Udah nonton belum sih kelen?? Pada inget sama Randa katanya waktu nonton film ini🤭 DOKTER FORENSIK Jenazah seorang wanita dibawa menggunakan keranda. Di bagian kepala terlihat sobekan luka menganga akibat tertusuk benda tajam. Seorang dokter muda menggunakan pakaian serba putih dan memakai masker, sedang tangannya yang terpasang handscon sibuk menyiapkan jarum dan benang untuk menjahit luka si mayat. Dokter itu bekerja sendiri. Dia meminta kepada perawat untuk tidak membantunya. "Kenapa aku tidak bisa menggerakkan tubuhku?" Seorang dokter forensik yang menangani mayat itu, tidak mengindahkan ucapan sang mayat. "Kenapa kamu menyobek bajuku? Apakah kamu ingin memperkosaku?" Pertanyaan itu, mengganggu perasaan dokter muda itu. Dia berusaha tidak berkata apapun tetapi mayat yang tidak berdaya itu terus saja saja mengoceh. Mau tak mau, dia pun menanggapi apa yang dikatakan si mayat. "Berapa umurmu?" Dokter itu mengejutkan si mayat yang sejak tadi selalu mengoceh. " Umurku, 24 tahun." "Siapa namamu?" Dokter itu kembali bertanya. "Selviana Ratna." Mayat masih terheran, kenapa dokter itu bisa berbicara dengannya. "Apa yang menyebabkan kepalamu begini?" "Entahlah! Aku sedang mengendarai mobil dan sepertinya, aku tidak sadar menabrak sesuatu." Mayat kembali menjawab Sebuah jarum berbentuk kail menusuk kulit si mayat. Dokter itu menarik menggunakan benang transparan. "Woi sakit! Sakit sekali!" Mayat mengeluh kesakitan, tetapi ekspresinya hanya di mulut saja tanpa ada reaksi tubuh seperti mengernyitkan kulit ataupun bergerak. "Kamu, sudah meninggal dunia 4 jam yang lalu." Si mayat menjadi terheran. "Tapi kenapa, aku bisa berbicara denganmu?" "Waktu umurku 14 tahun, aku divonis psikosis oleh dokter karena aku tidak bisa membedakan antara nyata dan tidak nyata. Aku sudah biasa berkomunikasi dengan orang mati. Sejak kecil, sebagian orang menganggap aku gila." "Tapi, kamu tidak gila kan?" Tersenyum dokter forensik itu. Sedang tangannya sejak tadi dengan lihainya menjahit luka yang menganga sampai sebagian luka tertutup. "Aku, tidak gila. Kalau pun aku gila, sudah pasti aku tidak akan bekerja di tempat ini." Dari arah depan, terdengar langkah kaki bersama dengan bunyi suara kereta yang ditarik. "Selamat siang, Dokter Randa," tegur seorang perawat cantik bersama dua orang kawannya. Mereka datang membawa mayat seorang laki-laki korban pembunuhan. "Siang, Evlyn," sahut dokter forensik itu. "Dok, apa perlu kami dampingi untuk menjahit luka jenazah?" Pertanyaan seperti itu, sangat sering sekali ditanyakan oleh para perawat. Namun, dokter itu lebih sering menolaknya. Apabila, kondisi jenazah yang dibawa hanya mengalami luka-luka sobek kecil. Kecuali luka besar akibat tabrakan atau pembunuhan, barulah Randa minta didampingi. "Aku, masih bisa mengerjakannya sendiri. Tinggalkan saja jenazah itu! 15 menit lagi, kembalilah kesini bawa semua riwayat kematian jenazah yang laki-laki." "Baik, Dok." Tiga orang perawat itu pun, pergi meninggalkan Randa seorang diri mengurus jenazah. "Aku rasa, perawat tadi menyukaimu." Randa kembali tersenyum. " Dari mana, kamu mengetahuinya?" "Dia berbicara pada temannya, saat mengantarku ke ruangan ini." "Semua wanita muda pasti menyukai lelaki yang sama-sama muda!" sahut Randa sembari menyuntikkan sebuah suntikan di kepala mayat. "Aku masih bisa berbicara denganmu, artinya aku masih hidup kan?" Mayat itu kembali meyakinkan dirinya. Tersenyum dokter itu, sembari mengambil kertas surat riwayat kematian dan menunjukkan pada si-wanita bahwa dia sudah meninggal. "Tapi aku merasa, aku belum mati!" Wanita itu, terus saja menyangkal kematiannya. "15 menit lagi, perawat akan masuk ke ruangan ini. Jika kamu merasa belum mati, berbicaralah dengannya. Bila dia mendengar ocehanmu, berarti kamu masih hidup. Tapi apabila sebaliknya, dia tidak mendengarmu artinya kamu benar-benar sudah mati. Dan kuharap, kamu tidak menanyakan sesuatu yang dapat mengganggu konsentrasiku," ucap si dokter muda, sembari menoleh ke mayat lelaki yang terus berteriak karena kesakitan. "Buktinya lelaki di sana juga mati, tapi aku tidak mendengar suara apa-apa darinya." Mayat wanita itu, masih bersikukuh menganggap dirinya tidak mati. "Andai kamu dapat mendengar sepertiku. Sebenarnya, mayat lelaki itu sangat berisik sekali. Kamu tidak bisa mendengar ocehannya karena kamu sudah meninggal." 15 menit kemudian, dokter itu melihat jarum jam di tangan kanannya. Tidak beberapa lama, datang dua orang perawat masuk ke dalam ruangan. "Sudah kamu bawakan riwayat kematiannya?" "Sudah, Dok." Dokter itu memegang riwayat kematian lelaki korban pembunuhan dan mempelajari semua sebab kematiannya. "Evlyn, kau lepaskan baju mayat wanita itu. Buka semua pakaiannya, setelah itu bawa ke ruang mayat agar dimandikan oleh Heddy. Pastikan, saat memandikan mayat harus didampingi 2 perawat agar tidak ada lagi kasus pemerkosaan pada mayat. Penyebab kematiannya, sudah kutulis pada kertas di meja. Nanti, kamu salin ke riwayat kematiannya." "Baik, Dok," ucap Evlyn, perawat cantik yang naksir Dokter Randa. "Oktav, bantu aku mengurus jenazah laki-laki ini." Sebuah gunting tajam, menyobek pakaian jenazah lelaki itu. Luka sobek akibat tebasan pisau membelah bahu kiri. Randa, mengukur kedalaman luka sobekan akibat tebasan golok. "Kamu tau, apa penyebab kematian lelaki ini?" tanya Randa pada Oktav. "Perkelahian perebutan warisan. Menurut polisi, korban menyerang terlebih dulu secara membabi buta. Lalu, pelaku berusaha membela diri hingga terjadi duel dan akhirnya korban kalah." "Tidak! Tidak benar cerita itu! Anak itu yang lebih dahulu menyerangku. Aku hanya mempertahankan diri!" Jenazah itu, terus berteriak membela diri mengatakan dirinya tidak bersalah. Randa yang mendengar penuturannya, hanya diam saja karena baginya tidak semua mayat harus dia ajak bicara. "Ukur panjang tubuhnya, lalu kamu catat di sini." "Baik, Dok." "Setelah itu ukur panjang lukanya, penyebab kematiannya. Mayat lelaki yang sedang mereka urus itu, terus saja mengeluh. Bila melihat badannya yang besar, tentu tidak pantas jika dia merengek dan menangis seperti anak kecil. Untungnya, hanya Randa saja yang mendengar keluh kesah mayat itu. "Dokter, kenapa mayat mengeluarkan air mata?" Oktav terkejut, mengira mayat itu masih hidup. "Itu, normal. Jenazah mengeluarkan air mata itu, akibat dari relaksasi otot menjadi tenang sehingga jaringan-jaringan otot menjadi kendor." "Owh begitu ya, Dok? Wah, kalau di kampung saya ada mayat begini, mereka pasti heboh karena dianggap aneh." "Semua yang terjadi itu, semuanya bisa dijawab oleh ilmu pengetahuan. Itulah pentingnya, edukasi kepada masyarakat agar sesuatu yang aneh tidak menjadi gosip yang bisa menjadi aib bagi keluarga yang tinggalkan." Bisa dibeli pdfnya atau bisa dibaca sampai tamat di 👇 read.kbm.id/book/detail/0868cf6e-20b4-d2a0-fb82-8fa1bed6e3b8?af=fb229894-04c9-7ef3-0103-def207900fb1duji
Suranya....mantap...bagus bngetttt...semoga sukses masuk go internasional...amin kaooo ..damar adji...semagat terus....
Suarane Wenak tenan..... Mantap jiwa.... Semoga sukses.
Masya Allah merdu banget suarax dua..duax bagus suarax... mantap ❤❤
Kereeen de suara nyh 👏👏👏❤
Mantaaappp boss ku,,, belitung hadir nih
❤ jos terus bro ,, MANTAPPP
Maju trus Damar mantap👍👍😁
Mantap lagunya enak di dengar ❤
Mantaap sekali nak. Sukses selalu iya nak. Aamiin.
Masyaallah suaranya adek adji semoga sukses salam dari probolinggo
Suara yang begitu lembut.namun menyentuh kalbu!
masyaallah suaranya dua duanya bagus banget❤ semoga sukses kk ❤🙏
udh cakep suara nya pun bagus❤
❤manteeeep suaranya asyik
Suaranya,sangatmerdubosss🎉
Keren suara nya dek ❤❤❤
bagus bangat suaranya semoga sukses slm dr empat lawang
cak bagus apek tenan suarane ❤❤❤🎉🎉
Sukses slalu nak
Mantap asik lagunya ❤❤
Damar emang enak dilihat, didengar, swaramu merdu aku gemes banget. Klo krm boleh peluk sayang ya.
Merdu bangettt
Semoga anakku bisa ..semagat terus...dalm lindugan alloh ...amin...yg jauh d sana
Sukses selalu kalian berdua
C ganteng kereeen banget
Bagus bngt suara nya
Merdu banget suaranya Damar aji dan cantika smg sukses kalian berdua jg grup pemusik nya ❤👍🥰
Masya allah suara yah debets 👏👏👏👏
Asek bgt ni suara dan musik nya❤
Merdu banget suara nta
Mantuuull Damar aji dan cantika😘😘😘
😊
Mantul & sahdu banget suaranya
suaramuuu❤❤❤❤❤
Mantep adik kagunya
❤❤
sukses buat damar
Suara yg bagus
Ka aku ❤❤❤❤❤❤❤❤😊😊😊😊😊😊😊😊
Jozzz kok men ,,enak banget suaranya
Du44thv4gxz97xi0l
.👻👊🐗❤
Udah nonton belum sih kelen?? Pada inget sama Randa katanya waktu nonton film ini🤭
DOKTER FORENSIK
Jenazah seorang wanita dibawa menggunakan keranda. Di bagian kepala terlihat sobekan luka menganga akibat tertusuk benda tajam. Seorang dokter muda menggunakan pakaian serba putih dan memakai masker, sedang tangannya yang terpasang handscon sibuk menyiapkan jarum dan benang untuk menjahit luka si mayat. Dokter itu bekerja sendiri. Dia meminta kepada perawat untuk tidak membantunya.
"Kenapa aku tidak bisa menggerakkan tubuhku?"
Seorang dokter forensik yang menangani mayat itu, tidak mengindahkan ucapan sang mayat.
"Kenapa kamu menyobek bajuku? Apakah kamu ingin memperkosaku?"
Pertanyaan itu, mengganggu perasaan dokter muda itu. Dia berusaha tidak berkata apapun tetapi mayat yang tidak berdaya itu terus saja saja mengoceh. Mau tak mau, dia pun menanggapi apa yang dikatakan si mayat.
"Berapa umurmu?" Dokter itu mengejutkan si mayat yang sejak tadi selalu mengoceh.
" Umurku, 24 tahun."
"Siapa namamu?" Dokter itu kembali bertanya.
"Selviana Ratna." Mayat masih terheran, kenapa dokter itu bisa berbicara dengannya.
"Apa yang menyebabkan kepalamu begini?"
"Entahlah! Aku sedang mengendarai mobil dan sepertinya, aku tidak sadar menabrak sesuatu." Mayat kembali menjawab
Sebuah jarum berbentuk kail menusuk kulit si mayat. Dokter itu menarik menggunakan benang transparan.
"Woi sakit! Sakit sekali!" Mayat mengeluh kesakitan, tetapi ekspresinya hanya di mulut saja tanpa ada reaksi tubuh seperti mengernyitkan kulit ataupun bergerak.
"Kamu, sudah meninggal dunia 4 jam yang lalu."
Si mayat menjadi terheran. "Tapi kenapa, aku bisa berbicara denganmu?"
"Waktu umurku 14 tahun, aku divonis psikosis oleh dokter karena aku tidak bisa membedakan antara nyata dan tidak nyata. Aku sudah biasa berkomunikasi dengan orang mati. Sejak kecil, sebagian orang menganggap aku gila."
"Tapi, kamu tidak gila kan?"
Tersenyum dokter forensik itu. Sedang tangannya sejak tadi dengan lihainya menjahit luka yang menganga sampai sebagian luka tertutup.
"Aku, tidak gila. Kalau pun aku gila, sudah pasti aku tidak akan bekerja di tempat ini."
Dari arah depan, terdengar langkah kaki bersama dengan bunyi suara kereta yang ditarik.
"Selamat siang, Dokter Randa," tegur seorang perawat cantik bersama dua orang kawannya. Mereka datang membawa mayat seorang laki-laki korban pembunuhan.
"Siang, Evlyn," sahut dokter forensik itu.
"Dok, apa perlu kami dampingi untuk menjahit luka jenazah?" Pertanyaan seperti itu, sangat sering sekali ditanyakan oleh para perawat. Namun, dokter itu lebih sering menolaknya. Apabila, kondisi jenazah yang dibawa hanya mengalami luka-luka sobek kecil. Kecuali luka besar akibat tabrakan atau pembunuhan, barulah Randa minta didampingi.
"Aku, masih bisa mengerjakannya sendiri. Tinggalkan saja jenazah itu! 15 menit lagi, kembalilah kesini bawa semua riwayat kematian jenazah yang laki-laki."
"Baik, Dok."
Tiga orang perawat itu pun, pergi meninggalkan Randa seorang diri mengurus jenazah.
"Aku rasa, perawat tadi menyukaimu."
Randa kembali tersenyum. " Dari mana, kamu mengetahuinya?"
"Dia berbicara pada temannya, saat mengantarku ke ruangan ini."
"Semua wanita muda pasti menyukai lelaki yang sama-sama muda!" sahut Randa sembari menyuntikkan sebuah suntikan di kepala mayat.
"Aku masih bisa berbicara denganmu, artinya aku masih hidup kan?" Mayat itu kembali meyakinkan dirinya.
Tersenyum dokter itu, sembari mengambil kertas surat riwayat kematian dan menunjukkan pada si-wanita bahwa dia sudah meninggal.
"Tapi aku merasa, aku belum mati!" Wanita itu, terus saja menyangkal kematiannya.
"15 menit lagi, perawat akan masuk ke ruangan ini. Jika kamu merasa belum mati, berbicaralah dengannya. Bila dia mendengar ocehanmu, berarti kamu masih hidup. Tapi apabila sebaliknya, dia tidak mendengarmu artinya kamu benar-benar sudah mati. Dan kuharap, kamu tidak menanyakan sesuatu yang dapat mengganggu konsentrasiku," ucap si dokter muda, sembari menoleh ke mayat lelaki yang terus berteriak karena kesakitan.
"Buktinya lelaki di sana juga mati, tapi aku tidak mendengar suara apa-apa darinya." Mayat wanita itu, masih bersikukuh menganggap dirinya tidak mati.
"Andai kamu dapat mendengar sepertiku. Sebenarnya, mayat lelaki itu sangat berisik sekali. Kamu tidak bisa mendengar ocehannya karena kamu sudah meninggal."
15 menit kemudian, dokter itu melihat jarum jam di tangan kanannya. Tidak beberapa lama, datang dua orang perawat masuk ke dalam ruangan.
"Sudah kamu bawakan riwayat kematiannya?"
"Sudah, Dok."
Dokter itu memegang riwayat kematian lelaki korban pembunuhan dan mempelajari semua sebab kematiannya.
"Evlyn, kau lepaskan baju mayat wanita itu. Buka semua pakaiannya, setelah itu bawa ke ruang mayat agar dimandikan oleh Heddy. Pastikan, saat memandikan mayat harus didampingi 2 perawat agar tidak ada lagi kasus pemerkosaan pada mayat. Penyebab kematiannya, sudah kutulis pada kertas di meja. Nanti, kamu salin ke riwayat kematiannya."
"Baik, Dok," ucap Evlyn, perawat cantik yang naksir Dokter Randa.
"Oktav, bantu aku mengurus jenazah laki-laki ini."
Sebuah gunting tajam, menyobek pakaian jenazah lelaki itu. Luka sobek akibat tebasan pisau membelah bahu kiri.
Randa, mengukur kedalaman luka sobekan akibat tebasan golok.
"Kamu tau, apa penyebab kematian lelaki ini?" tanya Randa pada Oktav.
"Perkelahian perebutan warisan. Menurut polisi, korban menyerang terlebih dulu secara membabi buta. Lalu, pelaku berusaha membela diri hingga terjadi duel dan akhirnya korban kalah."
"Tidak! Tidak benar cerita itu! Anak itu yang lebih dahulu menyerangku. Aku hanya mempertahankan diri!" Jenazah itu, terus berteriak membela diri mengatakan dirinya tidak bersalah. Randa yang mendengar penuturannya, hanya diam saja karena baginya tidak semua mayat harus dia ajak bicara.
"Ukur panjang tubuhnya, lalu kamu catat di sini."
"Baik, Dok."
"Setelah itu ukur panjang lukanya, penyebab kematiannya.
Mayat lelaki yang sedang mereka urus itu, terus saja mengeluh. Bila melihat badannya yang besar, tentu tidak pantas jika dia merengek dan menangis seperti anak kecil. Untungnya, hanya Randa saja yang mendengar keluh kesah mayat itu.
"Dokter, kenapa mayat mengeluarkan air mata?" Oktav terkejut, mengira mayat itu masih hidup.
"Itu, normal. Jenazah mengeluarkan air mata itu, akibat dari relaksasi otot menjadi tenang sehingga jaringan-jaringan otot menjadi kendor."
"Owh begitu ya, Dok? Wah, kalau di kampung saya ada mayat begini, mereka pasti heboh karena dianggap aneh."
"Semua yang terjadi itu, semuanya bisa dijawab oleh ilmu pengetahuan. Itulah pentingnya, edukasi kepada masyarakat agar sesuatu yang aneh tidak menjadi gosip yang bisa menjadi aib bagi keluarga yang tinggalkan."
Bisa dibeli pdfnya atau bisa dibaca sampai tamat di 👇
read.kbm.id/book/detail/0868cf6e-20b4-d2a0-fb82-8fa1bed6e3b8?af=fb229894-04c9-7ef3-0103-def207900fb1duji
Suara mu ssahdu
Semoga sukses sll buat adinda..
😭😭👍
Masa allah
Suaranya syahdu
Sungguh enak lagu di dengarkan musik favorit yang indah lagu tentang cinta sejati
Oke sungguh enak di dengarkan suwaranya mantul...
Kalau umi yang nyanyi aja ya
Umi yang nyanyi lagu nya ya
Suaranyaa ,mantap,banget,bos
😊😊😊😊😊❤
Yayd
Damar nyanyi lagu suci
♡♡♡♡♡°
❤❤❤❤❤❤❤❤❤
💕💕🥰🥰🥰👍
Mntep
Sehat selalu dan sukses tuk kalian
suka bangat
Ganteng banget 🩵
Cakep nya ok tapi sayang menurutku tampil Pakai celana pendek
@Amibin).❤.😂.😢.😅.😂.❤.😢.😅.❤.😢🎉.😂.❤.😮.😂.😂.❤.😂.😂.😂.😮.😂.😢.😅.😂.❤.😂. .?..😂.07:58.😢.😅.🎉.😮.?.,
Cara.
Gate
Iyek dfjb
W acga Acha acga 😮w av
Lagu yg mantaaappp enak d denggar
Suranya....mantap...bagus bngetttt...semoga sukses masuk go internasional...amin kaooo ..damar adji...semagat terus....
Masa allah bagus nyh dn seimbang sama musik ❤
sungguh enak di dengar💯💯
Suaranya dua duanya merdu banget enak di hati maju teeeruuuuss
Suaranya syahdu