Semoga bisa terlaksana di medan terutama di medan barat soalnya saya sebagai warna negara Indonesia yang beragama budhha tapi dikeroyok sama warna negara Indonesia yang beragama islam. Yang seharusnya dimata Tuhan tu semua orang tu sama tiada ada perbedaan sama sekali sampai hari ni aq mendapat kemarahan yang seharusnya tidak seharusnya apalagi saya cuma kedai kecil tapi selalu dihina trus tidak bole membeli barang kepada saya karna saya itu haram apa seperti tu y banthe.
Sesama umat saya ingin berbagi pandangan saudara. Jika memang Anda adalah umat Buddha, maka tidak mungkin melihat hal buruk yang terjadi terhadap diri kita adalah karena faktor diluar dari diri kita. Umat Buddha mengenal dan memegang Hukum Karma, Hukum Sebab Akibat. Sehingga melalui peristiwa yang Anda alami, jika ditelaa dalam ajaran Buddha, tidak lain dan tidak bukan Akibat Buruk-Buruk yang kita terima itu adalah berasal dari Sebab-Sebab yang berasal dari diri kita sendiri. Dalam pikiran umat Buddha yang sejati, dia akan beranggapan semua hal yang buruk-buruk terjadi pada dirinya adalah pengurangan atau diskon besar bagi Buah Karma Buruk yang akan terjadi berikutnya. Jika sebab-sebab itupun sebenarnya berasal dari diri sendiri, maka mengapa mencari kambing hitam pihak lain? Buat Pemisahan pikiran terhadap hal buruk yang terjadi pada diri kita, karena prilaku pihak lain: - Jika kejahatan yang dilakukan oleh pihak lain terhadap diri anda bukan tindakan yang sampai masuk ke arah kriminalitas dan Anda masih dapat memaafkan, maka orang yang mengaku umat Buddha akan 1000% memaafkan tanpa pamri. - Jika kejahatan yang dilakukan oleh pihak lain sudah menyangkut kriminalitas, Anda berhak untuk melaporkan itu kepihak berwajib. karena ini hak, maka Andapun masih dapat memilih untuk melaporkan atau tidak tergantung apakah ada cara yang lebih bijak untuk memaklumi kejahatan tersebut. - namun jika Anda memilih melaporkan ke pihak berwajib, maka tujuan Andapun bukan karena ingin balas dendam, namun tujuan Anda adalah agar pelaku dapat memperbaiki dirinya karena Anda merasa kasihan jika dia terus-menerus berbuat buruk kepada Anda, dan dengan melaporkan hal tersebut kepihak berwajib maka kemungkinan pihak berwajib dapat mencari cara yang baik pula untuk melerai konflik yang terjadi. begitulah seharusnya orang yang mengaku umat Buddha bersikap. "Aku dijahati, Aku difitnah, Aku, Aku, Aku..." lainnya itu tidak berujung dan tidak berkesudahan dan pertanda diri yang egois dan tidak mau menerima sebab-sebab yang berasal dari dirinya sendiri. itulah sikap buruk yang disebut Keakuan. Kita semua tidak lahir langsung bersih dari kesalahan, prilaku dan pikiran kita masih keruh..., maka mengalami hal yang buruk dalam hidup adalah hal yang wajar. Sang Buddha sekalipun, setelah mencapai Kebuddhaan dan memutus rantai Karma, Beliau masih dicemooh, masih di hina dan dikata-katai yang buruk-buruk, dari sebab-sebab yang lalu yang berasal dari kehidupan Buddha sebelumnya, maka apa jaminan kita tidak mendapatkan prilaku buruk dari orang lain.
@@herianggara4979.... Dengan kita berlatih meditasi Vipassana, akan menghancurkan kebencian, kejahatan, kemarahan, kedengkian, kesombongan, iri hati, keserakahan, nafsu indera berlebihan dan kebodohan batin kita serta kita mempunyai cinta kasih yang universal kepada semua pihak makhluk apa pun di alam semesta 🙏🙏🙏 coba berlatih meditasi dari 5 menit dulu,... lama kelamaan akan meningkat batinnya dan meditasi nya akan semakin lama. Meditasi Vippasana mengutamakan nafas masuk dan nafas keluar,... coba perhatikan tarikan nafas masuk rasakan sentuhan di bawah lubang hidung dan rasakan hembusan nafas keluar di atas bibir,... rasakan tarikan nafas masuk pelahan dan penuh perhatian. Bila ada bentuk betuk ingatan dan pikiran,.. di sadari dengan menyebut dalam batin bila ingatan muncul,.. di dalam hati ingat...ingat... ingat. ... di sebut dalam hati... dan kembali lagi ke obyek utama keluar masuk nya nafas (bila munculnya ingat itu berulang kali muncul,.. masuk lah keperenungan untuk kita bisa menerimanya)dan bila muncul bentuk pikiran pikiran pikiran pikiran..... kembali lagi ke obyek utama ,....Semua bentuk bentuk itu alami muncul karena kita sedang mengelurkan kilesa kilesa yang ada di dalam diri kita,... begitu juga bentuk bentuk perasaan bila timbul sakit atau pun gatal,... sebut saja di dalam hati sakit / gatal. Meditasi melatih kesadaran kita dan memperkuat kesadaran kita,... meditasi Vippasana seperti kita mengendarai motor atau mobil,... kita fokus ke depan penuh perhatian dan ada sesuatu yang kita lihat sadari aja seperti kita melihat kaca spion dll....Selamat mencoba.
Sabbe Satta Sukhi Hontu☸️🧘♀️☸️ , 🙏🙏🙏
Anumodana Bhante Sri Pannavaro Mahathera ,semoga Bhante sehat sehat dan bahagia selalu 🙏🙏🙏
Bhante yang disayangi....
❤❤ trmksh Banthe Pannya...Trmksh sdh mnyelenggarakan seminar ini...Semoga Semua Mskhluk Brbahagia...Sadhu3
Beliau sudah mendalam mengetahui kehidupan berkesadaran...Luar biasa...Smg selalu sehat Banthe....
Anumodana,,sehat selalu bhante sri pannavaro mahathera...
Sehat selalu YM Bhante Pannavaro🙏🙏🙏
Semoga beliau Y.M Bhante Sri Pannavaro selalu diberikan kesehatan,,,matur nuwun Bhante berkenan hadir dan memberikan nasehat kepada kami
🙏🙇🙇🙇
Bhante sri Pannavaro Terima kasih ceramahnya sangat bagus Teladan. 🙏🏻🙏🏻🙏🏻 Semoga sehat selalu ...Sadhu Sadhu Sadhu.🙏🙏🙏
Terima kasih Bhante atas penyampaian materi dan nasehat yang sudah diberikan
🙏😊 sehat selalu bhante sri panyavaro
Sangat teladan ceramahnya dan sangat pantas untuk di teladani
Vandami Bhante
Jika wejangan banthe panavaeo mahatera di inplementasikan dengan seksama maka nkri menjadi aman damai sejahtera secara menyeluruh anomudana bhante
Semoga bisa terlaksana di medan terutama di medan barat soalnya saya sebagai warna negara Indonesia yang beragama budhha tapi dikeroyok sama warna negara Indonesia yang beragama islam. Yang seharusnya dimata Tuhan tu semua orang tu sama tiada ada perbedaan sama sekali sampai hari ni aq mendapat kemarahan yang seharusnya tidak seharusnya apalagi saya cuma kedai kecil tapi selalu dihina trus tidak bole membeli barang kepada saya karna saya itu haram apa seperti tu y banthe.
Kobisa gmn ceritanya bang
tetap brbuat baik...nnt ada wktunya ..itupun akan brlalu😊😊
Sesama umat saya ingin berbagi pandangan saudara.
Jika memang Anda adalah umat Buddha, maka tidak mungkin melihat hal buruk yang terjadi terhadap diri kita adalah karena faktor diluar dari diri kita.
Umat Buddha mengenal dan memegang Hukum Karma, Hukum Sebab Akibat. Sehingga melalui peristiwa yang Anda alami, jika ditelaa dalam ajaran Buddha, tidak lain dan tidak bukan Akibat Buruk-Buruk yang kita terima itu adalah berasal dari Sebab-Sebab yang berasal dari diri kita sendiri.
Dalam pikiran umat Buddha yang sejati, dia akan beranggapan semua hal yang buruk-buruk terjadi pada dirinya adalah pengurangan atau diskon besar bagi Buah Karma Buruk yang akan terjadi berikutnya.
Jika sebab-sebab itupun sebenarnya berasal dari diri sendiri, maka mengapa mencari kambing hitam pihak lain?
Buat Pemisahan pikiran terhadap hal buruk yang terjadi pada diri kita, karena prilaku pihak lain:
- Jika kejahatan yang dilakukan oleh pihak lain terhadap diri anda bukan tindakan yang sampai masuk ke arah kriminalitas dan Anda masih dapat memaafkan, maka orang yang mengaku umat Buddha akan 1000% memaafkan tanpa pamri.
- Jika kejahatan yang dilakukan oleh pihak lain sudah menyangkut kriminalitas, Anda berhak untuk melaporkan itu kepihak berwajib. karena ini hak, maka Andapun masih dapat memilih untuk melaporkan atau tidak tergantung apakah ada cara yang lebih bijak untuk memaklumi kejahatan tersebut.
- namun jika Anda memilih melaporkan ke pihak berwajib, maka tujuan Andapun bukan karena ingin balas dendam, namun tujuan Anda adalah agar pelaku dapat memperbaiki dirinya karena Anda merasa kasihan jika dia terus-menerus berbuat buruk kepada Anda, dan dengan melaporkan hal tersebut kepihak berwajib maka kemungkinan pihak berwajib dapat mencari cara yang baik pula untuk melerai konflik yang terjadi.
begitulah seharusnya orang yang mengaku umat Buddha bersikap.
"Aku dijahati, Aku difitnah, Aku, Aku, Aku..." lainnya itu tidak berujung dan tidak berkesudahan dan pertanda diri yang egois dan tidak mau menerima sebab-sebab yang berasal dari dirinya sendiri. itulah sikap buruk yang disebut Keakuan.
Kita semua tidak lahir langsung bersih dari kesalahan, prilaku dan pikiran kita masih keruh..., maka mengalami hal yang buruk dalam hidup adalah hal yang wajar. Sang Buddha sekalipun, setelah mencapai Kebuddhaan dan memutus rantai Karma, Beliau masih dicemooh, masih di hina dan dikata-katai yang buruk-buruk, dari sebab-sebab yang lalu yang berasal dari kehidupan Buddha sebelumnya, maka apa jaminan kita tidak mendapatkan prilaku buruk dari orang lain.
@@herianggara4979.... Dengan kita berlatih meditasi Vipassana, akan menghancurkan kebencian, kejahatan, kemarahan, kedengkian, kesombongan, iri hati, keserakahan, nafsu indera berlebihan dan kebodohan batin kita serta kita mempunyai cinta kasih yang universal kepada semua pihak makhluk apa pun di alam semesta 🙏🙏🙏
coba berlatih meditasi dari 5 menit dulu,... lama kelamaan akan meningkat batinnya dan meditasi nya akan semakin lama.
Meditasi Vippasana mengutamakan nafas masuk dan nafas keluar,... coba perhatikan tarikan nafas masuk rasakan sentuhan di bawah lubang hidung dan rasakan hembusan nafas keluar di atas bibir,... rasakan tarikan nafas masuk pelahan dan penuh perhatian. Bila ada bentuk betuk ingatan dan pikiran,.. di sadari dengan menyebut dalam batin bila ingatan muncul,.. di dalam hati ingat...ingat... ingat. ... di sebut dalam hati... dan kembali lagi ke obyek utama keluar masuk nya nafas (bila munculnya ingat itu berulang kali muncul,.. masuk lah keperenungan untuk kita bisa menerimanya)dan bila muncul bentuk pikiran pikiran pikiran pikiran..... kembali lagi ke obyek utama ,....Semua bentuk bentuk itu alami muncul karena kita sedang mengelurkan kilesa kilesa yang ada di dalam diri kita,... begitu juga bentuk bentuk perasaan bila timbul sakit atau pun gatal,... sebut saja di dalam hati sakit / gatal. Meditasi melatih kesadaran kita dan memperkuat kesadaran kita,... meditasi Vippasana seperti kita mengendarai motor atau mobil,... kita fokus ke depan penuh perhatian dan ada sesuatu yang kita lihat sadari aja seperti kita melihat kaca spion dll....Selamat mencoba.
Sadhu
🙏🙏🙏