1:33:57-SELESAI di DETIK & menit INILAH, ‘AHA’ or ‘WOW’ moment itu TERJADI. MIND-BLOWING banget STATEMENTNYA mbak Shinta yg SAYA tangkap dan SIMPULKAN bahwa my END GAME is NOT just for FINANCIAL freedom, tapi LEBIH dari itu yaitu SUSTAINABILITY or kontinuitas KEBERMANFAATAN bagi SESAMA adalah PROSES menuju END GAME yg SEJATI.
diakhir sesi podcast saya menyimpulkan narasumber pesismis memastikan cita cita hukum yang berkeadilan di indonesia, bahkan saya sebagai generasi muda yang telah diangkat menjadi seorang lawyer saja pesimis mengemban profesi ini. terimakasi podcast nya pak, mungkin saya juga akan pindah karir menjadi enterpeneur. Seorang lawyer yang sukses bukan yang mampu memenangkan banyak kasus dalam setiap perkara dan hidup dalam kemewahan tapi yang mampu mewujudkan cita-cita ekosistem hukum yang berkeadilan.
Kesehatan adalah Investasi terbaik untuk masa depan. Awareness masyarakat terhadap asupan/makanan yang masuk ke tubuh masih rendah, sedangkan untuk sesuatu yang tidak masuk ke tubuh misal Fashion, Tas, aksesoris mikirnya lama. Congrat Mbak Shinta....sangat inspiratif Perkenalkan, Saya pebisnis kuliner dengan visi #keluargasehatmasadepan
Doain ya teman² semoga tes besok saya lulus, dan bisa bergabung di perusahaan kak shinta nurfauziah, kak shinta adalah sebagian motivasi aku selama ini yg dlu sekolah yg males belajar, semoga dari pengalaman kerja bisa bergabung di perusahaan kak shinta saya bisa mengambil ilmu dan kerjakerasnya Aamiin
"I Value sustainability including financial freedom, but it's not the end game" - Shinta nurfauzia- Sesuatu yang jarang untuk diucapkan anak umur 30 an dalam posisi sedang memiliki Bisnis yg berjalan baik. Sementara Kita hidup di komunitas yg rata-rata berharap cara instan untuk kaya & lebih fokus untuk mendapatkan validasi kemapanan finansial dan status sosial dari orang lain. Validasi & upaya memperoleh validasi Yg sebenarnya kosong nilai, karena tidak memberi impact bagi kehidupan orang banyak kecuali menciptakan narsisme, pseudo prosperity (kemapanan palsu) dan ketidaksensitifan kepada sekitar. Menetapkan Tujuan akhir yang mulia dengan memperlakukan materi, kuasa & pengetahuan hanya sebagai alat adalah salah satu cara untuk terhindar dari validasi kosong tsb. Selamat Bekerja.
44:20 awareness for our health. Penting banget. Kita yg hrs meregulate our diet, our lifestyle. Sy sdh lama tdk konsumsi instant noodle. Mungkin sekali dlm 6 bln bikin lemonilo, yg tdk pake bumbu, atau produk non gluten, bikin topping ayam jamur sendiri.
Nice conversation to begin inducing healthy lifestyle in this instant fast-world. Pak Gita, I wonder if you could interview Pak Vier as a Legend in real trading world. Keep inspiring us with this Endgame
The way her move from hukum to be entrepreneur, how her choose to be focus on one, just one, how her explaining opinion. so interest !!!😍 their purpose from decrease PTM, from their product, Mie Instan Lemonilo, insya Allah akan sampai. walaupun, yg makan ind***e masih tetap banyak, but you and they are different. keep ahead and see you on top 😉 tetap jaga kesehatan and thank you, sehat selalu pak Gita
different think yang ada di video ini kerasa banget valuable nya. argumentasi tentang suatu perspektif disampaikan oleh keduanya dengan sangat baik. sebagai audiens, this podcast bawa pesan yang wow buat saya. thank youu, Pak Gita! means a lot for me as students
selalu saya tunggu bahasannya, bintang tamu dan dialognya keren dan inspiratif. EndGame yang kita gak akan kepengen End, terus berkarya pak Gita and tim
Sudah 2 narasumber pak gita, dan kebetulan keduanya perempuan dan seumuran saya. 1 nya lagi juga sama dengan tgl lahir saya 12 mei 1988, founder binar academi, alamanda, setelah menonton alamanda, saya langsung beli bukunya and i read. Her journey sama dengan saya. The diff between me and her is, they are stay in jakarta, dimana struggle nya itu dapat dan masih dari keluarga berada juga even posisi rendah menurut merek, dan pintar. Saya sekarang masih berjuang untuk bisa bekerja di perusahaan tambang, baik minya atau batu bara. Dari 12 tahun lalu bekerja di public accountant dijakarta, dapat klien tambang, sambil tes 2 juga di pperusahaan tambang, belum rezeki juga, 4 tahun redup cita2 itu, kembali lagi balik kedunia tambang, nah sekarang lagi belajar lagi, dan hingga nanti cukup ilmu dan confident to move to pemillik tambangnya.for me, yg dr daerah mungkin perjalanannya ga semulus yg bener2 stay dr jakarta..,semmoga bisa seperti perempuan2 seumuran merekka.
30:41 masalah ukm males dibantu disini sebenernya ada hubungannya ama nama yg kurang familiar dan ga friendly dengan kelas mereka, kebule2an, soalnya gw pas pertama kenal merk ini tanggapan gw jg sama, terdengar sama seperti kapitalis2 lainnya aja
Tidak setuju, bukan untuk menyehatkan namun liberal nya tetap akan berjalan dengan waktunya dimana, memang sebuah pendapatan orang berbeda namun tidak untuk selalu dan selalu menjadi bagaimana bisa selalu menyehatkan? Ada apa bajadnya beserta aspek yang datang dengan tema setiap hari bapak gita.. Terima kasih semoga diberi kelangsungan hidup pak Gita untuk point mie-nya dirubah menjadi koaci aja 😊
Di segmen Gender Diversity, ada point of view dari Pak Gita yang agak off sih. Sekalipun Pak Gita menyangkal bukan berarti gak setuju dengan Mba Shinta dalam pembahasan ini. But still, the way of that concern about if more women become leaders in future is threat for men, I think that is an unfortunate opinion. Atau mungkin Pak Gita lupa soal konstruksi sosial yang patriarki yang selama ini mengungkung perempuan? Sehingga, betul seperti yang disebut Mba Gita, ketika dunia lebih keras kepada perempuan, dia harus menunjukkan kerja keras berkali lipat supaya bisa di 'recognize' sekitarnya. Bahkan dengan usaha demikian, realitanya perempuan masih belum dapet equal pay. And that case is still happen until today. Sehingga, kalau misalkan sekarang kita lihat perempuan lebih banyak jadi juara kelas atau jadi pemimpin ya itu memang hasil kerasnya, as in if we see on the bigger picture of that, itulah upaya perempuan untuk mendapat kesetaraan, atau mungkin sekarang ini kita familiar dengan istilah mendobrak bias ya. Jadi, kalau narasinya; perempuan jadi pemimpin itu mengancam masa depan laki-laki, maka itu sama dengan melanggengkan konstruksi sosial patriarki yang tidak menginginkan spirit kesetaraan dan tetap pada pandangan melihat perempuan jangan sampai ada di posisi strategis, pengambil keputusan, dan lainnya. Artinya, Pak, jangan dulu khawatir laki-laki nanti terselip 10 atau 20 tahun kemudian, karena toh perjuangan perempuan masih panjang untuk mencapai kesetaraan gender kalau hari ini masih ada narasi seperti itu. Saya salut sama Mba Shinta yang bisa menahan diri menyampaikan perbedaan pendapatnya dari perspektif perempuan. Tapi semoga itu bukan point of view Bapak, atau di sini pak Gita bermaksud untuk menyampaikan anggapan kebanyakan laki-laki melihat gender diversity ini. Saya juga maksudnya menambahkan apa yang disampaikan Mba Shinta, yang mana intinya perempuan hanya ingin lepas dari konstruksi sosial yang patriarkal ini. Terima kasih.
Kenapa kebanyakan yg juara kelas adalah perempuan, karena laki2 sibuk mencoba menjadi seorang pendekar (karena efek sosial media), dan banyak faktor-faktor lainnya
For millennial generation, healthy and sustainable food are sometimes impracticable and infeasible to propose health equality for vulnerable communities with unjustifiably at risk. How to encourage youth groups to get-together on idea in developing and practicing healthy food for low- to middle-income people?
Kekurangan lemonilo seperti beras merah, sorgum, dkk. Mengolah menjadi masakan enak, murah, variatif, itu susah. Misalkan diolah bumbu aceh medan, yang pedas berkuah, karakter dan rasa mienya ga cocok. Kalau targetnya mahasiswa yang seinstan itu, harga kemahalan. Gatau deh kemana arahnya, cocoknya main di pasar low cost aja sih mungkin.
Banyak insights yg gw dapet dr podcast ini, tp gw gak setuju terkait ketidaksetaraan gender di dunia kerja. Jika upah wanita dianggap lebih rendah dari pria, lalu kenapa business owner tidak mengganti seluruh karyawannya dengan wanita?? Bukankah mereka dapat saving cost lebih banyak jika 100% karyawannya diisi oleh wanita? Berapa banyak wanita yg ingin kerja lembur dibanding pria? Berapa banyak wanita yg ingin bekerja di pekerjaan2 yg berbahaya dan berisiko? Women are less likely to take risk than men. Most women want to have a family, children, and want to prioritize that over their career. wage gap between men and women is a myth. If a man get bigger salary than a woman, it's because men work harder than women. I can't believe pak gita would endorse this myth
Dan satu point lagi sebagai contoh. Pesepak bola wanita ingin digaji sama seperti pesepak bola pria, tetapi berapa banyak org yg rela mengeluarkan uang untuk menonton pertandingan sepak bola wanita??
tapi sebenernya argumen ini bisa ditarik lagi sih. apa sih sebenernya yg bikin para wanita ini gak bisa sering-sering lembur? atau apa sih yg bikin mereka lebih jarang menempati jabatan tinggi daripada pria? salah satu alasannya itu sifatnya sistemik. ada tuntutan secara gak langsung kalau wanita udah berkarir, mereka harus "memilih" antara keluarga atau karir. pria gak perlu bikin pilihan ini, buat pria ya bisa dua-dua nya lah karena udah ada si wanita. sifatnya sistemik. di situ letak inequalitynya. mereka by default gak dapet kesempatan untuk bekerja seperti pria, sehingga ada gap pendapatan di sana. dan kita ngomonginnya dalam skala besar, bukan untuk kelas tertentu aja. i would love to hear your thoughts
@@swastikan.7352 Jika seorang istri ingin mengejar karir dengan situasi harus ada salah satu yg harus mengerjakan pekerjaan rumah, bukankah bisa di diskusikan dengan suami terkait siapa yg ingin stay di rumah mengerjakan pekerjaan rumah, dan siapa yg ingin berkarir? Dan jika sepakat suami yg stay d rumah, otomatis penghasilan istri lebih besar dari suami bukan? Jadi gak setuju kalau dibilang pria gak perlu bikin pilihan, karena mencari nafkah merupakan concern kedua belah pihak, dimana kebanyakan wanita lebih memilih agar suami mereka mempunyai karir yg cemerlang, dan wanita lebih bahagia jika mengurus anak2 dan pekerjaan rumah lainnya. Salah satu contoh lain kenapa wanita di tempat kerja saya jarang lembur adalah mereka tidak ingin ketinggalan bis, kereta saat pulang, dan mereka takut untuk menggunakan kendaraan pribadi seperti motor. Jadi semuanya tergantung pilihan.
Terlepas Anda setuju atau tidak, gender pay gap itu real, terjadi di banyak negara. Hasil surveynya ada. Dan penjelasannya tidak sesederhana wanita lebih less likely to take risk. Pay gap itu diukur pada pekerjaan yang sama, posisi yang sama, dan risk yang sama. Jadi tidak ada hubungannya dengan take risk atau tidak. Dan pernyataan wanita lebih memilih mengurus rumah dibanding lembur itu sebenarnya bukan pilihan, tapi tuntutan sosial. Jika suami istri sama-sama bekerja dan anak-anak tidak terurus, maka yang disalahkan adalah ibunya yang lebih memilih karir dibanding keluarganya. Ayahnya tidak akan disalahkan karena secara sistem sosial, tugas ayah itu mencari nafkah untuk keluarganya. Nah, dari sudut pandang keluarga mungkin bisa dijelaskan. Masalahnya pay gap ini juga terjadi ketika dibandingkan antara pria dan wanita single untuk pekerjaan dan posisi jabatan yang sama. In conclusion, gender pay gap is real, it is not a myth, even if you do not agree with it.
@@YH-ef6qx survey yg menunjukan bahwa pay gap adalah sebuah myth juga banyak. Kasih saya contoh perusahaan apa yg menggaji wanita lebih kecil pada pekerjaan yg sama, posisi sama, risk sama. Atau anda bisa melakukan survey pribadi ke usaha2 disekitar anda, apakah wanita pegawai minimarket, SPBU, restoran, dll digaji lebih kecil daripada pegawai pria? Bicara soal risiko, berapa banyak wanita yg ingin apply ke high salary job seperti teknisi pemasangan kabel bawah laut? Atau contoh simple, berapa banyak wanita yg mau melakukan pekerjaan tambahan yg menuntut mobilitas tinggi menggunakan motor di bawah terik matahari? Women care so much about their make up, and don't want to get sweaty they let men do that kind of job. So no wonder company pay men more because they work harder. Imo yg seharusnya merasa digaji tidak adil adalah para pria, they do the same job as women do, but women get paid for their maternity leave. Even some companies give menstrual leave to their women employee. Dan di tempat saya bekerja, saya digaji sama dengan co-worker wanita, tetapi pada saat waktunya filing yg mengharuskan memindahkan box2, para pria yg melakukan hal tersebut setelah jam kerja (level saya tidak ada lemburan). Soal tuntutan sosial, kenapa wanita harus memilih untuk mengikuti tuntutan sosial? jika wanita sangat ingin mengejar karir, wanita punya pilihan untuk tidak memenuhi tuntutan sosial tersebut dan memilih lebih banyak waktu di kantor, pasangan bisa hire ART atau baby sitter untuk mengurus rumah dan anak, dan wanita akan mendapatkan gaji yg sama karena mereka melakukan pekerjaan yg sama, jam kerja yg sama dengan pria. Ini semua soal pilihan dan opportunity cost. Jika suami istri memiliki pekerjaan yang sama dengan gaji yg dihitung perjam, keluarga tersebut tetap akan mendapatkan total income yg sama, baik jika suami yg mengalah kerja kantor lebih sedikit untuk mengurus rumah, atau sebaliknya. Jadi masalahnya dimana? Kalian suami istri secara gabungan mendapatkan income yg sama. You can keep telling yourself that pay gap isn't a myth, but it is.
1:33:57-SELESAI di DETIK & menit INILAH,
‘AHA’ or ‘WOW’ moment itu TERJADI.
MIND-BLOWING banget STATEMENTNYA mbak Shinta yg SAYA tangkap dan SIMPULKAN bahwa my END GAME is NOT just for FINANCIAL freedom, tapi LEBIH dari itu yaitu SUSTAINABILITY or kontinuitas KEBERMANFAATAN bagi SESAMA adalah PROSES menuju END GAME yg SEJATI.
diakhir sesi podcast saya menyimpulkan narasumber pesismis memastikan cita cita hukum yang berkeadilan di indonesia, bahkan saya sebagai generasi muda yang telah diangkat menjadi seorang lawyer saja pesimis mengemban profesi ini. terimakasi podcast nya pak, mungkin saya juga akan pindah karir menjadi enterpeneur. Seorang lawyer yang sukses bukan yang mampu memenangkan banyak kasus dalam setiap perkara dan hidup dalam kemewahan tapi yang mampu mewujudkan cita-cita ekosistem hukum yang berkeadilan.
Semangat, Kak. Semoga berhasil🔥✨
Terimakasih sudah mewakilkan apa yang saya pikirkan...
One days aku bisa diundang pak Gita, dan diwawancari end game serta bisa satu kampus di standford sama pak Gita. Amin
3 tahun dari sini ya kak..
Amin, mudahan kita bisa sama juga. Kebetulan sekarang masih kuliah semester 6.
Aamiinn...
Aminn, ayo ketemuan kuliah di Stanford mulai hari ini. Bismillahirrahmanirrahim
Aamiin, semoga
Kesehatan adalah Investasi terbaik untuk masa depan.
Awareness masyarakat terhadap asupan/makanan yang masuk ke tubuh masih rendah, sedangkan untuk sesuatu yang tidak masuk ke tubuh misal Fashion, Tas, aksesoris mikirnya lama.
Congrat Mbak Shinta....sangat inspiratif
Perkenalkan, Saya pebisnis kuliner dengan visi #keluargasehatmasadepan
#SetiapLangkahBerarti dari Shinta Nurfauzia untuk sehatkan Indonesia 💚
Doain ya teman² semoga tes besok saya lulus, dan bisa bergabung di perusahaan kak shinta nurfauziah, kak shinta adalah sebagian motivasi aku selama ini yg dlu sekolah yg males belajar, semoga dari pengalaman kerja bisa bergabung di perusahaan kak shinta saya bisa mengambil ilmu dan kerjakerasnya Aamiin
Bismillah, semoga Allah ridhoi dan lancarkan. aamiin
Dibikin film keren kali yah. Semoga ada produser yang nonton. Market fit bgt ini kisah2 inspiratif anak muda jadi mainan edukatif
For me,
So FAR…
This is the BEST episode
Salut buat Pak Gita
Good JOB 👍🏻🫰🏻👌🏻👏🤲🏻
I feel the same, and obviously not because previous episodes wasn't good - it's because this episode is that great
"I Value sustainability including financial freedom, but it's not the end game" - Shinta nurfauzia-
Sesuatu yang jarang untuk diucapkan anak umur 30 an dalam posisi sedang memiliki Bisnis yg berjalan baik.
Sementara Kita hidup di komunitas yg rata-rata berharap cara instan untuk kaya & lebih fokus untuk mendapatkan validasi kemapanan finansial dan status sosial dari orang lain.
Validasi & upaya memperoleh validasi Yg sebenarnya kosong nilai, karena tidak memberi impact bagi kehidupan orang banyak kecuali menciptakan narsisme, pseudo prosperity (kemapanan palsu) dan ketidaksensitifan kepada sekitar.
Menetapkan Tujuan akhir yang mulia dengan memperlakukan materi, kuasa & pengetahuan hanya sebagai alat adalah salah satu cara untuk terhindar dari validasi kosong tsb.
Selamat Bekerja.
Suka komen Anda. Shinta Nurfauzia, anak muda luar biasa. Sy, seorang nenek, sangat bangga atas karya2 anak muda, spt Shinta.
44:20 awareness for our health. Penting banget. Kita yg hrs meregulate our diet, our lifestyle. Sy sdh lama tdk konsumsi instant noodle. Mungkin sekali dlm 6 bln bikin lemonilo, yg tdk pake bumbu, atau produk non gluten, bikin topping ayam jamur sendiri.
Nice conversation to begin inducing healthy lifestyle in this instant fast-world. Pak Gita, I wonder if you could interview Pak Vier as a Legend in real trading world. Keep inspiring us with this Endgame
I love to hear this topic too
so please if you could Mr. Gita
Sebelumnya belum pernah kenal atau sekedar tahu siapa Shinta Nurfauzia. Tapi setelah video ini, damn... mbak aku ngefans paraaaah.
The way her move from hukum to be entrepreneur, how her choose to be focus on one, just one, how her explaining opinion. so interest !!!😍
their purpose from decrease PTM, from their product, Mie Instan Lemonilo, insya Allah akan sampai. walaupun, yg makan ind***e masih tetap banyak, but you and they are different. keep ahead and see you on top 😉
tetap jaga kesehatan and thank you, sehat selalu pak Gita
different think yang ada di video ini kerasa banget valuable nya. argumentasi tentang suatu perspektif disampaikan oleh keduanya dengan sangat baik. sebagai audiens, this podcast bawa pesan yang wow buat saya. thank youu, Pak Gita! means a lot for me as students
Keren Bangeeeet , Sukses terus untuk Shimta , Sehat & Sukses untuk Pak Gita selalu menjadi Inspirasi
Really thanks a lot for health education n commitment of producers to produce healthy food.
selalu saya tunggu bahasannya, bintang tamu dan dialognya keren dan inspiratif. EndGame yang kita gak akan kepengen End, terus berkarya pak Gita and tim
I love how her dealing with her life, so inspiring!
Wahh, keren Pak Gita.
Berikutnya Axton Salim nih, biar sama-sama FMCG 🙏
Sesekali undang pa anis, pa gita.. sy ingin mendengar perkembangan dunia dari perspektif pa anis.. Mks pa gita, semoga sehat selalu..
Sudah 2 narasumber pak gita, dan kebetulan keduanya perempuan dan seumuran saya. 1 nya lagi juga sama dengan tgl lahir saya 12 mei 1988, founder binar academi, alamanda, setelah menonton alamanda, saya langsung beli bukunya and i read. Her journey sama dengan saya. The diff between me and her is, they are stay in jakarta, dimana struggle nya itu dapat dan masih dari keluarga berada juga even posisi rendah menurut merek, dan pintar. Saya sekarang masih berjuang untuk bisa bekerja di perusahaan tambang, baik minya atau batu bara. Dari 12 tahun lalu bekerja di public accountant dijakarta, dapat klien tambang, sambil tes 2 juga di pperusahaan tambang, belum rezeki juga, 4 tahun redup cita2 itu, kembali lagi balik kedunia tambang, nah sekarang lagi belajar lagi, dan hingga nanti cukup ilmu dan confident to move to pemillik tambangnya.for me, yg dr daerah mungkin perjalanannya ga semulus yg bener2 stay dr jakarta..,semmoga bisa seperti perempuan2 seumuran merekka.
Jadi pingin cicipin produk mie Instan Lemonilo. :) Looks Good
30:41 masalah ukm males dibantu disini sebenernya ada hubungannya ama nama yg kurang familiar dan ga friendly dengan kelas mereka, kebule2an, soalnya gw pas pertama kenal merk ini tanggapan gw jg sama, terdengar sama seperti kapitalis2 lainnya aja
Pak Gita dan Mba Shinta, ini keren banget conversation nya.. terima kasih!
Terimakasih
That is LIFE, and…
This is the REAL INSPIRATION for YOUNG generation.
60, 70% cewek menjadi juara kelas, dan cowok hanya melihat ke samping untuk memenuhi jawabannya dan menjadi pemimpin.. 😊
Salut & keren ... 1. Niat menyehatkan org 2. Kerja dg UKM 👍👍
Dulu pertama kali beli lemonilo mie pas pameran di GI rasanya beda banget, sekarang bener-bener udah improve dan ada dimana-mana, keren!
Collecting datanya gila mbak. 👍
Terima kasih pak Gita, menyimak dulu
dari dunia mie instan ini bagus yg sedap daging2 n mie mewah daging2 harga n kwalitas sesuai.
Tidak setuju, bukan untuk menyehatkan namun liberal nya tetap akan berjalan dengan waktunya dimana, memang sebuah pendapatan orang berbeda namun tidak untuk selalu dan selalu menjadi bagaimana bisa selalu menyehatkan? Ada apa bajadnya beserta aspek yang datang dengan tema setiap hari bapak gita.. Terima kasih semoga diberi kelangsungan hidup pak Gita untuk point mie-nya dirubah menjadi koaci aja 😊
Semoga saya bisa seperti mreka mreka ,aaamin
Plant base protein n Omega 369 .. please considering to Sacha Inchi nut🌱
semoga bisa bekerja dengan shinta nurfauziah kedepan
Keren mba'Shanti..., di tunggu inovasi2x baru...,bikin dari sorgum...🙏.
Sukses selalu pak Gita n team...🤲🙏👍👍
Shinta bukan Shanti
knp enak banget ya dengerin orang pinter
Maasyaa Allah my new role model❤
Idealisme adalah kemewahan terakhir yang dimiliki anak muda.
Stay Hungry, Stay Foolish
The power of data base ini. Great
Amazing, sangat menginsfirasi
keren banget, thank you for sharing pak
Lingkungan sekolah dan lingkungan pertemanan berpengaruh besar terhadap masa depanmu
Di segmen Gender Diversity, ada point of view dari Pak Gita yang agak off sih. Sekalipun Pak Gita menyangkal bukan berarti gak setuju dengan Mba Shinta dalam pembahasan ini. But still, the way of that concern about if more women become leaders in future is threat for men, I think that is an unfortunate opinion. Atau mungkin Pak Gita lupa soal konstruksi sosial yang patriarki yang selama ini mengungkung perempuan? Sehingga, betul seperti yang disebut Mba Gita, ketika dunia lebih keras kepada perempuan, dia harus menunjukkan kerja keras berkali lipat supaya bisa di 'recognize' sekitarnya. Bahkan dengan usaha demikian, realitanya perempuan masih belum dapet equal pay. And that case is still happen until today. Sehingga, kalau misalkan sekarang kita lihat perempuan lebih banyak jadi juara kelas atau jadi pemimpin ya itu memang hasil kerasnya, as in if we see on the bigger picture of that, itulah upaya perempuan untuk mendapat kesetaraan, atau mungkin sekarang ini kita familiar dengan istilah mendobrak bias ya. Jadi, kalau narasinya; perempuan jadi pemimpin itu mengancam masa depan laki-laki, maka itu sama dengan melanggengkan konstruksi sosial patriarki yang tidak menginginkan spirit kesetaraan dan tetap pada pandangan melihat perempuan jangan sampai ada di posisi strategis, pengambil keputusan, dan lainnya. Artinya, Pak, jangan dulu khawatir laki-laki nanti terselip 10 atau 20 tahun kemudian, karena toh perjuangan perempuan masih panjang untuk mencapai kesetaraan gender kalau hari ini masih ada narasi seperti itu. Saya salut sama Mba Shinta yang bisa menahan diri menyampaikan perbedaan pendapatnya dari perspektif perempuan. Tapi semoga itu bukan point of view Bapak, atau di sini pak Gita bermaksud untuk menyampaikan anggapan kebanyakan laki-laki melihat gender diversity ini. Saya juga maksudnya menambahkan apa yang disampaikan Mba Shinta, yang mana intinya perempuan hanya ingin lepas dari konstruksi sosial yang patriarkal ini. Terima kasih.
keren mba Shinta.. kereeeeennn
Keren sekali, thank you for sharingnya 👍
Another amazing guest 😁
lemonilo mienya sehat, tapi bumbunya sama saja. Natriumnya (garam) juga tinggi.
Betul,asin
To handle this, drink more water after you consume noodle 😊
❤good show. Bro GIta. Lesson for life. Salam Dari jauh. From Boise Idaho usa
Kenapa kebanyakan yg juara kelas adalah perempuan, karena laki2 sibuk mencoba menjadi seorang pendekar (karena efek sosial media), dan banyak faktor-faktor lainnya
Terlebih jika sekolahnya memang buruk, yg kebanyakan laki2nya adalah anak nakal yg mengganggap menjadi nakal adalah keren
Insightful!! 💡
Wah mba Shinta tanggal lahirnya sama dengan saya, 13 Juni, tapi saya 1987
inspiring
For millennial generation, healthy and sustainable food are sometimes impracticable and infeasible to propose health equality for vulnerable communities with unjustifiably at risk. How to encourage youth groups to get-together on idea in developing and practicing healthy food for low- to middle-income people?
Lebih bersabar 🤩🤩🤩
ada yang tau maksud pak gita institusi bersiklus 7 tahun itu apa ya ?
pak gita undang dong david gogins
Btw FMCG singkatan apa ya Pak Gita? Sy kok tdk dapat sepanjang podcast
6:16*, 17:03* well-read, 42:23, 59:53*, 1:25:07*, 1:30:46*
Salu..! Salut..! Salut..!
Audio sama colour nya lbh suka yg dulu
indeed
Undang Fikri Suadu dong pak
Undang pak Tom Lembong 👍
Aku pertama keluar, langsung coba… masalahnya cuma 1: harganya mahal Jeng
Yg di sayangkan untuk masyarakat menengah kebawah harga lemonilo nya terlalu mahal.
Nice
Pak Gita,
Masalahnya bukan sehat atau kurang sehat atau apalagi sama sekali tidak sehat.... *rakyat sdh kedodoran* perekonomoannnya
Pernah nyoba tapi diluar ekpetasi menurut saya, belum cocok sama lidah😅
Dibiasakan saja nanti akan tergila-gila. Tapi enggak cocok buat diet ya'
Apapun mienya Indomie seleraku...🤣🤣🤣
Kekurangan lemonilo seperti beras merah, sorgum, dkk. Mengolah menjadi masakan enak, murah, variatif, itu susah. Misalkan diolah bumbu aceh medan, yang pedas berkuah, karakter dan rasa mienya ga cocok. Kalau targetnya mahasiswa yang seinstan itu, harga kemahalan. Gatau deh kemana arahnya, cocoknya main di pasar low cost aja sih mungkin.
Hmmmmm....saya berhenti sejenak setiap ada kata "tapi"
gw kyk lagi dngerin pitchingan board meeting dah gw.wkwkwkwkwk
Endgame #101
pak gita ko tempat / anglenya baru ya? ko kurang bagus ya kaya gelap
Banyak insights yg gw dapet dr podcast ini, tp gw gak setuju terkait ketidaksetaraan gender di dunia kerja. Jika upah wanita dianggap lebih rendah dari pria, lalu kenapa business owner tidak mengganti seluruh karyawannya dengan wanita?? Bukankah mereka dapat saving cost lebih banyak jika 100% karyawannya diisi oleh wanita? Berapa banyak wanita yg ingin kerja lembur dibanding pria? Berapa banyak wanita yg ingin bekerja di pekerjaan2 yg berbahaya dan berisiko? Women are less likely to take risk than men. Most women want to have a family, children, and want to prioritize that over their career. wage gap between men and women is a myth. If a man get bigger salary than a woman, it's because men work harder than women. I can't believe pak gita would endorse this myth
Dan satu point lagi sebagai contoh. Pesepak bola wanita ingin digaji sama seperti pesepak bola pria, tetapi berapa banyak org yg rela mengeluarkan uang untuk menonton pertandingan sepak bola wanita??
tapi sebenernya argumen ini bisa ditarik lagi sih. apa sih sebenernya yg bikin para wanita ini gak bisa sering-sering lembur? atau apa sih yg bikin mereka lebih jarang menempati jabatan tinggi daripada pria? salah satu alasannya itu sifatnya sistemik. ada tuntutan secara gak langsung kalau wanita udah berkarir, mereka harus "memilih" antara keluarga atau karir. pria gak perlu bikin pilihan ini, buat pria ya bisa dua-dua nya lah karena udah ada si wanita. sifatnya sistemik. di situ letak inequalitynya. mereka by default gak dapet kesempatan untuk bekerja seperti pria, sehingga ada gap pendapatan di sana. dan kita ngomonginnya dalam skala besar, bukan untuk kelas tertentu aja.
i would love to hear your thoughts
@@swastikan.7352 Jika seorang istri ingin mengejar karir dengan situasi harus ada salah satu yg harus mengerjakan pekerjaan rumah, bukankah bisa di diskusikan dengan suami terkait siapa yg ingin stay di rumah mengerjakan pekerjaan rumah, dan siapa yg ingin berkarir? Dan jika sepakat suami yg stay d rumah, otomatis penghasilan istri lebih besar dari suami bukan? Jadi gak setuju kalau dibilang pria gak perlu bikin pilihan, karena mencari nafkah merupakan concern kedua belah pihak, dimana kebanyakan wanita lebih memilih agar suami mereka mempunyai karir yg cemerlang, dan wanita lebih bahagia jika mengurus anak2 dan pekerjaan rumah lainnya. Salah satu contoh lain kenapa wanita di tempat kerja saya jarang lembur adalah mereka tidak ingin ketinggalan bis, kereta saat pulang, dan mereka takut untuk menggunakan kendaraan pribadi seperti motor. Jadi semuanya tergantung pilihan.
Terlepas Anda setuju atau tidak, gender pay gap itu real, terjadi di banyak negara. Hasil surveynya ada. Dan penjelasannya tidak sesederhana wanita lebih less likely to take risk. Pay gap itu diukur pada pekerjaan yang sama, posisi yang sama, dan risk yang sama. Jadi tidak ada hubungannya dengan take risk atau tidak. Dan pernyataan wanita lebih memilih mengurus rumah dibanding lembur itu sebenarnya bukan pilihan, tapi tuntutan sosial. Jika suami istri sama-sama bekerja dan anak-anak tidak terurus, maka yang disalahkan adalah ibunya yang lebih memilih karir dibanding keluarganya. Ayahnya tidak akan disalahkan karena secara sistem sosial, tugas ayah itu mencari nafkah untuk keluarganya. Nah, dari sudut pandang keluarga mungkin bisa dijelaskan. Masalahnya pay gap ini juga terjadi ketika dibandingkan antara pria dan wanita single untuk pekerjaan dan posisi jabatan yang sama. In conclusion, gender pay gap is real, it is not a myth, even if you do not agree with it.
@@YH-ef6qx survey yg menunjukan bahwa pay gap adalah sebuah myth juga banyak. Kasih saya contoh perusahaan apa yg menggaji wanita lebih kecil pada pekerjaan yg sama, posisi sama, risk sama. Atau anda bisa melakukan survey pribadi ke usaha2 disekitar anda, apakah wanita pegawai minimarket, SPBU, restoran, dll digaji lebih kecil daripada pegawai pria? Bicara soal risiko, berapa banyak wanita yg ingin apply ke high salary job seperti teknisi pemasangan kabel bawah laut? Atau contoh simple, berapa banyak wanita yg mau melakukan pekerjaan tambahan yg menuntut mobilitas tinggi menggunakan motor di bawah terik matahari? Women care so much about their make up, and don't want to get sweaty they let men do that kind of job. So no wonder company pay men more because they work harder. Imo yg seharusnya merasa digaji tidak adil adalah para pria, they do the same job as women do, but women get paid for their maternity leave. Even some companies give menstrual leave to their women employee. Dan di tempat saya bekerja, saya digaji sama dengan co-worker wanita, tetapi pada saat waktunya filing yg mengharuskan memindahkan box2, para pria yg melakukan hal tersebut setelah jam kerja (level saya tidak ada lemburan). Soal tuntutan sosial, kenapa wanita harus memilih untuk mengikuti tuntutan sosial? jika wanita sangat ingin mengejar karir, wanita punya pilihan untuk tidak memenuhi tuntutan sosial tersebut dan memilih lebih banyak waktu di kantor, pasangan bisa hire ART atau baby sitter untuk mengurus rumah dan anak, dan wanita akan mendapatkan gaji yg sama karena mereka melakukan pekerjaan yg sama, jam kerja yg sama dengan pria. Ini semua soal pilihan dan opportunity cost. Jika suami istri memiliki pekerjaan yang sama dengan gaji yg dihitung perjam, keluarga tersebut tetap akan mendapatkan total income yg sama, baik jika suami yg mengalah kerja kantor lebih sedikit untuk mengurus rumah, atau sebaliknya. Jadi masalahnya dimana? Kalian suami istri secara gabungan mendapatkan income yg sama. You can keep telling yourself that pay gap isn't a myth, but it is.
Masih nunggu ricky elson
naah bener niih ricky elson.. sangat recomended..
lemonilo ini lucu dari saham masi punya wong india kenapa tidak berani bumbu n mahal pula, lihat supermi yg sama bisa murah jauh wk wk
2:45
3:30 sama ga pernah disuruh belajar, tos.
3:50 achievement equals to freedom
telat nih kenal shinta
Next : Guru gembul
MVP itu apa?
Ibu shinta ngomong terlalu banyak e nya.. hrs belajar komunikasi lagi.👍
Makanan intant tuh gk ada yg sehat, yg sehat tuh real food bkn produk olahan pabrik
Setuju
mas Gita Undang Guru Gembul
Eeee eeeee eeeee eeeeee
Audio
Iya nih, kenapa ya??
Good idea but who cares. Indomie tastes is attractive.
Yap, if you want healthy indomie just throw some veggies, lot of recipe out there.
Baru kali ini nemu narsum endgame blepotan amat ngomongnya
get GW BMW 👍 you gonna get V12 supercharger engine muscle car to ride.. brumm mm..