Pa toloong... Pa mau tanya, kalo alat ukur yang saya pake kuesioner pake skala likert, kan datanya ordinal. Terus kalo item pertanyaannya banyak, saya skoring. Tidak setuju 1, agak setuju 2, dst. Yang dianalisa jumlahnya kan? Itu datanya masih ordinal ato jadi scale? Kalo mau uji regresi, harus pake regresi linear ato ordinal? Makasih ya pa 🙏
Pak izin bertanya jika X 1 dan 2 saya menggunakan skala likert dan X 3 saya data nya IPK, apakah saya harus merubah IPK ini menjadi kategori 1-5 atau saya langsung saja input data IPK ini ke SPSS pak?
Mohon izin tanya pak, Saya mau mencari hubungan karakteristik responden berupa (jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, pekerjaan dan jumlah kunjungan) terhadap kepuasan Jadi karakteristik nya semua pakai skala nominal dan tingkat kepuasan pakai skala ordinal pak? 🙏 Untuk analisis nya untuk mencari hubungan, pakai analisis apa pak?🙏🙏
@sobatilmiah5344 Baik pak Izin memperjelas Untuk pendidikan terakhir sd, smp, sma, S1 Umur 17- 25, 26-35, 36-45 Pekerjaan PNS, wiraswasta,IRT Jumlah kunjungan 1x,2x,3x,lebih dari 3x Semuanya bisa masuk di skala nominal kan pak?🙏 Setelah itu uji chi square?
Mau tanya Pak apakah untuk uji hipotesis Chi square untuk menentukan hubungan masing2 variabel, pada penyusunan kuesionernya apabila menggunakan skala Likert atau Ordinal, data hasil kuesionernya bisa diolah dan valid dengan Uji hipotesis Chi Square ya Pak? Terimakasih, Semoga dibantu jawab🙏
Selamat siang pak saya sedang bingung membuat skala interval dari skala likert 7 kategori apakah dibuat skala intervalnya dulu atau di buat skala ordinal dulu dan setelah itu diolah menjadi skala interval ? Trimakasih pak
Pak saya mau izin tanya, jika kita menggunakan Teknik pengukuran yg digunakan pada pengumpulan data skala likert 4 ( Sangat setuju, tidak setuju, kurang setuju, sangat tidak setuju) lalu untuk teknik analisis data bagian kriteria persentase apakah harus yg terdiri 4 rentang seperi 86-100 sangat layak 76-85 Baik 60-75 cukup 55-59 tidak baik Apa boleh juga menggunaka kriteria yg sampai 5 seperti 90-100 sangat layak 80-89 layak 70-79 cukup layak 60-69 kurang layak 50 tidak layak
@@sobatilmiah5344 Berarti pak kalau diinstrumen menggunakan 4 skala ( SS S TS STS) untuk kriteria persentasenya boleh menggunakan 5 rentang 90-100 sangat layak 80-89 layak 70-79 cukup layak 60-69 kurang layak 50 tidak layak Seperti itu pak?🙏🏼
Terima kasih banyak materinya, Prof, sangat bermanfaat. Maaf prof mohon izin bertanya, jika di dalam satu model penelitian misalkan terdapat X1 memakai likert 5, X2 likert 7, M likert 6, Y likert 5, apakah bisa? Jika bisa, ketika penyusunan kuisioner dan analisis datanya bagaimana ya, Prof? Terima kasih sebelumnya , Prof..
Bisa, analisisnya seperti biasa karena dalam analisis regresi atau path analysis yag dianalisis bukan jumlahnya tetapi perubahan antar pengamatan satu dengan pengamatan berikutnya (delta)
@@sobatilmiah5344 Selamat siang prof, maaf prof mohon izin bertanya, di dalam satu model penelitian saya itu untuk variabel x menggunakan skala likert 7, sedangkan untuk varibael y pakek skala 8, nah dosen pembimbing saya bilang kalau skala di x dan y berbeda itu tidak bisa dirunning di software. Itu gimana prof? jadi dospem saya menyarankan untuk ubah skala di x jadi skala likert 8, tapi saya masih mempertimbangkan jika pilihan 'netral" dihilangkan sepertinya kurang bijak karena untuk setiap pertanyaannya logisnya bisa memilij opsi "netral". Mohon bantuan dan arahannya prof. Terimakasih banyak.
Analisis datanya seperti biasa (tidak ada masalah), karena yang dianalisis bukan jumlahnya tetapi deltanya (perubahan nilai) dari responden 1 ke responden lainnya.
Pak mau tanya kuesioner kepatuhan saya menggunakan skala likert ordinal tp sy bingung skor baik ckup kurang nya nanti berapa. Bagaimana cara mencari skornya ya?
Kuesioner sy menggunakan selalu, sering, kadang2, jarang dan tdk pernah. Tapi hasil akhir ukurnya disurug sama pembimbimng menjadi ordinal dengan kategori baik, cukup, kurang. Apa bisa seperti itu pak? Cara mencari rumus utk skornya bagaimnaa ya?
@@rinaoptiana2769 harus dicari jarak antar kategori dengan cara (nilai maksimal-nilai minimal)/3. Jika jawaban maksimal =5 x 6 =30, nilai minimal =1 x6, maka jarak antara kurang dan cukup, dan cukup dengan baik adalah 24/3=8 1-8=kurang 9-16=cukup 17-24=baik
Selamat malam Bapak, mohon maaf pak sebelumnya, izin bertanya, kalau untuk soal tes benar-salah yg hasil nilainya adalah nilai antara 0-100 itu masuknya data apa ya pak? Saya baca beberapa artikel di internet, nilai ujian sprt itu termasuk data interval. Tp dosen saya kekeh itu data nominal dan nanti tdk bisa memenuhi prasyarat analisis korelasi. Mohon pencerahannya pak, terimakasih sebelumnya🙏🙏
Pak terima kasih videonya. Izin bertanya pak, pada kasus saya Y berbentuk minat dan diukur menggunakan skala likert. Apakah lebih baik ditransformasikan menjadi interval dan menggunakan regresi linier berganda atau tetap menjadi ordinal dan menggunakan regresi ordinal ya pak? Terima kasih 🙏
Skala likert pada dasarnya adalah skala ordinal, sehingga jika menggunakan analisis parametrik seperti regresi maka sebaiknya ditransformasikan menjadi skala interbal dengan menggunakan metoe succesive interval, namun karena hasil analisis antara yang ditransformasi denga yang tidak ditransformasi pada umunya menghasilna nilai yang sama sering tidk ditransformasikan
@@sobatilmiah5344 terima kasih pak penjelasannya lalu apakah dengan transformasi tersebut dapat digunakan untuk membuat pernyataan "Setiap kenaikan 1 tingkat X akan mempengaruhi sekian banyak Y" ?? Karena agak bingung yang jadi satuannya pakai koefisien yang mana. Angkanya dapat berubah setelah diolah🙏
@@hanadita1831 ketika sudah menjadi skala likert maka sudah bisa dinyakatakan jika X naik satu satuan, maka Y akan naik sebesar sekian satuan, secara metodologis sebaiknya ditransformasikan dulu meskipun akan memberikan simpulan yang sama.
assalamualaikum prof izin bertanya, bagaimana jika dalam sebuah penelitian penelitinya menuliskan bawah skala yang digunakan pada kuesionernya itu skala likert namun pada hasil ukur dia menggunakan skal interval prof🙏 mohon penjelasannya
Dengan melihat karakteristik dari skala Likert, maka skala Likert masuk kategori Ordinal, namun banyak penelitian (termasuk pada jurnal internasional) skala Likert langsung dianalisis dengan menggunakan alat analisis Parametrik, hal ini karena korelasi antara data likert yang belum ditransformasikan menjadi interval dengan yang sudah ditransformasikan pada umumnya di atas 0,95, sehingga tidak menimbulkan perbedaan hasil simpulan.
Plis kak butuh pencerahan ini juga. Banyak skripsi yang pake skala 5 mau jadi bahan referensi tapi bingun sumber/teori nya dari mana. Kalau udah dapat smoga kakak berkenaan untuk reply kembali. 🙏
Poh bapak ini baik banget,sehat selalu pak
Aamiin....
Terimakasih sangat jelas dan mudah dipahami materinya Prof Suli
sangat bermanfaat bgd prof, suli.... sukses dan sht selalu prof,....
Terimakasih bapak atas penjelasannya, MaasyaaAllah saya lagi bingung dan akhirnya ktemu video ini. Semoga sehat selalu pak 🙏
Pak, bagaimana dengan yang memakai skala interval tetapi dengan teknik pengumupulan data menggunakan penilaian skala likert? mohon pencerahannya pak
Mudah dipahami, sangat bermanfaat, terimakasih prof. Sukses dan sehat selalu prof..
Sangat membantu terimakasih pencerahannya
Terima kasih semoga bermanfaat...
izin bertanya pak, kalo boleh tau yang berpandangan skala likert itu interval para ahli siapa pak atau ada jurnal/buku yg mengatakan seperti itu?
Pa toloong...
Pa mau tanya, kalo alat ukur yang saya pake kuesioner pake skala likert, kan datanya ordinal. Terus kalo item pertanyaannya banyak, saya skoring. Tidak setuju 1, agak setuju 2, dst. Yang dianalisa jumlahnya kan? Itu datanya masih ordinal ato jadi scale?
Kalo mau uji regresi, harus pake regresi linear ato ordinal?
Makasih ya pa 🙏
Pak izin bertanya jika X 1 dan 2 saya menggunakan skala likert dan X 3 saya data nya IPK, apakah saya harus merubah IPK ini menjadi kategori 1-5 atau saya langsung saja input data IPK ini ke SPSS pak?
NITIP
Sangat bermanfaat. Terima kasih pak 😊
Terima kasih pak sangat membantu sekali
Terimakasih atas ilmunya pak🙏
Terimakasih prof
Pak, dalam satu penelitian, apakah harus menggunakan satu jenis skala saja? Atau bisa dua jenis skala, misalnya likert dan gutman (ya atau tidak)?
Bisa lebih dari satu skala, tetapi kalau alat analisisnya parametrik harus interval atau rasio
Maaf pak, jika nilai konstanta linier berganda lebih besar dari skala likert yang digunakan apakah bisa dan penyebabnya
Mohon izin tanya pak,
Saya mau mencari hubungan karakteristik responden berupa (jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, pekerjaan dan jumlah kunjungan) terhadap kepuasan
Jadi karakteristik nya semua pakai skala nominal dan tingkat kepuasan pakai skala ordinal pak? 🙏
Untuk analisis nya untuk mencari hubungan, pakai analisis apa pak?🙏🙏
kalau kasusnya begitu pakai chi square..
@sobatilmiah5344
Baik pak
Izin memperjelas
Untuk pendidikan terakhir sd, smp, sma, S1
Umur 17- 25, 26-35, 36-45
Pekerjaan
PNS, wiraswasta,IRT
Jumlah kunjungan
1x,2x,3x,lebih dari 3x
Semuanya bisa masuk di skala nominal kan pak?🙏
Setelah itu uji chi square?
Mau tanya Pak apakah untuk uji hipotesis Chi square untuk menentukan hubungan masing2 variabel, pada penyusunan kuesionernya apabila menggunakan skala Likert atau Ordinal, data hasil kuesionernya bisa diolah dan valid dengan Uji hipotesis Chi
Square ya Pak? Terimakasih, Semoga dibantu jawab🙏
Chi square untuk menguji hubungan antar variabel merupakan uji non parametrik sehingga dapat digunakan untuk menguji data ordinal, tks
@@sobatilmiah5344 jadi skala likert atau ordinal bisa untuk menguji chi square ya Pak. Terimakasih
@@Rayz248 Bisa, tetapi lebih baik jika datanya ordinal gunakan rank spearman atau Kendall Tau, kalau datanya nominal gunakan chi square.
@@sobatilmiah5344 Baik Pak Terimakasih banyak🙏
Selamat siang pak saya sedang bingung membuat skala interval dari skala likert 7 kategori apakah dibuat skala intervalnya dulu atau di buat skala ordinal dulu dan setelah itu diolah menjadi skala interval ?
Trimakasih pak
Kalau menggunakan skala Likert berarti masih ordinal baru ditransformasikan ke interval.
cara transformasi nya gmn ya pak? saya pake uji regresi skala kuesioner nya likert
Pak saya mau izin tanya, jika kita menggunakan Teknik pengukuran yg digunakan pada pengumpulan data skala likert 4 ( Sangat setuju, tidak setuju, kurang setuju, sangat tidak setuju) lalu untuk teknik analisis data bagian kriteria persentase apakah harus yg terdiri 4 rentang seperi
86-100 sangat layak
76-85 Baik
60-75 cukup
55-59 tidak baik
Apa boleh juga menggunaka kriteria yg sampai 5 seperti
90-100 sangat layak
80-89 layak
70-79 cukup layak
60-69 kurang layak
50 tidak layak
Boleh, tetapi jika data yang dikumpulkan sudah rasio sebaiknya jangan diturunkan menjadi skala yang lebih rendah (interval atau rasio)
@@sobatilmiah5344
Berarti pak kalau diinstrumen menggunakan 4 skala ( SS S TS STS) untuk kriteria persentasenya boleh menggunakan 5 rentang
90-100 sangat layak
80-89 layak
70-79 cukup layak
60-69 kurang layak
50 tidak layak
Seperti itu pak?🙏🏼
Terima kasih banyak materinya, Prof, sangat bermanfaat. Maaf prof mohon izin bertanya, jika di dalam satu model penelitian misalkan terdapat X1 memakai likert 5, X2 likert 7, M likert 6, Y likert 5, apakah bisa? Jika bisa, ketika penyusunan kuisioner dan analisis datanya bagaimana ya, Prof? Terima kasih sebelumnya , Prof..
Bisa, analisisnya seperti biasa karena dalam analisis regresi atau path analysis yag dianalisis bukan jumlahnya tetapi perubahan antar pengamatan satu dengan pengamatan berikutnya (delta)
@@sobatilmiah5344 Selamat siang prof, maaf prof mohon izin bertanya, di dalam satu model penelitian saya itu untuk variabel x menggunakan skala likert 7, sedangkan untuk varibael y pakek skala 8, nah dosen pembimbing saya bilang kalau skala di x dan y berbeda itu tidak bisa dirunning di software. Itu gimana prof? jadi dospem saya menyarankan untuk ubah skala di x jadi skala likert 8, tapi saya masih mempertimbangkan jika pilihan 'netral" dihilangkan sepertinya kurang bijak karena untuk setiap pertanyaannya logisnya bisa memilij opsi "netral". Mohon bantuan dan arahannya prof. Terimakasih banyak.
Analisis datanya seperti biasa (tidak ada masalah), karena yang dianalisis bukan jumlahnya tetapi deltanya (perubahan nilai) dari responden 1 ke responden lainnya.
Pak mau tanya kuesioner kepatuhan saya menggunakan skala likert ordinal tp sy bingung skor baik ckup kurang nya nanti berapa. Bagaimana cara mencari skornya ya?
Jika menggunakan likert skala 5 maka sebagai berikut:
1=sangat jelek
2=jelek
3=netral
4=baik
5=sangat baik
Kuesioner sy menggunakan selalu, sering, kadang2, jarang dan tdk pernah. Tapi hasil akhir ukurnya disurug sama pembimbimng menjadi ordinal dengan kategori baik, cukup, kurang. Apa bisa seperti itu pak? Cara mencari rumus utk skornya bagaimnaa ya?
@@rinaoptiana2769 harus dicari jarak antar kategori dengan cara (nilai maksimal-nilai minimal)/3. Jika jawaban maksimal =5 x 6 =30, nilai minimal =1 x6, maka jarak antara kurang dan cukup, dan cukup dengan baik adalah 24/3=8
1-8=kurang
9-16=cukup
17-24=baik
@@sobatilmiah5344 angka 6 nya itu dari mana pak dan 24 itu dr mana? Maaf bnyak nnya pak
6 dgn asumsi 1 variabel 6 indikator
Selamat malam Bapak, mohon maaf pak sebelumnya, izin bertanya, kalau untuk soal tes benar-salah yg hasil nilainya adalah nilai antara 0-100 itu masuknya data apa ya pak? Saya baca beberapa artikel di internet, nilai ujian sprt itu termasuk data interval. Tp dosen saya kekeh itu data nominal dan nanti tdk bisa memenuhi prasyarat analisis korelasi. Mohon pencerahannya pak, terimakasih sebelumnya🙏🙏
Ini juga yg saya pusingkan sekarang😪 bagaimana jadinya kak ini data apa?
Pak terima kasih videonya. Izin bertanya pak, pada kasus saya Y berbentuk minat dan diukur menggunakan skala likert. Apakah lebih baik ditransformasikan menjadi interval dan menggunakan regresi linier berganda atau tetap menjadi ordinal dan menggunakan regresi ordinal ya pak? Terima kasih 🙏
Skala likert pada dasarnya adalah skala ordinal, sehingga jika menggunakan analisis parametrik seperti regresi maka sebaiknya ditransformasikan menjadi skala interbal dengan menggunakan metoe succesive interval, namun karena hasil analisis antara yang ditransformasi denga yang tidak ditransformasi pada umunya menghasilna nilai yang sama sering tidk ditransformasikan
@@sobatilmiah5344 terima kasih pak penjelasannya lalu apakah dengan transformasi tersebut dapat digunakan untuk membuat pernyataan "Setiap kenaikan 1 tingkat X akan mempengaruhi sekian banyak Y" ??
Karena agak bingung yang jadi satuannya pakai koefisien yang mana. Angkanya dapat berubah setelah diolah🙏
@@hanadita1831 ketika sudah menjadi skala likert maka sudah bisa dinyakatakan jika X naik satu satuan, maka Y akan naik sebesar sekian satuan, secara metodologis sebaiknya ditransformasikan dulu meskipun akan memberikan simpulan yang sama.
Ini yang saya cari2 😀
Salam kenal. Izin tanya, Apakah asumsi klasik menggunakan data yg sudah diintervalkan atau data ordinal (data sblm transformasi) ? 🙏
Karena yang dianalisis data yang sudah diintervalkan, maka uji asumsi klasiknya yg sudah diintervalkan.
assalamualaikum prof izin bertanya, bagaimana jika dalam sebuah penelitian penelitinya menuliskan bawah skala yang digunakan pada kuesionernya itu skala likert namun pada hasil ukur dia menggunakan skal interval prof🙏
mohon penjelasannya
Dengan melihat karakteristik dari skala Likert, maka skala Likert masuk kategori Ordinal, namun banyak penelitian (termasuk pada jurnal internasional) skala Likert langsung dianalisis dengan menggunakan alat analisis Parametrik, hal ini karena korelasi antara data likert yang belum ditransformasikan menjadi interval dengan yang sudah ditransformasikan pada umumnya di atas 0,95, sehingga tidak menimbulkan perbedaan hasil simpulan.
izn bertanya pak, apa alasan kita menggunakan skor 1-5 untuk skala likert?
Plis kak butuh pencerahan ini juga. Banyak skripsi yang pake skala 5 mau jadi bahan referensi tapi bingun sumber/teori nya dari mana. Kalau udah dapat smoga kakak berkenaan untuk reply kembali. 🙏
Ntp 🙏 btuh pencerahan...
kalo pertanyaan positif semua apa boleh?
Boleh saja
Semangat pak😀
Ordinal ke Interval ruclips.net/video/qooM-V59REM/видео.html&ab_channel=SobatIlmiah