Ada satu dogma yang mengajarkan *keselamatan tidak bisa hilang walaupun tidak mentaati perintah Yesus Kristus Tuhannya yaitu berbuat kasih kepada sesama manusia*. Alasan dari pengajaran itu: 1. Keselamatan hanya dari iman saja tanpa perbuatan (mentaati perintahNya). 2. Janji Allah adalah kepastian. 3. Keselamatan (hidup kekal) sudah diterimanya, bukan lagi pengharapan. Benarkah ajaran itu? Benarkah Kristen yang mengimani ajaran itu tidak dibuang sekalipun tidak mentaati perintahNya?
Pertanyaan ini melibatkan perdebatan teologis yang kompleks di dalam tradisi Kristen. Namun, secara umum, mayoritas denominasi Kristen mengajarkan bahwa keselamatan tidak hanya tergantung pada iman saja, tetapi juga diiringi oleh perbuatan dan ketaatan terhadap ajaran Yesus Kristus. Beberapa poin yang perlu dipertimbangkan dalam konteks ini adalah: 1. Pengajaran Yesus sendiri: Yesus Kristus dalam ajarannya menekankan pentingnya ketaatan terhadap perintah-perintahnya sebagai bukti dari iman yang sejati. Contohnya, dalam Matius 7:21, Yesus mengatakan, "Bukan semua orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan mereka yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga." 2. Kitab-kitab Injil: Kitab-kitab Injil menegaskan pentingnya perbuatan kasih dan ketaatan terhadap perintah-perintah Yesus sebagai bagian dari hidup orang percaya. Misalnya, dalam Yohanes 14:15, Yesus mengatakan, "Jika kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku." 3. Surat-surat Paulus: Paulus juga menekankan pentingnya ketaatan dan perbuatan dalam hidup orang percaya. Sebagai contoh, dalam Galatia 5:6, ia menulis, "Sebab dalam Kristus Yesus, tidak ada artinya bersunat atau tidak bersunat, tetapi iman yang bekerja oleh kasih." Oleh karena itu, walaupun terdapat perbedaan pendapat di dalam teologi Kristen, banyak aliran Kristen yang mengajarkan bahwa keselamatan tidak hanya tergantung pada iman saja, tetapi juga pada ketaatan dan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Yesus Kristus. Orang percaya yang sejati akan berusaha untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah dan mengasihi sesama sebagai bukti dari iman mereka.
@@checkmate1738 hanya orang bodoh yang tidak mau ajaran OSAS, karena untuk bisa hidup kekal tidak membutuhkan perjuangan atau peperangan yang bisa bisa membuatnya menderita.
@@axellfonz Dia mengimani bahwa mencuri itu perbuatan dosa, sedangkan dia tidak mempunyai uang untuk membiayai keluarganya. Berdoa sudah, didoain sudah & minta belas kasihan kepada saudara seimannya sudah tetapi ga ada perubahan. Lalu dia ingin mencuri tetapi imannya mengatakan jangan, apakah itu bukan suatu penderitaan?
Sangat luar biasa..pesan dan makna yang mendalam tentang pembuangan..akhirnya saya Mengerti juga. Terimakasih, Tuhan Yesus memberkati
GOD BLESS YOU ALL.❤❤
Terima kasih untuk selalu memberikan pengetahuan makna firman Tuhan yang dalam. TUHAN YESUS memberkati YT ini
Terima kasih untuk pelayanan bible project indonesia. Kiranya diberkati dan menjangkau banyak orang
Wahh...keren,, thank you, Tuhan memberkati amin
Thx untuk videonya, sangat diberkati ✨🙏🏻
bagus bangettttt, merinding
Ada satu dogma yang mengajarkan *keselamatan tidak bisa hilang walaupun tidak mentaati perintah Yesus Kristus Tuhannya yaitu berbuat kasih kepada sesama manusia*.
Alasan dari pengajaran itu:
1. Keselamatan hanya dari iman saja tanpa perbuatan (mentaati perintahNya).
2. Janji Allah adalah kepastian.
3. Keselamatan (hidup kekal) sudah diterimanya, bukan lagi pengharapan.
Benarkah ajaran itu?
Benarkah Kristen yang mengimani ajaran itu tidak dibuang sekalipun tidak mentaati perintahNya?
Pertanyaan ini melibatkan perdebatan teologis yang kompleks di dalam tradisi Kristen. Namun, secara umum, mayoritas denominasi Kristen mengajarkan bahwa keselamatan tidak hanya tergantung pada iman saja, tetapi juga diiringi oleh perbuatan dan ketaatan terhadap ajaran Yesus Kristus. Beberapa poin yang perlu dipertimbangkan dalam konteks ini adalah:
1. Pengajaran Yesus sendiri: Yesus Kristus dalam ajarannya menekankan pentingnya ketaatan terhadap perintah-perintahnya sebagai bukti dari iman yang sejati. Contohnya, dalam Matius 7:21, Yesus mengatakan, "Bukan semua orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan mereka yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga."
2. Kitab-kitab Injil: Kitab-kitab Injil menegaskan pentingnya perbuatan kasih dan ketaatan terhadap perintah-perintah Yesus sebagai bagian dari hidup orang percaya. Misalnya, dalam Yohanes 14:15, Yesus mengatakan, "Jika kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku."
3. Surat-surat Paulus: Paulus juga menekankan pentingnya ketaatan dan perbuatan dalam hidup orang percaya. Sebagai contoh, dalam Galatia 5:6, ia menulis, "Sebab dalam Kristus Yesus, tidak ada artinya bersunat atau tidak bersunat, tetapi iman yang bekerja oleh kasih."
Oleh karena itu, walaupun terdapat perbedaan pendapat di dalam teologi Kristen, banyak aliran Kristen yang mengajarkan bahwa keselamatan tidak hanya tergantung pada iman saja, tetapi juga pada ketaatan dan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Yesus Kristus. Orang percaya yang sejati akan berusaha untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah dan mengasihi sesama sebagai bukti dari iman mereka.
@@checkmate1738 hanya orang bodoh yang tidak mau ajaran OSAS, karena untuk bisa hidup kekal tidak membutuhkan perjuangan atau peperangan yang bisa bisa membuatnya menderita.
@@cahayaterang8579 jika seseorang yang percaya berkata bahwa baginya menjauhi dosa adalah penderitaan, dimana imannya berada?
@@axellfonz Dia mengimani bahwa mencuri itu perbuatan dosa, sedangkan dia tidak mempunyai uang untuk membiayai keluarganya.
Berdoa sudah, didoain sudah & minta belas kasihan kepada saudara seimannya sudah tetapi ga ada perubahan.
Lalu dia ingin mencuri tetapi imannya mengatakan jangan, apakah itu bukan suatu penderitaan?
@@cahayaterang8579 kalau begitu Yudas tidak bisa dikatakan menghianati Yesus karna dia cuma BU.