memang saya akui bahasanya tinggi banget tapi kesini sini dengan terus nonton dan cari tau bapak bicara itu maksudnya apa, sekarang yah tetap aja masih sama tetap harus nyarik tau karna memang selalu baru aja bahasanya tapi mantap pak jadi bisa sekalian belajar. Semangat terus pak dan sehat biar terus buat vidio keren-keren kayak gini.
Pengetahuan manusia terbatas, sumber daya alam juga terbatas,.jadi saya berpikir teknologi dan sumber daya alam yang harus selalu diefisiensikan atau manusianya yang memang harus beradpatasi? ketika teknologi dituntut efisiensi dan berdampak pada ekonomi tapi disisi lain ada "penebusan dosa" keren pak gita dan kak afu diskusinya
Saya sangat setuju dengan kebijakan pemerintah pusat dan daerah dapat merubah pola hidup masyarakat , bisa merubah kebiasaan2 menjadi lebih baik dengan memberikan ultimatum punishment yg sistematis dan tepat sasaran
Salam Pa Gita, sepertinya menarik untuk diundang dan wawancara, Foundernya one of the biggest Islamic boarding school di Asia Tenggara dong, yg ada di Indonesia, Al Zaytun Indramayu. Dr Hc Panji Gumilang, Penasaran tentang cara mereka merealisasikan SGD dilingkungan sekolahnya yang sangat besar, membangun blue economy, mewujudkan ketahanan pangan, membangun kemandirian, melakukan revolusi pertanian dan dengan modal mandiri.. Dengan pemikiran2nya yg visioner, dan program2nya yg terus konsisten dan progressif berkontribusi membangun Indonesia untuk dunia, nampaknya sangat menarik untuk berdiskusi di Endgame podcast ini.
Kita prioritas kan yg lebih priotas yg urusan dgn perut kita belajar dari tehnologi kita dgn memaksakan diri kalau belum mampuh karena menyedihkan tehnologi ditukar dgn beras 😢🙏🙏🙏🙏
wihiii aku setuju banget, untuk ada di tengah-tengah kepentingan ekonomi dan idealis lingkungan itu butuh tenaga ekstra buat menyerap banyak kepentingan buat disatukan menjadi satu tujuan yg sama
Mengingat quote "apa apa yg menyangkut hajat hidup rakyat banyak, dikuasai dan dikelola oleh Negara", ide Pak Gita menginsentifikasi entrepreneur terkesan sangat kapitalis, walaupun setelah diperlunak dengan istilah "demokratisasi". Bagaimana dengan pertimbangan kedaulatan kekuasaan negara, yg "kue"-nya sudah terlanjur dibagi2 segelintir kelompok, yg masing2 condong ke arah negara yg berbeda?
Indonesia sebagai salah satu paru-paru dunia. produksi oksigen yang tinggi untuk keberlangsungan bumi 'kita'. secara materialistik seandainya kebijakan luar negeri Indonesia menekan bahwa negara-negara lain tidak boleh menikmati okesigen secara cuma-cuma. Menjadikannya alat tawar. Apalagi menggiring masalah lingkungan dengan pendekatan bela negara sepertinya keren... Sesuatu yang tadinya tidak punya harga dan gratis bisa terdisrupsi menjadi superior goods.
Start with educating the “Masyarakat” to peduli plus understand dunia bisa demam if nothing is done! We are all in the same boat as citizens of the world.
saya lebih setuju pendekatannya ke kebijakan publik, karena mendorong perubahan yg sistemik. Kalo mulainya dr perubahan paradigma di masyarakat waktu yg dibutuhkan terlalu 'lama'. Tapi disisi lain pendidikan juga perlu dijalankan. tapi yg jadi concern utama adalah perubahan sistemik melalui kebijakan atau regulasi.
Maaaf pak gita saya bukan sok pintar kalau menurut say harus ada duta seperti papua dan daerah yg tertinggal untuk meng akomodasikan untuk perkembangan rakyat yg tertinggal bekerja sama dgn tulus untuk kemajuan rakyat yakin dan merata kemakmuran yg merata ke seluruh negri biar rakyat merasakan kemakmuran dari rakyat kembali untuk rakyat semoga para wakil rakyat kita semua dgn kepekaan terhadap rakyat nya 🙏🙏🙏
Such inspiring talk! Aku cuma setahun di bawah Afu dan somehow ngerasa amazed banget sama school of thought-nya. Gak banyak yang bahas tentang ekonomi lingkungan ini, padahal implikasinya gede banget buat masa depan kita.
Bagus Ilmu Ekonomi Lingkungan Win Win Solution sesuai dng yg saya baca Survey Profesor Jepang [Tomomi Yamane] Dari salah satu univ kuliah [ananda] di Jepang bhw dari hasil survey Generasi Muda 25% sadar Tujuan Pembangunan Bumi yang berkelanjutan tetap memprioritaskan Ilmu Ekonomi Lingkungan.
terima kasih diskusinya Pak Gita dan Mbak Afu, terima kasih juga Mbak Afu sudah menginisiasi Think Policy community. Namun sekedar diskusi perubahan iklim itu membutuhkan aksi nyata. Mungkin dimulai dengan kita mencoba melakukan pola konsumsi yang lebih rasional. Pola konsumsi yang rasional salah satunya adalah menggunakan produk lokal, penggunaan produk lokal salah satunya secara ekonomi memberikan support dan kemandirian bagi produsen lokal juga secara ekonomi lingkungan mengurangi jejak karbon yg dihasilkan. Mungkin bisa juga dimulai Mbak Afu dan pak Gita menggunakan produk lokal mulai daris sepatu yang digunakan, hehehehe.
Bener bgt orang2 masih pada berpikir bahwa bencana alam itu datang dari tuhan dan mereka cuma kaya pasrah aja gitu terus mereka berpikir "semua ini sudah suratan takdir, cukup iklas dan tabah tuhan pasti mengangkat semua masalah ini kelak pada waktunya" tanpa berpikir gaya hidup mereka selama ini berkontribusi sama bencana alam itu. Dan seakan mereka mewujudkan ramalan2 yg ada di kitab suci itu, bahwasannya pada akhir zaman akan begini begitu dan mereka malah pasrah membiarkam akhir zaman itu terjadi. Saking yakinnya pada ajaran mereka mereka tidak berpikir bahwa beberapa bencana alam bisa diminimalisir setidaknya.
Generally, people are stuck in "surviving" which is stemmed from their sense of scarcity and the "need" to be heard or accepted by others. This should be understood first by policy makers or anyone concerned.
Terima kasih karena selalu menyuguhkan konten dan obrolan yang sangat menarik, Pak Gita. Dengan mengikutin konten Pak Gita saya jadi mengenal sosok-sosok hebat seperti salah satunya Mbak Afu ini yang saya sebelumnya gak tahu sama sekali. Mengenai Climate Change, saya ingin berpendapat. Sepanjang obrolan mengenai global warming/climate change yang saya simak Pak Gita dan Mbak Afu tidak me-mention 'Populasi Manusia' sebagai salah satu penyebab atau solusi permasalahan climate change ini. Menurut saya, se gimanapun effort yg diupayakan untuk menangani climate change, effort yg paling realistis adalah menekan laju pertumbuhan populasi. Bisa dimjlai dengan menyuarakan maks 1 anak per keluarga, gak lagi 2 anak. Atau bahkan mengurangi populasi manusia min 30% (tapi ini gak akan mungkin dilakukan secara sengaja, karena bertentangan dengam HAM. Hanya bisa terjadi secara alami seperti misal Pandemi kemarin). Emisi karbon dsb sebagian besar disumbangkan dari penggunaan minyak bumi. Akan sangat sulit untuk benar-benar meninggalkan minyak bumi, butuh waktu bertahun-tahun. Eco growth terjadi karena demand growth. Demand growth terjadi karena angja kelahiran>angka kematian. Terjadilah Overpopulasi. Overpopulasi mengakibatkan alat pemuas kebutuhan meningkat. Kebutuhan akan minyak bumi menigkat, kebutuhan akan tempat tinggal yg nantinya merambah ke berkurangnya lahan pertanian karena dibangun pemukiman, kurangnya lahan pertanian mengakibatkan kurangnya pangan dan mau gak mau hutan dibuka jadi lahan pertanian. Solusi solusi seperti beralih ke energi surya, nuklir dsb di Indonesia sepertinya masih jauh. Apalagi kalau nuklir tadi di mention hanya bisa bertahan dalam jangka waktu 30 tahun karena keterbatasan bahan. Jadi, menurut saya akar dari masalah ini adalah populasi.
Klo saya sejujurnya lebih setuju dengan Pak Gita, Bahwa perubahan iklim ini akan lebih bisa disolusikan dengan Teknologi, karena kebijakan biasanya akan mengikuti teknologi. Kalo hanya mengandalkan kebijakan, biasanya hanya bersifat politis karena memang belum banyak politisi atau pemangku kepentingan paham tentang dampak perubahan iklim, yang mereka pahami hanyalah bagaimana mengambil untung sebanyak banyaknya tanpa memperdulikan kepentingan lingkungan yang seharusnya berapa di top priority! Kebijakan akan penting kalo orang orangnya juga paham tentang permasalahannya.
Shout out to our excellent climate change activist!!! Keren banget kak afu asliii, ekonomi and environment such a masterpiece👏🏻 Punten pak gita and tim tambahan mungkin juga mohon undang teladan dari inovasi sustainability outer space karena agaknya dari pergerakan geopolitik dunia sekarang yang amburadul, climate change tidak pernah dinomorsatukan. Kita selalu dipermasalahkan dengan how to fix this planet in other side "mereka" want to leave this starting-fragille planet. And we need another Indonesian greatest model
Pak Gita, semoga bapak bisa pikirkan bencana gempa, tsunami, dan likuifaksi di Sulawesi Tengah yang hampir 4 tahun tapi penyelesaian masih sangat jauh dari kata selesai, ada lembaga yang selema ini mendampingi para penyintas bencana di SULTENG untuk mendorong percepatan penanganan bencana, nama lembaganya Celebes Bergerak, mungkin bisa dihadirkan direkturnya agar bisa membagikan persoalan lambannya penanganan bencana tersebut, semoga dengan di undangnya lembaga itu bisa mempercepat penyelesaian bencana di SULTENG.
Super keren. Pak Gita, barangkali dalam menarasikan yang membumi secara komunikasi diperlukan perspektif dari praktisi periklanan untuk meng kampanyekan urgensi tersebut dengan dukungan korporasi yang ada. Just an idea. Salam
Panel surya daripada ditaruh di lahan yang kosong berjuta2 hektar, mending pasang di atap tiap2 rumah masyarakat Indonesia. Skemanya setiap rumah yang memiliki surplus tabungan energi bisa jual ke rumah yang kurang energi karena mislanya di daerah sekitar rumahnya kurang terpapar sinar matahari karena mendung. Paling tidak bisa mengurangi used land yang dibutuhkan
Sedikit cerita, dulu saya kecil pernah negur teman yg buang sampah, bahkan ngadu ke guru, tp cuma d tegur saja tdk ada hukuman apa².. jadi memang benar perlu regulasi dn penerapan hukuman yg benar² bkin seorang tuk berpikir 2x sebelum bertindak..
Harus disosialisasikan apa yg bisa dilakukan oleh personal dalam kehidupan sehari². Naik angkutan umum, jalan atau naik sepeda untuk jarak dekat dari pada pakai motor atau mobil, matikan lampu ruanngan yg tidak digunakan, dlsb.
pak, next episode bisa undang sosok2 orang yang memiliki keterbatasan bawaan lahir.. sepertinya kita bisa belajar banyak dari mereka tentang menata mental untuk menghadapi realita. hal ini penting bagi generasi muda di masa depan
Keren... terima kasih Pak Gita dan KakAfu sudah mendiskusikan topik ini. Sama-sama kita buat topik ini jadi keren, sekeren yang dirasakan orang atau anak muda ketika lagi nongkrong di tempat yang lagi hype.
Thank you pak Gita dan Tim sudah mengundang kak Afutami, selalu menarik pembicaraannya. Oh iya, aku punya saran untuk undang Ayu Utami, seorang sastrawan wanita. Perspektif beliau juga tidak kalah menarik - salah satunya mengenai spiritualisme kritis.
Pak gita saya sudah lama mengikuti dan nonton hampir setengah vidio anda dan sangat baik untuk edukasi perkembangan dan tindakan apa yang di lakukan anak muda , saya mau sarankan coba undang yang namanyaa Gus baha atau K.H baharudin Nur Salim Itu orangnya cerdas beliau di juluki manusia quran, mungkin boleh berbincang bincang mengenai bagaimana kaitan islam dan perkembangan pembelajaran , Agar kedepan pemuda indonesia siap secara mental fisik dan rohani untuk berkembang .Trimakasih Semoga bisa terrealisasi unntuk berbincang
Isu lingkungan terkait sampah dan polusi memang perlu mendapat perhatian lebih, kesadaran ttg polusi lingkungan memang sangat sangat kurang. Bisa dilihat secara gampang disekitar kita dengan pembuangan sampah di parit, sungai, pinggir jalan; karena banyak area perumahan yang tdk punya pembuangan sampah dan kalaupun ada semua sampah dibuang ditempat yang sama tanpa pengelolaan yang baik. Hal lain yang sepertinya tdk penting ttg pemeliharaan hewan dan burung yang semakin liar yang mebuat ekosistem tdk berjalan, panen rakyat juga sebenarnya terhalang oleh ekosistem yang tdk berjalan semestinya. Perlu regulasi yang ketat terkait lingkungan baik hewani maupun nabati dan regulasi ttg sampah. Terimakasih sudah membawa issue ini, semoga masyarakat benyak teredukasi.
Memang jadi semakin jelas salah satu tujuan pak Gita bikin Endgame itu untuk berkomunikasi sama orang2 keren di Indo dan memotivasi mereka menjadi enabler atau narator pada bidangnya masing2.
Salut pak
dia kan terinspirasi dari Lee Kwan Yew
Pak Gita: "We need more people yang punya emotional intelegence-nya tinggi."
Afu: "Di mana kita nemuinnya pak?"
Pak Gita: "I'm looking at her"
gw jd ka afu baper wkwkkw 😍
hats off to afu. terlihat sangat menguasai topik pembicaraan dengan cara penyampaian yang membumi. di beberapa poin sepertinya berseberangan dengan pak gita tapi bisa menyampaikannya secara soft dengan alur berpikir yang clear. mudah-mudahan suatu saat afu mendapat kesempatan untuk memiliki power lebih, dalam dunia kebijakan publik sesuai bidangnya.
Saya ibu rumah tangga, Sejak 3th terakhir saya mulai belajar hidup minim sampah karena terinspirasi dari teman, awalnya di lingkungan hanya saya sendiri yang memilah sampah, kadang menyetor langsung atau memanggil jasa pick up sampah terpilah oleh bank sampah induk.. Saya sering post di media sosial saya dan status WA.. Kemudian satyu atau dua orang tetangga ikut memilah dan nitip sampah pilahannya untuk jg di pick up, sampai akhirnya pengurus PKK menunjuk saya sbg PIC sampah terpilah di perumahan dan program pemilahan sampah menjadi program rutin di perumahan kami dan makin banyak warga yg ikut memilah. Dari 1 jadi 2 jadi 3 sampai sekarang ada lebih dr 10 rumah yg memilah sampah (programnya sedekah sampah). Jd kebanyakan warga itu ingin memilah sampah tp gada fasilitas yg mendukung. Udah milah tp ga tau mau kemanain. Makanya perlu difasilitasi ga sekedar di edukasi. Ini baru level perumahan dan inisiasi RW setempat.. Bayangkan jika program2 spt ini bs diterapkan menyeluruh disemua lingkungan.. Sedikit banyak akan membantu menjaga bumi dan lingkungan.. Semoga program apapun dalam menjaga bumi, jika dibuatkan kebijakan juga sekaligus dg solusinya yakin masyarakat akan patuh pd kebijakan itu. Kayak pemilahan sampah ini, ada ajakan dan program memilah saampah, juga ada solusi pengangkutannya..
Keren ini kegiatannya Mbak Senja. 👍👍 Sama saya juga ada kegiatan Bank Sampah di RS saya sejak tahun 2019.
Hebat ibu👍
Setelah dipilah, sama kang sampahnya dicampur😅 hehe
@@muslimhits9130 setor ke bank sampah kak jgn di kasih ke kang sampah..
Keren banget mbaa.. saya sedang belajar utk istiqomah memilah sampah lalu composting sampah dapur. Kadang2 ga sempat, dan terpaksa sampah dapurnya ditebar aja di pot2 tanaman trus ditumpuk tanah. Semoga kontribusi kecil saya ini bisa berlanjut ke kontribusi lain yg lebih signifikan
Keren banget Kak Afu, thank you pak Gita untuk selalu menghadirkan topik penting!
Yoi, pinternya bisa counter ambisi si gita yg terlalu berfantasi dgn modernisasi dan futuristic..
@@rizkimaulana7576 nonton sampai akhir baru komen. Justru sejalan, antara futuristik modern dan lingkungan, asal ada teknologi
namanya host, pasti untuk meminta kejelasan dan menyanggah set up?
@@jackkyboys1134 iya nih, salah ya bro udah menanggapi kalo baru setengah video. Apa mungkin diakhirnya seperti yg bro bilang kalo ujung2nya sejalan dgn tuntutan untuk negara yg modern ketimbang negara yg beradab. Bisa jadi basa basi aja percakapan awal sampe tengah..
@@rizkimaulana7576 Handphone, lebih banyak manfaatnya kan daripada mudharatnya
Sebagai mahasiswa jurusan Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan di Institut Pertanian Bogor (IPB), this conversation is very related to us, we learn a lot about ekonomi lingkungan, eksternalitas, dan metode-metode untuk menginternalisasi biaya eksternalitas seperti cost-benefit analiysis etc. hopefully universitas/lembaga lain mulai menghadirkan awareness, kurikulum, jurusan dsb sebagai peran struktural dalam mengelola perubahan iklim ini menuju ke arah yang baik.
Wah salam. Saya dari ITB jurusan rekayasa kehutanan dan ini bahasan yang sangat ramai kebetulan ada matakuliah wajibnya 👏🏻 Dan betul sekali banyak biayaa yg dianggap eksternal dan gak ditarik sebagai internal 😅
Substansi dan dialektika dalam diskusi ini tidak perlu diragukan lagi. Tetapi, yang membuat saya takjub bukan hanya itu. Kak afu sebagai narasumber sering kali menyebut "otokritik" untuk dirinya dan teman-teman seperjuangannya. Ini yang buat saya takjub banget. Kak afu mengajarkan saya bahwa jangan terlalu menjadi orang yang sentralistis. Harus ada intropeksi dan evaluasi terhadap diri kita sendiri. Jangan merasa anda lah yang paling benar walaupun secara general visi dan misi yang anda bawa adalah menyelamatkan dunia. Keren banget!
Buku yg di Highlight dibelakang Pak Gita berjudul "Doughnut Economics: Seven Ways to Think Like a 21st-Century Economist" by Kate Raworth. Thank you Pak Gita for inviting kak Andhyta Firselly Utami (Afu) to the show 😃📚🙌
dan buku tersebut adalah buku yang beberapa kali pernah di-mention ama ka Afu dalam konten2nya, salah satunya video pembahasan Ekonomi Lingkungan di kanal youtube Frame & Sentences😁
Di mention di mana ya? Kok saya gak denger waktu mention buku itu
@@Fikri-ri1st di sini ruclips.net/video/lfQrbiCSnO4/видео.html
Thank youuu
"You cannot change a system unless you transform consciousness... ...and you cannot transform consciousness unless you make the SYSTEM SENSE & SEE itself." Prof. Otto Scharmer. Jadi kompetensi yang dibutuhkan para Leaders dan masyarakat pada umumnya adalah kemampuan untuk sense and see themselves/their system. Dimulai dari kemampuan untuk "mendengar" lebih dalam (from open mind --> open heart --> open soul).
Afutami loe keren. Karna peka dan ekologi lingkungan itu ilmu sangat penting dan bermanfaat buat banyak manusia dalam jangka panjang. Sampe cucu cicit kedepan. Semoga dunia ini selalu ramah dg manusianya. Banyak in informasi di dunia socmed..
Saya bisnis dibidang Zerowaste Fashion,benar2 berusaha untuk mengurangi limbah tekstil,tetapi permasalahannya masyarakat kurang aware dengan lingkungan lebih memilih fast Fashion like Zara,H&M,dll.Padahal ini demi menyelamatkan bumi di masa depan,semoga kedepannya kita semua bisa aware tentang sosial lingkungan ini.
Setuju banget sama Afu! Perilaku individu penting TAPI butuh banget kebijakan untuk membuat perubahan yang benar-benar berarti untuk isu krisis iklim yang sangat urgent karena terkait soal eksistensi hidup umat manusia di bumi ini.
merinding saya nontonnya, semoga semakin banyak afu dan gita di 34 provinsi di Indonesia 🇮🇩
Sudah menanti² ini sejak lama, akhirnya tiba juga! Terima kasih Pak Gita dan Kak Afu sudah ajak kita bangun dr tidur dan pasang termometer di ketiak rumah kita: ternyata kita demam!
Aku tergerak bgt dengan notion bahwa "mengubah perilaku manusia itu susah, makanya lebih berharap perubahan yg sistemik."
Simplenya butuh pendekatan agama yg membahas secara kompleks supaya bisa memberi keseimbangan terhadap teknologi/sains serta ambisi futuristik. Jawabannya ada di Islam, dan yg harus menjawab adalah ulama yg diakui keilmuannya..
@@AlgoNudger Kesian liat orang yg terpukau dgn beragam istilah2 yg dibuat Barat yg hanya mendewakan akal. Padahal kalo lu belajar sejarah, di barat itu pernah menjadi peradaban maju saat islam jaya disana. Cuma kesini2 nya ilmu2 besar dari islam direduksi hanya diambil kepentingan golongan/kelompok dan membuang nilai2 keimanannya. Sampe sekarangpun begitu, makannya menimbulkan apa yg disebut VUCA. Hingga menyebabkan orang yg percaya teori konspirasi dianggap bodoh dan yg mengikuti arus mainstream lah yg benar padahal sama bodohnya. Kalo punya hati dan akal yg bersih kedua hal itu adalah kolaborasi, jadi gak sepenuhnya salah atau benar.
Yah, cukuplah anda dengan fantasi / utophia anda yg berharap negara yg memiliki peradaban maju itu dengan modernisasi yg serba canggih. Pada akhir nya akan sadar kalo yg paling dibutuhkan adalah iman, taqwa dan akhlak untuk mencapai semua itu.. :)
@@rizkimaulana7576 oke kejayaan Islam itu udah di masa lalu. sampe kapan kita terbuai masa lalu? kita hidup di jaman sekarang. dunia sudah berubah
@@auahdark6157 sejak kapan sejarah dunia bisa berubah? Hanya karena alasan menemukan teknologi yg futuristik lalu bisa membangun peradaban? Kalo kesadaran berpikir udah lu dapat pasti akan temukan sirkular yg mengakibatkan pengulangan saja. Yg membedakan hanya siapa pelaku, apa yg dilakukan/diperbuat dan ujungnya adalah mengapa terjadi..
-Orang hanya berpikir sejarah akan mundur
-orang hanya berpikir masa kini hanya mengulur
-orang hanya berpikir masa depan akan hancur.
Semua butuh kolaborasi untuk membuat peradaban maju. Dan saya bisa pastikan hanya agama islam yg secara kompleks dan komprehensif yg dapat memberi keseimbangan bagi kemajuan sains/teknologi..
@@AlgoNudger gue ikut geli baca komentar orang atas loe☝️🤣🤣
C02 bisa diserap oleh Pohon secara sustainable sebagai mekanisme alam ribuan tahun.
Solusinya :
1. Gerakan tanam pohon besar di depan rumah seperti gerakan pakai masker yg digerakkan selama masa pandemi.
2. UU atau Perbup/walikota untuk menanam pohon bambu lurus atau pohon besar setiap 100 Meter di sepanjang jalan utama kota/desa.
3. Gerakan tanam mangrove atau "bambu pemecah ombak" di sepanjang garis pantai Indonesia.
4. Gerakan tanam hutan kembali dan keluarkan budget APBN/APBD (misal 20 % tiap tahun sesuai perintah UU/Perpres)untuk menyiapkan bibit pohon besar dan gerakkan semua sekolah dan kampus atau organisasi masyarakat/pemuda untuk menanam hutan2 yang telah gundul selama ini (buka data real lahan gundulnya, lalu mulai tanam yang baru dan bisa dimonitor terus menerus secara terbuka oleh publik.
5. PLTN dibangun di wilayah kepulauan terpencil yg ditentukan secara khusus oleh ahli dan pemerintah.
6. Semua perumahan, apartemen, perkantoran, komplek industri baru diwajibkan menggunakan solar panel di roof.
7. Gedung, sekolah, pabrik atau rumah2 yg ingin menggunakan solar panel diijinkan dgn biaya lbh murah, jika memungkinkan dpt insentif dr pemerintah.
Related tapi masalahnya issue ini blm issue yg prioritias buat masyrakat kita. Atau byk yg menutup mata soal ini. Ada byk kasus penembangan hutan illegal Pembangunan perusahaan sawit illegal dsbg. Byk di bahas di komisi 4 DPR tapi gitu gitu aja. Kembali lagi gmna Kementrian KLHK itu bergerak sesuai tupoksi yang tepat.
Pltn kok malah di pulau terpencil.. gmana listriknya nanti bro, geothermal dulu deh dimanfaatkan.. ada 28GW tuh
Susah selama oligarki masih terus berkuasa.. Klo nonton chanel watchdoc tentang PLN.. Itu membuka mata kita kenapa negara ini sulir beralih ke energi terbarukan.. Karena mereka2 yg berkuasa adalah para pengusaha batu bara.. Lagi2 politik..
Betul pa gita, di kampung saya kemaren ada yg sosialisasi dari salah satu anggota partai dan sebagai wakil rakyat(DPR) , ada seseorang masyarakat yg bertanya kepada anggota dewan tersebut "disini disuruh tidak buang sampah ke sungai tapi dari pemerintahnya tidak menyediakan tempat sampah", sudah sering pemerintah mengiyakan dan berbicara nantinya akan dibuatkan tempat sampah, tapi dari dulu coman omongan dan sampai sekarang tidak ada yang direalisasikan. datang hanya bagi bagi uang dan janji janji manis biar dipilih lagi. Saya pribadi rada kecewa dan mau gamau karna gaada tempat sampah, rakyat disini terus membuang sampahnya ke sungai hingga saat ini
ENDGAME ini semakin mengerikan. kami dan kita semua WNI yg ada di luar/di indonesia, semakin bangga. Podcast ini salah satu yg menjadi kacamata orang dari negara lain melihat kekuatan, kepiawaian dan kepintaran indonesian people, terutama generasi muda para pembicara yg pernah hadir dalam acara ENDGAME ini. Maju & sukses untuk indonesia. Terimakasih dari kami untuk Pak Gita. salam hormat untuk seluruh generasi indonesia. Maju terus dan tetap peduli. Merdeka utk kita & anak cucu kita.
entah kenapa emosional sekali nonton episode hari ini... Semangat ka Afu dan teman2 untuk pergerakannya, semoga aku bisa nyusul. Dan terima kasih pak Gita masih terus membuat konten ini
Salah satu contoh anak muda yang vokal dan kritis mengenai isu-isu terkini..Afutami (sebagai slaah satu contoh)...emang,menurutku kita butuh banyak anak muda yang sebagai penggerak apapun bidang dan pengetahuanya..wah keren banget!.
P.S:Anak2 HI pada ngumpul yuk disini🥳
Oo99
Oo99
SETUJU BANGET KAK AFU!!
Internalisasi Biaya dari Pembangkit Batubara di Indonesia itu perlu sekali dilakukan!
Arguably ,supply dan pembangkit batubara murah relatif terhadap energi terbarukan.
Subsidi itu mengganggu harga real!
- Kebijakan DMO (subsidi produksi batubara)
- Biaya Kesehatan orang yang tinggal di sekitar pembangkit batubara
- Biaya Dampak Lingkungan kawasan penambangan dan pembangkit
- Biaya Emisi Karbon
SETUJU BANGET KAK AFU!!
Pengembangan Energi Terbarukan perlu dilihat apa potensi terbesar di daerah tsb (supply) dan juga kebutuhan energi (demand)
keren banget topiknya, suka sam quote ini "... pas pensiun hidupnya aman/secure secara finansial tapi ketika planet buminyanya hancur maksudnya sudah tidak memungkinkan untuk hidup secara liveable, hidup mungkin, tapi layak atau tidak hidupnya, itu untuk apa? ... "
Knp anak muda yg sprt ini jarang terekspos ya dimedia..?Pak Gita bs buat forum tuh buat anak2 muda yg public speaking dan pengetahuan yg baik, kan ada bnyk tuh milenial yg pernah singgah dipodcast ini keren"..dan lbh bnyk lg konten edukasi gini lbh mantab Pak Gita..👍👌
Inspiring guest star, suka bgt jika ada vlog podcast isu lingkungan , soal realitas nguranngi sampah Carbon, saya hidup dg 1kwh per day. Artinya sangat ngurangi penggunaan daya listrik dsini yg based oN nya Dr batubara. Implementasi nya Tidak pake kulkas, ga pake mesin cuci , slalu tampung air ujan pakai drum Gede 500L, shgga minimize penggunaan jetpump. Sampah pun juga sangat sdikit, yg plastik saya reuse lagi yg organik saya tanam , kmana2 belanja bawa Box or tas belanja . Uda jarang pake ranmor ganti ke sepeda. Ini pakem yg saya lakonin sejak 2015
Keren,,, masih ada yang peduli dengan lingkungan 👍 video ini harus ditonton oleh para pengelolah sumber daya alam, agar mereka tidak hanya peduli pada keuntungan kapital saja, tapi mereka juga peduli pada dampak lingkungannya ☕📚
agree, dan harus digaris bawahi juga nih. revolusi industri mentioned udah selesai, tp indonesia blm. sdangkan rakyat juga bergantung dengan industri2 (pekerja) . jd ak bertanya kembali, who is the free rider?
meanwhile, neggara2 blok hijau udah claimed sustainable . contributed. while us? i studied this 2 years ago about SDG 2030 where is indonesia still zero contribution. back to economy, klo dikurangi besar2an ekonomi rakyat blm ada solusi. jd pr ke diri sendiri, how to fix them? mereka sih design produk di negara ijo, tp bikin barang jg dr barang2 made in indonesia , china, bangladesh etc . so who are the actual free riders ?
Pak Gita, next podcast undang pakar energi dong pak, mau tahu ni kebutuhan energi nasional sekarang dan future, R&D perkembangan energi di masa depan.
Semoga yang menonton channel bapak gita, selalu sehat, maju bersama, sukses selalu, aamiin allohuma aamiin, semoga bapak gita juga di berikan kesehatan selalu, selalu menginspirasi kita semuaa 🙏😊
So glad to hear such a mind enlightening thesis from an economist. Semoga generasi kedepan lebih banyak yang yakin dengan ide "utopia" seperti ini, optimis bisa lebih cepat progressnya apalagi kalau prior generation pada level seperti Pak Gita mau mulai supporting and believing this kind of idea to be implemented.
BR,
akademisi tekn. efisiensi energi
Hallo Pak Gitta, 10 juli 2012 LIPI mengeluarkan sebuah artikel bertajuk “Siswa SMAN 3 Semarang ubah asap menjadi oksigen“
Teknologi yang dibuat sangat menarik namanya T-Box (thunder box) alat ini menguraikan CO2 menjadi Carbon dan Oksigen dengan menggunakan plasma.. carbon yang dihasilkan berwujud padat dan oksigen yang berwujud gas.. sangat menarik untuk dikembangkan lebih jauh.. for the better world.. Mas Elon tolong jadi sponsor pake lahan gede untuk membuat T-Box yang gede dengan bantuan Energi yang gede tentunya😊 sekali lagi for the better world sih.. #climateneedactions #Earthneedactions
merinding aku
Cuss mencari artikel nya. Thanks for the information
Sama“ silahkan dicari
up
Up
Kontribusi sikap ramah lingkungan dan etika memperlakukan sumber daya alam dengan baik dan benar oleh setiap manusia di planet bumi merupakan rumus bumi ini menjadi sehat, aman dan nyaman dihuni terhindar dari berbagai bencana alam. Belum terlambat, walau berat untuk tugas kita semua generasi yang masih hidup sekarang menyelamatkan bumi sebagai rumah besar kita semua. Terimakasih banyak Pak Gita yang selalu memotivasi publik dengan menu konten yang memberi kesadaran publik untuk sama sama mengintropeksi diri. Kali ini Jeng Afu Narsumnya dasyat menjadikan publik faham hasil pembangunan infrastruktur ekonomi semegah apapun akan hancur dilanda bencana akibat prilaku manusia yang tidak ramah lingkungan dan salah mengelola alamnya juga sumber daya alamnya.
Inilah sosok anak bangsa pinter cerdas ikut membangun bangsa ini dengan gerakan dan tindakan nyata,, bukan teori kritikan tidak adil seperti rombongan r3 ,semoga banyak lg anak bangsa ini yg sadar dan ikut tampil membangun bangsa ini,,
Berubah dari teknologi, viralkan pemasaran kendaraan listrik bantu dengan kebijakan pemerintah yang memudahkan pembelian kendaraan listrik dan sediakan fasilitas pendukung mengisi bahan bakar listrik. Semoga kedepannya juga akan tercipta mesin atau alat tenaga surya untuk mengolah sampah atau menghilangkan sampah yang sudah tidak bisa recycle lg. Go go go.. semoga pemerintah, partai politik para teknisi mendukung pemulihan bumi dan langsung eksekusi.. ka Afu dan pak Gita semoga bisa menjembatani aksi nyata yang harus segera dilakukan secepatnya agar bumi kita jadi lebih baik.
Wahh kerenn neng Dita...kamu memang smart dari kecil neng... selalu sukses dan bahagia yah neng Dita.... terimakasih pa Gita...sy selalu nonton podcast nya pa Gita...selalu sehat bahagia pa gita
Kita harus propesional mengelola dgn cerdas beruntung indonesia ini tropis yg indah dgn alam jaga lingkungan karena tumbuhan butuh napas juga untuk bertumbuh karena faedah untuk kita semua nya kita tidak bisa jauh dari tumbuhan karena menghasil kan energi positif bermamfaat bagi kita rakyat semua nya ❤❤❤❤🙏🙏😇😇
setuju pak gita, emotional intelligence perlu ditingkatkan.. diteladani lewat leadership dimulai dari tingkat lokal
I just wondering, kenapa nggak ada yg mendukung Pak Gita sebagai calon Presiden ya? With your extraordinary mindset and visionary as a person like this.. Supposedly you are a strong candidate for it.
But as I understand, restructuring Indonesia's political games and trends is not an easy job.
nnti malah ga fokus dengan misinya yg skrng mas
Karena Presiden di Timbuktu itu selalu disetir kepentingan parpol, koalisi dan donaturnya.
@@AlgoNudger siap, si paling gaul
Policy itu benar2 signifikan dalam memengaruhi perilaku individu, saya setuju.
Contoh saja saat penerapan kebijakan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai di Bali beberapa tahun yang lalu dan sekarang telah ditiru Jakarta dan beberapa daerah lainnya. Hal ini sangat dapat mengurangi penggunaan plastik dalam skala besar di daerah2 tersebut. Bandingkan pengaruhnya dengan jargon2 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang meski bertahun2 telah digembor2kan namun tidak seefektif kebijakan pengurangan penggunaan sampah plastik tersebut.
Memang untuk menggerakkan masyarakat yang banyak seperti ini perlu dilakukan penyesuaian kebijakan2 publik yg mungkin terkesan cukup "represif", asal demi kebaikan bersama saya rasa ini adalah langkah yg tepat
Nyambung sama isu energi, Pak Gita, boleh dong undang kak Noor Titan Putri Hartono peneliti sel surya yang profilnya baru diangkat Tempo di edisi khusus tokoh perempuan. Terima kasih Pak
Thank you Pak Gita.. selalu mengundang tamu2 hebat yg beragam. Ini semacam kuliah umum dan seminar gratis. Feel inspired.. always 🙏🙏🙏
Satu satu nya podcast yang mengajarkan kita tentang Ilmu "Mendengar" .... (Listening) sama pentingnya dengan ilmu "Berbicara" (Speaking). Namun dalam kenyataannya masyarakat luas hanya mendalami bahkan berlebihan dalam berbicara... dan melupakan ilmu mendengar ... Terimakasih Pak Gita Wirjawan... Endgame is the Best...!!!
Seneng banget akhirnya ada yang bahas ekonomi lingkungan. Selama ini saya nyari temen yg concern sama ekonomi lingkungan ga ada sama sekali. Yaudah akhirnya nerapin sendiri aja di usaha sendiri. Sukses kak Afu! semoga lingkungan kita lebih baik.
Kritik saya atas pembahasan2 ekonomi lingkungan, Tolong bahas yang lebih ke akar rumput. Teknologi itu ga semua orang bisa jamah. Coba mulai bahas ke perilaku. 1:02:00 mulai bahas tuh. bagus
Kelihatan pintarnya Afu
Keren bgt Mbak Afu. Sepakat bgt sm auto-critic yg Mbak Afu sebutkan. Saya sbg orang awam yg ada sekelumit concern mslh lingkungan ini jg merasakan mmg itulah yg srg mjd kendala dlm usaha ngangkat isu lingkungan ini di level masyarakat awam.
Allah itu tidak memberikan bencana kita lah manusia sendiri yg menciptakan bencana sendiri mesti kita merawat dan mengembang kan yg allah berikan dgn kecerdasan berpikir 🙏🙏🙏
IPB University adalah satu satunya universitas di Indonesa yang mempunyai perkuliahan ekonomi lingkungan pada prodi Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan yang disingkat prodi ESL pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM). Dulu pak SBY pernah kuliah pascasarjana nya disini.
Betul, aku dulu di agribisnis UIN JAKARTA pun belajar Ekonomi Sumberdaya Lingkungan. Sejak itu tercerahkan sama isu-isu lingkungan.
Tahun lalu pernah jadi moderator dan host untuk agenda dari FPCI tentang Krisis Iklim. Banyak sekali fakta-fakta yang saya secara pribadi baru sadar dan tahu bagaimana krisis iklim terjadi. Kesadaran masyarakat akar rumput tentang Krisis Iklim memang harus disampaikan dengan bahasa sesederhana mungkin.
I enjoy this show Pak Gita thank you. Mungkin yang dimaksud internalisasi biaya karbon oleh kak Afu sudah mulai diterapkan pemerintah Indonesia ya dengan akan adanya kebijakan pajak karbon di Indonesia yang rencananya akan diimplementasikan per 1 Juli 2022.
Senang sekali ada mba Afu, makasih Pak Gita sudah mendatangkan mba Afu, isu perubahan iklim ini emang sangat terbatas sekali informasinya, apalagi bagi anak2 daerah, mungkin ada sebagian kelompok masyarakat tp jumlahnya pasti sangat minim ....
.
Benar2 kita butuhin Pendidikan yang jauh2 lebih baik dan merata
.
Makasih sekali lagi Pak Gita & Mba Afu, beta bakalan dengar & share konten baik ini, sebisa dan sesering mungkin !!!! Kure 🙏
Entah kenapa aku suka banget nonton podcast yg bahas bahas ttg lingkungan alam dan sejenisnyaa
Kereen pak gita..
Thankyu Afu.. hebat
terimakasih pa gita dan ka afu, keren banget!
sebagai anak muda, beberapa dari kita sedikit sekali yang mau pay attention dengan isu yang berat, ditambah lagi apabila di sampaikan dengan cara yang berat untuk disimak, atau ditonton. berkaca dari per financial things yang sekarang lagi booming, salah satunya karna di populerkan oleh influencers yg punya banyak followers milenialnya, di ringkas dengan sederhana, mudah dipahami, dan ada unsur entertainnya, seperti raditya dika, ada influencer2 lain juga yang suka nge spill isu financial, jadi semakin banyak anak muda yang melek isu financial, semoga isu lingkungan juga bisa diangkat oleh influencer2 seperti itu, dan media lain terutama tv yang bisa me reach banyak marsyarakat indonesia golongan middle, low.
semoga laju perbaikan isu lingkungan atau global warming bisa meningkat dengan banyak nya orang yang melek lingkungan, karna influencer2 dan media yang terus menggencarkan informasi.
Konten positif seperti ini yang diperlukan Indonesia untuk jadi lebih baik.
Betul pak gitu kita harus mendepan keuntungan dan menghilang kan ego pasti selaras ada yg harus pakai hati ada yg harus pakai logika pasti indonesia pasti maju merdeka 🙏🙏🙏
Solusi dari saya : OPINI
1. Hari Raya Nyepi Bisa Jadi Kewajiban Nasional, Puasa 1 hari tanpa Energi Tanpa Aktifitas Outdoor dan Indoor
2. Mulai memasukkan Kurikulum yang Membahas tentang Praktik dan teori siswa dan mahasiswa harus berkontribusi pada kegiatan yang sustainable ramah lingkungan di daerahnya secara massive dan melibatkan oeran orangtuanya juga, meski beberapa materi pelajaran sedikit berkurang itu sepertinya bisa di kejar ketertinggalannya dengan otodidak mereka personal untuk penilaian bisa di kurangi bobotnya mungkin
3. Memangkas anggaran untuk pembangkit listrik yang berkontribusi pada emisi, dan mengembangkan Pembangkit listrik alami, dari Air, Panas Bumi, Angin, dan Sinar Matahari dan elemen yang ramah lingkungan
4. Lapangan pekerjaan yang bergerak di bidan daur ulang
5. Menyetop produksi kayu hasil pemotongan liar pohon2 yang sudah berumur ratusan tahun
6. Mengurangi Rumah Potong Hewan dan peternakan yang menghabiskan lahan terbuka hijau agar bisa kembali menjadi perkebunan yang Produktif menghasilkan Agrobisnis
7. Kampanye yang harus Rutin dilakukan dengan cara mengadakan acara Run Fun, Konser, Festival, kegiatan Budaya yang mengangkat selalu tema Pemanasan Global terus menerus
8.
9.
Tambahkan sendiri
Pertanyaan Mendasar dulu,
Bagaimana cara masyarakat biar ga susah nyari penghidupan, ya memang karena kurang pendidikan tapi itu realita kalau rendahnya kualitas pendidikan membuat masyarakat menderita tapi apa solusinya? Biar masyarakat bisa berpikir tentang perubahan iklim
Masyarakat sekarang ujuk2 dikasi materi perubahan iklim dan lingkungan ya ambyar (bubar atau Halah) sudah.. Lebih baik mati ketimbang susah makanlah mindset mayoritas yang harus dicarikan apa solusi untuk membuat itu menjadi lebih lembut dan lebih bersolusi
Totally agree .... Wong aq do komposting tidak membuang Sampah yg iuran itu karena pgn sadar sampah aja dianggap aneh sm tetangga2 ku (org awam) karena sdh terlanjur terbiasa terlalu mudah dikumpulkan trs kering dibakar bersama. Hahahaha
Ayo kita anak muda mulai peka lagi terhadap isu lingkungan ini, 2022 ke 2045 ini tidak lama lagi... , yuk mulai dari dirikita sendiri sebelum terlambat...
Pak gita...saran: institusionalkan gagasan2 yang telah dikumpulkam, prototype kan ke dalam satu kerangka paradigma, funding dan operasionalkan dalam kebijakan (bersama negara dan bisnis menyertakan rumahtangga).
Dua sosok intelektual berdiskusi, bnyk wawasan yg bisa diserap,
Btw berbicara mengenai perubahan iklim problem didepan mata seperti kantong plastik yg msh membudaya kapan sih diganti dgn paper bag
yg regulasinya udah puluhan tahun dinegara2 maju..
Langsung merinding dengan kalimat "redesign of a better world".
Ide aja, isu perubahan iklim dan lingkungan dijadikan materi pendidikan di Sekolah Dasar, sama dg materi Taat Berlalu Lintas. Karena normalnya menanamkan sejak usia dini akan teringat sepanjang hidup.
Dari Hal ini, kita bisa tahu sebab akibatnya manusia melakukan langkah biar besok bisa hidup kembali seperti apa namun kita perlu pungkiri kepedulian kita juga terkadang dibatasi oleh tuntutan-tuntutan para pemikiran idealis dan kapitalis. Coba kita tengok sejarah zaman dahulu kala, mereka tidak merusakkan alam lebih mengedepankan berkegiatan berburu dan meramu tapi tetap menjaga keseimbangan habitatnya. Semenjak zaman industri perancis juga yang membuat banyak penemuan-penemuan yang baru dengan didasari banyak penyimpangan-penyimpangan yang bisa merusak alam. Andaikan saja ilmu seperti ini bisa dijadikan sebagai keseimbangan pemikiran daripada menyeimbangkan gengsi yang mau didominasikan oleh beberapa kepentingan-kepentingan tertentu.
Betul mba kita harus menjadi kan mendisplinkan diri contoh matikan lampu kalau sudah kita pakai kita jangan buang 2 energi hanya untuk pemborosan 🙏🙏
Terima kasih pak. Sangat dalam membahas lebih dalam tentang Perubahan Iklim dan Emisi Karbon.
Satu kata aja sih Berkualitas pak, bantu kami anak muda sadar terus bahwa kami tidak boleh abaikan negara ini. Berharap maunya semua anak bangsa nonton vidio bapak karna bagus banget yah meski masih banyak banget yang saya tidak ketahui awal-awal nonton vidio bapak karna yah memang saya akui bahasanya tinggi banget tapi kesini sini dengan terus nonton dan cari tau bapak bicara itu maksudnya apa, sekarang yah tetap aja masih sama tetap harus nyarik tau karna memang selalu baru aja bahasanya tapi mantap pak jadi bisa sekalian belajar. Semangat terus pak dan sehat biar terus buat vidio keren-keren kayak gini.
Pengetahuan manusia terbatas, sumber daya alam juga terbatas,.jadi saya berpikir teknologi dan sumber daya alam yang harus selalu diefisiensikan atau manusianya yang memang harus beradpatasi? ketika teknologi dituntut efisiensi dan berdampak pada ekonomi tapi disisi lain ada "penebusan dosa" keren pak gita dan kak afu diskusinya
Saya sangat setuju dengan kebijakan pemerintah pusat dan daerah dapat merubah pola hidup masyarakat , bisa merubah kebiasaan2 menjadi lebih baik dengan memberikan ultimatum punishment yg sistematis dan tepat sasaran
Salam Pa Gita, sepertinya menarik untuk diundang dan wawancara, Foundernya one of the biggest Islamic boarding school di Asia Tenggara dong, yg ada di Indonesia, Al Zaytun Indramayu. Dr Hc Panji Gumilang,
Penasaran tentang cara mereka merealisasikan SGD dilingkungan sekolahnya yang sangat besar, membangun blue economy, mewujudkan ketahanan pangan, membangun kemandirian, melakukan revolusi pertanian dan dengan modal mandiri..
Dengan pemikiran2nya yg visioner, dan program2nya yg terus konsisten dan progressif berkontribusi membangun Indonesia untuk dunia, nampaknya sangat menarik untuk berdiskusi di Endgame podcast ini.
Kita prioritas kan yg lebih priotas yg urusan dgn perut kita belajar dari tehnologi kita dgn memaksakan diri kalau belum mampuh karena menyedihkan tehnologi ditukar dgn beras 😢🙏🙏🙏🙏
5:01 hobi baca buku, 6:36, 21:36, 50:46, 59:19, 1:00:58, 1:02:42, 1:05:31
wihiii aku setuju banget, untuk ada di tengah-tengah kepentingan ekonomi dan idealis lingkungan itu butuh tenaga ekstra buat menyerap banyak kepentingan buat disatukan menjadi satu tujuan yg sama
kita seumuran.. tp kamu punya 'suara' yg luar biasaa.. kerrennn
baca article karya kak auftami beberapa kali dan ternyata ini orang nya seneng banget deh
Setelah menunggu sejak 26 March pas taping... ahirnya muncul juga .. 😊
#EFISIENSI#... ✍🏽✍🏽✍🏽
Mengingat quote "apa apa yg menyangkut hajat hidup rakyat banyak, dikuasai dan dikelola oleh Negara", ide Pak Gita menginsentifikasi entrepreneur terkesan sangat kapitalis, walaupun setelah diperlunak dengan istilah "demokratisasi".
Bagaimana dengan pertimbangan kedaulatan kekuasaan negara, yg "kue"-nya sudah terlanjur dibagi2 segelintir kelompok, yg masing2 condong ke arah negara yg berbeda?
Saya senang ketika Pak Gita punya banyak kegelisahan
Indonesia sebagai salah satu paru-paru dunia. produksi oksigen yang tinggi untuk keberlangsungan bumi 'kita'. secara materialistik seandainya kebijakan luar negeri Indonesia menekan bahwa negara-negara lain tidak boleh menikmati okesigen secara cuma-cuma. Menjadikannya alat tawar. Apalagi menggiring masalah lingkungan dengan pendekatan bela negara sepertinya keren... Sesuatu yang tadinya tidak punya harga dan gratis bisa terdisrupsi menjadi superior goods.
Bener bgt bumi kita demam parah!!!, semoga tuk semuanya menjaga bumi kita🙏. n solusi2xnya...🙏
Start with educating the “Masyarakat” to peduli plus understand dunia bisa demam if nothing is done! We are all in the same boat as citizens of the world.
Makanya konflik ukraina harus cepat selesai. Makin lama makin parah buat bumi, meledak dimana mana
saya lebih setuju pendekatannya ke kebijakan publik, karena mendorong perubahan yg sistemik. Kalo mulainya dr perubahan paradigma di masyarakat waktu yg dibutuhkan terlalu 'lama'. Tapi disisi lain pendidikan juga perlu dijalankan.
tapi yg jadi concern utama adalah perubahan sistemik melalui kebijakan atau regulasi.
Terima kasih Pak Gita untuk pembelajaran yg menarik ini
@@Itsmesmileyface gw ngeri dan takut bgt kalau sampai beneran perang nuklirnya itu loh, indonesia juga sama aja kena dampaknya kalau beneran terjadi
Maaaf pak gita saya bukan sok pintar kalau menurut say harus ada duta seperti papua dan daerah yg tertinggal untuk meng akomodasikan untuk perkembangan rakyat yg tertinggal bekerja sama dgn tulus untuk kemajuan rakyat yakin dan merata kemakmuran yg merata ke seluruh negri biar rakyat merasakan kemakmuran dari rakyat kembali untuk rakyat semoga para wakil rakyat kita semua dgn kepekaan terhadap rakyat nya 🙏🙏🙏
Such inspiring talk! Aku cuma setahun di bawah Afu dan somehow ngerasa amazed banget sama school of thought-nya. Gak banyak yang bahas tentang ekonomi lingkungan ini, padahal implikasinya gede banget buat masa depan kita.
Walau telat baru nonton. Tp sumpah ini bagus bgt. Seneng nonton pak Gita dan Afu ngobrol 😊 sukses teruuus pak Gita dan Afu
Bagus Ilmu Ekonomi Lingkungan
Win Win Solution sesuai dng yg saya baca
Survey Profesor Jepang
[Tomomi Yamane]
Dari salah satu univ kuliah [ananda] di Jepang bhw dari hasil survey
Generasi Muda 25% sadar
Tujuan Pembangunan Bumi yang berkelanjutan tetap memprioritaskan Ilmu Ekonomi Lingkungan.
terima kasih diskusinya Pak Gita dan Mbak Afu, terima kasih juga Mbak Afu sudah menginisiasi Think Policy community. Namun sekedar diskusi perubahan iklim itu membutuhkan aksi nyata. Mungkin dimulai dengan kita mencoba melakukan pola konsumsi yang lebih rasional. Pola konsumsi yang rasional salah satunya adalah menggunakan produk lokal, penggunaan produk lokal salah satunya secara ekonomi memberikan support dan kemandirian bagi produsen lokal juga secara ekonomi lingkungan mengurangi jejak karbon yg dihasilkan. Mungkin bisa juga dimulai Mbak Afu dan pak Gita menggunakan produk lokal mulai daris sepatu yang digunakan, hehehehe.
Bener bgt orang2 masih pada berpikir bahwa bencana alam itu datang dari tuhan dan mereka cuma kaya pasrah aja gitu terus mereka berpikir "semua ini sudah suratan takdir, cukup iklas dan tabah tuhan pasti mengangkat semua masalah ini kelak pada waktunya" tanpa berpikir gaya hidup mereka selama ini berkontribusi sama bencana alam itu. Dan seakan mereka mewujudkan ramalan2 yg ada di kitab suci itu, bahwasannya pada akhir zaman akan begini begitu dan mereka malah pasrah membiarkam akhir zaman itu terjadi. Saking yakinnya pada ajaran mereka mereka tidak berpikir bahwa beberapa bencana alam bisa diminimalisir setidaknya.
Sama halnya yang dilakukan oleh emil salim.. seorang ekonom yg memikirkan sustainainable dlm pengelolaan lingkungan
Generally, people are stuck in "surviving" which is stemmed from their sense of scarcity and the "need" to be heard or accepted by others. This should be understood first by policy makers or anyone concerned.
Terima kasih karena selalu menyuguhkan konten dan obrolan yang sangat menarik, Pak Gita.
Dengan mengikutin konten Pak Gita saya jadi mengenal sosok-sosok hebat seperti salah satunya Mbak Afu ini yang saya sebelumnya gak tahu sama sekali.
Mengenai Climate Change, saya ingin berpendapat. Sepanjang obrolan mengenai global warming/climate change yang saya simak Pak Gita dan Mbak Afu tidak me-mention 'Populasi Manusia' sebagai salah satu penyebab atau solusi permasalahan climate change ini.
Menurut saya, se gimanapun effort yg diupayakan untuk menangani climate change, effort yg paling realistis adalah menekan laju pertumbuhan populasi. Bisa dimjlai dengan menyuarakan maks 1 anak per keluarga, gak lagi 2 anak. Atau bahkan mengurangi populasi manusia min 30% (tapi ini gak akan mungkin dilakukan secara sengaja, karena bertentangan dengam HAM. Hanya bisa terjadi secara alami seperti misal Pandemi kemarin).
Emisi karbon dsb sebagian besar disumbangkan dari penggunaan minyak bumi.
Akan sangat sulit untuk benar-benar meninggalkan minyak bumi, butuh waktu bertahun-tahun.
Eco growth terjadi karena demand growth. Demand growth terjadi karena angja kelahiran>angka kematian. Terjadilah Overpopulasi.
Overpopulasi mengakibatkan alat pemuas kebutuhan meningkat. Kebutuhan akan minyak bumi menigkat, kebutuhan akan tempat tinggal yg nantinya merambah ke berkurangnya lahan pertanian karena dibangun pemukiman, kurangnya lahan pertanian mengakibatkan kurangnya pangan dan mau gak mau hutan dibuka jadi lahan pertanian.
Solusi solusi seperti beralih ke energi surya, nuklir dsb di Indonesia sepertinya masih jauh. Apalagi kalau nuklir tadi di mention hanya bisa bertahan dalam jangka waktu 30 tahun karena keterbatasan bahan.
Jadi, menurut saya akar dari masalah ini adalah populasi.
Klo saya sejujurnya lebih setuju dengan Pak Gita, Bahwa perubahan iklim ini akan lebih bisa disolusikan dengan Teknologi, karena kebijakan biasanya akan mengikuti teknologi. Kalo hanya mengandalkan kebijakan, biasanya hanya bersifat politis karena memang belum banyak politisi atau pemangku kepentingan paham tentang dampak perubahan iklim, yang mereka pahami hanyalah bagaimana mengambil untung sebanyak banyaknya tanpa memperdulikan kepentingan lingkungan yang seharusnya berapa di top priority! Kebijakan akan penting kalo orang orangnya juga paham tentang permasalahannya.
Keren bangett,, this kind of knowledge should be paid for, but Pak Gita give us this amazing educational content for free, huge respect👍👍
Shout out to our excellent climate change activist!!! Keren banget kak afu asliii, ekonomi and environment such a masterpiece👏🏻
Punten pak gita and tim tambahan mungkin juga mohon undang teladan dari inovasi sustainability outer space karena agaknya dari pergerakan geopolitik dunia sekarang yang amburadul, climate change tidak pernah dinomorsatukan. Kita selalu dipermasalahkan dengan how to fix this planet in other side "mereka" want to leave this starting-fragille planet. And we need another Indonesian greatest model
Pak Gita, semoga bapak bisa pikirkan bencana gempa, tsunami, dan likuifaksi di Sulawesi Tengah yang hampir 4 tahun tapi penyelesaian masih sangat jauh dari kata selesai, ada lembaga yang selema ini mendampingi para penyintas bencana di SULTENG untuk mendorong percepatan penanganan bencana, nama lembaganya Celebes Bergerak, mungkin bisa dihadirkan direkturnya agar bisa membagikan persoalan lambannya penanganan bencana tersebut, semoga dengan di undangnya lembaga itu bisa mempercepat penyelesaian bencana di SULTENG.
Super keren. Pak Gita, barangkali dalam menarasikan yang membumi secara komunikasi diperlukan perspektif dari praktisi periklanan untuk meng kampanyekan urgensi tersebut dengan dukungan korporasi yang ada.
Just an idea.
Salam
Selamat berjuang anak muda, tetap semangat. Bangsa ini butuh kaum muda sepertimu dan lainya tentu.
Tks Pak Gita dan Mbak Afu ilmunya... ide.... dimulai dari diri sendiri dan dimulai dari yang kecil dan dimulai saat ini....
Panel surya daripada ditaruh di lahan yang kosong berjuta2 hektar, mending pasang di atap tiap2 rumah masyarakat Indonesia. Skemanya setiap rumah yang memiliki surplus tabungan energi bisa jual ke rumah yang kurang energi karena mislanya di daerah sekitar rumahnya kurang terpapar sinar matahari karena mendung.
Paling tidak bisa mengurangi used land yang dibutuhkan
Sedikit cerita, dulu saya kecil pernah negur teman yg buang sampah, bahkan ngadu ke guru, tp cuma d tegur saja tdk ada hukuman apa².. jadi memang benar perlu regulasi dn penerapan hukuman yg benar² bkin seorang tuk berpikir 2x sebelum bertindak..
Harus disosialisasikan apa yg bisa dilakukan oleh personal dalam kehidupan sehari². Naik angkutan umum, jalan atau naik sepeda untuk jarak dekat dari pada pakai motor atau mobil, matikan lampu ruanngan yg tidak digunakan, dlsb.
pak, next episode bisa undang sosok2 orang yang memiliki keterbatasan bawaan lahir.. sepertinya kita bisa belajar banyak dari mereka tentang menata mental untuk menghadapi realita. hal ini penting bagi generasi muda di masa depan
Kita harus mengikuti energi karena energi tidak mengikuti kita biar sama sama se energi ❤❤❤🙏🙏🙏
Keren... terima kasih Pak Gita dan KakAfu sudah mendiskusikan topik ini. Sama-sama kita buat topik ini jadi keren, sekeren yang dirasakan orang atau anak muda ketika lagi nongkrong di tempat yang lagi hype.
Thank you pak Gita dan Tim sudah mengundang kak Afutami, selalu menarik pembicaraannya. Oh iya, aku punya saran untuk undang Ayu Utami, seorang sastrawan wanita. Perspektif beliau juga tidak kalah menarik - salah satunya mengenai spiritualisme kritis.
Pak gita saya sudah lama mengikuti dan nonton hampir setengah vidio anda dan sangat baik untuk edukasi perkembangan dan tindakan apa yang di lakukan anak muda , saya mau sarankan coba undang yang namanyaa Gus baha atau K.H baharudin Nur Salim Itu orangnya cerdas beliau di juluki manusia quran, mungkin boleh berbincang bincang mengenai bagaimana kaitan islam dan perkembangan pembelajaran , Agar kedepan pemuda indonesia siap secara mental fisik dan rohani untuk berkembang .Trimakasih Semoga bisa terrealisasi unntuk berbincang
Isu lingkungan terkait sampah dan polusi memang perlu mendapat perhatian lebih, kesadaran ttg polusi lingkungan memang sangat sangat kurang. Bisa dilihat secara gampang disekitar kita dengan pembuangan sampah di parit, sungai, pinggir jalan; karena banyak area perumahan yang tdk punya pembuangan sampah dan kalaupun ada semua sampah dibuang ditempat yang sama tanpa pengelolaan yang baik. Hal lain yang sepertinya tdk penting ttg pemeliharaan hewan dan burung yang semakin liar yang mebuat ekosistem tdk berjalan, panen rakyat juga sebenarnya terhalang oleh ekosistem yang tdk berjalan semestinya. Perlu regulasi yang ketat terkait lingkungan baik hewani maupun nabati dan regulasi ttg sampah. Terimakasih sudah membawa issue ini, semoga masyarakat benyak teredukasi.