Wah terimakasiih atas penjelasannya, jarang2 di kelas kita mendapatkan penjelasan secara detail mengenai bagaimana menemukan research gap dalam penelitian, terutama terkait dengan skripsi pak, sepertinya masih banyak mahasiswa (termasuk saya) yang masih susah mencari research gap. Dari penjelasan bapak, saya mencatat beberapa hal penting yang harus dilakukan utk menemukan research gap, diantaranya yaitu: 1. Mencari inspirasi dgn membaca literatur yg sudah terpublish 2. Mengangkat topik terkini 3. Melihat artikel review seperti meta analysis 4. Melihat bagian direction for further studies pada penelitian sebelumnya Selain itu dalam menuliskan atau menyajikan kesenjangan peneltiian, kita perlu memperhatikan beberapa hal yaitu 1. Menyajikan kesenjangan penelitian diawal sehingga menarik editor dan pembaca 2. Di pendahuluan kita harus mampu menggabungkan antara research gap, motivasi, inovasi dan implikasi dari penelitian yang kita lakukan Terimakasiih pak, semangat untuk terus menebar kebaikan. 🙂🙌
Terima kasih atas penjelasannya, pak Bayu. Berdasarkan tips ini, saya coba mengusulkan Research Gap seperti ini Pak. > Topik yg saya ambil adalah Sustainable Urban Waterfront Development. > Banyak literatur yg membahas pentingnya rehabilitasi kawasan pinggir air dalam konteks perencanaan tata kota dan langkah-langkah (STRATEGI) yg harus diambil dalam proyek-proyek tsb. > Di sisi lain, banyak literatur yg membahas tantangan proyek rehabilitasi kawasan pinggir air dan membahas apa yg penyebab sukses/gagalnya (KEY ISSUES) dari proyek-proyek yg sudah ditinjau (case study). > Research Gap nya adalah sedikitnya literatur yg membahas secara detil (dengan case study) tentang hubungan antara KEY ISSUES dan STRATEGI. Apakah menurut bapak sudah tepat dan dapat diterima urgensi penelitiannya?
Research gap di penelitian skrg sesuai bidang masing2 serta peneliti yang bersangkutan yg lebih menguasai. Jadi harus merujuk ke bidang yang spesifik tsb, kemudian cari dari jurnal2 bereputasi, serta bisa merujuk ke paper yg bentuknya bibliometrik atau SLR utk dapat peta current studi di tema kita.
Terima kasih banyak pak atas penjelasannya karena sangat bermanfaat bagi kami yang memperhatikan dan memahami nya. 🙏 Sehat dan sukses selalu pak, tolong dibantu penjelasan mengenai identifikasi masalah dan rumusan masalah sampai pada bab-bab berikutnya ya pak. Sekali lagi terimakasih banyak pak 🙏
Tipsnya sangat bermanfaat pak. Sudah saya catat di file ms. Word khusus videonya pak Bayu, jadi klo lupa bisa diliat lagi hehe. Oiya pak disini disampaikan bahwa research gap ibarat potongan puzzle yang melengkapi bangunan sebelumnya. Apakah semakin besar potongan puzzle tersebut maka penelitian kita juga akan semakin bagus atau masih mempertimbangkan isi paper secara kesuluruhan?
Misal peneliti a, b dan c menetliti pengaruh harga terhadap loyalitas hasil ke 3 peneliti berbeda yaitu ada yang signifikan dan tidak signifikan namun ketiga peneliti tsb kan lokasi nya berbeda. Apakah bisa di sebut gap?
Materi yang disampaikan sangat memberi inspirasi. Bolehkah saya mengetahui judul buku apa yang di dalamnya membahas tentang Gap Riset ini? Terima Kassih
Bisa dibuka paper-paper psikologi terkait resiliensi dari jurnal-jurnal bereputasi selama, paling tidak, 5 tahun ke belakang. Nanti tips-tips yang saya sebutkan di video ini bisa dipakai supaya bisa lebih mudah, semoga membantu
Kak izin bertanya, kalo gap nya misal jurnal 1 mengatakan tidak signifikan (2015). Jurnal 2 mengatakan siginifikan (2020). Apakah range waktu yang cukup lama itu tetap bisa dikatakan gap penelitian. ?
Gap penelitian itu maksudnya adalah hal yang belum/ sedikit diteliti atau masih perlu ada klarifikasi dari suatu fenomena atau objek penelitian. Sarah bisa meneliti kembali suatu peristiwa/ fenomena jika hasil yang didapatkan sebelumnya dari peneliti-peneliti yang lain masih bertolak belakang. Namun perlu diingat, pendekatannya usahakan menggunakan cara baru, kemudian tidak terkesan hanya mengulang saja penelitian-penelitian sebelumnya. Walaupun tahunnya/ periodenya jauh bedanya tidak masalah, asal ada alasan/ motivasi/ rational, kenapa peristiwa, fenomena, objek penelitian ini patut diteliti ulang, apa manfaatnya?, apa implikasinya? dll.
izin bertanya ppak, bagaimana dengan research GAP terkait penerapan multimedia yang penelitian lain juga sudah dilakukan pak, mohon bantuan penceragannya pak
Harus kembali ke topik besarnya. Bidang apa yang mau diteliti? Multimedia? Cari artikel jurnal tentang hal ini, terutama dari jurnal bereputasi. Sampai mana studi tentang multimedia, mana yang belum diteliti/belum diinvestigasi secara mendalam oleh peneliti sebelumnya.
Hampir tidak mungkin tidak ada. Kalau tidak ada sama sekali bisa tiga kemungkinan. Pertama, kita kurang bisa mencari literatur; kedua, hal itu tidak perlu diteliti, atau ketiga, memang belum pernah ada yang meneliti sebelumnya di dunia ini, dan kemungkinan ketiga ini sangat kecil sekali terjadi.
Object penelitian itu adalah fokus riset kita, biasanya variabel dependen. Sedangkan variabel adalah setiap karakter, atribut, faktor yang bisa diukur atau diamati. Singkatnya seperti itu.
Halo kak Bayu. Alhamdulillah dengan channel ini saya sedikit terbantukan kak. Apakah boleh saya bersilaturrahim dengan kakak via chat kak. Saya peserta LPDP doktoral tahun ini. Ingin berbagi pengalaman sama kak Bayu kalo sekiranya berkenan.
Ikuti tips di video tsb. Baca literature yg sudah ada, apa kira2 yg belum tuntas diteliti. Kemudian bisa baca juga di rekomendasi penelitian terdahulu.
Pak saya ingin bertanya apakah metode dapat dijadikan gap? Seandainya dalam penelitian sebelumnya yg dipakai hanya metode kuanti lalu saya ingin menggunakan metode kuali pada penelitian saya, apakah hal tersebut dapat dijadikan gap? Terimakasih🙏
Pak bayu mau bertanya, klau misal judul nya hubungan sesak napas dengan kecemasan pada pssien gagal jantung. Itu cara nyari reserch gep ny gimna pak? Aku lihat di google itu kebanyakan judulnya adanya hubungan sesak napas dan kecemasan pada pasien paru pak. Sedangkan saya disuruhnya pada pasien gagal jantung pak.
RG itu salah satunya bisa didapatkan dari banyak membaca literatur. Misalnya jika topik besarnya adalah kondisi kegawat daruratan, maka sampai mana riset tentang hal tersebut? Jika masih ada yang belum ter-cover maka itu menjadi gap pada riset. Kemudian secara spesifik bisa masuk ke bagian respirasi pada manusia dan kegawat daruratan dalam hal ini gagal jantung. Semoga membantu.
Terimakasih pak Bayu aats penjelesannya. kece banget. cuma ini pak saya jujur saja masih bingung di gap riset saya. saya mahasiswa psikologi sedang skripsi. nah awalnya saya meneliti tentang hubungan internal locus of control dengan hardiness pada mahasiswa. nahh ternyata belum ada riset terfdahulu yang menghubungkan ke 2 2 nya. jadi saya bikinya sebelah sebelah variablenya. nahh masalah muncul ketika saya nyari pendapat tokoh yang bilang kalau dari aspek ke 2 varaibel itu ada yang berhubungan / tapi ternayata tidak ada. bener bener ga ada . makanya disini saya bener bener gak bisa. terus saya nyoba untuk mengganti variabel salah sartunya. ada hubungannya tapi sudah jenuh dan banyak banet yang neliti. lah ini gimana lagi ya pak ? mohon banget pak masukannya
Tergantung targetnya, jika mau ke jurnal ya harus internasional referensinya. Untuk skripsi, meskipun variabel sama, mgkn bisa diangkat saat fenomena yg skrg terjadi (dihubungkan) misal resiko geopolitik, krisis, dll. Jadi bisa jadi sama, tp dengan perspektif yang berbeda.
Bisa dari arikel jurnal sebelumnya, observasi, fenomena, ataupun inspirasi saat diskusi atau kegiatan lain. Tapi semuanya itu bermuara ke artikel jurnal lagi, karena kita harus cek "gap" dari artikel-artikel sebelumnya yang sebidang.
Wa'alaikumsalam, riset gap atau kesenjangan penelitian itu adalah hal yg belum didalami oleh peneliti sebelumnya. Tidak harus tentang positif dan negatif. Apa hal baru yang kita coba angkat yang nanti akan berkontribusi kepada khasanah ilmu pengetahuan.
Izin bertanya pak, untuk research gap tidak selalu berkonotasi negatif kan ya pak? Misalnya terjadi peningkatan di kinerja keuangan diikuti penjelasan fenomena yg mendukung itu tidak apa2 kan ya pak?
Riset gap disini maksudnya adalah, kita mampu menemukan gap pada penelitian2 yang ada saat ini. Kemudian, kita isi gap tsb melalui penelitian kita, itulah yang menjadi novelti penelitian kita.
Wa'alaikumsalam, boleh saja, asal ada literatur pendukungnya serta menjawab motivasi riset (kenapa kita meneliti usaha kita) serta ada novelti (kebaruan).
Terima kasih atas ilmunya pak. Apakah tempat penelitian bisa dijadikan sebagai gap? Misalkan penelitian sebelumnya penilaian kinerja di institusi pemerintahan administrasi, sementara saya ingin melakukannya ut karyawan rumah sakit yang profesinya sebagai akademisi dan klinisi. Apakah bisa disebut sebagai gap?
Pak sebelumnya mohon maaf saya mau bertanya , jika saya akan mengangkat pernelitian kualitatif. Judul yang akan saya angkat mengenai" faktor faktor penyebab perceraian pegawai negeri sipil ( studi kasus PA brebes) Saya mengangkat judul tersebut dikarenakan terjadinya peningkatan angka perceraian PNS di PA brebes selama 3 tahun terakhir. Apakah alesan saya sudah bisa dijadikan sebagai legal gap atau belum ?
Permisi Pak Bayu, saya izin bertanya. Saya akan melakukan penelitian penerapan sebuah media pembelajaran bagi siswa kelas 1 sd. Namun penerapan media tersebut sudah banyak dilakukan, dan saya mencoba mencari letak gap nya. Apakah dengan perbedaan subjek dan penambahan beberapa materi dalam media pembelajaran yang saya buat dapat dijadikan alasan sebagai gap penelitian?
Assalamualaikum Pak Bayu izin bertanya, untuk menentukan research gap saat ini saya mengambil tema e-commerce, kenapa krna diera digital ini e-commerce berkembang pesat, sya mengambil slah stu e-commerce yg ada di Indonesia research gap yg prtma pda th 2020 jumlah kunjungan website berada di posisi pertama tp pda saat th 2021 kunjungan website e-commerce trsbt brada diurutan kedua apakah itu bsa dijadikan research gap, kmudian dri variabel independen nya sya jdikan pertanyaan untuk pra survei dan hasilnya mengatakan variabel yg sya jdikan jdul tidak memiliki pengaruh terhadap variabel dependen, apakah itu bisa dijadikan research gap jg Pak, terimakasih Pak, smga dijawab 😊🙏
RG kita ambil dari bacaan literatur2 di bidang kita. Jika ingin submit ke jurnal internasional, maka kita harus banyak baca artikel dari jurnal internasional, kemudian dapat menemukan isu-isu internasional terkait bidang yang kita teliti. Semakin isu itu menjadi perhatian khalayak ramai dan kita berkontribusi disitu, maka peluang keterima di jurnal semakin besar. Semoga membantu.
pak izin bertanya, kalau variabel x nya belum pernah di teliti atau belum ada jurnal yg nge bahasnya apakah bisa di jadiin research gap? bila variabel x dan y nya di variabel independen (Penelitian terdahulu) lalu variabel y nya berbeda dgn punya saya, apakah bisa di jadiin research gap pak?
Tidak ada variabel yang blm pernah ada, semua pasti ada, tinggal di proxy khan kemana. Justru kalo blm pernah ada malah jd pertanyaan, apa perlu diteliti?
@@amrualhadilubis7068 tidak harus pak, terpenting penelitian yang sebidang, contoh penelitian ttg Microfinance, sdh ada yg meneliti impact, akses, mgkn masih ada gap di bagian governance nya. Itu bisa jadi RG yg diangkat sehingga ada novelty.
Bapak izin nanya:( bedanya fenomena, symtom dan problem itu apa yaa? Bisa kasih contoh ga ya pak, saya bingung bgttttt bedain nya, boleh kasih contoh juga ya kaa
Dalam riset, fenomena merupakan kejadian atau peristiwa yg signifikan, artinya tdk bisa diabaikan keberadaannya. Contoh fenomena spt saat ini krn pandemi semua serba belanja online dan beralih ke cashless society. Sedangkan symptom mgkn lebih mikro dari fenomena ya, spt tanda2 krisis ekonomi, lebih spesifik. Problem ya masalah (keadaan yang tidak diinginkan), sblm ke masalah ada tanda2 yang menyertainya.
@@bayuariefianto4160 baik bapak terimakasihh, apabila boleh saya izin bertanya kembali apakah. Dalam penelitian wajib ada hipotesis bapak? Karena saya bingung kenapa di google dijelaskan boleh tidak ada, padahal hipotesiskan dasar untuk kita melakukan pembuktian pada peneltian, Dan untu pertanyaan kedua adalah, apakah jumlah sample akan mempengaruhi kekuatan hasil pengujian terutama pada tingkat signifikansi statistik ? Terimakasih bapak🥺
Hipotesis ada jika cukup penelitian2 sebelumnya, terlebih jika variabel2 yg digunakan sama. Paper bisa tidak ada hipotesis yang jelas jika riset dilakukan untuk menginvestigasi fenomena baru. Untuk jumlah sampel, ada banyak formula2 pengambilan minimum sampel dari suatu populasi, khususnya untuk pendekatan kuantitatif. Untuk penelitian kuantitatif, semakin banyak sampel yang diambil tentunya semakin baik/mencerminkan populasi.
@@bayuariefianto4160 jadi artinya akan ada perbedaan ya pada hasil pengujian statistik dengan jumlah sampel yang banyak dan jumlah sample yang sedikit, dimana semakin banyak akan semakin baik karena bisa menggambarkan populasi yang sesungguh nyaa
Maksudnya yang signifikan? Bisa dilihat dari rangkingnya: Bisa masuk di scopus.com untuk kualitasnya bisa dilihat di percentilenya: Percentile 1-25 = Q4 Percentile 26-50 = Q3 Percentile 51-75 = Q2 Percentile 76-100= Q1 Tentunya yang paling baik adalah di Q1 dan Q2, namun tidak selalu. Selain itu bisa dilihat di ABDC journal rank, dengan yang paling baik di A* dan A, bisa juga dilihat di Chartered ABS list dengan 4* dan 4 sebagai level tertingginya
Wah terimakasiih atas penjelasannya, jarang2 di kelas kita mendapatkan penjelasan secara detail mengenai bagaimana menemukan research gap dalam penelitian, terutama terkait dengan skripsi pak, sepertinya masih banyak mahasiswa (termasuk saya) yang masih susah mencari research gap. Dari penjelasan bapak, saya mencatat beberapa hal penting yang harus dilakukan utk menemukan research gap, diantaranya yaitu:
1. Mencari inspirasi dgn membaca literatur yg sudah terpublish
2. Mengangkat topik terkini
3. Melihat artikel review seperti meta analysis
4. Melihat bagian direction for further studies pada penelitian sebelumnya
Selain itu dalam menuliskan atau menyajikan kesenjangan peneltiian, kita perlu memperhatikan beberapa hal yaitu
1. Menyajikan kesenjangan penelitian diawal sehingga menarik editor dan pembaca
2. Di pendahuluan kita harus mampu menggabungkan antara research gap, motivasi, inovasi dan implikasi dari penelitian yang kita lakukan
Terimakasiih pak, semangat untuk terus menebar kebaikan. 🙂🙌
Siip.
lagi ngerjakan tugas tentang bab ini, dan menemukan video pak bayu. langsung dapat pencerahan pak. terimakasih pak bayu. next video di tunggu bapak
Semoga lancar tugasnya dan dapat nilai terbaik ya.
Terima kasih untuk video penjelasnya Mas.
Terima kasih ilmuny pak
content yang sangat wajib di subscribe dan like terima kasih ilmunya pak bayu
Terima kasih atas apresiasinya. Semoga bermanfaat.
Saya sangat awam dg dunia penelitian. Setidaknya dr video bapak ini, saya dapatkan pencerahan. Sehat selalu pak
Terima kasih, do'a yang sama untuk pak Tazi.
terimakasih banyak ilmunya Mas , saya sedang bikin tesis...
Sukses thesis nya ya.
Terima kasih atas penjelasannya, pak Bayu. Berdasarkan tips ini, saya coba mengusulkan Research Gap seperti ini Pak.
> Topik yg saya ambil adalah Sustainable Urban Waterfront Development.
> Banyak literatur yg membahas pentingnya rehabilitasi kawasan pinggir air dalam konteks perencanaan tata kota dan langkah-langkah (STRATEGI) yg harus diambil dalam proyek-proyek tsb.
> Di sisi lain, banyak literatur yg membahas tantangan proyek rehabilitasi kawasan pinggir air dan membahas apa yg penyebab sukses/gagalnya (KEY ISSUES) dari proyek-proyek yg sudah ditinjau (case study).
> Research Gap nya adalah sedikitnya literatur yg membahas secara detil (dengan case study) tentang hubungan antara KEY ISSUES dan STRATEGI.
Apakah menurut bapak sudah tepat dan dapat diterima urgensi penelitiannya?
Research gap di penelitian skrg sesuai bidang masing2 serta peneliti yang bersangkutan yg lebih menguasai. Jadi harus merujuk ke bidang yang spesifik tsb, kemudian cari dari jurnal2 bereputasi, serta bisa merujuk ke paper yg bentuknya bibliometrik atau SLR utk dapat peta current studi di tema kita.
Mantap pak, alhamdulillah cepet paham, semoga selalu dimudahkan urusannya pak. Aamiin
Aamiin.
Terima kasih pak atas informasinya, sudah membantu 🙏
Penjelasannya sangat detail. Pembawaannya sangat tenang. Terimakasih pak
Terima kasih atas apresiasinya :)
Terima kasih pak penjelasan sangat membantu dan mudah dimengerti dalam tugas saya 🙏 GBU Pak
Sama-sama, senang bisa membantu.
Terimakasih banyak pakkkk , ilmunya sangat sangat sangat bermanfaat dan membantuu
Terima kasih.
Terima kasih banyak pak atas penjelasannya karena sangat bermanfaat bagi kami yang memperhatikan dan memahami nya. 🙏 Sehat dan sukses selalu pak, tolong dibantu penjelasan mengenai identifikasi masalah dan rumusan masalah sampai pada bab-bab berikutnya ya pak. Sekali lagi terimakasih banyak pak 🙏
Siap.
Terima kasih atas sharing ilmunya
Sama2.
Sangat bermanfaat. Terimakasih
Sama-sama. Terima kasih apresiasinya.
Mantap pak. Terima kasih ilmunya 🙏
Sama-sama
Terima kasih infonya pak
Sama-sama, semoga bermanfaat ya.
Terimakasih ilmunya mas Bayu
Sama-sama.
Top.. thanks
Thanks
Terimakasih Pak, sangat bermanfaat sekali. Semoga selalu semangat membuat konten-konten lainnya. Sehat selalu :)
Sama2.
Terimakasih pak penjelasan mudah dipahami. Mohon doanya pak Februari ini sidang tesis
Alhamdulillah kalau membantu, semoga sidang tesisnya lancar ya.
Terima kasih ilmunya pak
Sama-sama, semoga bermanfaat.
Tipsnya sangat bermanfaat pak. Sudah saya catat di file ms. Word khusus videonya pak Bayu, jadi klo lupa bisa diliat lagi hehe. Oiya pak disini disampaikan bahwa research gap ibarat potongan puzzle yang melengkapi bangunan sebelumnya. Apakah semakin besar potongan puzzle tersebut maka penelitian kita juga akan semakin bagus atau masih mempertimbangkan isi paper secara kesuluruhan?
Terima kasih informasinya pak
Sama sama, semoga membantu ya.
good, terimakasih infonya
Sama - sama.
matap pak Bayu
Terima kasih.
Mantap
Misal peneliti a, b dan c menetliti pengaruh harga terhadap loyalitas hasil ke 3 peneliti berbeda yaitu ada yang signifikan dan tidak signifikan namun ketiga peneliti tsb kan lokasi nya berbeda. Apakah bisa di sebut gap?
Materi yang disampaikan sangat memberi inspirasi.
Bolehkah saya mengetahui judul buku apa yang di dalamnya membahas tentang Gap Riset ini?
Terima Kassih
Saya rasa ada banyak di buku-buku tentang riset metodologi. Kalau di bidang saya bisa karangan Uma Sekaran dan Roger Bougie.
Makasi pak
Terima kasih pak
Sama2. Semoga bermanfaat.
Sy mengangkat topik resiliensi dlm psikologi,msh mencari riset gap
Bisa dibuka paper-paper psikologi terkait resiliensi dari jurnal-jurnal bereputasi selama, paling tidak, 5 tahun ke belakang. Nanti tips-tips yang saya sebutkan di video ini bisa dipakai supaya bisa lebih mudah, semoga membantu
Info, kalo variabelnya X sama dengan judul kita tapi variabel Y nya beda, itu bisa ga sih?
Kak izin bertanya, kalo gap nya misal jurnal 1 mengatakan tidak signifikan (2015). Jurnal 2 mengatakan siginifikan (2020).
Apakah range waktu yang cukup lama itu tetap bisa dikatakan gap penelitian. ?
Gap penelitian itu maksudnya adalah hal yang belum/ sedikit diteliti atau masih perlu ada klarifikasi dari suatu fenomena atau objek penelitian. Sarah bisa meneliti kembali suatu peristiwa/ fenomena jika hasil yang didapatkan sebelumnya dari peneliti-peneliti yang lain masih bertolak belakang. Namun perlu diingat, pendekatannya usahakan menggunakan cara baru, kemudian tidak terkesan hanya mengulang saja penelitian-penelitian sebelumnya.
Walaupun tahunnya/ periodenya jauh bedanya tidak masalah, asal ada alasan/ motivasi/ rational, kenapa peristiwa, fenomena, objek penelitian ini patut diteliti ulang, apa manfaatnya?, apa implikasinya? dll.
izin bertanya ppak, bagaimana dengan research GAP terkait penerapan multimedia yang penelitian lain juga sudah dilakukan pak, mohon bantuan penceragannya pak
Harus kembali ke topik besarnya. Bidang apa yang mau diteliti? Multimedia? Cari artikel jurnal tentang hal ini, terutama dari jurnal bereputasi. Sampai mana studi tentang multimedia, mana yang belum diteliti/belum diinvestigasi secara mendalam oleh peneliti sebelumnya.
Jika tidak ada jurnal tentang penelitian terdahulu bagaimana ya?
Hampir tidak mungkin tidak ada. Kalau tidak ada sama sekali bisa tiga kemungkinan. Pertama, kita kurang bisa mencari literatur; kedua, hal itu tidak perlu diteliti, atau ketiga, memang belum pernah ada yang meneliti sebelumnya di dunia ini, dan kemungkinan ketiga ini sangat kecil sekali terjadi.
kak mau nanya perbedaan dari obyek penelitian dan variabel penelitian itu apa ya kak, soalnya saya bingung menentukannya di research gapnya
Object penelitian itu adalah fokus riset kita, biasanya variabel dependen. Sedangkan variabel adalah setiap karakter, atribut, faktor yang bisa diukur atau diamati. Singkatnya seperti itu.
aslkum terimakasih atas sharing ilmunya, apakah dibagian mana novelty ini ditunjukkan. ? apakah di pembahasan
Wa'alaikumsalam, novelty biasanya ada di pendahuluan, bagian akhir.
Halo kak Bayu. Alhamdulillah dengan channel ini saya sedikit terbantukan kak. Apakah boleh saya bersilaturrahim dengan kakak via chat kak. Saya peserta LPDP doktoral tahun ini. Ingin berbagi pengalaman sama kak Bayu kalo sekiranya berkenan.
Boleh saja, silahkan hubungi via DM.
Cari gap, perdalam lagi dgn cari apa pentingnya
Baca penelitian-penelitian sebelumnya, temukan gapnya, bangun motivasi penelitiannya, lahirkan novelty penelitian :)
@@bayuariefianto4160 gmn cara mndptkan respect gap dan bagimana menemukan sebuah novelty dlm Penelitian kita.. Tq atas ilmunya
Pak saya di suruh nambahin gap research tapi saya tdk pahm
Ikuti tips di video tsb. Baca literature yg sudah ada, apa kira2 yg belum tuntas diteliti. Kemudian bisa baca juga di rekomendasi penelitian terdahulu.
Pak saya ingin bertanya apakah metode dapat dijadikan gap? Seandainya dalam penelitian sebelumnya yg dipakai hanya metode kuanti lalu saya ingin menggunakan metode kuali pada penelitian saya, apakah hal tersebut dapat dijadikan gap? Terimakasih🙏
Bisa saja, tp masih kurang, kenapa dgn metode yg berbeda dugaannya berbeda? Metode lbh pas untuk pengecekan bias dari hasil saja.
Pak bayu mau bertanya, klau misal judul nya hubungan sesak napas dengan kecemasan pada pssien gagal jantung. Itu cara nyari reserch gep ny gimna pak? Aku lihat di google itu kebanyakan judulnya adanya hubungan sesak napas dan kecemasan pada pasien paru pak. Sedangkan saya disuruhnya pada pasien gagal jantung pak.
RG itu salah satunya bisa didapatkan dari banyak membaca literatur. Misalnya jika topik besarnya adalah kondisi kegawat daruratan, maka sampai mana riset tentang hal tersebut? Jika masih ada yang belum ter-cover maka itu menjadi gap pada riset. Kemudian secara spesifik bisa masuk ke bagian respirasi pada manusia dan kegawat daruratan dalam hal ini gagal jantung. Semoga membantu.
Terimakasih pak Bayu aats penjelesannya. kece banget. cuma ini pak saya jujur saja masih bingung di gap riset saya. saya mahasiswa psikologi sedang skripsi. nah awalnya saya meneliti tentang hubungan internal locus of control dengan hardiness pada mahasiswa. nahh ternyata belum ada riset terfdahulu yang menghubungkan ke 2 2 nya. jadi saya bikinya sebelah sebelah variablenya. nahh masalah muncul ketika saya nyari pendapat tokoh yang bilang kalau dari aspek ke 2 varaibel itu ada yang berhubungan / tapi ternayata tidak ada. bener bener ga ada . makanya disini saya bener bener gak bisa. terus saya nyoba untuk mengganti variabel salah sartunya. ada hubungannya tapi sudah jenuh dan banyak banet yang neliti. lah ini gimana lagi ya pak ? mohon banget pak masukannya
halo kak, maaf jbjb ka, boleh tanya akhirnya jadi gmn ya ka? soalnya saya juga gt mau meneliti pengaruh gt ada si yg neliti tp skripsi gt bukan jurnal
Tergantung targetnya, jika mau ke jurnal ya harus internasional referensinya. Untuk skripsi, meskipun variabel sama, mgkn bisa diangkat saat fenomena yg skrg terjadi (dihubungkan) misal resiko geopolitik, krisis, dll. Jadi bisa jadi sama, tp dengan perspektif yang berbeda.
Bisa pakai jurnal SINTA 1-6. Skripsi tetap bisa tp bukan utama.
Research gap harus dari jurnal pak?
Bisa dari arikel jurnal sebelumnya, observasi, fenomena, ataupun inspirasi saat diskusi atau kegiatan lain. Tapi semuanya itu bermuara ke artikel jurnal lagi, karena kita harus cek "gap" dari artikel-artikel sebelumnya yang sebidang.
Boss,saya mau tanya,misalkan kita sudah dapat judul,terus yang bingung adalah,masalah penggunaan teory,apakah Dalam theory ittu saya bingung sekali
Judul adalah tahap akhir. Pertama dikerjakan dalam project penelitian adalah literature review.
Assalmaualaikum pak saaya masih blm paham, apakah research gap harus positif dan negatif ? Lalu untuk cari jurnal negatifnya itu gimna y pak ?
Wa'alaikumsalam, riset gap atau kesenjangan penelitian itu adalah hal yg belum didalami oleh peneliti sebelumnya. Tidak harus tentang positif dan negatif. Apa hal baru yang kita coba angkat yang nanti akan berkontribusi kepada khasanah ilmu pengetahuan.
Izin bertanya pak, untuk research gap tidak selalu berkonotasi negatif kan ya pak? Misalnya terjadi peningkatan di kinerja keuangan diikuti penjelasan fenomena yg mendukung itu tidak apa2 kan ya pak?
Riset gap disini maksudnya adalah, kita mampu menemukan gap pada penelitian2 yang ada saat ini. Kemudian, kita isi gap tsb melalui penelitian kita, itulah yang menjadi novelti penelitian kita.
Assalamualaikum.. Pak, kalau penelitian skripsi pada bisnis/usaha kita sendiri baik atau tidak ya? Boleh/tidak? Tanggapan bapak seperti apa?
Wa'alaikumsalam, boleh saja, asal ada literatur pendukungnya serta menjawab motivasi riset (kenapa kita meneliti usaha kita) serta ada novelti (kebaruan).
Terima kasih atas ilmunya pak. Apakah tempat penelitian bisa dijadikan sebagai gap? Misalkan penelitian sebelumnya penilaian kinerja di institusi pemerintahan administrasi, sementara saya ingin melakukannya ut karyawan rumah sakit yang profesinya sebagai akademisi dan klinisi. Apakah bisa disebut sebagai gap?
Kalau karakteristiknya masih sama tidak akan banyak berbeda. Itu juga akan kurang sekali untuk bisa tembus ke jurnal bereputasi.
Pak sebelumnya mohon maaf saya mau bertanya , jika saya akan mengangkat pernelitian kualitatif. Judul yang akan saya angkat mengenai" faktor faktor penyebab perceraian pegawai negeri sipil ( studi kasus PA brebes)
Saya mengangkat judul tersebut dikarenakan terjadinya peningkatan angka perceraian PNS di PA brebes selama 3 tahun terakhir. Apakah alesan saya sudah bisa dijadikan sebagai legal gap atau belum ?
Mohon dijawab pak 🙏🏻
Bisa saja, tapi tergantung target jurnal mau kemana? Kalau mau level internasional, apalagi bereputasi sepertinya ya sangat kurang.
Boleh kah pak menggunakan 2 gap.,, 1 riset gap 1 gap teori??
Boleh saja, namun dalam penulisan sebaiknya dijadikan satu.
Halo pak, izin bertanya apakah bagian tujuan dan metode pada jurnal penelitian bisa dicari gapnya? terima kasih🙏
Bisa saja, terutama di metode. Mungkin ada pengembangan metode/pendekatan riset yang bisa melengkapi penelitian sebelumnya.
Permisi Pak Bayu, saya izin bertanya. Saya akan melakukan penelitian penerapan sebuah media pembelajaran bagi siswa kelas 1 sd. Namun penerapan media tersebut sudah banyak dilakukan, dan saya mencoba mencari letak gap nya. Apakah dengan perbedaan subjek dan penambahan beberapa materi dalam media pembelajaran yang saya buat dapat dijadikan alasan sebagai gap penelitian?
Gimana kak sekarang skripsinya?
Izin bertanya kk, gimn kk apakah bisa ?
Assalamualaikum Pak Bayu izin bertanya, untuk menentukan research gap saat ini saya mengambil tema e-commerce, kenapa krna diera digital ini e-commerce berkembang pesat, sya mengambil slah stu e-commerce yg ada di Indonesia research gap yg prtma pda th 2020 jumlah kunjungan website berada di posisi pertama tp pda saat th 2021 kunjungan website e-commerce trsbt brada diurutan kedua apakah itu bsa dijadikan research gap, kmudian dri variabel independen nya sya jdikan pertanyaan untuk pra survei dan hasilnya mengatakan variabel yg sya jdikan jdul tidak memiliki pengaruh terhadap variabel dependen, apakah itu bisa dijadikan research gap jg Pak, terimakasih Pak, smga dijawab 😊🙏
RG kita ambil dari bacaan literatur2 di bidang kita. Jika ingin submit ke jurnal internasional, maka kita harus banyak baca artikel dari jurnal internasional, kemudian dapat menemukan isu-isu internasional terkait bidang yang kita teliti. Semakin isu itu menjadi perhatian khalayak ramai dan kita berkontribusi disitu, maka peluang keterima di jurnal semakin besar. Semoga membantu.
pak izin bertanya, kalau variabel x nya belum pernah di teliti atau belum ada jurnal yg nge bahasnya apakah bisa di jadiin research gap?
bila variabel x dan y nya di variabel independen (Penelitian terdahulu) lalu variabel y nya berbeda dgn punya saya, apakah bisa di jadiin research gap pak?
Tidak ada variabel yang blm pernah ada, semua pasti ada, tinggal di proxy khan kemana. Justru kalo blm pernah ada malah jd pertanyaan, apa perlu diteliti?
apakah harus (y) yg sama baru bisa di dijadikan research gap pak?
@@amrualhadilubis7068 tidak harus pak, terpenting penelitian yang sebidang, contoh penelitian ttg Microfinance, sdh ada yg meneliti impact, akses, mgkn masih ada gap di bagian governance nya. Itu bisa jadi RG yg diangkat sehingga ada novelty.
Alhamdulillah terimakasih penjelasan nya pak bayu
Bapak izin nanya:( bedanya fenomena, symtom dan problem itu apa yaa? Bisa kasih contoh ga ya pak, saya bingung bgttttt bedain nya, boleh kasih contoh juga ya kaa
Dalam riset, fenomena merupakan kejadian atau peristiwa yg signifikan, artinya tdk bisa diabaikan keberadaannya. Contoh fenomena spt saat ini krn pandemi semua serba belanja online dan beralih ke cashless society. Sedangkan symptom mgkn lebih mikro dari fenomena ya, spt tanda2 krisis ekonomi, lebih spesifik. Problem ya masalah (keadaan yang tidak diinginkan), sblm ke masalah ada tanda2 yang menyertainya.
@@bayuariefianto4160 baik bapak terimakasihh, apabila boleh saya izin bertanya kembali apakah. Dalam penelitian wajib ada hipotesis bapak? Karena saya bingung kenapa di google dijelaskan boleh tidak ada, padahal hipotesiskan dasar untuk kita melakukan pembuktian pada peneltian, Dan untu pertanyaan kedua adalah, apakah jumlah sample akan mempengaruhi kekuatan hasil pengujian terutama pada tingkat signifikansi statistik ? Terimakasih bapak🥺
Hipotesis ada jika cukup penelitian2 sebelumnya, terlebih jika variabel2 yg digunakan sama. Paper bisa tidak ada hipotesis yang jelas jika riset dilakukan untuk menginvestigasi fenomena baru. Untuk jumlah sampel, ada banyak formula2 pengambilan minimum sampel dari suatu populasi, khususnya untuk pendekatan kuantitatif. Untuk penelitian kuantitatif, semakin banyak sampel yang diambil tentunya semakin baik/mencerminkan populasi.
@@bayuariefianto4160 jadi artinya akan ada perbedaan ya pada hasil pengujian statistik dengan jumlah sampel yang banyak dan jumlah sample yang sedikit, dimana semakin banyak akan semakin baik karena bisa menggambarkan populasi yang sesungguh nyaa
Paling penting adalah jumlah minimum sampel nya terpenuhi.
Bagaimana sih pak mencari jurnal yang tidak signifikan ?
Maksudnya yang signifikan? Bisa dilihat dari rangkingnya:
Bisa masuk di scopus.com untuk kualitasnya bisa dilihat di percentilenya:
Percentile 1-25 = Q4
Percentile 26-50 = Q3
Percentile 51-75 = Q2
Percentile 76-100= Q1
Tentunya yang paling baik adalah di Q1 dan Q2, namun tidak selalu. Selain itu bisa dilihat di ABDC journal rank, dengan yang paling baik di A* dan A, bisa juga dilihat di Chartered ABS list dengan 4* dan 4 sebagai level tertingginya
kak apakah ini ada sumbernya,misal dari buku atau jurnal siapa? makasih...
Ini dari pengalaman saya, dan jg dari studi saya selama S3.
Mohon di bantu publiskan naskah saya
singkatan dari GAP itu apa ya
Arti dari Gap adalah kesenjangan, Research Gap = Kesenjangan Penelitian