Kisah Sukses Transmigran Gelombang Pertama di Manokwari, Dari Nol Kini Punya Usaha Penginapan

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 9 окт 2024
  • #Transmigran #Sukses #Oransbari

Комментарии • 53

  • @juliantotelukbayur5074
    @juliantotelukbayur5074 3 года назад

    Para transmigran pejuang pembangunan,,

  • @cgmlrzgg6564
    @cgmlrzgg6564 Год назад

    Salam dariku,kebetulan akupun asli kelahiran Cicalengka. Selamat dan sukseslah slalu lur🙏

  • @junianto4477
    @junianto4477 3 года назад +2

    Amin sdh makmur

  • @sutrisnob.tarmowiyono1985
    @sutrisnob.tarmowiyono1985 4 года назад +4

    Tidak ada keberhasilan tanpa perjuangan....
    Petani adalah ujung tombak penghasil hasil pertanian...
    Bumi harus di manfaatkan supaya ada manfaat....tiap2 perjuangan ada saja rintangan2...
    Salam semangat & sehat ya pak.

  • @talwyalwi9428
    @talwyalwi9428 Год назад

    salam kang teman seperjuangan.

  • @sundoro5227
    @sundoro5227 3 года назад

    Perjuangan yang terbayarkan

    • @Sidin_Ode
      @Sidin_Ode  3 года назад

      benar...byk transmigran yg sukses

  • @atiklestari2870
    @atiklestari2870 3 года назад +1

    Masyaallah, perjuangn bpk2 yg ikut trans mmg luar biasa. Daerah di sana sekarang sdh rame dulu hutan. Dulu thn 80 an paklik sy pernah merantau ke sana, tdk kuat. Sakit parah kena sakit malaria. Alhamdulillah bs sampai jawa dlm kondisi hidup, dan bisa melanjutkn hidup di jawa lg menggarap sawahnya. Tp beliau sekrg sdh almarhum

  • @AKAChannelHauraNadzifatuAlazis
    @AKAChannelHauraNadzifatuAlazis 4 года назад +1

    sallam selamat malam ......yimak kawan

  • @juliantotelukbayur5074
    @juliantotelukbayur5074 3 года назад

    Perjuangan yg luar biasa untuk bisa seperti itu،،

  • @mujianto9195
    @mujianto9195 3 года назад

    Perjuangan Trann jaman dulu berat banget...

  • @AchmadFudholi
    @AchmadFudholi 4 года назад +1

    Kisah yg menginspirasi👍🏻👍🏻

  • @bocahmanggarai3450
    @bocahmanggarai3450 Год назад

    jadi ingat orasbari,sempat mau jadi menantu org oransbari

  • @bukrakchannel888
    @bukrakchannel888 4 года назад +1

    Kisah sukses transmigran.. Semoga sehat sehat saja pak.. 🙏

  • @nungkyfauzi2329
    @nungkyfauzi2329 3 года назад

    Alhamdulilah sodara kita semua pada berhasil

  • @Lawakbagan
    @Lawakbagan 4 года назад +1

    Kisah yanh mantaaappp kawan..
    Main krumah yaaa👍👍👍

  • @novichannel4931
    @novichannel4931 4 года назад

    nyimak kisah sukses transmigran

  • @cakpaimo1770
    @cakpaimo1770 4 года назад

    Hadirrrr bos ... Nyimak kisah sukses transmigran

  • @yuyunpurnama9755
    @yuyunpurnama9755 3 года назад

    sudah ramai bagus ya kami harapkan semua trasmigran seperti ini semoga terkabul amiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinn

  • @umihandayani5374
    @umihandayani5374 3 года назад +1

    wow tdk bisa membayangkan bagaimana dulu begitu tiba di daerah situ di th 68.. sekarang sdh jadi kota.. 30 orang kk pertama yg trans dan membuka hutan.. layak di jadikan pahlawan transmigrasi di distriknya

  • @samsunga6plus730
    @samsunga6plus730 3 года назад +2

    sdh spt di Jawa,Alhamdulillah

  • @ofansegaoyek
    @ofansegaoyek 4 года назад +1

    Jadi tau tentang manok wari mantap bang👍

  • @SangLelana
    @SangLelana 4 года назад +2

    Semoga semakin sukses kawanku...

  • @sod3491
    @sod3491 3 года назад +1

    Alhmdulillah sukses ..

  • @wijionoahmad4133
    @wijionoahmad4133 3 года назад +2

    Griyo Alit = Rumah Kecil
    (Bahasa jawa)

  • @yuyunpurnama9755
    @yuyunpurnama9755 3 года назад +1

    semoga sukses trasmigrasi asal pulo jawa amiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinn

  • @enisiswati2778
    @enisiswati2778 3 года назад

    Griyo alit itu bhs jawa artiny rumah kecil

  • @bundadita7505
    @bundadita7505 4 года назад +1

    Kisah sukses semangat ya kak 😍🙏🙏🙏🙏

  • @AbdulRahman-wu2pn
    @AbdulRahman-wu2pn 3 года назад

    Sy meragukan tentang tahunnya, ingatloh, Ransiki Orasbare itu basis Opm, kayanya mustahil pemerintah menempatkan Trans Tampa Rumah dan lain sebagainya didalam hutan. Bapak itu bagaimana setelah mendengar kejadian di Prafi.

    • @Sidin_Ode
      @Sidin_Ode  3 года назад

      Setelah Belanda angkat kaki dan kembali ke Eropah, ternyata program ini tetap diteruskan pemerintah Indonesia dengan menggantikannya program transmigrasi di Tanah Papua. Program ini dimulai lima tahun sebelum pelaksanaan Pepera (1969) mendatangkan lagi warga Jawa di Papua dengan nama Pelopor Pembangunan Serba Guna di Kabupaten Manokwari(12KK/30 jiwa); Kumbe Merauke(27 KK); di Dosai Kabupaten Jayapura(9KK).

    • @Sidin_Ode
      @Sidin_Ode  3 года назад

      Mengindonesiakan Papua
      Konsensus dalam Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) pada 1969 secara resmi memasukkan Papua Barat ke dalam Indonesia. Namun, kondisi yang berangsur baik ini disusul permasalahan baru. Gelombang transmigrasi terarah dalam jumlah tinggi melalui Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) justru memicu kecemburuan sosial.
      Esther Heidbüchel dalam bukunya The West Papua Conflict in Indonesia: Actors, Issues and Approaches (2007, hlm. 44) menyebut sebagian rakyat setempat menganggap pemerintah pusat berusaha merebut tanah mereka dengan cara mengindonesiakan tanah Papua berserta isinya melalui program transmigrasi.
      Baca juga: Sejarah Pepera 1969: Upaya Lancung RI Merebut Papua?
      Pemerintah Orde Baru, lanjut Heidbüchel dianggap secara sepihak menetapkan standar hidup berdasarkan kebudayaan dan cara hidup orang Jawa. Buku-buku sekolah, tata cara menanam padi, bahkan pembangunan rumah semuanya mengikuti apa yang ada di Jawa. Belum lagi, transmigran asal Jawa yang tiba di wilayah rintisan di Papua Barat selalu mendapat posisi yang lebih unggul ketimbang masyarakat lokal.
      “Transmigran umumnya bermukim di kota-kota baru yang berbatasan dengan Papua Nugini, sementara mereka yang pindah ke Papua atas kesadaran sendiri lebih banyak berdiam di perkotaan. Mereka adalah tenaga-tenaga yang disukai untuk jabatan di kantor-kantor dan perusahaan," tulis Heidbüchel.
      Kembali mengutip catatan Loekman Soetrisno, sejak 1969, jumlah orang Jawa yang berpartisipasi dalam program transmigrasi jumlahnya selalu naik. Melalui Repelita I sampai II, pemerintah Orde Baru tercatat berhasil menempatkan tidak kurang dari 41.701 transmigran yang terbagi menjadi 9.916 kepala keluarga (hlm. 119).
      Dalam Repelita IV yang dimulai pada 1984, jumlah tersebut melompat menjadi 137.800 kepala keluarga. Sebagian besar transmigran datang dari etnis Jawa, Buton, Bugis, dan Makassar. Untuk menghidupi pendatang sebanyak itu, harus membuka lahan seluas 689.000 ha.

  • @alcitizen1233
    @alcitizen1233 3 года назад +1

    griyo alit itu bahasa Jawa artinya rumah kecil

  • @murnirizki7208
    @murnirizki7208 4 года назад

    Kisah sukses para transmigrasi....

  • @ekanurfadilah624
    @ekanurfadilah624 4 года назад +1

    Pak udin....

  • @sod3491
    @sod3491 3 года назад

    Daftarnya bgaimna ya pak teus diberi lahan apa ya kebon nya

    • @Sidin_Ode
      @Sidin_Ode  3 года назад

      saat ini program transmigrasi di Papua sdh ditiadakan/ditutup

  • @AbdulRahman-wu2pn
    @AbdulRahman-wu2pn 3 года назад +1

    Mohon maaf betulkah trans pertama di Orasbare itu tahun 1968, apa tdk salah? Coba deh baca lagi sejarah Irian kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.

    • @Sidin_Ode
      @Sidin_Ode  3 года назад +1

      Setelah Belanda angkat kaki dan kembali ke Eropah, ternyata program ini tetap diteruskan pemerintah Indonesia dengan menggantikannya program transmigrasi di Tanah Papua. Program ini dimulai lima tahun sebelum pelaksanaan Pepera (1969) mendatangkan lagi warga Jawa di Papua dengan nama Pelopor Pembangunan Serba Guna di Kabupaten Manokwari(12KK/30 jiwa); Kumbe Merauke(27 KK); di Dosai Kabupaten Jayapura(9KK).

  • @kaironlatif5277
    @kaironlatif5277 3 года назад

    Th'68 ...itu transmigran atau tapol.....

    • @Sidin_Ode
      @Sidin_Ode  3 года назад

      Setelah Belanda angkat kaki dan kembali ke Eropah, ternyata program ini tetap diteruskan pemerintah Indonesia dengan menggantikannya program transmigrasi di Tanah Papua. Program ini dimulai lima tahun sebelum pelaksanaan Pepera (1969) mendatangkan lagi warga Jawa di Papua dengan nama Pelopor Pembangunan Serba Guna di Kabupaten Manokwari(12KK/30 jiwa); Kumbe Merauke(27 KK); di Dosai Kabupaten Jayapura(9KK).

    • @Sidin_Ode
      @Sidin_Ode  3 года назад

      Mengindonesiakan Papua
      Konsensus dalam Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) pada 1969 secara resmi memasukkan Papua Barat ke dalam Indonesia. Namun, kondisi yang berangsur baik ini disusul permasalahan baru. Gelombang transmigrasi terarah dalam jumlah tinggi melalui Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) justru memicu kecemburuan sosial.
      Esther Heidbüchel dalam bukunya The West Papua Conflict in Indonesia: Actors, Issues and Approaches (2007, hlm. 44) menyebut sebagian rakyat setempat menganggap pemerintah pusat berusaha merebut tanah mereka dengan cara mengindonesiakan tanah Papua berserta isinya melalui program transmigrasi.
      Baca juga: Sejarah Pepera 1969: Upaya Lancung RI Merebut Papua?
      Pemerintah Orde Baru, lanjut Heidbüchel dianggap secara sepihak menetapkan standar hidup berdasarkan kebudayaan dan cara hidup orang Jawa. Buku-buku sekolah, tata cara menanam padi, bahkan pembangunan rumah semuanya mengikuti apa yang ada di Jawa. Belum lagi, transmigran asal Jawa yang tiba di wilayah rintisan di Papua Barat selalu mendapat posisi yang lebih unggul ketimbang masyarakat lokal.
      “Transmigran umumnya bermukim di kota-kota baru yang berbatasan dengan Papua Nugini, sementara mereka yang pindah ke Papua atas kesadaran sendiri lebih banyak berdiam di perkotaan. Mereka adalah tenaga-tenaga yang disukai untuk jabatan di kantor-kantor dan perusahaan," tulis Heidbüchel.
      Kembali mengutip catatan Loekman Soetrisno, sejak 1969, jumlah orang Jawa yang berpartisipasi dalam program transmigrasi jumlahnya selalu naik. Melalui Repelita I sampai II, pemerintah Orde Baru tercatat berhasil menempatkan tidak kurang dari 41.701 transmigran yang terbagi menjadi 9.916 kepala keluarga (hlm. 119).
      Dalam Repelita IV yang dimulai pada 1984, jumlah tersebut melompat menjadi 137.800 kepala keluarga. Sebagian besar transmigran datang dari etnis Jawa, Buton, Bugis, dan Makassar. Untuk menghidupi pendatang sebanyak itu, harus membuka lahan seluas 689.000 ha.

  • @ikmalm.1324
    @ikmalm.1324 4 года назад +1

    Jd kasian dgn suku asli, tidak diberi tanah grats

    • @jayamulyo6163
      @jayamulyo6163 3 года назад

      Kalo mau sekarang ada omnibus law kalo mau urus sendiri ada program konsesi lahan perseorangan itupun kalo mau kerja

    • @protocetus499
      @protocetus499 3 года назад

      Wkwkwk

  • @suariahmualin3292
    @suariahmualin3292 4 года назад +2

    Usir transmigran penjajah!