Kalau Bisa Coach Herli Djaenudin Saja Deh Yang Selalu Dampingi Tunjung. Bukan kenapa sih ya, melihat kolaborasi mereka berdua rasa nyaman, komunikasi dan support sistemnya begitu terlihat positif sekali. Kemenangan Gregoria Mariska Tunjung di Kumamoto Japan Master membuat namanya mencetak sejarah untuk tunggal putri Indonesia. Seperti yang kita ketahui, sektor ini memang menjadi bulan-bulanan dari era Superseries belum satupun pemain Merah Putih yang mampu meraih gelar. Pemain pertama yang lolos ke babak final Superseries tercatat hanya How On Earth Yulianti ratu tiga game, yang merupakan peraih medali Perunggu Olimpiade Beijing 2008. Dan sekarang wanita kelahiran Wonogiri mampu memecah kebuntuan itu dengan raihan gelar World Tour Super 500 di Japan Master setelah mengalahkan mantan ranking satu dunia Chen Yu Fei dengan dua game langsung 21-12 21-12. Sebenarnya beberapa bulan yang lalu Tunjung sudah pernah menjajaki partai final di Malaysia Master namun dijegal oleh pebulutangkis Jepang Akane Yamaguchi. Proses seorang atlet memang cara melaluinya berbeda-beda ada yang cepat ada pula yang step by step. Sekarang tergantung usaha dan kerja keras atlet itu sendiri. Sebenarnya Tunjung ini bisa dibilang atlet dengan bakat alam yang dikaruniai skill dewi dan tehnik langit. Dari usia belia dia sudah orbit ke level internasional dan itu memang terlihat bakat alamnya. Kembali ke pokoknya tadi bahwa atlet punya cara metamorfosa masing-masing. Tapi ingat skill dewi akan tidak berguna apabila tidak diikuti aspek lain seperti peningkatan stamina, mampu menjaga konsistensi, memiliki daya tahan tinggi begitu juga mindset yang terkontrol. Dan itu semua memang harus jadi satu kemasan dalam diri atlet itu sendiri. Karena banyak sekali contoh atlet yang memiliki bakat alami namun tidak ditunjang kerja keras, mindset bahkan tidak memiliki kerendahan hati kalau kata kasarnya sombong, jumawa, arogan yang kesemuanya berlindung di balik skill tehniknya. Di dunia pun atlet tunggal putri yang memiliki skill Dewi memang sangat terbatas. Tercatat yang masih aktif bermain ada Ratu Backhand Balerina Tai Tzu Ying kemudian Ratu dengan Skill Tehnik Semesta Ratchanok Intanon. Kedua tunggal putri ini memang dari usia belia sudah terlihat sangat komplit sekali keistimewaannya. Namun, bukan berarti mereka tidak memiliki kelemahan dan awal kemunculannya pun harus melalui berbagai proses agar bisa bersaing di level senior dunia. Begitu pula dengan Gregoria MT yang merupakan juara WJC 2017, dia adalah pemain yang bisa dibilang memiliki keistimewaan mengingatkan Tai Tzu Ying di tahun 2011 hingga 2015. Pemain dengan tehnik tinggi namun kelemahannya juga sangat banyak terutama stamina daya tahan fokus saat melakoni rally. Seiring berjalannya waktu Tai Tzu Ying berusaha kerja keras meningkatkan aspek lainnya. Sama halnya dengan Tunjung masih menjadi pekerjaan rumah yang besar dari stamina, kesabaran daya tahan dan pola fikir. Dia pun sempat berada di titik yang sangat memilukan setelah penampilannya tahun 2018 yang bisa dibilang menanjak setelah itu kembali ke setelan lahir. Selalu bermain tidak percaya sama diri sendiri, mudah lelah menjatuhkan badan. Bahkan termasuk pemain yang sangat mudah melakukan kesalahan sendiri yang tidak penting. Kita pun akui memang kelemahan dia adalah bermain rally panjang, terkadang terburu-buru mengakhiri pukulan yang berujung kesalahan percuma. Perlu diingat, pemain dengan skill seperti ini memang sangat menghindari bermain rally. Begitu juga lawannya biasanya jika bertemu pemain penuh dengan tehnik pukulan selalu berusaha mengajak rally. Coba saja bandingan sama tipe rally seperti Shixian, Yulianti, Okuhara, Yufei, Han Yue apalagi An Se Young. Mereka mencari poin tidak melalui skillnya pasti akan membutuhkan banyak pukulan yang dikeluarkan. Setiap rally biasanya diutamakan fokus, akurasi, arah pukulan dan daya tahan. Sedangkan pemain yang menjual tehnik dengan raket skill biasanya akan menghindari rally panjang. Bagaimana caranya agar poin dihasilkan melalui pukulan winner. Itu seperti sudah menjadi kodrat alam kalau mau contoh nyata lainnya ya Ginting si Raja Skill dan Speed. Begitu pula dengan Tunjung di setiap rally pasti terlihat terburu-buru eksekusi baik itu smes silang padahal lawan baru angkat bola sekali sudah diakhiri dengan smes. Pemain seperti ini biasanya akan banyak menghasilkan pukulan winner akurasi clear namun juga akan banyak pula melakukan kesalahan sendiri. Tapi di babak final kemarin jelas poin winner Gregoria lebih dominan daripada kesalahan sendiri dan itu memang sudah menjadi ciri khas pemain tipe ini. Rasa percaya dirinya semakin tinggi tampak saat challange dia berhasil. Dia pun selalu siap dengan pola yang diterapkan Yufei. Lawan memberi pukulan panjang dia juga melakukan pukulan yang sama dengan lob kedut andalannya. Di sini jelas terlihat sangat berbeda tehnik keduanya. Yufei membuka pertahanan dengan lob normal tapi Tunjung membalas dengan lob kedut yang bertehnik ini membuat Yufei semakin goyah dan penasaran. Ujung-ujungnya Yufei yang tidak sabar dan melakukan kesalahan sendiri secara berulang-ulang. Gregoria masih harus kerja keras untuk bertemu dengan lawan tangguh lainnya apalagi ada beberapa pemain yang belum pecah telor seperti Tai Tzu Ying, Intanon dan juga An Se Young. Akan ada saatnya dominasi ketiga pemain ini bisa dilanjutkan oleh Tunjung jika bicara skill alami. Semoga dia semakin haus gelar dan tentunya meningkatkan aspek lain untuk menunjang penampilan yang lebih baik dan konsisten. Stefani dan kawan-kawan hayo kalian juga sebenarnya masing-masing punya skill dan tehnik loh. Jangan cuma puas setelah menjadi bagian dari Pelatnas yang digaji tapi ada proses dan gelar yang perlu juga kalian kejar.
Alhamdulillah ya Allah...Semoga benar lebih baik lagi buat Grego. Juga buat semua team NAS lndonesia. Trims buat pelatih nya yg TOP. Semangat...lndonesia...
Ws sejak di tangani coach indra gameplay jd bgs, mmg hrsnya pemain tunggal begini mainnya bs cover 1 lap kyk dlu th, lin dan, lcw enak bgt lht mrk main tunggal 1 lap bs di cover def bgs... smg ws kita makin berjaya... Trs yg heran knp ijo jrg y kirim pemain muda kyk tetangga byk kirim pemain mudany, Taiwan, sgp. Tiongkok jgn di blg lg regenerasinya sukses. Skrg md, wd, xd mudanya bahkan ud bs ngalahin pemain senior kita. Ayola kembalikan merah.
Justru era ws sekarang lbih bagus dr era sebelumnya.. jorji udh bisa bersaing di lvl atas.. pkw wlpun taun ini blm juara.. itu krn dia mulai difokusin di lvl atas, jd msh babak belur.. tpi diliat pencapaianya msh on track kok.. dia bisa kalahin sindu, sayaka takahasi, goh jin wei, caiwan, rubber sama an seyoung dan hbj, ketat sma aakane.. dan skrh udh nembus rank 28.. ester jg udh bisa juara di lvl 100.. dri liat cara mainya jg menjajikan (pr di stamina) komang justru kliatan stagnan dr cara main dan senjatanya msh minim.. dan juga chiara yg Memgejutkan RU wjc, juga mutiara yg msh nisa juara ajc dan udh dpt gelar lvl ic, is.. dibanding dg angkatan rusely, fitriani dll yg susah bgt juara dan kalahin pmain atas..
Prediksiku tentang award tahun ini Male player of the year : Viktor axelsen Female player of the year : an se young Pairing of the year:chen qing chen/jia yi fan atau zheng siwei/huang yaqiong Most improve of the year: seo sung jae/chae yu jung atau seo sung jae/kang minhyuk Promosing of the year: liu shengsu/tan ning
Sy berharap buat grego, pbsi bisa bener2 menjaga kondisi fisik dan mentalnya.. jangan sampai spt maria kristin..talenta yg sgt2 mahal jadi ga berarti krn cidera.
Brai. Ide tu sdh dr zaman bahula dilakukan. Kan kita punya PB di seluruh indonesia. Tinggal pilih yg brprstasi aj dr PB. Mskin k pletnas Kita ada PON, Pompnas utk melihat pemain2 muda
Yg dipelatnas itu pemain terbaik yg diseleksi dri seluruh indonesia. Kalo punya kualitas gue yakin pasti masuk pelatnas. Contohnya Si apri, siti, Taufik dll itu jg dri daerah bukan orang kota.
@@muhsonmuhson2888ya kan ada peraturan atlet main di S300++ PBSI harusnya rajin kirim junior untuk turnamen FS/IS/IC/S100 biar poinnya cukup untuk main S300++
4:35 jawabannya mbak Wid klise, intinya ada yang perlu dibenahi di pelatnas, mohon maaf dari Mia audina (jadi penentu juara piala uber 1994 Usia 14 tahun) sampai Maria Kristin (Perunggu Olimpiade 2008) hingga ke grego rentang jaraknya sangat jauh. mohon maaf lagi, Grego sendiri blom bisa disejajarkan dengan mereka berdua. dalam rentang waktu 10-15 tahun tsb cina telah menghasilkan beberapa jawara WS berbeda, minimal konsisten 1-3 pemain dijajaran Top elite dunia. pemain WS kita masuk ke jajaran top Ten aja udah berasa Prestasi apalagi juara di level 500, untuk Grego bolehlah sedikit berbangga dan menikmati kemenangan ini. untuk Pelatnas Sektor WS kalian belum bisa Berbangga.
Jika aku perhatikan, ada pelatih yg sering teriak" pemain, hal ini aku pikir bisa mempengaruhi mental pemain. Jadi ada baiknya pelatih juga perlu intropeksi diri, jangan suka teriak" dr luar lapangan kl pemainnya ngga berkembang permainanya, lebih baiknya terus di beri motivasi.
Aku yakin grego tetap calm down, walaupun jadi perbincangan sana sini, maa syaa Allah,waktu wawancara kemarin dg BWF,dia bersyukur sama Tuhan tapi tdk mau puas dulu dgn satu kemenangan saja,masih banyak lagi yg ingin di capai grego begitu pungkasnya
Jorji dan Ginting itu tipe pemain bulu tangkis yg skillfull. Yg ngalahin mrk itu diri mereka sendiri. Kalo moodnya baik, mainnya cantik banget. Tp sekali nggak tune in, ambyar. Note: mnrtku nggak ada pemain INA yg cocok masuk nomine Player Of the Year BWF 2023
Bravo Gregoria, masih ada yg menanti di super 750 dan super 1000, insyaAllah bisa, konsen, main enjoy, jangan banyak melakukan kesalahan, dan fisik harus mumpuni,
Pembahasannya menarik banget ini, tp kenapa suara ci Yuni Kartika kecil yak, harus gedein volume sampe poll baru kedengaran, ayo dong audionya di bagusin lagi lah, jadi setiap pundit terdengar jelas perkataannya.
Alhamdulillah....semoga makin lebih bermotivasi untuk menjadi Juara yang lebih tinggi tingkatannya....Ayo tunjukkin tram putri BL kita akan lebih membanggakan
Mba dari seorang Georgia bagus banget pola permainannya lawan g bisa menebak kemana arah bola cos mempunyai kelebihan dipergelemgan tangannya yang jarang orang miliki terus kenapa yang lainnya jarang diikutsertakan seperti Bilqis bagus juga n pernah mengalahkan Asane Yamaguchi
gak hanya grego lho yang pernah berada dalam titik terendah, Zeng Biwen juga di interview nya dia merasa udah mentok dan cendrung stress, Lee Zi Jia juga pernah sampaikan berhenti dulu dari badminton karena mentok (walau lanjut lagi), Momota dan Okuhara juga gitu, Minion juga gitu.... lalu pendatang baru yang kita kira bakal melejit seperti Laysak Sen, Kodai Naraoka, juga sekarang mentok.... Kita harus paham naik turunnya mereka, fisik dan mental mereka memang terkurasa habis dengan rapatnya kompetisi....
Poles terus fisik dan tehniknya.....termasuk adik2 juniornya....khusus buat Grego turunin sedikit berat badannya.....agak kegemukan....biar makin ringan geraknya.....
klu tim indonesia bs menang di tiap turnamen, pb ina pasti rame terus .. semoga tim Indonesia tiap turnamen sllu ada yg mrnang biar ytb pb ina rame terus, 😃
Tidak usah berlebihan disanjung.....biarkan pemain menikmati kemenangannya dengan wajar......masih ada SUPER 750....masih ada SUPER 1000....masih ada KEJUARAAN DUNIA........ayo Grego....kamu bisa...
Dr manax berlebihan disanjung? Gak ada masalah dia disajung. Dr pd bnyk yg buly dr dlu, lbh bnyk dibuly dr pd disajung. Jd gw pikir gak ada masalah Lo hrus ingat, turnamen ada tiap bulan. Bhkan smpai kiamat. Dsn akan trus brgnti generasix. Jd kalo gk skrg. Kpn lg disanjung?
Klo player of the year menurutku Kalo cewe : An Se Young Kalo cowo : Seo Seung Jae sih (Axelsen kena cedera soalnya) Klo most Improved lebih ke Li Shifeng Liu/Tan lebih ke Most Promising
Award BWF itu ada banyak, ada Male/Female player of the Year, Most Improved player of the Year, dan Most Promising player of the Year, yang menang beda-beda orangnya.
Grego stepnya RU dulu baru champion Australia Open 2022 S300 RU, Spain Master 2023 S300 Champion Malaysia Master 2023 S500 RU, Kumamoto Japan Master 2023 S500 Champion next mudah-mudahan bisa final S750 btw kalo BWF awards 2023 Male Player of The Year: Viktor Axelsen (3 S1000, 1 S750, 1 S500) atau Kunlavut Vitidsarn (World Champion, 1 S750, 1 S500) atau Seo Seung Jae (double's double world Champion, 1 S1000 XD, 2 S500 MD) Female Player of The Year: An Se Young Pair of The Year: Chen Qing Chen Jia Yi Dan (4th time world champion, 2 S1000, 2 S750, 1 S500) Most Promising Player: Jiang Zhen Bang Wei Ya Xin atau Liu Sheng Shu Tan Ning Most Improved Player: Baek Hana Lee So Hee (1 S1000, 1 S500, 1 S300), Kim So Yeong Kong Hee Yong (1 S1000, 1 S750, 2 S500, 1 S300), Seo Seung Jae Chae Yu Jung (world champion, 1 S1000, 1 S300) Jonathan Christie ( 1 S750, 2 S500), Li Shi Feng (1 S1000, 1 S300)
Lah, atlet cewek Indonesia mah mental tempe stamina tape. Cuma Mia Audina di junior bagus naik ke senior (usia 16) bisa bersaing tembus top 10 dunia. Tunjung aja termasuk lambat (usia 24) tembus top 10. Tunjung ini skill diatas Yufei tapi mental juara dan stamina dua baris dibawahnya. Padahal mereka seangkatan.
Thanos siapa si, most improve an se young jg bisa loh, bisa masuk ke female player of the year, sama most improve. Tapi klo maruk ya agaknya susah si. Bener Wei Yaxin harusnya dpt gelar most improve karena sama Guo XinWa aja tetiba bisa juara gilasi. Feng/Huang buat masuk nominasi most improve bisa, tapi ya itu saingannya ada grego, li shifeng, wei yaxin, dan kemungkinan besar kunlavut atau g tze yong n kodai. Buat WS nominasi improve of the year bisa jg Marin, kemarin² sering masuk final atau SF tanpa diduga². Nah untuk female of the year harusnya sih ya mutlak An Se Young. Akane bisalah masuk nominasi, huang yaqiong, huang dongping, atau Wei Yaxin jg, Chen/Jia jg tp g se-monster An Se Young yg emg bener Axelsen nya WS. Pair of the year setuju mutlak ke Seung Jae, mau siapapun itu nominasinya masuk sama Chae YuJung ataupun Kang MinHyuk dia harusnya mutlak dapet si, untuk improve ya gajuga, emg dr dlu bagus tapi ya untuk improve tahun ini y gjuga naik turun dia. Paling² lawan nominasinya Chen/Jia klo g Siwei/Yaqiong. Buat ganda putra gmungkin menang nominasi keknya, soalnya naik turun semua dan ketat. Mentok² nominasi aja masuk most improve buat cireng sama weikeng/wang chang. Male of the year mutlak Axelsen, tp buat nominasi gbisa kebayang si
Thanos: Tan Ning Liu Sheng Shu, yang menang French Open (pas semi lawan Apri-Fadia) dan B2B final lawan ZhangZheng Pair of The Year ChenJia pencapaiannya paling banyak di antara semua pemain Ganda, baik itu Ganda Putri, Putra, maupun Campuran pecahin rekor juara Dunia terbanyak (4 Kali) dengan pasangan yang sama
Minimal teori dan retorika keluar dr ahlinya, mantan pemain pelatnas yg berprestasi, mantan jurnalis pbsi yg udah malang melintang ngikut pertandingan ke mana2.....lah anda siapa???mgkin lbh ekspert???lbh berpengalaman???mohon perkenalkan diri.....
FAJRI GAK BISA JADI HARAPAN. KARENA TERLIHAT BANGET SYARI-SYARINYA UDAH MACAM AHSAN YANG OPORTUNIS MULAI TERLIHAT. KALAU JUNIORNYA, SI ALWI =)) KARENA ALWI SIBUK JUAL SYARI GAK PERDULI PRESTASI. ATLET YANG MENJUAL SYARI, JANGAN HARAP BISA PUNYA PRESTASI. BABAH AHSAN BISA DIELU-ELUKAN BUKAN KARENA PRESTASI, TAPI KARENA HENDRA SANG CHINDO :D TELURUSI AJA JEJAK REKAMNYA
Lu ngomong syar'i aja syari , dasar bodoh kau 😂,eh semua itu gak ada relevansinya ke syar'i, kalo lu bukan misionaris murtadin, sebetulnya udah cukup ga ganggu opini
Kalau Bisa Coach Herli Djaenudin Saja Deh Yang Selalu Dampingi Tunjung. Bukan kenapa sih ya, melihat kolaborasi mereka berdua rasa nyaman, komunikasi dan support sistemnya begitu terlihat positif sekali. Kemenangan Gregoria Mariska Tunjung di Kumamoto Japan Master membuat namanya mencetak sejarah untuk tunggal putri Indonesia. Seperti yang kita ketahui, sektor ini memang menjadi bulan-bulanan dari era Superseries belum satupun pemain Merah Putih yang mampu meraih gelar. Pemain pertama yang lolos ke babak final Superseries tercatat hanya How On Earth Yulianti ratu tiga game, yang merupakan peraih medali Perunggu Olimpiade Beijing 2008. Dan sekarang wanita kelahiran Wonogiri mampu memecah kebuntuan itu dengan raihan gelar World Tour Super 500 di Japan Master setelah mengalahkan mantan ranking satu dunia Chen Yu Fei dengan dua game langsung 21-12 21-12. Sebenarnya beberapa bulan yang lalu Tunjung sudah pernah menjajaki partai final di Malaysia Master namun dijegal oleh pebulutangkis Jepang Akane Yamaguchi. Proses seorang atlet memang cara melaluinya berbeda-beda ada yang cepat ada pula yang step by step. Sekarang tergantung usaha dan kerja keras atlet itu sendiri. Sebenarnya Tunjung ini bisa dibilang atlet dengan bakat alam yang dikaruniai skill dewi dan tehnik langit. Dari usia belia dia sudah orbit ke level internasional dan itu memang terlihat bakat alamnya. Kembali ke pokoknya tadi bahwa atlet punya cara metamorfosa masing-masing. Tapi ingat skill dewi akan tidak berguna apabila tidak diikuti aspek lain seperti peningkatan stamina, mampu menjaga konsistensi, memiliki daya tahan tinggi begitu juga mindset yang terkontrol. Dan itu semua memang harus jadi satu kemasan dalam diri atlet itu sendiri. Karena banyak sekali contoh atlet yang memiliki bakat alami namun tidak ditunjang kerja keras, mindset bahkan tidak memiliki kerendahan hati kalau kata kasarnya sombong, jumawa, arogan yang kesemuanya berlindung di balik skill tehniknya. Di dunia pun atlet tunggal putri yang memiliki skill Dewi memang sangat terbatas. Tercatat yang masih aktif bermain ada Ratu Backhand Balerina Tai Tzu Ying kemudian Ratu dengan Skill Tehnik Semesta Ratchanok Intanon. Kedua tunggal putri ini memang dari usia belia sudah terlihat sangat komplit sekali keistimewaannya. Namun, bukan berarti mereka tidak memiliki kelemahan dan awal kemunculannya pun harus melalui berbagai proses agar bisa bersaing di level senior dunia. Begitu pula dengan Gregoria MT yang merupakan juara WJC 2017, dia adalah pemain yang bisa dibilang memiliki keistimewaan mengingatkan Tai Tzu Ying di tahun 2011 hingga 2015. Pemain dengan tehnik tinggi namun kelemahannya juga sangat banyak terutama stamina daya tahan fokus saat melakoni rally. Seiring berjalannya waktu Tai Tzu Ying berusaha kerja keras meningkatkan aspek lainnya. Sama halnya dengan Tunjung masih menjadi pekerjaan rumah yang besar dari stamina, kesabaran daya tahan dan pola fikir. Dia pun sempat berada di titik yang sangat memilukan setelah penampilannya tahun 2018 yang bisa dibilang menanjak setelah itu kembali ke setelan lahir. Selalu bermain tidak percaya sama diri sendiri, mudah lelah menjatuhkan badan. Bahkan termasuk pemain yang sangat mudah melakukan kesalahan sendiri yang tidak penting. Kita pun akui memang kelemahan dia adalah bermain rally panjang, terkadang terburu-buru mengakhiri pukulan yang berujung kesalahan percuma. Perlu diingat, pemain dengan skill seperti ini memang sangat menghindari bermain rally. Begitu juga lawannya biasanya jika bertemu pemain penuh dengan tehnik pukulan selalu berusaha mengajak rally. Coba saja bandingan sama tipe rally seperti Shixian, Yulianti, Okuhara, Yufei, Han Yue apalagi An Se Young. Mereka mencari poin tidak melalui skillnya pasti akan membutuhkan banyak pukulan yang dikeluarkan. Setiap rally biasanya diutamakan fokus, akurasi, arah pukulan dan daya tahan. Sedangkan pemain yang menjual tehnik dengan raket skill biasanya akan menghindari rally panjang. Bagaimana caranya agar poin dihasilkan melalui pukulan winner. Itu seperti sudah menjadi kodrat alam kalau mau contoh nyata lainnya ya Ginting si Raja Skill dan Speed. Begitu pula dengan Tunjung di setiap rally pasti terlihat terburu-buru eksekusi baik itu smes silang padahal lawan baru angkat bola sekali sudah diakhiri dengan smes. Pemain seperti ini biasanya akan banyak menghasilkan pukulan winner akurasi clear namun juga akan banyak pula melakukan kesalahan sendiri. Tapi di babak final kemarin jelas poin winner Gregoria lebih dominan daripada kesalahan sendiri dan itu memang sudah menjadi ciri khas pemain tipe ini. Rasa percaya dirinya semakin tinggi tampak saat challange dia berhasil. Dia pun selalu siap dengan pola yang diterapkan Yufei. Lawan memberi pukulan panjang dia juga melakukan pukulan yang sama dengan lob kedut andalannya. Di sini jelas terlihat sangat berbeda tehnik keduanya. Yufei membuka pertahanan dengan lob normal tapi Tunjung membalas dengan lob kedut yang bertehnik ini membuat Yufei semakin goyah dan penasaran. Ujung-ujungnya Yufei yang tidak sabar dan melakukan kesalahan sendiri secara berulang-ulang. Gregoria masih harus kerja keras untuk bertemu dengan lawan tangguh lainnya apalagi ada beberapa pemain yang belum pecah telor seperti Tai Tzu Ying, Intanon dan juga An Se Young. Akan ada saatnya dominasi ketiga pemain ini bisa dilanjutkan oleh Tunjung jika bicara skill alami. Semoga dia semakin haus gelar dan tentunya meningkatkan aspek lain untuk menunjang penampilan yang lebih baik dan konsisten. Stefani dan kawan-kawan hayo kalian juga sebenarnya masing-masing punya skill dan tehnik loh. Jangan cuma puas setelah menjadi bagian dari Pelatnas yang digaji tapi ada proses dan gelar yang perlu juga kalian kejar.
Kalau Bisa Coach Herli Djaenudin Saja Deh Yang Selalu Dampingi Tunjung.
Bukan kenapa sih ya, melihat kolaborasi mereka berdua rasa nyaman, komunikasi dan support sistemnya begitu terlihat positif sekali.
Kemenangan Gregoria Mariska Tunjung di Kumamoto Japan Master membuat namanya mencetak sejarah untuk tunggal putri Indonesia. Seperti yang kita ketahui, sektor ini memang menjadi bulan-bulanan dari era Superseries belum satupun pemain Merah Putih yang mampu meraih gelar.
Pemain pertama yang lolos ke babak final Superseries tercatat hanya How On Earth Yulianti ratu tiga game, yang merupakan peraih medali Perunggu Olimpiade Beijing 2008. Dan sekarang wanita kelahiran Wonogiri mampu memecah kebuntuan itu dengan raihan gelar World Tour Super 500 di Japan Master setelah mengalahkan mantan ranking satu dunia Chen Yu Fei dengan dua game langsung 21-12 21-12.
Sebenarnya beberapa bulan yang lalu Tunjung sudah pernah menjajaki partai final di Malaysia Master namun dijegal oleh pebulutangkis Jepang Akane Yamaguchi.
Proses seorang atlet memang cara melaluinya berbeda-beda ada yang cepat ada pula yang step by step. Sekarang tergantung usaha dan kerja keras atlet itu sendiri. Sebenarnya Tunjung ini bisa dibilang atlet dengan bakat alam yang dikaruniai skill dewi dan tehnik langit. Dari usia belia dia sudah orbit ke level internasional dan itu memang terlihat bakat alamnya. Kembali ke pokoknya tadi bahwa atlet punya cara metamorfosa masing-masing.
Tapi ingat skill dewi akan tidak berguna apabila tidak diikuti aspek lain seperti peningkatan stamina, mampu menjaga konsistensi, memiliki daya tahan tinggi begitu juga mindset yang terkontrol. Dan itu semua memang harus jadi satu kemasan dalam diri atlet itu sendiri.
Karena banyak sekali contoh atlet yang memiliki bakat alami namun tidak ditunjang kerja keras, mindset bahkan tidak memiliki kerendahan hati kalau kata kasarnya sombong, jumawa, arogan yang kesemuanya berlindung di balik skill tehniknya.
Di dunia pun atlet tunggal putri yang memiliki skill Dewi memang sangat terbatas. Tercatat yang masih aktif bermain ada Ratu Backhand Balerina Tai Tzu Ying kemudian Ratu dengan Skill Tehnik Semesta Ratchanok Intanon.
Kedua tunggal putri ini memang dari usia belia sudah terlihat sangat komplit sekali keistimewaannya. Namun, bukan berarti mereka tidak memiliki kelemahan dan awal kemunculannya pun harus melalui berbagai proses agar bisa bersaing di level senior dunia.
Begitu pula dengan Gregoria MT yang merupakan juara WJC 2017, dia adalah pemain yang bisa dibilang memiliki keistimewaan mengingatkan Tai Tzu Ying di tahun 2011 hingga 2015. Pemain dengan tehnik tinggi namun kelemahannya juga sangat banyak terutama stamina daya tahan fokus saat melakoni rally.
Seiring berjalannya waktu Tai Tzu Ying berusaha kerja keras meningkatkan aspek lainnya. Sama halnya dengan Tunjung masih menjadi pekerjaan rumah yang besar dari stamina, kesabaran daya tahan dan pola fikir.
Dia pun sempat berada di titik yang sangat memilukan setelah penampilannya tahun 2018 yang bisa dibilang menanjak setelah itu kembali ke setelan lahir. Selalu bermain tidak percaya sama diri sendiri, mudah lelah menjatuhkan badan. Bahkan termasuk pemain yang sangat mudah melakukan kesalahan sendiri yang tidak penting.
Kita pun akui memang kelemahan dia adalah bermain rally panjang, terkadang terburu-buru mengakhiri pukulan yang berujung kesalahan percuma.
Perlu diingat, pemain dengan skill seperti ini memang sangat menghindari bermain rally. Begitu juga lawannya biasanya jika bertemu pemain penuh dengan tehnik pukulan selalu berusaha mengajak rally.
Coba saja bandingan sama tipe rally seperti Shixian, Yulianti, Okuhara, Yufei, Han Yue apalagi An Se Young. Mereka mencari poin tidak melalui skillnya pasti akan membutuhkan banyak pukulan yang dikeluarkan. Setiap rally biasanya diutamakan fokus, akurasi, arah pukulan dan daya tahan.
Sedangkan pemain yang menjual tehnik dengan raket skill biasanya akan menghindari rally panjang. Bagaimana caranya agar poin dihasilkan melalui pukulan winner. Itu seperti sudah menjadi kodrat alam kalau mau contoh nyata lainnya ya Ginting si Raja Skill dan Speed.
Begitu pula dengan Tunjung di setiap rally pasti terlihat terburu-buru eksekusi baik itu smes silang padahal lawan baru angkat bola sekali sudah diakhiri dengan smes. Pemain seperti ini biasanya akan banyak menghasilkan pukulan winner akurasi clear namun juga akan banyak pula melakukan kesalahan sendiri.
Tapi di babak final kemarin jelas poin winner Gregoria lebih dominan daripada kesalahan sendiri dan itu memang sudah menjadi ciri khas pemain tipe ini. Rasa percaya dirinya semakin tinggi tampak saat challange dia berhasil. Dia pun selalu siap dengan pola yang diterapkan Yufei. Lawan memberi pukulan panjang dia juga melakukan pukulan yang sama dengan lob kedut andalannya.
Di sini jelas terlihat sangat berbeda tehnik keduanya. Yufei membuka pertahanan dengan lob normal tapi Tunjung membalas dengan lob kedut yang bertehnik ini membuat Yufei semakin goyah dan penasaran. Ujung-ujungnya Yufei yang tidak sabar dan melakukan kesalahan sendiri secara berulang-ulang.
Gregoria masih harus kerja keras untuk bertemu dengan lawan tangguh lainnya apalagi ada beberapa pemain yang belum pecah telor seperti Tai Tzu Ying, Intanon dan juga An Se Young. Akan ada saatnya dominasi ketiga pemain ini bisa dilanjutkan oleh Tunjung jika bicara skill alami. Semoga dia semakin haus gelar dan tentunya meningkatkan aspek lain untuk menunjang penampilan yang lebih baik dan konsisten.
Stefani dan kawan-kawan hayo kalian juga sebenarnya masing-masing punya skill dan tehnik loh. Jangan cuma puas setelah menjadi bagian dari Pelatnas yang digaji tapi ada proses dan gelar yang perlu juga kalian kejar.
Betul kata grego masih banyak keinginan yang lebih tinggi dan jauh untuk level maksimal.... doakan aka
Alhamdulillah ya Allah...Semoga benar lebih baik lagi buat Grego. Juga buat semua team NAS lndonesia. Trims buat pelatih nya yg TOP. Semangat...lndonesia...
Ws sejak di tangani coach indra gameplay jd bgs, mmg hrsnya pemain tunggal begini mainnya bs cover 1 lap kyk dlu th, lin dan, lcw enak bgt lht mrk main tunggal 1 lap bs di cover def bgs... smg ws kita makin berjaya...
Trs yg heran knp ijo jrg y kirim pemain muda kyk tetangga byk kirim pemain mudany, Taiwan, sgp. Tiongkok jgn di blg lg regenerasinya sukses. Skrg md, wd, xd mudanya bahkan ud bs ngalahin pemain senior kita. Ayola kembalikan merah.
Justru era ws sekarang lbih bagus dr era sebelumnya.. jorji udh bisa bersaing di lvl atas.. pkw wlpun taun ini blm juara.. itu krn dia mulai difokusin di lvl atas, jd msh babak belur.. tpi diliat pencapaianya msh on track kok.. dia bisa kalahin sindu, sayaka takahasi, goh jin wei, caiwan, rubber sama an seyoung dan hbj, ketat sma aakane.. dan skrh udh nembus rank 28.. ester jg udh bisa juara di lvl 100.. dri liat cara mainya jg menjajikan (pr di stamina) komang justru kliatan stagnan dr cara main dan senjatanya msh minim.. dan juga chiara yg Memgejutkan RU wjc, juga mutiara yg msh nisa juara ajc dan udh dpt gelar lvl ic, is.. dibanding dg angkatan rusely, fitriani dll yg susah bgt juara dan kalahin pmain atas..
Prediksiku tentang award tahun ini
Male player of the year : Viktor axelsen
Female player of the year : an se young
Pairing of the year:chen qing chen/jia yi fan atau zheng siwei/huang yaqiong
Most improve of the year: seo sung jae/chae yu jung atau seo sung jae/kang minhyuk
Promosing of the year: liu shengsu/tan ning
YaSi nurun banget tahun ini
Sy berharap buat grego, pbsi bisa bener2 menjaga kondisi fisik dan mentalnya.. jangan sampai spt maria kristin..talenta yg sgt2 mahal jadi ga berarti krn cidera.
Ester kemaren di Korea master sampe semifinal semoga juga jadi awal yang baik
Sekedar usul agar PBSI semakin maksimal menjaring bibit unggul pemain krn di daerah sangat banyak bibit pemain berkualitas
Brai. Ide tu sdh dr zaman bahula dilakukan.
Kan kita punya PB di seluruh indonesia. Tinggal pilih yg brprstasi aj dr PB. Mskin k pletnas
Kita ada PON, Pompnas utk melihat pemain2 muda
Yg dipelatnas itu pemain terbaik yg diseleksi dri seluruh indonesia. Kalo punya kualitas gue yakin pasti masuk pelatnas. Contohnya Si apri, siti, Taufik dll itu jg dri daerah bukan orang kota.
Setuju . pbsi kurang dalam mengirimkan pemain yunior ke tur level 300,500,750 dan seribu maka poinya dan ranking mentog
@@muhsonmuhson2888si paling paham bacot.😂 Emang lu kata gak ada regulasi minimal point'? Maen ngirim aja klo gak cukup point' percuma Malih.!
@@muhsonmuhson2888ya kan ada peraturan atlet main di S300++
PBSI harusnya rajin kirim junior untuk turnamen FS/IS/IC/S100 biar poinnya cukup untuk main S300++
4:35 jawabannya mbak Wid klise, intinya ada yang perlu dibenahi di pelatnas, mohon maaf dari Mia audina (jadi penentu juara piala uber 1994 Usia 14 tahun) sampai Maria Kristin (Perunggu Olimpiade 2008) hingga ke grego rentang jaraknya sangat jauh. mohon maaf lagi, Grego sendiri blom bisa disejajarkan dengan mereka berdua.
dalam rentang waktu 10-15 tahun tsb cina telah menghasilkan beberapa jawara WS berbeda, minimal konsisten 1-3 pemain dijajaran Top elite dunia. pemain WS kita masuk ke jajaran top Ten aja udah berasa Prestasi apalagi juara di level 500, untuk Grego bolehlah sedikit berbangga dan menikmati kemenangan ini. untuk Pelatnas Sektor WS kalian belum bisa Berbangga.
Jika aku perhatikan, ada pelatih yg sering teriak" pemain, hal ini aku pikir bisa mempengaruhi mental pemain.
Jadi ada baiknya pelatih juga perlu intropeksi diri, jangan suka teriak" dr luar lapangan kl pemainnya ngga berkembang permainanya, lebih baiknya terus di beri motivasi.
Prediksi nominasi
Female player OtY: ASY, Akane, CYF
Male player OtY: Axelsen, Kodai, Kunlavut
Most promising: Tanos, Jiang/Yaxin, Tomoka
Most improved: Astrup/Rasmussen, Li SF, Chirag/Setty
Pair OtY: Chen/Jia, Zheng/Huang, Seo/Chae, Liang/Wang
Aku yakin grego tetap calm down, walaupun jadi perbincangan sana sini, maa syaa Allah,waktu wawancara kemarin dg BWF,dia bersyukur sama Tuhan tapi tdk mau puas dulu dgn satu kemenangan saja,masih banyak lagi yg ingin di capai grego begitu pungkasnya
Jorji dan Ginting itu tipe pemain bulu tangkis yg skillfull. Yg ngalahin mrk itu diri mereka sendiri. Kalo moodnya baik, mainnya cantik banget. Tp sekali nggak tune in, ambyar.
Note: mnrtku nggak ada pemain INA yg cocok masuk nomine Player Of the Year BWF 2023
Bravo Gregoria, masih ada yg menanti di super 750 dan super 1000, insyaAllah bisa, konsen, main enjoy, jangan banyak melakukan kesalahan, dan fisik harus mumpuni,
Pembahasannya menarik banget ini, tp kenapa suara ci Yuni Kartika kecil yak, harus gedein volume sampe poll baru kedengaran, ayo dong audionya di bagusin lagi lah, jadi setiap pundit terdengar jelas perkataannya.
Pundit artinya apa ??
Alhamdulillah....semoga makin lebih bermotivasi untuk menjadi Juara yang lebih tinggi tingkatannya....Ayo tunjukkin tram putri BL kita akan lebih membanggakan
Mba dari seorang Georgia bagus banget pola permainannya lawan g bisa menebak kemana arah bola cos mempunyai kelebihan dipergelemgan tangannya yang jarang orang miliki terus kenapa yang lainnya jarang diikutsertakan seperti Bilqis bagus juga n pernah mengalahkan Asane Yamaguchi
@@LeeChongwei-zp1so y tinggal dari fisik n kecepatan
Gorji keren. Cuma fisiknya agak terlihat kecapekan. Harusnya liat expresi wajah Susi Susanti. Mau capek tp matanya bs membuat lawan takut
gak hanya grego lho yang pernah berada dalam titik terendah, Zeng Biwen juga di interview nya dia merasa udah mentok dan cendrung stress, Lee Zi Jia juga pernah sampaikan berhenti dulu dari badminton karena mentok (walau lanjut lagi), Momota dan Okuhara juga gitu, Minion juga gitu.... lalu pendatang baru yang kita kira bakal melejit seperti Laysak Sen, Kodai Naraoka, juga sekarang mentok.... Kita harus paham naik turunnya mereka, fisik dan mental mereka memang terkurasa habis dengan rapatnya kompetisi....
dari wawancara ZBW katanya keluarganya lagi ada "masalah" dan kangen rumah
Poles terus fisik dan tehniknya.....termasuk adik2 juniornya....khusus buat Grego turunin sedikit berat badannya.....agak kegemukan....biar makin ringan geraknya.....
klu tim indonesia bs menang di tiap turnamen, pb ina pasti rame terus .. semoga tim Indonesia tiap turnamen sllu ada yg mrnang biar ytb pb ina rame terus, 😃
Tidak usah berlebihan disanjung.....biarkan pemain menikmati kemenangannya dengan wajar......masih ada SUPER 750....masih ada SUPER 1000....masih ada KEJUARAAN DUNIA........ayo Grego....kamu bisa...
Masalahnya tinggal putri ini kita jarang bgt juara... Jadi wajarlah kita seneng
Wajar selama ini puasa lama tunggal putri
Bukan menyanjung berlebihan, mereka hanya menganalisis yg kemarin ada. Apresiasi ke pemain saja
Dr manax berlebihan disanjung?
Gak ada masalah dia disajung. Dr pd bnyk yg buly dr dlu, lbh bnyk dibuly dr pd disajung.
Jd gw pikir gak ada masalah
Lo hrus ingat, turnamen ada tiap bulan. Bhkan smpai kiamat. Dsn akan trus brgnti generasix. Jd kalo gk skrg. Kpn lg disanjung?
Mungkin bukan disanjung kali ya tapi meapresiasi
Li-Ning
CHINA MASTERS 2023
(S750)
Selasa 21 November
Shenzhen China
(R32)
start 08.00 WIB
ESTIMATED PLAYING HOURS
COURT 1
10.20 WIB
match 5
Mixed Doubles
Rinov Rivaldy/
Pitha Haningtyas Mentari
(wr #15)
vs
Chen Tang Jie/
Toh Ee Wei
(wr #10/Malaysia)
H2H : 2-0
COURT 2
12.10 WIB
match 6
Mixed Doubles
Dejan Ferdinansyah/
Gloria Emanuelle Widjaja
(wr #17)
vs
Supak Jomkoh/
Supissara Paewsampran
(wr #16/Thailand)
H2H : 2-0
13.40 WIB
match 9
Men's Doubles
Leo Rolly Carnando/
Daniel Martin
(wr #13)
vs
Lucas Corvee/
Ronan Labar
(wr #35/France)
H2H : 0-0
15.20 WIB
match 11
Women's Doubles
Apriyani Rahayu/
Siti Fadia Silva Ramadhanti
(8/wr #6)
vs
Febriana Dwipuji Kusuma/
Amalia Cahaya Pratiwi
(wr #17)
H2H : 2-0
11 12 di ganda putri, terlalu tergantung kepada Siti Apri..terlalu jauh gap
Semoga kedepan.nya konsisten performanya.
Player of the year:
An se young dan Seo sung jae.
Most improve player:
Tanos dan Kim/Anders.
😮😊😊😅
Thanos mikir dlu gue 😂😂😂 emang keren mereka
akhirnya yang di tunggu2 tayang 😘😘😘♥️
Player tahun ini : tetep axelsen
Improve player : liu tan
No debat
Jorji layak masuk kandidat improve bersama astrup rasmusen juga li shifeng
Klo player of the year menurutku
Kalo cewe : An Se Young
Kalo cowo : Seo Seung Jae sih (Axelsen kena cedera soalnya)
Klo most Improved lebih ke Li Shifeng
Liu/Tan lebih ke Most Promising
Siti Fadia... yg berkembang cepat setelah dobel dengan Apri
Koh Herli juga perlu disanjung
male player of the year Seo Seung Jae sih harusnya. dapet emas BWC di 2 sektor cuy.
Kalau award buat Tan Ning/Lu S harus nya dapet award most promising.
Dulu WS China dominan yg tinggi2, tapi sejak ada susy, mia, akane, nozomi, TTY, tinggi gak jaminan …. Gloria aja yg tinggi gitu ga berhasil di WS.
Undang Lilyana Natsir atau Maria Kristin gt dong heheeh
An se young di usia 17 THN sdh juara French open super 750, kita di juara super series 500 nunggu bertahun tahun, gmn nih PBSI & PB Ina 🤭
di indo 17 masi junior,klo di Korea udh bisa senior,dan mungkin aja rangkinhg s y udh pas waktu itu
Zhou mi bukan di buang tp dia kesal karena di olimpiade disuruh mengalah dari Zhang Ning di semifinal
Bang Bule kenapa ga nyebut Lindaweni ya? 😮
Kurang keras latihan
Porsi latihan harus lebih keras
Betul Gregoria ibarat nilai sudah 9 ,yang lain baru nilai 4
Berharap mutiara ikut ...kayak tomoka..
ci deb bahas player" of the year sih bukan keharusan.. ga perlu tllu dibahas sih kayaknya, lebih mendinh bahas persaingan", terus ancaman gitu
👍
Yg layak menang awards ansy sih krn dia konsisten bgt setahun ini, md, liang wang, wd duo bocil kuproy cina, xd jiangwe, ms ga tau deh
Award BWF itu ada banyak, ada Male/Female player of the Year, Most Improved player of the Year, dan Most Promising player of the Year, yang menang beda-beda orangnya.
Dan penilaiannya digabung seluruh sektor dan pemenangnya tdk ditentukan per sektor, tapi diambil satu dari seluruh sektor.
Ini bukan award per sektor ngak nonton video nya sampai selesai kayaknya
Grego stepnya RU dulu baru champion
Australia Open 2022 S300 RU, Spain Master 2023 S300 Champion
Malaysia Master 2023 S500 RU, Kumamoto Japan Master 2023 S500 Champion
next mudah-mudahan bisa final S750
btw kalo BWF awards 2023
Male Player of The Year: Viktor Axelsen (3 S1000, 1 S750, 1 S500) atau Kunlavut Vitidsarn (World Champion, 1 S750, 1 S500) atau Seo Seung Jae (double's double world Champion, 1 S1000 XD, 2 S500 MD)
Female Player of The Year: An Se Young
Pair of The Year: Chen Qing Chen Jia Yi Dan (4th time world champion, 2 S1000, 2 S750, 1 S500)
Most Promising Player: Jiang Zhen Bang Wei Ya Xin atau Liu Sheng Shu Tan Ning
Most Improved Player: Baek Hana Lee So Hee (1 S1000, 1 S500, 1 S300), Kim So Yeong Kong Hee Yong (1 S1000, 1 S750, 2 S500, 1 S300), Seo Seung Jae Chae Yu Jung (world champion, 1 S1000, 1 S300) Jonathan Christie ( 1 S750, 2 S500), Li Shi Feng (1 S1000, 1 S300)
MD Korea SSJ TUH hrs nya dpt tuh
@@kucing_yatimbaca lagi kak, gue mentioned SSJ (Seo Seung Jae) kok
menurut gue dia layak menang male Player of the year atau improved player
@@ariiiksryn betul sy hanya menegaskan kembali aj, dia mestinya dpt itu
Saingan beratnya mungkin bocil kematian ..Shengshu/Tan Ning
Lah, atlet cewek Indonesia mah mental tempe stamina tape. Cuma Mia Audina di junior bagus naik ke senior (usia 16) bisa bersaing tembus top 10 dunia. Tunjung aja termasuk lambat (usia 24) tembus top 10. Tunjung ini skill diatas Yufei tapi mental juara dan stamina dua baris dibawahnya. Padahal mereka seangkatan.
thanos siapa yah ?
Njiir thannoss ngakak😂
Tanos siapa sih?
GREGO STABIL DAN LBH KELUAR PERMAINANYA KLO SAMA COACH HERLY
Betul bgetttt
sama coach herly kelihatan lebih tenang jorji
Tanos tu sapa yak, info dong
Tan Ning Liu Sheng Shu, Ganda Putri ketiga China yang baru mentas ke senior, menang French Open
Thanos siapa si, most improve an se young jg bisa loh, bisa masuk ke female player of the year, sama most improve. Tapi klo maruk ya agaknya susah si. Bener Wei Yaxin harusnya dpt gelar most improve karena sama Guo XinWa aja tetiba bisa juara gilasi. Feng/Huang buat masuk nominasi most improve bisa, tapi ya itu saingannya ada grego, li shifeng, wei yaxin, dan kemungkinan besar kunlavut atau g tze yong n kodai. Buat WS nominasi improve of the year bisa jg Marin, kemarin² sering masuk final atau SF tanpa diduga². Nah untuk female of the year harusnya sih ya mutlak An Se Young. Akane bisalah masuk nominasi, huang yaqiong, huang dongping, atau Wei Yaxin jg, Chen/Jia jg tp g se-monster An Se Young yg emg bener Axelsen nya WS. Pair of the year setuju mutlak ke Seung Jae, mau siapapun itu nominasinya masuk sama Chae YuJung ataupun Kang MinHyuk dia harusnya mutlak dapet si, untuk improve ya gajuga, emg dr dlu bagus tapi ya untuk improve tahun ini y gjuga naik turun dia. Paling² lawan nominasinya Chen/Jia klo g Siwei/Yaqiong. Buat ganda putra gmungkin menang nominasi keknya, soalnya naik turun semua dan ketat. Mentok² nominasi aja masuk most improve buat cireng sama weikeng/wang chang. Male of the year mutlak Axelsen, tp buat nominasi gbisa kebayang si
Thanos: Tan Ning Liu Sheng Shu, yang menang French Open (pas semi lawan Apri-Fadia) dan B2B final lawan ZhangZheng
Pair of The Year ChenJia pencapaiannya paling banyak di antara semua pemain Ganda, baik itu Ganda Putri, Putra, maupun Campuran
pecahin rekor juara Dunia terbanyak (4 Kali) dengan pasangan yang sama
Umegets
Dan ternyata gak masuk nominasi dong, 🤣🤣
hanya menang skali ini masa uda di sanjung.
itu hanya kebetulan saja , soalnya lawannya lg ag gitu vit.
ASY sih yg bakalan dapat award taun ini😂
Bntr, tanos siapa ya yg dibilang improved?
Tannos.... 🤣🤣🤣🤣
Jgn berlebihan lah tkutnya malah down k nectvturnamen
Bwf mah tdk fair .dia plg sebel sama pemain indonesia
Yg diskusi cma retorika.. sok bijak, teoritis.. Hahhaa... Pepesan kosong doang...
Kamu pinter bgt pasti.
Coba bikin video sendiri. Nanti saya bandingkan.
@@febririskianto1995 jgn digituin nanti dia bilang "saya kan bukan mantan atlet, mana bisa bikin video" 😂
Minimal teori dan retorika keluar dr ahlinya, mantan pemain pelatnas yg berprestasi, mantan jurnalis pbsi yg udah malang melintang ngikut pertandingan ke mana2.....lah anda siapa???mgkin lbh ekspert???lbh berpengalaman???mohon perkenalkan diri.....
FAJRI GAK BISA JADI HARAPAN. KARENA TERLIHAT BANGET SYARI-SYARINYA UDAH MACAM AHSAN YANG OPORTUNIS MULAI TERLIHAT. KALAU JUNIORNYA, SI ALWI =)) KARENA ALWI SIBUK JUAL SYARI GAK PERDULI PRESTASI. ATLET YANG MENJUAL SYARI, JANGAN HARAP BISA PUNYA PRESTASI. BABAH AHSAN BISA DIELU-ELUKAN BUKAN KARENA PRESTASI, TAPI KARENA HENDRA SANG CHINDO :D TELURUSI AJA JEJAK REKAMNYA
Lu ngomong syar'i aja syari , dasar bodoh kau 😂,eh semua itu gak ada relevansinya ke syar'i, kalo lu bukan misionaris murtadin, sebetulnya udah cukup ga ganggu opini
Kalau Bisa Coach Herli Djaenudin Saja Deh Yang Selalu Dampingi Tunjung.
Bukan kenapa sih ya, melihat kolaborasi mereka berdua rasa nyaman, komunikasi dan support sistemnya begitu terlihat positif sekali.
Kemenangan Gregoria Mariska Tunjung di Kumamoto Japan Master membuat namanya mencetak sejarah untuk tunggal putri Indonesia. Seperti yang kita ketahui, sektor ini memang menjadi bulan-bulanan dari era Superseries belum satupun pemain Merah Putih yang mampu meraih gelar.
Pemain pertama yang lolos ke babak final Superseries tercatat hanya How On Earth Yulianti ratu tiga game, yang merupakan peraih medali Perunggu Olimpiade Beijing 2008. Dan sekarang wanita kelahiran Wonogiri mampu memecah kebuntuan itu dengan raihan gelar World Tour Super 500 di Japan Master setelah mengalahkan mantan ranking satu dunia Chen Yu Fei dengan dua game langsung 21-12 21-12.
Sebenarnya beberapa bulan yang lalu Tunjung sudah pernah menjajaki partai final di Malaysia Master namun dijegal oleh pebulutangkis Jepang Akane Yamaguchi.
Proses seorang atlet memang cara melaluinya berbeda-beda ada yang cepat ada pula yang step by step. Sekarang tergantung usaha dan kerja keras atlet itu sendiri. Sebenarnya Tunjung ini bisa dibilang atlet dengan bakat alam yang dikaruniai skill dewi dan tehnik langit. Dari usia belia dia sudah orbit ke level internasional dan itu memang terlihat bakat alamnya. Kembali ke pokoknya tadi bahwa atlet punya cara metamorfosa masing-masing.
Tapi ingat skill dewi akan tidak berguna apabila tidak diikuti aspek lain seperti peningkatan stamina, mampu menjaga konsistensi, memiliki daya tahan tinggi begitu juga mindset yang terkontrol. Dan itu semua memang harus jadi satu kemasan dalam diri atlet itu sendiri.
Karena banyak sekali contoh atlet yang memiliki bakat alami namun tidak ditunjang kerja keras, mindset bahkan tidak memiliki kerendahan hati kalau kata kasarnya sombong, jumawa, arogan yang kesemuanya berlindung di balik skill tehniknya.
Di dunia pun atlet tunggal putri yang memiliki skill Dewi memang sangat terbatas. Tercatat yang masih aktif bermain ada Ratu Backhand Balerina Tai Tzu Ying kemudian Ratu dengan Skill Tehnik Semesta Ratchanok Intanon.
Kedua tunggal putri ini memang dari usia belia sudah terlihat sangat komplit sekali keistimewaannya. Namun, bukan berarti mereka tidak memiliki kelemahan dan awal kemunculannya pun harus melalui berbagai proses agar bisa bersaing di level senior dunia.
Begitu pula dengan Gregoria MT yang merupakan juara WJC 2017, dia adalah pemain yang bisa dibilang memiliki keistimewaan mengingatkan Tai Tzu Ying di tahun 2011 hingga 2015. Pemain dengan tehnik tinggi namun kelemahannya juga sangat banyak terutama stamina daya tahan fokus saat melakoni rally.
Seiring berjalannya waktu Tai Tzu Ying berusaha kerja keras meningkatkan aspek lainnya. Sama halnya dengan Tunjung masih menjadi pekerjaan rumah yang besar dari stamina, kesabaran daya tahan dan pola fikir.
Dia pun sempat berada di titik yang sangat memilukan setelah penampilannya tahun 2018 yang bisa dibilang menanjak setelah itu kembali ke setelan lahir. Selalu bermain tidak percaya sama diri sendiri, mudah lelah menjatuhkan badan. Bahkan termasuk pemain yang sangat mudah melakukan kesalahan sendiri yang tidak penting.
Kita pun akui memang kelemahan dia adalah bermain rally panjang, terkadang terburu-buru mengakhiri pukulan yang berujung kesalahan percuma.
Perlu diingat, pemain dengan skill seperti ini memang sangat menghindari bermain rally. Begitu juga lawannya biasanya jika bertemu pemain penuh dengan tehnik pukulan selalu berusaha mengajak rally.
Coba saja bandingan sama tipe rally seperti Shixian, Yulianti, Okuhara, Yufei, Han Yue apalagi An Se Young. Mereka mencari poin tidak melalui skillnya pasti akan membutuhkan banyak pukulan yang dikeluarkan. Setiap rally biasanya diutamakan fokus, akurasi, arah pukulan dan daya tahan.
Sedangkan pemain yang menjual tehnik dengan raket skill biasanya akan menghindari rally panjang. Bagaimana caranya agar poin dihasilkan melalui pukulan winner. Itu seperti sudah menjadi kodrat alam kalau mau contoh nyata lainnya ya Ginting si Raja Skill dan Speed.
Begitu pula dengan Tunjung di setiap rally pasti terlihat terburu-buru eksekusi baik itu smes silang padahal lawan baru angkat bola sekali sudah diakhiri dengan smes. Pemain seperti ini biasanya akan banyak menghasilkan pukulan winner akurasi clear namun juga akan banyak pula melakukan kesalahan sendiri.
Tapi di babak final kemarin jelas poin winner Gregoria lebih dominan daripada kesalahan sendiri dan itu memang sudah menjadi ciri khas pemain tipe ini. Rasa percaya dirinya semakin tinggi tampak saat challange dia berhasil. Dia pun selalu siap dengan pola yang diterapkan Yufei. Lawan memberi pukulan panjang dia juga melakukan pukulan yang sama dengan lob kedut andalannya.
Di sini jelas terlihat sangat berbeda tehnik keduanya. Yufei membuka pertahanan dengan lob normal tapi Tunjung membalas dengan lob kedut yang bertehnik ini membuat Yufei semakin goyah dan penasaran. Ujung-ujungnya Yufei yang tidak sabar dan melakukan kesalahan sendiri secara berulang-ulang.
Gregoria masih harus kerja keras untuk bertemu dengan lawan tangguh lainnya apalagi ada beberapa pemain yang belum pecah telor seperti Tai Tzu Ying, Intanon dan juga An Se Young. Akan ada saatnya dominasi ketiga pemain ini bisa dilanjutkan oleh Tunjung jika bicara skill alami. Semoga dia semakin haus gelar dan tentunya meningkatkan aspek lain untuk menunjang penampilan yang lebih baik dan konsisten.
Stefani dan kawan-kawan hayo kalian juga sebenarnya masing-masing punya skill dan tehnik loh. Jangan cuma puas setelah menjadi bagian dari Pelatnas yang digaji tapi ada proses dan gelar yang perlu juga kalian kejar.