Untuk Terintegrasi, Perlu Upaya Membangun Governing System di Pesantren
HTML-код
- Опубликовано: 10 янв 2025
- Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) memberikan penjelasan tentang tantangan utama dunia pesantren di lingkungan NU. Melalui pendekatan sosio-historis dan kultural, Gus Yahya menegaskan bahwa tantangan dunia pesantren saat ini adalah melakukan integrasi terhadap sistem modern. Dan atas dasar itu pula, maka PBNU melakukan pendekatan Governing System di Pesantren. Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutannya dalam Seminar Nasional Pra Kongres Pendidikan Nahdlatul Ulama yang mengusung tema, "Merawat Spiritualitas untuk Kemajuan Pendidikan Pesantren" di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, pada Rabu, 8 Januari 2025. Kegiatan itu sendiri digelar oleh Rabithah Ma'ahid Islmiyah (RMI) PBNU, selain diisi oleh seminar tentang pendidikan pesantren, diluncurkan pula platform Digitalisasi Data dan Layanan (Digdaya) Pesantren. Turut hadir di kegiatan itu, Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof Noorhaidi Hasan, Ketua RMI PBNU KH Hodri Arief, Rais Syuriyah PWNU DI Yogyakarya KH Mas’ud Masduqi, Ketua RMI PWNU DI Yogyakarta KH Nilzam Yahya.
Untuk Terintegrasi, Perlu Upaya Membangun Governing System di Pesantren
-----
Untuk mendapatkan informasi seputar NU, atau kajian kitab kuning dari kiai-kiai NU, silakan follow akun:
IG: / tvnu.id
RUclips: / tvnuid
Facebook: / tvnu.id
Twitter: / tvpbnu
Tiktok: / tvnu_official
#NahdlatulUlama #TVNU #NU
Pandangan Gus Yahya yang mencerahkan sekaligus menjernihkan. Baru dan keren.
بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
قُلْ سِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانظُرُوا كَيْفَ بَدَأَ الْخَلْقَ ثُمَّ اللَّهُ يُنشِئُ النَّشْأَةَ الْآخِرَةَ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Katakanlah: "Berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. ~ QS. Al-Ankabut : 20 ~
Bicara integrasi. Integrasikan dan moderasikan dulu adanya banyak aliran di Indonesia dan polemik habaib. Baru kita bersama sama bisa integrasi ke teknologi modern
Itu soal hati jadi agak susah, kalau yang dimaksud ketum itu sebuah dimensi paradigma baru.
@totosttndiary Kalau yang polemik habib itu yang lebih perlu diselesaikan baru integrasi. Kasus habib ini juga banyak model penyesatan : pengagungan faqih muqodam yg mi'raj 70 x, baca shollu ala habib dll. Kapan hal kayak gini diselesaikan. Pak Ketum, nggk usah muluk2, selesaiin dulu masalah yg habaib. Biar nggk ada kesan ketum kalah sama habib, pembiaran dll
Semoga semua pesantren khusus nya yg ber madzhab ahlussunnah wal jamaah segera ber adap tadi dg zaman yg akhir nya menyesuaikan dg kebutuhan masakini
Sebenarnya pesantren ttg ilmu g masalah tapi sayang nya g ada kajian ttg ilmu science yg jaman Baghdad ilmu2 tsb sangat pesat kan baik matematika, fisika, kedokteran dll semua kan ada ahlinya saat itu tapi di pesantren g ada yg mengkajinya,juga masalah kaderisasi nya yg hrs diturunkan kepada anaknya jika anaknya tidak mampu mengelolanya pesantren tsb mati juga masalah hukum pesantren bisa berubah haluan seperti ponpes Temboro dari milik warga NU jadi ponpes jamaah tabligh, ponpes mas kumambang ( Rumor yg perlu dikonfirmasi) berubah jadi Wahabi ini masalah kan karena pengelola hrs anak turun nya sedangkan anak turunnya tidak paham ttg ponpesnya