Di Indonesia menyikapi ini sebenernya agak telat juga sih, tapi better late than never. Di US undang-undangnya dah ada, sampe ada badan pemerintah yang khusus nanganin ini, namanya Federal Trade Comission (FTC) yang di dalemnya juga termasuk perlindungan konsumen ke rakyat US. Disana bahkan kalau ada 2 perusahaan besar yang hanya 2 itu (contoh Intel sama AMD) mereka gak boleh merger untuk menjaga persaingan usaha biar tetep sehat
Di Indonesia udah ada UU terkait persaiangan usaha. Yang jadi problema adalah, predatory pricing ini menyasar UMKM yang mana pasti secara permodalan gak sekuat usaha besar
badan ftc di kerajaan mamarika lebih ganas , produk luar yang membanjiri pasar dalam negeri di getok cukai & pajak yang besar , maka nya kemaren ada istilah perang dagang , , , , , , ,
@@NgomonginUang masalah nya, UU iti di enforce dengan baik atau enggak. Sepertinya sih... belum baik kalau soal ini. Tapi yang juga perlu dilakuin juga adalah memberi insentif bagi UMKM untuk bisa scale up jadi lebih besar, bukan hanya dari produksi, tapi bisnisnya juga. Termasuk kalau bisa, ngubah industri nya dari yang semula padat karya jadi padat modal
BUnga hutang kita besar bang,,,pendapatan negara kecil. logam banyak, tp habis dibaya ekspor, yang masuk bersih pun ga seberapa dibanding pendapatan kotornya. Solusi pemerintah yg ugal"an ya ditukar dgn psar rakyatnya sendiri. Heran, tp ini era presiden tau lahhh....untuk itu yuk beli di lokal, selama berkualitas, mahal" dikit ya boleh lahh asal jgn terlalu bobrok aja
@@laurentiusivan ga membantu banyak,,,pemerintah klo ga salah punya undang" agar instansi pemerintah belanjanya di rekanan"an lokal. tp PT" yg jdi rekanan kadang bermain juga,,,kualitas ga seberapa, tp ngasi harga tinggi", alhasil duit muter ttp di pelaku ekonomi menengah ke atas
salah mikirnya, utamakan produk yang bagus, ngga peduli dari luar atau dalam. kalau mikirnya mengutamakan produk dalam negri, produsen dalam negri bisa ngga punya inovasi karena jual barang yang kureng tetep ada yg beli.
@@BayuSanjayasetidaknya beli produk dalam negri bang walaupun itu masi ada kekurangan kita bisa kasi masukan biar produk dalam negri kita bisa lebih baik
Dari sudut pandang lain, masalah utamanya adalah negara berbisnis dengan rakyatnya. Kurang apresiasi , akomodasi, kurang insentif utk produk dlm negeri.
mirisnya di Indonesia import barang dari luar mudah sekali, sebaliknya kita export susah sekali, monopoli, oligopoli tidak baik dalam iklim bisnis yang sehat, baru baru ini shopee dan lazada sudah bisa transaksi oversea lagi itu termasuk kebijakan yang baik
Pembahasan dari Ngomongin Uang kali ini memiliki sambungan ganda, mulai dari Predatory Pricing, Ketahanan Bisnis, sampai Website. Ini pernah saya dengar entah kapan, dan beberapa masih saya pahami di bagian ketahanan bisnis. Sampai saat ini masih saya pelajari lagi dan kurang lebih begitu
sangat2 benar kena barang impor murah..daerah saya jombang dan mojokerto pengrajin lokal kayak pakaian sandal sepatu udah banyak yg macet...orang2 pada 1minggu bekerja..1 minggu bahkan bisa libur..peran pemerintah gimana buat rakyat kecil seperti saya sekarang susah kerja yg pendapat'tanya gk stabil..kerja gk kayak dulu jaman pak sby..kerja pendatan stabil cukup buat nabung dikit2 sisa gajian
Aku pernah liat casing hp dari luar negeri, 15k udah sama ongkir. Ini murahnya emg gila sih. Smga bsa segera ada solusi terbaik yaa untuk produk lokal bisa terus bersaing
aku dulu pernah beli aksesoris gadget belanja online di luar negeri (di china) harganya murah plus ongkir 0RB dulu beli kabel charger murah harga 80RB udh braided panjang 1m😅😅😅
Jadi ke inget janji salahsatu Capres,,di satu sisi mau harga beras murah,di Sisi lain mau petani padi(beras)sejahtra🤔🤔 #nanti deh saya pikirin lagi caranya😁
Request bahas merk MAK (Mega Andalan Kalasan) produsen alat-alat Rumah Sakit (Hospital Equipment). Yg cuma berawal dari sebuah bengkel las sangat sederhana. Produk 100% lokal yg merajai seluruh isi RS baik di kota sampai pelosok Indonesia, bahkan ekspansi ke banyak negar termasuk negara-negara maju seperti Jepang, Amerika, Korsel, dll. Di dalam negeri berhadap-hadapan dengan merk Paramount (Jepang) tapi tetap menjadi raja.
MORO (semacam mall) di kotaku sekarang sepi banget. Padahal waktu aku kecil, sesak banget. Sekarang lantai 4 sudah tutup total. Tempat parkir baru yg dibangun 4 lantai jadi mangkrak. Sedih melihatnya. Predatory Pricing benar² berdampak
Ada produk lokal daerah saya mau diekspor sebagai produk branded lokal birokrasinya ruwet minta ampun. Akhirnya dibeli negara sana sebagai barang setengah jadi, sampai sana dipermak dikit, dilabelin, diekspor kemana-mana termasuk balik lagi ke Indonesia.
umk rendah alias gaji pas-pasan juga ngaruh min, ya dengan adanya barang murah pasti masyarakat ekonomi rendah sangat terbantu dengan hadirnya produk yg dijual murah.
Ini bener. Saya baru ngerasain waktu beli singlet di salah satu toko toserba milik koperasi pesantren di Jatim. Singlet yang ada gambar angsanya, bertuliskan "made in china" cm Rp 13.500, sedangkan yang lokal bisa nyentuh Rp 23.000. Dalam pikiran ini gila sih, barang impor bisa lebih murah drpd lokalan, begitu juga dengan celana dalam 60k bisa 3 biji, lokalan 90k 3 biji. Mungkin ini juga alasan kenapa GDP kita stuck di 5%, industri garment kita kurang bisa bersaing secara harga
Bersaing secara harga saya yakin bisa” aja garmen indo tapi pasti ada sisi yang diefesiensikan yaitu tenaga kerjanya. Tidak dibayar sewajarnya apakah mau ?
Karena era Soeharto industri garment di subsidi. Kalo sekarang industri garment di tekan pajak. Dulu pabrik berjaya di kota dan pangan di desa. Sekarang umr dan beban biaya makin tinggi pabrik pindah ke desa mengeser pertanian menjadi industri. Industri logistik lokal mahal. Karena pabrik bangun di Jawa Tengah di desa truk untuk jalan karena pungli jadi mahal. Dan industri pangan tidak diperhatikan dari bibit dan pupuk dan tanah subur dibangun pabrik dan rumah. Pangan makin mahal. Pendidikan juga tidak tinggi untuk berubah menjadi sdm kuli menjadi teknik.
@@ChristineStudio-c7v di cina gaji 13 juta buruhnya. alasan murah krna cina supply chain ny lengkap d satu kota ,mereka gak pencar2. cth kyk utk bahan2 garmen smuanya di yiwu jd gk prlu mrka nyari bahan sampe mencar2 .makanya costny bs murah
Harus ada sistem regular peraturan pemerintah perdagangan untuk membuat kuota perpanjangan dagang dan naikan pajak karena kalau tidak produk produk buatan kita yang produksi distribusi dan kualitas sering masih kalah dan harus sedikit di subsidi
Peraturannya udah ada, tapi menjalankannya yang belum strict, ditambah masih ada celah celah yang bisa dimanfaatin. Sebagai konsumen, kita juga punya peran lho untuk proteksi ini dengan filterin produk mana aja yang mau kita beli
Fungsi merusak pasar dengan tatanan baru dalam dunia ekonomi adalah menciptakan peluang denga memaksukkan barang murah dengan target ke pasar gelap dan orang orang miskin yang konsumtif denga barang murah tidak perlu bersaing sihhh ya ujung ujungnya barang cepat rusak emang terjangkau tapi perputaran ekonominya jadi keluar ngeri akhir , peluang untuk menciptakan barang yang kualitas tinggi jadi malas dan akhirnya tidak terciptakan lagi lapangan kerja 😢😢😢😢
Sangat sulit sih, soalnya juga masyarakat kita kebanyakan menengah kebawah juga, kalo ada barang murah pasti mereka bakalan milih barang tersebut. kecuali pemerintah sendiri yang menerapkan regulasi impor yang dipersulit, contohnya juga China mereka mempermudah ekspor tapi kalo impor bakal di ribetin.
@@NgomonginUangharusnya dengan berkembangnya zaman kita bisa berpikir lebih bijak. Tapi yang terjadi malah sebaliknya. Seakan2 dalam berbisnis itu sudah tidak ada lagi moral ataupun etika. Semua berdasarkan hukum rimba. Sedangkan kita ini manusia bukan hewan liar 😓
@@Monyetmanusiabetul,saya merasa masyarakat dari tahun ke tahun moral & etika mulai berkurang.semoga kita dan saudara kita tetap teguh dalam menghadapi rintangan kedepannya...
Itulah pentingya pemerintah pusat untuk menerapkan tarif BEA masuk yg tinggi sebesar 50 persen untuk produk2x impor baik produk dari china maupun amerika ,mendukung umkm2x dalam negri untuk go internasional, membuat pabrik tekstil dan manufaktur yg berkualitas , mendorong penggunaan produk dalam negri 70 persen dan menciptakan kreatifitas dan inovasi untuk produk 2x dalam negri baik itu manufaktur,tranportasi,konstruksi,teknologi dan komponen industri lainnya di era modern dan revolusi industri 5.0 ini
Alasan paling logis harga barang terus naik dan gaji yang begitu2 saja, dan tidak ada lapangan pekerjaan untuk pengangguran. Jadi barang dengan harga rendah lah yg jadi solusi. Intinya ini hanya masalah kesejahteraan masyarakat saja yg harus dicarikan solusi oleh pemerintah.
sebenernya kecintaan warga negara diuji dalam hal gini ,cinta dengan indonesia bukan hanya dengan ikut upaca bendera tapi utamakan produk dalam negeri terlebih umkm .
Pemilik pabrik kalo lagi diserang produk impor murah pada main playing victim supaya dapat simpati rakyat kita , tapi kalau lagi CUAN banyak pada sembunyi pajak dan dana CSR digelapkan mereka
@@maisloloda8848 kayaknya itu dosa semua kalangan deh kayaknya ,rakyat juga dosa nya sama subsidi doyan ,bansos paling depan tapi giliran bayar pajak ogah ogahan , engga tahu pemerintah punya regulasi buat yang ginian atau kagak
@@NgomonginUang nah ini lebih baik kenapa RRC bisa jual harga murah? karena pemerintah nya support ke industry, berbentuk pemerintah beli harga super whole seller di market dunia, lalu pemerintah menjual ecer ke industri lokal, jadi UMKM pun bisa dapet bahan mentah harga bottom pabrik.... kan lebih baik seperti itu lebih berguna buat industri lokal tapi ya pemerintah nya selama ini kan focus nya lebih ke "mungutin" entah pajak entah lewat perizinan jadi ekonomi biaya tinggi lah masalah dari 1970 an masih samaaaaa
@@NgomonginUang iya bukan rocket science, tapi decision maker nya harus mau mikirin kepentingan industri lokal, bukan cuma jadi pemungut cukai tanpa action, liat skrg goto pun di ambil tiktok, perushaaan kita masih belom bisa fight di negara sendiri vs asing :( terutama kalao negara ga action, mau sampe kapan sih kita jadi market terus? negara lain udah perang teknologi mau mandiri produksi chip? kita konsumen terussss jual nya hasil alam tak terbarukan teruuuuusss, lalu merasa surplus lol di debat capres ada yg bahas ini ga sih?
Serangan impor barang murah dari luar negeri Menurut gw pemerintah udh bertindak, tapi msh belum kena goalnya Langkah pemerintah buat "menggenjot" UMKM udh sangat bagus, tapi sayangnya itu hanya akan menaikkan produksi, bukan memenangkan persaingan harga Padahal udh jelas di depan mata contohnya China, mereka bukan cuma "menggenjot" produksi dalam negerinya, tapi juga "join" ke dalamnya Sehingga yg tadinya produksi besar harganya murah, berubah jadi produksi raksasa harga super murah
Setuju dengan hal yang kamu sampaikan 👍 Maka, perang konsumen pun cukup vital disini.. bisa filtering yang support perekonomian dalam negeri adalah kunci
Dari dulu sampai sekarang kontennya selalu sangat bermanfaat.. Saran² nya langsung saya praktikan di usaha sendiri, Alhamdulillah sampai skrng masih berjalan.. 😊
Secara logika memang predatory pricing hanya akan menyisakan satu atau dua pelaku predatory pricing Tapi itu cerita dulu. Sekarang, bisnis apa lagi yg masih bisa untung lumayan besar (kecuali judi, pinjol dan penipuan) ? Mau tidak mau, para pelaku usaha akan berusaha mencari cara agar tetap bertahan hidup. Misalnya saat pasar melihat tinggal ada 1 pedagang yg bertahan utk sektor tsb, akan mengundang banyak pemain baru walaupun nggak berpengalaman. Jadi perang harga akan terus menerus terjadi tanpa batas waktu.
Sebagai pelaku UMKM nasional Saya wajib beli produk lokal haram beli barang impor jika ada pilihan produksi lokal seperti baju langsung ke tukang jait nya tetapi jika produk lokal belum ada seperti motor dan mobil beda lagi hanya WA yg gampang platfom onlen
Yang juga butuh perhatian itu barang-barang bekas yang dari US, China, Singapura, Jepang, Australia, Dll yang dijual murah kalo udah sampai di Indonesia. Kayak ginian juga wajib dibatasi atau bahkan dihentikan total. Jangan cuma membatasi Predatory Pricing aja produk dari China, Vietnam, Dll. Disini cuma butuh ketegasan Pemerintah Pusat aja, Engga cuma batasi aja tapi hukum pihak-pihak yang nakal gitu mainin Predatory Pricing & Barang Thrifting (Misalkan hukuman penjara tanpa syrarat bebas atau hukuman penutupan usaha dan denda super besar).
Kita tunggu ketegasan dari regulator, Tapi harus diakui, kalo sebagai konsumen.. liat barang harga nya lebih murah, ya milih yang itu kan 😅 jadi mesti bersama juga nih semua pihak
gw ter heran-heran liat vlog orang indonesia yang ada di korsel , barang-barang pasar loak di sana keliatan masih bagus-bagus bahkan terlihat kayak masih baru , , , , , , , ,
@@NgomonginUangKalo saya malah enggak. Soalnya pernah kerja jadi pegawai di bisnis baju dan celana. Milih di tempat yang harganya paling cocok, Ga kemurahan atau ga kemahalan. Bahkan Produk semisal topi aja milih buatan dalam negeri, Walau lebih mahal dikit tapi lebih awet. Atau sepatu, Lebih mahal dikit tapi kan lebih bagus dan berkualitas.
@@NgomonginUangbegitulah akses dan ijin yang terlalu dipersulit tampa pengawasan yang tepat menjadi bumerang negara kita memang bagus buat dijadiin pajak tapi nyata yang ku liat intansi cuma mau urus yang ada ijinnya saja tampa meliat lainnya jujur masi banyak hal ilegal di negara kita bahkan ada WNI ngak punya KTP dan sebgai masi banyak hal ilegal
@@NgomonginUang PR negara kita banyak salah satu memberi wawasan dampak akibat dari sebuah ekonomi terlalu banyak memeprmaslahan politik dan agama tampa memikirkan solusi ekonomi yang tepat selain menghamburkan agaran negara,terlalu memaksa modrnisasi SDA yang tak sesuai dengan SDA negara meniru seperti negara eropa yang SDA sudah habis memaksakan ekpor bahan kebutuhan pokok sampai mengantungkan negara pada pengusaha swasta demi kesejahteraan dan masi banyak lagi kalau diliat dari data-data pengeluaran kas negara,makannya dirahasiakan agar masyrakat tak menuntut pengambilan jalan baik untuk itu dan berlanjut kepeminpin negara yang menyelesaikan masalah setiap saat dengan supsidi,negara kita bagaikan rumah dengan banyak lubang
Ini sangat bermanfaat, saya sebagai pedang UMKM lokal dan penjual online di platform Shopee sudah merasakan betapa seenaknya saja pihak Shopee kenakan BIAYA ADMIN HINGGA 12% LEBIH Dan KENA PPN TOP-UP IKLAN 11%, INI PERAMPOKAN! MOHON PEMERINTAH BERTINDAK!, KERANA SAYA TIDAK TAHU HARUS NGADUH INI MASALAH DIMANA!
Predatory pricing ini udah diterapkan Tiongkok pada EV mereka bermerek BYD (Build Your Dream) yang diekspor ke Eropa, yang kemudian pihak Uni Eropa melakukan protes dan pengusutan dugaan keterlibatan pemerintah China yang memberikan subsidi bagi BYD
Ya gimana lagi, prinsip saya sebagai konsumen mah asal price to value worth it, apalagi barang murah + berkualitas (sesuai harga lah) Apalagi kejadian Aliexpress nutup akses ke indo jadi susah nyari barang yg ngk ada di indo kalaupun ada markup nya tinggi Ya semoga aja produk lokal kualitas nya semakin bagus agar masyarakat kgk bergantung pada produk luar terutama pada barang elektronik
Kembali ke pilihan masing masing 😁 Yes, harapan kita bersama memang demikian .. produksi dalam negeri yang sebanding dari segi harga maupun kualitas nya dengan produk impor
Membahas topik ini dasar pikiran nya dari mana jika takut pada perubahan karena selama ini melihat konsumen sdh berhasil dibuai dgn produk harga lokal yg umum nya lebih mahal dari produk impor sehingga perusahaan telah menikmati laba yg tidak lazim dan selama ini konsumen harus bayar lebih utk produk yg dipakai jika dasar pikiran utk lebih punya daya kompetitif maka inilah saat utk bekerja sungguh sungguh utk mempelajari ketrampilan produk impor mulai dari bahan baku bahan pelengkap pengaturan rantai pasokan juga penggunaan mesin administrasi produksi utk mencari tau kelemahan management produksi sendiri dan bertekad menjalani perubahan dgn pikiran produk sederhana sejenis orang luar bisa kenapa kita tidak bisa misal nya bahan baku pigmen utk industri dasar textil mesti nya sdh bisa didapati dari lokal dgn cepat karena warna pada kain sangat mempengaruhi perhatian pembeli dan jika dasar pikiran positif tentu harus berpikir modernidasi industri manufaktur dari niat sendiri apalagi pada zaman serba demokrasi kebebasan memberi setiap individu utk menjalani talenta yg dimiliki utk memberi manfaat yg jelas bagi masyarakat dan pola pikir jika kehidupan harus menerima perubahan utk mengurusi persoalan sendiri oleh sebab itu adalah suatu kehormatan
Apa2 pemerintah apa2 presiden padahal kesadaran masyarakat juga punya peran penting Contoh simpel buang sampah sembarangan Memang pemerintah berperan tapi masyarakat juga punya peran besar
Aku suka produk dalam negeri si, meski aku suka koreaan, jepang-jepangan, tapi aku agak anti beli jajanan yang di impor dari sana, kaya menurutku di Indonesia makanannya malah lebih enak. Tadinya kosmetik dan baju pun begitu, cuma gatahu kenapa harga skincare lokal itu lebih mahal drpd yg dari luar negeri, bahkan dg kualitas yg kadang agak sedikit kurang atau dibawahnya. Garmenpun bgitu, giliran bagus harganya bikin speechless, jadi ada pikiran kek 'mending beli merek ini yang udh pasti awet'. Jadi ya, gmn, mungkin pelaku usaha bisa lebih branding diri si bener, dan keknya kurang"in sistem mlm gitu si :'
Ada sebagian barang yg ga ada pabrik nya di Indonesia, seperti IC,pembuatan PCB dan sparepart electronik untuk membuat dron dan lain lain.. banyak UMKM di bidang ini yg terdampak pembatasan pemerintah
Banyak yang spill terkait ini nih dari kemarin, Kita tentu berharap.. ada upaya pemerintah dalam proteksi produk dalam negeri, sekaligus melakukan pengawasan ketat untuk produk yang mau gak mau mesti impor
Sebenarnya ungkapan ada harga ada kualitas tuh akan terus berlaku.. Gue sebagai konsumen sering beli kok barang2 import murah, tapi juga ga jarang beli barang yg rada mahal tapi emang kualitasnya terbaique.. Ga jarang juga kok gue liat netijen yg suka beli barang murah tapi ga awet, dan ketika itu terjadi pilihannya cuma 2, sadar dan akhirnya beli produk yg beneran kualitas atau masih bandel beli barang ga jelas Percaya deh, tiap produk pasti ada pasarnya sendiri, jadi ga serta merta kalangan menengah & keatas tiba2 beli suka beli2 produk yg lagi live 😂
Dr pihak pemerintah tugasnya melindungi rakyat dgn bikin aturan sifatnya melindungi rakyat,cuma karna dilapangan prakteknya ga mudah alias kondisi ekonomi banngsa yg masih kurang merata,sehingga akan trjadi pertentangan sana sini.bagi saya pribadi nasionalisme diutamakan selama secara ekonomi mampu😂😂.
Naikin pajak barang import aja. Apa susahnya. Mereka mau jualan dsini ya harus bayar ekstra. Dan yg dsini di permudah permodalan nya dengan bunga kompetitif. Setuju sama yg di video, sebenernya pemerintah bisa. Tinggal mau apa enggak nya aja.
Padahal dari sejak marketplace pada muncul itu sudah membunuh banyak toko offline, salah satunya karena diskon supermurah + cashbacknya, dari dulu tidak diatur pemerintah, akibatnya banyak toko mati. Baru gara" ada yg teriak tiktokshop bikin sepi tanah abang baru pemerintah bereaksi. Korban sudah jatuh terlalu banyak
@@NgomonginUang teknologi memang perlu dan sangat membantu, tapi kalau dalam konteks perusahaan dalam hal ini startup melakukan bakar uang dan predatory pricing harus segera ditindak. Apa yg dilakukan tiktokshop dan akhirnya ditutup kemarin itu kurang lebih sama dengan yg dilakukan para marketplace seperti toped Shopee BL dlsbnya beberapa tahun lalu, kuat"an bakar uang sampai ada yg mati. Saya pribadi juga sangat tidak setuju ditutup seperti apa yg dilakukan terhadap tiktokshop, tapi harus diatur dengan regulasi yang tidak merugikan semua pihak
Kaitannya sama pemerintah dengan regulasi2nya. Kalau mau ekosistem perdagangan di indonesia membaik maka orang yg jadi menteri perdagangan adalah orang yg terbaik dalam sektor perdagangan. Begitu juga dg menteri2 yg lain. Kalo trnyata kursi menteri2 ini hasil dri nepotisme atau orang dalam, maka hasilnya bakal berantakan. Dan ini yg penting. Nyalahin konsumen itu bukan suatu hal yg bijak, sekalipun nyalahin konsumen indo hal yg bener tpi hal tsb ga bisa memecahkan suatu masalah apapun. Dri menyalahkan konsumen indo ttep aja permasalahan di sektor perdagangan ga bakal teratasi, seperti logistik, transparansi dll. Dengan menyalahkan konsumen bisa saja konsumen berubah membeli produk lokal, akan tetapi itu bersifat sementara saja, kalau trus dipaksa sedangkan kebutuhan lain harganya makin tinggi yang ada siapapun bakal teriak. Kemarin2 lgi mikirin dosa pemerintah terkait korupsi dan penyalah gunaan wewenang. Skrg lihat berita inipun trnyata tidak lepas dri dosa pemerintah.
Produk-produk Tiongkok yang membanjiri pasar di Indonesia benar-benar menghawatirkan. Pemerintah harus turun tangan untuk menjaga pengusaha lokal tidak berguguran 😊
yg paling gampang.. lihat saja kualitas mbl ind kalo dibanding dengan mobil eropa tanpa di kenakan pajak ya 0℅ .. harga mirip2.. teknologi dan fitur jauh bagusan eropa..jd biaya produksi ind memang mahal .. 😊
Susah sih hadapin monopoli perusahaan. Waktu Samsung punya keunggulan teknologinya, Blackberry dan Nokia mati semua. Monopoli terjadi ketika perusahaan punya sesuatu yang dimiliki sendiri dan pesaing gk punya kelebihan itu juga sulit meniru kelebihan perusahaan itu
hikss maap ya kemarin barusan beli pakaian di Thrift, habis 200 ribu dapat 10 potong.... aku tahu itu bekas dan turut andil dalam memundurkan garment dalam negeri, tapi apa daya, istri saya mau mudik akhir tahun nemenin mertua yg sudah sakit-sakitan, dan perlu lebih banyak baju. dan lagipula, kwalitet kainnya luar biasa empuk, nyaman dipakai, dibanding dengan yg dijual di mall-mall, apalagi yang dijual di gerai mat*hari, dari namanya aja udah bikin panasss dan cepat luntur.... sekali lagi maap...
Aku tinggal di jepang skedar info aja, beberapa waktu lalu aku nonton berita soal rapat kabinet di sini bahwa kebijakan pemerintah jepang akan terus menurunkan nilai tukar yen sampe titik terendah agar bisa bersaing dengan produk impor yg sangat murah terutama produk china, jd memang produk impor mematikan produk jepang membuat barang2 jepang tidak bisa ekspor karna harga terlalu tinggi. Dengan menurunkan nilai tukar yen diharapkan bisa bersaing dengan harga barang2 china, tp dampak buruknya nilai tukar uang yen ku harganya rendah bgt saat dikonversi ke rupiah hmm bete
Ekonomi di negara kita yang berkuasa pasar, pemerintah hampir gak peran dalam stabilitas dan peraturan, khususnya perbinisan besar, teriak2 cintai produk sendiri gak ada gunanya kalau kaya gini sistemnya, Seliberal-liberalnya ekonomi Amerika aja, pemerintah masih ikut campur apalagi jika mau menghadapi persaingan dari luar Amerika, Jadi Indonesia satu-satunya negara yang 100 persen terapkan teori ekonomi adam Smith invisible hand
Kalau produk impor yang dibatasin kaya sembako dan pakaian ok lah gak masalah.. cuma produk dan sparepart elektronik ikutan dibatasin ini yg nyusahin, padahal Indonesia sendiri belum mampu memenuhi kebutuhan produk dan sparepart elektronik. Barang simpel kaya baut part PC sama Laptop aja gak ada yg jual di Indonesia, ujung-ujungnya ya beli di Aliexpress dari China karena semua produk disana ada dan stoknya melimpah.
Tp knapa alixpres juga di ban ....pdhal pmbli alixpres...bnyak umkm kecil yg merintis usaha elctronik...krna dindo blm ada part part dibuat....dan yg menang malah pnguasa imfor besar yg memainkan hrga tinggi....hrusnya eltronik dkcualikan....krna kena phak juga kan
Menjamurnya umkm menjadi bukti kalau masyarakat indonesia mulai sadar akan potensi yang ia miliki. Tinggal lanjudkan perjuangannya minimal bisa bertahan lah di tengah gempuran barang impor tiruan.
Barang impor murah itu lebih membuat nilai mata uang turun karena dollar yg harusnya kita simpan buat naikin nilai mata uang harus kita keluar kan yang membuat simpanan dollar sedikit. Itu pengaruh sangat besar. Sebenernya sistem yg tepat buat negara. Yaitu, nabung pangkal kaya harus diterapkan pada perdagangan global. Yg kaya negara bukan perorangan.
Aku produsen dan supplier kopi gayo. Aku dan kawan2 disini keadaan sulitnya tuh kalau uang macet dan coffee shop yg hobinya selingkuh 😅. Artinya kopi uda dikirim tp uangnya baru dibayar ketika order berikutnya dan selingkuh karna ada yg nawarin lebih murah. Namun ya karna costumer dia uda nyaman, eh balik lagi si ayang 😂. Kalau uang soal etika bisnis dan mitra yg mengerti akan selalu dihati 😊.
Pedagang pasar sudh gagal dilindungi oleh pemerintah krn tdk adanya regulasi yg bisa menjaga keseimbangan antara pasar online & offline, apalagi barang impor murah bisa dibli secara online 😂
kaya-nya kaget pemerintah sekarang, kita kilas balik 2016 - 2017 saat era digital baru naik ( paket internet dan harga hp mudah dijangkau semua kalangan jadi somsed menjamur ) mereka ngk sampe kepikiran kalo produk luar negeri misal baju grosir nyasar pasar indonesia dgn harga sangat murah. jujur aja kalian juga kaget kan karena tahun 2019 kemarin aja ngk sampe se-ekstrim kenaikan peminat belanja online khususnya toktok shop 2019 masih banyak yang belanja langsung dilokasi, tapi semenjat covid akhir th. tib-tiba kebanjiran baramg grosir luar negeri
Jika produksinya bisa optimalisasi semua kebutuhannya dari dalam negeri, kalau masih ada komponen yang didatengin dari LN, tetep akan ada spare harga yang berbeda pula
padahal aplikasi dari google dan yang ada di play store termasuk yang membuat produk aplikasi lokal kalah saing, dan ini sudah terjadi puluhan tahun, tapi kenapa kok gak diperasalahin
Sy sebagai konsumen tdk keberatan "dipaksa" memakai produk indonesia alih2 produk luar asalkan pemerintah jg harus fair untuk bisa membuat produsen dlm negeri meningkatkan kualitas barang, selama ini masalah utama produk indonesia "kalah" dgn barang luar negeri kan karena KWALITAS
Gara2 platfom banyak nya penyedia aplikasi online jualan, tiang listrik aja bisa di jual online... Indonesia tetap akan dimasukin barang infor, dari luar negri, karna Indonesia penduduk nya banyak, jadi jdi target konsumen menguntungkan.... PR nya pemerintah banyak masalah perdagangan. Tinggal pengusaha atau pedagang harus banyak belajar mengembangkan usahanya lewat online... Jdi harus banyak belajar.
rakyat indo mau export itu sangat sulit, mulai dari pungli, uang cepat gerak, dan pemerasan lain nya yg di lakukan pihak yg terkait. belum lagi prosedur yg berlibet kaya benang kusut, sangat beda denga pemerintah china yg mempermudah dan malahan memberi subsidi ke pengusaha bila mau export barang, kan sudah sangat jelas ini SALAH NYA SIAPA
Harus diakui, pemerintah ada andil dalam hal yang kamu sebutin. Tapi, terkait konsumsi barang dalam negeri.. sebagai konsumen kita bisa kok filtering mana yang baik untuk perekonomian dalam negeri, mana yang enggak
@@NgomonginUang saya mau tanya min seandainya regulasi xport di permudah pungli dan uang sogokan, di tiadakan dan bahkan kaya di china di subsidi. apakah akan meningkatkan export indonesia? klo import dan export sebanding gak masalah kan banyak barang import karena export kita sudah sebanding?
Kalaupun banyak eksport, tapi masih bergantung sama produk impor (terutama sama hal hal yang signifikan peran nya), itu gak akan kemana mana juga sih, bargain powernya tetep ga ada
@@NgomonginUang o...iya min satu prtanyaan sy pernah debat tentang uang sama salah satu conten creator, saya dbatin waktu zaman nabi yusuf di beli dengan sangat murah beberapa dirham yg jadi debat nya apakah dirham yg membeli nabi yusuf itu sma dengan uang/konsep uang pada zaman nya?
Barang murah itu menghasilkan deflasi mba, bukan merusak ekonomi. Cutting cost itu hukum nya wajib untuk semua industry dan perusahaan. Ada alasan kenapa Iphone itu dibuat di China dan bukan di Indonesia. Indonesia masalahnya adalah negara yang tidak kompetitif. Misalnya terjadi pemalakan kepada perusahaan yang kerap terjadi di hari raya oleh ormas, masalah premanisme, misalnya preman di tanah abang sampai ke preman di Indomaret, dan masalah2 lain nya yang dibuat oleh pengangguran tapi mau uang gratis. Ketidak efisienan hukum tentang buruh dan aparat negara, lagi2 misalnya pemalakan oleh aparat, dari RT sampai kepollisian, hal ini lah yang harus diberantas, bukan nya malah memerangi produk asing yang berhasil menekan cost nya dan membuat produk murah. Predatory pricing bila dari China, itu gak perlu dibicarakan mba, karena (kalo benar mereka melakukan subsidi export / import) sudah pasti (dan dengan mudah) mereka akan terancam oleh dumping law dari WTO. Semoga mencerahkan.
Sepertinya kita melihat dari sudut pandang berbeda nih 😁 Kami melihat nya dari sisi distribusi nya, yaitu terkait dengan persaingan usaha.. dimana ada satu barang A, dijual dengan harga 10.. kemudian ada 1 penjual lain yang jual dengan harga 5 maka akan membuat konsumen lari beli ke yang harga 5 itu, dan yang lain akan gulung tiker karena bisa aja harga pokok mereka aja udah 6, Kalau efisiensi biaya mah sah sah aja kok, bagus malahan 😁
Video ini seakan akan belum ada aturan yang membatasi import produk spatu, baju, garmen dll. Udah banyak aturannya dan sangat ketat, tapi selama masih ada demand pasti akan ada supply mau ditutup segimana ketat pun. Narkoba aja masih ada dipasaran, apalagi cuma baju impor
Sungguh dilema, Sebagai konsumen dengan keadaan pendapatan turun, opsi membeli barang murah dgn kualitas sepadan adalah salah satu cara bertahan hidup 😢
yg namanya ekonomi pasti selalu begitu kak, ketika harga murah konsumen diuntungkan produsen dirugikan, begitu juga sebaliknya ketika minyak sawit dilarang expor harga buah sawit perkilonya jadi turun dan para pengusaha merugi. Ga bisa semuanya untung didalam hukum ekonomi.
Sebenernya ya kaya yang udah di bilang. Birokrasi kita dan aturannya itu ketat dan ribet. Kaya tembok tinggi bangettttt. Tapi ya balik lagi ketegasan dan kelangsungan hukumnya yang masih apa apa ordal yaudah ibarat temboknya punya bolongan yang semua nya bisa lewat
solusi masalah ini diantaranya 1. naikan pajak produk import kecuali pajak import migas,pupuk, dan mesin produksi 2.turunin pajak ekspor produk jadi 3.naikin pajak ekspor produk mentah 4.undang para investor industri elektronik, otomotif, chip, supaya membuka pekerjaan baru
@@NgomonginUang saya rasa aturan yang saya sebutin bisa efektif jika diterapkan selama 8 tahun karena memerlukan masa peralihan sekitar 3 tahun...ini hanya perkiraan saya saja..
Tapi AliExpress jangan di tutup juga dong, masalahnya sparepart mesin industri UMKM tetap dibutuhkan dan hanya diproduksi di cina dan kita nggak ada yg bisa bikin, bahkan bisa bikin pun kagak boleh bikin sendiri karena terbentur paten
Sejujurnya beli barang di olshop harganya normal,beli softcash anine,dan dakimakura di harga normal,kecuali ada dakimakura 50k nah itu de ril perang harga yg gak boleh dilewatkan
Di Indonesia menyikapi ini sebenernya agak telat juga sih, tapi better late than never.
Di US undang-undangnya dah ada, sampe ada badan pemerintah yang khusus nanganin ini, namanya Federal Trade Comission (FTC) yang di dalemnya juga termasuk perlindungan konsumen ke rakyat US. Disana bahkan kalau ada 2 perusahaan besar yang hanya 2 itu (contoh Intel sama AMD) mereka gak boleh merger untuk menjaga persaingan usaha biar tetep sehat
Di Indonesia udah ada UU terkait persaiangan usaha. Yang jadi problema adalah, predatory pricing ini menyasar UMKM yang mana pasti secara permodalan gak sekuat usaha besar
badan ftc di kerajaan mamarika lebih ganas , produk luar yang membanjiri pasar dalam negeri di getok cukai & pajak yang besar , maka nya kemaren ada istilah perang dagang , , , , , , ,
@@NgomonginUang masalah nya, UU iti di enforce dengan baik atau enggak. Sepertinya sih... belum baik kalau soal ini.
Tapi yang juga perlu dilakuin juga adalah memberi insentif bagi UMKM untuk bisa scale up jadi lebih besar, bukan hanya dari produksi, tapi bisnisnya juga. Termasuk kalau bisa, ngubah industri nya dari yang semula padat karya jadi padat modal
BUnga hutang kita besar bang,,,pendapatan negara kecil. logam banyak, tp habis dibaya ekspor, yang masuk bersih pun ga seberapa dibanding pendapatan kotornya. Solusi pemerintah yg ugal"an ya ditukar dgn psar rakyatnya sendiri. Heran, tp ini era presiden tau lahhh....untuk itu yuk beli di lokal, selama berkualitas, mahal" dikit ya boleh lahh asal jgn terlalu bobrok aja
@@laurentiusivan ga membantu banyak,,,pemerintah klo ga salah punya undang" agar instansi pemerintah belanjanya di rekanan"an lokal. tp PT" yg jdi rekanan kadang bermain juga,,,kualitas ga seberapa, tp ngasi harga tinggi", alhasil duit muter ttp di pelaku ekonomi menengah ke atas
Aku pribadi sangat mengutamakan produk dalam Negri. Baru produk asing.. dengan langkah kecil ini, semoga perputaran ekonomi Negeri ini tetap stabil
Nice move, kawal terus ya 🔥🔥
salah mikirnya, utamakan produk yang bagus, ngga peduli dari luar atau dalam.
kalau mikirnya mengutamakan produk dalam negri, produsen dalam negri bisa ngga punya inovasi karena jual barang yang kureng tetep ada yg beli.
@@NgomonginUang ah yamete
@@BayuSanjayasetidaknya beli produk dalam negri bang walaupun itu masi ada kekurangan kita bisa kasi masukan biar produk dalam negri kita bisa lebih baik
Klo aku lebih ke barang impor china sih lebih murah soalnya
Dari sudut pandang lain, masalah utamanya adalah negara berbisnis dengan rakyatnya. Kurang apresiasi , akomodasi, kurang insentif utk produk dlm negeri.
durasi video 10 menit, yg komen udah ada 2 orang dalam 3 menit, fix ini definisi komen duluan nonton belakangan
Kalau kamu sendiri udah nonton sampe tuntas belum 😁
Masih ad aj orang kaya gini gimana Indonesia mau maju
@@NgomonginUangpake nanya 😂
mungkin beliau pakai mode cepat 3x 😂
@@Clips1minuteNgakak 😂😂 percepatan 10x bre
mirisnya di Indonesia import barang dari luar mudah sekali, sebaliknya kita export susah sekali, monopoli, oligopoli tidak baik dalam iklim bisnis yang sehat, baru baru ini shopee dan lazada sudah bisa transaksi oversea lagi itu termasuk kebijakan yang baik
Ketegasan regulator dinantikan dalam menghadapi fenomena ini, ditambah.. peran dari konsumen juga ya tentu nya
Pembahasan dari Ngomongin Uang kali ini memiliki sambungan ganda, mulai dari Predatory Pricing, Ketahanan Bisnis, sampai Website. Ini pernah saya dengar entah kapan, dan beberapa masih saya pahami di bagian ketahanan bisnis. Sampai saat ini masih saya pelajari lagi dan kurang lebih begitu
Get the point 👍
masalahnya ekonomi rakyat kita lebih memilih melihat harga daripada darimana barang itu berasal
sangat2 benar kena barang impor murah..daerah saya jombang dan mojokerto pengrajin lokal kayak pakaian sandal sepatu udah banyak yg macet...orang2 pada 1minggu bekerja..1 minggu bahkan bisa libur..peran pemerintah gimana buat rakyat kecil seperti saya sekarang susah kerja yg pendapat'tanya gk stabil..kerja gk kayak dulu jaman pak sby..kerja pendatan stabil cukup buat nabung dikit2 sisa gajian
Terima kasih sudah beraspirasi disini, jadi pengingat bagi semua pihak yang terlibat 🫡
Aku pernah liat casing hp dari luar negeri, 15k udah sama ongkir. Ini murahnya emg gila sih.
Smga bsa segera ada solusi terbaik yaa untuk produk lokal bisa terus bersaing
Pernah euy beli yang kaya gitu.. sekarang jadi nyesel 🫠
aku dulu pernah beli aksesoris gadget belanja online di luar negeri (di china) harganya murah plus ongkir 0RB dulu beli kabel charger murah harga 80RB udh braided panjang 1m😅😅😅
kalo beli di lokal juga mereka kebanyakan import dari china cuma di markup 3x sampe 10 kali lipat,
Jadi ke inget janji salahsatu Capres,,di satu sisi mau harga beras murah,di Sisi lain mau petani padi(beras)sejahtra🤔🤔
#nanti deh saya pikirin lagi caranya😁
@@NgomonginUangternyata mimin juga pernah 😹
Request bahas merk MAK (Mega Andalan Kalasan) produsen alat-alat Rumah Sakit (Hospital Equipment). Yg cuma berawal dari sebuah bengkel las sangat sederhana. Produk 100% lokal yg merajai seluruh isi RS baik di kota sampai pelosok Indonesia, bahkan ekspansi ke banyak negar termasuk negara-negara maju seperti Jepang, Amerika, Korsel, dll. Di dalam negeri berhadap-hadapan dengan merk Paramount (Jepang) tapi tetap menjadi raja.
MORO (semacam mall) di kotaku sekarang sepi banget. Padahal waktu aku kecil, sesak banget. Sekarang lantai 4 sudah tutup total. Tempat parkir baru yg dibangun 4 lantai jadi mangkrak. Sedih melihatnya. Predatory Pricing benar² berdampak
Semoga dapat segera way out dari problema ini ya 🙏
Ada produk lokal daerah saya mau diekspor sebagai produk branded lokal birokrasinya ruwet minta ampun. Akhirnya dibeli negara sana sebagai barang setengah jadi, sampai sana dipermak dikit, dilabelin, diekspor kemana-mana termasuk balik lagi ke Indonesia.
Produk apa ini? Jadi di maklon gitu ya?
@@NgomonginUang barang kesenian
@@LittleRedRidingHoolah kayak gini perlu di brantas dulu emang buatan indo di cap di Singapore di jual di indonesia
@@LittleRedRidingHookesenian apa yg jelas lah
Ilmu yg saya dapatkan dari NGOMU sedikit banyak sudah saya terapkan di warung pecel lele saya, dan sangat berpengaruh. Terimakasih edukasinya Admin🙏🙏🙏
Terima kasih juga untuk apresiasi dan support nya ya 🫡
umk rendah alias gaji pas-pasan juga ngaruh min, ya dengan adanya barang murah pasti masyarakat ekonomi rendah sangat terbantu dengan hadirnya produk yg dijual murah.
Nanti dulu..sifat dasar manusia lho, mau berapapun pendapatan, kalau bisa dapet yang lebih murah.. why not? 😆
Ini bener. Saya baru ngerasain waktu beli singlet di salah satu toko toserba milik koperasi pesantren di Jatim. Singlet yang ada gambar angsanya, bertuliskan "made in china" cm Rp 13.500, sedangkan yang lokal bisa nyentuh Rp 23.000. Dalam pikiran ini gila sih, barang impor bisa lebih murah drpd lokalan, begitu juga dengan celana dalam 60k bisa 3 biji, lokalan 90k 3 biji.
Mungkin ini juga alasan kenapa GDP kita stuck di 5%, industri garment kita kurang bisa bersaing secara harga
Industri garment memang sudah redup kejayaannya di Indonesia, harus diakui itu.. ditambah kurang nya proteksi semakin memperberat langkah industri ini
Bersaing secara harga saya yakin bisa” aja garmen indo tapi pasti ada sisi yang diefesiensikan yaitu tenaga kerjanya. Tidak dibayar sewajarnya apakah mau ?
Karena era Soeharto industri garment di subsidi. Kalo sekarang industri garment di tekan pajak. Dulu pabrik berjaya di kota dan pangan di desa. Sekarang umr dan beban biaya makin tinggi pabrik pindah ke desa mengeser pertanian menjadi industri.
Industri logistik lokal mahal. Karena pabrik bangun di Jawa Tengah di desa truk untuk jalan karena pungli jadi mahal.
Dan industri pangan tidak diperhatikan dari bibit dan pupuk dan tanah subur dibangun pabrik dan rumah. Pangan makin mahal.
Pendidikan juga tidak tinggi untuk berubah menjadi sdm kuli menjadi teknik.
Kalau industri garmen akan sulit karena bahan baku dasar kapas produsen terbesarnya adalah china.
@@ChristineStudio-c7v di cina gaji 13 juta buruhnya. alasan murah krna cina supply chain ny lengkap d satu kota ,mereka gak pencar2.
cth kyk utk bahan2 garmen smuanya di yiwu jd gk prlu mrka nyari bahan sampe mencar2 .makanya costny bs murah
Harus ada sistem regular peraturan pemerintah perdagangan untuk membuat kuota perpanjangan dagang dan naikan pajak karena kalau tidak produk produk buatan kita yang produksi distribusi dan kualitas sering masih kalah dan harus sedikit di subsidi
Peraturannya udah ada, tapi menjalankannya yang belum strict, ditambah masih ada celah celah yang bisa dimanfaatin.
Sebagai konsumen, kita juga punya peran lho untuk proteksi ini dengan filterin produk mana aja yang mau kita beli
Hati² banget sama yang Jual Murah Pembuatan Website
Apalagi kalo website itu perlu mengumpulkan data diri pribadi
Awas pihak yang ingin me-monopoli jasa pembuatan website!
regulasi gk perlu muluk2, akan tetapi dijalankan semaksimal mungkin. betul kata si mbaknya
Fungsi merusak pasar dengan tatanan baru dalam dunia ekonomi adalah menciptakan peluang denga memaksukkan barang murah dengan target ke pasar gelap dan orang orang miskin yang konsumtif denga barang murah tidak perlu bersaing sihhh ya ujung ujungnya barang cepat rusak emang terjangkau tapi perputaran ekonominya jadi keluar ngeri akhir , peluang untuk menciptakan barang yang kualitas tinggi jadi malas dan akhirnya tidak terciptakan lagi lapangan kerja 😢😢😢😢
Selain pemerintah, sebagai konsumen pun punya peran disini untuk memfilter mana yang baik untuk perekonomian dalam negeri dan sebaliknya
Sangat sulit sih, soalnya juga masyarakat kita kebanyakan menengah kebawah juga, kalo ada barang murah pasti mereka bakalan milih barang tersebut.
kecuali pemerintah sendiri yang menerapkan regulasi impor yang dipersulit, contohnya juga China mereka mempermudah ekspor tapi kalo impor bakal di ribetin.
Iya itu dia.. konsumen sama regulator harus sepemahaman nih mengenai ini kalau mau proteksi berjalan
@@NgomonginUangharusnya dengan berkembangnya zaman kita bisa berpikir lebih bijak. Tapi yang terjadi malah sebaliknya. Seakan2 dalam berbisnis itu sudah tidak ada lagi moral ataupun etika. Semua berdasarkan hukum rimba. Sedangkan kita ini manusia bukan hewan liar 😓
@@Monyetmanusiabetul,saya merasa masyarakat dari tahun ke tahun moral & etika mulai berkurang.semoga kita dan saudara kita tetap teguh dalam menghadapi rintangan kedepannya...
@@rafiakbar3998 amiin 🙏 (UPS kampanye pula 🤣)
gak bisa menyalahkan masyarakat juga. karna masyarakat itu seperti ikan dalam kolam. akan memakan apapun yg diberi oleh si peternak ikan.
.
Itulah pentingya pemerintah pusat untuk menerapkan tarif BEA masuk yg tinggi sebesar 50 persen untuk produk2x impor baik produk dari china maupun amerika ,mendukung umkm2x dalam negri untuk go internasional, membuat pabrik tekstil dan manufaktur yg berkualitas , mendorong penggunaan produk dalam negri 70 persen dan menciptakan kreatifitas dan inovasi untuk produk 2x dalam negri baik itu manufaktur,tranportasi,konstruksi,teknologi dan komponen industri lainnya di era modern dan revolusi industri 5.0 ini
Alasan paling logis harga barang terus naik dan gaji yang begitu2 saja, dan tidak ada lapangan pekerjaan untuk pengangguran. Jadi barang dengan harga rendah lah yg jadi solusi. Intinya ini hanya masalah kesejahteraan masyarakat saja yg harus dicarikan solusi oleh pemerintah.
Yang terjadi juga.. barang yang relatif murah, tetep atraktif di lintas kalangan sih
Halo Luna, hadir menyimak. Terima kasih Ngomu. Salam sehat selalu!
Terima kasih juga atensi nya 🫡
sebenernya kecintaan warga negara diuji dalam hal gini ,cinta dengan indonesia bukan hanya dengan ikut upaca bendera tapi utamakan produk dalam negeri terlebih umkm .
Pemilik pabrik kalo lagi diserang produk impor murah pada main playing victim supaya dapat simpati rakyat kita , tapi kalau lagi CUAN banyak pada sembunyi pajak dan dana CSR digelapkan mereka
@@maisloloda8848 kayaknya itu dosa semua kalangan deh kayaknya ,rakyat juga dosa nya sama subsidi doyan ,bansos paling depan tapi giliran bayar pajak ogah ogahan , engga tahu pemerintah punya regulasi buat yang ginian atau kagak
mantep masih demen sama proteksi :)
dari 1970 an manja ga berubah
Atau mungkin, mesti nya diubah sudut pandangnya ya.. daripada proteksi lebih pas support langsung pemerintah ke produk nya 🤔
@@NgomonginUang nah ini lebih baik
kenapa RRC bisa jual harga murah? karena pemerintah nya support ke industry, berbentuk pemerintah beli harga super whole seller di market dunia, lalu pemerintah menjual ecer ke industri lokal, jadi UMKM pun bisa dapet bahan mentah harga bottom pabrik.... kan lebih baik seperti itu lebih berguna buat industri lokal
tapi ya pemerintah nya selama ini kan focus nya lebih ke "mungutin" entah pajak entah lewat perizinan
jadi ekonomi biaya tinggi lah masalah dari 1970 an masih samaaaaa
Jadi reminder untuk semua pihak sih ini 👍
@@NgomonginUang iya bukan rocket science, tapi decision maker nya harus mau mikirin kepentingan industri lokal, bukan cuma jadi pemungut cukai tanpa action,
liat skrg goto pun di ambil tiktok, perushaaan kita masih belom bisa fight di negara sendiri vs asing :(
terutama kalao negara ga action, mau sampe kapan sih kita jadi market terus? negara lain udah perang teknologi mau mandiri produksi chip? kita konsumen terussss
jual nya hasil alam tak terbarukan teruuuuusss, lalu merasa surplus lol
di debat capres ada yg bahas ini ga sih?
Jgn lupa rasio biaya logistik kita terhadap PDB jg masih tinggi
Serangan impor barang murah dari luar negeri
Menurut gw pemerintah udh bertindak, tapi msh belum kena goalnya
Langkah pemerintah buat "menggenjot" UMKM udh sangat bagus, tapi sayangnya itu hanya akan menaikkan produksi, bukan memenangkan persaingan harga
Padahal udh jelas di depan mata contohnya China, mereka bukan cuma "menggenjot" produksi dalam negerinya, tapi juga "join" ke dalamnya
Sehingga yg tadinya produksi besar harganya murah, berubah jadi produksi raksasa harga super murah
Setuju dengan hal yang kamu sampaikan 👍
Maka, perang konsumen pun cukup vital disini.. bisa filtering yang support perekonomian dalam negeri adalah kunci
Bahas tentang "uang nganggur" perusahaan perusahaan gede kaya Apple, Google, Microsoft dong min. Yang katanya sampe quadtrillion
Dari dulu sampai sekarang kontennya selalu sangat bermanfaat.. Saran² nya langsung saya praktikan di usaha sendiri, Alhamdulillah sampai skrng masih berjalan.. 😊
Terima kasih ya apresiasinya 😁 semoga lancar selalu usahanya 😎👍
Secara logika memang predatory pricing hanya akan menyisakan satu atau dua pelaku predatory pricing
Tapi itu cerita dulu. Sekarang, bisnis apa lagi yg masih bisa untung lumayan besar (kecuali judi, pinjol dan penipuan) ?
Mau tidak mau, para pelaku usaha akan berusaha mencari cara agar tetap bertahan hidup. Misalnya saat pasar melihat tinggal ada 1 pedagang yg bertahan utk sektor tsb, akan mengundang banyak pemain baru walaupun nggak berpengalaman.
Jadi perang harga akan terus menerus terjadi tanpa batas waktu.
Melihat fenomena belakangan ini.. kemarin salah satu platform ada yang sampe kena tutup karena hal ini, banyak barang dijual dengan gak masuk akal
Sebagai pelaku UMKM nasional Saya wajib beli produk lokal haram beli barang impor jika ada pilihan produksi lokal seperti baju langsung ke tukang jait nya tetapi jika produk lokal belum ada seperti motor dan mobil beda lagi hanya WA yg gampang platfom onlen
Sempak loe pasti haram karena loe gk di bawa ke tukang jahit😂
Yang juga butuh perhatian itu barang-barang bekas yang dari US, China, Singapura, Jepang, Australia, Dll yang dijual murah kalo udah sampai di Indonesia. Kayak ginian juga wajib dibatasi atau bahkan dihentikan total. Jangan cuma membatasi Predatory Pricing aja produk dari China, Vietnam, Dll. Disini cuma butuh ketegasan Pemerintah Pusat aja, Engga cuma batasi aja tapi hukum pihak-pihak yang nakal gitu mainin Predatory Pricing & Barang Thrifting (Misalkan hukuman penjara tanpa syrarat bebas atau hukuman penutupan usaha dan denda super besar).
Kita tunggu ketegasan dari regulator,
Tapi harus diakui, kalo sebagai konsumen.. liat barang harga nya lebih murah, ya milih yang itu kan 😅 jadi mesti bersama juga nih semua pihak
gw ter heran-heran liat vlog orang indonesia yang ada di korsel , barang-barang pasar loak di sana keliatan masih bagus-bagus bahkan terlihat kayak masih baru , , , , , , , ,
@@NgomonginUangKalo saya malah enggak. Soalnya pernah kerja jadi pegawai di bisnis baju dan celana. Milih di tempat yang harganya paling cocok, Ga kemurahan atau ga kemahalan. Bahkan Produk semisal topi aja milih buatan dalam negeri, Walau lebih mahal dikit tapi lebih awet. Atau sepatu, Lebih mahal dikit tapi kan lebih bagus dan berkualitas.
@@tonyliem1487 kok gue kayak elu wkwk barang luar b aja brand indo ok ok
Coba mall tu diganti brand indo lebih bagus lagi
@@ci_anamanya bekas ya gak layak jual sih
Market bisa bahaya kalau ilegal atau di sebut liar meski bilang murah tapi ilegal tetep bisa ancurin market dan dengan alasan apapun
Inilah fenomena predatory pricing yang belakangan merebak ini
@@NgomonginUangbegitulah akses dan ijin yang terlalu dipersulit tampa pengawasan yang tepat menjadi bumerang negara kita memang bagus buat dijadiin pajak tapi nyata yang ku liat intansi cuma mau urus yang ada ijinnya saja tampa meliat lainnya jujur masi banyak hal ilegal di negara kita bahkan ada WNI ngak punya KTP dan sebgai masi banyak hal ilegal
Dan sayang nya.. masyarakat kita udah menormalisasi lho hal hal yang ilegal gini, jadilah makin subur terjadi di masyarakat
@@NgomonginUang PR negara kita banyak salah satu memberi wawasan dampak akibat dari sebuah ekonomi terlalu banyak memeprmaslahan politik dan agama tampa memikirkan solusi ekonomi yang tepat selain menghamburkan agaran negara,terlalu memaksa modrnisasi SDA yang tak sesuai dengan SDA negara meniru seperti negara eropa yang SDA sudah habis memaksakan ekpor bahan kebutuhan pokok sampai mengantungkan negara pada pengusaha swasta demi kesejahteraan dan masi banyak lagi kalau diliat dari data-data pengeluaran kas negara,makannya dirahasiakan agar masyrakat tak menuntut pengambilan jalan baik untuk itu dan berlanjut kepeminpin negara yang menyelesaikan masalah setiap saat dengan supsidi,negara kita bagaikan rumah dengan banyak lubang
Ayoo cintai produk2 indonesia...
Ini sangat bermanfaat, saya sebagai pedang UMKM lokal dan penjual online di platform Shopee sudah merasakan betapa seenaknya saja pihak Shopee kenakan BIAYA ADMIN HINGGA 12% LEBIH Dan KENA PPN TOP-UP IKLAN 11%, INI PERAMPOKAN!
MOHON PEMERINTAH BERTINDAK!, KERANA SAYA TIDAK TAHU HARUS NGADUH INI MASALAH DIMANA!
Silahkan aspirasikan lewat konten ini 🙏
Barang2 impor secara value for moneynya lebih ok, imo. Tp memang dampaknya parah sih buat umkm.
Maka.. perlu ada kesadaran dari konsumen nih untuk antisipasi dampak fenomena ini
Predatory pricing ini udah diterapkan Tiongkok pada EV mereka bermerek BYD (Build Your Dream) yang diekspor ke Eropa, yang kemudian pihak Uni Eropa melakukan protes dan pengusutan dugaan keterlibatan pemerintah China yang memberikan subsidi bagi BYD
Ya gimana lagi, prinsip saya sebagai konsumen mah asal price to value worth it, apalagi barang murah + berkualitas (sesuai harga lah)
Apalagi kejadian Aliexpress nutup akses ke indo jadi susah nyari barang yg ngk ada di indo kalaupun ada markup nya tinggi
Ya semoga aja produk lokal kualitas nya semakin bagus agar masyarakat kgk bergantung pada produk luar terutama pada barang elektronik
Kembali ke pilihan masing masing 😁
Yes, harapan kita bersama memang demikian .. produksi dalam negeri yang sebanding dari segi harga maupun kualitas nya dengan produk impor
Membahas topik ini dasar pikiran nya dari mana jika takut pada perubahan karena selama ini melihat konsumen sdh berhasil dibuai dgn produk harga lokal yg umum nya lebih mahal dari produk impor sehingga perusahaan telah menikmati laba yg tidak lazim dan selama ini konsumen harus bayar lebih utk produk yg dipakai jika dasar pikiran utk lebih punya daya kompetitif maka inilah saat utk bekerja sungguh sungguh utk mempelajari ketrampilan produk impor mulai dari bahan baku bahan pelengkap pengaturan rantai pasokan juga penggunaan mesin administrasi produksi utk mencari tau kelemahan management produksi sendiri dan bertekad menjalani perubahan dgn pikiran produk sederhana sejenis orang luar bisa kenapa kita tidak bisa misal nya bahan baku pigmen utk industri dasar textil mesti nya sdh bisa didapati dari lokal dgn cepat karena warna pada kain sangat mempengaruhi perhatian pembeli dan jika dasar pikiran positif tentu harus berpikir modernidasi industri manufaktur dari niat sendiri apalagi pada zaman serba demokrasi kebebasan memberi setiap individu utk menjalani talenta yg dimiliki utk memberi manfaat yg jelas bagi masyarakat dan pola pikir jika kehidupan harus menerima perubahan utk mengurusi persoalan sendiri oleh sebab itu adalah suatu kehormatan
.. butuh waktu 1 jam untuk memahami ini 😅
Peran utama yg harus bertanggungjawab ya Pemerintah, terutama kementerian Perdagangan.
Seperti Ngomu jelaskan, gak hanya pemerintah aja.. masyarakat sebagai konsumen pun harus bisa "selektif" dalam hal ini
Lebih tepatnya presiden, memilih menteri perdagangan yang tepat. Kalo salah pilih ya memang sengaja dibuat begini
Pemerintah itu cerminan dari masyarakat itu sendiri,karena di pilih dan berasal dari masyarakat itu sendiri
Apa2 pemerintah apa2 presiden padahal kesadaran masyarakat juga punya peran penting
Contoh simpel buang sampah sembarangan
Memang pemerintah berperan tapi masyarakat juga punya peran besar
Aku suka produk dalam negeri si, meski aku suka koreaan, jepang-jepangan, tapi aku agak anti beli jajanan yang di impor dari sana, kaya menurutku di Indonesia makanannya malah lebih enak.
Tadinya kosmetik dan baju pun begitu, cuma gatahu kenapa harga skincare lokal itu lebih mahal drpd yg dari luar negeri, bahkan dg kualitas yg kadang agak sedikit kurang atau dibawahnya. Garmenpun bgitu, giliran bagus harganya bikin speechless, jadi ada pikiran kek 'mending beli merek ini yang udh pasti awet'. Jadi ya, gmn, mungkin pelaku usaha bisa lebih branding diri si bener, dan keknya kurang"in sistem mlm gitu si :'
Ada sebagian barang yg ga ada pabrik nya di Indonesia, seperti IC,pembuatan PCB dan sparepart electronik untuk membuat dron dan lain lain.. banyak UMKM di bidang ini yg terdampak pembatasan pemerintah
Banyak yang spill terkait ini nih dari kemarin,
Kita tentu berharap.. ada upaya pemerintah dalam proteksi produk dalam negeri, sekaligus melakukan pengawasan ketat untuk produk yang mau gak mau mesti impor
Sebenarnya ungkapan ada harga ada kualitas tuh akan terus berlaku..
Gue sebagai konsumen sering beli kok barang2 import murah, tapi juga ga jarang beli barang yg rada mahal tapi emang kualitasnya terbaique.. Ga jarang juga kok gue liat netijen yg suka beli barang murah tapi ga awet, dan ketika itu terjadi pilihannya cuma 2, sadar dan akhirnya beli produk yg beneran kualitas atau masih bandel beli barang ga jelas
Percaya deh, tiap produk pasti ada pasarnya sendiri, jadi ga serta merta kalangan menengah & keatas tiba2 beli suka beli2 produk yg lagi live 😂
Nice views 👍
Terima kasih sudah berbagi pandangan atas fenomena ini
Pedagang kecil sangat di UNTUNGKAN dengan adanya produk impor murah
Ayoo kita Indonesia selalu beli produk Indonesia biae bisa maju dan bisnisnya berkembang biar bisa riset RND dan mskin bersaing
Seperti yang Ngomu remind, penting nya peran konsumen disini 🫡
Cinailah ploduk ploduk endonesiah
Salah satu solusi dari saya buat para owner brand lokal perbagus lagi katalog kalian di e-commerce.
Senada dengan apa yang Ngomu sampaikan juga nih 👍
Sama perbaikin kualitas produk produknya soalnya banyak brand lokal gk mampu bersaing karena kualitas nya biasa aja, tapi harga nya luar biasa 🗿
@@REY-oh4pz bener banget. harga over price tidak sesuai dengan kualitas
Dr pihak pemerintah tugasnya melindungi rakyat dgn bikin aturan sifatnya melindungi rakyat,cuma karna dilapangan prakteknya ga mudah alias kondisi ekonomi banngsa yg masih kurang merata,sehingga akan trjadi pertentangan sana sini.bagi saya pribadi nasionalisme diutamakan selama secara ekonomi mampu😂😂.
Utamain produk dalam negeri ya, karena sedikit banyak itu bentuk dukungan untuk perekonomian kita juga
saya sih lebih ngesupport produk"lokal, demi kesejahteraan rakyat kita sndri
Nice move 👍🫡
Naikin pajak barang import aja. Apa susahnya. Mereka mau jualan dsini ya harus bayar ekstra. Dan yg dsini di permudah permodalan nya dengan bunga kompetitif.
Setuju sama yg di video, sebenernya pemerintah bisa. Tinggal mau apa enggak nya aja.
Jangan lupa peran penting dari konsumen ya untuk bisa pilah pilih yang terbaik bagi perekonomian dalam negeri
Padahal dari sejak marketplace pada muncul itu sudah membunuh banyak toko offline, salah satunya karena diskon supermurah + cashbacknya, dari dulu tidak diatur pemerintah, akibatnya banyak toko mati.
Baru gara" ada yg teriak tiktokshop bikin sepi tanah abang baru pemerintah bereaksi.
Korban sudah jatuh terlalu banyak
In case, barang nya yang diregulasi, bukan sarana nya.. karena perkembangan teknologi itu gak bisa dibendung sih,
@@NgomonginUang teknologi memang perlu dan sangat membantu, tapi kalau dalam konteks perusahaan dalam hal ini startup melakukan bakar uang dan predatory pricing harus segera ditindak.
Apa yg dilakukan tiktokshop dan akhirnya ditutup kemarin itu kurang lebih sama dengan yg dilakukan para marketplace seperti toped Shopee BL dlsbnya beberapa tahun lalu, kuat"an bakar uang sampai ada yg mati.
Saya pribadi juga sangat tidak setuju ditutup seperti apa yg dilakukan terhadap tiktokshop, tapi harus diatur dengan regulasi yang tidak merugikan semua pihak
Kaitannya sama pemerintah dengan regulasi2nya.
Kalau mau ekosistem perdagangan di indonesia membaik maka orang yg jadi menteri perdagangan adalah orang yg terbaik dalam sektor perdagangan. Begitu juga dg menteri2 yg lain. Kalo trnyata kursi menteri2 ini hasil dri nepotisme atau orang dalam, maka hasilnya bakal berantakan.
Dan ini yg penting.
Nyalahin konsumen itu bukan suatu hal yg bijak, sekalipun nyalahin konsumen indo hal yg bener tpi hal tsb ga bisa memecahkan suatu masalah apapun. Dri menyalahkan konsumen indo ttep aja permasalahan di sektor perdagangan ga bakal teratasi, seperti logistik, transparansi dll. Dengan menyalahkan konsumen bisa saja konsumen berubah membeli produk lokal, akan tetapi itu bersifat sementara saja, kalau trus dipaksa sedangkan kebutuhan lain harganya makin tinggi yang ada siapapun bakal teriak.
Kemarin2 lgi mikirin dosa pemerintah terkait korupsi dan penyalah gunaan wewenang. Skrg lihat berita inipun trnyata tidak lepas dri dosa pemerintah.
Pemerintah maupun konsumen punya peran untuk menanggulangi fenomena ini 👍
Wow thank you ya saya jadi dapat knowledge nya. Skrg jd lebih mikir mau beli barang impor murah
Share ke lebih luas lagi ya informasi ini 👍
Sarkasnya...
Asik ya... gw yg ga pinter ngelola bisnis, sampai2 harga jual hrs ttep tinggi utk menjaga profit, kompetitor yg sanggup jual murah akan ditutup.. yaaaay.
Kita perlu melihat lagi kedepannya karena tantangannya makin banyak, keadaan bisa berbalik secepat itu
Produk-produk Tiongkok yang membanjiri pasar di Indonesia benar-benar menghawatirkan. Pemerintah harus turun tangan untuk menjaga pengusaha lokal tidak berguguran 😊
Ini yang sedang dilakukan lewat transisi aplikasi TikTok Shop dengan Tokopedia, sekaligus memperketat regulasinya tentu
Memang saya selalu gk suka barang dari tiktok shop yang terlalu murah, malah pas itu saya setuju kalau tiktok shop ditutup
Agak jarang yang mempunyai pandangan seperti ini lho,
yg paling gampang.. lihat saja kualitas mbl ind kalo dibanding dengan mobil eropa tanpa di kenakan pajak ya 0℅ .. harga mirip2.. teknologi dan fitur jauh bagusan eropa..jd biaya produksi ind memang mahal .. 😊
Sekali lagi seperti yang mimin katakan jangan bergantung pada 1 platform saja
Contohnya bergantung pada niagahoster saja
Bener... Pemimpin yg tak becus.. Karena tidak melindungi produsen dalam negeri yg membayar pajak. Kenegara
Wow.. so hard nih statement nya
Susah sih hadapin monopoli perusahaan. Waktu Samsung punya keunggulan teknologinya, Blackberry dan Nokia mati semua. Monopoli terjadi ketika perusahaan punya sesuatu yang dimiliki sendiri dan pesaing gk punya kelebihan itu juga sulit meniru kelebihan perusahaan itu
Ini scope yang lebih menyentuh level dasar.. sederhana tapi mematikan juga
hikss maap ya kemarin barusan beli pakaian di Thrift, habis 200 ribu dapat 10 potong.... aku tahu itu bekas dan turut andil dalam memundurkan garment dalam negeri, tapi apa daya, istri saya mau mudik akhir tahun nemenin mertua yg sudah sakit-sakitan, dan perlu lebih banyak baju. dan lagipula, kwalitet kainnya luar biasa empuk, nyaman dipakai, dibanding dengan yg dijual di mall-mall, apalagi yang dijual di gerai mat*hari, dari namanya aja udah bikin panasss dan cepat luntur....
sekali lagi maap...
😁 semua kembali ke hak masing masing ya dalam menentukan pilihan.. sebagai reminder sih intinya video ini tuh
Aku tinggal di jepang skedar info aja, beberapa waktu lalu aku nonton berita soal rapat kabinet di sini bahwa kebijakan pemerintah jepang akan terus menurunkan nilai tukar yen sampe titik terendah agar bisa bersaing dengan produk impor yg sangat murah terutama produk china, jd memang produk impor mematikan produk jepang membuat barang2 jepang tidak bisa ekspor karna harga terlalu tinggi. Dengan menurunkan nilai tukar yen diharapkan bisa bersaing dengan harga barang2 china, tp dampak buruknya nilai tukar uang yen ku harganya rendah bgt saat dikonversi ke rupiah hmm bete
Demi proteksi dalam negeri.. tentu ada yang diuntungkan, namun banyak juga yang kena dampak negatifnya,
Keep fight!
Ekonomi di negara kita yang berkuasa pasar, pemerintah hampir gak peran dalam stabilitas dan peraturan, khususnya perbinisan besar, teriak2 cintai produk sendiri gak ada gunanya kalau kaya gini sistemnya,
Seliberal-liberalnya ekonomi Amerika aja, pemerintah masih ikut campur apalagi jika mau menghadapi persaingan dari luar Amerika,
Jadi Indonesia satu-satunya negara yang 100 persen terapkan teori ekonomi adam Smith invisible hand
Kalau smua kota diindonesia bisa kaya bali yg mngutamakan produl lokal maka indonesia akan makmur
Kalau produk impor yang dibatasin kaya sembako dan pakaian ok lah gak masalah.. cuma produk dan sparepart elektronik ikutan dibatasin ini yg nyusahin, padahal Indonesia sendiri belum mampu memenuhi kebutuhan produk dan sparepart elektronik. Barang simpel kaya baut part PC sama Laptop aja gak ada yg jual di Indonesia, ujung-ujungnya ya beli di Aliexpress dari China karena semua produk disana ada dan stoknya melimpah.
Input untuk regulator agar lebih bisa memilah lagi 👍
pemerintah dan pejabat tidak peduli, yang penting uang suap lancar.
Sepertinya pernyataan ini perlu dibuktikan dengan data terkait agar gak sebatas asumsi aja
@@NgomonginUang banyak data di google tentang kasus suap masalah import 😁😁😁
Kak Luna kenapa pemerintah kita ga punya rencana bangun tiap provinsi setidak punya satu kota modern dan tertata ya kaya kota kota China?
Padahal kalau mau bisa dalam 20 tahun kedepan contoh 20 trilliun pertahun dikali 38 = 760 triliun pertahun bisa sih harusnya
Harga murah banyak yang bisa beli. Bagi rakyat itu sangat baik. Tapi bagi pengusaha itu persaingan usaha. ❤❤❤
Maka Ngomu sampaikan.. peran pemerintah dan konsumen sangat signifikan disini ya
gw import tpi gw pilih import brg yang ga diproduksi di indonesia. kalo diproduksi di indo macam baju bgtu gw ga mau. spya mmbntu produk dlm negeri :)
Keep wise, 🍵
Tp knapa alixpres juga di ban ....pdhal pmbli alixpres...bnyak umkm kecil yg merintis usaha elctronik...krna dindo blm ada part part dibuat....dan yg menang malah pnguasa imfor besar yg memainkan hrga tinggi....hrusnya eltronik dkcualikan....krna kena phak juga kan
Banyak nih yang mengeluhkan hal ini 🤔 Kita pantau deh, langkah selanjutnya yang akan diambil regulator akan kaya gimana,
Menjamurnya umkm menjadi bukti kalau masyarakat indonesia mulai sadar akan potensi yang ia miliki. Tinggal lanjudkan perjuangannya minimal bisa bertahan lah di tengah gempuran barang impor tiruan.
Barang impor murah itu lebih membuat nilai mata uang turun karena dollar yg harusnya kita simpan buat naikin nilai mata uang harus kita keluar kan yang membuat simpanan dollar sedikit. Itu pengaruh sangat besar. Sebenernya sistem yg tepat buat negara. Yaitu, nabung pangkal kaya harus diterapkan pada perdagangan global. Yg kaya negara bukan perorangan.
Kalau ga ada sirkulasi dalam perekonomian, susah juga sih nanti nya, ekonomi gak bertumbuh dong..
@@NgomonginUang ya ngutama in produk buatan dalam negeri lagian banyak pengangguran bila banyak barang import
fery irwandi sang jenius ekonomi global
Aku produsen dan supplier kopi gayo. Aku dan kawan2 disini keadaan sulitnya tuh kalau uang macet dan coffee shop yg hobinya selingkuh 😅. Artinya kopi uda dikirim tp uangnya baru dibayar ketika order berikutnya dan selingkuh karna ada yg nawarin lebih murah. Namun ya karna costumer dia uda nyaman, eh balik lagi si ayang 😂. Kalau uang soal etika bisnis dan mitra yg mengerti akan selalu dihati 😊.
Semakin kesini, semakin sulit mempertahankan etika dalam berbisnis 😁
Pedagang pasar sudh gagal dilindungi oleh pemerintah krn tdk adanya regulasi yg bisa menjaga keseimbangan antara pasar online & offline, apalagi barang impor murah bisa dibli secara online 😂
kaya-nya kaget pemerintah sekarang, kita kilas balik 2016 - 2017 saat era digital baru naik ( paket internet dan harga hp mudah dijangkau semua kalangan jadi somsed menjamur ) mereka ngk sampe kepikiran kalo produk luar negeri misal baju grosir nyasar pasar indonesia dgn harga sangat murah.
jujur aja kalian juga kaget kan karena tahun 2019 kemarin aja ngk sampe se-ekstrim kenaikan peminat belanja online khususnya toktok shop
2019 masih banyak yang belanja langsung dilokasi, tapi semenjat covid akhir th.
tib-tiba kebanjiran baramg grosir luar negeri
Semakin maju teknologi harusnya harga barang makin murah , contoh awal awal munculnya HP , harganya termasuk mahal padahal fiturnya masih minim.
Jika produksinya bisa optimalisasi semua kebutuhannya dari dalam negeri, kalau masih ada komponen yang didatengin dari LN, tetep akan ada spare harga yang berbeda pula
Ujung2nya iklan niaga hoster, lihat juga rating review mereka :(
padahal aplikasi dari google dan yang ada di play store termasuk yang membuat produk aplikasi lokal kalah saing, dan ini sudah terjadi puluhan tahun, tapi kenapa kok gak diperasalahin
Berarti, aplikasi yang kita gunain sekarang ini buat saling bertuker pandangan juga dong.. 🍵
Sepagi murah gk ada salahnya bagi konsumen
Sy sebagai konsumen tdk keberatan "dipaksa" memakai produk indonesia alih2 produk luar asalkan pemerintah jg harus fair untuk bisa membuat produsen dlm negeri meningkatkan kualitas barang, selama ini masalah utama produk indonesia "kalah" dgn barang luar negeri kan karena KWALITAS
Gara2 platfom banyak nya penyedia aplikasi online jualan, tiang listrik aja bisa di jual online...
Indonesia tetap akan dimasukin barang infor, dari luar negri, karna Indonesia penduduk nya banyak, jadi jdi target konsumen menguntungkan....
PR nya pemerintah banyak masalah perdagangan.
Tinggal pengusaha atau pedagang harus banyak belajar mengembangkan usahanya lewat online...
Jdi harus banyak belajar.
Kita ambil jalan tengah nya.. semua pihak, konsumen, produsen, regulator sekalipun.. mesti terlibat dalam hal menanggulangi fenomena ini
rakyat indo mau export itu sangat sulit, mulai dari pungli, uang cepat gerak, dan pemerasan lain nya yg di lakukan pihak yg terkait. belum lagi prosedur yg berlibet kaya benang kusut, sangat beda denga pemerintah china yg mempermudah dan malahan memberi subsidi ke pengusaha bila mau export barang, kan sudah sangat jelas ini SALAH NYA SIAPA
Harus diakui, pemerintah ada andil dalam hal yang kamu sebutin. Tapi, terkait konsumsi barang dalam negeri.. sebagai konsumen kita bisa kok filtering mana yang baik untuk perekonomian dalam negeri, mana yang enggak
@@NgomonginUang saya mau tanya min seandainya regulasi xport di permudah pungli dan uang sogokan, di tiadakan dan bahkan kaya di china di subsidi. apakah akan meningkatkan export indonesia?
klo import dan export sebanding gak masalah kan banyak barang import karena export kita sudah sebanding?
Kalaupun banyak eksport, tapi masih bergantung sama produk impor (terutama sama hal hal yang signifikan peran nya), itu gak akan kemana mana juga sih, bargain powernya tetep ga ada
@@NgomonginUang ohh begitu
@@NgomonginUang o...iya min satu prtanyaan sy pernah debat tentang uang sama salah satu conten creator, saya dbatin waktu zaman nabi yusuf di beli dengan sangat murah beberapa dirham yg jadi debat nya apakah dirham yg membeli nabi yusuf itu sma dengan uang/konsep uang pada zaman nya?
Suka ni kreator ngomongin uang
Barang murah itu menghasilkan deflasi mba, bukan merusak ekonomi. Cutting cost itu hukum nya wajib untuk semua industry dan perusahaan. Ada alasan kenapa Iphone itu dibuat di China dan bukan di Indonesia. Indonesia masalahnya adalah negara yang tidak kompetitif. Misalnya terjadi pemalakan kepada perusahaan yang kerap terjadi di hari raya oleh ormas, masalah premanisme, misalnya preman di tanah abang sampai ke preman di Indomaret, dan masalah2 lain nya yang dibuat oleh pengangguran tapi mau uang gratis. Ketidak efisienan hukum tentang buruh dan aparat negara, lagi2 misalnya pemalakan oleh aparat, dari RT sampai kepollisian, hal ini lah yang harus diberantas, bukan nya malah memerangi produk asing yang berhasil menekan cost nya dan membuat produk murah. Predatory pricing bila dari China, itu gak perlu dibicarakan mba, karena (kalo benar mereka melakukan subsidi export / import) sudah pasti (dan dengan mudah) mereka akan terancam oleh dumping law dari WTO. Semoga mencerahkan.
Sepertinya kita melihat dari sudut pandang berbeda nih 😁
Kami melihat nya dari sisi distribusi nya, yaitu terkait dengan persaingan usaha.. dimana ada satu barang A, dijual dengan harga 10.. kemudian ada 1 penjual lain yang jual dengan harga 5 maka akan membuat konsumen lari beli ke yang harga 5 itu, dan yang lain akan gulung tiker karena bisa aja harga pokok mereka aja udah 6,
Kalau efisiensi biaya mah sah sah aja kok, bagus malahan 😁
Tonton dulu videonya secara lengkap dan teliti. Terus balik komentar lagi ya
Aku bangga bermain monopoli karena itu menguntungkan bagiku.. bisnis tetap bisnis
Kamu ada bisnis di bidang apakah?
@@NgomonginUang tidak ada
Video ini seakan akan belum ada aturan yang membatasi import produk spatu, baju, garmen dll.
Udah banyak aturannya dan sangat ketat, tapi selama masih ada demand pasti akan ada supply mau ditutup segimana ketat pun. Narkoba aja masih ada dipasaran, apalagi cuma baju impor
Maka Ngomu menyampaikan juga akan pentingnya peran konsumen (sebagai demmand) guna mengantisipasi fenomena ini semakin meluas,
Sungguh dilema,
Sebagai konsumen dengan keadaan pendapatan turun, opsi membeli barang murah dgn kualitas sepadan adalah salah satu cara bertahan hidup 😢
Once, nanti kualitas nya yang akan membuktikan daya tahan penggunaan
Saya memilih lemari 500 rb karena produk lokal daripada 300 rb produk impor. Meski harus ribut dengan istri tapi habis itu saya jelasin.😎
Apakah setelah dijelasin, ia menerima penjelasan itu? 😁
@@NgomonginUang iya min, udh sadar kalau suka barang impor lama² banyak orang nganggur gara-gara sepi order.😮💨
yg namanya ekonomi pasti selalu begitu kak, ketika harga murah konsumen diuntungkan produsen dirugikan, begitu juga sebaliknya ketika minyak sawit dilarang expor harga buah sawit perkilonya jadi turun dan para pengusaha merugi. Ga bisa semuanya untung didalam hukum ekonomi.
Tapi jangan lupa, ada kondisi ideal disini.. dimana semua memiliki daya beli yang sebanding dan melakukan penambahan nilai disitu
Sebenernya ya kaya yang udah di bilang. Birokrasi kita dan aturannya itu ketat dan ribet. Kaya tembok tinggi bangettttt. Tapi ya balik lagi ketegasan dan kelangsungan hukumnya yang masih apa apa ordal yaudah ibarat temboknya punya bolongan yang semua nya bisa lewat
solusi masalah ini diantaranya
1. naikan pajak produk import kecuali pajak import migas,pupuk, dan mesin produksi
2.turunin pajak ekspor produk jadi
3.naikin pajak ekspor produk mentah
4.undang para investor industri elektronik, otomotif, chip, supaya membuka pekerjaan baru
Regulasi jangka panjang maupun jangka pendek diperlukan,
Tapi kalau dari yang kamu sebutin itu, lebih banyak yang jangka pendeknya ya 🤔
@@NgomonginUang jangka panjang itu berapa tahun min..?
Diatas 1 tahun pastinya, bisa sampai lebih dari 5 tahun,
@@NgomonginUang saya rasa aturan yang saya sebutin bisa efektif jika diterapkan selama 8 tahun karena memerlukan masa peralihan sekitar 3 tahun...ini hanya perkiraan saya saja..
Tapi AliExpress jangan di tutup juga dong, masalahnya sparepart mesin industri UMKM tetap dibutuhkan dan hanya diproduksi di cina
dan kita nggak ada yg bisa bikin, bahkan bisa bikin pun kagak boleh bikin sendiri karena terbentur paten
Banyak yang state tentang ini 🤔 Ini.. jadi semacem "ekosistem" kayak nya ya, dimana ada ketergantungan dengan 1 sumber produsen?
videonya bermanfaat bgttt, channel edukatif✨✨
Sejujurnya beli barang di olshop harganya normal,beli softcash anine,dan dakimakura di harga normal,kecuali ada dakimakura 50k nah itu de ril perang harga yg gak boleh dilewatkan
Jadi, tetep ya, yang harga dibawah normal jadi pilihan utama nya
@@NgomonginUang kalau ada aja min,lagian kan dakimakyra itu barang yg agak mewah,terutama buat saya
Tq Team Ngomongin Uang.
Terima kasih sudah gercep 😁👍
Gercep jg bang josep🥱
Min boleh request bahas tentang pemindahan ibu kota negara 🙏🏻
Done, disini ya
ruclips.net/video/9q7ns-RecAo/видео.html
Perang dagangnya udah dari 2018, bahas dampaknya baru 2023.. awokawokawok
Efek dari kemarin fenomena Tiktok Shop yang bisa jual barang dengah harga yang lebih miring
Kalo perdagangan online vtidak ditutu perapapun bansos di kucurkan ekonomi tidak akan tumbuh tutup perdagangan online ekonomi kembali pulih
Terima kasih Tim Ngomu
Sama sama, semoga mencerahkan ya
Biasanya harga miring itu kekurangannya dari segi garansi dan pelayanan afterbuy nya
So.. the choice is yours 😁
Gampang min, kalo dia naikin harga, kita maju menggunakan trik mereka🤫
Dia naikin, kita nurunin? 🤔 jangan lupa modal lho..
@@NgomonginUang makanya hasil dagang yang sebelum bangkrut buat investasi