ASSALAMU ALAIKUM MUNGKIN BAGUSNYA MENGIKUTI SECARA LENGKAP DAN MERENUNGHI DULU BARU BERKOMENTAR.... SEMOGA KITA SELALU BERADA DI ATAS JALAN SHIROTAL MUSTAQIM YANG LURUS .........
1. *ALQURAN -SUNNAH* 2. *PEMAHAMAN SAHABAT* _Pertama,_ dahulu saya pernah demam pembaharuan ketika belajar di kampus. Jargon generasi baru waktu itu adalah *pembaharuan* dan *pemurnian* ajaran Islam awal abad 19 yang gaungnya kemana-mana waktu itu : *KEMBALI KE QURAN DAN HADIST.* Maksudnya, bukan berdasarkan kitab-kitab ulama dan madzab-madzab dalam ilmu fikh. Jargon "Kembali Quran-Hadits" itu juga gonta-ganti. Misalnya, belakangn menjadi *Kembali Ke Quran-Sunnah* (karena pengertiannya lebih luas), *Pemahaman Sahabat,* genesasi *Salafus Sholih, Salafi, Hijrah* dll. Tetapi kembali ke Quran-Hadits atau Sunnah itu kadang hanya dipahami *"sebagai jargon"* saja, bahkan orang yang baru belajar agama sebulan dua bulan di doktrin begitu "kesan"-nya juga sudah sangat islami dan merasa paling murni atau merasa paling benar islamnya. AlQuran itu isinya lebih makro (mencakup, garis besar) ketimbang hadits. Namun demikian hadits itu sesungguhnya penjelas atau tafsir dari Quran, tetapi kadang hadist juga akan disalahkan seandainya dianggap bertentangan dengan AlQuran, alasannya hadits itu bukan wahyu, walaupun haditsnya juga shahih. Ini akibat kajian-kajian langsung Quran-Hadits tanpa melalui ulama. Katakanlah, belajar mandiri dengan membaca secara otodidak "melalui terjemahan-terjemahan" dari AlQuran atau Hadits. Ini karena saya pernah mengalami begitu. Kalau ditarik kesimpulan premis-premis, kendatipun Alquran lebih tinggi tetapi justru dihadits lah kita menemukan makna dari tafsir yang sebenarnya (karena memang penjelas AlQuran oleh Nabi). Tetapi itupun juga sangat rentan disalahpahami kalau kita kaji mandiri secara langsung AlQuran-Hadits itu. Maksudnya setelah mengaji kepada ulama dibidang itu (ahlinya) ternyata pemahaman kita yang langsung Quran-Hadits itu masih jauh dari kebenarannya. Katakanlah, Quran-Hadits harus dipahami dengan ilmu alat seperti nahwu, sharaf, ushul, ba'di, ma'ani, bayan, fikih, asbabun nuzul, tafsir, nasikh-mansukh dll baru kita akan menemukan kebenarannya. Tetapi itu hal tidak mungkin tanpa belajar atau bimbingan dari ulama. Jargon pemurnian Islam satu abad yang lalu "kembali ke quran dan hadits" --- yang diteriakkan para generasi pembaharuan ternyata juga masih mentah, prakteknya, ujung-ujungnya juga nanti akan membuka kitab-kitabnya ulama kalau sulit memahami maksud atau tidak menemukan solusi. Jadi sangatlah penting -ilmu-ilmu alat dan petunjuk ulama, tanpa itu ternyata pemahannya malah fatal semakin jauh dari yang dimaksud sebenarnya. _Kedua,_ tentang *PEMAHAMAN SAHABAT* kalau sering dijadikan dalil atau tameng oleh orang-orang yang hidupnya jauh sekali jaraknya dengan para sahabat, wah .... itu kurang pas sepertinya dalam mendalil. Apalagi zaman sahabat *belum ada kitab-kitab,* belum ditulis. Hadist Nabi saja baru ditulis pada zaman *Khalifah Umar bin Abdul Aziz* (Dinasti Umayyah) jauh setelah hampir satu abad Nabi meninggal. Lalu dari mana kita orang paling kemudian (sekarang) mengklaim ikut atau tahu pemahaman sahabat? Pemahaman ulama-ulama kyai2 kuno dulu adalah yang paling tahu tentang nabi adalah *shahabat.* Yang paling tahu tentang shahabat adalah *tabi'in.* Yang paling tahu tentang tabi'in adalah *tabi'ut tabi'in.* Yang paling tahu tentang tabiut tabiin adalah ulama-ulama generasi *salafush shalih.* Jadi belajar agama *sanadnya* harus bersambung tidak memutus mata rantai hanya karena sudah ada kitab hadits bukhari atau quran sudah dicetak. Ini untuk menghindari kesalahpahaman hanya karena kita secara leterlek menerjemahkan tulisan kitab. Tetapi harus kita tanyakan kepada ahlinya (guru, ulama) yang tentunya bersambung dari ulama2 sebelumnya sampai sahabat. *Itulah kita bisa mengetahui pemahaman sahabat yang sebenarnya* tidak cukup hanya berhenti melalui tulisan yang ditulis pendapat ulama-ulama mutakhir atau belajar melalui media (youtube, internet dan yang semisalnya) yang biasanya hanya berhenti pada membaca buku-buku (terjemahan?) atau kajian-kajian kitab tanpa merunut sanad dari ahlinya darimana ilmu itu diperoleh secara bersambung _(estafet)._ 💯d
Bismillah, justru itu, beliau beliau yang berbicara tentang manhaj salaf adalah ustadz ustadz yang paham tentang ilmu alat (nahwu, shorof, tafsir, fikih dll) ان شاءالله, mereka telah belajar ilmu dari sumbernya, mekah/ madinah dimana nabi صلى الله عليه وسلم dilahirkan dan diutus menjadi nabi. Allahu a'lam.
@@baraabuezra6949 Iya, ada beberapa sahabat yang pandai nulis walau tidak banyak. Tetapi, Nabi melarang menulis hadits dan hanya AlQuran saja yang boleh ditulis. Di zaman Khalifah Abu Bakar dan Umar dihukum kalau ketahuan menulis hadits, bahkan tulisan haditsnya dibakar. Ada betulnya juga, kecuali ada larangan dari Nabi --- ternyata ada maksudnya yaitu dikhawatirkan bercampurnya hadits dan AlQuran pada waktu itu. Mana yang hadits dan mana yang AlQuran karena waktu itu (AlQuran) masih didokumentasikan di daun-daun lontar. Ini adalah bentuk untuk menjaga keaslian AlQuran. Di zaman Khalifah Utsman baru AlQuran dibukukan menjadi satu dan diurutkan. Hadits ditulis dalam sebuah kumpulan itu nulisnya belakangan pada zaman Dinasti Umayah atas perintah Khalifah Umar bin Abdul Aziz.
Cara beragama yg benar dg mengikuti pemahaman para sahabat dn pemahaman ulama salaf , salafus shalih di mana pemahaman mereka " BISA TETAP TERJAGA " SAMPAI KEPADA KITA / SAMPAI KEPADA USTADZ - USTADZ KITA dg metode " ILMU YG BERSANAD " yg di bawa oleh " ULAMA YG BERSANAD " sbgmn...yg dianjur kn oleh IMAM ULAMA AHLI HADIST , imam bukhari di dlm kitab shahih bukhari di halaman MUQODDIMAH yg berbunyi : " BERSANAD ADLH BAGIAN DR CARA BERAGAMA DN ASAS SUATU ILMU , TANPA BERSANAD MK SESEORANG AKN BS BERCAKAP SESUKA HATI NYA ." dan ilmu yg bersanad ini lah yg digunakan / yg dipegang teguh oleh para ulama - ulama madzhab ( ulama - ulama yg bermadzhab kpd imam 4 madzhab ) di mana sanad keilmuan mereka ( ulama madzhab yg bersanad ilmunya ) sanad ilmunya bersambung k atas sampai kpd PARA IMAM 4 MADZHAB trs bersambung k atas nya lg kpd PARA SAHABAT NABI kmdn bersambung kpd RASULULLAH. 🙂🙂🙂☝👍
LDII sama persis dgn khawarij, menganggap islam di luar golongan nya adalah kafir.. Ilmu yg mrk pelajari menurut mrk adalah ilmu manqul yg ternyata adalah ilmu sorogan yg di lakukan NU
📚 *CIRI UTAMA PENGIKUT RASULULLAH DAN PARA SHAHABAT* بسم الله الرحمن الرحيم ➡1) Berpegang teguh dengan Al Quran dan As Sunnah dalam segala perkara khususnya ketika terjadi perbedaan pendapat. Allah berfirman : “Maka jika kalian berbeda pendapat dalam satu perkara, kembalikanlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kalian beriman kepada Allah dan hari akhir” ( QS. An Nisa : 59 ) ➡2) Memahami Al Quran dan As Sunnah dengan pemahaman para shahabat dan yang mengikuti mereka dengan baik dan tidak dipahami sesuai dengan hawa nafsu maupun tokoh tertentu. Allah berfirman : “Generasi pertama shahabat muhajirin dan anshor serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah meridloi mereka dan merekapun ridlo kepada Allah dan Allah siapkan untuk mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai mereka kekal di dalamnya itulah keberuntungan yang besar” ( QS. At Taubah : 100 ) ➡3) Tetap istiqomah di atas kebenaran Al Quran dan As Sunnah walaupun dihina dan dijauhi oleh masyarakatnya. Rasulullah bersabda : “Akan senantiasa ada sekelompok orang dari umatku yang terang-terangan di atas kebenaran, tidaklah membahayakan mereka orang-orang yang menghina mereka sampai datang perintah Allah (angin dingin yang mencabut nyawa setiap orang yang memiliki keimanan menjelang kiamat)” ( HR. Imam Muslim ) ➡4) Tidak taqlid kepada madzhab atau tokoh tertentu tetapi melihat dalil yang dipakai. Bila sesuai dengan Al Quran dan As Sunnah, diterima. Bila tidak, maka ditolak siapapun yang mengucapkannya. Imam Malik, Rahimahullah berkata : “Setiap orang bisa diambil ucapannya dan bisa ditolak kecuali Nabi ” ( Minhaj Al Firqoh An Najiyah : 10 ) ➡5) Tidak pilih-pilih syariat, semua perintah Allah dan Rasul-Nya dilaksanakan semampunya dan semua larangan ditinggalkan tanpa terkecuali. Allah berfirman : “Apa saja yang dibawa oleh Rasul untuk kalian maka ambillah dan apa saja yang dilarang maka tinggalkanlah” ( QS. Al Hasyr : 7 ) ➡6) Hanya menggunakan hadits - hadits shahih dan tidak menggunakan hadits - hadits dloif ( lemah ) dan maudlu’ ( palsu ), karena yang dloif ( lemah ) dan maudlu’ ( palsu ) itu merupakan bentuk berdusta atas nama Rasulullah . Beliau bersabda : “Barang siapa berdusta atas namaku dengan sengaja maka hendaklah menempati tempat duduknya di neraka” ( HR. Imam Muslim dan lainnya ) ➡7) Menegakkan seluruh jenis tauhid dan memberantas segala jenis syirik, karena ini adalah inti dakwah para Nabi dan Rasul . Allah berfirman : “Sungguh kami telah mengutus pada setiap umat seorang rasul untuk menyeru ( kepada umatnya ) beribadahlah hanya kepada Allah ( tauhid ) dan jauhilah sesembahan selain Allah ( syirik )” ( QS. An Nahl : 36 ) ➡8) Menegakkan Sunnah ( ajaran Rasulullah ) dan memberantas segala jenis kebid’ahan. Rasulullah bersabda : “Wajib atas kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah khulafaur-rasyidin yang mendapat petunjuk setelahku, gigitlah dengan gigi geraham ( pegang erat-erat dan jauhilah perkara-perkara baru yang tidak diajarkan agama, karena hal itu bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat )” (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, At Tirmidzi, Ibnu Majah dishohihkan syaikh Al Albani dalam Shohihul Jami’ ) ➡9) Mendidik generasi umat dengan pendidikan yang sesuai dengan pendidikan Rasulullah dan para shahabatnya . ➡10) Giat menuntut ilmu syariat. Karena mereka yakin dengan ilmu ini dapat mengetahui dan mencontoh seluruh ajaran Rasulullah secara terperinci. و الله أعلم بالصواب Repost by *FINABA* 📝 Penulis: Al Ustadz Abu Ilyas Su’aidi As Sidawy
📚 *CIRI UTAMA PENGIKUT RASULULLAH DAN PARA SHAHABAT* بسم الله الرحمن الرحيم ➡1) Berpegang teguh dengan Al Quran dan As Sunnah dalam segala perkara khususnya ketika terjadi perbedaan pendapat. Allah berfirman : “Maka jika kalian berbeda pendapat dalam satu perkara, kembalikanlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kalian beriman kepada Allah dan hari akhir” ( QS. An Nisa : 59 ) ➡2) Memahami Al Quran dan As Sunnah dengan pemahaman para shahabat dan yang mengikuti mereka dengan baik dan tidak dipahami sesuai dengan hawa nafsu maupun tokoh tertentu. Allah berfirman : “Generasi pertama shahabat muhajirin dan anshor serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah meridloi mereka dan merekapun ridlo kepada Allah dan Allah siapkan untuk mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai mereka kekal di dalamnya itulah keberuntungan yang besar” ( QS. At Taubah : 100 ) ➡3) Tetap istiqomah di atas kebenaran Al Quran dan As Sunnah walaupun dihina dan dijauhi oleh masyarakatnya. Rasulullah bersabda : “Akan senantiasa ada sekelompok orang dari umatku yang terang-terangan di atas kebenaran, tidaklah membahayakan mereka orang-orang yang menghina mereka sampai datang perintah Allah (angin dingin yang mencabut nyawa setiap orang yang memiliki keimanan menjelang kiamat)” ( HR. Imam Muslim ) ➡4) Tidak taqlid kepada madzhab atau tokoh tertentu tetapi melihat dalil yang dipakai. Bila sesuai dengan Al Quran dan As Sunnah, diterima. Bila tidak, maka ditolak siapapun yang mengucapkannya. Imam Malik, Rahimahullah berkata : “Setiap orang bisa diambil ucapannya dan bisa ditolak kecuali Nabi ” ( Minhaj Al Firqoh An Najiyah : 10 ) ➡5) Tidak pilih-pilih syariat, semua perintah Allah dan Rasul-Nya dilaksanakan semampunya dan semua larangan ditinggalkan tanpa terkecuali. Allah berfirman : “Apa saja yang dibawa oleh Rasul untuk kalian maka ambillah dan apa saja yang dilarang maka tinggalkanlah” ( QS. Al Hasyr : 7 ) ➡6) Hanya menggunakan hadits - hadits shahih dan tidak menggunakan hadits - hadits dloif ( lemah ) dan maudlu’ ( palsu ), karena yang dloif ( lemah ) dan maudlu’ ( palsu ) itu merupakan bentuk berdusta atas nama Rasulullah . Beliau bersabda : “Barang siapa berdusta atas namaku dengan sengaja maka hendaklah menempati tempat duduknya di neraka” ( HR. Imam Muslim dan lainnya ) ➡7) Menegakkan seluruh jenis tauhid dan memberantas segala jenis syirik, karena ini adalah inti dakwah para Nabi dan Rasul . Allah berfirman : “Sungguh kami telah mengutus pada setiap umat seorang rasul untuk menyeru ( kepada umatnya ) beribadahlah hanya kepada Allah ( tauhid ) dan jauhilah sesembahan selain Allah ( syirik )” ( QS. An Nahl : 36 ) ➡8) Menegakkan Sunnah ( ajaran Rasulullah ) dan memberantas segala jenis kebid’ahan. Rasulullah bersabda : “Wajib atas kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah khulafaur-rasyidin yang mendapat petunjuk setelahku, gigitlah dengan gigi geraham ( pegang erat-erat dan jauhilah perkara-perkara baru yang tidak diajarkan agama, karena hal itu bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat )” (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, At Tirmidzi, Ibnu Majah dishohihkan syaikh Al Albani dalam Shohihul Jami’ ) ➡9) Mendidik generasi umat dengan pendidikan yang sesuai dengan pendidikan Rasulullah dan para shahabatnya . ➡10) Giat menuntut ilmu syariat. Karena mereka yakin dengan ilmu ini dapat mengetahui dan mencontoh seluruh ajaran Rasulullah secara terperinci. و الله أعلم بالصواب Repost by *FINABA* 📝 Penulis: Al Ustadz Abu Ilyas Su’aidi As Sidawy
Pertanyaan 1: Kapan terakhir kali bertemu dengan Rasulullah dan para sahabat dan melihat langsung ibadah mereka Pertanyaan 2: Kenapa imam madzhab 4 ibadahnya berbeda-beda padahal Rasulullah SAW bersabda Sholatlah sebagaimana aku shalat
wahabi salafi 15 persen di indonesia...... selebihnya aswaja .... klw wahabi salafi merasa benar knapa takut berdebat sama aswaja ngomong doang dan banyak alasan
klo ikut Sahabat kenapa salafy TDK mengikuti Asbabun Nuzul dari setiap dalil Al Qur'an,,,Sahabat TDK mengikuti dalil mutasyabihat sedangkan salafy mengikuti dalil mutasyabihat,,,Sahabat TDK suka berfatwa sendiri sedangkan salafy suka berfatwa seenak jidatnya,jdi salafy ini ikut Sahabat yg mana
@@mohdnoor1836 saya cuma mau menyelamatkan orang dalam kesesatan,,,tidak lebih,,,anda kaji ulang atau bertanya ke Guru Mursyid tentang pernyataan saya,,,saya mengada2 atau saya benar
Anak kecil ya pada tkt sm jidad hitam di kepala yg bisa juga di bilang Asarul sujud, yg di klinik sbgai tanda tkt akan Alloh, nyatanya cuma hiasan yg dj pamerkan yg bikin hati jd ria' dan nyata berlawanan dgn Asarul wudhu'' moga pemirsa jd waras berfikirlah dgn model org sok suci kayak tamtsil ini.
ustad kalau takut dengan azab Allah di Yaumil akhir lebih baik shalat malam dan tobatlah.anda udah menyesatkan umat rasulullah.bicara ini yg sunah itu tidak.sehingga hanya membuat umat terpecah.ini ngapain anda ceramah tapi hanya memecah umat.pada hal tujuan Rasulullah diutus Allah untuk apa ? Baca surat Al fath ayat 8 dan 9. Jadi berebut saya udah Sunnah tapi melenceng dari tujuan rasulullah dikirim Allah.renungilah kita hidup untuk apa Rasul diutus untuk apa?. JD membuat umat terpecah anda udah jauh dari apa kata alquran.tobatlah sebelum mati Krn yg memecah belah umat kata Allah syirik.mau tempat anda neraka jahanam?
Belajar aturan islm jgn cma hadits yg di contoh kn sja smpe kiamat GK nyambung SM ahli sunah waL jamaah muat sja WS umum walau TDK di contoh kn nabi WHB jgn di dgr
Quran dan sunnah ala fahmi salaf... pemahaman sahabat.... kamu bilang jangan didenger,,,, berarti kamu menginginkan kesesatan karena dipahaminya oleh aliran sesat bukan para sahabat. Pembenci dakwah sunnah itu diantaranya syiah, khawarij dan ahlul bid'ah.... kamu termasuk yg mana?..
@@AdnanSoleh-u4n BKN bgitu phm nya WHB ulama di napi kan ngaku nya ikut nabi preeet kalo shbat ikut nabi ku pr cya hdup SE zaman dgn nabi itu baru salaf
Dakwah salafiyah semakin lama semakin mendapat tempat dihati ummat. Walhamdulillaahi Rabbil alamiin
Jazakallaahu Khairan ya ustadz semoga bermanfaat buat ummat Islam
💚💚💚 BARAKALLOHU FIIKUM USTADZ, SANGAT BERMANFAAT SEKALI KAJIANNYA 👍⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️💚💚💚
🤲 Semoga ustadz Abdul Hakim Amir Abdat selalu dalam lindungan Allah SWT 💜💜💜
Bismillah
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Barakallahu Fiik Ustadz 🤝♥️♥️♥️
ini baru dakwa yg benar
Alhamdulillah aliran salafiyyah semakin mendapat perhatian ummat
Bukan sunah nabi tapi sunah Wahabi bukan mentauhidkan Mentri tauhidkann
Barokallah lakum y ustadz
ASSALAMU ALAIKUM MUNGKIN BAGUSNYA MENGIKUTI SECARA LENGKAP DAN MERENUNGHI DULU BARU BERKOMENTAR.... SEMOGA KITA SELALU BERADA DI ATAS JALAN SHIROTAL MUSTAQIM YANG LURUS .........
Hadir dan mendengarkan
SURABAYA HADIR
❤dakwah sunnah ❤
Alhamdulillah nyimak, sambil antar anak yg paling kecil di madrasah.
Sangat berdoa dan berharap anak anak kelak juga kajian manhaj sunnah ( salaf) aamiin
Alhamdulillah
Jazaakallahu khairan
Alkhamdulillah
Masya Alloh
ما شاء الله
بارك الله فيكم جميعا، أٓمين
Jelas sekali, malamnya seperti siang.
...tepat, tidak ada kitab Alquran dan ada Amirul mu'minin...
Alhamdulillah.
1. *ALQURAN -SUNNAH*
2. *PEMAHAMAN SAHABAT*
_Pertama,_ dahulu saya pernah demam pembaharuan ketika belajar di kampus. Jargon generasi baru waktu itu adalah *pembaharuan* dan *pemurnian* ajaran Islam awal abad 19 yang gaungnya kemana-mana waktu itu : *KEMBALI KE QURAN DAN HADIST.* Maksudnya, bukan berdasarkan kitab-kitab ulama dan madzab-madzab dalam ilmu fikh. Jargon "Kembali Quran-Hadits" itu juga gonta-ganti. Misalnya, belakangn menjadi *Kembali Ke Quran-Sunnah* (karena pengertiannya lebih luas), *Pemahaman Sahabat,* genesasi *Salafus Sholih, Salafi, Hijrah* dll.
Tetapi kembali ke Quran-Hadits atau Sunnah itu kadang hanya dipahami *"sebagai jargon"* saja, bahkan orang yang baru belajar agama sebulan dua bulan di doktrin begitu "kesan"-nya juga sudah sangat islami dan merasa paling murni atau merasa paling benar islamnya.
AlQuran itu isinya lebih makro (mencakup, garis besar) ketimbang hadits. Namun demikian hadits itu sesungguhnya penjelas atau tafsir dari Quran, tetapi kadang hadist juga akan disalahkan seandainya dianggap bertentangan dengan AlQuran, alasannya hadits itu bukan wahyu, walaupun haditsnya juga shahih. Ini akibat kajian-kajian langsung Quran-Hadits tanpa melalui ulama. Katakanlah, belajar mandiri dengan membaca secara otodidak "melalui terjemahan-terjemahan" dari AlQuran atau Hadits. Ini karena saya pernah mengalami begitu.
Kalau ditarik kesimpulan premis-premis, kendatipun Alquran lebih tinggi tetapi justru dihadits lah kita menemukan makna dari tafsir yang sebenarnya (karena memang penjelas AlQuran oleh Nabi). Tetapi itupun juga sangat rentan disalahpahami kalau kita kaji mandiri secara langsung AlQuran-Hadits itu. Maksudnya setelah mengaji kepada ulama dibidang itu (ahlinya) ternyata pemahaman kita yang langsung Quran-Hadits itu masih jauh dari kebenarannya.
Katakanlah, Quran-Hadits harus dipahami dengan ilmu alat seperti nahwu, sharaf, ushul, ba'di, ma'ani, bayan, fikih, asbabun nuzul, tafsir, nasikh-mansukh dll baru kita akan menemukan kebenarannya. Tetapi itu hal tidak mungkin tanpa belajar atau bimbingan dari ulama.
Jargon pemurnian Islam satu abad yang lalu "kembali ke quran dan hadits" --- yang diteriakkan para generasi pembaharuan ternyata juga masih mentah, prakteknya, ujung-ujungnya juga nanti akan membuka kitab-kitabnya ulama kalau sulit memahami maksud atau tidak menemukan solusi. Jadi sangatlah penting -ilmu-ilmu alat dan petunjuk ulama, tanpa itu ternyata pemahannya malah fatal semakin jauh dari yang dimaksud sebenarnya.
_Kedua,_ tentang *PEMAHAMAN SAHABAT* kalau sering dijadikan dalil atau tameng oleh orang-orang yang hidupnya jauh sekali jaraknya dengan para sahabat, wah .... itu kurang pas sepertinya dalam mendalil. Apalagi zaman sahabat *belum ada kitab-kitab,* belum ditulis. Hadist Nabi saja baru ditulis pada zaman *Khalifah Umar bin Abdul Aziz* (Dinasti Umayyah) jauh setelah hampir satu abad Nabi meninggal. Lalu dari mana kita orang paling kemudian (sekarang) mengklaim ikut atau tahu pemahaman sahabat?
Pemahaman ulama-ulama kyai2 kuno dulu adalah yang paling tahu tentang nabi adalah *shahabat.* Yang paling tahu tentang shahabat adalah *tabi'in.* Yang paling tahu tentang tabi'in adalah *tabi'ut tabi'in.* Yang paling tahu tentang tabiut tabiin adalah ulama-ulama generasi *salafush shalih.*
Jadi belajar agama *sanadnya* harus bersambung tidak memutus mata rantai hanya karena sudah ada kitab hadits bukhari atau quran sudah dicetak. Ini untuk menghindari kesalahpahaman hanya karena kita secara leterlek menerjemahkan tulisan kitab. Tetapi harus kita tanyakan kepada ahlinya (guru, ulama) yang tentunya bersambung dari ulama2 sebelumnya sampai sahabat. *Itulah kita bisa mengetahui pemahaman sahabat yang sebenarnya* tidak cukup hanya berhenti melalui tulisan yang ditulis pendapat ulama-ulama mutakhir atau belajar melalui media (youtube, internet dan yang semisalnya) yang biasanya hanya berhenti pada membaca buku-buku (terjemahan?) atau kajian-kajian kitab tanpa merunut sanad dari ahlinya darimana ilmu itu diperoleh secara bersambung _(estafet)._ 💯d
Bismillah, justru itu, beliau beliau yang berbicara tentang manhaj salaf adalah ustadz ustadz yang paham tentang ilmu alat (nahwu, shorof, tafsir, fikih dll) ان شاءالله, mereka telah belajar ilmu dari sumbernya, mekah/ madinah dimana nabi صلى الله عليه وسلم dilahirkan dan diutus menjadi nabi. Allahu a'lam.
Hadits nabi sudah ditulis dizaman nabi,mas..byk shahabat yg bs menulis&merupakan penulis wahyu
Wallahua'lam
@@baraabuezra6949
Iya, ada beberapa sahabat yang pandai nulis walau tidak banyak. Tetapi, Nabi melarang menulis hadits dan hanya AlQuran saja yang boleh ditulis. Di zaman Khalifah Abu Bakar dan Umar dihukum kalau ketahuan menulis hadits, bahkan tulisan haditsnya dibakar.
Ada betulnya juga, kecuali ada larangan dari Nabi --- ternyata ada maksudnya yaitu dikhawatirkan bercampurnya hadits dan AlQuran pada waktu itu. Mana yang hadits dan mana yang AlQuran karena waktu itu (AlQuran) masih didokumentasikan di daun-daun lontar. Ini adalah bentuk untuk menjaga keaslian AlQuran.
Di zaman Khalifah Utsman baru AlQuran dibukukan menjadi satu dan diurutkan.
Hadits ditulis dalam sebuah kumpulan itu nulisnya belakangan pada zaman Dinasti Umayah atas perintah Khalifah Umar bin Abdul Aziz.
Alhamdulillaah...lanjutkan ustaz...
Cara beragama yg benar dg mengikuti pemahaman para sahabat dn pemahaman ulama salaf , salafus shalih di mana pemahaman mereka " BISA TETAP TERJAGA " SAMPAI KEPADA KITA / SAMPAI KEPADA USTADZ - USTADZ KITA dg metode " ILMU YG BERSANAD " yg di bawa oleh " ULAMA YG BERSANAD " sbgmn...yg dianjur kn oleh IMAM ULAMA AHLI HADIST , imam bukhari di dlm kitab shahih bukhari di halaman MUQODDIMAH yg berbunyi : " BERSANAD ADLH BAGIAN DR CARA BERAGAMA DN ASAS SUATU ILMU , TANPA BERSANAD MK SESEORANG AKN BS BERCAKAP SESUKA HATI NYA ." dan ilmu yg bersanad ini lah yg digunakan / yg dipegang teguh oleh para ulama - ulama madzhab ( ulama - ulama yg bermadzhab kpd imam 4 madzhab ) di mana sanad keilmuan mereka ( ulama madzhab yg bersanad ilmunya ) sanad ilmunya bersambung k atas sampai kpd PARA IMAM 4 MADZHAB trs bersambung k atas nya lg kpd PARA SAHABAT NABI kmdn bersambung kpd RASULULLAH. 🙂🙂🙂☝👍
Mohon ijin Download Boleh Admin 🤝♥️
LDII sama persis dgn khawarij, menganggap islam di luar golongan nya adalah kafir.. Ilmu yg mrk pelajari menurut mrk adalah ilmu manqul yg ternyata adalah ilmu sorogan yg di lakukan NU
📚 *CIRI UTAMA PENGIKUT RASULULLAH DAN PARA SHAHABAT*
بسم الله الرحمن الرحيم
➡1) Berpegang teguh dengan Al Quran dan As Sunnah dalam segala perkara khususnya ketika terjadi perbedaan pendapat.
Allah berfirman :
“Maka jika kalian berbeda pendapat dalam satu perkara, kembalikanlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kalian beriman kepada Allah dan hari akhir”
( QS. An Nisa : 59 )
➡2) Memahami Al Quran dan As Sunnah dengan pemahaman para shahabat dan yang mengikuti mereka dengan baik dan tidak dipahami sesuai dengan hawa nafsu maupun tokoh tertentu.
Allah berfirman :
“Generasi pertama shahabat muhajirin dan anshor serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah meridloi mereka dan merekapun ridlo kepada Allah dan Allah siapkan untuk mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai mereka kekal di dalamnya itulah keberuntungan yang besar”
( QS. At Taubah : 100 )
➡3) Tetap istiqomah di atas kebenaran Al Quran dan As Sunnah walaupun dihina dan dijauhi oleh masyarakatnya.
Rasulullah bersabda :
“Akan senantiasa ada sekelompok orang dari umatku yang terang-terangan di atas kebenaran, tidaklah membahayakan mereka orang-orang yang menghina mereka sampai datang perintah Allah (angin dingin yang mencabut nyawa setiap orang yang memiliki keimanan menjelang kiamat)”
( HR. Imam Muslim )
➡4) Tidak taqlid kepada madzhab atau tokoh tertentu tetapi melihat dalil yang dipakai. Bila sesuai dengan Al Quran dan As Sunnah, diterima. Bila tidak, maka ditolak siapapun yang mengucapkannya.
Imam Malik, Rahimahullah berkata :
“Setiap orang bisa diambil ucapannya dan bisa ditolak kecuali Nabi ”
( Minhaj Al Firqoh An Najiyah : 10 )
➡5) Tidak pilih-pilih syariat, semua perintah Allah dan Rasul-Nya dilaksanakan semampunya dan semua larangan ditinggalkan tanpa terkecuali.
Allah berfirman :
“Apa saja yang dibawa oleh Rasul untuk kalian maka ambillah dan apa saja yang dilarang maka tinggalkanlah”
( QS. Al Hasyr : 7 )
➡6) Hanya menggunakan hadits - hadits shahih dan tidak menggunakan hadits - hadits dloif ( lemah ) dan maudlu’ ( palsu ), karena yang dloif ( lemah ) dan maudlu’ ( palsu ) itu merupakan bentuk berdusta atas nama Rasulullah .
Beliau bersabda :
“Barang siapa berdusta atas namaku dengan sengaja maka hendaklah menempati tempat duduknya di neraka”
( HR. Imam Muslim dan lainnya )
➡7) Menegakkan seluruh jenis tauhid dan memberantas segala jenis syirik, karena ini adalah inti dakwah para Nabi dan Rasul .
Allah berfirman :
“Sungguh kami telah mengutus pada setiap umat seorang rasul untuk menyeru ( kepada umatnya ) beribadahlah hanya kepada Allah ( tauhid ) dan jauhilah sesembahan selain Allah ( syirik )”
( QS. An Nahl : 36 )
➡8) Menegakkan Sunnah ( ajaran Rasulullah ) dan memberantas segala jenis kebid’ahan.
Rasulullah bersabda :
“Wajib atas kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah khulafaur-rasyidin yang mendapat petunjuk setelahku, gigitlah dengan gigi geraham ( pegang erat-erat dan jauhilah perkara-perkara baru yang tidak diajarkan agama, karena hal itu bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat )”
(HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, At Tirmidzi, Ibnu Majah dishohihkan syaikh Al Albani dalam Shohihul Jami’ )
➡9) Mendidik generasi umat dengan pendidikan yang sesuai dengan pendidikan Rasulullah dan para shahabatnya .
➡10) Giat menuntut ilmu syariat. Karena mereka yakin dengan ilmu ini dapat mengetahui dan mencontoh seluruh ajaran Rasulullah secara terperinci.
و الله أعلم بالصواب
Repost by *FINABA*
📝 Penulis: Al Ustadz Abu Ilyas Su’aidi As Sidawy
orang lain salah hanya kelompok kamu yg benar, klok kmu berani syok debat
📚 *CIRI UTAMA PENGIKUT RASULULLAH DAN PARA SHAHABAT*
بسم الله الرحمن الرحيم
➡1) Berpegang teguh dengan Al Quran dan As Sunnah dalam segala perkara khususnya ketika terjadi perbedaan pendapat.
Allah berfirman :
“Maka jika kalian berbeda pendapat dalam satu perkara, kembalikanlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kalian beriman kepada Allah dan hari akhir”
( QS. An Nisa : 59 )
➡2) Memahami Al Quran dan As Sunnah dengan pemahaman para shahabat dan yang mengikuti mereka dengan baik dan tidak dipahami sesuai dengan hawa nafsu maupun tokoh tertentu.
Allah berfirman :
“Generasi pertama shahabat muhajirin dan anshor serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah meridloi mereka dan merekapun ridlo kepada Allah dan Allah siapkan untuk mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai mereka kekal di dalamnya itulah keberuntungan yang besar”
( QS. At Taubah : 100 )
➡3) Tetap istiqomah di atas kebenaran Al Quran dan As Sunnah walaupun dihina dan dijauhi oleh masyarakatnya.
Rasulullah bersabda :
“Akan senantiasa ada sekelompok orang dari umatku yang terang-terangan di atas kebenaran, tidaklah membahayakan mereka orang-orang yang menghina mereka sampai datang perintah Allah (angin dingin yang mencabut nyawa setiap orang yang memiliki keimanan menjelang kiamat)”
( HR. Imam Muslim )
➡4) Tidak taqlid kepada madzhab atau tokoh tertentu tetapi melihat dalil yang dipakai. Bila sesuai dengan Al Quran dan As Sunnah, diterima. Bila tidak, maka ditolak siapapun yang mengucapkannya.
Imam Malik, Rahimahullah berkata :
“Setiap orang bisa diambil ucapannya dan bisa ditolak kecuali Nabi ”
( Minhaj Al Firqoh An Najiyah : 10 )
➡5) Tidak pilih-pilih syariat, semua perintah Allah dan Rasul-Nya dilaksanakan semampunya dan semua larangan ditinggalkan tanpa terkecuali.
Allah berfirman :
“Apa saja yang dibawa oleh Rasul untuk kalian maka ambillah dan apa saja yang dilarang maka tinggalkanlah”
( QS. Al Hasyr : 7 )
➡6) Hanya menggunakan hadits - hadits shahih dan tidak menggunakan hadits - hadits dloif ( lemah ) dan maudlu’ ( palsu ), karena yang dloif ( lemah ) dan maudlu’ ( palsu ) itu merupakan bentuk berdusta atas nama Rasulullah .
Beliau bersabda :
“Barang siapa berdusta atas namaku dengan sengaja maka hendaklah menempati tempat duduknya di neraka”
( HR. Imam Muslim dan lainnya )
➡7) Menegakkan seluruh jenis tauhid dan memberantas segala jenis syirik, karena ini adalah inti dakwah para Nabi dan Rasul .
Allah berfirman :
“Sungguh kami telah mengutus pada setiap umat seorang rasul untuk menyeru ( kepada umatnya ) beribadahlah hanya kepada Allah ( tauhid ) dan jauhilah sesembahan selain Allah ( syirik )”
( QS. An Nahl : 36 )
➡8) Menegakkan Sunnah ( ajaran Rasulullah ) dan memberantas segala jenis kebid’ahan.
Rasulullah bersabda :
“Wajib atas kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah khulafaur-rasyidin yang mendapat petunjuk setelahku, gigitlah dengan gigi geraham ( pegang erat-erat dan jauhilah perkara-perkara baru yang tidak diajarkan agama, karena hal itu bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat )”
(HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, At Tirmidzi, Ibnu Majah dishohihkan syaikh Al Albani dalam Shohihul Jami’ )
➡9) Mendidik generasi umat dengan pendidikan yang sesuai dengan pendidikan Rasulullah dan para shahabatnya .
➡10) Giat menuntut ilmu syariat. Karena mereka yakin dengan ilmu ini dapat mengetahui dan mencontoh seluruh ajaran Rasulullah secara terperinci.
و الله أعلم بالصواب
Repost by *FINABA*
📝 Penulis: Al Ustadz Abu Ilyas Su’aidi As Sidawy
Pertanyaan 1:
Kapan terakhir kali bertemu dengan Rasulullah dan para sahabat dan melihat langsung ibadah mereka
Pertanyaan 2:
Kenapa imam madzhab 4 ibadahnya berbeda-beda padahal Rasulullah SAW bersabda Sholatlah sebagaimana aku shalat
segera cari kajian sunnah jgn sampai meninggal dalam keadaan seperti ini?
Wahabi
Tapi
Amalannya
Alquran
Dan
Sunah
Lebihl
Baik
Dari
Pada
Ahlussunah
Cuma
Ngaku
Alias
Gadungan
Misal
Setelah
Adzan
Nyanyi
Apa
Itu
Sunah
Rosulullah
wahabi salafi 15 persen di indonesia...... selebihnya aswaja .... klw wahabi salafi merasa benar knapa takut berdebat sama aswaja ngomong doang dan banyak alasan
Bukan sunah nabi tapi sunah Wahabi salafi, bukan bertauhid tapi mentritsuhidkan.
Kasih contoh bro, apa sunnah wahabi yg disebutkan dalam video diatas. Anda pasti gak bisa jawab kan. Kyk kaum anda yg lain. Asal ngoceh aja.
Alaaaaaah...wali Ba'alawi.Gak yakin gue.
klo ikut Sahabat kenapa salafy TDK mengikuti Asbabun Nuzul dari setiap dalil Al Qur'an,,,Sahabat TDK mengikuti dalil mutasyabihat sedangkan salafy mengikuti dalil mutasyabihat,,,Sahabat TDK suka berfatwa sendiri sedangkan salafy suka berfatwa seenak jidatnya,jdi salafy ini ikut Sahabat yg mana
Jangan adakan cerita sahabatku .kalau tak setuju cukup diam saja,lebih selamat.
@user... Kasih contoh dong blok. Pasti gak bisa. Kyk kaum anda yg lain, asal ngoceh aja semua.
@@mohdnoor1836 saya cuma mau menyelamatkan orang dalam kesesatan,,,tidak lebih,,,anda kaji ulang atau bertanya ke Guru Mursyid tentang pernyataan saya,,,saya mengada2 atau saya benar
emang nya agama belum murni.... 😅 pencaplok aqidah... Semua harus ikut klompok nya merasa paling murni
انا خير منه
Aku lebih murni dari yang lain
😅 sok so, an yang paling benar.... Grop
انا خير منه
Saya yang paling benar
Anak kecil ya pada tkt sm jidad hitam di kepala yg bisa juga di bilang Asarul sujud, yg di klinik sbgai tanda tkt akan Alloh, nyatanya cuma hiasan yg dj pamerkan yg bikin hati jd ria' dan nyata berlawanan dgn Asarul wudhu'' moga pemirsa jd waras berfikirlah dgn model org sok suci kayak tamtsil ini.
Bantah isinya toloooool...
ustad kalau takut dengan azab Allah di Yaumil akhir lebih baik shalat malam dan tobatlah.anda udah menyesatkan umat rasulullah.bicara ini yg sunah itu tidak.sehingga hanya membuat umat terpecah.ini ngapain anda ceramah tapi hanya memecah umat.pada hal tujuan Rasulullah diutus Allah untuk apa ? Baca surat Al fath ayat 8 dan 9. Jadi berebut saya udah Sunnah tapi melenceng dari tujuan rasulullah dikirim Allah.renungilah kita hidup untuk apa Rasul diutus untuk apa?. JD membuat umat terpecah anda udah jauh dari apa kata alquran.tobatlah sebelum mati Krn yg memecah belah umat kata Allah syirik.mau tempat anda neraka jahanam?
Belajar aturan islm jgn cma hadits yg di contoh kn sja smpe kiamat GK nyambung SM ahli sunah waL jamaah muat sja WS umum walau TDK di contoh kn nabi WHB jgn di dgr
Quran dan sunnah ala fahmi salaf... pemahaman sahabat.... kamu bilang jangan didenger,,,, berarti kamu menginginkan kesesatan karena dipahaminya oleh aliran sesat bukan para sahabat. Pembenci dakwah sunnah itu diantaranya syiah, khawarij dan ahlul bid'ah.... kamu termasuk yg mana?..
@@AdnanSoleh-u4n BKN bgitu phm nya WHB ulama di napi kan ngaku nya ikut nabi preeet kalo shbat ikut nabi ku pr cya hdup SE zaman dgn nabi itu baru salaf
Pemahaman jidat gosong celana cingkerang jenggot semerautan dan dan kotor.
Orang tau Islam dr kiai, tdk kenal sunnah ya begitu
KUburiyun nongol lg ni