Perpisahan... Semacam takdir yang selalu ditemui semua insan manusia. Perpisahan adalah batas dari kebersamaan yang entah kapan lagi bisa terulang. Perpisahan selalu mengajarkan kita untuk menghargai bahwa setiap detik waktu kebersamaan sangatlah berharga dan sebuah anugerah yang tidak boleh disia-siakan. Seperti halnya pertemuan yang tak mampu dihindarkan, perpisahan pun adalah hal yang tak terbantahkan. Meskipun begitu perpisahan bukan berarti saling melupakan. Bagian terberat dari sebuah perjalanan adalah perpisahan. Disini ada tangisan, ada perjuangan, ada luka, ada tawa, bahagia, rindu, dan itu semua yang memberatkan ketika harus berpisah. Ruang pertemuan yang kita duduki sekarang akan terasa dingin karena kehangatan mu tidak akan lagi ada disini. Perpisahan memiliki pahit dan manis. Pahit untuk perpisahan saat ini dan manis untuk kerinduan masa depan. Meski selanjutnya ada jarak diantara kita, kita tidak pernah merasa jauh. Karena persahabatan tidak diukur dengan jarak melainkan hati. Tetaplah begandeng tangan meski sudah berbeda arah. Perpisahan akan membuat sebagian orang merasakan sesak bagaikan ada gelembung yang memenuhi dada. Sedih adalah suatu hal yang pasti. Namun, rasa ini tak lantas membuat kita terhenti. Perjalanan kita masih sangat panjang kawan, tak ada waktu untuk terus meratapi perpisahan. Waktu tidak akan mau menunggumu untuk berdiri kembali. Bangkitlah, kisah baru sudah menunggu untuk kamu ukir. Perpisahan... Semanis apapun, seindah apapun, tetaplah berpisah. Ada cerita yang sejak detik itu harus berubah menjadi kenangan. Kenangan yang akan kita simpan untuk diceritakan suatu saat nanti. Kenangan yang tetap akan mengikat batin kita. Kawan, dari lubuk hatiku yang paling dalam, aku ingin mengucapkan terimakasih karena kamu telah menjadi bagian penting dalam hidupku. Terimakasih telah memberi warna dalam hidupku. Terima kasih karena sudah mengukir kisah indah untuk dikenang. Meski berat, aku rela melepasmu pulang. Aku harap, di manapun kamu berada kau selalu dalam lindungan Allah. semoga akan kembali kau temui arti kebahagiaan. Semoga perjalanmu mewujudkan impian senantiasa lancar. Aku pamit, kawan. Selamat tinggal.
Perpisahan...
Semacam takdir yang selalu ditemui semua insan manusia.
Perpisahan adalah batas dari kebersamaan yang entah kapan lagi bisa terulang. Perpisahan selalu mengajarkan kita untuk menghargai bahwa setiap detik waktu kebersamaan sangatlah berharga dan sebuah anugerah yang tidak boleh disia-siakan. Seperti halnya pertemuan yang tak mampu dihindarkan, perpisahan pun adalah hal yang tak terbantahkan. Meskipun begitu perpisahan bukan berarti saling melupakan.
Bagian terberat dari sebuah perjalanan adalah perpisahan. Disini ada tangisan, ada perjuangan, ada luka, ada tawa, bahagia, rindu, dan itu semua yang memberatkan ketika harus berpisah. Ruang pertemuan yang kita duduki sekarang akan terasa dingin karena kehangatan mu tidak akan lagi ada disini. Perpisahan memiliki pahit dan manis. Pahit untuk perpisahan saat ini dan manis untuk kerinduan masa depan. Meski selanjutnya ada jarak diantara kita, kita tidak pernah merasa jauh. Karena persahabatan tidak diukur dengan jarak melainkan hati. Tetaplah begandeng tangan meski sudah berbeda arah.
Perpisahan akan membuat sebagian orang merasakan sesak bagaikan ada gelembung yang memenuhi dada. Sedih adalah suatu hal yang pasti. Namun, rasa ini tak lantas membuat kita terhenti. Perjalanan kita masih sangat panjang kawan, tak ada waktu untuk terus meratapi perpisahan. Waktu tidak akan mau menunggumu untuk berdiri kembali. Bangkitlah, kisah baru sudah menunggu untuk kamu ukir.
Perpisahan...
Semanis apapun, seindah apapun, tetaplah berpisah. Ada cerita yang sejak detik itu harus berubah menjadi kenangan. Kenangan yang akan kita simpan untuk diceritakan suatu saat nanti. Kenangan yang tetap akan mengikat batin kita. Kawan, dari lubuk hatiku yang paling dalam, aku ingin mengucapkan terimakasih karena kamu telah menjadi bagian penting dalam hidupku. Terimakasih telah memberi warna dalam hidupku. Terima kasih karena sudah mengukir kisah indah untuk dikenang. Meski berat, aku rela melepasmu pulang.
Aku harap, di manapun kamu berada kau selalu dalam lindungan Allah. semoga akan kembali kau temui arti kebahagiaan. Semoga perjalanmu mewujudkan impian senantiasa lancar. Aku pamit, kawan. Selamat tinggal.
Te tiasa di donlod😢